Academia.eduAcademia.edu

Strategi Pengembangan Bisnis Garment DI CV. M2TECH

2014, JURNAL TEKNIK INDUSTRI

, ABSTRAK CV. M2Tech merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen dengan brand "Ordinal Apparel" yang memproduksi kaus T-shirt, Raglan, Kid Shirt, dan Poloshirt.Data penjualan dalam 2 tahun terakhir menunjukkan kondisi penjualan yang cenderung stagnant.Untuk itu perlu dirumuskan strategipengembangan bisnis dengan menggunakan Business Model Canvas untuk mengevaluasikondisi perusahaan saat ini. Kemudian dilakukan identifikasi faktor internal (Strengths dan Weaknesses) dan eksternal (Opportunities dan Threats) termasuk analisa pesaing menggunakan CPM (Competitive Profile Matrix). Penentuan alternatif strategi menggunakan matriksSWOTmenghasilkan strategi-strategi SO, ST, WO dan WT serta strategi berasal dari matriks Internal Eksternal. Pemilihan strategi terbaik menggunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) menghasilkan 5 strategiterbaik yang dapat digunakan oleh perusahaan antara lain Product Development, Market Penetration, Forward Integration, Management By Objective, dan Learning & Development.Pada tahap implementasi dilakukan validasi keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan Javelin Experiment Board danBusiness Model Canvas Pengembangan, kemudian ditetapkan tujuan jangka panjang, kebijakan serta struktur organisasi yang diperlukan, dan Business Plan.

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS GARMENT DI CV. M2TECH Didien Suhardini, Dimas Januar R, Laboratorium Pengembangan Organisasi dan Bisnis Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri,Universitas Trisakti Email :[email protected], [email protected], ABSTRAK CV. M2Tech merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen dengan brand “Ordinal Apparel” yang memproduksi kaus T-shirt, Raglan, Kid Shirt, dan Poloshirt.Data penjualan dalam 2 tahun terakhir menunjukkan kondisi penjualan yang cenderung stagnant.Untuk itu perlu dirumuskan strategipengembangan bisnis dengan menggunakan Business Model Canvas untuk mengevaluasikondisi perusahaan saat ini. Kemudian dilakukan identifikasi faktor internal (Strengths dan Weaknesses) dan eksternal (Opportunities dan Threats) termasuk analisa pesaing menggunakan CPM (Competitive Profile Matrix). Penentuan alternatif strategi menggunakan matriksSWOTmenghasilkan strategi-strategi SO, ST, WO dan WT serta strategi berasal dari matriks Internal Eksternal. Pemilihan strategi terbaik menggunakan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) menghasilkan 5 strategiterbaik yang dapat digunakan oleh perusahaan antara lain Product Development, Market Penetration, Forward Integration, Management By Objective, dan Learning & Development.Pada tahap implementasi dilakukan validasi keinginan dan kebutuhan pelanggan dengan Javelin Experiment Board danBusiness Model Canvas Pengembangan, kemudian ditetapkan tujuan jangka panjang, kebijakan serta struktur organisasi yang diperlukan, dan Business Plan. Keywords : Pengembangan Bisnis, Strategi, SWOT, Matriks IE, CPM, QSPM, Business Model Canvas, Javelin Experiment Board, Business Plan. 1. 1.1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Bisnis garmen masih terus berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi produksi dan pemasaran dengan memanfaatkan internet. Hal ini menyebabkan persaingan antar perusahaan garmen menjadi semakin ketat yang disebabkan karena masingmasing perusahaan berlomba-lomba untuk mengembangkan bisnisnya dengan menarik pelanggan dan mengembangkan pasar baik secara geografis, demografis maupun gaya hidup dengan memanfaatkan hubungan dengan konsumen, karyawan, pemasok, distributor dan mitra kerja sama lainnya. CV. M2Tech merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri garmen dengan brand “Ordinal Apparel”. Produk yang dihasilkan antara lain T-shirt, Raglan, Kid Shirt, dan Poloshirt. Dalam beberapa tahun terakhir, jumlah jaringan reseller semakin