Academia.eduAcademia.edu

PEDOMAN SKRIPSI 2019

2018, Unimuda Sorong Press

Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini menjadi acuan baik bagi mahasiswa maupun bagi dosen pembimbing dalam menulis skripsi di UNIMUDA Sorong. Buku ini bertujuan untuk memadukan dan menyamakan persepsi dalam penulisan skripsi. Persamaan persepsi memungkinkan terhindarnya kesalahpahaman antara mahasiswa dan dosen pembimbing dalam penulisan skripsi. Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong No. 197/KEP/I.3/AU/D/2018 dan berlaku sejak 27 Desember 2018. Tim Penyusun: Dr. Rustamadji, M.Si. Doni Sudibyo, M.Pd. Anang Triyoso, M.Pd. Mukhlas Triyono, M.Pd. Ihsan, M.Pd. Teguh Yuliandri Putra, M.Pd. Fathurrahman, M.Pd. Firman, M.Pd. Sri Rizki Handayani, M.Pd. Raisa Anakotta, M.Pd. Oki Sandra Agnesa, M.Pd. Sahidi, M.Pd. Alman, M.Pd. Dheni Rossarie, M.Pi. Aldilla Yulia WS, M.H.

Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong i Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT) Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong Pedoman Penulisan Skripsi/Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong. Edisi Kedua, Cetakan Pertama. Sorong: Unimuda Sorong Press, 2018 vii, 126 hlm; 23 cm. 1. Pedomann Penulisan Skripsi I. Judul Sanksi Pelanggaran Pasal 44 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982 Tentang Hak Cipta 1. 2. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong ii Copyright@UNIMUDA Sorong, 2018 Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa ijin tertulis dari penulis Cetakan Pertama 2018 Judul Buku : Pedoman Penulisan Skripsi Tahun Akademik 2018/2019 Penulis : Unimuda Sorong Desain : Firman Penerbit : Unimuda Sorong Press Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong iii Panduan Penulisan Skripsi Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong (UNIMUDA) Sorong Penyusun: Dr. Rustamadji, M.Si. Doni Sudibyo, M.Pd. Anang Triyoso, M.Pd. Mukhlas Triyono, M.Pd. Ihsan, M.Pd. Teguh Yuliandri Putra, M.Pd. Fathurrahman, M.Pd. Firman, M.Pd. Sri Rizki Handayani, M.Pd. Raisa Anakotta, M.Pd. Oki Sandra Agnesa, M.Pd. Sahidi, M.Pd. Alman, M.Pd. Dheni Rossarie, M.Pi. Aldilla Yulia WS, M.H. Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong iv KATA PENGANTAR Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala hidayah dan nikmatNya. Shalawat dan salam tercurah pada junjungan kita, Sang Pencerah Peradaban Guru Paripurna yang memegang lisensi Pendidik terbaik dari Sang Khaliq, Rasulullah Muhammad SAW. Kami atas nama Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong mengucapkan terima kasih kepada Tim Penyusun yang telah bekerja keras menyusun Buku Pedoman Penulisan Skripsi bagi mahasiswa Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong. Semoga hasil jerih payah ini dicatat oleh Allah SWT sebagai amal shalih dan diganjar dengan kebaikan yang berlimpah. Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini akan menjadi acuan baik bagi mahasiswa maupun bagi dosen pembimbing dalam menulis skripsi. Buku ini akan membawa kedua belah pihak (mahasiswa dan dosen pembimbing) untuk memadukan dan menyamakan persepsi dalam penulisan skripsi. Persamaan persepsi memungkinkan terhindarnya kesalahpahaman antara mahasiswa dan dosen pembimbing dalam penulisan skripsi. Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong No. 197/KEP/I.3/AU/D/2018 dan berlaku sejak 27 Desember 2018. Dengan senantiasa bekerja keras yang dilandasi niat ikhlas untuk beribadah kepada Allah SWT, serta doa yang tidak henti-hentinya kami panjatkan kepada Allah SWT, mudahmudahkan kita diberi bimbingan dan kekuatan dalam menggapai cita-cita kita yang setinggi bintang, kemudian menebarnya menjadi manfaat yang berlimpah bagi alam di sekitar. Amin Sorong, Januari 2019 R e k t o r, Dr. Rustamadji, M.Si. Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong v DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................... v DAFTAR ISI .................................................................................................. vi BAB I. PENDAHULUAN .......................................................................... 1.1. Dasar Pemikiran ........................................................................... 1.2. Tujuan............................................................................................ 1.3. Dosen Pembimbing ...................................................................... 1 1 2 2 BAB II MEKANISME PENGAJUAN SKRIPSI ....................................... 2.1 Prosedur pengajuan judul ............................................................... 2.2 Prosedur pengajuan proposal ......................................................... 2.3 Prosedur pembimbingan proposal & skripsi .................................. 4 4 4 5 BAB III. SISTEMATIKA PENYUSUNAN PENELITIAN ..................... 3.1 Penelitian Kualitatif ................................................................... 3.1.1 Bagian Awal ............................................................................... 3.1.2 Bagian Utama ............................................................................. 3.1.3 Bagian Akhir ............................................................................... 3.2 Penelitian Kuantitatif .............................................................. 3.2.1 Bagian Awal .............................................................................. 3.2.2 Bagian Utama ............................................................................ 3.2.3 Bagian Akhir .............................................................................. 3.3 Penelitian Pengembangan ....................................................... 3.3.1 Bagian Awal ............................................................................. 3.3.2 Bagian Utama ............................................................................ 3.3.3 Bagian Akhir .............................................................................. 3.4 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) .......................................... 3.4.1 Bagian Awal .............................................................................. 3.4.2 Bagian Utama ............................................................................ 3.4.3 Bagian Akhir .............................................................................. 8 8 9 9 14 14 14 14 21 21 21 22 27 27 27 28 29 BAB IV. TEKNIK PENULISAN ................................................................ 4.1 Tata Tulis ..................................................................................... 4.1.1 Bahan dan Ukuran ..................................................................... 4.1.2 Teknik Pengetikan ...................................................................... 4.1.3 Penomoran ................................................................................ 4.1.4 Tabel dan Gambar ..................................................................... 4.2 Tata Bahasa ................................................................................ 40 40 40 41 45 46 50 Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong vi 4.2.1 Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI) ...................... 4.2.2 Perujukan dan pengutipan .......................................................... 50 53 BAB V. SISTEMATIKA PENYUSUNAN ARTIKEL ILMIAH .............. 80 BAB VI. PLAGIASI ....................................................................................... 88 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 97 LAMPIRAN Pedoman Penulisan Skripsi Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong vii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Dasar Pemikiran Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) mendefinisikan skripsi yaitu karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Skripsi adalah karya ilmiah hasil penelitian mandiri mahasiswa di bawah bimbingan dosen pembimbing, sesuai dengan latar belakang akademik dan bidang keahlian masing-masing yang harus dipertahankan dalam forum ujian skripsi. Sebagai karya dan penelitian ilmiah maka skripsi harus ditulis dengan prinsip ilmiah dan mengikuti aturan atau standar yang diberlakukan pada setiap Perguruan Tinggi dimana mahasiswa tersebut menempuh atau menyelesaikan studinya. Aturan atau buku pedoman penulisan skripsi beragam berdasarkan kebijakan perguruan tinggi masing-masing. Salah satu komitmen Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong untuk menjamin kualitas lulusan adalah dengan melakukan standarisasi mutu lulusan melalui tugas akhir berupa penulisan skripsi. Skripsi sebagai hasil penelitian ilmiah bukan hanya sekedar memenuhi tugas akhir untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam institusi tertentu, namun lewat skripsi ini mahasiswa mampu membuat sebuah karya atau tulisan yang mampu menjawab problem yanng ada di lingkungan, baik itu di dalam sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Di samping itu, skripsi diharapkan mempunyai nilai terapan, yakni memberikan sumbangan yang signifikan bagi kemaslahatan kehidupan manusia. Karya ilmiah yang berupa hasil penelitian skripsi diharapkan dapat menjadi contoh prestasi akademik yang berguna bagi peneliti-peneliti berikutnya. Pedoman penulisan Skripsi 1 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 1.2. Tujuan Penyusunan skripsi bertujuan untuk membantu mahasiswa agar memiliki kualifikasi-kualifikasi sebagai berikut. a. mampu berpikir logis, kritis, dan sistematis sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah; b. mampu menerapkan pengetahuan kognitif dan teoritik ke dalam kegiatan penelitian mandiri; c. mampu menulis karya ilmiah sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah; d. mampu menghargai karya orang lain dan mencegah plagiasi; e. mampu mempertanggungjawabkan hasil karyanya secara akademik, etik, dan legal; serta f. mampu menghayati peran dan tugas anggota masyarakat pengembang ilmu pengetahuan dan masyarakat terdidik. 1.3. Dosen Pembimbing Hal umum yang dapat dikemukakan adalah bahwa penulisan skripsi biasanya dilakukan di bawah bimbingan dua dosen, yaitu dosen dosen pembimbing utama dan dosen pembimbing pendamping. Pada dasarnya mahasiswa bebas dalam menentukan dan memilih dosen pembimbing skripsi, karena tidak terdapat aturan yang baku dan ketat. Meskipun demikian, mahasiswa hendaknya mempertimbangkan dua faktor penting. Pertama, adalah dari segi topik skripsi dalam hubungannya dengan keahlian dosen pembimbing. Kedua, adalah dari segi kemudahan konsultasi dengan dosen pembimbing. Perbandingan tanggung jawab penulisan skripsi antara mahasiswa dan dosen kira-kira adalah 70:30. Artinya 70 persen dari skripsi adalah gagasan inisiatif mahasiswa sendiri. Sedangkan dosen pembimbing diberikan wewenang untuk mengoreksi (menambah atau merubah) isi atau teknik penulisannya. Setiap dosen memiliki keahlian dalam satu disiplin ilmu, lebih khusus lagi bidang tertentu. Misalnya, seorang dosen mempunyai kualifikasi Pedoman penulisan Skripsi 2 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong pendidikan magister dalam disiplin linguistik Bahasa Inggris. Seorang magister linguistik Bahasa Inggris diyakini menguasai berbagai cabang linguistik. Namun demikian, tidak semua cabang linguistik tersebut dikuasai secara tuntas. Kemungkinan dosen yang bersangkutan lebih tertarik pada satu atau dua cabang itu. Oleh karena itu, dosen tersebut hanya mengkhususkan diri pada satu atau dua cabang yang sangat diminati itu. Sebagai contoh dosen hanya tertarik dalam disiplin Phonetics dan phonology Bahasa Inggris. Dengan demikian, dosen tersebut akan lebih mendalami dua macam disiplin linguistik tersebut. Pemilihan dosen pembimbing seyogianya mempertimbangkan dua faktor penting. Pertama adalah berkenaan dengan bidang keahlian dosen pembimbing. Pemilihan dosen pembimbing yang sesuai dengan topik atau judul skripsi akan banyak membantu mahasiswa menyelesaikan tugas akhir. Beberapa keuntungan memilih dosen pembimbing yang ahli dalam bidangnya, antara lain: pertama, dosen pembimbing akan memberikan wawasan yang luas berkenaan dengan penulisan pembimbing akan menunjukkan sumber-sumber skripsi; kedua, yang mendukung penulisan skripsi. Faktor kedua adalah kemudahan konsultasi dengan dosen pembimbing. Kemudahan konsultasi jangan diartikan secara sempit, misalnya setiap konsultasi selalu lancar, tidak pernah ada perbaikan, meskipun ditemui konsep-konsep yang salah. Mahasiswa biasanya senang dengan dosen pembimbing semacam ini. Mahasiswa tidak menyadari bahwa hal tersebut pada hakekatnya merupakan pembiaran kesalahan atau kekeliruan konsep yang akan dicontoh atau diyakini sebagai kebenaran oleh mahasiswa tersebut atau mahasiswa selanjutnya. Pada saatnya (ujian sidang skripsi) mahasiswa harus berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan konsep atau hasil penelitian yang tidak semestinya. Jika mahasiswa tidak mampu mempertahankannya, maka dewan penguji skripsi akan memberikan penilaian sesuai dengan hasil yang dimiliki Pedoman penulisan Skripsi 3 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong BAB II MEKANISME PENGAJUAN SKRIPSI 2.1 Prosedur pengajuan judul 2.1.1 Persyaratan Akademik Persyaratan akademik yang harus dipenuhi oleh mahasiswa/i untuk bisa mengajukan judul proposal di Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong adalah sebagai berikut: 1. Mahasiawa menyelesaikan seluruh matakuliah yang disajikan sejumlah 120 SKS. 2. Mahasiswa telah mengikuti dan lulus matakuliah metodologi penelitian (minimal B) 3. Tidak dalam status cuti kuliah (stop out), berhenti atau meninggalkan perkuliahan tanpa informasi yang jelas selama masa studi. 4. Tidak diperkenankan terdapat nilai E dan nilai D dari jumlah nilai keseluruhan yang dicapai. 5. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) terakhir minimal 2,25. 2.1.2 Persyaratan Administratif Adapun persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh mahasiswa/i untuk bisa mengajukan judul proposal adalah telah menyelesaikan biaya perkuliahan sampai dengan semester terakhir dengan bukti pembayaran dari bendahara Keuangan. 2.2 Prosedur Pengajuan Judul Proposal Adapun prosedur pengajuan Judul Proposal sebagai berikut: 1. Pengajuan judul proposal dapat dimulai jika mahasiswa/i telah memenuhi persyaratan akademik dan administratif seperti tersebut di atas. 2. Semua bukti-bukti kelengkapan persyaratan akademik dan administratif (pelunasan pembayaran biaya perkuliahan dan KHS) harus dilampirkan ketika mengajukan judul Proposal. Pedoman penulisan Skripsi 4 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 3. Judul Proposal diajukan kepada Ketua Program Studi (Kaprodi) melalui Sekretaris Prodi, dengan isi rancangan memuat: a. Judul b. Rancangan Penelitian (fenomena, rumusan masalah, tujuan, dan metodologi penelitian) 2.3 Prosedur pembimbingan Proposal & Skripsi Pembimbingan Proposal dan Skripsi adalah suatu proses penyelesaian skripsi oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen pembimbing skripsi sehingga dicapai kesesuaian antara judul skripsi yang telah ditentukan oleh mahasiswa dan/atau dosen dengan alat analisis yang digunakan. Untuk memperlancar proses penyusunan Proposal dan Skripsi, khususnya kesesuaian antara materi yang ditulis dengan dosen pembimbing yang sesuai dengan kompetensi. Dosen Pembimibing Proposal dan Skripsi adalah dosen Tetap FKIP Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong dan dosen tetap yang ditunjuk oleh Ketua Program Studi di lingkup FKIP Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong. 2.3.1 Prosedur pembimbingan proposal Adapun proses pembimbingan proposal dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. proses pembimbingan proposal dimulai dengan penulisan Usulan Penelitian yang selanjutnya dikonsultasikan dengan dosen Pembimbing; 2. Mahasiswa menyusun dan mengajukan Proposal dibawah bimbingan dosen pembimbing dan setiap kali bimbingan, mahasiswa melampirkan kartu bimbingan. 3. dalam waktu yang sudah ditetapkan antara dosen pembimbing dengan mahasiswa sejak persetujuan judul maka mahasiswa harus sering melakukan konsultasi terkait dengan Proposal; 4. proses pembimbingan proposal dilakukan dengan metode yang disepakati oleh mahasiswa dan dosen Pembimbing, sepanjang memenuhi batas-batas kewajaran yang diterima oleh umum; Pedoman penulisan Skripsi 5 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 5. setelah mendapatkan persetujuan dari Dosen Pembimbing proposal, mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar proposal, yag prosedur dan waktunya ditentukan oleh Ketua Program Studi. 2.3.2 Prosedur pembimbingan Skripsi Adapun proses pembimbingan proposal dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. Setelah mahasiswa selesai melakukan perbaikan usul penelitian dan meminta persetujuan pelaksanaan penelitian kepada dosen pembimbingnya maka mahasiswa harus melakukan penelitian 2. Mahasiswa melaksanakan penelitian atau penulisan skripsi atas bimbingan dosen pembimbing 3. Mahasiswa meminta persetujuan dosen pembimbing untuk penelitian 4. Mahasiswa mengajukan layak uji skripsi kepada ketua program studi 5. Mahasiwa mengajukan skripsi kepada ketua program studi melalui sekretaris prodi untuk diujikan, dan dosen pembimbing wajib menghadiri dalam ujian minimal 1 pembimbing. 6. Mahasiswa mengajukan perbaikan hasil ujian dan meminta persetujuan penguji dan pembimbing untuk pengesahan Skripsi. 2.4 Prosedur pengajuan Ujian proposal Adapun prosedur pengajuan ujian Proposal sebagai berikut: 1. setelah mendapatkan persetujuan dari Dosen Pembimbing proposal dan skripsi, mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar proposal, yang prosedur dan waktunya ditentukan oleh Ketua Program Studi; 2. Mahasiswa mengajukan proposal kepada ketua program studi melalui sekertaris prodi untuk melaksanakan seminar sebelum penelitian dilaksanakan; 3. Mahasiswa yang mendaftar seminar harus menunjukan kertas hasil bimbingan dengan dosen pembimbing dan menyertakan kartu seminar; Pedoman penulisan Skripsi 6 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 4. Ketua Program Studi menentukan dosen penguji dan melaksanakan seminar usul penelitian yang dihadiri oleh mahasiswa dan dosen pembimbing; 5. Mahasiswa mengajukan perbaikan usul penelitian dan meminta persetujuan pelaksanaan penelitian kepada dosen pembimbing. Pedoman penulisan Skripsi 7 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong BAB III SISTEMATIKA PENYUSUNAN PENELITIAN 3.1 Penelitian Kualitatif Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang dapat diamati. Penelitian kualitatif tidak menggunakan model-model matematik, statistik atau komputer. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap hasilnya. angka dalam penelitian kualitatif bisa saja digunakan namun angka tersebut hanya berfungsi sebagai informasi tambahan. Beberapa diantaranya menurut (Ary et al., 2006) adalah: 1) Studi Kasus, menjabarkan realita suatu fenomena. Penelitian studi kasus memfokuskan pada kasus-kasus tertentu. 2) Studi Etnografi, merupakan studi yang sangat mendalam tentang perilaku yang terjadi secara alami di sebuah budaya atau sebuah kelompok sosial tertentu untuk memahami sebuah budaya tertentu dari sisi pandang pelakunya. Studi etnografi dilaksanakan di lapangan dalam latar alami. 3) Studi Fenomenologi, merupakan studi yang pendekatannya berusaha untuk memahami makna yang tersembunyi dan esensi pengalaman bersamaan dengan bagaimana partisipan memahami ini semua. 4) Studi Grounded Theory. Pendekatan ini dimulai dengan observasi dari pada hipotesis dan berusaha untuk menemukan pola dan mengembangkan teori-teori dari bawah ke atas, tanpa prasangka, meskipun beberapa penelitian dapat membangun dan menguraikan teori-teori sebelumnya membumi. 5) Studi Interpretasi. Studi ini berisi semua karakteristik yang telah dijabarkan sebelumnya. Data dalam studi ini dikumpulkan dengan Pedoman penulisan Skripsi 8 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong menggunakan beragam metode seperti interview, observasi, review dokumen, focus group discussion, dan lain sebagainya. 6) Content Analysis. Analisis isi merupakan kajian yang menitik beratkan pada analisis atau interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya. Bahan bisa berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks, urat kabar, majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel, dan sejenisnya. 7) Studi Historis. Studi historis ini cenderung mengkaji peristiwa lampau dan bertujuan untuk membangun fakta dan membuat kesimpulan terkait masa lampau. Pada penelitian kependidikan, jenis penelitian kualitatif yang sering digunakan adalah konten analisis, studi etnografi, dan studi kasus. Namun, tidak menutup kemungkinan mahasiswa melakukan penelitian kualitatif dengan jenis yang lain. 3.1.1 Bagian Awal Penelitian Penelitian Kualitatif Bagian awal penelitian kualitatif sama dengan penelitian lain. Bagian awal proposal penelitian kualitatif mencakup: Halaman sampul, halaman judul, halaman sub judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pernyataan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (jika ada), daftar gambar (jika ada), dan lampiran. Sementara bagian awal skripsi mencakup: halaman sampul depan, halaman judul, halaman sub judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman pengesahan penguji, halaman pernyataan, halaman persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (jika ada), daftar gambar (jika ada), dan lampiran. 