Academia.eduAcademia.edu

PKM Kewirausahaan

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PuLsa (Putu Lain Rasa) BIDANG KEGIATAN: PKM-KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Sri Wulandari 120810201007 / Tahun Angkatan 2012 Wilda Al Aluf 120810201027 / Tahun Angkatan 2012 Fitriani Putri 120810201029 / Tahun Angkatan 2012 Savira Ayu P. 120810201148 / Tahun Angkatan 2012 UNIVERSITAS JEMBER JEMBER 2013 1 2 3 DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL………………………………………………………… 1 HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………… 2 DAFTAR ISI………………………………………………………………….. 4 RINGKASAN…………………………………………………………………. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 6 Judul………………………………………………………………. 6 Latar Belakang…………………………………………………….. 6 Rumusan Masalah………………………………………………… .9 Tujuan Program…………………………………………………… 9 Luaran yang Diharapkan…………………………………………...10 Kegunaan………………………………………………………….. 10 BAB 2 GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 11 2.1 Diskripsi Umum…………………………………………………… 11 2.1 Gambaran Umum………………………………………………….. 11 2.2.1 Produk (product)………………………………………… 13 2.2.2 Harga (Price)……………………………………………. 14 2.2.3 Tempat (Place)………………………………………….. 14 2.2.4 Promosi (Promotion)……………………………………. 14 2.2.5 Orang (People)………………………………………….. 15 2.2.6 Proses (Process)…………………………………………. 15 2.3 Tampilan Fisik (physical Eudance)……………………………….. 16 BAB III METODE PELAKSANAAN PROGRAM 17 3.1 Persiapan…………………………………………………………….17 3.2 Pelaksanaan …………………………………………………………18 3.3 Proses Pemasaran……………………………………………………19 4 3.4 Pelaporan …………………………………………………………….19 BAB IV RENCANA BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 20 4.1 Rancangan Biaya……………………………………………………. 20 4.2 Jadwal Kegiatan Program……………………………………………24 LAMPIRAN 26 5 BAB I PENDAHULUAN 1.1 JUDUL “PuLsa (Putu Lain Rasa)” 1.2 LATAR BELAKANG Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki beranekaragam suku bangsa dan budaya.Selain itu Indonesia juga memiliki beranekaragam kuliner tradisional.Namun, di era yang semakin modern ini, minat masyarakat terhadap makanan tradisional semakin menurun.Bukan karena rasanya yang tidak enak, tapi karena mayoritas konsumen “gengsi” untuk mengkonsumsinya di tengah era modern ini.Hal inilah yang menjadi tantangan bagi generasi muda yang ingin melestarikan makanan tradisional.Bagaimana makanan tersebut bisa bersaing dengan produk modern lainnya. Oleh karena itu, Kami sebagai generasi muda ingin mengembangkan produk serta pemasaran salah satu makanan tradisional Indonesia yaitu “putu bambu”.Berdasarkan hasil jajak pendapat yang kami lakukan, banyak masyarakat yang sering bertanya tentang keberadaan kue lezat tersebut.Karena Putu merupakan makanan tradisional yang digemari oleh semua kalangan, mulai dari anak-anak sampaiorang dewasa.Putu selain lezat juga bersumber dari bahan bakunya. Berikut ini adalah manfaat kelapa bagi kesehatan, serta kandungan gizi tepung beras sebagai bahan dasar kue putu. 6 Tabel 1.1 Komposisi Zat gizi Tepung Beras Unsur zat-zat JUMLAH makanan Sumber Protein 7 gram Karbohidrat 80 gram Lemak 0,5 gram Kalsium 5 miligram Zat besi 1 miligram Fosfor 140 miligram vitamin A 0 IU vitamin B1 0,12 miligram vitamin C 0 miligram. :http://keju.blogspot.com/1970/01/isi-kandungan-gizi-tepung-beraskomposisi-nutrisi-bahan-makanan.html Berikut ini adalah manfaat kelapa parut yang ditaburkan diatas kue putu bagi kesehatan. 