Pedoman Penulisan Skripsi
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
i
Perpustakaan Nasional: Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
Pedoman Penulisan Skripsi/Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong.
Edisi Kedua, Cetakan Pertama. Sorong: Unimuda Sorong Press, 2018
vii, 126 hlm; 23 cm.
1. Pedomann Penulisan Skripsi
I. Judul
Sanksi Pelanggaran Pasal 44 Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987
Tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1982
Tentang Hak Cipta
1.
2.
Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak
suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama
7 (tujuh) tahun dan atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual
kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun
dan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).
Pedoman Penulisan Skripsi
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
ii
Copyright@UNIMUDA Sorong, 2018
Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa ijin
tertulis dari penulis
Cetakan Pertama 2018
Judul Buku
: Pedoman Penulisan Skripsi Tahun Akademik 2018/2019
Penulis
: Unimuda Sorong
Desain
: Firman
Penerbit
: Unimuda Sorong Press
Pedoman Penulisan Skripsi
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
iii
Panduan Penulisan Skripsi
Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong (UNIMUDA)
Sorong
Penyusun:
Dr. Rustamadji, M.Si.
Doni Sudibyo, M.Pd.
Anang Triyoso, M.Pd.
Mukhlas Triyono, M.Pd.
Ihsan, M.Pd.
Teguh Yuliandri Putra, M.Pd.
Fathurrahman, M.Pd.
Firman, M.Pd.
Sri Rizki Handayani, M.Pd.
Raisa Anakotta, M.Pd.
Oki Sandra Agnesa, M.Pd.
Sahidi, M.Pd.
Alman, M.Pd.
Dheni Rossarie, M.Pi.
Aldilla Yulia WS, M.H.
Pedoman Penulisan Skripsi
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
iv
KATA PENGANTAR
Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
hidayah dan nikmatNya. Shalawat dan salam tercurah pada junjungan kita, Sang Pencerah
Peradaban Guru Paripurna yang memegang lisensi Pendidik terbaik dari Sang Khaliq,
Rasulullah Muhammad SAW.
Kami atas nama Rektor Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong mengucapkan
terima kasih kepada Tim Penyusun yang telah bekerja keras menyusun Buku Pedoman
Penulisan Skripsi bagi mahasiswa Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong. Semoga
hasil jerih payah ini dicatat oleh Allah SWT sebagai amal shalih dan diganjar dengan
kebaikan yang berlimpah.
Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini akan menjadi acuan baik bagi mahasiswa maupun
bagi dosen pembimbing dalam menulis skripsi. Buku ini akan membawa kedua belah pihak
(mahasiswa dan dosen pembimbing) untuk memadukan dan menyamakan persepsi dalam
penulisan skripsi. Persamaan persepsi memungkinkan terhindarnya kesalahpahaman antara
mahasiswa dan dosen pembimbing dalam penulisan skripsi.
Buku Pedoman Penulisan Skripsi ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Rektor
Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong No. 197/KEP/I.3/AU/D/2018 dan berlaku
sejak 27 Desember 2018.
Dengan senantiasa bekerja keras yang dilandasi niat ikhlas untuk beribadah kepada
Allah SWT, serta doa yang tidak henti-hentinya kami panjatkan kepada Allah SWT, mudahmudahkan kita diberi bimbingan dan kekuatan dalam menggapai cita-cita kita yang setinggi
bintang, kemudian menebarnya menjadi manfaat yang berlimpah bagi alam di sekitar. Amin
Sorong, Januari 2019
R e k t o r,
Dr. Rustamadji, M.Si.
Pedoman Penulisan Skripsi
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
v
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................
v
DAFTAR ISI ..................................................................................................
vi
BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................
1.1. Dasar Pemikiran ...........................................................................
1.2. Tujuan............................................................................................
1.3. Dosen Pembimbing ......................................................................
1
1
2
2
BAB II MEKANISME PENGAJUAN SKRIPSI .......................................
2.1 Prosedur pengajuan judul ...............................................................
2.2 Prosedur pengajuan proposal .........................................................
2.3 Prosedur pembimbingan proposal & skripsi ..................................
4
4
4
5
BAB III. SISTEMATIKA PENYUSUNAN PENELITIAN .....................
3.1 Penelitian Kualitatif ...................................................................
3.1.1 Bagian Awal ...............................................................................
3.1.2 Bagian Utama .............................................................................
3.1.3 Bagian Akhir ...............................................................................
3.2 Penelitian Kuantitatif ..............................................................
3.2.1 Bagian Awal ..............................................................................
3.2.2 Bagian Utama ............................................................................
3.2.3 Bagian Akhir ..............................................................................
3.3 Penelitian Pengembangan .......................................................
3.3.1 Bagian Awal .............................................................................
3.3.2 Bagian Utama ............................................................................
3.3.3 Bagian Akhir ..............................................................................
3.4 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ..........................................
3.4.1 Bagian Awal ..............................................................................
3.4.2 Bagian Utama ............................................................................
3.4.3 Bagian Akhir ..............................................................................
8
8
9
9
14
14
14
14
21
21
21
22
27
27
27
28
29
BAB IV. TEKNIK PENULISAN ................................................................
4.1 Tata Tulis .....................................................................................
4.1.1 Bahan dan Ukuran .....................................................................
4.1.2 Teknik Pengetikan ......................................................................
4.1.3 Penomoran ................................................................................
4.1.4 Tabel dan Gambar .....................................................................
4.2 Tata Bahasa ................................................................................
40
40
40
41
45
46
50
Pedoman Penulisan Skripsi
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
vi
4.2.1 Pedoman umum ejaan bahasa Indonesia (PUEBI) ......................
4.2.2 Perujukan dan pengutipan ..........................................................
50
53
BAB V. SISTEMATIKA PENYUSUNAN ARTIKEL ILMIAH ..............
80
BAB VI. PLAGIASI .......................................................................................
88
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
97
LAMPIRAN
Pedoman Penulisan Skripsi
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Dasar Pemikiran
Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) mendefinisikan skripsi yaitu
karangan ilmiah yang wajib ditulis oleh mahasiswa sebagai bagian dari
persyaratan akhir pendidikan akademisnya. Skripsi adalah karya ilmiah
hasil
penelitian
mandiri
mahasiswa
di
bawah
bimbingan
dosen
pembimbing, sesuai dengan latar belakang akademik dan bidang keahlian
masing-masing yang harus dipertahankan dalam forum ujian skripsi.
Sebagai karya dan penelitian ilmiah maka skripsi harus ditulis dengan
prinsip ilmiah dan mengikuti aturan atau standar yang diberlakukan pada
setiap Perguruan Tinggi dimana mahasiswa tersebut menempuh atau
menyelesaikan studinya. Aturan atau buku pedoman penulisan skripsi
beragam berdasarkan kebijakan perguruan tinggi masing-masing.
Salah satu komitmen Universitas Pendidikan Muhammadiyah
(UNIMUDA) Sorong untuk menjamin kualitas lulusan adalah dengan
melakukan standarisasi mutu lulusan melalui tugas akhir berupa penulisan
skripsi. Skripsi sebagai hasil penelitian ilmiah bukan hanya sekedar
memenuhi tugas akhir untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam institusi
tertentu, namun lewat skripsi ini mahasiswa mampu membuat sebuah karya
atau tulisan yang mampu menjawab problem yanng ada di lingkungan, baik
itu di dalam sekolah maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Di samping
itu, skripsi diharapkan mempunyai nilai terapan, yakni memberikan
sumbangan yang signifikan bagi kemaslahatan kehidupan manusia. Karya
ilmiah yang berupa hasil penelitian skripsi diharapkan dapat menjadi contoh
prestasi akademik yang berguna bagi peneliti-peneliti berikutnya.
Pedoman penulisan Skripsi 1
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
1.2. Tujuan
Penyusunan skripsi bertujuan untuk membantu mahasiswa agar
memiliki kualifikasi-kualifikasi sebagai berikut.
a. mampu berpikir logis, kritis, dan sistematis sesuai dengan kaidah-kaidah
ilmiah;
b. mampu menerapkan pengetahuan kognitif dan teoritik ke dalam kegiatan
penelitian mandiri;
c. mampu menulis karya ilmiah sesuai dengan kaidah penulisan karya
ilmiah;
d. mampu menghargai karya orang lain dan mencegah plagiasi;
e. mampu mempertanggungjawabkan hasil karyanya secara akademik, etik,
dan legal; serta
f. mampu menghayati peran dan tugas anggota masyarakat pengembang
ilmu pengetahuan dan masyarakat terdidik.
1.3. Dosen Pembimbing
Hal umum yang dapat dikemukakan adalah bahwa penulisan skripsi
biasanya dilakukan di bawah bimbingan dua dosen, yaitu dosen dosen
pembimbing utama dan dosen pembimbing pendamping. Pada dasarnya
mahasiswa bebas dalam menentukan dan memilih dosen pembimbing
skripsi, karena tidak terdapat aturan yang baku dan ketat. Meskipun
demikian, mahasiswa hendaknya mempertimbangkan dua faktor penting.
Pertama, adalah dari segi topik skripsi dalam hubungannya dengan keahlian
dosen pembimbing. Kedua, adalah dari segi kemudahan konsultasi dengan
dosen pembimbing. Perbandingan tanggung jawab penulisan skripsi antara
mahasiswa dan dosen kira-kira adalah 70:30. Artinya 70 persen dari skripsi
adalah gagasan inisiatif mahasiswa sendiri. Sedangkan dosen pembimbing
diberikan wewenang untuk mengoreksi (menambah atau merubah) isi atau
teknik penulisannya.
Setiap dosen memiliki keahlian dalam satu disiplin ilmu, lebih khusus
lagi bidang tertentu. Misalnya, seorang dosen mempunyai kualifikasi
Pedoman penulisan Skripsi 2
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
pendidikan magister dalam disiplin linguistik Bahasa Inggris.
Seorang
magister linguistik Bahasa Inggris diyakini menguasai berbagai cabang
linguistik. Namun demikian, tidak semua
cabang linguistik tersebut
dikuasai secara tuntas. Kemungkinan dosen yang bersangkutan lebih
tertarik pada satu atau dua cabang itu. Oleh karena itu, dosen tersebut hanya
mengkhususkan diri pada satu atau dua cabang yang sangat diminati itu.
Sebagai contoh dosen hanya tertarik dalam disiplin Phonetics dan
phonology Bahasa Inggris. Dengan demikian, dosen tersebut akan lebih
mendalami dua macam disiplin linguistik tersebut.
Pemilihan dosen pembimbing seyogianya mempertimbangkan dua
faktor penting. Pertama adalah berkenaan dengan bidang keahlian dosen
pembimbing. Pemilihan dosen pembimbing yang sesuai dengan topik atau
judul skripsi akan banyak membantu mahasiswa menyelesaikan tugas akhir.
Beberapa keuntungan memilih dosen pembimbing yang ahli dalam
bidangnya, antara lain: pertama, dosen pembimbing akan memberikan
wawasan yang luas berkenaan dengan penulisan
pembimbing
akan
menunjukkan
sumber-sumber
skripsi; kedua,
yang
mendukung
penulisan skripsi.
Faktor
kedua
adalah
kemudahan
konsultasi
dengan
dosen
pembimbing. Kemudahan konsultasi jangan diartikan secara sempit,
misalnya setiap konsultasi selalu lancar, tidak pernah ada perbaikan,
meskipun ditemui konsep-konsep yang salah. Mahasiswa biasanya senang
dengan dosen pembimbing semacam ini. Mahasiswa tidak menyadari
bahwa hal tersebut pada hakekatnya merupakan pembiaran kesalahan atau
kekeliruan konsep yang akan dicontoh atau diyakini sebagai kebenaran oleh
mahasiswa tersebut atau mahasiswa selanjutnya. Pada saatnya (ujian sidang
skripsi) mahasiswa harus berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan
konsep atau hasil penelitian yang tidak semestinya. Jika mahasiswa tidak
mampu
mempertahankannya,
maka
dewan
penguji
skripsi
akan
memberikan penilaian sesuai dengan hasil yang dimiliki
Pedoman penulisan Skripsi 3
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
BAB II
MEKANISME PENGAJUAN SKRIPSI
2.1 Prosedur pengajuan judul
2.1.1 Persyaratan Akademik
Persyaratan akademik yang harus dipenuhi oleh mahasiswa/i untuk bisa
mengajukan judul proposal di Universitas Pendidikan Muhammadiyah
(UNIMUDA) Sorong adalah sebagai berikut:
1. Mahasiawa menyelesaikan seluruh matakuliah yang disajikan sejumlah 120
SKS.
2. Mahasiswa telah mengikuti dan lulus matakuliah metodologi penelitian
(minimal B)
3. Tidak dalam status cuti kuliah (stop out), berhenti atau meninggalkan
perkuliahan tanpa informasi yang jelas selama masa studi.
4. Tidak diperkenankan terdapat nilai E dan nilai D dari jumlah nilai
keseluruhan yang dicapai.
5. Indeks Prestasi Komulatif (IPK) terakhir minimal 2,25.
2.1.2 Persyaratan Administratif
Adapun persyaratan administratif yang harus dipenuhi oleh mahasiswa/i
untuk bisa mengajukan judul proposal adalah telah menyelesaikan biaya
perkuliahan sampai dengan semester terakhir dengan bukti pembayaran dari
bendahara Keuangan.
2.2 Prosedur Pengajuan Judul Proposal
Adapun prosedur pengajuan Judul Proposal sebagai berikut:
1. Pengajuan judul proposal dapat dimulai jika mahasiswa/i telah memenuhi
persyaratan akademik dan administratif seperti tersebut di atas.
2. Semua bukti-bukti kelengkapan persyaratan akademik dan administratif
(pelunasan pembayaran biaya perkuliahan dan KHS) harus dilampirkan ketika
mengajukan judul Proposal.
Pedoman penulisan Skripsi 4
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
3. Judul Proposal diajukan kepada Ketua Program Studi (Kaprodi) melalui
Sekretaris Prodi, dengan isi rancangan memuat:
a. Judul
b. Rancangan Penelitian (fenomena, rumusan masalah, tujuan, dan
metodologi penelitian)
2.3 Prosedur pembimbingan Proposal & Skripsi
Pembimbingan Proposal dan Skripsi adalah suatu proses penyelesaian
skripsi oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen pembimbing skripsi sehingga
dicapai kesesuaian antara judul skripsi yang telah ditentukan oleh mahasiswa
dan/atau dosen dengan alat analisis yang digunakan.
Untuk memperlancar proses penyusunan Proposal dan Skripsi, khususnya
kesesuaian antara materi yang ditulis dengan dosen pembimbing yang sesuai
dengan kompetensi. Dosen Pembimibing Proposal dan Skripsi adalah dosen Tetap
FKIP Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong dan dosen tetap yang
ditunjuk oleh Ketua Program Studi di lingkup FKIP Universitas Pendidikan
Muhammadiyah Sorong.
2.3.1 Prosedur pembimbingan proposal
Adapun proses pembimbingan proposal dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. proses pembimbingan proposal dimulai dengan penulisan Usulan Penelitian
yang selanjutnya dikonsultasikan dengan dosen Pembimbing;
2. Mahasiswa menyusun dan mengajukan Proposal dibawah bimbingan dosen
pembimbing dan setiap kali bimbingan, mahasiswa melampirkan kartu
bimbingan.
3. dalam waktu yang sudah ditetapkan antara dosen pembimbing dengan
mahasiswa sejak persetujuan judul maka mahasiswa harus sering melakukan
konsultasi terkait dengan Proposal;
4. proses pembimbingan proposal dilakukan dengan metode yang disepakati oleh
mahasiswa dan dosen Pembimbing, sepanjang memenuhi batas-batas
kewajaran yang diterima oleh umum;
Pedoman penulisan Skripsi 5
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
5. setelah mendapatkan persetujuan dari Dosen Pembimbing proposal, mahasiswa
mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar proposal, yag prosedur dan
waktunya ditentukan oleh Ketua Program Studi.
2.3.2 Prosedur pembimbingan Skripsi
Adapun proses pembimbingan proposal dilakukan dengan ketentuan sebagai
berikut:
1. Setelah mahasiswa selesai melakukan perbaikan usul penelitian dan
meminta
persetujuan
pelaksanaan
penelitian
kepada
dosen
pembimbingnya maka mahasiswa harus melakukan penelitian
2. Mahasiswa melaksanakan penelitian atau penulisan skripsi atas
bimbingan dosen pembimbing
3. Mahasiswa meminta persetujuan dosen pembimbing untuk penelitian
4. Mahasiswa mengajukan layak uji skripsi kepada ketua program studi
5. Mahasiwa mengajukan skripsi kepada ketua program studi melalui
sekretaris prodi untuk diujikan, dan dosen pembimbing wajib menghadiri
dalam ujian minimal 1 pembimbing.
6. Mahasiswa mengajukan perbaikan hasil ujian dan meminta persetujuan
penguji dan pembimbing untuk pengesahan Skripsi.
2.4 Prosedur pengajuan Ujian proposal
Adapun prosedur pengajuan ujian Proposal sebagai berikut:
1. setelah mendapatkan persetujuan dari Dosen Pembimbing proposal dan
skripsi, mahasiswa mendaftarkan diri untuk mengikuti seminar proposal,
yang prosedur dan waktunya ditentukan oleh Ketua Program Studi;
2. Mahasiswa mengajukan proposal kepada ketua program studi melalui
sekertaris prodi untuk melaksanakan seminar sebelum penelitian
dilaksanakan;
3. Mahasiswa yang mendaftar seminar harus menunjukan kertas hasil
bimbingan dengan dosen pembimbing dan menyertakan kartu seminar;
Pedoman penulisan Skripsi 6
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
4. Ketua Program Studi menentukan dosen penguji dan melaksanakan
seminar usul penelitian yang dihadiri oleh mahasiswa dan dosen
pembimbing;
5. Mahasiswa mengajukan perbaikan usul penelitian dan meminta
persetujuan pelaksanaan penelitian kepada dosen pembimbing.
Pedoman penulisan Skripsi 7
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
BAB III
SISTEMATIKA PENYUSUNAN PENELITIAN
3.1 Penelitian Kualitatif
Penelitian Kualitatif adalah penelitian yang menggunakan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku
yang dapat diamati. Penelitian kualitatif tidak menggunakan model-model
matematik, statistik atau komputer. Penelitian kualitatif merupakan
penelitian yang dalam kegiatannya peneliti tidak menggunakan angka
dalam mengumpulkan data dan dalam memberikan penafsiran terhadap
hasilnya. angka dalam penelitian kualitatif bisa saja digunakan namun
angka tersebut hanya berfungsi sebagai informasi tambahan.
Beberapa diantaranya menurut (Ary et al., 2006) adalah:
1) Studi Kasus, menjabarkan realita suatu fenomena. Penelitian studi
kasus memfokuskan pada kasus-kasus tertentu.
2) Studi Etnografi, merupakan studi yang sangat mendalam tentang
perilaku yang terjadi secara alami di sebuah budaya atau sebuah
kelompok sosial tertentu untuk memahami sebuah budaya tertentu dari
sisi pandang pelakunya. Studi etnografi dilaksanakan di lapangan
dalam latar alami.
3) Studi Fenomenologi, merupakan studi yang pendekatannya berusaha
untuk memahami makna yang tersembunyi dan esensi pengalaman
bersamaan dengan bagaimana partisipan memahami ini semua.
4) Studi Grounded Theory. Pendekatan ini dimulai dengan observasi dari
pada
hipotesis dan berusaha
untuk menemukan
pola
dan
mengembangkan teori-teori dari bawah ke atas, tanpa prasangka,
meskipun beberapa penelitian dapat membangun dan menguraikan
teori-teori sebelumnya membumi.
5) Studi Interpretasi. Studi ini berisi semua karakteristik yang telah
dijabarkan sebelumnya. Data dalam studi ini dikumpulkan dengan
Pedoman penulisan Skripsi 8
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
menggunakan beragam metode seperti interview, observasi, review
dokumen, focus group discussion, dan lain sebagainya.
6) Content Analysis. Analisis isi merupakan kajian yang menitik beratkan
pada analisis atau interpretasi bahan tertulis berdasarkan konteksnya.
Bahan bisa berupa catatan yang terpublikasikan, buku teks, urat kabar,
majalah, surat-surat, film, catatan harian, naskah, artikel, dan
sejenisnya.
7) Studi Historis. Studi historis ini cenderung mengkaji peristiwa lampau
dan bertujuan untuk membangun fakta dan membuat kesimpulan terkait
masa lampau.
Pada penelitian kependidikan, jenis penelitian kualitatif yang sering
digunakan adalah konten analisis, studi etnografi, dan studi kasus. Namun,
tidak menutup kemungkinan mahasiswa melakukan penelitian kualitatif
dengan jenis yang lain.
3.1.1 Bagian Awal Penelitian Penelitian Kualitatif
Bagian awal penelitian kualitatif sama dengan penelitian lain. Bagian
awal proposal penelitian kualitatif mencakup: Halaman sampul, halaman
judul, halaman sub judul, halaman persetujuan pembimbing, halaman
pernyataan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (jika ada), daftar gambar
(jika ada), dan lampiran. Sementara bagian awal skripsi mencakup: halaman
sampul depan, halaman judul, halaman sub judul, halaman persetujuan
pembimbing, halaman pengesahan penguji, halaman pernyataan, halaman
persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel (jika ada),
daftar gambar (jika ada), dan lampiran.
3.1.2 Bagian Utama Penelitian Kualitatif
Bagian utama penelitian kualitatif dibagi menjadi dua sub bagian,
yakni bagian utama proposal penelitian dan bagian utama skripsi. Format
penelitian kualitatif sebagian besar hampir sama dengan penelitian lainnya.
Berikut ini merupakan langkah awal penyusunan penelitian kualitatif yang
dimulai dengan penyusunan proposal.
Pedoman penulisan Skripsi 9
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
3.1.2.1 Bagian Utama Proposal
Bagian-bagian utama yang termuat dalam proposal penelitian
kualitatif akan dijelaskan sebagai berikut:
a. Pendahuluan
Bagian Pendahuluan mencakup:
1) Latar Belakang
Latar belakang penelitian merupakan alasan yang mendasari Anda
memilih untuk melakukan penelitian. Alasan-alasan ini bisa berupa
situasi yang terjadi saat ini, fenomena yang ditemui, permasalahan
yang ditemukan maupun alasan pentingnya penelitian tersebut
untuk dilakukan.
2) Fokus Penelitian
Fokus penelitian dalam penelitian kualitatif memiliki fungsi yang
sama dengan rumusan masalah dalam penelitian lain. Fokus
penelitian berisi tentang hal-hal atau permasalahan yang akan
dikaji dalam penelitian Anda. Fokus penelitian ini bertujuan agar
penelitian Anda tetap berada dalam jalur yang telah Anda
rencanakan.
3) Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan target yang ingin dicapai dalam
penelitian. Tujuan penelitian biasanya berusaha menjawab
permasalahan yang diteliti. Namun demikian, banyaknya tujuan
penelitian tidak selalu harus sama dengan banyaknya permasalahan
dalam penelitian.
4) Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisi tentang manfaat dari temuan penelitian
Anda. Manfaat penelitian bisa bersifat teoritis, praktis maupun
keduanya.
