Judul : Rintisan Rumah Pintar Berbasis Keswadayaan Masyarakat Dalam Rangka Peningkatan Pendidikan Masyarakat Di Desa Jedong Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan masyarakat sebagai bagian dari pendidikan nonformal dan sistem pendidikan nasional memiliki tugas yang sama dengan pendidikan formal yakni memberikan pelayanan terbaik dalam memenuhi kebutuhan belajar masyarakat. Sasaran pendidikan masyarakat semakin luas tidak hanya sekadar berhubungan dengan masyarakat miskin dan terbelakang, buta pendidikan dasar, putus sekolah pendidikan formal, dan kelompok marjinal lainnya, akan tetapi terus meluas sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan lapangan kerja dan perubahan masyarakat, terutama berkaitan dengan budaya masyarakat itu sendiri. Mengingat keluasan sasaran tersebut, maka program/kegiatan pendidikan masyarakat juga harus terus diperluas sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perkembangan masyarakat.
Konsep masyarakat gemar belajar (learning society) dan belajar sepanjang hayat (lifelong learning) sebagai konsep utama, mendorong individu, lembaga, asosiasi, masyarakat peduli pendidikan, atau badan usaha lain untuk ikut berpartisipasi dalam mengembangkan cara berpikir baru dalam merespons tantangan kebutuhan baru masyarakat tentang pendidikan dan belajar. Terdapat beberapa peran masyarakat tertentu dalam pendidikan nonformal di antaranya adalah masyarakat ikut membangun Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), sanggar-sanggar seni, pondok pesantren, padepokan, dan penyelenggara kegiatan pendidikan lainnya yang tergabung dalam Program Indonesia Pintar yaitu Rumah Pintar, Mobil Pintar, Motor Pintar dan Kapal Pintar yang diprakarsai oleh Ibu Negara, Ibu Ani Bambang Yudhoyono. Kondisi ini sesuai dengan cakupan pendidikan masyarakat yang sangat luas karena program pendidikan masyarakat tumbuh dan berkembang dari kebutuhan masyarakat luas.
Rintisan rumah pintar merupakan upaya memfasilitasi komunitas belajar masyarakat untuk menjadi rumah pintar sebagai satuan pendidikan nonformal sejenis, terutama di kawasan adat, tertinggal, terpencil, perbatasan, terdepan, dan terluar, dimaksudkan sebagai layanan menjangkau masyarakat yang belum terlayani. Menginggat nilai strategis dan mengedepankan akses informasi dan sarana belajar bagi masyarakat, maka perintisan rumah pintar menjadi suatu hal yang dapat untuk terus didukung. Dalam upaya rintisan rumah pintar terutama di daerah-daerah pedesaan, pentingnya untuk mengali keswadayaan masyarakat untuk berpartisipasi baik secara individu maupun kelembagaan. Keswadayaan masyarakat sangat memungkinkan untuk digali meninggat masih kuatnya nilai-nilai sosial yang ada di masyarakat desa, begitu juga di Desa Jedong Kecamatan Wagir.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan kondisi masyarakat pada wilayah sasaran, maka perumusan masalah sebagai berikut :
Bagaimana meningkatkan akses informasi dan sarana belajar bagi masyarakat pedesaan di Desa Jedong Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Bagaimana meningkatkan komunitas belajar bagi masyarakat pedesaan di Desa Jedong Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Bagaimana memfasilitasi dan mendampingi Perintisan Rumah Pintar Berbasis Keswadayaan Masyarakat di Desa Jedong, Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Tujuan
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan kegiatan ini antara lain :
Untuk meningkatkan akses informasi dan sarana belajar bagi masyarakat pedesaan di Desa Jedong Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Untuk meningkatkan komunitas belajar bagi masyarakat pedesaan di Desa Jedong Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Untuk memfasilitasi dan mendampingi Perintisan Rumah Pintar Berbasis Keswadayaan Masyarakat di Desa Jedong, Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Luaran Yang Diharapkan
Adapun luaran Kegiatan Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Kepada Masyarakat (PKMM) adalah sebagai berikut :
Peningkatan partisipasi masyarakat terhadap komunitas belajar di Desa Jedong Kecamatan Wagir Kabupaten Malang
Peningkatan akses informasi dan sarana belajar masyarakat di Desa Jedong Kecamatan Wagir Kabupaten Malang Malang
Terbentuknya Rintisan Rumah Pintar Berbasis Keswadayaan Masyarakat di Desa Jedong Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Kegunaan
Berdasarkan tujuan program tersebut, maka kegunaan kegiatan ini sebagai berikut :
Bagi Masyarakat
Dapat meningkatkan akses informasi, sarana belajar dan pengetahuan masyarakat di Desa Jedong dengan baik, sehingga mampu membantu peningkatan kualitas pendidikan masyarakat dan terbentuknya Rintisan Rumah Pintar Berbasis Keswadayaan Masyarakat yang dikelola secara profesional.