1. Kesehatan Jantung Kelapa parut dapat memberikan manfaat dan meningkatkan kesehatan jantung karena kandungan minyak di dalamnya.Menurut para peneliti di Weston A. Price Fondation, mengkonsumsi daging kelapa atau produk dari daging kelapa dapat menurunkan tingkat kolesterol secara keseluruhan. Kolesterol LDL, lipoprotein, dan trigliserida, yang dihubungkan dengan resiko tinggi penyakit jantung dan stroke. Selain itu, para peneliti juga menjelaskan bagaimana kandungan polifenol dalam minyak kelapa dapat bertindak membatasi oksidasi dari kolesterol LDL.Hal ini merupakan langkah penting dalam mencegah pengembangan arteriosklerosis. 7 2. Membakar Lemak Kandungan minyak pada kelapa parut diketahui mempunyai manfaat dalam pembakaran lemak.Hal ini diungkapkan oleh Dr. Bruce Fife, penulis dari "The Coconut Oil Miracle".Dia menjelaskan bagaimana kandungan asam lemak rantai menengah yang tinggi dalam minyak kelapa dapat sangat bermanfaat dalam pembakaran lemak di tubuh.Dokter tersebut mengatakan bahwa tidak seperti lemak lainnya, senyawa unik ini berjalan dari usus langsung menuju hati untuk oksidasi langsung.Asam lemak rantai menengah juga lebih mudah dibakar daripada lemak lainnya, hal ini menyebabkan peningkatan dalam oksidasi lemak dan tingkat metabolisme secara keseluruhan. 3. Anti Mikroba Mereka yang sedang menderita infeksi kronis juga dapat mengambil manfaat dari mengkonsumsi kelapa parut.Hal ini karena sifat anti-virus, anti-bakteri, dan anti-jamur yang terdapat di dalamnya.Dr. Fife menerangkan bahwa lemak rantai menengah dapat berdifusi ke dalam membran organisme patogen sebelum membunuh sel mereka dengan melarutkannya.Asam kaprilat muncul sebagai senjata yang ampuh untuk spesies jamur, sedangkan yang efektif untuk membunuh bakteri adalah asam laurat.Dan semua ini bisa didapatkan dengan mengkonsumsi kelapa parut. Berdasarkan fakta diatas, dapat diketahui bahwa dengan mengkonsumsi kue putu, kita dapat memelihara kesehatan kita.Selain itu, kita juga dapat melestarikan makanan tradisional yang kita miliki.Terutama makanan yang sudah jarang ditemui di Indonesia ini (putu bambu).Anehnya, di Negara tetangga kita, banyak dijumpai penjual putu bambu dan tak jarang peminatnya.Banyak wisatawan asing yang menyukai kue ini. Nah jika warga asing menyukai makanan tradisional Indonesia , mengapa kita tidak? 8 Jangan sampai kita terlambat melestarikannya, setelah makanan ini diakui sebagai makanan khas Negara lain, seperti kasus-kasus yang sering terjadi. Oleh karena itu, dalam pembuatan PKM-K ini, kami mengangkat tema pengembangan produk dan perbaikan pemasaran kue putu bambu sebagai salah satu makanan tradisional Indonesia. Pengembangan produk dan pemasaran kue putu bertujuan untuk mengangkat nilai jual serta menambah segmen pasar terutama di daerah sekitar jember.Perbaikan pemasaran dilakukan dengan cara memperbaiki kemasan kue putu. Sedangkan untuk perbaikan produk, kami berinovasi dengan kue putu yang memiliki berbagai rasa sesuai keinginan konsumen. Selain itu, untuk memberi kesan penasaran pada konsumen serta agar konsumen mau mencoba produk ini, kami memberi nama produk kami “PuLSA (Putu Lain Rasa)”. Kami berharap dengan adanya produk baru ini bisa meningkatkan nilai jual kue putu serta dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Indonesia. 1.3 RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana cara pengelolaan kue putu yang inovatif ? 2. Bagaimana strategi pemasaran PuLsa agar diminati oleh masyarakat? 