5) Definisi Operasional (Penegasan Istilah)
Definisi operasional (penegasan istilah) berisi tentang istilah-istilah
operasional dari variabel penelitian.
Pedoman penulisan Skripsi 10
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
b. Tinjauan Pustaka
Bagian Tinjauan Pustaka mencakup:
1) Kajian Teori
Berisi tentang berbagai teori yang berkaitan dengan masalah yang
akan diteliti. Teori-teori yang disajikan tidak serta merta
dicantumkan begitu saja dalam penelitian. Mengingat banyaknya
teori yang ada dalam kajian ilmiah, teori-teori tersebut harus
dipertimbangkan relevansinya dengan penelitian Anda. Teori
tersebut juga harus dianalisis dan kemudian disintesis untuk
menghasilkan pemahaman konsep yang sesuai dengan penelitian
yang akan dilakukan.
2) Penelitian terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan penelitian-penelitian lain yang
relevan dengan permasalahan yang akan Anda teliti. Penelitian
terdahulu berfungsi untuk mengetahui sejauh mana posisi penelitian
yang akan Anda kaji dalam bidang keilmuan. Sehingga peneliti
harus mampu melihat dan memahami hasil dari penelitian terdahulu
agar peneliti mampu melihat posisi penelitiannya.
3) Kerangka Penelitian
Kerangka berpikir dalam penelitian kualitatif menjelaskan alir dari
rencana
penelitian
yang
akan
dilakukan.
Alir
penelitian
menggabungkan rencana penelitian dengan kajian teoritis yang
digunakan untuk dapat menghasilkan jawaban dari permasalahan
yang diteliti.
c. Metodologi Penelitian
Bagian Metodologi Penelitian mencakup:
1) Jenis dan Pendekatan Penelitian
Berupa jenis penelitian kualitatif yang akan digunakan. Sementara
pendekatan yang digunakan harus sesuai dengan permasalahan yang
diteliti sehingga dalam peneliti harus dengan jelas menjabarkan jenis
penelitian yang akan digunakan.
Pedoman penulisan Skripsi 11
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
2) Subjek (atau Objek) Penelitian
Penelitian kualitatif tidak menggunakan populasi karena penelitian
kualitatif berangkat dari kasus tertentu yang ada pada situasi sosial
tertentu sehingga istilah yang digunakan adalah subjek atau objek
penelitian. Subjek penelitian digunakan ketika sesuatu yang akan
dikaji berupa benda hidup (manusia, organisme, dll) sedangkan
objek penelitian digunakan ketika sesuatu yang akan dikaji berupa
benda mati (dokumen, film, novel, dll).
3) Data dan Sumber Data
Sumber data pada penelitian kualitatif bisa berupa tempat, informan,
kejadian, dokumen, situs, dan lain sebagainya. Sementara data
realitas yang akan dijadikan fokus penelitian. Biasanya data
merupakan deskripsi dari tempat, kejadian, perilaku dan interaksi
objek penelitian dengan segala konteks yang mengiringinya (Patton,
1980).
4) Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data berisi tentang metode atau cara yang akan
digunakan peneliti untuk memperoleh data penelitian. Metode yang
digunakan dalam penelitian kualitatif biasanya berupa dokumen
analisis, observasi, wawancara, dan angket.
5) Validitas data
Berbeda dengan penelitian kuantitatif dimana validitas dilakukan
pada instrument penelitian. Dalam penelitian kualitatif, validitas
dilakukan pada data penelitian yang diperoleh. Cara untuk
mengecek validitas data dalam penelitian kualitatif dilakukan
dengan menggunakan teknik triangulasi. Menurut Mathinson (dalam
Sugiyono,
2010:241)
mengatakan
bahwa
nilai
dari
teknik
pengumpulan data dengan triangulasi adalah untuk mengetahui data
yang diperoleh konvergen, konsisten atau tidak kontradiksi. Lincoln
dan Guba (dalam Santosa, 2012: 46) mengungkapkan bahwa ada
empat macam teknik triangulasi yang digunakan dalam penelitian
Pedoman penulisan Skripsi 12
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
kualitatif, yaitu: triangulasi sumber, triangulasi metode, triangulasi
teori, dan triangulasi peneliti.
6) Teknik analisis data
Penelitian kualitatif tidak menjelaskan secara rinci dan tidak
menetapkan secara pasti kegiatan analisis dalam penelitiannya.
Beberapa peneliti telah berupaya untuk menjabarkan proses analisis
data secara rinci sehingga Anda akan menemukan teknik analisis
data penelitian kualitatif yang beragam. Pemilihan penggunaan
teknik analisis data penelitian kualitatif dapat disesuaikan dengan
tujuan penelitian.
3.1.2.2 Bagian Utama Skripsi
Bagian utama skripsi merupakan kelanjutan dari bagian-bagian
yang terdapat dalam proposal penelitian. Jika dalam proposal penelitian
baru terdapat pendahuluan, kajian pustaka dan metode penelitian, dalam
skripsi dilanjutkan dengan bagian hasil dan pembahasan serta bagian
penutup (kesimpulan dan saran).
1) Hasil dan Pembahasan
Berisi tentang deskripsi umum, temuan penelitian dan pembahasan.
Pada bagian temuan, peneliti cukup mencantumkan hasil penelitian
yang diperoleh tanpa menambahkan atau mengurangi informasi yang
didapat. Kemudian pada bagian pembahasan, baru lah hasil temuan
yang telah dipaparkan dibahas atau didiskusikan berdasarkan teori
yang digunakan.
2) Penutup
- Kesimpulan, bagian kesimpulan bukanlah pengulangan dari hasil
temuan maupun pembahasan. Kesimpulan berisi pemaparan secara
garis besar tentang hasil penelitian dan berusaha menjawab
permasalahan yang diteliti.
- Saran, berisi tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk
meningkatkan kualitas, memperdalam maupun memperluas kajian
Pedoman penulisan Skripsi 13
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
yang belum tercantum dalam penelitian dan belum sempat untuk
diteliti.
3.1.3 Bagian Akhir Penelitian Kualitatif
Bagian akhir penelitian mencakup daftar pustaka (bukan daftar
kepustakaan atau daftar bacaan), lampiran-lampiran, dan riwayat hidup
peneliti.
3.2 Penelitian Kuantitatif
Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menghasilkan
penemuan – penemuan yang hasilnya bisa dicapai dengan menggunakan
prosedur statistik atau cara – cara lain dari kuantifikasi (pengukuran)
(Sujarweni, 2014). Penelitian kuantitatif memperhatikan gejala – gejala
yang memiliki karasteristik tertentu di dalam kehidupan manusia yang
dinamakan variable. Menurut Thoifah (2015) Peneliti yang menggunakan
penelitian kuantitatif harus menggunakan teori secara deduktif dan
meletakkannya di awal proposal penelitian, bertujuan agar menguji atau
memverifikasikan suatu teori.
3.2.1 Bagian Awal
Mencakup halaman sampul depan, halaman judul, halaman lembar
pengesahan, lembar pernyataan, ucapan terimakasih, abstrak, kata
pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran.
3.2.2 Bagian Utama
3.2.2.1 Sistematika Usulan Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Hipotesis Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Definisi operasional
Pedoman penulisan Skripsi 14
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.2 Penelitian Terdahulu
2.3 Kerangka Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
3.2 Variabel Penelitian
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.5 Alat dan Bahan *
3.6 Sumber Data *
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.8 Teknik Analisis Data
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
3.2.2.2 Sistimatika Skripsi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Hipotesis Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Definisi operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
2.2 Penelitian Terdahulu
2.3 Kerangka Penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
3.2 Variabel Penelitian
Pedoman penulisan Skripsi 15
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
3.5 Alat dan Bahan *
3.6 Sumber Data *
3.7 Teknik Pengumpulan Data
3.8 Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.2 Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENJELASAN
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Mengungkapkan hal – hal yang menjadi latar belakang dipilihnya judul
penelitian, dalam latar belakang dapat ditambahkan juga sejarah objek
yang menjadi penelitian atau hasil – hasil penelitian lain yang relevan
dengan permasalahan yang diajukan, namun demikian urain yang
dijelaskan pada latar belakang harus singkat karena akan dibahas lebih
mendalam pada bab berikutnya.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan pernyataan yang timbul berdasarkan judul
maupun latar belakang yang ada. Rumusan masalah merupakan hal inti
dari penelitian , di dalamnya mengandung pertanyaan apa saja yang
dicari dalam sebuah penelitian.
Pedoman penulisan Skripsi 16
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
1.3 Tujuan Penelitian
Menyebutkan secara jelas dan tepat tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian yang dilakukan. Tujuan penelitian mengacu pada rumusan
masalah.
1.4 Hipotesis Penelitian
Hipotesis adalah jawaban sementara yang perlu diuji kebenarannya
(Siregar, 2013). Perumusan hipotesis perlu mempertimbangkan antara
lain: (1) Hipotesis harus menggambarkan hubungan dua variable atau
lebih, (2) Hipotesis harus bersifat spesifik dan dinyatakan secara jelas,
(3) Hipotesis hendaknya dapat diuji dengan data empiris.
1.5 Manfaat Penelitian
Mengungkapkan kegunaan yang apat dicapai dari penelitian yang telah
dilakukan, dalam aspek teoritis (keilmuan) dengan menjelaskan
kegunaan teoritis apa yang sudah diperoleh dari masalah yang diteliti
dan aspek praktis dengan menjelaskan kegunaan apa yang dapat dicapai
dari penerapan penelitian yang telah dilakukan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
Pada bagian ini dilakukan kajian mengenai konsep dan teori yang
digunakan berdasarkan literature yang tersedia. Tinjauan pustaka juga
berfungsi membangun konsep atau teori yang menjadi dasar studi.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu merupakan kajian penelitian yang relevan penelitian
yang akan dilakukan, hal ini diperlukan untuk melihat kemungkinan
adanya unsur – unsur yang dapat mendukung penelitian yang sedang
dilakukan.
2.3 Kerangka Penelitian
Kerangka pemikiran pada dasarnya diturunkan dari beberapa teori atau
konsep yang sesuai dengan perasalahan yang dilakukan oleh penliti, agar
dapat memunculkan asumsi – asumsi yang berbentuk bagan alur
Pedoman penulisan Skripsi 17
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
pemikiran, selanjutnya akan dirumuskan menjadi hipotesis yang dapat
diuji (Sujarweni, 2014).
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis dan Desain Penelitian
Penelitian menurut (Siregar, 2013) dapat digolongkan ke dalam beberapa
jenis sesuai dengan kriterianya yaitu :
a. Jenis penelitian berdasarkan hasil yang ingin dicapai, jenis penelitian
ini terbagi menjadi dua yaitu penelitian dasar dan penelitian terapan.
b. Jenis penelitian menurut metode yaitu penelitian survei, penelitian ex
post facto, penelitian percobaan, penelitian naturalistik, penelitian
policy, penelitian tindakan, penelitian evaluasi, dan penelitian sejarah.
c. Jenis penelitian menurut tingkat eksplansi yaitu penelitian deskriptif,
penelitian komparatif, dan penelitian asosiatif/hubungan.
Desain penelitian kuantitatif merupakan suatu strategi untuk mencapai
tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman
atau penuntun peneliti pada seluruh proses penelitian.
3.2 Variabel Penelitian
Variabel penelitian berisi uraian tentang variable apa saja yang terlibat
dalam penelitian tersebut. Variable yang digunakan adalah variable yang
tercantum dalam hipotesis yang akan diuji berdasarkan data yang
dikumpulkan dalam penelitian.
3.3 Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu dan tempat penelitian dibuat dalam bentuk matriks atau uraian.
Waktu penelitian dijelaskan secara rinci mulai dari konsultasi pengajuan
judul, tahap pelaksanaan penelitian sampai dengan penulisan laporan
hasil penelitian selesai dilaksanakan . Tempat penelitian ditulis sesuai
dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi penelitian merupakan keseluruhan dari objek penelitian yang
dapat berupa manusia, hewan, tumbuh – tumbuhan, udara, peristiwa dan
Pedoman penulisan Skripsi 18
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
sebagainya. Sampel adalah prosedur pengambilan data, dimana hanya
sebagian populasi saja yang akan dijadikan sampel untuk menentukan
sifat serta ciri yang dikehendaki dari suatu populasi.
3.5 Alat dan Bahan
Aalat yang digunakan untuk menjalankan tahapan penelitian diuraikan
dengan jelas dan disertai dengan keterangan kegunaan dari alat tersebut.
Bahan yang digunakan dalam penelitian dapat berwujud populasi atau
sampel. Populasi dan sampel harus disebutkan sifat – sifat atau spesifikasi
yang harus ditentukan.
3.6 Sumber Data
Sumber data merupakan penjelasan dari mana data diperoleh. Misalnya
peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara untuk mengumpulkan
datanya, maka sumber data disebut responden. Data dibagi menjadi dua
yaitu :
a. Data primer yaitu data yang diperoleh dari uji laboratorium, kuesioner
atau data yang diperoleh dengan hasil wawancara peneliti.
b. Data sekunder adalah data yang didapat dari buku, jurnal, laporan
perusahaan dan lain sebagainya.
3.7 Teknik Pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yaitu peneliti menentukan metode apa yang
digunakan untuk mendapatkan data penelitian. Pengumpulan data
merupakan langkah yang penting, karena data yang dikumpulkan akan
digunakan untuk pemecahan masalah yang sedang diteliti atau menguji
hipotesis yang telah dirumuskan. Penentuan metode pengumpulan data
harus relevan dengan masalah penelitian. Contoh teknik pengumpulan
data adalah dengan cara Uji Laboratorium, Wawancara, Observasi,
Kuesioner, Survey dan Analisis Dokumen.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisis data digunakan untuk memecahkan permasalahan yang diteliti
sudah diperoleh secara lengkap. Pada penelitian kuantitatif analisis
datanya
meliputi
pengolahan
data,
penyajian
data,
melakukan
Pedoman penulisan Skripsi 19
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
perhitungan untuk mendeskripsikan data dan melakukan pengujian
hipotesis dengan menggunakan uji statistik, teknik analisis data dilakukan
dengan cara membaca tabel, grafik atau angka kemudian menguraikan
dari data tersebut. Proses pengolahan dan analisis data dimulai dari
Pengumpulan data (kuesioner/wawancara), Pengolahan data (Editing
data, Codeting data, Tabulasi data), Analisis data (Penyajian data dan Uji
statistik) dan tahap terakhir yaitu interpretasi data.
Contoh analisis data kuantitatif yaitu :
a. Analisis Deskriptif
b. Analisis Komparatif
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian dilakukan dengan mendeskripsikan lokasi penelitian
data dan temuan penelitian. Deskripsi lokasi penelitian misalnya secara
historis, geografis, strukstur perusahaan dan sebagainya. Temuan
penelitian berisi uraian mengenai karasteristik subjek, statistik deskriptif
dan hasil analisis statistik yang berkaitan dengan hipotesisnya.
4.2 Pembahasan
Pada pembahasan akan berisi uraian mengenai hasil penelitian. Peneliti
harus dapat
menjelaskan fenomena hubungan antara variable yang
diteliti dari hasil penelitiannya, oleh karena itu peneliti harus membahasa
secara mendalam, yakni membandingkan hasil penelitian dengan teori teori yang ada dan penelitain terdahulu, jika hasil penelitian tidak sejalan
dengan teori yang mendasari
atau tidak sesuai dengan hasil-hasil
penelitian terdahulu, maka peneliti harus dapat memberikan argumentasi
mengapa terjadi demikian.
Pedoman penulisan Skripsi 20
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan merupakan rangkuman yang dijabarkan secara tepat dari
hasil-hasil penelitian dan pembahasan penelitian, kesimpulan juga
merupakan rangkuman yang tegas dalam menjawab tujuan penelitian
5.2 Saran
Saran dibuat berdasarkan hasil penelitian dan dapat bermanfaat untuk
subjek sampel penelitian. Saran diharapkan dapat memberikan petunjuk
untuk penelitian berikutnya.
3.2.3 Bagian Akhir
3.2.3.1 Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat daftar dari seluruh kepustakaan yang
digunakan dalam penulisan usulan penelitian maupun skripsi.
3.2.3.2 Lampiran
Berisi lampiran data atau dokumen-dokumen yang relevan dengan
tujuan penelitian, yang dianggap penting untuk disertakan. Misalkan
lampiran data dasar, hasil uji laboratorium, perhitungan statistik,
angket atau kuesioner dan pedoman wawancara, foto, peta lokasi dan
riwayat hidup penulis.
3.3 Penelitian pengembangan (Research And Development / R&D)
3.3.1 Bagian Awal
Metode penelitian dan pengembangan (research and development /
r&d) termasuk dalam kategori penelitian “need to do”, yaitu penelitian
dan hasilnya digunakan untuk membantu pelaksanaan pekerjaan, sehingga
kalua pekerjaan tersebut dibantu dengan produk yang dihasilkan dari
R&D maka akan semakin produktif, efetif dan efisien. Oleh karena itu
metode penelitian dan pengembangan (R&D) ini digunakan untuk
penelitian penyusunan STD (Skripsi, Tesis , Disertasi) apabila peneliti
atau mahasiswa bermasksud untuk menguji produk tertentu yang sudah
Pedoman penulisan Skripsi 21
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
ada, mengembangkan produk tertentu, dan menemukan produk tertentu
yang lebih efektif, baru dan original.
3.3.2 Bagian Utama
Research & Development, terdiri atas dua kata yaitu Research
(Penelitian) & Development (Pengembangan). Kegiatan utama adalah:
pertama melakukan penelitian dan studi literatur untuk menghasilkan
rancangan produk tertentu, dan kegiatan kedua adalah pengembangan
yaitu menguji efektivitas, validasi rancangan yang telah dibuat, sehingga
menjadi produk yang teruji dan dapat dimanfaatkan masyarakat luas.
Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan penelitian
yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji keefektifan produk
tersebut supaya dapat berfungsi di masyarakat luas, maka diperlukan
penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut. Jadi penelitian dan
pengembangan bersifat longitudinal (bertahap bisa multy years). Berikut
ini format Penelitian Pengembangan (R&D):
SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan
4. Manfaat
BAB II KAJIAN TEORI
1. Deksripsi Teori
2. Kajian Penelitian Relevan
3. Kerangka pikir
4. Hipotesis (Produk yang akan dihasilkan)
BAB III PROSEDUR PENELITIAN
1. Model Pengembangan
2. Prosedur Pengembangan
3. Uji Coba Produk
a. Desain Ujicoba
b. Subjek ujicoba
c. Teknik dan istrumen pengumpulan data
d. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Hasil Pengembangan
2. Hasil Ujicoba produk
Pedoman penulisan Skripsi 22
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
3. Revisi Produk
4. Kajian Produk Akhir
BAB V. KESIMPULAN DAN SASARAN PENGGUNAANNYA
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN
A. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
1. Potensi dan Masalah
Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi atau masalah
potensi adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan
memiliki nilai tambah. Sebagai contoh, dipantai selatan pulau jawa
terdapat potensi angina dan sinar matahari, kedua potensi tersebut
dapat dikembangkan menjadi energi mekanik yang dapat digunakan
untuk menggerakkan sesuatu, misalnya untuk generator digunakan
untuk menggerakkan sesuatu, misalnya untuk generator pembangkit
tenaga listrik, atau untuk turbin air. Dalam bidang pembangkit
tenaga listrik, atau untuk turbin air. Dalam bidang pembangkit
tenaga listrik, atau untuk turbin air. Dalam bidang sosial dan
Pendidikan, misalnya kita punya potensi penduduk usia kerja dan
Pendidikan, misalnya kita punya potensi penduduk usia kerja yang
cukup banyak, sehingga melalui model Pendidikan tertentu dapat
Pedoman penulisan Skripsi 23
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
diberdayakan sebgai tenaga kerja pertanian atau industry yang
berbasis yang berbasis bahan mentah alam Indonesia.
2. Mengumpulkan Informasi
Setealah potensi dan masalah dapat ditunjukkan secara factual
dan update, maka selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi
dari lapangan dan studi literstur yang dapat digunakan sebagai bahan
untuk perencanaan produk tertentu yang diharapkan dapat mengatasi
masalah tersebut.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian pengembangan
bermacam-macam. Dalam bidang teknologi, orientasi produk
tekologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah
produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah ,
bobot ringan, ergonomis, dan bermanfaat ganda.
Dalam bidang Pendidikan produk-produk yang meghasilkan
melalui penelitian R & D diharapkan dapat meningkatkan
produktivitas Pendidikan, yaitu lulusan yang jumlahnya banyak,
berkualitas,
dan
relevan
dengan
kebutuhan.
Produk-produk
Pendidikan misalnya kebijakan Pendidikan, kurikulum yang spesifik
untuk keperluan Pendidikan, buku ajar, modul, kompetensi tenaga
kependidikan, sistem evaluasi, model uji kompetensi, penataan
ruang kelas untuk model pemebelajar tertentu, model unit produksi,
model manajemen, sistem pembinaan pegawai, sistem penggajian
dan lain-lain.
4. Validasi Desain
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai
apakah rancangan produk, dalam hal ini metode mengajar baru
secara rasional akan lebih efektif dari yang lama atau tidak.
Dikatakan secara rasional, karena validasi di sini, masih bersifat
penilaian berdasarkan pemikiran rasional dari para ahli dan praktisi,
dan belum pengujian yang bersifat dicobakan secara empiris.
Pedoman penulisan Skripsi 24
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Validasi desain produk dapat dilakukan dengan cara
menghadirkan beberapa pakar atau ahli dan praktisi yang sudah
berpengalaman untuk menilai produk baru yang dirancang tersebut.
Setiap pakar diminta untuk menilai desain tersebut, sehingga
selanjutnya dapat diketahui kelemahan dan kekuatannya. Validasi
desain dapat dilakukan dalam forum diskusi. Sebelum diskusi
peneliti mempresentasikan proses peneliltian sampai ditemukan
desain tersebut, berikut keunggulannya.
5. Perbaikan desain
Setelah desain produk, divalidasi melalui diskusi dengan pakar
dan para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya.
Kelemahan tersebut selanjutnya dicoba untuk dikurangi dengan cara
memperbaiki desain. Yang bertugas memperbaiki desain adalah
peneliti yang mau menghasilkan produk tersebut.
6. Pembuatan produk
Setelah desain produk yang dipandang valid, maka selanjutnya
dibut menjadi produk. Produk yang dibuat bisa berupa barang
seperti kendaraan, mesin, makanan, obat-obatan, sistem, kebijakan,
buku ajar, mode, metode kerja, metode mengajar dan lain-lain.
7. Uji coba produk
Dalam bidang Pendidikan, desain produk seperti metode
mengajar baru dapat langsung diuji coba setelah validasi dan revisi.
Uji coba tahap awal dilakukan dengan simulasi penggunaan metode
mengajar tersebut. Setelah disimulasikan, maka dapat diujicobakan
pada kelompok yang terbatas. Pengujian dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatakan informasi apakah metode mengajar baru
tersebut lebih efektif dan efisien dibandingkan metode mengajar
yang lama atau yang lain.