Bagi Pemerintah Desa
Melalui Rintisan Rumah Pintar Berbasis Keswadayaan Masyarakat dapat membantu meningkatkan akses informasi, sarana belajar dan pengetahuan masyarakat, serta meningkatkan kualitas sumberdaya dan mengurangi kesenjangan informasi pada masyarakat desa.
Bagi Universitas
Sebagai lembaga mediator sekaligus fasilitator pendampingan bagi masyarakat dalam rangka peningkatkan akses informasi, sarana belajar dan pengetahuan masyarakat, sekaligus sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Gambaran Umum Masyarakat Sasaran
Desa Jedong berada di Wilayah Kecamatan Wagir Kabupaten Malang dengan luas wilayah secara administratif yaitu 356,10 Ha, yang terdiri dari persawahan 108,05 Ha, tanah tegal 67 Ha, tanah pekarangan 36 Ha, perkampungan 129 Ha, dan lain-lainnya seperti (hutan, sungai, kuburan dan jalan) 16,05 Ha. Wilayah Desa Jedong memiliki batas wilayah sebelah utara adalah Desa Pandan Landung Kecamatan Wagir, batas wilayah sebelah selatan adalah Desa Dalisodo Kecamatan Wagir, batas wilayah sebelah barat adalah Desa Dalisodo Kecamatan Wagir dan batas wilayah sebelah timur adalah Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun. Sebagai desa yang berbatasan langsung dengan Kelurahan Mulyorejo Kecamatan Sukun yang merupakan kelurahan di Kota Malang yang memiliki potensi dengan perusahan rokok yang menyerap tenaga kerja yang banyak.
Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan, terdapat kondisi yang memprihatinkan, ketika mengamati berbagai permasalahan pendidikan di Desa Jedong. Desa Jedong dengan jumlah penduduk 6.748 jiwa, ternyata jumlah angka tidak tamat Sekolah Dasar sederajat sebanyak 2.381 jiwa atau 35,28 % dari jumlah penduduk Desa Jedong berbagai usia. Disamping itu juga tingginya jumlah jiwa yang tidak pernah menyenyam pendidikan sebanyak 349 jiwa atau 5,17 % dari jumlah penduduk Desa Jedong berbagai usia. Data tersebut merupakan salah satu permasalahan yang mendasar, ketika pemerintah mencanangkan Program WAJAR 9 Tahun (SD-SMP) di lingkungan Desa Jedong.
Tabel 1
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Desa Jedong
Tahun 2009
No.
Lembaga
Jumlah
1.
Belum Sekolah
765
2.
Tidak Pernah Sekolah
349
3.
Tidak Tamat SD/MI
2.381
4.
Tamat SD/MI
1.980
5.
Tamat SMP/MTs
981
6.
Taman SMA/MA
219
7.