3. Bagaimana prospek kedepan dari produk itu? 1.4 TUJUAN PROGRAM 1. Meningkatkan nilai jual dan eksistensi kue putu terutama di kalangan anak muda 2. Agar kue tradisional mampu bersaing dengan kue-kue modern 3. Meningkatkan minat kewirausahaan para mahasiswa 9 1.5 LUARAN YANG DIHARAPKAN Luaran yang diharapkan dari Program Kreativitas Mahasiswa di bidang kewirausahaan ini adalah terciptanya produk baru yang berasal dari makanan tradisional berbahan dasar tepung beras,gula merah dan susu yang memiliki rasa yang nikmat, bernilai ekonomis serta menjadi makanan yang digemari oleh masyarakat. Produk ini diberi nama“PuLSA (Putu Lain Rasa)”. Hal ini dilakukan untuk dapat menarik minat para konsumen, karena keunikan namanya (memberi kesan utama konsumen untuk membeli).Selain itu, untuk meningkatkan nilai jualnya kami mengembangkan produk serta melakukan perbaikan pemasaran. Kami mengembangkan produk dengan cara memberi inovasi pada rasa putu serta perbaikan kemasan pada produk putu. Besar keinginan kami untuk lebih memperkenalkan potensi dan pemberdayaan pangan lokal. 1.6 KEGUNAAN Berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan oleh penulis,dapat diketahui bahwa kue putu tradisional disukai oleh berbagai kalangan masyarakat. Akan tetapi,kue putu tradisional tidak bisa mengikuti perkembangan zaman sehingga konsumen menjadi bosan dan lebih memilih mengkonsumsi makanan atau camilan baru atau modern. Oleh karena itu, kami memberi inovasi baru pada kue putu bambutradisional dengan kue putu bambu yang memiliki beraneka rasa. Sehingga diharapkan : 1. Dapat merubah tampilan produk putu tradisional menjadi putu yang lebih modern, yaitu memiliki beraneka rasa dan dikemas secara modern. Sehingga dapat menarik minat konsumen untuk mengkonsumsinya. 2. Dapat menyediakan produk yang menarik, unik, enak, dengan harga yang terjangkau, terutama bagi kalangan mahasiswa. 3. Dapat meningkatkan minat masyarakat terhadap makanan tradisional. 4. Dapat menciptakan peluang kerja bagi diri sendiri dan orang lain. 10 BAB II GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 2.1 DESKRIPSI UMUM Usaha ini bergerak di bidang produksi kue tradisional.Kue tersebut merupakan salah satu makanan tradisional dari jawa barat, yaitu kue putu bambu yang berbahan dasar tepung beras.Kemudian, kami mengolahnya menjadi kue putu yang memiliki beberapa rasa dan dikemas secara modern. 2.2 GAMBARAN UMUM Pemasaran kue putu tradisional sangatlah sederhana, yaitu menggunakan gerobak pikul ataupun gerobak dorong.Hal ini merupakan salah satu faktor penghambat eksistensi kue putu di kalangan masyarakat terutama di kalangan anak muda.Produk yang dihasilkan hanyalah kue putu berwarna putih ataupun hijau dengan isi gula merah saja, sehingga tidak ada variasi rasa.Selain itu, kemasannya kurang menarik, yaitu hanya menggunakan daun pisang.Sehingga terlihat sangat tradisional. Untuk mengangkat nilai jual kue putu dikalangan masyarakat modern, kami melakukan inovasi baru yaitu mengembangkan produk dan pemasaran kue tradisional tersebut.Pengembangan produk berupa penambahan rasa pada kue putu (tidak hanya gula merah). Dengan adanya perubahan rasa yang sesuai dengan keinginan konsumen, maka akan meningkatkan minat masyarakat terhadap kue tradisional ini. Sedangkan pengembangan pemasaran dilakukan dengan cara memperbaiki kemasan serta jalur pemasaran. Misalnya dengan melakukan perbaikan pengemasan yaitu menempatkan kue putu di dalam dos yang didesain sesuai dengan rasa serta ukurannya yang berbeda.Kemasan kue putu