3.1.2 Bagian Utama Penelitian Kualitatif Bagian utama penelitian kualitatif dibagi menjadi dua sub bagian, yakni bagian utama proposal penelitian dan bagian utama skripsi. Format penelitian kualitatif sebagian besar hampir sama dengan penelitian lainnya. Berikut ini merupakan langkah awal penyusunan penelitian kualitatif yang dimulai dengan penyusunan proposal. Pedoman penulisan Skripsi 9 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 3.1.2.1 Bagian Utama Proposal Bagian-bagian utama yang termuat dalam proposal penelitian kualitatif akan dijelaskan sebagai berikut: a. Pendahuluan Bagian Pendahuluan mencakup: 1) Latar Belakang Latar belakang penelitian merupakan alasan yang mendasari Anda memilih untuk melakukan penelitian. Alasan-alasan ini bisa berupa situasi yang terjadi saat ini, fenomena yang ditemui, permasalahan yang ditemukan maupun alasan pentingnya penelitian tersebut untuk dilakukan. 2) Fokus Penelitian Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif memiliki fungsi yang sama dengan rumusan masalah dalam penelitian lain. Fokus penelitian berisi tentang hal-hal atau permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian Anda. Fokus penelitian ini bertujuan agar penelitian Anda tetap berada dalam jalur yang telah Anda rencanakan. 3) Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan target yang ingin dicapai dalam penelitian. Tujuan penelitian biasanya berusaha menjawab permasalahan yang diteliti. Namun demikian, banyaknya tujuan penelitian tidak selalu harus sama dengan banyaknya permasalahan dalam penelitian. 4) Manfaat Penelitian Manfaat penelitian berisi tentang manfaat dari temuan penelitian Anda. Manfaat penelitian bisa bersifat teoritis, praktis maupun keduanya. 5) Definisi Operasional (Penegasan Istilah) Definisi operasional (penegasan istilah) berisi tentang istilah-istilah operasional dari variabel penelitian. Pedoman penulisan Skripsi 10 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong b. Tinjauan Pustaka Bagian Tinjauan Pustaka mencakup: 1) Kajian Teori Berisi tentang berbagai teori yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Teori-teori yang disajikan tidak serta merta dicantumkan begitu saja dalam penelitian. Mengingat banyaknya teori yang ada dalam kajian ilmiah, teori-teori tersebut harus dipertimbangkan relevansinya dengan penelitian Anda. Teori tersebut juga harus dianalisis dan kemudian disintesis untuk menghasilkan pemahaman konsep yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan. 2) Penelitian terdahulu Penelitian terdahulu merupakan penelitian-penelitian lain yang relevan dengan permasalahan yang akan Anda teliti. Penelitian terdahulu berfungsi untuk mengetahui sejauh mana posisi penelitian yang akan Anda kaji dalam bidang keilmuan. Sehingga peneliti harus mampu melihat dan memahami hasil dari penelitian terdahulu agar peneliti mampu melihat posisi penelitiannya. 3) Kerangka Penelitian Kerangka berpikir dalam penelitian kualitatif menjelaskan alir dari rencana penelitian yang akan dilakukan. Alir penelitian menggabungkan rencana penelitian dengan kajian teoritis yang digunakan untuk dapat menghasilkan jawaban dari permasalahan yang diteliti. c. Metodologi Penelitian Bagian Metodologi Penelitian mencakup: 1) Jenis dan Pendekatan Penelitian Berupa jenis penelitian kualitatif yang akan digunakan. Sementara pendekatan yang digunakan harus sesuai dengan permasalahan yang diteliti sehingga dalam peneliti harus dengan jelas menjabarkan jenis penelitian yang akan digunakan. Pedoman penulisan Skripsi 11 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 2) Subjek (atau Objek) Penelitian Penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi karena penelitian kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial tertentu sehingga istilah yang digunakan adalah subjek atau objek penelitian. Subjek penelitian digunakan ketika sesuatu yang akan dikaji berupa benda hidup (manusia, organisme, dll) sedangkan objek penelitian digunakan ketika sesuatu yang akan dikaji berupa benda mati (dokumen, film, novel, dll). 3) Data dan Sumber Data Sumber data pada penelitian kualitatif bisa berupa tempat, informan, kejadian, dokumen, situs, dan lain sebagainya. Sementara data realitas yang akan dijadikan fokus penelitian. Biasanya data merupakan deskripsi dari tempat, kejadian, perilaku dan interaksi objek penelitian dengan segala konteks yang mengiringinya (Patton, 1980). 4) Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data berisi tentang metode atau cara yang akan digunakan peneliti untuk memperoleh data penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian kualitatif biasanya berupa dokumen analisis, observasi, wawancara, dan angket. 5) Validitas data Berbeda dengan penelitian kuantitatif dimana validitas dilakukan pada instrument penelitian. Dalam penelitian kualitatif, validitas dilakukan pada data penelitian yang diperoleh. Cara untuk mengecek validitas data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan menggunakan teknik triangulasi. Menurut Mathinson (dalam Sugiyono, 2010:241) mengatakan bahwa nilai dari teknik pengumpulan data dengan triangulasi adalah untuk mengetahui data yang diperoleh konvergen, konsisten atau tidak kontradiksi. Lincoln dan Guba (dalam Santosa, 2012: 46) mengungkapkan bahwa ada empat macam teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian Pedoman penulisan Skripsi 12 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong kualitatif, yaitu: triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi teori, dan triangulasi peneliti. 6) Teknik analisis data Penelitian kualitatif tidak menjelaskan secara rinci dan tidak menetapkan secara pasti kegiatan analisis dalam penelitiannya. Beberapa peneliti telah berupaya untuk menjabarkan proses analisis data secara rinci sehingga Anda akan menemukan teknik analisis data penelitian kualitatif yang beragam. Pemilihan penggunaan teknik analisis data penelitian kualitatif dapat disesuaikan dengan tujuan penelitian. 3.1.2.2 Bagian Utama Skripsi Bagian utama skripsi merupakan kelanjutan dari bagian-bagian yang terdapat dalam proposal penelitian. Jika dalam proposal penelitian baru terdapat pendahuluan, kajian pustaka dan metode penelitian, dalam skripsi dilanjutkan dengan bagian hasil dan pembahasan serta bagian penutup (kesimpulan dan saran). 1) Hasil dan Pembahasan Berisi tentang deskripsi umum, temuan penelitian dan pembahasan. Pada bagian temuan, peneliti cukup mencantumkan hasil penelitian yang diperoleh tanpa menambahkan atau mengurangi informasi yang didapat. Kemudian pada bagian pembahasan, baru lah hasil temuan yang telah dipaparkan dibahas atau didiskusikan berdasarkan teori yang digunakan. 2) Penutup - Kesimpulan, bagian kesimpulan bukanlah pengulangan dari hasil temuan maupun pembahasan. Kesimpulan berisi pemaparan secara garis besar tentang hasil penelitian dan berusaha menjawab permasalahan yang diteliti. - Saran, berisi tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas, memperdalam maupun memperluas kajian Pedoman penulisan Skripsi 13 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong yang belum tercantum dalam penelitian dan belum sempat untuk diteliti. 3.1.3 Bagian Akhir Penelitian Kualitatif Bagian akhir penelitian mencakup daftar pustaka (bukan daftar kepustakaan atau daftar bacaan), lampiran-lampiran, dan riwayat hidup peneliti. 3.2 Penelitian Kuantitatif Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menghasilkan penemuan – penemuan yang hasilnya bisa dicapai dengan menggunakan prosedur statistik atau cara – cara lain dari kuantifikasi (pengukuran) (Sujarweni, 2014). Penelitian kuantitatif memperhatikan gejala – gejala yang memiliki karasteristik tertentu di dalam kehidupan manusia yang dinamakan variable. Menurut Thoifah (2015) Peneliti yang menggunakan penelitian kuantitatif harus menggunakan teori secara deduktif dan meletakkannya di awal proposal penelitian, bertujuan agar menguji atau memverifikasikan suatu teori. 3.2.1 Bagian Awal Mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman lembar pengesahan, lembar pernyataan, ucapan terimakasih, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran. 3.2.2 Bagian Utama 3.2.2.1 Sistematika Usulan Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Hipotesis Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian 1.6 Definisi operasional Pedoman penulisan Skripsi 14 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Penelitian Terdahulu 2.3 Kerangka Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.2 Variabel Penelitian 3.3 Waktu dan Tempat Penelitian 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.5 Alat dan Bahan * 3.6 Sumber Data * 3.7 Teknik Pengumpulan Data 3.8 Teknik Analisis Data DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN 3.2.2.2 Sistimatika Skripsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penelitian 1.4 Hipotesis Penelitian 1.5 Manfaat Penelitian 1.6 Definisi operasional BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.2 Penelitian Terdahulu 2.3 Kerangka Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian 3.2 Variabel Penelitian Pedoman penulisan Skripsi 15 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 3.3 Waktu dan Tempat Penelitian 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian 3.5 Alat dan Bahan * 3.6 Sumber Data * 3.7 Teknik Pengumpulan Data 3.8 Teknik Analisis Data BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.2 Pembahasan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 5.2 Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN PENJELASAN BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengungkapkan hal – hal yang menjadi latar belakang dipilihnya judul penelitian, dalam latar belakang dapat ditambahkan juga sejarah objek yang menjadi penelitian atau hasil – hasil penelitian lain yang relevan dengan permasalahan yang diajukan, namun demikian urain yang dijelaskan pada latar belakang harus singkat karena akan dibahas lebih mendalam pada bab berikutnya. 1.2 Rumusan Masalah Rumusan masalah merupakan pernyataan yang timbul berdasarkan judul maupun latar belakang yang ada. Rumusan masalah merupakan hal inti dari penelitian , di dalamnya mengandung pertanyaan apa saja yang dicari dalam sebuah penelitian. Pedoman penulisan Skripsi 16 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 1.3 Tujuan Penelitian Menyebutkan secara jelas dan tepat tujuan yang ingin dicapai dari penelitian yang dilakukan. Tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah. 1.4 Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara yang perlu diuji kebenarannya (Siregar, 2013). Perumusan hipotesis perlu mempertimbangkan antara lain: (1) Hipotesis harus menggambarkan hubungan dua variable atau lebih, (2) Hipotesis harus bersifat spesifik dan dinyatakan secara jelas, (3) Hipotesis hendaknya dapat diuji dengan data empiris. 1.5 Manfaat Penelitian Mengungkapkan kegunaan yang apat dicapai dari penelitian yang telah dilakukan, dalam aspek teoritis (keilmuan) dengan menjelaskan kegunaan teoritis apa yang sudah diperoleh dari masalah yang diteliti dan aspek praktis dengan menjelaskan kegunaan apa yang dapat dicapai dari penerapan penelitian yang telah dilakukan. BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pada bagian ini dilakukan kajian mengenai konsep dan teori yang digunakan berdasarkan literature yang tersedia. Tinjauan pustaka juga berfungsi membangun konsep atau teori yang menjadi dasar studi. 2.2 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu merupakan kajian penelitian yang relevan penelitian yang akan dilakukan, hal ini diperlukan untuk melihat kemungkinan adanya unsur – unsur yang dapat mendukung penelitian yang sedang dilakukan. 2.3 Kerangka Penelitian Kerangka pemikiran pada dasarnya diturunkan dari beberapa teori atau konsep yang sesuai dengan perasalahan yang dilakukan oleh penliti, agar dapat memunculkan asumsi – asumsi yang berbentuk bagan alur Pedoman penulisan Skripsi 17 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong pemikiran, selanjutnya akan dirumuskan menjadi hipotesis yang dapat diuji (Sujarweni, 2014). BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Desain Penelitian Penelitian menurut (Siregar, 2013) dapat digolongkan ke dalam beberapa jenis sesuai dengan kriterianya yaitu : a. Jenis penelitian berdasarkan hasil yang ingin dicapai, jenis penelitian ini terbagi menjadi dua yaitu penelitian dasar dan penelitian terapan. b. Jenis penelitian menurut metode yaitu penelitian survei, penelitian ex post facto, penelitian percobaan, penelitian naturalistik, penelitian policy, penelitian tindakan, penelitian evaluasi, dan penelitian sejarah. c. Jenis penelitian menurut tingkat eksplansi yaitu penelitian deskriptif, penelitian komparatif, dan penelitian asosiatif/hubungan. Desain penelitian kuantitatif merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian. 3.2 Variabel Penelitian Variabel penelitian berisi uraian tentang variable apa saja yang terlibat dalam penelitian tersebut. Variable yang digunakan adalah variable yang tercantum dalam hipotesis yang akan diuji berdasarkan data yang dikumpulkan dalam penelitian. 3.3 Waktu dan Tempat Penelitian Waktu dan tempat penelitian dibuat dalam bentuk matriks atau uraian. Waktu penelitian dijelaskan secara rinci mulai dari konsultasi pengajuan judul, tahap pelaksanaan penelitian sampai dengan penulisan laporan hasil penelitian selesai dilaksanakan . Tempat penelitian ditulis sesuai dengan penelitian yang akan dilaksanakan. 3.4 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan, tumbuh – tumbuhan, udara, peristiwa dan Pedoman penulisan Skripsi 18 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong sebagainya. Sampel adalah prosedur pengambilan data, dimana hanya sebagian populasi saja yang akan dijadikan sampel untuk menentukan sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi. 3.5 Alat dan Bahan Aalat yang digunakan untuk menjalankan tahapan penelitian diuraikan dengan jelas dan disertai dengan keterangan kegunaan dari alat tersebut. Bahan yang digunakan dalam penelitian dapat berwujud populasi atau sampel. Populasi dan sampel harus disebutkan sifat – sifat atau spesifikasi yang harus ditentukan. 3.6 Sumber Data Sumber data merupakan penjelasan dari mana data diperoleh. Misalnya peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara untuk mengumpulkan datanya, maka sumber data disebut responden. Data dibagi menjadi dua yaitu : a. Data primer yaitu data yang diperoleh dari uji laboratorium, kuesioner atau data yang diperoleh dengan hasil wawancara peneliti. b. Data sekunder adalah data yang didapat dari buku, jurnal, laporan perusahaan dan lain sebagainya. 3.7 Teknik Pengumpulan data Teknik pengumpulan data yaitu peneliti menentukan metode apa yang digunakan untuk mendapatkan data penelitian. Pengumpulan data merupakan langkah yang penting, karena data yang dikumpulkan akan digunakan untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Penentuan metode pengumpulan data harus relevan dengan masalah penelitian. Contoh teknik pengumpulan data adalah dengan cara Uji Laboratorium, Wawancara, Observasi, Kuesioner, Survey dan Analisis Dokumen. 3.8 Teknik Analisis Data Analisis data digunakan untuk memecahkan permasalahan yang diteliti sudah diperoleh secara lengkap. Pada penelitian kuantitatif analisis datanya meliputi pengolahan data, penyajian data, melakukan Pedoman penulisan Skripsi 19 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong perhitungan untuk mendeskripsikan data dan melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik, teknik analisis data dilakukan dengan cara membaca tabel, grafik atau angka kemudian menguraikan dari data tersebut. Proses pengolahan dan analisis data dimulai dari Pengumpulan data (kuesioner/wawancara), Pengolahan data (Editing data, Codeting data, Tabulasi data), Analisis data (Penyajian data dan Uji statistik) dan tahap terakhir yaitu interpretasi data. Contoh analisis data kuantitatif yaitu : a. Analisis Deskriptif b. Analisis Komparatif BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Hasil penelitian dilakukan dengan mendeskripsikan lokasi penelitian data dan temuan penelitian. Deskripsi lokasi penelitian misalnya secara historis, geografis, strukstur perusahaan dan sebagainya. Temuan penelitian berisi uraian mengenai karasteristik subjek, statistik deskriptif dan hasil analisis statistik yang berkaitan dengan hipotesisnya. 4.2 Pembahasan Pada pembahasan akan berisi uraian mengenai hasil penelitian. Peneliti harus dapat menjelaskan fenomena hubungan antara variable yang diteliti dari hasil penelitiannya, oleh karena itu peneliti harus membahasa secara mendalam, yakni membandingkan hasil penelitian dengan teori teori yang ada dan penelitain terdahulu, jika hasil penelitian tidak sejalan dengan teori yang mendasari atau tidak sesuai dengan hasil-hasil penelitian terdahulu, maka peneliti harus dapat memberikan argumentasi mengapa terjadi demikian. Pedoman penulisan Skripsi 20 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kesimpulan merupakan rangkuman yang dijabarkan secara tepat dari hasil-hasil penelitian dan pembahasan penelitian, kesimpulan juga merupakan rangkuman yang tegas dalam menjawab tujuan penelitian 5.2 Saran Saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan dapat bermanfaat untuk subjek sampel penelitian. Saran diharapkan dapat memberikan petunjuk untuk penelitian berikutnya. 3.2.3 Bagian Akhir 3.2.3.1 Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan dalam penulisan usulan penelitian maupun skripsi. 3.2.3.2 Lampiran Berisi lampiran data atau dokumen-dokumen yang relevan dengan tujuan penelitian, yang dianggap penting untuk disertakan. Misalkan lampiran data dasar, hasil uji laboratorium, perhitungan statistik, angket atau kuesioner dan pedoman wawancara, foto, peta lokasi dan riwayat hidup penulis. 3.3 Penelitian pengembangan (Research And Development / R&D) 3.3.1 Bagian Awal Metode penelitian dan pengembangan (research and development / r&d) termasuk dalam kategori penelitian “need to do”, yaitu penelitian dan hasilnya digunakan untuk membantu pelaksanaan pekerjaan, sehingga kalua pekerjaan tersebut dibantu dengan produk yang dihasilkan dari R&D maka akan semakin produktif, efetif dan efisien. Oleh karena itu metode penelitian dan pengembangan (R&D) ini digunakan untuk penelitian penyusunan STD (Skripsi, Tesis , Disertasi) apabila peneliti atau mahasiswa bermasksud untuk menguji produk tertentu yang sudah Pedoman penulisan Skripsi 21 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong ada, mengembangkan produk tertentu, dan menemukan produk tertentu yang lebih efektif, baru dan original. 3.3.2 Bagian Utama Research & Development, terdiri atas dua kata yaitu Research (Penelitian) & Development (Pengembangan). Kegiatan utama adalah: pertama melakukan penelitian dan studi literatur untuk menghasilkan rancangan produk tertentu, dan kegiatan kedua adalah pengembangan yaitu menguji efektivitas, validasi rancangan yang telah dibuat, sehingga menjadi produk yang teruji dan dapat dimanfaatkan masyarakat luas. Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years). Berikut ini format Penelitian Pengembangan (R&D): SISTEMATIKA BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang 2. Rumusan Masalah 3. Tujuan 4. Manfaat BAB II KAJIAN TEORI 1. Deksripsi Teori 2. Kajian Penelitian Relevan 3. Kerangka pikir 4. Hipotesis (Produk yang akan dihasilkan) BAB III PROSEDUR PENELITIAN 1. Model Pengembangan 2. Prosedur Pengembangan 3. Uji Coba Produk a. Desain Ujicoba b. Subjek ujicoba c. Teknik dan istrumen pengumpulan data d. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Pengembangan 2. Hasil Ujicoba produk Pedoman penulisan Skripsi 22 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 3. Revisi Produk 4. Kajian Produk Akhir BAB V. KESIMPULAN DAN SASARAN PENGGUNAANNYA 1. Kesimpulan 2. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN INSTRUMEN LAMPIRAN DATA LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN A. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan 1. Potensi dan Masalah Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah. Sebagai contoh, dipantai selatan pulau jawa terdapat potensi angina dan sinar matahari, kedua potensi tersebut dapat dikembangkan menjadi energi mekanik yang dapat digunakan untuk menggerakkan sesuatu, misalnya untuk generator digunakan untuk menggerakkan sesuatu, misalnya untuk generator pembangkit tenaga listrik, atau untuk turbin air. Dalam bidang pembangkit tenaga listrik, atau untuk turbin air. Dalam bidang pembangkit tenaga listrik, atau untuk turbin air. Dalam bidang sosial dan Pendidikan, misalnya kita punya potensi penduduk usia kerja dan Pendidikan, misalnya kita punya potensi penduduk usia kerja yang cukup banyak, sehingga melalui model Pendidikan tertentu dapat Pedoman penulisan Skripsi 23 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong diberdayakan sebgai tenaga kerja pertanian atau industry yang berbasis yang berbasis bahan mentah alam Indonesia. 2. Mengumpulkan Informasi Setealah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara factual dan update, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi dari lapangan dan studi literstur yang dapat digunakan sebagai bahan untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi masalah tersebut. 3. Desain Produk Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan bermacam-macam. Dalam bidang teknologi, orientasi produk tekologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah , bobot ringan, ergonomis, dan bermanfaat ganda. Dalam bidang Pendidikan produk-produk yang meghasilkan melalui penelitian R & D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas Pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak, berkualitas, dan relevan dengan kebutuhan. Produk-produk Pendidikan misalnya kebijakan Pendidikan, kurikulum yang spesifik untuk keperluan Pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi, penataan ruang kelas untuk model pemebelajar tertentu, model unit produksi, model manajemen, sistem pembinaan pegawai, sistem penggajian dan lain-lain. 4. Validasi Desain Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini, masih bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional dari para ahli dan praktisi, dan belum pengujian yang bersifat dicobakan secara empiris. Pedoman penulisan Skripsi 24 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Validasi desain produk dapat dilakukan dengan cara menghadirkan beberapa pakar atau ahli dan praktisi yang sudah berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi desain dapat dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi peneliti mempresentasikan proses peneliltian sampai ditemukan desain tersebut, berikut keunggulannya. 