Tamat PT/Universitas
73
Jumlah
6.748
Sumber : Kantor Desa Jedong, 2010 (diolah)
Berbagai permasalahan pendidikan tersebut, semakin diperparah dengan mimimnya sarana dan fasilitas pendidikan di Desa Jedong, merupakan representasi bagaimana kegiatan pendidikan dan upaya peningkatan kualitas sumberdaya manusia di Desa Jedong. Dengan luas wilayah sebesar 356,10 Ha dan jumlah penduduk sebesar 6.748 jiwa, ternyata Desa Jedong hanya memiliki 9 lembaga pendidikan setingkat Taman Kanak-kanak dan Sekolah Dasar.
Tabel 2
Indikator Lembaga Pendidikan Formal dan Non Formal di Desa Jedong
No.
Lembaga
Jumlah
1.
PAUD (Pos PAUD dan PAUD Non Formal)
2
2.
Taman Kanak-Kanak/RA
4
3.
Sekolah Dasar/MI
3
4.
Sekolah Menengah Pertama
Tidak Ada
5.
Sekolah Menengah Atas
Tidak Ada
6.
Lembaga Kursus
Tidak Ada
Sumber : Kantor Desa Jedong, 2010 (diolah)
Disamping kondisi tersebut di atas, nampaknya menambah ketertinggalan Desa Jedong dengan beberapa desa maju yang lainnya. Disamping itu beberapa hal lain yang menghambat perkembangan pendidikan di Desa Jedong antara lain : a). Jarak yang cukup jauh dari Ibukota Kabupaten Malang : Kepanjen, sehingga kurangnya akses informasi tentang pendidikan relatif lambat. b). Tidak tersedianya fasilitas akses informasi yang memadai, dikarenakan terbatasnya jaringan telekomunikasi, c). Kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan bagi masa depan anak. Namun pada dasarnya masih terdapat upaya dalam rangka meningkatkan akses informasi tersebut melalui keberadaan kelembagaan PAUD Bina Mandiri di Desa Jedong yang selalu membahas berbagai masalah aktual tentang sosial, perempuan dan usaha produktif. Bahkan dalam salah satu program PAUD Bina Mandiri yang telah digagas dan berjalan program adalah Taman Bacaan Masyarakat, namun belum optimal.
Gambar 1. Komitmen dan Kontribusi Berbagai Lembaga Kemasyarakatan Dalam
Perintisan Rumah Pintar Berbasis Keswadayaan Masyarakat.
Keberadaan Rintisan rumah pintar merupakan upaya memfasilitasi komunitas belajar masyarakat untuk menjadi rumah pintar sebagai satuan pendidikan nonformal sejenis, terutama di kawasan adat, tertinggal, terpencil, perbatasan, terdepan, dan terluar, dimaksudkan sebagai layanan menjangkau masyarakat yang belum terlayani. Rintisan rumah pintar bertujuan untuk meningkatkan akses layanan pendidikan nonformal di daerah perbatasan, daerah terpencil, tertinggal, terdepan dan terluar, daerah yang termarjinalkan serta masyarakat yang masih belum terlayani/ terbatas pelayanan pendidikan. Rumah pintar minimal berukuran 9 x 14 m yang dibagi menjadi 5 ruang utama, 4 ruang untuk sentra dan 1 ruang untuk administrasi. Sarana rumah pintar berorientasi pada program pembelajaran untuk mengoptimalkan potensi multiple intelligence dan lifeskills. Adapun pengembangan 5 (lima) sentra, meliputi
Sentra Buku, adalah tempat yang ditata dengan berbagai jenis buku. Bertujuan mengembangkan minat baca dan pengetahuan bagi anak-anak dan warga belaja.
Sentra Bermain dan Permainan, adalah tempat yang ditata dengan berbagai Alat Permainan Edukatif (APE) bagi Anak Usia Dini untuk mengembangkan semuapotensi dan kreatifitas serta imajinasi anak melalui pengembangan kecerdasan jamak (multiple inteligence).