dibagi menjadi 3 macam ukuran yaitu small (berisi 3 kue putu), medium (berisi 5 kue putu) dan big (berisi 7 kue putu). Kelapa yang biasanya disajikan langsung diatas kue, akan di pisahkan dan dikemas 11 menggunakan daun pisang. Hal ini dilakukan untuk menjaga keawetan kue tersebut, selain itu kelapa dikukus terlebih dahulu agar tidak cepat basi.Setelah penulis melakukan jajak pendapat dari beberapa masyarakat sekitar diketahui bahwa mayoritas masyarakat lebih menyukai rasa gula merah, cokelat, keju, dan selai (strawberry dan blueberry).Oleh karena itu, kami mengembangkan produk putu dengan rasa original (gula merah), cokelat, keju, dan rasa selai (strawberry dan blueberry). Pengembangan pemasaran kue tradisional tersebut dilakukan dengan cara mempromosikan dari mulut ke mulut, secara online, dan pemasaran kepada pembeli secara langsung dan melayani pesan antar. Segmentasi produk ini adalah semua kalangan masyarakat, karena kue ini memiliki rasa yang unik dan dikemas secara menarik. Target produk PuLsa (putu lain rasa) ini adalah masyarakat sekitar kawasan Unej terutama mahasiswa, hal ini dapat dilihat dari cara pengemasan yang lebih menarik (modern) dengan nama produk yang unik sehingga mahasiswa lebih tertarik untuk membeli produk ini. Berikut ini adalah gambaran umum tentang perbedaan putu lama dan putu secara umum. Gambar 2.1 Pemasaran kue putu tradisional 12 Gambar 2.2pemasaran Kue Putu Modern 2.2.1 Produk (product) Produk dengan nama“PuLsa (Putu Lain Rasa)”ini, merupakan produk hasil inovasi pada makanan tradisional. Hal ini dilakukan untuk menarik minat konsumen serta meningkatkan nilai jual putu di masyarakat terutama mahasiswa. Produk ini berbahan dasar tepung beras, daun pandan, kelapa.Selain itu produk ini tersedia dengan berbagai macam rasa yaitu gula merah, selai (strawberry dan blueberry), coklat, dan keju.Serta 13 tersedia dalam berbagai ukuran pada setiap rasanya yaitu ukuran small dengan isi 3 buah putu, medium berisi 5 buah putu dan big yang berisi 7 buah putu. Untuk menjaga keawetan kue ini kami memisahkan antara kue dan kelapanya, dimana parutan kelapa tersebut dikukus terlebih dahulu agar tidak mudah basi.Hal ini membuat produk semakin menarik, dan bercita rasa enak. 2.2.2 Harga (price) Harga PuLsa (Putu Lain Rasa) disesuaikan dengan rasa dan ukuran kemasan yang tersedia.Diantaranya : 1. Putu rasa gula merah dengan ukuran “Small”(Rp 3.000), “medium” (Rp 5.000), dan “big” (Rp 7.000) 2. Putu rasa selai (strawberry dan blueberry) dengan ukuran “Small”(Rp 4.500), “medium” (Rp 7.500), dan “big” (Rp 9.500) 3. Putu rasa coklat dengan ukuran “Small”(Rp 6.000), “medium” (Rp 10.000), dan “big” (Rp 14.000) 4. Putu rasa keju dengan ukuran “Small”(Rp 7.500), “medium” (Rp 12.500), dan “big” (Rp 17.500) Harga yang ditawarkan sudah disesuaikan dengan kantong mahasiswa (target pemasaran utama).Selain itu, harga ini sudah terjangkau untuk semua kalangan karena produk ini dijual mulai dari Rp 3000 sampai Rp 17.500.Harga bukan sebagai penentu dalam persaingan, karena konsumenlah yang menentukan akan membeli produk yang mana. 2.2.3 Tempat (place) Warung, kantin, kaki lima, online (pesan antar), serta dikawasan sekitar unej. 2.2.4 Promosi (promotion) Bagi produk yang baru dipasarkan seperti PuLsa (Putu Lain Rasa), maka promosi sangatlah penting untuk dilakukan.Promosi tahap awal 14 melalui mulut- kemulut, yang kedua melalui situs online (facebook, twiter dll). Selain itu kami lebih mengutamakan pelayanan agar konsumen tertarik untuk membeli produk ini, misalnya dengan cara melayani pesan antar daerah sekitar kampus unej. Mengenalkan produk kepada konsumen adalah salah satu tujuan dalam promosi.Promosi yang efektif akan mengubah pengetahuan publik mengenai ketersediaan dan karakteristik sebuah produk (product knowledge). 