bertambah hingga mencapai 2500 orang dan tersebar di 30 provinsi di Indonesia sertameluas ke negara Malaysia dan Singapura.Peningkatan reseller sejalan dengan kecenderungan masyarakat sekarang yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari hasil penjualan sebagai reseller. Meskipun demikian pada tahun 2013 hingga pertengahan tahun 2014, perusahaan mengalami penjualan yang cenderungstagnant yang dapat dilihat dari grafik pada Gambar 1. Strategi pengembangan (Didien S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 223 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Gambar 1 Grafik Penjualan CV. M2Tech Tingkat penjualan yang stagnant ini harus diatasi dengan merumuskan strategi pengembangan bisnis untuk menghindari penurunan usaha (declining). Tahap pertama dimulai dengan evaluasi melihat bagaimana kondisi perusahaan saat ini yang digambarkan dengan Business Model Canvasawal.Setelah melakukan tahap evaluasi, maka dilanjutkan ke dalam tahap formulasi dimana akan disiapkan strategi-strategi yang akan dijalankan oleh perusahaan. Setelah dilakukan formulasi untuk mendapatkan beberapa alternatif strategi yang akan dijalankan, kemudian dilakukan tahap implementasi dilakukan validasi dengan Javelin Experiment Board kemudian disiapkan tujuan tahunan dan kebijakan dan struktur organisasi yang akan digunakan untuk menjalankan strategi yang telah dipilih yang diakhiri dengan Business Model Canvas Pengembangan dan Business Plan. 1.2 Rumusan Masalah Tingkat penjualan CV. M2Tech yang cenderung stagnant ini kemungkinan dapat terjadi karena perubahan faktor internal dan faktor eksternal perusahaan yang tidak disadari oleh perusahaan serta belum tepatnya strategi bisnis yang digunakan selama ini. CV. M2Tech juga mempunyai permasalahan pada strategi bisnis yang yang digunakan dalam perumusannya belum secara komprehensif dan sistematis melalui tahapan seperti Evaluasi, Formulasi, dan Implementasi. Untuk itu perlu dirumuskan strategi pengembangan bisnis dengan menggunakanBusiness Model Canvaspada tahap evaluasi, CPM, Matriks SWOT danMatriks IE, QSPM, penetapan tujuan dan kebijakan jangka panjang serta organisasi agar strategi ini dapat dilaksanakanserta diakhiri dengan Business Model Canvaspengembangan dan Business Plan. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Mendapatkan hasil evaluasi strategi yang digunakan oleh perusahaan saat ini dengan Business Model Canvasawal untuk mengidentifikasi isi dari 9 elemen kondisi saat ini. b. Mengidentifikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan), faktor eksternal (peluang dan ancaman) dan CPM dalam tahap Input Stage. c. Merumuskanalternatif strategi yang akan dijalankan dengan menggunakan matriks SWOT, dan matriks IE, dalam tahap Matching Stage. d. Menetapkan pilihan strategi bisnis yang baru dengan menggunakan metode QSPM. e. Melakukan validasi dengan Javelin Experiment Board dan menyusun Business Model Canvaspengembangan f. Menetapkan tujuan dan kebijakan jangka panjang serta organisasi pada tahap implementasi 2. TINJAUAN PUSTAKA Pengembangan bisnis merupakan penciptaan nilai jangka panjang untuk suatu oganisasi dilihat dari pelanggan, pasar dan hubungan (relationship)serta bagaimana interaksi kekuatan ini dikombinasikan bersama-sama untuk menciptakan peluang pertumbuhan. Menurut Budiyanto (2013), Strategi pengembangan (Didien S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 224 Strategi Perusahaan adalah formula/kiat/cara/siasat untuk mencapai tujuan perusahaan. Jadi, strategi adalah cara untuk mencapai tujuan perusahaan berdasarkan lingkungan yang dihadapi. Strategi bisnis dapat termasuk perluasan geografis, diversifikasi, akuisisi, pengembangan produk, penetrasi pasar, pengurangan, divestasi, likuidasi dan usaha patungan. Sedangkan David (2013) menyatakan bahwa manajemen strategis adalah suatu rencana yang disusun dan dikelola dengan memperhitungkan berbagai sisi dengan tujuan agar pengaruh rencana tersebut bisa memberikan