Untuk itu pengujia dapat dilakukan dengan eksperimen, yaitu
membandingkan efektivita metode mengajar lama dengan yang
baru. Indikatornya efektivitas metode mengajar baru adalah
Pedoman penulisan Skripsi 25
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
kecepatan pemahaman murid pada pelajaran lebih tinggi, murid
bertambah kreatif dan hasil belajar meningkat.
Eksperimen dapat dilakukan dengan cara membandingkan
dengan keadaan sebelum dan sesudah memakain metode mengajar
baru (before-after) atau dengan membandingkan dengan kelompok
yang tetap menggunakan metode mengajar lama. Dalam hal ini ada
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
8. Revisi Produk
Pada tahap ini dilakukan revisi produk setelah tahap uji coba
produk untuk memperbaiki segela kekurangan yang terdapat pada
produk,
9. Ujicoba pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk berhasil, dan mungkin ada
revisi yang tidak terlalu penting, dan mungkin ada revisi yang tidak
terlau penting, maka selanjutnya produk yang berupa sistem
informasi bisa diterapkan dalam lingkup Lembaga Pendidikan yang
luas. Dalam operasinya, sistem baru tersebut, tetap harus dinilai
kekurangan atau hambatan yang muncul guna untuk memperbaiki
lebih lanjut.
10. Revisi Produk 2
Revisi produk ke 2 ini dilakukan untuk memperbaiki
kekurangan dan kelemahan yang terdapat pada produk/sistem
setelah dilakukan ujicoba pemakaian, hasil revisi produk berfungsi
untuk menyempurnakan dan pembuatan produk/sistem baru lagi.
11. Pembuatan Produk Massal
Produk yang berupa sistem baru tersebut telah dinyatakan
efektif dan efisien dalam beberapa kali pengujian, maka sistem baru
tersebut dapat diterapkan.
Pada produk teknologi telah dapat dibuat produk masal/digunakan
secara masal. Pembuatan produk masal ini dilakukan apabila produk
yang telah diujicoba dinyatakan dan layak untuk diproduksi masal.
Pedoman penulisan Skripsi 26
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
B. Contoh Judul Penelitian dan Pengembangan
Berikut contoh judul penelitian yang menggunakan R & D. Judul harus
mencerminkan produk yang akan dihasilkan.
1. Pengembangan pola pembelajaran teknologi bagi anak-anak cacat
2. Pengembangan media pembelajaran berbasis computer
3. Pengembangan ujian nasional yang efektif dan adil
4. Pengembangan
sistem
pembelajaran
Matematika
yang
menyenangkan peserta didik.
5. Pola pengembangan pembelajaran Fisika berbasis lingkungan tempat
tinggal.
3.3.3 Bagian Akhir
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat daftar dari seluruh kepustakaan yang
digunakan dalam penulisan usulan penelitian maupun skripsi.
2. Lampiran
Berisi lampiran data atau dokumen-dokumen yang relevan dengan
tujuan penelitian, yang dianggap penting untuk disertakan. Misalkan
lampiran data dasar, hasil uji laboratorium, perhitungan statistik, angket
atau kuesioner dan pedoman wawancara, foto, peta lokasi dan riwayat
hidup penulis.
3.4 PENELITIAN TINDAKAN KELAS
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) biasanya terdiri atas tiga bagian,
bagian awal, bagian isi/pokok, dan bagian akhir.Namun, aspek-aspek yang
tercakup dalam masing-masing bagian tersebut bisa bervariasi.Hal itu
bergantung pada jenis penelitian maupun lembaga penelitian. Berikut ini
format Penelitian Tindakan Kelas (PTK):
3.4.1
Bagian Awal
i
Halaman judul
ii
Halaman pengesahan
Pedoman penulisan Skripsi 27
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
iii
Abstrak
iv
Kata pengantar
v
Daftar isi
vi
Daftar tabel
vii
Daftar gambar
viii
Daftar lampiran
3.4.2
Bagian Utama
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Perumusan masalah
1.3. Tujuan Penelitian
1.4. Manfaat Penelitian
1.5. Definisi Operasional
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
2.2. Kajian Penelitian Relevan
2.3. Kerangka Pemikiran
2.4. Hipotesis Tindakan
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
3.1.2. Desain Penelitian
3.2. Setting Penelitian
3.2.1. Tempat Penelitian
3.2.2. Waktu Penelitian
3.3. Subyek penelitian
3.4. Data dan Sumber Data
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.5.1. Peneliti
3.5.2. Observasi
3.5.3. Wawancara
Pedoman penulisan Skripsi 28
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
3.5.4. Angket/Kuisioner
3.6. Indikator Keberhasilan
3.7. Teknik Analisis Data
3.8. Idikator Kerja
3.9. Prosedur Penelitian
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Kondisi Awal
4.2. Deskripsi Hasil Siklus I
4.2.1. Perencanaan Tindakan
4.2.2. Pelaksanaan Tindakan
4.2.3. Hasil Pengamatan
4.2.4. Refleksi
4.3. Deskripsi Hasil Siklus II(seperti siklus I)
4.3.1. Perencanaan Tindakan
4.3.2. Pelaksanaan Tindakan
4.3.3. Hasil Pengamatan
4.3.4. Refleksi
4.4. Deskripsi Hasil Siklus III dst, seperti siklus I dan II
4.5. Pembahasan
4.6. Hasil Penelitian
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1. Simpulan
5.2. Implikasi
5.3. Saran
3.4.3
Bagian akhir
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Penjelasan Penyususnan Penelitian Tindakan Kelas:
Bagian Awal
1.1. Halaman Judul
Pedoman penulisan Skripsi 29
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Halaman judul proposal Skripsi memuat; Judul Proposal Skripsi,
Logo Universitas, Nama dan NIM Mahasiswa bersangkutan, Program
Studi, Fakultas, Universitas, Tempat dan Tahun.
1.2. Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan yang ditkita tangani oleh Dekan Fakultas, dan
Tim Penguji yang meliputi; Ketua Penguji, Penguji I, dan Penguji II
1.3. Abstrak
Abstrak memuat Inti daripada penelitian yang bisanya memuat
tujuan penelitian, metodologi penelitian dan hasil penelitian, berkisar
antara 200-500 kata disertai dengan kata kunci tidak lebih dari 5 kata.
Ditulis 1 spasi.
1.4. Kata Pengantar
Kata pengantar berisi ucapan terima kasih kepada Tuhan Yang
Maha Kuasa, Orang Tua atau (Suami, Istri), Pimpinan Instansi, Fakultas
dan Prodi, Penykitan dana, teman sejawat dan siapa saja yang membantu
penyelesaian penelitian ini. Biasanya juga permintaan saran peneliti
kepada pembaca.
1.5. Daftar Isi
Memuat bagian awal, bagian inti yang berisi bab dan sub-bab yang
ada dalam proposal penelitian, dan bagian akhir penelitian lengkap dengan
halamannya.
1.6. Daftar Tabel
Memuat bagian daftar tabel yang terdapat pada bab, Sub-bab yang
diberi nomor sesuai daftar bab dan sub bab yang ada.
1.7. Daftar gambar
Memuat bagian daftar gambar yang terdapat pada bab, Sub-bab
yang diberi nomor sesuai daftar bab dan sub bab yang ada.
1.8. Daftar lampiran
Daftar lampiran berisi nomor daftar, nama daftar dan halaman.
Pedoman penulisan Skripsi 30
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Bagian Utama
BAB I: PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang berisi paparan tentang kondisi yang seharusnya dan
kondisi yang ada sehingga terlihat adanya kesenjangan kondisi ideal yang
seharusnya dilakukan dengan fakta dilapangan atau biasa disebut dengan
masalah. Dukungan dari hasil-hasil penelitian terdahulu akan memberikan
lkitasan yang kokoh dalam argumentasi mengenai urgensi maupun
signifikansi permasalahan yang akan ditangani melalui tindakan kelas yang
diajukan. Kemudian rasional pentingnya masalah tersebut diselesaikan
dengan suatu tindakan dalam pembelajaran yang tertuang dalam PTK.
Bagian yang paling penting adalah disebutkannya tindakan yang akan
dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Dalam hal ini Kita perlu
menjelaskan alasan memilih tindakan tersebut. Secara garis besar latar
belakang berisi uraian : 1) fakta-fakta pendukung, 2) argumentasi teoritik
tentang tindakan yang akan dipilih, 3) hasil penelitian terdahulu (jika ada),
dan 4) alasan pentingnya penelitian ini dilakukan.
1.2. Perumusan masalah
Rumusan Masalah diperoleh dari pengerucutan masalah pada Latar
Belakang, hal ini menunjukkan adanya jalinan logis antara Latar Belakang
dan Rumusan Masalah.
1.3. Tujuan Penelitian
Pada Tujuan Penelitian, kita menyatakan apa yang menjadi tujuan
melakukan penelitian. Tujuan Penelitian harus bermuara dari Rumusan
Masalah sehingga konsisten atau sejalan.Pernyataan Tujuan Penelitian
dirumuskan secara tegas yang ingin dicapai, objektif dan keberhasilannya
dapat dicek secara mudah.
1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat Penelitian, kita menyampaikan nilai manfaat dari hasil
penelitian yang diperoleh bagi siswa, guru, sekolah, atau instansi terkait
Pedoman penulisan Skripsi 31
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
lainnya. menguraikan sumbangsih hasil penelitian kita terhadap kualitas
pembelajaran
sehingga
tampak
manfaatnya
terutama
bagi
siswa.
Kemukakan pula inovasi yang akan dihasilkan dari penelitian ini.
1.5. Definisi Operasional
Mendefinisikan istilah-istilah yang kita gunakan khususnya pada
kalimat Judul Penelitian. Hal ini dimaksudkan agar terdapat kesamaan
persepsi mengenai arti atau makna istilah yang digunakan. Hal ini juga
diperlukan jika terdapat beragam definisi terhadap istilah yang sama, maka
kita perlu menegaskan definisi mana yang digunakan. Definisi yang
digunakan ditentukan oleh dasar teori yang menjadi acuan dalam
melaksanakan penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kajian Teori
Kajian teori membahas semua variabel pada judul penelitian dari
perspektif teoritik. Kajian teori yang diperlukan untuk PTK berjudul
Meningkatkan keaktifan mempelajari materi mengubah pecahan biasa
menjadi persen dengan pembelajaran kooperatif tipe TPS siswa kelas III SD
Pada judul tersebut terdapat beberapa kata kunci yaitu: keaktifan, konsep
bilangan pecahan, pembelajaran kooperatif tipe TPS, siswa kelas III SD.
Oleh karena itu, setidaknya Kita memerlukan Kajian teori untuk semua kata
kunci dari judul penelitian tersebut.
2.2. Hasil Penelitian Terdahulu
Pada Kajian Pustaka perlu disampaikan hasil-hasil penelitian
sebelumnya atau hasil penelitian terdahulu yang mendukung penelitian
kita.Utamanya merupakan argumentasi rekomendasi terhadap rencana
tindakan yang kita pilih. PTK ibaratnya adalah proses terapi atau
pengobatan terhadap suatu penyakit dalam pembelajaran, maka dalam hal
ini guru adalah sang dokter. Dokter yang baik tentu tidak akan sembarangan
dalam memberikan obat. Obat atau terapi yang diberikan tentu dipilihkan
Pedoman penulisan Skripsi 32
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
yang diyakini akan berhasil. Dasar dari keyakinan tersebut adalah hasil
penelitian terdahulu yang membuktikan bahwa terapi tersebut manjur.
2.3. Kerangka Pikir
Kerangka pemikiran merupakan standing position atau pendapat
pribadi peneliti setelah mempelajari sekian banyak buku teori/kajian
pustaka dan hasil penelitian orang lain. Oleh karena itu, kerangka pemikiran
hendaknya menunjukkan orisinalitas ide atau arah pemikiran peneliti yang
murni, bukan kutipan-kutipan melainkan kata-kata peneliti sendiri yang
dapat dipertanggung-jawabkan secara keilmuan.
2.4. Hipotesis Tindakan
Hipotesis Tindakan adalah tindakan yang akan dilaksanakan guna
memecahkan masalah yang diteliti dan adanya upaya melakukan
peningkatan
perbaikan.
Ini
berarti, hipotesis tindakan merupakan
pernyataan sementara peneliti berdasar kajian pustaka bahwa jika dilakukan
tindakan ini maka diyakini akan mengatasi masalah itu.
BAB III : METODE PENELITIAN
3.1. Jenis dan Desain Penelitian
3.1.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan penelitian penelitian tindakan kelas
(PTK) yang pada hakikatnya dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas
pembelajaran.
Pedoman penulisan Skripsi 33
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
3.1.2. Desain Penelitian
1) Model Penelitian Tindakan dari Kurt Lewin
TINDAKAN
PERENCANAAN
PENGAMATAN
REFLEKSI
Gambar 1. Model Penelitian Tindakan Kurt Lewin
Pedoman penulisan Skripsi 34
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
2) Model Penelitian Tindakan dari Kemmis & Taggart
REFLECT
3
P
2
L
ACT & OBSERVE
1
A
N
REFLECT
6
RP
5
4
EL
VA
ACT & OBSERVE
I N
RP
REFLECT
9
8
EL
VA
I N
ACT & OBSERVE
7
Dan seterusnya
Gambar 2. Model Penelitian Tindakan Kemmis & Taggart
Pedoman penulisan Skripsi 35
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
3) Model Penelitian Tindakan dari John Elliott
Seperti halnya model Kemmis & McTaggart, model John
Elliott juga merupakan pengembangan lebih lanjut dari model
Lewin. Elliott mencoba menggambarkan secara lebih rinci langkah
demi langkah yang harus dilakukan peneliti. Ide dasarnya sama,
dimulai dari penemuan masalah kemudian dirancang tindakan
tertentu yang dianggap mampu memecahkan masalah tersebut,
kemudian diimplementasikan, dimonitor, dan selanjutnya dilakukan
tindakan berikutnya jika dianggap perlu.
3.2. Setting Penelitian
3.2.1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian berisikan karakteristik lokasi penelitian
3.2.2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian sudah harus ditentukan kapan dimulai
dan kapan berakhir.
3.3. Subjek penelitian
Subyek penelitian, kita menyebutkan siapa yang akan diteliti atau
siapa yang menjadi target rencana tindakan. kita juga dapat menjelaskan
gambaran siswa di kelas yang menjadi setting dari case study yang diangkat
untuk PTK.
3.4. Data dan Sumber Data
Siapa atau apa yang dapat dijadikan sumber data? mengingat tujuan
PTK adalah perbaikan dalam kualitas pembelajaran di kelas, tentu sumber
data yang akurat berada dalam lingkungan kelas itu sendiri. Utamanya
adalah siswa, kemudian dokumen hasil belajar, buku harian, jurnal pribadi
guru seperti case study, foto, laporan pengamatan, hasil angket.
Menentukan siapa atau apa sumber data untuk PTK Kita berdasarkan pada
rumusan masalah.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
3.5.1. Peneliti
Pedoman penulisan Skripsi 36
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Peneliti adalah pengumpul data utama.Selain itu peneliti juga
berperan sebagai perencana, pelaksana, penganalisis, penafsir data, dan
pelapor hasil penelitian.
3.5.2. Observasi
Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu obyek yang
difokuskan pada perilaku tertentu.
3.5.3. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya jawab lisan antara pewawancara
dan narasumber. Dalam kegiatan wawancara, dimungkinkan bagi
pewawancara untuk memperhatikan ekspresi wajah, gerak tubuh, dan
intonasi suara dari narasumber yang diwawancarainya.Oleh karena itu,
wawancara sangat berguna bila peneliti memerlukan informasi yang
sifatnya abstrak, seperti keterampilan berpikir siswa, pendapatnya,
perasaannya, dan sebagainya.
3.5.4. Angket/Kuisioner
Angket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data dengan cara
mengajukan daftar pertanyaan atau pernyataan untuk diisi oleh responden.
Responden dalam PTK adalah siswa atau pihak lain yang mungkin terlibat
dalam penelitian sebagai sumber data. Angket bisa berupa pertanyaan
terbuka sehingga responden leluasa memberikan jawaban. Angket juga bisa
berupa pernyataan-pernyataan dimana responden kemudian memilih
jawaban yang sesuai dengan pendapatnya. Angket lebih tepat untuk
menjaring informasi tentang apa yang dipikirkan, dirasakan, atau diyakini.
3.6. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan merupakan tolok ukur tingkat ketercapaian
dari tindakan yang kita berikan.
3.7. Teknik Analisis Data
Bila data berupa data kuantitatif, maka analisis datanya menggunakan
statistika sederhana seperti menghitung rata-rata, modus, simpangan baku,
peningkatan skor, atau prosentase. Bila data berupa data kualitatif maka
analisis data dilakukan dengan teknik analisis data kualitatif.
Pedoman penulisan Skripsi 37
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Teknik analisis data kualitatif dikembangkan oleh Miles dan
Huberman (1992) yaitu dengan cara reduksi data, penyajian data, verifikasi
data, dan penarikan kesimpulan.
3.8. Idikator Kerja
Indikator kerja dilihat dari hasil kinerja siswa diantaranya:
1. Hasil belajar siswa dikatakan meningkat atau berhasil apabila ≥ 80% dari
seluruh jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 75.
2. Pelaksanaan pembelajaran yang berorientasi pada metode TPS dikatakan
berhasil apabila tingkat keterlaksanaan pembelajarannya mencapai
minimal 80%.
3.9. Prosedur Penelitian
Prosedur
Penelitian
dimulai
dengan
menjelaskan
Siklus
I,
deskripsikan apa saja yang dilakukan pada setiap siklus dalam PTK. Setiap
Siklus terdapat empat Tahap, yaitu:
a.
Perencanaan
(planning), berisi
penjelasan tentang bagaimana
melakukan identifikasi, merumuskan masalah, menganalisis masalah,
dan mengembangkan intervensi.
b.
Tindakan (acting), berisi penjelasan tentang bagaimana rencana
tindakan untuk siklus pertama. Mengenai rencana tindakan tentunya
sudah dipersiapkan setelah identifikasi
masalah dan sebelum
menuliskan proposal PTK, sehingga Kita tinggal menuangkan ide-ide
tersebut secara tertulis.
c.
Pengamatan (observing), berisi penjelasan tentang bagaimana
kegiatan pengamatan dilakukan. Misalnya pengamatan dilakukan
dengan caramengumpulkan data secara akurat untuk melihat kelebihan
dan kelemahan teman yang melakukan pembelajaran dan bagaimana
menganalisisnya.
d.
Refleksi (reflecting), berisi penjelasan tentang bagaimana mengulas
secara kritis tentang perubahan yang terjadi pada saat pembelajaran
baik pada siswa, susana kelas maupun guru pelaku pembelajaran dalam
kegiatan refleksi. Kita dapat menerapkan teknik-teknik lesson study
Pedoman penulisan Skripsi 38
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
misalnya dengan melakukan kegiatan pembelajaran dalam open class,
dan seterusnya.
BAB IV : HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Kondisi Awal
Mendeskripsikan kondisi awal saat melakukan penelitian di lokasi
penelitian.
4.2. Deskripsi Hasil Siklus I
Mendeskripsikan hasil penelitian tindakan kelas mulai dari siklus
pertama yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan reflekasi sampai
dengan hasil siklus I.
4.2.1. Perencanaan Tindakan
4.2.2. Pelaksanaan Tindakan
4.2.3. Hasil Pengamatan
4.2.4. Refleksi
4.3. Deskripsi Hasil Siklus II(seperti siklus I)
Apabila siklus I belum terpenuhi atau belum tuntas maka dilanjutkan
dengan siklus II dengan melaksanakan langkah-langkah seperti halnya pada
siklus I.
4.3.1. Perencanaan Tindakan
4.3.2. Pelaksanaan Tindakan
4.3.3. Hasil Pengamatan
4.3.4. Refleksi
4.4. Deskripsi Hasil Siklus III dst, seperti siklus I dan II
4.5. Pembahasan
4.6. Hasil Penelitian
BAB V SIMPULAN, DAN SARAN
5.1. Simpulan
5.2. Saran
Bagian akhir
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman penulisan Skripsi 39
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
BAB IV
TEKNIK PENULISAN
Teknik penulisan skripsi di lingkungan Universitas Pendidikan Muhammadiyah
(UNIMUDA) Sorong meliputi dua hal penting. Pertama, tata tulis diantaranya bahan
dan ukuran, teknik pengetikan, penomoran dan aturan pembuatan tabel serta gambar.
Kedua, tata bahasa diantaranya wajib mengikuti Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia (PUEBI) dan bagaimana cara merujuk dan mengutip suatu referensi ilmiah.
4.1
Tata Tulis
Tata tulis merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah tulisan, baik itu
tulisan formal maupun informal. Setiap instansi memiliki aturan-aturan tersendiri untuk
tulisannya termasuk tulisan dalam bentuk skripsi. Oleh karena itu penting bagi
mahasiswa untuk mengetahui aturan-aturan tersebut agar hasil karyanya dapat dipahami
sesuai dengan tujuan yang ingin disampaikannya.
4.1.1
Bahan dan ukuran
Bahan dan ukuran penulisan skripsi mencakup enam hal meliputi sampul,
warna sampul, tulisan pada sampul, naskah, ukuran, dan penjilidan. Keenam hal
tersebut diuraikan sebagai berikut.
a. Sampul. Sampul dibuat dari bahan kertas Bufallo atau kertas sejenisnya.
Seyogyanya sampul diperkuat dengan kertas karton, dilapisi dengan plastik
dan pada setiap pojok luar dijepit dengan logam. Hal ini dengan maksud
agar skripsi tersebut tidak mudah rusak.
b. Warna sampul. Warna sampul depan sangat tergantung pada Lembaga
Pendidikan Tinggi itu sendiri. Warna sampul biasanya disesuaikan dengan
warna dasar bendera fakultas (untuk universitas dan institut) atau bendera
sekolah tinggi. Pada Universitas Pendidikan Muhammadiyah (UNIMUDA)
Sorong, warna sampul skripsi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
diwajibkan menggunakan warna ungu orchid (Lampiran…….).
c. Tulisan pada sampul. Tulisan yang tercetak pada sampul depan, mulai dari
judul skripsi sampai dengan tahun dicetak menggunakan tinta emas. Pada
Pedoman penulisan Skripsi 40
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
punggung skripsi hendaknya dimuat nama penulis dan judul. Contohnya
dapat dilihat pada Lampiran ….. sampul proposal yang telah diujikan dan
direvisi dijilid soft dengan kulit sampul warna fakultas keguruan dan ilmu
pendidikan UNIMUDA Sorong tanpa warna tinta emas.
d. Naskah. Naskah skripsi dibuat di atas kertas HVS (dari bahasa Belanda
houtvrij schrijf, yang artinya kertas bebas kayu) dengan ukuran berat 80
gram, warna putih. Naskah ditulis satu muka, tidak bolak balik.
e. Ukuran kertas. Naskah diketik menggunakan kertas A4 (21,0 cm x 29,7 cm
atau dalam inchi 8.27” x 11.69”). Kertas ukuran ini merupakan anjuran
UNESCO, terutama untuk penulisan karya ilmiah seperti jurnal-jurnal
ilmiah dan majalah ilmiah masa depan.
f. Penjilidan. Skripsi dijilid sebanyak 3 eksemplar (1 untuk program studi, 1
untuk perpustakaan, dan 1 untuk arsip penulis).