5. Perbaikan desain Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut. 6. Pembuatan produk Setelah desain produk yang dipandang valid, maka selanjutnya dibut menjadi produk. Produk yang dibuat bisa berupa barang seperti kendaraan, mesin, makanan, obat-obatan, sistem, kebijakan, buku ajar, mode, metode kerja, metode mengajar dan lain-lain. 7. Uji coba produk Dalam bidang Pendidikan, desain produk seperti metode mengajar baru dapat langsung diuji coba setelah validasi dan revisi. Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan metode mengajar tersebut. Setelah disimulasikan, maka dapat diujicobakan pada kelompok yang terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan untuk mendapatakan informasi apakah metode mengajar baru tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan metode mengajar yang lama atau yang lain. Untuk itu pengujia dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu membandingkan efektivita metode mengajar lama dengan yang baru. Indikatornya efektivitas metode mengajar baru adalah Pedoman penulisan Skripsi 25 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong kecepatan pemahaman murid pada pelajaran lebih tinggi, murid bertambah kreatif dan hasil belajar meningkat. Eksperimen dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan keadaan sebelum dan sesudah memakain metode mengajar baru (before-after) atau dengan membandingkan dengan kelompok yang tetap menggunakan metode mengajar lama. Dalam hal ini ada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 8. Revisi Produk Pada tahap ini dilakukan revisi produk setelah tahap uji coba produk untuk memperbaiki segela kekurangan yang terdapat pada produk, 9. Ujicoba pemakaian Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada revisi yang tidak terlalu penting, dan mungkin ada revisi yang tidak terlau penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem informasi bisa diterapkan dalam lingkup Lembaga Pendidikan yang luas. Dalam operasinya, sistem baru tersebut, tetap harus dinilai kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk memperbaiki lebih lanjut. 10. Revisi Produk 2 Revisi produk ke 2 ini dilakukan untuk memperbaiki kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada produk/sistem setelah dilakukan ujicoba pemakaian, hasil revisi produk berfungsi untuk menyempurnakan dan pembuatan produk/sistem baru lagi. 11. Pembuatan Produk Massal Produk yang berupa sistem baru tersebut telah dinyatakan efektif dan efisien dalam beberapa kali pengujian, maka sistem baru tersebut dapat diterapkan. Pada produk teknologi telah dapat dibuat produk masal/digunakan secara masal. Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk yang telah diujicoba dinyatakan dan layak untuk diproduksi masal. Pedoman penulisan Skripsi 26 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong B. Contoh Judul Penelitian dan Pengembangan Berikut contoh judul penelitian yang menggunakan R & D. Judul harus mencerminkan produk yang akan dihasilkan. 1. Pengembangan pola pembelajaran teknologi bagi anak-anak cacat 2. Pengembangan media pembelajaran berbasis computer 3. Pengembangan ujian nasional yang efektif dan adil 4. Pengembangan sistem pembelajaran Matematika yang menyenangkan peserta didik. 5. Pola pengembangan pembelajaran Fisika berbasis lingkungan tempat tinggal. 3.3.3 Bagian Akhir 1. Daftar Pustaka Daftar pustaka memuat daftar dari seluruh kepustakaan yang digunakan dalam penulisan usulan penelitian maupun skripsi. 2. Lampiran Berisi lampiran data atau dokumen-dokumen yang relevan dengan tujuan penelitian, yang dianggap penting untuk disertakan. Misalkan lampiran data dasar, hasil uji laboratorium, perhitungan statistik, angket atau kuesioner dan pedoman wawancara, foto, peta lokasi dan riwayat hidup penulis. 3.4 PENELITIAN TINDAKAN KELAS Penelitian Tindakan Kelas (PTK) biasanya terdiri atas tiga bagian, bagian awal, bagian isi/pokok, dan bagian akhir.Namun, aspek-aspek yang tercakup dalam masing-masing bagian tersebut bisa bervariasi.Hal itu bergantung pada jenis penelitian maupun lembaga penelitian. Berikut ini format Penelitian Tindakan Kelas (PTK): 3.4.1 Bagian Awal i Halaman judul ii Halaman pengesahan Pedoman penulisan Skripsi 27 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong iii Abstrak iv Kata pengantar v Daftar isi vi Daftar tabel vii Daftar gambar viii Daftar lampiran 3.4.2 Bagian Utama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Perumusan masalah 1.3. Tujuan Penelitian 1.4. Manfaat Penelitian 1.5. Definisi Operasional BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.2. Kajian Penelitian Relevan 2.3. Kerangka Pemikiran 2.4. Hipotesis Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian 3.1.2. Desain Penelitian 3.2. Setting Penelitian 3.2.1. Tempat Penelitian 3.2.2. Waktu Penelitian 3.3. Subyek penelitian 3.4. Data dan Sumber Data 3.5. Teknik Pengumpulan Data 3.5.1. Peneliti 3.5.2. Observasi 3.5.3. Wawancara Pedoman penulisan Skripsi 28 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 3.5.4. Angket/Kuisioner 3.6. Indikator Keberhasilan 3.7. Teknik Analisis Data 3.8. Idikator Kerja 3.9. Prosedur Penelitian BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal 4.2. Deskripsi Hasil Siklus I 4.2.1. Perencanaan Tindakan 4.2.2. Pelaksanaan Tindakan 4.2.3. Hasil Pengamatan 4.2.4. Refleksi 4.3. Deskripsi Hasil Siklus II(seperti siklus I) 4.3.1. Perencanaan Tindakan 4.3.2. Pelaksanaan Tindakan 4.3.3. Hasil Pengamatan 4.3.4. Refleksi 4.4. Deskripsi Hasil Siklus III dst, seperti siklus I dan II 4.5. Pembahasan 4.6. Hasil Penelitian BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan 5.2. Implikasi 5.3. Saran 3.4.3 Bagian akhir DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN Penjelasan Penyususnan Penelitian Tindakan Kelas: Bagian Awal 1.1. Halaman Judul Pedoman penulisan Skripsi 29 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Halaman judul proposal Skripsi memuat; Judul Proposal Skripsi, Logo Universitas, Nama dan NIM Mahasiswa bersangkutan, Program Studi, Fakultas, Universitas, Tempat dan Tahun. 1.2. Halaman Pengesahan Halaman pengesahan yang ditkita tangani oleh Dekan Fakultas, dan Tim Penguji yang meliputi; Ketua Penguji, Penguji I, dan Penguji II 1.3. Abstrak Abstrak memuat Inti daripada penelitian yang bisanya memuat tujuan penelitian, metodologi penelitian dan hasil penelitian, berkisar antara 200-500 kata disertai dengan kata kunci tidak lebih dari 5 kata. Ditulis 1 spasi. 1.4. Kata Pengantar Kata pengantar berisi ucapan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, Orang Tua atau (Suami, Istri), Pimpinan Instansi, Fakultas dan Prodi, Penykitan dana, teman sejawat dan siapa saja yang membantu penyelesaian penelitian ini. Biasanya juga permintaan saran peneliti kepada pembaca. 1.5. Daftar Isi Memuat bagian awal, bagian inti yang berisi bab dan sub-bab yang ada dalam proposal penelitian, dan bagian akhir penelitian lengkap dengan halamannya. 1.6. Daftar Tabel Memuat bagian daftar tabel yang terdapat pada bab, Sub-bab yang diberi nomor sesuai daftar bab dan sub bab yang ada. 1.7. Daftar gambar Memuat bagian daftar gambar yang terdapat pada bab, Sub-bab yang diberi nomor sesuai daftar bab dan sub bab yang ada. 1.8. Daftar lampiran Daftar lampiran berisi nomor daftar, nama daftar dan halaman. Pedoman penulisan Skripsi 30 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Bagian Utama BAB I: PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Latar belakang berisi paparan tentang kondisi yang seharusnya dan kondisi yang ada sehingga terlihat adanya kesenjangan kondisi ideal yang seharusnya dilakukan dengan fakta dilapangan atau biasa disebut dengan masalah. Dukungan dari hasil-hasil penelitian terdahulu akan memberikan lkitasan yang kokoh dalam argumentasi mengenai urgensi maupun signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui tindakan kelas yang diajukan. Kemudian rasional pentingnya masalah tersebut diselesaikan dengan suatu tindakan dalam pembelajaran yang tertuang dalam PTK. Bagian yang paling penting adalah disebutkannya tindakan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Dalam hal ini Kita perlu menjelaskan alasan memilih tindakan tersebut. Secara garis besar latar belakang berisi uraian : 1) fakta-fakta pendukung, 2) argumentasi teoritik tentang tindakan yang akan dipilih, 3) hasil penelitian terdahulu (jika ada), dan 4) alasan pentingnya penelitian ini dilakukan. 1.2. Perumusan masalah Rumusan Masalah diperoleh dari pengerucutan masalah pada Latar Belakang, hal ini menunjukkan adanya jalinan logis antara Latar Belakang dan Rumusan Masalah. 1.3. Tujuan Penelitian Pada Tujuan Penelitian, kita menyatakan apa yang menjadi tujuan melakukan penelitian. Tujuan Penelitian harus bermuara dari Rumusan Masalah sehingga konsisten atau sejalan.Pernyataan Tujuan Penelitian dirumuskan secara tegas yang ingin dicapai, objektif dan keberhasilannya dapat dicek secara mudah. 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat Penelitian, kita menyampaikan nilai manfaat dari hasil penelitian yang diperoleh bagi siswa, guru, sekolah, atau instansi terkait Pedoman penulisan Skripsi 31 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong lainnya. menguraikan sumbangsih hasil penelitian kita terhadap kualitas pembelajaran sehingga tampak manfaatnya terutama bagi siswa. Kemukakan pula inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini. 1.5. Definisi Operasional Mendefinisikan istilah-istilah yang kita gunakan khususnya pada kalimat Judul Penelitian. Hal ini dimaksudkan agar terdapat kesamaan persepsi mengenai arti atau makna istilah yang digunakan. Hal ini juga diperlukan jika terdapat beragam definisi terhadap istilah yang sama, maka kita perlu menegaskan definisi mana yang digunakan. Definisi yang digunakan ditentukan oleh dasar teori yang menjadi acuan dalam melaksanakan penelitian. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian teori membahas semua variabel pada judul penelitian dari perspektif teoritik. Kajian teori yang diperlukan untuk PTK berjudul Meningkatkan keaktifan mempelajari materi mengubah pecahan biasa menjadi persen dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS siswa kelas III SD Pada judul tersebut terdapat beberapa kata kunci yaitu: keaktifan, konsep bilangan pecahan, pembelajaran kooperatif tipe TPS, siswa kelas III SD. Oleh karena itu, setidaknya Kita memerlukan Kajian teori untuk semua kata kunci dari judul penelitian tersebut. 2.2. Hasil Penelitian Terdahulu Pada Kajian Pustaka perlu disampaikan hasil-hasil penelitian sebelumnya atau hasil penelitian terdahulu yang mendukung penelitian kita.Utamanya merupakan argumentasi rekomendasi terhadap rencana tindakan yang kita pilih. PTK ibaratnya adalah proses terapi atau pengobatan terhadap suatu penyakit dalam pembelajaran, maka dalam hal ini guru adalah sang dokter. Dokter yang baik tentu tidak akan sembarangan dalam memberikan obat. Obat atau terapi yang diberikan tentu dipilihkan Pedoman penulisan Skripsi 32 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong yang diyakini akan berhasil. Dasar dari keyakinan tersebut adalah hasil penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa terapi tersebut manjur. 2.3. Kerangka Pikir Kerangka pemikiran merupakan standing position atau pendapat pribadi peneliti setelah mempelajari sekian banyak buku teori/kajian pustaka dan hasil penelitian orang lain. Oleh karena itu, kerangka pemikiran hendaknya menunjukkan orisinalitas ide atau arah pemikiran peneliti yang murni, bukan kutipan-kutipan melainkan kata-kata peneliti sendiri yang dapat dipertanggung-jawabkan secara keilmuan. 2.4. Hipotesis Tindakan Hipotesis Tindakan adalah tindakan yang akan dilaksanakan guna memecahkan masalah yang diteliti dan adanya upaya melakukan peningkatan perbaikan. Ini berarti, hipotesis tindakan merupakan pernyataan sementara peneliti berdasar kajian pustaka bahwa jika dilakukan tindakan ini maka diyakini akan mengatasi masalah itu. BAB III : METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian 3.1.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penelitian tindakan kelas (PTK) yang pada hakikatnya dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Pedoman penulisan Skripsi 33 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 3.1.2. Desain Penelitian 1) Model Penelitian Tindakan dari Kurt Lewin TINDAKAN PERENCANAAN PENGAMATAN REFLEKSI Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kurt Lewin Pedoman penulisan Skripsi 34 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 2) Model Penelitian Tindakan dari Kemmis & Taggart REFLECT 3 P 2 L ACT & OBSERVE 1 A N REFLECT 6 RP 5 4 EL VA ACT & OBSERVE I N RP REFLECT 9 8 EL VA I N ACT & OBSERVE 7 Dan seterusnya Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kemmis & Taggart Pedoman penulisan Skripsi 35 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 3) Model Penelitian Tindakan dari John Elliott Seperti halnya model Kemmis & McTaggart, model John Elliott juga merupakan pengembangan lebih lanjut dari model Lewin. Elliott mencoba menggambarkan secara lebih rinci langkah demi langkah yang harus dilakukan peneliti. Ide dasarnya sama, dimulai dari penemuan masalah kemudian dirancang tindakan tertentu yang dianggap mampu memecahkan masalah tersebut, kemudian diimplementasikan, dimonitor, dan selanjutnya dilakukan tindakan berikutnya jika dianggap perlu. 3.2. Setting Penelitian 3.2.1. Tempat Penelitian Tempat penelitian berisikan karakteristik lokasi penelitian 3.2.2. Waktu Penelitian Waktu pelaksanaan penelitian sudah harus ditentukan kapan dimulai dan kapan berakhir. 3.3. Subjek penelitian Subyek penelitian, kita menyebutkan siapa yang akan diteliti atau siapa yang menjadi target rencana tindakan. kita juga dapat menjelaskan gambaran siswa di kelas yang menjadi setting dari case study yang diangkat untuk PTK. 3.4. Data dan Sumber Data Siapa atau apa yang dapat dijadikan sumber data? mengingat tujuan PTK adalah perbaikan dalam kualitas pembelajaran di kelas, tentu sumber data yang akurat berada dalam lingkungan kelas itu sendiri. Utamanya adalah siswa, kemudian dokumen hasil belajar, buku harian, jurnal pribadi guru seperti case study, foto, laporan pengamatan, hasil angket. Menentukan siapa atau apa sumber data untuk PTK Kita berdasarkan pada rumusan masalah. 3.5. Teknik Pengumpulan Data 3.5.1. Peneliti Pedoman penulisan Skripsi 36 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Peneliti adalah pengumpul data utama.Selain itu peneliti juga berperan sebagai perencana, pelaksana, penganalisis, penafsir data, dan pelapor hasil penelitian. 3.5.2. Observasi Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek yang difokuskan pada perilaku tertentu. 3.5.3. Wawancara Wawancara adalah kegiatan tanya jawab lisan antara pewawancara dan narasumber. Dalam kegiatan wawancara, dimungkinkan bagi pewawancara untuk memperhatikan ekspresi wajah, gerak tubuh, dan intonasi suara dari narasumber yang diwawancarainya.Oleh karena itu, wawancara sangat berguna bila peneliti memerlukan informasi yang sifatnya abstrak, seperti keterampilan berpikir siswa, pendapatnya, perasaannya, dan sebagainya. 3.5.4. Angket/Kuisioner Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan atau pernyataan untuk diisi oleh responden. Responden dalam PTK adalah siswa atau pihak lain yang mungkin terlibat dalam penelitian sebagai sumber data. Angket bisa berupa pertanyaan terbuka sehingga responden leluasa memberikan jawaban. Angket juga bisa berupa pernyataan-pernyataan dimana responden kemudian memilih jawaban yang sesuai dengan pendapatnya. Angket lebih tepat untuk menjaring informasi tentang apa yang dipikirkan, dirasakan, atau diyakini. 3.6. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan merupakan tolok ukur tingkat ketercapaian dari tindakan yang kita berikan. 3.7. Teknik Analisis Data Bila data berupa data kuantitatif, maka analisis datanya menggunakan statistika sederhana seperti menghitung rata-rata, modus, simpangan baku, peningkatan skor, atau prosentase. Bila data berupa data kualitatif maka analisis data dilakukan dengan teknik analisis data kualitatif. Pedoman penulisan Skripsi 37 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Teknik analisis data kualitatif dikembangkan oleh Miles dan Huberman (1992) yaitu dengan cara reduksi data, penyajian data, verifikasi data, dan penarikan kesimpulan. 3.8. Idikator Kerja Indikator kerja dilihat dari hasil kinerja siswa diantaranya: 1. Hasil belajar siswa dikatakan meningkat atau berhasil apabila ≥ 80% dari seluruh jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 75. 2. Pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada metode TPS dikatakan berhasil apabila tingkat keterlaksanaan pembelajarannya mencapai minimal 80%. 3.9. Prosedur Penelitian Prosedur Penelitian dimulai dengan menjelaskan Siklus I, deskripsikan apa saja yang dilakukan pada setiap siklus dalam PTK. Setiap Siklus terdapat empat Tahap, yaitu: a. Perencanaan (planning), berisi penjelasan tentang bagaimana melakukan identifikasi, merumuskan masalah, menganalisis masalah, dan mengembangkan intervensi. b. Tindakan (acting), berisi penjelasan tentang bagaimana rencana tindakan untuk siklus pertama. Mengenai rencana tindakan tentunya sudah dipersiapkan setelah identifikasi masalah dan sebelum menuliskan proposal PTK, sehingga Kita tinggal menuangkan ide-ide tersebut secara tertulis. c. Pengamatan (observing), berisi penjelasan tentang bagaimana kegiatan pengamatan dilakukan. Misalnya pengamatan dilakukan dengan caramengumpulkan data secara akurat untuk melihat kelebihan dan kelemahan teman yang melakukan pembelajaran dan bagaimana menganalisisnya. d. Refleksi (reflecting), berisi penjelasan tentang bagaimana mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada saat pembelajaran baik pada siswa, susana kelas maupun guru pelaku pembelajaran dalam kegiatan refleksi. Kita dapat menerapkan teknik-teknik lesson study Pedoman penulisan Skripsi 38 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong misalnya dengan melakukan kegiatan pembelajaran dalam open class, dan seterusnya. BAB IV : HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal Mendeskripsikan kondisi awal saat melakukan penelitian di lokasi penelitian. 4.2. Deskripsi Hasil Siklus I Mendeskripsikan hasil penelitian tindakan kelas mulai dari siklus pertama yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan reflekasi sampai dengan hasil siklus I. 4.2.1. Perencanaan Tindakan 4.2.2. Pelaksanaan Tindakan 4.2.3. Hasil Pengamatan 4.2.4. Refleksi 4.3. Deskripsi Hasil Siklus II(seperti siklus I) Apabila siklus I belum terpenuhi atau belum tuntas maka dilanjutkan dengan siklus II dengan melaksanakan langkah-langkah seperti halnya pada siklus I. 4.3.1. Perencanaan Tindakan 4.3.2. Pelaksanaan Tindakan 4.3.3. Hasil Pengamatan 4.3.4. Refleksi 4.4. Deskripsi Hasil Siklus III dst, seperti siklus I dan II 4.5. Pembahasan 4.6. Hasil Penelitian BAB V SIMPULAN, DAN SARAN 5.1. Simpulan 5.2. Saran Bagian akhir DAFTAR PUSTAKA Pedoman penulisan Skripsi 39 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong BAB IV TEKNIK PENULISAN Teknik penulisan skripsi di lingkungan Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong meliputi dua hal penting. Pertama, tata tulis diantaranya bahan dan ukuran, teknik pengetikan, penomoran dan aturan pembuatan tabel serta gambar. Kedua, tata bahasa diantaranya wajib mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) dan bagaimana cara merujuk dan mengutip suatu referensi ilmiah. 4.1 Tata Tulis Tata tulis merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah tulisan, baik itu tulisan formal maupun informal. Setiap instansi memiliki aturan-aturan tersendiri untuk tulisannya termasuk tulisan dalam bentuk skripsi. Oleh karena itu penting bagi mahasiswa untuk mengetahui aturan-aturan tersebut agar hasil karyanya dapat dipahami sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikannya. 4.1.1 Bahan dan ukuran Bahan dan ukuran penulisan skripsi mencakup enam hal meliputi sampul, warna sampul, tulisan pada sampul, naskah, ukuran, dan penjilidan. Keenam hal tersebut diuraikan sebagai berikut. a. Sampul. Sampul dibuat dari bahan kertas Bufallo atau kertas sejenisnya. Seyogyanya sampul diperkuat dengan kertas karton, dilapisi dengan plastik dan pada setiap pojok luar dijepit dengan logam. Hal ini dengan maksud agar skripsi tersebut tidak mudah rusak. b. Warna sampul. Warna sampul depan sangat tergantung pada Lembaga Pendidikan Tinggi itu sendiri. Warna sampul biasanya disesuaikan dengan warna dasar bendera fakultas (untuk universitas dan institut) atau bendera sekolah tinggi. Pada Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA) Sorong, warna sampul skripsi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan diwajibkan menggunakan warna ungu orchid (Lampiran…….). c. Tulisan pada sampul. Tulisan yang tercetak pada sampul depan, mulai dari judul skripsi sampai dengan tahun dicetak menggunakan tinta emas. Pada Pedoman penulisan Skripsi 40 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong punggung skripsi hendaknya dimuat nama penulis dan judul. Contohnya dapat dilihat pada Lampiran ….. sampul proposal yang telah diujikan dan direvisi dijilid soft dengan kulit sampul warna fakultas keguruan dan ilmu pendidikan UNIMUDA Sorong tanpa warna tinta emas. d. Naskah. Naskah skripsi dibuat di atas kertas HVS (dari bahasa Belanda houtvrij schrijf, yang artinya kertas bebas kayu) dengan ukuran berat 80 gram, warna putih. Naskah ditulis satu muka, tidak bolak balik. e. Ukuran kertas. Naskah diketik menggunakan kertas A4 (21,0 cm x 29,7 cm atau dalam inchi 8.27” x 11.69”). Kertas ukuran ini merupakan anjuran UNESCO, terutama untuk penulisan karya ilmiah seperti jurnal-jurnal ilmiah dan majalah ilmiah masa depan. f. Penjilidan. Skripsi dijilid sebanyak 3 eksemplar (1 untuk program studi, 1 untuk perpustakaan, dan 1 untuk arsip penulis). 