2.2.5 Orang (people) Produk camilan PuLsa (Putu Lain Rasa) iniditujukan untuk semua kalangan masyarakat, mulai dari anak–anak sampai orang tua.Produk ini juga dapat dijangkau oleh kalangan menengah kebawah sebab harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal dan sudah sesuai dengan daya beli konsumen. Target penjualan produk PuLsa (Putu Lain Rasa) juga ditujukan pada mahasiswa karena mahasiswa pada umumnya menginginkan makanan yang unik, banyak dan murah.Oleh sebab itu, produk ini bisa dinikmati mahasiswa dengan harga terjangkau. 2.2.6 Proses (process) Proses pemasaran produk camilan PuLsa (Putu Lain Rasa) dilakukan dengan cara menawarkan dari mulut ke mulut. Media lain yang dapat digunakan untuk proses pemasaran adalah handphone dan melalui media online. Cara pemasaran lewat handphone dilakukan dengan menawarkan produk melalui media sms. Media online merupakan salah satu media yang bisa diandalkan dalam memasarkan produk, misalnya melalui facebook, twitter dane-mail. Proses pemasaran produk camilan PuLsa (Putu Lain Rasa)berada di daerah sekitar kampus Universitas Jember. Produk camilan PuLsa (Putu Lain Rasa) ini dikemas secara unik sesuai dengan namanya 15 “PuLsa (Putu Lain Rasa)” sehingga menarik perhatian konsumen yang membeli. Camilan PuLsa (Putu Lain Rasa)memiliki kemasan yang menarik sehingga membuat konsumen lebih tertarik untuk membeli sehingga pendapatan yang diperoleh lebih tinggi. 2.3 TAMPILAN FISIK (PHYSICAL EUDANCE) Tampilan luar produk PuLsa (Putu Lain Rasa) berbeda dengan putu tradisional karena dikemas menggunakan dos dengan ukuran 12x5 cm yang didesain secara modern serta tersedia dengan berbagai macam rasa. 16 BAB III METODE PELAKSANAAN PROGRAM Metode pelaksanaan program menggunakan fungsi manajemen yaitu planning (perencanaan), (pelaksanaan),dan controlling organizing (pengorganisasian), (pengawasan).Metode pelaksanaan actuating program bertujuan untuk mengarahkan pelaksanaan program usaha yang dilakukan agar lebih efektif dan efisien dalam penggunaan bahan, biaya, tenaga kerja, serta peralatan. 3.1 PERSIAPAN Planning (Perencanaan) merupakan langkah awal dalam memulai bisnis. Perencanaan program merupakanfaktor penentu suatu usaha. Perencanaan ini diwujudkan dalam proses persiapan. Persiapan merupakan proses penyediaan bahan baku, tempat, biaya, tenaga kerja serta alat-alat produksi penunjang usaha yang akan dilakukan. Tujuan diadakannya persiapan adalah meminimalisir risiko yang mungkin terjadi serta mengarahkan usaha pada tujuan yang akan dicapai. a. Survey dan Pengumpulan Bahan Baku Metode penelitian yang dilakukan adalah survey dan pengumpulan bahan baku“PuLsa (Putu Lain Rasa)” (riset pasar). Survey ketersediaan bahan baku dalam kegiatan bisnis ini dilakukan di pasar tradisional yang ada di wilayah Kabupaten Jember (Pasar Tanjung). Hal ini dilakukan untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan baku yang digunakan seperti tepung beras, gula merah, garam, gula pasir, kelapa, daun pandan, susu, cokelat, keju, dan berbagai macam selai buah. b. Pembuatan logo “PuLsa (Putu Lain Rasa)” Logo suatu produk merupakan alat komunikasi produsen dan konsumen yang berupa simbol.Pembuatan logo “PuLsa (Putu Lain Rasa)”bertujuan untuk memberikan ciri khas terhadap produk ini agar lebih dikenal oleh 17 masyarakat secara umum.Logo “PuLsa (Putu Lain Rasa)” berupa animasi sepotong kue putu yang sedang menikmati sepiring kue putu dibawah bambu.Selain itu, di sebelah animasi tersebut diberi foto berbagai macam rasa kue putu yang tersedia.Pembuatan logo ini dilakukan karena produk tersebut masih tergolong produk baru sehingga belum benar-benar dikenal masyarakat.Diharapkan dengan adanya logo pada produk “PuLsa (Putu Lain Rasa)” dapat menjadi brand di masyarakat luas. 3.2 PELAKSANAAN a. Pembuatan produk “PuLsa (Putu Lain Rasa)” Proses pembuatan produk merupakan bagian inti dari kegiatan kewirausahaan ini. Hal ini dikarenakan proses pembuatan produk akan menentukan omzet penjualan yang diperoleh. Oleh karenanya, proses pembuatan suatu produk harus memenuhi prosedur pembuatan produk yang sehat, higienis dan ter-standart mutu dan kualitasnya. Produk “PuLsa (Putu Lain Rasa)” ini akan diproduksi pada skala home industry tanpa menggunakan bahan pengawet. Produk “PuLsa (Putu Lain Rasa)” akan diproduksi sebanyak 2.240 buah kue putu setiap bulannya atau sebesar 8.960 unit selama empat bulan. b. Promosi “BBB (Bukan PuLsa Biasa)” Sebagai produk baru yang belum dikenal konsumen, maka perlu diadakannya promosi pada produk“PuLsa (Putu Lain Rasa)”. Promosi yang dilakukan secara langsung dan juga melalui media massa. Metode langsung yang digunakan adalah melalui pembagian pamflet bersama dengan pembagian tester, pemasangan spanduk, dan penempelan brosur.Promosi ini juga dilakukan dengan menggunakan media elektronik.Media elektronik yang kami pilih yaitu melalui website dan jejaring sosial serta pemasaran melalui Short Message Service (SMS). 18 3.3 PROSES PEMASARAN Pembuatan produk tidak akan berarti tanpa adanya pemasaran. Pemasaran adalah ujung tombak dari suatu perusahaan agar bisa bersaing dengan produk lain yang sejenis. Produk “PuLsa (Putu Lain Rasa)”ini akan dipasarkan dengan cara mempromosikan dari mulut ke mulut, secara online, dan pemasaran kepada pembeli baik secara langsung maupun pesan antar.Hal ini dilakukan untuk meningkatkan market share produk“PuLsa (Putu Lain Rasa)”dan mempermudah akses konsumen terhadap produk“PuLsa (Putu Lain Rasa)”. Harga yang ditawarkan pada produk “PuLsa (Putu Lain Rasa)”yaitu mulai dari Rp 3000 hingga Rp 17.500/pack sesuai dengan rasa dan ukuran kemasannya.Harga ini sudah dinilai cukup terjangkau, dan telah disesuaikan dengan kondisi perekonomian yang ada di kalangan mahasiswa lingkungan Universitas Jember sebagai target utama pemasaran produk ini. 3.4 Pelaporan Metode terakhir yang dilakukan adalah penyusunan laporan dari produk “PuLsa (Putu Lain Rasa)”.Laporan ini disusun untuk memberikan informasi kepada pihak lain tentang aspek produksi, keuangan, dan promosi yang kami lakukan pada produk tersebut. Dengan adanya penyusunan laporan tersebut diharapkan dapat menjadi evaluasi bagi kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang telah kami lakukan, sehingga dapat berguna dalam penyusunan proposal dan laporan kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di masa yang akan datang. 19 BAB IV RENCANA BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 4.1 RANCANGAN BIAYA 1. Biaya Tetap (FC) Komponen Satuan Harga Satuan (Rp) Total Biaya (Rp) Umur Ekonomi s Penyusutan Baskom 3 buah 15.000,00 45.000,00 24 bulan Serbet 3 buah 5.000,00 15.000,00 12 bulan 14%=Rp2.100,00 Sendok 12 buah 3.000,00 36.000,00 24 bulan 19%=Rp 5.040,00 Spatula 2 buah 10.000,00 20.000,00 24 bulan 23%=Rp4.600,00 Telenan 2 buah 10.000,00 20.000,00 24 bulan Kompor Gas 1 buah 450.000,00 450.000,00 36 bulan Loyang 5 buah 15.000,00 75.000,00 12 bulan 29%=Rp 21.750,00 Pisau 3 buah 7.500,00 22.500,00 12 bulan 23%=Rp 5.175,00 Pengaduk 3 buah 5.000,00 15.000,00 24 bulan Pemarut Kelapa 2 buah 10 000.00 20.000,00 24 bulan Alat Pengukus 2 buah 200.000,00 400.000,00 36 bulan Total Biaya Tetap 17%= Rp 17%=Rp 7.650,00 3.400,00 35%=Rp 157.500,00 19%=Rp 2.850,00 15%=Rp 3.000,00 30%=Rp 120.000,00 Rp 333.065,00 1.118.500,00 2. Biaya Variabel (BV) Komponen Satuan Harga Satuan Total Biaya Tepung Beras 4 kg Rp 10.000,00 Rp 40.000,00 Tabung LPG 3 kg 1 buah Rp 75.000,00 Rp 75.000,00 Gula Merah 1 kg Rp 20.000,00 Rp 20.000,00 Keju 0,5 kg Rp 90.000,00 Rp 45.000,00 20 Cokelat Batang 0,5 kg Rp 60.000,00 Rp 30.000,00 Garam 2 bungkus Rp 1.000,00 Rp 2.000,00 Gula Pasir 2 kg Rp 14.000,00 Rp 28.000,00 Margarin 5 bungkus Rp 10.000,00 Rp 50.000,00 Sabun cuci piring 1 bungkus Rp 5.000,00 Rp 5.000,00 Kelapa 5 buah Rp 3.000,00 Rp 15.000,00 Pandan 2 ikat Rp 3.000,00 Rp 6.000,00 Selai buah 4 bungkus Rp 20.000,00 Rp 80.000,00 Pembungkus putu 5 lusin Rp 24.000,00 Rp 120.000,00 Isi Ulang Gas 2 kali Rp 15.000,00 Rp 30.000,00 Transportasi 20 L Rp 6.500,00 Rp 130.000,00 Listrik - - Rp 30.000,00 Total Biaya Variabel(tidak tetap) Rp 706.000,00 Total Biaya Variabel untuk 1 bulan Rp 2.824.000,00 Total Biaya Variabel untuk 4 bulan Rp 11.296.000,00 Jumlah produk tiap kali produksi 560 buah putu Untuk putu isi gula merah: =Rp 1000,00 x 560/4 x 16 minggu =Rp 2.240.000,00 Untuk putu rasa selai buah: =Rp 1500,00 x 560/4 x 16 minggu =Rp 3.360.000,00 21 Untuk putu rasa cokelat: =Rp 2000,00 x 560/4 x 16 minggu =Rp 4.480.000,00 Untuk putu rasa keju: =Rp 2500,00 x 560/4 x 16 minggu =Rp 5.600.000,00 Total (TR) = Rp 2.240.000,00+Rp 3.360.000,00+Rp 4.480.000,00+ Rp 5.600.000,00 = Rp15.680.000,00 Total Biaya Variabel (4 bulan)= Rp 11.296.000,00 Total Biaya Tetap=Rp 1.118.500,00 = Rp 1.118.500,00+ Rp 11.296.000,00 =Rp 12.414.500,00 = Rp 15.680.000,00- Rp 12.414.500,00 =Rp3.265.500,00 =Rp 1385,00 22 =Rp 4.000.474,00 = 25,5% =25,5% x 8.960 = Rp 2284,8 =197.2 % =0.005 Jangka waktu pengembalian modal dari usaha PuLsa (Putu Lain Rasa) adalah 2 bulan 4 minggu. 23 4.2 JADWAL KEGIATAN PROGRAM Bulan ke-1 No Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4 Program/Bulan 1 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Persiapan - Survey lokasi - Survey pengumpulann bahanbaku - Survey peralatandanperlengkapan 2 Pelaksanaan - PembuatanProduk - Promosiproduk 3 Proses pemasaran 4 Evaluasi - Pembuatan laporan 24 25 26 27 28 LAMPIRAN 3 1. Alat dan Bahan Alat Bahan - Talenan - Tepung Beras - Alat pengukus (dandang) - Garam - Baskom - Gula - Kompor gas - Pandan - LPG 3 kg - Kelapa Parut - Loyang - Gula Merah - Pengaduk - Cokelat - serbet - Keju - Pisau - Berbagai Selai Buah - Bambu - Spatula - Sendok 29 2. CARA PEMBUATAN PULSA (PUTU LAIN RASA) ADALAH SEBAGAI BERIKUT: BAHAN Kelapa parut TAHAP PENCAMPURAN Garam Tepung Beras Gula Kukus selama 15 menit Daun pandan Bahan yang sudah tercampur dimasukkan ke dalam bambu Bungkus dengan daun pisang BAHAN YANG SUDAH TERCAMPUR INOVASI RASA PUTU ORIGINAL COKLAT KEJU STRAWBERRY BLUEBERRY KUKUS PUTU SELAMA 10 MENIT PRODUK JADI TAHAP PEMBUNGKUSAN UKURAN SMALL UKURAN MEDIUM UKURAN BIG 30