Sentra Audio Visual/Panggung, adalah tempat yang ditata dengan menyediakan peralatan audio visual dan panggung, bertujuan untuk mengembangkan potensi inner dan intrapersonal anak guna membangun rasa percaya diri, menggali kreativitas dan keberanian anak anak dalam mengekplorasi bakat dan minatnya.
Sentra Komputer, adalah tempat yang ditata dengan menyediakan minimal 3-5 buah computer. Bertujuan mengenalkan teknologi untuk anak-anak dan remaja.
Sentra Kriya, adalah wadah yang menyediakan berbagai aktivitas yang dirancang untuk memberikan keterampilan hidup dan keterampilan vokasional bagi masyarakat. Dengan adanya sentra kriya diharapkan tercipta perluasan peluang usaha dan peluang kerja bagi masyarakat setempat. Muara program ini adalah pada pengembangan jiwa kewirausahaan, pengenalan lingkungan, penggalian budaya pad anak-anak dan masyarakat setempat.
Adapun tahapan yang akan dilaksanakan dalam kegiatan Perintisan Rumah Pintar Berbasis Keswadayaan Masyarakat sebagai berikut :
Gambar 2. Alur Kerja Perintisan Rumah Pintar Berbasis Keswadayaan Masyarakat Dalam Rangka Peningkatan Pendidikan
Masyarakat Di Desa Jedong Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Metode Pelaksanaan Program
Adapun untuk pencapaian hasil dalam kegiatan, maka metode-metode yang akan digunakan antara lain :
Tabel 3
Metode Pelaksanaan Kegiatan
No.
Metode Kegiatan
Bentuk Kegiatan
1.
Participatory Rural Appraisal (PRA)
Participatory Rural Appraisal (PRA) adalah pendekatan dan metode yang memungkinkan mahasiswa dan masyarakat untuk saling berbagi, meningkatkan dan menganalisis tentang kebutuhan bahan bacaan yang dibutuhkan masyarakat.
Sosialisasi Kegiatan
Diskusi Tentang Kebutuhan Bahan Bacaan
Penentuan Lokasi dan Relawan.
Inisiasi pembentukan Perintisan Rumah Pintar
2.
Institusional and Capacity Building
Metode untuk membangun institusi atau kelembagaan baik, dari sisi struktur, sistem dan kinerjanya. Metode ini digunakan untuk mendorong pihak masyarakat, sehingga secara kelembagaan dapat mengelola kelembagaan dengan baik dab nertanggung jawab.
Pelatihan membuat klasifikasi buku.
Pelatihan Pengelolaan Perintisan Rumah Pintar
Pembudayaan membaca di Perintisan Rumah Pintar
3.
Technical and Advisory Assitance
Technical Assitence merupakan metode untuk melakukan penguatan sisi teknis seperti halnya teknik berkoordinasi, berkonsultasi dan administrasi.
Sedangkan Advisory Assistance merupakan metode yang mengambarkan peran pendamping untuk selalu siap memberikan pertimbangan atau saran dalam memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat.
Penyiapan sarana dan prasarana Perintisan Rumah Pintar.
Penyiapan Bahan Bacaan.
Pembenahan Administrasi Taman Bacaan.
4.
Monitoring dan Evaluasi
Digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang telah dan sedang dilakukan oleh pihak mahasiswa. Evaluasi juga merupakan suatu upaya untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan program seperti yang telah dirumuskan dan sejauhmana dampak dan manfaat program.
peningkatan pendidikan di masyarakat.
Pelaporan Kegiatan dan Pencapaian Kegiatan
Rencana Tindak Lanjut Pendampingan.
Jadwal Kegiatan Program
Adapun pelaksanaan kegiatan ini direncanakan selama 4 (empat) bulan yang secara garis besar jadwal kegiatan bersifat tentatif sebagai berikut :
Tabel 4
Rencana dan Jadwal Kegiatan
No.