4.1.2
Teknik pengetikan
Teknik pengetikan skripsi meliputi aturan huruf (jenis, ukuran, dan
modus huruf), jarak (antarbaris dan antarkata), bidang pengetikan, pengisian
ruang, alinea baru, penataan isi dalam bentuk bab, perincian ke bawah, dan letak
simetris. Aturan tersebut diuraikan sebagai berikut.
a. Aturan huruf. Skripsi hendaknya diketik dengan komputer menggunakan
program Windows dengan aturan penggunaan huruf sebagai berikut.
Naskah diketik dengan jenis huruf pica (10 ketikan per-inchi). Jenis
huruf pica yang dimaksud biasanya adalah huruf Times New Roman.
Seluruh naskah skripsi ditulis dengan jenis huruf (font) yang sama.
Ukuran huruf pada bagian-bagian skripsi berbeda-beda dengan aturan
sebagai berikut.
12 point
Judul bab, judul subbab, teks induk, abstrak, lampiran,
dan daftar pustaka
10 point
Kutipan blok, abstrak artikel, judul tabel, judul gambar/
bagan, teks tabel, teks gambar/bagan, catatan akhir,
catatan kaki, indeks, header, dan footer
Pedoman penulisan Skripsi 41
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Gaya huruf (font style) atau aturan penggunaan huruf normal, miring
(italic), dan tebal (bold) diatur sebagai berikut.
Normal
Teks induk, abstrak, kata kunci, tabel, gambar, bagan,
catatan, lampiran.
Miring
Kata asing, istilah yang belum lazim, contoh yang
disajikan pada teks utama, bagian penting (untuk bagian
penting tidak boleh menggunakan bold-normal, tetapi
boleh italic- bold), judul buku, jurnal, majalah, dan surat
kabar dalam teks utama dan daftar pustaka.
Tebal
judul bab, judul subbab (heading), bagian penting dari
suatu contoh dicetak bold-italic. Perhatikan contoh
kalimat berikut ini. Siska anak Subroto sedang belajar di
Akademi Kebidanan.
b. Jarak. Aturan jarak meliputi aturan jarak antarbaris dan jarak antar kata
yang akan diuraikan sebagai berikut.
Antarbaris. Skripsi dicetak dengan spasi 2 (ganda), kecuali keterangan
gambar, grafik, tabel, lampiran, dan daftar pustaka dicetak dengan spasi
1 (tunggal). Judul bab dicetak turun 4 spasi dari garis tepi atas bidang
pengetikan. Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 4 spasi.
Jarak antara akhir teks dengan subjudul 3 spasi dan jarak antara subjudul
dengan awal teks berikutnya 2 spasi (lihat Lampiran ….) . Jarak antara
paragraf sama dengan jarak antarbaris, yaitu 2 spasi untuk skripsi. Jarak
antara satu macam bahan pustaka dengan bahan pustaka lainnya dalam
daftar pustaka menggunakan spasi 2 (ganda), contoh dapat dilihat pada
Lampiran …..
Antarkata. Spasi antara dua kata tidak boleh terlalu renggang (maksimal
sama dengan ukuran satu huruf). Tepi kanan boleh rata (full justification)
atau tidak rata. Berikut contoh teks dengan spasi antarkata rapat dan
kurang rapat.
Pedoman penulisan Skripsi 42
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Contoh
Salah
Spasi
antarkata
Spasi
seperti
Spasi
antarkata
Spasi
seperti
pada
teks
ini terlalu lebar dan tidak rapi.
ini tidak diperkenankan
pada
teks
ini
tidak
ini
terlalu
dalam aturan penulisan.
lebar dan tidak rapi.
diperkenankan
dalam
aturan
penulisan.
Benar
Spasi antarkata pada teks ini cukup rapat dan tampak rapi. Spasi seperti
ini yang diperkenankan dalam aturan penulisan. Spasi antarkata pada
teks ini cukup rapat dan tampak rapi. Spasi seperti ini yang
diperkenankan dalam aturan penulisan.
c. Bidang pengetikan. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi kiri kertas,
3,5 cm dari tepi atas kertas, dan 3 cm dari tepi kanan dan bawah kertas (lihat
Lampiran…..)
d. Pengisian ruang. Ruangan yang terdapat pada halaman naskah seharusnya
diisi penuh, artinya pengetikan harus dimulai dari batas margin kiri sampai
margin kanan, dari margin atas ke margin bawah. Hindari ruangan yang
terbuang-buang, kecuali akan dimulai dengan alinea baru, persamaan, tabel,
gambar, judul, subjudul atau hal-hal yang khusus.
e. Alinea baru. Alinea baru diawali dengan menekan Tabulasi (TAB) pada
keyboard komputer atau setara dengan ketukan yang ke tujuh dari margin
kiri.
f. Penataan isi dalam bentuk bab. Setiap bab terdiri atas beberapa subbab
yang disusun sesuai dengan hirarki isinya. Penataan isi dalam bentuk bab
diuraikan sebagai berikut.
Judul bab harus ditulis dengan huruf kapital dan tebal (bold). Semua
tulisan
diatur secara simetris dari kiri dan kanan. Judul bab tanpa
diakhiri tanda titik.
Judul sub-bab atau subjudul ditulis rata kiri (left) atau dimulai dari kiri.
Semua kata dimulai dengan huruf kapital, kecuali kata penghubung dan
Pedoman penulisan Skripsi 43
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
kata depan. Semua tulisan tidak perlu diberi garis bawah, ditulis dengan
huruf tebal (bold) tanpa diakhiri dengan tanda titik. Kalimat pertama
setelah sub-bab dimulai dengan alinea baru.
Judul sub-subbab atau
sub-subjudul diketik mulai dari kiri, dengan
huruf tebal, tanpa garis bawah, dan hanya huruf pertama pada kata
pertama dengan huruf besar (kapital). Penulisan sub-subbab tanpa
diakhiri tanda titik. Kalimat pertama setelah sub-subbab dimulai dengan
alinea baru.
Judul bagian dari sub-subbab atau sub-subjudul diketik mulai dari kiri,
dengan huruf tebal, tanpa garis bawah, hanya huruf pertama pada kata
pertama dengan huruf besar (kapital) dan diakahiri dengan tanda titik.
Kalimat pertama sesudah judul bagian sub-subbab mengikuti baris judul
terus ke kanan.
Contoh
BAB III
METODE PENELITIAN
..............................................................................................................
..................................................................................................
Data Penelitian
......................................................................................................
..........................................................................................................
Instrumen penelitian
......................................................................................................
..........................................................................................................
Uji coba. ..........................................................................................
...............................................................................................................
..........................................................................................................
g. Perincian ke bawah. Jika pada penulisan naskah skripsi terdapat perincian
yang harus disusun ke bawah, maka sebaiknya menggunakan nomor urut
Pedoman penulisan Skripsi 44
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat perincian. Penggunaan garis
penghubung, tanda panah, tanda bintang, dan tanda-tanda sejenis lainnya
yang ditempatkan di depan perincian tidak dibenarkan.
h. Letak simetris. Judul bab, tabel, gambar dan persamaan ditulis simetris
terhadap kiri dan kanan margin.
4.1.3
Penomoran
Beberapa hal berkaitan dengan penomoran meliputi nomor-nomor:
halaman, tabel, gambar dan persamaan.
a. Halaman. Aturan penomoran halaman dijelaskan sebagai berikut.
Bagian awal skripsi
dimulai dari halaman judul sampai ke daftar
lampiran diberi nomor halaman dengan angka romawi kecil. Contoh: i,
ii, iii, iv, dst.
Bagian utama dan bagian akhir skripsi dimulai dari Pendahuluan (Bab I)
sampai ke daftar pustaka menggunakan angka Arab sebagai nomor
halaman. Contoh: 1, 2, 3, 4, dst.
Nomor halaman ditempatkan di pojok kanan atas pada setiap halaman,
kecuali pada halaman awal setiap bab dan halaman Bagian Awal
dituliskan di tengah bagian bawah halaman.
Nomor halaman di pojok kanan atas diketik dengan jarak 3cm dari tepi
kanan, 2 cm dari tepi atas dan 1,5 cm dari tepi bawah. Nomor halaman di
tengah bagian bawah diketik dengan jarak 1,5 cm dari tepi atas dan tepi
bawah (lihat Lampiran ….).
b. Tabel. Tabel diberi nomor urut tabel dengan angka Arab sesuai dengan bab
tempat tabel itu dimuat. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik.
Contoh
Tabel 4.1 Tingkat Motivasi Belajar Mahasiswa UNIMUDA
c. Gambar. Gambar diberi nomor urut gambar dengan angka Arab sesuai
dengan bab tempat gambar itu dimuat. Judul gambar tidak diakhiri dengan
tanda titik.
Contoh
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Pedoman penulisan Skripsi 45
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
d. Persamaan. Persamaan atau rumus statistik yang berbentuk matematis
diberi nomor dengan angka Arab di dalam kurung dan ditempatkan di batas
margin kanan sesuai dengan bab tempat persamaan itu dimuat. Misalnya
penulisan model regresi linier sederhana Y atas X ditulis sebagai berikut.
^
^
Y a 1 X1 2 X 2
…………………………………………………………… (3.1)
4.1.4
Tabel dan Gambar
Penggunaan tabel dan gambar dipandang sebagai salah satu cara yang
efektif untuk membantu pembaca memahami dan menafsirkan isi dari tulisan.
Tabel yang baik seharusnya sederhana dan dipusatkan pada beberapa ide saja,
disaikan secara sistematis memuat data statistik dalam kolom dan lajur sesuai
klasifikasi masalah. Istilah gambar mengacu kepada foto, grafik, chart, peta,
sketsa, diagram, bagan, dan gambar lainnya yang digunakan untuk menyajikan
data secara visual. Aturan penyajian tabel dan gambar diuraikan sebagai berikut.
a. Tabel. Beberapa hal yang berkaitan dengan tabel dijelaskan sebagai berikut.
Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan judul tabel) dan
ditempatkan di atas tabel untuk memudahkan perujukan. Kata “Tabel”
ditulis di pinggir, diikuti nomor dan judul tabel dan diketik tebal (bold).
Semua kata pertama dalam judul tabel menggunakan huruf kapital,
kecuali kata depan dan kata sambung. Jika judul tabel lebih dari satu
baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul
dengan jarak satu spasi. Judul tabel diakhiri tanpa tanda titik. Beri jarak
3 spasi antara teks sebelum dan sesudah tabel.
Tabel seyogyanya tidak dipenggal, kecuali jika tabel tersebut panjang
sehingga tidak mungkin ditempatkan pada satu halaman. Jika tabel lebih
dari satu halaman, bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang
pada halaman selanjutnya dan dituliskan Lanjutan Tabel… pada tepi kiri,
tiga spasi dari garis horizontal teratas tabel. Tabel yang bersambung atau
yang panjang, jika tidak penting sekali (merupakan suatu keharusan),
Pedoman penulisan Skripsi 46
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
sebaiknya ditempatkan di bagian lampiran, sehingga tidak mengganggu
pembaca.
Jika tabel lebih besar dari ukuran kertas tegak (portrait), sehingga harus
dibuat memanjang (landscape), maka bagian atas tabel harus diletakkan
di bagian kiri kertas (bagian yang dijilid).
Tabel yang lebih dari satu halaman harus dilipat sehingga tampak rapi.
Tabel yang dilipat sebaiknya tidak banyak, cukup satu atau dua tabel
saja. Tabel yang dilipat sebaiknya ditempatkan di bagian lampiran.
Pada model-model penulisan karya ilmiah mutakhir, kolom tidak
dipisahkan secara tegas dengan garis, namun hanya dengan jarak
ketikan.
Garis
(horizontal)
digunakan
jika
dipandang
lebih
mempermudah pembacaan tabel, tetapi garis vertikal di bagian kiri,
tengah, dan kanan tabel tidak diperlukan. Tabel pada umumnya hanya
menggunakan tiga garis pemisah, yakni garis pertama dan kedua berisi
pokok-pokok tabel, serta garis terakhir sebagai penutup tabel.
Kolom pengepalaan (heading) dan deskripsi tentang ukuran atau unit
data harus dicantumkan. Jika terdapat istilah seperti nomor, persen,
frekuensi harus dituliskan dalam bentuk singkatan/lambing seperti No.,
%, dan f. data yang terdapat dalam tabel ditulis menggunakan spasi
tunggal. Ukuran huruf dalam tabel satu poin lebih kecil dibandingkan
dengan ukuran huruf dalam teks.
Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai
nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli,
diletakkan di bawah tabel dengan jarak satu setengah atau dua spasi dari
garis horizontal terbawah, mulai dari tepi kiri. Jika diperlukan catatan
untuk menjelaskan butir-butir tertentu yang terdapat dalam tabel,
gunakan symbol dan ditulis dalam bentuk superskrip. Catatan kaki untuk
tabel ditempatkan di bawah tabel, dua spasi di bawah sumber, bukan
pada bagian bawah halaman.
Contoh tabel.
Pedoman penulisan Skripsi 47
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Tabel 5. Aspirasi Siswa Kelas XII SMA Kota Jayapura terhadap JenisJenis Pekerjaan
No
Jenis Pekerjaan
f
%
1
ABRI, POLRI
71
11,53
2
Ahli Bahasa
2
0,33
3
Ahli mesin, elektro, arsitek, tambang
35
5,68
4
Apoteker
20
3,25
5
Bank, akuntan, pajak
45
7,31
6
Dokter
115
18,67
7
Guru, dosen
50
8,12
8
Jaksa, hakim, pengacara
20
3,25
9
Jurnalis
4
0,65
10
Pemusik
1
0,16
11
Pendeta
14
2,27
12
Peneliti
3
0,49
13
Pengusaha, swasta
31
5,03
14
Perawat
24
3,90
15
Pilot
10
1,62
16
PNS non guru
82
13,31
16
Pramugari
2
0,32
17
Psikolog
8
1,30
18
Restoran, hotel, pariwisata,
13
1,79
19
Tidak tahu
68
11,04
Jumlah
616
100.00
Sumber: Salosa, dkk (2017: 35)
b. Gambar. Hal-hal pokok yang berkaitan dengan gambar dapat dijelaskan
sebagai berikut.
Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya. Nomor
gambar diakhiri tanda titik, kemudian diketik judul gambar yang
diletakkan simetris kiri dan kanan tanpa diakhiri tanda titik. Semua kata
awal dalam gambar ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata depan dan
kata sambung.
Pedoman penulisan Skripsi 48
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Gambar sama sekali tidak boleh dipenggal, karena pemenggalan gambar
akan membingunkan atau mengacaukan pemahaman pembaca. Jika
gambar harus dilipat, karena terlalu besar, maka cukup satu kali lipatan.
Hindari gambar yang dilipat terlalu banyak, cukup satu atau dua gambar
saja. Di samping itu, jika gambar terlalu besar, maka dikecilkan sesuai
dengan kebutuhan.
Keterangan yang terdapat pada gambar dituliskan pada tempat-tempat
yang kosong di dalam gambar, tidak boleh di tempat lain, apalagi di
halaman lain.
Jika gambar melebar setinggi kertas dan harus ditempatkan memanjang,
maka bagian atas gambar harus diletakkan di sebelah kiri kertas (bagian
yang dijilid).
Ukuran gambar sebaiknya proporsional, tidak terlalu kurus dan tidak
terlalu gemuk, sehingga tampak wajar dengan satu halaman maksimal
terdiri dari dua buah gambar. Gambar yang memakan tempat lebih dari
setengah halaman harus ditempatkan pada halaman tersendiri.
Perbandingan sumbu antara Y dan
sumbu X (kotak dalam grafik)
sebaiknya menggunakan perbandingan yang bersifat umum, misalnya
1:1; 2:3; atau 8:10.
Gambar yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai
nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman gambar asli,
diletakkan sebaris dengan judul gambar.
Contoh gambar (perhatikan pada halam berikutnya)
Pedoman penulisan Skripsi 49
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Efikasi-diri
Layanan
Bimbingan
Kematangan
Karir
Persepsi
Penjurusan
Riwayat
Hidup
Prestasi
Akademik
Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian: Model Kematangan
Karir Siswa SMA Muhammadiyah Aimas (Sumber: Prakoso, 2015: 18)
4.2.TEKNIK BAHASA PUEBI
4.2.1. Pemakaian Huruf
1) Huruf Kapital
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya:
Dia membaca buku.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang,
termasuk julukan. Misalnya:
Amir Hamzah
Dewi Sartika
Rudolf Diesel
Catatan:
a. Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang
merupakan nama jenis atau satuan ukuran. Seperti mesin diesel.
b. Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang
bermakan ‘anak dari’, seperti bin/binti.
Pedoman penulisan Skripsi 50
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan lansung.
Misalnya:
Adik bertanya, “Kapan kita pulang?”
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama,
kitab suci, dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Allah SWT
Tuhan Allah
Al Quran
Injil
Hamba-Nya
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama
orang, termasuk gelar akademik yang mengikuti nama orang.
Misalnya:
Raden Fatah
Sultan Hasanuddin
Dr. Rustamadji, M.Si.
huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan
pangkat yang diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti
nama orang tertentu, nama instansi, atau nama tempat. Misalnya:
Gubernur Papua Barat
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku
bangsa, dan bahasa. Misalnya:
Indonesia
Papua Barat
Bahasa Melayu
huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari,
dan hari besar atau hari raya. Misalnya:
Pedoman penulisan Skripsi 51
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
tahun Hijriah
Agustus
hari Natal
hari raya Idul Fitri
huruf kapital dipakai sebagai huruf unsur nama peristiwa sejarah.
Misalnya:
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya:
Jakarta
Papua
Danau Toba
Teluk Bintuni
huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk
unsur kata ulang sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel,
dan makalah serta nama majalah dan surat kabar, kecuali kata tugas,
seperti di, ke, dari, dan, yang, untuk, di, ke, dari, dan, yang,
untuk,yang tidak terletak pada posisi awal.
Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama
gelar, pangkat, atau sapaan. Misalnya:
S.H.
S.Pd.
M.Pd.
M.Si.
2) Huruf Miring
Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah,
atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam
daftar pustaka.
Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata dalam kalimat.
Pedoman penulisan Skripsi 52
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam
bahasa daerah atau bahasa asing.
3) Huruf Tebal
Huruf tebal dipakai untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah
ditulis miring.
Huruf tebal dapat diapaki untuk menengaskan bagian-bagian
karangan, seperti judul buku, bab, atau subbab. Misalnya:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
4.2.2. Penulisan Kata
1) Bentuk Ulang
Bentuk ulang ditulis dengan menggunakan tanda hubung (-) diantara
unsur-unsurnya. Misalnya:
anak-anak
buku-buku
lauk-pauk
Catatan:
Bentuk ulang gabungan kata ditulis dengan mengulang unsur pertama.
Misalnya:
Surat kabar = surat-surat kabar
2) Gabungan Kata
Unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk, termasuk
istilah khusus, ditulis terpisah.
Gabungan kata yang dapat menimbulkan salah pengertian ditulis
dengan membubuhkan tanda hubung (-) diantara unsur-sunsurnya.
Seperti:
Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika
mendapat awalan atau akhiran.
Pedoman penulisan Skripsi 53
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis
serangkai.
Gabungan kata yang sudah padu ditulis seangkai.
3) Kata Depan
Kata depan, seperti di, ke, dan dari, ditulis terpisah dari kata yang
mengikutinya. Misalnya:
Di mana dia sekarang?
Kain itu disimpan di dalam lemari.
4) Singkatan dan Akronim
Singkatan nama orang, gelar, sapaan, jabatan, atau pangkat diikuti
dengan tanda titik pada setiap unsur singkatan itu. Misalnya:
A. H. Nasution
Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata nama lembaga
pemerintah dan ketatanegaraan, lembaga pendidikan, badan atau
organisasi, serta nama dokumen resmi ditulis dengan huruf kapital
tanpa tanda titik. Misalnya:
NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia)
Singkatan yang terdiri atas huruf awal setiap kata yang bukan nama
diri ditulis dengan huruf kapital tanpa tanda titik. Misalnya:
PT (Perseroan Terbatas)
Singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti dengan tanda
titik. Misalnya:
hlm.
dll.
dsb.
dst
Singkatan terdiri atas diua huruf yang lazim dipakai dalam suratmenyurat masing-masing diikuti oleh atnda titik..
Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan
mata uang tidak diikuti tanda titik.
Pedoman penulisan Skripsi 54
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Akronim nama diri yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis
dengan huruf kapital tanpa tanda titik.
Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata ditulis dengan hufur awal
kapital.
Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf awal dan
suku kata atau gabungan suku kata ditulis dengan huruf kecil
5) Angka dan Bilangan
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor. Di
dalam tulisan lazim digunakan angka Arab atau angka Romawi.
Angka Arab
Angka
Romawi
: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
9
: I, II, III, IV, V, VI,
VII, VIII, IX, X, L
(50), C (100), D (500),
M (1000), V (5 000),
M (1.000.000)
Pemakaiannya diatur lebih lanjut dalam pasal-pasal yang berikut ini.
Angka digunakan untuk menyatakan (i) ukuran panjang, bobot, luas,
dan isi, (ii) satuan waktu, (iii) nilai uang, dan (iv) kuantitas.
Misalnya:
0,5 sentimeter
5 kilogram
4 meter persegi
10 liter
Rp5.000,00
US$3.50*
$5.10
Y100
2.000 rupiah
1 jam 20 menit
pukul 15.00
tahun 1928
17 Agustus 1945
50 dolar Amerika
10 paun Inggris
100 yen
10 persen
27 orang
Angka lazim dipakai untuk melambangkan nomor jalan, rumah,
apartemen, atau kamar pada alamat. Misalnya:
Jalan Tanah Abang I No. 15
Hotel Indonesia, Kamar 169
Pedoman penulisan Skripsi 55
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Angka dingunakan juga untuk menomori bagian karangan dan ayat
kitab suci. Misalnya:
Bab X, Pasal 5, halaman 252
Surah Yasin: 9
4.2.3. Pemakaian Tanda Baca
1) Tanda Titik (.)
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat pernyataan. Misalnya:
dia akan datang pada pertemuan itu.
Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar.
Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka diantara nama penulis,
tahun, judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau
tanda seru, dan tempat terbit.
Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang menunjukkan jumlah.
2)
Tanda Koma (,)
Tanda koma dipakai diantara unsur-unsur dalam suatu pemerincian
atau pembilangan.
Tanda koma diapakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi,
melainkan, dan sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara).
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang
mendahului induk kalimatnya.
Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung
antarkalimat, seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian,
sehubungan dengan itu, dan meskipun demikian.
Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan lansung dari
bagian lain dalam kalmat.
3)
Tanda Titik Koma (;)
Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat
Pedoman penulisan Skripsi 56
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
setara yang lain di dalam kalimat majemuk.
Tanda titik koma dipakai pada akhir perincian yang berupa klausa.
Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan bagian-bagian
pemerincian dalam kalimat yang sudah menggunakan tanda koma.
4)
Tanda Titik Dua (:)
Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang
diikuti pemerincian atau penjelasan.
Tanda titik dua tidak dipaaki jika pemerincian atau penjelasan itu
merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang
memerlukan pemerian.
Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman,
(b) surah dan ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu
karangan,s erta (d) nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.
5)
Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang
terpenggal oleh pergantian baris.
Tanda hubung dipakai untuk menyambung unsur kata ulang.
Tanda hubung dipakai untuk menyambung tanggal, bulan dan
tahun yang dinyatakan dengan angka atau menyambung huruf
dalam kata yang dieja satu-satu.
Tanda hubung dapat dipakai untuk memperjelas hubungan bagian
kata atua ungkapan.
Tanda hubung dipakai untuk merangkai
- se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital
(se-Indonesia);
- ke- dengan angka (peringkat ke-2);
Pedoman penulisan Skripsi 57
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
- angka dengan –an (tahun 2000-an);
- huruf dengan angka (S-1, S-2).
6)
Tanda Pisah (–)
Tanda pisah dapat dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau
kalimat yang memebri penjelasan di luar bangun kalimat.
Tanda pisah dapat dipakai juga untuk menegaskan adanya
keterangan aposisi atau keterangan yang alin.
Tanda pisah dipakai diantara dua bilangan, tanggal, atau tempat
yang berarti ‘sampai dengan’ atau ‘sampai ke’.
7)
Tanda Tanya (?)
Tanda tanya dipakai pada akhir kalimat tanya.
Tanda tanya dipakai di dalam tanda kurng untuk menyatakan
bagian kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat
dibuktikan kebenarannya.
8)
Tanda Seru (!)
Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan
yang berupa
seruan
atau
perintah
yang menggambarkan
kesungguhan, ketidakpercayaaan, atau emosi yang kuat.
4.2.4. Kutipan, Catatan Kaki, Catatan Tubuh
a. Kutipan
Kutipan adalah pinjaman kalimat atau pendapat dari seorang penulis,
baik yang terdapat dalam buku, majalah, koran, dan sumber lainnya, ataupun
berasal dari ucapan seorang tokoh. Kutipan digunakan untuk mendukung
argumentasi penulis.
Namun, penulis jangan sampai menyusun tulisan yang hanya berisi
kumpulan kutipan. Kerangka karangan, kesimpulan, dan ide dasar harus tetap
pendapat penulis pribadi, kutipan berfungsi untuk menunjang/mendukung
pendapat tersebut. Selain itu, seorang penulis sebaiknya tidak melakukan
Pedoman penulisan Skripsi 58
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
pengutipan yang terlalu panjang, misalkan sampai satu halaman atau lebih,
hingga pembaca lupa bahwa apa yang dibacanya adalah kutipan. Kutipan
dilakukan seperlunya saja sehingga tidak merusak alur tulisan.
Kutipan juga bisa diambil dari pernyataan lisan dalam sebuah
wawancara, ceramah, ataupun pidato. Namun, kutipan dari pernyataan lisan ini
harus dikonfirmasikan dulu kepada narasumbernya sebelum dicantumkan
dalam tulisan.
Terdapat dua jenis kutipan:
a. Kutipan langsung, apabila penulis mengambil pendapat orang lain secara
lengkap kata demi kata, kalimat demi kalimat, sesuai teks asli, tidak
mengadakan perubahan sama sekali.
b. Kutipan tidak langsung, apabila penulis mengambil pendapat orang lain
dengan menguraikan inti sari pendapat tersebut, susunan kalimat sesuai
dengan gaya bahasa penulis sendiri.
b. Sumber Kutipan (Referensi)
Salah satu karakter utama tulisan ilmiah adalah referensial,
menunjukkan bahwa argumen-argumen yang diajukan dilandasi oleh teori atau
konsep tertentu, sekaligus menunjukkan kejujuran intelektual dengan
mencantumkan sumber kutipan (referensi) yang digunakan. Dalam praktik
penulisan, setiap kali penulis mengutip pendapat orang lain, baik dari buku,
majalah, ataupun wawancara, setelah kutipan itu harus dicantumkan sumber
kutipan (buku, majalah, atau koran) yang digunakan.
Secara mendasar, pencantuman sumber kutipan ini mempunyai fungsi
sebagai:
1. Menyusun pembuktian (etika kejujuran dan keterbukaan ilmiah).
2. Menyatakan penghargaan kepada penulis yang dikutip (etika hak cipta
intelektual).
Terdapat dua model pencantuman referensi:
Pedoman penulisan Skripsi 59
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
a. Catatan tubuh (bodynote), dilakukan ketika penulis mencantumkan
sumber kutipan langsung setelah selesainya sebuah kutipan dengan
menggunakan tanda kurung.
b. Catatan kaki (footnote), dilakukan apabila penulis mencantumkan nomor
indeks di akhir sebuah kutipan, lalu di bagian bawah halaman tersebut
(bagian kaki halaman) terdapat keterangan nomor indeks yang menjelaskan
sumber kutipan tersebut.
Sebuah tulisan ilmiah harus menggunakan salah satu jenis penulisan
referensi tersebut, serta harus konsisten dengan jenis tersebut. Artinya, ketika
sebuah tulisan menggunakan bodynote, maka seluruh referensi dari awal
hingga akhir tulisan harus menggunakan bodynote. Atau, jika seorang penulis
menggunakan catatan kaki, sejak awal hingga akhir tulisan, penulis harus
menggunakan catatan kaki untuk menuliskan referensinya.
c. Teknik Menggunakan Catatan Kaki
Catatan kaki mempunyai kelebihan dibandingkan dengan catatan
tubuh, yaitu:
1). Catatan kaki mampu menunjukkan sumber referensi dengan lebih
lengkap. Dalam cacatan tubuh, yang ditampilkan hanya nama pengarang,
tahun terbit buku, serta halaman buku yang dikutip. Dalam catatan kaki,
nama pengarang, judul buku, tahun terbit, nama penerbit, dan halaman
dapat dicantumkan semua. Hal ini tentu mempermudah penelusuran bagi
pembaca.
2). Selain sebagai penunjukan referensi, catatan kaki dapat berfungsi untuk
memberikan catatan penjelas yang diperlukan. Hal ini tentu tidak dapat
dilakukan dengan catatan tubuh.
3). Catatan kaki dapat digunakan untuk merujuk bagian lain dari sebuah
tulisan.
Berdasarkan kelebihannya tersebut, catatan kaki bisa berisi:
1). Penunjukan sumber kutipan (referensi).
2). Catatan penjelas.
3). Penunjukan sumber kutipan sekaligus catatan penjelas.
Pedoman penulisan Skripsi 60
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan kaki:
1) Catatan kaki dicantumkan di bagian bawah halaman, dipisahkan dengan
naskah skripsi oleh sebuah garis. Pemisahan ini akan otomatis dilakukan
oleh program Microsoft Word dengan cara mengklik insert, kemudian
reference, kemudian footnote.
2) Nomor cacatan kaki ditulis secara urut pada tiap bab, mulai dari nomor
satu. Artinya, cacatan kaki pertama di tiap awal bab menggunakan nomor
satu, begitu seterusnya.
3) Catatan kaki ditulis dengan satu spasi.
4) Pilihan huruf dalam catatan kaki harus sama dengan pilihan huruf dalam
naskah skripsi, hanya ukurannya lebih kecil, yaitu:
Times New Roman (size 10)
Arial (size 9)
Tahoma (size 9)
5) Baris pertama catatan kaki menjorok ke dalam sebanyak tujuh karakter.
6) Judul buku dalam catatan kaki ditulis miring (italic).
7) Nama pengarang dalam catatan kaki ditulis lengkap dan tidak dibalik.
8) Catatan kaki bisa berisi keterangan tambahan. Pertimbangan utama
memberikan keterangan tambahan adalah: jika keterangan tersebut
ditempatkan dalam naskah (menyatu dengan naskah) akan merusak alur
tulisan atau naskah tersebut. Tidak ada batasan seberapa panjang
keterangan tambahan, asalkan proporsional.
Buku dengan satu pengarang
Nama pengarang, judul buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun
terbit), halaman. 1
Buku dengan dua atau tiga pengarang
Nama pengarang 1, nama pengarang 2, nama pengarang 3, judul
buku (kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman. 2
1
David Barrat, Media Sociology (London and New York: Routledge, 1994), hal.
273.
Pedoman penulisan Skripsi 61
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Buku dengan banyak pengarang
Nama pengarang pertama, et al., judul buku (kota penerbit: nama
penerbit, tahun terbit), halaman.3
Perhatikan: hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan,
nama-nama pengarang lainnya diganti dengan singkatan et al.
Buku yang telah direvisi
Nama pengarang, judul buku (rev.ed.; kota penerbit: nama penerbit,
tahun terbit), halaman. 4
Perhatikan: singkatan rev.ed. menunjukkan bahwa buku tersebut
telah mengalami revisi.
Buku yang terdiri dua jilid atau lebih
Nama pengarang, judul buku (nomor volume/jilid; kota penerbit:
nama penerbit, tahun terbit), halaman.5
Buku terjemahan
Nama pengarang asli, judul buku, terj. nama penerjemah (kota
penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman.6
Perhatikan: singkatan terj. menunjukkan bahwa buku tersebut telah
diterjemahkan dan penulis mengutip dari terjemahan tersebut.
2
Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and Hermeneutics
(Chicago: University of Chicago Press, 1982), hal. 72 - 76.
3
Idi Subandi Ibrahim, et al., Hegemoni Budaya (Yogyakarta: Bentang,
1997), hal. 52 - 54.
4
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi (rev.ed.; Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003), hal. 55.
5
Ira M. Lapidus, A History of Islamic Societes (Vol.1; Cambridge:
Cambridge University Press, 1988), hal. 131.
6
Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi HH.
(Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44 – 45.
Pedoman penulisan Skripsi 62
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Kamus
Nama pengarang, judul kamus (kota penerbit: nama penerbit, tahun
terbit), halaman. 7
Artikel dari sebuah buku antologi
Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” judul buku, ed. nama editor
(kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit), halaman. 8
Perhatikan: jika editor satu orang maka menggunakan singkatan ed.,
namun jika editor dua orang atau lebih menggunakan singkatan eds.
Artikel dari sebuah jurnal/majalah ilmiah
Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” nama jurnal/majalah ilmiah,
edisi jurnal (bulan terbit, tahun terbit), halaman.9
Artikel dari koran/majalah
Nama pengarang artikel, ”judul artikel,” nama media, tanggal terbit,
tahun, halaman. 10
Berita koran/majalah
”Judul berita,” nama media, tanggal terbit, tahun, halaman. 11
7
Lorens Bagus, Kamus Filsafat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994), hal.
595.
Rudi Harisyah Alam, “Perspektif Pasca-Modernisme dalam Kajian
Keagamaan,” Kajian Keagamaan dalam Tradisi Baru Penelitian Agama Islam
Tinjauan Antardisiplin Ilmu, eds. Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed., M. Deden Ridwan
(Bandung: Penerbit Nuansa dan PUSJARLIT, 1998), hal. 67-77.
9
Dedy N. Hidayat, "Paradigma dan Perkembangan Penelitian
Komunikasi," Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, No. 2 (Oktober,
1998), hal. 25-26.
8
Francis Fukuyama, “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran Tempo, 22
November, 2001, hal. 4.
10
Pedoman penulisan Skripsi 63
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan
Nama penulis, ”judul skripsi/tesis/disertasi,” (level karya, fakultas
dan universitas, nama kota, tahun terbit), halaman. 12
Makalah seminar yang tidak diterbitkan
Nama penulis, ”judul makalah,” (forum penyampaian makalah,
penyelenggara seminar, nama kota, tanggal seminar, tahun). 13
Dokumen yang tidak diterbitkan
Lembaga yang mengeluarkan dokumen, nama dokumen, (nama kota,
tanggal dikeluarkan dokumen, tahun).14
Artikel dari internet
Nama penulis, ”judul artikel,” alamat lengkap internet (tanggal
akses).15
Jika artikel di internet tidak mencantumkan nama penulis, maka
langsung mengacu pada judul artikel. 16
“Islam di AS Jadi Agama Kedua,” Republika, 10 September, 2002,
hal. 6.
12
Muzayin Nazaruddin, “War Against Terrorism: Critical Discourse
Analysis,” (Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sebelas Maret, Surakarta, 2004), hal. 205.
13
Muzayin Nazaruddin, “Dua Tipe Perempuan dalam Film dan Sinetron
Mistik Indonesia,” (Makalah disampaikan dalam Temu Ilmiah Nasional,
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta, 26 – 28 Juni, 2007).
11
14
U.S. Department of Foreign Affairs, Testimony by John. J. Maresca, Vice
President International Relations Unocal Corporation to House Committee on
International Relations Subcommittee on Asia and The Pacific (Washington D.C., 12
February, 1998).
Robert
McChesney,
“Rich
Media
Poor
Democracy,”
www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html (akses 16 Agustus 2006).
15
“Pengelolaan Bencana: Pengelolaan Kerentanan Masyarakat,”
www.walhi.or.id/kampanye/bencana (akses 17 Agustus 2006).
16
Pedoman penulisan Skripsi 64
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Pernyataan lisan
Nama narasumber, jenis pernyataan (wawancara atau pidato), tanggal
pernyataan dilakukan. 17
Referensi dari sumber kedua
Keterangan lengkap sumber pertama (sesuai dengan aturan catatan
kaki), seperti dikutip oleh keterangan lengkap sumber kedua (sesuai aturan
catatan kaki).18
Perhatikan: frase ”seperti dikutip oleh” menunjukkan bahwa penulis
tidak membaca sumber asal (pertama) kutipan, hanya membaca dari orang
lain (sumber kedua) yang mengutip sumber pertama.
d. Beberapa Singkatan Khusus dalam Catatan Kaki
1) Ibid.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin ibidem yang berarti pada
tempat yang sama. Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam catatan
kaki nomor tersebut sama dengan referensi pada nomor sebelumnya (tanpa
diselingi catatan kaki lain). Apabila halamannya sama, cukup ditulis Ibid.,
bila halamannya berbeda, setelah Ibid. dituliskan nomor halamannya.
2) Op.Cit.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin opere citato yang berarti pada
karya yang telah dikutip. Singkatan ini digunakan apabila referensi dalam
catatan kaki pada nomor tersebut sama dengan referensi yang telah dikutip
sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain. Op.Cit. khusus digunakan
bagi referensi yang berupa buku.
17
Samijan, wawancara dengan penulis, 11 November 2006.
Karl Marx, Selected Writings in Sociology and Social Philosophy, eds.
T.B. Bottomore and Maximilien Rubel (New York: McGraw-Hill, 1964), hal.
78, seperti dikutip oleh Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj.
Setio Budi HH. (Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44
– 45.
18
Pedoman penulisan Skripsi 65
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
3) Loc.Cit.
Singkatan ini berasal dari bahasa latin loco citato yang berarti pada
tempat yang telah dikutip. Singkatan ini digunakan sama dengan Op.Cit.,
yaitu apabila referensi dalam catatan kaki pada nomor tersebut sama dengan
referensi yang telah dikutip sebelumnya, namun diselingi catatan kaki lain.
Namun, referensi yang diacu Loc.Cit. bukan berupa buku, melainkan artikel,
baik itu dari koran, majalah, ensiklopedi, internet, atau lainnya.
Contoh penggunaan:
1 Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi
(Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 45.
2 Ibid.
3 Ibid., hal. 55.
4 Dedy N. Hidayat, "Paradigma dan Perkembangan Penelitian
Komunikasi," Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, No. 2
(Oktober, 1998), hal. 25-26.
5 Ibid., hal. 28.
6 Arthur Asa Berger, Op.Cit., hal. 70.
7 Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Beyond Structuralism and
Hermeneutics (Chicago: University of Chicago Press, 1982), hal. 72 76.
8 Francis Fukuyama, “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran
Tempo, 22 November, 2001, hal. 45.
9 Robert McChesney, “Rich Media Poor Democracy,”
www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html (akses 16
Agustus 2006).
10 Arthur Asa Berger, Op.Cit., hal. 96.
11 Ibid., hal. 99.
12 Ibid.
13 Dedy N. Hidayat, Loc.Cit., hal. 22.
14 Francis Fukuyama, Loc.Cit.
Pedoman penulisan Skripsi 66
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
15 Hubert L. Dreyfus, Paul Rabinow, Op.Cit., 58.
16 Dedy N. Hidayat, Loc.Cit., hal. 21.
Cara membaca:
Catatan kaki nomor (2) menggunakan Ibid., karena sumber
kutipannya sama persis dengan nomor (1) baik buku maupun
halamannya.
Catatan kaki nomor (3) buku referensinya sama dengan nomor (2),
hanya saja beda halamannya.
Catatan kaki nomor (5) referensinya sama dengan nomor (4),
hanya saja beda halamannya.
Catatan kaki nomor (6), referensinya sama dengan nomor (1),
karena telah diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan
Op.Cit., serta menuliskan nama pengarang dan halaman.
Catatan kaki nomor (10) referensinya sama dengan nomor (1),
karena telah diselingi oleh catatan kaki lain, maka menggunakan
Op.Cit.
Catatan kaki nomor (11), referensinya sama dengan catatan kaki
sebelumnya, tanpa diselingi catatan kaki lain, yaitu nomor (10),
hanya saja beda halamannya.
Catatan kaki nomor (12) referensinya sama persis dengan nomor
(11).
Catatan kaki nomor (13) referensinya sama dengan nomor (4),
hanya beda halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki
lain dan nomor (4) berbentuk artikel (bukan buku) maka
menggunakan Loc.Cit., serta menuliskan halamannya.
Catatan kaki nomor (14) referensinya sama persis, termasuk
halamannya, dengan nomor (8), karena telah diselingi oleh catatan
kaki lain dan nomor (8) berbentuk artikel (bukan buku) maka
menggunakan Loc.Cit.
Catatan kaki nomor (15) referensinya sama dengan nomor (7),
hanya beda halaman, karena telah diselingi oleh catatan kaki lain
Pedoman penulisan Skripsi 67
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
dan nomor (7) berbentuk buku (bukan artikel) maka menggunakan
Op.Cit., serta menuliskan halamannya.
Catatan kaki nomor (16) referensinya sama dengan nomor (4),
hanya beda halamannya, karena telah diselingi oleh catatan kaki
lain dan nomor (4) berbentuk artikel (bukan buku) maka
menggunakan Loc.Cit., serta menuliskan halamannya.
e. Teknik Menggunakan Catatan Tubuh
Kelebihan catatan tubuh adalah kemudahan bagi pembaca dalam
mengecek sumber sebuah kutipan yang langsung terdapat sebelum atau
setelah kutipan tersebut, tanpa perlu berpindah ke bagian bawah halaman.
Prinsip-prinsip dalam menuliskan catatan tubuh:
1). Catatan tubuh menyatu dengan naskah, hanya ditandai dengan kurung
buka dan kurung tutup.
2). Catatan tubuh memuat nama belakang penulis, tahun terbit buku dan
halaman yang dikutip. Contoh:
a). Nama penulis adalah Arthur Asa Berger, maka cukup ditulis Berger.
b). Nama penulis Jalaluddin Rakhmat, maka cukup ditulis Rakhmat.
3). Terdapat dua cara menuliskan catatan tubuh:
a). Nama penulis, tahun terbit dan halaman berada dalam tanda kurung,
ditempatkan setelah selesainya sebuah kutipan. Jika kutipan ini
merupakan akhir kalimat, maka tanda titik ditempatkan setelah
kurung tutup catatan tubuh. Contoh:
Di titik inilah esensi hegemoni: hubungan di antara agenagen utama yang menjadi alat sosialisasi dan orientasi ideologis,
yang berinteraksi, kumulatif, dan diterima oleh masyarakat (Lull,
1995: 31-38).
b). Nama penulis menyatu dalam naskah tulisan, tidak berada dalam
tanda kurung, sementara tahun penerbitan dan halaman berada dalam
tanda kurung. Model ini biasanya ditempatkan sebelum sebuah
kutipan. Contoh:
Pedoman penulisan Skripsi 68
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Menurut Lull (1995: 31-38), di titik inilah esensi hegemoni:
hubungan di antara agen-agen utama yang menjadi alat sosialisasi
dan orientasi ideologis, yang berinteraksi, kumulatif, dan diterima
oleh masyarakat.
Buku dengan satu pengarang
..... (Lull, 1995: 31 – 38).
Menurut Lull (1995: 31 – 38), .....
Buku dengan dua atau tiga pengarang
….. (Dreyfus dan Rabinow, 1982: 72 – 76).
Dreyfus dan Rabinow (1982: 72 – 76) mengatakan …..
Buku dengan banyak pengarang
...... (Ibrahim, et al., 1997: 52 – 54).
...... (Ibrahim, dkk., 1997: 52 – 54).
Buku yang terdiri dua jilid atau lebih
..... (Lapidus, Vol.1, 1988: 131).
Mengacu pada Lapidus (Vol.1, 1988: 131), ….
Buku terjemahan
….. (Berger, terj., Setio Budi, 2000: 44 – 45).
Berger (terj., Setio Budi, 2000: 44 – 45) menandaskan .....
Artikel dari sebuah buku antologi
..... (Alam, dalam Mastuhu dan Ridwan (eds.), 1998: 77).
Menurut Alam (dalam Mastuhu dan Ridwan (eds.), 1998: 77), .....
Perhatikan: jika editor satu orang maka menggunakan singkatan ed.,
namun jika editor dua orang atau lebih menggunakan singkatan eds.
Artikel dari sebuah jurnal/majalah ilmiah
...... (Hidayat, Jurnal ISKI, No. 2, Oktober 1998: 25-26).
Hidayat (Jurnal ISKI, No. 2, Oktober 1998: 25-26) menyebut …..
Pedoman penulisan Skripsi 69
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Artikel dari koran/majalah
..... (Fukuyama, Koran Tempo, 22 November 2001).
Melandaskan argumen pada Fukuyama (Koran Tempo, 22
November 2001), ......
Berita koran/majalah
..... (Republika, 10 September 2002).
Harian Republika (10 September 2002) memberitakan .....
Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan
..... (Nazaruddin, Skripsi, 2004: 205).
Menurut Nazaruddin (Skripsi, 2004: 205), .....
Makalah seminar yang tidak diterbitkan
..... (Nazaruddin, Makalah, 2007).
Dalam makalahnya yang disampaikan dalam Temu Ilmiah Nasional
Komunikasi, Nazaruddin (2007) mengatakan, .....
Dokumen yang tidak diterbitkan
..... (U.S. Department of Foreign Affairs, 1998).
Dalam dokumen yang dikeluarkan U.S. Department of Foreign
Affairs (1998) disebutkan bahwa …..
Artikel dari internet
….. (Chesney, www.thirdworldtraveler.com/ Robert_McChesney_
page.html, akses 15 Juni 2007).
Mengutip
Chesney
(www.thirdworldtraveler.com/Robert_
McChesney_page.html, akses 15 Juni 2007), …..
Perhatikan: alamat web yang dicantumkan adalah alamat lengkap,
dengan cara copy-paste dari address web secara langsung.
Pernyataan lisan
….. (Samijan, wawancara, 11 November 2006).
Dalam wawancara dengan penulis, Samijan (11 November 2006)
mengatakan ……
Pedoman penulisan Skripsi 70
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Referensi dari sumber kedua
Menurut Marx (seperti dikutip Takwin, 2000: 44), ......
f.
Penggunaan Kutipan dan Referensi
1). Kutipan langsung empat baris atau lebih
Prinsip-prinsip:
a). Kutipan dipisahkan dari teks.
b). Kutipan menjorok ke dalam lebih kurang tujuh karakter. Bila awal
kutipan adalah alinea baru, baris pertama kutipan menjorok lagi ke
dalam lebih kurang tujuh karakter.
c). Kutipan diketik dengan spasi satu.
d). Kutipan diawali dan diakhiri dengan tanda kutip (boleh tidak).
e). Jika menggunakan catatan tubuh (bodynote), maka cacatan tubuh
dicantumkan setelah kutipan. Contoh:
Pertanyaannya
kemudian
adalah
bagaimana
kelas
berkuasa bekerja melalui ideologi untuk melanggengkan
dominasi mereka? Barangkali penting dikutip di sini bagaimana
Marx menjelaskan bekerjanya kelas berkuasa:
“Individu-individu yang menyusun kelas yang berkuasa
berkeinginan memiliki sesuatu/kesadaran dari yang
lainnya. Ketika mereka memegang peranan sebagai
sebuah kelas dan menentukan keseluruhannya dalam
sebuah kurun waktu, hal tersebut adalah bukti diri bahwa
mereka melakukan tersebut dalam jangkauannya kepada
yang lainnya, memegang peranan sekaligus pula sebagai
pemikir-pemikir, sebagai pemproduksi ide serta mengatur
produksi dan distribusi idenya pada masa tersebut.”
(Berger, 2000: 44 – 45)
Dalam
contoh
di
atas,
kalimat
”Pertanyaannya
kemudian.....bekerjanya kelas berkuasa” adalah naskah skripsi.
Kalimat ”Individu-individu.....pada masa tersebut” adalah
Pedoman penulisan Skripsi 71
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
kutipan langsung dari sebuah buku yang ditulis Arthur Asa
Berger, diterbitkan pada tahun 2000, dan kutipan berasal dari
halaman 44-45 buku tersebut.
f). Jika menggunakan catatan kaki (footnote), maka nomor indeks
ditempatkan setelah kutipan, lalu di bagian bawah halaman tersebut
(bagian kaki halaman) terdapat keterangan nomor indeks yang
menjelaskan sumber kutipan tersebut. Contoh:
Pertanyaannya
kemudian
adalah
bagaimana
kelas
berkuasa bekerja melalui ideologi untuk melanggengkan
dominasi mereka? Barangkali penting dikutip di sini bagaimana
Marx menjelaskan bekerjanya kelas berkuasa:
“Individu-individu yang menyusun kelas yang berkuasa
berkeinginan memiliki sesuatu/kesadaran dari yang lainnya.
Ketika mereka memegang peranan sebagai sebuah kelas dan
menentukan keseluruhannya dalam sebuah kurun waktu, hal
tersebut adalah bukti diri bahwa mereka melakukan tersebut
dalam jangkauannya kepada yang lainnya, memegang peranan
sekaligus pula sebagai pemikir-pemikir, sebagai pemproduksi ide
serta mengatur produksi dan distribusi idenya pada masa
tersebut.” 19
Dalam
contoh
di
atas,
kalimat
”Pertanyaannya
kemudian.....bekerjanya kelas berkuasa” adalah naskah skripsi.
Kalimat ”Individu-individu.....pada masa tersebut” adalah kutipan.
Catatan kaki dalam contoh ini bisa dilengkapi dengan keterangan
tambahan. 20
19
Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi
(Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44 – 45.
20
Arthur Asa Berger, Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi
(Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000), hal. 44 – 45. Cukup
jelas, Marx menawarkan gagasan bahwa ide-ide atau gagasan pada suatu masa
adalah yang disebarluaskan dan dipopulerkan oleh kelas berkuasa sesuai
Pedoman penulisan Skripsi 72
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
2). Kutipan langsung kurang dari empat baris
Prinsip-prinsip:
a). Kutipan tidak dipisahkan dari teks (menyatu dengan teks).
b). Kutipan harus diawali dan diakhiri dengan tanda kutip.
c). Jika menggunakan catatan tubuh, contoh:
Bagi sebuah kekuasaan resmi negara, salah satu
representasi ideologi yang penting terwujud dalam pidato dan
pernyataan-pernyataan para penyelenggara kekuasaan negara
tersebut, secara khusus adalah seorang presiden ataupun raja
yang berkuasa. Hart (1967: 61) mengatakan: "The symbolic
dimensions of politics speech-making, for presidents, is a
political act, the mechanism for wielding power."
Dalam contoh di atas, kalimat “Bagi sebuah kekuasaan …..
raja yang berkuasa” adalah naskah skripsi. Kalimat “The symbolic …..
for wielding power” adalah kutipan dari buku yang ditulis R.P. Hart,
diterbitkan pada tahun 1967, dan kutipan berasal dari halaman 61 buku
tersebut.
d). Jika menggunakan catatan kaki, contoh:
Bagi sebuah kekuasaan resmi negara, salah satu
representasi ideologi yang penting terwujud dalam pidato dan
pernyataan-pernyataan para penyelenggara kekuasaan negara
tersebut, secara khusus adalah seorang presiden ataupun raja
yang berkuasa. Hart mengatakan: "The symbolic dimensions of
kepentingannya. Kelas penguasa itu, seperti ditegaskan Marx, merupakan
pemikir, pemproduksi ide sekaligus mengatur distribusi idenya. Dalam hal
produksi dan penyebarluasan ide inilah kita bisa mengurai saling keterkaitan
antara kelas penguasa, ideologi, wacana dan media.
Pedoman penulisan Skripsi 73
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
politics speech-making, for presidents, is a political act, the
mechanism for wielding power." 21
Dalam contoh di atas, kalimat “Bagi sebuah kekuasaan …..
raja yang berkuasa” adalah naskah skripsi. Kalimat “The symbolic …..
for wielding power” adalah kutipan. Catatan kaki dalam contoh ini bisa
dilengkapi dengan keterangan tambahan. 22
3). Kutipan Tidak Langsung.
Prinsip-prinsip:
a). Kutipan tidak dipisahkan dari teks (menyatu dengan teks).
b). Kutipan tidak boleh menggunakan tanda kutip.
c). Jika menggunakan catatan tubuh, contoh:
Media bukanlah sarana netral yang menampilkan
berbagai ideologi dan kelompok apa adanya, media adalah subjek
yang
lengkap
dengan
pandangan,
kepentingan,
serta
keberpihakan ideologisnya. Janet Woollacott dan David Barrat
menegaskan pandangan para teoritis Marxis bahwa ideologi yang
dominanlah yang akan tampil dalam pemberitaan (Wollacott,
1982: 109, Barrat, 1994: 51-52). Media berpihak pada kelompok
dominan, menyebarkan ideologi mereka sekaligus mengontrol
dan memarginalkan wacana dan ideologi kelompok-kelompok
lain.
21
R.P. Hardt, The Sound of Leadership: Presidential Communication in
the Modern-Age (Chicago: Chicago University Press, 1987), hal. 61.
22
Pada dasarnya tiap pemimpin politik selalu menciptakan bahasa
politik yang menjadi kekuatan utama konsolidasi simbolik dalam rangka
mendukung politik dijalankan serta meneguhkan ideologi kekuasaan. Dalam
sebuah studinya mengenai pidato kemenangan presiden di Amerika, Corcohan
menunjukkan bahwa tiap presiden ternyata mempunyai gaya bahasa serta
strategi wacana yang berbeda. Lihat lebih jauh di R.P. Hardt, The Sound of
Leadership: Presidential Communication in the Modern-Age (Chicago: Chicago
University Press, 1987), hal. 61.
Pedoman penulisan Skripsi 74
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Dalam contoh di atas, pernyataan bahwa ”ideologi yang
dominan yang akan tampil dalam pemberitaan” adalah inti pendapat
dari James Wollacott dan David Barrat yang penulis sajikan dalam
bahasa sendiri.
d). Jika menggunakan catatan kaki, contoh:
Media bukanlah sarana netral yang menampilkan
berbagai ideologi dan kelompok apa adanya, media adalah subjek
yang
lengkap
dengan
pandangan,
kepentingan,
serta
keberpihakan ideologisnya. Janet Woollacott dan David Barrat
menegaskan pandangan para teoritis Marxis bahwa ideologi yang
dominanlah yang akan tampil dalam pemberitaan.23 Media
berpihak pada kelompok dominan, menyebarkan ideologi mereka
sekaligus mengontrol dan memarginalkan wacana dan ideologi
kelompok-kelompok lain.
Dalam contoh di atas, catatan kaki bisa dilengkapi dengan
keterangan tambahan. 24
7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka/bibliografi adalah daftar yang berisi buku, artikel,
dokumen, dan segenap kepustakaan lainnya yang digunakan dalam
menyusun sebuah tulisan ilmiah, ditempatkan di bagian terakhir (halaman
terpisah/tersendiri) dari tulisan ilmiah tersebut. Daftar pustaka atau
23
David Barrat, Media Sociology (London and New York: Routledge,
1994), hal. 51-52. Lihat juga Janet Wollacott, “Message and Meanings”, dalam
Culture, Society and the Media, eds. Michael Gurevitch, James Curran and
James Wollacott (London: Methuen, 1982), hal. 109.
24
Keberpihakan media akan menampilkan kelompok dominan dalam
pemberitaan. Lebih jauh, media bukan hanya alat bagi ideologi dominan, tetapi
juga memproduksi ideologi dominan itu sendiri. Lihat David Barrat, Media
Sociology (London and New York: Routledge, 1994), hal. 51-52. Lihat juga
Janet Wollacott, “Message and Meanings”, dalam Culture, Society and the
Media, eds. Michael Gurevitch, James Curran and James Wollacott (London:
Methuen, 1982), hal. 109.
Pedoman penulisan Skripsi 75
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
bibliografi mutlak ada dalam sebuah karya ilmiah, menunjukkan sifat
referensial atas karya tersebut. Bibliografi disusun secara alfabetis
(Lampiran VI.3).
Unsur-unsur dalam sebuah daftar pustaka:
Nama pengarang (ditulis secara terbalik).
Judul buku (termasuk judul tambahannya).
Data publikasi (tempat terbit, nama penerbit, tahun terbit).
Nama pengarang artikel dan judul artikel (untuk artikel).
Data publikasi media, untuk artikel di media (nama media, tanggal
terbit).
Alamat lengkap internet dan waktu akses (untuk bahan dari internet).
Cara penyusunan daftar pustaka:
Buku dengan satu pengarang
Nama pengarang (dibalik). Judul buku. Kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit.
Barrat, David. Media Sociology. London and New York: Routledge, 1994.
Buku dengan dua atau tiga pengarang
Nama pengarang 1 (dibalik), nama pengarang 2 (tidak dibalik), nama pengarang 3
(tidak dibalik). Judul buku. Kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit.
Dreyfus, Hubert L., Paul Rabinow. Beyond Structuralism and Hermeneutics.
Chicago: University of Chicago Press, 1982.
Buku dengan banyak pengarang
Nama pengarang 1 (dibalik), et.al. Judul buku. Kota penerbit: nama penerbit, tahun
terbit.
Ibrahim, Idi Subandi, et.al. Hegemoni Budaya. Yogyakarta: Bentang, 1997.
Buku yang telah direvisi
Pedoman penulisan Skripsi 76
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Nama pengarang (dibalik). Judul buku. Rev.ed. Kota penerbit: nama penerbit,
tahun terbit.
Rakhmat,
Jalaluddin.
Psikologi
Komunikasi.
Rev.ed.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya, 2003.
Buku yang terdiri dua jilid atau lebih
Nama pengarang (dibalik). Judul buku. Volume/Jilid. Kota penerbit: nama penerbit,
tahun terbit.
Lapidus, Ira M. A History of Islamic Societes. Vol.1. Cambridge: Cambridge
University Press, 1988.
Buku terjemahan
Nama pengarang asli (dibalik). Judul buku, terj. nama penerjemah. Kota penerbit:
nama penerbit, tahun terbit.
Berger, Arthur Asa. Media Analysis Techniques, terj. Setio Budi HH. Yogyakarta:
Penerbitan Universitas Atma Jaya, 2000.
Kamus
Nama pengarang kamus (dibalik). Judul kamus. Kota penerbit: nama penerbit,
tahun terbit.
Bagus, Lorens. Kamus Filsafat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994.
Artikel dari sebuah buku antologi
Nama pengarang artikel (dibalik). ”Judul artikel,” Judul buku, ed. nama editor.
Kota penerbit: nama penerbit, tahun terbit.
Alam, Rudi Harisyah. “Perspektif Pasca-Modernisme dalam Kajian Keagamaan,”
Kajian Keagamaan dalam Tradisi Baru Penelitian Agama Islam Tinjauan
Antardisiplin Ilmu, eds. Prof. Dr. Mastuhu, M.Ed., M. Deden Ridwan.
Bandung: Penerbit Nuansa dan PUSJARLIT, 1998.
Pedoman penulisan Skripsi 77
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Perhatian: jika editor satu orang maka menggunakan singkatan ed., namun jika
editor dua orang atau lebih menggunakan singkatan eds.
Artikel dari sebuah jurnal/majalah ilmiah
Nama pengarang artikel (dibalik). ”Judul artikel,” Nama jurnal/majalah ilmiah,
edisi jurnal (bulan terbit, tahun terbit), halaman.
Hidayat, Dedy N. "Paradigma dan Perkembangan Penelitian Komunikasi,"
Jurnal Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, II (Oktober, 1998),
hal. 32-43.
Perhatian: halaman yang dimaksud di daftar pustaka ini adalah halaman dari
awal sampai akhir tempat artikel berada dalam jurnal/majalah ilmiah, bukan
halaman yang dikutip.
Artikel dari koran/majalah
Nama pengarang artikel (dibalik). ”Judul artikel,” Nama media, tanggal dan tahun
terbit.
Fukuyama, Francis. “Benturan Islam dan Modernitas,” Koran Tempo, 22
November 2001.
Berita koran/majalah
”Judul berita,” Nama media, tanggal dan tahun terbit.
“Islam di AS Jadi Agama Kedua,” Republika, 10 September 2002.
Skripsi/Tesis/Disertasi yang belum diterbitkan
Nama penulis (dibalik). ”Judul skripsi/tesis/disertasi.” Level karya, fakultas dan
universitas, nama kota, tahun terbit.
Nazaruddin, Muzayin. “War Against Terrorism: Critical Discourse Analysis.”
Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas
Maret, Surakarta, 2004.
Pedoman penulisan Skripsi 78
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Makalah seminar yang tidak diterbitkan
Nama penulis (dibalik). ”Judul makalah.” Forum penyampaian makalah,
penyelenggara seminar, nama kota, tahun.
Nazaruddin, Muzayin. “Dua Tipe Perempuan dalam Film dan Sinetron Mistik
Indonesia.” Makalah disampaikan dalam Temu Ilmiah Nasional, Fakultas
Psikologi Universitas Indonesia, Jakarta, 2007.
Dokumen yang tidak diterbitkan
Lembaga yang mengeluarkan dokumen. Nama dokumen. Nama kota, tanggal dan
tahun dikeluarkan dokumen.
U.S. Department of Foreign Affairs. Testimony by John. J. Maresca, Vice President
International Relations Unocal Corporation to House Committee on
International Relations Subcommittee on Asia and The Pacific.
Washington D.C., 12 February 1998.
Artikel di internet
Nama penulis (dibalik). ”Judul artikel.” Alamat lengkap internet (waktu akses).
McChesney,
Robert.
“Rich
Media
Poor
Democracy.”
www.thirdworldtraveler.com/Robert_McChesney_page.html
(akses
16
Agustus 2006).
”Judul artikel.” Alamat lengkap internet (waktu akses).
“Pengelolaan
Bencana:
Pengelolaan
Kerentanan
Masyarakat.”
www.walhi.or.id/kampanye/bencana (akses 17 Agustus 2006).
Pedoman penulisan Skripsi 79
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
BAB V
SISTEMATIKA PENYUSUNAN ARTIKEL ILMIAH
5.1 Pendahuluan
Artikel ilmiah merupakan naskah yang sistematik dan utuh berupa garisgaris besar (outlines) mengenai suatu masalah, dan ditulis dengan pendekatan
satu atau lebih disiplin keilmuan yang ilmiah untuk dimuat di jurnal atau buku
kumpulan artikel yang ditulis sesuaikan dengan konvensi dan syarat yang
berlaku. Artikel ilmiah merupakan hal yang tidak asing lagi bagi cendikiwan
akademik. Dalam hal ini ada dua bentuk artikel ilmiah, artikel konseptual
merupakan gagasan atau ide yang diangkat dari ide penulis, dimana diantara
bagian pendahuluan dan bagian penutup dapat berisi beberapa subbab dan
artikel penelitian merupakan artikel yang diangkat dari hasil penelitian, dimana
diantara bagian pendahuluan dan bagian penutup terdapat bagian landasan
teoritis, metodologi penelitian, hasil, dan pembahasan.
Artikel ilmiah dapat dianggap valid setelah melalui proses peer review
oleh satu atau beberapa pemeriksa (yang juga merupakan akademisi di bidang
yang sama) dalam rangka untuk memeriksa isi makalah apakah telah sesuai
untuk dipublikasikan di jurnal. Sebuah makalah dapat mengalami beberapa kali
pemeriksaan dan revisi, sebelum akhirnya dapat diterima untuk publikasi.
Cara penyajian artikel ilmiah sangat beragam tergantung pada bidang
ilmu (sosial atau eksakta) dan macam artikel yang dipublikasikan, apakah hasil
eksperimen (original article) ataukah kajian kepustakaan (review article).
Namun demikian, meskipun tidak ada format baku yang berlaku universal, suatu
artikel ilmiah harus mengandung unsur-unsur utama seperti judul artikel,
identitas penulis, batang tubuh dan daftar pustaka. Setiap penerbit memiliki
petunjuk redaksi (instruction for authors) yang mutlak harus diikuti oleh
penulis. Oleh karena itu perlu untuk mempelajari format, teknik penulisan,
persyaratan administrasi serta ketentuan lainnya dari penerbit yang dituju.
Pedoman penulisan Skripsi 80
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
5.2 Sistimatika Penulisan
Secara garis besar, kerangka suatu artikel ilmiah terdiri atas 3 bagian,
yakni bagian awal, batang tubuh dan bagian akhir tulisan. Inti dari karya ilmiah
ada pada bagian batang tubuh, secara profesional bagian batang tubuhlah yang
paling panjang. Jika dianalogikan dengan tubuh manusia, ada tiga bagian yaitu
bagian kepala, bagian badan dan bagian kaki. Dimana tidak menjadi logis
bagian kepala atau kaki lebih besar dari pada bagian badan. Demikian dengan
karya ilmiah akan menjadi tidak logis jika uraian bagian pengenal atau akhir
lebih panjang dari pada uraian batang tubuh.
5.2.1 Bagian Awal
Bagian awal suatu artikel ilmiah mencakup informasi umum diantaranya
yaitu judul, nama penulis, abstrak, kata kunci.
a. Judul
Judul hendaknya singkat namun menarik minat untuk membaca isi
artikel. Judul yang relatif singkat tersebut hendaknya juga menggambarkan isi
atau topik artikel, berupa penyataan yang memiliki frasa dan klausa yang
mencerminkan isi artikel ilmiah. Dimana Judul yang ditulis memakai tulisan
times new roman dengan ukuran 14 yang dibold.
b. Nama Penulis
Nama penulis atau para penulis yang biasa disebut baris kepemilikan
yang mana dicantumkan nama secara lengkap tampa gelar dan jika penulis lebih
dari satu, keseluruhan nama harus dicantumkan. Nama institusi dan alamat
email penulis juga harus dicantumkan untuk korespondensi serta membantu
pembaca yang menginginkan informasi lebih lanjut mengenai artikel tersebut
ataupun untuk korespondensi langsung dengan penulis mengenai hal-hal yang
lain.
Untuk nama penulis menggunakan times new roman yang menggunakan
huruf kapital diawal yang dibold dan untuk alamat istansi menggunakan huruf
kapital serta alamat email menggunakan huruf kecil yang digaris bawah.
Pedoman penulisan Skripsi 81
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
c. Abstrak
Abstrak yang merupakan gambaran secara umum dari karya ilmiah yang
merupakan salah satu bagian yang wajib dibuat oleh penulis dalam suatu artikel
ilmiah. Abstrak yang dibuat mencakup seluruh bagian isi, dari pendahuluan
sampai penutup, diantaranya ada alasan atau tujuan, latar belakang
permasalahan, kajian pustaka, metode, hasil dan pembahasan, serta simpulan.
Abstrak disajikan dalam bentuk satu paragraf, penulisan awal untuk kata
abstarak dengan huruf kapital yang dibold, dengan isi rentangan 150-300 kata
yang mengemukakan hal-hal yang telah dilakukan secara singkat, padat dan
informatif, serta abstrak disajikan dalam 2 bahasa, untuk bahasa Inggris digaris
miring atau italic tetapi tidak untuk bahasa Indonesia.
d. Kata Kunci
Kata-kata kunci sangat berguna dalam penelusuran kepustakaan,
sehingga semakin banyak kata kunci yang ditampilkan akan semakin besar
peluang bagi artikel tersebut untuk muncul bila dilakukan penelusuran pustaka.
Minimal terdapat 3 kata kunci yang dicantumkan di dalam baris kata-kata kunci.
5.2.2 Batang Tubuh
Bagian ini merupakan inti dari artikel ilmiah dan berisikan bagianbagian seperti: pendahuluan, metode, hasil dan pembahasan, kesimpulan dan
saran
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan bagian yang menampung latar belakang
masalah, identifikasi masalah, perumusan masalah, studi kepustakaan dan
perumusan hipotesis/tujuan. Tujuan penulisan serta kajian kepustakaan benarbenar relevan dengan kajian dan mengarah pada perumusan hipotesis/tujuan
penulisan. Pencapaian tujuan penulisan artikel ilmiah umumnya dijabarkan
dalam bentuk hipotesis yang akan diuji atau gejala alam/sosial yang akan
diungkapkan atau bisa juga untuk mengungkapkan gagasan baru.
Pedoman penulisan Skripsi 82
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
b. Metodologi
Metoda adalah bagian di mana penulis menguraikan secara singkat
namun jelas hal-hal yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan kajian.
Pendekatan yang digunakan atau cara pengumpulan data/informasi, metode,
sasaran, populasi dan sampel, serta langkah-langkah analisis data.
c. Hasil dan Pembahasan
Hasil dan Pembahasan dijabarkan secara terpisah. Hasil dan
pembahasan merupakan bagian artikel yang bertujuan untuk menyampaikan
informasi baru hasil temuan riset yang telah dilakukan.
d. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan dan Saran merupakan puncak sekaligus penutup dari
seluruh rangkaian artikel ilmiah. Kesimpulan hendaknya singkat, padat namun
penuh arti serta informatif
sesuai dengan sistematika pembahasan hasil
penelitian. Saran dapat dikemukakan apabila ada temuan yang signifikan yang
diyakini dapat memberikan manfaat kepada masyarakat jika diterapkan. Ada
kalanya saran dibuat berupa rekomendasi untuk penelitian lebih lanjut yang
biasanya dinyatakan secara ekspkisit maupun implisit di dalam Kesimpulan.
5.2.3 Bagian Akhir Penulisan
Daftar Pustaka merupakan bagian akhir suatu artikel ilmiah yang selalu
harus ada. Daftar Pustaka yang dimunculkan adalah referensi yang ada didalam
artikel ilmiah.
5.3 Format Tulisan
Format tulisan untuk artikel ilmiah adalah sebagai berikut:
5.3.1 Jenis dan ukuran kertas
Kertas HVS ukuran A4 (210 mm x 297 mm) 70 gram.
Pedoman penulisan Skripsi 83
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
5.3.2 Jarak spasi
Jarak spasi untuk abstrak dan daftar pustaka 1 spasi, dan untuk bagian
batang tubuh 1,5 spasi. Jarak tepi (margin): Tepi atas : 3.5 cm, Tepi bawah: 3.0
cm, Tepi kiri: 4.0 cm, Tepi kanan: 3.0 cm, serta menggunakan collumns two
membagi dua kolom pada bagian batang tubuh sampai bagian penutup.
5.3.3 Print out
Artikel ilmiah di printout perhalaman tidak bolak-balik (seperti buku).
5.3.4 Jenis huruf
Jenis huruf menggunakan Times New Roman, ukuran 12. Kata yang
berasal dari bahasa asing ditulis miring (italic). Khusus untuk prodi bahasa
Inggris artikel ilmiah ditulis dalam bahasa Inggris. Artikel ilmiah ditulis dengan
menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah penulisan
ilmiah berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 46 Tahun 2009
Tentang Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan.
Penulisan mengikuti pola SPO (subjek, predikat dan objek) dan diupayakan
menggunakan kalimat pasif. Rumus dan lambang matematika ditulis sesuai
kaidah penulisan ilmiah yakni menggunakan fasilitas equation yang ada di
software Microsoft Office dengan tipe huruf Times New Roman menggunakan
normal text. Tabel-tabel dan gambar-gambar, jika ada, sedapat mungkin juga
disajikan pada kertas yang sama/halaman.
5.3.5 Penomoran Subbab dan Anak Subbab
Penomoran sub bab dan anak sub bab dan seterusnya digunakan sistem
penomoran yang mengikuti pola Heading yakni nomor subbab diawali dengan
nomor bab. Sistem penomoran ini membentuk baris kalimat tulisan tidak masuk
ke bagian dalam. Tulisan selalu berawal dari tepi kiri maksimum (kecuali awal
paragrap berada sutu tabs penuh). Contoh penomoran sub bab dan anak bab dan
seterusnya dapat dilihat pada lampiran.
Pedoman penulisan Skripsi 84
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
5.3.6 Nomor Halaman
Nomor halaman diletakkan pada bagian tengah dengan menggunakan
angka Arab.
5.3.7 Tabel dan Gambar
Nomor terdiri dari 2 bagian, bagian pertama menunjukkan bab
sedangkan bagian kedua menunjukkan nomor tabel dan begitu juga dengan
gambar (contoh: Tabel 2.1, Tabel 3.2, Tabel 3.3, dan Gambar 2.1, Gambar 3.2,
Gambar 3.3 dan sebagainya). Nomor dan Judul Tabel atau gambar diletakkan di
atas tabel serta setiap kata dimulai dengan huruf besar. Tabel yang berasal dari
penulis lain atau dari sumber lain maka harus dicantumkan sumber. Tulisan
sumber diletakkan tepat dibawah tabel berjarak 1 spasi dari tabel atau gambar.
5.3.8 Berbagai tingkatan bagian judul isi dan jumlah kata dalam karya ilmiah
Setiap bagian bab diketik dengan huruf romawi dengan jarak seimbang
dari tepi kiri dan kanan (center), dan ditebalkan. Nomor bagian bab ditulis
dalam huruf Arab, judul bab ditulis pada baris berikutnya. Sub-judul : hurufhuruf pertama setiap kata, ditulis dengan huruf besar yang ditebalkan dan
diletakkan mulai dari tepi kiri. Anak sub-judul : ditulis mulai dari tepi sebelah
kiri dan ditebalkan. Huruf pertama dari anak sub-judul ditulis dengan huruf
besar. Penomoran sub judul dan anak sub judul mengikuti pola penomoran
gambar yakni ditulis dengan huruf abjad, di awali nomor bab, sub bab, anak sub
bab dan seterusnya (contoh terdapat pada lampiran).
5.3.9 Kutipan
Kutipan dari penulis sebelumnya atau dari pihak lain ditulis dengan
tulisan yang diawali serta diakhiri dengan nama pengarang dan tahun yang
berada dalam buka tutup kurang serta kalimat yang dikutip diberi tanda petik.
Jarak baris pada kutipan sama dengan jarak baris tulisan lain dan mengikuti
paragraph sebelumnya atau sesudahnya.
Pedoman penulisan Skripsi 85
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Contoh:
Cholik (2011) Menyatakan “Model pembelajaran pendidikan jasmani
yang kreatif dan inofatif sangat diperlukan guna memberikan nuansa dan warna
baru bagi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani yang
berdampak pada meningkat peserta didik untuk mengikuti pembelajaran yang
menyenangkan”.
Jika sumber diletakkan pada awal kalimat maka penulisan penulis diluar
tanda kurung dan tahun diletakkan dalam kurung
Contoh: Faqih dalam Sulistijono (2006) berpendapat olahraga adalah aktifitas
fisik yang melibatkan......).
5.3.10 Sumber Acuan
Semua sumber pustaka yang dikutip dalam artikel ilmiah harus dicantumkan.
Cara menyebutkan sumber ialah dengan menuliskan nama pengarang dan tahun
publikasi didalam kurung. Untuk kutipan yang diambil tidak secara langsung
dari aslinya maka yang dituliskan adalah nama penulis asli dan nama
penyunting. Contoh:
1) Menurut Suharsimi Arikunto dalam bukunya terbitan tahun 2011 maka
ditulis: Arikunto (2011) menyatakan bahwa pendidikan……).
2) Menurut Faqih (1997) yang dikutip Sulistijono dalam bukunya terbitan tahun
2006 maka ditulis: Faqih dalam Sulistijono (2006) berpendapat olahraga
adalah aktifitas fisik yang melibatkan......).
Maka Sumber pustaka ditulis nama penulis bagian belakang tanpa gelar atau
predikat atau status.
Sumber acuan lain dari tulisan ilmiah nasional resmi atau internasional
resmi, journal nasional atau internasional terakreditasi, buku (memiliki ISBN),
tulisan ilmiah yang dipublikasikan lewat media internet (harus memiliki nomor
DOI), situs resmi (situs Negara, pemerintah, akademik, badan resmi nasional
Pedoman penulisan Skripsi 86
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
atau internasional, perusahaan milik pemerintah, dan sejenisnya), media
elektronik dan cetak resmi, tabloid, manual atau brosur yang dikeluarkan oleh
badan-badan resmi. Tulisan ilmiah nasional resmi, contoh: Perundangundangan, peraturan, himbauan pemerintah dan sebagainya. Tulisan ilmiah
internasional, contoh: Laporan PBB, laporan UNICEF, peraturan Bank Asia dan
lain sebagainya. Journal Nasional dan internasional terakreditasi, contoh:
Elsevier, ACS, International Journal Of Special Education, Jurnal Pendidikan
dan Pembelajaran (JPP) dan sebagainya. Journal nasional harus memiliki nomor
ISSN. Jika journal masih belum memiliki nomor halaman atau tahun terbitan
(karena journal yang dimaksud masih baru) maka perlu menuliskan nomor DOI.
Situs Negara, pemerintah atau akademik serta badan resmi nasional atau
internasional, contoh LIPI, PERTAMINA, PBB, UNICEF, UPI Bandung, UI
Jakarta dan sebagainya. Situs-situs internet resmi, contoh; www...go.id,
www...go.sin, www....ac.id, www...edu.us, www....co.id, www….co.mal dan
sebagainya. Situs-situs yang tidak diperbolehkan untuk di jadikan rujukan
adalah situs-situs tidak resmi atau situs yang mengambil bahan tulisan dari
penulis lain seperti Wikipedia, blog, wordpress, atau www………com, dan
sejenisnya. Tulisan-tulisan ilmiah yang dapat dijadikan rujukan bisa diambil di
google scolar.
5.3.17 Daftar Acuan atau Daftar Pustaka
Daftar pustaka ditulis berurutan sesuai abjad, menggunakan huruf Times
New Roman, ukuran 12. Daftar pustaka mengikuti pola penulisan American
Psychological Association atau menggunakan salah satu program mendeley.
Contoh penulisan daftar pustaka ada pada bagian Lampiran.
Pedoman penulisan Skripsi 87
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
BAB VI
PLAGIARISME
A. PENDAHULUAN
Sebagai sebuah lembaga pendidikan Perguruan Tinggi memiliki
kewajiban untuk memberikan informasi terkait dengan tindakan plagiarisme.
Ini merupakan tanggungjawab mutlak Perguruan tinggi sebagai salah satu
pusat ilmu pengetahuan. Berdasarkan buku ini diharapkan kepada segenap
civitas academica (mahasiswa, tenaga pendidik, dan tenaga kependidikan)
UNIMUDA Sorong dapat menjadi rujukan dalam menyusun sebuah karya
ilmiah serta terhindar dari tindakan plagiarisme.
Beberapa praktik plagiarisme yang muncul menjadi sebuah pelajaran
berharga tentunya bagi lembaga pendidikan untuk lebih ketat dalam
menyeleksi sebuah karya ilmiah. Oleh karena itu, segenap mahasiswa, tenaga
pendidik dan tenaga kependidikan wajib memiliki pemahaman tentang
prkatik-praktik plagiarisme. Hal ini menjadikan kita lebih menghormati,
menghargai dan mengakui atas cipta, karya dan hasil kerja orang lain.
Perkembangan sebuah ilmu pengetahuan tidak dapat dilepaskan dari
hasil kerja dan olah pikir orang-orang sebelumnya, yang dituangkan kedalam
sebuah karya. Maka sebagai konsekuensinya pada saat menyusun karya
ilmiah diwajibkan untuk menyebutkan sumber atau asal usul rujukan yang
dituju. Hal ini sebagai bukti integritas dalam menyusun karya ilmiah.
B. PENGERTIAN PLAGIARISME
Kata plagiarisme secara etimologi berasal dari bahasa Latin “plagiare”
yang berarti mencuri. Menurut sastrawan Ajib Rosidi sebagaimana dikutip
Teuku Kemal Fasya, plagiat adalah pengumuman sebuah karya pengetahuan
atau seni oleh ilmuwan atau seniman kepada publik atas semua atau sebagian
besar karya orang lain tanpa menyebutkan nama sang pengarang yang
diambil karyanya (Soelistyo, 2011, p.17).
Sementara
menurut
Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
(KBBI)
plagiat merupakan kata nominal yang berarti pengambilan karangan atau
Pedoman penulisan Skripsi 88
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
pendapat orang lain dan menjadikan seolah-olah karangan atau pendapatnya
itu buatan sendiri. Sedikit atau banyak karya orang lain yang kita ambil atau
kutip tentu membawa konsekuensi untuk menuliskan sumber yang kita rujuk.
Serupa
dengan
Peraturan
Menteri
Pendidikan
Nasional
(PERMENDIKNAS) Indonesia Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan
dan Penanggulangan Plagiat Di Perguruan Tinggi Pasal 1 ayat 1 mengatakan
bahwa:
“Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu
karya ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya ilmiah
pihak lain yang diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan
sumber secara tepat dan memadai”.
Pelaku dari tindakan plagiat disebut dengan plagiator, dijelaskan dalam
PERMENDIKNAS Nomor 17 Tahun 2010 Pasal 1 ayat 2 yakni:
“Plagiator adalah orang perseorangan atau kelompok atau pelaku
plagiat, masing-masing bertindak untuk diri sendiri, untuk kelompok
atau untuk dan atas nama suatu badan”.
1. TIPE DAN BENTUK TINDAKAN PLAGIARISME
Mengutip
tulisan
Belinda
Rosalina
mengenai
tipe-tipe
plagiarisme yang didasari dari tulisan Parvati Iyer dan Abhipsita Singh,
sebagai berikut (Soelistyo, 2011, p.19):
a) Plagiarisme Ide (Plagiarism of Ideas)
Relatif sulit dibuktikan karena ide atau gagasan itu bersifat
abstrak dan berkemungkinan memiliki persamaan dengan ide
orang lain. Oleh karena itu, perlu bahan bukti yang cukup
untuk memastikan adanya plagiarisme. Cara paling mudah
untuk membuktikan adanya plagiarisme adalah dengan
mempertanyakan apakah ia mendapatkan keuntungan dari
pemikiran orang lain. Plagiarisme atas ide banyak terjadi
dalam kehidupan berkesenian dan kebudayaan.
Pedoman penulisan Skripsi 89
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Di Indonesia, karya film, tari maupun novel lazim diakui
sebagai karya adaptasi, gubahan atau saduran. Sesungguhnya
semua itu merupakan plagiarisme ide, sejauh apabila tidak
dinyatakan sumber yang menjadi rujukannya. Dalam UU Hak
Cipta,
karya-karya
adaptasi,
gubahan,
dan
saduran
mendapatkan perlindungan tersendiri. Demikian pula karya
tafsir dan terjemahannya. Plagiarisme seperti ini mendapat
dukungan yang lemah dari undang-undang. Sebab, secara
konseptual UU Hak Cipta hanya komit untuk melindungi
ekspresi bukan ide. Jadi, sepanjang masih berupa ide atau
gagasan, UU Hak Cipta tidak menjamin perlindungan
hukumnya.
b) Plagiarisme Kata Demi Kata (Word-for-word plagiarism)
Serupa dengan slavis copy, yaitu menhutip karya orang lain
secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya.
Dianggap plagiarisme karena skala pengutipannya sangat
substansial. Sehingga seluruh ide atau gagasan penulisnnya
benar-benar diambil. Banyak dilakukan pada karya tulis puisi.
c) Plagiarisme atas sumber (Plagiarism of source)
Dikatakan plagiarisme karena tidak menyebutkan sumber
secara lengkap selengkap-lengkapnya referensi yang dirujuk
dalam kutipan.
d) Plagiarisme Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)
Plagiarisme ini terjadi apabila seseorang mengaku sebagai
pengarang dari karya tulis yang disusun oleh orang lain.
Tindakan ini dilakukan dengan kesadaran dan motif
kesengajaan untuk membohongi publik.
Menurut Felicia Utorodewo dalam bukunya Bahasa Indonesia:
Sebuah Pengantar Penulisan Ilmiah, merincikan beberapa bentuk tindakan
berikut sebagai tindakan plagiarisme (Soelistyo, 2011, p.34):
a) Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri;
Pedoman penulisan Skripsi 90
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
b) Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri;
c) Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri;
d) Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil
sendiri;
e) Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang
berbeda tanpa menyebutkan asal- usulnya;
f) Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung)
tanpa menyebutkan sumbernya; dan
g) Meringkas
dan
memparafrasekan
dengan
menyebut
sumbernya, tetapi rangkaian kalimat dan pilihan katanya
masih terlalu sama dengan sumbernya.
Sementara
itu,
tindakan-tindakan
yang
tidak
tergolong
plagiarisme antara lain:
a) Menggunakan informasi yang berupa fakta umum.
b) Menuliskan kembali (dengan mengubah kalimat atau
parafrase) opini orang lain dengan memberikan sumber jelas.
c) Mengutip secukupnya tulisan orang lain dengan memberikan
tanda batas jelas bagian kutipan dan menuliskan sumbernya.
2. PENCEGAHAN PLAGIAT
Pencegahan plagiat adalah tindakan preventif yang dilakukan oleh
Pimpinan Perguruan Tinggi yang bertujuan agar tidak teradi plagiat di
lingkungan perguruan tingginya. Upaya yang dilakukan Perguruan tinggi
dalam mencegah tindakan plagiarisme diatur dalam PERMENDIKNAS
Nomor 17 Tahun 2010 Bab Pencegahan Plagiat IV Pasal 6 sampai
dengan Pasal 9.
Pasal 6:
(1) Pimpinan Perguruan Tinggi mengawasi pelaksanaan kode etik
mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang ditetapkan
oleh senat perguruan tinggi/organ lain yang sejenis, yang antara
lain berisi kaidah pencegahan dan pengangulangan plagiat.
Pedoman penulisan Skripsi 91
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
(2) Pimpinan Perguruan Tinggi menetapkan dan mengawasi
pelaksanaan gaya selingkung untuk setiap bidang ilmu, teknologi,
dan seni yang dikembangkan oleh perguruan tinggi.
(3) Pimpinan Perguruan Tinggi secara berkala mendiseminasikan
kode etik mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan dan gaya
selingkung yang sesuai agar tercipta budaya anti plagiat.
Pasal 7
(1) Pada setiap karya ilmiah yang dihasilkan di lingkungan
perguruan tinggi
harus
dilampirkan
pernyataan
yang
ditandatangani
oleh
penyusunnya bahwa :
a. Karya ilmiah tersebut bebas plagiat;
b. Apabila dikemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam
karya
ilmiah tersebut, maka
menerima
sanksi
sesuai
penyusunnya
ketentuan
bersedia
peraturan
perudanganundangan.
(2) Pimpinan
Perguruan
Tinggi
wajib
menguggah
secara
elektronik semua karya
ilmiah mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang telah
dilampiri pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui
portal Garuda (Garda Rujukan Digital) sebagai titik akses terhadap
karya
ilmiah
mahasiswa/dosen/peneliti/tenaga
kependidikan
Indonesia, atau portal lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi.
Pasal 8
(1) Karya Ilmiah yang digunakan untuk pengangkatan awa atau
keaikan jabatan akademim dan kenaikan pangkat dosen selain
harus memenuhi ketentuan Pasal 7 juga harus dilakukan penilaian
sejawat sebidang (peer review) oleh paling sedikit 2 (orang) dosen
yang memiliki jabatan akademik dan kualifikasi akademik dosen
diusulkan.
Pedoman penulisan Skripsi 92
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
(2) Penilaian sejawat sebidang sebagaimaa dimaksud pada ayat (1)
dilakukan pada saat usul pngangkatan awal atau kenaikan jabatan
akademik tersebut diproses pada:
a. Tingkat jurusan/depratemen/bagian, untuk jabatan akademik
asisten ahli dan lektor;
b. Tingkat jurusan/departemen/bagian, senat akademik/organ lain
yangs ejenis ada aras fakultas dan/atau aras perguruan tinggi
untuk jabatan akademik lektor kepala dan guru besar/professor.
(3) Untuk kenaikan jabatan akademik guru besar/professor
dilakukan pula penilaian sejawat sebidang oleh paling sedikit 2
(dua) guru besar/profesor dari perguruan tinggi lain.
Pasal 9
(1) Karya Ilmiah yang digunakan untuk pengangkatan awal atau
kenaikan jabatan fungsional dan kenaikan pangkat peneliti/tenaga
kependidikan selain harus memenuhi ketentuan Pasal 7 juga harus
dilakukan penilaian sejawat sebidang (peer review) oleh paling
sedikit 2 (orang) sejawat sebidang yang memiliki jabatan
fungsional dan kualifikasi akademik yang setara atau lebih tinggi
dari jabatan fungsional dan kualifikasi akademik peneliti/tenaga
kependidikan yang diusulkan.
(2) Penilaian sejawat sebidang sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilakukan pada saat usul pengangkatan awal atau kenaikan
jabatan fungsional tersebut diproses pada perguruan tinggi yang
bersangkutan.
3. PENANGGULANGAN PLAGIAT
Penanggulangan plagiat adalah tindakan represif yang dilakukan
oleh Pimpinan Perguruan Tinggi dengan menjatuhkan sanksi kepada
plagiator
di
mengembalikan
lingkungan
kredibilitas
perguruan
akademik
tingginya
yang
perguruan
bertujuan
tinggi
yang
bersangkutan.
Pedoman penulisan Skripsi 93
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Hal ini diatur lebih lanjut pada PERMENDIKNAS Nomor 17
Tahun 2010 Bab V Penanggulangan Pasal 10 dan Pasal 11.
Pasal 10
(1) Dalam hal diduga telah terjadi plagiat oleh mahasiswa, ketua
jurusan/departemen/bagian membuat persandingan antara karya
ilmiah mahasiswa dengan karya dan/atau karya ilmiah yang diduga
merupakan sumber yang tidak dinyatakan oleh mahasiswa.
(2) Ketua jurusan/departemen/bagian meminta seorang dosen
sejawat sebidang untuk memberikan kesaksian secara tertulis
tentang kebenaran plagiat yang diduga telah dilakukan mahasiswa.
(3) Mahasiswa yang diduga melakukan plagiat diberi kesempatan
melakukan
pembelaan
di
hadapan
ketua
jurusan/departemen/bagian.
(4) Apabila berdasarkan persandingan dan kesaksian telah
terbukati terjadi plagiat, maka ketua jurusan/departemen/bagian
menjatuhkan sanksi kepada mahasiswa sebagai plagiator.
(5) Apabila salah satu dari persandingan atau kesaksian, ternyata
tidka dapat membuktikan terjadinya plagiat, maka sanksi tidak
dapat dijatuhkan keapda mahasiswa yang diduga melakukan
plagiat.
Pasal 11
(1)
Dalam
hal
diduga
telah
terjadi
plagiat
oleh
dosen/peneliti/tenaga kependidikan, Pimpinan Perguruan Tinggi
membuat persandingan antara karya ilmiah dosen/peneliti/tenaga
kependidikan dengan karya dan/atau karya ilmiah yang diduga
merupakan
sumber
yang
tidak
dinyatakan
oleh
dosen/peneliti/tenaga kependidikan.
(2)
Pemimpin/Pimpinan
Perguruan
Tinggi
meminta
senat
akademik/organ lain yang sejenis untuk memberikan pertimbangan
Pedoman penulisan Skripsi 94
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
secara tertulis tentang kebenaran plagiat yang diduga telah
dilakukan dosen/peneliti/tenaga kependidikan.
(3) Sebelum Senat akademik/organ lain yang sejenis memberikan
pertimbangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), senat
akademik/organ lain yang sejenis meminta komisi etik dari senat
akademik/organ lain yang sejenis untuk melakukan telaah tentang:
a. kebenaran plagiat,
b. proporsi karya dan/atau karya ilmiah pihak lain yang diakui
sebagai karya ilmiah plagiator, yang diduga telah dilakukan
dosen/peneliti/tenaga kependidikan.
(4) Senat akademik/organ lain yang sejenis menyelenggarakan
sidang dengan acara membahas hasil telaah komisi etik, dan
mendengar pertimbangan para anggota senat akademik/organ lain
yang sejenis, serta merumuskan pertimbangan yang akan
disampaikan kepada Pemimpin/Pimpinan Perguruan Tinggi.
(5) Dosen/peneliti/tenaga kependidikan yang diduga melakukan
plagiat diberi kesempatan melakukan pembelaan di hadapan sidang
senat akademik/orga lain yang sejenis.