4.1.2 Teknik pengetikan Teknik pengetikan skripsi meliputi aturan huruf (jenis, ukuran, dan modus huruf), jarak (antarbaris dan antarkata), bidang pengetikan, pengisian ruang, alinea baru, penataan isi dalam bentuk bab, perincian ke bawah, dan letak simetris. Aturan tersebut diuraikan sebagai berikut. a. Aturan huruf. Skripsi hendaknya diketik dengan komputer menggunakan program Windows dengan aturan penggunaan huruf sebagai berikut.  Naskah diketik dengan jenis huruf pica (10 ketikan per-inchi). Jenis huruf pica yang dimaksud biasanya adalah huruf Times New Roman. Seluruh naskah skripsi ditulis dengan jenis huruf (font) yang sama.  Ukuran huruf pada bagian-bagian skripsi berbeda-beda dengan aturan sebagai berikut. 12 point Judul bab, judul subbab, teks induk, abstrak, lampiran, dan daftar pustaka 10 point Kutipan blok, abstrak artikel, judul tabel, judul gambar/ bagan, teks tabel, teks gambar/bagan, catatan akhir, catatan kaki, indeks, header, dan footer Pedoman penulisan Skripsi 41 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong  Gaya huruf (font style) atau aturan penggunaan huruf normal, miring (italic), dan tebal (bold) diatur sebagai berikut. Normal Teks induk, abstrak, kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan, lampiran. Miring Kata asing, istilah yang belum lazim, contoh yang disajikan pada teks utama, bagian penting (untuk bagian penting tidak boleh menggunakan bold-normal, tetapi boleh italic- bold), judul buku, jurnal, majalah, dan surat kabar dalam teks utama dan daftar pustaka. Tebal judul bab, judul subbab (heading), bagian penting dari suatu contoh dicetak bold-italic. Perhatikan contoh kalimat berikut ini. Siska anak Subroto sedang belajar di Akademi Kebidanan. b. Jarak. Aturan jarak meliputi aturan jarak antarbaris dan jarak antar kata yang akan diuraikan sebagai berikut.  Antarbaris. Skripsi dicetak dengan spasi 2 (ganda), kecuali keterangan gambar, grafik, tabel, lampiran, dan daftar pustaka dicetak dengan spasi 1 (tunggal). Judul bab dicetak turun 4 spasi dari garis tepi atas bidang pengetikan. Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4 spasi. Jarak antara akhir teks dengan subjudul 3 spasi dan jarak antara subjudul dengan awal teks berikutnya 2 spasi (lihat Lampiran ….) . Jarak antara paragraf sama dengan jarak antarbaris, yaitu 2 spasi untuk skripsi. Jarak antara satu macam bahan pustaka dengan bahan pustaka lainnya dalam daftar pustaka menggunakan spasi 2 (ganda), contoh dapat dilihat pada Lampiran …..  Antarkata. Spasi antara dua kata tidak boleh terlalu renggang (maksimal sama dengan ukuran satu huruf). Tepi kanan boleh rata (full justification) atau tidak rata. Berikut contoh teks dengan spasi antarkata rapat dan kurang rapat. Pedoman penulisan Skripsi 42 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Contoh Salah Spasi antarkata Spasi seperti Spasi antarkata Spasi seperti pada teks ini terlalu lebar dan tidak rapi. ini tidak diperkenankan pada teks ini tidak ini terlalu dalam aturan penulisan. lebar dan tidak rapi. diperkenankan dalam aturan penulisan. Benar Spasi antarkata pada teks ini cukup rapat dan tampak rapi. Spasi seperti ini yang diperkenankan dalam aturan penulisan. Spasi antarkata pada teks ini cukup rapat dan tampak rapi. Spasi seperti ini yang diperkenankan dalam aturan penulisan. c. Bidang pengetikan. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri kertas, 3,5 cm dari tepi atas kertas, dan 3 cm dari tepi kanan dan bawah kertas (lihat Lampiran…..) d. Pengisian ruang. Ruangan yang terdapat pada halaman naskah seharusnya diisi penuh, artinya pengetikan harus dimulai dari batas margin kiri sampai margin kanan, dari margin atas ke margin bawah. Hindari ruangan yang terbuang-buang, kecuali akan dimulai dengan alinea baru, persamaan, tabel, gambar, judul, subjudul atau hal-hal yang khusus. e. Alinea baru. Alinea baru diawali dengan menekan Tabulasi (TAB) pada keyboard komputer atau setara dengan ketukan yang ke tujuh dari margin kiri. f. Penataan isi dalam bentuk bab. Setiap bab terdiri atas beberapa subbab yang disusun sesuai dengan hirarki isinya. Penataan isi dalam bentuk bab diuraikan sebagai berikut.  Judul bab harus ditulis dengan huruf kapital dan tebal (bold). Semua tulisan diatur secara simetris dari kiri dan kanan. Judul bab tanpa diakhiri tanda titik.  Judul sub-bab atau subjudul ditulis rata kiri (left) atau dimulai dari kiri. Semua kata dimulai dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan Pedoman penulisan Skripsi 43 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong kata depan. Semua tulisan tidak perlu diberi garis bawah, ditulis dengan huruf tebal (bold) tanpa diakhiri dengan tanda titik. Kalimat pertama setelah sub-bab dimulai dengan alinea baru.  Judul sub-subbab atau sub-subjudul diketik mulai dari kiri, dengan huruf tebal, tanpa garis bawah, dan hanya huruf pertama pada kata pertama dengan huruf besar (kapital). Penulisan sub-subbab tanpa diakhiri tanda titik. Kalimat pertama setelah sub-subbab dimulai dengan alinea baru.  Judul bagian dari sub-subbab atau sub-subjudul diketik mulai dari kiri, dengan huruf tebal, tanpa garis bawah, hanya huruf pertama pada kata pertama dengan huruf besar (kapital) dan diakahiri dengan tanda titik. Kalimat pertama sesudah judul bagian sub-subbab mengikuti baris judul terus ke kanan. Contoh BAB III METODE PENELITIAN .............................................................................................................. .................................................................................................. Data Penelitian ...................................................................................................... .......................................................................................................... Instrumen penelitian ...................................................................................................... .......................................................................................................... Uji coba. .......................................................................................... ............................................................................................................... .......................................................................................................... g. Perincian ke bawah. Jika pada penulisan naskah skripsi terdapat perincian yang harus disusun ke bawah, maka sebaiknya menggunakan nomor urut Pedoman penulisan Skripsi 44 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat perincian. Penggunaan garis penghubung, tanda panah, tanda bintang, dan tanda-tanda sejenis lainnya yang ditempatkan di depan perincian tidak dibenarkan. h. Letak simetris. Judul bab, tabel, gambar dan persamaan ditulis simetris terhadap kiri dan kanan margin. 4.1.3 Penomoran Beberapa hal berkaitan dengan penomoran meliputi nomor-nomor: halaman, tabel, gambar dan persamaan. a. Halaman. Aturan penomoran halaman dijelaskan sebagai berikut.  Bagian awal skripsi dimulai dari halaman judul sampai ke daftar lampiran diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil. Contoh: i, ii, iii, iv, dst.  Bagian utama dan bagian akhir skripsi dimulai dari Pendahuluan (Bab I) sampai ke daftar pustaka menggunakan angka Arab sebagai nomor halaman. Contoh: 1, 2, 3, 4, dst.  Nomor halaman ditempatkan di pojok kanan atas pada setiap halaman, kecuali pada halaman awal setiap bab dan halaman Bagian Awal dituliskan di tengah bagian bawah halaman.  Nomor halaman di pojok kanan atas diketik dengan jarak 3cm dari tepi kanan, 2 cm dari tepi atas dan 1,5 cm dari tepi bawah. Nomor halaman di tengah bagian bawah diketik dengan jarak 1,5 cm dari tepi atas dan tepi bawah (lihat Lampiran ….). b. Tabel. Tabel diberi nomor urut tabel dengan angka Arab sesuai dengan bab tempat tabel itu dimuat. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik. Contoh Tabel 4.1 Tingkat Motivasi Belajar Mahasiswa UNIMUDA c. Gambar. Gambar diberi nomor urut gambar dengan angka Arab sesuai dengan bab tempat gambar itu dimuat. Judul gambar tidak diakhiri dengan tanda titik. Contoh Gambar 2.1 Kerangka Berpikir Pedoman penulisan Skripsi 45 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong d. Persamaan. Persamaan atau rumus statistik yang berbentuk matematis diberi nomor dengan angka Arab di dalam kurung dan ditempatkan di batas margin kanan sesuai dengan bab tempat persamaan itu dimuat. Misalnya penulisan model regresi linier sederhana Y atas X ditulis sebagai berikut. ^ ^ Y  a  1 X1   2 X 2 …………………………………………………………… (3.1) 4.1.4 Tabel dan Gambar Penggunaan tabel dan gambar dipandang sebagai salah satu cara yang efektif untuk membantu pembaca memahami dan menafsirkan isi dari tulisan. Tabel yang baik seharusnya sederhana dan dipusatkan pada beberapa ide saja, disaikan secara sistematis memuat data statistik dalam kolom dan lajur sesuai klasifikasi masalah. Istilah gambar mengacu kepada foto, grafik, chart, peta, sketsa, diagram, bagan, dan gambar lainnya yang digunakan untuk menyajikan data secara visual. Aturan penyajian tabel dan gambar diuraikan sebagai berikut. a. Tabel. Beberapa hal yang berkaitan dengan tabel dijelaskan sebagai berikut.  Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan judul tabel) dan ditempatkan di atas tabel untuk memudahkan perujukan. Kata “Tabel” ditulis di pinggir, diikuti nomor dan judul tabel dan diketik tebal (bold). Semua kata pertama dalam judul tabel menggunakan huruf kapital, kecuali kata depan dan kata sambung. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak satu spasi. Judul tabel diakhiri tanpa tanda titik. Beri jarak 3 spasi antara teks sebelum dan sesudah tabel.  Tabel seyogyanya tidak dipenggal, kecuali jika tabel tersebut panjang sehingga tidak mungkin ditempatkan pada satu halaman. Jika tabel lebih dari satu halaman, bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman selanjutnya dan dituliskan Lanjutan Tabel… pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horizontal teratas tabel. Tabel yang bersambung atau yang panjang, jika tidak penting sekali (merupakan suatu keharusan), Pedoman penulisan Skripsi 46 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong sebaiknya ditempatkan di bagian lampiran, sehingga tidak mengganggu pembaca.  Jika tabel lebih besar dari ukuran kertas tegak (portrait), sehingga harus dibuat memanjang (landscape), maka bagian atas tabel harus diletakkan di bagian kiri kertas (bagian yang dijilid).  Tabel yang lebih dari satu halaman harus dilipat sehingga tampak rapi. Tabel yang dilipat sebaiknya tidak banyak, cukup satu atau dua tabel saja. Tabel yang dilipat sebaiknya ditempatkan di bagian lampiran.  Pada model-model penulisan karya ilmiah mutakhir, kolom tidak dipisahkan secara tegas dengan garis, namun hanya dengan jarak ketikan. Garis (horizontal) digunakan jika dipandang lebih mempermudah pembacaan tabel, tetapi garis vertikal di bagian kiri, tengah, dan kanan tabel tidak diperlukan. Tabel pada umumnya hanya menggunakan tiga garis pemisah, yakni garis pertama dan kedua berisi pokok-pokok tabel, serta garis terakhir sebagai penutup tabel.  Kolom pengepalaan (heading) dan deskripsi tentang ukuran atau unit data harus dicantumkan. Jika terdapat istilah seperti nomor, persen, frekuensi harus dituliskan dalam bentuk singkatan/lambing seperti No., %, dan f. data yang terdapat dalam tabel ditulis menggunakan spasi tunggal. Ukuran huruf dalam tabel satu poin lebih kecil dibandingkan dengan ukuran huruf dalam teks.  Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli, diletakkan di bawah tabel dengan jarak satu setengah atau dua spasi dari garis horizontal terbawah, mulai dari tepi kiri. Jika diperlukan catatan untuk menjelaskan butir-butir tertentu yang terdapat dalam tabel, gunakan symbol dan ditulis dalam bentuk superskrip. Catatan kaki untuk tabel ditempatkan di bawah tabel, dua spasi di bawah sumber, bukan pada bagian bawah halaman. Contoh tabel. Pedoman penulisan Skripsi 47 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Tabel 5. Aspirasi Siswa Kelas XII SMA Kota Jayapura terhadap JenisJenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan f % 1 ABRI, POLRI 71 11,53 2 Ahli Bahasa 2 0,33 3 Ahli mesin, elektro, arsitek, tambang 35 5,68 4 Apoteker 20 3,25 5 Bank, akuntan, pajak 45 7,31 6 Dokter 115 18,67 7 Guru, dosen 50 8,12 8 Jaksa, hakim, pengacara 20 3,25 9 Jurnalis 4 0,65 10 Pemusik 1 0,16 11 Pendeta 14 2,27 12 Peneliti 3 0,49 13 Pengusaha, swasta 31 5,03 14 Perawat 24 3,90 15 Pilot 10 1,62 16 PNS non guru 82 13,31 16 Pramugari 2 0,32 17 Psikolog 8 1,30 18 Restoran, hotel, pariwisata, 13 1,79 19 Tidak tahu 68 11,04 Jumlah 616 100.00 Sumber: Salosa, dkk (2017: 35) b. Gambar. Hal-hal pokok yang berkaitan dengan gambar dapat dijelaskan sebagai berikut.  Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya. Nomor gambar diakhiri tanda titik, kemudian diketik judul gambar yang diletakkan simetris kiri dan kanan tanpa diakhiri tanda titik. Semua kata awal dalam gambar ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata depan dan kata sambung. Pedoman penulisan Skripsi 48 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong  Gambar sama sekali tidak boleh dipenggal, karena pemenggalan gambar akan membingunkan atau mengacaukan pemahaman pembaca. Jika gambar harus dilipat, karena terlalu besar, maka cukup satu kali lipatan. Hindari gambar yang dilipat terlalu banyak, cukup satu atau dua gambar saja. Di samping itu, jika gambar terlalu besar, maka dikecilkan sesuai dengan kebutuhan.  Keterangan yang terdapat pada gambar dituliskan pada tempat-tempat yang kosong di dalam gambar, tidak boleh di tempat lain, apalagi di halaman lain.  Jika gambar melebar setinggi kertas dan harus ditempatkan memanjang, maka bagian atas gambar harus diletakkan di sebelah kiri kertas (bagian yang dijilid).  Ukuran gambar sebaiknya proporsional, tidak terlalu kurus dan tidak terlalu gemuk, sehingga tampak wajar dengan satu halaman maksimal terdiri dari dua buah gambar. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada halaman tersendiri.  Perbandingan sumbu antara Y dan sumbu X (kotak dalam grafik) sebaiknya menggunakan perbandingan yang bersifat umum, misalnya 1:1; 2:3; atau 8:10.  Gambar yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman gambar asli, diletakkan sebaris dengan judul gambar. Contoh gambar (perhatikan pada halam berikutnya) Pedoman penulisan Skripsi 49 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Efikasi-diri Layanan Bimbingan Kematangan Karir Persepsi Penjurusan Riwayat Hidup Prestasi Akademik Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian: Model Kematangan Karir Siswa SMA Muhammadiyah Aimas (Sumber: Prakoso, 2015: 18) 4.2.TEKNIK BAHASA PUEBI 4.2.1. Pemakaian Huruf 1) Huruf Kapital  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya: Dia membaca buku.  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Misalnya: Amir Hamzah Dewi Sartika Rudolf Diesel  Catatan: a. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan nama jenis atau satuan ukuran. Seperti mesin diesel. b. Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakan ‘anak dari’, seperti bin/binti. Pedoman penulisan Skripsi 50 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong  Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan lansung. Misalnya: Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Misalnya: Allah SWT Tuhan Allah Al Quran Injil Hamba-Nya  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang. Misalnya: Raden Fatah Sultan Hasanuddin Dr. Rustamadji, M.Si.  huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya: Gubernur Papua Barat Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan  huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa. Misalnya: Indonesia Papua Barat Bahasa Melayu  huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya. Misalnya: Pedoman penulisan Skripsi 51 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong tahun Hijriah Agustus hari Natal hari raya Idul Fitri  huruf kapital dipakai sebagai huruf unsur nama peristiwa sejarah. Misalnya: Proklamasi Kemerdekaan Indonesia  huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya: Jakarta Papua Danau Toba Teluk Bintuni  huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk, di, ke, dari, dan, yang, untuk,yang tidak terletak pada posisi awal.  Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, atau sapaan. Misalnya: S.H. S.Pd. M.Pd. M.Si. 2) Huruf Miring  Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.  Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Pedoman penulisan Skripsi 52 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong  Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah atau bahasa asing. 3) Huruf Tebal  Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.  Huruf tebal dapat diapaki untuk menengaskan bagian-bagian karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Misalnya: BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah 4.2.2. Penulisan Kata 1) Bentuk Ulang  Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) diantara unsur-unsurnya. Misalnya: anak-anak buku-buku lauk-pauk  Catatan: Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama. Misalnya: Surat kabar = surat-surat kabar 2) Gabungan Kata  Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus, ditulis terpisah.  Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis dengan membubuhkan tanda hubung (-) diantara unsur-sunsurnya. Seperti:  Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran. Pedoman penulisan Skripsi 53 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong  Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai.  Gabungan kata yang sudah padu ditulis seangkai. 3) Kata Depan  Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: Di mana dia sekarang? Kain itu disimpan di dalam lemari. 4) Singkatan dan Akronim  Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu. Misalnya: A. H. Nasution  Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya: NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)  Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya: PT (Perseroan Terbatas)  Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda titik. Misalnya: hlm. dll. dsb. dst  Singkatan terdiri atas diua huruf yang lazim dipakai dalam suratmenyurat masing-masing diikuti oleh atnda titik..  Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Pedoman penulisan Skripsi 54 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong  Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik.  Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan hufur awal kapital.  Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil 5) Angka dan Bilangan  Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi. Angka Arab Angka Romawi : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X, L (50), C (100), D (500), M (1000), V (5 000), M (1.000.000) Pemakaiannya diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal yang berikut ini.  Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, bobot, luas, dan isi, (ii) satuan waktu, (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas. Misalnya: 0,5 sentimeter 5 kilogram 4 meter persegi 10 liter Rp5.000,00 US$3.50* $5.10 Y100 2.000 rupiah 1 jam 20 menit pukul 15.00 tahun 1928 17 Agustus 1945 50 dolar Amerika 10 paun Inggris 100 yen 10 persen 27 orang  Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat. Misalnya: Jalan Tanah Abang I No. 15 Hotel Indonesia, Kamar 169 Pedoman penulisan Skripsi 55 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong  Angka dingunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat kitab suci. Misalnya: Bab X, Pasal 5, halaman 252 Surah Yasin: 9 4.2.3. Pemakaian Tanda Baca 1) Tanda Titik (.)  Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan. Misalnya: dia akan datang pada pertemuan itu.  Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.  Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka diantara nama penulis, tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru, dan tempat terbit.  Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang menunjukkan jumlah. 2) Tanda Koma (,)  Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.  Tanda koma diapakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).  Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimatnya.  Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.  Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan lansung dari bagian lain dalam kalmat. 3) Tanda Titik Koma (;)  Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat Pedoman penulisan Skripsi 56 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong setara yang lain di dalam kalimat majemuk.  Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.  Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma. 4) Tanda Titik Dua (:)  Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti pemerincian atau penjelasan.  Tanda titik dua tidak dipaaki jika pemerincian atau penjelasan itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.  Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.  Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.  Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan,s erta (d) nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka. 5) Tanda Hubung (-)  Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh pergantian baris.  Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.  Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan dan tahun yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf dalam kata yang dieja satu-satu.  Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian kata atua ungkapan.  Tanda hubung dipakai untuk merangkai - se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital (se-Indonesia); - ke- dengan angka (peringkat ke-2); Pedoman penulisan Skripsi 57 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong - angka dengan –an (tahun 2000-an); - huruf dengan angka (S-1, S-2). 6) Tanda Pisah (–)  Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memebri penjelasan di luar bangun kalimat.  Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya keterangan aposisi atau keterangan yang alin.  Tanda pisah dipakai diantara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’. 7) Tanda Tanya (?)  Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.  Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurng untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan kebenarannya. 8) Tanda Seru (!)  Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaaan, atau emosi yang kuat. 4.2.4. Kutipan, Catatan Kaki, Catatan Tubuh a. Kutipan Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis, baik yang terdapat dalam buku, majalah, koran, dan sumber lainnya, ataupun berasal dari ucapan seorang tokoh. Kutipan digunakan untuk mendukung argumentasi penulis. Namun, penulis jangan sampai menyusun tulisan yang hanya berisi kumpulan kutipan. Kerangka karangan, kesimpulan, dan ide dasar harus tetap pendapat penulis pribadi, kutipan berfungsi untuk menunjang/mendukung pendapat tersebut. Selain itu, seorang penulis sebaiknya tidak melakukan Pedoman penulisan Skripsi 58 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong pengutipan yang terlalu panjang, misalkan sampai satu halaman atau lebih, hingga pembaca lupa bahwa apa yang dibacanya adalah kutipan. Kutipan dilakukan seperlunya saja sehingga tidak merusak alur tulisan. Kutipan juga bisa diambil dari pernyataan lisan dalam sebuah wawancara, ceramah, ataupun pidato. Namun, kutipan dari pernyataan lisan ini harus dikonfirmasikan dulu kepada narasumbernya sebelum dicantumkan dalam tulisan. Terdapat dua jenis kutipan: a. Kutipan langsung, apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat, sesuai teks asli, tidak mengadakan perubahan sama sekali. b. Kutipan tidak langsung, apabila penulis mengambil pendapat orang lain dengan menguraikan inti sari pendapat tersebut, susunan kalimat sesuai dengan gaya bahasa penulis sendiri. b. Sumber Kutipan (Referensi) Salah satu karakter utama tulisan ilmiah adalah referensial, menunjukkan bahwa argumen-argumen yang diajukan dilandasi oleh teori atau konsep tertentu, sekaligus menunjukkan kejujuran intelektual dengan mencantumkan sumber kutipan (referensi) yang digunakan. Dalam praktik penulisan, setiap kali penulis mengutip pendapat orang lain, baik dari buku, majalah, ataupun wawancara, setelah kutipan itu harus dicantumkan sumber kutipan (buku, majalah, atau koran) yang digunakan. Secara mendasar, pencantuman sumber kutipan ini mempunyai fungsi sebagai: 1. Menyusun pembuktian (etika kejujuran dan keterbukaan ilmiah). 2. Menyatakan penghargaan kepada penulis yang dikutip (etika hak cipta intelektual). Terdapat dua model pencantuman referensi: Pedoman penulisan Skripsi 59 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong a. Catatan tubuh (bodynote), dilakukan ketika penulis mencantumkan sumber kutipan langsung setelah selesainya sebuah kutipan dengan menggunakan tanda kurung. b. Catatan kaki (footnote), dilakukan apabila penulis mencantumkan nomor indeks di akhir sebuah kutipan, lalu di bagian bawah halaman tersebut (bagian kaki halaman) terdapat keterangan nomor indeks yang menjelaskan sumber kutipan tersebut. Sebuah tulisan ilmiah harus menggunakan salah satu jenis penulisan referensi tersebut, serta harus konsisten dengan jenis tersebut. Artinya, ketika sebuah tulisan menggunakan bodynote, maka seluruh referensi dari awal hingga akhir tulisan harus menggunakan bodynote. Atau, jika seorang penulis menggunakan catatan kaki, sejak awal hingga akhir tulisan, penulis harus menggunakan catatan kaki untuk menuliskan referensinya. c. Teknik Menggunakan Catatan Kaki Catatan kaki mempunyai kelebihan dibandingkan dengan catatan tubuh, yaitu: 1). Catatan kaki mampu menunjukkan sumber referensi dengan lebih lengkap. Dalam cacatan tubuh, yang ditampilkan hanya nama pengarang, tahun terbit buku, serta halaman buku yang dikutip. Dalam catatan kaki, nama pengarang, judul buku, tahun terbit, nama penerbit, dan halaman dapat dicantumkan semua. Hal ini tentu mempermudah penelusuran bagi pembaca. 2). Selain sebagai penunjukan referensi, catatan kaki dapat berfungsi untuk memberikan catatan penjelas yang diperlukan. Hal ini tentu tidak dapat dilakukan dengan catatan tubuh. 3). Catatan kaki dapat digunakan untuk merujuk bagian lain dari sebuah tulisan. Berdasarkan kelebihannya tersebut, catatan kaki bisa berisi: 1). Penunjukan sumber kutipan (referensi). 2). Catatan penjelas. 3). Penunjukan sumber kutipan sekaligus catatan penjelas. Pedoman penulisan Skripsi 60 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan kaki: 1) Catatan kaki dicantumkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dengan naskah skripsi oleh sebuah garis. Pemisahan ini akan otomatis dilakukan oleh program Microsoft Word dengan cara mengklik insert, kemudian reference, kemudian footnote. 2) Nomor cacatan kaki ditulis secara urut pada tiap bab, mulai dari nomor satu. Artinya, cacatan kaki pertama di tiap awal bab menggunakan nomor satu, begitu seterusnya. 3) Catatan kaki ditulis dengan satu spasi. 4) Pilihan huruf dalam catatan kaki harus sama dengan pilihan huruf dalam naskah skripsi, hanya ukurannya lebih kecil, yaitu:  Times New Roman (size 10)  Arial (size 9)  Tahoma (size 9) 5) Baris pertama catatan kaki menjorok ke dalam sebanyak tujuh karakter. 6) Judul buku dalam catatan kaki ditulis miring (italic). 7) Nama pengarang dalam catatan kaki ditulis lengkap dan tidak dibalik. 8) Catatan kaki bisa berisi keterangan tambahan. Pertimbangan utama memberikan keterangan tambahan adalah: jika keterangan tersebut ditempatkan dalam naskah (menyatu dengan naskah) akan merusak alur tulisan atau naskah tersebut. Tidak ada batasan seberapa panjang keterangan tambahan, asalkan proporsional. Buku dengan satu pengarang Nama pengarang, judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman. 1 Buku dengan dua atau tiga pengarang Nama pengarang 1, nama pengarang 2, nama pengarang 3, judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman. 2 1 David Barrat, Media Sociology (London and New York: Routledge, 1994), hal. 273. Pedoman penulisan Skripsi 61 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Buku dengan banyak pengarang Nama pengarang pertama, et al., judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.3 Perhatikan: hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan, nama-nama pengarang lainnya diganti dengan singkatan et al. Buku yang telah direvisi Nama pengarang, judul buku (rev.ed.; kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman. 4 Perhatikan: singkatan rev.ed. menunjukkan bahwa buku tersebut telah mengalami revisi. Buku yang terdiri dua jilid atau lebih Nama pengarang, judul buku (nomor volume/jilid; kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.5 Buku terjemahan Nama pengarang asli, judul buku, terj. nama penerjemah (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.6 Perhatikan: singkatan terj. menunjukkan bahwa buku tersebut telah diterjemahkan dan penulis mengutip dari terjemahan tersebut. 2 Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and Hermeneutics (Chicago: University of Chicago Press, 1982), hal. 72 - 76. 3 Idi Subandi Ibrahim, et al., Hegemoni Budaya (Yogyakarta: Bentang, 1997), hal. 52 - 54. 4 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (rev.ed.; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hal. 55. 5 Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societes (Vol.1; Cambridge: Cambridge University Press, 1988), hal. 131. 6 Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi HH. (Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44 – 45. Pedoman penulisan Skripsi 62 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Kamus Nama pengarang, judul kamus (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman. 7 Artikel dari sebuah buku antologi Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” judul buku, ed. nama editor (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman. 8 Perhatikan: jika editor satu orang maka menggunakan singkatan ed., namun jika editor dua orang atau lebih menggunakan singkatan eds. Artikel dari sebuah jurnal/majalah ilmiah Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” nama jurnal/majalah ilmiah, edisi jurnal (bulan terbit, tahun terbit), halaman.9 Artikel dari koran/majalah Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” nama media, tanggal terbit, tahun, halaman. 10 Berita koran/majalah ”Judul berita,” nama media, tanggal terbit, tahun, halaman. 11 7 Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994), hal. 595. Rudi Harisyah Alam, “Perspektif Pasca-Modernisme dalam Kajian Keagamaan,” Kajian Keagamaan dalam Tradisi Baru Penelitian Agama Islam Tinjauan Antardisiplin Ilmu, eds. Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed., M. Deden Ridwan (Bandung: Penerbit Nuansa dan PUSJARLIT, 1998), hal. 67-77. 9 Dedy N. Hidayat, "Paradigma dan Perkembangan Penelitian Komunikasi," Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, No. 2 (Oktober, 1998), hal. 25-26. 8 Francis Fukuyama, “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran Tempo, 22 November, 2001, hal. 4. 10 Pedoman penulisan Skripsi 63 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan Nama penulis, ”judul skripsi/tesis/disertasi,” (level karya, fakultas dan universitas, nama kota, tahun terbit), halaman. 12 Makalah seminar yang tidak diterbitkan Nama penulis, ”judul makalah,” (forum penyampaian makalah, penyelenggara seminar, nama kota, tanggal seminar, tahun). 13 Dokumen yang tidak diterbitkan Lembaga yang mengeluarkan dokumen, nama dokumen, (nama kota, tanggal dikeluarkan dokumen, tahun).14 Artikel dari internet Nama penulis, ”judul artikel,” alamat lengkap internet (tanggal akses).15 Jika artikel di internet tidak mencantumkan nama penulis, maka langsung mengacu pada judul artikel. 16 “Islam di AS Jadi Agama Kedua,” Republika, 10 September, 2002, hal. 6. 12 Muzayin Nazaruddin, “War Against Terrorism: Critical Discourse Analysis,” (Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2004), hal. 205. 13 Muzayin Nazaruddin, “Dua Tipe Perempuan dalam Film dan Sinetron Mistik Indonesia,” (Makalah disampaikan dalam Temu Ilmiah Nasional, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta, 26 – 28 Juni, 2007). 11 14 U.S. Department of Foreign Affairs, Testimony by John. J. Maresca, Vice President International Relations Unocal Corporation to House Committee on International Relations Subcommittee on Asia and The Pacific (Washington D.C., 12 February, 1998). Robert McChesney, “Rich Media Poor Democracy,” www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html (akses 16 Agustus 2006). 15 “Pengelolaan Bencana: Pengelolaan Kerentanan Masyarakat,” www.walhi.or.id/kampanye/bencana (akses 17 Agustus 2006). 16 Pedoman penulisan Skripsi 64 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Pernyataan lisan Nama narasumber, jenis pernyataan (wawancara atau pidato), tanggal pernyataan dilakukan. 17 Referensi dari sumber kedua Keterangan lengkap sumber pertama (sesuai dengan aturan catatan kaki), seperti dikutip oleh keterangan lengkap sumber kedua (sesuai aturan catatan kaki).18 Perhatikan: frase ”seperti dikutip oleh” menunjukkan bahwa penulis tidak membaca sumber asal (pertama) kutipan, hanya membaca dari orang lain (sumber kedua) yang mengutip sumber pertama. d. Beberapa Singkatan Khusus dalam Catatan Kaki 1) Ibid. Singkatan ini berasal dari bahasa latin ibidem yang berarti pada tempat yang sama. Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam catatan kaki nomor tersebut sama dengan referensi pada nomor sebelumnya (tanpa diselingi catatan kaki lain). Apabila halamannya sama, cukup ditulis Ibid., bila halamannya berbeda, setelah Ibid. dituliskan nomor halamannya. 2) Op.Cit. Singkatan ini berasal dari bahasa latin opere citato yang berarti pada karya yang telah dikutip. Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam catatan kaki pada nomor tersebut sama dengan referensi yang telah dikutip sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain. Op.Cit. khusus digunakan bagi referensi yang berupa buku. 17 Samijan, wawancara dengan penulis, 11 November 2006. Karl Marx, Selected Writings in Sociology and Social Philosophy, eds. T.B. Bottomore and Maximilien Rubel (New York: McGraw-Hill, 1964), hal. 78, seperti dikutip oleh Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi HH. (Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44 – 45. 18 Pedoman penulisan Skripsi 65 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 3) Loc.Cit. Singkatan ini berasal dari bahasa latin loco citato yang berarti pada tempat yang telah dikutip. Singkatan ini digunakan sama dengan Op.Cit., yaitu apabila referensi dalam catatan kaki pada nomor tersebut sama dengan referensi yang telah dikutip sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain. Namun, referensi yang diacu Loc.Cit. bukan berupa buku, melainkan artikel, baik itu dari koran, majalah, ensiklopedi, internet, atau lainnya. Contoh penggunaan: 1 Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi (Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 45. 2 Ibid. 3 Ibid., hal. 55. 4 Dedy N. Hidayat, "Paradigma dan Perkembangan Penelitian Komunikasi," Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, No. 2 (Oktober, 1998), hal. 25-26. 5 Ibid., hal. 28. 6 Arthur Asa Berger, Op.Cit., hal. 70. 7 Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and Hermeneutics (Chicago: University of Chicago Press, 1982), hal. 72 76. 8 Francis Fukuyama, “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran Tempo, 22 November, 2001, hal. 45. 9 Robert McChesney, “Rich Media Poor Democracy,” www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html (akses 16 Agustus 2006). 10 Arthur Asa Berger, Op.Cit., hal. 96. 11 Ibid., hal. 99. 12 Ibid. 13 Dedy N. Hidayat, Loc.Cit., hal. 22. 14 Francis Fukuyama, Loc.Cit. Pedoman penulisan Skripsi 66 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 15 Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Op.Cit., 58. 16 Dedy N. Hidayat, Loc.Cit., hal. 21. Cara membaca:  Catatan kaki nomor (2) menggunakan Ibid., karena sumber kutipannya sama persis dengan nomor (1) baik buku maupun halamannya.  Catatan kaki nomor (3) buku referensinya sama dengan nomor (2), hanya saja beda halamannya.  Catatan kaki nomor (5) referensinya sama dengan nomor (4), hanya saja beda halamannya.  Catatan kaki nomor (6), referensinya sama dengan nomor (1), karena telah diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit., serta menuliskan nama pengarang dan halaman.  Catatan kaki nomor (10) referensinya sama dengan nomor (1), karena telah diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan Op.Cit.  Catatan kaki nomor (11), referensinya sama dengan catatan kaki sebelumnya, tanpa diselingi catatan kaki lain, yaitu nomor (10), hanya saja beda halamannya.  Catatan kaki nomor (12) referensinya sama persis dengan nomor (11).  Catatan kaki nomor (13) referensinya sama dengan nomor (4), hanya beda halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (4) berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit., serta menuliskan halamannya.  Catatan kaki nomor (14) referensinya sama persis, termasuk halamannya, dengan nomor (8), karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (8) berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit.  Catatan kaki nomor (15) referensinya sama dengan nomor (7), hanya beda halaman, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain Pedoman penulisan Skripsi 67 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong dan nomor (7) berbentuk buku (bukan artikel) maka menggunakan Op.Cit., serta menuliskan halamannya.  Catatan kaki nomor (16) referensinya sama dengan nomor (4), hanya beda halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain dan nomor (4) berbentuk artikel (bukan buku) maka menggunakan Loc.Cit., serta menuliskan halamannya. e. Teknik Menggunakan Catatan Tubuh Kelebihan catatan tubuh adalah kemudahan bagi pembaca dalam mengecek sumber sebuah kutipan yang langsung terdapat sebelum atau setelah kutipan tersebut, tanpa perlu berpindah ke bagian bawah halaman. Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan tubuh: 1). Catatan tubuh menyatu dengan naskah, hanya ditandai dengan kurung buka dan kurung tutup. 2). Catatan tubuh memuat nama belakang penulis, tahun terbit buku dan halaman yang dikutip. Contoh: a). Nama penulis adalah Arthur Asa Berger, maka cukup ditulis Berger. b). Nama penulis Jalaluddin Rakhmat, maka cukup ditulis Rakhmat. 3). Terdapat dua cara menuliskan catatan tubuh: a). Nama penulis, tahun terbit dan halaman berada dalam tanda kurung, ditempatkan setelah selesainya sebuah kutipan. Jika kutipan ini merupakan akhir kalimat, maka tanda titik ditempatkan setelah kurung tutup catatan tubuh. Contoh: Di titik inilah esensi hegemoni: hubungan di antara agenagen utama yang menjadi alat sosialisasi dan orientasi ideologis, yang berinteraksi, kumulatif, dan diterima oleh masyarakat (Lull, 1995: 31-38). b). Nama penulis menyatu dalam naskah tulisan, tidak berada dalam tanda kurung, sementara tahun penerbitan dan halaman berada dalam tanda kurung. Model ini biasanya ditempatkan sebelum sebuah kutipan. Contoh: Pedoman penulisan Skripsi 68 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Menurut Lull (1995: 31-38), di titik inilah esensi hegemoni: hubungan di antara agen-agen utama yang menjadi alat sosialisasi dan orientasi ideologis, yang berinteraksi, kumulatif, dan diterima oleh masyarakat. Buku dengan satu pengarang  ..... (Lull, 1995: 31 – 38).  Menurut Lull (1995: 31 – 38), ..... Buku dengan dua atau tiga pengarang  ….. (Dreyfus dan Rabinow, 1982: 72 – 76).  Dreyfus dan Rabinow (1982: 72 – 76) mengatakan ….. Buku dengan banyak pengarang  ...... (Ibrahim, et al., 1997: 52 – 54).  ...... (Ibrahim, dkk., 1997: 52 – 54). Buku yang terdiri dua jilid atau lebih  ..... (Lapidus, Vol.1, 1988: 131).  Mengacu pada Lapidus (Vol.1, 1988: 131), …. Buku terjemahan  ….. (Berger, terj., Setio Budi, 2000: 44 – 45).  Berger (terj., Setio Budi, 2000: 44 – 45) menandaskan ..... Artikel dari sebuah buku antologi  ..... (Alam, dalam Mastuhu dan Ridwan (eds.), 1998: 77).  Menurut Alam (dalam Mastuhu dan Ridwan (eds.), 1998: 77), ..... Perhatikan: jika editor satu orang maka menggunakan singkatan ed., namun jika editor dua orang atau lebih menggunakan singkatan eds. Artikel dari sebuah jurnal/majalah ilmiah  ...... (Hidayat, Jurnal ISKI, No. 2, Oktober 1998: 25-26).  Hidayat (Jurnal ISKI, No. 2, Oktober 1998: 25-26) menyebut ….. Pedoman penulisan Skripsi 69 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Artikel dari koran/majalah  ..... (Fukuyama, Koran Tempo, 22 November 2001).  Melandaskan argumen pada Fukuyama (Koran Tempo, 22 November 2001), ...... Berita koran/majalah  ..... (Republika, 10 September 2002).  Harian Republika (10 September 2002) memberitakan ..... Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan  ..... (Nazaruddin, Skripsi, 2004: 205).  Menurut Nazaruddin (Skripsi, 2004: 205), ..... Makalah seminar yang tidak diterbitkan  ..... (Nazaruddin, Makalah, 2007).  Dalam makalahnya yang disampaikan dalam Temu Ilmiah Nasional Komunikasi, Nazaruddin (2007) mengatakan, ..... Dokumen yang tidak diterbitkan  ..... (U.S. Department of Foreign Affairs, 1998).  Dalam dokumen yang dikeluarkan U.S. Department of Foreign Affairs (1998) disebutkan bahwa ….. Artikel dari internet  ….. (Chesney, www.thirdworldtraveler.com/ Robert_McChesney_ page.html, akses 15 Juni 2007).  Mengutip Chesney (www.thirdworldtraveler.com/Robert_ McChesney_page.html, akses 15 Juni 2007), ….. Perhatikan: alamat web yang dicantumkan adalah alamat lengkap, dengan cara copy-paste dari address web secara langsung. Pernyataan lisan  ….. (Samijan, wawancara, 11 November 2006).  