dampak positif bagi organisasi.Proses manajemen strategis terdiri dari tiga tahap yaituFormulasi ,Implementasi, dan Evaluasi Strategi yang merupakan suatu siklus yang berulang. Untuk bisnis yang sudah berjalan dalam tahap evaluasidapat digunakan Business Model Canvas(BMC). MenurutOsterwalder (2010), BMC merupakan alat untuk membantu pengusaha atau calon pengusaha melihat dengan lebih akurat bagaimana rupa usaha yang sedang atau akan dijalani.BMC terdiriatas 9 elemen yaitu Value Proposition, Customer Segments, Channels, Customer Relationship, Key Resources, Key Activity, Key Partner, Cost Structure, dan Revenue Streams. Kesembilan elemen ini sudah mencakup semua kekuatan yang harus diperhatikan dalam mengembangkan bisnis yaitu: nilai jangka panjang, pelanggan dan pasar, hubungan serta interaksinya. CPM termasuk dalam tahapan Input Stage dalam formulasi strategi.David (2013) menyatakan bahwa CPM dapat menunjukkan gambaran yang jelas tentang titik kuat dan titik lemah relatif perusahaan terhadap pesaing mereka. Penilaian CPM diukur berdasarkan faktor penentu keberhasilan, dimana setiap faktor yang diukur dalam skala yang sama untuk setiap perusahaan, namun dengan rating bervariasi sehingga memudahkan untuk dilakukan analisis komparatif. Selain itu dalam perumusan strategi dilakukan analisis SWOT yaitu metode perumusan strategis yang berfungsi untuk menganalisa kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman suatu perusahaan. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis dengan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak mendukung dalam mencapai tujuan tersebut.Dengan menggunakan matriks SWOT akan dihasilkan strategi SO, ST, WO, dan WT.Pada proses formulasi strategi dilakukan pencocokan (matchingstage) untuk mengidentifikasistrategi dengan Matriks IE. QSPM merupakan teknik untuk mengidentifikasi alternatif strategi yang terbaik bagi kondisi perusahaan. QSPM juga dikatakan sebagai alat yang memungkinkan ahli strategi untuk mengevaluasi strategi alternatif secara obyektif.Secara konsep, QSPM menentukan nilai daya tarik relatif (Attractiveness Score) dari strategi berdasarkan sejauh mana faktor sukses kritis eksternal dan internal dimanfaatkan dan diperbaiki. Daya tarik relatif setiap strategi dalam satu set alternatif dihitung dengan menetapkan dampak kumulatif dari faktor sukses kritis eksternal dan internal. Javelin Experimental Boarddikembangkan oleh perusahaan Javelin, sebuah perusahaan yang berbasis di New York untuk membantu para wirausahawan yang tadinya hanya berfikir memiliki ide yang bagus, menjalankannya dan melihat hasilnya karena yang terjadi adalah 98% bisnis baru atau produk baru yang diluncurkan gagal. Javelin Experimental Boarddapatmembantu para wirausahawan untuk menjalankan bisnis dan juga untuk membuat produk baru yang bisa bersaing di pasar.Dengan Javelin Experimental Board eksperimen dilakukan dengan membuat hipotesis. Hipotesis disini terbagi menjadi 3 yaitu Pelanggan, Masalah, dan Solusi. Penelitian terdahulu juga menjadi sumber referensi dalam menjelaskan proses perumusan strategi bisnis yang dibuat berdasarkan metode-metode yang mendukung seperti pada artikelFretes (2013) mengenai perumusan strategi dalam industri pariwisata. Strategi yang dirumuskan menggunakan metode SWOT dan QSPM tersebut menghasilkan strategi Product Developmentsebagai upaya meningkatkan serta memperbaiki fasilitas-fasilitas di tempat pariwisata tersebut.Setelah alternatif strategi terpilih dilanjutkan tahapan implementasi Strategi pengembangan (Didien S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 225 untuk menjamin dilaksanakan. 3. strategi METODOLOGI tersebut dapat 3.5 PENELITIAN Berikut ini merupakan penjelasan tahapandan metode yang digunakan: 3.1 Evaluasi Strategi Bisnis Pada tahapan ini dilakukan analisis terhadap strategi bisnis yang saat ini sedang dijalankanuntuk melihat permasalahan yang dihadapi menggunakan strategi lama. 3.2 Identifikasi Konsep Bisnis dengan Business Model Canvas(BMC) Awal Proses identifikasi terhadap kondisi setiap elemen BMC yang berlaku di CV. M2Tech dengan tujuan mendapatkan gambaran yang utuh mengenaibisnis yang dijalankansehinggamemudahkan untuk melakukan evaluasi. 3.3 Formulasi Strategi Proses formulasi dilakukan dengan 3 tahap yaitu Input Stage, Matching Stage, dan Decision Stage. Pada tahap formulasi dilakukan analisis terhadap visi dan misi perusahaan, lingkungan eksternal termasuk pesaing, kondisi internal, tujuan jangka panjang, strategi alternatif, dan pemilihan strategi. 3.4 Analisis Internal dan Eksternal Dalam tahap ini dilakukan analisis yang menyangkut faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman). Hasil dari analisis tersebut akan dibentuk menjadi Matriks EFE (External Factor Evaluation) dan IFE (Internal Factor Evaluation). 3.4 Identifikasi Pesaing dengan Matriks CPM Matriks CPM dihitung dengan berdasarkan faktor-faktor penentu keberhasilan (Critical Success Factors) untuk persaingan perusahaan dengan perusahaan pesaing. Hasil analisis dari matriks CPMini adalah nilai perbandingan persaingan antara CV. M2Tech dan perusahaan pesaing. 3.6 3.7 3.8 4. 4.1 4.1.1 Matriks SWOT Matriks ini didasarkan pada hubungan atau interaksi antara unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan, terhadap unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman yang ada pada CV. M2Tech. Dalam tahap ini akan dihasilkan strategi SO, ST, WO, dan WT. Pembuatan Matriks IE Matriks IE akan menghitung nilai dari perkalian bobot dan rating yang digunakan pada masing-masing faktor internal dan faktor eksternal. Hasil dari matriks tersebut menunjukan apakah perusahaan cukup kuat dalam memanfaatkan kekuatan dan meminimalkan kelemahan yang dimiliki serta apakah perusahaan juga mampu merespon peluang dan ancaman yang akan terjadi. Pemilihan Strategi dengan QSPM Pada tahapan ini dilakukan proses pemilihan strategi yang didapat pada tahap sebelumnya. Kemudian menetapkan nilai daya tarikyang berkisar antara 1 sampai 4. Setelah itu, dilakukan perhitungan TotalAttractiveness Score (TAS) yang mengalikan bobot dengan nilai daya tarik (AS) pada setiap strategi. Pada akhirnya, dapat dihitung jumlah total nilai daya tarik. Alternatif strategi dipilih yang memiliki nilai total terbesar yang berarti merupakan strategi yang paling baik dan dapat dijalankan. Implementasi Strategi Perusahaan Pada tahap ini akan dilakukan proses penetapan tujuan tahunan, penyusunan kebijakan, proses motivasi karyawan,alokasi sumber daya serta sistem Reward & Punishment. Selain itu juga akan dihasilkan Business Model Canvas yang baru yang dilengkapi dengan Business Plan. HASIL DAN PEMBAHASAN Evaluasi Strategi Perusahaan Evaluasi Visi dan Misi Strategi pengembangan (Didien S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 226 Visi CV. M2Tech yaitu “Menjadi perusahaan garmen berbasis teknologi yang terbaik dalam skala nasional maupun internasional”, visi sangat jelas tetapi dengan kondisi perusahaan saat ini rasanya masih kurang realistis jika ingin menjadi yang terbaik dalam skala internasional. Untuk skala nasional ada kemungkinan dapat dicapai. Untuk misi masih perlu diperbaiki sehingga mencakup 9 elemen misi. 4.1.2 Evaluasi Strategi Bisnis Berdasarkan dari hasil wawancara yang dilakukan oleh pihak perusahaan, promo bulanan sebagai salah satu strategi pengembangan untuk mendapatkan pelanggan yang lebih banyakadalah “Buy 4 Get 1 Free” dimana perusahaan akan memberikan 1 produk secara acak bagi para pembelinya. Promo tersebut cukup membantu untuk meningkatkan penjualan perusahaan. Strategi selanjutnya yang telah dilakukan oleh perusahaan yaitu reward reseller, sebenarnya sudah baik untuk memotivasi reseller dalam meningkatkan penjualannya. Namun dari hasil wawancara oleh pihak perusahaan, reward tersebut belum diperbaharui dari tahun 2012.Strategi CV. M2Tech saat ini hanya memfokuskan diri pada upaya peningkatan penjualannya saja. Belum melihat nilai jangka panjang bisnis, pasar sudah memperhatikan geografis, demografis dan sedikit melihat gaya hidup dari komunitas. Hubungan dengan mitra kerja sama lainnya seperti disainer masih perlu ditingkatkan lagi. 4.2 Business Model Canvas Berikut ini merupakan hasil dari proses identifikasi konsep bisnis di CV. M2Tech sebelum pengembangan dengan menggunakan Business Model Canvas: Gambar 2 Business Model Canvas CV. M2Tech awal 4.3 4.3.1 Formulasi Strategi Visi dan Misi Hasil perbaikan dari evaluasi visi CV. M2Tech adalah “Menjadi perusahaan garmen berbasis teknologi yang terbaik di wilayah Indonesia dan Asia Tenggara”. Visi yang dibuat diatas disesuaikan dengan kondisi CV. M2Tech saat ini yang akan diperluas pasarnya di wilayah Indonesia dan Asia Tenggara.Misi yang telah dievaluasi dan disusun ulang berdasarkan 9 elemen misi: a. Memberikan pelayanan terbaik terhadap pelanggan dan reseller serta mengurangi tingkat claim atau retur barang yang diakibatkan oleh kesalahan pihak perusahaan b. Memproduksi dengan memanfaatkan teknologi yang terus berkembang seiring dengan proses pengawasan kualitas yang lebih baik c. Menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk memperluas pasar dalam negeri dan luar negeri yang belum dimasuki Strategi pengembangan (Didien S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 227 d. Memperbaharui teknologi yang digunakan demi meningkatkan kualitas produk dan layanan perusahaan e. Menjalankan sistem reward kepada reseller yang telah mencapai target untuk meningkatkan penjualan perusahaan f. Melakukan segala kegiatan berdasarkan pada landasan nilai perusahaan untuk terus berkembang menjadi perusahaan yang lebih maju g. Meningkatkan proses pengembangan perusahaan dengan ide-ide yang baru dan lebih kreatif dari para pekerjanya h. Turut serta dalam gerakan peduli lingkungan dengan tidak membuang i. limbah perusahaan secara sembarangan Meningkatkan kesejahteraan karyawan dengan memberikan insentif pada karyawan yang berhasil memenuhi target perusahaan 4.3.3 Analisis Internal (Kekuatan dan Kelemahan) Proses penilaian dalam tabel Analisis Internal ini dilakukan bersama dengan pihak perusahaan. Berdasarkan hasil analisa yang didapatkan dari informasi dan wawancara dengan pihak perusahaan, berikut ini adalah tabel hasil kekuatan (S) dan kelemahan (W) dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini. Tabel 1 Analisa Internal Perusahaan (Kekuatan dan Kelemahan) 4.3.3 Analisis Eksternal (Peluang dan Ancaman) Proses penilaian dalam tabel Analisis Eksternal ini juga dilakukan bersama dengan pihak perusahaan. Berdasarkan hasil analisa yang didapatkan dari informasi dan wawancara dengan pihak perusahaan, berikut ini adalah tabel hasil peluang (O) dan ancaman (T): Strategi pengembangan (Didien S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 228 Tabel 2 Analisa Eksternal Perusahaan (Peluang dan Ancaman) 4.4 Analisis Pesaing dengan Matriks CPM (Competitive Profile Matrix) Dari hasil analisa internal dan eksternal, maka selanjutnya dilakukan analisa terhadap pesaing dari perusahaan berdasarkan 8 critical success factors. Berikut ini merupakan matriks CPM untuk CV. M2Tech dengan para pesaingnya: Tabel 3 Analisa Pesaing Perusahaan Dari hasilmatriks CPM diatas, dapat disimpulkan bahwa CV. M2Tech masih menduduki peringkat kedua diantara para pesaingnya. Peringkat pertama masih dimiliki oleh Ocean Seven dimana perusahaan ini memang lebih baikdalam teknologi, loyalitas pelanggan, manajemen dan kualitas SDM. Tahun pendirian Ocean Sevenjuga jauh lebih dahulu dibandingkan perusahaan-perusahaan yang lainnyasehingga paling berpengalaman dalam industri garmen. 