(6) Apabila berdasarkan persandingan dan hasil telaah telah
terbukti terjadi plagiat, maka senat akademik/organ lain yang
sejenis merekomedasikan sanksi untuk dosen/peneliti/tenaga
kependidikan sebagai
plagiator kepada
Pemimpin/Pimpinan
Pergruan Tinggi untuk dilaksanakan.
(7) Apabila salah satu dari persandingan atau hasil telaah, ternyata
tidka dapat membuktikan terjadinya plagiat, maka sanksi tidak
dapat dijatuhkan kepada dosen/peneliti kependidikan yang diduga
melakukan plagiat.
Pedoman penulisan Skripsi 95
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
C. SANKSI PLAGIAT
Undang‐Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 25 ayat 2 dan pasal 70 mengatur sanksi bagi masyarakat yang
melakukan plagiat, khususnya yang terjadi di lingkungan akademik. Sanksi
tersebut adalah sebagai berikut :
Pasal 25 ayat 2:
Lulusan perguruan tinggi yang karya ilmiahnya digunakan untuk
memperoleh gelar akademik, profesi, atau vokasi terbukti merupakan
jiplakan dicabut gelarnya.
Pasal 70:
Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan
gelar akademik,
profesi, atau vokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat (2)
terbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling
lama dua tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp
200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Peraturan Menteri Nomor 17 Tahun 2010 telah mengatur sanksi bagi
mahasiswa yang melakukan tindakan plagiat. Jika terbukti melakukan plagiasi
maka seorang mahasiswa akan memperoleh sanksi sebagai berikut:
1. Teguran.
2. Peringatan tertulis.
3. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa.
4. Pembatalan nilai.
5. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa.
6. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
7. Pembatalan ijazah apabila telah lulus dari proses pendidikan.
Pedoman penulisan Skripsi 96
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
DAFTAR PUSTAKA
American Psychological Association. (2001). Publications Manual of the
American Psychological Association (4th ed.) Washington D.C.: Author.
Anonim. (1991). Ensiklopedi Nasional Indonesia. 1991. Jakarta: PT Cipta Adi
Pustaka.
Atmadilaga, D. (1997). Panduan Skripsi, Tesis dan Disertasi. Bandung: Pionir
Jaya.
Kerlinger, F. (1986). Foundations of Behavioral Research. Third Edition. New
York: Holt, Rinehart and Winston, Inc.
Partino, H.R. (2005a). Kematangan Karir Siswa SMA Kota Jayapura Provinsi
Papua. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada (Disertasi doktor Psikologi
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta).
--------------. (2005b). Pengantar Statistika. Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa.
--------------. (2005c). Statistika Inferensial. Yogyakarta: Pustaka Mahasiswa.
--------------. (2006). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Yogyakarta: Pustaka
Mahasiswa.
Suryabrata, S. (2003). Pengembangan Alat Ukur Psikologis. Yogyakarta: Andi
Offset.
Suryabrata, S. (2004).
Persada.
Metodologi Penelitian. Jakarta: PT RajaGrafindo
Tim Penyusunan Kamus Bahasa Indonesia. (2008). Kamus Bahasa Indonesia.
Jakarta: Pusat Bahasa.
Universitas Gadjah Mada. (2001). Petunjuk Penulisan Usulan Penelitian dan
Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Universitas Negeri Malang. (2004). Panduan Penulisan Tesis dan Disertasi.
Malang: Universitas Negeri Malang.
Yani. (2006). Aspek Kebahasaan dalam Tulisan Ilmiah. Jakarta: Direktorat
Pembinaan Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.
Pedoman penulisan Skripsi 97
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
DAFTAR LAMPIRAN
1. HALAMAN JUDUL (Cover)
2. HALAMAN SUB JUDUL
3. LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
4. LEMBAR PERNYATAAN
5. LEMBAR VALIDASI INSTRUMEN
6. MOTO DAN PERSEMBAHAN
7. LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
8. CONTOH PENULISAN ABSTRAK
9. CONTOH PENULISAN TABEL
10. CONTOH PENULISAN GAMBAR
11. CONTOH DAFTAR ISI
12. CONTOH DAFTAR TABEL
13. CONTOH DAFTAR GAMBAR
14. CONTOH DAFTAR LAMPIRAN
15. CONTOH DAFTAR PUSTAKA
16. RIWAYAT HIDUP
17. LEMBAR BIMBINGAN
Pedoman penulisan Skripsi 98
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Lampiran 1. Contoh Sampul/Cover Depan
Pedoman penulisan Skripsi 99
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Lampiran 2. Contoh Halaman Sub Judul
PENGARUH UANG BELANJA TERHADAP ROMANTISME PASANGAN
PADA MAHASISWA UNIMUDA SORONG
Skripsi
Untuk memperoleh derajat sarjana pada
Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong (UNIMUDA)
Sorong
Dipertahankan dalam ujian Skripsi
Pada tanggal 5 Juli 2019
Oleh
Firman Yuliandri Agnesa Anugerah Dheni
Lahir
Di Sorong
Pedoman penulisan Skripsi 100
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Lampiran 3. Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui tim pembimbing
Pada: …………………………….
Pembimbing I
Dr. Herningsih, M.M.
……………………………………….
NIDN. 1212085701
(tanda tangan dosen pembimbing)
…………………..…………………
Contoh
Pembimbing II
Ihsan, M.Pd.
……………………………………….
(tanda tangan dosen pembimbing)
…………………..…………………
NIDN. 1419108901
Pedoman penulisan Skripsi 101
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Lampiran 4. Contoh Lembar Pernyataan
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Sorong, 10 Juli 2018
Yang membuat pernyataan,
Meterai Rp. 6000,tanda tangan di atas meterai
TAUFIK RIFA’I
NIM .. . .
Pedoman penulisan Skripsi 102
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Lampiran 5. Validasi Instrumen
SURAT KETERANGAN VALIDASI
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama
:
NIDN
:
Jabatan Fungsional :
Unit Kerja
:
Menyatakan dengan sesungguhnya telah melakukan validasi Instrumen/produk
mahasiswa:
Nama
:
NIM
:
Berupa :
Media pembelajaran
Modul atau bahan ajar
Model Pembelajaran
Instrumen penelitian
Lain-lain : ...........................
Dengan judul :
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
Keputusan hasil validasi adalah : Sangat Baik/Baik/Cukup Baik*)
Demikianlah keterangan validitas ini dibuat sesuai dengan kaidah akademik dan
keilmuan serta dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya agar dapat dipergunakan
sebagaimana seperlunya.
Mengetahui,
Ketua Prodi………….,
Sorong, ........................... ……………………..
Validator,
(nama lengkap dengan gelar)
(nama lengkap dengan gelar)
…………………………………
…………………………………
NIDN. ……………………..
NIDN. ……………………..
Keterangan:
Pedoman penulisan Skripsi 103
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
1) Beri tanda cek (v) pada kotak yang sesuai
2) Coret yang tidak perlu *)
Lampiran 6. Halaman Motto dan Persembahan
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
aMd jMaaM dM jMaaM منجدوجد
(KATA-KATA MOTIVASI HIDUP, DLL)
………………….
Contoh
PERSEMBAHAN
Hasil penelitian ini saya persembahkan untuk:
1. ……
2. …….
dst.
Pedoman penulisan Skripsi 104
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Lampiran 7. Contoh Lembar Pengesahan Penguji
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi ini telah disahkan oleh Dekan Fakultas keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong.
Pada: 5 Juli 2019
Dekan FKIP
Stempel & tanda tangan
NURSALIM, M.Pd.
NIDN. ……………..
Tim Penguji Skripsi
(nama dosen Penguji I, lengkap dengan gelar)
1. …………………………………
(tanda tangan dosen penguji)
…………..………………………
NIDN. ……………………..
(nama dosen Penguji I, lengkap dengan gelar)
2. …………………………………
(tanda tangan dosen penguji)
…………..………………………
NIDN. ……………………..
(nama dosen Penguji I, lengkap dengan gelar)
3. …………………………………
(tanda tangan dosen penguji)
…………..………………………
NIDN. ……………………..
Pedoman penulisan Skripsi 105
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Lampiran 8. Contoh Penulisan Abstrak
ABSTRAK
Firman Yuliandri /148720515041. PENGARUH UANG BELANJA TERHADAP
ROMANTISME PASANGAN PADA MAHASISWA UNIMUDA SORONG.
Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pendidikan Muhammadiyah
Sorong. Juli, 2019.
Suatu hasil karya tulisan yang harmonis (karang mengarah) jika di dalamnya terdapat
prasyarat-prasyarat tertentu. Prasyarat tersebut selain penguasaan kaidah-kaidah
ketatabahasaa, penguasaan gaya bahasa juga tidak kalah pentingnya adalah penguasaan
sejumlah besar kosakata, karena semakin besar jumlah kosa kata yang dikuasainya maka
semakin mampu seseorang memilih kata-kata yang tepat dan sesuai dalam menuangkan
gagasannya baik secara lian maupun secara tertulis. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan
untuk mendiskripsikan dan mengetahui hubungan antara penguasaan kosakata dengan
kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 02 Aimas.
Rancangan yang digunakan dalam penalitian ini adalah rancangan penelitian korelasional
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel (variabel X penguasaan
kosakata dan variabel Y kemampuan menulis karangan narasi). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa MTs Muhammadiyah 02 Aimas.Pengumpulan data dalam penelitian ini
melalui tehnik tes. Untuk menganalisis data menggunakan rumus kolerasi product moment.
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara penguasaan
kosakata dengan kemampuan menulis karangan narasi siswa kelas VIII MTs
Muhammadiyah 02 Aimas. Hal ini berdasarkan nilai r hitung = 0,542 > rtabel = 0,325 yang
terdapat dalam tabel korelasi product moment dengan taraf signifikansi 5%. Begitu juga nilai
rhitung = 0,542 > rtabel = 0,418 yang terdapat dalam tabel korelasi product moment dengan taraf
signifikansi 1%. Dengan demikian hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan ada
hubungan antara penguasaan kosakata dengan kemampuan menulis karangan narasi dapat
diterima atau disetujui. Sedangkan tingkat korelasi dengan nilai r hitung = 0,542 ini, termasuk
korelasi sedang atau cukupan karena, berada pada rentang korelasi 0.40 – 0.70. Hal ini
berarti tinggi rendahnya nilai tes menulis karangan narasi ada hubungan atau dipengaruhi
oleh tinggi rendahnya hasil tes penguasaan kosakata.
Contoh
Kata Kunci : Pengaruh, Romantisme Pasangan.
Pedoman penulisan Skripsi 106
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Lampiran 9. Contoh Penulisan Tabel
Tabel 5. Aspirasi Siswa Kelas III SMA Kota Sorong terhadap Jenis-jenis Pekerjaan
No
Jenis Pekerjaan
1
ABRI, POLRI
2
Ahli Bahasa
3
Frekuensi
Persentase
(f)
(%)
71
11,53
2
0,33
Ahli mesin, elektro, arsitek, tambang
35
5,68
4
Apoteker
20
3,25
5
Bank, akuntan, pajak
45
7,31
6
Dokter
115
18,67
7
Guru, dosen
50
8,12
8
Jaksa, hakim, pengacara
20
3,25
9
Jurnalis
4
0,65
10
Pemusik
1
0,16
11
Pendeta
14
2,27
12
Peneliti
3
0,49
13
Pengusaha, swasta
31
5,03
14
Perawat
24
3,90
15
Pilot
10
1,62
16
PNS non guru
82
13,31
16
Pramugari
2
0,32
17
Psikolog
8
1,30
18
Restoran, hotel, pariwisata,
13
1,79
19
Tidak tahu
68
11,04
616
100.00
Jumlah
Sumber: ……………… (Tahun…..)
Pedoman penulisan Skripsi 107
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Lampiran 10. Contoh Penulisan Gambar
Layanan
Bimbingan
Efikasi-diri
Kematangan
Karir
Persepsi
Penjurusan
Riwayat
Hidup
Prestasi
Akademik
Gambar 3. Kerangka Konseptual Penelitian: Model Kematangan Karir Siswa SMA
Muhammadiyah Aimas
Pedoman penulisan Skripsi 108
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Lampiran 11. Daftar ISI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................
HALAMAN PERNYATAAN .............................................................
HALAMAN MOTTO ..........................................................................
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................
DAFTAR GAMBAR ............................................................................
DAFTAR TABEL ................................................................................
DAFTRA LAMPURAN ......................................................................
DAFTAR ISI ........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................
1.1. ......................................................................................
1.2. ......................................................................................
1.3. ......................................................................................
1.4. ......................................................................................
1.5. ......................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .....................................................
2.1 .........................................................................................
2.2. .......................................................................................
2.3 ........................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................
3.1.
..................................................................................
..................................................................................
3.3.
..................................................................................
3.4.
..................................................................................
3.5.
..................................................................................
3.6.
..................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .........................................
4.1. ....................................................................................
4.2. ....................................................................................
BAB V PENUTUP............................................................................
5.1 ......................................................................................
5.2 ......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
Halaman
i
1
Pedoman penulisan Skripsi 109
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Lampiran 12. Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. ............................................................................................
Tabel 3.1. ............................................................................................
Tabel 3.2. ............................................................................................
Tabel 3.3. ............................................................................................
Tabel 4.1. ............................................................................................
Tabel 4.2. ............................................................................................
Tabel 4.3. ............................................................................................
Tabel 4.4. ............................................................................................
Tabel 4.5. ............................................................................................
Tabel 4.6.
Pedoman penulisan Skripsi 110
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Lampiran 13. Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1
....................................................................................
Gambar 3.2
....................................................................................
Gambar 4.1
....................................................................................
Gambar 4.2
....................................................................................
Gambar 4.3
....................................................................................
Gambar 4.4
....................................................................................
Gambar 4.5
....................................................................................
Pedoman penulisan Skripsi 111
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Lampiran 14. Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
1. SURAT IJIN PENELITIAN
2. INSTUMEN
3. RPP
4. SILABUS
Contoh
5. PROGRAM TAHUNAN
6. PROGRAM SEMESTER
Pedoman penulisan Skripsi 112
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Lampiran 15. Contoh Penulisan Daftar Pustaka
15.1. Buku
Bandura, A. (1986). Social Foundation of Thought and Action: A social cognitive
theory. Englewood Cliffs, New Jersey: Prentice-Hall.
Boelaars, J. (1992). Manusia Irian: Dahulu, Sekarang, dan Masa Depan. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama.
Crites, J.O. (1997). Career Counseling: Models, Methods, and Materials. New York:
McGraw-Hill Book Company.
Joreskog, K.G. & Sorbon, D. (1996). LISREL 8.3: User’s Reference Guide. Chicago:
Scientific Software International.
Osipow, S.H. (1983). Theories of Career Development. Englewood Cliffs, New
Jersey: Prenrice-Hall Inc.
Luzzo, D.A. (1995). Gender and Ethnic Differencees in the Perception of Barriers to
Career Development. Denver: American Counseling Association Conference
Paper.
Super, D.E. (1996). “Life Span, Life Space Approach to Career Development”.
Dalam Duane Brown & Linda Brooks, Career Choice and Development:
Applying Contemporary Theories to Practice, 197-261. San Fransisco: JosseyBass Publisher.
Triandis, H.C. (1994). Culture and Sosial Behavior. New York: Mac Graw-Hill
Book Company.
15.2. Jurnal atau Majalah
Bertolero, B. (2002). Strong fathers make a difference. Archive. April 2002.
Betz, N.E. and Hackett, G. (1981). The relationship of career-related self-efficacy
expectations to perceived career options in college men and women. Journal of
Counseling Psychology, 27, 44-62.
Creed, P.A. and Patton, W. (2003). Predicting two components of career maturity in
school based adolescents. Journal of Career Development, 29, 277-290.
Pedoman penulisan Skripsi 113
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Gillies, R.M. (2003). The behaviors, interactions, and perceptions of junior high
school students during small-group learning. Journal of Educational
Psychology. 95, 137-147.
Hackett, G. (1985). “ The role of mathematics self-efficacy in the choice of mathrelated majors of college women and men: A Path analysis.” Journal of
Counseling Psychology. 32, 47-56.
Hardin, E,F., Leong, F.T.L., & Osipow, S.H. (2001). Cultural relativity in the
conceptualization of career maturity. Journal of Vocational Behavior, 58, 3652.
Lee, K.H. (2001). A cross-cultural study of the career maturity of Korean and United
States high school students. Journal of Career Development. 28, 43-57.
Lunedborg, D.J., Osborn, W.L. & Miner, C.U. (1997). Career maturity and
personality preference of Mexican-American and Anglo-American adolescent.
Journal of Career Development, 23, 202-213.
Mau, W., C. (2000). Cultural differences in career decision-making styles and selfefficacy. Journal of Vocational Behavior, 57, 365 – 378.
Multon, K.D., Brown, S.D., Lent, R.W. (1991). Relation of self-efficacy to academic
performance. Journal of Counseling Psychology, 38, 30-38.
Naidoo, A.V., Bowman, S.L. & Gerstein, L.H. (1998). Demographics, causality,
work salience, and the career maturity of African-American student: A causal
model. Journal of Vocational Behavior, 53, 15-27.
Partino. (1999). Hubungan antara efikasi-diri dengan unjuk kerja: Suatu studi metaanalisis. Psikologika: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Psikologi, 8, 53-68.
Rangel, E.B., Church, A.T., Szendre, D., and Reeves, C. (1990). Self-efficacy in
relation to occupational consideration and academic performance in high
school equivalency students. Journal of Counseling Psychology, 4, 407-418.
Rustamadji. (2013). Pengaruh penyelenggaraan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Muhammadiyah Sorong dan manajemen berbasis sekolah terhadap
keberhasilan otonomi daerah bidang pendidikan di Kabupaten Sorong. Jurnal
Pendidikan, 1, 37-47.
Triyoso, A. (2013). Asesmen komprehensif dalam pembelajaran sains. Jurnal
Pendidikan, 1, 16-23.
Pedoman penulisan Skripsi 114
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
West, D.K. (1998). Comparisons of career maturity and its relationship with
academic performance. Journal of American Indian Education, 27, 213 – 322.
15.3. Internet
Casto, M.L. (2004). What is career?. Guest Article Archive. Guest @ AghilhaM.
http://www.getsmartseries.com/. 2 Agustus 2005
Coertse, S., and Schepers, J.M. (2004). Some Personality and Cognitive Correlates of
Career Maturity. SA Journal of Industrial Psychology, 30, 2.
www.siopsa.org.za/Conference/04 conference archives.htm - 8k –
6 Agustus 2005
Esbroeck, R.V. & Watts, T. (1998). New skill for a holistic careers guidance model.
The International Careers Journal. (June 26, 1998 - http://www.careersjournal.com). 20 Agustus 2005.
Mulvaney, M.G. (2000). Parental modelling. Home Educator’s Family Times.
September/October 2000. 8, 5. URL: http://www.HomeEducator.com/
FamilyTimes/ 14 September 2005.
15.4. Lain-lain
Wrobel, K., Raskin, P. , Maranzano, V., Frankel, J.L., & Beacom, A. (2004). Career
Stage: Sloan work and family encyclopedia entry. Sloan Work and Family
Research Network. Michigan State University.
Ellis, T.I. (1991). Guidance, the heart of education: Three exemplary approach. ERIC
Clearinghouse on Counseling and Personnel Services. Ann Arbor MI.
Martaniah, S.M. (1982). Motif sosial remaja Jawa dan Keturunan Cina: Suatu studi
perbandingan. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada. (Disertasi Doktor Psikologi,
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta).
Pedoman penulisan Skripsi 115
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
Lampiran 16. Daftar Lampiran
Daftar Riwayat Hidup
Nama
: Ramadhanu Karim
Temp at, Tgl. Lahir
: Sorong, 10 Juli 1993
Jenis Kelamin
: Pria
Agama
: Islam
Alamat
: Jl. Haji Jian no. 3
Remu Utara, Kota Sorong
No. Telep on
: 081 xxx xxx xxx
Contoh
RIWAYAT PENDIDIKAN
2003 – 2009
: SD Budi, Jakarta Selatan
2009 – 2012
: SLTP N 56 , Jakarta Selatan
2012 – 2015
: SM U N 6, Jakarta Selatan
2015 – sekarang : Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong
PENGALAMAN ORGANISASI
2015 – 2016
: Anggota Forum Untuk Semua (For US)
2016 – 2017
:Anggota Hima Persada
2018 – 2019
: Anggota Keputrian Mushalla Adz Dzarrah,
2017 – 2019
: Anggota Gerakan Pramuka
Pedoman penulisan Skripsi 116
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
LEMBAR BIMBINGAN PROPOSAL
NAMA
: ................................................................................
NIM
: .................................................................................
JUDUL
: .................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
..................................................................................
DOSEN PEMBIMBING 1
NO TANGGAL
: .................................................................................
MATERI
KONSULTASI
CATATAN REVISI
Pedoman penulisan Skripsi 117
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
PARAF
DOSEN
NO
TANGGAL
MATERI
KONSULTASI
CATATAN REVISI
Sorong, ……………………………………..
Dosen Pembimbing 1.
(……………………………………………..)
NIDN
Pedoman penulisan Skripsi 118
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
PARAF
DOSEN
LEMBAR BIMBINGAN PROPOSAL
NAMA
: ................................................................................
NIM
: .................................................................................
JUDUL
: .................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
..................................................................................
DOSEN PEMBIMBING 2
NO TANGGAL
: .................................................................................
MATERI
KONSULTASI
CATATAN REVISI
Pedoman penulisan Skripsi 119
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
PARAF
DOSEN
NO
TANGGAL
MATERI
KONSULTASI
CATATAN REVISI
Sorong, ……………………………………..
Dosen Pembimbing 2.
(……………………………………………..)
NIDN
Pedoman penulisan Skripsi 120
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
PARAF
DOSEN
LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI
NAMA
: ................................................................................
NIM
: .................................................................................
JUDUL
: .................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
..................................................................................
DOSEN PEMBIMBING 1
NO TANGGAL
: .................................................................................
MATERI
KONSULTASI
CATATAN REVISI
Pedoman penulisan Skripsi 121
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
PARAF
DOSEN
NO
TANGGAL
MATERI
KONSULTASI
CATATAN REVISI
Sorong, ……………………………………..
Dosen Pembimbing 1.
(……………………………………………..)
NIDN
Pedoman penulisan Skripsi 122
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
PARAF
DOSEN
LEMBAR BIMBINGAN SKRIPSI
NAMA
: ................................................................................
NIM
: .................................................................................
JUDUL
: .................................................................................
.................................................................................
.................................................................................
..................................................................................
DOSEN PEMBIMBING 2
NO TANGGAL
: .................................................................................
MATERI
KONSULTASI
CATATAN REVISI
Pedoman penulisan Skripsi 123
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
PARAF
DOSEN
NO
TANGGAL
MATERI
KONSULTASI
CATATAN REVISI
Sorong, ……………………………………..
Dosen Pembimbing 2.
(……………………………………………..)
NIDN
Pedoman penulisan Skripsi 124
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong
PARAF
DOSEN
Pedoman penulisan Skripsi 125
Universitas Pendidikan Muhammadiya Sorong