Dalam wawancara dengan penulis, Samijan (11 November 2006) mengatakan …… Pedoman penulisan Skripsi 70 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Referensi dari sumber kedua  Menurut Marx (seperti dikutip Takwin, 2000: 44), ...... f. Penggunaan Kutipan dan Referensi 1). Kutipan langsung empat baris atau lebih Prinsip-prinsip: a). Kutipan dipisahkan dari teks. b). Kutipan menjorok ke dalam lebih kurang tujuh karakter. Bila awal kutipan adalah alinea baru, baris pertama kutipan menjorok lagi ke dalam lebih kurang tujuh karakter. c). Kutipan diketik dengan spasi satu. d). Kutipan diawali dan diakhiri dengan tanda kutip (boleh tidak). e). Jika menggunakan catatan tubuh (bodynote), maka cacatan tubuh dicantumkan setelah kutipan. Contoh: Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana kelas berkuasa bekerja melalui ideologi untuk melanggengkan dominasi mereka? Barangkali penting dikutip di sini bagaimana Marx menjelaskan bekerjanya kelas berkuasa: “Individu-individu yang menyusun kelas yang berkuasa berkeinginan memiliki sesuatu/kesadaran dari yang lainnya. Ketika mereka memegang peranan sebagai sebuah kelas dan menentukan keseluruhannya dalam sebuah kurun waktu, hal tersebut adalah bukti diri bahwa mereka melakukan tersebut dalam jangkauannya kepada yang lainnya, memegang peranan sekaligus pula sebagai pemikir-pemikir, sebagai pemproduksi ide serta mengatur produksi dan distribusi idenya pada masa tersebut.” (Berger, 2000: 44 – 45) Dalam contoh di atas, kalimat ”Pertanyaannya kemudian.....bekerjanya kelas berkuasa” adalah naskah skripsi. Kalimat ”Individu-individu.....pada masa tersebut” adalah Pedoman penulisan Skripsi 71 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong kutipan langsung dari sebuah buku yang ditulis Arthur Asa Berger, diterbitkan pada tahun 2000, dan kutipan berasal dari halaman 44-45 buku tersebut. f). Jika menggunakan catatan kaki (footnote), maka nomor indeks ditempatkan setelah kutipan, lalu di bagian bawah halaman tersebut (bagian kaki halaman) terdapat keterangan nomor indeks yang menjelaskan sumber kutipan tersebut. Contoh: Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana kelas berkuasa bekerja melalui ideologi untuk melanggengkan dominasi mereka? Barangkali penting dikutip di sini bagaimana Marx menjelaskan bekerjanya kelas berkuasa: “Individu-individu yang menyusun kelas yang berkuasa berkeinginan memiliki sesuatu/kesadaran dari yang lainnya. Ketika mereka memegang peranan sebagai sebuah kelas dan menentukan keseluruhannya dalam sebuah kurun waktu, hal tersebut adalah bukti diri bahwa mereka melakukan tersebut dalam jangkauannya kepada yang lainnya, memegang peranan sekaligus pula sebagai pemikir-pemikir, sebagai pemproduksi ide serta mengatur produksi dan distribusi idenya pada masa tersebut.” 19 Dalam contoh di atas, kalimat ”Pertanyaannya kemudian.....bekerjanya kelas berkuasa” adalah naskah skripsi. Kalimat ”Individu-individu.....pada masa tersebut” adalah kutipan. Catatan kaki dalam contoh ini bisa dilengkapi dengan keterangan tambahan. 20 19 Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi (Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44 – 45. 20 Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi (Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44 – 45. Cukup jelas, Marx menawarkan gagasan bahwa ide-ide atau gagasan pada suatu masa adalah yang disebarluaskan dan dipopulerkan oleh kelas berkuasa sesuai Pedoman penulisan Skripsi 72 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 2). Kutipan langsung kurang dari empat baris Prinsip-prinsip: a). Kutipan tidak dipisahkan dari teks (menyatu dengan teks). b). Kutipan harus diawali dan diakhiri dengan tanda kutip. c). Jika menggunakan catatan tubuh, contoh: Bagi sebuah kekuasaan resmi negara, salah satu representasi ideologi yang penting terwujud dalam pidato dan pernyataan-pernyataan para penyelenggara kekuasaan negara tersebut, secara khusus adalah seorang presiden ataupun raja yang berkuasa. Hart (1967: 61) mengatakan: "The symbolic dimensions of politics speech-making, for presidents, is a political act, the mechanism for wielding power." Dalam contoh di atas, kalimat “Bagi sebuah kekuasaan ….. raja yang berkuasa” adalah naskah skripsi. Kalimat “The symbolic ….. for wielding power” adalah kutipan dari buku yang ditulis R.P. Hart, diterbitkan pada tahun 1967, dan kutipan berasal dari halaman 61 buku tersebut. d). Jika menggunakan catatan kaki, contoh: Bagi sebuah kekuasaan resmi negara, salah satu representasi ideologi yang penting terwujud dalam pidato dan pernyataan-pernyataan para penyelenggara kekuasaan negara tersebut, secara khusus adalah seorang presiden ataupun raja yang berkuasa. Hart mengatakan: "The symbolic dimensions of kepentingannya. Kelas penguasa itu, seperti ditegaskan Marx, merupakan pemikir, pemproduksi ide sekaligus mengatur distribusi idenya. Dalam hal produksi dan penyebarluasan ide inilah kita bisa mengurai saling keterkaitan antara kelas penguasa, ideologi, wacana dan media. Pedoman penulisan Skripsi 73 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong politics speech-making, for presidents, is a political act, the mechanism for wielding power." 21 Dalam contoh di atas, kalimat “Bagi sebuah kekuasaan ….. raja yang berkuasa” adalah naskah skripsi. Kalimat “The symbolic ….. for wielding power” adalah kutipan. Catatan kaki dalam contoh ini bisa dilengkapi dengan keterangan tambahan. 22 3). Kutipan Tidak Langsung. Prinsip-prinsip: a). Kutipan tidak dipisahkan dari teks (menyatu dengan teks). b). Kutipan tidak boleh menggunakan tanda kutip. c). Jika menggunakan catatan tubuh, contoh: Media bukanlah sarana netral yang menampilkan berbagai ideologi dan kelompok apa adanya, media adalah subjek yang lengkap dengan pandangan, kepentingan, serta keberpihakan ideologisnya. Janet Woollacott dan David Barrat menegaskan pandangan para teoritis Marxis bahwa ideologi yang dominanlah yang akan tampil dalam pemberitaan (Wollacott, 1982: 109, Barrat, 1994: 51-52). Media berpihak pada kelompok dominan, menyebarkan ideologi mereka sekaligus mengontrol dan memarginalkan wacana dan ideologi kelompok-kelompok lain. 21 R.P. Hardt, The Sound of Leadership: Presidential Communication in the Modern-Age (Chicago: Chicago University Press, 1987), hal. 61. 22 Pada dasarnya tiap pemimpin politik selalu menciptakan bahasa politik yang menjadi kekuatan utama konsolidasi simbolik dalam rangka mendukung politik dijalankan serta meneguhkan ideologi kekuasaan. Dalam sebuah studinya mengenai pidato kemenangan presiden di Amerika, Corcohan menunjukkan bahwa tiap presiden ternyata mempunyai gaya bahasa serta strategi wacana yang berbeda. Lihat lebih jauh di R.P. Hardt, The Sound of Leadership: Presidential Communication in the Modern-Age (Chicago: Chicago University Press, 1987), hal. 61. Pedoman penulisan Skripsi 74 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Dalam contoh di atas, pernyataan bahwa ”ideologi yang dominan yang akan tampil dalam pemberitaan” adalah inti pendapat dari James Wollacott dan David Barrat yang penulis sajikan dalam bahasa sendiri. d). Jika menggunakan catatan kaki, contoh: Media bukanlah sarana netral yang menampilkan berbagai ideologi dan kelompok apa adanya, media adalah subjek yang lengkap dengan pandangan, kepentingan, serta keberpihakan ideologisnya. Janet Woollacott dan David Barrat menegaskan pandangan para teoritis Marxis bahwa ideologi yang dominanlah yang akan tampil dalam pemberitaan.23 Media berpihak pada kelompok dominan, menyebarkan ideologi mereka sekaligus mengontrol dan memarginalkan wacana dan ideologi kelompok-kelompok lain. Dalam contoh di atas, catatan kaki bisa dilengkapi dengan keterangan tambahan. 24 7. Daftar Pustaka Daftar pustaka/bibliografi adalah daftar yang berisi buku, artikel, dokumen, dan segenap kepustakaan lainnya yang digunakan dalam menyusun sebuah tulisan ilmiah, ditempatkan di bagian terakhir (halaman terpisah/tersendiri) dari tulisan ilmiah tersebut. Daftar pustaka atau 23 David Barrat, Media Sociology (London and New York: Routledge, 1994), hal. 51-52. Lihat juga Janet Wollacott, “Message and Meanings”, dalam Culture, Society and the Media, eds. Michael Gurevitch, James Curran and James Wollacott (London: Methuen, 1982), hal. 109. 24 Keberpihakan media akan menampilkan kelompok dominan dalam pemberitaan. Lebih jauh, media bukan hanya alat bagi ideologi dominan, tetapi juga memproduksi ideologi dominan itu sendiri. Lihat David Barrat, Media Sociology (London and New York: Routledge, 1994), hal. 51-52. Lihat juga Janet Wollacott, “Message and Meanings”, dalam Culture, Society and the Media, eds. Michael Gurevitch, James Curran and James Wollacott (London: Methuen, 1982), hal. 109. Pedoman penulisan Skripsi 75 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong bibliografi mutlak ada dalam sebuah karya ilmiah, menunjukkan sifat referensial atas karya tersebut. Bibliografi disusun secara alfabetis (Lampiran VI.3). Unsur-unsur dalam sebuah daftar pustaka:  Nama pengarang (ditulis secara terbalik).  Judul buku (termasuk judul tambahannya).  Data publikasi (tempat terbit, nama penerbit, tahun terbit).  Nama pengarang artikel dan judul artikel (untuk artikel).  Data publikasi media, untuk artikel di media (nama media, tanggal terbit).  Alamat lengkap internet dan waktu akses (untuk bahan dari internet). Cara penyusunan daftar pustaka: Buku dengan satu pengarang Nama pengarang (dibalik). Judul buku. Kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit. Barrat, David. Media Sociology. London and New York: Routledge, 1994. Buku dengan dua atau tiga pengarang Nama pengarang 1 (dibalik), nama pengarang 2 (tidak dibalik), nama pengarang 3 (tidak dibalik). Judul buku. Kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit. Dreyfus, Hubert L., Paul Rabinow. Beyond Structuralism and Hermeneutics. Chicago: University of Chicago Press, 1982. Buku dengan banyak pengarang Nama pengarang 1 (dibalik), et.al. Judul buku. Kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit. Ibrahim, Idi Subandi, et.al. Hegemoni Budaya. Yogyakarta: Bentang, 1997. Buku yang telah direvisi Pedoman penulisan Skripsi 76 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Nama pengarang (dibalik). Judul buku. Rev.ed. Kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit. Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Rev.ed. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003. Buku yang terdiri dua jilid atau lebih Nama pengarang (dibalik). Judul buku. Volume/Jilid. Kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit. Lapidus, Ira M. A History of Islamic Societes. Vol.1. Cambridge: Cambridge University Press, 1988. Buku terjemahan Nama pengarang asli (dibalik). Judul buku, terj. nama penerjemah. Kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit. Berger, Arthur Asa. Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi HH. Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000. Kamus Nama pengarang kamus (dibalik). Judul kamus. Kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit. Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994. Artikel dari sebuah buku antologi Nama pengarang artikel (dibalik). ”Judul artikel,” Judul buku, ed. nama editor. Kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit. Alam, Rudi Harisyah. “Perspektif Pasca-Modernisme dalam Kajian Keagamaan,” Kajian Keagamaan dalam Tradisi Baru Penelitian Agama Islam Tinjauan Antardisiplin Ilmu, eds. Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed., M. Deden Ridwan. Bandung: Penerbit Nuansa dan PUSJARLIT, 1998. Pedoman penulisan Skripsi 77 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Perhatian: jika editor satu orang maka menggunakan singkatan ed., namun jika editor dua orang atau lebih menggunakan singkatan eds. Artikel dari sebuah jurnal/majalah ilmiah Nama pengarang artikel (dibalik). ”Judul artikel,” Nama jurnal/majalah ilmiah, edisi jurnal (bulan terbit, tahun terbit), halaman. Hidayat, Dedy N. "Paradigma dan Perkembangan Penelitian Komunikasi," Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, II (Oktober, 1998), hal. 32-43. Perhatian: halaman yang dimaksud di daftar pustaka ini adalah halaman dari awal sampai akhir tempat artikel berada dalam jurnal/majalah ilmiah, bukan halaman yang dikutip. Artikel dari koran/majalah Nama pengarang artikel (dibalik). ”Judul artikel,” Nama media, tanggal dan tahun terbit. Fukuyama, Francis. “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran Tempo, 22 November 2001. Berita koran/majalah ”Judul berita,” Nama media, tanggal dan tahun terbit. “Islam di AS Jadi Agama Kedua,” Republika, 10 September 2002. Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan Nama penulis (dibalik). ”Judul skripsi/tesis/disertasi.” Level karya, fakultas dan universitas, nama kota, tahun terbit. Nazaruddin, Muzayin. “War Against Terrorism: Critical Discourse Analysis.” Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret, Surakarta, 2004. Pedoman penulisan Skripsi 78 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Makalah seminar yang tidak diterbitkan Nama penulis (dibalik). ”Judul makalah.” Forum penyampaian makalah, penyelenggara seminar, nama kota, tahun. Nazaruddin, Muzayin. “Dua Tipe Perempuan dalam Film dan Sinetron Mistik Indonesia.” Makalah disampaikan dalam Temu Ilmiah Nasional, Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta, 2007. Dokumen yang tidak diterbitkan Lembaga yang mengeluarkan dokumen. Nama dokumen. Nama kota, tanggal dan tahun dikeluarkan dokumen. U.S. Department of Foreign Affairs. Testimony by John. J. Maresca, Vice President International Relations Unocal Corporation to House Committee on International Relations Subcommittee on Asia and The Pacific. Washington D.C., 12 February 1998. Artikel di internet Nama penulis (dibalik). ”Judul artikel.” Alamat lengkap internet (waktu akses). McChesney, Robert. “Rich Media Poor Democracy.” www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html (akses 16 Agustus 2006). ”Judul artikel.” Alamat lengkap internet (waktu akses). “Pengelolaan Bencana: Pengelolaan Kerentanan Masyarakat.” www.walhi.or.id/kampanye/bencana (akses 17 Agustus 2006). Pedoman penulisan Skripsi 79 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong BAB V SISTEMATIKA PENYUSUNAN ARTIKEL ILMIAH 5.1 Pendahuluan Artikel ilmiah merupakan naskah yang sistematik dan utuh berupa garisgaris besar (outlines) mengenai suatu masalah, dan ditulis dengan pendekatan satu atau lebih disiplin keilmuan yang ilmiah untuk dimuat di jurnal atau buku kumpulan artikel yang ditulis sesuaikan dengan konvensi dan syarat yang berlaku. Artikel ilmiah merupakan hal yang tidak asing lagi bagi cendikiwan akademik. Dalam hal ini ada dua bentuk artikel ilmiah, artikel konseptual merupakan gagasan atau ide yang diangkat dari ide penulis, dimana diantara bagian pendahuluan dan bagian penutup dapat berisi beberapa subbab dan artikel penelitian merupakan artikel yang diangkat dari hasil penelitian, dimana diantara bagian pendahuluan dan bagian penutup terdapat bagian landasan teoritis, metodologi penelitian, hasil, dan pembahasan. Artikel ilmiah dapat dianggap valid setelah melalui proses peer review oleh satu atau beberapa pemeriksa (yang juga merupakan akademisi di bidang yang sama) dalam rangka untuk memeriksa isi makalah apakah telah sesuai untuk dipublikasikan di jurnal. Sebuah makalah dapat mengalami beberapa kali pemeriksaan dan revisi, sebelum akhirnya dapat diterima untuk publikasi. Cara penyajian artikel ilmiah sangat beragam tergantung pada bidang ilmu (sosial atau eksakta) dan macam artikel yang dipublikasikan, apakah hasil eksperimen (original article) ataukah kajian kepustakaan (review article). Namun demikian, meskipun tidak ada format baku yang berlaku universal, suatu artikel ilmiah harus mengandung unsur-unsur utama seperti judul artikel, identitas penulis, batang tubuh dan daftar pustaka. Setiap penerbit memiliki petunjuk redaksi (instruction for authors) yang mutlak harus diikuti oleh penulis. Oleh karena itu perlu untuk mempelajari format, teknik penulisan, persyaratan administrasi serta ketentuan lainnya dari penerbit yang dituju. Pedoman penulisan Skripsi 80 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 5.2 Sistimatika Penulisan Secara garis besar, kerangka suatu artikel ilmiah terdiri atas 3 bagian, yakni bagian awal, batang tubuh dan bagian akhir tulisan. Inti dari karya ilmiah ada pada bagian batang tubuh, secara profesional bagian batang tubuhlah yang paling panjang. Jika dianalogikan dengan tubuh manusia, ada tiga bagian yaitu bagian kepala, bagian badan dan bagian kaki. Dimana tidak menjadi logis bagian kepala atau kaki lebih besar dari pada bagian badan. Demikian dengan karya ilmiah akan menjadi tidak logis jika uraian bagian pengenal atau akhir lebih panjang dari pada uraian batang tubuh. 5.2.1 Bagian Awal Bagian awal suatu artikel ilmiah mencakup informasi umum diantaranya yaitu judul, nama penulis, abstrak, kata kunci. a. Judul Judul hendaknya singkat namun menarik minat untuk membaca isi artikel. Judul yang relatif singkat tersebut hendaknya juga menggambarkan isi atau topik artikel, berupa penyataan yang memiliki frasa dan klausa yang mencerminkan isi artikel ilmiah. Dimana Judul yang ditulis memakai tulisan times new roman dengan ukuran 14 yang dibold. b. Nama Penulis Nama penulis atau para penulis yang biasa disebut baris kepemilikan yang mana dicantumkan nama secara lengkap tampa gelar dan jika penulis lebih dari satu, keseluruhan nama harus dicantumkan. Nama institusi dan alamat email penulis juga harus dicantumkan untuk korespondensi serta membantu pembaca yang menginginkan informasi lebih lanjut mengenai artikel tersebut ataupun untuk korespondensi langsung dengan penulis mengenai hal-hal yang lain. Untuk nama penulis menggunakan times new roman yang menggunakan huruf kapital diawal yang dibold dan untuk alamat istansi menggunakan huruf kapital serta alamat email menggunakan huruf kecil yang digaris bawah. Pedoman penulisan Skripsi 81 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong c. Abstrak Abstrak yang merupakan gambaran secara umum dari karya ilmiah yang merupakan salah satu bagian yang wajib dibuat oleh penulis dalam suatu artikel ilmiah. Abstrak yang dibuat mencakup seluruh bagian isi, dari pendahuluan sampai penutup, diantaranya ada alasan atau tujuan, latar belakang permasalahan, kajian pustaka, metode, hasil dan pembahasan, serta simpulan. Abstrak disajikan dalam bentuk satu paragraf, penulisan awal untuk kata abstarak dengan huruf kapital yang dibold, dengan isi rentangan 150-300 kata yang mengemukakan hal-hal yang telah dilakukan secara singkat, padat dan informatif, serta abstrak disajikan dalam 2 bahasa, untuk bahasa Inggris digaris miring atau italic tetapi tidak untuk bahasa Indonesia. d. Kata Kunci Kata-kata kunci sangat berguna dalam penelusuran kepustakaan, sehingga semakin banyak kata kunci yang ditampilkan akan semakin besar peluang bagi artikel tersebut untuk muncul bila dilakukan penelusuran pustaka. Minimal terdapat 3 kata kunci yang dicantumkan di dalam baris kata-kata kunci. 5.2.2 Batang Tubuh Bagian ini merupakan inti dari artikel ilmiah dan berisikan bagianbagian seperti: pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan saran a. Pendahuluan Pendahuluan merupakan bagian yang menampung latar belakang masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, studi kepustakaan dan perumusan hipotesis/tujuan. Tujuan penulisan serta kajian kepustakaan benarbenar relevan dengan kajian dan mengarah pada perumusan hipotesis/tujuan penulisan. Pencapaian tujuan penulisan artikel ilmiah umumnya dijabarkan dalam bentuk hipotesis yang akan diuji atau gejala alam/sosial yang akan diungkapkan atau bisa juga untuk mengungkapkan gagasan baru. Pedoman penulisan Skripsi 82 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong b. Metodologi Metoda adalah bagian di mana penulis menguraikan secara singkat namun jelas hal-hal yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan kajian. Pendekatan yang digunakan atau cara pengumpulan data/informasi, metode, sasaran, populasi dan sampel, serta langkah-langkah analisis data. c. Hasil dan Pembahasan Hasil dan Pembahasan dijabarkan secara terpisah. Hasil dan pembahasan merupakan bagian artikel yang bertujuan untuk menyampaikan informasi baru hasil temuan riset yang telah dilakukan. d. Kesimpulan dan Saran Kesimpulan dan Saran merupakan puncak sekaligus penutup dari seluruh rangkaian artikel ilmiah. Kesimpulan hendaknya singkat, padat namun penuh arti serta informatif sesuai dengan sistematika pembahasan hasil penelitian. Saran dapat dikemukakan apabila ada temuan yang signifikan yang diyakini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat jika diterapkan. Ada kalanya saran dibuat berupa rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut yang biasanya dinyatakan secara ekspkisit maupun implisit di dalam Kesimpulan. 5.2.3 Bagian Akhir Penulisan Daftar Pustaka merupakan bagian akhir suatu artikel ilmiah yang selalu harus ada. Daftar Pustaka yang dimunculkan adalah referensi yang ada didalam artikel ilmiah. 5.3 Format Tulisan Format tulisan untuk artikel ilmiah adalah sebagai berikut: 5.3.1 Jenis dan ukuran kertas Kertas HVS ukuran A4 (210 mm x 297 mm) 70 gram. Pedoman penulisan Skripsi 83 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 5.3.2 Jarak spasi Jarak spasi untuk abstrak dan daftar pustaka 1 spasi, dan untuk bagian batang tubuh 1,5 spasi. Jarak tepi (margin): Tepi atas : 3.5 cm, Tepi bawah: 3.0 cm, Tepi kiri: 4.0 cm, Tepi kanan: 3.0 cm, serta menggunakan collumns two membagi dua kolom pada bagian batang tubuh sampai bagian penutup. 5.3.3 Print out Artikel ilmiah di printout perhalaman tidak bolak-balik (seperti buku). 5.3.4 Jenis huruf Jenis huruf menggunakan Times New Roman, ukuran 12. Kata yang berasal dari bahasa asing ditulis miring (italic). Khusus untuk prodi bahasa Inggris artikel ilmiah ditulis dalam bahasa Inggris. Artikel ilmiah ditulis dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah penulisan ilmiah berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 46 Tahun 2009 Tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan. Penulisan mengikuti pola SPO (subjek, predikat dan objek) dan diupayakan menggunakan kalimat pasif. Rumus dan lambang matematika ditulis sesuai kaidah penulisan ilmiah yakni menggunakan fasilitas equation yang ada di software Microsoft Office dengan tipe huruf Times New Roman menggunakan normal text. Tabel-tabel dan gambar-gambar, jika ada, sedapat mungkin juga disajikan pada kertas yang sama/halaman. 5.3.5 Penomoran Subbab dan Anak Subbab Penomoran sub bab dan anak sub bab dan seterusnya digunakan sistem penomoran yang mengikuti pola Heading yakni nomor subbab diawali dengan nomor bab. Sistem penomoran ini membentuk baris kalimat tulisan tidak masuk ke bagian dalam. Tulisan selalu berawal dari tepi kiri maksimum (kecuali awal paragrap berada sutu tabs penuh). Contoh penomoran sub bab dan anak bab dan seterusnya dapat dilihat pada lampiran. Pedoman penulisan Skripsi 84 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 5.3.6 Nomor Halaman Nomor halaman diletakkan pada bagian tengah dengan menggunakan angka Arab. 5.3.7 Tabel dan Gambar Nomor terdiri dari 2 bagian, bagian pertama menunjukkan bab sedangkan bagian kedua menunjukkan nomor tabel dan begitu juga dengan gambar (contoh: Tabel 2.1, Tabel 3.2, Tabel 3.3, dan Gambar 2.1, Gambar 3.2, Gambar 3.3 dan sebagainya). Nomor dan Judul Tabel atau gambar diletakkan di atas tabel serta setiap kata dimulai dengan huruf besar. Tabel yang berasal dari penulis lain atau dari sumber lain maka harus dicantumkan sumber. Tulisan sumber diletakkan tepat dibawah tabel berjarak 1 spasi dari tabel atau gambar. 