4.5 Matriks SWOT Berdasarkan matriks SWOT yang dilakukan, ditentukan 16 strategi yang dapat menjadi alternatif strategi bagi perusahaan.Berikut ini adalah hasil dari matriks SWOT yang telah dilakukan berdasarkan hasil pengamatan, pengumpulan informasi dan wawancara dengan pihak perusahaan: Strategi pengembangan (Didien S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 229 Gambar 3 Matriks SWOT 4.6 Pembuatan Matriks IE 4.6.1 Matriks IFE (Inter ternal Evaluation) Factor riks IFE di tabel Dari perhitungan Matrik 1, diketahui bahwa nilai faktor or internal yang didapatkan adalah 3,31. N Nilai tersebut menunjukan bahwa CV. M2T 2Tech memiliki organisasi yang kuat secara in internal karena nilai yang diperoleh berada di atas rata-rata yaitu 2,5. 4.6.2 Matriks Evaluation) EFE (Exte ternal Factor Dari perhitungan an Matriks EFE di Tabel2, diketahui bahwaa nnilai faktor eksternal yang didapatkan adalahh 3,04. 3 Nilai tersebut berada di atas rata-ra rata 2,5 sehingga menunjukkan bahwaa CV. M2Tech memberikan respon baikk terhadap te peluang dan ancaman yang ada di indus dustri garmen. 4.6.3 Matriks IE Dari kedua hasill penilaian p matriks IFE dan EFE dapat diketahu ahui analisis matriks Internal-Eksternal (IE) yang ya menggambarkan kondisi perusahaan seperti rti berikut ini: Ga Gambar 4 Analisa Matriks Internal Eksternal Strategi pengembangan (Didien n S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 230 CV. M2Tech saat ini berada pada kuadran I yang menunjukan bahwa perusahaan sedang mengalami pertumbuhan. Untuk itu perusahaan dapat menggunakan beberapa strategi seperti strategi yang intensif (penetrasi pasar, pengembangan pasar, dan pengembangan produk) atau integratif (integrasi ke belakang, integrasi ke depan, dan integrasi horisontal). 4.7 Pemilihan dengan QSPM Alternatif Strategi Dari hasil pemilihan 16 alternatif strategi, diketahui 5strategi dengan nilai TAS terbesar. Berikut ini alternatif strategi terbaik yang dapat dijalankan oleh CV. M2Tech: a. Pengembanganproduk baru (ProductDevelopment) Strategi yang termasuk dalam strategi SO ini merupakan alternatif strategi dengan nilai TAS terbesar. Perusahaan dapat manjalankan strategi ini sebagai prioritas utama. Beberapa cara untuk melakukan strategi ini adalah dengan memperbaharui jenis produk yang belum ada seperti produk Jaket, Tas, Kemeja, dan lain-lain dengan memanfaatkan kelebihan kapasitas tanpa melakukan penambahan mesin baru. Perusahaan juga perlu menetapkan nilai jangka panjang perusahaan. Validasi untuk produk baru ini menggunakan Javelin Experiment Board. b. Peningkatan dan pembaharuan promosi (MarketPenetration) Strategi ini dilakukan untuk meningkatkan penjualan produk lama di pasar yang lama dengan menguatkan aspek promosi, dengan iklan yang lebih efektif dan variatif sesuai target pasar. Dalam hal ini CV. M2Tech dapat menjalin kerjasama ke beberapa website e-commerce ternama di Indonesia seperti detik.com, googleadvertisement, lazada, blibli.com dan beberapa website besar lainnya. c. Pembukaanoutlet/toko offline di wilayah strategis (ForwardIntegration) Dengan adanya strategi ini, perusahaan dapat memperluas lagi pasar yang belum didapatkan seperti orang-orang atau calon pembeli yang tidak menggunakan transaksi online melainkan lebih ke transaksi offline yang melakukan transaksi secara langsung. Meskipun akan mengeluarkan banyak modal, upaya lain seperti kerjasama dengan investor dapat dilakukan oleh pemilik agar dapat merealisasikan strategi ini. d. Pemberianinsentif bagi karyawan yang berhasil mencapai target seperti memperluas pasar ekspor (Management by Objective) Strategi ini dapat dipersiapkan oleh perusahaan dengan menyediakan bonus atau insentif khusus bagi para karyawannya yang telah berhasil mencapai target, contohnya memperluas penjualan ke pasar ekspor yang belum didapatkan selama ini. Upaya tersebut dapat dikatakan sebagai program Reward yang dibentuk oleh perusahaan dengan menyusun targettarget area penjualan ekspor yang belum didapatkan. Setiap jenjang manajemen sampai ke tingkat terendah diminta menetapkan sasaran yang diukur kinerjanya secara periodik. e. Penguatan Sumber Daya Manusia dalam perusahaan (Learning & Development) Dengan latar belakang pendidikan dari mayoritas karyawannya yang memang tidak terlalu tinggi, upaya Learning&Development dapat dilakukan oleh CV. M2Tech untuk meningkatkan kemampuan karyawannya dalam bentuk pelatihan, studi lanjut. 4.8 Javelin Experiment Board Javelin Experiment Boarddigunakan pada saat penentuan produk Jacket dalam strategi Product Development.Javelin Experiment Boardberupa sebuah tabel untuk melakukan eksperimen terhadap ide bisnis/produk baru yang dimiliki dengan membuat hipotesis. Hipotesis disini terbagi menjadi 3 yaitu Pelanggan, Masalah, dan Solusi. Hasilnya adalah produk jacket layak untuk diproduksi. 4.9 Business Model Canvas Pengembangan Berikut ini Business Model Canvas Pengembangan berdasarkan strategi yang terpilih dan hasil Javelin Experiment Board. Strategi pengembangan (Didien S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 231 Gambar 5 Business Model Canvas Pengembangan 4.10 Implementasi Strategi Proses implementasi strategi ini dimulai dari menetapkan tujuan dan kebijakan jangka panjang (3 tahun ke depan) seperti(1) Jaringan pemasaran yang meluas ke negaranegara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Brunei, Thailand, Filipina, Vietnam, Myanmar, Kamboja, dan Laos (2)Memperoleh hasil penjualan di angka 3000 item dengan meningkatkan kualitas disain, jenis produk dan teknologi yang digunakan(3) Hasil produksi yang berkualitas dan sesuai dengan ekspektasi/keinginandan kebutuhanpelanggan yang semakin tinggi serta menurunkan angka retur atau pengembalian barang sebesar 70% (4) Kenyamanan pelanggan dan resellerdengan pemberian layanan aftersales perusahaan dan menyediakan salurankomunikasi serta memberikan kemudahan saat proses claim atau penukaran barang yang tidak sesuai (5) Terjalinnya hubungan yang kuat dan harmonis serta membaharui secara rutin reward kepada reseller sebagai sumber utama proses penjualan perusahaan (6) Mendapatkan bahan yang berkualitas dengan menjaga hubungan baik dengan pemasok dan mitra kerja lainnya (investor outlet), termasuk mempertahankan karyawan berkualitas. (7) Tersedianya Business Plan yang lengkap yang dapat digunakan sebagai pegangan bagi perusahaan. Struktur organisasi dikembangkan dengan menambah unit yang menangani pemasaran internasional. 5. KESIMPULAN Dari hasil tahapan manajemen strategis yang telah dilakukan yaitu Evaluasi, Formulasi, dan Implementasi didapatkan kesimpulan bahwa CV. M2Tech didapatlima strategi pengembangan yang telah dirumuskan yaitu (1) Pengembangan jenis produk baru (ProductDevelopment) (2) Peningkatan dan pembaharuan promosi (MarketPenetration) (3) Pembukaanoutlet/toko offline di wilayah strategis (ForwardIntegration) (4) Pengadaan insentif bagi karyawan yang berhasil mencapai target memperluas pasar ekspor (Management by Objective) (5) Penguatan Sumber Daya Manusiadi perusahaan(Learning&Development). Produk baru terpilih sudah divalidasi dan telah diidentifikasi Business Model Canvas Pengembangan dan Business Plan. Strategi pengembangan tersebut setelah diimplementasikan mampu meningkatkan penjualan CV. M2Tech yang saat ini sedang berada di kondisi yang stagnanmeskipun demikian perludievaluasi secara terus menerus. Strategi pengembangan (Didien S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 232 6. DAFTAR PUSTAKA Budiyanto, E. 2013. Sistem Manajemen Sumberdaya Yogyakarta: Graha Ilmu Informasi Manusia. David, F. R. 2013. Strategic Management.Fourteenth edition,Florence, South Carolina. Pearson Fahmi, Irham. 2013. Manajemen Strategis Teori dan Aplikasi. Jakarta. Penerbit: Alfabeta, Bandung Fretes, Richard. 2013. Strategi Perencanaan dan Pengembangan Industri Pariwisata dengan menggunakan Metode SWOT dan QSPM. Jurnal Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Vol 4 Nomor 2. Diunduh 12 September 2014. Osterwalder, Alexander. 2010. Business Model Generation. USA. Penerbit: Patrick Van Der Pijl Rangkuti, Freddy. 2009. Analisis SWOT. Jakarta. Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama Jakarta Strategi pengembangan (Didien S, dkk) Jurnal Teknik Industri ISSN: 1411-6340 233