Bulan
Minggu
Kegiatan
Pihak Yang Terlibat
Tempat
1.
Ke. I
I
Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan
Tim pelaksana, Tokoh Masyarakat dan Narasumber
Balai Pertemuan
II
Identifikasi Relawan Pengelola Rintisan Rumah Pintar
Tim pelaksana, PAUD Bina Mandiri, Pengurus PKK Desa
Balai Pertemuan
III
Pembenahan Rencana Ruang Rintisan Rumah Pintar
Tim pelaksana
Rumah Pintar
IV
Pembentukan Rintisan Rumah Pintar
Tim pelaksana
Rumah Pintar
2.
Ke. II
I
Penyiapan Prasarana dan Sarana Rintisan Rumah Pintar
Tim pelaksana
Rumah Pintar
II
Pembuatan Brosur dan Spanduk Rintisan Rumah Pintar
Tim pelaksana
Rumah Pintar
III
Pelatihan Pengelolaan Rintisan Rumah Pintar
Narasumber
Rumah Pintar
IV
Pembelian Buku Bahan Koleksi Rintisan Rumah Pintar
Narasumber
Rumah Pintar
3.
Ke. III
I
Pengalanggan Sumbangan Buku Rintisan Rumah Pintar
Narasumber
Rumah Pintar
II
Penyebaran Spanduk Rintisan Rumah Pintar
Narasumber
Rumah Pintar
III
Kegiatan Pembudayaan Rintisan Rumah Pintar
Tim pelaksana
Rumah Pintar
IV
4.
Ke. IV
I
Pendampingan Penguatan Rintisan Rumah Pintar
Tim pelaksana
Rumah Pintar
II
III
IV
Rancangan Biaya
Biaya Yang dibutuhkan dalam kegiatan ini adalah :
Bahan Habis Pakai
Bahan dan Media Pelatihan Rp. 250.000
Bahan dan ATK
10 Pulpen @ Rp. 2.500 Rp. 25.000
2 Rim Kertas A4 Rp. 50.000
1 Pcs Tinta Refill Rp. 50.000
1 Bks Kertas Metaplan Rp. 100.000
Pembuatan Brosur Rintisan Rumpin Rp. 100.000
Pembuatan Spanduk Rp. 250.000
Konsumsi Pembenahan Ruang
5 org x 3 hr x Rp. 20.000 Rp. 300.000
Konsumsi Peserta & Pelaksana Pelatihan
10 org x 2 hari x Rp. 10.000 Rp. 200.000 +
Rp. 1.325.000
Peralatan Penunjang Sentra Rintisan Rumah Pintar
Papan Pengumuman Rumah Pintar Rp. 150.000
Pembenahan Ruang Rumah Pintar Rp. 750.000
Papan Nama Rumah Pintar Rp. 200.000
Pengadaan Bahan Sentra
Sentra Buku Rp. 1.000.000
Sentra Permainan Rp. 750.000
Sentra Kriya Rp. 750.000
Sentra Komputer Rp. 750.000
Sentra Audio Visual Rp. 750.000
Penyiapan Modul Pengelolaan Rp. 400.000+
Rp. 4.550.000
Perjalanan
Survey dan Perijinan Rp. 150.000
Biaya Perjalanan dan Lumpsum
Org x 10 hr x Rp 15.000 Rp. 450.000
Konsumsi Perjalanan
3 Org x 10 hr x Rp. 10.000 Rp. 300.000+
Rp. 1.000.000
Lain-lain
Penyuluhan Dinas Pendidikan Rp. 200.000
Sosialisasi Kegiatan Rp. 200.000
Dokumentasi Kegiatan Rp. 100.000
Penyusunan Laporan Rp. 200.000
Penjilidan Laporan Rp. 100.000+
Rp. 1.400.000
Jumlah Rp. 8.425.000
Terbilang : Delapan Juta Empat Ratus Dua Puluh Lima Ribu Rupiah
PAGE \* MERGEFORMAT 11