5.3.8 Berbagai tingkatan bagian judul isi dan jumlah kata dalam karya ilmiah Setiap bagian bab diketik dengan huruf romawi dengan jarak seimbang dari tepi kiri dan kanan (center), dan ditebalkan. Nomor bagian bab ditulis dalam huruf Arab, judul bab ditulis pada baris berikutnya. Sub-judul : hurufhuruf pertama setiap kata, ditulis dengan huruf besar yang ditebalkan dan diletakkan mulai dari tepi kiri. Anak sub-judul : ditulis mulai dari tepi sebelah kiri dan ditebalkan. Huruf pertama dari anak sub-judul ditulis dengan huruf besar. Penomoran sub judul dan anak sub judul mengikuti pola penomoran gambar yakni ditulis dengan huruf abjad, di awali nomor bab, sub bab, anak sub bab dan seterusnya (contoh terdapat pada lampiran). 5.3.9 Kutipan Kutipan dari penulis sebelumnya atau dari pihak lain ditulis dengan tulisan yang diawali serta diakhiri dengan nama pengarang dan tahun yang berada dalam buka tutup kurang serta kalimat yang dikutip diberi tanda petik. Jarak baris pada kutipan sama dengan jarak baris tulisan lain dan mengikuti paragraph sebelumnya atau sesudahnya. Pedoman penulisan Skripsi 85 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Contoh: Cholik (2011) Menyatakan “Model pembelajaran pendidikan jasmani yang kreatif dan inofatif sangat diperlukan guna memberikan nuansa dan warna baru bagi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani yang berdampak pada meningkat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran yang menyenangkan”. Jika sumber diletakkan pada awal kalimat maka penulisan penulis diluar tanda kurung dan tahun diletakkan dalam kurung Contoh: Faqih dalam Sulistijono (2006) berpendapat olahraga adalah aktifitas fisik yang melibatkan......). 5.3.10 Sumber Acuan Semua sumber pustaka yang dikutip dalam artikel ilmiah harus dicantumkan. Cara menyebutkan sumber ialah dengan menuliskan nama pengarang dan tahun publikasi didalam kurung. Untuk kutipan yang diambil tidak secara langsung dari aslinya maka yang dituliskan adalah nama penulis asli dan nama penyunting. Contoh: 1) Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya terbitan tahun 2011 maka ditulis: Arikunto (2011) menyatakan bahwa pendidikan……). 2) Menurut Faqih (1997) yang dikutip Sulistijono dalam bukunya terbitan tahun 2006 maka ditulis: Faqih dalam Sulistijono (2006) berpendapat olahraga adalah aktifitas fisik yang melibatkan......). Maka Sumber pustaka ditulis nama penulis bagian belakang tanpa gelar atau predikat atau status. Sumber acuan lain dari tulisan ilmiah nasional resmi atau internasional resmi, journal nasional atau internasional terakreditasi, buku (memiliki ISBN), tulisan ilmiah yang dipublikasikan lewat media internet (harus memiliki nomor DOI), situs resmi (situs Negara, pemerintah, akademik, badan resmi nasional Pedoman penulisan Skripsi 86 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong atau internasional, perusahaan milik pemerintah, dan sejenisnya), media elektronik dan cetak resmi, tabloid, manual atau brosur yang dikeluarkan oleh badan-badan resmi. Tulisan ilmiah nasional resmi, contoh: Perundangundangan, peraturan, himbauan pemerintah dan sebagainya. Tulisan ilmiah internasional, contoh: Laporan PBB, laporan UNICEF, peraturan Bank Asia dan lain sebagainya. Journal Nasional dan internasional terakreditasi, contoh: Elsevier, ACS, International Journal Of Special Education, Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran (JPP) dan sebagainya. Journal nasional harus memiliki nomor ISSN. Jika journal masih belum memiliki nomor halaman atau tahun terbitan (karena journal yang dimaksud masih baru) maka perlu menuliskan nomor DOI. Situs Negara, pemerintah atau akademik serta badan resmi nasional atau internasional, contoh LIPI, PERTAMINA, PBB, UNICEF, UPI Bandung, UI Jakarta dan sebagainya. Situs-situs internet resmi, contoh; www...go.id, www...go.sin, www....ac.id, www...edu.us, www....co.id, www….co.mal dan sebagainya. Situs-situs yang tidak diperbolehkan untuk di jadikan rujukan adalah situs-situs tidak resmi atau situs yang mengambil bahan tulisan dari penulis lain seperti Wikipedia, blog, wordpress, atau www………com, dan sejenisnya. Tulisan-tulisan ilmiah yang dapat dijadikan rujukan bisa diambil di google scolar. 5.3.17 Daftar Acuan atau Daftar Pustaka Daftar pustaka ditulis berurutan sesuai abjad, menggunakan huruf Times New Roman, ukuran 12. Daftar pustaka mengikuti pola penulisan American Psychological Association atau menggunakan salah satu program mendeley. Contoh penulisan daftar pustaka ada pada bagian Lampiran. Pedoman penulisan Skripsi 87 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong BAB VI PLAGIARISME A. PENDAHULUAN Sebagai sebuah lembaga pendidikan Perguruan Tinggi memiliki kewajiban untuk memberikan informasi terkait dengan tindakan plagiarisme. Ini merupakan tanggungjawab mutlak Perguruan tinggi sebagai salah satu pusat ilmu pengetahuan. Berdasarkan buku ini diharapkan kepada segenap civitas academica (mahasiswa, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan) UNIMUDA Sorong dapat menjadi rujukan dalam menyusun sebuah karya ilmiah serta terhindar dari tindakan plagiarisme. Beberapa praktik plagiarisme yang muncul menjadi sebuah pelajaran berharga tentunya bagi lembaga pendidikan untuk lebih ketat dalam menyeleksi sebuah karya ilmiah. Oleh karena itu, segenap mahasiswa, tenaga pendidik dan tenaga kependidikan wajib memiliki pemahaman tentang prkatik-praktik plagiarisme. Hal ini menjadikan kita lebih menghormati, menghargai dan mengakui atas cipta, karya dan hasil kerja orang lain. Perkembangan sebuah ilmu pengetahuan tidak dapat dilepaskan dari hasil kerja dan olah pikir orang-orang sebelumnya, yang dituangkan kedalam sebuah karya. Maka sebagai konsekuensinya pada saat menyusun karya ilmiah diwajibkan untuk menyebutkan sumber atau asal usul rujukan yang dituju. Hal ini sebagai bukti integritas dalam menyusun karya ilmiah. B. PENGERTIAN PLAGIARISME Kata plagiarisme secara etimologi berasal dari bahasa Latin “plagiare” yang berarti mencuri. Menurut sastrawan Ajib Rosidi sebagaimana dikutip Teuku Kemal Fasya, plagiat adalah pengumuman sebuah karya pengetahuan atau seni oleh ilmuwan atau seniman kepada publik atas semua atau sebagian besar karya orang lain tanpa menyebutkan nama sang pengarang yang diambil karyanya (Soelistyo, 2011, p.17). Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) plagiat merupakan kata nominal yang berarti pengambilan karangan atau Pedoman penulisan Skripsi 88 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong pendapat orang lain dan menjadikan seolah-olah karangan atau pendapatnya itu buatan sendiri. Sedikit atau banyak karya orang lain yang kita ambil atau kutip tentu membawa konsekuensi untuk menuliskan sumber yang kita rujuk. Serupa dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (PERMENDIKNAS) Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat Di Perguruan Tinggi Pasal 1 ayat 1 mengatakan bahwa: “Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan memadai”. Pelaku dari tindakan plagiat disebut dengan plagiator, dijelaskan dalam PERMENDIKNAS Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 ayat 2 yakni: “Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok atau pelaku plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok atau untuk dan atas nama suatu badan”. 1. TIPE DAN BENTUK TINDAKAN PLAGIARISME Mengutip tulisan Belinda Rosalina mengenai tipe-tipe plagiarisme yang didasari dari tulisan Parvati Iyer dan Abhipsita Singh, sebagai berikut (Soelistyo, 2011, p.19): a) Plagiarisme Ide (Plagiarism of Ideas) Relatif sulit dibuktikan karena ide atau gagasan itu bersifat abstrak dan berkemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain. Oleh karena itu, perlu bahan bukti yang cukup untuk memastikan adanya plagiarisme. Cara paling mudah untuk membuktikan adanya plagiarisme adalah dengan mempertanyakan apakah ia mendapatkan keuntungan dari pemikiran orang lain. Plagiarisme atas ide banyak terjadi dalam kehidupan berkesenian dan kebudayaan. Pedoman penulisan Skripsi 89 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Di Indonesia, karya film, tari maupun novel lazim diakui sebagai karya adaptasi, gubahan atau saduran. Sesungguhnya semua itu merupakan plagiarisme ide, sejauh apabila tidak dinyatakan sumber yang menjadi rujukannya. Dalam UU Hak Cipta, karya-karya adaptasi, gubahan, dan saduran mendapatkan perlindungan tersendiri. Demikian pula karya tafsir dan terjemahannya. Plagiarisme seperti ini mendapat dukungan yang lemah dari undang-undang. Sebab, secara konseptual UU Hak Cipta hanya komit untuk melindungi ekspresi bukan ide. Jadi, sepanjang masih berupa ide atau gagasan, UU Hak Cipta tidak menjamin perlindungan hukumnya. b) Plagiarisme Kata Demi Kata (Word-for-word plagiarism) Serupa dengan slavis copy, yaitu menhutip karya orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya. Dianggap plagiarisme karena skala pengutipannya sangat substansial. Sehingga seluruh ide atau gagasan penulisnnya benar-benar diambil. Banyak dilakukan pada karya tulis puisi. c) Plagiarisme atas sumber (Plagiarism of source) Dikatakan plagiarisme karena tidak menyebutkan sumber secara lengkap selengkap-lengkapnya referensi yang dirujuk dalam kutipan. d) Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship) Plagiarisme ini terjadi apabila seseorang mengaku sebagai pengarang dari karya tulis yang disusun oleh orang lain. Tindakan ini dilakukan dengan kesadaran dan motif kesengajaan untuk membohongi publik. Menurut Felicia Utorodewo dalam bukunya Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, merincikan beberapa bentuk tindakan berikut sebagai tindakan plagiarisme (Soelistyo, 2011, p.34): a) Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri; Pedoman penulisan Skripsi 90 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong b) Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri; c) Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri; d) Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri; e) Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa menyebutkan asal- usulnya; f) Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan sumbernya; dan g) Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya. Sementara itu, tindakan-tindakan yang tidak tergolong plagiarisme antara lain: a) Menggunakan informasi yang berupa fakta umum. b) Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas. c) Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya. 2. PENCEGAHAN PLAGIAT Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi yang bertujuan agar tidak teradi plagiat di lingkungan perguruan tingginya. Upaya yang dilakukan Perguruan tinggi dalam mencegah tindakan plagiarisme diatur dalam PERMENDIKNAS Nomor 17 Tahun 2010 Bab Pencegahan Plagiat IV Pasal 6 sampai dengan Pasal 9. Pasal 6: (1) Pimpinan Perguruan Tinggi mengawasi pelaksanaan kode etik mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang ditetapkan oleh senat perguruan tinggi/organ lain yang sejenis, yang antara lain berisi kaidah pencegahan dan pengangulangan plagiat. Pedoman penulisan Skripsi 91 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong (2) Pimpinan Perguruan Tinggi menetapkan dan mengawasi pelaksanaan gaya selingkung untuk setiap bidang ilmu, teknologi, dan seni yang dikembangkan oleh perguruan tinggi. (3) Pimpinan Perguruan Tinggi secara berkala mendiseminasikan kode etik mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan dan gaya selingkung yang sesuai agar tercipta budaya anti plagiat. Pasal 7 (1) Pada setiap karya ilmiah yang dihasilkan di lingkungan perguruan tinggi harus dilampirkan pernyataan yang ditandatangani oleh penyusunnya bahwa : a. Karya ilmiah tersebut bebas plagiat; b. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam karya ilmiah tersebut, maka menerima sanksi sesuai penyusunnya ketentuan bersedia peraturan perudanganundangan. (2) Pimpinan Perguruan Tinggi wajib menguggah secara elektronik semua karya ilmiah mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang telah dilampiri pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui portal Garuda (Garda Rujukan Digital) sebagai titik akses terhadap karya ilmiah mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan Indonesia, atau portal lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi. Pasal 8 (1) Karya Ilmiah yang digunakan untuk pengangkatan awa atau keaikan jabatan akademim dan kenaikan pangkat dosen selain harus memenuhi ketentuan Pasal 7 juga harus dilakukan penilaian sejawat sebidang (peer review) oleh paling sedikit 2 (orang) dosen yang memiliki jabatan akademik dan kualifikasi akademik dosen diusulkan. Pedoman penulisan Skripsi 92 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong (2) Penilaian sejawat sebidang sebagaimaa dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada saat usul pngangkatan awal atau kenaikan jabatan akademik tersebut diproses pada: a. Tingkat jurusan/depratemen/bagian, untuk jabatan akademik asisten ahli dan lektor; b. Tingkat jurusan/departemen/bagian, senat akademik/organ lain yangs ejenis ada aras fakultas dan/atau aras perguruan tinggi untuk jabatan akademik lektor kepala dan guru besar/professor. (3) Untuk kenaikan jabatan akademik guru besar/professor dilakukan pula penilaian sejawat sebidang oleh paling sedikit 2 (dua) guru besar/profesor dari perguruan tinggi lain. Pasal 9 (1) Karya Ilmiah yang digunakan untuk pengangkatan awal atau kenaikan jabatan fungsional dan kenaikan pangkat peneliti/tenaga kependidikan selain harus memenuhi ketentuan Pasal 7 juga harus dilakukan penilaian sejawat sebidang (peer review) oleh paling sedikit 2 (orang) sejawat sebidang yang memiliki jabatan fungsional dan kualifikasi akademik yang setara atau lebih tinggi dari jabatan fungsional dan kualifikasi akademik peneliti/tenaga kependidikan yang diusulkan. (2) Penilaian sejawat sebidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan pada saat usul pengangkatan awal atau kenaikan jabatan fungsional tersebut diproses pada perguruan tinggi yang bersangkutan. 3. PENANGGULANGAN PLAGIAT Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang dilakukan oleh Pimpinan Perguruan Tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada plagiator di mengembalikan lingkungan kredibilitas perguruan akademik tingginya yang perguruan bertujuan tinggi yang bersangkutan. Pedoman penulisan Skripsi 93 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Hal ini diatur lebih lanjut pada PERMENDIKNAS Nomor 17 Tahun 2010 Bab V Penanggulangan Pasal 10 dan Pasal 11. Pasal 10 (1) Dalam hal diduga telah terjadi plagiat oleh mahasiswa, ketua jurusan/departemen/bagian membuat persandingan antara karya ilmiah mahasiswa dengan karya dan/atau karya ilmiah yang diduga merupakan sumber yang tidak dinyatakan oleh mahasiswa. (2) Ketua jurusan/departemen/bagian meminta seorang dosen sejawat sebidang untuk memberikan kesaksian secara tertulis tentang kebenaran plagiat yang diduga telah dilakukan mahasiswa. (3) Mahasiswa yang diduga melakukan plagiat diberi kesempatan melakukan pembelaan di hadapan ketua jurusan/departemen/bagian. (4) Apabila berdasarkan persandingan dan kesaksian telah terbukati terjadi plagiat, maka ketua jurusan/departemen/bagian menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa sebagai plagiator. (5) Apabila salah satu dari persandingan atau kesaksian, ternyata tidka dapat membuktikan terjadinya plagiat, maka sanksi tidak dapat dijatuhkan keapda mahasiswa yang diduga melakukan plagiat. Pasal 11 (1) Dalam hal diduga telah terjadi plagiat oleh dosen/peneliti/tenaga kependidikan, Pimpinan Perguruan Tinggi membuat persandingan antara karya ilmiah dosen/peneliti/tenaga kependidikan dengan karya dan/atau karya ilmiah yang diduga merupakan sumber yang tidak dinyatakan oleh dosen/peneliti/tenaga kependidikan. (2) Pemimpin/Pimpinan Perguruan Tinggi meminta senat akademik/organ lain yang sejenis untuk memberikan pertimbangan Pedoman penulisan Skripsi 94 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong secara tertulis tentang kebenaran plagiat yang diduga telah dilakukan dosen/peneliti/tenaga kependidikan. (3) Sebelum Senat akademik/organ lain yang sejenis memberikan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), senat akademik/organ lain yang sejenis meminta komisi etik dari senat akademik/organ lain yang sejenis untuk melakukan telaah tentang: a. kebenaran plagiat, b. proporsi karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiah plagiator, yang diduga telah dilakukan dosen/peneliti/tenaga kependidikan. (4) Senat akademik/organ lain yang sejenis menyelenggarakan sidang dengan acara membahas hasil telaah komisi etik, dan mendengar pertimbangan para anggota senat akademik/organ lain yang sejenis, serta merumuskan pertimbangan yang akan disampaikan kepada Pemimpin/Pimpinan Perguruan Tinggi. (5) Dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang diduga melakukan plagiat diberi kesempatan melakukan pembelaan di hadapan sidang senat akademik/orga lain yang sejenis. (6) Apabila berdasarkan persandingan dan hasil telaah telah terbukti terjadi plagiat, maka senat akademik/organ lain yang sejenis merekomedasikan sanksi untuk dosen/peneliti/tenaga kependidikan sebagai plagiator kepada Pemimpin/Pimpinan Pergruan Tinggi untuk dilaksanakan. (7) Apabila salah satu dari persandingan atau hasil telaah, ternyata tidka dapat membuktikan terjadinya plagiat, maka sanksi tidak dapat dijatuhkan kepada dosen/peneliti kependidikan yang diduga melakukan plagiat. Pedoman penulisan Skripsi 95 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong C. SANKSI PLAGIAT Undang‐Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 25 ayat 2 dan pasal 70 mengatur sanksi bagi masyarakat yang melakukan plagiat, khususnya yang terjadi di lingkungan akademik. Sanksi tersebut adalah sebagai berikut : Pasal 25 ayat 2: Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan jiplakan dicabut gelarnya. Pasal 70: Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar akademik, profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat (2) terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 telah mengatur sanksi bagi mahasiswa yang melakukan tindakan plagiat. Jika terbukti melakukan plagiasi maka seorang mahasiswa akan memperoleh sanksi sebagai berikut: 1. Teguran. 2. Peringatan tertulis. 3. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa. 4. Pembatalan nilai. 5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa. 6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa 7. Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses pendidikan. Pedoman penulisan Skripsi 96 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong DAFTAR PUSTAKA American Psychological Association. (2001). Publications Manual of the American Psychological Association (4th ed.) Washington D.C.: Author. Anonim. (1991). Ensiklopedi Nasional Indonesia. 1991. Jakarta: PT Cipta Adi Pustaka. Atmadilaga, D. (1997). Panduan Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung: Pionir Jaya. Kerlinger, F. (1986). Foundations of Behavioral Research. Third Edition. New York: Holt, Rinehart and Winston, Inc. Partino, H.R. (2005a). Kematangan Karir Siswa SMA Kota Jayapura Provinsi Papua. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada (Disertasi doktor Psikologi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta). --------------. (2005b). Pengantar Statistika. Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa. --------------. (2005c). Statistika Inferensial. Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa. --------------. (2006). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa. Suryabrata, S. (2003). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi Offset. Suryabrata, S. (2004). Persada. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo Tim Penyusunan Kamus Bahasa Indonesia. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa. Universitas Gadjah Mada. (2001). Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. Universitas Negeri Malang. (2004). Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi. Malang: Universitas Negeri Malang. Yani. (2006). Aspek Kebahasaan dalam Tulisan Ilmiah. Jakarta: Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Pedoman penulisan Skripsi 97 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong DAFTAR LAMPIRAN 1. HALAMAN JUDUL (Cover) 2. HALAMAN SUB JUDUL 3. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING 4. LEMBAR PERNYATAAN 5. LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN 6. MOTO DAN PERSEMBAHAN 7. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI 8. CONTOH PENULISAN ABSTRAK 9. CONTOH PENULISAN TABEL 10. CONTOH PENULISAN GAMBAR 11. CONTOH DAFTAR ISI 12. CONTOH DAFTAR TABEL 13. CONTOH DAFTAR GAMBAR 14. CONTOH DAFTAR LAMPIRAN 15. CONTOH DAFTAR PUSTAKA 16. RIWAYAT HIDUP 17. LEMBAR BIMBINGAN Pedoman penulisan Skripsi 98 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Lampiran 1. Contoh Sampul/Cover Depan Pedoman penulisan Skripsi 99 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Lampiran 2. Contoh Halaman Sub Judul PENGARUH UANG BELANJA TERHADAP ROMANTISME PASANGAN PADA MAHASISWA UNIMUDA SORONG Skripsi Untuk memperoleh derajat sarjana pada Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong (UNIMUDA) Sorong Dipertahankan dalam ujian Skripsi Pada tanggal 5 Juli 2019 Oleh Firman Yuliandri Agnesa Anugerah Dheni Lahir Di Sorong Pedoman penulisan Skripsi 100 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Lampiran 3. Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing HALAMAN PERSETUJUAN Skripsi ini telah disetujui tim pembimbing Pada: ……………………………. Pembimbing I Dr. Herningsih, M.M. ………………………………………. NIDN. 1212085701 (tanda tangan dosen pembimbing) …………………..………………… Contoh Pembimbing II Ihsan, M.Pd. ………………………………………. (tanda tangan dosen pembimbing) …………………..………………… NIDN. 1419108901 Pedoman penulisan Skripsi 101 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Lampiran 4. Contoh Lembar Pernyataan PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Sorong, 10 Juli 2018 Yang membuat pernyataan, Meterai Rp. 6000,tanda tangan di atas meterai TAUFIK RIFA’I NIM .. . . Pedoman penulisan Skripsi 102 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Lampiran 5. Validasi Instrumen SURAT KETERANGAN VALIDASI Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : NIDN : Jabatan Fungsional : Unit Kerja : Menyatakan dengan sesungguhnya telah melakukan validasi Instrumen/produk mahasiswa: Nama : NIM : Berupa : ฀ Media pembelajaran ฀ Modul atau bahan ajar ฀ Model Pembelajaran ฀ Instrumen penelitian ฀ Lain-lain : ........................... Dengan judul : ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... Keputusan hasil validasi adalah : Sangat Baik/Baik/Cukup Baik*) Demikianlah keterangan validitas ini dibuat sesuai dengan kaidah akademik dan keilmuan serta dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya agar dapat dipergunakan sebagaimana seperlunya. Mengetahui, Ketua Prodi…………., Sorong, ........................... …………………….. Validator, (nama lengkap dengan gelar) (nama lengkap dengan gelar) ………………………………… ………………………………… NIDN. …………………….. NIDN. …………………….. Keterangan: Pedoman penulisan Skripsi 103 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong 1) Beri tanda cek (v) pada kotak yang sesuai 2) Coret yang tidak perlu *) Lampiran 6. Halaman Motto dan Persembahan MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO  aMd jMaaM dM jMaaM ‫منجدوجد‬  (KATA-KATA MOTIVASI HIDUP, DLL)  …………………. Contoh PERSEMBAHAN Hasil penelitian ini saya persembahkan untuk: 1. …… 2. ……. dst. Pedoman penulisan Skripsi 104 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Lampiran 7. Contoh Lembar Pengesahan Penguji LEMBAR PENGESAHAN Skripsi ini telah disahkan oleh Dekan Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong. Pada: 5 Juli 2019 Dekan FKIP Stempel & tanda tangan NURSALIM, M.Pd. NIDN. …………….. Tim Penguji Skripsi (nama dosen Penguji I, lengkap dengan gelar) 1. ………………………………… (tanda tangan dosen penguji) …………..……………………… NIDN. …………………….. (nama dosen Penguji I, lengkap dengan gelar) 2. ………………………………… (tanda tangan dosen penguji) …………..……………………… NIDN. …………………….. (nama dosen Penguji I, lengkap dengan gelar) 3. ………………………………… (tanda tangan dosen penguji) …………..……………………… NIDN. …………………….. Pedoman penulisan Skripsi 105 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Lampiran 8. Contoh Penulisan Abstrak ABSTRAK Firman Yuliandri /148720515041. PENGARUH UANG BELANJA TERHADAP ROMANTISME PASANGAN PADA MAHASISWA UNIMUDA SORONG. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong. Juli, 2019. Suatu hasil karya tulisan yang harmonis (karang mengarah) jika di dalamnya terdapat prasyarat-prasyarat tertentu. Prasyarat tersebut selain penguasaan kaidah-kaidah ketatabahasaa, penguasaan gaya bahasa juga tidak kalah pentingnya adalah penguasaan sejumlah besar kosakata, karena semakin besar jumlah kosa kata yang dikuasainya maka semakin mampu seseorang memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dalam menuangkan gagasannya baik secara lian maupun secara tertulis. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendiskripsikan dan mengetahui hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 02 Aimas. Rancangan yang digunakan dalam penalitian ini adalah rancangan penelitian korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (variabel X penguasaan kosakata dan variabel Y kemampuan menulis karangan narasi). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa MTs Muhammadiyah 02 Aimas.Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui tehnik tes. Untuk menganalisis data menggunakan rumus kolerasi product moment. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 02 Aimas. Hal ini berdasarkan nilai r hitung = 0,542 > rtabel = 0,325 yang terdapat dalam tabel korelasi product moment dengan taraf signifikansi 5%. Begitu juga nilai rhitung = 0,542 > rtabel = 0,418 yang terdapat dalam tabel korelasi product moment dengan taraf signifikansi 1%. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan ada hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan narasi dapat diterima atau disetujui. Sedangkan tingkat korelasi dengan nilai r hitung = 0,542 ini, termasuk korelasi sedang atau cukupan karena, berada pada rentang korelasi 0.40 – 0.70. Hal ini berarti tinggi rendahnya nilai tes menulis karangan narasi ada hubungan atau dipengaruhi oleh tinggi rendahnya hasil tes penguasaan kosakata. Contoh Kata Kunci : Pengaruh, Romantisme Pasangan. Pedoman penulisan Skripsi 106 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Lampiran 9. Contoh Penulisan Tabel Tabel 5. Aspirasi Siswa Kelas III SMA Kota Sorong terhadap Jenis-jenis Pekerjaan No Jenis Pekerjaan 1 ABRI, POLRI 2 Ahli Bahasa 3 Frekuensi Persentase (f) (%) 71 11,53 2 0,33 Ahli mesin, elektro, arsitek, tambang 35 5,68 4 Apoteker 20 3,25 5 Bank, akuntan, pajak 45 7,31 6 Dokter 115 18,67 7 Guru, dosen 50 8,12 8 Jaksa, hakim, pengacara 20 3,25 9 Jurnalis 4 0,65 10 Pemusik 1 0,16 11 Pendeta 14 2,27 12 Peneliti 3 0,49 13 Pengusaha, swasta 31 5,03 14 Perawat 24 3,90 15 Pilot 10 1,62 16 PNS non guru 82 13,31 16 Pramugari 2 0,32 17 Psikolog 8 1,30 18 Restoran, hotel, pariwisata, 13 1,79 19 Tidak tahu 68 11,04 616 100.00 Jumlah Sumber: ……………… (Tahun…..) Pedoman penulisan Skripsi 107 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Lampiran 10. Contoh Penulisan Gambar Layanan Bimbingan Efikasi-diri Kematangan Karir Persepsi Penjurusan Riwayat Hidup Prestasi Akademik Gambar 3. Kerangka Konseptual Penelitian: Model Kematangan Karir Siswa SMA Muhammadiyah Aimas Pedoman penulisan Skripsi 108 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Lampiran 11. Daftar ISI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................ HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................ HALAMAN PENGESAHAN .............................................................. HALAMAN PERNYATAAN ............................................................. HALAMAN MOTTO .......................................................................... HALAMAN PERSEMBAHAN .......................................................... KATA PENGANTAR .......................................................................... DAFTAR GAMBAR ............................................................................ DAFTAR TABEL ................................................................................ DAFTRA LAMPURAN ...................................................................... DAFTAR ISI ........................................................................................ BAB I PENDAHULUAN .............................................................. 1.1. ...................................................................................... 1.2. ...................................................................................... 1.3. ...................................................................................... 1.4. ...................................................................................... 1.5. ...................................................................................... BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..................................................... 2.1 ......................................................................................... 2.2. ....................................................................................... 2.3 ........................................................................................ BAB III METODE PENELITIAN ................................................... 3.1. .................................................................................. .................................................................................. 3.3. .................................................................................. 3.4. .................................................................................. 3.5. .................................................................................. 3.6. .................................................................................. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................... 4.1. .................................................................................... 4.2. .................................................................................... BAB V PENUTUP............................................................................ 5.1 ...................................................................................... 5.2 ...................................................................................... DAFTAR PUSTAKA Halaman i 1 Pedoman penulisan Skripsi 109 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Lampiran 12. Daftar Tabel DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1. ............................................................................................ Tabel 3.1. ............................................................................................ Tabel 3.2. ............................................................................................ Tabel 3.3. ............................................................................................ Tabel 4.1. ............................................................................................ Tabel 4.2. ............................................................................................ Tabel 4.3. ............................................................................................ Tabel 4.4. ............................................................................................ Tabel 4.5. ............................................................................................ Tabel 4.6. Pedoman penulisan Skripsi 110 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Lampiran 13. Daftar Gambar DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1 .................................................................................... Gambar 3.2 .................................................................................... Gambar 4.1 .................................................................................... Gambar 4.2 .................................................................................... Gambar 4.3 .................................................................................... Gambar 4.4 .................................................................................... Gambar 4.5 .................................................................................... Pedoman penulisan Skripsi 111 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Lampiran 14. Daftar Lampiran DAFTAR LAMPIRAN 1. SURAT IJIN PENELITIAN 2. INSTUMEN 3. RPP 4. SILABUS Contoh 5. PROGRAM TAHUNAN 6. PROGRAM SEMESTER Pedoman penulisan Skripsi 112 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Lampiran 15. Contoh Penulisan Daftar Pustaka 15.1. Buku Bandura, A. (1986). Social Foundation of Thought and Action: A social cognitive theory. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall. Boelaars, J. (1992). Manusia Irian: Dahulu, Sekarang, dan Masa Depan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Crites, J.O. (1997). Career Counseling: Models, Methods, and Materials. New York: McGraw-Hill Book Company. Joreskog, K.G. & Sorbon, D. (1996). LISREL 8.3: User’s Reference Guide. Chicago: Scientific Software International. Osipow, S.H. (1983). Theories of Career Development. Englewood Cliffs, New Jersey: Prenrice-Hall Inc. Luzzo, D.A. (1995). Gender and Ethnic Differencees in the Perception of Barriers to Career Development. Denver: American Counseling Association Conference Paper. Super, D.E. (1996). “Life Span, Life Space Approach to Career Development”. Dalam Duane Brown & Linda Brooks, Career Choice and Development: Applying Contemporary Theories to Practice, 197-261. San Fransisco: JosseyBass Publisher. Triandis, H.C. (1994). Culture and Sosial Behavior. New York: Mac Graw-Hill Book Company. 15.2. Jurnal atau Majalah Bertolero, B. (2002). Strong fathers make a difference. Archive. April 2002. Betz, N.E. and Hackett, G. (1981). The relationship of career-related self-efficacy expectations to perceived career options in college men and women. Journal of Counseling Psychology, 27, 44-62. Creed, P.A. and Patton, W. (2003). Predicting two components of career maturity in school based adolescents. Journal of Career Development, 29, 277-290. Pedoman penulisan Skripsi 113 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Gillies, R.M. (2003). The behaviors, interactions, and perceptions of junior high school students during small-group learning. Journal of Educational Psychology. 95, 137-147. Hackett, G. (1985). “ The role of mathematics self-efficacy in the choice of mathrelated majors of college women and men: A Path analysis.” Journal of Counseling Psychology. 32, 47-56. Hardin, E,F., Leong, F.T.L., & Osipow, S.H. (2001). Cultural relativity in the conceptualization of career maturity. Journal of Vocational Behavior, 58, 3652. Lee, K.H. (2001). A cross-cultural study of the career maturity of Korean and United States high school students. Journal of Career Development. 28, 43-57. Lunedborg, D.J., Osborn, W.L. & Miner, C.U. (1997). Career maturity and personality preference of Mexican-American and Anglo-American adolescent. Journal of Career Development, 23, 202-213. Mau, W., C. (2000). Cultural differences in career decision-making styles and selfefficacy. Journal of Vocational Behavior, 57, 365 – 378. Multon, K.D., Brown, S.D., Lent, R.W. (1991). Relation of self-efficacy to academic performance. Journal of Counseling Psychology, 38, 30-38. Naidoo, A.V., Bowman, S.L. & Gerstein, L.H. (1998). Demographics, causality, work salience, and the career maturity of African-American student: A causal model. Journal of Vocational Behavior, 53, 15-27. Partino. (1999). Hubungan antara efikasi-diri dengan unjuk kerja: Suatu studi metaanalisis. Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 8, 53-68. Rangel, E.B., Church, A.T., Szendre, D., and Reeves, C. (1990). Self-efficacy in relation to occupational consideration and academic performance in high school equivalency students. Journal of Counseling Psychology, 4, 407-418. Rustamadji. (2013). Pengaruh penyelenggaraan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Muhammadiyah Sorong dan manajemen berbasis sekolah terhadap keberhasilan otonomi daerah bidang pendidikan di Kabupaten Sorong. Jurnal Pendidikan, 1, 37-47. Triyoso, A. (2013). Asesmen komprehensif dalam pembelajaran sains. Jurnal Pendidikan, 1, 16-23. Pedoman penulisan Skripsi 114 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong West, D.K. (1998). Comparisons of career maturity and its relationship with academic performance. Journal of American Indian Education, 27, 213 – 322. 15.3. Internet Casto, M.L. (2004). What is career?. Guest Article Archive. Guest @ AghilhaM. http://www.getsmartseries.com/. 2 Agustus 2005 Coertse, S., and Schepers, J.M. (2004). Some Personality and Cognitive Correlates of Career Maturity. SA Journal of Industrial Psychology, 30, 2. www.siopsa.org.za/Conference/04 conference archives.htm - 8k – 6 Agustus 2005 Esbroeck, R.V. & Watts, T. (1998). New skill for a holistic careers guidance model. The International Careers Journal. (June 26, 1998 - http://www.careersjournal.com). 20 Agustus 2005. Mulvaney, M.G. (2000). Parental modelling. Home Educator’s Family Times. September/October 2000. 8, 5. URL: http://www.HomeEducator.com/ FamilyTimes/ 14 September 2005. 15.4. Lain-lain Wrobel, K., Raskin, P. , Maranzano, V., Frankel, J.L., & Beacom, A. (2004). Career Stage: Sloan work and family encyclopedia entry. Sloan Work and Family Research Network. Michigan State University. Ellis, T.I. (1991). Guidance, the heart of education: Three exemplary approach. ERIC Clearinghouse on Counseling and Personnel Services. Ann Arbor MI. Martaniah, S.M. (1982). Motif sosial remaja Jawa dan Keturunan Cina: Suatu studi perbandingan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. (Disertasi Doktor Psikologi, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta). Pedoman penulisan Skripsi 115 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong Lampiran 16. Daftar Lampiran Daftar Riwayat Hidup Nama : Ramadhanu Karim Temp at, Tgl. Lahir : Sorong, 10 Juli 1993 Jenis Kelamin : Pria Agama : Islam Alamat : Jl. Haji Jian no. 3 Remu Utara, Kota Sorong No. Telep on : 081 xxx xxx xxx Contoh RIWAYAT PENDIDIKAN 2003 – 2009 : SD Budi, Jakarta Selatan 2009 – 2012 : SLTP N 56 , Jakarta Selatan 2012 – 2015 : SM U N 6, Jakarta Selatan 2015 – sekarang : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong PENGALAMAN ORGANISASI 2015 – 2016 : Anggota Forum Untuk Semua (For US) 2016 – 2017 :Anggota Hima Persada 2018 – 2019 : Anggota Keputrian Mushalla Adz Dzarrah, 2017 – 2019 : Anggota Gerakan Pramuka Pedoman penulisan Skripsi 116 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong LEMBAR BIMBINGAN PROPOSAL NAMA : ................................................................................ NIM : ................................................................................. JUDUL : ................................................................................. ................................................................................. ................................................................................. .................................................................................. DOSEN PEMBIMBING 1 NO TANGGAL : ................................................................................. MATERI KONSULTASI CATATAN REVISI Pedoman penulisan Skripsi 117 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong PARAF DOSEN NO TANGGAL MATERI KONSULTASI CATATAN REVISI Sorong, …………………………………….. Dosen Pembimbing 1. (……………………………………………..) NIDN Pedoman penulisan Skripsi 118 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong PARAF DOSEN LEMBAR BIMBINGAN PROPOSAL NAMA : ................................................................................ NIM : ................................................................................. JUDUL : ................................................................................. ................................................................................. ................................................................................. .................................................................................. DOSEN PEMBIMBING 2 NO TANGGAL : ................................................................................. MATERI KONSULTASI CATATAN REVISI Pedoman penulisan Skripsi 119 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong PARAF DOSEN NO TANGGAL MATERI KONSULTASI CATATAN REVISI Sorong, …………………………………….. Dosen Pembimbing 2. (……………………………………………..) NIDN Pedoman penulisan Skripsi 120 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong PARAF DOSEN LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI NAMA : ................................................................................ NIM : ................................................................................. JUDUL : ................................................................................. ................................................................................. ................................................................................. .................................................................................. DOSEN PEMBIMBING 1 NO TANGGAL : ................................................................................. MATERI KONSULTASI CATATAN REVISI Pedoman penulisan Skripsi 121 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong PARAF DOSEN NO TANGGAL MATERI KONSULTASI CATATAN REVISI Sorong, …………………………………….. Dosen Pembimbing 1. (……………………………………………..) NIDN Pedoman penulisan Skripsi 122 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong PARAF DOSEN LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI NAMA : ................................................................................ NIM : ................................................................................. JUDUL : ................................................................................. ................................................................................. ................................................................................. .................................................................................. DOSEN PEMBIMBING 2 NO TANGGAL : ................................................................................. MATERI KONSULTASI CATATAN REVISI Pedoman penulisan Skripsi 123 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong PARAF DOSEN NO TANGGAL MATERI KONSULTASI CATATAN REVISI Sorong, …………………………………….. Dosen Pembimbing 2. (……………………………………………..) NIDN Pedoman penulisan Skripsi 124 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong PARAF DOSEN Pedoman penulisan Skripsi 125 Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong