KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
Jalan Jenderal Sudirman Senayan, lakarl.a 10270
Telepon(021) 5711144
Laman www.kemdikbud. go.id
Nomor
Lampiran
Ha1
Yth.
:
:
:
57889/ A5/1[K.O1 .O4/2O21
l0 Aguatuc 2021
Satu berkas
Salinan Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi Nomor 2O9 lP/2021
Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi;
2. Inspektur Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi;
3. Semua Direktur Jenderal di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi;
4. Semua Kepala Badan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi;
1.
Semua Sekretaris Direktorat Jenderal
di
Kementerian
ndidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi; dan
6. Semua Sekretaris Badan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi.
5.
Pe
Berkenaan dengan teiah ditetapkannya Keputusan Menteri Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 209/Pl2O2l tentang Kriteria dan
Perangkat Akreditasi Pendidikan Dasar dan Menengah, dengan hormat
bersama ini kami sampaikan Salinan Keputusan Menteri tersebut untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Atas perhatian Bapak/Ibu, kami sampaikan terima kasih.
Kepala Biro Hukum,
Dian Wahy'uni
NrP 19621022198803200
1
SALINAN
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2O9lP/2O2t
TENTANG
KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
a
bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 20 ayat (1)
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 13
Tahun 2018 tentang Badan Akreditasi
Sekolah/ Madrasah dan Badan Akreditasi
Nasional
Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal;
b
bahwa Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor lOOslPl2O2O tentang Kriteria dan Perangkat
Akreditasi Pendidikan Dasar dan Menengah sudah tidak
sesuai dengan perkembangan kebutuhan
sistem
akreditasi saat ini, sehingga perlu diganti;
C
bahwa berdasarkan pertlmbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi Pendidikan
Dasar dan Menengah;
Mengingat
1.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2
2
Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2O2l lentang
Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Repubiik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 87);
3
Peraturan Presiden Presiden Nomor
62 Tahut
2027
tentang Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2021 Nomor 156);
4
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 13
Tahun 2078 tentang Badan Akreditasi
Sekolah/Madrasah dan Badan Akreditasi
Nasional
Nasional
Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Nonformal
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun
20
18 Nomor
s77l;
MEMUTUSI(AN:
Menetapkan
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,
DAN TEKNOLOGI TENTANG KRITERIA DAN PERANGKAT
AKREDITASI PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH.
KESATU
Menetapkan Kriteria dan Perangkat Akreditasi sebagaimana
tercantum dalam:
a. Lampiran I tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
b. Lampiran II tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi
Sekolah Menengah Pertama/ Madrasah Tsanawiyah;
c. Lampiran III tentang Kriteria dan Perangkat
Akreditasi
Sekolah Menengah Atas/ Madrasah Aliyah;
d. Lampiran IV tentang Kriteria dan Perangkat
Akreditasi
Sekolah Menengah Kejuruan/ Madrasah Aliyah Kejuruan;
dan
e.
Lampiran
V tentang Kriteria dan
Perangkat Akreditasi
Sekolah Luar Biasa,
yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Menteri ini.
-J
KEDUA
Kriteria dan Perangkat Akreditasi sebagaimana dimaksud pada
Diktum KESATU merupakan instrumen yang digunakan oleh
Badan Akreditasi Nasional Sekolah/ Madrasah untuk
melakukan penilaian kelayakan akreditasi
pada
sekolah/ madrasah.
KETIGA
Sekolah/madrasah yang belum memiliki status akreditasi akan
dilakukan visitasi oleh BAN-S/M untuk menentukan status
akreditasi sekolah/ madrasah.
KEEMPAT
Pelaksanaan akreditasi uiang sekolah/madrasah didasarkan
hasil analisis data sekunder sekolah/madrasah
dengan
ketentuan sebagai berikut.
a. Sekolah/madrasah yang menunjukkan penurunan
indikator kinerja, maka akan dilakukan visitasi tanpa
adanya usulan dari sekolah/ madrasah.
b.
Sekolah/ madrasah yang menunjukkan
indikator kinerja
tetap, maka status akreditasinya akan diperpanjang secara
otomatis sesuai status akreditasi yang dimiliki.
c.
Sekolah/madrasah yang menunjukkan kenaikan indikator
kinerja berhak mengajukan permohonan akreditasi ulang.
d. Persetujuan atas permohonan akreditasi
ulang
sebagaimana dimaksud pada huruf c didasarkan pada hasil
verifikasi kesesuaian permohonan dengan data sekunder.
e.
Apabila sekolah/madrasah sebagaimana dimaksud pada
huruf c tidak mengajukan akreditasi ulang, maka status
akreditasinya akan diperpanjang secara otomatis sesuai
status akreditasi yang dimiliki.
KELIMA
Pelaksanaan akreditasi sebagaimana dilaksanakan pada
Diktum KETIGA dan KEEMPAT menggunakan panduan sistem
penilaian akreditasi dan pedoman pelaksanaan akreditasi
pendidikan dasar dan menengah yang ditetapkan oleh Badan
Akreditasi Nasional Sekolah / Madrasah.
-4Dengan berlakunya Keputusan Menteri
KEENAM
ini, maka Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 1OO5/P/2020 tentang
Kriteria dan Perangkat Akreditasi Pendidikan Dasar dan
Menengah dan ketentuan pelaksanaannya dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku
KETUJUH : Kepulusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 27 Agustus 2O21
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK ]NDONESIA,
TTD
NADIEM ANWAR MAKARIM
Salinan sesuai dengan aslinya,
Biro Hukum
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
REPU
INDON
Dian
n1
o221988032001
SALINAN
LAMPIRAN I
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 209/P/2021
TENTANG
KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI
SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH
A. BUTIR KINERJA INTI
I. MUTU LULUSAN
1.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin dalam berbagai situasi.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku disiplin yang membudaya
berdasarkan tata tertib sekolah/madrasah dan mendapat
pengakuan atas prestasi kedisiplinan.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib
sekolah/madrasah dan mendapat pengakuan atas prestasi
kedisiplinan.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib
sekolah/madrasah namun terbatas di sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib
sekolah/madrasah namun terbatas di kelas.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Disiplin merupakan ketaatan dan kepatuhan terhadap tata tertib
(dalam bentuk disiplin waktu, berpakaian, dan kepatuhan
terhadap aturan) yang dipercaya merupakan indikator kewajiban
siswa kepada sekolah/madrasah.
2. Membudaya adalah terwujudnya tindakan yang menjadi
kebiasaan sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang
didasarkan pada nilai-nilai tertentu.
-2-
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 1.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Kedisiplinan waktu, dapat dilihat dari:
a. kedisiplinan kehadiran di sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan kehadiran di kelas; dan
c. kedisiplinan kehadiran dalam kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah/madrasah.
Kedisiplinan berpakaian, dapat dilihat dari:
a. kedisiplinan siswa berpakaian seragam
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan siswa berpakaian olah raga;
c. kedisiplinan siswa berpakaian seragam lain
yang ditetapkan; dan
d. kedisiplinan siswa berpakaian praktik.
Kepatuhan terhadap tata tertib sekolah/madrasah,
dapat dilihat dari:
a. kepatuhan terhadap tata tertib di dalam
ruangan (kelas, laboratorium, bengkel,
workshop, perpustakaan, terapi, UKS, BK,
tempat ibadah, jamban, dan kantin);
b. kepatuhan terhadap tata tertib di luar ruangan
(lapangan olah raga, halaman, taman, tempat
parkir, kolam renang); dan
c. kepatuhan terhadap tata tertib lain yang
ditetapkan sekolah/madrasah (tidak membawa
HP, make-up, merokok).
2
3
Hasil
Observasi
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 1.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Kedisiplinan waktu,
dapat ditelaah dari:
a. kedisiplinan
kehadiran siswa di
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan
kehadiran siswa di
kelas; dan
c. kedisiplinan
kehadiran dalam
kegiatan
ekstrakurikuler di
sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
a. Tata tertib dan
penegakannya yang
mencakup hak,
kewajiban,
penghargaan, dan
sanksi (antara lain
sistem poin);
b. Buku piket yang berisi
keterlambatan siswa
dan ketidakhadiran
siswa di
sekolah/madrasah; dan
c. Catatan guru/wali kelas
dan tenaga
Hasil
Telaah
Doku
men
-3-
2
3
Kedisiplinan berpakaian,
dapat ditelaah dari:
a. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan siswa
berpakaian olah
raga;
c. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam
lain yang
ditetapkan; dan
d. kedisiplinan siswa
berpakaian praktik.
a.
b.
c.
Kepatuhan terhadap tata a.
tertib
sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. kepatuhan terhadap
tata tertib di dalam
b.
ruangan (kelas,
laboratorium,
bengkel, workshop,
perpustakaan,
terapi, UKS, BK,
tempat ibadah,
jamban, dan
kantin);
b. kepatuhan terhadap
tata tertib di luar
ruangan (lapangan
olah raga, halaman,
taman, tempat
parkir, kolam
renang); dan
c. kepatuhan terhadap
tata tertib lain yang
ditetapkan
sekolah/madrasah
(tidak membawa HP,
make-up, merokok).
kependidikan yang
memuat kedisiplinan
waktu siswa.
Tata tertib sekolah/
madrasah dan
penegakannya yang
mencakup hak,
kewajiban,
penghargaan, dan
sanksi (antara lain
sistem poin);
Buku piket yang
memuat catatan
ketidakdisiplinan siswa
berpakaian; dan
Catatan guru/wali kelas
dan tenaga
kependidikan yang
berisi ketidakdisiplinan
siswa berpakaian.
Buku piket yang
mencakup penegakan
tata tertib dan catatan
kepatuhan penegakan
sanksi siswa; dan
Catatan guru/wali kelas
dan tenaga
kependidikan yang berisi
ketidakpatuhan siswa
terhadap tata tertib
sekolah/madrasah.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 1.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Hasil Wawancara
Perwaki
Kepala/
lan
Guru
Wakil
Orang
Kepala
Tua
Siswa
-4-
1
2
3
Kedisiplinan waktu, dapat
digali dari:
a. kedisiplinan kehadiran
siswa di sekolah/
madrasah;
b. kedisiplinan kehadiran
siswa di kelas; dan
c. kedisiplinan kehadiran
dalam kegiatan
ekstrakurikuler di
sekolah/madrasah.
Kedisiplinan berpakaian,
dapat digali dari:
a. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan siswa
berpakaian olah raga;
c. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam lain
yang ditetapkan; dan
d. kedisiplinan siswa
berpakaian praktik.
Kepatuhan terhadap tata
tertib sekolah/madrasah,
dapat digali dari:
a. kepatuhan terhadap tata
tertib di dalam ruangan
(kelas, laboratorium,
bengkel, workshop,
perpustakaan, terapi,
UKS, BK, tempat ibadah,
jamban, dan kantin);
b. kepatuhan terhadap tata
tertib di luar ruangan
(lapangan olah raga,
halaman, taman, tempat
parkir, kolam renang);
dan
c. kepatuhan terhadap tata
tertib lain yang
ditetapkan
sekolah/madrasah (tidak
membawa HP, make-up,
merokok).
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui
observasi, telaah dokumen, dan wawancara, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
-5-
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
2.
Siswa menunjukkan perilaku religius dalam aktivitas di sekolah/
madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku religius yang membudaya
sesuai ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan perilaku religius sesuai ajaran agama
dan kepercayaan yang dianutnya dalam kehidupan seharihari di sekolah/madrasah.
Siswa belum konsisten menunjukkan perilaku religius sesuai
ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah/madrasah.
Siswa berperilaku religius karena mematuhi tata tertib
sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Perilaku religius adalah ketaatan/kepatuhan dalam menjalankan
ajaran agama/kepercayaan yang dianutnya, bersikap toleran, dan
menjaga kerukunan hidup antarpemeluk agama/kepercayaan.
2. Membudaya adalah terwujudnya kebiasaan sehari-hari secara
konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan pada nilai-nilai
tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 2.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Perilaku religius siswa, dapat dilihat dari:
a. kebiasaan berdoa pada setiap awal dan akhir
pembelajaran/ujian;
b. kebiasaan mengucapkan salam;
c. kepedulian sosial; dan
d. kepedulian lingkungan.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 2.2. Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Perilaku religius siswa,
dapat ditelaah dari:
a. kebiasaan berdoa
pada setiap awal dan
Nama Dokumen
Laporan kegiatan
pembiasaan
perilaku religius
siswa yang
Hasil Telaah
Dokumen
-6-
2
akhir
pembelajaran/ujian;
b. kebiasaan
mengucapkan salam;
c. kepedulian sosial; dan
d. kepedulian
lingkungan.
Sikap toleran dan
kerukunan hidup
antarpemeluk
agama/kepercayaan,
dapat ditelaah dari:
a. perilaku menghargai
dan menghormati hak
dan kewajiban;
b. perilaku saling
membantu dan
menolong;
c. perilaku menjaga
keharmonisan dan
perdamaian; dan
d. tidak memaksakan
kehendak untuk
memeluk agama
tertentu.
mencakup
agenda/jadwal dan
jenis kegiatan.
Catatan guru
tentang sikap
toleran dan
kerukunan hidup
antarpemeluk
agama/
kepercayaan.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 2.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Perilaku religius siswa, dapat
digali dari:
a. kebiasaan berdoa pada setiap
awal dan akhir
pembelajaran/ujian;
b. kebiasaan mengucapkan
salam;
c. kepedulian sosial; dan
d. kepedulian lingkungan.
Partisipasi siswa dalam kegiatan
ibadah, dapat digali dari:
a. pelaksanaan ibadah Agama
Islam;
b. pelaksanaan ibadah Agama
Kristen Katolik;
c. pelaksanaan ibadah Agama
Kristen Protestan;
d. pelaksanaan ibadah Agama
Hindu;
e. pelaksanaan ibadah Agama
Buddha;
f. pelaksanaan ibadah Agama
Konghucu; dan
Hasil Wawancara
Guru
Siswa
-7-
g. pelaksanaan ibadah
penghayat kepercayaan.
3
Sikap toleran dan kerukunan
hidup antarpemeluk
agama/kepercayaan, dapat
digali dari:
a. perilaku menghargai dan
menghormati hak dan
kewajiban;
b. perilaku saling membantu
dan menolong;
c. perilaku menjaga
keharmonisan dan
perdamaian; dan
d. perilaku tidak memaksakan
kehendak untuk memeluk
agama tertentu.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui
observasi, telaah dokumen, dan wawancara, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
3.
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung jawab dalam
aktivitas di sekolah/madrasah
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung
jawab yang membudaya dalam aktivitas sehari-hari di
sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung
jawab dalam pembelajaran di kelas.
Siswa belum konsisten menunjukkan perilaku tangguh dan
bertanggung jawab dalam pembelajaran di kelas.
Siswa belum menunjukkan perilaku tangguh dan
bertanggung jawab.
PETUNJUK TEKNIS
-8-
A. Definisi
1. Tangguh adalah sikap kuat pendirian, tidak mudah dikalahkan,
tabah, dan tahan (kukuh).
2. Bertanggung jawab adalah sikap menanggung segala sesuatu dari
bagian risiko pekerjaan sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
3. Membudaya adalah terwujudnya kebiasaan sehari-hari secara
konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan pada nilai-nilai
tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumentasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 3.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah
dan Indikator
1
Perilaku tangguh, dapat
ditelaah dari:
a. pengerjaan tugas
selalu tepat waktu;
b. belajar dengan
penuh semangat;
dan
c. tidak mudah
menyerah/putus
asa.
2
Perilaku bertanggung
jawab dalam
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
a. pelaksanaan
pekerjaan tanpa
disuruh; dan
b. pelaporan setiap
pekerjaan yang
dilakukan.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
a. Portofolio tugas
dalam
pembelajaran yang
mencakup materi
dan nilai yang
diperoleh siswa;
dan
b. Laporan
pelaksanaan
kegiatan ekstra
kurikuler yang
mencakup jenis
kegiatan,
partisipasi siswa,
dan dokumentasi
kegiatan.
a. Portofolio tugas
dalam pembelajaran
yang mencakup
materi dan nilai
yang diperoleh
siswa; dan
b. Laporan
pelaksanaan
kegiatan ekstra
kurikuler yang
mencakup jenis
kegiatan, partisipasi
siswa, dan
dokumentasi
kegiatan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 3.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
Hasil Wawancara
-9-
1
2
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Perilaku tangguh, dapat
digali dari:
a. pengerjaan tugas selalu
tepat waktu;
b. belajar dengan penuh
semangat; dan
c. tidak mudah
menyerah/putus asa.
Perilaku bertanggung
jawab dalam pembelajaran,
dapat digali dari:
a. pelaksanaan pekerjaan
tanpa disuruh; dan
b. pelaporan setiap
pekerjaan yang
dilakukan.
Kepala/
Wakil Kepala
Guru
Siswa
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
4.
Siswa terbebas dari perundungan (bully) di sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa membudayakan praktik bebas dari perundungan dan
berperan aktif dalam program pencegahan perundungan di
sekolah/madrasah.
Siswa bebas dari praktik perundungan di sekolah/madrasah.
Siswa melakukan/mengalami perundungan meskipun
sekolah/madrasah telah melakukan upaya pencegahan.
Siswa melakukan/mengalami perundungan namun
sekolah/madrasah tidak melakukan upaya pencegahan.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Perundungan (bully) adalah tindakan menyakiti atau membuat
orang lain tidak nyaman, baik dalam bentuk kekerasan verbal,
sosial, fisik, seksual, atau daring (cyber bullying); seperti
mengolok-olok, mengucilkan, menyebarkan gosip, mengancam,
mendorong, memukul, menendang, menjambak, mencuri atau
merusak barang milik korban, postingan pesan menghina,
membagikan
foto/video
memalukan,
pelecehan
seksual.
-10-
Tindakan perundungan dapat dilakukan oleh sekelompok orang
atau perorangan yang merasa lebih kuat secara fisik dan mental
daripada korban.
2. Membudayakan adalah melakukan sesuatu sebagai kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 4.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah
dan Indikator
Perundungan yang
dilakukan/dialami
siswa, dapat ditelaah
dari praktik
perundungan fisik,
verbal, sosial, seksual,
atau dunia maya.
Pencegahan
perundungan, dapat
ditelaah dari kegiatan
pencegahan
perundungan fisik,
verbal, sosial, seksual,
atau dunia maya.
Hasil Telaah
Dokumen
Nama Dokumen
Catatan guru/wali
kelas yang mencakup
jenis perundungan
yang terjadi, bentuk
pembinaan yang
diberikan, dan jenis
sanksi yang diberikan.
a. Laporan kegiatan
pencegahan
perundungan yang
mencakup agenda,
panduan, dan
partisipasi siswa;
dan
b. Media afirmasi
dalam bentuk
poster/banner/spa
nduk/ leaflet.
2. Pengisian Angket:
Pilih beberapa perwakilan siswa per tingkatan secara acak untuk
mengisi angket. Sebelum mengisi angket, jelaskan secara singkat
apa yang dimaksud dengan perundungan (bully) dan contohcontohnya. Selanjutnya, mereka diminta untuk mengisi angket
tanpa menuliskan identitas mereka di lembar jawaban.
Tabel Kerja 4.2 Pengumpulan Data Angket
No
1
2
Pertanyaan
Apakah kamu
pernah mendapat
penjelasan tentang
bully (seperti
mengejek,
menghina,
memalak, atau
pelecehan seksual)
dari sekolah/
madrasah?
Pernahkah kamu
dilatih atau diberi
tahu bagaimana
Pilih jawaban
yang sesuai
Skor
Ya Tidak
Ya=1; Tidak=0
Ya Tidak
Ya=1; Tidak=0
Jumlah
-11-
3
4
5
6
7
8
cara menghindari
bully?
Pernahkah kamu
di-bully di
sekolah/
madrasah?
Pernahkah kamu
mem-bully
seseorang di
sekolah/madrasah
mu?
Pernahkah kamu
di-bully melalui
media sosial (FB,
twitter, Instagram,
tik tok, dll)?
Pernahkah kamu
mem-bully melalui
media sosial (FB,
twitter, Instagram,
tik tok, dll)?
Kalau kamu
menyaksikan
temanmu
mengalami
tindakan bully,
apakah kamu
berani
menolongnya?
Kalau kamu dibully, misalnya
diejek, dilecehkan,
dipaksa memberi
uang, atau
disakiti, apa yang
kamu lakukan?
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=1; Tidak=0
Tidak
peduli/
menghindar
Melaporkan/
melawan
Tidak peduli/
menghindar=0
; Melaporkan/
melawan=1
Total
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 4.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Pencegahan perundungan di
sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. jenis kegiatan; dan
b. partisipasi siswa.
Jenis perundungan yang
dilakukan atau dialami
siswa, dapat digali dari:
perundungan fisik, verbal,
sosial, seksual, atau dunia
maya.
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
-12-
3
Penanganan perundungan
di sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. bentuk pembinaan; dan
b. jenis sanksi.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
5.
Siswa menunjukkan keterampilan berkomunikasi sesuai
karakteristik keterampilan abad ke-21
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa telah menunjukkan budaya berkomunikasi yang efektif
dan beretika secara lisan dan tulisan melalui berbagai media
yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan beretika secara lisan dan tulisan melalui berbagai
media yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan beretika secara lisan dan tulisan dengan media
tertentu di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan beretika secara lisan dan tulisan dengan media
tertentu di dalam sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Berkomunikasi efektif adalah kemampuan seseorang dalam
menyampaikan dan menerima ide, pikiran, pengetahuan,
dan/atau informasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat
sehingga tujuan komunikasi tercapai.
2. Berkomunikasi yang beretika adalah komunikasi lisan dan tulis
sesuai tatakrama dan kesantunan dalam berbahasa.
3. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
-13-
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 5.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Keterampilan berkomunikasi yang efektif dan
beretika secara lisan dalam pembelajaran yang
ditunjukkan dengan hasil karya, dapat dilihat dari:
a. keterampilan bertanya dan menjawab;
b. keterampilan mengemukakan pendapat;
c. keterampilan melakukan presentasi; dan
d. keterampilan memanfaatkan TIK (multimedia).
Keterampilan berkomunikasi yang efektif dan
beretika secara tertulis dalam pembelajaran yang
ditunjukkan dengan hasil karya, dapat dilihat dari:
a. keterampilan membuat kalimat efektif;
b. keterampilan membuat paragraf efektif;
c. keterampilan membuat karya tulis; dan
d. keterampilan membuat tulisan di media
elektronik/cetak.
2
Hasil
Observasi
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 5.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterampilan
berkomunikasi yang efektif
dan beretika secara lisan
dalam pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler,
dapat ditelaah dari:
a. keterampilan bertanya
dan menjawab;
b. keterampilan
mengemukakan
pendapat;
c. keterampilan
melakukan presentasi;
dan
d. keterampilan
memanfaatkan TIK
(multimedia).
Keterampilan
berkomunikasi yang efektif
dan beretika secara tertulis
dalam pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler,
dapat ditelaah dari:
Nama Dokumen
a. Portofolio/tugas
yang mencakup
tugas melalui media
daring, media
luring, dan Nilai
yang diperoleh
siswa; dan
b. Laporan hasil karya
dan prestasi terkait
keterampilan
berkomunikasi yang
efektif secara lisan.
a. Portofolio/tugas
yang mencakup
tugas melalui media
daring, media uring,
dan nilai yang
diperoleh siswa; dan
Hasil
Telaah
Dokumen
-14-
a. keterampilan membuat
kalimat efektif;
b. keterampilan membuat
paragraf efektif;
c. keterampilan membuat
karya tulis; dan
d. keterampilan membuat
tulisan di media
elektronik/cetak.
b. Laporan hasil karya
dan prestasi terkait
keterampilan
berkomunikasi yang
efektif secara
tertulis.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 5.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Hasil Wawancara
Kepala/
Guru
Siswa
Wakil
Kepala
Keterampilan berkomunikasi
yang efektif secara lisan dalam
pembelajaran dan kegiatan
ekstrakurikuler, dapat digali
dari:
a. keterampilan bertanya dan
menjawab;
b. keterampilan
mengemukakan pendapat;
c. keterampilan melakukan
presentasi; dan
d. keterampilan memanfaatkan
TIK.
Keterampilan berkomunikasi
yang efektif secara tertulis
dalam pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler, dapat
digali dari:
a. keterampilan membuat
kalimat efektif;
b. keterampilan membuat
paragraf efektif;
c. keterampilan membuat
karya tulis; dan
d. keterampilan membuat
tulisan di media
elektronik/cetak.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
-15-
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
6.
Siswa menunjukkan keterampilan berkolaborasi sesuai
karakteristik keterampilan abad ke-21
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa telah menunjukkan budaya berkolaborasi yang
terprogram dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler serta penggunaan sumber daya belajar.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkolaborasi
dengan dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler serta penggunaan sumber daya belajar.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkolaborasi
dengan dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler secara terbatas.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkolaborasi
dengan dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran secara terbatas.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kolaborasi adalah kemampuan siswa dalam bekerja sama dengan
orang lain untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan
disepakati.
2. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
3. Keterampilan siswa dalam kolaborasi dinilai dari kualitas dan
keterlibatan siswa dalam kegiatan-kegiatan yang membutuhkan
kerja sama dengan guru, tenaga kependidikan, atau antar siswa,
di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 6.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Kegiatan pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. kerja sama siswa dalam diskusi dan mengerjakan
tugas dalam kelompok; dan
b. kerja sama siswa dalam presentasi kelompok
Hasil
Observasi
-16-
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 6.2. Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
3
Aspek yang Ditelaah
dan Indikator
Kegiatan pembelajaran,
dapat ditelaah dari
kemampuan siswa
berkolaborasi.
Kegiatan
ekstrakurikuler, dapat
ditelaah dari:
a. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler; dan
b. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam kegiatan
OSIS.
Kegiatan bersama di
luar sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam mengikuti
kegiatan bersama
sekolah/madrasah
lain; dan
b. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam mengikuti
kegiatan bersama
yang
diselenggarakan oleh
lembaga non
sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
Hasil Telaah
Dokumen
Catatan penilaian sikap
kolaborasi/kerja sama.
Laporan kegiatan yang
berisi partisipasi
kolaborasi siswa dalam
kegiatan
ekstrakurikuler dan
OSIS.
Laporan kegiatan
bersama di luar
sekolah/madrasah
yang mencakup jumlah
dan jenis kegiatan serta
data keterlibatan siswa.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait
keterampilan kolaborasi.
Tabel Kerja 6.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kegiatan pembelajaran, dapat
digali dari:
Hasil Wawancara
Kepala/
Guru
Wakil Kepala
Siswa
-17-
2
3
a. kerja sama siswa dalam
diskusi dan mengerjakan
tugas dalam kelompok
b. kerja sama siswa dalam
presentasi kelompok; dan
c. kerja sama siswa dalam
berbagi sumber daya
belajar.
Kegiatan ekstrakurikuler, dapat
digali dari:
a. partisipasi kolaborasi siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler;
b. partisipasi kolaborasi siswa
dalam kegiatan OSIS; dan
c. jenis kegiatan
ekstrakurikuler.
Kegiatan bersama di luar
sekolah/madrasah, dapat digali
dari:
a. partisipasi kolaborasi siswa
dalam mengikuti kegiatan
bersama sekolah/madrasah
lain; dan
b. partisipasi kolaborasi siswa
dalam mengikuti kegiatan
bersama yang
diselenggarakan oleh lembaga
non sekolah/madrasah.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
7.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan
masalah sesuai karakteristik abad ke-21.
LEVEL
4
3
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan budaya berpikir kritis dan pemecahan
masalah secara konsisten dan sistematis yang ditunjukkan
melalui proses pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan
maupun tulisan.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
-18-
pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun
tulisan.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun
tulisan yang dilakukan secara terbatas.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa secara lisan.
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Berpikir kritis dan pemecahan masalah adalah kemampuan
menggunakan pengetahuan untuk mengidentifikasi masalah,
mengumpulkan informasi yang relevan, memikirkan alternatif
solusi, dan membuat kesimpulan.
2. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 7.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
dalam proses pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. keterampilan siswa dalam mengidentifikasi masalah;
b. keterampilan siswa dalam menganalisis masalah; dan
c. keterampilan siswa dalam memecahkan masalah
secara kreatif.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 7.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan
masalah dalam proses
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
dalam
mengidentifikasi
masalah;
b. keterampilan siswa
dalam menganalisis
masalah; dan
Nama Dokumen
Portofolio/tugas
dalam proses
pembelajaran dan
nilai yang diperoleh
siswa.
Hasil Telaah
Dokumen
-19-
2
c. keterampilan siswa
dalam memecahkan
masalah secara
kreatif.
Hasil karya siswa terkait
keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan
masalah secara lisan
maupun tulisan, dapat
ditelaah dari:
a. hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan dalam
mengidentifikasi
masalah;
b. hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan dalam
menganalisis
masalah; dan
c. hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan dalam
memecahkan masalah
secara kreatif.
Hasil karya dan
prestasi siswa yang
menunjukkan
keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan
masalah secara lisan
maupun tulisan.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 7.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
1
Keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah dalam proses
pembelajaran, dapat digali dari:
a. keterampilan siswa dalam
mengidentifikasi masalah;
b. keterampilan siswa dalam menganalisis
masalah; dan
c. keterampilan siswa dalam memecahkan
masalah secara kreatif.
Hasil karya dan prestasi siswa terkait
keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah secara lisan maupun
tulisan, dapat digali dari:
a. hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan dalam mengidentifikasi
masalah;
b. hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan dalam menganalisis
masalah; dan
c. hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan dalam memecahkan
masalah secara kreatif.
2
Guru
Siswa
-20-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui observasi,
telaah dokumen, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut::
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir ini
berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
8.
Siswa menunjukkan keterampilan kreativitas dan inovasi sesuai
karakteristik keterampilan abad ke-21.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan budaya kreatif dan inovatif secara
konsisten yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan
hasil karya siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau
karya lainnya melalui kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya
siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya
melalui kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler di dalam
dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya
siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya
melalui kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler di dalam
sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya
siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya
dalam pembelajaran di kelas.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kreatif adalah keterampilan untuk menemukan gagasan atau
konsep baru atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang
sudah ada.
2. Inovatif adalah keterampilan untuk mewujudkan suatu kreativitas
dalam bentuk produk baru.
3. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
-21-
Tabel Kerja 8.1 Pengumpulan Data Observasi
No
1
2
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Keterampilan yang menunjukkan kreativitas dan
inovasi melalui proses pembelajaran, dapat dilihat
dari:
a. keterampilan siswa menemukan gagasan atau
konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide untuk meningkatkan
kreativitas dan inovasi;
c. keterampilan siswa mengembangkan gagasan
dan konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan gagasan dan
konsep baru.
Hasil karya siswa yang menunjukkan keterampilan
kreatif dan inovatif melalui proses pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. keterampilan siswa menemukan gagasan atau
konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide untuk meningkatkan
kreativitas dan inovasi;
c. keterampilan siswa mengembangkan gagasan
dan konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan gagasan dan
konsep baru.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 8.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterampilan yang
menunjukkan kreativitas
dan inovasi melalui
proses pembelajaran,
dapat ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
menemukan gagasan
atau konsep baru;
b. keterampilan siswa
menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide
untuk meningkatkan
kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan
gagasan dan konsep
yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa
menerapkan gagasan
dan konsep baru.
Nama Dokumen
Portofolio tugas
pembelajaran yang
mencakup materi
tentang pengembangan
kreativitas dan inovasi,
serta nilai yang
diperoleh siswa.
Hasil
Telaah
Dokumen
-22-
3
Hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan kreatif dan
inovatif dalam bentuk
lisan, tulisan, dan bentuk
lainnya melalui proses
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
menemukan gagasan
atau konsep baru;
b. keterampilan siswa
menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide
untuk meningkatkan
kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan
gagasan dan konsep
yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa
menerapkan gagasan
dan konsep baru.
Hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan kreatif dan
inovatif dalam bentuk
lisan, tulisan, dan bentuk
lainnya dalam kegiatan
ekstrakurikuler, dapat
ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
menemukan gagasan
atau konsep baru;
b. keterampilan siswa
menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide
untuk meningkatkan
kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan
gagasan dan konsep
yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa
menerapkan gagasan
dan konsep baru.
Laporan pelaksanaan
kegiatan terkait
keterampilan kreatif
dan inovatif yang
mencakup jenis
kegiatan, data
partisipasi siswa, data
karya dan prestasi, dan
dokumentasi kegiatan.
Laporan pelaksanaan
kegiatan terkait
keterampilan kreatif
dan inovatif yang
mencakup jenis
kegiatan, data
partisipasi siswa, data
karya dan prestasi, dan
dokumentasi kegiatan.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 8.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Siswa
-23-
1
2
Keterampilan yang menunjukkan
kreativitas dan inovasi melalui proses
pembelajaran, dapat digali dari:
a. keterampilan siswa menemukan
gagasan atau konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis
dan mengevaluasi ide-ide untuk
meningkatkan kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan gagasan dan
konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan
gagasan dan konsep baru.
Hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan kreatif dan inovatif
melalui proses pembelajaran, dapat
digali dari:
a. Keterampilan siswa menemukan
gagasan atau konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis
dan mengevaluasi ide-ide untuk
meningkatkan kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan gagasan dan
konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan
gagasan dan konsep baru.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
9.
Siswa menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri dan
berkreasi dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
4
Siswa berpartisipasi dan berprestasi dalam berbagai kegiatan
pengembangan minat dan bakat yang dibuktikan dengan
perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal,
nasional maupun internasional.
-24-
Siswa berpartisipasi dan berprestasi dalam berbagai kegiatan
pengembangan minat dan bakat yang dibuktikan dengan
perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal.
Siswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan
minat dan bakat di tingkat lokal.
Siswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan
minat dan bakat di tingkat sekolah/madrasah.
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kegiatan pengembangan minat dan bakat merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang dikembangkan oleh sekolah/madrasah
seperti Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), kerohanian,
olahraga, seni dan budaya, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), dan
lain sebagainya. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih
kemampuan ekspresi diri dan berkreasi melalui pengembangan
diri sesuai minat dan bakat.
2. Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai
kalender pendidikan/jadwal yang telah ditetapkan dan
melibatkan seluruh warga sekolah/madrasah.
3. Prestasi/penghargaan tingkat lokal adalah prestasi/ penghargaan
yang diraih di tingkat kecamatan (SD/MI), kabupaten/kota
(SMP/MTs), dan/atau provinsi (SMA/MA/ SMK/MAK/SLB).
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 9.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Partisipasi siswa dalam
kegiatan lomba yang
terkait dengan
pengembangan minat
dan bakat, dapat
ditelaah dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/
Pramuka/PMR;
d. bidang
ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
Prestasi/penghargaan
dalam kegiatan
pengembangan minat
dan bakat (tingkat lokal,
nasional, dan
Nama Dokumen
Laporan daring/luring
tentang partisipasi
siswa dalam kegiatan
lomba yang terkait
dengan pengembangan
minat dan bakat, serta
tautan media sosial.
Laporan daring/luring
tentang
prestasi/penghargaan
dalam kegiatan
pengembangan minat
Hasil
Telaah
Dokumen
-25-
internasional), dapat
ditelaah dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/
Pramuka/PMR;
d. bidang
ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
dan bakat, serta tautan
media sosial.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 9.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Kesiswaan
Guru
Siswa
Partisipasi siswa dalam kegiatan
lomba yang terkait dengan
pengembangan minat dan bakat,
dapat digali dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/pramuka/PM
R;
d. bidang ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
Prestasi/penghargaan dalam
kegiatan pengembangan minat
dan bakat (tingkat lokal,
nasional, dan internasional),
dapat digali dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/pramuka/PMR;
d. bidang ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
-26-
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
10. Siswa menunjukkan peningkatan prestasi belajar.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang meningkat secara konsisten dalam 3
(tiga) tahun terakhir dan berdampak pada persepsi positif
masyarakat terhadap sekolah/madrasah.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang meningkat dalam 3 (tiga) tahun
terakhir.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang fluktuatif (naik-turun) dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang tidak meningkat dalam 3 (tiga) tahun
terakhir.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 10.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nilai ujian
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari:
a. daftar nilai ujian 3 (tiga)
tahun terakhir;
b. rata-rata nilai ujian 3
(tiga) tahun terakhir; dan
c. grafik nilai ujian
sekolah/madrasah 3 (tiga)
tahun terakhir.
Nilai rapor kelas akhir, dapat
ditelaah dari:
a. daftar nilai rapor kelas
akhir 3 (tiga) tahun
terakhir; dan
Nama Dokumen
Data nilai ujian
sekolah/madrasah
dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Leger nilai kelas
akhir dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Hasil
Telaah
Dokumen
-27-
b. rata-rata nilai rapor kelas
akhir 3 (tiga) tahun
terakhir.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 10.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Nilai ujian
sekolah/madrasah dalam
3 (tiga) tahun terakhir,
dapat digali dari:
a. rata-rata nilai ujian
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir;
b. upaya siswa untuk
meningkatkan prestasi
akademiknya; dan
c. kendala siswa dalam
meningkatkan prestasi
akademiknya.
Nilai rapor kelas akhir
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir, dapat digali dari:
a. rata-rata nilai rapor
kelas akhir 3(tiga)
tahun terakhir;
b. upaya siswa untuk
meningkatkan prestasi
akademiknya; dan
c. kendala siswa dalam
meningkatkan prestasi
akademiknya.
Persepsi masyarakat
terhadap
sekolah/madrasah terkait
nilai siswa dalam 3 (tiga)
tahun terakhir, dapat
digali dari:
a. nilai ujian
sekolah/madrasah
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir; dan
b. nilai rapor kelas akhir
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir.
Kepala
/ Wakil
Kepala
Perwakilan
Guru Siswa Orang Tua
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tid
ak
diisi
-28-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
11. Pemangku kepentingan (stakeholders) puas terhadap mutu lulusan
sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Pemangku kepentingan menyatakan sangat puas terhadap
mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
Pemangku kepentingan menyatakan puas terhadap mutu
lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan, dan
keterampilan mereka.
Pemangku kepentingan menyatakan kurang puas terhadap
mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
Pemangku kepentingan menyatakan tidak puas terhadap
mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kepuasan pemangku kepentingan adalah terpenuhinya atau tidak
terpenuhinya kebutuhan, keinginan, dan harapan pemangku
kepentingan sekolah/madrasah.
2. Pemangku kepentingan terdiri atas lembaga pengguna lulusan:
a. Perwakilan orang tua siswa/komite sekolah/madrasah;
b. Sekolah/madrasah yang menerima lulusan;
c. Dunia kerja; dan
d. Perguruan Tinggi.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 11.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
-29-
1
2
3
Kepuasan terhadap sikap
lulusan, dapat ditelaah dari:
a. sikap religiusitas;
b. sikap kejujuran;
c. sikap tanggung jawab; dan
d. kedisiplinan.
Kepuasan terhadap
pengetahuan lulusan, dapat
ditelaah dari:
a. bidang ilmu pengetahuan;
b. bidang teknologi;
c. bidang seni; dan
d. bidang budaya.
Kepuasan terhadap
keterampilan lulusan, dapat
ditelaah dari:
a. kreativitas;
b. produktivitas;
c. komunikasi; dan
d. kolaborasi.
Laporan hasil
tracer study
tentang kepuasan
pemangku
kepentingan.
Laporan hasil
tracer study
tentang kepuasan
pemangku
kepentingan.
Laporan hasil
tracer study
tentang kepuasan
pemangku
kepentingan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 11.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
Kepuasan terhadap sikap
lulusan, dapat digali dari:
a. religiusitas;
b. kejujuran;
c. kedisiplinan; dan
d. tanggung jawab.
Kepuasan terhadap
pengetahuan lulusan, dapat
digali dari:
a. ilmu pengetahuan;
b. teknologi;
c. seni; dan
d. budaya.
Kepuasan terhadap
keterampilan lulusan, dapat
digali dari:
a. kreativitas;
b. produktivitas;
c. komunikasi; dan
d. kolaborasi.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
-30-
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-31-
II. PROSES PEMBELAJARAN
12. Proses pembelajaran berlangsung secara aktif dengan melibatkan
seluruh siswa dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi sehingga terjadi proses pembelajaran yang efektif sesuai
dengan tujuan pembelajaran pada satuan Pendidikan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi, praktik,
atau menggunakan media), melibatkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi, dilaksanakan melalui pengalaman
yang konkret, dan menyajikan materi yang lebih bermakna
bagi kehidupan siswa serta berdampak pada pemecahan
masalah kehidupan sehari-hari.
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi, praktik,
atau menggunakan media), dilaksanakan melalui
pengalaman yang konkret, dan menyajikan materi yang
lebih bermakna bagi kehidupan siswa.
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi, praktik,
atau menggunakan media).
Dalam pembelajaran guru lebih banyak menjelaskan dan
siswa memperhatikan serta mengerjakan tugas yang
diberikan saja.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang berhasil mencapai
tujuan (kompetensi) yang telah ditetapkan, baik pada aspek sikap,
pengetahuan
maupun
keterampilan,
yang
indikator
keberhasilannya dapat dilihat dari hasil penilaian.
2. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang berpusat pada
siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student center) yang
ditandai dengan adanya partisipasi siswa yang aktif dan
konstruktif dalam pembelajaran misalnya kegiatan membaca,
bertanya, diskusi, praktik, menggunakan dll.
3. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah kemampuan
untuk menyelesaikan suatu masalah, yang melibatkan
keterampilan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif dan
kemampuan
berargumen
serta
kemampuan
mengambil
keputusan terhadap sesuatu hal.
4. Keterampilan
menganalisis
adalah
keterampilan
untuk
memahami sebuah konsep dengan cara menguraikan atau
merinci konsep tersebut ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil
dan terperinci serta menunjukkan hubungan antar bagian-bagian
dari konsep tersebut
5. Keterampilan menyintesis adalah keterampilan menggabungkan
bagian-bagian menjadi sebuah bentukan atau susunan yang baru
sehingga dapat menciptakan ide-ide baru yang dinyatakan secara
eksplisit
-32-
6. Pengalaman konkret artinya kegiatan pembelajaran dilakukan
melalui kegiatan/pengalaman langsung oleh siswa baik berupa
simulasi maupun praktik langsung,
7. Materi yang bermakna adalah materi yang dipelajari di kelas
memiliki hubungan atau manfaat bagi kehidupan siswa,
8. Berdampak terhadap pemecahan kehidupan sehari-hari artinya
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas mampu
memberi solusi terhadap permasalahan yang ada dalam
kehidupan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 12.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pelibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
bertanya;
b. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
menjawab;
c. pemberian kesempatan kepada siswa
mengerjakan tugas/membaca/diskusi; dan
d. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
mengomunikasikan hasil/gagasan.
Pelaksanaan pembelajaran melalui pengalaman
konkret, dapat dilihat dari:
a. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
melakukan praktik;
b. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
melakukan simulasi; dan
c. pemberian kesempatan kepada untuk
menggunakan media pembelajaran.
Penyajian materi yang bermakna, dapat dilihat
dari:
a. keterkaitan materi yang dipelajari dengan
kehidupan siswa;
b. pemberian contoh-contoh yang membuat
siswa lebih paham terhadap materi yang
dipelajari; dan
c. penjelasan manfaat dari materi yang dipelajari
untuk kehidupan.
2
3
Hasil
Observasi
-33-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 12.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No.
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pelibatan siswa secara aktif
dalam pembelajaran, dapat
digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya;
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menjawab;
c. pemberian kesempatan
kepada siswa mengerjakan
tugas/membaca/diskusi;
dan
d. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
mengomunikasikan
hasil/gagasan.
Pengembangan keterampilan
berpikir tingkat tinggi, dapat
digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menganalisis
(menguraikan suatu
masalah);
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menyintesis
(menyimpulkan beberapa
informasi );
c. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menilai (memberikan
evaluasi ); dan
d. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
membuat karya/produk.
Pelaksanaan pembelajaran
melalui pengalaman konkret,
dapat digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
melakukan praktik;
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
melakukan simulasi; dan
c. pemberian kesempatan
kepada untuk
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Siswa
-34-
4
5
menggunakan media
pembelajaran.
Penyajian materi yang
bermakna, dapat dilihat dari:
a. keterkaitan materi yang
dipelajari dengan kehidupan
siswa;
b. pemberian contoh-contoh
yang membuat siswa lebih
paham terhadap materi
yang dipelajari; dan
c. penjelasan manfaat dari
materi yang dipelajari untuk
kehidupan.
Dampak strategi pembelajaran
terhadap pemecahan masalah
dalam kehidupan sehari-hari,
dapat digali dari:
a. kemajuan kognitif siswa;
b. sikap siswa;
c. keterampilan siswa;
d. kebiasaan siswa untuk
bertanya/ berdiskusi; dan
e. kemampuan siswa
memecahkan masalah
dalam kehidupan seharisehari.
Tidak
diisi
3. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 12.3 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Melibatkan siswa secara
aktif dalam pembelajaran,
dapat ditelaah dari:
a. metode pembelajaran
yang mendorong siswa
aktif;
b. tugas-tugas yang
bervariasi dan
menantang; dan
c. media pembelajaran
yang bervariasi.
Melaksanakan
pembelajaran melalui
pengalaman konkret,
dapat ditelaah dari:
a. instruksi siswa untuk
aktif mengerjakan
tugas;
b. instruksi siswa untuk
aktif melakukan
praktik/simulasi; dan
c. catatan hasil penilaian
kerja siswa.
Nama Dokumen
Rencana Pembelajaran
Pembelajaran (RPP)
[Telaah RPP dilakukan
ketika asesor
melakukan observasi]
Lembar
Praktikum/Lembar
Praktik/Lembar Kerja
Siswa
Hasil
Telaah
Dokumen
-35-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
13. Penilaian proses dan hasil belajar digunakan sebagai dasar untuk
perbaikan dan dilaksanakan secara sistemis.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran secara sistemis dan
berkesinambungan yang berdampak pada perbaikan proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran secara berkesinambungan.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar sesuai
tujuan pembelajaran namun belum digunakan untuk
perbaikan pembelajaran.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar tanpa
memperhatikan tujuan pembelajaran.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Penilaian pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk mengetahui tingkat keberhasilan (keefektifan) dari suatu
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dengan
menggunakan metode dan instrumen yang tepat. Penilaian
pembelajaran dapat dilakukan pada dua sisi yaitu penilaian
proses dan penilaian hasil.
2. Penilaian proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengetahui apakah proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
berlangsung secara lancar, menyenangkan, efisien, dan bertumpu
pada siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student active
learning). Penilaian proses dilakukan melalui prosedur yang
sistematis dengan menggunakan metode dan instrumen yang
tepat.
3. Penilaian hasil adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang
telah ditetapkan, melalui prosedur yang sistematis dengan
menggunakan metode dan instrumen yang tepat.
-36-
4. Sistemis artinya penilaian dilakukan secara terencana dan
berkelanjutan, melalui langkah-langkah yang logis dan benar,
dimulai dari penyusunan kisi-kisi, pengembangan butir penilaian,
pelaksanaan penilaian, analisis hasil dan tindak lanjut.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 13.1 Pengumpulan Data Observasi
Hasil
Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Penggunaan berbagai teknik/metode penilaian, dapat
dilihat dari:
a. lebih dari satu teknik penilaian, misalnya tes tulis,
tes lisan, uji kinerja, portofolio;
b. lebih dari satu aspek capaian pembelajaran (sikap,
pengetahuan dan keterampilan); dan
c. penilaian proses dan hasil belajar.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 13.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan Indikator Kepala/
Wakil
Kepala
Penggunaan berbagai teknik/metode
penilaian, dapat digali dari:
a. lebih dari satu teknik penilaian,
misalnya tes tulis, tes lisan, uji
kinerja, portofolio;
b. lebih dari satu aspek capaian
pembelajaran (sikap, pengetahuan
dan keterampilan); dan
c. penilaian proses dan hasil belajar.
Penilaian dilakukan secara sistemis
dan berkesinambungan, dapat digali
dari:
a. penerapan langkah-langkah yang
logis dari mulai persiapan,
pelaksanaan, penilaian dan tindak
lanjut; dan
b. penilaian secara berkelanjutan
(misal: ada ujian harian, mingguan,
bulanan, formatif dan atau
sumatif).
Dampak perbaikan proses dan hasil
belajar siswa, dapat digali dari:
a. pelaksanaan perbaikan program
pembelajaran sebagai tindak lanjut
hasil penilaian; dan
Guru
Siswa
Tidak
diisi
Tidak
diisi
-37-
b. peningkatan prestasi siswa (sikap,
pengetahuan dan keterampilan)
sebagai dampak dari penilaian.
3. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 13.3 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Penggunaan berbagai
teknik/metode penilaian, dapat
digali dari:
a. lebih dari satu teknik
penilaian, misalnya tes tulis,
tes lisan, uji kinerja,
portofolio;
b. lebih dari satu aspek capaian
pembelajaran (sikap,
pengetahuan dan
keterampilan); dan
c. penilaian proses dan hasil
belajar.
Penilaian dilakukan secara
sistemis dan berkesinambungan,
dapat ditelaah dari:
a. langkah-langkah penilaian
yang logis dimulai dari
penyusunan kisi-kisi sebagai
langkah awal (persiapan) dan
dilanjutkan dengan
mengembangkan instrumen
penilaian; dan
b. penilaian secara
berkesinambungan/
berkelanjutan.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
a. Kisi-kisi soal
dan
instrumen
penilaian
(formatif dan
sumatif)
b. Hasil
penilaian
(formatif dan
sumatif)
Catatan: Dokumen yang ditelaah lebih dari satu periode.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-38-
14. Program remedial dan/atau pengayaan diberikan kepada siswa yang
memerlukan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melaksanakan program remedial dan/atau pengayaan
(sesuai kebutuhan) secara sistematis, terstruktur, dan
berkelanjutan dengan menggunakan berbagai strategi dan
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Guru melaksanakan program remedial dan/atau pengayaan
(sesuai kebutuhan) secara sistematis dan terstruktur
dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Guru melaksanakan program remedial atau pengayaan
(sesuai kebutuhan) secara sistematis dan terstruktur
dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa secara terbatas
pada beberapa mata pelajaran.
Guru melaksanakan program remedial atau pengayaan
terbatas pada pemberian tes dan/atau pekerjaan rumah
(PR).
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Program remedial adalah suatu bentuk pembelajaran tambahan
yang bersifat khusus yang bertujuan membantu siswa yang belum
tuntas menguasai kompetensi yang ditetapkan dan atau
membantu siswa untuk mengatasi kesulitan belajar yang
dihadapinya.
2. Program Pengayaan adalah suatu kegiatan yang diberikan kepada
individu siswa yang telah mencapai kompetensi yang ditetapkan
agar siswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal
dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya dalam bentuk
kegiatan yang dapat merangsang kreativitas secara mandiri.
3. Sistematis dan terstruktur dimaksudkan bahwa kegiatan remedial
dan atau pengayaan dilakukan dengan terencana, terstruktur dan
terpadu antar komponen dalam remedial atau pengayaan.
4. Berkelanjutan dimaksudkan bahwa kegiatan remedial dan atau
pengayaan berlangsung terus-menerus; berkesinambungan dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran guru
5. Menggunakan berbagai strategi dimaksudkan adalah bahwa
dalam pelaksanaan remedial dan atau pengayaan guru
menggunakan
strategi/metode
disesuaikan
dengan
kemampuan/kondisi masing-masing siswa berdasarkan hasil
analisis pencapaian kompetensi.
6. Peningkatan hasil kemampuan siswa dimaksudkan adanya
peningkatan kompetensi siswa dalam pencapaian standar
minimum untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan
-39-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 14.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pelaksanaan penilaian dan
analisis pencapaian kompetensi,
dapat ditelaah dari:
a. catatan guru tentang
prosedur penilaian proses
belajar dan metode penilaian
hasil belajar masing-masing
siswa; dan
b. analisis guru tentang
pencapaian kompetensi
masing-masing siswa
berdasarkan Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM).
Penyusunan rencana program
remedial /pengayaan, dapat
ditelaah dari:
a. rencana waktu (jadwal)
pelaksanaan
remedial/pengayaan dalam
satu semester;
b. rencana strategi/metode
pelaksanaan
remedial/pengayaan yang
unik sesuai kebutuhan siswa;
dan
c. pencantuman materi
remedial/pengayaan sesuai
jadwal.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Catatan/Daftar
Penilaian dan
Hasil Analisis
Pencapaian
Kompetensi
Dokumen
Program
Pelaksanaan
Remedial/
Pengayaan
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 14.2 Pengumpulan Data Wawancara
No.
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
1
Pelaksanaan penilaian dan analisis
pencapaian kompetensi, dapat digali dari:
a. catatan guru tentang prosedur penilaian
proses belajar dan metode penilaian hasil
belajar masing-masing siswa; dan
b. analisis guru tentang pencapaian
kompetensi masing-masing siswa
berdasarkan Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM).
Siswa
-40-
2
3
Pelaksanaan remedial/pengayaan, dapat
digali dari:
a. strategi/metode pelaksanaan
remedial/pengayaan yang unik sesuai
kebutuhan siswa; dan
b. kegiatan tindak lanjut
remedial/pengayaan.
Manfaat yang dirasakan siswa setelah
mengikuti program remedial/pengayaan,
dapat digali dari:
a. perbaikan diri untuk proses
pembelajaran selanjutnya; dan
b. adanya peningkatan kompetensi
pengetahuan dan keterampilan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
15. Siswa berpartisipasi aktif dalam belajar dan suasana pembelajaran
di kelas menyenangkan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Suasana pembelajaran dinamis dengan adanya interaksi
antar siswa, interaksi siswa dengan guru, siswa antusias
dalam belajar dan suasana kelas menyenangkan dan
menarik sehingga berdampak pada pencapaian tujuan
pembelajaran.
Suasana pembelajaran dinamis dengan adanya interaksi
antarsiswa, interaksi siswa dengan guru, siswa antusias
dalam belajar dan suasana kelas menyenangkan dan
menarik.
Suasana kelas tertib dan terlihat ada interaksi timbal balik
antar siswa dengan siswa dan siswa dengan guru.
Suasana kelas tertib walaupun penyampaian materi
berlangsung satu arah dari guru ke siswa.
-41-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran adalah ketika siswa
terlibat secara kognitif, fisik dan emosional dalam proses belajar
melalui berpikir, bergerak, dan merasa untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Interaksi antar siswa adalah adanya komunikasi interaktif antar
siswa dalam proses pembelajaran baik dalam diskusi kelompok
maupun dalam diskusi kelas.
3. Interaksi siswa dengan guru adalah kondisi di mana guru
memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa dengan guru dalam
proses pembelajaran.
4. Pembelajaran yang menyenangkan terjadi dalam suasana belajar
yang memotivasi untuk berinteraksi antara siswa maupun
interaksi siswa dengan guru dalam konteks untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
5. Antusias adalah suatu kondisi di mana siswa menunjukkan sikap
bersemangat serta penuh perhatian untuk ikut serta dalam
melakukan suatu kegiatan selama proses pembelajaran.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 15.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Interaksi antarsiswa dan antara siswa dengan
guru, dapat dilihat dari:
a. pembentukan kelompok siswa yang heterogen;
dan
b. terjadinya diskusi baik antarsiswa maupun
siswa dengan guru.
Suasana pembelajaran terlihat menarik dan
menyenangkan sehingga siswa antusias belajar,
dapat dilihat dari:
a. penggunaan strategi, model, dan/atau metode
pembelajaran yang relevan dan menyenangkan;
b. penggunaan media dan sumber belajar yang
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran;
dan
c. pengaitan materi pembelajaran dengan konteks
siswa.
2
Hasil
Observasi
-42-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 15.2 Pengumpulan Data Wawancara
No.
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
1
2
3
Siswa
Interaksi antarsiswa dan antara siswa
dengan guru, dapat digali dari:
a. pembentukan kelompok siswa yang
heterogen; dan
b. terjadinya diskusi baik antarsiswa
maupun siswa dengan guru.
Suasana pembelajaran terlihat menarik dan
menyenangkan sehingga siswa antusias
belajar, dapat digali dari:
a. penggunaan strategi, model, dan/atau
metode pembelajaran yang relevan dan
menyenangkan;
b. penggunaan media dan sumber belajar
yang mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran; dan
c. pengaitan materi pembelajaran dengan
konteks siswa.
Pencapaian tujuan pembelajaran, dapat
digali dari:
a. refleksi guru tentang hasil belajar pada
akhir kegiatan pembelajaran; dan
b. hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
16. Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan menulis.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
4
Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan
menulis di sekolah/madrasah yang berdampak pada (1)
terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas,
(2) menghasilkan karya-karya literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya, dan (3)
terpublikasinya karya literasi siswa di masyarakat.
-43-
Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan
menulis di sekolah/madrasah yang berdampak pada (1)
terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas
(2) menghasilkan karya-karya literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya.
Guru melakukan pembiasaan membaca, menulis,
berkomunikasi, berlatih, atau berkarya tetapi belum
berdampak pada kebiasaan yang dilakukan oleh siswa di
luar kelas.
Guru belum melakukan pembiasaan membaca, menulis,
berkomunikasi, berlatih, atau berkarya secara terprogram.
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Literasi baca-tulis adalah pengetahuan baca-tulis, kemampuan
memahami baca-tulis dan kemampuan menggunakan bahasa
tulis dalam memahami informasi serta kemampuan menggunakan
bahasa untuk berkomunikasi di lingkungan sosial yang dilakukan
melalui tahap pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap
pembelajaran membaca dan menulis.
2. Proses pembiasaan adalah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan budaya literasi membaca dan menulis seperti
penyediaan waktu membaca bersama 15 menit sebelum belajar
(nyaring dan/atau dalam hati), penyediaan/pemilihan buku
bacaan yang menarik dan relevan pada area baca yang nyaman.
3. Tahap Pengembangan melanjutkan tahap pembiasaan yaitu
memberi tagihan antara lain berupa pembuatan ringkasan cerita
yang dibaca, dan mengembangkan kemampuan literasi menulis
yang dapat dilombakan.
4. Tahap Pembelajaran adalah tahapan literasi membaca dan
menulis yang dikaitkan dengan materi pembelajaran.
5. Budaya literasi membaca dan menulis adalah suatu kondisi di
mana literasi membaca dan menulis menjadi suatu kebiasaan
yang baik/wajar yang konsisten dan berkelanjutan senantiasa
dikerjakan dan sudah mendarah daging sebagai akibat dari proses
pembiasaan, proses pengembangan dan proses pembelajaran
literasi di sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 16.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
1
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Pembiasaan membaca dan menulis di kelas, dapat
dilihat dari:
a. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
aktif membaca sebelum proses pembelajaran;
dan
Hasil
Observasi
-44-
2
3
b. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
aktif membaca dan menulis pada saat proses
pembelajaran.
Pembiasaan membaca dan menulis di luar kelas,
dapat dilihat dari:
a. dorongan guru kepada siswa untuk aktif
membaca di luar jam pelajaran di pojok
baca/perpustakaan; dan
b. dorongan guru kepada siswa untuk
menghasilkan karya literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya.
Penyediaan fasilitas tempat untuk pemajangan
karya tulis siswa, dapat dilihat dari:
a. pemajangan hasil karya tulis siswa pada tempat
yang telah disediakan; dan
b. kemudahan mengakses fasilitas pemajangan
karya tulis siswa.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 16.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Program literasi membaca
dan menulis yang
berkelanjutan di
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari:
a. program Gerakan Literasi
Sekolah/Madrasah
(GLS); dan
b. program literasi
membaca dan menulis di
kelas.
Publikasi dan lomba literasi
siswa, dapat ditelaah dari:
a. hasil karya tulis di media
cetak sekolah/madrasah;
b. hasil karya tulis di media
elektronik/sosial; dan
c. keikutsertaan siswa
dalam lomba karya tulis
baik di lingkungan
sekolah/madrasah
maupun di luar
sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
Dokumen
program
sekolah/madrasa
h yang terkait
dengan
pelaksanaan
literasi membaca
dan menulis.
Dokumen
publikasi dan
lomba karya
Literasi siswa
Hasil
Telaah
Dokumen
-45-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 16.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No.
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pembiasaan membaca dan
menulis di kelas, dapat digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk aktif
membaca sebelum proses
pembelajaran; dan
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk aktif
membaca dan menulis pada
saat proses pembelajaran.
2 Pembiasaan membaca dan
menulis di luar kelas, dapat digali
dari:
a. dorongan guru kepada siswa
untuk aktif membaca di luar
jam pelajaran di pojok
baca/perpustakaan; dan
b. dorongan guru kepada siswa
untuk menghasilkan karya
literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya
tulis lainnya.
3 Penyediaan fasilitas tempat untuk
pemajangan karya tulis siswa,
dapat digali dari:
a. pemajangan hasil karya tulis
siswa pada tempat yang telah
disediakan; dan
b. kemudahan mengakses
fasilitas pemajangan karya
tulis siswa.
Perwa
Kepala/
kilan
Wakil Guru Siswa
Orang
Kepala
Tua
1
Tidak
diisi
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-46-
17. Guru menciptakan suasana belajar yang memperhatikan keamanan,
kenyamanan, kebersihan, dan memudahkan siswa untuk belajar.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam menjaga keamanan, kenyamanan,
kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis
dalam belajar siswa dengan membangun hubungan baik
antarsiswa dan antara siswa dan guru yang saling
menghormati dan menghargai sehingga tercapai tujuan
pembelajaran.
Guru mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang
memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan
kemudahan secara fisik maupun psikis dalam belajar siswa
dengan membangun hubungan baik antarsiswa dan antara
siswa dan guru yang saling menghormati dan menghargai
sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Guru belum secara optimal mengimplementasikan prosedur
pembelajaran yang memperhatikan keamanan, kenyamanan,
kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis
dalam belajar siswa.
Guru tidak mengimplementasikan prosedur pembelajaran
yang memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan,
dan kemudahan secara fisik maupun psikis untuk dapat
diakses siswa dalam belajar.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
Suasana kelas yang aman dan nyaman adalah suasana di dalam kelas
yang menjadikan siswa bebas dari rasa takut, kondusif untuk belajar
serta terjadi hubungan emosional antar siswa, antar siswa dan guru,
ada rasa saling mempercayai dan saling menghargai antarsiswa serta
didukung lingkungan fisik yang bersih untuk mendukung proses
pembelajaran.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 17.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pengelolaan kelas, dapat dilihat dari:
a. pengaturan tempat duduk siswa dengan
memperhatikan keamanan, kebersihan, dan
kemudahan dalam beraktivitas di kelas;
b. penggunaan metode/strategi pembelajaran
yang melibatkan siswa dan terjalin hubungan
yang saling menghormati dan menghargai; dan
Hasil
Observasi
-47-
c.
2
pengaturan fasilitas belajar di dalam kelas
untuk kemudahan dan keamanan dalam
mengakses dan memanfaatkannya.
Terbentuknya sikap saling mempercayai,
menghargai, dan menghormati antarsiswa, dapat
dilihat dari:
a. adanya hubungan interpersonal antarsiswa;
dan
b. dorongan guru sehingga terjadi diskusi
antarsiswa yang saling menguatkan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 17.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
1
2
3
Siswa
Pengelolaan kelas, dapat digali dari:
a. pengaturan tempat duduk siswa dengan
memperhatikan keamanan, kebersihan,
dan kemudahan dalam beraktivitas di
kelas;
b. penggunaan metode/strategi
pembelajaran yang melibatkan siswa dan
terjalin hubungan yang saling
menghormati dan menghargai; dan
c. pengaturan fasilitas belajar di dalam
kelas untuk kemudahan dan keamanan
dalam mengakses dan
memanfaatkannya.
Terbentuknya sikap saling mempercayai,
menghargai, dan menghormati antarsiswa,
dapat digali dari:
a. adanya hubungan interpersonal
antarsiswa; dan
b. dorongan guru sehingga terjadi diskusi
antarsiswa yang saling menguatkan.
Keterlibatan siswa dalam memelihara
keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan
kemudahan dalam proses belajar.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-48-
18. Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah/madrasah
dimanfaatkan dengan optimal dalam proses pembelajaran.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan prasarana
yang ada di dalam dan di luar sekolah/madrasah baik
yang tersedia maupun kreasi guru/siswa sebagai media
dan sumber belajar yang berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar
siswa.
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan
prasarana yang ada di dalam dan di luar
sekolah/madrasah yang berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar
siswa.
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan
prasarana sebagai media dan sumber belajar yang
terbatas, baik jumlah maupun jenisnya sehingga belum
berdampak terhadap mutu proses pembelajaran.
Proses pembelajaran belum semuanya memanfaatkan
sarana dan prasarana sebagai media dan sumber belajar.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Sarana pendidikan, yaitu perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan untuk proses pendidikan, seperti meja, kursi,
kelas, dan media pembelajaran.
2. Prasarana pendidikan ialah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan, seperti halaman, kebun,
kolam dan taman.
3. Pemanfaatan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran
adalah upaya pendayagunaan sarana dan prasarana di kelas dan
atau disekolah/madrasah sebagai media/sumber belajar secara
efektif dan efisien dalam menunjang proses pembelajaran.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 18.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
1
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Pemanfaatan sarana dan prasarana di
sekolah/madrasah dan di luar sekolah/madrasah
sebagai media/sumber belajar, dapat dilihat dari:
a. penggunaan strategi pembelajaran yang
memanfaatkan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber belajar; dan
b. penggunaan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber belajar untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
Hasil
Observasi
-49-
2
Dampak yang dirasakan siswa dalam
menggunakan sarana dan prasarana sebagai
media/sumber belajar, dapat dilihat dari:
a. peningkatan capaian hasil belajar; dan
b. antusiasme belajar siswa.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 18.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Perencanaan pembelajaran
yang menggunakan sarana dan
prasarana sebagai media dan
sumber belajar, dapat ditelaah
dari:
a. RPP yang memuat
komponen pemilihan sarana
dan prasarana sebagai
media/sumber belajar yang
selaras dengan tujuan
pembelajaran;
b. RPP yang memuat
komponen pemilihan sarana
dan prasarana sebagai
media/sumber belajar yang
ada di sekolah/madrasah
dan di luar
sekolah/madrasah; dan
c. RPP yang memuat
komponen yang
menunjukkan tahapan atau
prosedur penggunaan
sarana dan prasarana
sebagai media/sumber
belajar.
Pemanfaatan sarana dan
prasarana sebagai media dan
sumber belajar baik yang ada
di sekolah/madrasah maupun
di luar sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. penggunaan sarana dan
prasarana yang dapat
digunakan sebagai
media/sumber belajar di
dalam kelas; dan
b. penggunaan sarana dan
prasarana yang dapat
digunakan sebagai
media/sumber belajar di
sekolah/madrasah dan di
luar sekolah/madrasah.
Nama
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
[Cermati
tentang
penggunaan
sarana dan
prasarana
sebagai media
dan sumber
belajar]
Daftar
penggunaan
sarana dan
prasarana
sebagai media
dan sumber
belajar
Hasil
Telaah
Dokumen
-50-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 18.3 Pengumpulan Data Wawancara
No.
1
2
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
Siswa
Pemanfaatan sarana dan prasarana di
sekolah/madrasah dan di luar
sekolah/madrasah sebagai media/sumber
belajar, dapat digali dari:
a. penggunaan strategi pembelajaran yang
memanfaatkan sarana dan prasarana
yang tersedia sebagai media/sumber
belajar; dan
b. penggunaan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber belajar
untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
Dampak yang dirasakan siswa dalam
menggunakan sarana dan prasarana
sebagai media/sumber belajar, dapat digali
dari:
a. peningkatan capaian hasil belajar; dan
b. antusiasme belajar siswa.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-51-
III. MUTU GURU
19. Guru menyusun perencanaan pembelajaran aktif, kreatif, dan
inovatif dengan mengoptimalkan lingkungan dan memanfaatkan
TIK atau cara lain yang sesuai dengan konteksnya.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mampu: (1) menyusun RPP yang memfasilitasi seluruh
siswa belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan seperti: merancang penelitian sederhana,
melakukan tugas proyek tertentu berdasarkan ide-ide siswa
sendiri dan mengoptimalkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar serta memanfaatkan TIK atau cara lain yang
sesuai dengan konteksnya, (2) menjelaskan tahapan
penyusunan RPP yang dibuatnya dengan memperhatikan
hasil refleksi/evaluasi proses pembelajaran sebelumnya.
Guru mampu: (1) menyusun RPP yang memfasilitasi
seluruh siswa belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan, yang dapat dilihat dari aktivitas KBM yang
menempatkan siswa sebagai subyek dalam kegiatan
pembelajaran dengan mengoptimalkan pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar, (2) menjelaskan
tahapan penyusunan RPP yang dibuat berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
Guru: (1) mampu menyusun RPP yang memfasilitasi seluruh
siswa belajar aktif, kreatif dan inovatif yang dapat dilihat
dari aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) yang
menempatkan siswa sebagai subyek dalam kegiatan
pembelajaran, (2) kurang sistematis dalam menjelaskan
tahapan penyusunan RPP yang dibuatnya.
Guru menyusun RPP yang belum memfasilitasi seluruh
siswa belajar aktif, kreatif, dan inovatif.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. RPP adalah dokumen rencana kegiatan pembelajaran yang dibuat
oleh guru yang sekurang-kurangnya berisi tujuan, materi, metode,
dan evaluasi.
2. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang berpusat pada
siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student center) yang
ditandai dengan adanya partisipasi aktif dan konstruktif dari
siswa dalam pembelajaran, misalnya kegiatan membaca,
bertanya, diskusi, praktik, menggunakan media, melakukan
pengumpulan data/informasi, menganalisis, mengomunikasikan
gagasan/karya, dan lain-lain.
3. Pembelajaran kreatif dan inovatif adalah pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan metode, media, sumber/bahan,
dan penilaian yang bervariasi serta unik sehingga menimbulkan
tantangan dan ketertarikan bagi siswa untuk terlibat secara aktif
dan konstruktif, seperti penelitian sederhana, melakukan tugas
proyek, atau menghasilkan produk tertentu berdasarkan ide-ide
siswa sendiri.
-52-
4. Pengoptimalan lingkungan untuk pembelajaran adalah upaya
guru untuk menggunakan berbagai sumber daya yang ada di
lingkungan sekitar untuk mendukung pencapaian tujuan
(kompetensi)
pembelajaran
secara
optimal,
misalnya
memanfaatkan kebun sekolah/madrasah, barang bekas, atau
bahan-bahan yang ada di sekitarnya, seperti membuat alat
sederhana, mengunjungi bengkel, atau home industry dekat
sekolah/madrasah atau cara lain sesuai konteksnya.
5. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran adalah upaya guru untuk
menggunakan teknologi informasi (komputer/telepon genggam)
dalam mendukung kegiatan pembelajaran antara lain
pemanfaatan internet untuk mencari dan menemukan sumber
belajar, seperti buku, karya ilmiah, jurnal, video pembelajaran;
penggunaan berbagai aplikasi pembelajaran; atau pelaksanaan
pembelajaran secara daring.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 19.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Penyusunan RPP yang
memfasilitasi siswa aktif,
kreatif, inovatif, efektif, dan
menyenangkan, dapat ditelaah
dari:
a. penggunaan metode
pembelajaran bervariasi dan
menantang (seperti:
merancang penelitian
sederhana, melakukan tugas
proyek, pembelajaran
kooperatif, atau problem
based learning);
b. penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi
dan memotivasi (seperti: PPT,
video, objek konkret, atau
objek tiruan); dan
c. pelibatan sumber/bahan
belajar yang bervariasi
(seperti: buku, karya ilmiah,
jurnal, atau nara sumber).
Pemanfaatan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar,
dapat ditelaah dari:
a. pemanfaatan lingkungan di
dalam sekolah/madrasah
sebagai sumber belajar
(seperti: kebun, halaman,
perpustakaan, koperasi,
atau kantin
sekolah/madrasah); dan
Nama
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Hasil
Telaah
Dokumen
-53-
3
b. pemanfaatan lingkungan di
luar sekolah/madrasah
sebagai sumber belajar.
Pemanfaatan TIK untuk
mendukung pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. pemanfaatan internet
sebagai sumber belajar
(seperti: e-book, e-library,
karya ilmiah, artikel, video,
atau media sosial); dan
b. pemanfaatan internet
sebagai media
pembelajaran (seperti: LMS,
e-learning, blended
learning, distance learning,
google meet, zoom, atau
google classroom).
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 19.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Tahapan dan prosedur penyusunan
RPP, dapat digali dari:
a. penjelasan prosedur dan
tahapan dalam menyusun RPP;
dan
b. penjelasan komponen atau
aspek-aspek yang harus ada
dalam RPP.
Pemanfaatan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar, dapat digali
dari:
a. pemanfaatan lingkungan di
dalam sekolah/madrasah dalam
sebagai sumber belajar; dan
b. pemanfaatan lingkungan di luar
sekolah/madrasah sebagai
sumber belajar.
Pemanfaatan TIK untuk mendukung
pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. pemanfaatan internet sebagai
sumber belajar (seperti: e-book,
e-library, karya ilmiah, artikel,
video, atau media sosial); dan
b. pemanfaatan internet sebagai
media pembelajaran (seperti:
LMS, e-learning, blended
learning, distance learning,
google meet, zoom, atau google
classroom)
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil
Guru Siswa
Kepala
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
-54-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
20. Guru melakukan evaluasi diri, refleksi dan pengembangan
kompetensi untuk perbaikan kinerja secara berkala.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan evaluasi dan refleksi diri melalui berbagai
kegiatan seperti observasi kelas dan pemberian kuesioner
tentang pelaksanaan pembelajaran, rekaman audio atau
video, dan hasilnya didiskusikan serta diseminasikan ke
teman sejawat yang difasilitasi sekolah untuk perbaikan
kinerja secara berkelanjutan yang terlihat pada perbaikan
mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar siswa.
Guru melakukan perbaikan kinerja khususnya
pembelajaran dalam pengembangan kompetensi secara
berkelanjutan setelah melakukan refleksi dan evaluasi diri
dengan membuat jurnal reflektif dan catatan harian.
Guru sudah melakukan refleksi dan evaluasi diri untuk
perbaikan kinerja dengan membuat catatan mengajar.
Guru tidak melakukan atau masih memerlukan bantuan
dalam melaksanakan refleksi dan evaluasi diri.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Evaluasi diri adalah upaya guru untuk mengetahui, mengukur,
atau menilai kemampuan dirinya terkait dengan pekerjaan atau
tugas-tugasnya sebagai guru.
2. Refleksi diri adalah upaya guru untuk mengenali kekuatan dan
kelemahan dirinya terkait dengan pekerjaan atau tugas-tugasnya
sebagai guru, sehingga dia dapat memahami posisi dirinya dalam
rentang pengembangan kompetensi dan profesinya.
3. Perbaikan kinerja secara berkala adalah upaya guru untuk
mengembangkan kompetensi dan kinerjanya yang dilakukan
secara sistematik dan berkelanjutan, melalui berbagai cara dan
media.
-55-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 20.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama
Dokumen
Evaluasi kinerja dan refleksi diri
melalui berbagai kegiatan,
dapat ditelaah dari:
a. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil penilaian
oleh siswa;
b. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil penilaian
oleh teman sejawat;
c. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil supervisi
oleh kepala sekolah; dan
d. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil rekaman
audio/video/CCTV tentang
kinerja dirinya.
Hasil evaluasi dan refleksi diri
didiskusikan serta
didiseminasikan ke teman
sejawat yang difasilitasi oleh
sekolah, dapat ditelaah dari:
a. pelaksanaan diskusi dan
diseminasi hasil evaluasi
dan refleksi diri guru oleh
teman sejawat; dan
b. pelaksanaan kegiatan
diskusi dan diseminasi hasil
evaluasi guru.
Laporan
kegiatan guru
dalam evaluasi
dan refleksi diri
berdasarkan
hasil penilaian
siswa, teman
sejawat, kepala
sekolah/madra
sah, dan hasil
rekaman
audio/video/C
CTV.
Hasil
Telaah
Dokumen
Dokumen
kegiatan
diseminasi
hasil evaluasi
dan refleksi
guru kepada
teman sejawat
yang difasilitasi
oleh sekolah
(seperti: daftar
hadir, notulen,
foto, atau
video)
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 20.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Evaluasi kinerja dan refleksi diri melalui
berbagai kegiatan, dapat digali dari:
a. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil penilaian oleh
siswa;
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
-56-
2
3
b. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil penilaian oleh
teman sejawat;
c. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil supervisi oleh
kepala sekolah; dan
d. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil rekaman
audio/video/CCTV tentang kinerja
dirinya.
Hasil evaluasi dan refleksi diri didiskusikan
serta didiseminasikan ke teman sejawat
yang difasilitasi oleh sekolah, dapat digali
dari:
a. pelaksanaan diskusi dan diseminasi
hasil evaluasi dan refleksi diri guru oleh
teman sejawat; dan
b. pelaksanaan kegiatan diskusi dan
diseminasi hasil evaluasi guru.
Perbaikan kinerja, mutu pembelajaran, dan
capaian hasil pembelajaran secara
berkelanjutan berdasarkan hasil evaluasi
dan refleksi dirinya, dapat digali dari:
a. peningkatan kompetensi/kinerja guru
berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
diri;
b. peningkatan mutu pembelajaran
berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
diri guru; dan
c. peningkatan capaian hasil pembelajaran
siswa berdasarkan hasil evaluasi dan
refleksi diri guru.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-57-
21. Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas
inisiatif sendiri yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa
yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar
melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar,
publikasi ilmiah, karya inovatif dan membagikan praktik
baik kepada orang lain di dalam dan di luar
sekolah/madrasah baik secara lisan maupun tulisan melalui
berbagai media.
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas
inisiatif sendiri yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa
yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar
melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar,
publikasi ilmiah, karya inovatif dan membagikan praktik
baik kepada teman sejawat di sekolah/madrasah.
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas
anjuran/himbauan yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa
yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar
melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar,
publikasi ilmiah, karya inovatif.
Guru melakukan pengembangan profesi berdasarkan
inisiatif sekolah/madrasah yang hasilnya belum berdampak
terhadap peningkatan mutu pembelajaran dan capaian
belajar siswa dalam bentuk kegiatan yang masih terbatas
dan hasilnya belum dibagikan kepada orang lain.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
Pengembangan profesi berkelanjutan adalah upaya guru untuk
meningkatkan karier dan profesinya yang dilakukan secara
sistematik dan berkelanjutan dengan menggunakan berbagai cara
dan wahana, misalnya diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar, publikasi
ilmiah, dan karya inovatif.
-58-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 21.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pengembangan profesi
berkelanjutan melalui
beragam kegiatan, dapat
ditelaah dari:
a. KKG/MGMP;
b. diskusi/seminar/diklat;
c. publikasi karya ilmiah;
dan
d. pembuatan karya inovasi.
Diseminasi (penyebarluasan
ide/gagasan) hasil
pengembangan profesi guru
(praktik baik) kepada orang
lain di dalam dan di luar
sekolah, dapat ditelaah dari:
a. makalah yang dipaparkan
dalam seminar/diskusi/
pelatihan baik luring
maupun daring termasuk
konten video; dan
b. buku/makalah/karya
ilmiah/artikel/ panduan
menulis buku yang
dipublikasikan.
Nama Dokumen
Hasil Telaah
Dokumen
Dokumen
kegiatan
pengembangan
profesi guru
Dokumen
kegiatan
diseminasi hasil
pengembangan
profesi guru
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 21.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Keikutsertaan dalam kegiatan
pengembangan profesi berkelanjutan, dapat
digali dari:
a. inisiatif sendiri;
b. pemenuhan aturan dan kewajiban; dan
c. perintah kepala sekolah/madrasah.
Dampak pengembangan profesi terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan
capaian belajar siswa bidang akademik dan
nonakademik, dapat digali dari:
a. manfaat pengembangan profesi bagi
guru;
b. peningkatan mutu pembelajaran; dan
c. peningkatan prestasi siswa.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
-59-
3
4
Pengembangan profesi melalui beragam
bentuk kegiatan, dapat digali dari:
a. kegiatan KKG/MGMP;
b. kegiatan diskusi/seminar/diklat;
c. kegiatan publikasi karya ilmiah; dan
d. pembuatan karya inovasi.
Diseminasi (penyebarluasan ide/gagasan)
hasil pengembangan profesi guru (praktik
baik) kepada orang lain di dalam dan di
luar sekolah, dapat ditelaah dari:
a. makalah yang dipaparkan dalam
seminar/diskusi/ pelatihan baik luring
maupun daring termasuk konten video;
dan
b. buku/makalah/karya ilmiah/artikel/
panduan menulis buku yang
dipublikasikan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
22. Guru mengembangkan strategi, model, metode, teknik, dan media
pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan kreatif
yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran serta
menginspirasi teman sejawat dan/atau dapat diduplikasi
oleh orang lain.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan kreatif
yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran yang dapat
mendorong siswa belajar secara aktif dan menyenangkan
tanpa adanya kaitan langsung dengan tujuan pembelajaran.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran yang tidak
mendorong tercapainya tujuan pembelajaran.
-60-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pengembangan strategi, model, metode, teknik, dan media
pembelajaran kreatif dan inovatif adalah upaya guru untuk
mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan strategi,
model, metode, teknik, dan media pembelajaran yang bervariasi
dan unik (tidak biasanya) sehingga menimbulkan tantangan dan
ketertarikan bagi siswa untuk terlibat secara aktif dan konstruktif.
Misalnya, penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada siswa, penggunaan teknologi informasi dalam
pembelajaran, penggunaan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, penggunaan nara sumber untuk mengajar di kelas,
simulasi, praktik lapangan.
2. Menginspirasi teman sejawat dan/atau dapat diduplikasi oleh
orang lain artinya bahwa inovasi pembelajaran yang dilakukan
oleh guru disebarluaskan kepada guru-guru yang lain dan/atau
dicontoh oleh guru lain untuk digunakan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 22.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pengembangan/modifikasi strategi, model, metode,
teknik, dan media pembelajaran inovatif dan
kreatif, dapat dilihat dari:
a. implementasi strategi/model/metode/teknik
pembelajaran yang beragam dan menantang
sesuai rancangan yang
dikembangkan/dimodifikasi;
b. penggunaan media/bahan/alat/sumber
pembelajaran yang bervariasi dan memotivasi
sesuai dengan rancangan yang dikembangkan
(misal: PPT, video, gambar, bagan); dan
c. pemanfaatan teknologi informasi dalam
melaksanakan pembelajaran, baik sebagai
sumber/bahan dan atau strategi pembelajaran.
Pengembangan pembelajaran yang mampu
mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan, dapat dilihat dari:
a. penggunaan teknik bertanya yang tepat
(menstimulasi);
b. respons jawaban siswa secara benar
(memotivasi siswa);
c. pembentukan kelompok belajar siswa secara
heterogen sehingga kondusif untuk
mewujudkan pembelajaran kooperatif; dan
d. umpan balik atas pekerjaan siswa secara
tepat/positif.
2
Hasil
Observasi
-61-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 22.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pengembangan/modifikasi strategi,
model, metode, teknik, dan media
pembelajaran inovatif dan kreatif,
dapat digali dari:
a. implementasi
strategi/model/metode/teknik
pembelajaran yang beragam
dan menantang sesuai
rancangan yang
dikembangkan/dimodifikasi;
b. penggunaan
media/bahan/alat/sumber
pembelajaran yang bervariasi
dan memotivasi sesuai dengan
rancangan yang dikembangkan
(misal: PPT, video, gambar,
chart); dan
c. pemanfaatan teknologi
informasi dalam melaksanakan
pembelajaran, baik sebagai
sumber/bahan dan atau
strategi pembelajaran.
Pengembangan pembelajaran yang
mampu mendorong siswa belajar
secara aktif, efektif, dan
menyenangkan, dapat digali dari:
a. penggunaan teknik bertanya
yang tepat (menstimulasi);
b. respons jawaban siswa secara
benar (memotivasi siswa);
c. pembentukan kelompok belajar
siswa secara heterogen
sehingga kondusif untuk
mewujudkan pembelajaran
kooperatif; dan
d. umpan balik atas pekerjaan
siswa secara tepat/positif.
Pembelajaran yang dikembangkan
oleh guru mampu menginspirasi
teman sejawat dan/atau dapat
diduplikasi oleh orang lain, dapat
digali dari:
a. kegiatan diseminasi inovasi
pembelajaran kepada guruguru lain; dan
b. inovasi pembelajaran yang
digunakan/dicontoh oleh guru
lain.
Deskripsi Hasil
Wawancara
Kepala/
Guru Siswa
Wakil
Kepala
Tidak
diisi
-62-
3. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 22.3 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
Pengembangan/modifikasi strategi,
model, metode, teknik, dan media
pembelajaran inovatif dan kreatif, dapat
ditelaah dari:
a. penggunaan strategi/metode
pembelajaran yang beragam dan
menantang (misal: diskusi, tanya
jawab, penugasan, simulasi, praktik,
pembelajaran proyek, problem-based
learning, penggunaan teknologi
informasi, dan penggunaan
lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar);
b. penggunaan media dan sumber
pembelajaran yang bervariasi dan
memotivasi (seperti: PPT, video,
gambar, bagan); dan
c. pemanfaatan teknologi informasi
dalam melaksanakan pembelajaran,
baik sebagai sumber/bahan dan
atau strategi pembelajaran.
Nama
Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-63-
IV. MANAJEMEN SEKOLAH/MADRASAH
23. Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi visi, misi, dan tujuan
sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi visi, misi, dan
tujuan yang melibatkan pemangku kepentingan dan hasil
evaluasi dipergunakan untuk perbaikan dan peningkatan
mutu sekolah/madrasah secara berkelanjutan.
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi visi, misi, dan
tujuan yang melibatkan pemangku kepentingan serta
menjadikannya sebagai dasar/acuan dalam penyusunan
dan pelaksanaan rencana kerja sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
dan mengimplementasikan visi, misi, dan tujuan sebagai
dasar/acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana
kerja sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah mengembangkan dan menyosialisasikan
tetapi belum mengimplementasikan visi, misi, dan tujuan
serta belum menjadikannya sebagai dasar/acuan dalam
penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja
sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Visi adalah pernyataan tentang kondisi ideal sekolah/madrasah
yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 4
(empat) tahun ke depan. Visi hendaknya menantang namun
memiliki dasar akademik ilmiah atau perhitungan riil untuk dapat
dicapai dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.
2. Misi adalah cara yang dilakukan oleh sekolah/madrasah untuk
mencapai visi.
3. Tujuan
adalah
indikator
capaian
yang
ditetapkan
sekolah/madrasah dalam rangka
mewujudkan visi. Tujuan
dinyatakan dalam bentuk yang mudah diukur pencapaiannya.
4. Pengembangan visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah adalah
usaha yang dilakukan oleh pimpinan sekolah/madrasah untuk
melibatkan seluruh warga sekolah/madrasah bersama pemangku
kepentingan lainnya dalam menyusun dan menyesuaikan visi,
misi,
dan
tujuan
sesuai
perkembangan
kebutuhan
sekolah/madrasah.
5. Evaluasi pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah
adalah upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan
dan/atau warga sekolah/madrasah untuk menggali informasi
terkait usaha yang telah dilakukan oleh warga sekolah/madrasah
dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah baik
dalam bentuk informasi
kuantitatif maupun kualitatif
berdasarkan bukti yang nyata atau faktual.
-64-
6. Berkelanjutan adalah proses penyusunan, pengembangan,
sosialisasi, dan evaluasi visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah
yang
dilakukan
dalam
suatu
siklus
kegiatan
yang
berkesinambungan baik dilihat dari tahapan kegiatannya maupun
jangka waktu pelaksanaannya.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 23.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Pengimplementasian visi, misi, dan tujuan, dapat dilihat
dari mewujudkan visi, misi, dan tujuan dalam kegiatan
sesuai dengan sasaran.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 23.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Pengembangan visi,
misi, dan tujuan, dapat
ditelaah dari:
a. pelibatan pemangku
kepentingan; dan
b. kesesuaiannya
dengan kebutuhan
sekolah/madrasah.
a. Dokumen rapat
penyusunan
RKS/RKAS/RAPBS/
Pengembangan
sekolah/madrasah;
dan
b. Rencana Kerja
Sekolah/Madrasah
(RKS/M) 2 (dua)
periode.
2
Penyebarluasan visi,
misi, dan tujuan, dapat
ditelaah dari
penggunaan berbagai
media secara terbuka.
Dokumen sosialisasi
visi dan misi.
3
Pengimplementasian
visi, misi, dan tujuan,
dapat ditelaah dari:
a. perwujudan visi,
misi, dan tujuan
dalam kegiatan
sesuai dengan
sasaran; dan
b. pencapaian visi dan
misi melalui
program/kegiatan
Laporan kegiatan
pelaksanaan program.
Hasil
Telaah
Dokumen
-65-
sesuai jadwal yang
ditentukan.
4
Evaluasi visi, misi, dan
tujuan, dapat ditelaah
dari:
a. pelaksanaan visi,
misi, dan tujuan;
b. ketercapaian visi dan
misi
sekolah/madrasah
secara periodik; dan
c. dukungan dan
hambatan
pelaksanaan
program/kegiatan.
Dokumen hasil evaluasi
tahunan pencapaian
visi, misi, tujuan, dan
rencana sekolah.
5
Perbaikan visi, misi, dan
tujuan secara
berkelanjutan
berdasarkan hasil
evaluasi, dapat ditelaah
dari rumusan
rekomendasi untuk
perbaikan visi, misi, dan
tujuan berikutnya,
termasuk peningkatan
mutu.
Dokumen rekomendasi
dari hasil evaluasi
(notulen rapat).
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 23.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Pengembangan visi,
misi, dan tujuan, dapat
digali dari:
a. pelibatan pemangku
kepentingan; dan
b. kesesuaiannya
dengan kebutuhan
sekolah/madrasah.
Penyebarluasan visi,
misi, dan tujuan, dapat
digali dari:
a. penggunaan
berbagai media
secara terbuka;
b. pemahaman warga
sekolah/madrasah;
dan
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan Siswa
Orang Tua
Tida
k
diisi
-66-
c. penerimaan warga
sekolah/madrasah.
3
Perbaikan visi, misi,
dan tujuan secara
berkelanjutan
berdasarkan hasil
evaluasi, dapat digali
dari pelaksanaan
perbaikan visi, misi,
dan tujuan secara
berkelanjutan
berdasarkan hasil
rekomendasi evaluasi.
Tidak diisi
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
24. Kepala sekolah/madrasah menunjukkan kompetensi supervisi
akademik untuk membantu guru mewujudkan pembelajaran yang
bermutu.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Kepala sekolah/madrasah merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru secara berkelanjutan dan
berdampak signifikan terhadap peningkatan kinerja guru
serta pembelajaran yang bermutu.
Kepala sekolah/madrasah merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru secara berkelanjutan.
Kepala sekolah/madrasah merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru namun belum dilakukan
secara rutin dan berkelanjutan.
Kepala sekolah/madrasah merencanakan dan
melaksanakan supervisi akademik namun tidak melakukan
tindak lanjut.
-67-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kompetensi
supervisi
akademik/pembelajaran
kepala
sekolah/madrasah adalah kemampuan tata kelola kepala
sekolah/madrasah mulai tahapan perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak lanjut hasil evaluasi sehingga program
supervisi akademik/pembelajaran terhadap aktivitas guru dalam
mengelola pembelajaran di sekolah/madrasah dapat berjalan
secara efektif dalam rangka membantu guru mewujudkan
pembelajaran yang bermutu.
2. Supervisi akademik/pembelajaran adalah kegiatan pembinaan
yang
dilakukan
atas
prakarsa
pengelolaan
kepala
sekolah/madrasah terhadap aktivitas guru dalam mengelola
pembelajaran.
Supervisi
akademik/pembelajaran
meliputi
perencanaan supervisi, pelaksanaan supervisi, evaluasi supervisi,
dan tindak lanjut hasil supervisi.
3. Berkelanjutan adalah kegiatan supervisi yang dilakukan sebagai
suatu proses yang berkesinambungan dari perencanaan hingga
tindak lanjut supervisi serta upaya
peningkatan mutu
pembelajaran dalam siklus 1 (satu) tahun pelajaran hingga jangka
waktu 3 (tiga) tahun pelajaran.
4. Dampak signifikan kompetensi supervisi akademik/pembelajaran
kepala sekolah/madrasah terhadap peningkatan kinerja guru
adalah terwujudnya perubahan yang terukur pada pembelajaran
yang bermutu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 24.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Perencanaan supervisi
akademik, dapat ditelaah dari
program/rencana/surat
penugasan supervisi
akademik untuk guru mata
pelajaran.
Program/rencana
pelaksanaan
supervisi dan surat
penugasan
supervisor.
2
Pelaksanaan supervisi
akademik, dapat ditelaah dari
seluruh guru telah disupervisi
sesuai jadwal yang telah
ditetapkan dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Dokumen hasil
supervisi 3 (tiga)
tahun terakhir.
3
Evaluasi supervisi akademik,
dapat ditelaah dari:
a. temuan aspek-aspek yang
perlu diperbaiki pada
Dokumen hasil
supervisi 3 (tiga)
tahun terakhir.
Hasil
Telaah
Dokumen
-68-
proses supervisi akademik;
dan
b. penyusunan rekomendasi
dalam rangka perbaikan
pelaksanaan supervisi
akademik.
4
Supervisi yang berkelanjutan,
dapat ditelaah dari:
a. penjadwalan supervisi
yang berkelanjutan
sekurang-kurangnya
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir; dan
b. pelaksanaan supervisi
secara berkala sekurangkurangnya 1 (satu) kali
dalam satu semester.
a. Dokumen dalam
bentuk jadwal
pelaksanaan
supervisi
sekurangkurangnya 3
(tiga) terakhir;
dan
b. Dokumen hasil
supervisi 3 (tiga)
tahun terakhir.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 24.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
4
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Siswa
Orang Tua
Pelaksanaan supervisi
akademik, dapat digali dari
kepala sekolah/madrasah
telah melakukan supervisi
kepada semua guru sesuai
jadwal yang telah
ditetapkan dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
Evaluasi supervisi
akademik, dapat digali dari
hasil temuan yang perlu
diperbaiki pada proses
supervisi akademik.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
Tindak lanjut hasil
supervisi akademik, dapat
digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada guru untuk
menindaklanjuti hasil
supervisi akademik; dan
b. pemantauan dan
evaluasi terhadap hasil
tindak lanjut supervisi.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
Dampak supervisi dapat
digali dari peningkatan
kinerja guru dan
-69-
pembelajaran yang kreatif,
inovatif, efektif, dan
menyenangkan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
25. Kepala sekolah/madrasah secara konsisten, partisipatif,
kolaboratif, transformatif, dan efektif memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan
inovatif dalam usaha pengembangan kegiatan/program
sekolah/madrasah untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang
telah ditetapkan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya serta diimplementasikan
secara konsisten dan efektif, akuntabel, dan transparan
berdampak nyata pada pengembangan sekolah/madrasah.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya serta diimplementasikan
secara konsisten dan efektif.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya, namun tidak
diimplementasikan secara konsisten dan efektif.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya tidak melibatkan warga
sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya.
-70-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kepemimpinan kepala sekolah/madrasah adalah kemampuan
yang berhasil ditunjukkan oleh kepala sekolah/madrasah untuk
mempengaruhi seluruh warga sekolah/madrasah dalam bersikap
dan
bertindak
melakukan
aktivitas
atau
kegiatan
sekolah/madrasah untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang
telah ditetapkan oleh sekolah/madrasah.
2. Ide kreatif dan inovatif adalah gagasan, ide atau pemikiran yang
sarat hal-hal baru atau cara-cara baru yang lebih unggul dari
segala hal yang sudah ada sebelumnya.
3. Konsisten adalah sifat yang tidak berubah-ubah, taat asas, teguh
pendirian dalam menjalankan kepemimpinan sekolah/madrasah.
4. Partisipatif adalah upaya pelibatan guru, tenaga kependidikan,
dan pemangku kepentingan lainnya di sekolah/madrasah dalam
suatu program atau kegiatan yang telah dirancang oleh
sekolah/madrasah. Keterlibatan itu dapat berupa berbagai
aktivitas dukungan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi program/kegiatan.
5. Transformatif adalah kepemimpinan yang bersifat visioner atau
menjangkau pandangan jauh ke depan, mendorong dan
mengembangkan anggota, menggunakan karisma mereka untuk
melakukan perubahan, dan merevitalisasi organisasinya.
6. Kolaboratif adalah usaha yang dilakukan pemimpin atau warga
sekolah/madrasah dalam mewujudkan bentuk kerja sama dengan
berbagai warga sekolah/madrasah atau pemangku kepentingan
lainnya dalam melaksanakan kegiatan sekolah/madrasah.
7. Efektif adalah segala usaha kepemimpinan sekolah/madrasah
yang mengarah pada pencapaian hasil sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan oleh sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 25.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
Pengembangan ide-ide kreatif
a. Dokumen
dan inovatif yang dituangkan
RKS/RKAS 2
dalam RKS/RKAS, dapat
(dua) periode;
ditelaah dari:
dan
a. gagasan, ide atau pemikiran b. Dokumen rapat
baru atau cara-cara baru
penyusunan
yang lebih unggul; dan
RKS/RKAS.
b. pelibatan pemangku
kepentingan eksternal
dalam kegiatan
sekolah/madrasah.
Hasil
Telaah
Dokumen
-71-
2
Pelibatan warga
sekolah/madrasah dan
pemangku kepentingan dalam
kegiatan sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. keikutsertaan warga
sekolah/madrasah dalam
kegiatan
sekolah/madrasah; dan
b. keikutsertaan pemangku
kepentingan eksternal
dalam kegiatan
sekolah/madrasah.
Laporan kegiatan
pelaksanaan
program.
3
Pengimplementasian ide kreatif
dan inovatif dalam RKS/RKAS
secara konsisten dan efektif,
akuntabel, dan transparan,
dapat ditelaah dari kepala
sekolah/madrasah
melaksanakan ide kreatif dan
inovatif sesuai program kerja
dan jadwal.
Laporan kegiatan
pelaksanaan
program.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 25.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pengimplementasian ide kreatif
dan inovatif dalam RKS/RKAS
secara konsisten dan efektif,
akuntabel, dan transparan, dapat
digali dari kepala
sekolah/madrasah melaksanakan
ide kreatif dan inovatif sesuai
program kerja dan jadwal.
Dampak nyata pada
pengembangan sekolah/madrasah,
dapat digali dari:
a. program yang memuat ide
kreatif dan inovatif bermanfaat
bagi peningkatan mutu
pembelajaran; dan
b. program yang memuat ide
kreatif dan inovatif bermanfaat
bagi peningkatan manajemen
sekolah/madrasah.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Tenaga
Kependidikan
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
-72-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
26. Sekolah/madrasah membangun komunikasi dan interaksi antara
warga sekolah/madrasah (siswa, guru, kepala sekolah/madrasah,
tenaga kependidikan), orang tua, dan masyarakat untuk
mewujudkan keharmonisan internal dan eksternal
sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi
antara siswa, guru, dan warga sekolah/madrasah, orang tua
dan masyarakat sekitar secara harmonis dan berdampak
pada terciptanya budaya kerja sama yang kuat.
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi
antara warga sekolah/madrasah, orang tua, dan masyarakat
sekitar secara harmonis.
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi
antara warga sekolah/madrasah dan orang tua secara
harmonis.
Sekolah/madrasah belum menunjukkan komunikasi dan
interaksi antara warga sekolah/madrasah dan orang tua
secara harmonis.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Komunikasi dan interaksi adalah hubungan yang aktif dan timbal
balik
yang
bermanfaat
yang
dilakukan
oleh
kepala
sekolah/madrasah dengan warga sekolah/madrasah (siswa, guru,
kepala sekolah/madrasah, tenaga kependidikan) orang tua, dan
masyarakat.
2. Hubungan yang harmonis adalah hubungan yang didasarkan atas
saling pengertian dan menghargai sehingga tercipta suasana kerja
sama
yang
saling
menguntungkan
untuk
kemajuan
sekolah/madrasah.
3. Budaya kerja sama yang kuat adalah kerja sama yang telah
dibangun
oleh
sekolah/madrasah
dengan
warga
sekolah/madrasah, orang tua, dan masyarakat dengan baik
sehingga berdampak positif pada kinerja sekolah/madrasah.
-73-
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 26.1 Pengumpulan Data Observasi
Hasil
Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Komunikasi dan interaksi antara siswa dengan guru dan
tenaga kependidikan, dapat dilihat dari perwujudan
komunikasi dan interaksi antara guru dan tenaga
kependidikan dengan siswa yang kondusif dan bersifat
mendidik.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 26.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
Nama Dokumen
Budaya kerja sama yang kuat
antara warga sekolah/madrasah
dengan orang tua, dan masyarakat
sekitar sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari kebiasaan yang
dibangun bersama antara
sekolah/madrasah dengan orang
tua siswa dan masyarakat sekitar
sekolah/madrasah yang
berdampak positif pada kinerja
sekolah/madrasah.
Dokumen kerja
sama
sekolah/madrasah
dengan orang tua
siswa dengan
masyarakat sekitar
(dokumen rapat,
foto, atau video)
Hasil
Telaah
Dokumen
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 26.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Komunikasi dan interaksi antara
siswa, guru dan warga
sekolah/madrasah orang tua
dan masyarakat sekitar, dapat
digali dari perwujudan
komunikasi dan interaksi antara
warga sekolah/madrasah dengan
orang tua siswa dan masyarakat
sekitar yang harmonis.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
-74-
2
Budaya kerja sama yang kuat
antara warga sekolah/madrasah
dengan orang tua siswa dan
masyarakat sekitar, dapat digali
dari:
a. komunikasi dan interaksi
antara sekolah/madrasah
dengan orang tua siswa dan
masyarakat berdampak positif
terhadap kinerja sekolah; dan
b. komunikasi dan interaksi
sekolah/madrasah
berdampak positif bagi orang
tua siswa dan masyarakat
sekitar.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
27. Sekolah/madrasah melakukan pembiasaan; aman, tertib, bersih,
dan nyaman untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah
yang kondusif.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menunjukkan suasana aman, tertib,
bersih, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah/madrasah
untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang
kondusif dan berdampak pada persepsi positif masyarakat
terhadap sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menunjukkan suasana aman, tertib,
bersih, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah/madrasah
untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang
kondusif.
Sekolah/madrasah menerapkan pembiasaan secara
konsisten hidup aman, tertib, bersih, dan nyaman bagi
seluruh warga sekolah/madrasah untuk menciptakan
lingkungan sekolah/madrasah yang kondusif.
Sekolah/madrasah menerapkan pembiasaan hidup aman,
tertib, bersih, atau nyaman bagi seluruh warga
sekolah/madrasah.
-75-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pembiasaan adalah segala tindakan yang dilakukan secara
berulang sehingga menjadi karakter berpikir, bersikap, dan
berperilaku individu untuk menjadi lebih baik.
2. Aman adalah bebas dari gangguan baik secara fisik maupun
nonfisik dari dalam maupun dari luar sekolah/madrasah.
3. Tertib adalah kepatuhan semua warga sekolah/madrasah
terhadap tata nilai dan
aturan yang ditetapkan oleh
sekolah/madrasah.
4. Nyaman adalah suasana yang membuat warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk masyarakat umum
merasa enak dan betah untuk berada di sekolah/madrasah atau
lingkungan sekitarnya.
5. Persepsi positif adalah kecondongan penilaian atau pendapat
masyarakat yang baik terhadap sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 27.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Suasana dan budaya bersih di lingkungan
sekolah/madrasah, dapat dilihat dari:
a. kebiasaan dalam menjaga kebersihan
sekolah/madrasah; dan
b. kebiasaan dalam pengelolaan sampah dan limbah
sekolah/madrasah.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 27.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Suasana dan budaya bersih
di lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari:
a. kebiasaan dalam menjaga
kebersihan
sekolah/madrasah; dan
b. kebiasaan dalam
pengelolaan sampah dan
limbah sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
Dokumen pelaksanaan
kegiatan kebersihan
sekolah/madrasah,
misalnya dokumen
pembagian tugas di
bidang kebersihan,
jadwal kebersihan, dan
dokumentasi kegiatan.
Hasil
Telaah
Dokumen
-76-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 27.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
1
Suasana aman dan
budaya saling menjaga di
lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. sekolah/madrasah
tidak pernah
mengalami gangguan
fisik atau nonfisik, baik
dari dalam maupun
dari luar;
b. kebiasaan saling
menjaga keamanan di
antara warga
sekolah/madrasah;
dan
c. kebiasaan saling
menjaga keamanan di
antara warga
sekolah/madrasah dan
masyarakat di
lingkungan
sekolah/madrasah.
2
Suasana tertib di
lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
digali dari budaya patuh
warga sekolah/madrasah
pada tata tertib dan
aturan yang ada di
sekolah/madrasah.
3
Suasana nyaman di
lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
digali dari suasana yang
tenang, tenteram, dan
kondusif yang menunjang
kelancaran kegiatan
pembelajaran.
4
Persepsi positif
masyarakat terhadap
sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. masyarakat ikut
bangga terhadap
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
Siswa
Tidak
Diisi
-77-
budaya aman dan
tertib; dan
b. masyarakat ikut
bangga terhadap
budaya bersih.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
28. Sekolah/madrasah melibatkan orang tua siswa dan masyarakat dari
berbagai kalangan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
program, serta kegiatan sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
CAPAIAN KINERJA
Manajemen dan komite sekolah/madrasah merupakan mitra
setara, yang terlihat pada kepedulian dan pemahaman
komite sekolah/madrasah terhadap kondisi, masalah, dan
tantangan yang sedang dihadapi sekolah/madrasah dan
menjadikannya sebagai tantangan bersama. Pertemuan
komite dengan manajemen sekolah/madrasah dapat terjadi
sewaktu-waktu atas inisiatif salah satu pihak. Keterlibatan
tokoh masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program sekolah/madrasah terjadi atas
inisiatif komite maupun manajemen sekolah/madrasah serta
berdampak pada persepsi positif masyarakat terhadap
sekolah/madrasah.
Manajemen dan komite sekolah/madrasah merupakan mitra
setara, yang terlihat pada kepedulian dan pemahaman
komite sekolah terhadap kondisi, masalah, dan tantangan
yang sedang dihadapi sekolah, dan menjadikannya sebagai
tantangan bersama. Pertemuan komite dengan manajemen
sekolah dapat terjadi sewaktu-waktu atas inisiatif salah satu
pihak. Keterlibatan tokoh masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program
sekolah/madrasah terjadi atas inisiatif komite maupun
manajemen sekolah/madrasah.
Manajemen sekolah/madrasah berinisiatif dan memfasilitasi
pertemuan komite sekolah/madrasah sekali dalam setahun
menjelang awal tahun ajaran. Forum pertemuan komite
sekolah/madrasah dimanfaatkan oleh manajemen
sekolah/madrasah untuk mendapatkan dukungan para
-78-
1
orang tua khususnya terkait dukungan finansial kepada
sekolah/madrasah secara sukarela demi kemajuan
sekolah/madrasah dan kepentingan anak didik secara
keseluruhan.
Manajemen sekolah/madrasah berinisiatif dalam
memfasilitasi pertemuan komite sekolah/madrasah sekali
dalam setahun menjelang awal tahun ajaran. Keputusan
pertemuan komite sekolah/madrasah cenderung
berdasarkan ketokohan pengurus komite sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Melibatkan masyarakat adalah upaya sekolah/madrasah untuk
mengikutsertakan masyarakat dari berbagai elemen secara
individu
maupun
kelompok
(orang
tua
siswa/komite
sekolah/dunia
usaha/lembaga
pemerintah/organisasi
masyarakat) dalam mendukung perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program yang ada di sekolah/madrasah.
Dukungan bisa dalam bentuk gagasan, dana, sarana, kegiatan,
dan lainnya.
2. Masyarakat adalah individu atau beberapa individu dari luar
sekolah/madrasah.
3. Persepsi positif masyarakat terhadap sekolah/madrasah adalah
penilaian atau pendapat masyarakat yang memandang baik
terhadap aspek-aspek kinerja sekolah/madrasah seperti mutu
sekolah/madrasah, pelayanan sekolah/madrasah, dan lainnya.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 28.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterlibatan masyarakat dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari peran serta
masyarakat dan komite
sekolah/madrasah dalam
penyusunan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan
program sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
a. Dokumen rapat
penyusunan
RKS/RKAS/RAPBS/
Pengembangan
sekolah/madrasah;
dan
b. Laporan kegiatan
penyusunan
perencanaan,
pelaksanaan, dan
pengawasan program
sekolah/madrasah.
Hasil
Telaah
Dokumen
-79-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 28.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
1
Keterlibatan masyarakat
dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan
pengawasan program
sekolah/madrasah,
dapat digali dari peran
serta masyarakat dan
komite
sekolah/madrasah
dalam penyusunan
rencana, pelaksanaan
dan pengawasan
program
sekolah/madrasah.
2
Persepsi positif
masyarakat terhadap
sekolah/madrasah,
dapat digali dari
pandangan masyarakat
terhadap kegiatan
sekolah/madrasah.
Kepala/
Wakil
Kepala
Komite
Sekolah/
Madrasah
Tokoh
Masyarakat
selain Komite
Sekolah/
Madrasah
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-80-
29. Sekolah/madrasah mengembangkan, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi pelaksanaan kurikulum secara sistematis, kreatif,
inovatif, dan efektif.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi
secara sistematis, kreatif, inovatif, dan efektif yang
berkesinambungan serta berdampak pada peningkatan
prestasi siswa.
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi
secara sistematis, kreatif, inovatif, dan efektif yang
berkesinambungan.
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan tanpa melakukan evaluasi secara periodik
dan melibatkan para pemangku kepentingan secara terbatas.
Sekolah/madrasah memiliki dokumen kurikulum tingkat
satuan pendidikan, tetapi tidak dikembangkan melalui
tahapan pengembangan yang sistematis/prosedural.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kurikulum adalah program pendidikan yang dikembangkan oleh
Sekolah/Madrasah dalam bentuk penyelenggaraan pembelajaran,
pembimbingan, dan pendampingan siswa untuk mencapai visi,
misi, dan tujuan sekolah/madrasah.
2. Pemangku kepentingan sekolah/madrasah adalah berbagai pihak
yang memiliki kaitan kerja atau hubungan secara langsung
maupun tidak langsung dengan program penyelenggaraan
pendidikan yang dikembangkan oleh sekolah/madrasah.
3. Mengembangkan kurikulum adalah usaha sekolah/madrasah
untuk menerjemahkan lebih luas struktur kurikulum dan standar
isi yang telah ditetapkan oleh pemerintah secara sistematik, kreatif
, inovatif, dan efektif ke dalam bentuk dokumen kurikulum yang
disusun dan ditetapkan oleh sekolah/madrasah
4. Mengimplementasikan kurikulum adalah menjalankan program
pendidikan sekolah/madrasah yang telah direncanakan.
5. Mengevaluasi
pelaksanaan
kurikulum
adalah
usaha
sekolah/madrasah untuk memperoleh umpan balik secara
kuantitatif maupun kualitatif atas implementasi kurikulum yang
telah dijalankan oleh sekolah/madrasah.
6. Kreatif dan inovatif adalah usaha pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum yang menghasilkan pembaruan di sekolah/madrasah
dalam mencapai target dan tujuan yang telah ditetapkan.
7. Efektif adalah upaya sekolah/madrasah dalam pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum yang berdampak positif terhadap
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
-81-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 29.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Pengembangan kurikulum
sekolah/madrasah dengan
melibatkan pemangku
kepentingan secara
berkesinambungan, dapat
ditelaah dari:
a. pelibatan pemangku
kepentingan dalam
pengembangan kurikulum
sekolah/madrasah; dan
b. penggunaan hasil evaluasi
kurikulum sebagai dasar
pengembangan kurikulum.
a. Notula raker/
pertemuan
penyusunan
kurikulum
sekolah/
madrasah; dan
b. Renstra atau
rencana
pengembangan
kurikulum.
2
Implementasi kurikulum
sekolah/madrasah secara
sistematis, kreatif, inovatif,
dan efektif, dapat ditelaah dari
pelaksanaan kurikulum yang
telah disusun oleh
sekolah/madrasah dalam
bentuk program pembelajaran
yang mudah dipahami dan
dilaksanakan oleh warga
sekolah/madrasah.
Program/panduan
pembelajaran
sekolah/madrasah
.
3
Evaluasi pelaksanaan
kurikulum secara sistematis,
kreatif, inovatif, dan efektif,
dapat ditelaah dari
rekomendasi perbaikan
pelaksanaan kurikulum.
Dokumen
raker/rapat
evaluasi yang
berisi rekomendasi
perbaikan hasil
evaluasi.
4
Dampak peningkatan prestasi
siswa secara signifikan dapat
ditelaah dari kemajuan
akademik siswa dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun
terakhir.
Buku leger atau
rekap nilai.
Hasil
Telaah
Dokumen
-82-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 29.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Pengembangan kurikulum
sekolah/madrasah dengan
melibatkan pemangku
kepentingan secara
berkesinambungan, dapat
digali dari:
a. kreatifitas sekolah
sekolah/madrasah dalam
menerjemahkan struktur
kurikulum dan standar
isi untuk memenuhi
target keunggulan mutu
dalam pengembangan
kurikulum
sekolah/madrasah;
b. pelibatan pemangku
kepentingan dalam
pengembangan
kurikulum
sekolah/madrasah; dan
c. penyediaan anggaran
yang memadai bagi
terlaksananya kurikulum
sekolah/madrasah.
Implementasi kurikulum
sekolah/madrasah secara
sistematis, kreatif, inovatif,
dan efektif, dapat digali dari:
a. pelaksanaan kurikulum
yang telah disusun oleh
sekolah/madrasah dalam
bentuk program
pembelajaran yang
mudah dipahami oleh
warga madrasah;
b. penerapan mekanisme
kerja yang sistematis
untuk memastikan
pelaksanaan kurikulum
sekolah/madrasah; dan
c. kerjasama
sekolah/madrasah
dengan berbagai pihak
lain dalam pemanfaatan
sumber dan media belajar
secara kreatif, inovatif,
Kepala/
Wakil Guru
Kepala
Perwakil
an
Orang
Tua
Siswa
Tida
k
Diisi
Tidak
diisi
Tidak
Diisi
-83-
dan efektif dalam
pelaksanaan kurikulum.
3
4
Evaluasi pelaksanaan
kurikulum secara sistematis,
kreatif, inovatif, dan efektif,
dapat digali dari:
a. penerapan mekanisme
kerja yang sistematis,
untuk menemukan aspek
yang perlu diperbaiki
dalam pelaksanaan
kurikulum; dan
b. tindak lanjut secara
sistematis terhadap
evaluasi pelaksanaan
kurikulum dengan
memberi rekomendasi
perbaikan.
Tidak
Diisi
Dampak peningkatan
prestasi siswa secara
signifikan dapat digali dari
kemajuan akademik siswa
dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
30. Sekolah/madrasah menerapkan pengelolaan guru dan tenaga
kependidikan secara efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, kompensasi, dan penghargaan/sanksi.
LEVEL
4
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang
berdampak terhadap persepsi positif pemangku kepentingan,
iklim kerja yang kondusif, dan peningkatan kinerja.
-84-
3
2
1
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang
berdampak terhadap iklim kerja yang kondusif, dan persepsi
positif pemangku kepentingan.
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang
berdampak terhadap iklim kerja yang kondusif.
Sekolah/madrasah belum menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Rekrutmen adalah proses penerimaan guru dan/atau tenaga
kependidikan yang diperlukan sekolah/madrasah yang meliputi
tahapan penyampaian pengumuman kepada publik tentang
adanya formasi guru dan tenaga kependidikan sampai dengan
tersedianya calon guru dan/atau tenaga kependidikan yang siap
diseleksi. Proses ini dilakukan langsung oleh sekolah/madrasah
atau pihak lain yang memiliki kewenangan pengadaan guru
dan/atau tenaga kependidikan sekolah/madrasah.
2. Seleksi adalah kegiatan proses memilih sumber daya guru dan
tenaga kependidikan berdasarkan kriteria administratif maupun
kompetensi yang dilakukan dengan menggunakan instrumen tes
dan/atau nontes. Seleksi bagi sekolah/madrasah negeri hanya
berlaku bagi tenaga guru dan tenaga kependidikan tidak tetap
(honor) sedangkan bagi sekolah swasta berlaku bagi tenaga guru
dan tenaga kependidikan yang tidak tetap dan tetap.
3. Pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan adalah
upaya sekolah/madrasah untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap guru atau tenaga kependidikan melalui
peningkatan kompetensi seperti pendidikan dan pelatihan,
seminar atau workshop.
4. Penghargaan adalah apresiasi yang diberikan kepada guru dan
tenaga kependidikan atas prestasi atau dedikasi dalam
mendukung tercapainya tujuan sekolah/madrasah.
5. Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada guru dan tenaga
kependidikan atas pelanggaran yang dilakukan terhadap
kebijakan sekolah/madrasah.
6. Kompensasi adalah pemberian remunerasi/imbal jasa sesuai
dengan prestasi kerja dan masa bakti guru dan tenaga
kependidikan berdasarkan kebijakan sekolah/madrasah.
7. Konsisten adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sekurangkurangnya dalam tiga tahun terakhir.
8. Komprehensif adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan
yang memperhatikan berbagai aspek secara utuh.
-85-
9. Efektif adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
menunjang ketercapaian tujuan sekolah/madrasah.
10. Efisien adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
dilaksanakan secara wajar atau tidak berlebihan dalam
penggunaan sumber daya dan dana yang dimiliki dalam rangka
mencapai tujuan sekolah/madrasah.
11. Akuntabel adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan
yang bersifat terukur sesuai rencana sekolah/madrasah,
prosesnya terbuka, dan bisa dipertanggung jawabkan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 30.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Pengelolaan guru dan
tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif,
efisien, dan akuntabel,
dapat ditelaah dari:
a. panduan dan tata kelola
yang memungkinkan
guru dan tenaga
kependidikan dapat
melakukan aktivitas
kerja dengan mudah dan
efektif di sekolah/
madrasah; dan
b. penugasan guru dan
tenaga kependidikan
sesuai kompetensi
dengan uraian tugas
yang jelas.
a. Panduan atau
SOP pelaksanaan
tugas guru/tenaga
kependidikan; dan
b. Dokumen
penugasan
guru/tenaga
kependidikan.
2
Penilaian kinerja guru dan
tenaga kependidikan, dapat
ditelaah dari hasil penilaian
kinerja kepada guru dan
tenaga kependidikan.
Dokumen penilaian
kinerja.
3
Pemberian
penghargaan/sanksi kepada
guru dan tenaga
kependidikan, dapat
ditelaah dari:
a. kebijakan penghargaan
dan sanksi kepada guru
dan tenaga kependidikan
aturan yang ada di
sekolah/madrasah; dan
a. Panduan atau
SOP pelaksanaan
tugas guru/tenaga
kependidikan; dan
b. Bukti
penghargaan/
sanksi.
Hasil
Telaah
Dokumen
-86-
b. penghargaan dan sanksi
kepada guru dan tenaga
kependidikan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 30.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
1
Pengelolaan guru dan tenaga
kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien,
dan akuntabel, dapat digali
dari:
a. hasil rekrutmen dan
seleksi yang transparan
dan akuntabel terhadap
guru dan tenaga
kependidikan yang
terdaftar di sekolah/
madrasah; dan
b. pembinaan secara rutin
dalam mendampingi guru
dan tenaga kependidikan.
2
Penilaian kinerja guru dan
tenaga kependidikan, dapat
digali dari:
a. mekanisme penilaian
kinerja yang dapat
memotivasi guru dan
tenaga kependidikan;
b. hasil penilaian kinerja
kepada guru dan tenaga
kependidikan; dan
c. dampak penilaian kinerja
guru dan tenaga
pendidikan terhadap
peningkatan kinerja.
3
Pemberian
penghargaan/sanksi kepada
guru dan tenaga
kependidikan, dapat digali
dari:
a. penghargaan dan sanksi
kepada guru dan tenaga
kependidikan; dan
b. konsistensi dalam
menerapkan penghargaan
dan sanksi sehingga
menjadi budaya dalam
Kepala/
Wakil Kepala
Guru
Tenaga
Kependi
dikan
-87-
mengapresiasi kinerja
personil
sekolah/madrasah.
4
Iklim kerja yang kondusif
yang berdampak pada
peningkatan kinerja, dapat
digali dari motivasi guru dan
tenaga kependidikan dalam
melaksanakan tugas.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
31. Sekolah/madrasah melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana
dengan baik untuk mendukung proses pembelajaran yang
berkualitas.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengelola sarana dan prasarana secara
konsisten dan efisien dengan melibatkan semua warga
sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya
dalam pelaksanaan prosedur penggunaan dan pemeliharaan
yang hasilnya terlihat pada sarana dan prasarana yang
berkondisi baik, bersih, rapi, aman, nyaman, dan mudah
diakses sehingga berdampak positif terhadap proses
pembelajaran yang efektif.
Sekolah/madrasah mengelola sarana dan prasarana secara
konsisten dan efisien dengan melibatkan semua warga
sekolah dalam pelaksanaan prosedur penggunaan dan
pemeliharaan sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung aman dan nyaman dengan sarana dan
prasarana yang mudah diakses.
Sekolah/madrasah belum mengelola sarana dan prasarana
secara konsisten dan efisien dalam pelaksanaan prosedur
penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
Sekolah/madrasah belum mengelola sarana dan prasarana
karena tidak memiliki sistem dan prosedur pengelolaan
sarana dan prasarana.
-88-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Sarana adalah alat pendukung pendidikan yang dapat dipindahpindahkan seperti perabot, media pembelajaran, buku, meja,
kursi, alat peraga, media pembelajaran, peralatan teknologi
informasi dan komunikasi, dan perlengkapan pendidikan lainnya.
2. Prasarana adalah fasilitas utama yang dibutuhkan untuk
menjalankan fungsi satuan pendidikan yaitu lahan, bangunan,
ruang, instalasi daya dan jasa.
3. Pengelolaan sarana dan prasarana adalah tindakan yang
dilakukan oleh sekolah/madrasah dalam rangka perencanaan,
pencatatan, pemanfaatan, pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan sehingga dapat difungsikan dengan baik untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah/madrasah
sesuai prosedur yang berlaku.
4. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan
yang dilakukan sekolah/madrasah untuk menjaga, merawat, dan
memperbaiki agar tetap dalam kondisi yang baik dan siap
digunakan.
5. Konsisten adalah pengelolaan sarana dan prasarana yang
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sekurangkurangnya dalam tiga tahun terakhir.
6. Efisien adalah pengelolaan sarana prasarana yang dilaksanakan
secara wajar atau tidak berlebihan dalam penggunaan sumber
daya dan dana yang dimiliki dalam rangka mencapai tujuan
sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 31.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pengelolaan sarana dan prasarana secara
konsisten dan efisien, dapat dilihat dari
pemanfaatan sarana dan prasarana secara optimal
dan efisien.
2
Pengelolaan sarana dan prasarana berdampak
positif terhadap proses pembelajaran yang efektif,
dapat dilihat dari:
a. kesiapan penggunaan sarana dan prasarana
pembelajaran; dan
b. proses pembelajaran yang berlangsung secara
efektif karena dukungan ketersediaan sarana
dan prasarana.
Hasil
Observasi
-89-
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 31.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pengelolaan sarana dan
prasarana secara konsisten
dan efisien, dapat ditelaah dari
ketersediaan prosedur standar
operasional pengelolaan
sarana dan prasarana.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Panduan/SOP
pengelolaan sarana
dan prasarana.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 31.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Kepala
/Wakil
Kepala
Guru/
Tenaga
Kependidikan
Pengelolaan sarana
dan prasarana secara
konsisten dan efisien,
dapat digali dari:
a. pemeliharaan dan
perawatan sarana
dan prasarana
sesuai standar
operasional secara
berkala setiap
tahun;
b. perbaikan sarana
dan prasarana
yang rusak sesuai
standar
operasional secara
berkala setiap
tahun; dan
c. pemanfaatan
sarana dan
prasarana secara
optimal dan
efisien.
Pelibatan semua
warga
sekolah/madrasah
dan pemangku
kepentingan
eksternal, dapat digali
Perwakilan
Orang Tua/
Siswa
Pemangku
Kepentingan
Tidak diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
-90-
dari:
a. peran serta warga
sekolah/madrasah
dan pemangku
kepentingan
eksternal dalam
perencanaan dan
pengadaan sarana
prasarana; dan
b. peran serta warga
sekolah/madrasah
dan pemangku
kepentingan
eksternal dalam
pemeliharaan dan
perbaikan sarana
dan prasarana.
3
Pengelolaan sarana
dan prasarana
berdampak positif
terhadap proses
pembelajaran yang
efektif, dapat digali
dari:
a. kesiapan
penggunaan
sarana dan
prasarana
pembelajaran; dan
b. proses
pembelajaran yang
berlangsung secara
efektif karena
dukungan
ketersediaan
sarana dan
prasarana.
Tidak
diisi
Tidak diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-91-
32. Sekolah/madrasah mengelola anggaran pendapatan dan belanja
secara transparan dan akuntabel sesuai perencanaan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri sekolah/madrasah dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah. Realisasi penggunaan
anggaran dan belanja dilakukan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun. Laporan keuangan disusun secara
periodik dengan prinsip transparan dan akuntabel
berdasarkan peraturan yang berlaku dan disampaikan ke
pihak yang berkepentingan baik di dalam maupun di luar
sekolah. Laporan akhir keuangan diaudit secara internal
atau eksternal dengan hasil baik.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri sekolah/madrasah dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah. Realisasi penggunaan
anggaran dan belanja dilakukan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun. Laporan keuangan disusun secara
transparan dan akuntabel berdasarkan peraturan yang
berlaku dan disampaikan ke pihak yang berkepentingan baik
di dalam maupun di luar sekolah.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah. Laporan keuangan
disusun dan disampaikan ke pihak pemberi dana dan
kalangan internal sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah.
Laporan keuangan disusun dan disampaikan ke pihak
pemberi dana dan kalangan internal sekolah/madrasah
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
adalah rencana biaya yang meliputi penerimaan, penggunaan
dana, dan pengelolaannya dalam memenuhi seluruh kebutuhan
sekolah/madrasah selama satu tahun pelajaran berjalan.
2. Transparan adalah keterbukaan dalam pengelolaan anggaran
sekolah/madrasah untuk menjaga kepercayaan pihak yang
berkepentingan.
3. Akuntabel adalah pengelolaan anggaran yang bersifat terukur
sesuai rencana sekolah/madrasah, prosesnya terbuka dan bisa
dipertanggungjawabkan.
4. Pengelolaan anggaran adalah tindakan yang dilakukan oleh
sekolah/madrasah
dalam
merencanakan,
menggunakan,
mengadministrasikan, dan mengawasi penggunaan keuangan
sekolah/madrasah.
5. Evaluasi diri adalah salah satu bentuk proses analisis kebutuhan
yang
dilakukan
oleh
sekolah/
madrasah
dengan
mengikutsertakan segenap
pemangku kepentingan untuk
-92-
mengetahui kebutuhan prioritas atau kebutuhan pengembangan
dalam penyusunan program kegiatan madrasah pada setiap tahun
anggaran.
6. Laporan keuangan adalah catatan yang memuat siklus
penerimaan dan pembelanjaan keuangan sekolah/madrasah yang
disertai dengan bukti-bukti sah terkait dokumen perencanaan
kegiatan yang dibiayai, bukti kegiatan, dan bukti pembelanjaan
sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Audit adalah aktivitas pemeriksaan pertanggungjawaban
pembelanjaan sekolah/ madrasah berdasarkan program kegiatan
yang telah ditetapkan dan kriteria atau ketentuan pemerintah yang
berlaku disertai kelengkapan bukti yang sah sesuai sistem
keuangan pemerintah atau publik.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 32.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Perencanaan program dan
a. RAPBS;
anggaran pendapatan dan
b. EDS/M; dan
belanja sekolah/madrasah
c. Dokumen rapat
berdasarkan evaluasi diri,
penyusunan
dapat ditelaah dari:
RKS/RKAS/RAP
a. perencanaan anggaran
BS/Pengembang
an Sekolah/
pendapatan belanja
Madrasah.
berdasarkan pada hasil
evaluasi diri
sekolah/madrasah;
b. perencanaan anggaran
pendapatan
sekolah/madrasah yang
berasal dari berbagai
sumber dalam jangka
waktu satu tahun
pelajaran dalam RAPBS
secara komprehensif
(menjadi satu kesatuan;
dan
c. saran dan masukan dari
komite sekolah/madrasah
yang berkaitan dengan
anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah.
2
Realisasi penggunaan program
dan anggaran belanja
dilakukan berdasarkan
perencanaan yang telah
disusun dan disahkan, dapat
ditelaah dari:
a. Laporan kegiatan
pelaksanaan dan
pengawasan
program
sekolah/
madrasah; dan
Hasil
Telaah
Dokumen
-93-
a. penggunaan anggaran
sesuai perencanaan secara
tranparan dan akuntabel;
dan
b. pemantauan penggunaan
anggaran secara ketat
untuk menghindari
kesalahan dan atau
penyelewengan.
3
Realisasi anggaran
pendapatan dan belanja
sekolah/madrasah diaudit
secara internal atau eksternal
dengan hasil baik, dapat
ditelaah dari:
a. keterlibatan komite
sekolah/madrasah dalam
melakukan pengawasan
anggaran
sekolah/madrasah;
b. pelaksanaan audit internal
oleh tim audit yang
dibentuk oleh
sekolah/madrasah atau
audit dari tim audit
eksternal; dan
c. hasil audit anggaran
disampaikan ke pihak yang
berkepentingan.
b. Dokumen audit
pelaksanaan
anggaran/RAPB
S.
a. Laporan
kegiatan
pelaksanaan dan
pengawasan
program
sekolah/
madrasah; dan
b. Dokumen audit
pelaksanaan
anggaran/
RAPBS.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 32.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri, dapat
digali dari:
a. perencanaan anggaran
pendapatan belanja
berdasarkan pada hasil
Evaluasi Diri
sekolah/madrasah;
b. pendapatan sekolah yang
berasal dari berbagai
sumber dalam jangka waktu
satu tahun pelajaran dalam
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru/
Tenaga Perwakilan
Kepen- Orang Tua
didikan
-94-
RAPBS secara komprehensif
(menjadi satu kesatuan;
c. saran dan masukan dari
komite sekolah/madrasah
yang berkaitan dengan
anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah;
dan
d. efisiensi anggaran belanja
2
Realisasi penggunaan anggaran
dan belanja dilakukan
berdasarkan perencanaan yang
telah disusun dan disahkan,
dapat digali dari:
a. penggunaan anggaran
sesuai perencanaan secara,
transparan dan akuntabel;
dan
b. pemantauan penggunaan
anggaran secara ketat untuk
menghindari kesalahan dan
atau penyelewengan.
3
Realisasi Anggaran Pendapatan
dan belanja sekolah/madrasah
diaudit secara internal atau
eksternal dengan hasil baik,
dapat digali dari:
a. keterlibatan komite
sekolah/madrasah dalam
melakukan pengawasan
anggaran;
b. audit internal oleh tim audit
yang dibentuk oleh
sekolah/madrasah atau
audit dari tim audit
eksternal; dan
c. hasil audit anggaran
disampaikan ke pihak yang
berkepentingan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-95-
33. Sekolah/madrasah menyelenggarakan pembinaan kegiatan
kesiswaan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi serta mendapatkan dukungan fasilitas dari
sekolah/madrasah, orang tua dan masyarakat yang
menghasilkan berbagai prestasi.
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler, dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi serta mendapatkan dukungan fasilitas dari
sekolah/madrasah yang menghasilkan berbagai prestasi.
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi serta mendapatkan dukungan fasilitas dari
sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler, tetapi tidak diikutsertakan dalam berbagai
kompetisi.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar kegiatan
kurikuler baik dilaksanakan di dalam atau di luar
sekolah/madrasah yang bertujuan untuk memperkaya dan
memperluas pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa dalam
berbagai bidang.
2. Kompetisi adalah ajang lomba atau pertandingan yang diikuti
siswa untuk pengembangan bakat, potensi dan minat yang dimiliki
siswa.
3. Pembinaan kegiatan kesiswaan adalah kegiatan layanan yang
diselenggarakan oleh sekolah/madrasah kepada siswa yang
bertujuan untuk menumbuh kembangkan bakat, minat,
kreativitas, dan prestasi siswa.
4. Dukungan fasilitas adalah bantuan fasilitas yang diberikan oleh
sekolah/madrasah, orang tua dan/atau masyarakat dalam
berbagai bentuk untuk pelaksanaan pembinaan kesiswaan.
5. Prestasi adalah capaian hasil lomba/pertandingan atau apresiasi
yang diperoleh oleh siswa secara perorangan atau tim terkait
dengan pengembangan kompetensi, bakat, minat, sikap yang
berhasil ditunjukkan oleh siswa sekolah/madrasah.
-96-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 33.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler dapat
ditelaah dari keterlibatan
guru, tenaga
kependidikan, dan pihak
lain dalam pembinaan
ekstrakurikuler.
Dokumen
program/kegiatan
ekstrakurikuler.
2
Keikutsertaan siswa
dalam berbagai kompetisi
dapat ditelaah dari
keterlibatan dalam
mengikuti kompetisi.
Surat tugas pembina
dan tim
lomba/kompetisi.
3
Prestasi siswa dapat
ditelaah dari
kemampuan berprestasi
pada ajang kompetisi
yang diikuti.
Bukti prestasi (Piagam
dan/atau Piala).
Hasil Telaah
Dokumen
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 33.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Penyelenggaraan
kegiatan
ekstrakurikuler, dapat
digali dari:
a. program
ekstrakurikuler
sekolah/madrasah;
b. evaluasi dan
perbaikan dalam
penyelenggaraan
kegiatan
ekstrakurikuler di
sekolah/ madrasah;
dan
c. keikutsertaan siswa
dalam berbagai
kompetisi.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
Tidak diisi
Siswa
-97-
2
3
Dukungan dari
sekolah/madrasah,
orang tua, dan
masyarakat, dapat
digali dari:
a. dukungan fisik
maupun nonfisik
yang optimal dari
sekolah/madrasah
untuk kegiatan
ekstrakurikuler;
b. dukungan fisik
maupun nonfisik
yang optimal dari
orang tua untuk
kegiatan
ekstrakurikuler;
dan
c. dukungan fisik
maupun nonfisik
yang optimal dari
masyarakat untuk
kegiatan
ekstrakurikuler.
Tidak
diisi
Prestasi siswa dapat
digali dari
penghargaan yang
diterima dari berbagai
kompetisi
ekstrakurikuler.
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-98-
34. Sekolah/madrasah memberikan layanan bimbingan dan konseling
siswa dalam bidang pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut,
dan karier untuk mendukung pencapaian dan pengembangan
prestasi.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah memberikan layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang pribadi, sosial, akademik,
pendidikan lanjut, dan/atau karier untuk mendukung
pencapaian dan pengembangan prestasi secara berkelanjutan
dengan dukungan SDM yang berkualitas.
Sekolah/madrasah berusaha memberikan layanan
bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi, sosial,
akademik, pendidikan lanjut, dan/atau karier yang
diselenggarakan secara berkelanjutan dengan dukungan
SDM terbatas.
Sekolah/madrasah berusaha memberikan layanan
bimbingan dan konseling namun belum meliputi semua
aspek (bidang pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut,
dan/atau karier).Dukungan sumber daya belum sesuai
dengan kebutuhan.
Layanan/bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi,
sosial, akademik, pendidikan lanjut, dan/atau karier siswa
belum menjadi komitmen sekolah serta tidak didukung oleh
sumber daya sesuai bidang keahliannya.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Layanan bimbingan dan konseling adalah program layanan
pengembangan diri siswa baik secara individu maupun kelompok
untuk memahami potensi diri, sosial dan karier siswa menuju
dewasa dan keberhasilan belajar di sekolah/madrasah.
2. Bimbingan pribadi adalah bantuan yang diberikan kepada individu
untuk memecahkan masalah yang sangat kompleks dan bersifat
rahasia/pribadi seperti masalah keluarga, persahabatan, cita-cita,
dan sebagainya.
3. Bimbingan sosial adalah bimbingan yang diberikan oleh seorang
ahli kepada individu atau kelompok dalam membantu menghadapi
dan memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri,
menghadapi konflik dan pergaulan.
4. Bimbingan akademik adalah layanan bimbingan yang diberikan
kepada siswa untuk membentuk kebiasaan belajar yang baik,
mengembangkan rasa ingin tahu dan menumbuhkan motivasi
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan prestasi belajar.
5. Bimbingan pendidikan lanjut dan karier adalah suatu usaha yang
dilakukan untuk membantu individu (peserta didik) dalam
mengembangkan potensi dirinya dalam melanjutkan pendidikan
dan mempersiapkan suatu pekerjaan.
-99-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 34.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pribadi, dapat ditelaah dari:
a. program layanan BK bidang
pengembangan pribadi
secara klasikal dan
individual; dan
b. laporan layanan BK bidang
pengembangan pribadi
secara klasikal dan
individual.
a. Dokumen
program
layanan BK
bidang
pengembangan
pribadi; dan
b. Dokumen
laporan layanan
BK bidang
pengembangan
pribadi.
2
Layanan bimbingan dan
a. Dokumen
konseling dalam bidang sosial,
program
dapat ditelaah dari:
layanan BK
a. program layanan BK bidang
bidang sosial;
sosial secara klasikal dan
dan
individual; dan
b. Dokumen
b. laporan layanan BK bidang
laporan layanan
sosial secara klasikal dan
BK bidang
individual.
sosial.
3
Layanan bimbingan dan
a. Dokumen
konseling dalam bidang
program
akademik, dapat ditelaah dari:
layanan BK
a. program layanan
bidang
bimbingan akademik secara
akademik; dan
klasikal dan individual; dan b. Dokumen
b. laporan layanan bimbingan
laporan layanan
akademik secara klasikal
BK bidang
dan individual.
akademik.
4
Layanan bimbingan/dan
konseling dalam bidang
pendidikan lanjut/dan karier,
dapat ditelaah dari:
a. program layanan BK
pendidikan lanjut dan/atau
karier secara klasikal dan
individual; dan
b. laporan layanan BK
pendidikan lanjut dan/atau
karier secara klasikal dan
individual.
No
a. Dokumen
program
layanan BK
bidang
pendidikan
lanjut dan/atau
karier; dan
b. Dokumen
laporan layanan
BK bidang
pendidikan
lanjut dan/atau
karier.
Hasil
Telaah
Dokumen
-100-
2. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 34.2 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
1
Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
pengembangan pribadi dapat digali dari
pelaksanaan BK bidang pengembangan pribadi
secara klasikal dan individual.
Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
sosial dapat digali dari pelaksanaan BK bidang
sosial secara klasikal dan individual.
Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
akademik dapat digali dari pelaksanaan BK bidang
akademik secara klasikal dan individual.
Layanan bimbingan dan konseling dalam
pendidikan lanjut dan/atau karier dapat digali dari
pelaksanaan BK bidang pendidikan lanjut dan/atau
karier secara klasikal dan individual.
2
3
4
Hasil
Observasi
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 34.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pengembangan pribadi
siswa, dapat digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan pribadi
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
pribadi siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan pribadi
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual.
Kepala/
Wakil
Kepala
PerGuru
wakilan
BK/Wali
Orang
Kelas
Tua
Siswa
-101-
2
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pengembangan sosial
siswa, dapat digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan sosial
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
sosial siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan sosial
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual.
3
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
akademik siswa, dapat
digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
akademik siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
akademik siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
akademik siswa, baik
secara klasikal
maupun individual.
-102-
4
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pendidikan lanjut
dan/atau karier, dapat
digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
pendidikan lanjut
dan/atau karier, baik
secara klasikal
maupun individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
pendidikan lanjut
dan/atau karier, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
pendidikan lanjut
dan/atau karier, baik
secara klasikal
maupun individual.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
35. Sekolah/madrasah melaksanakan Penjaminan Mutu Internal
Sekolah/Madrasah setiap tahun terkait pencapaian standar
nasional pendidikan, yang meliputi kegiatan: pelaksanaan evaluasi
diri sekolah/madrasah (EDS/M), penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) yang merujuk pada rapor
mutu.
LEVEL
4
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M dengan merujuk
rapor mutu dan hasil EDS/M, melakukan evaluasi
pelaksanaan program dalam RKA-S/M, menyusun
-103-
3
2
1
rencana perbaikan RKA-S/M tahun berikutnya, dan
melakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan.
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M dengan merujuk
rapor mutu dan hasil EDS/M, serta melakukan evaluasi
pelaksanaan program dalam RKA-S/M.
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M dengan merujuk
rapor mutu dan hasil EDS/M.
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M tanpa
memperhatikan rapor mutu dan hasil EDS/M.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Penjaminan mutu internal adalah program sekolah/madrasah
yang melibatkan warga sekolah/madrasah untuk memastikan
terpenuhi dan terlaksananya standar layanan pendidikan yang
telah ditetapkan sekolah/madrasah terhadap kelangsungan
proses penyelenggaraan sekolah/madrasah.
2. RKA-S/M adalah dokumen program dan anggaran yang perlu
dilaksanakan oleh sekolah/madrasah dalam jangka waktu satu
tahun ke depan untuk mencapai tujuan sekolah/madrasah.
3. Rapor mutu adalah gambaran capaian kinerja satuan pendidikan
terhadap standar nasional pendidikan dalam kurun waktu yang
ditetapkan sekolah/madrasah.
4. Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M) adalah suatu proses
evaluasi yang bersifat internal dengan melibatkan pemangku
kepentingan
untuk
melihat/mengetahui
kinerja
sekolah/madrasah pada tahun berjalan berdasarkan indikator
Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya dapat digunakan
sebagai dasar penyusunan RK-S/M dan RKA-S/M tahun
berikutnya
untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan
di
sekolah/madrasah secara konsisten dan berkelanjutan, serta
sebagai masukan bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat
kabupaten/kota.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 35.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Penyusunan RKA-S/M
berdasarkan EDS/M yang
merujuk peta mutu, dapat
ditelaah dari:
a. evaluasi diri berdasarkan
rapor mutu
sekolah/madrasah; dan
b. penyelarasan antara RKAS/M dengan hasil EDS/M.
Nama Dokumen
a. Dokumen evaluasi
diri
sekolah/madrasah;
dan
b. Dokumen RKAS/M dan dokumen
EDS/M.
Hasil
Telaah
Dokumen
-104-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 35.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Komite
Sekolah/
Madrasah
Penyusunan program perbaikan dan
pelaksanaannya, dapat digali dari:
a. program perbaikan berkelanjutan
berdasarkan rekomendasi evaluasi
program; dan
b. tindakan perbaikan yang dapat
dilakukan sesegera mungkin.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-105-
B. BUTIR KINERJA KEKHUSUSAN (MUTU GURU)
36. Guru mengembangkan perangkat pembelajaran tematik terpadu.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mampu mengembangkan perangkat pembelajaran tematik
terpadu yang menunjukkan adanya keterkaitan kompetensi
dasar dan indikator dari beberapa mata pelajaran untuk setiap
tema yang didukung oleh pemilihan strategi pembelajaran yang
relevan, penggunaan media yang tepat, pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar dan penilaian autentik agar
pembelajaran mencapai keterampilan siswa berpikir tingkat
tinggi yang dilakukan secara konsisten dan sistematis.
Guru mampu mengembangkan perangkat pembelajaran tematik
terpadu yang menunjukkan adanya keterkaitan kompetensi
dasar dan indikator dari beberapa mata pelajaran untuk setiap
tema yang didukung oleh pemilihan strategi pembelajaran yang
relevan, penggunaan media yang tepat, pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar dan penilaian autentik agar
pembelajaran mencapai keterampilan siswa berpikir tingkat
tinggi.
Guru mampu mengembangkan perangkat pembelajaran tematik
terpadu yang menunjukkan adanya keterkaitan kompetensi
dasar dan indikator dari beberapa mata pelajaran untuk setiap
tema yang didukung oleh pemilihan strategi pembelajaran yang
relevan, penggunaan media yang tepat, pemanfaatan lingkungan
sebagai sumber belajar dan penilaian autentik.
Guru mengembangkan perangkat pembelajaran tematik terpadu
berdasarkan materi pada buku guru yang disiapkan
Kemendikbud.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kemampuan mengembangkan Perangkat pembelajaran tematik
terpadu adalah kemampuan guru menggunakan sejumlah bahan,
alat/instrumen, media, strategi/model pembelajaran yang akan
digunakan dalam proses pembelajaran tematik di kelas yang
memadukan beberapa muatan pelajaran melalui penggunaan
tema/subtema, di mana peserta didik tidak mempelajari materi mata
pelajaran secara terpisah, namun semua mata pelajaran sudah diikat
dengan tema/subtema.
Kemampuan tersebut memperhatikan langkah-langkah:
a. membuat pemetaan antara KD dan mengembangkan indikator
untuk masing-masing KD;
b. membuat jaringan KD dan jaringan indikator untuk masingmasing tema/sub tema dan waktu pembelajaran;
c. menyusun silabus; dan
d. menyusun RPP, dengan memperhatikan tahapan antara lain
mengembangkan materi, memilih strategi pembelajaran yang
relevan, penggunaan media yang tepat, penggunaan penilaian
autentik dan penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar dan
jika memungkinkan menggunakan TIK.
-106-
2. Konsisten dan Sistematis dimaksudkan bahwa pembuatan RPP
Tematik Terpadu dilakukan dengan terencana, terstruktur dengan
memperhatikan langkah-langkah penyusunannya.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 36.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
1
Pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) tematik terpadu yang
sesuai dengan KD, dan tema/subtema,
dapat ditelaah dari:
a. indikator pencapaian kompetensi (IPK)
berdasarkan kompetensi dasar (KD)
untuk setiap muatan pelajaran yang
sesuai dengan tema/subtema;
b. tujuan pembelajaran dengan
memperhatikan IPK yang mencakup
pencapaian ranah kognitif dimulai dari
pemahaman sampai penciptaan sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa;
c. strategi/metode pembelajaran yang
relevan, bervariasi dan menantang
untuk mencapai kemampuan berpikir
tingkat tinggi;
d. langkah-langkah pembelajaran sebagai
panduan selam proses pembelajaran;
dan
e. media pembelajaran yang bervariasi
dan memotivasi untuk mendukung
tercapainya hasil pembelajaran.
Pemanfaatan lingkungan
sekolah/madrasah dan luar
sekolah/madrasah sebagai sumber
belajar, dapat ditelaah dari:
a. sumber belajar yang tersedia di dalam
kelas belajar;
b. sumber belajar lain yang ada di luar
kelas; dan
c. sumber belajar yang tersedia di luar
sekolah/madrasah.
Pengembangan instrumen penilaian
autentik yang mencakup penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan, dapat
ditelaah dari:
a. penilaian proses pembelajaran antara
lain dalam bentuk: lembar observasi,
evaluasi diri siswa, penilaian teman
sejawat dan lainnya; dan
b. penilaian hasil belajar antara lain
dalam bentuk tes tulis, tes lisan,
penilaian kinerja, portofolio dan
lainnya.
2.
3.
Nama
Dokumen
Dokumen
RPP
tematik
terpadu.
Dokumen
RPP
tematik
terpadu.
Dokumen
RPP
tematik
terpadu.
Hasil
Telaah
Dokumen
-107-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 36.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
1
Pengembangan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) tematik terpadu yang
sesuai dengan KD, dan tema/subtema, dapat
digali dari:
a. indikator pencapaian kompetensi (IPK)
berdasarkan kompetensi dasar (KD) untuk
setiap muatan pelajaran yang sesuai dengan
tema/subtema;
b. tujuan pembelajaran dengan
memperhatikan IPK yang mencakup
pencapaian ranah kognitif dimulai dari
pemahaman sampai penciptaan sesuai
dengan tingkat kemampuan siswa;
c. strategi/metode pembelajaran yang relevan,
bervariasi dan menantang untuk mencapai
kemampuan berpikir tingkat tinggi;
d. langkah-langkah pembelajaran sebagai
panduan selam proses pembelajaran; dan
e. media pembelajaran yang bervariasi dan
memotivasi untuk mendukung tercapainya
hasil pembelajaran.
Pemanfaatan lingkungan sekolah/madrasah
dan luar sekolah/madrasah sebagai sumber
belajar, dapat digali dari:
a. sumber belajar yang tersedia di dalam kelas
belajar;
b. sumber belajar lain yang ada di luar kelas;
dan
c. sumber belajar yang tersedia di luar
sekolah/madrasah.
Pengembangan instrumen penilaian autentik
yang mencakup penilaian sikap, pengetahuan
dan keterampilan, dapat digali dari:
a. penilaian proses pembelajaran antara lain
dalam bentuk: lembar observasi, evaluasi
diri siswa, penilaian teman sejawat dan
lainnya; dan
b. penilaian hasil belajar antara lain dalam
bentuk tes tulis, tes lisan, penilaian kinerja,
portofolio dan lainnya.
2.
3.
Hasil
Wawancara
Kepala/
Guru
Wakil
Kepala
-108-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir ini
berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-109-
C. BUTIR PEMENUHAN RELATIF
1. Kualifikasi akademik guru minimum sarjana (S1) atau diploma empat
(D4).
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
90%-100% guru berpendidikan S1/D4.
80%-<90% guru berpendidikan S1/D4.
70%-<80% guru berpendidikan S1/D4.
Kurang dari 70% guru berpendidikan S1/D4.
PETUNJUK TEKNIS
Perhitungan persentase diperoleh dari:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑆1/𝐷4
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑟𝑢
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan perhitungan di atas, maka capaian relatif butir ini berada
pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
2. Guru yang memiliki sertifikat pendidik.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
85%-100% memiliki sertifikat pendidik.
70%-<85% memiliki sertifikat pendidik.
55%-<70% memiliki sertifikat pendidik.
Kurang dari 55 % memiliki sertifikat pendidik.
PETUNJUK TEKNIS
Perhitungan persentase diperoleh dari:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑟𝑢
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan perhitungan di atas, maka capaian relatif butir ini berada
pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
3. Guru yang mengajar sesuai latar belakang pendidikan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
85%-100% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
70%-<85% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
55%-<70% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
Kurang dari 55 % mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
-110-
PETUNJUK TEKNIS
Perhitungan persentase diperoleh dari:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑃𝐺𝑆𝐷
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑟𝑢
Catatan: Dihitung berdasarkan mata pelajaran kurikulum nasional.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan perhitungan di atas, maka capaian relatif butir ini berada
pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
4. Sekolah/madrasah memiliki tenaga administrasi yang memenuhi
syarat sesuai ketentuan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Memiliki lebih dari seorang tenaga administrasi yang memiliki
kualifikasi pendidikan SMA atau sederajat dan ada di antaranya
memiliki kualifikasi di atas SMA/sederajat.
Memiliki lebih dari seorang tenaga administrasi yang memiliki
kualifikasi pendidikan SMA/sederajat.
Memiliki seorang tenaga administrasi yang memiliki kualifikasi
pendidikan SMA/sederajat.
Memiliki tenaga administrasi dengan kualifikasi pendidikan di bawah
SMA/ sederajat atau tidak memiliki tenaga administrasi.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
5. Jumlah rombongan belajar.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Jumlah siswa per rombongan belajar maksimum 28 siswa.
Jumlah siswa per rombongan belajar sebanyak 29-30 siswa.
Jumlah siswa per rombongan belajar sebanyak 31-32 siswa.
Jumlah siswa per rombongan melebihi 32 siswa.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
6. Bangunan sekolah/madrasah memiliki instalasi listrik dengan daya
yang mencukupi kebutuhan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Memiliki daya 1300 watt atau lebih.
Memiliki daya 900 watt.
Memiliki daya 450 watt.
Tidak ada listrik.
-111-
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
7. Ruangan penunjang yang cukup.
LEVEL
CAPAIAN RELATIF
Memiliki ruang kepsek, ruang guru, ruang UKS dan ruang BK.
4
3
2
1
Memiliki ruang kepsek dan ruang guru, dan salah satu dari ruang
UKS dan ruang BK.
Memiliki ruang kepsek dan ruang guru, tidak memilikii ruang UKS
dan ruang BK.
Hanya memiliki ruang kepsek atau guru saja atau tidak memiliki
keduanya.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
8. Sekolah/madrasah memiliki WC/jamban.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Minimum terdapat 1 (satu) unit jamban untuk kurang dari 60
siswa pria, 1 (satu) unit jamban untuk kurang dari 50 siswa
wanita.
Minimum terdapat 1 (satu) unit jamban untuk setiap 60 siswa
pria, 1 (satu) unit jamban untuk setiap 50 siswa wanita.
Minimum terdapat 1 (satu) unit jamban untuk setiap 60 siswa.
Terdapat 1 (satu) jamban.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
-112-
D. TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
I. TEKNIK PENSKORAN
Penilaian akhir akreditasi didasarkan hasil dari penilaian terhadap indikator
pemenuhan relatif (IPR) dan penilaian indikator kinerja hasil visitasi asesor
dengan menggunakan instrumen akreditasi. Skor IPR memiliki bobot sebesar
15%, sedangkan skor indikator kinerja sebesar 85%.
1. Penskoran Indikator Pemenuhan Relatif (IPR).
Indikator Pemenuhan Relatif (IPR) untuk jenjang SD/MI terdiri atas 8
(delapan) butir pernyataan di mana masing-masing butir memiliki bobot
yang sama. Setiap butir memiliki 4 (empat) pilihan jawaban yang masingmasing memiliki skor 1, 2, 3, dan 4, sehingga skor maksimum IPR untuk
jenjang SD/MI sebesar 8 x 4 = 32. Skor IPR hasil perolehan dari 8
(delapan) butir pernyataan dalam satuan 100 dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
8
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑃𝑅 = ∑
𝑖=1
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝐼𝑃𝑅 𝑘𝑒 − 𝑖
× 100
32
2. Penskoran Butir Kinerja dari Instrumen Akreditasi.
Instrumen akreditasi SD/MI terdiri atas 4 (empat) komponen yang
mencakup 35 (tiga puluh lima) butir inti dan 1 (satu) butir kekhususan
yang masing-masing memiliki empat pilihan jawaban. Setiap butir
memiliki bobot yang sama. Jumlah butir dan bobot komponen instrumen
akreditasi SD/MI ditunjukkan pada Tabel C.1.
Tabel C.1 Jumlah Butir dan Bobot Komponen Instrumen Akreditasi
SD/MI
No.
1
2
3
4
Komponen
Nomor
Butir Inti
1-11
12-18
19-22
Mutu Lulusan
Proses Pembelajaran
Mutu Guru
Manajemen Sekolah/
23-35
Madrasah
Jumlah
Nomor Butir
Kekhususan
36
Jumlah
Butir
11
7
5
Bobot
Komponen
35
29
18
13
18
36
100
Seluruh butir pernyataan dalam instrumen merupakan pernyataan
tertutup masing-masing dengan empat pilihan jawaban dengan skor 4, 3,
2, dan 1 (skor minimum=1 dan maksimum=4).
Jumlah skor maksimum untuk masing-masing komponen akreditasi
diperoleh dengan rumus:
𝐶𝑀𝑎𝑘𝑠 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 = 4 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
-113-
Jumlah skor maksimum untuk masing-masing komponen akreditasi
SD/MI, disajikan pada Tabel C.2.
Tabel C.2 Jumlah Skor Maksimum Masing-masing Komponen
No
1
2
3
4
Komponen Akreditasi
Mutu Lulusan
Proses Pembelajaran
Mutu Guru
Manajemen
Sekolah/Madrasah
Skor Butir
Maksimum
4
4
4
Jumlah
Butir
11
7
5
Jumlah Skor
Maksimum
44
28
20
4
13
52
Langkah-langkah penghitungan skor akhir akreditasi sebagai berikut:
a. Lakukan penghitungan skor perolehan hasil visitasi untuk masingmasing komponen dengan rumus:
𝑘
𝐶𝑖 = ∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑘𝑒 − 𝑗 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖
𝑗=1
Catatan:
Ci = Jumlah skor perolehan komponen ke-i
k = banyaknya butir pada setiap komponen
b. Hitung skor komponen akreditasi dengan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖 =
𝐶𝑖
𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠
× 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖
c. Hitunglah skor total komponen dengan cara menjumlahkan seluruh
skor komponen akreditasi dari komponen mutu lulusan, proses
pembelajaran, mutu guru dan manajemen sekolah/madrasah.
4
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 = ∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐾𝑒 − 𝑖
3. Nilai Akhir Akreditasi
𝑖=1
Nilai Akhir (NA) akreditasi dihitung berdasarkan skor IPR dan skor total
komponen sesuai dengan bobot masing-masing sehingga NA dihitung
dengan rumus:
𝑁𝐴 = (0,15 × 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑃𝑅) + (0,85 × 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛)
-114-
II. PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
Sekolah/madrasah memperoleh peringkat akreditasi sebagai berikut:
1. Peringkat akreditasi A (Unggul) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai
akhir akreditasi sebesar 91 sampai dengan 100 (91< NA < 100).
2. Peringkat akreditasi B (Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai
akhir akreditasi sebesar 81 sampai dengan 90 (81 < NA < 90).
3. Peringkat akreditasi C (Cukup) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai
akhir akreditasi sebesar 71 sampai dengan 80 (71 < NA < 80).
4. Tidak Terakreditasi (TT) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai akhir
akreditasi di bawah 71.
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
NADIEM ANWAR MAKARIM
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
SALINAN
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 209/P/2021
TENTANG
KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH
A. BUTIR KINERJA INTI
I. MUTU LULUSAN
1.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin dalam berbagai situasi.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku disiplin yang membudaya
berdasarkan tata tertib sekolah/madrasah dan mendapat
pengakuan atas prestasi kedisiplinan.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib
sekolah/madrasah dan mendapat pengakuan atas prestasi
kedisiplinan.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib
sekolah/madrasah namun terbatas di sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib
sekolah/madrasah namun terbatas di kelas.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Disiplin merupakan ketaatan dan kepatuhan terhadap tata tertib
(dalam bentuk disiplin waktu, berpakaian, dan kepatuhan
terhadap aturan) yang dipercaya merupakan indikator kewajiban
siswa kepada sekolah/madrasah.
2. Membudaya adalah terwujudnya tindakan yang menjadi
kebiasaan sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang
didasarkan pada nilai-nilai tertentu.
-2-
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 1.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Kedisiplinan waktu, dapat dilihat dari:
a. kedisiplinan kehadiran di sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan kehadiran di kelas; dan
c. kedisiplinan kehadiran dalam kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah/madrasah.
Kedisiplinan berpakaian, dapat dilihat dari:
a. kedisiplinan siswa berpakaian seragam
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan siswa berpakaian olah raga;
c. kedisiplinan siswa berpakaian seragam lain
yang ditetapkan; dan
d. kedisiplinan siswa berpakaian praktik.
Kepatuhan terhadap tata tertib sekolah/madrasah,
dapat dilihat dari:
a. kepatuhan terhadap tata tertib di dalam
ruangan (kelas, laboratorium, bengkel,
workshop, perpustakaan, terapi, UKS, BK,
tempat ibadah, jamban, dan kantin);
b. kepatuhan terhadap tata tertib di luar ruangan
(lapangan olah raga, halaman, taman, tempat
parkir, kolam renang); dan
c. kepatuhan terhadap tata tertib lain yang
ditetapkan sekolah/madrasah (tidak membawa
HP, make-up, merokok).
2
3
Hasil
Observasi
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 1.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Kedisiplinan waktu,
dapat ditelaah dari:
a. kedisiplinan
kehadiran siswa di
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan
kehadiran siswa di
kelas; dan
c. kedisiplinan
kehadiran dalam
kegiatan
ekstrakurikuler di
sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
a. Tata tertib dan
penegakannya yang
mencakup hak,
kewajiban,
penghargaan, dan
sanksi (antara lain
sistem poin);
b. Buku piket yang berisi
keterlambatan siswa
dan ketidakhadiran
siswa di
sekolah/madrasah; dan
c. Catatan guru/wali kelas
dan tenaga
kependidikan yang
Hasil
Telaah
Doku
men
-3-
2
3
Kedisiplinan berpakaian,
dapat ditelaah dari:
a. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan siswa
berpakaian olah
raga;
c. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam
lain yang
ditetapkan; dan
d. kedisiplinan siswa
berpakaian praktik.
a.
b.
c.
Kepatuhan terhadap tata a.
tertib
sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. kepatuhan terhadap
tata tertib di dalam
b.
ruangan (kelas,
laboratorium,
bengkel, workshop,
perpustakaan,
terapi, UKS, BK,
tempat ibadah,
jamban, dan
kantin);
b. kepatuhan terhadap
tata tertib di luar
ruangan (lapangan
olah raga, halaman,
taman, tempat
parkir, kolam
renang); dan
c. kepatuhan terhadap
tata tertib lain yang
ditetapkan
sekolah/madrasah
(tidak membawa HP,
make-up, merokok).
memuat kedisiplinan
waktu siswa.
Tata tertib sekolah/
madrasah dan
penegakannya yang
mencakup hak,
kewajiban,
penghargaan, dan
sanksi (antara lain
sistem poin);
Buku piket yang
memuat catatan
ketidakdisiplinan siswa
berpakaian; dan
Catatan guru/wali kelas
dan tenaga
kependidikan yang
berisi ketidakdisiplinan
siswa berpakaian.
Buku piket yang
mencakup penegakan
tata tertib dan catatan
kepatuhan penegakan
sanksi siswa; dan
Catatan guru/wali kelas
dan tenaga
kependidikan yang berisi
ketidakpatuhan siswa
terhadap tata tertib
sekolah/madrasah.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 1.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Kedisiplinan waktu, dapat
digali dari:
Hasil Wawancara
Perwaki
Kepala/
lan
Wakil
Guru
Orang
Kepala
Tua
Tidak
diisi
Siswa
-4-
2
3
a. kedisiplinan kehadiran
siswa di sekolah/
madrasah;
b. kedisiplinan kehadiran
siswa di kelas; dan
c. kedisiplinan kehadiran
dalam kegiatan
ekstrakurikuler di
sekolah/madrasah.
Kedisiplinan berpakaian,
dapat digali dari:
a. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan siswa
berpakaian olah raga;
c. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam lain
yang ditetapkan; dan
d. kedisiplinan siswa
berpakaian praktik.
Kepatuhan terhadap tata
tertib sekolah/madrasah,
dapat digali dari:
a. kepatuhan terhadap tata
tertib di dalam ruangan
(kelas, laboratorium,
bengkel, workshop,
perpustakaan, terapi,
UKS, BK, tempat ibadah,
jamban, dan kantin);
b. kepatuhan terhadap tata
tertib di luar ruangan
(lapangan olah raga,
halaman, taman, tempat
parkir, kolam renang);
dan
c. kepatuhan terhadap tata
tertib lain yang
ditetapkan
sekolah/madrasah (tidak
membawa HP, make-up,
merokok).
Tidak
diisi
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui
observasi, telaah dokumen, dan wawancara, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-5-
2.
Siswa menunjukkan perilaku religius dalam aktivitas di sekolah/
madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku religius yang membudaya
sesuai ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan perilaku religius sesuai ajaran agama
dan kepercayaan yang dianutnya dalam kehidupan seharihari di sekolah/madrasah.
Siswa belum konsisten menunjukkan perilaku religius sesuai
ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah/madrasah.
Siswa berperilaku religius karena mematuhi tata tertib
sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Perilaku religius adalah ketaatan/kepatuhan dalam menjalankan
ajaran agama/kepercayaan yang dianutnya, bersikap toleran, dan
menjaga kerukunan hidup antarpemeluk agama/kepercayaan.
2. Membudaya adalah terwujudnya kebiasaan sehari-hari secara
konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan pada nilai-nilai
tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 2.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Perilaku religius siswa, dapat dilihat dari:
a. kebiasaan berdoa pada setiap awal dan akhir
pembelajaran/ujian;
b. kebiasaan mengucapkan salam;
c. kepedulian sosial; dan
d. kepedulian lingkungan.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 2.2. Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Perilaku religius siswa,
dapat ditelaah dari:
a. kebiasaan berdoa
pada setiap awal dan
akhir
pembelajaran/ujian;
b. kebiasaan
mengucapkan salam;
Nama Dokumen
Laporan kegiatan
pembiasaan
perilaku religius
siswa yang
mencakup
agenda/jadwal dan
jenis kegiatan.
Hasil Telaah
Dokumen
-6-
2
c. kepedulian sosial; dan
d. kepedulian
lingkungan.
Sikap toleran dan
kerukunan hidup
antarpemeluk
agama/kepercayaan,
dapat ditelaah dari:
a. perilaku menghargai
dan menghormati hak
dan kewajiban;
b. perilaku saling
membantu dan
menolong;
c. perilaku menjaga
keharmonisan dan
perdamaian; dan
d. tidak memaksakan
kehendak untuk
memeluk agama
tertentu.
Catatan guru
tentang sikap
toleran dan
kerukunan hidup
antarpemeluk
agama/
kepercayaan.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 2.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Perilaku religius siswa, dapat
digali dari:
a. kebiasaan berdoa pada setiap
awal dan akhir
pembelajaran/ujian;
b. kebiasaan mengucapkan
salam;
c. kepedulian sosial; dan
d. kepedulian lingkungan.
Partisipasi siswa dalam kegiatan
ibadah, dapat digali dari:
a. pelaksanaan ibadah Agama
Islam;
b. pelaksanaan ibadah Agama
Kristen Katolik;
c. pelaksanaan ibadah Agama
Kristen Protestan;
d. pelaksanaan ibadah Agama
Hindu;
e. pelaksanaan ibadah Agama
Buddha;
f. pelaksanaan ibadah Agama
Konghucu; dan
g. pelaksanaan ibadah
penghayat kepercayaan.
Hasil Wawancara
Guru
Siswa
-7-
3
Sikap toleran dan kerukunan
hidup antarpemeluk
agama/kepercayaan, dapat
digali dari:
a. perilaku menghargai dan
menghormati hak dan
kewajiban;
b. perilaku saling membantu
dan menolong;
c. perilaku menjaga
keharmonisan dan
perdamaian; dan
d. perilaku tidak memaksakan
kehendak untuk memeluk
agama tertentu.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui
observasi, telaah dokumen, dan wawancara, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
3.
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung jawab dalam
aktivitas di sekolah/madrasah
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung
jawab yang membudaya dalam aktivitas sehari-hari di
sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung
jawab dalam pembelajaran di kelas.
Siswa belum konsisten menunjukkan perilaku tangguh dan
bertanggung jawab dalam pembelajaran di kelas.
Siswa belum menunjukkan perilaku tangguh dan
bertanggung jawab.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Tangguh adalah sikap kuat pendirian, tidak mudah dikalahkan,
tabah, dan tahan (kukuh).
2. Bertanggung jawab adalah sikap menanggung segala sesuatu dari
bagian risiko pekerjaan sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
-8-
3. Membudaya adalah terwujudnya kebiasaan sehari-hari secara
konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan pada nilai-nilai
tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumentasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 3.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah
dan Indikator
1
Perilaku tangguh, dapat
ditelaah dari:
a. pengerjaan tugas
selalu tepat waktu;
b. belajar dengan
penuh semangat;
dan
c. tidak mudah
menyerah/putus
asa.
2
Perilaku bertanggung
jawab dalam
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
a. pelaksanaan
pekerjaan tanpa
disuruh; dan
b. pelaporan setiap
pekerjaan yang
dilakukan.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
a. Portofolio tugas
dalam
pembelajaran yang
mencakup materi
dan nilai yang
diperoleh siswa;
dan
b. Laporan
pelaksanaan
kegiatan ekstra
kurikuler yang
mencakup jenis
kegiatan,
partisipasi siswa,
dan dokumentasi
kegiatan.
a. Portofolio tugas
dalam pembelajaran
yang mencakup
materi dan nilai
yang diperoleh
siswa; dan
b. Laporan
pelaksanaan
kegiatan ekstra
kurikuler yang
mencakup jenis
kegiatan, partisipasi
siswa, dan
dokumentasi
kegiatan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 3.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Perilaku tangguh, dapat
digali dari:
a. pengerjaan tugas selalu
tepat waktu;
Hasil Wawancara
Kepala/
Guru
Siswa
Wakil Kepala
-9-
2
b. belajar dengan penuh
semangat; dan
c. tidak mudah
menyerah/putus asa.
Perilaku bertanggung
jawab dalam pembelajaran,
dapat digali dari:
a. pelaksanaan pekerjaan
tanpa disuruh; dan
b. pelaporan setiap
pekerjaan yang
dilakukan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
4.
Siswa terbebas dari perundungan (bully) di sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa membudayakan praktik bebas dari perundungan dan
berperan aktif dalam program pencegahan perundungan di
sekolah/madrasah.
Siswa bebas dari praktik perundungan di sekolah/madrasah.
Siswa melakukan/mengalami perundungan meskipun
sekolah/madrasah telah melakukan upaya pencegahan.
Siswa melakukan/mengalami perundungan namun
sekolah/madrasah tidak melakukan upaya pencegahan.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Perundungan (bully) adalah tindakan menyakiti atau membuat
orang lain tidak nyaman, baik dalam bentuk kekerasan verbal,
sosial, fisik, seksual, atau daring (cyber bullying); seperti
mengolok-olok, mengucilkan, menyebarkan gosip, mengancam,
mendorong, memukul, menendang, menjambak, mencuri atau
merusak barang milik korban, postingan pesan menghina,
membagikan
foto/video
memalukan,
pelecehan
seksual.
Tindakan perundungan dapat dilakukan oleh sekelompok orang
atau perorangan yang merasa lebih kuat secara fisik dan mental
daripada korban.
2. Membudayakan adalah melakukan sesuatu sebagai kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
-10-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 4.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah
dan Indikator
Perundungan yang
dilakukan/dialami
siswa, dapat ditelaah
dari praktik
perundungan fisik,
verbal, sosial, seksual,
atau dunia maya.
Pencegahan
perundungan, dapat
ditelaah dari kegiatan
pencegahan
perundungan fisik,
verbal, sosial, seksual,
atau dunia maya.
Hasil Telaah
Dokumen
Nama Dokumen
Catatan guru/wali
kelas yang mencakup
jenis perundungan
yang terjadi, bentuk
pembinaan yang
diberikan, dan jenis
sanksi yang diberikan.
a. Laporan kegiatan
pencegahan
perundungan yang
mencakup agenda,
panduan, dan
partisipasi siswa;
dan
b. Media afirmasi
dalam bentuk
poster/banner/spa
nduk/ leaflet.
2. Pengisian Angket:
Pilih beberapa perwakilan siswa per tingkatan secara acak untuk
mengisi angket. Sebelum mengisi angket, jelaskan secara singkat
apa yang dimaksud dengan perundungan (bully) dan contohcontohnya. Selanjutnya, mereka diminta untuk mengisi angket
tanpa menuliskan identitas mereka di lembar jawaban.
Tabel Kerja 4.2 Pengumpulan Data Angket
No
1
2
3
Pertanyaan
Apakah kamu
pernah mendapat
penjelasan tentang
bully (seperti
mengejek,
menghina,
memalak, atau
pelecehan seksual)
dari sekolah/
madrasah?
Pernahkah kamu
dilatih atau diberi
tahu bagaimana
cara menghindari
bully?
Pernahkah kamu
di-bully di
sekolah/
madrasah?
Pilih jawaban
yang sesuai
Skor
Ya Tidak
Ya=1; Tidak=0
Ya Tidak
Ya=1; Tidak=0
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Jumlah
-11-
4
5
6
7
8
Pernahkah kamu
mem-bully
seseorang di
sekolah/madrasah
mu?
Pernahkah kamu
di-bully melalui
media sosial (FB,
twitter, Instagram,
tik tok, dll)?
Pernahkah kamu
mem-bully melalui
media sosial (FB,
twitter, Instagram,
tik tok, dll)?
Kalau kamu
menyaksikan
temanmu
mengalami
tindakan bully,
apakah kamu
berani
menolongnya?
Kalau kamu dibully, misalnya
diejek, dilecehkan,
dipaksa memberi
uang, atau
disakiti, apa yang
kamu lakukan?
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=1; Tidak=0
Tidak
peduli/
menghindar
Melaporkan/
melawan
Tidak peduli/
menghindar=0
; Melaporkan/
melawan=1
Total
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 4.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Pencegahan perundungan di
sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. jenis kegiatan; dan
b. partisipasi siswa.
Jenis perundungan yang
dilakukan atau dialami
siswa, dapat digali dari:
perundungan fisik, verbal,
sosial, seksual, atau dunia
maya.
Penanganan perundungan
di sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. bentuk pembinaan; dan
b. jenis sanksi.
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
-12-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
5.
Siswa menunjukkan keterampilan berkomunikasi sesuai
karakteristik keterampilan abad ke-21
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa telah menunjukkan budaya berkomunikasi yang efektif
dan beretika secara lisan dan tulisan melalui berbagai media
yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan beretika secara lisan dan tulisan melalui berbagai
media yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan beretika secara lisan dan tulisan dengan media
tertentu di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan beretika secara lisan dan tulisan dengan media
tertentu di dalam sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Berkomunikasi efektif adalah kemampuan seseorang dalam
menyampaikan dan menerima ide, pikiran, pengetahuan,
dan/atau informasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat
sehingga tujuan komunikasi tercapai.
2. Berkomunikasi yang beretika adalah komunikasi lisan dan tulis
sesuai tatakrama dan kesantunan dalam berbahasa.
3. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
-13-
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 5.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Keterampilan berkomunikasi yang efektif dan
beretika secara lisan dalam pembelajaran yang
ditunjukkan dengan hasil karya, dapat dilihat dari:
a. keterampilan bertanya dan menjawab;
b. keterampilan mengemukakan pendapat;
c. keterampilan melakukan presentasi; dan
d. keterampilan memanfaatkan TIK (multimedia).
Keterampilan berkomunikasi yang efektif dan
beretika secara tertulis dalam pembelajaran yang
ditunjukkan dengan hasil karya, dapat dilihat dari:
a. keterampilan membuat kalimat efektif;
b. keterampilan membuat paragraf efektif;
c. keterampilan membuat karya tulis; dan
d. keterampilan membuat tulisan di media
elektronik/cetak.
2
Hasil
Observasi
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 5.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterampilan
berkomunikasi yang efektif
dan beretika secara lisan
dalam pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler,
dapat ditelaah dari:
a. keterampilan bertanya
dan menjawab;
b. keterampilan
mengemukakan
pendapat;
c. keterampilan
melakukan presentasi;
dan
d. keterampilan
memanfaatkan TIK
(multimedia).
Keterampilan
berkomunikasi yang efektif
dan beretika secara tertulis
dalam pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler,
dapat ditelaah dari:
a. keterampilan membuat
kalimat efektif;
b. keterampilan membuat
paragraf efektif;
Nama Dokumen
a. Portofolio/tugas
yang mencakup
tugas melalui media
daring, media
luring, dan Nilai
yang diperoleh
siswa; dan
b. Laporan hasil karya
dan prestasi terkait
keterampilan
berkomunikasi yang
efektif secara lisan.
a. Portofolio/tugas
yang mencakup
tugas melalui media
daring, media uring,
dan nilai yang
diperoleh siswa; dan
b. Laporan hasil karya
dan prestasi terkait
keterampilan
berkomunikasi yang
Hasil
Telaah
Dokumen
-14-
c. keterampilan membuat
karya tulis; dan
d. keterampilan membuat
tulisan di media
elektronik/cetak.
efektif secara
tertulis.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 5.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil
Guru
Siswa
Kepala
Keterampilan berkomunikasi
yang efektif secara lisan dalam
pembelajaran dan kegiatan
ekstrakurikuler, dapat digali
dari:
a. keterampilan bertanya dan
menjawab;
b. keterampilan
mengemukakan pendapat;
c. keterampilan melakukan
presentasi; dan
d. keterampilan memanfaatkan
TIK.
Keterampilan berkomunikasi
yang efektif secara tertulis
dalam pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler, dapat
digali dari:
a. keterampilan membuat
kalimat efektif;
b. keterampilan membuat
paragraf efektif;
c. keterampilan membuat
karya tulis; dan
d. keterampilan membuat
tulisan di media
elektronik/cetak.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-15-
6.
Siswa menunjukkan keterampilan berkolaborasi sesuai
karakteristik keterampilan abad ke-21
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa telah menunjukkan budaya berkolaborasi yang
terprogram dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler serta penggunaan sumber daya belajar.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkolaborasi
dengan dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler serta penggunaan sumber daya belajar.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkolaborasi
dengan dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler secara terbatas.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkolaborasi
dengan dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran secara terbatas.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kolaborasi adalah kemampuan siswa dalam bekerja sama dengan
orang lain untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan
disepakati.
2. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
3. Keterampilan siswa dalam kolaborasi dinilai dari kualitas dan
keterlibatan siswa dalam kegiatan-kegiatan yang membutuhkan
kerja sama dengan guru, tenaga kependidikan, atau antar siswa,
di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 6.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Kegiatan pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. kerja sama siswa dalam diskusi dan mengerjakan
tugas dalam kelompok; dan
b. kerja sama siswa dalam presentasi kelompok
Hasil
Observasi
-16-
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 6.2. Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
3
Aspek yang Ditelaah
dan Indikator
Kegiatan pembelajaran,
dapat ditelaah dari
kemampuan siswa
berkolaborasi.
Kegiatan
ekstrakurikuler, dapat
ditelaah dari:
a. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler; dan
b. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam kegiatan
OSIS.
Kegiatan bersama di
luar sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam mengikuti
kegiatan bersama
sekolah/madrasah
lain; dan
b. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam mengikuti
kegiatan bersama
yang
diselenggarakan oleh
lembaga non
sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
Hasil Telaah
Dokumen
Catatan penilaian sikap
kolaborasi/kerja sama.
Laporan kegiatan yang
berisi partisipasi
kolaborasi siswa dalam
kegiatan
ekstrakurikuler dan
OSIS.
Laporan kegiatan
bersama di luar
sekolah/madrasah
yang mencakup jumlah
dan jenis kegiatan serta
data keterlibatan siswa.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait
keterampilan kolaborasi.
Tabel Kerja 6.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kegiatan pembelajaran, dapat
digali dari:
a. kerja sama siswa dalam
diskusi dan mengerjakan
tugas dalam kelompok
b. kerja sama siswa dalam
presentasi kelompok; dan
Hasil Wawancara
Kepala/
Guru
Wakil Kepala
Siswa
-17-
2
3
c. kerja sama siswa dalam
berbagi sumber daya
belajar.
Kegiatan ekstrakurikuler, dapat
digali dari:
a. partisipasi kolaborasi siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler;
b. partisipasi kolaborasi siswa
dalam kegiatan OSIS; dan
c. jenis kegiatan
ekstrakurikuler.
Kegiatan bersama di luar
sekolah/madrasah, dapat digali
dari:
a. partisipasi kolaborasi siswa
dalam mengikuti kegiatan
bersama sekolah/madrasah
lain; dan
b. partisipasi kolaborasi siswa
dalam mengikuti kegiatan
bersama yang
diselenggarakan oleh lembaga
non sekolah/madrasah.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
7.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan
masalah sesuai karakteristik abad ke-21.
LEVEL
4
3
2
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan budaya berpikir kritis dan pemecahan
masalah secara konsisten dan sistematis yang ditunjukkan
melalui proses pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan
maupun tulisan.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun
tulisan.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun
tulisan yang dilakukan secara terbatas.
-18-
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa secara lisan.
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Berpikir kritis dan pemecahan masalah adalah kemampuan
menggunakan pengetahuan untuk mengidentifikasi masalah,
mengumpulkan informasi yang relevan, memikirkan alternatif
solusi, dan membuat kesimpulan.
2. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 7.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
dalam proses pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. keterampilan siswa dalam mengidentifikasi masalah;
b. keterampilan siswa dalam menganalisis masalah; dan
c. keterampilan siswa dalam memecahkan masalah
secara kreatif.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 7.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan
masalah dalam proses
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
dalam
mengidentifikasi
masalah;
b. keterampilan siswa
dalam menganalisis
masalah; dan
c. keterampilan siswa
dalam memecahkan
masalah secara
kreatif.
Hasil karya siswa terkait
keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan
Nama Dokumen
Portofolio/tugas
dalam proses
pembelajaran dan
nilai yang diperoleh
siswa.
Hasil karya dan
prestasi siswa yang
menunjukkan
Hasil Telaah
Dokumen
-19-
masalah secara lisan
maupun tulisan, dapat
ditelaah dari:
a. hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan dalam
mengidentifikasi
masalah;
b. hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan dalam
menganalisis
masalah; dan
c. hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan dalam
memecahkan masalah
secara kreatif.
keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan
masalah secara lisan
maupun tulisan.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 7.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
1
Keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah dalam proses
pembelajaran, dapat digali dari:
a. keterampilan siswa dalam
mengidentifikasi masalah;
b. keterampilan siswa dalam menganalisis
masalah; dan
c. keterampilan siswa dalam memecahkan
masalah secara kreatif.
Hasil karya dan prestasi siswa terkait
keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah secara lisan maupun
tulisan, dapat digali dari:
a. hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan dalam mengidentifikasi
masalah;
b. hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan dalam menganalisis
masalah; dan
c. hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan dalam memecahkan
masalah secara kreatif.
2
Guru
Siswa
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui observasi,
telaah dokumen, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut::
(Minimal 50 kata)
-20-
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir ini
berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
8.
Siswa menunjukkan keterampilan kreativitas dan inovasi sesuai
karakteristik keterampilan abad ke-21.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan budaya kreatif dan inovatif secara
konsisten yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan
hasil karya siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau
karya lainnya melalui kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya
siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya
melalui kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler di dalam
dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya
siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya
melalui kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler di dalam
sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya
siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya
dalam pembelajaran di kelas.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kreatif adalah keterampilan untuk menemukan gagasan atau
konsep baru atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang
sudah ada.
2. Inovatif adalah keterampilan untuk mewujudkan suatu kreativitas
dalam bentuk produk baru.
3. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 8.1 Pengumpulan Data Observasi
No
1
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Keterampilan yang menunjukkan kreativitas dan
inovasi melalui proses pembelajaran, dapat dilihat
dari:
a. keterampilan siswa menemukan gagasan atau
konsep baru;
Hasil
Observasi
-21-
2
b. keterampilan siswa menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide untuk meningkatkan
kreativitas dan inovasi;
c. keterampilan siswa mengembangkan gagasan
dan konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan gagasan dan
konsep baru.
Hasil karya siswa yang menunjukkan keterampilan
kreatif dan inovatif melalui proses pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. keterampilan siswa menemukan gagasan atau
konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide untuk meningkatkan
kreativitas dan inovasi;
c. keterampilan siswa mengembangkan gagasan
dan konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan gagasan dan
konsep baru.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 8.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterampilan yang
menunjukkan kreativitas
dan inovasi melalui
proses pembelajaran,
dapat ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
menemukan gagasan
atau konsep baru;
b. keterampilan siswa
menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide
untuk meningkatkan
kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan
gagasan dan konsep
yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa
menerapkan gagasan
dan konsep baru.
Hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan kreatif dan
inovatif dalam bentuk
lisan, tulisan, dan bentuk
lainnya melalui proses
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
Nama Dokumen
Portofolio tugas
pembelajaran yang
mencakup materi
tentang pengembangan
kreativitas dan inovasi,
serta nilai yang
diperoleh siswa.
Laporan pelaksanaan
kegiatan terkait
keterampilan kreatif
dan inovatif yang
mencakup jenis
kegiatan, data
partisipasi siswa, data
karya dan prestasi, dan
dokumentasi kegiatan.
Hasil
Telaah
Dokumen
-22-
3
a. keterampilan siswa
menemukan gagasan
atau konsep baru;
b. keterampilan siswa
menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide
untuk meningkatkan
kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan
gagasan dan konsep
yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa
menerapkan gagasan
dan konsep baru.
Hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan kreatif dan
inovatif dalam bentuk
lisan, tulisan, dan bentuk
lainnya dalam kegiatan
ekstrakurikuler, dapat
ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
menemukan gagasan
atau konsep baru;
b. keterampilan siswa
menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide
untuk meningkatkan
kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan
gagasan dan konsep
yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa
menerapkan gagasan
dan konsep baru.
Laporan pelaksanaan
kegiatan terkait
keterampilan kreatif
dan inovatif yang
mencakup jenis
kegiatan, data
partisipasi siswa, data
karya dan prestasi, dan
dokumentasi kegiatan.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 8.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Keterampilan yang menunjukkan
kreativitas dan inovasi melalui proses
pembelajaran, dapat digali dari:
a. keterampilan siswa menemukan
gagasan atau konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis
dan mengevaluasi ide-ide untuk
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Siswa
-23-
2
meningkatkan kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan gagasan dan
konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan
gagasan dan konsep baru.
Hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan kreatif dan inovatif
melalui proses pembelajaran, dapat
digali dari:
a. Keterampilan siswa menemukan
gagasan atau konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis
dan mengevaluasi ide-ide untuk
meningkatkan kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan gagasan dan
konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan
gagasan dan konsep baru.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
9.
Siswa menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri dan
berkreasi dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa berpartisipasi dan berprestasi dalam berbagai kegiatan
pengembangan minat dan bakat yang dibuktikan dengan
perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal,
nasional maupun internasional.
Siswa berpartisipasi dan berprestasi dalam berbagai kegiatan
pengembangan minat dan bakat yang dibuktikan dengan
perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal.
Siswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan
minat dan bakat di tingkat lokal.
Siswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan
minat dan bakat di tingkat sekolah/madrasah.
-24-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kegiatan pengembangan minat dan bakat merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang dikembangkan oleh sekolah/madrasah
seperti Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), kerohanian,
olahraga, seni dan budaya, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), dan
lain sebagainya. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih
kemampuan ekspresi diri dan berkreasi melalui pengembangan
diri sesuai minat dan bakat.
2. Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai
kalender pendidikan/jadwal yang telah ditetapkan dan
melibatkan seluruh warga sekolah/madrasah.
3. Prestasi/penghargaan tingkat lokal adalah prestasi/ penghargaan
yang diraih di tingkat kecamatan (SD/MI), kabupaten/kota
(SMP/MTs), dan/atau provinsi (SMA/MA/ SMK/MAK/SLB).
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 9.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Partisipasi siswa dalam
kegiatan lomba yang
terkait dengan
pengembangan minat
dan bakat, dapat
ditelaah dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/
Pramuka/PMR;
d. bidang
ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
Prestasi/penghargaan
dalam kegiatan
pengembangan minat
dan bakat (tingkat lokal,
nasional, dan
internasional), dapat
ditelaah dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/
Pramuka/PMR;
d. bidang
ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
Nama Dokumen
Laporan daring/luring
tentang partisipasi
siswa dalam kegiatan
lomba yang terkait
dengan pengembangan
minat dan bakat, serta
tautan media sosial.
Laporan daring/luring
tentang
prestasi/penghargaan
dalam kegiatan
pengembangan minat
dan bakat, serta tautan
media sosial.
Hasil
Telaah
Dokumen
-25-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 9.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Kesiswaan
Guru
Siswa
Partisipasi siswa dalam kegiatan
lomba yang terkait dengan
pengembangan minat dan bakat,
dapat digali dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/pramuka/PM
R;
d. bidang ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
Prestasi/penghargaan dalam
kegiatan pengembangan minat
dan bakat (tingkat lokal,
nasional, dan internasional),
dapat digali dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/pramuka/PMR;
d. bidang ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-26-
10. Siswa menunjukkan peningkatan prestasi belajar.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang meningkat secara konsisten dalam 3
(tiga) tahun terakhir dan berdampak pada persepsi positif
masyarakat terhadap sekolah/madrasah.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang meningkat dalam 3 (tiga) tahun
terakhir.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang fluktuatif (naik-turun) dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang tidak meningkat dalam 3 (tiga) tahun
terakhir.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 10.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nilai ujian
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari:
a. daftar nilai ujian 3 (tiga)
tahun terakhir;
b. rata-rata nilai ujian 3
(tiga) tahun terakhir; dan
c. grafik nilai ujian
sekolah/madrasah 3 (tiga)
tahun terakhir.
Nilai rapor kelas akhir, dapat
ditelaah dari:
a. daftar nilai rapor kelas
akhir 3 (tiga) tahun
terakhir; dan
b. rata-rata nilai rapor kelas
akhir 3 (tiga) tahun
terakhir.
Nama Dokumen
Data nilai ujian
sekolah/madrasah
dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Leger nilai kelas
akhir dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Hasil
Telaah
Dokumen
-27-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 10.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
Aspek yang Diwawancara
No
dan Indikator
1
2
3
Nilai ujian
sekolah/madrasah dalam
3 (tiga) tahun terakhir,
dapat digali dari:
a. rata-rata nilai ujian
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir;
b. upaya siswa untuk
meningkatkan prestasi
akademiknya; dan
c. kendala siswa dalam
meningkatkan prestasi
akademiknya.
Nilai rapor kelas akhir
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir, dapat digali dari:
a. rata-rata nilai rapor
kelas akhir 3(tiga)
tahun terakhir;
b. upaya siswa untuk
meningkatkan prestasi
akademiknya; dan
c. kendala siswa dalam
meningkatkan prestasi
akademiknya.
Persepsi masyarakat
terhadap
sekolah/madrasah terkait
nilai siswa dalam 3 (tiga)
tahun terakhir, dapat
digali dari:
a. nilai ujian
sekolah/madrasah
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir; dan
b. nilai rapor kelas akhir
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir.
Kepala
/ Wakil
Kepala
Perwakilan
Guru Siswa Orang Tua
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tid
ak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
-28-
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
11. Pemangku kepentingan (stakeholders) puas terhadap mutu lulusan
sekolah/madrasah.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
Pemangku kepentingan menyatakan sangat puas terhadap
mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
Pemangku kepentingan menyatakan puas terhadap mutu
lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan, dan
keterampilan mereka.
Pemangku kepentingan menyatakan kurang puas terhadap
mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
Pemangku kepentingan menyatakan tidak puas terhadap
mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kepuasan pemangku kepentingan adalah terpenuhinya atau tidak
terpenuhinya kebutuhan, keinginan, dan harapan pemangku
kepentingan sekolah/madrasah.
2. Pemangku kepentingan terdiri atas lembaga pengguna lulusan:
a. Perwakilan orang tua siswa/komite sekolah/madrasah;
b. Sekolah/madrasah yang menerima lulusan;
c. Dunia kerja; dan
d. Perguruan Tinggi.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 11.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Kepuasan terhadap sikap
lulusan, dapat ditelaah dari:
a. sikap religiusitas;
b. sikap kejujuran;
c. sikap tanggung jawab; dan
d. kedisiplinan.
Kepuasan terhadap
pengetahuan lulusan, dapat
ditelaah dari:
a. bidang ilmu pengetahuan;
b. bidang teknologi;
Nama Dokumen
Laporan hasil
tracer study
tentang kepuasan
pemangku
kepentingan.
Laporan hasil
tracer study
tentang kepuasan
pemangku
kepentingan.
Hasil
Telaah
Dokumen
-29-
3
c. bidang seni; dan
d. bidang budaya.
Kepuasan terhadap
keterampilan lulusan, dapat
ditelaah dari:
a. kreativitas;
b. produktivitas;
c. komunikasi; dan
d. kolaborasi.
Laporan hasil
tracer study
tentang kepuasan
pemangku
kepentingan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 11.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
Kepuasan terhadap sikap
lulusan, dapat digali dari:
a. religiusitas;
b. kejujuran;
c. kedisiplinan; dan
d. tanggung jawab.
Kepuasan terhadap
pengetahuan lulusan, dapat
digali dari:
a. ilmu pengetahuan;
b. teknologi;
c. seni; dan
d. budaya.
Kepuasan terhadap
keterampilan lulusan, dapat
digali dari:
a. kreativitas;
b. produktivitas;
c. komunikasi; dan
d. kolaborasi.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-30-
II. PROSES PEMBELAJARAN
12. Proses pembelajaran berlangsung secara aktif dengan melibatkan
seluruh siswa dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi sehingga terjadi proses pembelajaran yang efektif sesuai
dengan tujuan pembelajaran pada satuan Pendidikan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi, praktik,
atau menggunakan media), melibatkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi, dilaksanakan melalui pengalaman
yang konkret, dan menyajikan materi yang lebih bermakna
bagi kehidupan siswa serta berdampak pada pemecahan
masalah kehidupan sehari-hari.
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi, praktik,
atau menggunakan media), dilaksanakan melalui
pengalaman yang konkret, dan menyajikan materi yang
lebih bermakna bagi kehidupan siswa.
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi, praktik,
atau menggunakan media).
Dalam pembelajaran guru lebih banyak menjelaskan dan
siswa memperhatikan serta mengerjakan tugas yang
diberikan saja.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang berhasil mencapai
tujuan (kompetensi) yang telah ditetapkan, baik pada aspek sikap,
pengetahuan
maupun
keterampilan,
yang
indikator
keberhasilannya dapat dilihat dari hasil penilaian.
2. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang berpusat pada
siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student center) yang
ditandai dengan adanya partisipasi siswa yang aktif dan
konstruktif dalam pembelajaran misalnya kegiatan membaca,
bertanya, diskusi, praktik, menggunakan dll.
3. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah kemampuan
untuk menyelesaikan suatu masalah, yang melibatkan
keterampilan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif dan
kemampuan
berargumen
serta
kemampuan
mengambil
keputusan terhadap sesuatu hal.
4. Keterampilan
menganalisis
adalah
keterampilan
untuk
memahami sebuah konsep dengan cara menguraikan atau
merinci konsep tersebut ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil
dan terperinci serta menunjukkan hubungan antar bagian-bagian
dari konsep tersebut
5. Keterampilan menyintesis adalah keterampilan menggabungkan
bagian-bagian menjadi sebuah bentukan atau susunan yang baru
sehingga dapat menciptakan ide-ide baru yang dinyatakan secara
eksplisit
-31-
6. Pengalaman konkret artinya kegiatan pembelajaran dilakukan
melalui kegiatan/pengalaman langsung oleh siswa baik berupa
simulasi maupun praktik langsung,
7. Materi yang bermakna adalah materi yang dipelajari di kelas
memiliki hubungan atau manfaat bagi kehidupan siswa,
8. Berdampak terhadap pemecahan kehidupan sehari-hari artinya
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas mampu
memberi solusi terhadap permasalahan yang ada dalam
kehidupan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 12.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pelibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
bertanya;
b. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
menjawab;
c. pemberian kesempatan kepada siswa
mengerjakan tugas/membaca/diskusi; dan
d. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
mengomunikasikan hasil/gagasan.
Pelaksanaan pembelajaran melalui pengalaman
konkret, dapat dilihat dari:
a. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
melakukan praktik;
b. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
melakukan simulasi; dan
c. pemberian kesempatan kepada untuk
menggunakan media pembelajaran.
Penyajian materi yang bermakna, dapat dilihat
dari:
a. keterkaitan materi yang dipelajari dengan
kehidupan siswa;
b. pemberian contoh-contoh yang membuat
siswa lebih paham terhadap materi yang
dipelajari; dan
c. penjelasan manfaat dari materi yang dipelajari
untuk kehidupan.
2
3
Hasil
Observasi
-32-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 12.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No.
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pelibatan siswa secara aktif
dalam pembelajaran, dapat
digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya;
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menjawab;
c. pemberian kesempatan
kepada siswa mengerjakan
tugas/membaca/diskusi;
dan
d. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
mengomunikasikan
hasil/gagasan.
Pengembangan keterampilan
berpikir tingkat tinggi, dapat
digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menganalisis
(menguraikan suatu
masalah);
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menyintesis
(menyimpulkan beberapa
informasi );
c. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menilai (memberikan
evaluasi ); dan
d. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
membuat karya/produk.
Pelaksanaan pembelajaran
melalui pengalaman konkret,
dapat digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
melakukan praktik;
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
melakukan simulasi; dan
c. pemberian kesempatan
kepada untuk
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Siswa
-33-
4
5
menggunakan media
pembelajaran.
Penyajian materi yang
bermakna, dapat dilihat dari:
a. keterkaitan materi yang
dipelajari dengan kehidupan
siswa;
b. pemberian contoh-contoh
yang membuat siswa lebih
paham terhadap materi
yang dipelajari; dan
c. penjelasan manfaat dari
materi yang dipelajari untuk
kehidupan.
Dampak strategi pembelajaran
terhadap pemecahan masalah
dalam kehidupan sehari-hari,
dapat digali dari:
a. kemajuan kognitif siswa;
b. sikap siswa;
c. keterampilan siswa;
d. kebiasaan siswa untuk
bertanya/ berdiskusi; dan
e. kemampuan siswa
memecahkan masalah
dalam kehidupan seharisehari.
Tidak
diisi
3. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 12.3 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Melibatkan siswa secara
aktif dalam pembelajaran,
dapat ditelaah dari:
a. metode pembelajaran
yang mendorong siswa
aktif;
b. tugas-tugas yang
bervariasi dan
menantang; dan
c. media pembelajaran
yang bervariasi.
Melaksanakan
pembelajaran melalui
pengalaman konkret,
dapat ditelaah dari:
a. instruksi siswa untuk
aktif mengerjakan
tugas;
b. instruksi siswa untuk
aktif melakukan
praktik/simulasi; dan
c. catatan hasil penilaian
kerja siswa.
Nama Dokumen
Rencana Pembelajaran
Pembelajaran (RPP)
[Telaah RPP dilakukan
ketika asesor
melakukan observasi]
Lembar
Praktikum/Lembar
Praktik/Lembar Kerja
Siswa
Hasil
Telaah
Dokumen
-34-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
13. Penilaian proses dan hasil belajar digunakan sebagai dasar untuk
perbaikan dan dilaksanakan secara sistemis.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran secara sistemis dan
berkesinambungan yang berdampak pada perbaikan proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran secara berkesinambungan.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar sesuai
tujuan pembelajaran namun belum digunakan untuk
perbaikan pembelajaran.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar tanpa
memperhatikan tujuan pembelajaran.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Penilaian pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk mengetahui tingkat keberhasilan (keefektifan) dari suatu
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dengan
menggunakan metode dan instrumen yang tepat. Penilaian
pembelajaran dapat dilakukan pada dua sisi yaitu penilaian
proses dan penilaian hasil.
2. Penilaian proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengetahui apakah proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
berlangsung secara lancar, menyenangkan, efisien, dan bertumpu
pada siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student active
learning). Penilaian proses dilakukan melalui prosedur yang
sistematis dengan menggunakan metode dan instrumen yang
tepat.
3. Penilaian hasil adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang
telah ditetapkan, melalui prosedur yang sistematis dengan
menggunakan metode dan instrumen yang tepat.
-35-
4. Sistemis artinya penilaian dilakukan secara terencana dan
berkelanjutan, melalui langkah-langkah yang logis dan benar,
dimulai dari penyusunan kisi-kisi, pengembangan butir penilaian,
pelaksanaan penilaian, analisis hasil dan tindak lanjut.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 13.1 Pengumpulan Data Observasi
Hasil
Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Penggunaan berbagai teknik/metode penilaian, dapat
dilihat dari:
a. lebih dari satu teknik penilaian, misalnya tes tulis,
tes lisan, uji kinerja, portofolio;
b. lebih dari satu aspek capaian pembelajaran (sikap,
pengetahuan dan keterampilan); dan
c. penilaian proses dan hasil belajar.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 13.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan Indikator Kepala/
Wakil
Kepala
Penggunaan berbagai teknik/metode
penilaian, dapat digali dari:
a. lebih dari satu teknik penilaian,
misalnya tes tulis, tes lisan, uji
kinerja, portofolio;
b. lebih dari satu aspek capaian
pembelajaran (sikap, pengetahuan
dan keterampilan); dan
c. penilaian proses dan hasil belajar.
Penilaian dilakukan secara sistemis
dan berkesinambungan, dapat digali
dari:
a. penerapan langkah-langkah yang
logis dari mulai persiapan,
pelaksanaan, penilaian dan tindak
lanjut; dan
b. penilaian secara berkelanjutan
(misal: ada ujian harian, mingguan,
bulanan, formatif dan atau
sumatif).
Dampak perbaikan proses dan hasil
belajar siswa, dapat digali dari:
a. pelaksanaan perbaikan program
pembelajaran sebagai tindak lanjut
hasil penilaian; dan
Guru
Siswa
Tidak
diisi
Tidak
diisi
-36-
b. peningkatan prestasi siswa (sikap,
pengetahuan dan keterampilan)
sebagai dampak dari penilaian.
3. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 13.3 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Penggunaan berbagai
teknik/metode penilaian, dapat
digali dari:
a. lebih dari satu teknik
penilaian, misalnya tes tulis,
tes lisan, uji kinerja,
portofolio;
b. lebih dari satu aspek capaian
pembelajaran (sikap,
pengetahuan dan
keterampilan); dan
c. penilaian proses dan hasil
belajar.
Penilaian dilakukan secara
sistemis dan berkesinambungan,
dapat ditelaah dari:
a. langkah-langkah penilaian
yang logis dimulai dari
penyusunan kisi-kisi sebagai
langkah awal (persiapan) dan
dilanjutkan dengan
mengembangkan instrumen
penilaian; dan
b. penilaian secara
berkesinambungan/
berkelanjutan.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
a. Kisi-kisi soal
dan
instrumen
penilaian
(formatif dan
sumatif)
b. Hasil
penilaian
(formatif dan
sumatif)
Catatan: Dokumen yang ditelaah lebih dari satu periode.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-37-
14. Program remedial dan/atau pengayaan diberikan kepada siswa yang
memerlukan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melaksanakan program remedial dan/atau pengayaan
(sesuai kebutuhan) secara sistematis, terstruktur, dan
berkelanjutan dengan menggunakan berbagai strategi dan
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Guru melaksanakan program remedial dan/atau pengayaan
(sesuai kebutuhan) secara sistematis dan terstruktur
dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Guru melaksanakan program remedial atau pengayaan
(sesuai kebutuhan) secara sistematis dan terstruktur
dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa secara terbatas
pada beberapa mata pelajaran.
Guru melaksanakan program remedial atau pengayaan
terbatas pada pemberian tes dan/atau pekerjaan rumah
(PR).
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Program remedial adalah suatu bentuk pembelajaran tambahan
yang bersifat khusus yang bertujuan membantu siswa yang belum
tuntas menguasai kompetensi yang ditetapkan dan atau
membantu siswa untuk mengatasi kesulitan belajar yang
dihadapinya.
2. Program Pengayaan adalah suatu kegiatan yang diberikan kepada
individu siswa yang telah mencapai kompetensi yang ditetapkan
agar siswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal
dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya dalam bentuk
kegiatan yang dapat merangsang kreativitas secara mandiri.
3. Sistematis dan terstruktur dimaksudkan bahwa kegiatan remedial
dan atau pengayaan dilakukan dengan terencana, terstruktur dan
terpadu antar komponen dalam remedial atau pengayaan.
4. Berkelanjutan dimaksudkan bahwa kegiatan remedial dan atau
pengayaan berlangsung terus-menerus; berkesinambungan dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran guru
5. Menggunakan berbagai strategi dimaksudkan adalah bahwa
dalam pelaksanaan remedial dan atau pengayaan guru
menggunakan
strategi/metode
disesuaikan
dengan
kemampuan/kondisi masing-masing siswa berdasarkan hasil
analisis pencapaian kompetensi.
6. Peningkatan hasil kemampuan siswa dimaksudkan adanya
peningkatan kompetensi siswa dalam pencapaian standar
minimum untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan
-38-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 14.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pelaksanaan penilaian dan
analisis pencapaian kompetensi,
dapat ditelaah dari:
a. catatan guru tentang
prosedur penilaian proses
belajar dan metode penilaian
hasil belajar masing-masing
siswa; dan
b. analisis guru tentang
pencapaian kompetensi
masing-masing siswa
berdasarkan Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM).
Penyusunan rencana program
remedial /pengayaan, dapat
ditelaah dari:
a. rencana waktu (jadwal)
pelaksanaan
remedial/pengayaan dalam
satu semester;
b. rencana strategi/metode
pelaksanaan
remedial/pengayaan yang
unik sesuai kebutuhan siswa;
dan
c. pencantuman materi
remedial/pengayaan sesuai
jadwal.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Catatan/Daftar
Penilaian dan
Hasil Analisis
Pencapaian
Kompetensi
Dokumen
Program
Pelaksanaan
Remedial/
Pengayaan
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 14.2 Pengumpulan Data Wawancara
No.
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
1
Pelaksanaan penilaian dan analisis
pencapaian kompetensi, dapat digali dari:
a. catatan guru tentang prosedur penilaian
proses belajar dan metode penilaian hasil
belajar masing-masing siswa; dan
b. analisis guru tentang pencapaian
kompetensi masing-masing siswa
berdasarkan Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM).
Siswa
-39-
2
3
Pelaksanaan remedial/pengayaan, dapat
digali dari:
a. strategi/metode pelaksanaan
remedial/pengayaan yang unik sesuai
kebutuhan siswa; dan
b. kegiatan tindak lanjut
remedial/pengayaan.
Manfaat yang dirasakan siswa setelah
mengikuti program remedial/pengayaan,
dapat digali dari:
a. perbaikan diri untuk proses
pembelajaran selanjutnya; dan
b. adanya peningkatan kompetensi
pengetahuan dan keterampilan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
15. Siswa berpartisipasi aktif dalam belajar dan suasana pembelajaran
di kelas menyenangkan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Suasana pembelajaran dinamis dengan adanya interaksi
antar siswa, interaksi siswa dengan guru, siswa antusias
dalam belajar dan suasana kelas menyenangkan dan
menarik sehingga berdampak pada pencapaian tujuan
pembelajaran.
Suasana pembelajaran dinamis dengan adanya interaksi
antarsiswa, interaksi siswa dengan guru, siswa antusias
dalam belajar dan suasana kelas menyenangkan dan
menarik.
Suasana kelas tertib dan terlihat ada interaksi timbal balik
antar siswa dengan siswa dan siswa dengan guru.
Suasana kelas tertib walaupun penyampaian materi
berlangsung satu arah dari guru ke siswa.
-40-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran adalah ketika siswa
terlibat secara kognitif, fisik dan emosional dalam proses belajar
melalui berpikir, bergerak, dan merasa untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Interaksi antar siswa adalah adanya komunikasi interaktif antar
siswa dalam proses pembelajaran baik dalam diskusi kelompok
maupun dalam diskusi kelas.
3. Interaksi siswa dengan guru adalah kondisi di mana guru
memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa dengan guru dalam
proses pembelajaran.
4. Pembelajaran yang menyenangkan terjadi dalam suasana belajar
yang memotivasi untuk berinteraksi antara siswa maupun
interaksi siswa dengan guru dalam konteks untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
5. Antusias adalah suatu kondisi di mana siswa menunjukkan sikap
bersemangat serta penuh perhatian untuk ikut serta dalam
melakukan suatu kegiatan selama proses pembelajaran.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 15.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Interaksi antarsiswa dan antara siswa dengan
guru, dapat dilihat dari:
a. pembentukan kelompok siswa yang heterogen;
dan
b. terjadinya diskusi baik antarsiswa maupun
siswa dengan guru.
Suasana pembelajaran terlihat menarik dan
menyenangkan sehingga siswa antusias belajar,
dapat dilihat dari:
a. penggunaan strategi, model, dan/atau metode
pembelajaran yang relevan dan menyenangkan;
b. penggunaan media dan sumber belajar yang
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran;
dan
c. pengaitan materi pembelajaran dengan konteks
siswa.
2
Hasil
Observasi
-41-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 15.2 Pengumpulan Data Wawancara
No.
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
1
2
3
Siswa
Interaksi antarsiswa dan antara siswa
dengan guru, dapat digali dari:
a. pembentukan kelompok siswa yang
heterogen; dan
b. terjadinya diskusi baik antarsiswa
maupun siswa dengan guru.
Suasana pembelajaran terlihat menarik dan
menyenangkan sehingga siswa antusias
belajar, dapat digali dari:
a. penggunaan strategi, model, dan/atau
metode pembelajaran yang relevan dan
menyenangkan;
b. penggunaan media dan sumber belajar
yang mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran; dan
c. pengaitan materi pembelajaran dengan
konteks siswa.
Pencapaian tujuan pembelajaran, dapat
digali dari:
a. refleksi guru tentang hasil belajar pada
akhir kegiatan pembelajaran; dan
b. hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
16. Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan menulis.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
4
Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan
menulis di sekolah/madrasah yang berdampak pada (1)
terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas,
(2) menghasilkan karya-karya literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya, dan (3)
terpublikasinya karya literasi siswa di masyarakat.
-42-
Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan
menulis di sekolah/madrasah yang berdampak pada (1)
terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas
(2) menghasilkan karya-karya literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya.
Guru melakukan pembiasaan membaca, menulis,
berkomunikasi, berlatih, atau berkarya tetapi belum
berdampak pada kebiasaan yang dilakukan oleh siswa di
luar kelas.
Guru belum melakukan pembiasaan membaca, menulis,
berkomunikasi, berlatih, atau berkarya secara terprogram.
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Literasi baca-tulis adalah pengetahuan baca-tulis, kemampuan
memahami baca-tulis dan kemampuan menggunakan bahasa
tulis dalam memahami informasi serta kemampuan menggunakan
bahasa untuk berkomunikasi di lingkungan sosial yang dilakukan
melalui tahap pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap
pembelajaran membaca dan menulis.
2. Proses pembiasaan adalah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan budaya literasi membaca dan menulis seperti
penyediaan waktu membaca bersama 15 menit sebelum belajar
(nyaring dan/atau dalam hati), penyediaan/pemilihan buku
bacaan yang menarik dan relevan pada area baca yang nyaman.
3. Tahap Pengembangan melanjutkan tahap pembiasaan yaitu
memberi tagihan antara lain berupa pembuatan ringkasan cerita
yang dibaca, dan mengembangkan kemampuan literasi menulis
yang dapat dilombakan.
4. Tahap Pembelajaran adalah tahapan literasi membaca dan
menulis yang dikaitkan dengan materi pembelajaran.
5. Budaya literasi membaca dan menulis adalah suatu kondisi di
mana literasi membaca dan menulis menjadi suatu kebiasaan
yang baik/wajar yang konsisten dan berkelanjutan senantiasa
dikerjakan dan sudah mendarah daging sebagai akibat dari proses
pembiasaan, proses pengembangan dan proses pembelajaran
literasi di sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 16.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
1
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Pembiasaan membaca dan menulis di kelas, dapat
dilihat dari:
a. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
aktif membaca sebelum proses pembelajaran;
dan
Hasil
Observasi
-43-
2
3
b. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
aktif membaca dan menulis pada saat proses
pembelajaran.
Pembiasaan membaca dan menulis di luar kelas,
dapat dilihat dari:
a. dorongan guru kepada siswa untuk aktif
membaca di luar jam pelajaran di pojok
baca/perpustakaan; dan
b. dorongan guru kepada siswa untuk
menghasilkan karya literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya.
Penyediaan fasilitas tempat untuk pemajangan
karya tulis siswa, dapat dilihat dari:
a. pemajangan hasil karya tulis siswa pada tempat
yang telah disediakan; dan
b. kemudahan mengakses fasilitas pemajangan
karya tulis siswa.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 16.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Program literasi membaca
dan menulis yang
berkelanjutan di
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari:
a. program Gerakan Literasi
Sekolah/Madrasah
(GLS); dan
b. program literasi
membaca dan menulis di
kelas.
Publikasi dan lomba literasi
siswa, dapat ditelaah dari:
a. hasil karya tulis di media
cetak sekolah/madrasah;
b. hasil karya tulis di media
elektronik/sosial; dan
c. keikutsertaan siswa
dalam lomba karya tulis
baik di lingkungan
sekolah/madrasah
maupun di luar
sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
Dokumen
program
sekolah/madrasa
h yang terkait
dengan
pelaksanaan
literasi membaca
dan menulis.
Dokumen
publikasi dan
lomba karya
Literasi siswa
Hasil
Telaah
Dokumen
-44-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 16.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No.
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pembiasaan membaca dan
menulis di kelas, dapat digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk aktif
membaca sebelum proses
pembelajaran; dan
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk aktif
membaca dan menulis pada
saat proses pembelajaran.
2 Pembiasaan membaca dan
menulis di luar kelas, dapat digali
dari:
a. dorongan guru kepada siswa
untuk aktif membaca di luar
jam pelajaran di pojok
baca/perpustakaan; dan
b. dorongan guru kepada siswa
untuk menghasilkan karya
literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya
tulis lainnya.
3 Penyediaan fasilitas tempat untuk
pemajangan karya tulis siswa,
dapat digali dari:
a. pemajangan hasil karya tulis
siswa pada tempat yang telah
disediakan; dan
b. kemudahan mengakses
fasilitas pemajangan karya
tulis siswa.
Perwa
Kepala/
kilan
Wakil Guru Siswa
Orang
Kepala
Tua
1
Tidak
diisi
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-45-
17. Guru menciptakan suasana belajar yang memperhatikan keamanan,
kenyamanan, kebersihan, dan memudahkan siswa untuk belajar.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam menjaga keamanan, kenyamanan,
kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis
dalam belajar siswa dengan membangun hubungan baik
antarsiswa dan antara siswa dan guru yang saling
menghormati dan menghargai sehingga tercapai tujuan
pembelajaran.
Guru mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang
memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan
kemudahan secara fisik maupun psikis dalam belajar siswa
dengan membangun hubungan baik antarsiswa dan antara
siswa dan guru yang saling menghormati dan menghargai
sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Guru belum secara optimal mengimplementasikan prosedur
pembelajaran yang memperhatikan keamanan, kenyamanan,
kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis
dalam belajar siswa.
Guru tidak mengimplementasikan prosedur pembelajaran
yang memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan,
dan kemudahan secara fisik maupun psikis untuk dapat
diakses siswa dalam belajar.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
Suasana kelas yang aman dan nyaman adalah suasana di dalam kelas
yang menjadikan siswa bebas dari rasa takut, kondusif untuk belajar
serta terjadi hubungan emosional antar siswa, antar siswa dan guru,
ada rasa saling mempercayai dan saling menghargai antarsiswa serta
didukung lingkungan fisik yang bersih untuk mendukung proses
pembelajaran.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 17.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pengelolaan kelas, dapat dilihat dari:
a. pengaturan tempat duduk siswa dengan
memperhatikan keamanan, kebersihan, dan
kemudahan dalam beraktivitas di kelas;
b. penggunaan metode/strategi pembelajaran
yang melibatkan siswa dan terjalin hubungan
yang saling menghormati dan menghargai; dan
Hasil
Observasi
-46-
c.
2
pengaturan fasilitas belajar di dalam kelas
untuk kemudahan dan keamanan dalam
mengakses dan memanfaatkannya.
Terbentuknya sikap saling mempercayai,
menghargai, dan menghormati antarsiswa, dapat
dilihat dari:
a. adanya hubungan interpersonal antarsiswa;
dan
b. dorongan guru sehingga terjadi diskusi
antarsiswa yang saling menguatkan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 17.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
1
2
3
Siswa
Pengelolaan kelas, dapat digali dari:
a. pengaturan tempat duduk siswa dengan
memperhatikan keamanan, kebersihan,
dan kemudahan dalam beraktivitas di
kelas;
b. penggunaan metode/strategi
pembelajaran yang melibatkan siswa dan
terjalin hubungan yang saling
menghormati dan menghargai; dan
c. pengaturan fasilitas belajar di dalam
kelas untuk kemudahan dan keamanan
dalam mengakses dan
memanfaatkannya.
Terbentuknya sikap saling mempercayai,
menghargai, dan menghormati antarsiswa,
dapat digali dari:
a. adanya hubungan interpersonal
antarsiswa; dan
b. dorongan guru sehingga terjadi diskusi
antarsiswa yang saling menguatkan.
Keterlibatan siswa dalam memelihara
keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan
kemudahan dalam proses belajar.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-47-
18. Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah/madrasah
dimanfaatkan dengan optimal dalam proses pembelajaran.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan prasarana
yang ada di dalam dan di luar sekolah/madrasah baik
yang tersedia maupun kreasi guru/siswa sebagai media
dan sumber belajar yang berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar
siswa.
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan
prasarana yang ada di dalam dan di luar
sekolah/madrasah yang berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar
siswa.
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan
prasarana sebagai media dan sumber belajar yang
terbatas, baik jumlah maupun jenisnya sehingga belum
berdampak terhadap mutu proses pembelajaran.
Proses pembelajaran belum semuanya memanfaatkan
sarana dan prasarana sebagai media dan sumber belajar.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Sarana pendidikan, yaitu perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan untuk proses pendidikan, seperti meja, kursi,
kelas, dan media pembelajaran.
2. Prasarana pendidikan ialah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan, seperti halaman, kebun,
kolam dan taman.
3. Pemanfaatan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran
adalah upaya pendayagunaan sarana dan prasarana di kelas dan
atau disekolah/madrasah sebagai media/sumber belajar secara
efektif dan efisien dalam menunjang proses pembelajaran.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 18.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
1
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Pemanfaatan sarana dan prasarana di
sekolah/madrasah dan di luar sekolah/madrasah
sebagai media/sumber belajar, dapat dilihat dari:
a. penggunaan strategi pembelajaran yang
memanfaatkan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber belajar; dan
b. penggunaan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber belajar untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
Hasil
Observasi
-48-
2
Dampak yang dirasakan siswa dalam
menggunakan sarana dan prasarana sebagai
media/sumber belajar, dapat dilihat dari:
a. peningkatan capaian hasil belajar; dan
b. antusiasme belajar siswa.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 18.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Perencanaan pembelajaran
yang menggunakan sarana dan
prasarana sebagai media dan
sumber belajar, dapat ditelaah
dari:
a. RPP yang memuat
komponen pemilihan sarana
dan prasarana sebagai
media/sumber belajar yang
selaras dengan tujuan
pembelajaran;
b. RPP yang memuat
komponen pemilihan sarana
dan prasarana sebagai
media/sumber belajar yang
ada di sekolah/madrasah
dan di luar
sekolah/madrasah; dan
c. RPP yang memuat
komponen yang
menunjukkan tahapan atau
prosedur penggunaan
sarana dan prasarana
sebagai media/sumber
belajar.
Pemanfaatan sarana dan
prasarana sebagai media dan
sumber belajar baik yang ada
di sekolah/madrasah maupun
di luar sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. penggunaan sarana dan
prasarana yang dapat
digunakan sebagai
media/sumber belajar di
dalam kelas; dan
b. penggunaan sarana dan
prasarana yang dapat
digunakan sebagai
media/sumber belajar di
sekolah/madrasah dan di
luar sekolah/madrasah.
Nama
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
[Cermati
tentang
penggunaan
sarana dan
prasarana
sebagai media
dan sumber
belajar]
Daftar
penggunaan
sarana dan
prasarana
sebagai media
dan sumber
belajar
Hasil
Telaah
Dokumen
-49-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 18.3 Pengumpulan Data Wawancara
No.
1
2
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
Siswa
Pemanfaatan sarana dan prasarana di
sekolah/madrasah dan di luar
sekolah/madrasah sebagai media/sumber
belajar, dapat digali dari:
a. penggunaan strategi pembelajaran yang
memanfaatkan sarana dan prasarana
yang tersedia sebagai media/sumber
belajar; dan
b. penggunaan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber belajar
untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
Dampak yang dirasakan siswa dalam
menggunakan sarana dan prasarana
sebagai media/sumber belajar, dapat digali
dari:
a. peningkatan capaian hasil belajar; dan
b. antusiasme belajar siswa.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-50-
III. MUTU GURU
19. Guru menyusun perencanaan pembelajaran aktif, kreatif, dan
inovatif dengan mengoptimalkan lingkungan dan memanfaatkan
TIK atau cara lain yang sesuai dengan konteksnya.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mampu: (1) menyusun RPP yang memfasilitasi seluruh
siswa belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan seperti: merancang penelitian sederhana,
melakukan tugas proyek tertentu berdasarkan ide-ide siswa
sendiri dan mengoptimalkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar serta memanfaatkan TIK atau cara lain yang
sesuai dengan konteksnya, (2) menjelaskan tahapan
penyusunan RPP yang dibuatnya dengan memperhatikan
hasil refleksi/evaluasi proses pembelajaran sebelumnya.
Guru mampu: (1) menyusun RPP yang memfasilitasi
seluruh siswa belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan, yang dapat dilihat dari aktivitas KBM yang
menempatkan siswa sebagai subyek dalam kegiatan
pembelajaran dengan mengoptimalkan pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar, (2) menjelaskan
tahapan penyusunan RPP yang dibuat berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
Guru: (1) mampu menyusun RPP yang memfasilitasi seluruh
siswa belajar aktif, kreatif dan inovatif yang dapat dilihat
dari aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) yang
menempatkan siswa sebagai subyek dalam kegiatan
pembelajaran, (2) kurang sistematis dalam menjelaskan
tahapan penyusunan RPP yang dibuatnya.
Guru menyusun RPP yang belum memfasilitasi seluruh
siswa belajar aktif, kreatif, dan inovatif.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. RPP adalah dokumen rencana kegiatan pembelajaran yang dibuat
oleh guru yang sekurang-kurangnya berisi tujuan, materi, metode,
dan evaluasi.
2. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang berpusat pada
siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student center) yang
ditandai dengan adanya partisipasi aktif dan konstruktif dari
siswa dalam pembelajaran, misalnya kegiatan membaca,
bertanya, diskusi, praktik, menggunakan media, melakukan
pengumpulan data/informasi, menganalisis, mengomunikasikan
gagasan/karya, dan lain-lain.
3. Pembelajaran kreatif dan inovatif adalah pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan metode, media, sumber/bahan,
dan penilaian yang bervariasi serta unik sehingga menimbulkan
tantangan dan ketertarikan bagi siswa untuk terlibat secara aktif
dan konstruktif, seperti penelitian sederhana, melakukan tugas
proyek, atau menghasilkan produk tertentu berdasarkan ide-ide
siswa sendiri.
-51-
4. Pengoptimalan lingkungan untuk pembelajaran adalah upaya
guru untuk menggunakan berbagai sumber daya yang ada di
lingkungan sekitar untuk mendukung pencapaian tujuan
(kompetensi)
pembelajaran
secara
optimal,
misalnya
memanfaatkan kebun sekolah/madrasah, barang bekas, atau
bahan-bahan yang ada di sekitarnya, seperti membuat alat
sederhana, mengunjungi bengkel, atau home industry dekat
sekolah/madrasah atau cara lain sesuai konteksnya.
5. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran adalah upaya guru untuk
menggunakan teknologi informasi (komputer/telepon genggam)
dalam mendukung kegiatan pembelajaran antara lain
pemanfaatan internet untuk mencari dan menemukan sumber
belajar, seperti buku, karya ilmiah, jurnal, video pembelajaran;
penggunaan berbagai aplikasi pembelajaran; atau pelaksanaan
pembelajaran secara daring.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 19.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Penyusunan RPP yang
memfasilitasi siswa aktif,
kreatif, inovatif, efektif, dan
menyenangkan, dapat ditelaah
dari:
a. penggunaan metode
pembelajaran bervariasi dan
menantang (seperti:
merancang penelitian
sederhana, melakukan tugas
proyek, pembelajaran
kooperatif, atau problem
based learning);
b. penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi
dan memotivasi (seperti: PPT,
video, objek konkret, atau
objek tiruan); dan
c. pelibatan sumber/bahan
belajar yang bervariasi
(seperti: buku, karya ilmiah,
jurnal, atau nara sumber).
Pemanfaatan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar,
dapat ditelaah dari:
a. pemanfaatan lingkungan di
dalam sekolah/madrasah
sebagai sumber belajar
(seperti: kebun, halaman,
perpustakaan, koperasi,
atau kantin
sekolah/madrasah); dan
Nama
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Hasil
Telaah
Dokumen
-52-
3
b. pemanfaatan lingkungan di
luar sekolah/madrasah
sebagai sumber belajar.
Pemanfaatan TIK untuk
mendukung pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. pemanfaatan internet
sebagai sumber belajar
(seperti: e-book, e-library,
karya ilmiah, artikel, video,
atau media sosial); dan
b. pemanfaatan internet
sebagai media
pembelajaran (seperti: LMS,
e-learning, blended
learning, distance learning,
google meet, zoom, atau
google classroom).
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 19.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Tahapan dan prosedur penyusunan
RPP, dapat digali dari:
a. penjelasan prosedur dan
tahapan dalam menyusun RPP;
dan
b. penjelasan komponen atau
aspek-aspek yang harus ada
dalam RPP.
Pemanfaatan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar, dapat digali
dari:
a. pemanfaatan lingkungan di
dalam sekolah/madrasah dalam
sebagai sumber belajar; dan
b. pemanfaatan lingkungan di luar
sekolah/madrasah sebagai
sumber belajar.
Pemanfaatan TIK untuk mendukung
pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. pemanfaatan internet sebagai
sumber belajar (seperti: e-book,
e-library, karya ilmiah, artikel,
video, atau media sosial); dan
b. pemanfaatan internet sebagai
media pembelajaran (seperti:
LMS, e-learning, blended
learning, distance learning,
google meet, zoom, atau google
classroom)
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil
Guru Siswa
Kepala
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
-53-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
20. Guru melakukan evaluasi diri, refleksi dan pengembangan
kompetensi untuk perbaikan kinerja secara berkala.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan evaluasi dan refleksi diri melalui berbagai
kegiatan seperti observasi kelas dan pemberian kuesioner
tentang pelaksanaan pembelajaran, rekaman audio atau
video, dan hasilnya didiskusikan serta diseminasikan ke
teman sejawat yang difasilitasi sekolah untuk perbaikan
kinerja secara berkelanjutan yang terlihat pada perbaikan
mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar siswa.
Guru melakukan perbaikan kinerja khususnya
pembelajaran dalam pengembangan kompetensi secara
berkelanjutan setelah melakukan refleksi dan evaluasi diri
dengan membuat jurnal reflektif dan catatan harian.
Guru sudah melakukan refleksi dan evaluasi diri untuk
perbaikan kinerja dengan membuat catatan mengajar.
Guru tidak melakukan atau masih memerlukan bantuan
dalam melaksanakan refleksi dan evaluasi diri.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Evaluasi diri adalah upaya guru untuk mengetahui, mengukur,
atau menilai kemampuan dirinya terkait dengan pekerjaan atau
tugas-tugasnya sebagai guru.
2. Refleksi diri adalah upaya guru untuk mengenali kekuatan dan
kelemahan dirinya terkait dengan pekerjaan atau tugas-tugasnya
sebagai guru, sehingga dia dapat memahami posisi dirinya dalam
rentang pengembangan kompetensi dan profesinya.
3. Perbaikan kinerja secara berkala adalah upaya guru untuk
mengembangkan kompetensi dan kinerjanya yang dilakukan
secara sistematik dan berkelanjutan, melalui berbagai cara dan
media.
-54-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 20.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama
Dokumen
Evaluasi kinerja dan refleksi diri
melalui berbagai kegiatan,
dapat ditelaah dari:
a. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil penilaian
oleh siswa;
b. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil penilaian
oleh teman sejawat;
c. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil supervisi
oleh kepala sekolah; dan
d. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil rekaman
audio/video/CCTV tentang
kinerja dirinya.
Hasil evaluasi dan refleksi diri
didiskusikan serta
didiseminasikan ke teman
sejawat yang difasilitasi oleh
sekolah, dapat ditelaah dari:
a. pelaksanaan diskusi dan
diseminasi hasil evaluasi
dan refleksi diri guru oleh
teman sejawat; dan
b. pelaksanaan kegiatan
diskusi dan diseminasi hasil
evaluasi guru.
Laporan
kegiatan guru
dalam evaluasi
dan refleksi diri
berdasarkan
hasil penilaian
siswa, teman
sejawat, kepala
sekolah/madra
sah, dan hasil
rekaman
audio/video/C
CTV.
Hasil
Telaah
Dokumen
Dokumen
kegiatan
diseminasi
hasil evaluasi
dan refleksi
guru kepada
teman sejawat
yang difasilitasi
oleh sekolah
(seperti: daftar
hadir, notulen,
foto, atau
video)
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 20.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Evaluasi kinerja dan refleksi diri melalui
berbagai kegiatan, dapat digali dari:
a. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil penilaian oleh
siswa;
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
-55-
2
3
b. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil penilaian oleh
teman sejawat;
c. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil supervisi oleh
kepala sekolah; dan
d. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil rekaman
audio/video/CCTV tentang kinerja
dirinya.
Hasil evaluasi dan refleksi diri didiskusikan
serta didiseminasikan ke teman sejawat
yang difasilitasi oleh sekolah, dapat digali
dari:
a. pelaksanaan diskusi dan diseminasi
hasil evaluasi dan refleksi diri guru oleh
teman sejawat; dan
b. pelaksanaan kegiatan diskusi dan
diseminasi hasil evaluasi guru.
Perbaikan kinerja, mutu pembelajaran, dan
capaian hasil pembelajaran secara
berkelanjutan berdasarkan hasil evaluasi
dan refleksi dirinya, dapat digali dari:
a. peningkatan kompetensi/kinerja guru
berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
diri;
b. peningkatan mutu pembelajaran
berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
diri guru; dan
c. peningkatan capaian hasil pembelajaran
siswa berdasarkan hasil evaluasi dan
refleksi diri guru.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-56-
21. Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas
inisiatif sendiri yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa
yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar
melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar,
publikasi ilmiah, karya inovatif dan membagikan praktik
baik kepada orang lain di dalam dan di luar
sekolah/madrasah baik secara lisan maupun tulisan melalui
berbagai media.
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas
inisiatif sendiri yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa
yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar
melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar,
publikasi ilmiah, karya inovatif dan membagikan praktik
baik kepada teman sejawat di sekolah/madrasah.
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas
anjuran/himbauan yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa
yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar
melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar,
publikasi ilmiah, karya inovatif.
Guru melakukan pengembangan profesi berdasarkan
inisiatif sekolah/madrasah yang hasilnya belum berdampak
terhadap peningkatan mutu pembelajaran dan capaian
belajar siswa dalam bentuk kegiatan yang masih terbatas
dan hasilnya belum dibagikan kepada orang lain.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
Pengembangan profesi berkelanjutan adalah upaya guru untuk
meningkatkan karier dan profesinya yang dilakukan secara
sistematik dan berkelanjutan dengan menggunakan berbagai cara
dan wahana, misalnya diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar, publikasi
ilmiah, dan karya inovatif.
-57-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 21.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pengembangan profesi
berkelanjutan melalui
beragam kegiatan, dapat
ditelaah dari:
a. KKG/MGMP;
b. diskusi/seminar/diklat;
c. publikasi karya ilmiah;
dan
d. pembuatan karya inovasi.
Diseminasi (penyebarluasan
ide/gagasan) hasil
pengembangan profesi guru
(praktik baik) kepada orang
lain di dalam dan di luar
sekolah, dapat ditelaah dari:
a. makalah yang dipaparkan
dalam seminar/diskusi/
pelatihan baik luring
maupun daring termasuk
konten video; dan
b. buku/makalah/karya
ilmiah/artikel/ panduan
menulis buku yang
dipublikasikan.
Nama Dokumen
Hasil Telaah
Dokumen
Dokumen
kegiatan
pengembangan
profesi guru
Dokumen
kegiatan
diseminasi hasil
pengembangan
profesi guru
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 21.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Keikutsertaan dalam kegiatan
pengembangan profesi berkelanjutan, dapat
digali dari:
a. inisiatif sendiri;
b. pemenuhan aturan dan kewajiban; dan
c. perintah kepala sekolah/madrasah.
Dampak pengembangan profesi terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan
capaian belajar siswa bidang akademik dan
nonakademik, dapat digali dari:
a. manfaat pengembangan profesi bagi
guru;
b. peningkatan mutu pembelajaran; dan
c. peningkatan prestasi siswa.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
-58-
3
4
Pengembangan profesi melalui beragam
bentuk kegiatan, dapat digali dari:
a. kegiatan KKG/MGMP;
b. kegiatan diskusi/seminar/diklat;
c. kegiatan publikasi karya ilmiah; dan
d. pembuatan karya inovasi.
Diseminasi (penyebarluasan ide/gagasan)
hasil pengembangan profesi guru (praktik
baik) kepada orang lain di dalam dan di
luar sekolah, dapat ditelaah dari:
a. makalah yang dipaparkan dalam
seminar/diskusi/ pelatihan baik luring
maupun daring termasuk konten video;
dan
b. buku/makalah/karya ilmiah/artikel/
panduan menulis buku yang
dipublikasikan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
22. Guru mengembangkan strategi, model, metode, teknik, dan media
pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan kreatif
yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran serta
menginspirasi teman sejawat dan/atau dapat diduplikasi
oleh orang lain.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan kreatif
yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran yang dapat
mendorong siswa belajar secara aktif dan menyenangkan
tanpa adanya kaitan langsung dengan tujuan pembelajaran.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran yang tidak
mendorong tercapainya tujuan pembelajaran.
-59-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pengembangan strategi, model, metode, teknik, dan media
pembelajaran kreatif dan inovatif adalah upaya guru untuk
mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan strategi,
model, metode, teknik, dan media pembelajaran yang bervariasi
dan unik (tidak biasanya) sehingga menimbulkan tantangan dan
ketertarikan bagi siswa untuk terlibat secara aktif dan konstruktif.
Misalnya, penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada siswa, penggunaan teknologi informasi dalam
pembelajaran, penggunaan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, penggunaan nara sumber untuk mengajar di kelas,
simulasi, praktik lapangan.
2. Menginspirasi teman sejawat dan/atau dapat diduplikasi oleh
orang lain artinya bahwa inovasi pembelajaran yang dilakukan
oleh guru disebarluaskan kepada guru-guru yang lain dan/atau
dicontoh oleh guru lain untuk digunakan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 22.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pengembangan/modifikasi strategi, model, metode,
teknik, dan media pembelajaran inovatif dan
kreatif, dapat dilihat dari:
a. implementasi strategi/model/metode/teknik
pembelajaran yang beragam dan menantang
sesuai rancangan yang
dikembangkan/dimodifikasi;
b. penggunaan media/bahan/alat/sumber
pembelajaran yang bervariasi dan memotivasi
sesuai dengan rancangan yang dikembangkan
(misal: PPT, video, gambar, bagan); dan
c. pemanfaatan teknologi informasi dalam
melaksanakan pembelajaran, baik sebagai
sumber/bahan dan atau strategi pembelajaran.
Pengembangan pembelajaran yang mampu
mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan, dapat dilihat dari:
a. penggunaan teknik bertanya yang tepat
(menstimulasi);
b. respons jawaban siswa secara benar
(memotivasi siswa);
c. pembentukan kelompok belajar siswa secara
heterogen sehingga kondusif untuk
mewujudkan pembelajaran kooperatif; dan
d. umpan balik atas pekerjaan siswa secara
tepat/positif.
2
Hasil
Observasi
-60-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 22.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pengembangan/modifikasi strategi,
model, metode, teknik, dan media
pembelajaran inovatif dan kreatif,
dapat digali dari:
a. implementasi
strategi/model/metode/teknik
pembelajaran yang beragam
dan menantang sesuai
rancangan yang
dikembangkan/dimodifikasi;
b. penggunaan
media/bahan/alat/sumber
pembelajaran yang bervariasi
dan memotivasi sesuai dengan
rancangan yang dikembangkan
(misal: PPT, video, gambar,
chart); dan
c. pemanfaatan teknologi
informasi dalam melaksanakan
pembelajaran, baik sebagai
sumber/bahan dan atau
strategi pembelajaran.
Pengembangan pembelajaran yang
mampu mendorong siswa belajar
secara aktif, efektif, dan
menyenangkan, dapat digali dari:
a. penggunaan teknik bertanya
yang tepat (menstimulasi);
b. respons jawaban siswa secara
benar (memotivasi siswa);
c. pembentukan kelompok belajar
siswa secara heterogen
sehingga kondusif untuk
mewujudkan pembelajaran
kooperatif; dan
d. umpan balik atas pekerjaan
siswa secara tepat/positif.
Pembelajaran yang dikembangkan
oleh guru mampu menginspirasi
teman sejawat dan/atau dapat
diduplikasi oleh orang lain, dapat
digali dari:
a. kegiatan diseminasi inovasi
pembelajaran kepada guruguru lain; dan
b. inovasi pembelajaran yang
digunakan/dicontoh oleh guru
lain.
Deskripsi Hasil
Wawancara
Kepala/
Guru Siswa
Wakil
Kepala
Tidak
diisi
-61-
3. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 22.3 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
Pengembangan/modifikasi strategi,
model, metode, teknik, dan media
pembelajaran inovatif dan kreatif, dapat
ditelaah dari:
a. penggunaan strategi/metode
pembelajaran yang beragam dan
menantang (misal: diskusi, tanya
jawab, penugasan, simulasi, praktik,
pembelajaran proyek, problem-based
learning, penggunaan teknologi
informasi, dan penggunaan
lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar);
b. penggunaan media dan sumber
pembelajaran yang bervariasi dan
memotivasi (seperti: PPT, video,
gambar, bagan); dan
c. pemanfaatan teknologi informasi
dalam melaksanakan pembelajaran,
baik sebagai sumber/bahan dan
atau strategi pembelajaran.
Nama
Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-62-
IV. MANAJEMEN SEKOLAH/MADRASAH
23. Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi visi, misi, dan tujuan
sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi visi, misi, dan
tujuan yang melibatkan pemangku kepentingan dan hasil
evaluasi dipergunakan untuk perbaikan dan peningkatan
mutu sekolah/madrasah secara berkelanjutan.
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi visi, misi, dan
tujuan yang melibatkan pemangku kepentingan serta
menjadikannya sebagai dasar/acuan dalam penyusunan
dan pelaksanaan rencana kerja sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
dan mengimplementasikan visi, misi, dan tujuan sebagai
dasar/acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana
kerja sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah mengembangkan dan menyosialisasikan
tetapi belum mengimplementasikan visi, misi, dan tujuan
serta belum menjadikannya sebagai dasar/acuan dalam
penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja
sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Visi adalah pernyataan tentang kondisi ideal sekolah/madrasah
yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 4
(empat) tahun ke depan. Visi hendaknya menantang namun
memiliki dasar akademik ilmiah atau perhitungan riil untuk dapat
dicapai dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.
2. Misi adalah cara yang dilakukan oleh sekolah/madrasah untuk
mencapai visi.
3. Tujuan
adalah
indikator
capaian
yang
ditetapkan
sekolah/madrasah dalam rangka
mewujudkan visi. Tujuan
dinyatakan dalam bentuk yang mudah diukur pencapaiannya.
4. Pengembangan visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah adalah
usaha yang dilakukan oleh pimpinan sekolah/madrasah untuk
melibatkan seluruh warga sekolah/madrasah bersama pemangku
kepentingan lainnya dalam menyusun dan menyesuaikan visi,
misi,
dan
tujuan
sesuai
perkembangan
kebutuhan
sekolah/madrasah.
5. Evaluasi pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah
adalah upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan
dan/atau warga sekolah/madrasah untuk menggali informasi
terkait usaha yang telah dilakukan oleh warga sekolah/madrasah
dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah baik
dalam bentuk informasi
kuantitatif maupun kualitatif
berdasarkan bukti yang nyata atau faktual.
-63-
6. Berkelanjutan adalah proses penyusunan, pengembangan,
sosialisasi, dan evaluasi visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah
yang
dilakukan
dalam
suatu
siklus
kegiatan
yang
berkesinambungan baik dilihat dari tahapan kegiatannya maupun
jangka waktu pelaksanaannya.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 23.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Pengimplementasian visi, misi, dan tujuan, dapat dilihat
dari mewujudkan visi, misi, dan tujuan dalam kegiatan
sesuai dengan sasaran.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 23.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Pengembangan visi,
misi, dan tujuan, dapat
ditelaah dari:
a. pelibatan pemangku
kepentingan; dan
b. kesesuaiannya
dengan kebutuhan
sekolah/madrasah.
a. Dokumen rapat
penyusunan
RKS/RKAS/RAPBS/
Pengembangan
sekolah/madrasah;
dan
b. Rencana Kerja
Sekolah/Madrasah
(RKS/M) 2 (dua)
periode.
2
Penyebarluasan visi,
misi, dan tujuan, dapat
ditelaah dari
penggunaan berbagai
media secara terbuka.
Dokumen sosialisasi
visi dan misi.
3
Pengimplementasian
visi, misi, dan tujuan,
dapat ditelaah dari:
a. perwujudan visi,
misi, dan tujuan
dalam kegiatan
sesuai dengan
sasaran; dan
b. pencapaian visi dan
misi melalui
program/kegiatan
Laporan kegiatan
pelaksanaan program.
Hasil
Telaah
Dokumen
-64-
sesuai jadwal yang
ditentukan.
4
Evaluasi visi, misi, dan
tujuan, dapat ditelaah
dari:
a. pelaksanaan visi,
misi, dan tujuan;
b. ketercapaian visi dan
misi
sekolah/madrasah
secara periodik; dan
c. dukungan dan
hambatan
pelaksanaan
program/kegiatan.
Dokumen hasil evaluasi
tahunan pencapaian
visi, misi, tujuan, dan
rencana sekolah.
5
Perbaikan visi, misi, dan
tujuan secara
berkelanjutan
berdasarkan hasil
evaluasi, dapat ditelaah
dari rumusan
rekomendasi untuk
perbaikan visi, misi, dan
tujuan berikutnya,
termasuk peningkatan
mutu.
Dokumen rekomendasi
dari hasil evaluasi
(notulen rapat).
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 23.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Pengembangan visi,
misi, dan tujuan, dapat
digali dari:
a. pelibatan pemangku
kepentingan; dan
b. kesesuaiannya
dengan kebutuhan
sekolah/madrasah.
Penyebarluasan visi,
misi, dan tujuan, dapat
digali dari:
a. penggunaan
berbagai media
secara terbuka;
b. pemahaman warga
sekolah/madrasah;
dan
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan Siswa
Orang Tua
Tida
k
diisi
-65-
c. penerimaan warga
sekolah/madrasah.
3
Perbaikan visi, misi,
dan tujuan secara
berkelanjutan
berdasarkan hasil
evaluasi, dapat digali
dari pelaksanaan
perbaikan visi, misi,
dan tujuan secara
berkelanjutan
berdasarkan hasil
rekomendasi evaluasi.
Tidak diisi
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
24. Kepala sekolah/madrasah menunjukkan kompetensi supervisi
akademik untuk membantu guru mewujudkan pembelajaran yang
bermutu.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Kepala sekolah/madrasah merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru secara berkelanjutan dan
berdampak signifikan terhadap peningkatan kinerja guru
serta pembelajaran yang bermutu.
Kepala sekolah/madrasah merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru secara berkelanjutan.
Kepala sekolah/madrasah merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru namun belum dilakukan
secara rutin dan berkelanjutan.
Kepala sekolah/madrasah merencanakan dan
melaksanakan supervisi akademik namun tidak melakukan
tindak lanjut.
-66-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kompetensi
supervisi
akademik/pembelajaran
kepala
sekolah/madrasah adalah kemampuan tata kelola kepala
sekolah/madrasah mulai tahapan perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak lanjut hasil evaluasi sehingga program
supervisi akademik/pembelajaran terhadap aktivitas guru dalam
mengelola pembelajaran di sekolah/madrasah dapat berjalan
secara efektif dalam rangka membantu guru mewujudkan
pembelajaran yang bermutu.
2. Supervisi akademik/pembelajaran adalah kegiatan pembinaan
yang
dilakukan
atas
prakarsa
pengelolaan
kepala
sekolah/madrasah terhadap aktivitas guru dalam mengelola
pembelajaran.
Supervisi
akademik/pembelajaran
meliputi
perencanaan supervisi, pelaksanaan supervisi, evaluasi supervisi,
dan tindak lanjut hasil supervisi.
3. Berkelanjutan adalah kegiatan supervisi yang dilakukan sebagai
suatu proses yang berkesinambungan dari perencanaan hingga
tindak lanjut supervisi serta upaya
peningkatan mutu
pembelajaran dalam siklus 1 (satu) tahun pelajaran hingga jangka
waktu 3 (tiga) tahun pelajaran.
4. Dampak signifikan kompetensi supervisi akademik/pembelajaran
kepala sekolah/madrasah terhadap peningkatan kinerja guru
adalah terwujudnya perubahan yang terukur pada pembelajaran
yang bermutu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 24.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Perencanaan supervisi
akademik, dapat ditelaah dari
program/rencana/surat
penugasan supervisi
akademik untuk guru mata
pelajaran.
Program/rencana
pelaksanaan
supervisi dan surat
penugasan
supervisor.
2
Pelaksanaan supervisi
akademik, dapat ditelaah dari
seluruh guru telah disupervisi
sesuai jadwal yang telah
ditetapkan dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Dokumen hasil
supervisi 3 (tiga)
tahun terakhir.
3
Evaluasi supervisi akademik,
dapat ditelaah dari:
a. temuan aspek-aspek yang
perlu diperbaiki pada
Dokumen hasil
supervisi 3 (tiga)
tahun terakhir.
Hasil
Telaah
Dokumen
-67-
proses supervisi akademik;
dan
b. penyusunan rekomendasi
dalam rangka perbaikan
pelaksanaan supervisi
akademik.
4
Supervisi yang berkelanjutan,
dapat ditelaah dari:
a. penjadwalan supervisi
yang berkelanjutan
sekurang-kurangnya
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir; dan
b. pelaksanaan supervisi
secara berkala sekurangkurangnya 1 (satu) kali
dalam satu semester.
a. Dokumen dalam
bentuk jadwal
pelaksanaan
supervisi
sekurangkurangnya 3
(tiga) terakhir;
dan
b. Dokumen hasil
supervisi 3 (tiga)
tahun terakhir.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 24.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
4
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Siswa
Orang Tua
Pelaksanaan supervisi
akademik, dapat digali dari
kepala sekolah/madrasah
telah melakukan supervisi
kepada semua guru sesuai
jadwal yang telah
ditetapkan dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
Evaluasi supervisi
akademik, dapat digali dari
hasil temuan yang perlu
diperbaiki pada proses
supervisi akademik.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
Tindak lanjut hasil
supervisi akademik, dapat
digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada guru untuk
menindaklanjuti hasil
supervisi akademik; dan
b. pemantauan dan
evaluasi terhadap hasil
tindak lanjut supervisi.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
Dampak supervisi dapat
digali dari peningkatan
kinerja guru dan
-68-
pembelajaran yang kreatif,
inovatif, efektif, dan
menyenangkan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
25. Kepala sekolah/madrasah secara konsisten, partisipatif,
kolaboratif, transformatif, dan efektif memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan
inovatif dalam usaha pengembangan kegiatan/program
sekolah/madrasah untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang
telah ditetapkan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya serta diimplementasikan
secara konsisten dan efektif, akuntabel, dan transparan
berdampak nyata pada pengembangan sekolah/madrasah.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya serta diimplementasikan
secara konsisten dan efektif.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya, namun tidak
diimplementasikan secara konsisten dan efektif.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya tidak melibatkan warga
sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya.
-69-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kepemimpinan kepala sekolah/madrasah adalah kemampuan
yang berhasil ditunjukkan oleh kepala sekolah/madrasah untuk
mempengaruhi seluruh warga sekolah/madrasah dalam bersikap
dan
bertindak
melakukan
aktivitas
atau
kegiatan
sekolah/madrasah untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang
telah ditetapkan oleh sekolah/madrasah.
2. Ide kreatif dan inovatif adalah gagasan, ide atau pemikiran yang
sarat hal-hal baru atau cara-cara baru yang lebih unggul dari
segala hal yang sudah ada sebelumnya.
3. Konsisten adalah sifat yang tidak berubah-ubah, taat asas, teguh
pendirian dalam menjalankan kepemimpinan sekolah/madrasah.
4. Partisipatif adalah upaya pelibatan guru, tenaga kependidikan,
dan pemangku kepentingan lainnya di sekolah/madrasah dalam
suatu program atau kegiatan yang telah dirancang oleh
sekolah/madrasah. Keterlibatan itu dapat berupa berbagai
aktivitas dukungan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi program/kegiatan.
5. Transformatif adalah kepemimpinan yang bersifat visioner atau
menjangkau pandangan jauh ke depan, mendorong dan
mengembangkan anggota, menggunakan karisma mereka untuk
melakukan perubahan, dan merevitalisasi organisasinya.
6. Kolaboratif adalah usaha yang dilakukan pemimpin atau warga
sekolah/madrasah dalam mewujudkan bentuk kerja sama dengan
berbagai warga sekolah/madrasah atau pemangku kepentingan
lainnya dalam melaksanakan kegiatan sekolah/madrasah.
7. Efektif adalah segala usaha kepemimpinan sekolah/madrasah
yang mengarah pada pencapaian hasil sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan oleh sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 25.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
Pengembangan ide-ide kreatif
a. Dokumen
dan inovatif yang dituangkan
RKS/RKAS 2
dalam RKS/RKAS, dapat
(dua) periode;
ditelaah dari:
dan
a. gagasan, ide atau pemikiran b. Dokumen rapat
baru atau cara-cara baru
penyusunan
yang lebih unggul; dan
RKS/RKAS.
b. pelibatan pemangku
kepentingan eksternal
dalam kegiatan
sekolah/madrasah.
Hasil
Telaah
Dokumen
-70-
2
Pelibatan warga
sekolah/madrasah dan
pemangku kepentingan dalam
kegiatan sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. keikutsertaan warga
sekolah/madrasah dalam
kegiatan
sekolah/madrasah; dan
b. keikutsertaan pemangku
kepentingan eksternal
dalam kegiatan
sekolah/madrasah.
Laporan kegiatan
pelaksanaan
program.
3
Pengimplementasian ide kreatif
dan inovatif dalam RKS/RKAS
secara konsisten dan efektif,
akuntabel, dan transparan,
dapat ditelaah dari kepala
sekolah/madrasah
melaksanakan ide kreatif dan
inovatif sesuai program kerja
dan jadwal.
Laporan kegiatan
pelaksanaan
program.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 25.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pengimplementasian ide kreatif
dan inovatif dalam RKS/RKAS
secara konsisten dan efektif,
akuntabel, dan transparan, dapat
digali dari kepala
sekolah/madrasah melaksanakan
ide kreatif dan inovatif sesuai
program kerja dan jadwal.
Dampak nyata pada
pengembangan sekolah/madrasah,
dapat digali dari:
a. program yang memuat ide
kreatif dan inovatif bermanfaat
bagi peningkatan mutu
pembelajaran; dan
b. program yang memuat ide
kreatif dan inovatif bermanfaat
bagi peningkatan manajemen
sekolah/madrasah.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Tenaga
Kependidikan
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
-71-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
26. Sekolah/madrasah membangun komunikasi dan interaksi antara
warga sekolah/madrasah (siswa, guru, kepala sekolah/madrasah,
tenaga kependidikan), orang tua, dan masyarakat untuk
mewujudkan keharmonisan internal dan eksternal
sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi
antara siswa, guru, dan warga sekolah/madrasah, orang tua
dan masyarakat sekitar secara harmonis dan berdampak
pada terciptanya budaya kerja sama yang kuat.
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi
antara warga sekolah/madrasah, orang tua, dan masyarakat
sekitar secara harmonis.
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi
antara warga sekolah/madrasah dan orang tua secara
harmonis.
Sekolah/madrasah belum menunjukkan komunikasi dan
interaksi antara warga sekolah/madrasah dan orang tua
secara harmonis.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Komunikasi dan interaksi adalah hubungan yang aktif dan timbal
balik
yang
bermanfaat
yang
dilakukan
oleh
kepala
sekolah/madrasah dengan warga sekolah/madrasah (siswa, guru,
kepala sekolah/madrasah, tenaga kependidikan) orang tua, dan
masyarakat.
2. Hubungan yang harmonis adalah hubungan yang didasarkan atas
saling pengertian dan menghargai sehingga tercipta suasana kerja
sama
yang
saling
menguntungkan
untuk
kemajuan
sekolah/madrasah.
3. Budaya kerja sama yang kuat adalah kerja sama yang telah
dibangun
oleh
sekolah/madrasah
dengan
warga
sekolah/madrasah, orang tua, dan masyarakat dengan baik
sehingga berdampak positif pada kinerja sekolah/madrasah.
-72-
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 26.1 Pengumpulan Data Observasi
Hasil
Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Komunikasi dan interaksi antara siswa dengan guru dan
tenaga kependidikan, dapat dilihat dari perwujudan
komunikasi dan interaksi antara guru dan tenaga
kependidikan dengan siswa yang kondusif dan bersifat
mendidik.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 26.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
Nama Dokumen
Budaya kerja sama yang kuat
antara warga sekolah/madrasah
dengan orang tua, dan masyarakat
sekitar sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari kebiasaan yang
dibangun bersama antara
sekolah/madrasah dengan orang
tua siswa dan masyarakat sekitar
sekolah/madrasah yang
berdampak positif pada kinerja
sekolah/madrasah.
Dokumen kerja
sama
sekolah/madrasah
dengan orang tua
siswa dengan
masyarakat sekitar
(dokumen rapat,
foto, atau video)
Hasil
Telaah
Dokumen
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 26.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Komunikasi dan interaksi antara
siswa, guru dan warga
sekolah/madrasah orang tua
dan masyarakat sekitar, dapat
digali dari perwujudan
komunikasi dan interaksi antara
warga sekolah/madrasah dengan
orang tua siswa dan masyarakat
sekitar yang harmonis.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
-73-
2
Budaya kerja sama yang kuat
antara warga sekolah/madrasah
dengan orang tua siswa dan
masyarakat sekitar, dapat digali
dari:
a. komunikasi dan interaksi
antara sekolah/madrasah
dengan orang tua siswa dan
masyarakat berdampak positif
terhadap kinerja sekolah; dan
b. komunikasi dan interaksi
sekolah/madrasah
berdampak positif bagi orang
tua siswa dan masyarakat
sekitar.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
27. Sekolah/madrasah melakukan pembiasaan; aman, tertib, bersih,
dan nyaman untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah
yang kondusif.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menunjukkan suasana aman, tertib,
bersih, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah/madrasah
untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang
kondusif dan berdampak pada persepsi positif masyarakat
terhadap sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menunjukkan suasana aman, tertib,
bersih, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah/madrasah
untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang
kondusif.
Sekolah/madrasah menerapkan pembiasaan secara
konsisten hidup aman, tertib, bersih, dan nyaman bagi
seluruh warga sekolah/madrasah untuk menciptakan
lingkungan sekolah/madrasah yang kondusif.
Sekolah/madrasah menerapkan pembiasaan hidup aman,
tertib, bersih, atau nyaman bagi seluruh warga
sekolah/madrasah.
-74-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pembiasaan adalah segala tindakan yang dilakukan secara
berulang sehingga menjadi karakter berpikir, bersikap, dan
berperilaku individu untuk menjadi lebih baik.
2. Aman adalah bebas dari gangguan baik secara fisik maupun
nonfisik dari dalam maupun dari luar sekolah/madrasah.
3. Tertib adalah kepatuhan semua warga sekolah/madrasah
terhadap tata nilai dan
aturan yang ditetapkan oleh
sekolah/madrasah.
4. Nyaman adalah suasana yang membuat warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk masyarakat umum
merasa enak dan betah untuk berada di sekolah/madrasah atau
lingkungan sekitarnya.
5. Persepsi positif adalah kecondongan penilaian atau pendapat
masyarakat yang baik terhadap sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 27.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Suasana dan budaya bersih di lingkungan
sekolah/madrasah, dapat dilihat dari:
a. kebiasaan dalam menjaga kebersihan
sekolah/madrasah; dan
b. kebiasaan dalam pengelolaan sampah dan limbah
sekolah/madrasah.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 27.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Suasana dan budaya bersih
di lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari:
a. kebiasaan dalam menjaga
kebersihan
sekolah/madrasah; dan
b. kebiasaan dalam
pengelolaan sampah dan
limbah sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
Dokumen pelaksanaan
kegiatan kebersihan
sekolah/madrasah,
misalnya dokumen
pembagian tugas di
bidang kebersihan,
jadwal kebersihan, dan
dokumentasi kegiatan.
Hasil
Telaah
Dokumen
-75-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 27.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
1
Suasana aman dan
budaya saling menjaga di
lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. sekolah/madrasah
tidak pernah
mengalami gangguan
fisik atau nonfisik, baik
dari dalam maupun
dari luar;
b. kebiasaan saling
menjaga keamanan di
antara warga
sekolah/madrasah;
dan
c. kebiasaan saling
menjaga keamanan di
antara warga
sekolah/madrasah dan
masyarakat di
lingkungan
sekolah/madrasah.
2
Suasana tertib di
lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
digali dari budaya patuh
warga sekolah/madrasah
pada tata tertib dan
aturan yang ada di
sekolah/madrasah.
3
Suasana nyaman di
lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
digali dari suasana yang
tenang, tenteram, dan
kondusif yang menunjang
kelancaran kegiatan
pembelajaran.
4
Persepsi positif
masyarakat terhadap
sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. masyarakat ikut
bangga terhadap
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
Siswa
Tidak
Diisi
-76-
budaya aman dan
tertib; dan
b. masyarakat ikut
bangga terhadap
budaya bersih.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
28. Sekolah/madrasah melibatkan orang tua siswa dan masyarakat dari
berbagai kalangan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
program, serta kegiatan sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
CAPAIAN KINERJA
Manajemen dan komite sekolah/madrasah merupakan mitra
setara, yang terlihat pada kepedulian dan pemahaman
komite sekolah/madrasah terhadap kondisi, masalah, dan
tantangan yang sedang dihadapi sekolah/madrasah dan
menjadikannya sebagai tantangan bersama. Pertemuan
komite dengan manajemen sekolah/madrasah dapat terjadi
sewaktu-waktu atas inisiatif salah satu pihak. Keterlibatan
tokoh masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program sekolah/madrasah terjadi atas
inisiatif komite maupun manajemen sekolah/madrasah serta
berdampak pada persepsi positif masyarakat terhadap
sekolah/madrasah.
Manajemen dan komite sekolah/madrasah merupakan mitra
setara, yang terlihat pada kepedulian dan pemahaman
komite sekolah terhadap kondisi, masalah, dan tantangan
yang sedang dihadapi sekolah, dan menjadikannya sebagai
tantangan bersama. Pertemuan komite dengan manajemen
sekolah dapat terjadi sewaktu-waktu atas inisiatif salah satu
pihak. Keterlibatan tokoh masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program
sekolah/madrasah terjadi atas inisiatif komite maupun
manajemen sekolah/madrasah.
Manajemen sekolah/madrasah berinisiatif dan memfasilitasi
pertemuan komite sekolah/madrasah sekali dalam setahun
menjelang awal tahun ajaran. Forum pertemuan komite
sekolah/madrasah dimanfaatkan oleh manajemen
sekolah/madrasah untuk mendapatkan dukungan para
-77-
1
orang tua khususnya terkait dukungan finansial kepada
sekolah/madrasah secara sukarela demi kemajuan
sekolah/madrasah dan kepentingan anak didik secara
keseluruhan.
Manajemen sekolah/madrasah berinisiatif dalam
memfasilitasi pertemuan komite sekolah/madrasah sekali
dalam setahun menjelang awal tahun ajaran. Keputusan
pertemuan komite sekolah/madrasah cenderung
berdasarkan ketokohan pengurus komite sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Melibatkan masyarakat adalah upaya sekolah/madrasah untuk
mengikutsertakan masyarakat dari berbagai elemen secara
individu
maupun
kelompok
(orang
tua
siswa/komite
sekolah/dunia
usaha/lembaga
pemerintah/organisasi
masyarakat) dalam mendukung perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program yang ada di sekolah/madrasah.
Dukungan bisa dalam bentuk gagasan, dana, sarana, kegiatan,
dan lainnya.
2. Masyarakat adalah individu atau beberapa individu dari luar
sekolah/madrasah.
3. Persepsi positif masyarakat terhadap sekolah/madrasah adalah
penilaian atau pendapat masyarakat yang memandang baik
terhadap aspek-aspek kinerja sekolah/madrasah seperti mutu
sekolah/madrasah, pelayanan sekolah/madrasah, dan lainnya.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 28.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterlibatan masyarakat dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari peran serta
masyarakat dan komite
sekolah/madrasah dalam
penyusunan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan
program sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
a. Dokumen rapat
penyusunan
RKS/RKAS/RAPBS/
Pengembangan
sekolah/madrasah;
dan
b. Laporan kegiatan
penyusunan
perencanaan,
pelaksanaan, dan
pengawasan program
sekolah/madrasah.
Hasil
Telaah
Dokumen
-78-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 28.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
1
Keterlibatan masyarakat
dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan
pengawasan program
sekolah/madrasah,
dapat digali dari peran
serta masyarakat dan
komite
sekolah/madrasah
dalam penyusunan
rencana, pelaksanaan
dan pengawasan
program
sekolah/madrasah.
2
Persepsi positif
masyarakat terhadap
sekolah/madrasah,
dapat digali dari
pandangan masyarakat
terhadap kegiatan
sekolah/madrasah.
Kepala/
Wakil
Kepala
Komite
Sekolah/
Madrasah
Tokoh
Masyarakat
selain Komite
Sekolah/
Madrasah
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-79-
29. Sekolah/madrasah mengembangkan, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi pelaksanaan kurikulum secara sistematis, kreatif,
inovatif, dan efektif.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi
secara sistematis, kreatif, inovatif, dan efektif yang
berkesinambungan serta berdampak pada peningkatan
prestasi siswa.
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi
secara sistematis, kreatif, inovatif, dan efektif yang
berkesinambungan.
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan tanpa melakukan evaluasi secara periodik
dan melibatkan para pemangku kepentingan secara terbatas.
Sekolah/madrasah memiliki dokumen kurikulum tingkat
satuan pendidikan, tetapi tidak dikembangkan melalui
tahapan pengembangan yang sistematis/prosedural.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kurikulum adalah program pendidikan yang dikembangkan oleh
Sekolah/Madrasah dalam bentuk penyelenggaraan pembelajaran,
pembimbingan, dan pendampingan siswa untuk mencapai visi,
misi, dan tujuan sekolah/madrasah.
2. Pemangku kepentingan sekolah/madrasah adalah berbagai pihak
yang memiliki kaitan kerja atau hubungan secara langsung
maupun tidak langsung dengan program penyelenggaraan
pendidikan yang dikembangkan oleh sekolah/madrasah.
3. Mengembangkan kurikulum adalah usaha sekolah/madrasah
untuk menerjemahkan lebih luas struktur kurikulum dan standar
isi yang telah ditetapkan oleh pemerintah secara sistematik, kreatif
, inovatif, dan efektif ke dalam bentuk dokumen kurikulum yang
disusun dan ditetapkan oleh sekolah/madrasah
4. Mengimplementasikan kurikulum adalah menjalankan program
pendidikan sekolah/madrasah yang telah direncanakan.
5. Mengevaluasi
pelaksanaan
kurikulum
adalah
usaha
sekolah/madrasah untuk memperoleh umpan balik secara
kuantitatif maupun kualitatif atas implementasi kurikulum yang
telah dijalankan oleh sekolah/madrasah.
6. Kreatif dan inovatif adalah usaha pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum yang menghasilkan pembaruan di sekolah/madrasah
dalam mencapai target dan tujuan yang telah ditetapkan.
7. Efektif adalah upaya sekolah/madrasah dalam pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum yang berdampak positif terhadap
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
-80-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 29.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Pengembangan kurikulum
sekolah/madrasah dengan
melibatkan pemangku
kepentingan secara
berkesinambungan, dapat
ditelaah dari:
a. pelibatan pemangku
kepentingan dalam
pengembangan kurikulum
sekolah/madrasah; dan
b. penggunaan hasil evaluasi
kurikulum sebagai dasar
pengembangan kurikulum.
a. Notula raker/
pertemuan
penyusunan
kurikulum
sekolah/
madrasah; dan
b. Renstra atau
rencana
pengembangan
kurikulum.
2
Implementasi kurikulum
sekolah/madrasah secara
sistematis, kreatif, inovatif,
dan efektif, dapat ditelaah dari
pelaksanaan kurikulum yang
telah disusun oleh
sekolah/madrasah dalam
bentuk program pembelajaran
yang mudah dipahami dan
dilaksanakan oleh warga
sekolah/madrasah.
Program/panduan
pembelajaran
sekolah/madrasah
.
3
Evaluasi pelaksanaan
kurikulum secara sistematis,
kreatif, inovatif, dan efektif,
dapat ditelaah dari
rekomendasi perbaikan
pelaksanaan kurikulum.
Dokumen
raker/rapat
evaluasi yang
berisi rekomendasi
perbaikan hasil
evaluasi.
4
Dampak peningkatan prestasi
siswa secara signifikan dapat
ditelaah dari kemajuan
akademik siswa dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun
terakhir.
Buku leger atau
rekap nilai.
Hasil
Telaah
Dokumen
-81-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 29.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Pengembangan kurikulum
sekolah/madrasah dengan
melibatkan pemangku
kepentingan secara
berkesinambungan, dapat
digali dari:
a. kreatifitas sekolah
sekolah/madrasah dalam
menerjemahkan struktur
kurikulum dan standar
isi untuk memenuhi
target keunggulan mutu
dalam pengembangan
kurikulum
sekolah/madrasah;
b. pelibatan pemangku
kepentingan dalam
pengembangan
kurikulum
sekolah/madrasah; dan
c. penyediaan anggaran
yang memadai bagi
terlaksananya kurikulum
sekolah/madrasah.
Implementasi kurikulum
sekolah/madrasah secara
sistematis, kreatif, inovatif,
dan efektif, dapat digali dari:
a. pelaksanaan kurikulum
yang telah disusun oleh
sekolah/madrasah dalam
bentuk program
pembelajaran yang
mudah dipahami oleh
warga madrasah;
b. penerapan mekanisme
kerja yang sistematis
untuk memastikan
pelaksanaan kurikulum
sekolah/madrasah; dan
c. kerjasama
sekolah/madrasah
dengan berbagai pihak
lain dalam pemanfaatan
sumber dan media belajar
secara kreatif, inovatif,
Kepala/
Wakil Guru
Kepala
Perwakil
an
Orang
Tua
Siswa
Tida
k
Diisi
Tidak
diisi
Tidak
Diisi
-82-
dan efektif dalam
pelaksanaan kurikulum.
3
4
Evaluasi pelaksanaan
kurikulum secara sistematis,
kreatif, inovatif, dan efektif,
dapat digali dari:
a. penerapan mekanisme
kerja yang sistematis,
untuk menemukan aspek
yang perlu diperbaiki
dalam pelaksanaan
kurikulum; dan
b. tindak lanjut secara
sistematis terhadap
evaluasi pelaksanaan
kurikulum dengan
memberi rekomendasi
perbaikan.
Tidak
Diisi
Dampak peningkatan
prestasi siswa secara
signifikan dapat digali dari
kemajuan akademik siswa
dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
30. Sekolah/madrasah menerapkan pengelolaan guru dan tenaga
kependidikan secara efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, kompensasi, dan penghargaan/sanksi.
LEVEL
4
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang
berdampak terhadap persepsi positif pemangku kepentingan,
iklim kerja yang kondusif, dan peningkatan kinerja.
-83-
3
2
1
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang
berdampak terhadap iklim kerja yang kondusif, dan persepsi
positif pemangku kepentingan.
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang
berdampak terhadap iklim kerja yang kondusif.
Sekolah/madrasah belum menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Rekrutmen adalah proses penerimaan guru dan/atau tenaga
kependidikan yang diperlukan sekolah/madrasah yang meliputi
tahapan penyampaian pengumuman kepada publik tentang
adanya formasi guru dan tenaga kependidikan sampai dengan
tersedianya calon guru dan/atau tenaga kependidikan yang siap
diseleksi. Proses ini dilakukan langsung oleh sekolah/madrasah
atau pihak lain yang memiliki kewenangan pengadaan guru
dan/atau tenaga kependidikan sekolah/madrasah.
2. Seleksi adalah kegiatan proses memilih sumber daya guru dan
tenaga kependidikan berdasarkan kriteria administratif maupun
kompetensi yang dilakukan dengan menggunakan instrumen tes
dan/atau nontes. Seleksi bagi sekolah/madrasah negeri hanya
berlaku bagi tenaga guru dan tenaga kependidikan tidak tetap
(honor) sedangkan bagi sekolah swasta berlaku bagi tenaga guru
dan tenaga kependidikan yang tidak tetap dan tetap.
3. Pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan adalah
upaya sekolah/madrasah untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap guru atau tenaga kependidikan melalui
peningkatan kompetensi seperti pendidikan dan pelatihan,
seminar atau workshop.
4. Penghargaan adalah apresiasi yang diberikan kepada guru dan
tenaga kependidikan atas prestasi atau dedikasi dalam
mendukung tercapainya tujuan sekolah/madrasah.
5. Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada guru dan tenaga
kependidikan atas pelanggaran yang dilakukan terhadap
kebijakan sekolah/madrasah.
6. Kompensasi adalah pemberian remunerasi/imbal jasa sesuai
dengan prestasi kerja dan masa bakti guru dan tenaga
kependidikan berdasarkan kebijakan sekolah/madrasah.
7. Konsisten adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sekurangkurangnya dalam tiga tahun terakhir.
8. Komprehensif adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan
yang memperhatikan berbagai aspek secara utuh.
-84-
9. Efektif adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
menunjang ketercapaian tujuan sekolah/madrasah.
10. Efisien adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
dilaksanakan secara wajar atau tidak berlebihan dalam
penggunaan sumber daya dan dana yang dimiliki dalam rangka
mencapai tujuan sekolah/madrasah.
11. Akuntabel adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan
yang bersifat terukur sesuai rencana sekolah/madrasah,
prosesnya terbuka, dan bisa dipertanggung jawabkan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 30.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Pengelolaan guru dan
tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif,
efisien, dan akuntabel,
dapat ditelaah dari:
a. panduan dan tata kelola
yang memungkinkan
guru dan tenaga
kependidikan dapat
melakukan aktivitas
kerja dengan mudah dan
efektif di sekolah/
madrasah; dan
b. penugasan guru dan
tenaga kependidikan
sesuai kompetensi
dengan uraian tugas
yang jelas.
a. Panduan atau
SOP pelaksanaan
tugas guru/tenaga
kependidikan; dan
b. Dokumen
penugasan
guru/tenaga
kependidikan.
2
Penilaian kinerja guru dan
tenaga kependidikan, dapat
ditelaah dari hasil penilaian
kinerja kepada guru dan
tenaga kependidikan.
Dokumen penilaian
kinerja.
3
Pemberian
penghargaan/sanksi kepada
guru dan tenaga
kependidikan, dapat
ditelaah dari:
a. kebijakan penghargaan
dan sanksi kepada guru
dan tenaga kependidikan
aturan yang ada di
sekolah/madrasah; dan
a. Panduan atau
SOP pelaksanaan
tugas guru/tenaga
kependidikan; dan
b. Bukti
penghargaan/
sanksi.
Hasil
Telaah
Dokumen
-85-
b. penghargaan dan sanksi
kepada guru dan tenaga
kependidikan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 30.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
1
Pengelolaan guru dan tenaga
kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien,
dan akuntabel, dapat digali
dari:
a. hasil rekrutmen dan
seleksi yang transparan
dan akuntabel terhadap
guru dan tenaga
kependidikan yang
terdaftar di sekolah/
madrasah; dan
b. pembinaan secara rutin
dalam mendampingi guru
dan tenaga kependidikan.
2
Penilaian kinerja guru dan
tenaga kependidikan, dapat
digali dari:
a. mekanisme penilaian
kinerja yang dapat
memotivasi guru dan
tenaga kependidikan;
b. hasil penilaian kinerja
kepada guru dan tenaga
kependidikan; dan
c. dampak penilaian kinerja
guru dan tenaga
pendidikan terhadap
peningkatan kinerja.
3
Pemberian
penghargaan/sanksi kepada
guru dan tenaga
kependidikan, dapat digali
dari:
a. penghargaan dan sanksi
kepada guru dan tenaga
kependidikan; dan
b. konsistensi dalam
menerapkan penghargaan
dan sanksi sehingga
menjadi budaya dalam
Kepala/
Wakil Kepala
Guru
Tenaga
Kependi
dikan
-86-
mengapresiasi kinerja
personil
sekolah/madrasah.
4
Iklim kerja yang kondusif
yang berdampak pada
peningkatan kinerja, dapat
digali dari motivasi guru dan
tenaga kependidikan dalam
melaksanakan tugas.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
31. Sekolah/madrasah melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana
dengan baik untuk mendukung proses pembelajaran yang
berkualitas.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengelola sarana dan prasarana secara
konsisten dan efisien dengan melibatkan semua warga
sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya
dalam pelaksanaan prosedur penggunaan dan pemeliharaan
yang hasilnya terlihat pada sarana dan prasarana yang
berkondisi baik, bersih, rapi, aman, nyaman, dan mudah
diakses sehingga berdampak positif terhadap proses
pembelajaran yang efektif.
Sekolah/madrasah mengelola sarana dan prasarana secara
konsisten dan efisien dengan melibatkan semua warga
sekolah dalam pelaksanaan prosedur penggunaan dan
pemeliharaan sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung aman dan nyaman dengan sarana dan
prasarana yang mudah diakses.
Sekolah/madrasah belum mengelola sarana dan prasarana
secara konsisten dan efisien dalam pelaksanaan prosedur
penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
Sekolah/madrasah belum mengelola sarana dan prasarana
karena tidak memiliki sistem dan prosedur pengelolaan
sarana dan prasarana.
-87-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Sarana adalah alat pendukung pendidikan yang dapat dipindahpindahkan seperti perabot, media pembelajaran, buku, meja,
kursi, alat peraga, media pembelajaran, peralatan teknologi
informasi dan komunikasi, dan perlengkapan pendidikan lainnya.
2. Prasarana adalah fasilitas utama yang dibutuhkan untuk
menjalankan fungsi satuan pendidikan yaitu lahan, bangunan,
ruang, instalasi daya dan jasa.
3. Pengelolaan sarana dan prasarana adalah tindakan yang
dilakukan oleh sekolah/madrasah dalam rangka perencanaan,
pencatatan, pemanfaatan, pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan sehingga dapat difungsikan dengan baik untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah/madrasah
sesuai prosedur yang berlaku.
4. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan
yang dilakukan sekolah/madrasah untuk menjaga, merawat, dan
memperbaiki agar tetap dalam kondisi yang baik dan siap
digunakan.
5. Konsisten adalah pengelolaan sarana dan prasarana yang
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sekurangkurangnya dalam tiga tahun terakhir.
6. Efisien adalah pengelolaan sarana prasarana yang dilaksanakan
secara wajar atau tidak berlebihan dalam penggunaan sumber
daya dan dana yang dimiliki dalam rangka mencapai tujuan
sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 31.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pengelolaan sarana dan prasarana secara
konsisten dan efisien, dapat dilihat dari
pemanfaatan sarana dan prasarana secara optimal
dan efisien.
2
Pengelolaan sarana dan prasarana berdampak
positif terhadap proses pembelajaran yang efektif,
dapat dilihat dari:
a. kesiapan penggunaan sarana dan prasarana
pembelajaran; dan
b. proses pembelajaran yang berlangsung secara
efektif karena dukungan ketersediaan sarana
dan prasarana.
Hasil
Observasi
-88-
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 31.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pengelolaan sarana dan
prasarana secara konsisten
dan efisien, dapat ditelaah dari
ketersediaan prosedur standar
operasional pengelolaan
sarana dan prasarana.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Panduan/SOP
pengelolaan sarana
dan prasarana.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 31.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Kepala
/Wakil
Kepala
Guru/
Tenaga
Kependidikan
Pengelolaan sarana
dan prasarana secara
konsisten dan efisien,
dapat digali dari:
a. pemeliharaan dan
perawatan sarana
dan prasarana
sesuai standar
operasional secara
berkala setiap
tahun;
b. perbaikan sarana
dan prasarana
yang rusak sesuai
standar
operasional secara
berkala setiap
tahun; dan
c. pemanfaatan
sarana dan
prasarana secara
optimal dan
efisien.
Pelibatan semua
warga
sekolah/madrasah
dan pemangku
kepentingan
eksternal, dapat digali
Perwakilan
Orang Tua/
Siswa
Pemangku
Kepentingan
Tidak diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
-89-
dari:
a. peran serta warga
sekolah/madrasah
dan pemangku
kepentingan
eksternal dalam
perencanaan dan
pengadaan sarana
prasarana; dan
b. peran serta warga
sekolah/madrasah
dan pemangku
kepentingan
eksternal dalam
pemeliharaan dan
perbaikan sarana
dan prasarana.
3
Pengelolaan sarana
dan prasarana
berdampak positif
terhadap proses
pembelajaran yang
efektif, dapat digali
dari:
a. kesiapan
penggunaan
sarana dan
prasarana
pembelajaran; dan
b. proses
pembelajaran yang
berlangsung secara
efektif karena
dukungan
ketersediaan
sarana dan
prasarana.
Tidak
diisi
Tidak diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-90-
32. Sekolah/madrasah mengelola anggaran pendapatan dan belanja
secara transparan dan akuntabel sesuai perencanaan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri sekolah/madrasah dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah. Realisasi penggunaan
anggaran dan belanja dilakukan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun. Laporan keuangan disusun secara
periodik dengan prinsip transparan dan akuntabel
berdasarkan peraturan yang berlaku dan disampaikan ke
pihak yang berkepentingan baik di dalam maupun di luar
sekolah. Laporan akhir keuangan diaudit secara internal
atau eksternal dengan hasil baik.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri sekolah/madrasah dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah. Realisasi penggunaan
anggaran dan belanja dilakukan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun. Laporan keuangan disusun secara
transparan dan akuntabel berdasarkan peraturan yang
berlaku dan disampaikan ke pihak yang berkepentingan baik
di dalam maupun di luar sekolah.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah. Laporan keuangan
disusun dan disampaikan ke pihak pemberi dana dan
kalangan internal sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah.
Laporan keuangan disusun dan disampaikan ke pihak
pemberi dana dan kalangan internal sekolah/madrasah
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
adalah rencana biaya yang meliputi penerimaan, penggunaan
dana, dan pengelolaannya dalam memenuhi seluruh kebutuhan
sekolah/madrasah selama satu tahun pelajaran berjalan.
2. Transparan adalah keterbukaan dalam pengelolaan anggaran
sekolah/madrasah untuk menjaga kepercayaan pihak yang
berkepentingan.
3. Akuntabel adalah pengelolaan anggaran yang bersifat terukur
sesuai rencana sekolah/madrasah, prosesnya terbuka dan bisa
dipertanggungjawabkan.
4. Pengelolaan anggaran adalah tindakan yang dilakukan oleh
sekolah/madrasah
dalam
merencanakan,
menggunakan,
mengadministrasikan, dan mengawasi penggunaan keuangan
sekolah/madrasah.
5. Evaluasi diri adalah salah satu bentuk proses analisis kebutuhan
yang
dilakukan
oleh
sekolah/
madrasah
dengan
mengikutsertakan segenap
pemangku kepentingan untuk
-91-
mengetahui kebutuhan prioritas atau kebutuhan pengembangan
dalam penyusunan program kegiatan madrasah pada setiap tahun
anggaran.
6. Laporan keuangan adalah catatan yang memuat siklus
penerimaan dan pembelanjaan keuangan sekolah/madrasah yang
disertai dengan bukti-bukti sah terkait dokumen perencanaan
kegiatan yang dibiayai, bukti kegiatan, dan bukti pembelanjaan
sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Audit adalah aktivitas pemeriksaan pertanggungjawaban
pembelanjaan sekolah/ madrasah berdasarkan program kegiatan
yang telah ditetapkan dan kriteria atau ketentuan pemerintah yang
berlaku disertai kelengkapan bukti yang sah sesuai sistem
keuangan pemerintah atau publik.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 32.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Perencanaan program dan
a. RAPBS;
anggaran pendapatan dan
b. EDS/M; dan
belanja sekolah/madrasah
c. Dokumen rapat
berdasarkan evaluasi diri,
penyusunan
dapat ditelaah dari:
RKS/RKAS/RAP
a. perencanaan anggaran
BS/Pengembang
an Sekolah/
pendapatan belanja
Madrasah.
berdasarkan pada hasil
evaluasi diri
sekolah/madrasah;
b. perencanaan anggaran
pendapatan
sekolah/madrasah yang
berasal dari berbagai
sumber dalam jangka
waktu satu tahun
pelajaran dalam RAPBS
secara komprehensif
(menjadi satu kesatuan;
dan
c. saran dan masukan dari
komite sekolah/madrasah
yang berkaitan dengan
anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah.
2
Realisasi penggunaan program
dan anggaran belanja
dilakukan berdasarkan
perencanaan yang telah
disusun dan disahkan, dapat
ditelaah dari:
a. Laporan kegiatan
pelaksanaan dan
pengawasan
program
sekolah/
madrasah; dan
Hasil
Telaah
Dokumen
-92-
a. penggunaan anggaran
sesuai perencanaan secara
tranparan dan akuntabel;
dan
b. pemantauan penggunaan
anggaran secara ketat
untuk menghindari
kesalahan dan atau
penyelewengan.
3
Realisasi anggaran
pendapatan dan belanja
sekolah/madrasah diaudit
secara internal atau eksternal
dengan hasil baik, dapat
ditelaah dari:
a. keterlibatan komite
sekolah/madrasah dalam
melakukan pengawasan
anggaran
sekolah/madrasah;
b. pelaksanaan audit internal
oleh tim audit yang
dibentuk oleh
sekolah/madrasah atau
audit dari tim audit
eksternal; dan
c. hasil audit anggaran
disampaikan ke pihak yang
berkepentingan.
b. Dokumen audit
pelaksanaan
anggaran/RAPB
S.
a. Laporan
kegiatan
pelaksanaan dan
pengawasan
program
sekolah/
madrasah; dan
b. Dokumen audit
pelaksanaan
anggaran/
RAPBS.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 32.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri, dapat
digali dari:
a. perencanaan anggaran
pendapatan belanja
berdasarkan pada hasil
Evaluasi Diri
sekolah/madrasah;
b. pendapatan sekolah yang
berasal dari berbagai
sumber dalam jangka waktu
satu tahun pelajaran dalam
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru/
Tenaga Perwakilan
Kepen- Orang Tua
didikan
-93-
RAPBS secara komprehensif
(menjadi satu kesatuan;
c. saran dan masukan dari
komite sekolah/madrasah
yang berkaitan dengan
anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah;
dan
d. efisiensi anggaran belanja
2
Realisasi penggunaan anggaran
dan belanja dilakukan
berdasarkan perencanaan yang
telah disusun dan disahkan,
dapat digali dari:
a. penggunaan anggaran
sesuai perencanaan secara,
transparan dan akuntabel;
dan
b. pemantauan penggunaan
anggaran secara ketat untuk
menghindari kesalahan dan
atau penyelewengan.
3
Realisasi Anggaran Pendapatan
dan belanja sekolah/madrasah
diaudit secara internal atau
eksternal dengan hasil baik,
dapat digali dari:
a. keterlibatan komite
sekolah/madrasah dalam
melakukan pengawasan
anggaran;
b. audit internal oleh tim audit
yang dibentuk oleh
sekolah/madrasah atau
audit dari tim audit
eksternal; dan
c. hasil audit anggaran
disampaikan ke pihak yang
berkepentingan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-94-
33. Sekolah/madrasah menyelenggarakan pembinaan kegiatan
kesiswaan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi serta mendapatkan dukungan fasilitas dari
sekolah/madrasah, orang tua dan masyarakat yang
menghasilkan berbagai prestasi.
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler, dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi serta mendapatkan dukungan fasilitas dari
sekolah/madrasah yang menghasilkan berbagai prestasi.
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi serta mendapatkan dukungan fasilitas dari
sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler, tetapi tidak diikutsertakan dalam berbagai
kompetisi.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar kegiatan
kurikuler baik dilaksanakan di dalam atau di luar
sekolah/madrasah yang bertujuan untuk memperkaya dan
memperluas pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa dalam
berbagai bidang.
2. Kompetisi adalah ajang lomba atau pertandingan yang diikuti
siswa untuk pengembangan bakat, potensi dan minat yang dimiliki
siswa.
3. Pembinaan kegiatan kesiswaan adalah kegiatan layanan yang
diselenggarakan oleh sekolah/madrasah kepada siswa yang
bertujuan untuk menumbuh kembangkan bakat, minat,
kreativitas, dan prestasi siswa.
4. Dukungan fasilitas adalah bantuan fasilitas yang diberikan oleh
sekolah/madrasah, orang tua dan/atau masyarakat dalam
berbagai bentuk untuk pelaksanaan pembinaan kesiswaan.
5. Prestasi adalah capaian hasil lomba/pertandingan atau apresiasi
yang diperoleh oleh siswa secara perorangan atau tim terkait
dengan pengembangan kompetensi, bakat, minat, sikap yang
berhasil ditunjukkan oleh siswa sekolah/madrasah.
-95-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 33.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler dapat
ditelaah dari keterlibatan
guru, tenaga
kependidikan, dan pihak
lain dalam pembinaan
ekstrakurikuler.
Dokumen
program/kegiatan
ekstrakurikuler.
2
Keikutsertaan siswa
dalam berbagai kompetisi
dapat ditelaah dari
keterlibatan dalam
mengikuti kompetisi.
Surat tugas pembina
dan tim
lomba/kompetisi.
3
Prestasi siswa dapat
ditelaah dari
kemampuan berprestasi
pada ajang kompetisi
yang diikuti.
Bukti prestasi (Piagam
dan/atau Piala).
Hasil Telaah
Dokumen
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 33.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Penyelenggaraan
kegiatan
ekstrakurikuler, dapat
digali dari:
a. program
ekstrakurikuler
sekolah/madrasah;
b. evaluasi dan
perbaikan dalam
penyelenggaraan
kegiatan
ekstrakurikuler di
sekolah/ madrasah;
dan
c. keikutsertaan siswa
dalam berbagai
kompetisi.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
Tidak diisi
Siswa
-96-
2
3
Dukungan dari
sekolah/madrasah,
orang tua, dan
masyarakat, dapat
digali dari:
a. dukungan fisik
maupun nonfisik
yang optimal dari
sekolah/madrasah
untuk kegiatan
ekstrakurikuler;
b. dukungan fisik
maupun nonfisik
yang optimal dari
orang tua untuk
kegiatan
ekstrakurikuler;
dan
c. dukungan fisik
maupun nonfisik
yang optimal dari
masyarakat untuk
kegiatan
ekstrakurikuler.
Tidak
diisi
Prestasi siswa dapat
digali dari
penghargaan yang
diterima dari berbagai
kompetisi
ekstrakurikuler.
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-97-
34. Sekolah/madrasah memberikan layanan bimbingan dan konseling
siswa dalam bidang pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut,
dan karier untuk mendukung pencapaian dan pengembangan
prestasi.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah memberikan layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang pribadi, sosial, akademik,
pendidikan lanjut, dan/atau karier untuk mendukung
pencapaian dan pengembangan prestasi secara berkelanjutan
dengan dukungan SDM yang berkualitas.
Sekolah/madrasah berusaha memberikan layanan
bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi, sosial,
akademik, pendidikan lanjut, dan/atau karier yang
diselenggarakan secara berkelanjutan dengan dukungan
SDM terbatas.
Sekolah/madrasah berusaha memberikan layanan
bimbingan dan konseling namun belum meliputi semua
aspek (bidang pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut,
dan/atau karier).Dukungan sumber daya belum sesuai
dengan kebutuhan.
Layanan/bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi,
sosial, akademik, pendidikan lanjut, dan/atau karier siswa
belum menjadi komitmen sekolah serta tidak didukung oleh
sumber daya sesuai bidang keahliannya.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Layanan bimbingan dan konseling adalah program layanan
pengembangan diri siswa baik secara individu maupun kelompok
untuk memahami potensi diri, sosial dan karier siswa menuju
dewasa dan keberhasilan belajar di sekolah/madrasah.
2. Bimbingan pribadi adalah bantuan yang diberikan kepada individu
untuk memecahkan masalah yang sangat kompleks dan bersifat
rahasia/pribadi seperti masalah keluarga, persahabatan, cita-cita,
dan sebagainya.
3. Bimbingan sosial adalah bimbingan yang diberikan oleh seorang
ahli kepada individu atau kelompok dalam membantu menghadapi
dan memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri,
menghadapi konflik dan pergaulan.
4. Bimbingan akademik adalah layanan bimbingan yang diberikan
kepada siswa untuk membentuk kebiasaan belajar yang baik,
mengembangkan rasa ingin tahu dan menumbuhkan motivasi
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan prestasi belajar.
5. Bimbingan pendidikan lanjut dan karier adalah suatu usaha yang
dilakukan untuk membantu individu (peserta didik) dalam
mengembangkan potensi dirinya dalam melanjutkan pendidikan
dan mempersiapkan suatu pekerjaan.
-98-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 34.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pribadi, dapat ditelaah dari:
a. program layanan BK bidang
pengembangan pribadi
secara klasikal dan
individual; dan
b. laporan layanan BK bidang
pengembangan pribadi
secara klasikal dan
individual.
a. Dokumen
program
layanan BK
bidang
pengembangan
pribadi; dan
b. Dokumen
laporan layanan
BK bidang
pengembangan
pribadi.
2
Layanan bimbingan dan
a. Dokumen
konseling dalam bidang sosial,
program
dapat ditelaah dari:
layanan BK
a. program layanan BK bidang
bidang sosial;
sosial secara klasikal dan
dan
individual; dan
b. Dokumen
b. laporan layanan BK bidang
laporan layanan
sosial secara klasikal dan
BK bidang
individual.
sosial.
3
Layanan bimbingan dan
a. Dokumen
konseling dalam bidang
program
akademik, dapat ditelaah dari:
layanan BK
a. program layanan
bidang
bimbingan akademik secara
akademik; dan
klasikal dan individual; dan b. Dokumen
b. laporan layanan bimbingan
laporan layanan
akademik secara klasikal
BK bidang
dan individual.
akademik.
4
Layanan bimbingan/dan
konseling dalam bidang
pendidikan lanjut/dan karier,
dapat ditelaah dari:
a. program layanan BK
pendidikan lanjut dan/atau
karier secara klasikal dan
individual; dan
b. laporan layanan BK
pendidikan lanjut dan/atau
karier secara klasikal dan
individual.
No
a. Dokumen
program
layanan BK
bidang
pendidikan
lanjut dan/atau
karier; dan
b. Dokumen
laporan layanan
BK bidang
pendidikan
lanjut dan/atau
karier.
Hasil
Telaah
Dokumen
-99-
2. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 34.2 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
1
Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
pengembangan pribadi dapat digali dari
pelaksanaan BK bidang pengembangan pribadi
secara klasikal dan individual.
Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
sosial dapat digali dari pelaksanaan BK bidang
sosial secara klasikal dan individual.
Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
akademik dapat digali dari pelaksanaan BK bidang
akademik secara klasikal dan individual.
Layanan bimbingan dan konseling dalam
pendidikan lanjut dan/atau karier dapat digali dari
pelaksanaan BK bidang pendidikan lanjut dan/atau
karier secara klasikal dan individual.
2
3
4
Hasil
Observasi
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 34.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pengembangan pribadi
siswa, dapat digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan pribadi
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
pribadi siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan pribadi
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual.
Kepala/
Wakil
Kepala
PerGuru
wakilan
BK/Wali
Orang
Kelas
Tua
Siswa
-100-
2
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pengembangan sosial
siswa, dapat digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan sosial
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
sosial siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan sosial
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual.
3
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
akademik siswa, dapat
digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
akademik siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
akademik siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
akademik siswa, baik
secara klasikal
maupun individual.
-101-
4
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pendidikan lanjut
dan/atau karier, dapat
digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
pendidikan lanjut
dan/atau karier, baik
secara klasikal
maupun individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
pendidikan lanjut
dan/atau karier, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
pendidikan lanjut
dan/atau karier, baik
secara klasikal
maupun individual.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
35. Sekolah/madrasah melaksanakan Penjaminan Mutu Internal
Sekolah/Madrasah setiap tahun terkait pencapaian standar
nasional pendidikan, yang meliputi kegiatan: pelaksanaan evaluasi
diri sekolah/madrasah (EDS/M), penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) yang merujuk pada rapor
mutu.
LEVEL
4
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M dengan merujuk
rapor mutu dan hasil EDS/M, melakukan evaluasi
pelaksanaan program dalam RKA-S/M, menyusun
-102-
3
2
1
rencana perbaikan RKA-S/M tahun berikutnya, dan
melakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan.
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M dengan merujuk
rapor mutu dan hasil EDS/M, serta melakukan evaluasi
pelaksanaan program dalam RKA-S/M.
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M dengan merujuk
rapor mutu dan hasil EDS/M.
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M tanpa
memperhatikan rapor mutu dan hasil EDS/M.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Penjaminan mutu internal adalah program sekolah/madrasah
yang melibatkan warga sekolah/madrasah untuk memastikan
terpenuhi dan terlaksananya standar layanan pendidikan yang
telah ditetapkan sekolah/madrasah terhadap kelangsungan
proses penyelenggaraan sekolah/madrasah.
2. RKA-S/M adalah dokumen program dan anggaran yang perlu
dilaksanakan oleh sekolah/madrasah dalam jangka waktu satu
tahun ke depan untuk mencapai tujuan sekolah/madrasah.
3. Rapor mutu adalah gambaran capaian kinerja satuan pendidikan
terhadap standar nasional pendidikan dalam kurun waktu yang
ditetapkan sekolah/madrasah.
4. Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M) adalah suatu proses
evaluasi yang bersifat internal dengan melibatkan pemangku
kepentingan
untuk
melihat/mengetahui
kinerja
sekolah/madrasah pada tahun berjalan berdasarkan indikator
Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya dapat digunakan
sebagai dasar penyusunan RK-S/M dan RKA-S/M tahun
berikutnya
untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan
di
sekolah/madrasah secara konsisten dan berkelanjutan, serta
sebagai masukan bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat
kabupaten/kota.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 35.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Penyusunan RKA-S/M
berdasarkan EDS/M yang
merujuk peta mutu, dapat
ditelaah dari:
a. evaluasi diri berdasarkan
rapor mutu
sekolah/madrasah; dan
b. penyelarasan antara RKAS/M dengan hasil EDS/M.
Nama Dokumen
a. Dokumen evaluasi
diri
sekolah/madrasah;
dan
b. Dokumen RKAS/M dan dokumen
EDS/M.
Hasil
Telaah
Dokumen
-103-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 35.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Komite
Sekolah/
Madrasah
Penyusunan program perbaikan dan
pelaksanaannya, dapat digali dari:
a. program perbaikan berkelanjutan
berdasarkan rekomendasi evaluasi
program; dan
b. tindakan perbaikan yang dapat
dilakukan sesegera mungkin.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-104-
B. BUTIR PEMENUHAN RELATIF
1. Kualifikasi akademik guru minimum sarjana (S1) atau diploma empat
(D4).
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
90%-100% guru berpendidikan S1/D4.
80%-<90% guru berpendidikan S1/D4.
70%-<80% guru berpendidikan S1/D4.
Kurang dari 70% guru berpendidikan S1/D4.
PETUNJUK TEKNIS
Perhitungan persentase diperoleh dari:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑆1/𝐷4
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑟𝑢
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan perhitungan di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
2. Guru yang memiliki sertifikat pendidik.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
85%-100% memiliki sertifikat pendidik.
70%-<85% memiliki sertifikat pendidik.
55%-<70% memiliki sertifikat pendidik.
Kurang dari 55 % memiliki sertifikat pendidik.
PETUNJUK TEKNIS
Perhitungan persentase diperoleh dari:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑟𝑢
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan perhitungan di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
3. Guru yang mengajar sesuai latar belakang pendidikan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
85%-100% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
70%-<85% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
55%-<70% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
Kurang dari 55 % mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
-105-
PETUNJUK TEKNIS
Perhitungan persentase diperoleh dari:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑙𝑎𝑡𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 (𝑟𝑢𝑚𝑝𝑢𝑛)
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑟𝑢
Catatan: Dihitung berdasarkan mata pelajaran kurikulum nasional.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan perhitungan di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
4. Sekolah/madrasah memiliki kepala tenaga administrasi yang
memenuhi syarat sesuai ketentuan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan pengalaman
minimal 4 (empat) tahun atau D3 dengan pengalaman minimal 8
(delapan) tahun, dan memiliki sertifikat.
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan pengalaman 2-3
tahun atau D3 dengan pengalaman kurang dari 5-7 tahun, dan
memiliki sertifikat.
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan pengalaman
minimal 4 (empat) tahun atau D3 dengan pengalaman minimal 8
(delapan) tahun, dan tidak memiliki sertifikat.
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan pengalaman 2-3
tahun atau D3 dengan pengalaman kurang dari 5-7 tahun, dan tidak
memiliki sertifikat atau berpendidikan dibawah D3.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
5. Sekolah/madrasah memiliki kepala perpustakaan yang memenuhi syarat
sesuai ketentuan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman minimal 3
(tiga) tahun atau jalur tenaga kependidikan minimal D2 dengan
pengalaman minimal 4 (empat) tahun, dan memiliki sertifikat.
Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman minimal 1-2
tahun atau jalur tenaga kependidikan minimal D2 dengan
pengalaman 1-3 tahun, dan memiliki sertifikat.
Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman minimal 3
(tiga) tahun atau jalur tenaga kependidikan minimal D2 dengan
pengalaman minimal 4 (empat) tahun, dan tidak memiliki sertifikat.
Di luar ketentuan (2), (3) dan (4).
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
-106-
6. Jumlah rombongan belajar.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Jumlah siswa per rombongan belajar maksimum 32 siswa.
Jumlah siswa per rombongan belajar sebanyak 32-34 siswa.
Jumlah siswa per rombongan belajar sebanyak 35-36 siswa.
Jumlah siswa per rombongan melebihi 36 siswa.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
7. Bangunan sekolah/madrasah memiliki instalasi listrik dengan daya
yang mencukupi kebutuhan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Memiliki daya 2200 watt atau lebih.
Memiliki daya 1300 watt.
Memiliki daya 900 watt.
Memiliki daya di bawah 900 watt.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
8. Ruangan penunjang yang cukup.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Memiliki ruang kepala sekolah/madrasah, guru, administrasi, UKS,
BK, ibadah, dan OSIS.
Memiliki ruang kepala sekolah/madrasah, guru, administrasi, ibadah,
dan memiliki 1-2 ruang di antara ruang UKS, BK, dan OSIS.
Memiliki ruang kepala sekolah/madrasah, guru, administrasi, ibadah,
tidak memiliki ruang UKS, BK, dan OSIS.
Tidak memiliki salah satu dari ruang kepala sekolah/madrasah, guru
atau administrasi.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
-107-
9. Sekolah/madrasah memiliki WC/jamban.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Minimum terdapat 1 (satu) unit jamban untuk kurang dari 40
siswa pria, 1 (satu) unit jamban untuk kurang dari 30 siswa
wanita
Minimum terdapat 1 (satu) unit jamban untuk setiap 40 siswa
pria, 1 (satu) unit jamban untuk setiap 30 siswa wanita
Minimum terdapat 1 (satu) unit jamban untuk setiap 40 siswa
Terdapat 1 (satu) jamban
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
-108-
C. TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
I. TEKNIK PENSKORAN
Penilaian akhir akreditasi didasarkan hasil dari penilaian terhadap indikator
pemenuhan relatif (IPR) dan penilaian indikator kinerja hasil visitasi asesor
dengan menggunakan instrumen akreditasi. Skor IPR memiliki bobot sebesar
15%, sedangkan skor indikator kinerja sebesar 85%.
1. Penskoran Indikator Pemenuhan Relatif (IPR).
Indikator Pemenuhan Relatif (IPR) untuk jenjang SMP/MTs terdiri atas 9
(sembilan) butir pernyataan di mana masing-masing butir memiliki bobot
yang sama. Setiap butir memiliki 4 (empat) pilihan jawaban yang masingmasing memiliki skor 1, 2, 3, dan 4, sehingga skor maksimum IPR untuk
jenjang SMP/MTs sebesar 9 x 4 = 36. Skor IPR hasil perolehan dari 9
(sembilan) butir pernyataan dalam satuan 100 dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
9
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑃𝑅 = ∑
𝑖=1
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝐼𝑃𝑅 𝑘𝑒 − 𝑖
× 100
36
2. Penskoran Butir Kinerja dari Instrumen Akreditasi.
Instrumen akreditasi SMP/MTs terdiri atas 4 (empat) komponen yang
mencakup 35 (tiga puluh lima) butir inti yang masing-masing memiliki 4
(empat) pilihan jawaban. Setiap butir memiliki bobot yang sama. Jumlah
butir dan bobot komponen instrumen akreditasi SMP/MTs ditunjukkan
pada Tabel C.1.
Tabel C.1 Jumlah Butir dan Bobot Komponen Instrumen Akreditasi
SMP/MTs
No.
1
2
3
4
Komponen
Mutu Lulusan
Proses Pembelajaran
Mutu Guru
Manajemen Sekolah/Madrasah
Jumlah
Nomor
Butir Inti
1-11
12-18
19-22
23-35
Jumlah
Butir
11
7
4
13
35
Bobot
Komponen
35
29
18
18
100
Seluruh butir pernyataan dalam instrumen merupakan pernyataan
tertutup masing-masing dengan empat pilihan jawaban dengan skor 4, 3,
2, dan 1 (skor minimum=1 dan maksimum=4).
Jumlah skor maksimum untuk masing-masing komponen akreditasi
diperoleh dengan rumus:
𝐶𝑀𝑎𝑘𝑠 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 = 4 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
-109-
Jumlah skor maksimum untuk masing-masing komponen akreditasi
SMP/MTs, disajikan pada Tabel C.2.
Tabel C.2 Jumlah Skor Maksimum Masing-masing Komponen
No
Komponen Akreditasi
1
2
3
4
Mutu Lulusan
Proses Pembelajaran
Mutu Guru
Manajemen Sekolah/Madrasah
Skor Butir
Maksimum
4
4
4
4
Jumlah
Butir
11
7
4
13
Jumlah Skor
Maksimum
44
28
16
52
Langkah-langkah penghitungan skor akhir akreditasi sebagai berikut:
a. Lakukan penghitungan skor perolehan hasil visitasi untuk masingmasing komponen dengan rumus:
𝑘
𝐶𝑖 = ∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑘𝑒 − 𝑗 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖
𝑗=1
Catatan:
Ci = Jumlah skor perolehan komponen ke-i
k = banyaknya butir pada setiap komponen
b. Hitung skor komponen akreditasi dengan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖 =
𝐶𝑖
𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠
× 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖
c. Hitunglah skor total komponen dengan cara menjumlahkan seluruh
skor komponen akreditasi dari komponen mutu lulusan, proses
pembelajaran, mutu guru, dan manajemen sekolah/madrasah.
4
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 = ∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐾𝑒 − 𝑖
3. Nilai Akhir Akreditasi
𝑖=1
Nilai Akhir (NA) akreditasi dihitung berdasarkan skor IPR dan skor
total komponen sesuai dengan bobot masing-masing sehingga NA
dihitung dengan rumus:
𝑁𝐴 = (0,15 × 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑃𝑅) + (0,85 × 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛)
-110-
II.
PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
Sekolah/madrasah memperoleh peringkat akreditasi sebagai berikut:
1. Peringkat akreditasi A (Unggul) jika sekolah/madrasah memperoleh
nilai akhir akreditasi sebesar 91 sampai dengan 100 (91< NA < 100).
2. Peringkat akreditasi B (Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai
akhir akreditasi sebesar 81 sampai dengan 90 (81 < NA < 90).
3. Peringkat akreditasi C (Cukup) jika sekolah/madrasah memperoleh
nilai akhir akreditasi sebesar 71 sampai dengan 80 (71 < NA < 80).
4. Tidak Terakreditasi (TT) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai
akhir akreditasi di bawah 71.
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
NADIEM ANWAR MAKARIM
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
SALINAN
LAMPIRAN III
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 209/P/2021
TENTANG
KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI
SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH
A. BUTIR KINERJA INTI
I. MUTU LULUSAN
1.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin dalam berbagai situasi.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku disiplin yang membudaya
berdasarkan tata tertib sekolah/madrasah dan mendapat
pengakuan atas prestasi kedisiplinan.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib
sekolah/madrasah dan mendapat pengakuan atas prestasi
kedisiplinan.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib
sekolah/madrasah namun terbatas di sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib
sekolah/madrasah namun terbatas di kelas.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Disiplin merupakan ketaatan dan kepatuhan terhadap tata tertib
(dalam bentuk disiplin waktu, berpakaian, dan kepatuhan
terhadap aturan) yang dipercaya merupakan indikator kewajiban
siswa kepada sekolah/madrasah.
2. Membudaya adalah terwujudnya tindakan yang menjadi
kebiasaan sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang
didasarkan pada nilai-nilai tertentu.
-2-
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 1.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Kedisiplinan waktu, dapat dilihat dari:
a. kedisiplinan kehadiran di sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan kehadiran di kelas; dan
c. kedisiplinan kehadiran dalam kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah/madrasah.
Kedisiplinan berpakaian, dapat dilihat dari:
a. kedisiplinan siswa berpakaian seragam
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan siswa berpakaian olah raga;
c. kedisiplinan siswa berpakaian seragam lain
yang ditetapkan; dan
d. kedisiplinan siswa berpakaian praktik.
Kepatuhan terhadap tata tertib sekolah/madrasah,
dapat dilihat dari:
a. kepatuhan terhadap tata tertib di dalam
ruangan (kelas, laboratorium, bengkel,
workshop, perpustakaan, terapi, UKS, BK,
tempat ibadah, jamban, dan kantin);
b. kepatuhan terhadap tata tertib di luar ruangan
(lapangan olah raga, halaman, taman, tempat
parkir, kolam renang); dan
c. kepatuhan terhadap tata tertib lain yang
ditetapkan sekolah/madrasah (tidak membawa
HP, make-up, merokok).
2
3
Hasil
Observasi
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 1.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Kedisiplinan waktu,
dapat ditelaah dari:
a. kedisiplinan
kehadiran siswa di
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan
kehadiran siswa di
kelas; dan
c. kedisiplinan
kehadiran dalam
kegiatan
ekstrakurikuler di
sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
a. Tata tertib dan
penegakannya yang
mencakup hak,
kewajiban,
penghargaan, dan
sanksi (antara lain
sistem poin);
b. Buku piket yang berisi
keterlambatan siswa
dan ketidakhadiran
siswa di
sekolah/madrasah; dan
c. Catatan guru/wali kelas
dan tenaga
kependidikan yang
Hasil
Telaah
Doku
men
-3-
2
3
Kedisiplinan berpakaian,
dapat ditelaah dari:
a. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan siswa
berpakaian olah
raga;
c. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam
lain yang
ditetapkan; dan
d. kedisiplinan siswa
berpakaian praktik.
a.
b.
c.
Kepatuhan terhadap tata a.
tertib
sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. kepatuhan terhadap
tata tertib di dalam
b.
ruangan (kelas,
laboratorium,
bengkel, workshop,
perpustakaan,
terapi, UKS, BK,
tempat ibadah,
jamban, dan
kantin);
b. kepatuhan terhadap
tata tertib di luar
ruangan (lapangan
olah raga, halaman,
taman, tempat
parkir, kolam
renang); dan
c. kepatuhan terhadap
tata tertib lain yang
ditetapkan
sekolah/madrasah
(tidak membawa HP,
make-up, merokok).
memuat kedisiplinan
waktu siswa.
Tata tertib sekolah/
madrasah dan
penegakannya yang
mencakup hak,
kewajiban,
penghargaan, dan
sanksi (antara lain
sistem poin);
Buku piket yang
memuat catatan
ketidakdisiplinan siswa
berpakaian; dan
Catatan guru/wali kelas
dan tenaga
kependidikan yang
berisi ketidakdisiplinan
siswa berpakaian.
Buku piket yang
mencakup penegakan
tata tertib dan catatan
kepatuhan penegakan
sanksi siswa; dan
Catatan guru/wali kelas
dan tenaga
kependidikan yang berisi
ketidakpatuhan siswa
terhadap tata tertib
sekolah/madrasah.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 1.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Kedisiplinan waktu, dapat
digali dari:
Hasil Wawancara
Perwaki
Kepala/
lan
Wakil
Guru
Orang
Kepala
Tua
Tidak
diisi
Siswa
-4-
2
3
a. kedisiplinan kehadiran
siswa di sekolah/
madrasah;
b. kedisiplinan kehadiran
siswa di kelas; dan
c. kedisiplinan kehadiran
dalam kegiatan
ekstrakurikuler di
sekolah/madrasah.
Kedisiplinan berpakaian,
dapat digali dari:
a. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan siswa
berpakaian olah raga;
c. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam lain
yang ditetapkan; dan
d. kedisiplinan siswa
berpakaian praktik.
Kepatuhan terhadap tata
tertib sekolah/madrasah,
dapat digali dari:
a. kepatuhan terhadap tata
tertib di dalam ruangan
(kelas, laboratorium,
bengkel, workshop,
perpustakaan, terapi,
UKS, BK, tempat ibadah,
jamban, dan kantin);
b. kepatuhan terhadap tata
tertib di luar ruangan
(lapangan olah raga,
halaman, taman, tempat
parkir, kolam renang);
dan
c. kepatuhan terhadap tata
tertib lain yang
ditetapkan
sekolah/madrasah (tidak
membawa HP, make-up,
merokok).
Tidak
diisi
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui
observasi, telaah dokumen, dan wawancara, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-5-
2.
Siswa menunjukkan perilaku religius dalam aktivitas di sekolah/
madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku religius yang membudaya
sesuai ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan perilaku religius sesuai ajaran agama
dan kepercayaan yang dianutnya dalam kehidupan seharihari di sekolah/madrasah.
Siswa belum konsisten menunjukkan perilaku religius sesuai
ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah/madrasah.
Siswa berperilaku religius karena mematuhi tata tertib
sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Perilaku religius adalah ketaatan/kepatuhan dalam menjalankan
ajaran agama/kepercayaan yang dianutnya, bersikap toleran, dan
menjaga kerukunan hidup antarpemeluk agama/kepercayaan.
2. Membudaya adalah terwujudnya kebiasaan sehari-hari secara
konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan pada nilai-nilai
tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 2.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Perilaku religius siswa, dapat dilihat dari:
a. kebiasaan berdoa pada setiap awal dan akhir
pembelajaran/ujian;
b. kebiasaan mengucapkan salam;
c. kepedulian sosial; dan
d. kepedulian lingkungan.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 2.2. Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Perilaku religius siswa,
dapat ditelaah dari:
a. kebiasaan berdoa
pada setiap awal dan
akhir
pembelajaran/ujian;
b. kebiasaan
mengucapkan salam;
Nama Dokumen
Laporan kegiatan
pembiasaan
perilaku religius
siswa yang
mencakup
agenda/jadwal dan
jenis kegiatan.
Hasil Telaah
Dokumen
-6-
2
c. kepedulian sosial; dan
d. kepedulian
lingkungan.
Sikap toleran dan
kerukunan hidup
antarpemeluk
agama/kepercayaan,
dapat ditelaah dari:
a. perilaku menghargai
dan menghormati hak
dan kewajiban;
b. perilaku saling
membantu dan
menolong;
c. perilaku menjaga
keharmonisan dan
perdamaian; dan
d. tidak memaksakan
kehendak untuk
memeluk agama
tertentu.
Catatan guru
tentang sikap
toleran dan
kerukunan hidup
antarpemeluk
agama/
kepercayaan.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 2.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Perilaku religius siswa, dapat
digali dari:
a. kebiasaan berdoa pada setiap
awal dan akhir
pembelajaran/ujian;
b. kebiasaan mengucapkan
salam;
c. kepedulian sosial; dan
d. kepedulian lingkungan.
Partisipasi siswa dalam kegiatan
ibadah, dapat digali dari:
a. pelaksanaan ibadah Agama
Islam;
b. pelaksanaan ibadah Agama
Kristen Katolik;
c. pelaksanaan ibadah Agama
Kristen Protestan;
d. pelaksanaan ibadah Agama
Hindu;
e. pelaksanaan ibadah Agama
Buddha;
f. pelaksanaan ibadah Agama
Konghucu; dan
g. pelaksanaan ibadah
penghayat kepercayaan.
Hasil Wawancara
Guru
Siswa
-7-
3
Sikap toleran dan kerukunan
hidup antarpemeluk
agama/kepercayaan, dapat
digali dari:
a. perilaku menghargai dan
menghormati hak dan
kewajiban;
b. perilaku saling membantu
dan menolong;
c. perilaku menjaga
keharmonisan dan
perdamaian; dan
d. perilaku tidak memaksakan
kehendak untuk memeluk
agama tertentu.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui
observasi, telaah dokumen, dan wawancara, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
3.
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung jawab dalam
aktivitas di sekolah/madrasah
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung
jawab yang membudaya dalam aktivitas sehari-hari di
sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung
jawab dalam pembelajaran di kelas.
Siswa belum konsisten menunjukkan perilaku tangguh dan
bertanggung jawab dalam pembelajaran di kelas.
Siswa belum menunjukkan perilaku tangguh dan
bertanggung jawab.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Tangguh adalah sikap kuat pendirian, tidak mudah dikalahkan,
tabah, dan tahan (kukuh).
2. Bertanggung jawab adalah sikap menanggung segala sesuatu dari
bagian risiko pekerjaan sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
-8-
3. Membudaya adalah terwujudnya kebiasaan sehari-hari secara
konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan pada nilai-nilai
tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumentasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 3.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah
dan Indikator
1
Perilaku tangguh, dapat
ditelaah dari:
a. pengerjaan tugas
selalu tepat waktu;
b. belajar dengan
penuh semangat;
dan
c. tidak mudah
menyerah/putus
asa.
2
Perilaku bertanggung
jawab dalam
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
a. pelaksanaan
pekerjaan tanpa
disuruh; dan
b. pelaporan setiap
pekerjaan yang
dilakukan.
Nama Dokumen
a. Portofolio tugas
dalam
pembelajaran yang
mencakup materi
dan nilai yang
diperoleh siswa;
dan
b. Laporan
pelaksanaan
kegiatan ekstra
kurikuler yang
mencakup jenis
kegiatan,
partisipasi siswa,
dan dokumentasi
kegiatan.
a. Portofolio tugas
dalam pembelajaran
yang mencakup
materi dan nilai
yang diperoleh
siswa; dan
b. Laporan
pelaksanaan
kegiatan ekstra
kurikuler yang
mencakup jenis
kegiatan, partisipasi
siswa, dan
dokumentasi
kegiatan.
Hasil
Telaah
Dokumen
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 3.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Perilaku tangguh, dapat
digali dari:
a. pengerjaan tugas selalu
tepat waktu;
Hasil Wawancara
Kepala/
Guru
Siswa
Wakil Kepala
-9-
2
b. belajar dengan penuh
semangat; dan
c. tidak mudah
menyerah/putus asa.
Perilaku bertanggung
jawab dalam pembelajaran,
dapat digali dari:
a. pelaksanaan pekerjaan
tanpa disuruh; dan
b. pelaporan setiap
pekerjaan yang
dilakukan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
4.
Siswa terbebas dari perundungan (bully) di sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa membudayakan praktik bebas dari perundungan dan
berperan aktif dalam program pencegahan perundungan di
sekolah/madrasah.
Siswa bebas dari praktik perundungan di sekolah/madrasah.
Siswa melakukan/mengalami perundungan meskipun
sekolah/madrasah telah melakukan upaya pencegahan.
Siswa melakukan/mengalami perundungan namun
sekolah/madrasah tidak melakukan upaya pencegahan.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Perundungan (bully) adalah tindakan menyakiti atau membuat
orang lain tidak nyaman, baik dalam bentuk kekerasan verbal,
sosial, fisik, seksual, atau daring (cyber bullying); seperti
mengolok-olok, mengucilkan, menyebarkan gosip, mengancam,
mendorong, memukul, menendang, menjambak, mencuri atau
merusak barang milik korban, postingan pesan menghina,
membagikan
foto/video
memalukan,
pelecehan
seksual.
Tindakan perundungan dapat dilakukan oleh sekelompok orang
atau perorangan yang merasa lebih kuat secara fisik dan mental
daripada korban.
2. Membudayakan adalah melakukan sesuatu sebagai kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
-10-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 4.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah
dan Indikator
Perundungan yang
dilakukan/dialami
siswa, dapat ditelaah
dari praktik
perundungan fisik,
verbal, sosial, seksual,
atau dunia maya.
Pencegahan
perundungan, dapat
ditelaah dari kegiatan
pencegahan
perundungan fisik,
verbal, sosial, seksual,
atau dunia maya.
Nama Dokumen
Catatan guru/wali
kelas yang mencakup
jenis perundungan
yang terjadi, bentuk
pembinaan yang
diberikan, dan jenis
sanksi yang diberikan.
a. Laporan kegiatan
pencegahan
perundungan yang
mencakup agenda,
panduan, dan
partisipasi siswa;
dan
b. Media afirmasi
dalam bentuk
poster/banner/spa
nduk/ leaflet.
Hasil Telaah
Dokumen
2. Pengisian Angket:
Pilih beberapa perwakilan siswa per tingkatan secara acak untuk
mengisi angket. Sebelum mengisi angket, jelaskan secara singkat
apa yang dimaksud dengan perundungan (bully) dan contohcontohnya. Selanjutnya, mereka diminta untuk mengisi angket
tanpa menuliskan identitas mereka di lembar jawaban.
Tabel Kerja 4.2 Pengumpulan Data Angket
No
1
2
3
Pertanyaan
Apakah kamu
pernah mendapat
penjelasan tentang
bully (seperti
mengejek,
menghina,
memalak, atau
pelecehan seksual)
dari sekolah/
madrasah?
Pernahkah kamu
dilatih atau diberi
tahu bagaimana
cara menghindari
bully?
Pernahkah kamu
di-bully di
sekolah/
madrasah?
Pilih jawaban
yang sesuai
Skor
Ya Tidak
Ya=1; Tidak=0
Ya Tidak
Ya=1; Tidak=0
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Jumlah
-11-
4
5
6
7
8
Pernahkah kamu
mem-bully
seseorang di
sekolah/madrasah
mu?
Pernahkah kamu
di-bully melalui
media sosial (FB,
twitter, Instagram,
tik tok, dll)?
Pernahkah kamu
mem-bully melalui
media sosial (FB,
twitter, Instagram,
tik tok, dll)?
Kalau kamu
menyaksikan
temanmu
mengalami
tindakan bully,
apakah kamu
berani
menolongnya?
Kalau kamu dibully, misalnya
diejek, dilecehkan,
dipaksa memberi
uang, atau
disakiti, apa yang
kamu lakukan?
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=1; Tidak=0
Tidak
peduli/
menghindar
Melaporkan/
melawan
Tidak peduli/
menghindar=0
; Melaporkan/
melawan=1
Total
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 4.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Pencegahan perundungan di
sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. jenis kegiatan; dan
b. partisipasi siswa.
Jenis perundungan yang
dilakukan atau dialami
siswa, dapat digali dari:
perundungan fisik, verbal,
sosial, seksual, atau dunia
maya.
Penanganan perundungan
di sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. bentuk pembinaan; dan
b. jenis sanksi.
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
-12-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
5.
Siswa menunjukkan keterampilan berkomunikasi sesuai
karakteristik keterampilan abad ke-21
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa telah menunjukkan budaya berkomunikasi yang efektif
dan beretika secara lisan dan tulisan melalui berbagai media
yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan beretika secara lisan dan tulisan melalui berbagai
media yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan beretika secara lisan dan tulisan dengan media
tertentu di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan beretika secara lisan dan tulisan dengan media
tertentu di dalam sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Berkomunikasi efektif adalah kemampuan seseorang dalam
menyampaikan dan menerima ide, pikiran, pengetahuan,
dan/atau informasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat
sehingga tujuan komunikasi tercapai.
2. Berkomunikasi yang beretika adalah komunikasi lisan dan tulis
sesuai tatakrama dan kesantunan dalam berbahasa.
3. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
-13-
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 5.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Keterampilan berkomunikasi yang efektif dan
beretika secara lisan dalam pembelajaran yang
ditunjukkan dengan hasil karya, dapat dilihat dari:
a. keterampilan bertanya dan menjawab;
b. keterampilan mengemukakan pendapat;
c. keterampilan melakukan presentasi; dan
d. keterampilan memanfaatkan TIK (multimedia).
Keterampilan berkomunikasi yang efektif dan
beretika secara tertulis dalam pembelajaran yang
ditunjukkan dengan hasil karya, dapat dilihat dari:
a. keterampilan membuat kalimat efektif;
b. keterampilan membuat paragraf efektif;
c. keterampilan membuat karya tulis; dan
d. keterampilan membuat tulisan di media
elektronik/cetak.
2
Hasil
Observasi
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 5.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterampilan
berkomunikasi yang efektif
dan beretika secara lisan
dalam pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler,
dapat ditelaah dari:
a. keterampilan bertanya
dan menjawab;
b. keterampilan
mengemukakan
pendapat;
c. keterampilan
melakukan presentasi;
dan
d. keterampilan
memanfaatkan TIK
(multimedia).
Keterampilan
berkomunikasi yang efektif
dan beretika secara tertulis
dalam pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler,
dapat ditelaah dari:
a. keterampilan membuat
kalimat efektif;
b. keterampilan membuat
paragraf efektif;
Nama Dokumen
a. Portofolio/tugas
yang mencakup
tugas melalui media
daring, media
luring, dan Nilai
yang diperoleh
siswa; dan
b. Laporan hasil karya
dan prestasi terkait
keterampilan
berkomunikasi yang
efektif secara lisan.
a. Portofolio/tugas
yang mencakup
tugas melalui media
daring, media uring,
dan nilai yang
diperoleh siswa; dan
b. Laporan hasil karya
dan prestasi terkait
keterampilan
berkomunikasi yang
Hasil
Telaah
Dokumen
-14-
c. keterampilan membuat
karya tulis; dan
d. keterampilan membuat
tulisan di media
elektronik/cetak.
efektif secara
tertulis.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 5.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Keterampilan berkomunikasi
yang efektif secara lisan dalam
pembelajaran dan kegiatan
ekstrakurikuler, dapat digali
dari:
a. keterampilan bertanya dan
menjawab;
b. keterampilan
mengemukakan pendapat;
c. keterampilan melakukan
presentasi; dan
d. keterampilan memanfaatkan
TIK.
Keterampilan berkomunikasi
yang efektif secara tertulis
dalam pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler, dapat
digali dari:
a. keterampilan membuat
kalimat efektif;
b. keterampilan membuat
paragraf efektif;
c. keterampilan membuat
karya tulis; dan
d. keterampilan membuat
tulisan di media
elektronik/cetak.
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil
Guru
Siswa
Kepala
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-15-
6.
Siswa menunjukkan keterampilan berkolaborasi sesuai
karakteristik keterampilan abad ke-21
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa telah menunjukkan budaya berkolaborasi yang
terprogram dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler serta penggunaan sumber daya belajar.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkolaborasi
dengan dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler serta penggunaan sumber daya belajar.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkolaborasi
dengan dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler secara terbatas.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkolaborasi
dengan dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran secara terbatas.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kolaborasi adalah kemampuan siswa dalam bekerja sama dengan
orang lain untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan
disepakati.
2. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
3. Keterampilan siswa dalam kolaborasi dinilai dari kualitas dan
keterlibatan siswa dalam kegiatan-kegiatan yang membutuhkan
kerja sama dengan guru, tenaga kependidikan, atau antar siswa,
di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 6.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Kegiatan pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. kerja sama siswa dalam diskusi dan mengerjakan
tugas dalam kelompok; dan
b. kerja sama siswa dalam presentasi kelompok
Hasil
Observasi
-16-
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 6.2. Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
3
Aspek yang Ditelaah
dan Indikator
Kegiatan pembelajaran,
dapat ditelaah dari
kemampuan siswa
berkolaborasi.
Kegiatan
ekstrakurikuler, dapat
ditelaah dari:
a. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler; dan
b. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam kegiatan
OSIS.
Kegiatan bersama di
luar sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam mengikuti
kegiatan bersama
sekolah/madrasah
lain; dan
b. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam mengikuti
kegiatan bersama
yang
diselenggarakan oleh
lembaga non
sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
Catatan penilaian sikap
kolaborasi/kerja sama.
Hasil Telaah
Dokumen
Laporan kegiatan yang
berisi partisipasi
kolaborasi siswa dalam
kegiatan
ekstrakurikuler dan
OSIS.
Laporan kegiatan
bersama di luar
sekolah/madrasah
yang mencakup jumlah
dan jenis kegiatan serta
data keterlibatan siswa.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait
keterampilan kolaborasi.
Tabel Kerja 6.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kegiatan pembelajaran, dapat
digali dari:
a. kerja sama siswa dalam
diskusi dan mengerjakan
tugas dalam kelompok
b. kerja sama siswa dalam
presentasi kelompok; dan
Hasil Wawancara
Kepala/
Guru
Wakil Kepala
Siswa
-17-
2
3
c. kerja sama siswa dalam
berbagi sumber daya
belajar.
Kegiatan ekstrakurikuler, dapat
digali dari:
a. partisipasi kolaborasi siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler;
b. partisipasi kolaborasi siswa
dalam kegiatan OSIS; dan
c. jenis kegiatan
ekstrakurikuler.
Kegiatan bersama di luar
sekolah/madrasah, dapat digali
dari:
a. partisipasi kolaborasi siswa
dalam mengikuti kegiatan
bersama sekolah/madrasah
lain; dan
b. partisipasi kolaborasi siswa
dalam mengikuti kegiatan
bersama yang
diselenggarakan oleh lembaga
non sekolah/madrasah.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
7.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan
masalah sesuai karakteristik abad ke-21.
LEVEL
4
3
2
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan budaya berpikir kritis dan pemecahan
masalah secara konsisten dan sistematis yang ditunjukkan
melalui proses pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan
maupun tulisan.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun
tulisan.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun
tulisan yang dilakukan secara terbatas.
-18-
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa secara lisan.
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Berpikir kritis dan pemecahan masalah adalah kemampuan
menggunakan pengetahuan untuk mengidentifikasi masalah,
mengumpulkan informasi yang relevan, memikirkan alternatif
solusi, dan membuat kesimpulan.
2. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 7.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
dalam proses pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. keterampilan siswa dalam mengidentifikasi masalah;
b. keterampilan siswa dalam menganalisis masalah; dan
c. keterampilan siswa dalam memecahkan masalah
secara kreatif.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 7.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan
masalah dalam proses
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
dalam
mengidentifikasi
masalah;
b. keterampilan siswa
dalam menganalisis
masalah; dan
c. keterampilan siswa
dalam memecahkan
masalah secara
kreatif.
Hasil karya siswa terkait
keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan
Nama Dokumen
Portofolio/tugas
dalam proses
pembelajaran dan
nilai yang diperoleh
siswa.
Hasil karya dan
prestasi siswa yang
menunjukkan
Hasil Telaah
Dokumen
-19-
masalah secara lisan
maupun tulisan, dapat
ditelaah dari:
a. hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan dalam
mengidentifikasi
masalah;
b. hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan dalam
menganalisis
masalah; dan
c. hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan dalam
memecahkan masalah
secara kreatif.
keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan
masalah secara lisan
maupun tulisan.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 7.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
1
Keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah dalam proses
pembelajaran, dapat digali dari:
a. keterampilan siswa dalam
mengidentifikasi masalah;
b. keterampilan siswa dalam menganalisis
masalah; dan
c. keterampilan siswa dalam memecahkan
masalah secara kreatif.
Hasil karya dan prestasi siswa terkait
keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah secara lisan maupun
tulisan, dapat digali dari:
a. hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan dalam mengidentifikasi
masalah;
b. hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan dalam menganalisis
masalah; dan
c. hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan dalam memecahkan
masalah secara kreatif.
2
Hasil Wawancara
Guru
Siswa
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui observasi,
telaah dokumen, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut::
(Minimal 50 kata)
-20-
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir ini
berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
8.
Siswa menunjukkan keterampilan kreativitas dan inovasi sesuai
karakteristik keterampilan abad ke-21.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan budaya kreatif dan inovatif secara
konsisten yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan
hasil karya siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau
karya lainnya melalui kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya
siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya
melalui kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler di dalam
dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya
siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya
melalui kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler di dalam
sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya
siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya
dalam pembelajaran di kelas.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kreatif adalah keterampilan untuk menemukan gagasan atau
konsep baru atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang
sudah ada.
2. Inovatif adalah keterampilan untuk mewujudkan suatu kreativitas
dalam bentuk produk baru.
3. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 8.1 Pengumpulan Data Observasi
No
1
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Keterampilan yang menunjukkan kreativitas dan
inovasi melalui proses pembelajaran, dapat dilihat
dari:
a. keterampilan siswa menemukan gagasan atau
konsep baru;
Hasil
Observasi
-21-
2
b. keterampilan siswa menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide untuk meningkatkan
kreativitas dan inovasi;
c. keterampilan siswa mengembangkan gagasan
dan konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan gagasan dan
konsep baru.
Hasil karya siswa yang menunjukkan keterampilan
kreatif dan inovatif melalui proses pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. keterampilan siswa menemukan gagasan atau
konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide untuk meningkatkan
kreativitas dan inovasi;
c. keterampilan siswa mengembangkan gagasan
dan konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan gagasan dan
konsep baru.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 8.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterampilan yang
menunjukkan kreativitas
dan inovasi melalui
proses pembelajaran,
dapat ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
menemukan gagasan
atau konsep baru;
b. keterampilan siswa
menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide
untuk meningkatkan
kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan
gagasan dan konsep
yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa
menerapkan gagasan
dan konsep baru.
Hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan kreatif dan
inovatif dalam bentuk
lisan, tulisan, dan bentuk
lainnya melalui proses
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
Nama Dokumen
Portofolio tugas
pembelajaran yang
mencakup materi
tentang pengembangan
kreativitas dan inovasi,
serta nilai yang
diperoleh siswa.
Laporan pelaksanaan
kegiatan terkait
keterampilan kreatif
dan inovatif yang
mencakup jenis
kegiatan, data
partisipasi siswa, data
karya dan prestasi, dan
dokumentasi kegiatan.
Hasil
Telaah
Dokumen
-22-
3
a. keterampilan siswa
menemukan gagasan
atau konsep baru;
b. keterampilan siswa
menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide
untuk meningkatkan
kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan
gagasan dan konsep
yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa
menerapkan gagasan
dan konsep baru.
Hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan kreatif dan
inovatif dalam bentuk
lisan, tulisan, dan bentuk
lainnya dalam kegiatan
ekstrakurikuler, dapat
ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
menemukan gagasan
atau konsep baru;
b. keterampilan siswa
menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide
untuk meningkatkan
kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan
gagasan dan konsep
yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa
menerapkan gagasan
dan konsep baru.
Laporan pelaksanaan
kegiatan terkait
keterampilan kreatif
dan inovatif yang
mencakup jenis
kegiatan, data
partisipasi siswa, data
karya dan prestasi, dan
dokumentasi kegiatan.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 8.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Keterampilan yang menunjukkan
kreativitas dan inovasi melalui proses
pembelajaran, dapat digali dari:
a. keterampilan siswa menemukan
gagasan atau konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis
dan mengevaluasi ide-ide untuk
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Siswa
-23-
2
meningkatkan kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan gagasan dan
konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan
gagasan dan konsep baru.
Hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan kreatif dan inovatif
melalui proses pembelajaran, dapat
digali dari:
a. Keterampilan siswa menemukan
gagasan atau konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis
dan mengevaluasi ide-ide untuk
meningkatkan kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan gagasan dan
konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan
gagasan dan konsep baru.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
9.
Siswa menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri dan
berkreasi dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa berpartisipasi dan berprestasi dalam berbagai kegiatan
pengembangan minat dan bakat yang dibuktikan dengan
perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal,
nasional maupun internasional.
Siswa berpartisipasi dan berprestasi dalam berbagai kegiatan
pengembangan minat dan bakat yang dibuktikan dengan
perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal.
Siswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan
minat dan bakat di tingkat lokal.
Siswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan
minat dan bakat di tingkat sekolah/madrasah.
-24-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kegiatan pengembangan minat dan bakat merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang dikembangkan oleh sekolah/madrasah
seperti Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), kerohanian,
olahraga, seni dan budaya, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), dan
lain sebagainya. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih
kemampuan ekspresi diri dan berkreasi melalui pengembangan
diri sesuai minat dan bakat.
2. Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai
kalender pendidikan/jadwal yang telah ditetapkan dan
melibatkan seluruh warga sekolah/madrasah.
3. Prestasi/penghargaan tingkat lokal adalah prestasi/ penghargaan
yang diraih di tingkat kecamatan (SD/MI), kabupaten/kota
(SMP/MTs), dan/atau provinsi (SMA/MA/ SMK/MAK/SLB).
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 9.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Partisipasi siswa dalam
kegiatan lomba yang
terkait dengan
pengembangan minat
dan bakat, dapat
ditelaah dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/
Pramuka/PMR;
d. bidang
ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
Prestasi/penghargaan
dalam kegiatan
pengembangan minat
dan bakat (tingkat lokal,
nasional, dan
internasional), dapat
ditelaah dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/
Pramuka/PMR;
d. bidang
ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
Nama Dokumen
Laporan daring/luring
tentang partisipasi
siswa dalam kegiatan
lomba yang terkait
dengan pengembangan
minat dan bakat, serta
tautan media sosial.
Laporan daring/luring
tentang
prestasi/penghargaan
dalam kegiatan
pengembangan minat
dan bakat, serta tautan
media sosial.
Hasil
Telaah
Dokumen
-25-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 9.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Partisipasi siswa dalam kegiatan
lomba yang terkait dengan
pengembangan minat dan bakat,
dapat digali dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/pramuka/PM
R;
d. bidang ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
Prestasi/penghargaan dalam
kegiatan pengembangan minat
dan bakat (tingkat lokal,
nasional, dan internasional),
dapat digali dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/pramuka/PMR;
d. bidang ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
Kepala/
Wakil
Kepala
Kesiswaan
Guru
Siswa
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-26-
10. Siswa menunjukkan peningkatan prestasi belajar.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang meningkat secara konsisten dalam 3
(tiga) tahun terakhir dan berdampak pada persepsi positif
masyarakat terhadap sekolah/madrasah.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang meningkat dalam 3 (tiga) tahun
terakhir.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang fluktuatif (naik-turun) dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang tidak meningkat dalam 3 (tiga) tahun
terakhir.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 10.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nilai ujian
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari:
a. daftar nilai ujian 3 (tiga)
tahun terakhir;
b. rata-rata nilai ujian 3
(tiga) tahun terakhir; dan
c. grafik nilai ujian
sekolah/madrasah 3 (tiga)
tahun terakhir.
Nilai rapor kelas akhir, dapat
ditelaah dari:
a. daftar nilai rapor kelas
akhir 3 (tiga) tahun
terakhir; dan
b. rata-rata nilai rapor kelas
akhir 3 (tiga) tahun
terakhir.
Nama Dokumen
Data nilai ujian
sekolah/madrasah
dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Leger nilai kelas
akhir dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Hasil
Telaah
Dokumen
-27-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 10.2 Pengumpulan Data Wawancara
Aspek yang Diwawancara
No
dan Indikator
1
2
3
Nilai ujian
sekolah/madrasah dalam
3 (tiga) tahun terakhir,
dapat digali dari:
a. rata-rata nilai ujian
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir;
b. upaya siswa untuk
meningkatkan prestasi
akademiknya; dan
c. kendala siswa dalam
meningkatkan prestasi
akademiknya.
Nilai rapor kelas akhir
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir, dapat digali dari:
a. rata-rata nilai rapor
kelas akhir 3(tiga)
tahun terakhir;
b. upaya siswa untuk
meningkatkan prestasi
akademiknya; dan
c. kendala siswa dalam
meningkatkan prestasi
akademiknya.
Persepsi masyarakat
terhadap
sekolah/madrasah terkait
nilai siswa dalam 3 (tiga)
tahun terakhir, dapat
digali dari:
a. nilai ujian
sekolah/madrasah
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir; dan
b. nilai rapor kelas akhir
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir.
Hasil Wawancara
Kepala
/ Wakil
Kepala
Perwakilan
Guru Siswa Orang Tua
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tid
ak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
-28-
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
11. Pemangku kepentingan (stakeholders) puas terhadap mutu lulusan
sekolah/madrasah.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
Pemangku kepentingan menyatakan sangat puas terhadap
mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
Pemangku kepentingan menyatakan puas terhadap mutu
lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan, dan
keterampilan mereka.
Pemangku kepentingan menyatakan kurang puas terhadap
mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
Pemangku kepentingan menyatakan tidak puas terhadap
mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kepuasan pemangku kepentingan adalah terpenuhinya atau tidak
terpenuhinya kebutuhan, keinginan, dan harapan pemangku
kepentingan sekolah/madrasah.
2. Pemangku kepentingan terdiri atas lembaga pengguna lulusan:
a. Perwakilan orang tua siswa/komite sekolah/madrasah;
b. Sekolah/madrasah yang menerima lulusan;
c. Dunia kerja; dan
d. Perguruan Tinggi.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 11.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Kepuasan terhadap sikap
lulusan, dapat ditelaah dari:
a. sikap religiusitas;
b. sikap kejujuran;
c. sikap tanggung jawab; dan
d. kedisiplinan.
Kepuasan terhadap
pengetahuan lulusan, dapat
ditelaah dari:
a. bidang ilmu pengetahuan;
b. bidang teknologi;
Nama Dokumen
Laporan hasil
tracer study
tentang kepuasan
pemangku
kepentingan.
Laporan hasil
tracer study
tentang kepuasan
pemangku
kepentingan.
Hasil
Telaah
Dokumen
-29-
3
c. bidang seni; dan
d. bidang budaya.
Kepuasan terhadap
keterampilan lulusan, dapat
ditelaah dari:
a. kreativitas;
b. produktivitas;
c. komunikasi; dan
d. kolaborasi.
Laporan hasil
tracer study
tentang kepuasan
pemangku
kepentingan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 11.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kepuasan terhadap sikap
lulusan, dapat digali dari:
a. religiusitas;
b. kejujuran;
c. kedisiplinan; dan
d. tanggung jawab.
Kepuasan terhadap
pengetahuan lulusan, dapat
digali dari:
a. ilmu pengetahuan;
b. teknologi;
c. seni; dan
d. budaya.
Kepuasan terhadap
keterampilan lulusan, dapat
digali dari:
a. kreativitas;
b. produktivitas;
c. komunikasi; dan
d. kolaborasi.
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-30-
II. PROSES PEMBELAJARAN
12. Proses pembelajaran berlangsung secara aktif dengan melibatkan
seluruh siswa dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi sehingga terjadi proses pembelajaran yang efektif sesuai
dengan tujuan pembelajaran pada satuan Pendidikan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi, praktik,
atau menggunakan media), melibatkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi, dilaksanakan melalui pengalaman
yang konkret, dan menyajikan materi yang lebih bermakna
bagi kehidupan siswa serta berdampak pada pemecahan
masalah kehidupan sehari-hari.
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi, praktik,
atau menggunakan media), dilaksanakan melalui
pengalaman yang konkret, dan menyajikan materi yang
lebih bermakna bagi kehidupan siswa.
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi, praktik,
atau menggunakan media).
Dalam pembelajaran guru lebih banyak menjelaskan dan
siswa memperhatikan serta mengerjakan tugas yang
diberikan saja.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang berhasil mencapai
tujuan (kompetensi) yang telah ditetapkan, baik pada aspek sikap,
pengetahuan
maupun
keterampilan,
yang
indikator
keberhasilannya dapat dilihat dari hasil penilaian.
2. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang berpusat pada
siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student center) yang
ditandai dengan adanya partisipasi siswa yang aktif dan
konstruktif dalam pembelajaran misalnya kegiatan membaca,
bertanya, diskusi, praktik, menggunakan dll.
3. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah kemampuan
untuk menyelesaikan suatu masalah, yang melibatkan
keterampilan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif dan
kemampuan
berargumen
serta
kemampuan
mengambil
keputusan terhadap sesuatu hal.
4. Keterampilan
menganalisis
adalah
keterampilan
untuk
memahami sebuah konsep dengan cara menguraikan atau
merinci konsep tersebut ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil
dan terperinci serta menunjukkan hubungan antar bagian-bagian
dari konsep tersebut
5. Keterampilan menyintesis adalah keterampilan menggabungkan
bagian-bagian menjadi sebuah bentukan atau susunan yang baru
sehingga dapat menciptakan ide-ide baru yang dinyatakan secara
eksplisit
-31-
6. Pengalaman konkret artinya kegiatan pembelajaran dilakukan
melalui kegiatan/pengalaman langsung oleh siswa baik berupa
simulasi maupun praktik langsung,
7. Materi yang bermakna adalah materi yang dipelajari di kelas
memiliki hubungan atau manfaat bagi kehidupan siswa,
8. Berdampak terhadap pemecahan kehidupan sehari-hari artinya
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas mampu
memberi solusi terhadap permasalahan yang ada dalam
kehidupan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 12.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pelibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
bertanya;
b. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
menjawab;
c. pemberian kesempatan kepada siswa
mengerjakan tugas/membaca/diskusi; dan
d. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
mengomunikasikan hasil/gagasan.
Pelaksanaan pembelajaran melalui pengalaman
konkret, dapat dilihat dari:
a. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
melakukan praktik;
b. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
melakukan simulasi; dan
c. pemberian kesempatan kepada untuk
menggunakan media pembelajaran.
Penyajian materi yang bermakna, dapat dilihat
dari:
a. keterkaitan materi yang dipelajari dengan
kehidupan siswa;
b. pemberian contoh-contoh yang membuat
siswa lebih paham terhadap materi yang
dipelajari; dan
c. penjelasan manfaat dari materi yang dipelajari
untuk kehidupan.
2
3
Hasil
Observasi
-32-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 12.2 Pengumpulan Data Wawancara
No.
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pelibatan siswa secara aktif
dalam pembelajaran, dapat
digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya;
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menjawab;
c. pemberian kesempatan
kepada siswa mengerjakan
tugas/membaca/diskusi;
dan
d. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
mengomunikasikan
hasil/gagasan.
Pengembangan keterampilan
berpikir tingkat tinggi, dapat
digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menganalisis
(menguraikan suatu
masalah);
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menyintesis
(menyimpulkan beberapa
informasi );
c. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menilai (memberikan
evaluasi ); dan
d. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
membuat karya/produk.
Pelaksanaan pembelajaran
melalui pengalaman konkret,
dapat digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
melakukan praktik;
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
melakukan simulasi; dan
c. pemberian kesempatan
kepada untuk
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Siswa
-33-
4
5
menggunakan media
pembelajaran.
Penyajian materi yang
bermakna, dapat dilihat dari:
a. keterkaitan materi yang
dipelajari dengan kehidupan
siswa;
b. pemberian contoh-contoh
yang membuat siswa lebih
paham terhadap materi
yang dipelajari; dan
c. penjelasan manfaat dari
materi yang dipelajari untuk
kehidupan.
Dampak strategi pembelajaran
terhadap pemecahan masalah
dalam kehidupan sehari-hari,
dapat digali dari:
a. kemajuan kognitif siswa;
b. sikap siswa;
c. keterampilan siswa;
d. kebiasaan siswa untuk
bertanya/ berdiskusi; dan
e. kemampuan siswa
memecahkan masalah
dalam kehidupan seharisehari.
Tidak
diisi
3. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 12.3 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Melibatkan siswa secara
aktif dalam pembelajaran,
dapat ditelaah dari:
a. metode pembelajaran
yang mendorong siswa
aktif;
b. tugas-tugas yang
bervariasi dan
menantang; dan
c. media pembelajaran
yang bervariasi.
Melaksanakan
pembelajaran melalui
pengalaman konkret,
dapat ditelaah dari:
a. instruksi siswa untuk
aktif mengerjakan
tugas;
b. instruksi siswa untuk
aktif melakukan
praktik/simulasi; dan
c. catatan hasil penilaian
kerja siswa.
Nama Dokumen
Rencana Pembelajaran
Pembelajaran (RPP)
[Telaah RPP dilakukan
ketika asesor
melakukan observasi]
Lembar
Praktikum/Lembar
Praktik/Lembar Kerja
Siswa
Hasil
Telaah
Dokumen
-34-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
13. Penilaian proses dan hasil belajar digunakan sebagai dasar untuk
perbaikan dan dilaksanakan secara sistemis.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran secara sistemis dan
berkesinambungan yang berdampak pada perbaikan proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran secara berkesinambungan.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar sesuai
tujuan pembelajaran namun belum digunakan untuk
perbaikan pembelajaran.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar tanpa
memperhatikan tujuan pembelajaran.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Penilaian pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk mengetahui tingkat keberhasilan (keefektifan) dari suatu
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dengan
menggunakan metode dan instrumen yang tepat. Penilaian
pembelajaran dapat dilakukan pada dua sisi yaitu penilaian
proses dan penilaian hasil.
2. Penilaian proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengetahui apakah proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
berlangsung secara lancar, menyenangkan, efisien, dan bertumpu
pada siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student active
learning). Penilaian proses dilakukan melalui prosedur yang
sistematis dengan menggunakan metode dan instrumen yang
tepat.
3. Penilaian hasil adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang
telah ditetapkan, melalui prosedur yang sistematis dengan
menggunakan metode dan instrumen yang tepat.
-35-
4. Sistemis artinya penilaian dilakukan secara terencana dan
berkelanjutan, melalui langkah-langkah yang logis dan benar,
dimulai dari penyusunan kisi-kisi, pengembangan butir penilaian,
pelaksanaan penilaian, analisis hasil dan tindak lanjut.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 13.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Penggunaan berbagai teknik/metode penilaian, dapat
dilihat dari:
a. lebih dari satu teknik penilaian, misalnya tes tulis,
tes lisan, uji kinerja, portofolio;
b. lebih dari satu aspek capaian pembelajaran (sikap,
pengetahuan dan keterampilan); dan
c. penilaian proses dan hasil belajar.
Hasil
Observasi
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 13.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan Indikator Kepala/
Wakil
Kepala
Penggunaan berbagai teknik/metode
penilaian, dapat digali dari:
a. lebih dari satu teknik penilaian,
misalnya tes tulis, tes lisan, uji
kinerja, portofolio;
b. lebih dari satu aspek capaian
pembelajaran (sikap, pengetahuan
dan keterampilan); dan
c. penilaian proses dan hasil belajar.
Penilaian dilakukan secara sistemis
dan berkesinambungan, dapat digali
dari:
a. penerapan langkah-langkah yang
logis dari mulai persiapan,
pelaksanaan, penilaian dan tindak
lanjut; dan
b. penilaian secara berkelanjutan
(misal: ada ujian harian, mingguan,
bulanan, formatif dan atau
sumatif).
Dampak perbaikan proses dan hasil
belajar siswa, dapat digali dari:
a. pelaksanaan perbaikan program
pembelajaran sebagai tindak lanjut
hasil penilaian; dan
Guru
Siswa
Tidak
diisi
Tidak
diisi
-36-
b. peningkatan prestasi siswa (sikap,
pengetahuan dan keterampilan)
sebagai dampak dari penilaian.
3. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 13.3 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Penggunaan berbagai
teknik/metode penilaian, dapat
digali dari:
a. lebih dari satu teknik
penilaian, misalnya tes tulis,
tes lisan, uji kinerja,
portofolio;
b. lebih dari satu aspek capaian
pembelajaran (sikap,
pengetahuan dan
keterampilan); dan
c. penilaian proses dan hasil
belajar.
Penilaian dilakukan secara
sistemis dan berkesinambungan,
dapat ditelaah dari:
a. langkah-langkah penilaian
yang logis dimulai dari
penyusunan kisi-kisi sebagai
langkah awal (persiapan) dan
dilanjutkan dengan
mengembangkan instrumen
penilaian; dan
b. penilaian secara
berkesinambungan/
berkelanjutan.
Nama Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Hasil
Telaah
Dokumen
a. Kisi-kisi soal
dan
instrumen
penilaian
(formatif dan
sumatif)
b. Hasil
penilaian
(formatif dan
sumatif)
Catatan: Dokumen yang ditelaah lebih dari satu periode.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-37-
14. Program remedial dan/atau pengayaan diberikan kepada siswa yang
memerlukan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melaksanakan program remedial dan/atau pengayaan
(sesuai kebutuhan) secara sistematis, terstruktur, dan
berkelanjutan dengan menggunakan berbagai strategi dan
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Guru melaksanakan program remedial dan/atau pengayaan
(sesuai kebutuhan) secara sistematis dan terstruktur
dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Guru melaksanakan program remedial atau pengayaan
(sesuai kebutuhan) secara sistematis dan terstruktur
dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa secara terbatas
pada beberapa mata pelajaran.
Guru melaksanakan program remedial atau pengayaan
terbatas pada pemberian tes dan/atau pekerjaan rumah
(PR).
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Program remedial adalah suatu bentuk pembelajaran tambahan
yang bersifat khusus yang bertujuan membantu siswa yang belum
tuntas menguasai kompetensi yang ditetapkan dan atau
membantu siswa untuk mengatasi kesulitan belajar yang
dihadapinya.
2. Program Pengayaan adalah suatu kegiatan yang diberikan kepada
individu siswa yang telah mencapai kompetensi yang ditetapkan
agar siswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal
dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya dalam bentuk
kegiatan yang dapat merangsang kreativitas secara mandiri.
3. Sistematis dan terstruktur dimaksudkan bahwa kegiatan remedial
dan atau pengayaan dilakukan dengan terencana, terstruktur dan
terpadu antar komponen dalam remedial atau pengayaan.
4. Berkelanjutan dimaksudkan bahwa kegiatan remedial dan atau
pengayaan berlangsung terus-menerus; berkesinambungan dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran guru
5. Menggunakan berbagai strategi dimaksudkan adalah bahwa
dalam pelaksanaan remedial dan atau pengayaan guru
menggunakan
strategi/metode
disesuaikan
dengan
kemampuan/kondisi masing-masing siswa berdasarkan hasil
analisis pencapaian kompetensi.
6. Peningkatan hasil kemampuan siswa dimaksudkan adanya
peningkatan kompetensi siswa dalam pencapaian standar
minimum untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan
-38-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 14.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pelaksanaan penilaian dan
analisis pencapaian kompetensi,
dapat ditelaah dari:
a. catatan guru tentang
prosedur penilaian proses
belajar dan metode penilaian
hasil belajar masing-masing
siswa; dan
b. analisis guru tentang
pencapaian kompetensi
masing-masing siswa
berdasarkan Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM).
Penyusunan rencana program
remedial /pengayaan, dapat
ditelaah dari:
a. rencana waktu (jadwal)
pelaksanaan
remedial/pengayaan dalam
satu semester;
b. rencana strategi/metode
pelaksanaan
remedial/pengayaan yang
unik sesuai kebutuhan siswa;
dan
c. pencantuman materi
remedial/pengayaan sesuai
jadwal.
Nama Dokumen
Catatan/Daftar
Penilaian dan
Hasil Analisis
Pencapaian
Kompetensi
Hasil
Telaah
Dokumen
Dokumen
Program
Pelaksanaan
Remedial/
Pengayaan
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 14.2 Pengumpulan Data Wawancara
No.
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
1
Pelaksanaan penilaian dan analisis
pencapaian kompetensi, dapat digali dari:
a. catatan guru tentang prosedur penilaian
proses belajar dan metode penilaian hasil
belajar masing-masing siswa; dan
b. analisis guru tentang pencapaian
kompetensi masing-masing siswa
berdasarkan Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM).
Hasil
Wawancara
Guru
Siswa
-39-
2
3
Pelaksanaan remedial/pengayaan, dapat
digali dari:
a. strategi/metode pelaksanaan
remedial/pengayaan yang unik sesuai
kebutuhan siswa; dan
b. kegiatan tindak lanjut
remedial/pengayaan.
Manfaat yang dirasakan siswa setelah
mengikuti program remedial/pengayaan,
dapat digali dari:
a. perbaikan diri untuk proses
pembelajaran selanjutnya; dan
b. adanya peningkatan kompetensi
pengetahuan dan keterampilan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
15. Siswa berpartisipasi aktif dalam belajar dan suasana pembelajaran
di kelas menyenangkan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Suasana pembelajaran dinamis dengan adanya interaksi
antar siswa, interaksi siswa dengan guru, siswa antusias
dalam belajar dan suasana kelas menyenangkan dan
menarik sehingga berdampak pada pencapaian tujuan
pembelajaran.
Suasana pembelajaran dinamis dengan adanya interaksi
antarsiswa, interaksi siswa dengan guru, siswa antusias
dalam belajar dan suasana kelas menyenangkan dan
menarik.
Suasana kelas tertib dan terlihat ada interaksi timbal balik
antar siswa dengan siswa dan siswa dengan guru.
Suasana kelas tertib walaupun penyampaian materi
berlangsung satu arah dari guru ke siswa.
-40-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran adalah ketika siswa
terlibat secara kognitif, fisik dan emosional dalam proses belajar
melalui berpikir, bergerak, dan merasa untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Interaksi antar siswa adalah adanya komunikasi interaktif antar
siswa dalam proses pembelajaran baik dalam diskusi kelompok
maupun dalam diskusi kelas.
3. Interaksi siswa dengan guru adalah kondisi di mana guru
memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa dengan guru dalam
proses pembelajaran.
4. Pembelajaran yang menyenangkan terjadi dalam suasana belajar
yang memotivasi untuk berinteraksi antara siswa maupun
interaksi siswa dengan guru dalam konteks untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
5. Antusias adalah suatu kondisi di mana siswa menunjukkan sikap
bersemangat serta penuh perhatian untuk ikut serta dalam
melakukan suatu kegiatan selama proses pembelajaran.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 15.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Interaksi antarsiswa dan antara siswa dengan
guru, dapat dilihat dari:
a. pembentukan kelompok siswa yang heterogen;
dan
b. terjadinya diskusi baik antarsiswa maupun
siswa dengan guru.
Suasana pembelajaran terlihat menarik dan
menyenangkan sehingga siswa antusias belajar,
dapat dilihat dari:
a. penggunaan strategi, model, dan/atau metode
pembelajaran yang relevan dan menyenangkan;
b. penggunaan media dan sumber belajar yang
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran;
dan
c. pengaitan materi pembelajaran dengan konteks
siswa.
2
Hasil
Observasi
-41-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 15.2 Pengumpulan Data Wawancara
No.
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
1
Interaksi antarsiswa dan antara siswa
dengan guru, dapat digali dari:
a. pembentukan kelompok siswa yang
heterogen; dan
b. terjadinya diskusi baik antarsiswa
maupun siswa dengan guru.
Suasana pembelajaran terlihat menarik dan
menyenangkan sehingga siswa antusias
belajar, dapat digali dari:
a. penggunaan strategi, model, dan/atau
metode pembelajaran yang relevan dan
menyenangkan;
b. penggunaan media dan sumber belajar
yang mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran; dan
c. pengaitan materi pembelajaran dengan
konteks siswa.
Pencapaian tujuan pembelajaran, dapat
digali dari:
a. refleksi guru tentang hasil belajar pada
akhir kegiatan pembelajaran; dan
b. hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
2
3
Hasil
Wawancara
Guru
Siswa
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
16. Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan menulis.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
4
Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan
menulis di sekolah/madrasah yang berdampak pada (1)
terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas,
(2) menghasilkan karya-karya literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya, dan (3)
terpublikasinya karya literasi siswa di masyarakat.
-42-
Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan
menulis di sekolah/madrasah yang berdampak pada (1)
terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas
(2) menghasilkan karya-karya literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya.
Guru melakukan pembiasaan membaca, menulis,
berkomunikasi, berlatih, atau berkarya tetapi belum
berdampak pada kebiasaan yang dilakukan oleh siswa di
luar kelas.
Guru belum melakukan pembiasaan membaca, menulis,
berkomunikasi, berlatih, atau berkarya secara terprogram.
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Literasi baca-tulis adalah pengetahuan baca-tulis, kemampuan
memahami baca-tulis dan kemampuan menggunakan bahasa
tulis dalam memahami informasi serta kemampuan menggunakan
bahasa untuk berkomunikasi di lingkungan sosial yang dilakukan
melalui tahap pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap
pembelajaran membaca dan menulis.
2. Proses pembiasaan adalah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan budaya literasi membaca dan menulis seperti
penyediaan waktu membaca bersama 15 menit sebelum belajar
(nyaring dan/atau dalam hati), penyediaan/pemilihan buku
bacaan yang menarik dan relevan pada area baca yang nyaman.
3. Tahap Pengembangan melanjutkan tahap pembiasaan yaitu
memberi tagihan antara lain berupa pembuatan ringkasan cerita
yang dibaca, dan mengembangkan kemampuan literasi menulis
yang dapat dilombakan.
4. Tahap Pembelajaran adalah tahapan literasi membaca dan
menulis yang dikaitkan dengan materi pembelajaran.
5. Budaya literasi membaca dan menulis adalah suatu kondisi di
mana literasi membaca dan menulis menjadi suatu kebiasaan
yang baik/wajar yang konsisten dan berkelanjutan senantiasa
dikerjakan dan sudah mendarah daging sebagai akibat dari proses
pembiasaan, proses pengembangan dan proses pembelajaran
literasi di sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 16.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
1
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Pembiasaan membaca dan menulis di kelas, dapat
dilihat dari:
a. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
aktif membaca sebelum proses pembelajaran;
dan
Hasil
Observasi
-43-
2
3
b. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
aktif membaca dan menulis pada saat proses
pembelajaran.
Pembiasaan membaca dan menulis di luar kelas,
dapat dilihat dari:
a. dorongan guru kepada siswa untuk aktif
membaca di luar jam pelajaran di pojok
baca/perpustakaan; dan
b. dorongan guru kepada siswa untuk
menghasilkan karya literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya.
Penyediaan fasilitas tempat untuk pemajangan
karya tulis siswa, dapat dilihat dari:
a. pemajangan hasil karya tulis siswa pada tempat
yang telah disediakan; dan
b. kemudahan mengakses fasilitas pemajangan
karya tulis siswa.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 16.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Program literasi membaca
dan menulis yang
berkelanjutan di
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari:
a. program Gerakan Literasi
Sekolah/Madrasah
(GLS); dan
b. program literasi
membaca dan menulis di
kelas.
Publikasi dan lomba literasi
siswa, dapat ditelaah dari:
a. hasil karya tulis di media
cetak sekolah/madrasah;
b. hasil karya tulis di media
elektronik/sosial; dan
c. keikutsertaan siswa
dalam lomba karya tulis
baik di lingkungan
sekolah/madrasah
maupun di luar
sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
Dokumen
program
sekolah/madrasa
h yang terkait
dengan
pelaksanaan
literasi membaca
dan menulis.
Dokumen
publikasi dan
lomba karya
Literasi siswa
Hasil
Telaah
Dokumen
-44-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 16.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No.
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
1
Pembiasaan membaca dan
menulis di kelas, dapat digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk aktif
membaca sebelum proses
pembelajaran; dan
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk aktif
membaca dan menulis pada
saat proses pembelajaran.
2 Pembiasaan membaca dan
menulis di luar kelas, dapat digali
dari:
a. dorongan guru kepada siswa
untuk aktif membaca di luar
jam pelajaran di pojok
baca/perpustakaan; dan
b. dorongan guru kepada siswa
untuk menghasilkan karya
literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya
tulis lainnya.
3 Penyediaan fasilitas tempat untuk
pemajangan karya tulis siswa,
dapat digali dari:
a. pemajangan hasil karya tulis
siswa pada tempat yang telah
disediakan; dan
b. kemudahan mengakses
fasilitas pemajangan karya
tulis siswa.
Perwa
Kepala/
kilan
Wakil Guru Siswa
Orang
Kepala
Tua
Tidak
diisi
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-45-
17. Guru menciptakan suasana belajar yang memperhatikan keamanan,
kenyamanan, kebersihan, dan memudahkan siswa untuk belajar.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam menjaga keamanan, kenyamanan,
kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis
dalam belajar siswa dengan membangun hubungan baik
antarsiswa dan antara siswa dan guru yang saling
menghormati dan menghargai sehingga tercapai tujuan
pembelajaran.
Guru mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang
memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan
kemudahan secara fisik maupun psikis dalam belajar siswa
dengan membangun hubungan baik antarsiswa dan antara
siswa dan guru yang saling menghormati dan menghargai
sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Guru belum secara optimal mengimplementasikan prosedur
pembelajaran yang memperhatikan keamanan, kenyamanan,
kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis
dalam belajar siswa.
Guru tidak mengimplementasikan prosedur pembelajaran
yang memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan,
dan kemudahan secara fisik maupun psikis untuk dapat
diakses siswa dalam belajar.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
Suasana kelas yang aman dan nyaman adalah suasana di dalam kelas
yang menjadikan siswa bebas dari rasa takut, kondusif untuk belajar
serta terjadi hubungan emosional antar siswa, antar siswa dan guru,
ada rasa saling mempercayai dan saling menghargai antarsiswa serta
didukung lingkungan fisik yang bersih untuk mendukung proses
pembelajaran.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 17.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pengelolaan kelas, dapat dilihat dari:
a. pengaturan tempat duduk siswa dengan
memperhatikan keamanan, kebersihan, dan
kemudahan dalam beraktivitas di kelas;
b. penggunaan metode/strategi pembelajaran
yang melibatkan siswa dan terjalin hubungan
yang saling menghormati dan menghargai; dan
Hasil
Observasi
-46-
c.
2
pengaturan fasilitas belajar di dalam kelas
untuk kemudahan dan keamanan dalam
mengakses dan memanfaatkannya.
Terbentuknya sikap saling mempercayai,
menghargai, dan menghormati antarsiswa, dapat
dilihat dari:
a. adanya hubungan interpersonal antarsiswa;
dan
b. dorongan guru sehingga terjadi diskusi
antarsiswa yang saling menguatkan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 17.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
1
Pengelolaan kelas, dapat digali dari:
a. pengaturan tempat duduk siswa dengan
memperhatikan keamanan, kebersihan,
dan kemudahan dalam beraktivitas di
kelas;
b. penggunaan metode/strategi
pembelajaran yang melibatkan siswa dan
terjalin hubungan yang saling
menghormati dan menghargai; dan
c. pengaturan fasilitas belajar di dalam
kelas untuk kemudahan dan keamanan
dalam mengakses dan
memanfaatkannya.
Terbentuknya sikap saling mempercayai,
menghargai, dan menghormati antarsiswa,
dapat digali dari:
a. adanya hubungan interpersonal
antarsiswa; dan
b. dorongan guru sehingga terjadi diskusi
antarsiswa yang saling menguatkan.
Keterlibatan siswa dalam memelihara
keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan
kemudahan dalam proses belajar.
2
3
Hasil
Wawancara
Guru
Siswa
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-47-
18. Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah/madrasah
dimanfaatkan dengan optimal dalam proses pembelajaran.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan prasarana
yang ada di dalam dan di luar sekolah/madrasah baik
yang tersedia maupun kreasi guru/siswa sebagai media
dan sumber belajar yang berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar
siswa.
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan
prasarana yang ada di dalam dan di luar
sekolah/madrasah yang berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar
siswa.
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan
prasarana sebagai media dan sumber belajar yang
terbatas, baik jumlah maupun jenisnya sehingga belum
berdampak terhadap mutu proses pembelajaran.
Proses pembelajaran belum semuanya memanfaatkan
sarana dan prasarana sebagai media dan sumber belajar.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Sarana pendidikan, yaitu perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan untuk proses pendidikan, seperti meja, kursi,
kelas, dan media pembelajaran.
2. Prasarana pendidikan ialah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan, seperti halaman, kebun,
kolam dan taman.
3. Pemanfaatan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran
adalah upaya pendayagunaan sarana dan prasarana di kelas dan
atau disekolah/madrasah sebagai media/sumber belajar secara
efektif dan efisien dalam menunjang proses pembelajaran.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 18.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
1
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Pemanfaatan sarana dan prasarana di
sekolah/madrasah dan di luar sekolah/madrasah
sebagai media/sumber belajar, dapat dilihat dari:
a. penggunaan strategi pembelajaran yang
memanfaatkan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber belajar; dan
b. penggunaan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber belajar untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
Hasil
Observasi
-48-
2
Dampak yang dirasakan siswa dalam
menggunakan sarana dan prasarana sebagai
media/sumber belajar, dapat dilihat dari:
a. peningkatan capaian hasil belajar; dan
b. antusiasme belajar siswa.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 18.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Perencanaan pembelajaran
yang menggunakan sarana dan
prasarana sebagai media dan
sumber belajar, dapat ditelaah
dari:
a. RPP yang memuat
komponen pemilihan sarana
dan prasarana sebagai
media/sumber belajar yang
selaras dengan tujuan
pembelajaran;
b. RPP yang memuat
komponen pemilihan sarana
dan prasarana sebagai
media/sumber belajar yang
ada di sekolah/madrasah
dan di luar
sekolah/madrasah; dan
c. RPP yang memuat
komponen yang
menunjukkan tahapan atau
prosedur penggunaan
sarana dan prasarana
sebagai media/sumber
belajar.
Pemanfaatan sarana dan
prasarana sebagai media dan
sumber belajar baik yang ada
di sekolah/madrasah maupun
di luar sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. penggunaan sarana dan
prasarana yang dapat
digunakan sebagai
media/sumber belajar di
dalam kelas; dan
b. penggunaan sarana dan
prasarana yang dapat
digunakan sebagai
media/sumber belajar di
sekolah/madrasah dan di
luar sekolah/madrasah.
Nama
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
[Cermati
tentang
penggunaan
sarana dan
prasarana
sebagai media
dan sumber
belajar]
Daftar
penggunaan
sarana dan
prasarana
sebagai media
dan sumber
belajar
Hasil
Telaah
Dokumen
-49-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 18.3 Pengumpulan Data Wawancara
No.
1
2
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Pemanfaatan sarana dan prasarana di
sekolah/madrasah dan di luar
sekolah/madrasah sebagai media/sumber
belajar, dapat digali dari:
a. penggunaan strategi pembelajaran yang
memanfaatkan sarana dan prasarana
yang tersedia sebagai media/sumber
belajar; dan
b. penggunaan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber belajar
untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
Dampak yang dirasakan siswa dalam
menggunakan sarana dan prasarana
sebagai media/sumber belajar, dapat digali
dari:
a. peningkatan capaian hasil belajar; dan
b. antusiasme belajar siswa.
Hasil
Wawancara
Guru
Siswa
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-50-
III. MUTU GURU
19. Guru menyusun perencanaan pembelajaran aktif, kreatif, dan
inovatif dengan mengoptimalkan lingkungan dan memanfaatkan
TIK atau cara lain yang sesuai dengan konteksnya.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mampu: (1) menyusun RPP yang memfasilitasi seluruh
siswa belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan seperti: merancang penelitian sederhana,
melakukan tugas proyek tertentu berdasarkan ide-ide siswa
sendiri dan mengoptimalkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar serta memanfaatkan TIK atau cara lain yang
sesuai dengan konteksnya, (2) menjelaskan tahapan
penyusunan RPP yang dibuatnya dengan memperhatikan
hasil refleksi/evaluasi proses pembelajaran sebelumnya.
Guru mampu: (1) menyusun RPP yang memfasilitasi
seluruh siswa belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan, yang dapat dilihat dari aktivitas KBM yang
menempatkan siswa sebagai subyek dalam kegiatan
pembelajaran dengan mengoptimalkan pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar, (2) menjelaskan
tahapan penyusunan RPP yang dibuat berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
Guru: (1) mampu menyusun RPP yang memfasilitasi seluruh
siswa belajar aktif, kreatif dan inovatif yang dapat dilihat
dari aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) yang
menempatkan siswa sebagai subyek dalam kegiatan
pembelajaran, (2) kurang sistematis dalam menjelaskan
tahapan penyusunan RPP yang dibuatnya.
Guru menyusun RPP yang belum memfasilitasi seluruh
siswa belajar aktif, kreatif, dan inovatif.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. RPP adalah dokumen rencana kegiatan pembelajaran yang dibuat
oleh guru yang sekurang-kurangnya berisi tujuan, materi, metode,
dan evaluasi.
2. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang berpusat pada
siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student center) yang
ditandai dengan adanya partisipasi aktif dan konstruktif dari
siswa dalam pembelajaran, misalnya kegiatan membaca,
bertanya, diskusi, praktik, menggunakan media, melakukan
pengumpulan data/informasi, menganalisis, mengomunikasikan
gagasan/karya, dan lain-lain.
3. Pembelajaran kreatif dan inovatif adalah pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan metode, media, sumber/bahan,
dan penilaian yang bervariasi serta unik sehingga menimbulkan
tantangan dan ketertarikan bagi siswa untuk terlibat secara aktif
dan konstruktif, seperti penelitian sederhana, melakukan tugas
proyek, atau menghasilkan produk tertentu berdasarkan ide-ide
siswa sendiri.
-51-
4. Pengoptimalan lingkungan untuk pembelajaran adalah upaya
guru untuk menggunakan berbagai sumber daya yang ada di
lingkungan sekitar untuk mendukung pencapaian tujuan
(kompetensi)
pembelajaran
secara
optimal,
misalnya
memanfaatkan kebun sekolah/madrasah, barang bekas, atau
bahan-bahan yang ada di sekitarnya, seperti membuat alat
sederhana, mengunjungi bengkel, atau home industry dekat
sekolah/madrasah atau cara lain sesuai konteksnya.
5. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran adalah upaya guru untuk
menggunakan teknologi informasi (komputer/telepon genggam)
dalam mendukung kegiatan pembelajaran antara lain
pemanfaatan internet untuk mencari dan menemukan sumber
belajar, seperti buku, karya ilmiah, jurnal, video pembelajaran;
penggunaan berbagai aplikasi pembelajaran; atau pelaksanaan
pembelajaran secara daring.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 19.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Penyusunan RPP yang
memfasilitasi siswa aktif,
kreatif, inovatif, efektif, dan
menyenangkan, dapat ditelaah
dari:
a. penggunaan metode
pembelajaran bervariasi dan
menantang (seperti:
merancang penelitian
sederhana, melakukan tugas
proyek, pembelajaran
kooperatif, atau problem
based learning);
b. penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi
dan memotivasi (seperti: PPT,
video, objek konkret, atau
objek tiruan); dan
c. pelibatan sumber/bahan
belajar yang bervariasi
(seperti: buku, karya ilmiah,
jurnal, atau nara sumber).
Pemanfaatan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar,
dapat ditelaah dari:
a. pemanfaatan lingkungan di
dalam sekolah/madrasah
sebagai sumber belajar
(seperti: kebun, halaman,
perpustakaan, koperasi,
atau kantin
sekolah/madrasah); dan
Nama
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Hasil
Telaah
Dokumen
-52-
3
b. pemanfaatan lingkungan di
luar sekolah/madrasah
sebagai sumber belajar.
Pemanfaatan TIK untuk
mendukung pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. pemanfaatan internet
sebagai sumber belajar
(seperti: e-book, e-library,
karya ilmiah, artikel, video,
atau media sosial); dan
b. pemanfaatan internet
sebagai media
pembelajaran (seperti: LMS,
e-learning, blended
learning, distance learning,
google meet, zoom, atau
google classroom).
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 19.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Tahapan dan prosedur penyusunan
RPP, dapat digali dari:
a. penjelasan prosedur dan
tahapan dalam menyusun RPP;
dan
b. penjelasan komponen atau
aspek-aspek yang harus ada
dalam RPP.
Pemanfaatan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar, dapat digali
dari:
a. pemanfaatan lingkungan di
dalam sekolah/madrasah dalam
sebagai sumber belajar; dan
b. pemanfaatan lingkungan di luar
sekolah/madrasah sebagai
sumber belajar.
Pemanfaatan TIK untuk mendukung
pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. pemanfaatan internet sebagai
sumber belajar (seperti: e-book,
e-library, karya ilmiah, artikel,
video, atau media sosial); dan
b. pemanfaatan internet sebagai
media pembelajaran (seperti:
LMS, e-learning, blended
learning, distance learning,
google meet, zoom, atau google
classroom)
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil
Guru Siswa
Kepala
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
-53-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
20. Guru melakukan evaluasi diri, refleksi dan pengembangan
kompetensi untuk perbaikan kinerja secara berkala.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan evaluasi dan refleksi diri melalui berbagai
kegiatan seperti observasi kelas dan pemberian kuesioner
tentang pelaksanaan pembelajaran, rekaman audio atau
video, dan hasilnya didiskusikan serta diseminasikan ke
teman sejawat yang difasilitasi sekolah untuk perbaikan
kinerja secara berkelanjutan yang terlihat pada perbaikan
mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar siswa.
Guru melakukan perbaikan kinerja khususnya
pembelajaran dalam pengembangan kompetensi secara
berkelanjutan setelah melakukan refleksi dan evaluasi diri
dengan membuat jurnal reflektif dan catatan harian.
Guru sudah melakukan refleksi dan evaluasi diri untuk
perbaikan kinerja dengan membuat catatan mengajar.
Guru tidak melakukan atau masih memerlukan bantuan
dalam melaksanakan refleksi dan evaluasi diri.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Evaluasi diri adalah upaya guru untuk mengetahui, mengukur,
atau menilai kemampuan dirinya terkait dengan pekerjaan atau
tugas-tugasnya sebagai guru.
2. Refleksi diri adalah upaya guru untuk mengenali kekuatan dan
kelemahan dirinya terkait dengan pekerjaan atau tugas-tugasnya
sebagai guru, sehingga dia dapat memahami posisi dirinya dalam
rentang pengembangan kompetensi dan profesinya.
3. Perbaikan kinerja secara berkala adalah upaya guru untuk
mengembangkan kompetensi dan kinerjanya yang dilakukan
secara sistematik dan berkelanjutan, melalui berbagai cara dan
media.
-54-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 20.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama
Dokumen
Evaluasi kinerja dan refleksi diri
melalui berbagai kegiatan,
dapat ditelaah dari:
a. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil penilaian
oleh siswa;
b. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil penilaian
oleh teman sejawat;
c. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil supervisi
oleh kepala sekolah; dan
d. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil rekaman
audio/video/CCTV tentang
kinerja dirinya.
Hasil evaluasi dan refleksi diri
didiskusikan serta
didiseminasikan ke teman
sejawat yang difasilitasi oleh
sekolah, dapat ditelaah dari:
a. pelaksanaan diskusi dan
diseminasi hasil evaluasi
dan refleksi diri guru oleh
teman sejawat; dan
b. pelaksanaan kegiatan
diskusi dan diseminasi hasil
evaluasi guru.
Laporan
kegiatan guru
dalam evaluasi
dan refleksi diri
berdasarkan
hasil penilaian
siswa, teman
sejawat, kepala
sekolah/madra
sah, dan hasil
rekaman
audio/video/C
CTV.
Hasil
Telaah
Dokumen
Dokumen
kegiatan
diseminasi
hasil evaluasi
dan refleksi
guru kepada
teman sejawat
yang difasilitasi
oleh sekolah
(seperti: daftar
hadir, notulen,
foto, atau
video)
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 20.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Evaluasi kinerja dan refleksi diri melalui
berbagai kegiatan, dapat digali dari:
a. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil penilaian oleh
siswa;
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
-55-
2
3
b. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil penilaian oleh
teman sejawat;
c. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil supervisi oleh
kepala sekolah; dan
d. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil rekaman
audio/video/CCTV tentang kinerja
dirinya.
Hasil evaluasi dan refleksi diri didiskusikan
serta didiseminasikan ke teman sejawat
yang difasilitasi oleh sekolah, dapat digali
dari:
a. pelaksanaan diskusi dan diseminasi
hasil evaluasi dan refleksi diri guru oleh
teman sejawat; dan
b. pelaksanaan kegiatan diskusi dan
diseminasi hasil evaluasi guru.
Perbaikan kinerja, mutu pembelajaran, dan
capaian hasil pembelajaran secara
berkelanjutan berdasarkan hasil evaluasi
dan refleksi dirinya, dapat digali dari:
a. peningkatan kompetensi/kinerja guru
berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
diri;
b. peningkatan mutu pembelajaran
berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
diri guru; dan
c. peningkatan capaian hasil pembelajaran
siswa berdasarkan hasil evaluasi dan
refleksi diri guru.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-56-
21. Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas
inisiatif sendiri yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa
yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar
melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar,
publikasi ilmiah, karya inovatif dan membagikan praktik
baik kepada orang lain di dalam dan di luar
sekolah/madrasah baik secara lisan maupun tulisan melalui
berbagai media.
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas
inisiatif sendiri yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa
yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar
melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar,
publikasi ilmiah, karya inovatif dan membagikan praktik
baik kepada teman sejawat di sekolah/madrasah.
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas
anjuran/himbauan yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa
yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar
melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar,
publikasi ilmiah, karya inovatif.
Guru melakukan pengembangan profesi berdasarkan
inisiatif sekolah/madrasah yang hasilnya belum berdampak
terhadap peningkatan mutu pembelajaran dan capaian
belajar siswa dalam bentuk kegiatan yang masih terbatas
dan hasilnya belum dibagikan kepada orang lain.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
Pengembangan profesi berkelanjutan adalah upaya guru untuk
meningkatkan karier dan profesinya yang dilakukan secara
sistematik dan berkelanjutan dengan menggunakan berbagai cara
dan wahana, misalnya diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar, publikasi
ilmiah, dan karya inovatif.
-57-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 21.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pengembangan profesi
berkelanjutan melalui
beragam kegiatan, dapat
ditelaah dari:
a. KKG/MGMP;
b. diskusi/seminar/diklat;
c. publikasi karya ilmiah;
dan
d. pembuatan karya inovasi.
Diseminasi (penyebarluasan
ide/gagasan) hasil
pengembangan profesi guru
(praktik baik) kepada orang
lain di dalam dan di luar
sekolah, dapat ditelaah dari:
a. makalah yang dipaparkan
dalam seminar/diskusi/
pelatihan baik luring
maupun daring termasuk
konten video; dan
b. buku/makalah/karya
ilmiah/artikel/ panduan
menulis buku yang
dipublikasikan.
Nama Dokumen
Dokumen
kegiatan
pengembangan
profesi guru
Hasil Telaah
Dokumen
Dokumen
kegiatan
diseminasi hasil
pengembangan
profesi guru
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 21.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Keikutsertaan dalam kegiatan
pengembangan profesi berkelanjutan, dapat
digali dari:
a. inisiatif sendiri;
b. pemenuhan aturan dan kewajiban; dan
c. perintah kepala sekolah/madrasah.
Dampak pengembangan profesi terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan
capaian belajar siswa bidang akademik dan
nonakademik, dapat digali dari:
a. manfaat pengembangan profesi bagi
guru;
b. peningkatan mutu pembelajaran; dan
c. peningkatan prestasi siswa.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
-58-
3
4
Pengembangan profesi melalui beragam
bentuk kegiatan, dapat digali dari:
a. kegiatan KKG/MGMP;
b. kegiatan diskusi/seminar/diklat;
c. kegiatan publikasi karya ilmiah; dan
d. pembuatan karya inovasi.
Diseminasi (penyebarluasan ide/gagasan)
hasil pengembangan profesi guru (praktik
baik) kepada orang lain di dalam dan di
luar sekolah, dapat ditelaah dari:
a. makalah yang dipaparkan dalam
seminar/diskusi/ pelatihan baik luring
maupun daring termasuk konten video;
dan
b. buku/makalah/karya ilmiah/artikel/
panduan menulis buku yang
dipublikasikan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
22. Guru mengembangkan strategi, model, metode, teknik, dan media
pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan kreatif
yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran serta
menginspirasi teman sejawat dan/atau dapat diduplikasi
oleh orang lain.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan kreatif
yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran yang dapat
mendorong siswa belajar secara aktif dan menyenangkan
tanpa adanya kaitan langsung dengan tujuan pembelajaran.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran yang tidak
mendorong tercapainya tujuan pembelajaran.
-59-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pengembangan strategi, model, metode, teknik, dan media
pembelajaran kreatif dan inovatif adalah upaya guru untuk
mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan strategi,
model, metode, teknik, dan media pembelajaran yang bervariasi
dan unik (tidak biasanya) sehingga menimbulkan tantangan dan
ketertarikan bagi siswa untuk terlibat secara aktif dan konstruktif.
Misalnya, penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada siswa, penggunaan teknologi informasi dalam
pembelajaran, penggunaan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, penggunaan nara sumber untuk mengajar di kelas,
simulasi, praktik lapangan.
2. Menginspirasi teman sejawat dan/atau dapat diduplikasi oleh
orang lain artinya bahwa inovasi pembelajaran yang dilakukan
oleh guru disebarluaskan kepada guru-guru yang lain dan/atau
dicontoh oleh guru lain untuk digunakan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 22.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pengembangan/modifikasi strategi, model, metode,
teknik, dan media pembelajaran inovatif dan
kreatif, dapat dilihat dari:
a. implementasi strategi/model/metode/teknik
pembelajaran yang beragam dan menantang
sesuai rancangan yang
dikembangkan/dimodifikasi;
b. penggunaan media/bahan/alat/sumber
pembelajaran yang bervariasi dan memotivasi
sesuai dengan rancangan yang dikembangkan
(misal: PPT, video, gambar, bagan); dan
c. pemanfaatan teknologi informasi dalam
melaksanakan pembelajaran, baik sebagai
sumber/bahan dan atau strategi pembelajaran.
Pengembangan pembelajaran yang mampu
mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan, dapat dilihat dari:
a. penggunaan teknik bertanya yang tepat
(menstimulasi);
b. respons jawaban siswa secara benar
(memotivasi siswa);
c. pembentukan kelompok belajar siswa secara
heterogen sehingga kondusif untuk
mewujudkan pembelajaran kooperatif; dan
d. umpan balik atas pekerjaan siswa secara
tepat/positif.
2
Hasil
Observasi
-60-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 22.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pengembangan/modifikasi strategi,
model, metode, teknik, dan media
pembelajaran inovatif dan kreatif,
dapat digali dari:
a. implementasi
strategi/model/metode/teknik
pembelajaran yang beragam
dan menantang sesuai
rancangan yang
dikembangkan/dimodifikasi;
b. penggunaan
media/bahan/alat/sumber
pembelajaran yang bervariasi
dan memotivasi sesuai dengan
rancangan yang dikembangkan
(misal: PPT, video, gambar,
chart); dan
c. pemanfaatan teknologi
informasi dalam melaksanakan
pembelajaran, baik sebagai
sumber/bahan dan atau
strategi pembelajaran.
Pengembangan pembelajaran yang
mampu mendorong siswa belajar
secara aktif, efektif, dan
menyenangkan, dapat digali dari:
a. penggunaan teknik bertanya
yang tepat (menstimulasi);
b. respons jawaban siswa secara
benar (memotivasi siswa);
c. pembentukan kelompok belajar
siswa secara heterogen
sehingga kondusif untuk
mewujudkan pembelajaran
kooperatif; dan
d. umpan balik atas pekerjaan
siswa secara tepat/positif.
Pembelajaran yang dikembangkan
oleh guru mampu menginspirasi
teman sejawat dan/atau dapat
diduplikasi oleh orang lain, dapat
digali dari:
a. kegiatan diseminasi inovasi
pembelajaran kepada guruguru lain; dan
b. inovasi pembelajaran yang
digunakan/dicontoh oleh guru
lain.
Deskripsi Hasil
Wawancara
Kepala/
Guru Siswa
Wakil
Kepala
Tidak
diisi
-61-
3. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 22.3 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
Pengembangan/modifikasi strategi,
model, metode, teknik, dan media
pembelajaran inovatif dan kreatif, dapat
ditelaah dari:
a. penggunaan strategi/metode
pembelajaran yang beragam dan
menantang (misal: diskusi, tanya
jawab, penugasan, simulasi, praktik,
pembelajaran proyek, problem-based
learning, penggunaan teknologi
informasi, dan penggunaan
lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar);
b. penggunaan media dan sumber
pembelajaran yang bervariasi dan
memotivasi (seperti: PPT, video,
gambar, bagan); dan
c. pemanfaatan teknologi informasi
dalam melaksanakan pembelajaran,
baik sebagai sumber/bahan dan
atau strategi pembelajaran.
Nama
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Hasil
Telaah
Dokumen
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-62-
IV. MANAJEMEN SEKOLAH/MADRASAH
23. Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi visi, misi, dan tujuan
sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi visi, misi, dan
tujuan yang melibatkan pemangku kepentingan dan hasil
evaluasi dipergunakan untuk perbaikan dan peningkatan
mutu sekolah/madrasah secara berkelanjutan.
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi visi, misi, dan
tujuan yang melibatkan pemangku kepentingan serta
menjadikannya sebagai dasar/acuan dalam penyusunan
dan pelaksanaan rencana kerja sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
dan mengimplementasikan visi, misi, dan tujuan sebagai
dasar/acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana
kerja sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah mengembangkan dan menyosialisasikan
tetapi belum mengimplementasikan visi, misi, dan tujuan
serta belum menjadikannya sebagai dasar/acuan dalam
penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja
sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Visi adalah pernyataan tentang kondisi ideal sekolah/madrasah
yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 4
(empat) tahun ke depan. Visi hendaknya menantang namun
memiliki dasar akademik ilmiah atau perhitungan riil untuk dapat
dicapai dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.
2. Misi adalah cara yang dilakukan oleh sekolah/madrasah untuk
mencapai visi.
3. Tujuan
adalah
indikator
capaian
yang
ditetapkan
sekolah/madrasah dalam rangka
mewujudkan visi. Tujuan
dinyatakan dalam bentuk yang mudah diukur pencapaiannya.
4. Pengembangan visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah adalah
usaha yang dilakukan oleh pimpinan sekolah/madrasah untuk
melibatkan seluruh warga sekolah/madrasah bersama pemangku
kepentingan lainnya dalam menyusun dan menyesuaikan visi,
misi,
dan
tujuan
sesuai
perkembangan
kebutuhan
sekolah/madrasah.
5. Evaluasi pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah
adalah upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan
dan/atau warga sekolah/madrasah untuk menggali informasi
terkait usaha yang telah dilakukan oleh warga sekolah/madrasah
dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah baik
dalam bentuk informasi
kuantitatif maupun kualitatif
berdasarkan bukti yang nyata atau faktual.
-63-
6. Berkelanjutan adalah proses penyusunan, pengembangan,
sosialisasi, dan evaluasi visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah
yang
dilakukan
dalam
suatu
siklus
kegiatan
yang
berkesinambungan baik dilihat dari tahapan kegiatannya maupun
jangka waktu pelaksanaannya.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 23.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Pengimplementasian visi, misi, dan tujuan, dapat dilihat
dari mewujudkan visi, misi, dan tujuan dalam kegiatan
sesuai dengan sasaran.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 23.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Pengembangan visi,
misi, dan tujuan, dapat
ditelaah dari:
a. pelibatan pemangku
kepentingan; dan
b. kesesuaiannya
dengan kebutuhan
sekolah/madrasah.
a. Dokumen rapat
penyusunan
RKS/RKAS/RAPBS/
Pengembangan
sekolah/madrasah;
dan
b. Rencana Kerja
Sekolah/Madrasah
(RKS/M) 2 (dua)
periode.
2
Penyebarluasan visi,
misi, dan tujuan, dapat
ditelaah dari
penggunaan berbagai
media secara terbuka.
Dokumen sosialisasi
visi dan misi.
3
Pengimplementasian
visi, misi, dan tujuan,
dapat ditelaah dari:
a. perwujudan visi,
misi, dan tujuan
dalam kegiatan
sesuai dengan
sasaran; dan
b. pencapaian visi dan
misi melalui
program/kegiatan
Laporan kegiatan
pelaksanaan program.
Hasil
Telaah
Dokumen
-64-
sesuai jadwal yang
ditentukan.
4
Evaluasi visi, misi, dan
tujuan, dapat ditelaah
dari:
a. pelaksanaan visi,
misi, dan tujuan;
b. ketercapaian visi dan
misi
sekolah/madrasah
secara periodik; dan
c. dukungan dan
hambatan
pelaksanaan
program/kegiatan.
Dokumen hasil evaluasi
tahunan pencapaian
visi, misi, tujuan, dan
rencana sekolah.
5
Perbaikan visi, misi, dan
tujuan secara
berkelanjutan
berdasarkan hasil
evaluasi, dapat ditelaah
dari rumusan
rekomendasi untuk
perbaikan visi, misi, dan
tujuan berikutnya,
termasuk peningkatan
mutu.
Dokumen rekomendasi
dari hasil evaluasi
(notulen rapat).
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 23.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Pengembangan visi,
misi, dan tujuan, dapat
digali dari:
a. pelibatan pemangku
kepentingan; dan
b. kesesuaiannya
dengan kebutuhan
sekolah/madrasah.
Penyebarluasan visi,
misi, dan tujuan, dapat
digali dari:
a. penggunaan
berbagai media
secara terbuka;
b. pemahaman warga
sekolah/madrasah;
dan
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan Siswa
Orang Tua
Tida
k
diisi
-65-
c. penerimaan warga
sekolah/madrasah.
3
Perbaikan visi, misi,
dan tujuan secara
berkelanjutan
berdasarkan hasil
evaluasi, dapat digali
dari pelaksanaan
perbaikan visi, misi,
dan tujuan secara
berkelanjutan
berdasarkan hasil
rekomendasi evaluasi.
Tidak diisi
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
24. Kepala sekolah/madrasah menunjukkan kompetensi supervisi
akademik untuk membantu guru mewujudkan pembelajaran yang
bermutu.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Kepala sekolah/madrasah merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru secara berkelanjutan dan
berdampak signifikan terhadap peningkatan kinerja guru
serta pembelajaran yang bermutu.
Kepala sekolah/madrasah merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru secara berkelanjutan.
Kepala sekolah/madrasah merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru namun belum dilakukan
secara rutin dan berkelanjutan.
Kepala sekolah/madrasah merencanakan dan
melaksanakan supervisi akademik namun tidak melakukan
tindak lanjut.
-66-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kompetensi
supervisi
akademik/pembelajaran
kepala
sekolah/madrasah adalah kemampuan tata kelola kepala
sekolah/madrasah mulai tahapan perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak lanjut hasil evaluasi sehingga program
supervisi akademik/pembelajaran terhadap aktivitas guru dalam
mengelola pembelajaran di sekolah/madrasah dapat berjalan
secara efektif dalam rangka membantu guru mewujudkan
pembelajaran yang bermutu.
2. Supervisi akademik/pembelajaran adalah kegiatan pembinaan
yang
dilakukan
atas
prakarsa
pengelolaan
kepala
sekolah/madrasah terhadap aktivitas guru dalam mengelola
pembelajaran.
Supervisi
akademik/pembelajaran
meliputi
perencanaan supervisi, pelaksanaan supervisi, evaluasi supervisi,
dan tindak lanjut hasil supervisi.
3. Berkelanjutan adalah kegiatan supervisi yang dilakukan sebagai
suatu proses yang berkesinambungan dari perencanaan hingga
tindak lanjut supervisi serta upaya
peningkatan mutu
pembelajaran dalam siklus 1 (satu) tahun pelajaran hingga jangka
waktu 3 (tiga) tahun pelajaran.
4. Dampak signifikan kompetensi supervisi akademik/pembelajaran
kepala sekolah/madrasah terhadap peningkatan kinerja guru
adalah terwujudnya perubahan yang terukur pada pembelajaran
yang bermutu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 24.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Perencanaan supervisi
akademik, dapat ditelaah dari
program/rencana/surat
penugasan supervisi
akademik untuk guru mata
pelajaran.
Program/rencana
pelaksanaan
supervisi dan surat
penugasan
supervisor.
2
Pelaksanaan supervisi
akademik, dapat ditelaah dari
seluruh guru telah disupervisi
sesuai jadwal yang telah
ditetapkan dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Dokumen hasil
supervisi 3 (tiga)
tahun terakhir.
3
Evaluasi supervisi akademik,
dapat ditelaah dari:
a. temuan aspek-aspek yang
perlu diperbaiki pada
Dokumen hasil
supervisi 3 (tiga)
tahun terakhir.
Hasil
Telaah
Dokumen
-67-
proses supervisi akademik;
dan
b. penyusunan rekomendasi
dalam rangka perbaikan
pelaksanaan supervisi
akademik.
4
Supervisi yang berkelanjutan,
dapat ditelaah dari:
a. penjadwalan supervisi
yang berkelanjutan
sekurang-kurangnya
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir; dan
b. pelaksanaan supervisi
secara berkala sekurangkurangnya 1 (satu) kali
dalam satu semester.
a. Dokumen dalam
bentuk jadwal
pelaksanaan
supervisi
sekurangkurangnya 3
(tiga) terakhir;
dan
b. Dokumen hasil
supervisi 3 (tiga)
tahun terakhir.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 24.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
4
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Siswa
Orang Tua
Pelaksanaan supervisi
akademik, dapat digali dari
kepala sekolah/madrasah
telah melakukan supervisi
kepada semua guru sesuai
jadwal yang telah
ditetapkan dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
Evaluasi supervisi
akademik, dapat digali dari
hasil temuan yang perlu
diperbaiki pada proses
supervisi akademik.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
Tindak lanjut hasil
supervisi akademik, dapat
digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada guru untuk
menindaklanjuti hasil
supervisi akademik; dan
b. pemantauan dan
evaluasi terhadap hasil
tindak lanjut supervisi.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
Dampak supervisi dapat
digali dari peningkatan
kinerja guru dan
-68-
pembelajaran yang kreatif,
inovatif, efektif, dan
menyenangkan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
25. Kepala sekolah/madrasah secara konsisten, partisipatif,
kolaboratif, transformatif, dan efektif memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan
inovatif dalam usaha pengembangan kegiatan/program
sekolah/madrasah untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang
telah ditetapkan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya serta diimplementasikan
secara konsisten dan efektif, akuntabel, dan transparan
berdampak nyata pada pengembangan sekolah/madrasah.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya serta diimplementasikan
secara konsisten dan efektif.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya, namun tidak
diimplementasikan secara konsisten dan efektif.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya tidak melibatkan warga
sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya.
-69-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kepemimpinan kepala sekolah/madrasah adalah kemampuan
yang berhasil ditunjukkan oleh kepala sekolah/madrasah untuk
mempengaruhi seluruh warga sekolah/madrasah dalam bersikap
dan
bertindak
melakukan
aktivitas
atau
kegiatan
sekolah/madrasah untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang
telah ditetapkan oleh sekolah/madrasah.
2. Ide kreatif dan inovatif adalah gagasan, ide atau pemikiran yang
sarat hal-hal baru atau cara-cara baru yang lebih unggul dari
segala hal yang sudah ada sebelumnya.
3. Konsisten adalah sifat yang tidak berubah-ubah, taat asas, teguh
pendirian dalam menjalankan kepemimpinan sekolah/madrasah.
4. Partisipatif adalah upaya pelibatan guru, tenaga kependidikan,
dan pemangku kepentingan lainnya di sekolah/madrasah dalam
suatu program atau kegiatan yang telah dirancang oleh
sekolah/madrasah. Keterlibatan itu dapat berupa berbagai
aktivitas dukungan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi program/kegiatan.
5. Transformatif adalah kepemimpinan yang bersifat visioner atau
menjangkau pandangan jauh ke depan, mendorong dan
mengembangkan anggota, menggunakan karisma mereka untuk
melakukan perubahan, dan merevitalisasi organisasinya.
6. Kolaboratif adalah usaha yang dilakukan pemimpin atau warga
sekolah/madrasah dalam mewujudkan bentuk kerja sama dengan
berbagai warga sekolah/madrasah atau pemangku kepentingan
lainnya dalam melaksanakan kegiatan sekolah/madrasah.
7. Efektif adalah segala usaha kepemimpinan sekolah/madrasah
yang mengarah pada pencapaian hasil sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan oleh sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 25.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
Pengembangan ide-ide kreatif
a. Dokumen
dan inovatif yang dituangkan
RKS/RKAS 2
dalam RKS/RKAS, dapat
(dua) periode;
ditelaah dari:
dan
a. gagasan, ide atau pemikiran b. Dokumen rapat
baru atau cara-cara baru
penyusunan
yang lebih unggul; dan
RKS/RKAS.
b. pelibatan pemangku
kepentingan eksternal
dalam kegiatan
sekolah/madrasah.
Hasil
Telaah
Dokumen
-70-
2
Pelibatan warga
sekolah/madrasah dan
pemangku kepentingan dalam
kegiatan sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. keikutsertaan warga
sekolah/madrasah dalam
kegiatan
sekolah/madrasah; dan
b. keikutsertaan pemangku
kepentingan eksternal
dalam kegiatan
sekolah/madrasah.
Laporan kegiatan
pelaksanaan
program.
3
Pengimplementasian ide kreatif
dan inovatif dalam RKS/RKAS
secara konsisten dan efektif,
akuntabel, dan transparan,
dapat ditelaah dari kepala
sekolah/madrasah
melaksanakan ide kreatif dan
inovatif sesuai program kerja
dan jadwal.
Laporan kegiatan
pelaksanaan
program.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 25.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pengimplementasian ide kreatif
dan inovatif dalam RKS/RKAS
secara konsisten dan efektif,
akuntabel, dan transparan, dapat
digali dari kepala
sekolah/madrasah melaksanakan
ide kreatif dan inovatif sesuai
program kerja dan jadwal.
Dampak nyata pada
pengembangan sekolah/madrasah,
dapat digali dari:
a. program yang memuat ide
kreatif dan inovatif bermanfaat
bagi peningkatan mutu
pembelajaran; dan
b. program yang memuat ide
kreatif dan inovatif bermanfaat
bagi peningkatan manajemen
sekolah/madrasah.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Tenaga
Kependidikan
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
-71-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
26. Sekolah/madrasah membangun komunikasi dan interaksi antara
warga sekolah/madrasah (siswa, guru, kepala sekolah/madrasah,
tenaga kependidikan), orang tua, dan masyarakat untuk
mewujudkan keharmonisan internal dan eksternal
sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi
antara siswa, guru, dan warga sekolah/madrasah, orang tua
dan masyarakat sekitar secara harmonis dan berdampak
pada terciptanya budaya kerja sama yang kuat.
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi
antara warga sekolah/madrasah, orang tua, dan masyarakat
sekitar secara harmonis.
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi
antara warga sekolah/madrasah dan orang tua secara
harmonis.
Sekolah/madrasah belum menunjukkan komunikasi dan
interaksi antara warga sekolah/madrasah dan orang tua
secara harmonis.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Komunikasi dan interaksi adalah hubungan yang aktif dan timbal
balik
yang
bermanfaat
yang
dilakukan
oleh
kepala
sekolah/madrasah dengan warga sekolah/madrasah (siswa, guru,
kepala sekolah/madrasah, tenaga kependidikan) orang tua, dan
masyarakat.
2. Hubungan yang harmonis adalah hubungan yang didasarkan atas
saling pengertian dan menghargai sehingga tercipta suasana kerja
sama
yang
saling
menguntungkan
untuk
kemajuan
sekolah/madrasah.
3. Budaya kerja sama yang kuat adalah kerja sama yang telah
dibangun
oleh
sekolah/madrasah
dengan
warga
sekolah/madrasah, orang tua, dan masyarakat dengan baik
sehingga berdampak positif pada kinerja sekolah/madrasah.
-72-
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 26.1 Pengumpulan Data Observasi
Hasil
Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Komunikasi dan interaksi antara siswa dengan guru dan
tenaga kependidikan, dapat dilihat dari perwujudan
komunikasi dan interaksi antara guru dan tenaga
kependidikan dengan siswa yang kondusif dan bersifat
mendidik.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 26.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
Nama Dokumen
Budaya kerja sama yang kuat
antara warga sekolah/madrasah
dengan orang tua, dan masyarakat
sekitar sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari kebiasaan yang
dibangun bersama antara
sekolah/madrasah dengan orang
tua siswa dan masyarakat sekitar
sekolah/madrasah yang
berdampak positif pada kinerja
sekolah/madrasah.
Dokumen kerja
sama
sekolah/madrasah
dengan orang tua
siswa dengan
masyarakat sekitar
(dokumen rapat,
foto, atau video)
Hasil
Telaah
Dokumen
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 26.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Komunikasi dan interaksi antara
siswa, guru dan warga
sekolah/madrasah orang tua
dan masyarakat sekitar, dapat
digali dari perwujudan
komunikasi dan interaksi antara
warga sekolah/madrasah dengan
orang tua siswa dan masyarakat
sekitar yang harmonis.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
-73-
2
Budaya kerja sama yang kuat
antara warga sekolah/madrasah
dengan orang tua siswa dan
masyarakat sekitar, dapat digali
dari:
a. komunikasi dan interaksi
antara sekolah/madrasah
dengan orang tua siswa dan
masyarakat berdampak positif
terhadap kinerja sekolah; dan
b. komunikasi dan interaksi
sekolah/madrasah
berdampak positif bagi orang
tua siswa dan masyarakat
sekitar.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
27. Sekolah/madrasah melakukan pembiasaan; aman, tertib, bersih,
dan nyaman untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah
yang kondusif.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menunjukkan suasana aman, tertib,
bersih, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah/madrasah
untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang
kondusif dan berdampak pada persepsi positif masyarakat
terhadap sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menunjukkan suasana aman, tertib,
bersih, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah/madrasah
untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang
kondusif.
Sekolah/madrasah menerapkan pembiasaan secara
konsisten hidup aman, tertib, bersih, dan nyaman bagi
seluruh warga sekolah/madrasah untuk menciptakan
lingkungan sekolah/madrasah yang kondusif.
Sekolah/madrasah menerapkan pembiasaan hidup aman,
tertib, bersih, atau nyaman bagi seluruh warga
sekolah/madrasah.
-74-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pembiasaan adalah segala tindakan yang dilakukan secara
berulang sehingga menjadi karakter berpikir, bersikap, dan
berperilaku individu untuk menjadi lebih baik.
2. Aman adalah bebas dari gangguan baik secara fisik maupun
nonfisik dari dalam maupun dari luar sekolah/madrasah.
3. Tertib adalah kepatuhan semua warga sekolah/madrasah
terhadap tata nilai dan
aturan yang ditetapkan oleh
sekolah/madrasah.
4. Nyaman adalah suasana yang membuat warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk masyarakat umum
merasa enak dan betah untuk berada di sekolah/madrasah atau
lingkungan sekitarnya.
5. Persepsi positif adalah kecondongan penilaian atau pendapat
masyarakat yang baik terhadap sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 27.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Suasana dan budaya bersih di lingkungan
sekolah/madrasah, dapat dilihat dari:
a. kebiasaan dalam menjaga kebersihan
sekolah/madrasah; dan
b. kebiasaan dalam pengelolaan sampah dan limbah
sekolah/madrasah.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 27.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Suasana dan budaya bersih
di lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari:
a. kebiasaan dalam menjaga
kebersihan
sekolah/madrasah; dan
b. kebiasaan dalam
pengelolaan sampah dan
limbah sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
Dokumen pelaksanaan
kegiatan kebersihan
sekolah/madrasah,
misalnya dokumen
pembagian tugas di
bidang kebersihan,
jadwal kebersihan, dan
dokumentasi kegiatan.
Hasil
Telaah
Dokumen
-75-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 27.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
1
Suasana aman dan
budaya saling menjaga di
lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. sekolah/madrasah
tidak pernah
mengalami gangguan
fisik atau nonfisik, baik
dari dalam maupun
dari luar;
b. kebiasaan saling
menjaga keamanan di
antara warga
sekolah/madrasah;
dan
c. kebiasaan saling
menjaga keamanan di
antara warga
sekolah/madrasah dan
masyarakat di
lingkungan
sekolah/madrasah.
2
Suasana tertib di
lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
digali dari budaya patuh
warga sekolah/madrasah
pada tata tertib dan
aturan yang ada di
sekolah/madrasah.
3
Suasana nyaman di
lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
digali dari suasana yang
tenang, tenteram, dan
kondusif yang menunjang
kelancaran kegiatan
pembelajaran.
4
Persepsi positif
masyarakat terhadap
sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. masyarakat ikut
bangga terhadap
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
Siswa
Tidak
Diisi
-76-
budaya aman dan
tertib; dan
b. masyarakat ikut
bangga terhadap
budaya bersih.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
28. Sekolah/madrasah melibatkan orang tua siswa dan masyarakat dari
berbagai kalangan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
program, serta kegiatan sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
CAPAIAN KINERJA
Manajemen dan komite sekolah/madrasah merupakan mitra
setara, yang terlihat pada kepedulian dan pemahaman
komite sekolah/madrasah terhadap kondisi, masalah, dan
tantangan yang sedang dihadapi sekolah/madrasah dan
menjadikannya sebagai tantangan bersama. Pertemuan
komite dengan manajemen sekolah/madrasah dapat terjadi
sewaktu-waktu atas inisiatif salah satu pihak. Keterlibatan
tokoh masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program sekolah/madrasah terjadi atas
inisiatif komite maupun manajemen sekolah/madrasah serta
berdampak pada persepsi positif masyarakat terhadap
sekolah/madrasah.
Manajemen dan komite sekolah/madrasah merupakan mitra
setara, yang terlihat pada kepedulian dan pemahaman
komite sekolah terhadap kondisi, masalah, dan tantangan
yang sedang dihadapi sekolah, dan menjadikannya sebagai
tantangan bersama. Pertemuan komite dengan manajemen
sekolah dapat terjadi sewaktu-waktu atas inisiatif salah satu
pihak. Keterlibatan tokoh masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program
sekolah/madrasah terjadi atas inisiatif komite maupun
manajemen sekolah/madrasah.
Manajemen sekolah/madrasah berinisiatif dan memfasilitasi
pertemuan komite sekolah/madrasah sekali dalam setahun
menjelang awal tahun ajaran. Forum pertemuan komite
sekolah/madrasah dimanfaatkan oleh manajemen
sekolah/madrasah untuk mendapatkan dukungan para
-77-
1
orang tua khususnya terkait dukungan finansial kepada
sekolah/madrasah secara sukarela demi kemajuan
sekolah/madrasah dan kepentingan anak didik secara
keseluruhan.
Manajemen sekolah/madrasah berinisiatif dalam
memfasilitasi pertemuan komite sekolah/madrasah sekali
dalam setahun menjelang awal tahun ajaran. Keputusan
pertemuan komite sekolah/madrasah cenderung
berdasarkan ketokohan pengurus komite sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Melibatkan masyarakat adalah upaya sekolah/madrasah untuk
mengikutsertakan masyarakat dari berbagai elemen secara
individu
maupun
kelompok
(orang
tua
siswa/komite
sekolah/dunia
usaha/lembaga
pemerintah/organisasi
masyarakat) dalam mendukung perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program yang ada di sekolah/madrasah.
Dukungan bisa dalam bentuk gagasan, dana, sarana, kegiatan,
dan lainnya.
2. Masyarakat adalah individu atau beberapa individu dari luar
sekolah/madrasah.
3. Persepsi positif masyarakat terhadap sekolah/madrasah adalah
penilaian atau pendapat masyarakat yang memandang baik
terhadap aspek-aspek kinerja sekolah/madrasah seperti mutu
sekolah/madrasah, pelayanan sekolah/madrasah, dan lainnya.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 28.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterlibatan masyarakat dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari peran serta
masyarakat dan komite
sekolah/madrasah dalam
penyusunan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan
program sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
a. Dokumen rapat
penyusunan
RKS/RKAS/RAPBS/
Pengembangan
sekolah/madrasah;
dan
b. Laporan kegiatan
penyusunan
perencanaan,
pelaksanaan, dan
pengawasan program
sekolah/madrasah.
Hasil
Telaah
Dokumen
-78-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 28.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
1
Keterlibatan masyarakat
dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan
pengawasan program
sekolah/madrasah,
dapat digali dari peran
serta masyarakat dan
komite
sekolah/madrasah
dalam penyusunan
rencana, pelaksanaan
dan pengawasan
program
sekolah/madrasah.
2
Persepsi positif
masyarakat terhadap
sekolah/madrasah,
dapat digali dari
pandangan masyarakat
terhadap kegiatan
sekolah/madrasah.
Kepala/
Wakil
Kepala
Komite
Sekolah/
Madrasah
Tokoh
Masyarakat
selain Komite
Sekolah/
Madrasah
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-79-
29. Sekolah/madrasah mengembangkan, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi pelaksanaan kurikulum secara sistematis, kreatif,
inovatif, dan efektif.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi
secara sistematis, kreatif, inovatif, dan efektif yang
berkesinambungan serta berdampak pada peningkatan
prestasi siswa.
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi
secara sistematis, kreatif, inovatif, dan efektif yang
berkesinambungan.
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan tanpa melakukan evaluasi secara periodik
dan melibatkan para pemangku kepentingan secara terbatas.
Sekolah/madrasah memiliki dokumen kurikulum tingkat
satuan pendidikan, tetapi tidak dikembangkan melalui
tahapan pengembangan yang sistematis/prosedural.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kurikulum adalah program pendidikan yang dikembangkan oleh
Sekolah/Madrasah dalam bentuk penyelenggaraan pembelajaran,
pembimbingan, dan pendampingan siswa untuk mencapai visi,
misi, dan tujuan sekolah/madrasah.
2. Pemangku kepentingan sekolah/madrasah adalah berbagai pihak
yang memiliki kaitan kerja atau hubungan secara langsung
maupun tidak langsung dengan program penyelenggaraan
pendidikan yang dikembangkan oleh sekolah/madrasah.
3. Mengembangkan kurikulum adalah usaha sekolah/madrasah
untuk menerjemahkan lebih luas struktur kurikulum dan standar
isi yang telah ditetapkan oleh pemerintah secara sistematik, kreatif
, inovatif, dan efektif ke dalam bentuk dokumen kurikulum yang
disusun dan ditetapkan oleh sekolah/madrasah
4. Mengimplementasikan kurikulum adalah menjalankan program
pendidikan sekolah/madrasah yang telah direncanakan.
5. Mengevaluasi
pelaksanaan
kurikulum
adalah
usaha
sekolah/madrasah untuk memperoleh umpan balik secara
kuantitatif maupun kualitatif atas implementasi kurikulum yang
telah dijalankan oleh sekolah/madrasah.
6. Kreatif dan inovatif adalah usaha pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum yang menghasilkan pembaruan di sekolah/madrasah
dalam mencapai target dan tujuan yang telah ditetapkan.
7. Efektif adalah upaya sekolah/madrasah dalam pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum yang berdampak positif terhadap
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
-80-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 29.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Pengembangan kurikulum
sekolah/madrasah dengan
melibatkan pemangku
kepentingan secara
berkesinambungan, dapat
ditelaah dari:
a. pelibatan pemangku
kepentingan dalam
pengembangan kurikulum
sekolah/madrasah; dan
b. penggunaan hasil evaluasi
kurikulum sebagai dasar
pengembangan kurikulum.
a. Notula raker/
pertemuan
penyusunan
kurikulum
sekolah/
madrasah; dan
b. Renstra atau
rencana
pengembangan
kurikulum.
2
Implementasi kurikulum
sekolah/madrasah secara
sistematis, kreatif, inovatif,
dan efektif, dapat ditelaah dari
pelaksanaan kurikulum yang
telah disusun oleh
sekolah/madrasah dalam
bentuk program pembelajaran
yang mudah dipahami dan
dilaksanakan oleh warga
sekolah/madrasah.
Program/panduan
pembelajaran
sekolah/madrasah
.
3
Evaluasi pelaksanaan
kurikulum secara sistematis,
kreatif, inovatif, dan efektif,
dapat ditelaah dari
rekomendasi perbaikan
pelaksanaan kurikulum.
Dokumen
raker/rapat
evaluasi yang
berisi rekomendasi
perbaikan hasil
evaluasi.
4
Dampak peningkatan prestasi
siswa secara signifikan dapat
ditelaah dari kemajuan
akademik siswa dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun
terakhir.
Buku leger atau
rekap nilai.
Hasil
Telaah
Dokumen
-81-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 29.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Pengembangan kurikulum
sekolah/madrasah dengan
melibatkan pemangku
kepentingan secara
berkesinambungan, dapat
digali dari:
a. kreatifitas sekolah
sekolah/madrasah dalam
menerjemahkan struktur
kurikulum dan standar
isi untuk memenuhi
target keunggulan mutu
dalam pengembangan
kurikulum
sekolah/madrasah;
b. pelibatan pemangku
kepentingan dalam
pengembangan
kurikulum
sekolah/madrasah; dan
c. penyediaan anggaran
yang memadai bagi
terlaksananya kurikulum
sekolah/madrasah.
Implementasi kurikulum
sekolah/madrasah secara
sistematis, kreatif, inovatif,
dan efektif, dapat digali dari:
a. pelaksanaan kurikulum
yang telah disusun oleh
sekolah/madrasah dalam
bentuk program
pembelajaran yang
mudah dipahami oleh
warga madrasah;
b. penerapan mekanisme
kerja yang sistematis
untuk memastikan
pelaksanaan kurikulum
sekolah/madrasah; dan
c. kerjasama
sekolah/madrasah
dengan berbagai pihak
lain dalam pemanfaatan
sumber dan media belajar
secara kreatif, inovatif,
Kepala/
Wakil Guru
Kepala
Perwakil
an
Orang
Tua
Siswa
Tida
k
Diisi
Tidak
diisi
Tidak
Diisi
-82-
dan efektif dalam
pelaksanaan kurikulum.
3
4
Evaluasi pelaksanaan
kurikulum secara sistematis,
kreatif, inovatif, dan efektif,
dapat digali dari:
a. penerapan mekanisme
kerja yang sistematis,
untuk menemukan aspek
yang perlu diperbaiki
dalam pelaksanaan
kurikulum; dan
b. tindak lanjut secara
sistematis terhadap
evaluasi pelaksanaan
kurikulum dengan
memberi rekomendasi
perbaikan.
Tidak
Diisi
Dampak peningkatan
prestasi siswa secara
signifikan dapat digali dari
kemajuan akademik siswa
dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
30. Sekolah/madrasah menerapkan pengelolaan guru dan tenaga
kependidikan secara efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, kompensasi, dan penghargaan/sanksi.
LEVEL
4
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang
berdampak terhadap persepsi positif pemangku kepentingan,
iklim kerja yang kondusif, dan peningkatan kinerja.
-83-
3
2
1
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang
berdampak terhadap iklim kerja yang kondusif, dan persepsi
positif pemangku kepentingan.
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang
berdampak terhadap iklim kerja yang kondusif.
Sekolah/madrasah belum menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Rekrutmen adalah proses penerimaan guru dan/atau tenaga
kependidikan yang diperlukan sekolah/madrasah yang meliputi
tahapan penyampaian pengumuman kepada publik tentang
adanya formasi guru dan tenaga kependidikan sampai dengan
tersedianya calon guru dan/atau tenaga kependidikan yang siap
diseleksi. Proses ini dilakukan langsung oleh sekolah/madrasah
atau pihak lain yang memiliki kewenangan pengadaan guru
dan/atau tenaga kependidikan sekolah/madrasah.
2. Seleksi adalah kegiatan proses memilih sumber daya guru dan
tenaga kependidikan berdasarkan kriteria administratif maupun
kompetensi yang dilakukan dengan menggunakan instrumen tes
dan/atau nontes. Seleksi bagi sekolah/madrasah negeri hanya
berlaku bagi tenaga guru dan tenaga kependidikan tidak tetap
(honor) sedangkan bagi sekolah swasta berlaku bagi tenaga guru
dan tenaga kependidikan yang tidak tetap dan tetap.
3. Pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan adalah
upaya sekolah/madrasah untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap guru atau tenaga kependidikan melalui
peningkatan kompetensi seperti pendidikan dan pelatihan,
seminar atau workshop.
4. Penghargaan adalah apresiasi yang diberikan kepada guru dan
tenaga kependidikan atas prestasi atau dedikasi dalam
mendukung tercapainya tujuan sekolah/madrasah.
5. Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada guru dan tenaga
kependidikan atas pelanggaran yang dilakukan terhadap
kebijakan sekolah/madrasah.
6. Kompensasi adalah pemberian remunerasi/imbal jasa sesuai
dengan prestasi kerja dan masa bakti guru dan tenaga
kependidikan berdasarkan kebijakan sekolah/madrasah.
7. Konsisten adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sekurangkurangnya dalam tiga tahun terakhir.
8. Komprehensif adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan
yang memperhatikan berbagai aspek secara utuh.
-84-
9. Efektif adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
menunjang ketercapaian tujuan sekolah/madrasah.
10. Efisien adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
dilaksanakan secara wajar atau tidak berlebihan dalam
penggunaan sumber daya dan dana yang dimiliki dalam rangka
mencapai tujuan sekolah/madrasah.
11. Akuntabel adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan
yang bersifat terukur sesuai rencana sekolah/madrasah,
prosesnya terbuka, dan bisa dipertanggung jawabkan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 30.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Pengelolaan guru dan
tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif,
efisien, dan akuntabel,
dapat ditelaah dari:
a. panduan dan tata kelola
yang memungkinkan
guru dan tenaga
kependidikan dapat
melakukan aktivitas
kerja dengan mudah dan
efektif di sekolah/
madrasah; dan
b. penugasan guru dan
tenaga kependidikan
sesuai kompetensi
dengan uraian tugas
yang jelas.
a. Panduan atau
SOP pelaksanaan
tugas guru/tenaga
kependidikan; dan
b. Dokumen
penugasan
guru/tenaga
kependidikan.
2
Penilaian kinerja guru dan
tenaga kependidikan, dapat
ditelaah dari hasil penilaian
kinerja kepada guru dan
tenaga kependidikan.
Dokumen penilaian
kinerja.
3
Pemberian
penghargaan/sanksi kepada
guru dan tenaga
kependidikan, dapat
ditelaah dari:
a. kebijakan penghargaan
dan sanksi kepada guru
dan tenaga kependidikan
aturan yang ada di
sekolah/madrasah; dan
a. Panduan atau
SOP pelaksanaan
tugas guru/tenaga
kependidikan; dan
b. Bukti
penghargaan/
sanksi.
Hasil
Telaah
Dokumen
-85-
b. penghargaan dan sanksi
kepada guru dan tenaga
kependidikan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 30.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
1
Pengelolaan guru dan tenaga
kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien,
dan akuntabel, dapat digali
dari:
a. hasil rekrutmen dan
seleksi yang transparan
dan akuntabel terhadap
guru dan tenaga
kependidikan yang
terdaftar di sekolah/
madrasah; dan
b. pembinaan secara rutin
dalam mendampingi guru
dan tenaga kependidikan.
2
Penilaian kinerja guru dan
tenaga kependidikan, dapat
digali dari:
a. mekanisme penilaian
kinerja yang dapat
memotivasi guru dan
tenaga kependidikan;
b. hasil penilaian kinerja
kepada guru dan tenaga
kependidikan; dan
c. dampak penilaian kinerja
guru dan tenaga
pendidikan terhadap
peningkatan kinerja.
3
Pemberian
penghargaan/sanksi kepada
guru dan tenaga
kependidikan, dapat digali
dari:
a. penghargaan dan sanksi
kepada guru dan tenaga
kependidikan; dan
b. konsistensi dalam
menerapkan penghargaan
dan sanksi sehingga
menjadi budaya dalam
Kepala/
Wakil Kepala
Guru
Tenaga
Kependi
dikan
-86-
mengapresiasi kinerja
personil
sekolah/madrasah.
4
Iklim kerja yang kondusif
yang berdampak pada
peningkatan kinerja, dapat
digali dari motivasi guru dan
tenaga kependidikan dalam
melaksanakan tugas.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
31. Sekolah/madrasah melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana
dengan baik untuk mendukung proses pembelajaran yang
berkualitas.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengelola sarana dan prasarana secara
konsisten dan efisien dengan melibatkan semua warga
sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya
dalam pelaksanaan prosedur penggunaan dan pemeliharaan
yang hasilnya terlihat pada sarana dan prasarana yang
berkondisi baik, bersih, rapi, aman, nyaman, dan mudah
diakses sehingga berdampak positif terhadap proses
pembelajaran yang efektif.
Sekolah/madrasah mengelola sarana dan prasarana secara
konsisten dan efisien dengan melibatkan semua warga
sekolah dalam pelaksanaan prosedur penggunaan dan
pemeliharaan sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung aman dan nyaman dengan sarana dan
prasarana yang mudah diakses.
Sekolah/madrasah belum mengelola sarana dan prasarana
secara konsisten dan efisien dalam pelaksanaan prosedur
penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
Sekolah/madrasah belum mengelola sarana dan prasarana
karena tidak memiliki sistem dan prosedur pengelolaan
sarana dan prasarana.
-87-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Sarana adalah alat pendukung pendidikan yang dapat dipindahpindahkan seperti perabot, media pembelajaran, buku, meja,
kursi, alat peraga, media pembelajaran, peralatan teknologi
informasi dan komunikasi, dan perlengkapan pendidikan lainnya.
2. Prasarana adalah fasilitas utama yang dibutuhkan untuk
menjalankan fungsi satuan pendidikan yaitu lahan, bangunan,
ruang, instalasi daya dan jasa.
3. Pengelolaan sarana dan prasarana adalah tindakan yang
dilakukan oleh sekolah/madrasah dalam rangka perencanaan,
pencatatan, pemanfaatan, pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan sehingga dapat difungsikan dengan baik untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah/madrasah
sesuai prosedur yang berlaku.
4. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan
yang dilakukan sekolah/madrasah untuk menjaga, merawat, dan
memperbaiki agar tetap dalam kondisi yang baik dan siap
digunakan.
5. Konsisten adalah pengelolaan sarana dan prasarana yang
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sekurangkurangnya dalam tiga tahun terakhir.
6. Efisien adalah pengelolaan sarana prasarana yang dilaksanakan
secara wajar atau tidak berlebihan dalam penggunaan sumber
daya dan dana yang dimiliki dalam rangka mencapai tujuan
sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 31.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pengelolaan sarana dan prasarana secara
konsisten dan efisien, dapat dilihat dari
pemanfaatan sarana dan prasarana secara optimal
dan efisien.
2
Pengelolaan sarana dan prasarana berdampak
positif terhadap proses pembelajaran yang efektif,
dapat dilihat dari:
a. kesiapan penggunaan sarana dan prasarana
pembelajaran; dan
b. proses pembelajaran yang berlangsung secara
efektif karena dukungan ketersediaan sarana
dan prasarana.
Hasil
Observasi
-88-
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 31.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pengelolaan sarana dan
prasarana secara konsisten
dan efisien, dapat ditelaah dari
ketersediaan prosedur standar
operasional pengelolaan
sarana dan prasarana.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Panduan/SOP
pengelolaan sarana
dan prasarana.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 31.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Kepala
/Wakil
Kepala
Guru/
Tenaga
Kependidikan
Pengelolaan sarana
dan prasarana secara
konsisten dan efisien,
dapat digali dari:
a. pemeliharaan dan
perawatan sarana
dan prasarana
sesuai standar
operasional secara
berkala setiap
tahun;
b. perbaikan sarana
dan prasarana
yang rusak sesuai
standar
operasional secara
berkala setiap
tahun; dan
c. pemanfaatan
sarana dan
prasarana secara
optimal dan
efisien.
Pelibatan semua
warga
sekolah/madrasah
dan pemangku
kepentingan
eksternal, dapat digali
Perwakilan
Orang Tua/
Siswa
Pemangku
Kepentingan
Tidak diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
-89-
dari:
a. peran serta warga
sekolah/madrasah
dan pemangku
kepentingan
eksternal dalam
perencanaan dan
pengadaan sarana
prasarana; dan
b. peran serta warga
sekolah/madrasah
dan pemangku
kepentingan
eksternal dalam
pemeliharaan dan
perbaikan sarana
dan prasarana.
3
Pengelolaan sarana
dan prasarana
berdampak positif
terhadap proses
pembelajaran yang
efektif, dapat digali
dari:
a. kesiapan
penggunaan
sarana dan
prasarana
pembelajaran; dan
b. proses
pembelajaran yang
berlangsung secara
efektif karena
dukungan
ketersediaan
sarana dan
prasarana.
Tidak
diisi
Tidak diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-90-
32. Sekolah/madrasah mengelola anggaran pendapatan dan belanja
secara transparan dan akuntabel sesuai perencanaan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri sekolah/madrasah dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah. Realisasi penggunaan
anggaran dan belanja dilakukan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun. Laporan keuangan disusun secara
periodik dengan prinsip transparan dan akuntabel
berdasarkan peraturan yang berlaku dan disampaikan ke
pihak yang berkepentingan baik di dalam maupun di luar
sekolah. Laporan akhir keuangan diaudit secara internal
atau eksternal dengan hasil baik.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri sekolah/madrasah dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah. Realisasi penggunaan
anggaran dan belanja dilakukan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun. Laporan keuangan disusun secara
transparan dan akuntabel berdasarkan peraturan yang
berlaku dan disampaikan ke pihak yang berkepentingan baik
di dalam maupun di luar sekolah.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah. Laporan keuangan
disusun dan disampaikan ke pihak pemberi dana dan
kalangan internal sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah.
Laporan keuangan disusun dan disampaikan ke pihak
pemberi dana dan kalangan internal sekolah/madrasah
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
adalah rencana biaya yang meliputi penerimaan, penggunaan
dana, dan pengelolaannya dalam memenuhi seluruh kebutuhan
sekolah/madrasah selama satu tahun pelajaran berjalan.
2. Transparan adalah keterbukaan dalam pengelolaan anggaran
sekolah/madrasah untuk menjaga kepercayaan pihak yang
berkepentingan.
3. Akuntabel adalah pengelolaan anggaran yang bersifat terukur
sesuai rencana sekolah/madrasah, prosesnya terbuka dan bisa
dipertanggungjawabkan.
4. Pengelolaan anggaran adalah tindakan yang dilakukan oleh
sekolah/madrasah
dalam
merencanakan,
menggunakan,
mengadministrasikan, dan mengawasi penggunaan keuangan
sekolah/madrasah.
5. Evaluasi diri adalah salah satu bentuk proses analisis kebutuhan
yang
dilakukan
oleh
sekolah/
madrasah
dengan
mengikutsertakan segenap
pemangku kepentingan untuk
-91-
mengetahui kebutuhan prioritas atau kebutuhan pengembangan
dalam penyusunan program kegiatan madrasah pada setiap tahun
anggaran.
6. Laporan keuangan adalah catatan yang memuat siklus
penerimaan dan pembelanjaan keuangan sekolah/madrasah yang
disertai dengan bukti-bukti sah terkait dokumen perencanaan
kegiatan yang dibiayai, bukti kegiatan, dan bukti pembelanjaan
sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Audit adalah aktivitas pemeriksaan pertanggungjawaban
pembelanjaan sekolah/ madrasah berdasarkan program kegiatan
yang telah ditetapkan dan kriteria atau ketentuan pemerintah yang
berlaku disertai kelengkapan bukti yang sah sesuai sistem
keuangan pemerintah atau publik.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 32.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Perencanaan program dan
a. RAPBS;
anggaran pendapatan dan
b. EDS/M; dan
belanja sekolah/madrasah
c. Dokumen rapat
berdasarkan evaluasi diri,
penyusunan
dapat ditelaah dari:
RKS/RKAS/RAP
a. perencanaan anggaran
BS/Pengembang
an Sekolah/
pendapatan belanja
Madrasah.
berdasarkan pada hasil
evaluasi diri
sekolah/madrasah;
b. perencanaan anggaran
pendapatan
sekolah/madrasah yang
berasal dari berbagai
sumber dalam jangka
waktu satu tahun
pelajaran dalam RAPBS
secara komprehensif
(menjadi satu kesatuan;
dan
c. saran dan masukan dari
komite sekolah/madrasah
yang berkaitan dengan
anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah.
2
Realisasi penggunaan program
dan anggaran belanja
dilakukan berdasarkan
perencanaan yang telah
disusun dan disahkan, dapat
ditelaah dari:
a. Laporan kegiatan
pelaksanaan dan
pengawasan
program
sekolah/
madrasah; dan
Hasil
Telaah
Dokumen
-92-
a. penggunaan anggaran
sesuai perencanaan secara
tranparan dan akuntabel;
dan
b. pemantauan penggunaan
anggaran secara ketat
untuk menghindari
kesalahan dan atau
penyelewengan.
3
Realisasi anggaran
pendapatan dan belanja
sekolah/madrasah diaudit
secara internal atau eksternal
dengan hasil baik, dapat
ditelaah dari:
a. keterlibatan komite
sekolah/madrasah dalam
melakukan pengawasan
anggaran
sekolah/madrasah;
b. pelaksanaan audit internal
oleh tim audit yang
dibentuk oleh
sekolah/madrasah atau
audit dari tim audit
eksternal; dan
c. hasil audit anggaran
disampaikan ke pihak yang
berkepentingan.
b. Dokumen audit
pelaksanaan
anggaran/RAPB
S.
a. Laporan
kegiatan
pelaksanaan dan
pengawasan
program
sekolah/
madrasah; dan
b. Dokumen audit
pelaksanaan
anggaran/
RAPBS.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 32.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri, dapat
digali dari:
a. perencanaan anggaran
pendapatan belanja
berdasarkan pada hasil
Evaluasi Diri
sekolah/madrasah;
b. pendapatan sekolah yang
berasal dari berbagai
sumber dalam jangka waktu
satu tahun pelajaran dalam
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru/
Tenaga Perwakilan
Kepen- Orang Tua
didikan
-93-
RAPBS secara komprehensif
(menjadi satu kesatuan;
c. saran dan masukan dari
komite sekolah/madrasah
yang berkaitan dengan
anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah;
dan
d. efisiensi anggaran belanja
2
Realisasi penggunaan anggaran
dan belanja dilakukan
berdasarkan perencanaan yang
telah disusun dan disahkan,
dapat digali dari:
a. penggunaan anggaran
sesuai perencanaan secara,
transparan dan akuntabel;
dan
b. pemantauan penggunaan
anggaran secara ketat untuk
menghindari kesalahan dan
atau penyelewengan.
3
Realisasi Anggaran Pendapatan
dan belanja sekolah/madrasah
diaudit secara internal atau
eksternal dengan hasil baik,
dapat digali dari:
a. keterlibatan komite
sekolah/madrasah dalam
melakukan pengawasan
anggaran;
b. audit internal oleh tim audit
yang dibentuk oleh
sekolah/madrasah atau
audit dari tim audit
eksternal; dan
c. hasil audit anggaran
disampaikan ke pihak yang
berkepentingan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-94-
33. Sekolah/madrasah menyelenggarakan pembinaan kegiatan
kesiswaan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi serta mendapatkan dukungan fasilitas dari
sekolah/madrasah, orang tua dan masyarakat yang
menghasilkan berbagai prestasi.
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler, dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi serta mendapatkan dukungan fasilitas dari
sekolah/madrasah yang menghasilkan berbagai prestasi.
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi serta mendapatkan dukungan fasilitas dari
sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler, tetapi tidak diikutsertakan dalam berbagai
kompetisi.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar kegiatan
kurikuler baik dilaksanakan di dalam atau di luar
sekolah/madrasah yang bertujuan untuk memperkaya dan
memperluas pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa dalam
berbagai bidang.
2. Kompetisi adalah ajang lomba atau pertandingan yang diikuti
siswa untuk pengembangan bakat, potensi dan minat yang dimiliki
siswa.
3. Pembinaan kegiatan kesiswaan adalah kegiatan layanan yang
diselenggarakan oleh sekolah/madrasah kepada siswa yang
bertujuan untuk menumbuh kembangkan bakat, minat,
kreativitas, dan prestasi siswa.
4. Dukungan fasilitas adalah bantuan fasilitas yang diberikan oleh
sekolah/madrasah, orang tua dan/atau masyarakat dalam
berbagai bentuk untuk pelaksanaan pembinaan kesiswaan.
5. Prestasi adalah capaian hasil lomba/pertandingan atau apresiasi
yang diperoleh oleh siswa secara perorangan atau tim terkait
dengan pengembangan kompetensi, bakat, minat, sikap yang
berhasil ditunjukkan oleh siswa sekolah/madrasah.
-95-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 33.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler dapat
ditelaah dari keterlibatan
guru, tenaga
kependidikan, dan pihak
lain dalam pembinaan
ekstrakurikuler.
Dokumen
program/kegiatan
ekstrakurikuler.
2
Keikutsertaan siswa
dalam berbagai kompetisi
dapat ditelaah dari
keterlibatan dalam
mengikuti kompetisi.
Surat tugas pembina
dan tim
lomba/kompetisi.
3
Prestasi siswa dapat
ditelaah dari
kemampuan berprestasi
pada ajang kompetisi
yang diikuti.
Bukti prestasi (Piagam
dan/atau Piala).
Hasil Telaah
Dokumen
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 33.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Penyelenggaraan
kegiatan
ekstrakurikuler, dapat
digali dari:
a. program
ekstrakurikuler
sekolah/madrasah;
b. evaluasi dan
perbaikan dalam
penyelenggaraan
kegiatan
ekstrakurikuler di
sekolah/ madrasah;
dan
c. keikutsertaan siswa
dalam berbagai
kompetisi.
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
Tidak diisi
Siswa
-96-
2
3
Dukungan dari
sekolah/madrasah,
orang tua, dan
masyarakat, dapat
digali dari:
a. dukungan fisik
maupun nonfisik
yang optimal dari
sekolah/madrasah
untuk kegiatan
ekstrakurikuler;
b. dukungan fisik
maupun nonfisik
yang optimal dari
orang tua untuk
kegiatan
ekstrakurikuler;
dan
c. dukungan fisik
maupun nonfisik
yang optimal dari
masyarakat untuk
kegiatan
ekstrakurikuler.
Tidak
diisi
Prestasi siswa dapat
digali dari
penghargaan yang
diterima dari berbagai
kompetisi
ekstrakurikuler.
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-97-
34. Sekolah/madrasah memberikan layanan bimbingan dan konseling
siswa dalam bidang pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut,
dan karier untuk mendukung pencapaian dan pengembangan
prestasi.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah memberikan layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang pribadi, sosial, akademik,
pendidikan lanjut, dan/atau karier untuk mendukung
pencapaian dan pengembangan prestasi secara berkelanjutan
dengan dukungan SDM yang berkualitas.
Sekolah/madrasah berusaha memberikan layanan
bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi, sosial,
akademik, pendidikan lanjut, dan/atau karier yang
diselenggarakan secara berkelanjutan dengan dukungan
SDM terbatas.
Sekolah/madrasah berusaha memberikan layanan
bimbingan dan konseling namun belum meliputi semua
aspek (bidang pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut,
dan/atau karier).Dukungan sumber daya belum sesuai
dengan kebutuhan.
Layanan/bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi,
sosial, akademik, pendidikan lanjut, dan/atau karier siswa
belum menjadi komitmen sekolah serta tidak didukung oleh
sumber daya sesuai bidang keahliannya.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Layanan bimbingan dan konseling adalah program layanan
pengembangan diri siswa baik secara individu maupun kelompok
untuk memahami potensi diri, sosial dan karier siswa menuju
dewasa dan keberhasilan belajar di sekolah/madrasah.
2. Bimbingan pribadi adalah bantuan yang diberikan kepada individu
untuk memecahkan masalah yang sangat kompleks dan bersifat
rahasia/pribadi seperti masalah keluarga, persahabatan, cita-cita,
dan sebagainya.
3. Bimbingan sosial adalah bimbingan yang diberikan oleh seorang
ahli kepada individu atau kelompok dalam membantu menghadapi
dan memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri,
menghadapi konflik dan pergaulan.
4. Bimbingan akademik adalah layanan bimbingan yang diberikan
kepada siswa untuk membentuk kebiasaan belajar yang baik,
mengembangkan rasa ingin tahu dan menumbuhkan motivasi
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan prestasi belajar.
5. Bimbingan pendidikan lanjut dan karier adalah suatu usaha yang
dilakukan untuk membantu individu (peserta didik) dalam
mengembangkan potensi dirinya dalam melanjutkan pendidikan
dan mempersiapkan suatu pekerjaan.
-98-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 34.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pribadi, dapat ditelaah dari:
a. program layanan BK bidang
pengembangan pribadi
secara klasikal dan
individual; dan
b. laporan layanan BK bidang
pengembangan pribadi
secara klasikal dan
individual.
a. Dokumen
program
layanan BK
bidang
pengembangan
pribadi; dan
b. Dokumen
laporan layanan
BK bidang
pengembangan
pribadi.
2
Layanan bimbingan dan
a. Dokumen
konseling dalam bidang sosial,
program
dapat ditelaah dari:
layanan BK
a. program layanan BK bidang
bidang sosial;
sosial secara klasikal dan
dan
individual; dan
b. Dokumen
b. laporan layanan BK bidang
laporan layanan
sosial secara klasikal dan
BK bidang
individual.
sosial.
3
Layanan bimbingan dan
a. Dokumen
konseling dalam bidang
program
akademik, dapat ditelaah dari:
layanan BK
a. program layanan
bidang
bimbingan akademik secara
akademik; dan
klasikal dan individual; dan b. Dokumen
b. laporan layanan bimbingan
laporan layanan
akademik secara klasikal
BK bidang
dan individual.
akademik.
4
Layanan bimbingan/dan
konseling dalam bidang
pendidikan lanjut/dan karier,
dapat ditelaah dari:
a. program layanan BK
pendidikan lanjut dan/atau
karier secara klasikal dan
individual; dan
b. laporan layanan BK
pendidikan lanjut dan/atau
karier secara klasikal dan
individual.
No
a. Dokumen
program
layanan BK
bidang
pendidikan
lanjut dan/atau
karier; dan
b. Dokumen
laporan layanan
BK bidang
pendidikan
lanjut dan/atau
karier.
Hasil
Telaah
Dokumen
-99-
2. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 34.2 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
1
Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
pengembangan pribadi dapat digali dari
pelaksanaan BK bidang pengembangan pribadi
secara klasikal dan individual.
Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
sosial dapat digali dari pelaksanaan BK bidang
sosial secara klasikal dan individual.
Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
akademik dapat digali dari pelaksanaan BK bidang
akademik secara klasikal dan individual.
Layanan bimbingan dan konseling dalam
pendidikan lanjut dan/atau karier dapat digali dari
pelaksanaan BK bidang pendidikan lanjut dan/atau
karier secara klasikal dan individual.
2
3
4
Hasil
Observasi
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 34.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pengembangan pribadi
siswa, dapat digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan pribadi
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
pribadi siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan pribadi
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual.
Kepala/
Wakil
Kepala
PerGuru
wakilan
BK/Wali
Orang
Kelas
Tua
Siswa
-100-
2
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pengembangan sosial
siswa, dapat digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan sosial
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
sosial siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan sosial
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual.
3
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
akademik siswa, dapat
digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
akademik siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
akademik siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
akademik siswa, baik
secara klasikal
maupun individual.
-101-
4
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pendidikan lanjut
dan/atau karier, dapat
digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
pendidikan lanjut
dan/atau karier, baik
secara klasikal
maupun individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
pendidikan lanjut
dan/atau karier, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
pendidikan lanjut
dan/atau karier, baik
secara klasikal
maupun individual.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
35. Sekolah/madrasah melaksanakan Penjaminan Mutu Internal
Sekolah/Madrasah setiap tahun terkait pencapaian standar
nasional pendidikan, yang meliputi kegiatan: pelaksanaan evaluasi
diri sekolah/madrasah (EDS/M), penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) yang merujuk pada rapor
mutu.
LEVEL
4
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M dengan merujuk
rapor mutu dan hasil EDS/M, melakukan evaluasi
pelaksanaan program dalam RKA-S/M, menyusun
-102-
3
2
1
rencana perbaikan RKA-S/M tahun berikutnya, dan
melakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan.
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M dengan merujuk
rapor mutu dan hasil EDS/M, serta melakukan evaluasi
pelaksanaan program dalam RKA-S/M.
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M dengan merujuk
rapor mutu dan hasil EDS/M.
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M tanpa
memperhatikan rapor mutu dan hasil EDS/M.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Penjaminan mutu internal adalah program sekolah/madrasah
yang melibatkan warga sekolah/madrasah untuk memastikan
terpenuhi dan terlaksananya standar layanan pendidikan yang
telah ditetapkan sekolah/madrasah terhadap kelangsungan
proses penyelenggaraan sekolah/madrasah.
2. RKA-S/M adalah dokumen program dan anggaran yang perlu
dilaksanakan oleh sekolah/madrasah dalam jangka waktu satu
tahun ke depan untuk mencapai tujuan sekolah/madrasah.
3. Rapor mutu adalah gambaran capaian kinerja satuan pendidikan
terhadap standar nasional pendidikan dalam kurun waktu yang
ditetapkan sekolah/madrasah.
4. Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M) adalah suatu proses
evaluasi yang bersifat internal dengan melibatkan pemangku
kepentingan
untuk
melihat/mengetahui
kinerja
sekolah/madrasah pada tahun berjalan berdasarkan indikator
Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya dapat digunakan
sebagai dasar penyusunan RK-S/M dan RKA-S/M tahun
berikutnya
untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan
di
sekolah/madrasah secara konsisten dan berkelanjutan, serta
sebagai masukan bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat
kabupaten/kota.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 35.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Penyusunan RKA-S/M
berdasarkan EDS/M yang
merujuk peta mutu, dapat
ditelaah dari:
a. evaluasi diri berdasarkan
rapor mutu
sekolah/madrasah; dan
b. penyelarasan antara RKAS/M dengan hasil EDS/M.
Nama Dokumen
a. Dokumen evaluasi
diri
sekolah/madrasah;
dan
b. Dokumen RKAS/M dan dokumen
EDS/M.
Hasil
Telaah
Dokumen
-103-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 35.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Komite
Sekolah/
Madrasah
Penyusunan program perbaikan dan
pelaksanaannya, dapat digali dari:
a. program perbaikan berkelanjutan
berdasarkan rekomendasi evaluasi
program; dan
b. tindakan perbaikan yang dapat
dilakukan sesegera mungkin.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-104-
B. BUTIR PEMENUHAN RELATIF
1. Kualifikasi akademik guru minimum sarjana (S1) atau diploma empat
(D4).
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
90%-100% guru berpendidikan S1/D4.
80%-<90% guru berpendidikan S1/D4.
70%-<80% guru berpendidikan S1/D4.
Kurang dari 70% guru berpendidikan S1/D4.
PETUNJUK TEKNIS
Perhitungan persentase diperoleh dari:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑆1/𝐷4
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑟𝑢
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan perhitungan di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
2. Guru yang memiliki sertifikat pendidik.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
85%-100% memiliki sertifikat pendidik.
70%-<85% memiliki sertifikat pendidik.
55%-<70% memiliki sertifikat pendidik.
Kurang dari 55 % memiliki sertifikat pendidik.
PETUNJUK TEKNIS
Perhitungan persentase diperoleh dari:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑟𝑢
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan perhitungan di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
-105-
3. Guru yang mengajar sesuai latar belakang pendidikan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
85%-100% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
70%-<85% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
55%-<70% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
Kurang dari 55% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
PETUNJUK TEKNIS
Perhitungan persentase diperoleh dari:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑙𝑎𝑡𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 (𝑟𝑢𝑚𝑝𝑢𝑛)
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑟𝑢
Catatan: Dihitung berdasarkan mata pelajaran kurikulum nasional.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan perhitungan di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
4. Sekolah/madrasah memiliki kepala tenaga administrasi yang
memenuhi syarat sesuai ketentuan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan
pengalaman minimal 4 (empat) tahun atau D3 dengan
pengalaman minimal 8 (delapan) tahun, dan memiliki sertifikat.
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan
pengalaman 2-3 tahun atau D3 dengan pengalaman kurang dari
5-7 tahun, dan memiliki sertifikat.
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan
pengalaman minimal 4 (empat) tahun atau D3 dengan
pengalaman minimal 8 (delapan) tahun, dan tidak memiliki
sertifikat.
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan
pengalaman 2-3 tahun atau D3 dengan pengalaman kurang dari
5-7 tahun, dan tidak memiliki sertifikat atau berpendidikan di
bawah D3.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
-106-
5. Sekolah/madrasah memiliki kepala perpustakaan yang memenuhi syarat
sesuai ketentuan.
LEVEL
CAPAIAN RELATIF
Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman
minimal 3 (tiga) tahun atau jalur tenaga kependidikan minimal
4
D2 dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun, dan memiliki
sertifikat.
Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman
3
minimal 1-2 tahun atau jalur tenaga kependidikan minimal D2
dengan pengalaman 1-3 tahun, dan memiliki sertifikat.
Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman
minimal 3 (tiga) tahun atau jalur tenaga kependidikan minimal
2
D2 dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun, dan tidak
memiliki sertifikat.
1
Di luar ketentuan (2), (3) dan (4).
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
6. Jumlah rombongan belajar.
LEVEL
4
3
2
1
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
siswa
siswa
siswa
siswa
per
per
per
per
CAPAIAN RELATIF
rombongan belajar maksimum 36 siswa.
rombongan belajar sebanyak 37-38 siswa.
rombongan belajar sebanyak 39-40 siswa.
rombongan melebihi 40 siswa.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
7. Bangunan sekolah/madrasah memiliki instalasi listrik dengan daya
yang mencukupi kebutuhan.
LEVEL
4
3
2
1
Memiliki
Memiliki
Memiliki
Memiliki
daya
daya
daya
daya
CAPAIAN RELATIF
2200 watt atau lebih.
1300 watt.
900 watt.
di bawah 900 watt.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
-107-
8. Ruangan penunjang yang cukup.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Memiliki ruang kepala sekolah/madrasah, guru, administrasi,
UKS, BK, ibadah, dan OSIS.
Memiliki ruang kepala sekolah/madrasah, guru, administrasi,
ibadah, dan memiliki 1-2 ruang di antara ruang UKS, BK, dan
OSIS.
Memiliki ruang kepala sekolah/madrasah, guru, administrasi,
ibadah, tidak memiliki ruang UKS, BK, dan OSIS.
Tidak memiliki salah satu dari ruang kepala sekolah/madrasah,
guru atau administrasi.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
9. Sekolah/madrasah memiliki WC/jamban.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Minimum terdapat 1 (satu) unit jamban untuk kurang dari 40
siswa pria, 1 (satu) unit jamban untuk kurang dari 30 siswa
wanita
Minimum terdapat 1 (satu) unit jamban untuk setiap 40 siswa
pria, 1 (satu) unit jamban untuk setiap 30 siswa wanita
Minimum terdapat 1 (satu) unit jamban untuk setiap 40 siswa
Terdapat 1 (satu) jamban
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
-108-
C. TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
I.
TEKNIK PENSKORAN
Penilaian akhir akreditasi didasarkan hasil dari penilaian terhadap
indikator pemenuhan relatif (IPR) dan penilaian indikator kinerja hasil
visitasi asesor dengan menggunakan instrumen akreditasi. Skor IPR
memiliki bobot sebesar 15%, sedangkan skor indikator kinerja sebesar 85%.
1. Penskoran Indikator Pemenuhan Relatif (IPR).
Indikator Pemenuhan Relatif (IPR) untuk jenjang SMA/MA terdiri atas 9
(sembilan) butir pernyataan di mana masing-masing butir memiliki bobot
yang sama. Setiap butir memiliki 4 (empat) pilihan jawaban yang masingmasing memiliki skor 1, 2, 3, dan 4, sehingga skor maksimum IPR untuk
jenjang SMA/MA sebesar 9 x 4 = 36. Skor IPR hasil perolehan dari 9
(sembilan) butir pernyataan dalam satuan 100 dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
9
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑃𝑅 = ∑
𝑖=1
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝐼𝑃𝑅 𝑘𝑒 − 𝑖
× 100
36
2. Penskoran Butir Kinerja dari Instrumen Akreditasi.
Instrumen akreditasi SMA/MA terdiri atas 4 (empat) komponen yang
mencakup 35 butir inti yang masing-masing memiliki 4 (empat) pilihan
jawaban. Setiap butir memiliki bobot yang sama. Jumlah butir dan bobot
komponen instrumen akreditasi SMA/MA ditunjukkan pada Tabel C.1.
Tabel C.1 Jumlah Butir dan Bobot Komponen Instrumen Akreditasi
SMA/MA
No.
1
2
3
4
Komponen
Mutu Lulusan
Proses Pembelajaran
Mutu Guru
Manajemen
Sekolah/Madrasah
Jumlah
Nomor
Butir Inti
1-11
12-18
19-22
Jumlah
Butir
11
7
4
Bobot
Komponen
35
29
18
23-35
13
18
35
100
Seluruh butir pernyataan dalam instrumen merupakan pernyataan
tertutup masing-masing dengan empat pilihan jawaban dengan skor 4,
3, 2, dan 1 (skor minimum=1 dan maksimum=4).
Jumlah skor maksimum untuk masing-masing komponen akreditasi
diperoleh dengan rumus:
𝐶𝑀𝑎𝑘𝑠 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 = 4 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
-109-
Jumlah skor maksimum untuk masing-masing komponen akreditasi
SMA/MA, disajikan pada Tabel C.2.
Tabel C.2 Jumlah Skor Maksimum Masing-masing Komponen
Komponen
Skor Butir
Jumlah
Jumlah Skor
No
Akreditasi
Maksimum
Butir
Maksimum
1 Mutu Lulusan
4
11
44
2 Proses Pembelajaran
4
7
28
3 Mutu Guru
4
4
16
Manajemen
4
4
13
52
Sekolah/Madrasah
Langkah-langkah penghitungan skor akhir akreditasi sebagai berikut:
a. Lakukan penghitungan skor perolehan hasil visitasi untuk
masing-masing komponen dengan rumus:
𝑘
𝐶𝑖 = ∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑘𝑒 − 𝑗 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖
𝑗=1
Catatan:
Ci = Jumlah skor perolehan komponen ke-i
k = banyaknya butir pada setiap komponen
b. Hitung skor komponen akreditasi dengan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖 =
𝐶𝑖
𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠
× 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖
c. Hitunglah skor total komponen dengan cara menjumlahkan seluruh
skor komponen akreditasi dari komponen mutu lulusan, proses
pembelajaran, mutu guru, dan manajemen sekolah/madrasah.
4
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 = ∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐾𝑒 − 𝑖
3. Nilai Akhir Akreditasi
𝑖=1
Nilai Akhir (NA) akreditasi dihitung berdasarkan skor IPR dan skor total
komponen sesuai dengan bobot masing-masing sehingga NA dihitung
dengan rumus:
𝑁𝐴 = (0,15 × 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑃𝑅) + (0,85 × 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛)
-110-
II.
PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
Sekolah/madrasah memperoleh peringkat akreditasi sebagai berikut:
1. Peringkat akreditasi A (Unggul) jika sekolah/madrasah memperoleh
nilai akhir akreditasi sebesar 91 sampai dengan 100 (91< NA < 100).
2. Peringkat akreditasi B (Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai
akhir akreditasi sebesar 81 sampai dengan 90 (81 < NA < 90).
3. Peringkat akreditasi C (Cukup) jika sekolah/madrasah memperoleh
nilai akhir akreditasi sebesar 71 sampai dengan 80 (71 < NA < 80).
4. Tidak Terakreditasi (TT) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai
akhir akreditasi di bawah 71.
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
NADIEM ANWAR MAKARIM
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
SALINAN
LAMPIRAN IV
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 209/P/2021
TENTANG
KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN
A. BUTIR KINERJA INTI
I. MUTU LULUSAN
1.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin dalam berbagai situasi.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku disiplin yang membudaya
berdasarkan tata tertib sekolah/madrasah dan mendapat
pengakuan atas prestasi kedisiplinan.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib
sekolah/madrasah dan mendapat pengakuan atas prestasi
kedisiplinan.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib
sekolah/madrasah namun terbatas di sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib
sekolah/madrasah namun terbatas di kelas.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Disiplin merupakan ketaatan dan kepatuhan terhadap tata tertib
(dalam bentuk disiplin waktu, berpakaian, dan kepatuhan
terhadap aturan) yang dipercaya merupakan indikator kewajiban
siswa kepada sekolah/madrasah.
2. Membudaya adalah terwujudnya tindakan yang menjadi
kebiasaan sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang
didasarkan pada nilai-nilai tertentu.
- 2-
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 1.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Kedisiplinan waktu, dapat dilihat dari:
a. kedisiplinan kehadiran di sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan kehadiran di kelas; dan
c. kedisiplinan kehadiran dalam kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah/madrasah.
Kedisiplinan berpakaian, dapat dilihat dari:
a. kedisiplinan siswa berpakaian seragam
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan siswa berpakaian olah raga;
c. kedisiplinan siswa berpakaian seragam lain
yang ditetapkan; dan
d. kedisiplinan siswa berpakaian praktik.
Kepatuhan terhadap tata tertib sekolah/madrasah,
dapat dilihat dari:
a. kepatuhan terhadap tata tertib di dalam
ruangan (kelas, laboratorium, bengkel,
workshop, perpustakaan, terapi, UKS, BK,
tempat ibadah, jamban, dan kantin);
b. kepatuhan terhadap tata tertib di luar ruangan
(lapangan olah raga, halaman, taman, tempat
parkir, kolam renang); dan
c. kepatuhan terhadap tata tertib lain yang
ditetapkan sekolah/madrasah (tidak membawa
HP, make-up, merokok).
2
3
Hasil
Observasi
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 1.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Kedisiplinan waktu,
dapat ditelaah dari:
a. kedisiplinan
kehadiran siswa di
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan
kehadiran siswa di
kelas; dan
c. kedisiplinan
kehadiran dalam
kegiatan
ekstrakurikuler di
sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
a. Tata tertib dan
penegakannya yang
mencakup hak,
kewajiban,
penghargaan, dan
sanksi (antara lain
sistem poin);
b. Buku piket yang berisi
keterlambatan siswa
dan ketidakhadiran
siswa di
sekolah/madrasah; dan
c. Catatan guru/wali kelas
dan tenaga
kependidikan yang
Hasil
Telaah
Doku
men
- 3-
2
3
Kedisiplinan berpakaian,
dapat ditelaah dari:
a. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan siswa
berpakaian olah
raga;
c. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam
lain yang
ditetapkan; dan
d. kedisiplinan siswa
berpakaian praktik.
a.
b.
c.
Kepatuhan terhadap tata a.
tertib
sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. kepatuhan terhadap
tata tertib di dalam
b.
ruangan (kelas,
laboratorium,
bengkel, workshop,
perpustakaan,
terapi, UKS, BK,
tempat ibadah,
jamban, dan
kantin);
b. kepatuhan terhadap
tata tertib di luar
ruangan (lapangan
olah raga, halaman,
taman, tempat
parkir, kolam
renang); dan
c. kepatuhan terhadap
tata tertib lain yang
ditetapkan
sekolah/madrasah
(tidak membawa HP,
make-up, merokok).
memuat kedisiplinan
waktu siswa.
Tata tertib sekolah/
madrasah dan
penegakannya yang
mencakup hak,
kewajiban,
penghargaan, dan
sanksi (antara lain
sistem poin);
Buku piket yang
memuat catatan
ketidakdisiplinan siswa
berpakaian; dan
Catatan guru/wali kelas
dan tenaga
kependidikan yang
berisi ketidakdisiplinan
siswa berpakaian.
Buku piket yang
mencakup penegakan
tata tertib dan catatan
kepatuhan penegakan
sanksi siswa; dan
Catatan guru/wali kelas
dan tenaga
kependidikan yang berisi
ketidakpatuhan siswa
terhadap tata tertib
sekolah/madrasah.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 1.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Kedisiplinan waktu, dapat
digali dari:
Hasil Wawancara
Perwaki
Kepala/
lan
Wakil
Guru
Orang
Kepala
Tua
Tidak
diisi
Siswa
- 4-
2
3
a. kedisiplinan kehadiran
siswa di sekolah/
madrasah;
b. kedisiplinan kehadiran
siswa di kelas; dan
c. kedisiplinan kehadiran
dalam kegiatan
ekstrakurikuler di
sekolah/madrasah.
Kedisiplinan berpakaian,
dapat digali dari:
a. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan siswa
berpakaian olah raga;
c. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam lain
yang ditetapkan; dan
d. kedisiplinan siswa
berpakaian praktik.
Kepatuhan terhadap tata
tertib sekolah/madrasah,
dapat digali dari:
a. kepatuhan terhadap tata
tertib di dalam ruangan
(kelas, laboratorium,
bengkel, workshop,
perpustakaan, terapi,
UKS, BK, tempat ibadah,
jamban, dan kantin);
b. kepatuhan terhadap tata
tertib di luar ruangan
(lapangan olah raga,
halaman, taman, tempat
parkir, kolam renang);
dan
c. kepatuhan terhadap tata
tertib lain yang
ditetapkan
sekolah/madrasah (tidak
membawa HP, make-up,
merokok).
Tidak
diisi
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui
observasi, telaah dokumen, dan wawancara, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
- 5-
2.
Siswa menunjukkan perilaku religius dalam aktivitas di sekolah/
madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku religius yang membudaya
sesuai ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan perilaku religius sesuai ajaran agama
dan kepercayaan yang dianutnya dalam kehidupan seharihari di sekolah/madrasah.
Siswa belum konsisten menunjukkan perilaku religius sesuai
ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah/madrasah.
Siswa berperilaku religius karena mematuhi tata tertib
sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Perilaku religius adalah ketaatan/kepatuhan dalam menjalankan
ajaran agama/kepercayaan yang dianutnya, bersikap toleran, dan
menjaga kerukunan hidup antarpemeluk agama/kepercayaan.
2. Membudaya adalah terwujudnya kebiasaan sehari-hari secara
konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan pada nilai-nilai
tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 2.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Perilaku religius siswa, dapat dilihat dari:
a. kebiasaan berdoa pada setiap awal dan akhir
pembelajaran/ujian;
b. kebiasaan mengucapkan salam;
c. kepedulian sosial; dan
d. kepedulian lingkungan.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 2.2. Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Perilaku religius siswa,
dapat ditelaah dari:
a. kebiasaan berdoa
pada setiap awal dan
akhir
pembelajaran/ujian;
b. kebiasaan
mengucapkan salam;
Nama Dokumen
Laporan kegiatan
pembiasaan
perilaku religius
siswa yang
mencakup
agenda/jadwal dan
jenis kegiatan.
Hasil Telaah
Dokumen
- 6-
2
c. kepedulian sosial; dan
d. kepedulian
lingkungan.
Sikap toleran dan
kerukunan hidup
antarpemeluk
agama/kepercayaan,
dapat ditelaah dari:
a. perilaku menghargai
dan menghormati hak
dan kewajiban;
b. perilaku saling
membantu dan
menolong;
c. perilaku menjaga
keharmonisan dan
perdamaian; dan
d. tidak memaksakan
kehendak untuk
memeluk agama
tertentu.
Catatan guru
tentang sikap
toleran dan
kerukunan hidup
antarpemeluk
agama/
kepercayaan.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 2.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Perilaku religius siswa, dapat
digali dari:
a. kebiasaan berdoa pada setiap
awal dan akhir
pembelajaran/ujian;
b. kebiasaan mengucapkan
salam;
c. kepedulian sosial; dan
d. kepedulian lingkungan.
Partisipasi siswa dalam kegiatan
ibadah, dapat digali dari:
a. pelaksanaan ibadah Agama
Islam;
b. pelaksanaan ibadah Agama
Kristen Katolik;
c. pelaksanaan ibadah Agama
Kristen Protestan;
d. pelaksanaan ibadah Agama
Hindu;
e. pelaksanaan ibadah Agama
Buddha;
f. pelaksanaan ibadah Agama
Konghucu; dan
g. pelaksanaan ibadah
penghayat kepercayaan.
Hasil Wawancara
Guru
Siswa
- 7-
3
Sikap toleran dan kerukunan
hidup antarpemeluk
agama/kepercayaan, dapat
digali dari:
a. perilaku menghargai dan
menghormati hak dan
kewajiban;
b. perilaku saling membantu
dan menolong;
c. perilaku menjaga
keharmonisan dan
perdamaian; dan
d. perilaku tidak memaksakan
kehendak untuk memeluk
agama tertentu.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui
observasi, telaah dokumen, dan wawancara, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
3.
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung jawab dalam
aktivitas di sekolah/madrasah
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung
jawab yang membudaya dalam aktivitas sehari-hari di
sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung
jawab dalam pembelajaran di kelas.
Siswa belum konsisten menunjukkan perilaku tangguh dan
bertanggung jawab dalam pembelajaran di kelas.
Siswa belum menunjukkan perilaku tangguh dan
bertanggung jawab.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Tangguh adalah sikap kuat pendirian, tidak mudah dikalahkan,
tabah, dan tahan (kukuh).
2. Bertanggung jawab adalah sikap menanggung segala sesuatu dari
bagian risiko pekerjaan sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
- 8-
3. Membudaya adalah terwujudnya kebiasaan sehari-hari secara
konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan pada nilai-nilai
tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumentasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 3.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah
dan Indikator
1
Perilaku tangguh, dapat
ditelaah dari:
a. pengerjaan tugas
selalu tepat waktu;
b. belajar dengan
penuh semangat;
dan
c. tidak mudah
menyerah/putus
asa.
2
Perilaku bertanggung
jawab dalam
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
a. pelaksanaan
pekerjaan tanpa
disuruh; dan
b. pelaporan setiap
pekerjaan yang
dilakukan.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
a. Portofolio tugas
dalam
pembelajaran yang
mencakup materi
dan nilai yang
diperoleh siswa;
dan
b. Laporan
pelaksanaan
kegiatan ekstra
kurikuler yang
mencakup jenis
kegiatan,
partisipasi siswa,
dan dokumentasi
kegiatan.
a. Portofolio tugas
dalam pembelajaran
yang mencakup
materi dan nilai
yang diperoleh
siswa; dan
b. Laporan
pelaksanaan
kegiatan ekstra
kurikuler yang
mencakup jenis
kegiatan, partisipasi
siswa, dan
dokumentasi
kegiatan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 3.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Perilaku tangguh, dapat
digali dari:
a. pengerjaan tugas selalu
tepat waktu;
Hasil Wawancara
Kepala/
Guru
Siswa
Wakil Kepala
- 9-
2
b. belajar dengan penuh
semangat; dan
c. tidak mudah
menyerah/putus asa.
Perilaku bertanggung
jawab dalam pembelajaran,
dapat digali dari:
a. pelaksanaan pekerjaan
tanpa disuruh; dan
b. pelaporan setiap
pekerjaan yang
dilakukan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
4.
Siswa terbebas dari perundungan (bully) di sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa membudayakan praktik bebas dari perundungan dan
berperan aktif dalam program pencegahan perundungan di
sekolah/madrasah.
Siswa bebas dari praktik perundungan di sekolah/madrasah.
Siswa melakukan/mengalami perundungan meskipun
sekolah/madrasah telah melakukan upaya pencegahan.
Siswa melakukan/mengalami perundungan namun
sekolah/madrasah tidak melakukan upaya pencegahan.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Perundungan (bully) adalah tindakan menyakiti atau membuat
orang lain tidak nyaman, baik dalam bentuk kekerasan verbal,
sosial, fisik, seksual, atau daring (cyber bullying); seperti
mengolok-olok, mengucilkan, menyebarkan gosip, mengancam,
mendorong, memukul, menendang, menjambak, mencuri atau
merusak barang milik korban, postingan pesan menghina,
membagikan
foto/video
memalukan,
pelecehan
seksual.
Tindakan perundungan dapat dilakukan oleh sekelompok orang
atau perorangan yang merasa lebih kuat secara fisik dan mental
daripada korban.
2. Membudayakan adalah melakukan sesuatu sebagai kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
- 10-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 4.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah
dan Indikator
Perundungan yang
dilakukan/dialami
siswa, dapat ditelaah
dari praktik
perundungan fisik,
verbal, sosial, seksual,
atau dunia maya.
Pencegahan
perundungan, dapat
ditelaah dari kegiatan
pencegahan
perundungan fisik,
verbal, sosial, seksual,
atau dunia maya.
Hasil Telaah
Dokumen
Nama Dokumen
Catatan guru/wali
kelas yang mencakup
jenis perundungan
yang terjadi, bentuk
pembinaan yang
diberikan, dan jenis
sanksi yang diberikan.
a. Laporan kegiatan
pencegahan
perundungan yang
mencakup agenda,
panduan, dan
partisipasi siswa;
dan
b. Media afirmasi
dalam bentuk
poster/banner/spa
nduk/ leaflet.
2. Pengisian Angket:
Pilih beberapa perwakilan siswa per tingkatan secara acak untuk
mengisi angket. Sebelum mengisi angket, jelaskan secara singkat
apa yang dimaksud dengan perundungan (bully) dan contohcontohnya. Selanjutnya, mereka diminta untuk mengisi angket
tanpa menuliskan identitas mereka di lembar jawaban.
Tabel Kerja 4.2 Pengumpulan Data Angket
No
1
2
3
Pertanyaan
Apakah kamu
pernah mendapat
penjelasan tentang
bully (seperti
mengejek,
menghina,
memalak, atau
pelecehan seksual)
dari sekolah/
madrasah?
Pernahkah kamu
dilatih atau diberi
tahu bagaimana
cara menghindari
bully?
Pernahkah kamu
di-bully di
sekolah/
madrasah?
Pilih jawaban
yang sesuai
Skor
Ya Tidak
Ya=1; Tidak=0
Ya Tidak
Ya=1; Tidak=0
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Jumlah
- 11-
4
5
6
7
8
Pernahkah kamu
mem-bully
seseorang di
sekolah/madrasah
mu?
Pernahkah kamu
di-bully melalui
media sosial (FB,
twitter, Instagram,
tik tok, dll)?
Pernahkah kamu
mem-bully melalui
media sosial (FB,
twitter, Instagram,
tik tok, dll)?
Kalau kamu
menyaksikan
temanmu
mengalami
tindakan bully,
apakah kamu
berani
menolongnya?
Kalau kamu dibully, misalnya
diejek, dilecehkan,
dipaksa memberi
uang, atau
disakiti, apa yang
kamu lakukan?
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=1; Tidak=0
Tidak
peduli/
menghindar
Melaporkan/
melawan
Tidak peduli/
menghindar=0
; Melaporkan/
melawan=1
Total
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 4.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Pencegahan perundungan di
sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. jenis kegiatan; dan
b. partisipasi siswa.
Jenis perundungan yang
dilakukan atau dialami
siswa, dapat digali dari:
perundungan fisik, verbal,
sosial, seksual, atau dunia
maya.
Penanganan perundungan
di sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. bentuk pembinaan; dan
b. jenis sanksi.
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
- 12-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
5.
Siswa menunjukkan keterampilan berkomunikasi sesuai
karakteristik keterampilan abad ke-21
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa telah menunjukkan budaya berkomunikasi yang efektif
dan beretika secara lisan dan tulisan melalui berbagai media
yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan beretika secara lisan dan tulisan melalui berbagai
media yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan beretika secara lisan dan tulisan dengan media
tertentu di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan beretika secara lisan dan tulisan dengan media
tertentu di dalam sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Berkomunikasi efektif adalah kemampuan seseorang dalam
menyampaikan dan menerima ide, pikiran, pengetahuan,
dan/atau informasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat
sehingga tujuan komunikasi tercapai.
2. Berkomunikasi yang beretika adalah komunikasi lisan dan tulis
sesuai tatakrama dan kesantunan dalam berbahasa.
3. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
- 13-
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 5.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Keterampilan berkomunikasi yang efektif dan
beretika secara lisan dalam pembelajaran yang
ditunjukkan dengan hasil karya, dapat dilihat dari:
a. keterampilan bertanya dan menjawab;
b. keterampilan mengemukakan pendapat;
c. keterampilan melakukan presentasi; dan
d. keterampilan memanfaatkan TIK (multimedia).
Keterampilan berkomunikasi yang efektif dan
beretika secara tertulis dalam pembelajaran yang
ditunjukkan dengan hasil karya, dapat dilihat dari:
a. keterampilan membuat kalimat efektif;
b. keterampilan membuat paragraf efektif;
c. keterampilan membuat karya tulis; dan
d. keterampilan membuat tulisan di media
elektronik/cetak.
2
Hasil
Observasi
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 5.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterampilan
berkomunikasi yang efektif
dan beretika secara lisan
dalam pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler,
dapat ditelaah dari:
a. keterampilan bertanya
dan menjawab;
b. keterampilan
mengemukakan
pendapat;
c. keterampilan
melakukan presentasi;
dan
d. keterampilan
memanfaatkan TIK
(multimedia).
Keterampilan
berkomunikasi yang efektif
dan beretika secara tertulis
dalam pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler,
dapat ditelaah dari:
a. keterampilan membuat
kalimat efektif;
b. keterampilan membuat
paragraf efektif;
Nama Dokumen
a. Portofolio/tugas
yang mencakup
tugas melalui media
daring, media
luring, dan Nilai
yang diperoleh
siswa; dan
b. Laporan hasil karya
dan prestasi terkait
keterampilan
berkomunikasi yang
efektif secara lisan.
a. Portofolio/tugas
yang mencakup
tugas melalui media
daring, media uring,
dan nilai yang
diperoleh siswa; dan
b. Laporan hasil karya
dan prestasi terkait
keterampilan
berkomunikasi yang
Hasil
Telaah
Dokumen
- 14-
c. keterampilan membuat
karya tulis; dan
d. keterampilan membuat
tulisan di media
elektronik/cetak.
efektif secara
tertulis.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 5.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil
Guru
Siswa
Kepala
Keterampilan berkomunikasi
yang efektif secara lisan dalam
pembelajaran dan kegiatan
ekstrakurikuler, dapat digali
dari:
a. keterampilan bertanya dan
menjawab;
b. keterampilan
mengemukakan pendapat;
c. keterampilan melakukan
presentasi; dan
d. keterampilan memanfaatkan
TIK.
Keterampilan berkomunikasi
yang efektif secara tertulis
dalam pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler, dapat
digali dari:
a. keterampilan membuat
kalimat efektif;
b. keterampilan membuat
paragraf efektif;
c. keterampilan membuat
karya tulis; dan
d. keterampilan membuat
tulisan di media
elektronik/cetak.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
- 15-
6.
Siswa menunjukkan keterampilan berkolaborasi sesuai
karakteristik keterampilan abad ke-21
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa telah menunjukkan budaya berkolaborasi yang
terprogram dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler serta penggunaan sumber daya belajar.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkolaborasi
dengan dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler serta penggunaan sumber daya belajar.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkolaborasi
dengan dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler secara terbatas.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkolaborasi
dengan dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran secara terbatas.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kolaborasi adalah kemampuan siswa dalam bekerja sama dengan
orang lain untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan
disepakati.
2. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
3. Keterampilan siswa dalam kolaborasi dinilai dari kualitas dan
keterlibatan siswa dalam kegiatan-kegiatan yang membutuhkan
kerja sama dengan guru, tenaga kependidikan, atau antar siswa,
di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 6.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Kegiatan pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. kerja sama siswa dalam diskusi dan mengerjakan
tugas dalam kelompok; dan
b. kerja sama siswa dalam presentasi kelompok
Hasil
Observasi
- 16-
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 6.2. Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
3
Aspek yang Ditelaah
dan Indikator
Kegiatan pembelajaran,
dapat ditelaah dari
kemampuan siswa
berkolaborasi.
Kegiatan
ekstrakurikuler, dapat
ditelaah dari:
a. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler; dan
b. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam kegiatan
OSIS.
Kegiatan bersama di
luar sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam mengikuti
kegiatan bersama
sekolah/madrasah
lain; dan
b. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam mengikuti
kegiatan bersama
yang
diselenggarakan oleh
lembaga non
sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
Hasil Telaah
Dokumen
Catatan penilaian sikap
kolaborasi/kerja sama.
Laporan kegiatan yang
berisi partisipasi
kolaborasi siswa dalam
kegiatan
ekstrakurikuler dan
OSIS.
Laporan kegiatan
bersama di luar
sekolah/madrasah
yang mencakup jumlah
dan jenis kegiatan serta
data keterlibatan siswa.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait
keterampilan kolaborasi.
Tabel Kerja 6.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kegiatan pembelajaran, dapat
digali dari:
a. kerja sama siswa dalam
diskusi dan mengerjakan
tugas dalam kelompok
b. kerja sama siswa dalam
presentasi kelompok; dan
Hasil Wawancara
Kepala/
Guru
Wakil Kepala
Siswa
- 17-
2
3
c. kerja sama siswa dalam
berbagi sumber daya
belajar.
Kegiatan ekstrakurikuler, dapat
digali dari:
a. partisipasi kolaborasi siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler;
b. partisipasi kolaborasi siswa
dalam kegiatan OSIS; dan
c. jenis kegiatan
ekstrakurikuler.
Kegiatan bersama di luar
sekolah/madrasah, dapat digali
dari:
a. partisipasi kolaborasi siswa
dalam mengikuti kegiatan
bersama sekolah/madrasah
lain; dan
b. partisipasi kolaborasi siswa
dalam mengikuti kegiatan
bersama yang
diselenggarakan oleh lembaga
non sekolah/madrasah.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
7.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan
masalah sesuai karakteristik abad ke-21.
LEVEL
4
3
2
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan budaya berpikir kritis dan pemecahan
masalah secara konsisten dan sistematis yang ditunjukkan
melalui proses pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan
maupun tulisan.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun
tulisan.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun
tulisan yang dilakukan secara terbatas.
- 18-
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa secara lisan.
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Berpikir kritis dan pemecahan masalah adalah kemampuan
menggunakan pengetahuan untuk mengidentifikasi masalah,
mengumpulkan informasi yang relevan, memikirkan alternatif
solusi, dan membuat kesimpulan.
2. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 7.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
dalam proses pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. keterampilan siswa dalam mengidentifikasi masalah;
b. keterampilan siswa dalam menganalisis masalah; dan
c. keterampilan siswa dalam memecahkan masalah
secara kreatif.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 7.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan
masalah dalam proses
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
dalam
mengidentifikasi
masalah;
b. keterampilan siswa
dalam menganalisis
masalah; dan
c. keterampilan siswa
dalam memecahkan
masalah secara
kreatif.
Hasil karya siswa terkait
keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan
Nama Dokumen
Portofolio/tugas
dalam proses
pembelajaran dan
nilai yang diperoleh
siswa.
Hasil karya dan
prestasi siswa yang
menunjukkan
Hasil Telaah
Dokumen
- 19-
masalah secara lisan
maupun tulisan, dapat
ditelaah dari:
a. hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan dalam
mengidentifikasi
masalah;
b. hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan dalam
menganalisis
masalah; dan
c. hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan dalam
memecahkan masalah
secara kreatif.
keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan
masalah secara lisan
maupun tulisan.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 7.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
1
Keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah dalam proses
pembelajaran, dapat digali dari:
a. keterampilan siswa dalam
mengidentifikasi masalah;
b. keterampilan siswa dalam menganalisis
masalah; dan
c. keterampilan siswa dalam memecahkan
masalah secara kreatif.
Hasil karya dan prestasi siswa terkait
keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah secara lisan maupun
tulisan, dapat digali dari:
a. hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan dalam mengidentifikasi
masalah;
b. hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan dalam menganalisis
masalah; dan
c. hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan dalam memecahkan
masalah secara kreatif.
2
Guru
Siswa
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui observasi,
telaah dokumen, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut::
(Minimal 50 kata)
- 20-
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir ini
berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
8.
Siswa menunjukkan keterampilan kreativitas dan inovasi sesuai
karakteristik keterampilan abad ke-21.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan budaya kreatif dan inovatif secara
konsisten yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan
hasil karya siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau
karya lainnya melalui kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya
siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya
melalui kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler di dalam
dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya
siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya
melalui kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler di dalam
sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya
siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya
dalam pembelajaran di kelas.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kreatif adalah keterampilan untuk menemukan gagasan atau
konsep baru atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang
sudah ada.
2. Inovatif adalah keterampilan untuk mewujudkan suatu kreativitas
dalam bentuk produk baru.
3. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 8.1 Pengumpulan Data Observasi
No
1
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Keterampilan yang menunjukkan kreativitas dan
inovasi melalui proses pembelajaran, dapat dilihat
dari:
a. keterampilan siswa menemukan gagasan atau
konsep baru;
Hasil
Observasi
- 21-
2
b. keterampilan siswa menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide untuk meningkatkan
kreativitas dan inovasi;
c. keterampilan siswa mengembangkan gagasan
dan konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan gagasan dan
konsep baru.
Hasil karya siswa yang menunjukkan keterampilan
kreatif dan inovatif melalui proses pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. keterampilan siswa menemukan gagasan atau
konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide untuk meningkatkan
kreativitas dan inovasi;
c. keterampilan siswa mengembangkan gagasan
dan konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan gagasan dan
konsep baru.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 8.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterampilan yang
menunjukkan kreativitas
dan inovasi melalui
proses pembelajaran,
dapat ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
menemukan gagasan
atau konsep baru;
b. keterampilan siswa
menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide
untuk meningkatkan
kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan
gagasan dan konsep
yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa
menerapkan gagasan
dan konsep baru.
Hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan kreatif dan
inovatif dalam bentuk
lisan, tulisan, dan bentuk
lainnya melalui proses
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
Nama Dokumen
Portofolio tugas
pembelajaran yang
mencakup materi
tentang pengembangan
kreativitas dan inovasi,
serta nilai yang
diperoleh siswa.
Laporan pelaksanaan
kegiatan terkait
keterampilan kreatif
dan inovatif yang
mencakup jenis
kegiatan, data
partisipasi siswa, data
karya dan prestasi, dan
dokumentasi kegiatan.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 22-
3
a. keterampilan siswa
menemukan gagasan
atau konsep baru;
b. keterampilan siswa
menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide
untuk meningkatkan
kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan
gagasan dan konsep
yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa
menerapkan gagasan
dan konsep baru.
Hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan kreatif dan
inovatif dalam bentuk
lisan, tulisan, dan bentuk
lainnya dalam kegiatan
ekstrakurikuler, dapat
ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
menemukan gagasan
atau konsep baru;
b. keterampilan siswa
menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide
untuk meningkatkan
kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan
gagasan dan konsep
yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa
menerapkan gagasan
dan konsep baru.
Laporan pelaksanaan
kegiatan terkait
keterampilan kreatif
dan inovatif yang
mencakup jenis
kegiatan, data
partisipasi siswa, data
karya dan prestasi, dan
dokumentasi kegiatan.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 8.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Keterampilan yang menunjukkan
kreativitas dan inovasi melalui proses
pembelajaran, dapat digali dari:
a. keterampilan siswa menemukan
gagasan atau konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis
dan mengevaluasi ide-ide untuk
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Siswa
- 23-
2
meningkatkan kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan gagasan dan
konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan
gagasan dan konsep baru.
Hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan kreatif dan inovatif
melalui proses pembelajaran, dapat
digali dari:
a. Keterampilan siswa menemukan
gagasan atau konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis
dan mengevaluasi ide-ide untuk
meningkatkan kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan gagasan dan
konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan
gagasan dan konsep baru.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
9.
Siswa menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri dan
berkreasi dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa berpartisipasi dan berprestasi dalam berbagai kegiatan
pengembangan minat dan bakat yang dibuktikan dengan
perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal,
nasional maupun internasional.
Siswa berpartisipasi dan berprestasi dalam berbagai kegiatan
pengembangan minat dan bakat yang dibuktikan dengan
perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal.
Siswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan
minat dan bakat di tingkat lokal.
Siswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan
minat dan bakat di tingkat sekolah/madrasah.
- 24-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kegiatan pengembangan minat dan bakat merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang dikembangkan oleh sekolah/madrasah
seperti Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), kerohanian,
olahraga, seni dan budaya, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), dan
lain sebagainya. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih
kemampuan ekspresi diri dan berkreasi melalui pengembangan
diri sesuai minat dan bakat.
2. Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai
kalender pendidikan/jadwal yang telah ditetapkan dan
melibatkan seluruh warga sekolah/madrasah.
3. Prestasi/penghargaan tingkat lokal adalah prestasi/ penghargaan
yang diraih di tingkat kecamatan (SD/MI), kabupaten/kota
(SMP/MTs), dan/atau provinsi (SMA/MA/ SMK/MAK/SLB).
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 9.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Partisipasi siswa dalam
kegiatan lomba yang
terkait dengan
pengembangan minat
dan bakat, dapat
ditelaah dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/
Pramuka/PMR;
d. bidang
ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
Prestasi/penghargaan
dalam kegiatan
pengembangan minat
dan bakat (tingkat lokal,
nasional, dan
internasional), dapat
ditelaah dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/
Pramuka/PMR;
d. bidang
ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
Nama Dokumen
Laporan daring/luring
tentang partisipasi
siswa dalam kegiatan
lomba yang terkait
dengan pengembangan
minat dan bakat, serta
tautan media sosial.
Laporan daring/luring
tentang
prestasi/penghargaan
dalam kegiatan
pengembangan minat
dan bakat, serta tautan
media sosial.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 25-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 9.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Kesiswaan
Guru
Siswa
Partisipasi siswa dalam kegiatan
lomba yang terkait dengan
pengembangan minat dan bakat,
dapat digali dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/pramuka/PM
R;
d. bidang ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
Prestasi/penghargaan dalam
kegiatan pengembangan minat
dan bakat (tingkat lokal,
nasional, dan internasional),
dapat digali dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/pramuka/PMR;
d. bidang ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
- 26-
10. Siswa menunjukkan peningkatan prestasi belajar.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang meningkat secara konsisten dalam 3
(tiga) tahun terakhir dan berdampak pada persepsi positif
masyarakat terhadap sekolah/madrasah.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang meningkat dalam 3 (tiga) tahun
terakhir.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang fluktuatif (naik-turun) dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang tidak meningkat dalam 3 (tiga) tahun
terakhir.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 10.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nilai ujian
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari:
a. daftar nilai ujian 3 (tiga)
tahun terakhir;
b. rata-rata nilai ujian 3
(tiga) tahun terakhir; dan
c. grafik nilai ujian
sekolah/madrasah 3 (tiga)
tahun terakhir.
Nilai rapor kelas akhir, dapat
ditelaah dari:
a. daftar nilai rapor kelas
akhir 3 (tiga) tahun
terakhir; dan
b. rata-rata nilai rapor kelas
akhir 3 (tiga) tahun
terakhir.
Nama Dokumen
Data nilai ujian
sekolah/madrasah
dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Leger nilai kelas
akhir dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 27-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 10.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
Aspek yang Diwawancara
No
dan Indikator
1
2
3
Nilai ujian
sekolah/madrasah dalam
3 (tiga) tahun terakhir,
dapat digali dari:
a. rata-rata nilai ujian
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir;
b. upaya siswa untuk
meningkatkan prestasi
akademiknya; dan
c. kendala siswa dalam
meningkatkan prestasi
akademiknya.
Nilai rapor kelas akhir
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir, dapat digali dari:
a. rata-rata nilai rapor
kelas akhir 3(tiga)
tahun terakhir;
b. upaya siswa untuk
meningkatkan prestasi
akademiknya; dan
c. kendala siswa dalam
meningkatkan prestasi
akademiknya.
Persepsi masyarakat
terhadap
sekolah/madrasah terkait
nilai siswa dalam 3 (tiga)
tahun terakhir, dapat
digali dari:
a. nilai ujian
sekolah/madrasah
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir; dan
b. nilai rapor kelas akhir
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir.
Kepala
/ Wakil
Kepala
Perwakilan
Guru Siswa Orang Tua
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tid
ak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
- 28-
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
11. Pemangku kepentingan (stakeholders) puas terhadap mutu lulusan
sekolah/madrasah.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
Pemangku kepentingan menyatakan sangat puas terhadap
mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
Pemangku kepentingan menyatakan puas terhadap mutu
lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan, dan
keterampilan mereka.
Pemangku kepentingan menyatakan kurang puas terhadap
mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
Pemangku kepentingan menyatakan tidak puas terhadap
mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kepuasan pemangku kepentingan adalah terpenuhinya atau tidak
terpenuhinya kebutuhan, keinginan, dan harapan pemangku
kepentingan sekolah/madrasah.
2. Pemangku kepentingan terdiri atas lembaga pengguna lulusan:
a. Perwakilan orang tua siswa/komite sekolah/madrasah;
b. Sekolah/madrasah yang menerima lulusan;
c. Dunia kerja; dan
d. Perguruan Tinggi.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 11.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Kepuasan terhadap sikap
lulusan, dapat ditelaah dari:
a. sikap religiusitas;
b. sikap kejujuran;
c. sikap tanggung jawab; dan
d. kedisiplinan.
Kepuasan terhadap
pengetahuan lulusan, dapat
ditelaah dari:
a. bidang ilmu pengetahuan;
b. bidang teknologi;
Nama Dokumen
Laporan hasil
tracer study
tentang kepuasan
pemangku
kepentingan.
Laporan hasil
tracer study
tentang kepuasan
pemangku
kepentingan.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 29-
3
c. bidang seni; dan
d. bidang budaya.
Kepuasan terhadap
keterampilan lulusan, dapat
ditelaah dari:
a. kreativitas;
b. produktivitas;
c. komunikasi; dan
d. kolaborasi.
Laporan hasil
tracer study
tentang kepuasan
pemangku
kepentingan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 11.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
Kepuasan terhadap sikap
lulusan, dapat digali dari:
a. religiusitas;
b. kejujuran;
c. kedisiplinan; dan
d. tanggung jawab.
Kepuasan terhadap
pengetahuan lulusan, dapat
digali dari:
a. ilmu pengetahuan;
b. teknologi;
c. seni; dan
d. budaya.
Kepuasan terhadap
keterampilan lulusan, dapat
digali dari:
a. kreativitas;
b. produktivitas;
c. komunikasi; dan
d. kolaborasi.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
- 30-
II. PROSES PEMBELAJARAN
12. Proses pembelajaran berlangsung secara aktif dengan melibatkan
seluruh siswa dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi sehingga terjadi proses pembelajaran yang efektif sesuai
dengan tujuan pembelajaran pada satuan Pendidikan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi, praktik,
atau menggunakan media), melibatkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi, dilaksanakan melalui pengalaman
yang konkret, dan menyajikan materi yang lebih bermakna
bagi kehidupan siswa serta berdampak pada pemecahan
masalah kehidupan sehari-hari.
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi, praktik,
atau menggunakan media), dilaksanakan melalui
pengalaman yang konkret, dan menyajikan materi yang
lebih bermakna bagi kehidupan siswa.
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi, praktik,
atau menggunakan media).
Dalam pembelajaran guru lebih banyak menjelaskan dan
siswa memperhatikan serta mengerjakan tugas yang
diberikan saja.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang berhasil mencapai
tujuan (kompetensi) yang telah ditetapkan, baik pada aspek sikap,
pengetahuan
maupun
keterampilan,
yang
indikator
keberhasilannya dapat dilihat dari hasil penilaian.
2. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang berpusat pada
siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student center) yang
ditandai dengan adanya partisipasi siswa yang aktif dan
konstruktif dalam pembelajaran misalnya kegiatan membaca,
bertanya, diskusi, praktik, menggunakan dll.
3. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah kemampuan
untuk menyelesaikan suatu masalah, yang melibatkan
keterampilan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif dan
kemampuan
berargumen
serta
kemampuan
mengambil
keputusan terhadap sesuatu hal.
4. Keterampilan
menganalisis
adalah
keterampilan
untuk
memahami sebuah konsep dengan cara menguraikan atau
merinci konsep tersebut ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil
dan terperinci serta menunjukkan hubungan antar bagian-bagian
dari konsep tersebut
5. Keterampilan menyintesis adalah keterampilan menggabungkan
bagian-bagian menjadi sebuah bentukan atau susunan yang baru
sehingga dapat menciptakan ide-ide baru yang dinyatakan secara
eksplisit
- 31-
6. Pengalaman konkret artinya kegiatan pembelajaran dilakukan
melalui kegiatan/pengalaman langsung oleh siswa baik berupa
simulasi maupun praktik langsung,
7. Materi yang bermakna adalah materi yang dipelajari di kelas
memiliki hubungan atau manfaat bagi kehidupan siswa,
8. Berdampak terhadap pemecahan kehidupan sehari-hari artinya
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas mampu
memberi solusi terhadap permasalahan yang ada dalam
kehidupan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 12.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pelibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
bertanya;
b. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
menjawab;
c. pemberian kesempatan kepada siswa
mengerjakan tugas/membaca/diskusi; dan
d. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
mengomunikasikan hasil/gagasan.
Pelaksanaan pembelajaran melalui pengalaman
konkret, dapat dilihat dari:
a. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
melakukan praktik;
b. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
melakukan simulasi; dan
c. pemberian kesempatan kepada untuk
menggunakan media pembelajaran.
Penyajian materi yang bermakna, dapat dilihat
dari:
a. keterkaitan materi yang dipelajari dengan
kehidupan siswa;
b. pemberian contoh-contoh yang membuat
siswa lebih paham terhadap materi yang
dipelajari; dan
c. penjelasan manfaat dari materi yang dipelajari
untuk kehidupan.
2
3
Hasil
Observasi
- 32-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 12.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No.
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pelibatan siswa secara aktif
dalam pembelajaran, dapat
digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya;
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menjawab;
c. pemberian kesempatan
kepada siswa mengerjakan
tugas/membaca/diskusi;
dan
d. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
mengomunikasikan
hasil/gagasan.
Pengembangan keterampilan
berpikir tingkat tinggi, dapat
digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menganalisis
(menguraikan suatu
masalah);
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menyintesis
(menyimpulkan beberapa
informasi );
c. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menilai (memberikan
evaluasi ); dan
d. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
membuat karya/produk.
Pelaksanaan pembelajaran
melalui pengalaman konkret,
dapat digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
melakukan praktik;
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
melakukan simulasi; dan
c. pemberian kesempatan
kepada untuk
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Siswa
- 33-
4
5
menggunakan media
pembelajaran.
Penyajian materi yang
bermakna, dapat dilihat dari:
a. keterkaitan materi yang
dipelajari dengan kehidupan
siswa;
b. pemberian contoh-contoh
yang membuat siswa lebih
paham terhadap materi
yang dipelajari; dan
c. penjelasan manfaat dari
materi yang dipelajari untuk
kehidupan.
Dampak strategi pembelajaran
terhadap pemecahan masalah
dalam kehidupan sehari-hari,
dapat digali dari:
a. kemajuan kognitif siswa;
b. sikap siswa;
c. keterampilan siswa;
d. kebiasaan siswa untuk
bertanya/ berdiskusi; dan
e. kemampuan siswa
memecahkan masalah
dalam kehidupan seharisehari.
Tidak
diisi
3. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 12.3 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Melibatkan siswa secara
aktif dalam pembelajaran,
dapat ditelaah dari:
a. metode pembelajaran
yang mendorong siswa
aktif;
b. tugas-tugas yang
bervariasi dan
menantang; dan
c. media pembelajaran
yang bervariasi.
Melaksanakan
pembelajaran melalui
pengalaman konkret,
dapat ditelaah dari:
a. instruksi siswa untuk
aktif mengerjakan
tugas;
b. instruksi siswa untuk
aktif melakukan
praktik/simulasi; dan
c. catatan hasil penilaian
kerja siswa.
Nama Dokumen
Rencana Pembelajaran
Pembelajaran (RPP)
[Telaah RPP dilakukan
ketika asesor
melakukan observasi]
Lembar
Praktikum/Lembar
Praktik/Lembar Kerja
Siswa
Hasil
Telaah
Dokumen
- 34-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
13. Penilaian proses dan hasil belajar digunakan sebagai dasar untuk
perbaikan dan dilaksanakan secara sistemis.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran secara sistemis dan
berkesinambungan yang berdampak pada perbaikan proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran secara berkesinambungan.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar sesuai
tujuan pembelajaran namun belum digunakan untuk
perbaikan pembelajaran.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar tanpa
memperhatikan tujuan pembelajaran.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Penilaian pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk mengetahui tingkat keberhasilan (keefektifan) dari suatu
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dengan
menggunakan metode dan instrumen yang tepat. Penilaian
pembelajaran dapat dilakukan pada dua sisi yaitu penilaian
proses dan penilaian hasil.
2. Penilaian proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengetahui apakah proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
berlangsung secara lancar, menyenangkan, efisien, dan bertumpu
pada siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student active
learning). Penilaian proses dilakukan melalui prosedur yang
sistematis dengan menggunakan metode dan instrumen yang
tepat.
3. Penilaian hasil adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang
telah ditetapkan, melalui prosedur yang sistematis dengan
menggunakan metode dan instrumen yang tepat.
- 35-
4. Sistemis artinya penilaian dilakukan secara terencana dan
berkelanjutan, melalui langkah-langkah yang logis dan benar,
dimulai dari penyusunan kisi-kisi, pengembangan butir penilaian,
pelaksanaan penilaian, analisis hasil dan tindak lanjut.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 13.1 Pengumpulan Data Observasi
Hasil
Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Penggunaan berbagai teknik/metode penilaian, dapat
dilihat dari:
a. lebih dari satu teknik penilaian, misalnya tes tulis,
tes lisan, uji kinerja, portofolio;
b. lebih dari satu aspek capaian pembelajaran (sikap,
pengetahuan dan keterampilan); dan
c. penilaian proses dan hasil belajar.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 13.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan Indikator Kepala/
Wakil
Kepala
Penggunaan berbagai teknik/metode
penilaian, dapat digali dari:
a. lebih dari satu teknik penilaian,
misalnya tes tulis, tes lisan, uji
kinerja, portofolio;
b. lebih dari satu aspek capaian
pembelajaran (sikap, pengetahuan
dan keterampilan); dan
c. penilaian proses dan hasil belajar.
Penilaian dilakukan secara sistemis
dan berkesinambungan, dapat digali
dari:
a. penerapan langkah-langkah yang
logis dari mulai persiapan,
pelaksanaan, penilaian dan tindak
lanjut; dan
b. penilaian secara berkelanjutan
(misal: ada ujian harian, mingguan,
bulanan, formatif dan atau
sumatif).
Dampak perbaikan proses dan hasil
belajar siswa, dapat digali dari:
a. pelaksanaan perbaikan program
pembelajaran sebagai tindak lanjut
hasil penilaian; dan
Guru
Siswa
Tidak
diisi
Tidak
diisi
- 36-
b. peningkatan prestasi siswa (sikap,
pengetahuan dan keterampilan)
sebagai dampak dari penilaian.
3. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 13.3 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Penggunaan berbagai
teknik/metode penilaian, dapat
digali dari:
a. lebih dari satu teknik
penilaian, misalnya tes tulis,
tes lisan, uji kinerja,
portofolio;
b. lebih dari satu aspek capaian
pembelajaran (sikap,
pengetahuan dan
keterampilan); dan
c. penilaian proses dan hasil
belajar.
Penilaian dilakukan secara
sistemis dan berkesinambungan,
dapat ditelaah dari:
a. langkah-langkah penilaian
yang logis dimulai dari
penyusunan kisi-kisi sebagai
langkah awal (persiapan) dan
dilanjutkan dengan
mengembangkan instrumen
penilaian; dan
b. penilaian secara
berkesinambungan/
berkelanjutan.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
a. Kisi-kisi soal
dan
instrumen
penilaian
(formatif dan
sumatif)
b. Hasil
penilaian
(formatif dan
sumatif)
Catatan: Dokumen yang ditelaah lebih dari satu periode.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
- 37-
14. Program remedial dan/atau pengayaan diberikan kepada siswa yang
memerlukan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melaksanakan program remedial dan/atau pengayaan
(sesuai kebutuhan) secara sistematis, terstruktur, dan
berkelanjutan dengan menggunakan berbagai strategi dan
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Guru melaksanakan program remedial dan/atau pengayaan
(sesuai kebutuhan) secara sistematis dan terstruktur
dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Guru melaksanakan program remedial atau pengayaan
(sesuai kebutuhan) secara sistematis dan terstruktur
dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa secara terbatas
pada beberapa mata pelajaran.
Guru melaksanakan program remedial atau pengayaan
terbatas pada pemberian tes dan/atau pekerjaan rumah
(PR).
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Program remedial adalah suatu bentuk pembelajaran tambahan
yang bersifat khusus yang bertujuan membantu siswa yang belum
tuntas menguasai kompetensi yang ditetapkan dan atau
membantu siswa untuk mengatasi kesulitan belajar yang
dihadapinya.
2. Program Pengayaan adalah suatu kegiatan yang diberikan kepada
individu siswa yang telah mencapai kompetensi yang ditetapkan
agar siswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal
dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya dalam bentuk
kegiatan yang dapat merangsang kreativitas secara mandiri.
3. Sistematis dan terstruktur dimaksudkan bahwa kegiatan remedial
dan atau pengayaan dilakukan dengan terencana, terstruktur dan
terpadu antar komponen dalam remedial atau pengayaan.
4. Berkelanjutan dimaksudkan bahwa kegiatan remedial dan atau
pengayaan berlangsung terus-menerus; berkesinambungan dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran guru
5. Menggunakan berbagai strategi dimaksudkan adalah bahwa
dalam pelaksanaan remedial dan atau pengayaan guru
menggunakan
strategi/metode
disesuaikan
dengan
kemampuan/kondisi masing-masing siswa berdasarkan hasil
analisis pencapaian kompetensi.
6. Peningkatan hasil kemampuan siswa dimaksudkan adanya
peningkatan kompetensi siswa dalam pencapaian standar
minimum untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan
- 38-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 14.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pelaksanaan penilaian dan
analisis pencapaian kompetensi,
dapat ditelaah dari:
a. catatan guru tentang
prosedur penilaian proses
belajar dan metode penilaian
hasil belajar masing-masing
siswa; dan
b. analisis guru tentang
pencapaian kompetensi
masing-masing siswa
berdasarkan Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM).
Penyusunan rencana program
remedial /pengayaan, dapat
ditelaah dari:
a. rencana waktu (jadwal)
pelaksanaan
remedial/pengayaan dalam
satu semester;
b. rencana strategi/metode
pelaksanaan
remedial/pengayaan yang
unik sesuai kebutuhan siswa;
dan
c. pencantuman materi
remedial/pengayaan sesuai
jadwal.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Catatan/Daftar
Penilaian dan
Hasil Analisis
Pencapaian
Kompetensi
Dokumen
Program
Pelaksanaan
Remedial/
Pengayaan
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 14.2 Pengumpulan Data Wawancara
No.
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
1
Pelaksanaan penilaian dan analisis
pencapaian kompetensi, dapat digali dari:
a. catatan guru tentang prosedur penilaian
proses belajar dan metode penilaian hasil
belajar masing-masing siswa; dan
b. analisis guru tentang pencapaian
kompetensi masing-masing siswa
berdasarkan Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM).
Siswa
- 39-
2
3
Pelaksanaan remedial/pengayaan, dapat
digali dari:
a. strategi/metode pelaksanaan
remedial/pengayaan yang unik sesuai
kebutuhan siswa; dan
b. kegiatan tindak lanjut
remedial/pengayaan.
Manfaat yang dirasakan siswa setelah
mengikuti program remedial/pengayaan,
dapat digali dari:
a. perbaikan diri untuk proses
pembelajaran selanjutnya; dan
b. adanya peningkatan kompetensi
pengetahuan dan keterampilan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
15. Siswa berpartisipasi aktif dalam belajar dan suasana pembelajaran
di kelas menyenangkan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Suasana pembelajaran dinamis dengan adanya interaksi
antar siswa, interaksi siswa dengan guru, siswa antusias
dalam belajar dan suasana kelas menyenangkan dan
menarik sehingga berdampak pada pencapaian tujuan
pembelajaran.
Suasana pembelajaran dinamis dengan adanya interaksi
antarsiswa, interaksi siswa dengan guru, siswa antusias
dalam belajar dan suasana kelas menyenangkan dan
menarik.
Suasana kelas tertib dan terlihat ada interaksi timbal balik
antar siswa dengan siswa dan siswa dengan guru.
Suasana kelas tertib walaupun penyampaian materi
berlangsung satu arah dari guru ke siswa.
- 40-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran adalah ketika siswa
terlibat secara kognitif, fisik dan emosional dalam proses belajar
melalui berpikir, bergerak, dan merasa untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Interaksi antar siswa adalah adanya komunikasi interaktif antar
siswa dalam proses pembelajaran baik dalam diskusi kelompok
maupun dalam diskusi kelas.
3. Interaksi siswa dengan guru adalah kondisi di mana guru
memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa dengan guru dalam
proses pembelajaran.
4. Pembelajaran yang menyenangkan terjadi dalam suasana belajar
yang memotivasi untuk berinteraksi antara siswa maupun
interaksi siswa dengan guru dalam konteks untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
5. Antusias adalah suatu kondisi di mana siswa menunjukkan sikap
bersemangat serta penuh perhatian untuk ikut serta dalam
melakukan suatu kegiatan selama proses pembelajaran.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 15.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Interaksi antarsiswa dan antara siswa dengan
guru, dapat dilihat dari:
a. pembentukan kelompok siswa yang heterogen;
dan
b. terjadinya diskusi baik antarsiswa maupun
siswa dengan guru.
Suasana pembelajaran terlihat menarik dan
menyenangkan sehingga siswa antusias belajar,
dapat dilihat dari:
a. penggunaan strategi, model, dan/atau metode
pembelajaran yang relevan dan menyenangkan;
b. penggunaan media dan sumber belajar yang
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran;
dan
c. pengaitan materi pembelajaran dengan konteks
siswa.
2
Hasil
Observasi
- 41-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 15.2 Pengumpulan Data Wawancara
No.
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
1
2
3
Siswa
Interaksi antarsiswa dan antara siswa
dengan guru, dapat digali dari:
a. pembentukan kelompok siswa yang
heterogen; dan
b. terjadinya diskusi baik antarsiswa
maupun siswa dengan guru.
Suasana pembelajaran terlihat menarik dan
menyenangkan sehingga siswa antusias
belajar, dapat digali dari:
a. penggunaan strategi, model, dan/atau
metode pembelajaran yang relevan dan
menyenangkan;
b. penggunaan media dan sumber belajar
yang mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran; dan
c. pengaitan materi pembelajaran dengan
konteks siswa.
Pencapaian tujuan pembelajaran, dapat
digali dari:
a. refleksi guru tentang hasil belajar pada
akhir kegiatan pembelajaran; dan
b. hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
16. Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan menulis.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
4
Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan
menulis di sekolah/madrasah yang berdampak pada (1)
terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas,
(2) menghasilkan karya-karya literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya, dan (3)
terpublikasinya karya literasi siswa di masyarakat.
- 42-
Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan
menulis di sekolah/madrasah yang berdampak pada (1)
terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas
(2) menghasilkan karya-karya literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya.
Guru melakukan pembiasaan membaca, menulis,
berkomunikasi, berlatih, atau berkarya tetapi belum
berdampak pada kebiasaan yang dilakukan oleh siswa di
luar kelas.
Guru belum melakukan pembiasaan membaca, menulis,
berkomunikasi, berlatih, atau berkarya secara terprogram.
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Literasi baca-tulis adalah pengetahuan baca-tulis, kemampuan
memahami baca-tulis dan kemampuan menggunakan bahasa
tulis dalam memahami informasi serta kemampuan menggunakan
bahasa untuk berkomunikasi di lingkungan sosial yang dilakukan
melalui tahap pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap
pembelajaran membaca dan menulis.
2. Proses pembiasaan adalah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan budaya literasi membaca dan menulis seperti
penyediaan waktu membaca bersama 15 menit sebelum belajar
(nyaring dan/atau dalam hati), penyediaan/pemilihan buku
bacaan yang menarik dan relevan pada area baca yang nyaman.
3. Tahap Pengembangan melanjutkan tahap pembiasaan yaitu
memberi tagihan antara lain berupa pembuatan ringkasan cerita
yang dibaca, dan mengembangkan kemampuan literasi menulis
yang dapat dilombakan.
4. Tahap Pembelajaran adalah tahapan literasi membaca dan
menulis yang dikaitkan dengan materi pembelajaran.
5. Budaya literasi membaca dan menulis adalah suatu kondisi di
mana literasi membaca dan menulis menjadi suatu kebiasaan
yang baik/wajar yang konsisten dan berkelanjutan senantiasa
dikerjakan dan sudah mendarah daging sebagai akibat dari proses
pembiasaan, proses pengembangan dan proses pembelajaran
literasi di sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 16.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
1
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Pembiasaan membaca dan menulis di kelas, dapat
dilihat dari:
a. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
aktif membaca sebelum proses pembelajaran;
dan
Hasil
Observasi
- 43-
2
3
b. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
aktif membaca dan menulis pada saat proses
pembelajaran.
Pembiasaan membaca dan menulis di luar kelas,
dapat dilihat dari:
a. dorongan guru kepada siswa untuk aktif
membaca di luar jam pelajaran di pojok
baca/perpustakaan; dan
b. dorongan guru kepada siswa untuk
menghasilkan karya literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya.
Penyediaan fasilitas tempat untuk pemajangan
karya tulis siswa, dapat dilihat dari:
a. pemajangan hasil karya tulis siswa pada tempat
yang telah disediakan; dan
b. kemudahan mengakses fasilitas pemajangan
karya tulis siswa.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 16.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Program literasi membaca
dan menulis yang
berkelanjutan di
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari:
a. program Gerakan Literasi
Sekolah/Madrasah
(GLS); dan
b. program literasi
membaca dan menulis di
kelas.
Publikasi dan lomba literasi
siswa, dapat ditelaah dari:
a. hasil karya tulis di media
cetak sekolah/madrasah;
b. hasil karya tulis di media
elektronik/sosial; dan
c. keikutsertaan siswa
dalam lomba karya tulis
baik di lingkungan
sekolah/madrasah
maupun di luar
sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
Dokumen
program
sekolah/madrasa
h yang terkait
dengan
pelaksanaan
literasi membaca
dan menulis.
Dokumen
publikasi dan
lomba karya
Literasi siswa
Hasil
Telaah
Dokumen
- 44-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 16.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No.
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pembiasaan membaca dan
menulis di kelas, dapat digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk aktif
membaca sebelum proses
pembelajaran; dan
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk aktif
membaca dan menulis pada
saat proses pembelajaran.
2 Pembiasaan membaca dan
menulis di luar kelas, dapat digali
dari:
a. dorongan guru kepada siswa
untuk aktif membaca di luar
jam pelajaran di pojok
baca/perpustakaan; dan
b. dorongan guru kepada siswa
untuk menghasilkan karya
literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya
tulis lainnya.
3 Penyediaan fasilitas tempat untuk
pemajangan karya tulis siswa,
dapat digali dari:
a. pemajangan hasil karya tulis
siswa pada tempat yang telah
disediakan; dan
b. kemudahan mengakses
fasilitas pemajangan karya
tulis siswa.
Perwa
Kepala/
kilan
Wakil Guru Siswa
Orang
Kepala
Tua
1
Tidak
diisi
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
- 45-
17. Guru menciptakan suasana belajar yang memperhatikan keamanan,
kenyamanan, kebersihan, dan memudahkan siswa untuk belajar.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam menjaga keamanan, kenyamanan,
kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis
dalam belajar siswa dengan membangun hubungan baik
antarsiswa dan antara siswa dan guru yang saling
menghormati dan menghargai sehingga tercapai tujuan
pembelajaran.
Guru mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang
memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan
kemudahan secara fisik maupun psikis dalam belajar siswa
dengan membangun hubungan baik antarsiswa dan antara
siswa dan guru yang saling menghormati dan menghargai
sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Guru belum secara optimal mengimplementasikan prosedur
pembelajaran yang memperhatikan keamanan, kenyamanan,
kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis
dalam belajar siswa.
Guru tidak mengimplementasikan prosedur pembelajaran
yang memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan,
dan kemudahan secara fisik maupun psikis untuk dapat
diakses siswa dalam belajar.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
Suasana kelas yang aman dan nyaman adalah suasana di dalam kelas
yang menjadikan siswa bebas dari rasa takut, kondusif untuk belajar
serta terjadi hubungan emosional antar siswa, antar siswa dan guru,
ada rasa saling mempercayai dan saling menghargai antarsiswa serta
didukung lingkungan fisik yang bersih untuk mendukung proses
pembelajaran.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 17.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pengelolaan kelas, dapat dilihat dari:
a. pengaturan tempat duduk siswa dengan
memperhatikan keamanan, kebersihan, dan
kemudahan dalam beraktivitas di kelas;
b. penggunaan metode/strategi pembelajaran
yang melibatkan siswa dan terjalin hubungan
yang saling menghormati dan menghargai; dan
Hasil
Observasi
- 46-
c.
2
pengaturan fasilitas belajar di dalam kelas
untuk kemudahan dan keamanan dalam
mengakses dan memanfaatkannya.
Terbentuknya sikap saling mempercayai,
menghargai, dan menghormati antarsiswa, dapat
dilihat dari:
a. adanya hubungan interpersonal antarsiswa;
dan
b. dorongan guru sehingga terjadi diskusi
antarsiswa yang saling menguatkan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 17.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
1
2
3
Siswa
Pengelolaan kelas, dapat digali dari:
a. pengaturan tempat duduk siswa dengan
memperhatikan keamanan, kebersihan,
dan kemudahan dalam beraktivitas di
kelas;
b. penggunaan metode/strategi
pembelajaran yang melibatkan siswa dan
terjalin hubungan yang saling
menghormati dan menghargai; dan
c. pengaturan fasilitas belajar di dalam
kelas untuk kemudahan dan keamanan
dalam mengakses dan
memanfaatkannya.
Terbentuknya sikap saling mempercayai,
menghargai, dan menghormati antarsiswa,
dapat digali dari:
a. adanya hubungan interpersonal
antarsiswa; dan
b. dorongan guru sehingga terjadi diskusi
antarsiswa yang saling menguatkan.
Keterlibatan siswa dalam memelihara
keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan
kemudahan dalam proses belajar.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
- 47-
18. Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah/madrasah
dimanfaatkan dengan optimal dalam proses pembelajaran.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan prasarana
yang ada di dalam dan di luar sekolah/madrasah baik
yang tersedia maupun kreasi guru/siswa sebagai media
dan sumber belajar yang berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar
siswa.
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan
prasarana yang ada di dalam dan di luar
sekolah/madrasah yang berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar
siswa.
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan
prasarana sebagai media dan sumber belajar yang
terbatas, baik jumlah maupun jenisnya sehingga belum
berdampak terhadap mutu proses pembelajaran.
Proses pembelajaran belum semuanya memanfaatkan
sarana dan prasarana sebagai media dan sumber belajar.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Sarana pendidikan, yaitu perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan untuk proses pendidikan, seperti meja, kursi,
kelas, dan media pembelajaran.
2. Prasarana pendidikan ialah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan, seperti halaman, kebun,
kolam dan taman.
3. Pemanfaatan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran
adalah upaya pendayagunaan sarana dan prasarana di kelas dan
atau disekolah/madrasah sebagai media/sumber belajar secara
efektif dan efisien dalam menunjang proses pembelajaran.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 18.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
1
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Pemanfaatan sarana dan prasarana di
sekolah/madrasah dan di luar sekolah/madrasah
sebagai media/sumber belajar, dapat dilihat dari:
a. penggunaan strategi pembelajaran yang
memanfaatkan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber belajar; dan
b. penggunaan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber belajar untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
Hasil
Observasi
- 48-
2
Dampak yang dirasakan siswa dalam
menggunakan sarana dan prasarana sebagai
media/sumber belajar, dapat dilihat dari:
a. peningkatan capaian hasil belajar; dan
b. antusiasme belajar siswa.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 18.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Perencanaan pembelajaran
yang menggunakan sarana dan
prasarana sebagai media dan
sumber belajar, dapat ditelaah
dari:
a. RPP yang memuat
komponen pemilihan sarana
dan prasarana sebagai
media/sumber belajar yang
selaras dengan tujuan
pembelajaran;
b. RPP yang memuat
komponen pemilihan sarana
dan prasarana sebagai
media/sumber belajar yang
ada di sekolah/madrasah
dan di luar
sekolah/madrasah; dan
c. RPP yang memuat
komponen yang
menunjukkan tahapan atau
prosedur penggunaan
sarana dan prasarana
sebagai media/sumber
belajar.
Pemanfaatan sarana dan
prasarana sebagai media dan
sumber belajar baik yang ada
di sekolah/madrasah maupun
di luar sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. penggunaan sarana dan
prasarana yang dapat
digunakan sebagai
media/sumber belajar di
dalam kelas; dan
b. penggunaan sarana dan
prasarana yang dapat
digunakan sebagai
media/sumber belajar di
sekolah/madrasah dan di
luar sekolah/madrasah.
Nama
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
[Cermati
tentang
penggunaan
sarana dan
prasarana
sebagai media
dan sumber
belajar]
Daftar
penggunaan
sarana dan
prasarana
sebagai media
dan sumber
belajar
Hasil
Telaah
Dokumen
- 49-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 18.3 Pengumpulan Data Wawancara
No.
1
2
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
Siswa
Pemanfaatan sarana dan prasarana di
sekolah/madrasah dan di luar
sekolah/madrasah sebagai media/sumber
belajar, dapat digali dari:
a. penggunaan strategi pembelajaran yang
memanfaatkan sarana dan prasarana
yang tersedia sebagai media/sumber
belajar; dan
b. penggunaan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber belajar
untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
Dampak yang dirasakan siswa dalam
menggunakan sarana dan prasarana
sebagai media/sumber belajar, dapat digali
dari:
a. peningkatan capaian hasil belajar; dan
b. antusiasme belajar siswa.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
- 50-
III. MUTU GURU
19. Guru menyusun perencanaan pembelajaran aktif, kreatif, dan
inovatif dengan mengoptimalkan lingkungan dan memanfaatkan
TIK atau cara lain yang sesuai dengan konteksnya.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mampu: (1) menyusun RPP yang memfasilitasi seluruh
siswa belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan seperti: merancang penelitian sederhana,
melakukan tugas proyek tertentu berdasarkan ide-ide siswa
sendiri dan mengoptimalkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar serta memanfaatkan TIK atau cara lain yang
sesuai dengan konteksnya, (2) menjelaskan tahapan
penyusunan RPP yang dibuatnya dengan memperhatikan
hasil refleksi/evaluasi proses pembelajaran sebelumnya.
Guru mampu: (1) menyusun RPP yang memfasilitasi
seluruh siswa belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan, yang dapat dilihat dari aktivitas KBM yang
menempatkan siswa sebagai subyek dalam kegiatan
pembelajaran dengan mengoptimalkan pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar, (2) menjelaskan
tahapan penyusunan RPP yang dibuat berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
Guru: (1) mampu menyusun RPP yang memfasilitasi seluruh
siswa belajar aktif, kreatif dan inovatif yang dapat dilihat
dari aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) yang
menempatkan siswa sebagai subyek dalam kegiatan
pembelajaran, (2) kurang sistematis dalam menjelaskan
tahapan penyusunan RPP yang dibuatnya.
Guru menyusun RPP yang belum memfasilitasi seluruh
siswa belajar aktif, kreatif, dan inovatif.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. RPP adalah dokumen rencana kegiatan pembelajaran yang dibuat
oleh guru yang sekurang-kurangnya berisi tujuan, materi, metode,
dan evaluasi.
2. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang berpusat pada
siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student center) yang
ditandai dengan adanya partisipasi aktif dan konstruktif dari
siswa dalam pembelajaran, misalnya kegiatan membaca,
bertanya, diskusi, praktik, menggunakan media, melakukan
pengumpulan data/informasi, menganalisis, mengomunikasikan
gagasan/karya, dan lain-lain.
3. Pembelajaran kreatif dan inovatif adalah pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan metode, media, sumber/bahan,
dan penilaian yang bervariasi serta unik sehingga menimbulkan
tantangan dan ketertarikan bagi siswa untuk terlibat secara aktif
dan konstruktif, seperti penelitian sederhana, melakukan tugas
proyek, atau menghasilkan produk tertentu berdasarkan ide-ide
siswa sendiri.
- 51-
4. Pengoptimalan lingkungan untuk pembelajaran adalah upaya
guru untuk menggunakan berbagai sumber daya yang ada di
lingkungan sekitar untuk mendukung pencapaian tujuan
(kompetensi)
pembelajaran
secara
optimal,
misalnya
memanfaatkan kebun sekolah/madrasah, barang bekas, atau
bahan-bahan yang ada di sekitarnya, seperti membuat alat
sederhana, mengunjungi bengkel, atau home industry dekat
sekolah/madrasah atau cara lain sesuai konteksnya.
5. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran adalah upaya guru untuk
menggunakan teknologi informasi (komputer/telepon genggam)
dalam mendukung kegiatan pembelajaran antara lain
pemanfaatan internet untuk mencari dan menemukan sumber
belajar, seperti buku, karya ilmiah, jurnal, video pembelajaran;
penggunaan berbagai aplikasi pembelajaran; atau pelaksanaan
pembelajaran secara daring.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 19.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Penyusunan RPP yang
memfasilitasi siswa aktif,
kreatif, inovatif, efektif, dan
menyenangkan, dapat ditelaah
dari:
a. penggunaan metode
pembelajaran bervariasi dan
menantang (seperti:
merancang penelitian
sederhana, melakukan tugas
proyek, pembelajaran
kooperatif, atau problem
based learning);
b. penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi
dan memotivasi (seperti: PPT,
video, objek konkret, atau
objek tiruan); dan
c. pelibatan sumber/bahan
belajar yang bervariasi
(seperti: buku, karya ilmiah,
jurnal, atau nara sumber).
Pemanfaatan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar,
dapat ditelaah dari:
a. pemanfaatan lingkungan di
dalam sekolah/madrasah
sebagai sumber belajar
(seperti: kebun, halaman,
perpustakaan, koperasi,
atau kantin
sekolah/madrasah); dan
Nama
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Hasil
Telaah
Dokumen
- 52-
3
b. pemanfaatan lingkungan di
luar sekolah/madrasah
sebagai sumber belajar.
Pemanfaatan TIK untuk
mendukung pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. pemanfaatan internet
sebagai sumber belajar
(seperti: e-book, e-library,
karya ilmiah, artikel, video,
atau media sosial); dan
b. pemanfaatan internet
sebagai media
pembelajaran (seperti: LMS,
e-learning, blended
learning, distance learning,
google meet, zoom, atau
google classroom).
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 19.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Tahapan dan prosedur penyusunan
RPP, dapat digali dari:
a. penjelasan prosedur dan
tahapan dalam menyusun RPP;
dan
b. penjelasan komponen atau
aspek-aspek yang harus ada
dalam RPP.
Pemanfaatan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar, dapat digali
dari:
a. pemanfaatan lingkungan di
dalam sekolah/madrasah dalam
sebagai sumber belajar; dan
b. pemanfaatan lingkungan di luar
sekolah/madrasah sebagai
sumber belajar.
Pemanfaatan TIK untuk mendukung
pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. pemanfaatan internet sebagai
sumber belajar (seperti: e-book,
e-library, karya ilmiah, artikel,
video, atau media sosial); dan
b. pemanfaatan internet sebagai
media pembelajaran (seperti:
LMS, e-learning, blended
learning, distance learning,
google meet, zoom, atau google
classroom)
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil
Guru Siswa
Kepala
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
- 53-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
20. Guru melakukan evaluasi diri, refleksi dan pengembangan
kompetensi untuk perbaikan kinerja secara berkala.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan evaluasi dan refleksi diri melalui berbagai
kegiatan seperti observasi kelas dan pemberian kuesioner
tentang pelaksanaan pembelajaran, rekaman audio atau
video, dan hasilnya didiskusikan serta diseminasikan ke
teman sejawat yang difasilitasi sekolah untuk perbaikan
kinerja secara berkelanjutan yang terlihat pada perbaikan
mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar siswa.
Guru melakukan perbaikan kinerja khususnya
pembelajaran dalam pengembangan kompetensi secara
berkelanjutan setelah melakukan refleksi dan evaluasi diri
dengan membuat jurnal reflektif dan catatan harian.
Guru sudah melakukan refleksi dan evaluasi diri untuk
perbaikan kinerja dengan membuat catatan mengajar.
Guru tidak melakukan atau masih memerlukan bantuan
dalam melaksanakan refleksi dan evaluasi diri.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Evaluasi diri adalah upaya guru untuk mengetahui, mengukur,
atau menilai kemampuan dirinya terkait dengan pekerjaan atau
tugas-tugasnya sebagai guru.
2. Refleksi diri adalah upaya guru untuk mengenali kekuatan dan
kelemahan dirinya terkait dengan pekerjaan atau tugas-tugasnya
sebagai guru, sehingga dia dapat memahami posisi dirinya dalam
rentang pengembangan kompetensi dan profesinya.
3. Perbaikan kinerja secara berkala adalah upaya guru untuk
mengembangkan kompetensi dan kinerjanya yang dilakukan
secara sistematik dan berkelanjutan, melalui berbagai cara dan
media.
- 54-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 20.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama
Dokumen
Evaluasi kinerja dan refleksi diri
melalui berbagai kegiatan,
dapat ditelaah dari:
a. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil penilaian
oleh siswa;
b. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil penilaian
oleh teman sejawat;
c. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil supervisi
oleh kepala sekolah; dan
d. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil rekaman
audio/video/CCTV tentang
kinerja dirinya.
Hasil evaluasi dan refleksi diri
didiskusikan serta
didiseminasikan ke teman
sejawat yang difasilitasi oleh
sekolah, dapat ditelaah dari:
a. pelaksanaan diskusi dan
diseminasi hasil evaluasi
dan refleksi diri guru oleh
teman sejawat; dan
b. pelaksanaan kegiatan
diskusi dan diseminasi hasil
evaluasi guru.
Laporan
kegiatan guru
dalam evaluasi
dan refleksi diri
berdasarkan
hasil penilaian
siswa, teman
sejawat, kepala
sekolah/madra
sah, dan hasil
rekaman
audio/video/C
CTV.
Hasil
Telaah
Dokumen
Dokumen
kegiatan
diseminasi
hasil evaluasi
dan refleksi
guru kepada
teman sejawat
yang difasilitasi
oleh sekolah
(seperti: daftar
hadir, notulen,
foto, atau
video)
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 20.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Evaluasi kinerja dan refleksi diri melalui
berbagai kegiatan, dapat digali dari:
a. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil penilaian oleh
siswa;
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
- 55-
2
3
b. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil penilaian oleh
teman sejawat;
c. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil supervisi oleh
kepala sekolah; dan
d. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil rekaman
audio/video/CCTV tentang kinerja
dirinya.
Hasil evaluasi dan refleksi diri didiskusikan
serta didiseminasikan ke teman sejawat
yang difasilitasi oleh sekolah, dapat digali
dari:
a. pelaksanaan diskusi dan diseminasi
hasil evaluasi dan refleksi diri guru oleh
teman sejawat; dan
b. pelaksanaan kegiatan diskusi dan
diseminasi hasil evaluasi guru.
Perbaikan kinerja, mutu pembelajaran, dan
capaian hasil pembelajaran secara
berkelanjutan berdasarkan hasil evaluasi
dan refleksi dirinya, dapat digali dari:
a. peningkatan kompetensi/kinerja guru
berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
diri;
b. peningkatan mutu pembelajaran
berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
diri guru; dan
c. peningkatan capaian hasil pembelajaran
siswa berdasarkan hasil evaluasi dan
refleksi diri guru.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
- 56-
21. Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas
inisiatif sendiri yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa
yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar
melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar,
publikasi ilmiah, karya inovatif dan membagikan praktik
baik kepada orang lain di dalam dan di luar
sekolah/madrasah baik secara lisan maupun tulisan melalui
berbagai media.
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas
inisiatif sendiri yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa
yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar
melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar,
publikasi ilmiah, karya inovatif dan membagikan praktik
baik kepada teman sejawat di sekolah/madrasah.
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas
anjuran/himbauan yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa
yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar
melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar,
publikasi ilmiah, karya inovatif.
Guru melakukan pengembangan profesi berdasarkan
inisiatif sekolah/madrasah yang hasilnya belum berdampak
terhadap peningkatan mutu pembelajaran dan capaian
belajar siswa dalam bentuk kegiatan yang masih terbatas
dan hasilnya belum dibagikan kepada orang lain.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
Pengembangan profesi berkelanjutan adalah upaya guru untuk
meningkatkan karier dan profesinya yang dilakukan secara
sistematik dan berkelanjutan dengan menggunakan berbagai cara
dan wahana, misalnya diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar, publikasi
ilmiah, dan karya inovatif.
- 57-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 21.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pengembangan profesi
berkelanjutan melalui
beragam kegiatan, dapat
ditelaah dari:
a. KKG/MGMP;
b. diskusi/seminar/diklat;
c. publikasi karya ilmiah;
dan
d. pembuatan karya inovasi.
Diseminasi (penyebarluasan
ide/gagasan) hasil
pengembangan profesi guru
(praktik baik) kepada orang
lain di dalam dan di luar
sekolah, dapat ditelaah dari:
a. makalah yang dipaparkan
dalam seminar/diskusi/
pelatihan baik luring
maupun daring termasuk
konten video; dan
b. buku/makalah/karya
ilmiah/artikel/ panduan
menulis buku yang
dipublikasikan.
Nama Dokumen
Hasil Telaah
Dokumen
Dokumen
kegiatan
pengembangan
profesi guru
Dokumen
kegiatan
diseminasi hasil
pengembangan
profesi guru
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 21.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Keikutsertaan dalam kegiatan
pengembangan profesi berkelanjutan, dapat
digali dari:
a. inisiatif sendiri;
b. pemenuhan aturan dan kewajiban; dan
c. perintah kepala sekolah/madrasah.
Dampak pengembangan profesi terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan
capaian belajar siswa bidang akademik dan
nonakademik, dapat digali dari:
a. manfaat pengembangan profesi bagi
guru;
b. peningkatan mutu pembelajaran; dan
c. peningkatan prestasi siswa.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
- 58-
3
4
Pengembangan profesi melalui beragam
bentuk kegiatan, dapat digali dari:
a. kegiatan KKG/MGMP;
b. kegiatan diskusi/seminar/diklat;
c. kegiatan publikasi karya ilmiah; dan
d. pembuatan karya inovasi.
Diseminasi (penyebarluasan ide/gagasan)
hasil pengembangan profesi guru (praktik
baik) kepada orang lain di dalam dan di
luar sekolah, dapat ditelaah dari:
a. makalah yang dipaparkan dalam
seminar/diskusi/ pelatihan baik luring
maupun daring termasuk konten video;
dan
b. buku/makalah/karya ilmiah/artikel/
panduan menulis buku yang
dipublikasikan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
22. Guru mengembangkan strategi, model, metode, teknik, dan media
pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan kreatif
yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran serta
menginspirasi teman sejawat dan/atau dapat diduplikasi
oleh orang lain.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan kreatif
yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran yang dapat
mendorong siswa belajar secara aktif dan menyenangkan
tanpa adanya kaitan langsung dengan tujuan pembelajaran.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran yang tidak
mendorong tercapainya tujuan pembelajaran.
- 59-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pengembangan strategi, model, metode, teknik, dan media
pembelajaran kreatif dan inovatif adalah upaya guru untuk
mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan strategi,
model, metode, teknik, dan media pembelajaran yang bervariasi
dan unik (tidak biasanya) sehingga menimbulkan tantangan dan
ketertarikan bagi siswa untuk terlibat secara aktif dan konstruktif.
Misalnya, penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada siswa, penggunaan teknologi informasi dalam
pembelajaran, penggunaan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, penggunaan nara sumber untuk mengajar di kelas,
simulasi, praktik lapangan.
2. Menginspirasi teman sejawat dan/atau dapat diduplikasi oleh
orang lain artinya bahwa inovasi pembelajaran yang dilakukan
oleh guru disebarluaskan kepada guru-guru yang lain dan/atau
dicontoh oleh guru lain untuk digunakan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 22.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pengembangan/modifikasi strategi, model, metode,
teknik, dan media pembelajaran inovatif dan
kreatif, dapat dilihat dari:
a. implementasi strategi/model/metode/teknik
pembelajaran yang beragam dan menantang
sesuai rancangan yang
dikembangkan/dimodifikasi;
b. penggunaan media/bahan/alat/sumber
pembelajaran yang bervariasi dan memotivasi
sesuai dengan rancangan yang dikembangkan
(misal: PPT, video, gambar, bagan); dan
c. pemanfaatan teknologi informasi dalam
melaksanakan pembelajaran, baik sebagai
sumber/bahan dan atau strategi pembelajaran.
Pengembangan pembelajaran yang mampu
mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan, dapat dilihat dari:
a. penggunaan teknik bertanya yang tepat
(menstimulasi);
b. respons jawaban siswa secara benar
(memotivasi siswa);
c. pembentukan kelompok belajar siswa secara
heterogen sehingga kondusif untuk
mewujudkan pembelajaran kooperatif; dan
d. umpan balik atas pekerjaan siswa secara
tepat/positif.
2
Hasil
Observasi
- 60-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 22.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pengembangan/modifikasi strategi,
model, metode, teknik, dan media
pembelajaran inovatif dan kreatif,
dapat digali dari:
a. implementasi
strategi/model/metode/teknik
pembelajaran yang beragam
dan menantang sesuai
rancangan yang
dikembangkan/dimodifikasi;
b. penggunaan
media/bahan/alat/sumber
pembelajaran yang bervariasi
dan memotivasi sesuai dengan
rancangan yang dikembangkan
(misal: PPT, video, gambar,
chart); dan
c. pemanfaatan teknologi
informasi dalam melaksanakan
pembelajaran, baik sebagai
sumber/bahan dan atau
strategi pembelajaran.
Pengembangan pembelajaran yang
mampu mendorong siswa belajar
secara aktif, efektif, dan
menyenangkan, dapat digali dari:
a. penggunaan teknik bertanya
yang tepat (menstimulasi);
b. respons jawaban siswa secara
benar (memotivasi siswa);
c. pembentukan kelompok belajar
siswa secara heterogen
sehingga kondusif untuk
mewujudkan pembelajaran
kooperatif; dan
d. umpan balik atas pekerjaan
siswa secara tepat/positif.
Pembelajaran yang dikembangkan
oleh guru mampu menginspirasi
teman sejawat dan/atau dapat
diduplikasi oleh orang lain, dapat
digali dari:
a. kegiatan diseminasi inovasi
pembelajaran kepada guruguru lain; dan
b. inovasi pembelajaran yang
digunakan/dicontoh oleh guru
lain.
Deskripsi Hasil
Wawancara
Kepala/
Guru Siswa
Wakil
Kepala
Tidak
diisi
- 61-
3. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 22.3 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
Pengembangan/modifikasi strategi,
model, metode, teknik, dan media
pembelajaran inovatif dan kreatif, dapat
ditelaah dari:
a. penggunaan strategi/metode
pembelajaran yang beragam dan
menantang (misal: diskusi, tanya
jawab, penugasan, simulasi, praktik,
pembelajaran proyek, problem-based
learning, penggunaan teknologi
informasi, dan penggunaan
lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar);
b. penggunaan media dan sumber
pembelajaran yang bervariasi dan
memotivasi (seperti: PPT, video,
gambar, bagan); dan
c. pemanfaatan teknologi informasi
dalam melaksanakan pembelajaran,
baik sebagai sumber/bahan dan
atau strategi pembelajaran.
Nama
Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
- 62-
IV. MANAJEMEN SEKOLAH/MADRASAH
23. Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi visi, misi, dan tujuan
sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi visi, misi, dan
tujuan yang melibatkan pemangku kepentingan dan hasil
evaluasi dipergunakan untuk perbaikan dan peningkatan
mutu sekolah/madrasah secara berkelanjutan.
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi visi, misi, dan
tujuan yang melibatkan pemangku kepentingan serta
menjadikannya sebagai dasar/acuan dalam penyusunan
dan pelaksanaan rencana kerja sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
dan mengimplementasikan visi, misi, dan tujuan sebagai
dasar/acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana
kerja sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah mengembangkan dan menyosialisasikan
tetapi belum mengimplementasikan visi, misi, dan tujuan
serta belum menjadikannya sebagai dasar/acuan dalam
penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja
sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Visi adalah pernyataan tentang kondisi ideal sekolah/madrasah
yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 4
(empat) tahun ke depan. Visi hendaknya menantang namun
memiliki dasar akademik ilmiah atau perhitungan riil untuk dapat
dicapai dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.
2. Misi adalah cara yang dilakukan oleh sekolah/madrasah untuk
mencapai visi.
3. Tujuan
adalah
indikator
capaian
yang
ditetapkan
sekolah/madrasah dalam rangka
mewujudkan visi. Tujuan
dinyatakan dalam bentuk yang mudah diukur pencapaiannya.
4. Pengembangan visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah adalah
usaha yang dilakukan oleh pimpinan sekolah/madrasah untuk
melibatkan seluruh warga sekolah/madrasah bersama pemangku
kepentingan lainnya dalam menyusun dan menyesuaikan visi,
misi,
dan
tujuan
sesuai
perkembangan
kebutuhan
sekolah/madrasah.
5. Evaluasi pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah
adalah upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan
dan/atau warga sekolah/madrasah untuk menggali informasi
terkait usaha yang telah dilakukan oleh warga sekolah/madrasah
dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah baik
dalam bentuk informasi
kuantitatif maupun kualitatif
berdasarkan bukti yang nyata atau faktual.
- 63-
6. Berkelanjutan adalah proses penyusunan, pengembangan,
sosialisasi, dan evaluasi visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah
yang
dilakukan
dalam
suatu
siklus
kegiatan
yang
berkesinambungan baik dilihat dari tahapan kegiatannya maupun
jangka waktu pelaksanaannya.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 23.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Pengimplementasian visi, misi, dan tujuan, dapat dilihat
dari mewujudkan visi, misi, dan tujuan dalam kegiatan
sesuai dengan sasaran.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 23.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Pengembangan visi,
misi, dan tujuan, dapat
ditelaah dari:
a. pelibatan pemangku
kepentingan; dan
b. kesesuaiannya
dengan kebutuhan
sekolah/madrasah.
a. Dokumen rapat
penyusunan
RKS/RKAS/RAPBS/
Pengembangan
sekolah/madrasah;
dan
b. Rencana Kerja
Sekolah/Madrasah
(RKS/M) 2 (dua)
periode.
2
Penyebarluasan visi,
misi, dan tujuan, dapat
ditelaah dari
penggunaan berbagai
media secara terbuka.
Dokumen sosialisasi
visi dan misi.
3
Pengimplementasian
visi, misi, dan tujuan,
dapat ditelaah dari:
a. perwujudan visi,
misi, dan tujuan
dalam kegiatan
sesuai dengan
sasaran; dan
b. pencapaian visi dan
misi melalui
program/kegiatan
Laporan kegiatan
pelaksanaan program.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 64-
sesuai jadwal yang
ditentukan.
4
Evaluasi visi, misi, dan
tujuan, dapat ditelaah
dari:
a. pelaksanaan visi,
misi, dan tujuan;
b. ketercapaian visi dan
misi
sekolah/madrasah
secara periodik; dan
c. dukungan dan
hambatan
pelaksanaan
program/kegiatan.
Dokumen hasil evaluasi
tahunan pencapaian
visi, misi, tujuan, dan
rencana sekolah.
5
Perbaikan visi, misi, dan
tujuan secara
berkelanjutan
berdasarkan hasil
evaluasi, dapat ditelaah
dari rumusan
rekomendasi untuk
perbaikan visi, misi, dan
tujuan berikutnya,
termasuk peningkatan
mutu.
Dokumen rekomendasi
dari hasil evaluasi
(notulen rapat).
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 23.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Pengembangan visi,
misi, dan tujuan, dapat
digali dari:
a. pelibatan pemangku
kepentingan; dan
b. kesesuaiannya
dengan kebutuhan
sekolah/madrasah.
Penyebarluasan visi,
misi, dan tujuan, dapat
digali dari:
a. penggunaan
berbagai media
secara terbuka;
b. pemahaman warga
sekolah/madrasah;
dan
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan Siswa
Orang Tua
Tida
k
diisi
- 65-
c. penerimaan warga
sekolah/madrasah.
3
Perbaikan visi, misi,
dan tujuan secara
berkelanjutan
berdasarkan hasil
evaluasi, dapat digali
dari pelaksanaan
perbaikan visi, misi,
dan tujuan secara
berkelanjutan
berdasarkan hasil
rekomendasi evaluasi.
Tidak diisi
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
24. Kepala sekolah/madrasah menunjukkan kompetensi supervisi
akademik untuk membantu guru mewujudkan pembelajaran yang
bermutu.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Kepala sekolah/madrasah merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru secara berkelanjutan dan
berdampak signifikan terhadap peningkatan kinerja guru
serta pembelajaran yang bermutu.
Kepala sekolah/madrasah merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru secara berkelanjutan.
Kepala sekolah/madrasah merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru namun belum dilakukan
secara rutin dan berkelanjutan.
Kepala sekolah/madrasah merencanakan dan
melaksanakan supervisi akademik namun tidak melakukan
tindak lanjut.
- 66-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kompetensi
supervisi
akademik/pembelajaran
kepala
sekolah/madrasah adalah kemampuan tata kelola kepala
sekolah/madrasah mulai tahapan perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak lanjut hasil evaluasi sehingga program
supervisi akademik/pembelajaran terhadap aktivitas guru dalam
mengelola pembelajaran di sekolah/madrasah dapat berjalan
secara efektif dalam rangka membantu guru mewujudkan
pembelajaran yang bermutu.
2. Supervisi akademik/pembelajaran adalah kegiatan pembinaan
yang
dilakukan
atas
prakarsa
pengelolaan
kepala
sekolah/madrasah terhadap aktivitas guru dalam mengelola
pembelajaran.
Supervisi
akademik/pembelajaran
meliputi
perencanaan supervisi, pelaksanaan supervisi, evaluasi supervisi,
dan tindak lanjut hasil supervisi.
3. Berkelanjutan adalah kegiatan supervisi yang dilakukan sebagai
suatu proses yang berkesinambungan dari perencanaan hingga
tindak lanjut supervisi serta upaya
peningkatan mutu
pembelajaran dalam siklus 1 (satu) tahun pelajaran hingga jangka
waktu 3 (tiga) tahun pelajaran.
4. Dampak signifikan kompetensi supervisi akademik/pembelajaran
kepala sekolah/madrasah terhadap peningkatan kinerja guru
adalah terwujudnya perubahan yang terukur pada pembelajaran
yang bermutu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 24.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Perencanaan supervisi
akademik, dapat ditelaah dari
program/rencana/surat
penugasan supervisi
akademik untuk guru mata
pelajaran.
Program/rencana
pelaksanaan
supervisi dan surat
penugasan
supervisor.
2
Pelaksanaan supervisi
akademik, dapat ditelaah dari
seluruh guru telah disupervisi
sesuai jadwal yang telah
ditetapkan dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Dokumen hasil
supervisi 3 (tiga)
tahun terakhir.
3
Evaluasi supervisi akademik,
dapat ditelaah dari:
a. temuan aspek-aspek yang
perlu diperbaiki pada
Dokumen hasil
supervisi 3 (tiga)
tahun terakhir.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 67-
proses supervisi akademik;
dan
b. penyusunan rekomendasi
dalam rangka perbaikan
pelaksanaan supervisi
akademik.
4
Supervisi yang berkelanjutan,
dapat ditelaah dari:
a. penjadwalan supervisi
yang berkelanjutan
sekurang-kurangnya
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir; dan
b. pelaksanaan supervisi
secara berkala sekurangkurangnya 1 (satu) kali
dalam satu semester.
a. Dokumen dalam
bentuk jadwal
pelaksanaan
supervisi
sekurangkurangnya 3
(tiga) terakhir;
dan
b. Dokumen hasil
supervisi 3 (tiga)
tahun terakhir.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 24.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
4
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Siswa
Orang Tua
Pelaksanaan supervisi
akademik, dapat digali dari
kepala sekolah/madrasah
telah melakukan supervisi
kepada semua guru sesuai
jadwal yang telah
ditetapkan dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
Evaluasi supervisi
akademik, dapat digali dari
hasil temuan yang perlu
diperbaiki pada proses
supervisi akademik.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
Tindak lanjut hasil
supervisi akademik, dapat
digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada guru untuk
menindaklanjuti hasil
supervisi akademik; dan
b. pemantauan dan
evaluasi terhadap hasil
tindak lanjut supervisi.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
Dampak supervisi dapat
digali dari peningkatan
kinerja guru dan
- 68-
pembelajaran yang kreatif,
inovatif, efektif, dan
menyenangkan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
25. Kepala sekolah/madrasah secara konsisten, partisipatif,
kolaboratif, transformatif, dan efektif memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan
inovatif dalam usaha pengembangan kegiatan/program
sekolah/madrasah untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang
telah ditetapkan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya serta diimplementasikan
secara konsisten dan efektif, akuntabel, dan transparan
berdampak nyata pada pengembangan sekolah/madrasah.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya serta diimplementasikan
secara konsisten dan efektif.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya, namun tidak
diimplementasikan secara konsisten dan efektif.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya tidak melibatkan warga
sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya.
- 69-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kepemimpinan kepala sekolah/madrasah adalah kemampuan
yang berhasil ditunjukkan oleh kepala sekolah/madrasah untuk
mempengaruhi seluruh warga sekolah/madrasah dalam bersikap
dan
bertindak
melakukan
aktivitas
atau
kegiatan
sekolah/madrasah untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang
telah ditetapkan oleh sekolah/madrasah.
2. Ide kreatif dan inovatif adalah gagasan, ide atau pemikiran yang
sarat hal-hal baru atau cara-cara baru yang lebih unggul dari
segala hal yang sudah ada sebelumnya.
3. Konsisten adalah sifat yang tidak berubah-ubah, taat asas, teguh
pendirian dalam menjalankan kepemimpinan sekolah/madrasah.
4. Partisipatif adalah upaya pelibatan guru, tenaga kependidikan,
dan pemangku kepentingan lainnya di sekolah/madrasah dalam
suatu program atau kegiatan yang telah dirancang oleh
sekolah/madrasah. Keterlibatan itu dapat berupa berbagai
aktivitas dukungan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi program/kegiatan.
5. Transformatif adalah kepemimpinan yang bersifat visioner atau
menjangkau pandangan jauh ke depan, mendorong dan
mengembangkan anggota, menggunakan karisma mereka untuk
melakukan perubahan, dan merevitalisasi organisasinya.
6. Kolaboratif adalah usaha yang dilakukan pemimpin atau warga
sekolah/madrasah dalam mewujudkan bentuk kerja sama dengan
berbagai warga sekolah/madrasah atau pemangku kepentingan
lainnya dalam melaksanakan kegiatan sekolah/madrasah.
7. Efektif adalah segala usaha kepemimpinan sekolah/madrasah
yang mengarah pada pencapaian hasil sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan oleh sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 25.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
Pengembangan ide-ide kreatif
a. Dokumen
dan inovatif yang dituangkan
RKS/RKAS 2
dalam RKS/RKAS, dapat
(dua) periode;
ditelaah dari:
dan
a. gagasan, ide atau pemikiran b. Dokumen rapat
baru atau cara-cara baru
penyusunan
yang lebih unggul; dan
RKS/RKAS.
b. pelibatan pemangku
kepentingan eksternal
dalam kegiatan
sekolah/madrasah.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 70-
2
Pelibatan warga
sekolah/madrasah dan
pemangku kepentingan dalam
kegiatan sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. keikutsertaan warga
sekolah/madrasah dalam
kegiatan
sekolah/madrasah; dan
b. keikutsertaan pemangku
kepentingan eksternal
dalam kegiatan
sekolah/madrasah.
Laporan kegiatan
pelaksanaan
program.
3
Pengimplementasian ide kreatif
dan inovatif dalam RKS/RKAS
secara konsisten dan efektif,
akuntabel, dan transparan,
dapat ditelaah dari kepala
sekolah/madrasah
melaksanakan ide kreatif dan
inovatif sesuai program kerja
dan jadwal.
Laporan kegiatan
pelaksanaan
program.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 25.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pengimplementasian ide kreatif
dan inovatif dalam RKS/RKAS
secara konsisten dan efektif,
akuntabel, dan transparan, dapat
digali dari kepala
sekolah/madrasah melaksanakan
ide kreatif dan inovatif sesuai
program kerja dan jadwal.
Dampak nyata pada
pengembangan sekolah/madrasah,
dapat digali dari:
a. program yang memuat ide
kreatif dan inovatif bermanfaat
bagi peningkatan mutu
pembelajaran; dan
b. program yang memuat ide
kreatif dan inovatif bermanfaat
bagi peningkatan manajemen
sekolah/madrasah.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Tenaga
Kependidikan
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
- 71-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
26. Sekolah/madrasah membangun komunikasi dan interaksi antara
warga sekolah/madrasah (siswa, guru, kepala sekolah/madrasah,
tenaga kependidikan), orang tua, dan masyarakat untuk
mewujudkan keharmonisan internal dan eksternal
sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi
antara siswa, guru, dan warga sekolah/madrasah, orang tua
dan masyarakat sekitar secara harmonis dan berdampak
pada terciptanya budaya kerja sama yang kuat.
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi
antara warga sekolah/madrasah, orang tua, dan masyarakat
sekitar secara harmonis.
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi
antara warga sekolah/madrasah dan orang tua secara
harmonis.
Sekolah/madrasah belum menunjukkan komunikasi dan
interaksi antara warga sekolah/madrasah dan orang tua
secara harmonis.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Komunikasi dan interaksi adalah hubungan yang aktif dan timbal
balik
yang
bermanfaat
yang
dilakukan
oleh
kepala
sekolah/madrasah dengan warga sekolah/madrasah (siswa, guru,
kepala sekolah/madrasah, tenaga kependidikan) orang tua, dan
masyarakat.
2. Hubungan yang harmonis adalah hubungan yang didasarkan atas
saling pengertian dan menghargai sehingga tercipta suasana kerja
sama
yang
saling
menguntungkan
untuk
kemajuan
sekolah/madrasah.
3. Budaya kerja sama yang kuat adalah kerja sama yang telah
dibangun
oleh
sekolah/madrasah
dengan
warga
sekolah/madrasah, orang tua, dan masyarakat dengan baik
sehingga berdampak positif pada kinerja sekolah/madrasah.
- 72-
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 26.1 Pengumpulan Data Observasi
Hasil
Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Komunikasi dan interaksi antara siswa dengan guru dan
tenaga kependidikan, dapat dilihat dari perwujudan
komunikasi dan interaksi antara guru dan tenaga
kependidikan dengan siswa yang kondusif dan bersifat
mendidik.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 26.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
Nama Dokumen
Budaya kerja sama yang kuat
antara warga sekolah/madrasah
dengan orang tua, dan masyarakat
sekitar sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari kebiasaan yang
dibangun bersama antara
sekolah/madrasah dengan orang
tua siswa dan masyarakat sekitar
sekolah/madrasah yang
berdampak positif pada kinerja
sekolah/madrasah.
Dokumen kerja
sama
sekolah/madrasah
dengan orang tua
siswa dengan
masyarakat sekitar
(dokumen rapat,
foto, atau video)
Hasil
Telaah
Dokumen
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 26.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Komunikasi dan interaksi antara
siswa, guru dan warga
sekolah/madrasah orang tua
dan masyarakat sekitar, dapat
digali dari perwujudan
komunikasi dan interaksi antara
warga sekolah/madrasah dengan
orang tua siswa dan masyarakat
sekitar yang harmonis.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
- 73-
2
Budaya kerja sama yang kuat
antara warga sekolah/madrasah
dengan orang tua siswa dan
masyarakat sekitar, dapat digali
dari:
a. komunikasi dan interaksi
antara sekolah/madrasah
dengan orang tua siswa dan
masyarakat berdampak positif
terhadap kinerja sekolah; dan
b. komunikasi dan interaksi
sekolah/madrasah
berdampak positif bagi orang
tua siswa dan masyarakat
sekitar.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
27. Sekolah/madrasah melakukan pembiasaan; aman, tertib, bersih,
dan nyaman untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah
yang kondusif.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menunjukkan suasana aman, tertib,
bersih, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah/madrasah
untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang
kondusif dan berdampak pada persepsi positif masyarakat
terhadap sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menunjukkan suasana aman, tertib,
bersih, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah/madrasah
untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang
kondusif.
Sekolah/madrasah menerapkan pembiasaan secara
konsisten hidup aman, tertib, bersih, dan nyaman bagi
seluruh warga sekolah/madrasah untuk menciptakan
lingkungan sekolah/madrasah yang kondusif.
Sekolah/madrasah menerapkan pembiasaan hidup aman,
tertib, bersih, atau nyaman bagi seluruh warga
sekolah/madrasah.
- 74-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pembiasaan adalah segala tindakan yang dilakukan secara
berulang sehingga menjadi karakter berpikir, bersikap, dan
berperilaku individu untuk menjadi lebih baik.
2. Aman adalah bebas dari gangguan baik secara fisik maupun
nonfisik dari dalam maupun dari luar sekolah/madrasah.
3. Tertib adalah kepatuhan semua warga sekolah/madrasah
terhadap tata nilai dan
aturan yang ditetapkan oleh
sekolah/madrasah.
4. Nyaman adalah suasana yang membuat warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk masyarakat umum
merasa enak dan betah untuk berada di sekolah/madrasah atau
lingkungan sekitarnya.
5. Persepsi positif adalah kecondongan penilaian atau pendapat
masyarakat yang baik terhadap sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 27.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Suasana dan budaya bersih di lingkungan
sekolah/madrasah, dapat dilihat dari:
a. kebiasaan dalam menjaga kebersihan
sekolah/madrasah; dan
b. kebiasaan dalam pengelolaan sampah dan limbah
sekolah/madrasah.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 27.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Suasana dan budaya bersih
di lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari:
a. kebiasaan dalam menjaga
kebersihan
sekolah/madrasah; dan
b. kebiasaan dalam
pengelolaan sampah dan
limbah sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
Dokumen pelaksanaan
kegiatan kebersihan
sekolah/madrasah,
misalnya dokumen
pembagian tugas di
bidang kebersihan,
jadwal kebersihan, dan
dokumentasi kegiatan.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 75-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 27.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
1
Suasana aman dan
budaya saling menjaga di
lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. sekolah/madrasah
tidak pernah
mengalami gangguan
fisik atau nonfisik, baik
dari dalam maupun
dari luar;
b. kebiasaan saling
menjaga keamanan di
antara warga
sekolah/madrasah;
dan
c. kebiasaan saling
menjaga keamanan di
antara warga
sekolah/madrasah dan
masyarakat di
lingkungan
sekolah/madrasah.
2
Suasana tertib di
lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
digali dari budaya patuh
warga sekolah/madrasah
pada tata tertib dan
aturan yang ada di
sekolah/madrasah.
3
Suasana nyaman di
lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
digali dari suasana yang
tenang, tenteram, dan
kondusif yang menunjang
kelancaran kegiatan
pembelajaran.
4
Persepsi positif
masyarakat terhadap
sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. masyarakat ikut
bangga terhadap
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
Siswa
Tidak
Diisi
- 76-
budaya aman dan
tertib; dan
b. masyarakat ikut
bangga terhadap
budaya bersih.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
28. Sekolah/madrasah melibatkan orang tua siswa dan masyarakat dari
berbagai kalangan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
program, serta kegiatan sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
CAPAIAN KINERJA
Manajemen dan komite sekolah/madrasah merupakan mitra
setara, yang terlihat pada kepedulian dan pemahaman
komite sekolah/madrasah terhadap kondisi, masalah, dan
tantangan yang sedang dihadapi sekolah/madrasah dan
menjadikannya sebagai tantangan bersama. Pertemuan
komite dengan manajemen sekolah/madrasah dapat terjadi
sewaktu-waktu atas inisiatif salah satu pihak. Keterlibatan
tokoh masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program sekolah/madrasah terjadi atas
inisiatif komite maupun manajemen sekolah/madrasah serta
berdampak pada persepsi positif masyarakat terhadap
sekolah/madrasah.
Manajemen dan komite sekolah/madrasah merupakan mitra
setara, yang terlihat pada kepedulian dan pemahaman
komite sekolah terhadap kondisi, masalah, dan tantangan
yang sedang dihadapi sekolah, dan menjadikannya sebagai
tantangan bersama. Pertemuan komite dengan manajemen
sekolah dapat terjadi sewaktu-waktu atas inisiatif salah satu
pihak. Keterlibatan tokoh masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program
sekolah/madrasah terjadi atas inisiatif komite maupun
manajemen sekolah/madrasah.
Manajemen sekolah/madrasah berinisiatif dan memfasilitasi
pertemuan komite sekolah/madrasah sekali dalam setahun
menjelang awal tahun ajaran. Forum pertemuan komite
sekolah/madrasah dimanfaatkan oleh manajemen
sekolah/madrasah untuk mendapatkan dukungan para
- 77-
1
orang tua khususnya terkait dukungan finansial kepada
sekolah/madrasah secara sukarela demi kemajuan
sekolah/madrasah dan kepentingan anak didik secara
keseluruhan.
Manajemen sekolah/madrasah berinisiatif dalam
memfasilitasi pertemuan komite sekolah/madrasah sekali
dalam setahun menjelang awal tahun ajaran. Keputusan
pertemuan komite sekolah/madrasah cenderung
berdasarkan ketokohan pengurus komite sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Melibatkan masyarakat adalah upaya sekolah/madrasah untuk
mengikutsertakan masyarakat dari berbagai elemen secara
individu
maupun
kelompok
(orang
tua
siswa/komite
sekolah/dunia
usaha/lembaga
pemerintah/organisasi
masyarakat) dalam mendukung perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program yang ada di sekolah/madrasah.
Dukungan bisa dalam bentuk gagasan, dana, sarana, kegiatan,
dan lainnya.
2. Masyarakat adalah individu atau beberapa individu dari luar
sekolah/madrasah.
3. Persepsi positif masyarakat terhadap sekolah/madrasah adalah
penilaian atau pendapat masyarakat yang memandang baik
terhadap aspek-aspek kinerja sekolah/madrasah seperti mutu
sekolah/madrasah, pelayanan sekolah/madrasah, dan lainnya.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 28.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterlibatan masyarakat dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari peran serta
masyarakat dan komite
sekolah/madrasah dalam
penyusunan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan
program sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
a. Dokumen rapat
penyusunan
RKS/RKAS/RAPBS/
Pengembangan
sekolah/madrasah;
dan
b. Laporan kegiatan
penyusunan
perencanaan,
pelaksanaan, dan
pengawasan program
sekolah/madrasah.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 78-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 28.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
1
Keterlibatan masyarakat
dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan
pengawasan program
sekolah/madrasah,
dapat digali dari peran
serta masyarakat dan
komite
sekolah/madrasah
dalam penyusunan
rencana, pelaksanaan
dan pengawasan
program
sekolah/madrasah.
2
Persepsi positif
masyarakat terhadap
sekolah/madrasah,
dapat digali dari
pandangan masyarakat
terhadap kegiatan
sekolah/madrasah.
Kepala/
Wakil
Kepala
Komite
Sekolah/
Madrasah
Tokoh
Masyarakat
selain Komite
Sekolah/
Madrasah
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
- 79-
29. Sekolah/madrasah mengembangkan, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi pelaksanaan kurikulum secara sistematis, kreatif,
inovatif, dan efektif.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi
secara sistematis, kreatif, inovatif, dan efektif yang
berkesinambungan serta berdampak pada peningkatan
prestasi siswa.
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi
secara sistematis, kreatif, inovatif, dan efektif yang
berkesinambungan.
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan tanpa melakukan evaluasi secara periodik
dan melibatkan para pemangku kepentingan secara terbatas.
Sekolah/madrasah memiliki dokumen kurikulum tingkat
satuan pendidikan, tetapi tidak dikembangkan melalui
tahapan pengembangan yang sistematis/prosedural.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kurikulum adalah program pendidikan yang dikembangkan oleh
Sekolah/Madrasah dalam bentuk penyelenggaraan pembelajaran,
pembimbingan, dan pendampingan siswa untuk mencapai visi,
misi, dan tujuan sekolah/madrasah.
2. Pemangku kepentingan sekolah/madrasah adalah berbagai pihak
yang memiliki kaitan kerja atau hubungan secara langsung
maupun tidak langsung dengan program penyelenggaraan
pendidikan yang dikembangkan oleh sekolah/madrasah.
3. Mengembangkan kurikulum adalah usaha sekolah/madrasah
untuk menerjemahkan lebih luas struktur kurikulum dan standar
isi yang telah ditetapkan oleh pemerintah secara sistematik, kreatif
, inovatif, dan efektif ke dalam bentuk dokumen kurikulum yang
disusun dan ditetapkan oleh sekolah/madrasah
4. Mengimplementasikan kurikulum adalah menjalankan program
pendidikan sekolah/madrasah yang telah direncanakan.
5. Mengevaluasi
pelaksanaan
kurikulum
adalah
usaha
sekolah/madrasah untuk memperoleh umpan balik secara
kuantitatif maupun kualitatif atas implementasi kurikulum yang
telah dijalankan oleh sekolah/madrasah.
6. Kreatif dan inovatif adalah usaha pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum yang menghasilkan pembaruan di sekolah/madrasah
dalam mencapai target dan tujuan yang telah ditetapkan.
7. Efektif adalah upaya sekolah/madrasah dalam pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum yang berdampak positif terhadap
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
- 80-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 29.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Pengembangan kurikulum
sekolah/madrasah dengan
melibatkan pemangku
kepentingan secara
berkesinambungan, dapat
ditelaah dari:
a. pelibatan pemangku
kepentingan dalam
pengembangan kurikulum
sekolah/madrasah; dan
b. penggunaan hasil evaluasi
kurikulum sebagai dasar
pengembangan kurikulum.
a. Notula raker/
pertemuan
penyusunan
kurikulum
sekolah/
madrasah; dan
b. Renstra atau
rencana
pengembangan
kurikulum.
2
Implementasi kurikulum
sekolah/madrasah secara
sistematis, kreatif, inovatif,
dan efektif, dapat ditelaah dari
pelaksanaan kurikulum yang
telah disusun oleh
sekolah/madrasah dalam
bentuk program pembelajaran
yang mudah dipahami dan
dilaksanakan oleh warga
sekolah/madrasah.
Program/panduan
pembelajaran
sekolah/madrasah
.
3
Evaluasi pelaksanaan
kurikulum secara sistematis,
kreatif, inovatif, dan efektif,
dapat ditelaah dari
rekomendasi perbaikan
pelaksanaan kurikulum.
Dokumen
raker/rapat
evaluasi yang
berisi rekomendasi
perbaikan hasil
evaluasi.
4
Dampak peningkatan prestasi
siswa secara signifikan dapat
ditelaah dari kemajuan
akademik siswa dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun
terakhir.
Buku leger atau
rekap nilai.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 81-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 29.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Pengembangan kurikulum
sekolah/madrasah dengan
melibatkan pemangku
kepentingan secara
berkesinambungan, dapat
digali dari:
a. kreatifitas sekolah
sekolah/madrasah dalam
menerjemahkan struktur
kurikulum dan standar
isi untuk memenuhi
target keunggulan mutu
dalam pengembangan
kurikulum
sekolah/madrasah;
b. pelibatan pemangku
kepentingan dalam
pengembangan
kurikulum
sekolah/madrasah; dan
c. penyediaan anggaran
yang memadai bagi
terlaksananya kurikulum
sekolah/madrasah.
Implementasi kurikulum
sekolah/madrasah secara
sistematis, kreatif, inovatif,
dan efektif, dapat digali dari:
a. pelaksanaan kurikulum
yang telah disusun oleh
sekolah/madrasah dalam
bentuk program
pembelajaran yang
mudah dipahami oleh
warga madrasah;
b. penerapan mekanisme
kerja yang sistematis
untuk memastikan
pelaksanaan kurikulum
sekolah/madrasah; dan
c. kerjasama
sekolah/madrasah
dengan berbagai pihak
lain dalam pemanfaatan
sumber dan media belajar
secara kreatif, inovatif,
Kepala/
Wakil Guru
Kepala
Perwakil
an
Orang
Tua
Siswa
Tida
k
Diisi
Tidak
diisi
Tidak
Diisi
- 82-
dan efektif dalam
pelaksanaan kurikulum.
3
4
Evaluasi pelaksanaan
kurikulum secara sistematis,
kreatif, inovatif, dan efektif,
dapat digali dari:
a. penerapan mekanisme
kerja yang sistematis,
untuk menemukan aspek
yang perlu diperbaiki
dalam pelaksanaan
kurikulum; dan
b. tindak lanjut secara
sistematis terhadap
evaluasi pelaksanaan
kurikulum dengan
memberi rekomendasi
perbaikan.
Tidak
Diisi
Dampak peningkatan
prestasi siswa secara
signifikan dapat digali dari
kemajuan akademik siswa
dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
30. Sekolah/madrasah menerapkan pengelolaan guru dan tenaga
kependidikan secara efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, kompensasi, dan penghargaan/sanksi.
LEVEL
4
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang
berdampak terhadap persepsi positif pemangku kepentingan,
iklim kerja yang kondusif, dan peningkatan kinerja.
- 83-
3
2
1
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang
berdampak terhadap iklim kerja yang kondusif, dan persepsi
positif pemangku kepentingan.
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang
berdampak terhadap iklim kerja yang kondusif.
Sekolah/madrasah belum menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Rekrutmen adalah proses penerimaan guru dan/atau tenaga
kependidikan yang diperlukan sekolah/madrasah yang meliputi
tahapan penyampaian pengumuman kepada publik tentang
adanya formasi guru dan tenaga kependidikan sampai dengan
tersedianya calon guru dan/atau tenaga kependidikan yang siap
diseleksi. Proses ini dilakukan langsung oleh sekolah/madrasah
atau pihak lain yang memiliki kewenangan pengadaan guru
dan/atau tenaga kependidikan sekolah/madrasah.
2. Seleksi adalah kegiatan proses memilih sumber daya guru dan
tenaga kependidikan berdasarkan kriteria administratif maupun
kompetensi yang dilakukan dengan menggunakan instrumen tes
dan/atau nontes. Seleksi bagi sekolah/madrasah negeri hanya
berlaku bagi tenaga guru dan tenaga kependidikan tidak tetap
(honor) sedangkan bagi sekolah swasta berlaku bagi tenaga guru
dan tenaga kependidikan yang tidak tetap dan tetap.
3. Pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan adalah
upaya sekolah/madrasah untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap guru atau tenaga kependidikan melalui
peningkatan kompetensi seperti pendidikan dan pelatihan,
seminar atau workshop.
4. Penghargaan adalah apresiasi yang diberikan kepada guru dan
tenaga kependidikan atas prestasi atau dedikasi dalam
mendukung tercapainya tujuan sekolah/madrasah.
5. Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada guru dan tenaga
kependidikan atas pelanggaran yang dilakukan terhadap
kebijakan sekolah/madrasah.
6. Kompensasi adalah pemberian remunerasi/imbal jasa sesuai
dengan prestasi kerja dan masa bakti guru dan tenaga
kependidikan berdasarkan kebijakan sekolah/madrasah.
7. Konsisten adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sekurangkurangnya dalam tiga tahun terakhir.
8. Komprehensif adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan
yang memperhatikan berbagai aspek secara utuh.
- 84-
9. Efektif adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
menunjang ketercapaian tujuan sekolah/madrasah.
10. Efisien adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
dilaksanakan secara wajar atau tidak berlebihan dalam
penggunaan sumber daya dan dana yang dimiliki dalam rangka
mencapai tujuan sekolah/madrasah.
11. Akuntabel adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan
yang bersifat terukur sesuai rencana sekolah/madrasah,
prosesnya terbuka, dan bisa dipertanggung jawabkan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 30.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Pengelolaan guru dan
tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif,
efisien, dan akuntabel,
dapat ditelaah dari:
a. panduan dan tata kelola
yang memungkinkan
guru dan tenaga
kependidikan dapat
melakukan aktivitas
kerja dengan mudah dan
efektif di sekolah/
madrasah; dan
b. penugasan guru dan
tenaga kependidikan
sesuai kompetensi
dengan uraian tugas
yang jelas.
a. Panduan atau
SOP pelaksanaan
tugas guru/tenaga
kependidikan; dan
b. Dokumen
penugasan
guru/tenaga
kependidikan.
2
Penilaian kinerja guru dan
tenaga kependidikan, dapat
ditelaah dari hasil penilaian
kinerja kepada guru dan
tenaga kependidikan.
Dokumen penilaian
kinerja.
3
Pemberian
penghargaan/sanksi kepada
guru dan tenaga
kependidikan, dapat
ditelaah dari:
a. kebijakan penghargaan
dan sanksi kepada guru
dan tenaga kependidikan
aturan yang ada di
sekolah/madrasah; dan
a. Panduan atau
SOP pelaksanaan
tugas guru/tenaga
kependidikan; dan
b. Bukti
penghargaan/
sanksi.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 85-
b. penghargaan dan sanksi
kepada guru dan tenaga
kependidikan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 30.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
1
Pengelolaan guru dan tenaga
kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien,
dan akuntabel, dapat digali
dari:
a. hasil rekrutmen dan
seleksi yang transparan
dan akuntabel terhadap
guru dan tenaga
kependidikan yang
terdaftar di sekolah/
madrasah; dan
b. pembinaan secara rutin
dalam mendampingi guru
dan tenaga kependidikan.
2
Penilaian kinerja guru dan
tenaga kependidikan, dapat
digali dari:
a. mekanisme penilaian
kinerja yang dapat
memotivasi guru dan
tenaga kependidikan;
b. hasil penilaian kinerja
kepada guru dan tenaga
kependidikan; dan
c. dampak penilaian kinerja
guru dan tenaga
pendidikan terhadap
peningkatan kinerja.
3
Pemberian
penghargaan/sanksi kepada
guru dan tenaga
kependidikan, dapat digali
dari:
a. penghargaan dan sanksi
kepada guru dan tenaga
kependidikan; dan
b. konsistensi dalam
menerapkan penghargaan
dan sanksi sehingga
menjadi budaya dalam
Kepala/
Wakil Kepala
Guru
Tenaga
Kependi
dikan
- 86-
mengapresiasi kinerja
personil
sekolah/madrasah.
4
Iklim kerja yang kondusif
yang berdampak pada
peningkatan kinerja, dapat
digali dari motivasi guru dan
tenaga kependidikan dalam
melaksanakan tugas.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
31. Sekolah/madrasah melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana
dengan baik untuk mendukung proses pembelajaran yang
berkualitas.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengelola sarana dan prasarana secara
konsisten dan efisien dengan melibatkan semua warga
sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya
dalam pelaksanaan prosedur penggunaan dan pemeliharaan
yang hasilnya terlihat pada sarana dan prasarana yang
berkondisi baik, bersih, rapi, aman, nyaman, dan mudah
diakses sehingga berdampak positif terhadap proses
pembelajaran yang efektif.
Sekolah/madrasah mengelola sarana dan prasarana secara
konsisten dan efisien dengan melibatkan semua warga
sekolah dalam pelaksanaan prosedur penggunaan dan
pemeliharaan sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung aman dan nyaman dengan sarana dan
prasarana yang mudah diakses.
Sekolah/madrasah belum mengelola sarana dan prasarana
secara konsisten dan efisien dalam pelaksanaan prosedur
penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
Sekolah/madrasah belum mengelola sarana dan prasarana
karena tidak memiliki sistem dan prosedur pengelolaan
sarana dan prasarana.
- 87-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Sarana adalah alat pendukung pendidikan yang dapat dipindahpindahkan seperti perabot, media pembelajaran, buku, meja,
kursi, alat peraga, media pembelajaran, peralatan teknologi
informasi dan komunikasi, dan perlengkapan pendidikan lainnya.
2. Prasarana adalah fasilitas utama yang dibutuhkan untuk
menjalankan fungsi satuan pendidikan yaitu lahan, bangunan,
ruang, instalasi daya dan jasa.
3. Pengelolaan sarana dan prasarana adalah tindakan yang
dilakukan oleh sekolah/madrasah dalam rangka perencanaan,
pencatatan, pemanfaatan, pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan sehingga dapat difungsikan dengan baik untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah/madrasah
sesuai prosedur yang berlaku.
4. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan
yang dilakukan sekolah/madrasah untuk menjaga, merawat, dan
memperbaiki agar tetap dalam kondisi yang baik dan siap
digunakan.
5. Konsisten adalah pengelolaan sarana dan prasarana yang
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sekurangkurangnya dalam tiga tahun terakhir.
6. Efisien adalah pengelolaan sarana prasarana yang dilaksanakan
secara wajar atau tidak berlebihan dalam penggunaan sumber
daya dan dana yang dimiliki dalam rangka mencapai tujuan
sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 31.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pengelolaan sarana dan prasarana secara
konsisten dan efisien, dapat dilihat dari
pemanfaatan sarana dan prasarana secara optimal
dan efisien.
2
Pengelolaan sarana dan prasarana berdampak
positif terhadap proses pembelajaran yang efektif,
dapat dilihat dari:
a. kesiapan penggunaan sarana dan prasarana
pembelajaran; dan
b. proses pembelajaran yang berlangsung secara
efektif karena dukungan ketersediaan sarana
dan prasarana.
Hasil
Observasi
- 88-
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 31.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pengelolaan sarana dan
prasarana secara konsisten
dan efisien, dapat ditelaah dari
ketersediaan prosedur standar
operasional pengelolaan
sarana dan prasarana.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Panduan/SOP
pengelolaan sarana
dan prasarana.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 31.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Kepala
/Wakil
Kepala
Guru/
Tenaga
Kependidikan
Pengelolaan sarana
dan prasarana secara
konsisten dan efisien,
dapat digali dari:
a. pemeliharaan dan
perawatan sarana
dan prasarana
sesuai standar
operasional secara
berkala setiap
tahun;
b. perbaikan sarana
dan prasarana
yang rusak sesuai
standar
operasional secara
berkala setiap
tahun; dan
c. pemanfaatan
sarana dan
prasarana secara
optimal dan
efisien.
Pelibatan semua
warga
sekolah/madrasah
dan pemangku
kepentingan
eksternal, dapat digali
Perwakilan
Orang Tua/
Siswa
Pemangku
Kepentingan
Tidak diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
- 89-
dari:
a. peran serta warga
sekolah/madrasah
dan pemangku
kepentingan
eksternal dalam
perencanaan dan
pengadaan sarana
prasarana; dan
b. peran serta warga
sekolah/madrasah
dan pemangku
kepentingan
eksternal dalam
pemeliharaan dan
perbaikan sarana
dan prasarana.
3
Pengelolaan sarana
dan prasarana
berdampak positif
terhadap proses
pembelajaran yang
efektif, dapat digali
dari:
a. kesiapan
penggunaan
sarana dan
prasarana
pembelajaran; dan
b. proses
pembelajaran yang
berlangsung secara
efektif karena
dukungan
ketersediaan
sarana dan
prasarana.
Tidak
diisi
Tidak diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
- 90-
32. Sekolah/madrasah mengelola anggaran pendapatan dan belanja
secara transparan dan akuntabel sesuai perencanaan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri sekolah/madrasah dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah. Realisasi penggunaan
anggaran dan belanja dilakukan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun. Laporan keuangan disusun secara
periodik dengan prinsip transparan dan akuntabel
berdasarkan peraturan yang berlaku dan disampaikan ke
pihak yang berkepentingan baik di dalam maupun di luar
sekolah. Laporan akhir keuangan diaudit secara internal
atau eksternal dengan hasil baik.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri sekolah/madrasah dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah. Realisasi penggunaan
anggaran dan belanja dilakukan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun. Laporan keuangan disusun secara
transparan dan akuntabel berdasarkan peraturan yang
berlaku dan disampaikan ke pihak yang berkepentingan baik
di dalam maupun di luar sekolah.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah. Laporan keuangan
disusun dan disampaikan ke pihak pemberi dana dan
kalangan internal sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah.
Laporan keuangan disusun dan disampaikan ke pihak
pemberi dana dan kalangan internal sekolah/madrasah
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
adalah rencana biaya yang meliputi penerimaan, penggunaan
dana, dan pengelolaannya dalam memenuhi seluruh kebutuhan
sekolah/madrasah selama satu tahun pelajaran berjalan.
2. Transparan adalah keterbukaan dalam pengelolaan anggaran
sekolah/madrasah untuk menjaga kepercayaan pihak yang
berkepentingan.
3. Akuntabel adalah pengelolaan anggaran yang bersifat terukur
sesuai rencana sekolah/madrasah, prosesnya terbuka dan bisa
dipertanggungjawabkan.
4. Pengelolaan anggaran adalah tindakan yang dilakukan oleh
sekolah/madrasah
dalam
merencanakan,
menggunakan,
mengadministrasikan, dan mengawasi penggunaan keuangan
sekolah/madrasah.
5. Evaluasi diri adalah salah satu bentuk proses analisis kebutuhan
yang
dilakukan
oleh
sekolah/
madrasah
dengan
mengikutsertakan segenap
pemangku kepentingan untuk
- 91-
mengetahui kebutuhan prioritas atau kebutuhan pengembangan
dalam penyusunan program kegiatan madrasah pada setiap tahun
anggaran.
6. Laporan keuangan adalah catatan yang memuat siklus
penerimaan dan pembelanjaan keuangan sekolah/madrasah yang
disertai dengan bukti-bukti sah terkait dokumen perencanaan
kegiatan yang dibiayai, bukti kegiatan, dan bukti pembelanjaan
sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Audit adalah aktivitas pemeriksaan pertanggungjawaban
pembelanjaan sekolah/ madrasah berdasarkan program kegiatan
yang telah ditetapkan dan kriteria atau ketentuan pemerintah yang
berlaku disertai kelengkapan bukti yang sah sesuai sistem
keuangan pemerintah atau publik.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 32.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Perencanaan program dan
a. RAPBS;
anggaran pendapatan dan
b. EDS/M; dan
belanja sekolah/madrasah
c. Dokumen rapat
berdasarkan evaluasi diri,
penyusunan
dapat ditelaah dari:
RKS/RKAS/RAP
a. perencanaan anggaran
BS/Pengembang
an Sekolah/
pendapatan belanja
Madrasah.
berdasarkan pada hasil
evaluasi diri
sekolah/madrasah;
b. perencanaan anggaran
pendapatan
sekolah/madrasah yang
berasal dari berbagai
sumber dalam jangka
waktu satu tahun
pelajaran dalam RAPBS
secara komprehensif
(menjadi satu kesatuan;
dan
c. saran dan masukan dari
komite sekolah/madrasah
yang berkaitan dengan
anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah.
2
Realisasi penggunaan program
dan anggaran belanja
dilakukan berdasarkan
perencanaan yang telah
disusun dan disahkan, dapat
ditelaah dari:
a. Laporan kegiatan
pelaksanaan dan
pengawasan
program
sekolah/
madrasah; dan
Hasil
Telaah
Dokumen
- 92-
a. penggunaan anggaran
sesuai perencanaan secara
tranparan dan akuntabel;
dan
b. pemantauan penggunaan
anggaran secara ketat
untuk menghindari
kesalahan dan atau
penyelewengan.
3
Realisasi anggaran
pendapatan dan belanja
sekolah/madrasah diaudit
secara internal atau eksternal
dengan hasil baik, dapat
ditelaah dari:
a. keterlibatan komite
sekolah/madrasah dalam
melakukan pengawasan
anggaran
sekolah/madrasah;
b. pelaksanaan audit internal
oleh tim audit yang
dibentuk oleh
sekolah/madrasah atau
audit dari tim audit
eksternal; dan
c. hasil audit anggaran
disampaikan ke pihak yang
berkepentingan.
b. Dokumen audit
pelaksanaan
anggaran/RAPB
S.
a. Laporan
kegiatan
pelaksanaan dan
pengawasan
program
sekolah/
madrasah; dan
b. Dokumen audit
pelaksanaan
anggaran/
RAPBS.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 32.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri, dapat
digali dari:
a. perencanaan anggaran
pendapatan belanja
berdasarkan pada hasil
Evaluasi Diri
sekolah/madrasah;
b. pendapatan sekolah yang
berasal dari berbagai
sumber dalam jangka waktu
satu tahun pelajaran dalam
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru/
Tenaga Perwakilan
Kepen- Orang Tua
didikan
- 93-
RAPBS secara komprehensif
(menjadi satu kesatuan;
c. saran dan masukan dari
komite sekolah/madrasah
yang berkaitan dengan
anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah;
dan
d. efisiensi anggaran belanja
2
Realisasi penggunaan anggaran
dan belanja dilakukan
berdasarkan perencanaan yang
telah disusun dan disahkan,
dapat digali dari:
a. penggunaan anggaran
sesuai perencanaan secara,
transparan dan akuntabel;
dan
b. pemantauan penggunaan
anggaran secara ketat untuk
menghindari kesalahan dan
atau penyelewengan.
3
Realisasi Anggaran Pendapatan
dan belanja sekolah/madrasah
diaudit secara internal atau
eksternal dengan hasil baik,
dapat digali dari:
a. keterlibatan komite
sekolah/madrasah dalam
melakukan pengawasan
anggaran;
b. audit internal oleh tim audit
yang dibentuk oleh
sekolah/madrasah atau
audit dari tim audit
eksternal; dan
c. hasil audit anggaran
disampaikan ke pihak yang
berkepentingan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
- 94-
33. Sekolah/madrasah menyelenggarakan pembinaan kegiatan
kesiswaan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi serta mendapatkan dukungan fasilitas dari
sekolah/madrasah, orang tua dan masyarakat yang
menghasilkan berbagai prestasi.
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler, dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi serta mendapatkan dukungan fasilitas dari
sekolah/madrasah yang menghasilkan berbagai prestasi.
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi serta mendapatkan dukungan fasilitas dari
sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler, tetapi tidak diikutsertakan dalam berbagai
kompetisi.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar kegiatan
kurikuler baik dilaksanakan di dalam atau di luar
sekolah/madrasah yang bertujuan untuk memperkaya dan
memperluas pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa dalam
berbagai bidang.
2. Kompetisi adalah ajang lomba atau pertandingan yang diikuti
siswa untuk pengembangan bakat, potensi dan minat yang dimiliki
siswa.
3. Pembinaan kegiatan kesiswaan adalah kegiatan layanan yang
diselenggarakan oleh sekolah/madrasah kepada siswa yang
bertujuan untuk menumbuh kembangkan bakat, minat,
kreativitas, dan prestasi siswa.
4. Dukungan fasilitas adalah bantuan fasilitas yang diberikan oleh
sekolah/madrasah, orang tua dan/atau masyarakat dalam
berbagai bentuk untuk pelaksanaan pembinaan kesiswaan.
5. Prestasi adalah capaian hasil lomba/pertandingan atau apresiasi
yang diperoleh oleh siswa secara perorangan atau tim terkait
dengan pengembangan kompetensi, bakat, minat, sikap yang
berhasil ditunjukkan oleh siswa sekolah/madrasah.
- 95-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 33.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler dapat
ditelaah dari keterlibatan
guru, tenaga
kependidikan, dan pihak
lain dalam pembinaan
ekstrakurikuler.
Dokumen
program/kegiatan
ekstrakurikuler.
2
Keikutsertaan siswa
dalam berbagai kompetisi
dapat ditelaah dari
keterlibatan dalam
mengikuti kompetisi.
Surat tugas pembina
dan tim
lomba/kompetisi.
3
Prestasi siswa dapat
ditelaah dari
kemampuan berprestasi
pada ajang kompetisi
yang diikuti.
Bukti prestasi (Piagam
dan/atau Piala).
Hasil Telaah
Dokumen
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 33.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Penyelenggaraan
kegiatan
ekstrakurikuler, dapat
digali dari:
a. program
ekstrakurikuler
sekolah/madrasah;
b. evaluasi dan
perbaikan dalam
penyelenggaraan
kegiatan
ekstrakurikuler di
sekolah/ madrasah;
dan
c. keikutsertaan siswa
dalam berbagai
kompetisi.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
Tidak diisi
Siswa
- 96-
2
3
Dukungan dari
sekolah/madrasah,
orang tua, dan
masyarakat, dapat
digali dari:
a. dukungan fisik
maupun nonfisik
yang optimal dari
sekolah/madrasah
untuk kegiatan
ekstrakurikuler;
b. dukungan fisik
maupun nonfisik
yang optimal dari
orang tua untuk
kegiatan
ekstrakurikuler;
dan
c. dukungan fisik
maupun nonfisik
yang optimal dari
masyarakat untuk
kegiatan
ekstrakurikuler.
Tidak
diisi
Prestasi siswa dapat
digali dari
penghargaan yang
diterima dari berbagai
kompetisi
ekstrakurikuler.
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
- 97-
34. Sekolah/madrasah memberikan layanan bimbingan dan konseling
siswa dalam bidang pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut,
dan karier untuk mendukung pencapaian dan pengembangan
prestasi.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah memberikan layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang pribadi, sosial, akademik,
pendidikan lanjut, dan/atau karier untuk mendukung
pencapaian dan pengembangan prestasi secara berkelanjutan
dengan dukungan SDM yang berkualitas.
Sekolah/madrasah berusaha memberikan layanan
bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi, sosial,
akademik, pendidikan lanjut, dan/atau karier yang
diselenggarakan secara berkelanjutan dengan dukungan
SDM terbatas.
Sekolah/madrasah berusaha memberikan layanan
bimbingan dan konseling namun belum meliputi semua
aspek (bidang pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut,
dan/atau karier).Dukungan sumber daya belum sesuai
dengan kebutuhan.
Layanan/bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi,
sosial, akademik, pendidikan lanjut, dan/atau karier siswa
belum menjadi komitmen sekolah serta tidak didukung oleh
sumber daya sesuai bidang keahliannya.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Layanan bimbingan dan konseling adalah program layanan
pengembangan diri siswa baik secara individu maupun kelompok
untuk memahami potensi diri, sosial dan karier siswa menuju
dewasa dan keberhasilan belajar di sekolah/madrasah.
2. Bimbingan pribadi adalah bantuan yang diberikan kepada individu
untuk memecahkan masalah yang sangat kompleks dan bersifat
rahasia/pribadi seperti masalah keluarga, persahabatan, cita-cita,
dan sebagainya.
3. Bimbingan sosial adalah bimbingan yang diberikan oleh seorang
ahli kepada individu atau kelompok dalam membantu menghadapi
dan memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri,
menghadapi konflik dan pergaulan.
4. Bimbingan akademik adalah layanan bimbingan yang diberikan
kepada siswa untuk membentuk kebiasaan belajar yang baik,
mengembangkan rasa ingin tahu dan menumbuhkan motivasi
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan prestasi belajar.
5. Bimbingan pendidikan lanjut dan karier adalah suatu usaha yang
dilakukan untuk membantu individu (peserta didik) dalam
mengembangkan potensi dirinya dalam melanjutkan pendidikan
dan mempersiapkan suatu pekerjaan.
- 98-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 34.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pribadi, dapat ditelaah dari:
a. program layanan BK bidang
pengembangan pribadi
secara klasikal dan
individual; dan
b. laporan layanan BK bidang
pengembangan pribadi
secara klasikal dan
individual.
a. Dokumen
program
layanan BK
bidang
pengembangan
pribadi; dan
b. Dokumen
laporan layanan
BK bidang
pengembangan
pribadi.
2
Layanan bimbingan dan
a. Dokumen
konseling dalam bidang sosial,
program
dapat ditelaah dari:
layanan BK
a. program layanan BK bidang
bidang sosial;
sosial secara klasikal dan
dan
individual; dan
b. Dokumen
b. laporan layanan BK bidang
laporan layanan
sosial secara klasikal dan
BK bidang
individual.
sosial.
3
Layanan bimbingan dan
a. Dokumen
konseling dalam bidang
program
akademik, dapat ditelaah dari:
layanan BK
a. program layanan
bidang
bimbingan akademik secara
akademik; dan
klasikal dan individual; dan b. Dokumen
b. laporan layanan bimbingan
laporan layanan
akademik secara klasikal
BK bidang
dan individual.
akademik.
4
Layanan bimbingan/dan
konseling dalam bidang
pendidikan lanjut/dan karier,
dapat ditelaah dari:
a. program layanan BK
pendidikan lanjut dan/atau
karier secara klasikal dan
individual; dan
b. laporan layanan BK
pendidikan lanjut dan/atau
karier secara klasikal dan
individual.
No
a. Dokumen
program
layanan BK
bidang
pendidikan
lanjut dan/atau
karier; dan
b. Dokumen
laporan layanan
BK bidang
pendidikan
lanjut dan/atau
karier.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 99-
2. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 34.2 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
1
Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
pengembangan pribadi dapat digali dari
pelaksanaan BK bidang pengembangan pribadi
secara klasikal dan individual.
Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
sosial dapat digali dari pelaksanaan BK bidang
sosial secara klasikal dan individual.
Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
akademik dapat digali dari pelaksanaan BK bidang
akademik secara klasikal dan individual.
Layanan bimbingan dan konseling dalam
pendidikan lanjut dan/atau karier dapat digali dari
pelaksanaan BK bidang pendidikan lanjut dan/atau
karier secara klasikal dan individual.
2
3
4
Hasil
Observasi
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 34.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pengembangan pribadi
siswa, dapat digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan pribadi
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
pribadi siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan pribadi
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual.
Kepala/
Wakil
Kepala
PerGuru
wakilan
BK/Wali
Orang
Kelas
Tua
Siswa
- 100-
2
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pengembangan sosial
siswa, dapat digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan sosial
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
sosial siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan sosial
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual.
3
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
akademik siswa, dapat
digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
akademik siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
akademik siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
akademik siswa, baik
secara klasikal
maupun individual.
- 101-
4
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pendidikan lanjut
dan/atau karier, dapat
digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
pendidikan lanjut
dan/atau karier, baik
secara klasikal
maupun individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
pendidikan lanjut
dan/atau karier, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
pendidikan lanjut
dan/atau karier, baik
secara klasikal
maupun individual.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
35. Sekolah/madrasah melaksanakan Penjaminan Mutu Internal
Sekolah/Madrasah setiap tahun terkait pencapaian standar
nasional pendidikan, yang meliputi kegiatan: pelaksanaan evaluasi
diri sekolah/madrasah (EDS/M), penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) yang merujuk pada rapor
mutu.
LEVEL
4
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M dengan merujuk
rapor mutu dan hasil EDS/M, melakukan evaluasi
pelaksanaan program dalam RKA-S/M, menyusun
- 102-
3
2
1
rencana perbaikan RKA-S/M tahun berikutnya, dan
melakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan.
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M dengan merujuk
rapor mutu dan hasil EDS/M, serta melakukan evaluasi
pelaksanaan program dalam RKA-S/M.
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M dengan merujuk
rapor mutu dan hasil EDS/M.
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M tanpa
memperhatikan rapor mutu dan hasil EDS/M.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Penjaminan mutu internal adalah program sekolah/madrasah
yang melibatkan warga sekolah/madrasah untuk memastikan
terpenuhi dan terlaksananya standar layanan pendidikan yang
telah ditetapkan sekolah/madrasah terhadap kelangsungan
proses penyelenggaraan sekolah/madrasah.
2. RKA-S/M adalah dokumen program dan anggaran yang perlu
dilaksanakan oleh sekolah/madrasah dalam jangka waktu satu
tahun ke depan untuk mencapai tujuan sekolah/madrasah.
3. Rapor mutu adalah gambaran capaian kinerja satuan pendidikan
terhadap standar nasional pendidikan dalam kurun waktu yang
ditetapkan sekolah/madrasah.
4. Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M) adalah suatu proses
evaluasi yang bersifat internal dengan melibatkan pemangku
kepentingan
untuk
melihat/mengetahui
kinerja
sekolah/madrasah pada tahun berjalan berdasarkan indikator
Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya dapat digunakan
sebagai dasar penyusunan RK-S/M dan RKA-S/M tahun
berikutnya
untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan
di
sekolah/madrasah secara konsisten dan berkelanjutan, serta
sebagai masukan bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat
kabupaten/kota.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 35.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Penyusunan RKA-S/M
berdasarkan EDS/M yang
merujuk peta mutu, dapat
ditelaah dari:
a. evaluasi diri berdasarkan
rapor mutu
sekolah/madrasah; dan
b. penyelarasan antara RKAS/M dengan hasil EDS/M.
Nama Dokumen
a. Dokumen evaluasi
diri
sekolah/madrasah;
dan
b. Dokumen RKAS/M dan dokumen
EDS/M.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 103-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 35.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Komite
Sekolah/
Madrasah
Penyusunan program perbaikan dan
pelaksanaannya, dapat digali dari:
a. program perbaikan berkelanjutan
berdasarkan rekomendasi evaluasi
program; dan
b. tindakan perbaikan yang dapat
dilakukan sesegera mungkin.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
- 104-
B. BUTIR KINERJA KEKHUSUSAN
I. MUTU LULUSAN
36. Lulusan tahun terakhir SMK/MAK mempunyai sertifikat
kompetensi sesuai kompetensi keahlian (KK).
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
4
Lulusan tahun terakhir memperoleh sertifikat kompetensi
dari Lembaga Sertifikat Profesi Pihak Kedua atau Pihak
Ketiga (LSP P2/P3).
3
Lulusan tahun terakhir memperoleh sertifikat kompetensi
dari Lembaga Sertifikat Profesi Pihak Pertama (LSP P1) yang
diselenggarakan oleh sekolah/madrasah atau pihak lain.
Untuk Kompetensi Keahlian (KK) yang belum ada skema
sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP),
maka uji kompetensi keahlian diselenggarakan oleh industri
mitra pasangan.
2
Lulusan tahun terakhir memperoleh sertifikat kompetensi
yang diselenggarakan oleh sekolah/madrasah yang telah
mengikuti standar yang ditetapkan.
1
Lulusan tahun terakhir memperoleh sertifikat kompetensi
yang diselenggarakan oleh sekolah/madrasah yang belum
mengikuti standar yang ditetapkan.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Sertifikat kompetensi adalah sertifikat yang diberikan kepada asesi
sebagai bukti telah memenuhi persyaratan kompetensi sesuai
dengan kompetensi keahlian.
2. Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) adalah lembaga pelaksana
kegiatan sertifikasi kompetensi yang memperoleh lisensi dari
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
3. Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 1 (LSP P1) adalah LSP yang
berada di SMK/MAK dan menguji siswa sebelum lulus, sesuai
dengan skema sertifikasi kualifikasi KKNI level II (program tiga
tahun) dan skema sertifikasi kualifikasi KKNI level III (program
empat tahun) yang ditetapkan BNSP.
4. Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 2 (LSP-P2) adalah LSP yang
dibentuk oleh industri/organisasi untuk menyertifikasi mitranya
atau pemasoknya.
5. Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak 3 (LSP P3) adalah LSP yang
dibentuk oleh asosiasi industri, asosiasi profesi secara kolektif
untuk mengases dan menyertifikasi kompetensi pekerja
profesional di sektor industri masing-masing.
6. Uji Kompetensi Keahlian (UKK) adalah uji kompetensi yang
diselenggarakan oleh SMK/MAK untuk mengukur kompetensi
sesuai kompetensi keahlian masing-masing.
7. Asosiasi profesi adalah organisasi profesi yang terdaftar secara
resmi.
- 105-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 36.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Hasil
Telaah
Dokumen
Nama Dokumen
Lulusan tahun terakhir
mendapatkan sertifikat
kompetensi sesuai kompetensi
keahliannya, dapat ditelaah
dari:
a. perolehan sertifikat
kompetensi dari LSP P2/P3;
b. perolehan sertifikat
kompetensi dari LSP
P1/industri mitra
pasangan;
c. perolehan sertifikat
kompetensi dari SMK/MAK
yang telah mengikuti
standar yang ditetapkan;
dan
d. perolehan sertifikat
kompetensi dari SMK/MAK
tetapi belum mengikuti
standar yang ditetapkan.
a. Laporan yang
berisi data
lulusan terakhir
yang
mendapatkan
sertifikat
kompetensi
sesuai
kompetensi
keahliannya
(lembaga
pemberi
sertifikat dan
proporsi lulusan
yang
memperoleh
sertifikat); dan
b. Salinan
sertifikat
kompetensi
lulusan tahun
terakhir.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 36.2 Pengumpulan Data: Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Lulusan tahun terakhir
mendapatkan sertifikat
kompetensi sesuai
kompetensi keahliannya,
dapat digali dari:
a. sertifikat dari LSP
P2/P3;
b. sertifikat dari LSP P1;
c. sertifikat lembaga
mitra pasangan; dan
d. sertifikat kompetensi
SMK/MAK.
Mekanisme pelaksanaan
kegiatan sertifikasi
kompetensi, dapat digali
dari:
Kepala/
Wakil
Kepala
Ketua
Program/
Kompetensi
Keahlian
Guru
Lulusan
- 106-
a. LSP P2/P3;
b. LSP P1;
c. lembaga mitra
pasangan; dan
d. SMK/MAK.
Kendala siswa dalam
mengikuti kegiatan
sertifikasi kompetensi,
dapat digali dari:
a. pembiayaan;
b. fasilitas yang dimiliki
siswa; dan
c. letak geografis Tempat
Uji Kompetensi (TUK).
3
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan
uraian kesimpulan penilaian).
37. Lulusan SMK/MAK bekerja/berwirausaha.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Minimal 10% sudah dipesan oleh dunia kerja/berwirausaha
sebelum lulus
Dalam waktu sampai 6 bulan setelah lulus, lebih dari 50%
lulusan bekerja/berwirausaha.
Dalam waktu lebih dari 6-12 bulan setelah lulus, lebih dari
75% lulusan bekerja/berwirausaha.
Dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah lulus, kurang dari
50% lulusan bekerja/berwirausaha.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
- 107-
Tabel Kerja 37.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Lulusan yang bekerja di
dunia kerja, dapat ditelaah
dari:
a. jumlah yang sudah
dipesan sebelum lulus
oleh dunia kerja;
b. jumlah yang sudah
bekerja dalam waktu
sampai 6 (enam) bulan
setelah lulus;
c. jumlah yang sudah
bekerja dalam waktu
lebih dari 6-12 bulan
setelah lulus; dan
d. jumlah yang sudah
bekerja dalam waktu
lebih dari 12 bulan
setelah lulus.
Lulusan yang berwirausaha,
dapat ditelaah dari:
a. jumlah yang sudah
berwirausaha sebelum
lulus;
b. jumlah yang sudah
berwirausaha dalam
waktu sampai 6 (enam)
bulan setelah lulus ;
c. jumlah yang sudah
berwirausaha dalam
waktu lebih dari 6-12
bulan setelah lulus; dan
d. jumlah yang sudah
berwirausaha dalam
waktu lebih dari 12
bulan setelah lulus.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Laporan data
lulusan yang
bekerja di dunia
kerja 3 (tiga) tahun
terakhir per
kompetensi keahlian
Laporan data
lulusan yang
berwirausaha 3
(tiga) tahun terakhir
per kompetensi
keahlian
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 37.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Lulusan yang bekerja di dunia
kerja, dapat digali dari:
a. jumlah yang sudah dipesan
sebelum lulus oleh dunia
kerja;
b. jumlah yang sudah bekerja
dalam waktu sampai 6
(enam) bulan setelah lulus;
Kepala/
Wakil
Kepala
Ketua
Program/
Kompetensi
Keahlian
Lulusan
- 108-
2
c. jumlah yang sudah bekerja
dalam waktu lebih dari 612 bulan setelah lulus; dan
d. jumlah yang sudah bekerja
dalam waktu lebih dari 12
bulan setelah lulus.
Lulusan yang berwirausaha,
dapat digali dari:
a. jumlah yang sudah
berwirausaha sebelum
lulus;
b. jumlah yang sudah
berwirausaha dalam waktu
sampai 6 (enam) bulan
setelah lulus;
c. jumlah yang sudah
berwirausaha dalam waktu
lebih dari 6-12 bulan
setelah lulus; dan
d. jumlah yang sudah
berwirausaha dalam waktu
lebih dari 12 bulan setelah
lulus.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan
uraian kesimpulan penilaian).
- 109-
II. PROSES PEMBELAJARAN
38. SMK/MAK menyelenggarakan unit produksi/business
center/technopark.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
SMK/MAK menyelenggarakan unit produksi/business
center/technopark dikelola dengan baik, memberikan
manfaat bagi SMK/MAK dan diselenggarakan secara
berkesinambungan.
SMK/MAK menyelenggarakan unit produksi/business
center/technopark dan dikelola dengan baik.
SMK/MAK menyelenggarakan unit produksi/business
center/technopark tetapi belum dikelola dengan baik.
SMK/MAK belum menyelenggarakan unit
produksi/business center/technopark.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
Unit produksi/business center/technopark adalah suatu bagian/unit
yang ada di bawah organisasi/pengelolaan sekolah yang bertugas
untuk melaksanakan kegiatan usaha (business) baik di bidang jasa,
produksi maupun bidang lainnya yang berfungsi sebagai
laboratorium (tempat berlatih dan praktik siswa) dan juga sebagai
sumber pendapatan alternatif bagi SMK/MAK.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 38.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Kepemilikan unit produksi/business
center/technopark, dapat dilihat dari:
a. ketersediaan ruangan dan pengurus unit
produksi/business center/technopark; dan
b. ketersediaan sarana dan prasarana praktik yang
digunakan untuk proses produksi yang bersifat
akademis dan bisnis.
Pengelolaan unit produksi/business
center/technopark, dapat dilihat dari:
a. kegiatan praktik proses produksi yang
memberdayakan warga SMK/MAK dan
lingkungan dalam bentuk unit usaha
produk/jasa; dan
b. produk/jasa yang dihasilkan unit
produksi/business center/technopark layak
untuk dijual.
2
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Hasil
Observasi
- 110-
Tabel Kerja 38.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Kepemilikan unit
produksi/business
center/technopark, dapat
ditelaah dari:
a. ketersediaan ruangan
dan pengurus unit
produksi/business
center/technopark; dan
b. ketersediaan sarana
dan prasarana praktik
yang digunakan untuk
proses produksi yang
bersifat akademis dan
bisnis.
Pengelolaan unit
produksi/business
center/technopark, dapat
ditelaah dari:
a. kegiatan praktik proses
produksi yang
memberdayakan warga
SMK/MAK dan
lingkungan dalam
bentuk unit usaha
produk/jasa;
b. produk/jasa yang
dihasilkan unit
produksi/business
center/technopark layak
untuk dijual; dan
c. manfaat unit
produksi/business
center/technopark
dalam peningkatan
mutu dan hasil
pembelajaran siswa.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
a.
Dokumen
pendirian/legalitas
(SK Kepala
Daerah/SK
Disdik);
b. SK Pengurus;
c. Struktur
Pengurus;
d. Uraian tugas
pengurus; dan
e. Daftar inventaris
sarana/prasarana;
a.
Rencana Strategis
(Renstra)/Rencana
Bisnis Anggaran
(RBA)/Program
kerja;
b. SOP/SPM;
c. Administrasi
persuratan;
d. Dokumentasi
kegiatan;
e. Laporan kegiatan
produksi dan
pemasaran;
f. Laporan
keuangan; dan
g. Rapor mutu
SMK/MAK.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 38.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Kepemilikan unit
produksi/business
center/technopark, dapat
digali dari:
a. ketersediaan ruangan
dan pengurus unit
Kepala/
Wakil
Kepala
Kepala
Kompetensi
Keahlian/
Pengurus
Guru Siswa
- 111-
2
produksi/business
center/technopark;
dan
b. ketersediaan sarana
dan prasarana praktik
yang digunakan
untuk proses produksi
yang bersifat
akademis dan bisnis.
Pengelolaan unit
produksi/business
center/technopark, dapat
digali dari:
a. kegiatan praktik
proses produksi yang
memberdayakan
warga SMK/MAK dan
lingkungan dalam
bentuk unit usaha
produk/jasa;
b. produk/jasa yang
dihasilkan unit
produksi/business
center/technopark
layak untuk dijual;
dan
c. manfaat unit
produksi/business
center/technopark
dalam peningkatan
mutu dan hasil
pembelajaran siswa.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan
uraian kesimpulan penilaian).
- 112-
39. Siswa melaksanakan praktik kerja lapangan (PKL).
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
Siswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dalam
waktu 1 (satu) semester sesuai kompetensi keahlian yang
dipelajari dan memberikan manfaat bagi perbaikan proses
pembelajaran di SMK/MAK.
Siswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dalam
waktu 1 (satu) semester sesuai kompetensi keahlian yang
dipelajari.
Siswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) sesuai
kompetensi keahlian yang dipelajari namun kurang dari 1
(satu) semester.
Siswa melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) tidak
sesuai dengan kompetensi keahlian.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah pembelajaran bagi siswa SMK/MAK,
yang dilaksanakan di dunia kerja, untuk mengenal dan mengetahui dunia
kerja, memberikan pengalaman nyata tentang lingkungan kerja, etos dan
budaya kerja dalam rangka meningkatkan kompetensi serta pencapaian
tingkat keahlian tertentu..
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 39.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pemetaan dunia kerja
dengan kompetensi
keahlian, dapat ditelaah
dari:
a. kerjasama SMK/MAK
dengan dunia kerja; dan
b. penempatan siswa PKL
di dunia kerja.
Pelaksanaan PKL siswa di
dunia kerja sesuai dengan
kompetensi keahlian, dapat
ditelaah dari:
a. dunia kerja tempat PKL
sesuai dengan
kompetensi keahlian;
b. materi PKL sesuai
dengan kompetensi
keahlian; dan
c. pelaksanaan PKL sesuai
dengan waktu yang
ditentukan.
Nama Dokumen
a. MoU antara
SMK/MAK
dengan dunia
kerja; dan
b. Administrasi
persuratan PKL.
a. Data
penempatan
siswa PKL;
b. Pemetaan KD
sebelum
pelaksanaan
PKL;
c. Dokumen
monitoring
pelaksanaan
PKL; dan
d. Jurnal PKL.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 113-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 39.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kepala/Wakil/
Ketua
Kompetensi
Keahlian
Guru
Siswa
Pemetaan dunia kerja dengan
kompetensi keahlian, dapat digali
dari:
a. kerja sama SMK/MAK dengan
dunia kerja; dan
b. penempatan siswa PKL di
dunia kerja.
Pelaksanaan PKL siswa di dunia
kerja sesuai dengan kompetensi
keahlian, dapat digali dari:
a. dunia kerja tempat PKL sesuai
dengan kompetensi keahlian;
b. materi PKL sesuai dengan
kompetensi keahlian; dan
c. pelaksanaan PKL sesuai
dengan waktu yang
ditentukan.
Manfaat PKL untuk perbaikan
proses pembelajaran di
SMK/MAK, dapat digali dari:
a. PKL mempengaruhi
kompetensi siswa; dan
b. PKL mempengaruhi perubahan
proses pembelajaran.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan
uraian kesimpulan penilaian).
- 114-
III. MUTU GURU
40. Guru melaksanakan kegiatan pelatihan asesor kompetensi atau
magang di dunia kerja.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru SMK/MAK menerapkan hasil pelatihan asesor
kompetensi atau hasil magang di dunia kerja dalam
proses belajar yang diampu di kelas maupun di ruang
praktik sesuai dengan iklim di dunia kerja yang
produktif.
Guru SMK/MAK menerapkan hasil pelatihan asesor
kompetensi atau hasil magang di dunia kerja dalam
proses belajar yang diampu di kelas maupun di ruang
praktik.
Guru SMK/MAK mengikuti pelatihan asesor kompetensi
atau magang di dunia kerja namun belum diterapkan
dalam proses pembelajaran.
Belum ada guru yang mengikuti pelatihan asesor
kompetensi atau magang di dunia kerja.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pelatihan asesor kompetensi adalah serangkaian kegiatan yang
diikuti oleh guru SMK/MAK untuk memiliki lisensi atau sertifikat
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) sehingga berwenang
melakukan asesmen terhadap para asesi (peserta yang ingin
disertifikasi kompetensinya)
2. Magang di dunia kerja adalah suatu proses kegiatan yang dijalani
oleh guru SMK/MAK untuk memahami ruang lingkup pekerjaan,
cara kerja, hingga sistem kerja, dengan cara melakukan praktik
kerja secara langsung di dalam bidang kerja yang terkait sehingga:
a. mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang lebih faktual
berkaitan dengan dunia kerja/industri;
b. mempunyai gambaran riil bagaimana prosedur kerja di dunia
kerja/industri;
c. mempunyai gambaran bagaimana tentang kompetensi yang
dibutuhkan siswa untuk masuk ke dunia kerja/industri;
d. dapat merancang proses pembelajaran yang relevan dengan
dunia kerja/industri;
e. dapat mempersiapkan siswa untuk bekerja dengan prosedur
kerja seperti layaknya seorang karyawan menghadapi
pekerjaan sesungguhnya;
f. dapat mengatasi siswa yang mendapat masalah dalam
mengerjakan pekerjaan praktik; dan
g. menguasai pembelajaran model pembelajaran teaching factory.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
- 115-
Tabel Kerja 40.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
observasi
Pengimplementasian hasil pelatihan asesor atau
pengalaman magang di dunia kerja dalam proses
pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. penerapan budaya kerja industri dalam proses
pembelajaran;
b. penggunaan job sheet dalam proses pembelajaran
praktik;
c. penggunaan peralatan praktik sesuai standar dunia
kerja/industri; dan
d. penilaian hasil pembelajaran menggunakan proses uji
kompetensi.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 40.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pelatihan asesor atau
pengalaman magang guru
di dunia kerja, dapat
ditelaah dari:
a. guru yang menjadi
asesor; dan
b. guru yang telah magang
di dunia kerja
Pengimplementasian hasil
pelatihan asesor atau
pengalaman magang di
dunia kerja dalam proses
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
a. penerapan budaya kerja
industri dalam proses
pembelajaran;
b. penggunaan job sheet
dalam proses
pembelajaran praktik;
c. penggunaan peralatan
praktik sesuai standar
dunia kerja/industri;
dan
d. penilaian hasil
pembelajaran
menggunakan proses
uji kompetensi.
Nama Dokumen
a. Sertifikat asesor
metodologi;
b. Sertifikat
kompetensi teknis
sesuai kompetensi
keahlian; dan
c. Sertifikat magang.
a. Tata tertib
pembelajaran
praktik;
b. Perangkat
pembelajaran
praktik;
c. SOP penggunaan
peralatan praktik
sesuai standar
dunia
kerja/industri; dan
d. Lembar penilaian
praktik.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 116-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 40.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Siswa
Pelatihan asesor atau pengalaman
magang guru di dunia kerja, dapat
digali dari:
a. guru yang menjadi asesor; dan
b. guru yang telah magang di
dunia kerja.
Pengimplementasian hasil pelatihan
asesor atau pengalaman magang di
dunia kerja dalam proses
pembelajaran, dapat digali dari:
a. penerapan budaya kerja industri
dalam proses pembelajaran;
b. penggunaan job sheet dalam
proses pembelajaran praktik;
c. penggunaan peralatan praktik
sesuai standar dunia
kerja/industri; dan
d. penilaian hasil pembelajaran
menggunakan proses uji
kompetensi.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan
uraian kesimpulan penilaian).
- 117-
IV. MANAJEMEN SMK/MAK
41. SMK/MAK memiliki jejaring/kerja sama dengan dunia kerja
dan/atau lembaga-lembaga lain untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
SMK/MAK memiliki kerja sama dengan dunia kerja dan
lembaga lain yang relevan dengan kompetensi keahlian
dengan ruang lingkup pengembangan kurikulum, magang
siswa dan guru, penempatan lulusan, narasumber, dan
menindaklanjuti seluruh isi nota kesepahaman. Kerja sama
ini berjalan secara berkelanjutan, intensif, dan berdampak
bagi mutu lulusan.
SMK/MAK memiliki kerja sama dengan dunia kerja dan
lembaga lain yang relevan dengan kompetensi keahlian
dengan ruang lingkup pengembangan kurikulum, magang
siswa dan guru, penempatan lulusan, narasumber, dan
menindaklanjuti seluruh isi nota kesepahaman.
SMK/MAK memiliki kerja sama dengan dunia kerja dan
lembaga lain yang relevan dengan kompetensi keahlian
dengan ruang lingkup pengembangan kurikulum, magang
siswa dan guru, penempatan lulusan, narasumber, namun
menindaklanjuti hanya sebagian isi nota kesepahaman.
SMK/MAK memiliki kerja sama dengan dunia kerja dan
lembaga lain yang relevan dengan kompetensi keahlian
dengan ruang lingkup pengembangan kurikulum, magang
siswa dan guru, penempatan lulusan, narasumber, namun
tidak menindaklanjuti seluruh isi nota kesepahaman.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kerja sama dengan dunia kerja dan lembaga lain adalah usaha
SMK/MAK untuk dapat terhubung dengan dunia usaha dan
industri sebagai tempat latihan kerja siswa, sumber belajar siswa,
atau penyusunan program bersama yang saling menguntungkan
terutama dalam kaitannya dengan peningkatan kompetensi siswa
serta penempatan kerja lulusan SMK/MAK.
2. Relevan adalah kesesuaian antara kompetensi keahlian, ruang
lingkup kurikulum yang dimiliki SMK/MAK dengan bidang kerja
yang diperlukan oleh dunia kerja.
3. Magang adalah program latihan kerja yang dilakukan oleh siswa
atau guru yang diselenggarakan secara terpadu di bawah
bimbingan dan pengawasan guru, instruktur, atau pekerja yang
lebih berpengalaman pada dunia kerja dalam waktu dan tujuan
yang telah ditetapkan oleh SMK/MAK.
4. Penempatan lulusan adalah program penyediaan kesempatan
kerja bagi calon maupun lulusan SMK/MAK di dunia kerja atas
inisiasi SMK/MAK.
5. Berkelanjutan adalah terwujudnya kondisi tetap dijalinnya kerja
sama antara SMK/MAK dengan dunia kerja.
- 118-
6. Intensif adalah secara aktif dan sungguh-sungguh menjalankan
nota kesepahaman antara SMK/MAK dengan dunia kerja.
7. Berdampak bagi mutu lulusan adalah berakibat baik dalam
peningkatan kemampuan dan keahlian lulusan.
8. Keahlian adalah suatu kemampuan yang dilakukan oleh siswa dari
hasil latihan secara terus menerus dalam bidang atau
keterampilan tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 41.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Kerja sama dengan dunia
kerja dan/atau lembaga lain
yang relevan dengan
kompetensi keahlian, dapat
ditelaah dari:
a. kepemilikan nota kerja
sama (MOU) dengan
beberapa dunia kerja
dan/atau lembaga lain
yang relevan dengan
kompetensi keahlian;
b. kepemilikan nota kerja
sama (MOU) dengan
beberapa dunia kerja
dan/atau lembaga lain
dalam pelaksanaan PKL
siswa dan magang guru;
dan
c. kepemilikan nota kerja
sama (MOU) dengan
beberapa dunia kerja
dan/atau lembaga lain
dalam pelaksanaan
penerimaan dan
penempatan lulusan.
Nama Dokumen
a. Nota kerja sama
(MOU) dengan
beberapa dunia
kerja dan/atau
lembaga lain
sesuai dengan
kompetensi
keahlian;
b. Nota kerja sama
(MOU) dengan
beberapa dunia
kerja dan/atau
lembaga lain
dalam
pelaksanaan PKL
siswa dan
magang guru; dan
c. Nota kerja sama
(MOU) dengan
beberapa dunia
kerja dan/atau
lembaga lain
dalam
pelaksanaan
penerimaan dan
penempatan
lulusan.
Hasil
Telaah
Dokumen
- 119-
2
Pelaksanaan kerja sama
dengan dunia kerja dan/atau
lembaga lain yang relevan
secara berkelanjutan, intensif,
dan berdampak bagi mutu
lulusan, dapat ditelaah dari:
a. kegiatan PKL siswa dan
magang guru di dunia
kerja dan/atau lembaga
lain yang relevan;
b. kegiatan pembekalan
PKL/magang dan
pembelajaran dengan
menghadirkan guru tamu
dari dunia kerja dan/atau
lembaga lain; dan
c. kegiatan penerimaan dan
penempatan lulusan.
a. Dokumen
kegiatan PKL
siswa dan
magang guru di
dunia kerja
dan/atau
lembaga lain;
b. Dokumen
kegiatan
pembekalan
PKL/magang
dan
pembelajaran
dengan
menghadirkan
guru tamu dari
dunia kerja
dan/atau
lembaga lain;
dan
c. Dokumen
kegiatan
penerimaan dan
penempatan
lulusan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 41.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No Aspek yang Diwawancara dan Indikator
1
Kerja sama dengan dunia kerja
dan/atau lembaga lain yang relevan
dengan kompetensi keahlian, dapat
digali dari:
a. kepemilikan nota kerja sama
(MOU) dengan beberapa dunia
kerja dan/atau lembaga lain yang
relevan dengan kompetensi
keahlian;
b. kepemilikan nota kerja sama
(MOU) dengan beberapa dunia
kerja dan/atau lembaga lain
dalam pelaksanaan PKL siswa dan
magang guru; dan
c. kepemilikan nota kerja sama (MOU)
dengan beberapa dunia kerja
dan/atau lembaga lain dalam
pelaksanaan penerimaan dan
penempatan lulusan.
Kepala/
Wakil Guru
Kepala
Siswa
Tidak
diisi
- 120-
2
Pelaksanaan kerja sama dengan
dunia kerja dan/atau lembaga lain
yang relevan secara berkelanjutan,
intensif, dan berdampak bagi mutu
lulusan, dapat digali dari:
a. kegiatan PKL siswa dan magang
guru di dunia kerja dan/atau
lembaga lain yang relevan;
b. kegiatan pembekalan
PKL/magang dan pembelajaran
dengan menghadirkan guru tamu
dari dunia kerja dan/atau
lembaga lain; dan
c. kegiatan penerimaan dan
penempatan lulusan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan
uraian kesimpulan penilaian).
42. SMK/MAK menggunakan prasarana praktik yang dimiliki secara
efektif dan efisien untuk meningkatkan kualitas proses belajar
siswa.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
SMK/MAK menyediakan, menggunakan, dan mengelola
ruang praktik kejuruan sesuai standar industri, sehingga
memungkinkan seluruh siswa menguasai kompetensi
kejuruan yang harus dimiliki dan memungkinkan siswa
melakukan eksperimen atau pengembangan teknologi.
SMK/MAK menyediakan dan menggunakan ruang praktik
kejuruan secara efektif dan efisien sehingga memungkinkan
seluruh siswa menguasai kompetensi kejuruan yang harus
dimiliki.
SMK/MAK menyediakan dan menggunakan ruang praktik
kejuruan namun belum efektif atau belum efisien, dan belum
mendukung pencapaian kompetensi siswa secara optimal.
SMK/MAK belum menyediakan dan menggunakan ruang
praktik kejuruan secara efektif dan efisien.
- 121-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Prasarana adalah fasilitas utama yang dibutuhkan untuk
menjalankan fungsi satuan pendidikan yaitu lahan, bangunan,
ruang, instalasi daya dan jasa.
2. Ruang praktik adalah tempat yang disediakan atau disiapkan oleh
SMK/MAK baik milik sendiri atau pihak lain, berada di dalam atau
di luar SMK/MAK yang digunakan sebagai tempat berlatih siswa
untuk meningkatkan kompetensi sesuai spektrum kejuruan yang
dipelajari. Ruang praktik yang berada di luar SMK/MAK harus
disertai
dokumen
kerja
sama
dan
dapat
dibuktikan
keberadaannya.
3. Mengelola adalah mengatur secara mandiri atau bersama pihak
lain untuk memanfaatkan sarana dan prasarana yang tersedia
untuk belajar siswa SMK/MAK.
4. Standar industri adalah spesifikasi tentang ukuran hasil produksi
yang telah ditetapkan oleh dunia usaha dan industri yang meliputi
bentuk, ukuran, komposisi, mutu, cara mengolah, dan
mengujinya.
5. Kompetensi kejuruan adalah kemampuan yang berupa
pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dipersyaratkan untuk
dimiliki siswa SMK/MAK sesuai spektrum keterampilan yang
ditetapkan.
6. Eksperimen adalah kegiatan yang dilakukan siswa untuk
mempraktikan satu keterampilan tertentu dengan tujuan
mengembangkan atau menemukan sesuatu yang baru bagi siswa
SMK/MAK.
7. Pengembangan teknologi adalah proses memperluas cakupan atau
meningkatkan tingkat kemampuan perangkat teknologi untuk
berbagai kebutuhan yang diharapkan SMK/MAK.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 42.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Kepemilikian prasarana praktik sesuai standar
industri, dapat dilihat dari:
a. ketersediaan ruang praktik kejuruan sesuai
standar industri; dan
b. ketersediaan peralatan praktik kejuruan sesuai
standar industri.
2
Penggunaan prasarana praktik secara efektif dan
efisien untuk meningkatkan kualitas proses belajar
siswa, dapat dilihat dari:
a. pemanfaatan ruang praktik kejuruan sesuai
standar industri; dan
Hasil
Observasi
- 122-
b. pemanfaatan peralatan praktik kejuruan sesuai
standar industri.
3
Pengelolaan prasarana praktik secara efektif dan
efisien untuk meningkatkan kualitas proses belajar
siswa, dapat dilihat dari:
a. pengaturan ruang praktik kejuruan sesuai
standar industri; dan
b. pengaturan peralatan praktik kejuruan sesuai
standar industri.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 42.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Kepemilikan prasarana
praktik sesuai standar
industri, dapat ditelaah dari:
a. ketersediaan ruang
praktik kejuruan sesuai
standar industri; dan
b. ketersediaan peralatan
praktik kejuruan sesuai
standar industri.
Nama Dokumen
a. Denah dan tata
letak ruang praktik
kejuruan sesuai
standar industri;
dan
b. Daftar inventaris
peralatan praktik
kejuruan sesuai
standar industri
2
Penggunaan prasarana
a. Jadwal
praktik secara efektif dan
penggunaan ruang
efisien untuk meningkatkan
praktik kejuruan;
kualitas proses belajar siswa,
dan
dapat ditelaah dari:
b. Kartu kontrol
penggunaan
a. pemanfaatan ruang
peralatan praktik
praktik kejuruan sesuai
standar industri; dan
b. pemanfaatan peralatan
praktik kejuruan sesuai
standar industri.
3
Pengelolaan prasarana
praktik secara efektif dan
efisien untuk meningkatkan
kualitas proses belajar siswa,
dapat ditelaah dari:
a. pengaturan ruang praktik
kejuruan sesuai standar
industri; dan
a. Laporan
pengelolaan ruang
praktik kejuruan;
dan
b. Laporan
pengelolaan
peralatan praktik
kejuruan meliputi
peminjaman dan
pengembalian
dalam
Hasil
Telaah
Dokumen
- 123-
b. pengaturan peralatan
praktik kejuruan sesuai
standar industri.
pembelajaran
praktik.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 42.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
1
Kepemilikan prasarana praktik
sesuai standar industri, dapat digali
dari:
a. ketersediaan ruang praktik
kejuruan sesuai standar industri;
dan
b. ketersediaan peralatan praktik
kejuruan sesuai standar industri.
2
Penggunaan prasarana praktik
secara efektif dan efisien untuk
meningkatkan kualitas proses belajar
siswa, dapat digali dari:
a. pemanfaatan ruang praktik
kejuruan sesuai standar industri;
dan
b. pemanfaatan peralatan praktik
kejuruan sesuai standar industri.
3
Pengelolaan prasarana praktik secara
efektif dan efisien untuk
meningkatkan kualitas proses belajar
siswa, dapat digali dari:
a. pengaturan ruang praktik
kejuruan sesuai standar industri;
dan
b. pengaturan peralatan praktik
kejuruan sesuai standar industri.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Siswa
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan
uraian kesimpulan penilaian).
- 124-
43. SMK/MAK menggunakan sarana pembelajaran praktik kejuruan
yang dimiliki secara efektif dan efisien untuk meningkatkan
kualitas proses belajar siswa.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
SMK/MAK menyediakan sarana pembelajaran praktik
kejuruan dalam jumlah dan jenis yang cukup, serta
menggunakan dan memelihara sesuai standar industri.
SMK/MAK menyediakan sarana pembelajaran praktik
kejuruan dalam jumlah dan jenis yang cukup, serta
menggunakan dan memelihara sesuai standar kurikulum.
SMK/MAK menyediakan sarana pembelajaran praktik
kejuruan dalam jumlah dan jenis yang cukup, namun
belum digunakan secara optimal sesuai dengan prosedur
yang benar.
SMK/MAK menyediakan dan menggunakan sarana
pembelajaran praktik kejuruan dengan jumlah dan jenis
yang belum menunjang pencapaian kompetensi kejuruan.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Sarana adalah alat pendukung pendidikan yang dapat dipindahpindahkan seperti perabot, media pembelajaran, buku, meja, kursi,
alat peraga, media pembelajaran, peralatan teknologi informasi dan
komunikasi, dan perlengkapan pendidikan lainnya.
2. Standar Industri adalah spesifikasi tentang ukuran hasil produksi
yang telah ditetapkan oleh dunia usaha dan industri yang meliputi
bentuk, ukuran, komposisi, mutu, cara mengolah, dan mengujinya.
3. Cukup adalah jumlah dan jenis sarana pembelajaran yang
memungkinkan setiap siswa dapat melaksanakan pembelajaran
praktik dengan lancar sesuai dengan jadwal dan target yang telah
diprogramkan oleh SMK/MAK.
4. Memelihara adalah kegiatan untuk melaksanakan perawatan,
pengurusan, dan pengaturan pemanfaatannya agar semua sarana
pembelajaran selalu dalam keadaan baik dan siap untuk
digunakan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 43.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Kepemilikan sarana
pembelajaran praktik
kejuruan sesuai standar
industri, dapat ditelaah dari:
Nama Dokumen
a. Daftar sarana
pembelajaran
praktik
kejuruan pada
masing-masing
Hasil
Telaah
Dokumen
- 125-
a. ketersediaan sarana
pembelajaran praktik
kejuruan pada masingmasing kompetensi
keahlian sesuai standar
industri; dan
b. jumlah dan jenis sarana
pembelajaran praktik
kejuruan pada masingmasing kompetensi
keahlian sesuai standar
industri.
kompetensi
keahlian; dan
b. Daftar inventaris
sarana
pembelajaran
praktik
kejuruan berdasar
kan jumlah dan
jenis pada masingmasing
kompetensi
keahlian.
2
Penggunaan sarana
pembelajaran praktik
kejuruan sesuai standar
industri, dapat ditelaah dari
jumlah dan jenis sarana
pembelajaran praktik
kejuruan yang digunakan
siswa pada masing-masing
kompetensi keahlian.
Data penggunaan
sarana pembelajaran
praktik
kejuruan pada
masing-masing
kompetensi keahlian
3
Pemeliharaan sarana
pembelajaran praktik
kejuruan sesuai standar
industri, dapat ditelaah dari
kondisi sarana pembelajaran
praktik kejuruan pada
masing-masing kompetensi
keahlian sesuai standar
industri.
a. Laporan
pemeliharaan
sarana
pembelajaran
praktik kejuruan
pada masingmasing kompetensi
keahlian; dan
b. Kartu
pemeliharaan
sarana
pembelajaran
praktik kejuruan
pada masingmasing kompetensi
keahlian.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 43.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Kepemilikan sarana
pembelajaran praktik
kejuruan sesuai
standar industri, dapat
digali dari:
a. ketersediaan sarana
pembelajaran
praktik kejuruan
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil
Kepala
Kepala
Kompetensi
Keahlian
Guru
Siswa
- 126-
pada masing-masing
kompetensi keahlian
sesuai standar
industri; dan
b. jumlah dan jenis
sarana pembelajaran
praktik kejuruan
pada masing-masing
kompetensi keahlian
sesuai standar
industri.
2
Penggunaan sarana
pembelajaran praktik
kejuruan sesuai
standar industri, dapat
digali dari jumlah dan
jenis sarana
pembelajaran praktik
kejuruan yang
digunakan siswa pada
masing-masing
kompetensi keahlian.
3
Pemeliharaan sarana
pembelajaran praktik
kejuruan sesuai
standar industri, dapat
digali dari kondisi
sarana pembelajaran
praktik kejuruan pada
masing-masing
kompetensi keahlian
sesuai standar industri.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan
uraian kesimpulan penilaian).
- 127-
44. SMK/MAK mengelola Bursa Kerja Khusus (BKK) yang bertujuan
untuk memberikan pelayanan informasi lowongan kerja,
pelaksanaan pemasaran, penyaluran, dan penempatan tenaga kerja
dari tamatan SMK/MAK.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
BKK dikelola secara profesional dan berkelanjutan sehingga
dapat menyalurkan lulusan secara cepat dan tepat sesuai
dengan program keahlian.
BKK dikelola secara profesional sehingga dapat
menyalurkan lulusan secara cepat dan tepat sesuai dengan
program keahlian.
BKK belum dikelola secara profesional.
SMK/MAK tidak memiliki BKK.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Bursa Kerja Khusus (BKK) adalah program pelayanan informasi
lowongan kerja, pemasaran, penyaluran, dan penempatan tenaga
kerja yang diselenggarakan oleh SMK/MAK baik bermitra
dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi maupun lembaga
pengelola tenaga kerja lainnya.
2. Profesional adalah sikap dan cara kerja yang dilandasi dasar
pengetahuan, prosedur yang sistematis, dan dilaksanakan dengan
kepatuhan terhadap prosedur yang ada, serta diikuti dengan
komitmen dan tanggung jawab.
3. Berkelanjutan adalah proses penyusunan, pelaksanaan, evaluasi,
dan tindak lanjut BKK secara berkesinambungan dari tahun ke
tahun.
4. Menyalurkan lulusan adalah proses merencanakan, menyiapkan,
dan menempatkan lulusan di tempat bekerja sesuai bidang
keahlian yang dimiliki di dunia usaha dan industri.
5. Cepat adalah rentang waktu menyalurkan lulusan ke dunia usaha
dan industri sesuai dengan standar sekurang-kurangnya 6 (enam)
bulan setelah kelulusan.
6. Tepat adalah pelaksanaan menyalurkan lulusan yang mencapai
hasil sesuai dengan program keahlian SMK/MAK.
7. Program keahlian adalah spektrum atau bidang kekhususan yang
telah dikembangkan oleh SMK/MAK.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 44.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pengelolaan Bursa Kerja
Khusus (BKK) untuk
memberikan pelayanan
Nama Dokumen
a. Surat penugasan
tim pengelola
BKK;
Hasil
Telaah
Dokumen
- 128-
2
informasi lowongan kerja
b. Program Kerja
tamatan, dapat ditelaah dari:
BKK tentang
a. kepemilikan tim pengelola
pemberian
BKK;
layanan
informasi
b. kepemilikan program kerja;
lowongan kerja;
dan
dan
c. kepemilikan jejaring dan
media informasi lowongan c. Data jejaring dan
informasi
kerja.
lowongan kerja.
Pengelolaan Bursa Kerja
a. Program kerja
Khusus (BKK), dapat ditelaah
BKK tentang
dari:
pemberian
a. kepemilikan program kerja;
pelayanan
dan
pemasaran,
b. kepemilikan jejaring untuk
penyaluran, dan
memberikan pelayanan
penempatan
pemasaran, penyaluran, dan
tenaga kerja; dan
b. Laporan kegiatan
penempatan tenaga kerja
pemasaran,
dari tamatan.
penyaluran, dan
penempatan
tenaga kerja dari
tamatan
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 44.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Pengelolaan Bursa
Kerja Khusus
(BKK) untuk
memberikan
pelayanan
informasi
lowongan kerja
tamatan, dapat
digali dari:
a. kepemilikan
tim pengelola
BKK;
b. kepemilikan
program kerja;
dan
c. kepemilikan
jejaring dan
media
informasi
Perwakilan
Orang Tua/
Kepala
Pengelola Pemangku
/Wakil
BKK
Kepentingan
Kepala
(Dunia
Industri)
Lulus
an/
Siswa
- 129-
lowongan
kerja.
2
Pengelolaan Bursa
Kerja Khusus
(BKK), dapat digali
dari kepemilikan
jejaring untuk
memberikan
pelayanan
pemasaran,
penyaluran, dan
penempatan
tenaga kerja dari
tamatan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan
uraian kesimpulan penilaian).
- 130-
C. BUTIR PEMENUHAN RELATIF
1. Kualifikasi akademik guru minimum sarjana (S1) atau diploma empat
(D4).
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
90%-100% guru berpendidikan S1/D4.
80%-<90% guru berpendidikan S1/D4.
70%-<80% guru berpendidikan S1/D4.
Kurang dari 70% guru berpendidikan S1/D4.
PETUNJUK TEKNIS
Perhitungan persentase diperoleh dari:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑆1/𝐷4
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑟𝑢
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan perhitungan di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
2.
Guru yang memiliki sertifikat pendidik.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
85%-100% memiliki sertifikat pendidik.
70%-<85% memiliki sertifikat pendidik.
55%-<70% memiliki sertifikat pendidik.
Kurang dari 55 % memiliki sertifikat pendidik.
PETUNJUK TEKNIS
Perhitungan persentase diperoleh dari:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑟𝑢
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan perhitungan di atas, maka capaian relatif butir ini berada
pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
- 131-
3.
Guru yang mengajar sesuai latar belakang pendidikan.
LEVEL
CAPAIAN RELATIF
4
85%-100% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
3
70%-<85% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
2
55%-<70% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
Kurang dari 55% mengajar sesuai latar belakang
1
pendidikannya.
PETUNJUK TEKNIS
Perhitungan persentase diperoleh dari:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑙𝑎𝑡𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 (𝑟𝑢𝑚𝑝𝑢𝑛)
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑟𝑢
Catatan:
1. Dihitung berdasarkan program/kompetensi keahlian kurikulum
nasional.
2. Guru yang dihasilkan dari program keahlian ganda dihitung sebagai
guru yang memiliki latar belakang/kompetensi keahlian sesuai
pendidikannya.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan perhitungan di atas, maka capaian relatif butir ini berada
pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
4.
Sekolah/madrasah memiliki kepala tenaga administrasi yang
memenuhi syarat sesuai ketentuan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan
pengalaman minimal 4 (empat) tahun atau D3 dengan
pengalaman minimal 8 (delapan) tahun, dan memiliki
sertifikat.
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan
pengalaman 2-3 tahun atau D3 dengan pengalaman kurang
dari 5-7 tahun, dan memiliki sertifikat.
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan
pengalaman minimal 4 (empat) tahun atau D3 dengan
pengalaman minimal 8 (delapan) tahun, dan tidak memiliki
sertifikat.
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan
pengalaman 2-3 tahun atau D3 dengan pengalaman kurang
dari 5-7 tahun, dan tidak memiliki sertifikat atau
berpendidikan di bawah D3.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
- 132-
5.
Sekolah/madrasah memiliki kepala laboratorium/bengkel/workshop
dengan kualifikasi akademik sesuai ketentuan standar yang berlaku.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Guru yang memiliki kualifikasi minimal S1, berpengalaman
lebih dari 3 (tiga) tahun, dan memiliki sertifikat kepala
laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau
lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah;
atau
laboran/teknisi berpendidikan minimal D3, berpengalaman
lebih dari 5 (lima) tahun sebagai laboran/teknisi, dan
memiliki sertifikat kepala laboratorium sekolah/madrasah
dari perguruan tinggi atau lembaga lain yang ditetapkan oleh
pemerintah.
Guru yang memiliki kualifikasi minimal S1, berpengalaman 3
(tiga) tahun, memiliki sertifikat kepala laboratorium
sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain
yang ditetapkan oleh pemerintah;
atau
laboran/teknisi berpendidikan minimal D3, berpengalaman 5
(lima) tahun sebagai laboran/teknisi, dan memiliki sertifikat
kepala laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi
atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
Guru yang memiliki kualifikasi D3, berpengalaman minimal 3
(tiga) tahun, memiliki sertifikat kepala laboratorium
sekolah/madrasah dari perguruan tinggi atau lembaga lain
yang ditetapkan oleh pemerintah;
atau
laboran/teknisi berpendidikan D2, berpengalaman minimal 5
(lima) tahun sebagai laboran/teknisi, dan memiliki sertifikat
kepala laboratorium sekolah/madrasah dari perguruan tinggi
atau lembaga lain yang ditetapkan oleh pemerintah.
Guru yang memiliki kualifikasi D3 dan berpengalaman
kurang dari 3 (tiga) tahun;
atau
laboran/teknisi berpendidikan D2 dan berpengalaman
kurang dari 5 (lima) tahun sebagai laboran/teknisi.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
- 133-
6.
Sekolah/madrasah memiliki kepala perpustakaan yang memenuhi syarat
sesuai ketentuan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman minimal
3 (tiga) tahun atau jalur tenaga kependidikan minimal D2 dengan
pengalaman minimal 4 (empat) tahun, dan memiliki sertifikat.
Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman minimal
1-2 tahun atau jalur tenaga kependidikan minimal D2 dengan
pengalaman 1-3 tahun, dan memiliki sertifikat.
Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman minimal
3 (tiga) tahun atau jalur tenaga kependidikan minimal D2 dengan
pengalaman minimal 4 (empat) tahun, dan tidak memiliki
sertifikat.
Di luar ketentuan (2), (3) dan (4).
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
7.
Jumlah rombongan belajar.
LEVEL
4
3
2
1
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
siswa
siswa
siswa
siswa
per
per
per
per
CAPAIAN RELATIF
rombongan belajar maksimum 32 siswa.
rombongan belajar sebanyak 33-34 siswa.
rombongan belajar sebanyak 35-36 siswa.
rombongan melebihi 36 siswa.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
8.
Bangunan sekolah/madrasah memiliki instalasi listrik dengan daya
yang mencukupi kebutuhan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Memiliki daya lebih dari 2200 watt.
Memiliki daya 2200 watt.
Memiliki daya 1300 watt.
Memiliki daya di bawah 1300 watt.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
- 134-
9.
Ruangan penunjang yang cukup.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Memiliki ruang kepala SMK/MAK, guru, administrasi, UKS, BK,
ibadah, dan OSIS.
Memiliki ruang kepala SMK/MAK, guru, administrasi, ibadah, dan
memiliki 1-2 ruang di antara ruang UKS, BK, dan OSIS.
Memiliki ruang kepala SMK/MAK, guru, administrasi, ibadah,
tidak memiliki ruang UKS, BK, dan OSIS.
Tidak memiliki salah satu dari ruang kepala SMK/MAK, guru atau
administrasi.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
10. Sekolah/madrasah memiliki WC/jamban.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Minimum terdapat 1 (satu) unit jamban untuk kurang dari
40 siswa pria, 1 (satu) unit jamban untuk kurang dari 30
siswa wanita
Minimum terdapat 1 (satu) unit jamban untuk setiap 40
siswa pria, 1 (satu) unit jamban untuk setiap 30 siswa wanita
Minimum terdapat 1 (satu) unit jamban untuk setiap 40 siswa
Terdapat 1 (satu) jamban
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
- 135-
D. TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
I. TEKNIK PENSKORAN
Penilaian akhir akreditasi didasarkan hasil dari penilaian terhadap indikator
pemenuhan relatif (IPR) dan penilaian indikator kinerja hasil visitasi asesor
dengan menggunakan instrumen akreditasi. Skor IPR memiliki bobot sebesar
15%, sedangkan skor indikator kinerja sebesar 85%.
1. Penskoran Indikator Pemenuhan Relatif (IPR).
Indikator Pemenuhan Relatif (IPR) untuk jenjang SMK/MAK terdiri atas
10 (sepuluh) butir pernyataan di mana masing-masing butir memiliki
bobot yang sama. Setiap butir memiliki 4 (empat) pilihan jawaban yang
masing-masing memiliki skor 1, 2, 3, dan 4, sehingga skor maksimum IPR
untuk jenjang SMK/MAK sebesar 10 x 4 = 40. Skor IPR hasil perolehan
dari 10 (sepuluh) butir pernyataan dalam satuan 100 dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
10
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑃𝑅 = ∑
𝑖=1
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝐼𝑃𝑅 𝑘𝑒 − 𝑖
× 100
40
2. Penskoran Butir Kinerja dari Instrumen Akreditasi.
Instrumen akreditasi SMK/MAK terdiri atas 4 (empat) komponen yang
mencakup 35 (tiga puluh lima) butir inti dan 9 (sembilan) butir
kekhususan yang masing-masing memiliki 4 (empat) pilihan jawaban.
Setiap butir memiliki bobot yang sama. Jumlah butir dan bobot
komponen instrumen akreditasi SMK/MAK ditunjukkan pada Tabel C.1.
Tabel C.1 Jumlah Butir dan Bobot Komponen Instrumen Akreditasi
SMK/MAK
No.
1
2
3
4
Komponen
Nomor
Butir Inti
1-11
12-18
19-22
Mutu Lulusan
Proses Pembelajaran
Mutu Guru
Manajemen
23-35
Sekolah/Madrasah
Jumlah
Nomor Butir Jumlah
Bobot
Kekhususan
Butir
Komponen
36-37
13
35
38-39
9
29
40
5
18
41-44
17
18
44
100
Seluruh butir pernyataan dalam instrumen merupakan pernyataan
tertutup masing-masing dengan empat pilihan jawaban dengan skor 4, 3,
2, dan 1 (skor minimum=1 dan maksimum=4).
Jumlah skor maksimum untuk masing-masing komponen akreditasi
diperoleh dengan rumus:
𝐶𝑀𝑎𝑘𝑠 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 = 4 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
- 136-
Jumlah skor maksimum untuk masing-masing komponen akreditasi
SMK/MAK, disajikan pada Tabel C.2.
Tabel C.2 Jumlah Skor Maksimum Masing-masing Komponen
No
1
2
3
4
Komponen Akreditasi
Mutu Lulusan
Proses Pembelajaran
Mutu Guru
Manajemen
Sekolah/Madrasah
Skor Butir
Maksimum
4
4
4
Jumlah
Butir
13
9
5
Jumlah Skor
Maksimum
52
36
20
4
17
68
Langkah-langkah penghitungan skor akhir akreditasi sebagai berikut:
a. Lakukan penghitungan skor perolehan hasil visitasi untuk masingmasing komponen dengan rumus:
𝑘
𝐶𝑖 = ∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑘𝑒 − 𝑗 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖
𝑗=1
Catatan:
Ci = Jumlah skor perolehan komponen ke-i
k = banyaknya butir pada setiap komponen
b. Hitung skor komponen akreditasi dengan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖 =
𝐶𝑖
𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠
× 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖
c. Hitunglah skor total komponen dengan cara menjumlahkan seluruh
skor komponen akreditasi dari komponen mutu lulusan, proses
pembelajaran, mutu guru, dan manajemen sekolah/madrasah.
4
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 = ∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐾𝑒 − 𝑖
3. Nilai Akhir Akreditasi
𝑖=1
Nilai Akhir (NA) akreditasi dihitung berdasarkan skor IPR dan skor total
komponen sesuai dengan bobot masing-masing sehingga NA dihitung
dengan rumus:
𝑁𝐴 = (0,15 × 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑃𝑅) + (0,85 × 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛)
- 137-
II.
PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
Sekolah/madrasah memperoleh peringkat akreditasi sebagai berikut:
1. Peringkat akreditasi A (Unggul) jika sekolah/madrasah memperoleh
nilai akhir akreditasi sebesar 91 sampai dengan 100 (91< NA < 100).
2. Peringkat akreditasi B (Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai
akhir akreditasi sebesar 81 sampai dengan 90 (81 < NA < 90).
3. Peringkat akreditasi C (Cukup) jika sekolah/madrasah memperoleh
nilai akhir akreditasi sebesar 71 sampai dengan 80 (71 < NA < 80).
4. Tidak Terakreditasi (TT) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai
akhir akreditasi di bawah 71.
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
NADIEM ANWAR MAKARIM
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001
SALINAN
LAMPIRAN V
KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
NOMOR 209/P/2021
TENTANG
KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI
PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KRITERIA DAN PERANGKAT AKREDITASI
SEKOLAH LUAR BIASA/MADRASAH LUAR BIASA
A. BUTIR KINERJA INTI
I. MUTU LULUSAN
1.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin dalam berbagai situasi.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku disiplin yang membudaya
berdasarkan tata tertib sekolah/madrasah dan mendapat
pengakuan atas prestasi kedisiplinan.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib
sekolah/madrasah dan mendapat pengakuan atas prestasi
kedisiplinan.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib
sekolah/madrasah namun terbatas di sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan perilaku disiplin berdasarkan tata tertib
sekolah/madrasah namun terbatas di kelas.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Disiplin merupakan ketaatan dan kepatuhan terhadap tata tertib
(dalam bentuk disiplin waktu, berpakaian, dan kepatuhan
terhadap aturan) yang dipercaya merupakan indikator kewajiban
siswa kepada sekolah/madrasah.
2. Membudaya adalah terwujudnya tindakan yang menjadi
kebiasaan sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang
didasarkan pada nilai-nilai tertentu.
-2-
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 1.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Kedisiplinan waktu, dapat dilihat dari:
a. kedisiplinan kehadiran di sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan kehadiran di kelas; dan
c. kedisiplinan kehadiran dalam kegiatan
ekstrakurikuler di sekolah/madrasah.
Kedisiplinan berpakaian, dapat dilihat dari:
a. kedisiplinan siswa berpakaian seragam
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan siswa berpakaian olah raga;
c. kedisiplinan siswa berpakaian seragam lain
yang ditetapkan; dan
d. kedisiplinan siswa berpakaian praktik.
Kepatuhan terhadap tata tertib sekolah/madrasah,
dapat dilihat dari:
a. kepatuhan terhadap tata tertib di dalam
ruangan (kelas, laboratorium, bengkel,
workshop, perpustakaan, terapi, UKS, BK,
tempat ibadah, jamban, dan kantin);
b. kepatuhan terhadap tata tertib di luar ruangan
(lapangan olah raga, halaman, taman, tempat
parkir, kolam renang); dan
c. kepatuhan terhadap tata tertib lain yang
ditetapkan sekolah/madrasah (tidak membawa
HP, make-up, merokok).
2
3
Hasil
Observasi
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 1.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Kedisiplinan waktu,
dapat ditelaah dari:
a. kedisiplinan
kehadiran siswa di
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan
kehadiran siswa di
kelas; dan
c. kedisiplinan
kehadiran dalam
kegiatan
ekstrakurikuler di
sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
a. Tata tertib dan
penegakannya yang
mencakup hak,
kewajiban,
penghargaan, dan
sanksi (antara lain
sistem poin);
b. Buku piket yang berisi
keterlambatan siswa
dan ketidakhadiran
siswa di
sekolah/madrasah; dan
c. Catatan guru/wali kelas
dan tenaga
kependidikan yang
Hasil
Telaah
Doku
men
-3-
2
3
Kedisiplinan berpakaian,
dapat ditelaah dari:
a. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan siswa
berpakaian olah
raga;
c. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam
lain yang
ditetapkan; dan
d. kedisiplinan siswa
berpakaian praktik.
a.
b.
c.
Kepatuhan terhadap tata a.
tertib
sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. kepatuhan terhadap
tata tertib di dalam
b.
ruangan (kelas,
laboratorium,
bengkel, workshop,
perpustakaan,
terapi, UKS, BK,
tempat ibadah,
jamban, dan
kantin);
b. kepatuhan terhadap
tata tertib di luar
ruangan (lapangan
olah raga, halaman,
taman, tempat
parkir, kolam
renang); dan
c. kepatuhan terhadap
tata tertib lain yang
ditetapkan
sekolah/madrasah
(tidak membawa HP,
make-up, merokok).
memuat kedisiplinan
waktu siswa.
Tata tertib sekolah/
madrasah dan
penegakannya yang
mencakup hak,
kewajiban,
penghargaan, dan
sanksi (antara lain
sistem poin);
Buku piket yang
memuat catatan
ketidakdisiplinan siswa
berpakaian; dan
Catatan guru/wali kelas
dan tenaga
kependidikan yang
berisi ketidakdisiplinan
siswa berpakaian.
Buku piket yang
mencakup penegakan
tata tertib dan catatan
kepatuhan penegakan
sanksi siswa; dan
Catatan guru/wali kelas
dan tenaga
kependidikan yang berisi
ketidakpatuhan siswa
terhadap tata tertib
sekolah/madrasah.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 1.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Kedisiplinan waktu, dapat
digali dari:
Hasil Wawancara
Perwaki
Kepala/
lan
Wakil
Guru
Orang
Kepala
Tua
Tidak
diisi
Siswa
-4-
2
3
a. kedisiplinan kehadiran
siswa di sekolah/
madrasah;
b. kedisiplinan kehadiran
siswa di kelas; dan
c. kedisiplinan kehadiran
dalam kegiatan
ekstrakurikuler di
sekolah/madrasah.
Kedisiplinan berpakaian,
dapat digali dari:
a. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam
sekolah/madrasah;
b. kedisiplinan siswa
berpakaian olah raga;
c. kedisiplinan siswa
berpakaian seragam lain
yang ditetapkan; dan
d. kedisiplinan siswa
berpakaian praktik.
Kepatuhan terhadap tata
tertib sekolah/madrasah,
dapat digali dari:
a. kepatuhan terhadap tata
tertib di dalam ruangan
(kelas, laboratorium,
bengkel, workshop,
perpustakaan, terapi,
UKS, BK, tempat ibadah,
jamban, dan kantin);
b. kepatuhan terhadap tata
tertib di luar ruangan
(lapangan olah raga,
halaman, taman, tempat
parkir, kolam renang);
dan
c. kepatuhan terhadap tata
tertib lain yang
ditetapkan
sekolah/madrasah (tidak
membawa HP, make-up,
merokok).
Tidak
diisi
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui
observasi, telaah dokumen, dan wawancara, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-5-
2.
Siswa menunjukkan perilaku religius dalam aktivitas di sekolah/
madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku religius yang membudaya
sesuai ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan perilaku religius sesuai ajaran agama
dan kepercayaan yang dianutnya dalam kehidupan seharihari di sekolah/madrasah.
Siswa belum konsisten menunjukkan perilaku religius sesuai
ajaran agama dan kepercayaan yang dianutnya dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah/madrasah.
Siswa berperilaku religius karena mematuhi tata tertib
sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Perilaku religius adalah ketaatan/kepatuhan dalam menjalankan
ajaran agama/kepercayaan yang dianutnya, bersikap toleran, dan
menjaga kerukunan hidup antarpemeluk agama/kepercayaan.
2. Membudaya adalah terwujudnya kebiasaan sehari-hari secara
konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan pada nilai-nilai
tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 2.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Perilaku religius siswa, dapat dilihat dari:
a. kebiasaan berdoa pada setiap awal dan akhir
pembelajaran/ujian;
b. kebiasaan mengucapkan salam;
c. kepedulian sosial; dan
d. kepedulian lingkungan.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 2.2. Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Perilaku religius siswa,
dapat ditelaah dari:
a. kebiasaan berdoa
pada setiap awal dan
akhir
pembelajaran/ujian;
b. kebiasaan
mengucapkan salam;
Nama Dokumen
Laporan kegiatan
pembiasaan
perilaku religius
siswa yang
mencakup
agenda/jadwal dan
jenis kegiatan.
Hasil Telaah
Dokumen
-6-
2
c. kepedulian sosial; dan
d. kepedulian
lingkungan.
Sikap toleran dan
kerukunan hidup
antarpemeluk
agama/kepercayaan,
dapat ditelaah dari:
a. perilaku menghargai
dan menghormati hak
dan kewajiban;
b. perilaku saling
membantu dan
menolong;
c. perilaku menjaga
keharmonisan dan
perdamaian; dan
d. tidak memaksakan
kehendak untuk
memeluk agama
tertentu.
Catatan guru
tentang sikap
toleran dan
kerukunan hidup
antarpemeluk
agama/
kepercayaan.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 2.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Perilaku religius siswa, dapat
digali dari:
a. kebiasaan berdoa pada setiap
awal dan akhir
pembelajaran/ujian;
b. kebiasaan mengucapkan
salam;
c. kepedulian sosial; dan
d. kepedulian lingkungan.
Partisipasi siswa dalam kegiatan
ibadah, dapat digali dari:
a. pelaksanaan ibadah Agama
Islam;
b. pelaksanaan ibadah Agama
Kristen Katolik;
c. pelaksanaan ibadah Agama
Kristen Protestan;
d. pelaksanaan ibadah Agama
Hindu;
e. pelaksanaan ibadah Agama
Buddha;
f. pelaksanaan ibadah Agama
Konghucu; dan
g. pelaksanaan ibadah
penghayat kepercayaan.
Hasil Wawancara
Guru
Siswa
-7-
3
Sikap toleran dan kerukunan
hidup antarpemeluk
agama/kepercayaan, dapat
digali dari:
a. perilaku menghargai dan
menghormati hak dan
kewajiban;
b. perilaku saling membantu
dan menolong;
c. perilaku menjaga
keharmonisan dan
perdamaian; dan
d. perilaku tidak memaksakan
kehendak untuk memeluk
agama tertentu.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui
observasi, telaah dokumen, dan wawancara, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
3.
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung jawab dalam
aktivitas di sekolah/madrasah
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung
jawab yang membudaya dalam aktivitas sehari-hari di
sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan perilaku tangguh dan bertanggung
jawab dalam pembelajaran di kelas.
Siswa belum konsisten menunjukkan perilaku tangguh dan
bertanggung jawab dalam pembelajaran di kelas.
Siswa belum menunjukkan perilaku tangguh dan
bertanggung jawab.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Tangguh adalah sikap kuat pendirian, tidak mudah dikalahkan,
tabah, dan tahan (kukuh).
2. Bertanggung jawab adalah sikap menanggung segala sesuatu dari
bagian risiko pekerjaan sebagai perwujudan kesadaran akan
kewajiban.
-8-
3. Membudaya adalah terwujudnya kebiasaan sehari-hari secara
konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan pada nilai-nilai
tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumentasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 3.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah
dan Indikator
1
Perilaku tangguh, dapat
ditelaah dari:
a. pengerjaan tugas
selalu tepat waktu;
b. belajar dengan
penuh semangat;
dan
c. tidak mudah
menyerah/putus
asa.
2
Perilaku bertanggung
jawab dalam
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
a. pelaksanaan
pekerjaan tanpa
disuruh; dan
b. pelaporan setiap
pekerjaan yang
dilakukan.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
a. Portofolio tugas
dalam
pembelajaran yang
mencakup materi
dan nilai yang
diperoleh siswa;
dan
b. Laporan
pelaksanaan
kegiatan ekstra
kurikuler yang
mencakup jenis
kegiatan,
partisipasi siswa,
dan dokumentasi
kegiatan.
a. Portofolio tugas
dalam pembelajaran
yang mencakup
materi dan nilai
yang diperoleh
siswa; dan
b. Laporan
pelaksanaan
kegiatan ekstra
kurikuler yang
mencakup jenis
kegiatan, partisipasi
siswa, dan
dokumentasi
kegiatan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 3.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Perilaku tangguh, dapat
digali dari:
a. pengerjaan tugas selalu
tepat waktu;
Hasil Wawancara
Kepala/
Guru
Siswa
Wakil Kepala
-9-
2
b. belajar dengan penuh
semangat; dan
c. tidak mudah
menyerah/putus asa.
Perilaku bertanggung
jawab dalam pembelajaran,
dapat digali dari:
a. pelaksanaan pekerjaan
tanpa disuruh; dan
b. pelaporan setiap
pekerjaan yang
dilakukan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
4.
Siswa terbebas dari perundungan (bully) di sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa membudayakan praktik bebas dari perundungan dan
berperan aktif dalam program pencegahan perundungan di
sekolah/madrasah.
Siswa bebas dari praktik perundungan di sekolah/madrasah.
Siswa melakukan/mengalami perundungan meskipun
sekolah/madrasah telah melakukan upaya pencegahan.
Siswa melakukan/mengalami perundungan namun
sekolah/madrasah tidak melakukan upaya pencegahan.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Perundungan (bully) adalah tindakan menyakiti atau membuat
orang lain tidak nyaman, baik dalam bentuk kekerasan verbal,
sosial, fisik, seksual, atau daring (cyber bullying); seperti
mengolok-olok, mengucilkan, menyebarkan gosip, mengancam,
mendorong, memukul, menendang, menjambak, mencuri atau
merusak barang milik korban, postingan pesan menghina,
membagikan
foto/video
memalukan,
pelecehan
seksual.
Tindakan perundungan dapat dilakukan oleh sekelompok orang
atau perorangan yang merasa lebih kuat secara fisik dan mental
daripada korban.
2. Membudayakan adalah melakukan sesuatu sebagai kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
-10-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 4.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah
dan Indikator
Perundungan yang
dilakukan/dialami
siswa, dapat ditelaah
dari praktik
perundungan fisik,
verbal, sosial, seksual,
atau dunia maya.
Pencegahan
perundungan, dapat
ditelaah dari kegiatan
pencegahan
perundungan fisik,
verbal, sosial, seksual,
atau dunia maya.
Hasil Telaah
Dokumen
Nama Dokumen
Catatan guru/wali
kelas yang mencakup
jenis perundungan
yang terjadi, bentuk
pembinaan yang
diberikan, dan jenis
sanksi yang diberikan.
a. Laporan kegiatan
pencegahan
perundungan yang
mencakup agenda,
panduan, dan
partisipasi siswa;
dan
b. Media afirmasi
dalam bentuk
poster/banner/spa
nduk/ leaflet.
2. Pengisian Angket:
Pilih beberapa perwakilan siswa per tingkatan secara acak untuk
mengisi angket. Sebelum mengisi angket, jelaskan secara singkat
apa yang dimaksud dengan perundungan (bully) dan contohcontohnya. Selanjutnya, mereka diminta untuk mengisi angket
tanpa menuliskan identitas mereka di lembar jawaban.
Tabel Kerja 4.2 Pengumpulan Data Angket
No
1
2
3
Pertanyaan
Apakah kamu
pernah mendapat
penjelasan tentang
bully (seperti
mengejek,
menghina,
memalak, atau
pelecehan seksual)
dari sekolah/
madrasah?
Pernahkah kamu
dilatih atau diberi
tahu bagaimana
cara menghindari
bully?
Pernahkah kamu
di-bully di
sekolah/
madrasah?
Pilih jawaban
yang sesuai
Skor
Ya Tidak
Ya=1; Tidak=0
Ya Tidak
Ya=1; Tidak=0
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Jumlah
-11-
4
5
6
7
8
Pernahkah kamu
mem-bully
seseorang di
sekolah/madrasah
mu?
Pernahkah kamu
di-bully melalui
media sosial (FB,
twitter, Instagram,
tik tok, dll)?
Pernahkah kamu
mem-bully melalui
media sosial (FB,
twitter, Instagram,
tik tok, dll)?
Kalau kamu
menyaksikan
temanmu
mengalami
tindakan bully,
apakah kamu
berani
menolongnya?
Kalau kamu dibully, misalnya
diejek, dilecehkan,
dipaksa memberi
uang, atau
disakiti, apa yang
kamu lakukan?
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=0; Tidak=1
Ya Tidak
Ya=1; Tidak=0
Tidak
peduli/
menghindar
Melaporkan/
melawan
Tidak peduli/
menghindar=0
; Melaporkan/
melawan=1
Total
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 4.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Pencegahan perundungan di
sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. jenis kegiatan; dan
b. partisipasi siswa.
Jenis perundungan yang
dilakukan atau dialami
siswa, dapat digali dari:
perundungan fisik, verbal,
sosial, seksual, atau dunia
maya.
Penanganan perundungan
di sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. bentuk pembinaan; dan
b. jenis sanksi.
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
-12-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
5.
Siswa menunjukkan keterampilan berkomunikasi sesuai
karakteristik keterampilan abad ke-21
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa telah menunjukkan budaya berkomunikasi yang efektif
dan beretika secara lisan dan tulisan melalui berbagai media
yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi
(TIK) di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan beretika secara lisan dan tulisan melalui berbagai
media yang memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan beretika secara lisan dan tulisan dengan media
tertentu di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkomunikasi yang
efektif dan beretika secara lisan dan tulisan dengan media
tertentu di dalam sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Berkomunikasi efektif adalah kemampuan seseorang dalam
menyampaikan dan menerima ide, pikiran, pengetahuan,
dan/atau informasi baik secara lisan, tulisan, maupun isyarat
sehingga tujuan komunikasi tercapai.
2. Berkomunikasi yang beretika adalah komunikasi lisan dan tulis
sesuai tatakrama dan kesantunan dalam berbahasa.
3. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
-13-
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 5.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Keterampilan berkomunikasi yang efektif dan
beretika secara lisan dalam pembelajaran yang
ditunjukkan dengan hasil karya, dapat dilihat dari:
a. keterampilan bertanya dan menjawab;
b. keterampilan mengemukakan pendapat;
c. keterampilan melakukan presentasi; dan
d. keterampilan memanfaatkan TIK (multimedia).
Keterampilan berkomunikasi yang efektif dan
beretika secara tertulis dalam pembelajaran yang
ditunjukkan dengan hasil karya, dapat dilihat dari:
a. keterampilan membuat kalimat efektif;
b. keterampilan membuat paragraf efektif;
c. keterampilan membuat karya tulis; dan
d. keterampilan membuat tulisan di media
elektronik/cetak.
2
Hasil
Observasi
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 5.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterampilan
berkomunikasi yang efektif
dan beretika secara lisan
dalam pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler,
dapat ditelaah dari:
a. keterampilan bertanya
dan menjawab;
b. keterampilan
mengemukakan
pendapat;
c. keterampilan
melakukan presentasi;
dan
d. keterampilan
memanfaatkan TIK
(multimedia).
Keterampilan
berkomunikasi yang efektif
dan beretika secara tertulis
dalam pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler,
dapat ditelaah dari:
a. keterampilan membuat
kalimat efektif;
b. keterampilan membuat
paragraf efektif;
Nama Dokumen
a. Portofolio/tugas
yang mencakup
tugas melalui media
daring, media
luring, dan Nilai
yang diperoleh
siswa; dan
b. Laporan hasil karya
dan prestasi terkait
keterampilan
berkomunikasi yang
efektif secara lisan.
a. Portofolio/tugas
yang mencakup
tugas melalui media
daring, media uring,
dan nilai yang
diperoleh siswa; dan
b. Laporan hasil karya
dan prestasi terkait
keterampilan
berkomunikasi yang
Hasil
Telaah
Dokumen
-14-
c. keterampilan membuat
karya tulis; dan
d. keterampilan membuat
tulisan di media
elektronik/cetak.
efektif secara
tertulis.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 5.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil
Guru
Siswa
Kepala
Keterampilan berkomunikasi
yang efektif secara lisan dalam
pembelajaran dan kegiatan
ekstrakurikuler, dapat digali
dari:
a. keterampilan bertanya dan
menjawab;
b. keterampilan
mengemukakan pendapat;
c. keterampilan melakukan
presentasi; dan
d. keterampilan memanfaatkan
TIK.
Keterampilan berkomunikasi
yang efektif secara tertulis
dalam pembelajaran dan
kegiatan ekstrakurikuler, dapat
digali dari:
a. keterampilan membuat
kalimat efektif;
b. keterampilan membuat
paragraf efektif;
c. keterampilan membuat
karya tulis; dan
d. keterampilan membuat
tulisan di media
elektronik/cetak.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-15-
6.
Siswa menunjukkan keterampilan berkolaborasi sesuai
karakteristik keterampilan abad ke-21
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa telah menunjukkan budaya berkolaborasi yang
terprogram dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler serta penggunaan sumber daya belajar.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkolaborasi
dengan dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler serta penggunaan sumber daya belajar.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkolaborasi
dengan dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler secara terbatas.
Siswa telah menunjukkan keterampilan berkolaborasi
dengan dengan guru, tenaga kependidikan, atau siswa
lainnya dalam bentuk kegiatan pembelajaran secara terbatas.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kolaborasi adalah kemampuan siswa dalam bekerja sama dengan
orang lain untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan dan
disepakati.
2. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
3. Keterampilan siswa dalam kolaborasi dinilai dari kualitas dan
keterlibatan siswa dalam kegiatan-kegiatan yang membutuhkan
kerja sama dengan guru, tenaga kependidikan, atau antar siswa,
di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 6.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Kegiatan pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. kerja sama siswa dalam diskusi dan mengerjakan
tugas dalam kelompok; dan
b. kerja sama siswa dalam presentasi kelompok
Hasil
Observasi
-16-
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 6.2. Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
3
Aspek yang Ditelaah
dan Indikator
Kegiatan pembelajaran,
dapat ditelaah dari
kemampuan siswa
berkolaborasi.
Kegiatan
ekstrakurikuler, dapat
ditelaah dari:
a. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler; dan
b. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam kegiatan
OSIS.
Kegiatan bersama di
luar sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam mengikuti
kegiatan bersama
sekolah/madrasah
lain; dan
b. partisipasi
kolaborasi siswa
dalam mengikuti
kegiatan bersama
yang
diselenggarakan oleh
lembaga non
sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
Hasil Telaah
Dokumen
Catatan penilaian sikap
kolaborasi/kerja sama.
Laporan kegiatan yang
berisi partisipasi
kolaborasi siswa dalam
kegiatan
ekstrakurikuler dan
OSIS.
Laporan kegiatan
bersama di luar
sekolah/madrasah
yang mencakup jumlah
dan jenis kegiatan serta
data keterlibatan siswa.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara untuk mendapatkan informasi terkait
keterampilan kolaborasi.
Tabel Kerja 6.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kegiatan pembelajaran, dapat
digali dari:
a. kerja sama siswa dalam
diskusi dan mengerjakan
tugas dalam kelompok
b. kerja sama siswa dalam
presentasi kelompok; dan
Hasil Wawancara
Kepala/
Guru
Wakil Kepala
Siswa
-17-
2
3
c. kerja sama siswa dalam
berbagi sumber daya
belajar.
Kegiatan ekstrakurikuler, dapat
digali dari:
a. partisipasi kolaborasi siswa
dalam kegiatan
ekstrakurikuler;
b. partisipasi kolaborasi siswa
dalam kegiatan OSIS; dan
c. jenis kegiatan
ekstrakurikuler.
Kegiatan bersama di luar
sekolah/madrasah, dapat digali
dari:
a. partisipasi kolaborasi siswa
dalam mengikuti kegiatan
bersama sekolah/madrasah
lain; dan
b. partisipasi kolaborasi siswa
dalam mengikuti kegiatan
bersama yang
diselenggarakan oleh lembaga
non sekolah/madrasah.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
7.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan pemecahan
masalah sesuai karakteristik abad ke-21.
LEVEL
4
3
2
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan budaya berpikir kritis dan pemecahan
masalah secara konsisten dan sistematis yang ditunjukkan
melalui proses pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan
maupun tulisan.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun
tulisan.
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa baik lisan maupun
tulisan yang dilakukan secara terbatas.
-18-
Siswa menunjukkan keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah yang ditunjukkan melalui proses
pembelajaran dan hasil karya siswa secara lisan.
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Berpikir kritis dan pemecahan masalah adalah kemampuan
menggunakan pengetahuan untuk mengidentifikasi masalah,
mengumpulkan informasi yang relevan, memikirkan alternatif
solusi, dan membuat kesimpulan.
2. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 7.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah
dalam proses pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. keterampilan siswa dalam mengidentifikasi masalah;
b. keterampilan siswa dalam menganalisis masalah; dan
c. keterampilan siswa dalam memecahkan masalah
secara kreatif.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 7.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan
masalah dalam proses
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
dalam
mengidentifikasi
masalah;
b. keterampilan siswa
dalam menganalisis
masalah; dan
c. keterampilan siswa
dalam memecahkan
masalah secara
kreatif.
Hasil karya siswa terkait
keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan
Nama Dokumen
Portofolio/tugas
dalam proses
pembelajaran dan
nilai yang diperoleh
siswa.
Hasil karya dan
prestasi siswa yang
menunjukkan
Hasil Telaah
Dokumen
-19-
masalah secara lisan
maupun tulisan, dapat
ditelaah dari:
a. hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan dalam
mengidentifikasi
masalah;
b. hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan dalam
menganalisis
masalah; dan
c. hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan dalam
memecahkan masalah
secara kreatif.
keterampilan berpikir
kritis dan pemecahan
masalah secara lisan
maupun tulisan.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 7.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
1
Keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah dalam proses
pembelajaran, dapat digali dari:
a. keterampilan siswa dalam
mengidentifikasi masalah;
b. keterampilan siswa dalam menganalisis
masalah; dan
c. keterampilan siswa dalam memecahkan
masalah secara kreatif.
Hasil karya dan prestasi siswa terkait
keterampilan berpikir kritis dan
pemecahan masalah secara lisan maupun
tulisan, dapat digali dari:
a. hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan dalam mengidentifikasi
masalah;
b. hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan dalam menganalisis
masalah; dan
c. hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan dalam memecahkan
masalah secara kreatif.
2
Guru
Siswa
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui observasi,
telaah dokumen, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai berikut::
(Minimal 50 kata)
-20-
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir ini
berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
8.
Siswa menunjukkan keterampilan kreativitas dan inovasi sesuai
karakteristik keterampilan abad ke-21.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan budaya kreatif dan inovatif secara
konsisten yang ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan
hasil karya siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau
karya lainnya melalui kegiatan pembelajaran dan
ekstrakurikuler di dalam dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya
siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya
melalui kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler di dalam
dan di luar sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya
siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya
melalui kegiatan pembelajaran dan ekstrakurikuler di dalam
sekolah/madrasah.
Siswa menunjukkan keterampilan kreatif dan inovatif yang
ditunjukkan melalui proses pembelajaran dan hasil karya
siswa dalam bentuk lisan, tulisan, dan/atau karya lainnya
dalam pembelajaran di kelas.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kreatif adalah keterampilan untuk menemukan gagasan atau
konsep baru atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang
sudah ada.
2. Inovatif adalah keterampilan untuk mewujudkan suatu kreativitas
dalam bentuk produk baru.
3. Budaya adalah suatu tindakan yang sudah menjadi kebiasaan
sehari-hari secara konsisten dan berkelanjutan yang didasarkan
pada nilai-nilai tertentu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 8.1 Pengumpulan Data Observasi
No
1
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Keterampilan yang menunjukkan kreativitas dan
inovasi melalui proses pembelajaran, dapat dilihat
dari:
a. keterampilan siswa menemukan gagasan atau
konsep baru;
Hasil
Observasi
-21-
2
b. keterampilan siswa menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide untuk meningkatkan
kreativitas dan inovasi;
c. keterampilan siswa mengembangkan gagasan
dan konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan gagasan dan
konsep baru.
Hasil karya siswa yang menunjukkan keterampilan
kreatif dan inovatif melalui proses pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. keterampilan siswa menemukan gagasan atau
konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide untuk meningkatkan
kreativitas dan inovasi;
c. keterampilan siswa mengembangkan gagasan
dan konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan gagasan dan
konsep baru.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 8.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterampilan yang
menunjukkan kreativitas
dan inovasi melalui
proses pembelajaran,
dapat ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
menemukan gagasan
atau konsep baru;
b. keterampilan siswa
menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide
untuk meningkatkan
kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan
gagasan dan konsep
yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa
menerapkan gagasan
dan konsep baru.
Hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan kreatif dan
inovatif dalam bentuk
lisan, tulisan, dan bentuk
lainnya melalui proses
pembelajaran, dapat
ditelaah dari:
Nama Dokumen
Portofolio tugas
pembelajaran yang
mencakup materi
tentang pengembangan
kreativitas dan inovasi,
serta nilai yang
diperoleh siswa.
Laporan pelaksanaan
kegiatan terkait
keterampilan kreatif
dan inovatif yang
mencakup jenis
kegiatan, data
partisipasi siswa, data
karya dan prestasi, dan
dokumentasi kegiatan.
Hasil
Telaah
Dokumen
-22-
3
a. keterampilan siswa
menemukan gagasan
atau konsep baru;
b. keterampilan siswa
menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide
untuk meningkatkan
kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan
gagasan dan konsep
yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa
menerapkan gagasan
dan konsep baru.
Hasil karya siswa yang
menunjukkan
keterampilan kreatif dan
inovatif dalam bentuk
lisan, tulisan, dan bentuk
lainnya dalam kegiatan
ekstrakurikuler, dapat
ditelaah dari:
a. keterampilan siswa
menemukan gagasan
atau konsep baru;
b. keterampilan siswa
menganalisis dan
mengevaluasi ide-ide
untuk meningkatkan
kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan
gagasan dan konsep
yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa
menerapkan gagasan
dan konsep baru.
Laporan pelaksanaan
kegiatan terkait
keterampilan kreatif
dan inovatif yang
mencakup jenis
kegiatan, data
partisipasi siswa, data
karya dan prestasi, dan
dokumentasi kegiatan.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 8.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Keterampilan yang menunjukkan
kreativitas dan inovasi melalui proses
pembelajaran, dapat digali dari:
a. keterampilan siswa menemukan
gagasan atau konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis
dan mengevaluasi ide-ide untuk
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Siswa
-23-
2
meningkatkan kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan gagasan dan
konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan
gagasan dan konsep baru.
Hasil karya siswa yang menunjukkan
keterampilan kreatif dan inovatif
melalui proses pembelajaran, dapat
digali dari:
a. Keterampilan siswa menemukan
gagasan atau konsep baru;
b. keterampilan siswa menganalisis
dan mengevaluasi ide-ide untuk
meningkatkan kreativitas dan
inovasi;
c. keterampilan siswa
mengembangkan gagasan dan
konsep yang sudah ada; dan
d. keterampilan siswa menerapkan
gagasan dan konsep baru.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
9.
Siswa menunjukkan kemampuan mengekspresikan diri dan
berkreasi dalam kegiatan pengembangan minat dan bakat.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Siswa berpartisipasi dan berprestasi dalam berbagai kegiatan
pengembangan minat dan bakat yang dibuktikan dengan
perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal,
nasional maupun internasional.
Siswa berpartisipasi dan berprestasi dalam berbagai kegiatan
pengembangan minat dan bakat yang dibuktikan dengan
perolehan berbagai prestasi/penghargaan tingkat lokal.
Siswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan
minat dan bakat di tingkat lokal.
Siswa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan pengembangan
minat dan bakat di tingkat sekolah/madrasah.
-24-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kegiatan pengembangan minat dan bakat merupakan kegiatan
ekstrakurikuler yang dikembangkan oleh sekolah/madrasah
seperti Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR), kerohanian,
olahraga, seni dan budaya, Kelompok Ilmiah Remaja (KIR), dan
lain sebagainya. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih
kemampuan ekspresi diri dan berkreasi melalui pengembangan
diri sesuai minat dan bakat.
2. Kegiatan terprogram adalah kegiatan yang dilaksanakan sesuai
kalender pendidikan/jadwal yang telah ditetapkan dan
melibatkan seluruh warga sekolah/madrasah.
3. Prestasi/penghargaan tingkat lokal adalah prestasi/ penghargaan
yang diraih di tingkat kecamatan (SD/MI), kabupaten/kota
(SMP/MTs), dan/atau provinsi (SMA/MA/ SMK/MAK/SLB).
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 9.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Partisipasi siswa dalam
kegiatan lomba yang
terkait dengan
pengembangan minat
dan bakat, dapat
ditelaah dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/
Pramuka/PMR;
d. bidang
ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
Prestasi/penghargaan
dalam kegiatan
pengembangan minat
dan bakat (tingkat lokal,
nasional, dan
internasional), dapat
ditelaah dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/
Pramuka/PMR;
d. bidang
ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
Nama Dokumen
Laporan daring/luring
tentang partisipasi
siswa dalam kegiatan
lomba yang terkait
dengan pengembangan
minat dan bakat, serta
tautan media sosial.
Laporan daring/luring
tentang
prestasi/penghargaan
dalam kegiatan
pengembangan minat
dan bakat, serta tautan
media sosial.
Hasil
Telaah
Dokumen
-25-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 9.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Kesiswaan
Guru
Siswa
Partisipasi siswa dalam kegiatan
lomba yang terkait dengan
pengembangan minat dan bakat,
dapat digali dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/pramuka/PM
R;
d. bidang ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
Prestasi/penghargaan dalam
kegiatan pengembangan minat
dan bakat (tingkat lokal,
nasional, dan internasional),
dapat digali dari:
a. bidang olahraga;
b. bidang kesenian;
c. bidang
keorganisasian/pramuka/PMR;
d. bidang ilmiah/inovasi/KIR;
dan
e. bidang kerohanian.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-26-
10. Siswa menunjukkan peningkatan prestasi belajar.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang meningkat secara konsisten dalam 3
(tiga) tahun terakhir dan berdampak pada persepsi positif
masyarakat terhadap sekolah/madrasah.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang meningkat dalam 3 (tiga) tahun
terakhir.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang fluktuatif (naik-turun) dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Siswa memiliki rata-rata nilai ujian sekolah/madrasah dan
rapor kelas akhir yang tidak meningkat dalam 3 (tiga) tahun
terakhir.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 10.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nilai ujian
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari:
a. daftar nilai ujian 3 (tiga)
tahun terakhir;
b. rata-rata nilai ujian 3
(tiga) tahun terakhir; dan
c. grafik nilai ujian
sekolah/madrasah 3 (tiga)
tahun terakhir.
Nilai rapor kelas akhir, dapat
ditelaah dari:
a. daftar nilai rapor kelas
akhir 3 (tiga) tahun
terakhir; dan
b. rata-rata nilai rapor kelas
akhir 3 (tiga) tahun
terakhir.
Nama Dokumen
Data nilai ujian
sekolah/madrasah
dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Leger nilai kelas
akhir dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Hasil
Telaah
Dokumen
-27-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 10.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
Aspek yang Diwawancara
No
dan Indikator
1
2
3
Nilai ujian
sekolah/madrasah dalam
3 (tiga) tahun terakhir,
dapat digali dari:
a. rata-rata nilai ujian
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir;
b. upaya siswa untuk
meningkatkan prestasi
akademiknya; dan
c. kendala siswa dalam
meningkatkan prestasi
akademiknya.
Nilai rapor kelas akhir
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir, dapat digali dari:
a. rata-rata nilai rapor
kelas akhir 3(tiga)
tahun terakhir;
b. upaya siswa untuk
meningkatkan prestasi
akademiknya; dan
c. kendala siswa dalam
meningkatkan prestasi
akademiknya.
Persepsi masyarakat
terhadap
sekolah/madrasah terkait
nilai siswa dalam 3 (tiga)
tahun terakhir, dapat
digali dari:
a. nilai ujian
sekolah/madrasah
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir; dan
b. nilai rapor kelas akhir
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir.
Kepala
/ Wakil
Kepala
Perwakilan
Guru Siswa Orang Tua
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tid
ak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
-28-
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
11. Pemangku kepentingan (stakeholders) puas terhadap mutu lulusan
sekolah/madrasah.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
Pemangku kepentingan menyatakan sangat puas terhadap
mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
Pemangku kepentingan menyatakan puas terhadap mutu
lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan, dan
keterampilan mereka.
Pemangku kepentingan menyatakan kurang puas terhadap
mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
Pemangku kepentingan menyatakan tidak puas terhadap
mutu lulusan sekolah/madrasah terkait sikap, pengetahuan,
dan keterampilan mereka.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kepuasan pemangku kepentingan adalah terpenuhinya atau tidak
terpenuhinya kebutuhan, keinginan, dan harapan pemangku
kepentingan sekolah/madrasah.
2. Pemangku kepentingan terdiri atas lembaga pengguna lulusan:
a. Perwakilan orang tua siswa/komite sekolah/madrasah;
b. Sekolah/madrasah yang menerima lulusan;
c. Dunia kerja; dan
d. Perguruan Tinggi.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 11.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Kepuasan terhadap sikap
lulusan, dapat ditelaah dari:
a. sikap religiusitas;
b. sikap kejujuran;
c. sikap tanggung jawab; dan
d. kedisiplinan.
Kepuasan terhadap
pengetahuan lulusan, dapat
ditelaah dari:
a. bidang ilmu pengetahuan;
b. bidang teknologi;
Nama Dokumen
Laporan hasil
tracer study
tentang kepuasan
pemangku
kepentingan.
Laporan hasil
tracer study
tentang kepuasan
pemangku
kepentingan.
Hasil
Telaah
Dokumen
-29-
3
c. bidang seni; dan
d. bidang budaya.
Kepuasan terhadap
keterampilan lulusan, dapat
ditelaah dari:
a. kreativitas;
b. produktivitas;
c. komunikasi; dan
d. kolaborasi.
Laporan hasil
tracer study
tentang kepuasan
pemangku
kepentingan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 11.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
Kepuasan terhadap sikap
lulusan, dapat digali dari:
a. religiusitas;
b. kejujuran;
c. kedisiplinan; dan
d. tanggung jawab.
Kepuasan terhadap
pengetahuan lulusan, dapat
digali dari:
a. ilmu pengetahuan;
b. teknologi;
c. seni; dan
d. budaya.
Kepuasan terhadap
keterampilan lulusan, dapat
digali dari:
a. kreativitas;
b. produktivitas;
c. komunikasi; dan
d. kolaborasi.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-30-
II. PROSES PEMBELAJARAN
12. Proses pembelajaran berlangsung secara aktif dengan melibatkan
seluruh siswa dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi sehingga terjadi proses pembelajaran yang efektif sesuai
dengan tujuan pembelajaran pada satuan Pendidikan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi, praktik,
atau menggunakan media), melibatkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi, dilaksanakan melalui pengalaman
yang konkret, dan menyajikan materi yang lebih bermakna
bagi kehidupan siswa serta berdampak pada pemecahan
masalah kehidupan sehari-hari.
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi, praktik,
atau menggunakan media), dilaksanakan melalui
pengalaman yang konkret, dan menyajikan materi yang
lebih bermakna bagi kehidupan siswa.
Dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk
belajar secara aktif (membaca, bertanya, berdiskusi, praktik,
atau menggunakan media).
Dalam pembelajaran guru lebih banyak menjelaskan dan
siswa memperhatikan serta mengerjakan tugas yang
diberikan saja.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pembelajaran efektif adalah pembelajaran yang berhasil mencapai
tujuan (kompetensi) yang telah ditetapkan, baik pada aspek sikap,
pengetahuan
maupun
keterampilan,
yang
indikator
keberhasilannya dapat dilihat dari hasil penilaian.
2. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang berpusat pada
siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student center) yang
ditandai dengan adanya partisipasi siswa yang aktif dan
konstruktif dalam pembelajaran misalnya kegiatan membaca,
bertanya, diskusi, praktik, menggunakan dll.
3. Kemampuan berpikir tingkat tinggi (HOTS) adalah kemampuan
untuk menyelesaikan suatu masalah, yang melibatkan
keterampilan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif dan
kemampuan
berargumen
serta
kemampuan
mengambil
keputusan terhadap sesuatu hal.
4. Keterampilan
menganalisis
adalah
keterampilan
untuk
memahami sebuah konsep dengan cara menguraikan atau
merinci konsep tersebut ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil
dan terperinci serta menunjukkan hubungan antar bagian-bagian
dari konsep tersebut
5. Keterampilan menyintesis adalah keterampilan menggabungkan
bagian-bagian menjadi sebuah bentukan atau susunan yang baru
sehingga dapat menciptakan ide-ide baru yang dinyatakan secara
eksplisit
-31-
6. Pengalaman konkret artinya kegiatan pembelajaran dilakukan
melalui kegiatan/pengalaman langsung oleh siswa baik berupa
simulasi maupun praktik langsung,
7. Materi yang bermakna adalah materi yang dipelajari di kelas
memiliki hubungan atau manfaat bagi kehidupan siswa,
8. Berdampak terhadap pemecahan kehidupan sehari-hari artinya
kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas mampu
memberi solusi terhadap permasalahan yang ada dalam
kehidupan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 12.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pelibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
bertanya;
b. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
menjawab;
c. pemberian kesempatan kepada siswa
mengerjakan tugas/membaca/diskusi; dan
d. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
mengomunikasikan hasil/gagasan.
Pelaksanaan pembelajaran melalui pengalaman
konkret, dapat dilihat dari:
a. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
melakukan praktik;
b. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
melakukan simulasi; dan
c. pemberian kesempatan kepada untuk
menggunakan media pembelajaran.
Penyajian materi yang bermakna, dapat dilihat
dari:
a. keterkaitan materi yang dipelajari dengan
kehidupan siswa;
b. pemberian contoh-contoh yang membuat
siswa lebih paham terhadap materi yang
dipelajari; dan
c. penjelasan manfaat dari materi yang dipelajari
untuk kehidupan.
2
3
Hasil
Observasi
-32-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 12.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No.
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pelibatan siswa secara aktif
dalam pembelajaran, dapat
digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
bertanya;
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menjawab;
c. pemberian kesempatan
kepada siswa mengerjakan
tugas/membaca/diskusi;
dan
d. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
mengomunikasikan
hasil/gagasan.
Pengembangan keterampilan
berpikir tingkat tinggi, dapat
digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menganalisis
(menguraikan suatu
masalah);
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menyintesis
(menyimpulkan beberapa
informasi );
c. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
menilai (memberikan
evaluasi ); dan
d. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
membuat karya/produk.
Pelaksanaan pembelajaran
melalui pengalaman konkret,
dapat digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
melakukan praktik;
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk
melakukan simulasi; dan
c. pemberian kesempatan
kepada untuk
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Siswa
-33-
4
5
menggunakan media
pembelajaran.
Penyajian materi yang
bermakna, dapat dilihat dari:
a. keterkaitan materi yang
dipelajari dengan kehidupan
siswa;
b. pemberian contoh-contoh
yang membuat siswa lebih
paham terhadap materi
yang dipelajari; dan
c. penjelasan manfaat dari
materi yang dipelajari untuk
kehidupan.
Dampak strategi pembelajaran
terhadap pemecahan masalah
dalam kehidupan sehari-hari,
dapat digali dari:
a. kemajuan kognitif siswa;
b. sikap siswa;
c. keterampilan siswa;
d. kebiasaan siswa untuk
bertanya/ berdiskusi; dan
e. kemampuan siswa
memecahkan masalah
dalam kehidupan seharisehari.
Tidak
diisi
3. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 12.3 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Melibatkan siswa secara
aktif dalam pembelajaran,
dapat ditelaah dari:
a. metode pembelajaran
yang mendorong siswa
aktif;
b. tugas-tugas yang
bervariasi dan
menantang; dan
c. media pembelajaran
yang bervariasi.
Melaksanakan
pembelajaran melalui
pengalaman konkret,
dapat ditelaah dari:
a. instruksi siswa untuk
aktif mengerjakan
tugas;
b. instruksi siswa untuk
aktif melakukan
praktik/simulasi; dan
c. catatan hasil penilaian
kerja siswa.
Nama Dokumen
Rencana Pembelajaran
Pembelajaran (RPP)
[Telaah RPP dilakukan
ketika asesor
melakukan observasi]
Lembar
Praktikum/Lembar
Praktik/Lembar Kerja
Siswa
Hasil
Telaah
Dokumen
-34-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
13. Penilaian proses dan hasil belajar digunakan sebagai dasar untuk
perbaikan dan dilaksanakan secara sistemis.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran secara sistemis dan
berkesinambungan yang berdampak pada perbaikan proses
pembelajaran dan hasil belajar siswa.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar dengan
menggunakan berbagai teknik penilaian untuk mengetahui
pencapaian tujuan pembelajaran secara berkesinambungan.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar sesuai
tujuan pembelajaran namun belum digunakan untuk
perbaikan pembelajaran.
Guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar tanpa
memperhatikan tujuan pembelajaran.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Penilaian pembelajaran adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru
untuk mengetahui tingkat keberhasilan (keefektifan) dari suatu
kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, dengan
menggunakan metode dan instrumen yang tepat. Penilaian
pembelajaran dapat dilakukan pada dua sisi yaitu penilaian
proses dan penilaian hasil.
2. Penilaian proses adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengetahui apakah proses pembelajaran yang telah dilaksanakan
berlangsung secara lancar, menyenangkan, efisien, dan bertumpu
pada siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student active
learning). Penilaian proses dilakukan melalui prosedur yang
sistematis dengan menggunakan metode dan instrumen yang
tepat.
3. Penilaian hasil adalah kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap kompetensi yang
telah ditetapkan, melalui prosedur yang sistematis dengan
menggunakan metode dan instrumen yang tepat.
-35-
4. Sistemis artinya penilaian dilakukan secara terencana dan
berkelanjutan, melalui langkah-langkah yang logis dan benar,
dimulai dari penyusunan kisi-kisi, pengembangan butir penilaian,
pelaksanaan penilaian, analisis hasil dan tindak lanjut.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 13.1 Pengumpulan Data Observasi
Hasil
Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Penggunaan berbagai teknik/metode penilaian, dapat
dilihat dari:
a. lebih dari satu teknik penilaian, misalnya tes tulis,
tes lisan, uji kinerja, portofolio;
b. lebih dari satu aspek capaian pembelajaran (sikap,
pengetahuan dan keterampilan); dan
c. penilaian proses dan hasil belajar.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 13.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan Indikator Kepala/
Wakil
Kepala
Penggunaan berbagai teknik/metode
penilaian, dapat digali dari:
a. lebih dari satu teknik penilaian,
misalnya tes tulis, tes lisan, uji
kinerja, portofolio;
b. lebih dari satu aspek capaian
pembelajaran (sikap, pengetahuan
dan keterampilan); dan
c. penilaian proses dan hasil belajar.
Penilaian dilakukan secara sistemis
dan berkesinambungan, dapat digali
dari:
a. penerapan langkah-langkah yang
logis dari mulai persiapan,
pelaksanaan, penilaian dan tindak
lanjut; dan
b. penilaian secara berkelanjutan
(misal: ada ujian harian, mingguan,
bulanan, formatif dan atau
sumatif).
Dampak perbaikan proses dan hasil
belajar siswa, dapat digali dari:
a. pelaksanaan perbaikan program
pembelajaran sebagai tindak lanjut
hasil penilaian; dan
Guru
Siswa
Tidak
diisi
Tidak
diisi
-36-
b. peningkatan prestasi siswa (sikap,
pengetahuan dan keterampilan)
sebagai dampak dari penilaian.
3. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 13.3 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Penggunaan berbagai
teknik/metode penilaian, dapat
digali dari:
a. lebih dari satu teknik
penilaian, misalnya tes tulis,
tes lisan, uji kinerja,
portofolio;
b. lebih dari satu aspek capaian
pembelajaran (sikap,
pengetahuan dan
keterampilan); dan
c. penilaian proses dan hasil
belajar.
Penilaian dilakukan secara
sistemis dan berkesinambungan,
dapat ditelaah dari:
a. langkah-langkah penilaian
yang logis dimulai dari
penyusunan kisi-kisi sebagai
langkah awal (persiapan) dan
dilanjutkan dengan
mengembangkan instrumen
penilaian; dan
b. penilaian secara
berkesinambungan/
berkelanjutan.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
a. Kisi-kisi soal
dan
instrumen
penilaian
(formatif dan
sumatif)
b. Hasil
penilaian
(formatif dan
sumatif)
Catatan: Dokumen yang ditelaah lebih dari satu periode.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-37-
14. Program remedial dan/atau pengayaan diberikan kepada siswa yang
memerlukan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melaksanakan program remedial dan/atau pengayaan
(sesuai kebutuhan) secara sistematis, terstruktur, dan
berkelanjutan dengan menggunakan berbagai strategi dan
berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Guru melaksanakan program remedial dan/atau pengayaan
(sesuai kebutuhan) secara sistematis dan terstruktur
dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa.
Guru melaksanakan program remedial atau pengayaan
(sesuai kebutuhan) secara sistematis dan terstruktur
dengan menggunakan berbagai strategi dan berpengaruh
terhadap peningkatan hasil belajar siswa secara terbatas
pada beberapa mata pelajaran.
Guru melaksanakan program remedial atau pengayaan
terbatas pada pemberian tes dan/atau pekerjaan rumah
(PR).
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Program remedial adalah suatu bentuk pembelajaran tambahan
yang bersifat khusus yang bertujuan membantu siswa yang belum
tuntas menguasai kompetensi yang ditetapkan dan atau
membantu siswa untuk mengatasi kesulitan belajar yang
dihadapinya.
2. Program Pengayaan adalah suatu kegiatan yang diberikan kepada
individu siswa yang telah mencapai kompetensi yang ditetapkan
agar siswa dapat mengembangkan potensinya secara optimal
dengan memanfaatkan sisa waktu yang dimilikinya dalam bentuk
kegiatan yang dapat merangsang kreativitas secara mandiri.
3. Sistematis dan terstruktur dimaksudkan bahwa kegiatan remedial
dan atau pengayaan dilakukan dengan terencana, terstruktur dan
terpadu antar komponen dalam remedial atau pengayaan.
4. Berkelanjutan dimaksudkan bahwa kegiatan remedial dan atau
pengayaan berlangsung terus-menerus; berkesinambungan dan
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kegiatan
pembelajaran guru
5. Menggunakan berbagai strategi dimaksudkan adalah bahwa
dalam pelaksanaan remedial dan atau pengayaan guru
menggunakan
strategi/metode
disesuaikan
dengan
kemampuan/kondisi masing-masing siswa berdasarkan hasil
analisis pencapaian kompetensi.
6. Peningkatan hasil kemampuan siswa dimaksudkan adanya
peningkatan kompetensi siswa dalam pencapaian standar
minimum untuk kompetensi pengetahuan dan kompetensi
keterampilan
-38-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 14.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pelaksanaan penilaian dan
analisis pencapaian kompetensi,
dapat ditelaah dari:
a. catatan guru tentang
prosedur penilaian proses
belajar dan metode penilaian
hasil belajar masing-masing
siswa; dan
b. analisis guru tentang
pencapaian kompetensi
masing-masing siswa
berdasarkan Kriteria
Ketuntasan Minimum (KKM).
Penyusunan rencana program
remedial /pengayaan, dapat
ditelaah dari:
a. rencana waktu (jadwal)
pelaksanaan
remedial/pengayaan dalam
satu semester;
b. rencana strategi/metode
pelaksanaan
remedial/pengayaan yang
unik sesuai kebutuhan siswa;
dan
c. pencantuman materi
remedial/pengayaan sesuai
jadwal.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Catatan/Daftar
Penilaian dan
Hasil Analisis
Pencapaian
Kompetensi
Dokumen
Program
Pelaksanaan
Remedial/
Pengayaan
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 14.2 Pengumpulan Data Wawancara
No.
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
1
Pelaksanaan penilaian dan analisis
pencapaian kompetensi, dapat digali dari:
a. catatan guru tentang prosedur penilaian
proses belajar dan metode penilaian hasil
belajar masing-masing siswa; dan
b. analisis guru tentang pencapaian
kompetensi masing-masing siswa
berdasarkan Kriteria Ketuntasan
Minimum (KKM).
Siswa
-39-
2
3
Pelaksanaan remedial/pengayaan, dapat
digali dari:
a. strategi/metode pelaksanaan
remedial/pengayaan yang unik sesuai
kebutuhan siswa; dan
b. kegiatan tindak lanjut
remedial/pengayaan.
Manfaat yang dirasakan siswa setelah
mengikuti program remedial/pengayaan,
dapat digali dari:
a. perbaikan diri untuk proses
pembelajaran selanjutnya; dan
b. adanya peningkatan kompetensi
pengetahuan dan keterampilan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
15. Siswa berpartisipasi aktif dalam belajar dan suasana pembelajaran
di kelas menyenangkan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Suasana pembelajaran dinamis dengan adanya interaksi
antar siswa, interaksi siswa dengan guru, siswa antusias
dalam belajar dan suasana kelas menyenangkan dan
menarik sehingga berdampak pada pencapaian tujuan
pembelajaran.
Suasana pembelajaran dinamis dengan adanya interaksi
antarsiswa, interaksi siswa dengan guru, siswa antusias
dalam belajar dan suasana kelas menyenangkan dan
menarik.
Suasana kelas tertib dan terlihat ada interaksi timbal balik
antar siswa dengan siswa dan siswa dengan guru.
Suasana kelas tertib walaupun penyampaian materi
berlangsung satu arah dari guru ke siswa.
-40-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran adalah ketika siswa
terlibat secara kognitif, fisik dan emosional dalam proses belajar
melalui berpikir, bergerak, dan merasa untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Interaksi antar siswa adalah adanya komunikasi interaktif antar
siswa dalam proses pembelajaran baik dalam diskusi kelompok
maupun dalam diskusi kelas.
3. Interaksi siswa dengan guru adalah kondisi di mana guru
memfasilitasi terjadinya interaksi antara siswa dengan guru dalam
proses pembelajaran.
4. Pembelajaran yang menyenangkan terjadi dalam suasana belajar
yang memotivasi untuk berinteraksi antara siswa maupun
interaksi siswa dengan guru dalam konteks untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
5. Antusias adalah suatu kondisi di mana siswa menunjukkan sikap
bersemangat serta penuh perhatian untuk ikut serta dalam
melakukan suatu kegiatan selama proses pembelajaran.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 15.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Interaksi antarsiswa dan antara siswa dengan
guru, dapat dilihat dari:
a. pembentukan kelompok siswa yang heterogen;
dan
b. terjadinya diskusi baik antarsiswa maupun
siswa dengan guru.
Suasana pembelajaran terlihat menarik dan
menyenangkan sehingga siswa antusias belajar,
dapat dilihat dari:
a. penggunaan strategi, model, dan/atau metode
pembelajaran yang relevan dan menyenangkan;
b. penggunaan media dan sumber belajar yang
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran;
dan
c. pengaitan materi pembelajaran dengan konteks
siswa.
2
Hasil
Observasi
-41-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 15.2 Pengumpulan Data Wawancara
No.
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
1
2
3
Siswa
Interaksi antarsiswa dan antara siswa
dengan guru, dapat digali dari:
a. pembentukan kelompok siswa yang
heterogen; dan
b. terjadinya diskusi baik antarsiswa
maupun siswa dengan guru.
Suasana pembelajaran terlihat menarik dan
menyenangkan sehingga siswa antusias
belajar, dapat digali dari:
a. penggunaan strategi, model, dan/atau
metode pembelajaran yang relevan dan
menyenangkan;
b. penggunaan media dan sumber belajar
yang mendukung pencapaian tujuan
pembelajaran; dan
c. pengaitan materi pembelajaran dengan
konteks siswa.
Pencapaian tujuan pembelajaran, dapat
digali dari:
a. refleksi guru tentang hasil belajar pada
akhir kegiatan pembelajaran; dan
b. hasil belajar siswa sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
16. Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan menulis.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
4
Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan
menulis di sekolah/madrasah yang berdampak pada (1)
terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas,
(2) menghasilkan karya-karya literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya, dan (3)
terpublikasinya karya literasi siswa di masyarakat.
-42-
Guru melakukan pembiasaan literasi membaca dan
menulis di sekolah/madrasah yang berdampak pada (1)
terbentuknya budaya membaca dan menulis di luar kelas
(2) menghasilkan karya-karya literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya.
Guru melakukan pembiasaan membaca, menulis,
berkomunikasi, berlatih, atau berkarya tetapi belum
berdampak pada kebiasaan yang dilakukan oleh siswa di
luar kelas.
Guru belum melakukan pembiasaan membaca, menulis,
berkomunikasi, berlatih, atau berkarya secara terprogram.
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Literasi baca-tulis adalah pengetahuan baca-tulis, kemampuan
memahami baca-tulis dan kemampuan menggunakan bahasa
tulis dalam memahami informasi serta kemampuan menggunakan
bahasa untuk berkomunikasi di lingkungan sosial yang dilakukan
melalui tahap pembiasaan, tahap pengembangan dan tahap
pembelajaran membaca dan menulis.
2. Proses pembiasaan adalah proses yang dilakukan untuk
mewujudkan budaya literasi membaca dan menulis seperti
penyediaan waktu membaca bersama 15 menit sebelum belajar
(nyaring dan/atau dalam hati), penyediaan/pemilihan buku
bacaan yang menarik dan relevan pada area baca yang nyaman.
3. Tahap Pengembangan melanjutkan tahap pembiasaan yaitu
memberi tagihan antara lain berupa pembuatan ringkasan cerita
yang dibaca, dan mengembangkan kemampuan literasi menulis
yang dapat dilombakan.
4. Tahap Pembelajaran adalah tahapan literasi membaca dan
menulis yang dikaitkan dengan materi pembelajaran.
5. Budaya literasi membaca dan menulis adalah suatu kondisi di
mana literasi membaca dan menulis menjadi suatu kebiasaan
yang baik/wajar yang konsisten dan berkelanjutan senantiasa
dikerjakan dan sudah mendarah daging sebagai akibat dari proses
pembiasaan, proses pengembangan dan proses pembelajaran
literasi di sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 16.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
1
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Pembiasaan membaca dan menulis di kelas, dapat
dilihat dari:
a. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
aktif membaca sebelum proses pembelajaran;
dan
Hasil
Observasi
-43-
2
3
b. pemberian kesempatan kepada siswa untuk
aktif membaca dan menulis pada saat proses
pembelajaran.
Pembiasaan membaca dan menulis di luar kelas,
dapat dilihat dari:
a. dorongan guru kepada siswa untuk aktif
membaca di luar jam pelajaran di pojok
baca/perpustakaan; dan
b. dorongan guru kepada siswa untuk
menghasilkan karya literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya tulis lainnya.
Penyediaan fasilitas tempat untuk pemajangan
karya tulis siswa, dapat dilihat dari:
a. pemajangan hasil karya tulis siswa pada tempat
yang telah disediakan; dan
b. kemudahan mengakses fasilitas pemajangan
karya tulis siswa.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 16.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Program literasi membaca
dan menulis yang
berkelanjutan di
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari:
a. program Gerakan Literasi
Sekolah/Madrasah
(GLS); dan
b. program literasi
membaca dan menulis di
kelas.
Publikasi dan lomba literasi
siswa, dapat ditelaah dari:
a. hasil karya tulis di media
cetak sekolah/madrasah;
b. hasil karya tulis di media
elektronik/sosial; dan
c. keikutsertaan siswa
dalam lomba karya tulis
baik di lingkungan
sekolah/madrasah
maupun di luar
sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
Dokumen
program
sekolah/madrasa
h yang terkait
dengan
pelaksanaan
literasi membaca
dan menulis.
Dokumen
publikasi dan
lomba karya
Literasi siswa
Hasil
Telaah
Dokumen
-44-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 16.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No.
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pembiasaan membaca dan
menulis di kelas, dapat digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk aktif
membaca sebelum proses
pembelajaran; dan
b. pemberian kesempatan
kepada siswa untuk aktif
membaca dan menulis pada
saat proses pembelajaran.
2 Pembiasaan membaca dan
menulis di luar kelas, dapat digali
dari:
a. dorongan guru kepada siswa
untuk aktif membaca di luar
jam pelajaran di pojok
baca/perpustakaan; dan
b. dorongan guru kepada siswa
untuk menghasilkan karya
literasi seperti majalah
dinding, cerpen, dan karya
tulis lainnya.
3 Penyediaan fasilitas tempat untuk
pemajangan karya tulis siswa,
dapat digali dari:
a. pemajangan hasil karya tulis
siswa pada tempat yang telah
disediakan; dan
b. kemudahan mengakses
fasilitas pemajangan karya
tulis siswa.
Perwa
Kepala/
kilan
Wakil Guru Siswa
Orang
Kepala
Tua
1
Tidak
diisi
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-45-
17. Guru menciptakan suasana belajar yang memperhatikan keamanan,
kenyamanan, kebersihan, dan memudahkan siswa untuk belajar.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang
melibatkan siswa dalam menjaga keamanan, kenyamanan,
kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis
dalam belajar siswa dengan membangun hubungan baik
antarsiswa dan antara siswa dan guru yang saling
menghormati dan menghargai sehingga tercapai tujuan
pembelajaran.
Guru mengimplementasikan prosedur pembelajaran yang
memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan
kemudahan secara fisik maupun psikis dalam belajar siswa
dengan membangun hubungan baik antarsiswa dan antara
siswa dan guru yang saling menghormati dan menghargai
sehingga tercapai tujuan pembelajaran.
Guru belum secara optimal mengimplementasikan prosedur
pembelajaran yang memperhatikan keamanan, kenyamanan,
kebersihan, dan kemudahan secara fisik maupun psikis
dalam belajar siswa.
Guru tidak mengimplementasikan prosedur pembelajaran
yang memperhatikan keamanan, kenyamanan, kebersihan,
dan kemudahan secara fisik maupun psikis untuk dapat
diakses siswa dalam belajar.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
Suasana kelas yang aman dan nyaman adalah suasana di dalam kelas
yang menjadikan siswa bebas dari rasa takut, kondusif untuk belajar
serta terjadi hubungan emosional antar siswa, antar siswa dan guru,
ada rasa saling mempercayai dan saling menghargai antarsiswa serta
didukung lingkungan fisik yang bersih untuk mendukung proses
pembelajaran.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 17.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pengelolaan kelas, dapat dilihat dari:
a. pengaturan tempat duduk siswa dengan
memperhatikan keamanan, kebersihan, dan
kemudahan dalam beraktivitas di kelas;
b. penggunaan metode/strategi pembelajaran
yang melibatkan siswa dan terjalin hubungan
yang saling menghormati dan menghargai; dan
Hasil
Observasi
-46-
c.
2
pengaturan fasilitas belajar di dalam kelas
untuk kemudahan dan keamanan dalam
mengakses dan memanfaatkannya.
Terbentuknya sikap saling mempercayai,
menghargai, dan menghormati antarsiswa, dapat
dilihat dari:
a. adanya hubungan interpersonal antarsiswa;
dan
b. dorongan guru sehingga terjadi diskusi
antarsiswa yang saling menguatkan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 17.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
1
2
3
Siswa
Pengelolaan kelas, dapat digali dari:
a. pengaturan tempat duduk siswa dengan
memperhatikan keamanan, kebersihan,
dan kemudahan dalam beraktivitas di
kelas;
b. penggunaan metode/strategi
pembelajaran yang melibatkan siswa dan
terjalin hubungan yang saling
menghormati dan menghargai; dan
c. pengaturan fasilitas belajar di dalam
kelas untuk kemudahan dan keamanan
dalam mengakses dan
memanfaatkannya.
Terbentuknya sikap saling mempercayai,
menghargai, dan menghormati antarsiswa,
dapat digali dari:
a. adanya hubungan interpersonal
antarsiswa; dan
b. dorongan guru sehingga terjadi diskusi
antarsiswa yang saling menguatkan.
Keterlibatan siswa dalam memelihara
keamanan, kenyamanan, kebersihan, dan
kemudahan dalam proses belajar.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-47-
18. Sarana dan prasarana yang tersedia di sekolah/madrasah
dimanfaatkan dengan optimal dalam proses pembelajaran.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan prasarana
yang ada di dalam dan di luar sekolah/madrasah baik
yang tersedia maupun kreasi guru/siswa sebagai media
dan sumber belajar yang berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar
siswa.
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan
prasarana yang ada di dalam dan di luar
sekolah/madrasah yang berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar
siswa.
Proses pembelajaran memanfaatkan sarana dan
prasarana sebagai media dan sumber belajar yang
terbatas, baik jumlah maupun jenisnya sehingga belum
berdampak terhadap mutu proses pembelajaran.
Proses pembelajaran belum semuanya memanfaatkan
sarana dan prasarana sebagai media dan sumber belajar.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Sarana pendidikan, yaitu perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan untuk proses pendidikan, seperti meja, kursi,
kelas, dan media pembelajaran.
2. Prasarana pendidikan ialah fasilitas yang secara tidak langsung
menunjang jalannya proses pendidikan, seperti halaman, kebun,
kolam dan taman.
3. Pemanfaatan sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran
adalah upaya pendayagunaan sarana dan prasarana di kelas dan
atau disekolah/madrasah sebagai media/sumber belajar secara
efektif dan efisien dalam menunjang proses pembelajaran.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 18.1 Pengumpulan Data Observasi
No.
1
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Pemanfaatan sarana dan prasarana di
sekolah/madrasah dan di luar sekolah/madrasah
sebagai media/sumber belajar, dapat dilihat dari:
a. penggunaan strategi pembelajaran yang
memanfaatkan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber belajar; dan
b. penggunaan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber belajar untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.
Hasil
Observasi
-48-
2
Dampak yang dirasakan siswa dalam
menggunakan sarana dan prasarana sebagai
media/sumber belajar, dapat dilihat dari:
a. peningkatan capaian hasil belajar; dan
b. antusiasme belajar siswa.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 18.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No.
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Perencanaan pembelajaran
yang menggunakan sarana dan
prasarana sebagai media dan
sumber belajar, dapat ditelaah
dari:
a. RPP yang memuat
komponen pemilihan sarana
dan prasarana sebagai
media/sumber belajar yang
selaras dengan tujuan
pembelajaran;
b. RPP yang memuat
komponen pemilihan sarana
dan prasarana sebagai
media/sumber belajar yang
ada di sekolah/madrasah
dan di luar
sekolah/madrasah; dan
c. RPP yang memuat
komponen yang
menunjukkan tahapan atau
prosedur penggunaan
sarana dan prasarana
sebagai media/sumber
belajar.
Pemanfaatan sarana dan
prasarana sebagai media dan
sumber belajar baik yang ada
di sekolah/madrasah maupun
di luar sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. penggunaan sarana dan
prasarana yang dapat
digunakan sebagai
media/sumber belajar di
dalam kelas; dan
b. penggunaan sarana dan
prasarana yang dapat
digunakan sebagai
media/sumber belajar di
sekolah/madrasah dan di
luar sekolah/madrasah.
Nama
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
[Cermati
tentang
penggunaan
sarana dan
prasarana
sebagai media
dan sumber
belajar]
Daftar
penggunaan
sarana dan
prasarana
sebagai media
dan sumber
belajar
Hasil
Telaah
Dokumen
-49-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 18.3 Pengumpulan Data Wawancara
No.
1
2
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Hasil
Wawancara
Guru
Siswa
Pemanfaatan sarana dan prasarana di
sekolah/madrasah dan di luar
sekolah/madrasah sebagai media/sumber
belajar, dapat digali dari:
a. penggunaan strategi pembelajaran yang
memanfaatkan sarana dan prasarana
yang tersedia sebagai media/sumber
belajar; dan
b. penggunaan sarana dan prasarana yang
tersedia sebagai media/sumber belajar
untuk meningkatkan mutu
pembelajaran.
Dampak yang dirasakan siswa dalam
menggunakan sarana dan prasarana
sebagai media/sumber belajar, dapat digali
dari:
a. peningkatan capaian hasil belajar; dan
b. antusiasme belajar siswa.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-50-
III. MUTU GURU
19. Guru menyusun perencanaan pembelajaran aktif, kreatif, dan
inovatif dengan mengoptimalkan lingkungan dan memanfaatkan
TIK atau cara lain yang sesuai dengan konteksnya.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mampu: (1) menyusun RPP yang memfasilitasi seluruh
siswa belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan seperti: merancang penelitian sederhana,
melakukan tugas proyek tertentu berdasarkan ide-ide siswa
sendiri dan mengoptimalkan lingkungan sekitar sebagai
sumber belajar serta memanfaatkan TIK atau cara lain yang
sesuai dengan konteksnya, (2) menjelaskan tahapan
penyusunan RPP yang dibuatnya dengan memperhatikan
hasil refleksi/evaluasi proses pembelajaran sebelumnya.
Guru mampu: (1) menyusun RPP yang memfasilitasi
seluruh siswa belajar aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan
menyenangkan, yang dapat dilihat dari aktivitas KBM yang
menempatkan siswa sebagai subyek dalam kegiatan
pembelajaran dengan mengoptimalkan pemanfaatan
lingkungan sebagai sumber belajar, (2) menjelaskan
tahapan penyusunan RPP yang dibuat berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
Guru: (1) mampu menyusun RPP yang memfasilitasi seluruh
siswa belajar aktif, kreatif dan inovatif yang dapat dilihat
dari aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) yang
menempatkan siswa sebagai subyek dalam kegiatan
pembelajaran, (2) kurang sistematis dalam menjelaskan
tahapan penyusunan RPP yang dibuatnya.
Guru menyusun RPP yang belum memfasilitasi seluruh
siswa belajar aktif, kreatif, dan inovatif.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. RPP adalah dokumen rencana kegiatan pembelajaran yang dibuat
oleh guru yang sekurang-kurangnya berisi tujuan, materi, metode,
dan evaluasi.
2. Pembelajaran aktif adalah pembelajaran yang berpusat pada
siswa sebagai subjek yang aktif belajar (student center) yang
ditandai dengan adanya partisipasi aktif dan konstruktif dari
siswa dalam pembelajaran, misalnya kegiatan membaca,
bertanya, diskusi, praktik, menggunakan media, melakukan
pengumpulan data/informasi, menganalisis, mengomunikasikan
gagasan/karya, dan lain-lain.
3. Pembelajaran kreatif dan inovatif adalah pembelajaran yang
dilakukan dengan menggunakan metode, media, sumber/bahan,
dan penilaian yang bervariasi serta unik sehingga menimbulkan
tantangan dan ketertarikan bagi siswa untuk terlibat secara aktif
dan konstruktif, seperti penelitian sederhana, melakukan tugas
proyek, atau menghasilkan produk tertentu berdasarkan ide-ide
siswa sendiri.
-51-
4. Pengoptimalan lingkungan untuk pembelajaran adalah upaya
guru untuk menggunakan berbagai sumber daya yang ada di
lingkungan sekitar untuk mendukung pencapaian tujuan
(kompetensi)
pembelajaran
secara
optimal,
misalnya
memanfaatkan kebun sekolah/madrasah, barang bekas, atau
bahan-bahan yang ada di sekitarnya, seperti membuat alat
sederhana, mengunjungi bengkel, atau home industry dekat
sekolah/madrasah atau cara lain sesuai konteksnya.
5. Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran adalah upaya guru untuk
menggunakan teknologi informasi (komputer/telepon genggam)
dalam mendukung kegiatan pembelajaran antara lain
pemanfaatan internet untuk mencari dan menemukan sumber
belajar, seperti buku, karya ilmiah, jurnal, video pembelajaran;
penggunaan berbagai aplikasi pembelajaran; atau pelaksanaan
pembelajaran secara daring.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 19.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Penyusunan RPP yang
memfasilitasi siswa aktif,
kreatif, inovatif, efektif, dan
menyenangkan, dapat ditelaah
dari:
a. penggunaan metode
pembelajaran bervariasi dan
menantang (seperti:
merancang penelitian
sederhana, melakukan tugas
proyek, pembelajaran
kooperatif, atau problem
based learning);
b. penggunaan media
pembelajaran yang bervariasi
dan memotivasi (seperti: PPT,
video, objek konkret, atau
objek tiruan); dan
c. pelibatan sumber/bahan
belajar yang bervariasi
(seperti: buku, karya ilmiah,
jurnal, atau nara sumber).
Pemanfaatan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar,
dapat ditelaah dari:
a. pemanfaatan lingkungan di
dalam sekolah/madrasah
sebagai sumber belajar
(seperti: kebun, halaman,
perpustakaan, koperasi,
atau kantin
sekolah/madrasah); dan
Nama
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
Hasil
Telaah
Dokumen
-52-
3
b. pemanfaatan lingkungan di
luar sekolah/madrasah
sebagai sumber belajar.
Pemanfaatan TIK untuk
mendukung pembelajaran,
dapat dilihat dari:
a. pemanfaatan internet
sebagai sumber belajar
(seperti: e-book, e-library,
karya ilmiah, artikel, video,
atau media sosial); dan
b. pemanfaatan internet
sebagai media
pembelajaran (seperti: LMS,
e-learning, blended
learning, distance learning,
google meet, zoom, atau
google classroom).
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 19.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Tahapan dan prosedur penyusunan
RPP, dapat digali dari:
a. penjelasan prosedur dan
tahapan dalam menyusun RPP;
dan
b. penjelasan komponen atau
aspek-aspek yang harus ada
dalam RPP.
Pemanfaatan lingkungan sekitar
sebagai sumber belajar, dapat digali
dari:
a. pemanfaatan lingkungan di
dalam sekolah/madrasah dalam
sebagai sumber belajar; dan
b. pemanfaatan lingkungan di luar
sekolah/madrasah sebagai
sumber belajar.
Pemanfaatan TIK untuk mendukung
pembelajaran, dapat dilihat dari:
a. pemanfaatan internet sebagai
sumber belajar (seperti: e-book,
e-library, karya ilmiah, artikel,
video, atau media sosial); dan
b. pemanfaatan internet sebagai
media pembelajaran (seperti:
LMS, e-learning, blended
learning, distance learning,
google meet, zoom, atau google
classroom)
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil
Guru Siswa
Kepala
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
-53-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
20. Guru melakukan evaluasi diri, refleksi dan pengembangan
kompetensi untuk perbaikan kinerja secara berkala.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan evaluasi dan refleksi diri melalui berbagai
kegiatan seperti observasi kelas dan pemberian kuesioner
tentang pelaksanaan pembelajaran, rekaman audio atau
video, dan hasilnya didiskusikan serta diseminasikan ke
teman sejawat yang difasilitasi sekolah untuk perbaikan
kinerja secara berkelanjutan yang terlihat pada perbaikan
mutu pembelajaran dan capaian hasil belajar siswa.
Guru melakukan perbaikan kinerja khususnya
pembelajaran dalam pengembangan kompetensi secara
berkelanjutan setelah melakukan refleksi dan evaluasi diri
dengan membuat jurnal reflektif dan catatan harian.
Guru sudah melakukan refleksi dan evaluasi diri untuk
perbaikan kinerja dengan membuat catatan mengajar.
Guru tidak melakukan atau masih memerlukan bantuan
dalam melaksanakan refleksi dan evaluasi diri.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Evaluasi diri adalah upaya guru untuk mengetahui, mengukur,
atau menilai kemampuan dirinya terkait dengan pekerjaan atau
tugas-tugasnya sebagai guru.
2. Refleksi diri adalah upaya guru untuk mengenali kekuatan dan
kelemahan dirinya terkait dengan pekerjaan atau tugas-tugasnya
sebagai guru, sehingga dia dapat memahami posisi dirinya dalam
rentang pengembangan kompetensi dan profesinya.
3. Perbaikan kinerja secara berkala adalah upaya guru untuk
mengembangkan kompetensi dan kinerjanya yang dilakukan
secara sistematik dan berkelanjutan, melalui berbagai cara dan
media.
-54-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 20.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama
Dokumen
Evaluasi kinerja dan refleksi diri
melalui berbagai kegiatan,
dapat ditelaah dari:
a. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil penilaian
oleh siswa;
b. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil penilaian
oleh teman sejawat;
c. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil supervisi
oleh kepala sekolah; dan
d. pelaksanaan evaluasi dan
refleksi diri guru
berdasarkan hasil rekaman
audio/video/CCTV tentang
kinerja dirinya.
Hasil evaluasi dan refleksi diri
didiskusikan serta
didiseminasikan ke teman
sejawat yang difasilitasi oleh
sekolah, dapat ditelaah dari:
a. pelaksanaan diskusi dan
diseminasi hasil evaluasi
dan refleksi diri guru oleh
teman sejawat; dan
b. pelaksanaan kegiatan
diskusi dan diseminasi hasil
evaluasi guru.
Laporan
kegiatan guru
dalam evaluasi
dan refleksi diri
berdasarkan
hasil penilaian
siswa, teman
sejawat, kepala
sekolah/madra
sah, dan hasil
rekaman
audio/video/C
CTV.
Hasil
Telaah
Dokumen
Dokumen
kegiatan
diseminasi
hasil evaluasi
dan refleksi
guru kepada
teman sejawat
yang difasilitasi
oleh sekolah
(seperti: daftar
hadir, notulen,
foto, atau
video)
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 20.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Evaluasi kinerja dan refleksi diri melalui
berbagai kegiatan, dapat digali dari:
a. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil penilaian oleh
siswa;
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
-55-
2
3
b. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil penilaian oleh
teman sejawat;
c. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil supervisi oleh
kepala sekolah; dan
d. pelaksanaan evaluasi dan refleksi diri
guru berdasarkan hasil rekaman
audio/video/CCTV tentang kinerja
dirinya.
Hasil evaluasi dan refleksi diri didiskusikan
serta didiseminasikan ke teman sejawat
yang difasilitasi oleh sekolah, dapat digali
dari:
a. pelaksanaan diskusi dan diseminasi
hasil evaluasi dan refleksi diri guru oleh
teman sejawat; dan
b. pelaksanaan kegiatan diskusi dan
diseminasi hasil evaluasi guru.
Perbaikan kinerja, mutu pembelajaran, dan
capaian hasil pembelajaran secara
berkelanjutan berdasarkan hasil evaluasi
dan refleksi dirinya, dapat digali dari:
a. peningkatan kompetensi/kinerja guru
berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
diri;
b. peningkatan mutu pembelajaran
berdasarkan hasil evaluasi dan refleksi
diri guru; dan
c. peningkatan capaian hasil pembelajaran
siswa berdasarkan hasil evaluasi dan
refleksi diri guru.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-56-
21. Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan wawasan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas
inisiatif sendiri yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa
yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar
melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar,
publikasi ilmiah, karya inovatif dan membagikan praktik
baik kepada orang lain di dalam dan di luar
sekolah/madrasah baik secara lisan maupun tulisan melalui
berbagai media.
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas
inisiatif sendiri yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa
yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar
melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar,
publikasi ilmiah, karya inovatif dan membagikan praktik
baik kepada teman sejawat di sekolah/madrasah.
Guru melakukan pengembangan profesi berkelanjutan atas
anjuran/himbauan yang hasilnya berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan capaian belajar siswa
yang dilakukan melalui beragam bentuk kegiatan belajar
melalui diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar,
publikasi ilmiah, karya inovatif.
Guru melakukan pengembangan profesi berdasarkan
inisiatif sekolah/madrasah yang hasilnya belum berdampak
terhadap peningkatan mutu pembelajaran dan capaian
belajar siswa dalam bentuk kegiatan yang masih terbatas
dan hasilnya belum dibagikan kepada orang lain.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
Pengembangan profesi berkelanjutan adalah upaya guru untuk
meningkatkan karier dan profesinya yang dilakukan secara
sistematik dan berkelanjutan dengan menggunakan berbagai cara
dan wahana, misalnya diskusi antarteman sejawat, KKG/MGMP atau
sejenisnya, belajar daring, mengikuti diklat/seminar, publikasi
ilmiah, dan karya inovatif.
-57-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 21.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
2
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pengembangan profesi
berkelanjutan melalui
beragam kegiatan, dapat
ditelaah dari:
a. KKG/MGMP;
b. diskusi/seminar/diklat;
c. publikasi karya ilmiah;
dan
d. pembuatan karya inovasi.
Diseminasi (penyebarluasan
ide/gagasan) hasil
pengembangan profesi guru
(praktik baik) kepada orang
lain di dalam dan di luar
sekolah, dapat ditelaah dari:
a. makalah yang dipaparkan
dalam seminar/diskusi/
pelatihan baik luring
maupun daring termasuk
konten video; dan
b. buku/makalah/karya
ilmiah/artikel/ panduan
menulis buku yang
dipublikasikan.
Nama Dokumen
Hasil Telaah
Dokumen
Dokumen
kegiatan
pengembangan
profesi guru
Dokumen
kegiatan
diseminasi hasil
pengembangan
profesi guru
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 21.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Keikutsertaan dalam kegiatan
pengembangan profesi berkelanjutan, dapat
digali dari:
a. inisiatif sendiri;
b. pemenuhan aturan dan kewajiban; dan
c. perintah kepala sekolah/madrasah.
Dampak pengembangan profesi terhadap
peningkatan mutu pembelajaran dan
capaian belajar siswa bidang akademik dan
nonakademik, dapat digali dari:
a. manfaat pengembangan profesi bagi
guru;
b. peningkatan mutu pembelajaran; dan
c. peningkatan prestasi siswa.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
-58-
3
4
Pengembangan profesi melalui beragam
bentuk kegiatan, dapat digali dari:
a. kegiatan KKG/MGMP;
b. kegiatan diskusi/seminar/diklat;
c. kegiatan publikasi karya ilmiah; dan
d. pembuatan karya inovasi.
Diseminasi (penyebarluasan ide/gagasan)
hasil pengembangan profesi guru (praktik
baik) kepada orang lain di dalam dan di
luar sekolah, dapat ditelaah dari:
a. makalah yang dipaparkan dalam
seminar/diskusi/ pelatihan baik luring
maupun daring termasuk konten video;
dan
b. buku/makalah/karya ilmiah/artikel/
panduan menulis buku yang
dipublikasikan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
22. Guru mengembangkan strategi, model, metode, teknik, dan media
pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan kreatif
yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran serta
menginspirasi teman sejawat dan/atau dapat diduplikasi
oleh orang lain.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran inovatif dan kreatif
yang dapat mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran yang dapat
mendorong siswa belajar secara aktif dan menyenangkan
tanpa adanya kaitan langsung dengan tujuan pembelajaran.
Guru mengembangkan/memodifikasi strategi, model,
metode, teknik, dan media pembelajaran yang tidak
mendorong tercapainya tujuan pembelajaran.
-59-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pengembangan strategi, model, metode, teknik, dan media
pembelajaran kreatif dan inovatif adalah upaya guru untuk
mengembangkan pembelajaran dengan menggunakan strategi,
model, metode, teknik, dan media pembelajaran yang bervariasi
dan unik (tidak biasanya) sehingga menimbulkan tantangan dan
ketertarikan bagi siswa untuk terlibat secara aktif dan konstruktif.
Misalnya, penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dan
berpusat pada siswa, penggunaan teknologi informasi dalam
pembelajaran, penggunaan lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar, penggunaan nara sumber untuk mengajar di kelas,
simulasi, praktik lapangan.
2. Menginspirasi teman sejawat dan/atau dapat diduplikasi oleh
orang lain artinya bahwa inovasi pembelajaran yang dilakukan
oleh guru disebarluaskan kepada guru-guru yang lain dan/atau
dicontoh oleh guru lain untuk digunakan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 22.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pengembangan/modifikasi strategi, model, metode,
teknik, dan media pembelajaran inovatif dan
kreatif, dapat dilihat dari:
a. implementasi strategi/model/metode/teknik
pembelajaran yang beragam dan menantang
sesuai rancangan yang
dikembangkan/dimodifikasi;
b. penggunaan media/bahan/alat/sumber
pembelajaran yang bervariasi dan memotivasi
sesuai dengan rancangan yang dikembangkan
(misal: PPT, video, gambar, bagan); dan
c. pemanfaatan teknologi informasi dalam
melaksanakan pembelajaran, baik sebagai
sumber/bahan dan atau strategi pembelajaran.
Pengembangan pembelajaran yang mampu
mendorong siswa belajar secara aktif, efektif, dan
menyenangkan, dapat dilihat dari:
a. penggunaan teknik bertanya yang tepat
(menstimulasi);
b. respons jawaban siswa secara benar
(memotivasi siswa);
c. pembentukan kelompok belajar siswa secara
heterogen sehingga kondusif untuk
mewujudkan pembelajaran kooperatif; dan
d. umpan balik atas pekerjaan siswa secara
tepat/positif.
2
Hasil
Observasi
-60-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 22.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pengembangan/modifikasi strategi,
model, metode, teknik, dan media
pembelajaran inovatif dan kreatif,
dapat digali dari:
a. implementasi
strategi/model/metode/teknik
pembelajaran yang beragam
dan menantang sesuai
rancangan yang
dikembangkan/dimodifikasi;
b. penggunaan
media/bahan/alat/sumber
pembelajaran yang bervariasi
dan memotivasi sesuai dengan
rancangan yang dikembangkan
(misal: PPT, video, gambar,
chart); dan
c. pemanfaatan teknologi
informasi dalam melaksanakan
pembelajaran, baik sebagai
sumber/bahan dan atau
strategi pembelajaran.
Pengembangan pembelajaran yang
mampu mendorong siswa belajar
secara aktif, efektif, dan
menyenangkan, dapat digali dari:
a. penggunaan teknik bertanya
yang tepat (menstimulasi);
b. respons jawaban siswa secara
benar (memotivasi siswa);
c. pembentukan kelompok belajar
siswa secara heterogen
sehingga kondusif untuk
mewujudkan pembelajaran
kooperatif; dan
d. umpan balik atas pekerjaan
siswa secara tepat/positif.
Pembelajaran yang dikembangkan
oleh guru mampu menginspirasi
teman sejawat dan/atau dapat
diduplikasi oleh orang lain, dapat
digali dari:
a. kegiatan diseminasi inovasi
pembelajaran kepada guruguru lain; dan
b. inovasi pembelajaran yang
digunakan/dicontoh oleh guru
lain.
Deskripsi Hasil
Wawancara
Kepala/
Guru Siswa
Wakil
Kepala
Tidak
diisi
-61-
3. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 22.3 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
Pengembangan/modifikasi strategi,
model, metode, teknik, dan media
pembelajaran inovatif dan kreatif, dapat
ditelaah dari:
a. penggunaan strategi/metode
pembelajaran yang beragam dan
menantang (misal: diskusi, tanya
jawab, penugasan, simulasi, praktik,
pembelajaran proyek, problem-based
learning, penggunaan teknologi
informasi, dan penggunaan
lingkungan sekitar sebagai sumber
belajar);
b. penggunaan media dan sumber
pembelajaran yang bervariasi dan
memotivasi (seperti: PPT, video,
gambar, bagan); dan
c. pemanfaatan teknologi informasi
dalam melaksanakan pembelajaran,
baik sebagai sumber/bahan dan
atau strategi pembelajaran.
Nama
Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Rencana
Pelaksanaan
Pembelajaran
(RPP)
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-62-
IV. MANAJEMEN SEKOLAH/MADRASAH
23. Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi visi, misi, dan tujuan
sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi visi, misi, dan
tujuan yang melibatkan pemangku kepentingan dan hasil
evaluasi dipergunakan untuk perbaikan dan peningkatan
mutu sekolah/madrasah secara berkelanjutan.
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
mengimplementasikan, dan mengevaluasi visi, misi, dan
tujuan yang melibatkan pemangku kepentingan serta
menjadikannya sebagai dasar/acuan dalam penyusunan
dan pelaksanaan rencana kerja sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah mengembangkan, menyosialisasikan,
dan mengimplementasikan visi, misi, dan tujuan sebagai
dasar/acuan dalam penyusunan dan pelaksanaan rencana
kerja sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah mengembangkan dan menyosialisasikan
tetapi belum mengimplementasikan visi, misi, dan tujuan
serta belum menjadikannya sebagai dasar/acuan dalam
penyusunan dan pelaksanaan rencana kerja
sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Visi adalah pernyataan tentang kondisi ideal sekolah/madrasah
yang ingin diwujudkan dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 4
(empat) tahun ke depan. Visi hendaknya menantang namun
memiliki dasar akademik ilmiah atau perhitungan riil untuk dapat
dicapai dalam kurun waktu sekurang-kurangnya 4 (empat) tahun.
2. Misi adalah cara yang dilakukan oleh sekolah/madrasah untuk
mencapai visi.
3. Tujuan
adalah
indikator
capaian
yang
ditetapkan
sekolah/madrasah dalam rangka
mewujudkan visi. Tujuan
dinyatakan dalam bentuk yang mudah diukur pencapaiannya.
4. Pengembangan visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah adalah
usaha yang dilakukan oleh pimpinan sekolah/madrasah untuk
melibatkan seluruh warga sekolah/madrasah bersama pemangku
kepentingan lainnya dalam menyusun dan menyesuaikan visi,
misi,
dan
tujuan
sesuai
perkembangan
kebutuhan
sekolah/madrasah.
5. Evaluasi pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah
adalah upaya atau kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan
dan/atau warga sekolah/madrasah untuk menggali informasi
terkait usaha yang telah dilakukan oleh warga sekolah/madrasah
dalam mewujudkan visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah baik
dalam bentuk informasi
kuantitatif maupun kualitatif
berdasarkan bukti yang nyata atau faktual.
-63-
6. Berkelanjutan adalah proses penyusunan, pengembangan,
sosialisasi, dan evaluasi visi, misi, dan tujuan sekolah/madrasah
yang
dilakukan
dalam
suatu
siklus
kegiatan
yang
berkesinambungan baik dilihat dari tahapan kegiatannya maupun
jangka waktu pelaksanaannya.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 23.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Pengimplementasian visi, misi, dan tujuan, dapat dilihat
dari mewujudkan visi, misi, dan tujuan dalam kegiatan
sesuai dengan sasaran.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 23.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Pengembangan visi,
misi, dan tujuan, dapat
ditelaah dari:
a. pelibatan pemangku
kepentingan; dan
b. kesesuaiannya
dengan kebutuhan
sekolah/madrasah.
a. Dokumen rapat
penyusunan
RKS/RKAS/RAPBS/
Pengembangan
sekolah/madrasah;
dan
b. Rencana Kerja
Sekolah/Madrasah
(RKS/M) 2 (dua)
periode.
2
Penyebarluasan visi,
misi, dan tujuan, dapat
ditelaah dari
penggunaan berbagai
media secara terbuka.
Dokumen sosialisasi
visi dan misi.
3
Pengimplementasian
visi, misi, dan tujuan,
dapat ditelaah dari:
a. perwujudan visi,
misi, dan tujuan
dalam kegiatan
sesuai dengan
sasaran; dan
b. pencapaian visi dan
misi melalui
program/kegiatan
Laporan kegiatan
pelaksanaan program.
Hasil
Telaah
Dokumen
-64-
sesuai jadwal yang
ditentukan.
4
Evaluasi visi, misi, dan
tujuan, dapat ditelaah
dari:
a. pelaksanaan visi,
misi, dan tujuan;
b. ketercapaian visi dan
misi
sekolah/madrasah
secara periodik; dan
c. dukungan dan
hambatan
pelaksanaan
program/kegiatan.
Dokumen hasil evaluasi
tahunan pencapaian
visi, misi, tujuan, dan
rencana sekolah.
5
Perbaikan visi, misi, dan
tujuan secara
berkelanjutan
berdasarkan hasil
evaluasi, dapat ditelaah
dari rumusan
rekomendasi untuk
perbaikan visi, misi, dan
tujuan berikutnya,
termasuk peningkatan
mutu.
Dokumen rekomendasi
dari hasil evaluasi
(notulen rapat).
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 23.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Pengembangan visi,
misi, dan tujuan, dapat
digali dari:
a. pelibatan pemangku
kepentingan; dan
b. kesesuaiannya
dengan kebutuhan
sekolah/madrasah.
Penyebarluasan visi,
misi, dan tujuan, dapat
digali dari:
a. penggunaan
berbagai media
secara terbuka;
b. pemahaman warga
sekolah/madrasah;
dan
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan Siswa
Orang Tua
Tida
k
diisi
-65-
c. penerimaan warga
sekolah/madrasah.
3
Perbaikan visi, misi,
dan tujuan secara
berkelanjutan
berdasarkan hasil
evaluasi, dapat digali
dari pelaksanaan
perbaikan visi, misi,
dan tujuan secara
berkelanjutan
berdasarkan hasil
rekomendasi evaluasi.
Tidak diisi
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
24. Kepala sekolah/madrasah menunjukkan kompetensi supervisi
akademik untuk membantu guru mewujudkan pembelajaran yang
bermutu.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Kepala sekolah/madrasah merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru secara berkelanjutan dan
berdampak signifikan terhadap peningkatan kinerja guru
serta pembelajaran yang bermutu.
Kepala sekolah/madrasah merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru secara berkelanjutan.
Kepala sekolah/madrasah merencanakan, melaksanakan,
mengevaluasi, dan melakukan tindak lanjut atas hasil
supervisi akademik kepada guru namun belum dilakukan
secara rutin dan berkelanjutan.
Kepala sekolah/madrasah merencanakan dan
melaksanakan supervisi akademik namun tidak melakukan
tindak lanjut.
-66-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kompetensi
supervisi
akademik/pembelajaran
kepala
sekolah/madrasah adalah kemampuan tata kelola kepala
sekolah/madrasah mulai tahapan perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, dan tindak lanjut hasil evaluasi sehingga program
supervisi akademik/pembelajaran terhadap aktivitas guru dalam
mengelola pembelajaran di sekolah/madrasah dapat berjalan
secara efektif dalam rangka membantu guru mewujudkan
pembelajaran yang bermutu.
2. Supervisi akademik/pembelajaran adalah kegiatan pembinaan
yang
dilakukan
atas
prakarsa
pengelolaan
kepala
sekolah/madrasah terhadap aktivitas guru dalam mengelola
pembelajaran.
Supervisi
akademik/pembelajaran
meliputi
perencanaan supervisi, pelaksanaan supervisi, evaluasi supervisi,
dan tindak lanjut hasil supervisi.
3. Berkelanjutan adalah kegiatan supervisi yang dilakukan sebagai
suatu proses yang berkesinambungan dari perencanaan hingga
tindak lanjut supervisi serta upaya
peningkatan mutu
pembelajaran dalam siklus 1 (satu) tahun pelajaran hingga jangka
waktu 3 (tiga) tahun pelajaran.
4. Dampak signifikan kompetensi supervisi akademik/pembelajaran
kepala sekolah/madrasah terhadap peningkatan kinerja guru
adalah terwujudnya perubahan yang terukur pada pembelajaran
yang bermutu.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 24.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Perencanaan supervisi
akademik, dapat ditelaah dari
program/rencana/surat
penugasan supervisi
akademik untuk guru mata
pelajaran.
Program/rencana
pelaksanaan
supervisi dan surat
penugasan
supervisor.
2
Pelaksanaan supervisi
akademik, dapat ditelaah dari
seluruh guru telah disupervisi
sesuai jadwal yang telah
ditetapkan dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Dokumen hasil
supervisi 3 (tiga)
tahun terakhir.
3
Evaluasi supervisi akademik,
dapat ditelaah dari:
a. temuan aspek-aspek yang
perlu diperbaiki pada
Dokumen hasil
supervisi 3 (tiga)
tahun terakhir.
Hasil
Telaah
Dokumen
-67-
proses supervisi akademik;
dan
b. penyusunan rekomendasi
dalam rangka perbaikan
pelaksanaan supervisi
akademik.
4
Supervisi yang berkelanjutan,
dapat ditelaah dari:
a. penjadwalan supervisi
yang berkelanjutan
sekurang-kurangnya
dalam 3 (tiga) tahun
terakhir; dan
b. pelaksanaan supervisi
secara berkala sekurangkurangnya 1 (satu) kali
dalam satu semester.
a. Dokumen dalam
bentuk jadwal
pelaksanaan
supervisi
sekurangkurangnya 3
(tiga) terakhir;
dan
b. Dokumen hasil
supervisi 3 (tiga)
tahun terakhir.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 24.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
3
4
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Siswa
Orang Tua
Pelaksanaan supervisi
akademik, dapat digali dari
kepala sekolah/madrasah
telah melakukan supervisi
kepada semua guru sesuai
jadwal yang telah
ditetapkan dalam 3 (tiga)
tahun terakhir.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
Evaluasi supervisi
akademik, dapat digali dari
hasil temuan yang perlu
diperbaiki pada proses
supervisi akademik.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
Tindak lanjut hasil
supervisi akademik, dapat
digali dari:
a. pemberian kesempatan
kepada guru untuk
menindaklanjuti hasil
supervisi akademik; dan
b. pemantauan dan
evaluasi terhadap hasil
tindak lanjut supervisi.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
Dampak supervisi dapat
digali dari peningkatan
kinerja guru dan
-68-
pembelajaran yang kreatif,
inovatif, efektif, dan
menyenangkan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
25. Kepala sekolah/madrasah secara konsisten, partisipatif,
kolaboratif, transformatif, dan efektif memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide kreatif dan
inovatif dalam usaha pengembangan kegiatan/program
sekolah/madrasah untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang
telah ditetapkan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya serta diimplementasikan
secara konsisten dan efektif, akuntabel, dan transparan
berdampak nyata pada pengembangan sekolah/madrasah.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya serta diimplementasikan
secara konsisten dan efektif.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya melibatkan warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya, namun tidak
diimplementasikan secara konsisten dan efektif.
Kepala sekolah/madrasah memimpin guru, tenaga
kependidikan, dan siswa untuk mengembangkan ide-ide
kreatif dan inovatif yang dituangkan dalam RKS/RKAS yang
dalam penyusunannya tidak melibatkan warga
sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya.
-69-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kepemimpinan kepala sekolah/madrasah adalah kemampuan
yang berhasil ditunjukkan oleh kepala sekolah/madrasah untuk
mempengaruhi seluruh warga sekolah/madrasah dalam bersikap
dan
bertindak
melakukan
aktivitas
atau
kegiatan
sekolah/madrasah untuk mencapai visi, misi, dan tujuan yang
telah ditetapkan oleh sekolah/madrasah.
2. Ide kreatif dan inovatif adalah gagasan, ide atau pemikiran yang
sarat hal-hal baru atau cara-cara baru yang lebih unggul dari
segala hal yang sudah ada sebelumnya.
3. Konsisten adalah sifat yang tidak berubah-ubah, taat asas, teguh
pendirian dalam menjalankan kepemimpinan sekolah/madrasah.
4. Partisipatif adalah upaya pelibatan guru, tenaga kependidikan,
dan pemangku kepentingan lainnya di sekolah/madrasah dalam
suatu program atau kegiatan yang telah dirancang oleh
sekolah/madrasah. Keterlibatan itu dapat berupa berbagai
aktivitas dukungan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi program/kegiatan.
5. Transformatif adalah kepemimpinan yang bersifat visioner atau
menjangkau pandangan jauh ke depan, mendorong dan
mengembangkan anggota, menggunakan karisma mereka untuk
melakukan perubahan, dan merevitalisasi organisasinya.
6. Kolaboratif adalah usaha yang dilakukan pemimpin atau warga
sekolah/madrasah dalam mewujudkan bentuk kerja sama dengan
berbagai warga sekolah/madrasah atau pemangku kepentingan
lainnya dalam melaksanakan kegiatan sekolah/madrasah.
7. Efektif adalah segala usaha kepemimpinan sekolah/madrasah
yang mengarah pada pencapaian hasil sesuai dengan tujuan yang
telah ditetapkan oleh sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 25.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
Pengembangan ide-ide kreatif
a. Dokumen
dan inovatif yang dituangkan
RKS/RKAS 2
dalam RKS/RKAS, dapat
(dua) periode;
ditelaah dari:
dan
a. gagasan, ide atau pemikiran b. Dokumen rapat
baru atau cara-cara baru
penyusunan
yang lebih unggul; dan
RKS/RKAS.
b. pelibatan pemangku
kepentingan eksternal
dalam kegiatan
sekolah/madrasah.
Hasil
Telaah
Dokumen
-70-
2
Pelibatan warga
sekolah/madrasah dan
pemangku kepentingan dalam
kegiatan sekolah/madrasah,
dapat ditelaah dari:
a. keikutsertaan warga
sekolah/madrasah dalam
kegiatan
sekolah/madrasah; dan
b. keikutsertaan pemangku
kepentingan eksternal
dalam kegiatan
sekolah/madrasah.
Laporan kegiatan
pelaksanaan
program.
3
Pengimplementasian ide kreatif
dan inovatif dalam RKS/RKAS
secara konsisten dan efektif,
akuntabel, dan transparan,
dapat ditelaah dari kepala
sekolah/madrasah
melaksanakan ide kreatif dan
inovatif sesuai program kerja
dan jadwal.
Laporan kegiatan
pelaksanaan
program.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 25.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pengimplementasian ide kreatif
dan inovatif dalam RKS/RKAS
secara konsisten dan efektif,
akuntabel, dan transparan, dapat
digali dari kepala
sekolah/madrasah melaksanakan
ide kreatif dan inovatif sesuai
program kerja dan jadwal.
Dampak nyata pada
pengembangan sekolah/madrasah,
dapat digali dari:
a. program yang memuat ide
kreatif dan inovatif bermanfaat
bagi peningkatan mutu
pembelajaran; dan
b. program yang memuat ide
kreatif dan inovatif bermanfaat
bagi peningkatan manajemen
sekolah/madrasah.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Tenaga
Kependidikan
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
-71-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
26. Sekolah/madrasah membangun komunikasi dan interaksi antara
warga sekolah/madrasah (siswa, guru, kepala sekolah/madrasah,
tenaga kependidikan), orang tua, dan masyarakat untuk
mewujudkan keharmonisan internal dan eksternal
sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi
antara siswa, guru, dan warga sekolah/madrasah, orang tua
dan masyarakat sekitar secara harmonis dan berdampak
pada terciptanya budaya kerja sama yang kuat.
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi
antara warga sekolah/madrasah, orang tua, dan masyarakat
sekitar secara harmonis.
Sekolah/madrasah menunjukkan komunikasi dan interaksi
antara warga sekolah/madrasah dan orang tua secara
harmonis.
Sekolah/madrasah belum menunjukkan komunikasi dan
interaksi antara warga sekolah/madrasah dan orang tua
secara harmonis.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Komunikasi dan interaksi adalah hubungan yang aktif dan timbal
balik
yang
bermanfaat
yang
dilakukan
oleh
kepala
sekolah/madrasah dengan warga sekolah/madrasah (siswa, guru,
kepala sekolah/madrasah, tenaga kependidikan) orang tua, dan
masyarakat.
2. Hubungan yang harmonis adalah hubungan yang didasarkan atas
saling pengertian dan menghargai sehingga tercipta suasana kerja
sama
yang
saling
menguntungkan
untuk
kemajuan
sekolah/madrasah.
3. Budaya kerja sama yang kuat adalah kerja sama yang telah
dibangun
oleh
sekolah/madrasah
dengan
warga
sekolah/madrasah, orang tua, dan masyarakat dengan baik
sehingga berdampak positif pada kinerja sekolah/madrasah.
-72-
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 26.1 Pengumpulan Data Observasi
Hasil
Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Komunikasi dan interaksi antara siswa dengan guru dan
tenaga kependidikan, dapat dilihat dari perwujudan
komunikasi dan interaksi antara guru dan tenaga
kependidikan dengan siswa yang kondusif dan bersifat
mendidik.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 26.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
Nama Dokumen
Budaya kerja sama yang kuat
antara warga sekolah/madrasah
dengan orang tua, dan masyarakat
sekitar sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari kebiasaan yang
dibangun bersama antara
sekolah/madrasah dengan orang
tua siswa dan masyarakat sekitar
sekolah/madrasah yang
berdampak positif pada kinerja
sekolah/madrasah.
Dokumen kerja
sama
sekolah/madrasah
dengan orang tua
siswa dengan
masyarakat sekitar
(dokumen rapat,
foto, atau video)
Hasil
Telaah
Dokumen
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 26.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Komunikasi dan interaksi antara
siswa, guru dan warga
sekolah/madrasah orang tua
dan masyarakat sekitar, dapat
digali dari perwujudan
komunikasi dan interaksi antara
warga sekolah/madrasah dengan
orang tua siswa dan masyarakat
sekitar yang harmonis.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
-73-
2
Budaya kerja sama yang kuat
antara warga sekolah/madrasah
dengan orang tua siswa dan
masyarakat sekitar, dapat digali
dari:
a. komunikasi dan interaksi
antara sekolah/madrasah
dengan orang tua siswa dan
masyarakat berdampak positif
terhadap kinerja sekolah; dan
b. komunikasi dan interaksi
sekolah/madrasah
berdampak positif bagi orang
tua siswa dan masyarakat
sekitar.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
27. Sekolah/madrasah melakukan pembiasaan; aman, tertib, bersih,
dan nyaman untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah
yang kondusif.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menunjukkan suasana aman, tertib,
bersih, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah/madrasah
untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang
kondusif dan berdampak pada persepsi positif masyarakat
terhadap sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menunjukkan suasana aman, tertib,
bersih, dan nyaman bagi seluruh warga sekolah/madrasah
untuk menciptakan lingkungan sekolah/madrasah yang
kondusif.
Sekolah/madrasah menerapkan pembiasaan secara
konsisten hidup aman, tertib, bersih, dan nyaman bagi
seluruh warga sekolah/madrasah untuk menciptakan
lingkungan sekolah/madrasah yang kondusif.
Sekolah/madrasah menerapkan pembiasaan hidup aman,
tertib, bersih, atau nyaman bagi seluruh warga
sekolah/madrasah.
-74-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Pembiasaan adalah segala tindakan yang dilakukan secara
berulang sehingga menjadi karakter berpikir, bersikap, dan
berperilaku individu untuk menjadi lebih baik.
2. Aman adalah bebas dari gangguan baik secara fisik maupun
nonfisik dari dalam maupun dari luar sekolah/madrasah.
3. Tertib adalah kepatuhan semua warga sekolah/madrasah
terhadap tata nilai dan
aturan yang ditetapkan oleh
sekolah/madrasah.
4. Nyaman adalah suasana yang membuat warga sekolah/madrasah
dan pemangku kepentingan lainnya, termasuk masyarakat umum
merasa enak dan betah untuk berada di sekolah/madrasah atau
lingkungan sekitarnya.
5. Persepsi positif adalah kecondongan penilaian atau pendapat
masyarakat yang baik terhadap sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 27.1 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
Suasana dan budaya bersih di lingkungan
sekolah/madrasah, dapat dilihat dari:
a. kebiasaan dalam menjaga kebersihan
sekolah/madrasah; dan
b. kebiasaan dalam pengelolaan sampah dan limbah
sekolah/madrasah.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 27.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Suasana dan budaya bersih
di lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari:
a. kebiasaan dalam menjaga
kebersihan
sekolah/madrasah; dan
b. kebiasaan dalam
pengelolaan sampah dan
limbah sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
Dokumen pelaksanaan
kegiatan kebersihan
sekolah/madrasah,
misalnya dokumen
pembagian tugas di
bidang kebersihan,
jadwal kebersihan, dan
dokumentasi kegiatan.
Hasil
Telaah
Dokumen
-75-
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 27.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
1
Suasana aman dan
budaya saling menjaga di
lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. sekolah/madrasah
tidak pernah
mengalami gangguan
fisik atau nonfisik, baik
dari dalam maupun
dari luar;
b. kebiasaan saling
menjaga keamanan di
antara warga
sekolah/madrasah;
dan
c. kebiasaan saling
menjaga keamanan di
antara warga
sekolah/madrasah dan
masyarakat di
lingkungan
sekolah/madrasah.
2
Suasana tertib di
lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
digali dari budaya patuh
warga sekolah/madrasah
pada tata tertib dan
aturan yang ada di
sekolah/madrasah.
3
Suasana nyaman di
lingkungan
sekolah/madrasah, dapat
digali dari suasana yang
tenang, tenteram, dan
kondusif yang menunjang
kelancaran kegiatan
pembelajaran.
4
Persepsi positif
masyarakat terhadap
sekolah/madrasah, dapat
digali dari:
a. masyarakat ikut
bangga terhadap
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
Siswa
Tidak
Diisi
-76-
budaya aman dan
tertib; dan
b. masyarakat ikut
bangga terhadap
budaya bersih.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
28. Sekolah/madrasah melibatkan orang tua siswa dan masyarakat dari
berbagai kalangan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
program, serta kegiatan sekolah/madrasah.
LEVEL
4
3
2
CAPAIAN KINERJA
Manajemen dan komite sekolah/madrasah merupakan mitra
setara, yang terlihat pada kepedulian dan pemahaman
komite sekolah/madrasah terhadap kondisi, masalah, dan
tantangan yang sedang dihadapi sekolah/madrasah dan
menjadikannya sebagai tantangan bersama. Pertemuan
komite dengan manajemen sekolah/madrasah dapat terjadi
sewaktu-waktu atas inisiatif salah satu pihak. Keterlibatan
tokoh masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program sekolah/madrasah terjadi atas
inisiatif komite maupun manajemen sekolah/madrasah serta
berdampak pada persepsi positif masyarakat terhadap
sekolah/madrasah.
Manajemen dan komite sekolah/madrasah merupakan mitra
setara, yang terlihat pada kepedulian dan pemahaman
komite sekolah terhadap kondisi, masalah, dan tantangan
yang sedang dihadapi sekolah, dan menjadikannya sebagai
tantangan bersama. Pertemuan komite dengan manajemen
sekolah dapat terjadi sewaktu-waktu atas inisiatif salah satu
pihak. Keterlibatan tokoh masyarakat dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan program-program
sekolah/madrasah terjadi atas inisiatif komite maupun
manajemen sekolah/madrasah.
Manajemen sekolah/madrasah berinisiatif dan memfasilitasi
pertemuan komite sekolah/madrasah sekali dalam setahun
menjelang awal tahun ajaran. Forum pertemuan komite
sekolah/madrasah dimanfaatkan oleh manajemen
sekolah/madrasah untuk mendapatkan dukungan para
-77-
1
orang tua khususnya terkait dukungan finansial kepada
sekolah/madrasah secara sukarela demi kemajuan
sekolah/madrasah dan kepentingan anak didik secara
keseluruhan.
Manajemen sekolah/madrasah berinisiatif dalam
memfasilitasi pertemuan komite sekolah/madrasah sekali
dalam setahun menjelang awal tahun ajaran. Keputusan
pertemuan komite sekolah/madrasah cenderung
berdasarkan ketokohan pengurus komite sekolah/madrasah.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Melibatkan masyarakat adalah upaya sekolah/madrasah untuk
mengikutsertakan masyarakat dari berbagai elemen secara
individu
maupun
kelompok
(orang
tua
siswa/komite
sekolah/dunia
usaha/lembaga
pemerintah/organisasi
masyarakat) dalam mendukung perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program-program yang ada di sekolah/madrasah.
Dukungan bisa dalam bentuk gagasan, dana, sarana, kegiatan,
dan lainnya.
2. Masyarakat adalah individu atau beberapa individu dari luar
sekolah/madrasah.
3. Persepsi positif masyarakat terhadap sekolah/madrasah adalah
penilaian atau pendapat masyarakat yang memandang baik
terhadap aspek-aspek kinerja sekolah/madrasah seperti mutu
sekolah/madrasah, pelayanan sekolah/madrasah, dan lainnya.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 28.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Keterlibatan masyarakat dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan
pengawasan program
sekolah/madrasah, dapat
ditelaah dari peran serta
masyarakat dan komite
sekolah/madrasah dalam
penyusunan perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan
program sekolah/madrasah.
Nama Dokumen
a. Dokumen rapat
penyusunan
RKS/RKAS/RAPBS/
Pengembangan
sekolah/madrasah;
dan
b. Laporan kegiatan
penyusunan
perencanaan,
pelaksanaan, dan
pengawasan program
sekolah/madrasah.
Hasil
Telaah
Dokumen
-78-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 28.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
1
Keterlibatan masyarakat
dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan
pengawasan program
sekolah/madrasah,
dapat digali dari peran
serta masyarakat dan
komite
sekolah/madrasah
dalam penyusunan
rencana, pelaksanaan
dan pengawasan
program
sekolah/madrasah.
2
Persepsi positif
masyarakat terhadap
sekolah/madrasah,
dapat digali dari
pandangan masyarakat
terhadap kegiatan
sekolah/madrasah.
Kepala/
Wakil
Kepala
Komite
Sekolah/
Madrasah
Tokoh
Masyarakat
selain Komite
Sekolah/
Madrasah
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-79-
29. Sekolah/madrasah mengembangkan, mengimplementasikan, dan
mengevaluasi pelaksanaan kurikulum secara sistematis, kreatif,
inovatif, dan efektif.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi
secara sistematis, kreatif, inovatif, dan efektif yang
berkesinambungan serta berdampak pada peningkatan
prestasi siswa.
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dengan melibatkan para pemangku
kepentingan, serta mengimplementasikan dan mengevaluasi
secara sistematis, kreatif, inovatif, dan efektif yang
berkesinambungan.
Sekolah/madrasah mengembangkan kurikulum tingkat
satuan pendidikan tanpa melakukan evaluasi secara periodik
dan melibatkan para pemangku kepentingan secara terbatas.
Sekolah/madrasah memiliki dokumen kurikulum tingkat
satuan pendidikan, tetapi tidak dikembangkan melalui
tahapan pengembangan yang sistematis/prosedural.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kurikulum adalah program pendidikan yang dikembangkan oleh
Sekolah/Madrasah dalam bentuk penyelenggaraan pembelajaran,
pembimbingan, dan pendampingan siswa untuk mencapai visi,
misi, dan tujuan sekolah/madrasah.
2. Pemangku kepentingan sekolah/madrasah adalah berbagai pihak
yang memiliki kaitan kerja atau hubungan secara langsung
maupun tidak langsung dengan program penyelenggaraan
pendidikan yang dikembangkan oleh sekolah/madrasah.
3. Mengembangkan kurikulum adalah usaha sekolah/madrasah
untuk menerjemahkan lebih luas struktur kurikulum dan standar
isi yang telah ditetapkan oleh pemerintah secara sistematik, kreatif
, inovatif, dan efektif ke dalam bentuk dokumen kurikulum yang
disusun dan ditetapkan oleh sekolah/madrasah
4. Mengimplementasikan kurikulum adalah menjalankan program
pendidikan sekolah/madrasah yang telah direncanakan.
5. Mengevaluasi
pelaksanaan
kurikulum
adalah
usaha
sekolah/madrasah untuk memperoleh umpan balik secara
kuantitatif maupun kualitatif atas implementasi kurikulum yang
telah dijalankan oleh sekolah/madrasah.
6. Kreatif dan inovatif adalah usaha pengembangan dan pelaksanaan
kurikulum yang menghasilkan pembaruan di sekolah/madrasah
dalam mencapai target dan tujuan yang telah ditetapkan.
7. Efektif adalah upaya sekolah/madrasah dalam pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum yang berdampak positif terhadap
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
-80-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 29.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Pengembangan kurikulum
sekolah/madrasah dengan
melibatkan pemangku
kepentingan secara
berkesinambungan, dapat
ditelaah dari:
a. pelibatan pemangku
kepentingan dalam
pengembangan kurikulum
sekolah/madrasah; dan
b. penggunaan hasil evaluasi
kurikulum sebagai dasar
pengembangan kurikulum.
a. Notula raker/
pertemuan
penyusunan
kurikulum
sekolah/
madrasah; dan
b. Renstra atau
rencana
pengembangan
kurikulum.
2
Implementasi kurikulum
sekolah/madrasah secara
sistematis, kreatif, inovatif,
dan efektif, dapat ditelaah dari
pelaksanaan kurikulum yang
telah disusun oleh
sekolah/madrasah dalam
bentuk program pembelajaran
yang mudah dipahami dan
dilaksanakan oleh warga
sekolah/madrasah.
Program/panduan
pembelajaran
sekolah/madrasah
.
3
Evaluasi pelaksanaan
kurikulum secara sistematis,
kreatif, inovatif, dan efektif,
dapat ditelaah dari
rekomendasi perbaikan
pelaksanaan kurikulum.
Dokumen
raker/rapat
evaluasi yang
berisi rekomendasi
perbaikan hasil
evaluasi.
4
Dampak peningkatan prestasi
siswa secara signifikan dapat
ditelaah dari kemajuan
akademik siswa dalam kurun
waktu 4 (empat) tahun
terakhir.
Buku leger atau
rekap nilai.
Hasil
Telaah
Dokumen
-81-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 29.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Pengembangan kurikulum
sekolah/madrasah dengan
melibatkan pemangku
kepentingan secara
berkesinambungan, dapat
digali dari:
a. kreatifitas sekolah
sekolah/madrasah dalam
menerjemahkan struktur
kurikulum dan standar
isi untuk memenuhi
target keunggulan mutu
dalam pengembangan
kurikulum
sekolah/madrasah;
b. pelibatan pemangku
kepentingan dalam
pengembangan
kurikulum
sekolah/madrasah; dan
c. penyediaan anggaran
yang memadai bagi
terlaksananya kurikulum
sekolah/madrasah.
Implementasi kurikulum
sekolah/madrasah secara
sistematis, kreatif, inovatif,
dan efektif, dapat digali dari:
a. pelaksanaan kurikulum
yang telah disusun oleh
sekolah/madrasah dalam
bentuk program
pembelajaran yang
mudah dipahami oleh
warga madrasah;
b. penerapan mekanisme
kerja yang sistematis
untuk memastikan
pelaksanaan kurikulum
sekolah/madrasah; dan
c. kerjasama
sekolah/madrasah
dengan berbagai pihak
lain dalam pemanfaatan
sumber dan media belajar
secara kreatif, inovatif,
Kepala/
Wakil Guru
Kepala
Perwakil
an
Orang
Tua
Siswa
Tida
k
Diisi
Tidak
diisi
Tidak
Diisi
-82-
dan efektif dalam
pelaksanaan kurikulum.
3
4
Evaluasi pelaksanaan
kurikulum secara sistematis,
kreatif, inovatif, dan efektif,
dapat digali dari:
a. penerapan mekanisme
kerja yang sistematis,
untuk menemukan aspek
yang perlu diperbaiki
dalam pelaksanaan
kurikulum; dan
b. tindak lanjut secara
sistematis terhadap
evaluasi pelaksanaan
kurikulum dengan
memberi rekomendasi
perbaikan.
Tidak
Diisi
Dampak peningkatan
prestasi siswa secara
signifikan dapat digali dari
kemajuan akademik siswa
dalam kurun waktu 4
(empat) tahun terakhir.
Tidak
Diisi
Tidak
Diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
30. Sekolah/madrasah menerapkan pengelolaan guru dan tenaga
kependidikan secara efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, kompensasi, dan penghargaan/sanksi.
LEVEL
4
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang
berdampak terhadap persepsi positif pemangku kepentingan,
iklim kerja yang kondusif, dan peningkatan kinerja.
-83-
3
2
1
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang
berdampak terhadap iklim kerja yang kondusif, dan persepsi
positif pemangku kepentingan.
Sekolah/madrasah menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel pada kegiatan
rekrutmen, seleksi, penugasan, pengembangan kompetensi,
penilaian kinerja, dan pemberian penghargaan/sanksi yang
berdampak terhadap iklim kerja yang kondusif.
Sekolah/madrasah belum menerapkan secara konsisten
pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien, dan akuntabel.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Rekrutmen adalah proses penerimaan guru dan/atau tenaga
kependidikan yang diperlukan sekolah/madrasah yang meliputi
tahapan penyampaian pengumuman kepada publik tentang
adanya formasi guru dan tenaga kependidikan sampai dengan
tersedianya calon guru dan/atau tenaga kependidikan yang siap
diseleksi. Proses ini dilakukan langsung oleh sekolah/madrasah
atau pihak lain yang memiliki kewenangan pengadaan guru
dan/atau tenaga kependidikan sekolah/madrasah.
2. Seleksi adalah kegiatan proses memilih sumber daya guru dan
tenaga kependidikan berdasarkan kriteria administratif maupun
kompetensi yang dilakukan dengan menggunakan instrumen tes
dan/atau nontes. Seleksi bagi sekolah/madrasah negeri hanya
berlaku bagi tenaga guru dan tenaga kependidikan tidak tetap
(honor) sedangkan bagi sekolah swasta berlaku bagi tenaga guru
dan tenaga kependidikan yang tidak tetap dan tetap.
3. Pengembangan kompetensi guru dan tenaga kependidikan adalah
upaya sekolah/madrasah untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap guru atau tenaga kependidikan melalui
peningkatan kompetensi seperti pendidikan dan pelatihan,
seminar atau workshop.
4. Penghargaan adalah apresiasi yang diberikan kepada guru dan
tenaga kependidikan atas prestasi atau dedikasi dalam
mendukung tercapainya tujuan sekolah/madrasah.
5. Sanksi adalah hukuman yang diberikan kepada guru dan tenaga
kependidikan atas pelanggaran yang dilakukan terhadap
kebijakan sekolah/madrasah.
6. Kompensasi adalah pemberian remunerasi/imbal jasa sesuai
dengan prestasi kerja dan masa bakti guru dan tenaga
kependidikan berdasarkan kebijakan sekolah/madrasah.
7. Konsisten adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sekurangkurangnya dalam tiga tahun terakhir.
8. Komprehensif adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan
yang memperhatikan berbagai aspek secara utuh.
-84-
9. Efektif adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
menunjang ketercapaian tujuan sekolah/madrasah.
10. Efisien adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan yang
dilaksanakan secara wajar atau tidak berlebihan dalam
penggunaan sumber daya dan dana yang dimiliki dalam rangka
mencapai tujuan sekolah/madrasah.
11. Akuntabel adalah pengelolaan guru dan tenaga kependidikan
yang bersifat terukur sesuai rencana sekolah/madrasah,
prosesnya terbuka, dan bisa dipertanggung jawabkan.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 30.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Pengelolaan guru dan
tenaga kependidikan yang
komprehensif, efektif,
efisien, dan akuntabel,
dapat ditelaah dari:
a. panduan dan tata kelola
yang memungkinkan
guru dan tenaga
kependidikan dapat
melakukan aktivitas
kerja dengan mudah dan
efektif di sekolah/
madrasah; dan
b. penugasan guru dan
tenaga kependidikan
sesuai kompetensi
dengan uraian tugas
yang jelas.
a. Panduan atau
SOP pelaksanaan
tugas guru/tenaga
kependidikan; dan
b. Dokumen
penugasan
guru/tenaga
kependidikan.
2
Penilaian kinerja guru dan
tenaga kependidikan, dapat
ditelaah dari hasil penilaian
kinerja kepada guru dan
tenaga kependidikan.
Dokumen penilaian
kinerja.
3
Pemberian
penghargaan/sanksi kepada
guru dan tenaga
kependidikan, dapat
ditelaah dari:
a. kebijakan penghargaan
dan sanksi kepada guru
dan tenaga kependidikan
aturan yang ada di
sekolah/madrasah; dan
a. Panduan atau
SOP pelaksanaan
tugas guru/tenaga
kependidikan; dan
b. Bukti
penghargaan/
sanksi.
Hasil
Telaah
Dokumen
-85-
b. penghargaan dan sanksi
kepada guru dan tenaga
kependidikan.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 30.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
1
Pengelolaan guru dan tenaga
kependidikan yang
komprehensif, efektif, efisien,
dan akuntabel, dapat digali
dari:
a. hasil rekrutmen dan
seleksi yang transparan
dan akuntabel terhadap
guru dan tenaga
kependidikan yang
terdaftar di sekolah/
madrasah; dan
b. pembinaan secara rutin
dalam mendampingi guru
dan tenaga kependidikan.
2
Penilaian kinerja guru dan
tenaga kependidikan, dapat
digali dari:
a. mekanisme penilaian
kinerja yang dapat
memotivasi guru dan
tenaga kependidikan;
b. hasil penilaian kinerja
kepada guru dan tenaga
kependidikan; dan
c. dampak penilaian kinerja
guru dan tenaga
pendidikan terhadap
peningkatan kinerja.
3
Pemberian
penghargaan/sanksi kepada
guru dan tenaga
kependidikan, dapat digali
dari:
a. penghargaan dan sanksi
kepada guru dan tenaga
kependidikan; dan
b. konsistensi dalam
menerapkan penghargaan
dan sanksi sehingga
menjadi budaya dalam
Kepala/
Wakil Kepala
Guru
Tenaga
Kependi
dikan
-86-
mengapresiasi kinerja
personil
sekolah/madrasah.
4
Iklim kerja yang kondusif
yang berdampak pada
peningkatan kinerja, dapat
digali dari motivasi guru dan
tenaga kependidikan dalam
melaksanakan tugas.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
31. Sekolah/madrasah melaksanakan pengelolaan sarana dan prasarana
dengan baik untuk mendukung proses pembelajaran yang
berkualitas.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah mengelola sarana dan prasarana secara
konsisten dan efisien dengan melibatkan semua warga
sekolah/madrasah dan pemangku kepentingan lainnya
dalam pelaksanaan prosedur penggunaan dan pemeliharaan
yang hasilnya terlihat pada sarana dan prasarana yang
berkondisi baik, bersih, rapi, aman, nyaman, dan mudah
diakses sehingga berdampak positif terhadap proses
pembelajaran yang efektif.
Sekolah/madrasah mengelola sarana dan prasarana secara
konsisten dan efisien dengan melibatkan semua warga
sekolah dalam pelaksanaan prosedur penggunaan dan
pemeliharaan sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung aman dan nyaman dengan sarana dan
prasarana yang mudah diakses.
Sekolah/madrasah belum mengelola sarana dan prasarana
secara konsisten dan efisien dalam pelaksanaan prosedur
penggunaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana.
Sekolah/madrasah belum mengelola sarana dan prasarana
karena tidak memiliki sistem dan prosedur pengelolaan
sarana dan prasarana.
-87-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Sarana adalah alat pendukung pendidikan yang dapat dipindahpindahkan seperti perabot, media pembelajaran, buku, meja,
kursi, alat peraga, media pembelajaran, peralatan teknologi
informasi dan komunikasi, dan perlengkapan pendidikan lainnya.
2. Prasarana adalah fasilitas utama yang dibutuhkan untuk
menjalankan fungsi satuan pendidikan yaitu lahan, bangunan,
ruang, instalasi daya dan jasa.
3. Pengelolaan sarana dan prasarana adalah tindakan yang
dilakukan oleh sekolah/madrasah dalam rangka perencanaan,
pencatatan, pemanfaatan, pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan sehingga dapat difungsikan dengan baik untuk
mendukung tercapainya tujuan pendidikan sekolah/madrasah
sesuai prosedur yang berlaku.
4. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan
yang dilakukan sekolah/madrasah untuk menjaga, merawat, dan
memperbaiki agar tetap dalam kondisi yang baik dan siap
digunakan.
5. Konsisten adalah pengelolaan sarana dan prasarana yang
dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan sekurangkurangnya dalam tiga tahun terakhir.
6. Efisien adalah pengelolaan sarana prasarana yang dilaksanakan
secara wajar atau tidak berlebihan dalam penggunaan sumber
daya dan dana yang dimiliki dalam rangka mencapai tujuan
sekolah/madrasah.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 31.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Pengelolaan sarana dan prasarana secara
konsisten dan efisien, dapat dilihat dari
pemanfaatan sarana dan prasarana secara optimal
dan efisien.
2
Pengelolaan sarana dan prasarana berdampak
positif terhadap proses pembelajaran yang efektif,
dapat dilihat dari:
a. kesiapan penggunaan sarana dan prasarana
pembelajaran; dan
b. proses pembelajaran yang berlangsung secara
efektif karena dukungan ketersediaan sarana
dan prasarana.
Hasil
Observasi
-88-
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 31.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
1
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Pengelolaan sarana dan
prasarana secara konsisten
dan efisien, dapat ditelaah dari
ketersediaan prosedur standar
operasional pengelolaan
sarana dan prasarana.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
Panduan/SOP
pengelolaan sarana
dan prasarana.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 31.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
2
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Kepala
/Wakil
Kepala
Guru/
Tenaga
Kependidikan
Pengelolaan sarana
dan prasarana secara
konsisten dan efisien,
dapat digali dari:
a. pemeliharaan dan
perawatan sarana
dan prasarana
sesuai standar
operasional secara
berkala setiap
tahun;
b. perbaikan sarana
dan prasarana
yang rusak sesuai
standar
operasional secara
berkala setiap
tahun; dan
c. pemanfaatan
sarana dan
prasarana secara
optimal dan
efisien.
Pelibatan semua
warga
sekolah/madrasah
dan pemangku
kepentingan
eksternal, dapat digali
Perwakilan
Orang Tua/
Siswa
Pemangku
Kepentingan
Tidak diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
-89-
dari:
a. peran serta warga
sekolah/madrasah
dan pemangku
kepentingan
eksternal dalam
perencanaan dan
pengadaan sarana
prasarana; dan
b. peran serta warga
sekolah/madrasah
dan pemangku
kepentingan
eksternal dalam
pemeliharaan dan
perbaikan sarana
dan prasarana.
3
Pengelolaan sarana
dan prasarana
berdampak positif
terhadap proses
pembelajaran yang
efektif, dapat digali
dari:
a. kesiapan
penggunaan
sarana dan
prasarana
pembelajaran; dan
b. proses
pembelajaran yang
berlangsung secara
efektif karena
dukungan
ketersediaan
sarana dan
prasarana.
Tidak
diisi
Tidak diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-90-
32. Sekolah/madrasah mengelola anggaran pendapatan dan belanja
secara transparan dan akuntabel sesuai perencanaan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri sekolah/madrasah dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah. Realisasi penggunaan
anggaran dan belanja dilakukan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun. Laporan keuangan disusun secara
periodik dengan prinsip transparan dan akuntabel
berdasarkan peraturan yang berlaku dan disampaikan ke
pihak yang berkepentingan baik di dalam maupun di luar
sekolah. Laporan akhir keuangan diaudit secara internal
atau eksternal dengan hasil baik.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri sekolah/madrasah dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah. Realisasi penggunaan
anggaran dan belanja dilakukan berdasarkan perencanaan
yang telah disusun. Laporan keuangan disusun secara
transparan dan akuntabel berdasarkan peraturan yang
berlaku dan disampaikan ke pihak yang berkepentingan baik
di dalam maupun di luar sekolah.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah dengan
melibatkan komite sekolah/madrasah. Laporan keuangan
disusun dan disampaikan ke pihak pemberi dana dan
kalangan internal sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menyusun perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah/madrasah.
Laporan keuangan disusun dan disampaikan ke pihak
pemberi dana dan kalangan internal sekolah/madrasah
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
adalah rencana biaya yang meliputi penerimaan, penggunaan
dana, dan pengelolaannya dalam memenuhi seluruh kebutuhan
sekolah/madrasah selama satu tahun pelajaran berjalan.
2. Transparan adalah keterbukaan dalam pengelolaan anggaran
sekolah/madrasah untuk menjaga kepercayaan pihak yang
berkepentingan.
3. Akuntabel adalah pengelolaan anggaran yang bersifat terukur
sesuai rencana sekolah/madrasah, prosesnya terbuka dan bisa
dipertanggungjawabkan.
4. Pengelolaan anggaran adalah tindakan yang dilakukan oleh
sekolah/madrasah
dalam
merencanakan,
menggunakan,
mengadministrasikan, dan mengawasi penggunaan keuangan
sekolah/madrasah.
5. Evaluasi diri adalah salah satu bentuk proses analisis kebutuhan
yang
dilakukan
oleh
sekolah/
madrasah
dengan
mengikutsertakan segenap
pemangku kepentingan untuk
-91-
mengetahui kebutuhan prioritas atau kebutuhan pengembangan
dalam penyusunan program kegiatan madrasah pada setiap tahun
anggaran.
6. Laporan keuangan adalah catatan yang memuat siklus
penerimaan dan pembelanjaan keuangan sekolah/madrasah yang
disertai dengan bukti-bukti sah terkait dokumen perencanaan
kegiatan yang dibiayai, bukti kegiatan, dan bukti pembelanjaan
sesuai ketentuan yang berlaku.
7. Audit adalah aktivitas pemeriksaan pertanggungjawaban
pembelanjaan sekolah/ madrasah berdasarkan program kegiatan
yang telah ditetapkan dan kriteria atau ketentuan pemerintah yang
berlaku disertai kelengkapan bukti yang sah sesuai sistem
keuangan pemerintah atau publik.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 32.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Perencanaan program dan
a. RAPBS;
anggaran pendapatan dan
b. EDS/M; dan
belanja sekolah/madrasah
c. Dokumen rapat
berdasarkan evaluasi diri,
penyusunan
dapat ditelaah dari:
RKS/RKAS/RAP
a. perencanaan anggaran
BS/Pengembang
an Sekolah/
pendapatan belanja
Madrasah.
berdasarkan pada hasil
evaluasi diri
sekolah/madrasah;
b. perencanaan anggaran
pendapatan
sekolah/madrasah yang
berasal dari berbagai
sumber dalam jangka
waktu satu tahun
pelajaran dalam RAPBS
secara komprehensif
(menjadi satu kesatuan;
dan
c. saran dan masukan dari
komite sekolah/madrasah
yang berkaitan dengan
anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah.
2
Realisasi penggunaan program
dan anggaran belanja
dilakukan berdasarkan
perencanaan yang telah
disusun dan disahkan, dapat
ditelaah dari:
a. Laporan kegiatan
pelaksanaan dan
pengawasan
program
sekolah/
madrasah; dan
Hasil
Telaah
Dokumen
-92-
a. penggunaan anggaran
sesuai perencanaan secara
tranparan dan akuntabel;
dan
b. pemantauan penggunaan
anggaran secara ketat
untuk menghindari
kesalahan dan atau
penyelewengan.
3
Realisasi anggaran
pendapatan dan belanja
sekolah/madrasah diaudit
secara internal atau eksternal
dengan hasil baik, dapat
ditelaah dari:
a. keterlibatan komite
sekolah/madrasah dalam
melakukan pengawasan
anggaran
sekolah/madrasah;
b. pelaksanaan audit internal
oleh tim audit yang
dibentuk oleh
sekolah/madrasah atau
audit dari tim audit
eksternal; dan
c. hasil audit anggaran
disampaikan ke pihak yang
berkepentingan.
b. Dokumen audit
pelaksanaan
anggaran/RAPB
S.
a. Laporan
kegiatan
pelaksanaan dan
pengawasan
program
sekolah/
madrasah; dan
b. Dokumen audit
pelaksanaan
anggaran/
RAPBS.
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 32.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Perencanaan program dan
anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah
berdasarkan evaluasi diri, dapat
digali dari:
a. perencanaan anggaran
pendapatan belanja
berdasarkan pada hasil
Evaluasi Diri
sekolah/madrasah;
b. pendapatan sekolah yang
berasal dari berbagai
sumber dalam jangka waktu
satu tahun pelajaran dalam
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru/
Tenaga Perwakilan
Kepen- Orang Tua
didikan
-93-
RAPBS secara komprehensif
(menjadi satu kesatuan;
c. saran dan masukan dari
komite sekolah/madrasah
yang berkaitan dengan
anggaran pendapatan dan
belanja sekolah/madrasah;
dan
d. efisiensi anggaran belanja
2
Realisasi penggunaan anggaran
dan belanja dilakukan
berdasarkan perencanaan yang
telah disusun dan disahkan,
dapat digali dari:
a. penggunaan anggaran
sesuai perencanaan secara,
transparan dan akuntabel;
dan
b. pemantauan penggunaan
anggaran secara ketat untuk
menghindari kesalahan dan
atau penyelewengan.
3
Realisasi Anggaran Pendapatan
dan belanja sekolah/madrasah
diaudit secara internal atau
eksternal dengan hasil baik,
dapat digali dari:
a. keterlibatan komite
sekolah/madrasah dalam
melakukan pengawasan
anggaran;
b. audit internal oleh tim audit
yang dibentuk oleh
sekolah/madrasah atau
audit dari tim audit
eksternal; dan
c. hasil audit anggaran
disampaikan ke pihak yang
berkepentingan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-94-
33. Sekolah/madrasah menyelenggarakan pembinaan kegiatan
kesiswaan untuk mengembangkan minat dan bakat siswa.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi serta mendapatkan dukungan fasilitas dari
sekolah/madrasah, orang tua dan masyarakat yang
menghasilkan berbagai prestasi.
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler, dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi serta mendapatkan dukungan fasilitas dari
sekolah/madrasah yang menghasilkan berbagai prestasi.
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler dan mengikutsertakan siswa dalam berbagai
kompetisi serta mendapatkan dukungan fasilitas dari
sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah menyelenggarakan kegiatan
ekstrakurikuler, tetapi tidak diikutsertakan dalam berbagai
kompetisi.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar kegiatan
kurikuler baik dilaksanakan di dalam atau di luar
sekolah/madrasah yang bertujuan untuk memperkaya dan
memperluas pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa dalam
berbagai bidang.
2. Kompetisi adalah ajang lomba atau pertandingan yang diikuti
siswa untuk pengembangan bakat, potensi dan minat yang dimiliki
siswa.
3. Pembinaan kegiatan kesiswaan adalah kegiatan layanan yang
diselenggarakan oleh sekolah/madrasah kepada siswa yang
bertujuan untuk menumbuh kembangkan bakat, minat,
kreativitas, dan prestasi siswa.
4. Dukungan fasilitas adalah bantuan fasilitas yang diberikan oleh
sekolah/madrasah, orang tua dan/atau masyarakat dalam
berbagai bentuk untuk pelaksanaan pembinaan kesiswaan.
5. Prestasi adalah capaian hasil lomba/pertandingan atau apresiasi
yang diperoleh oleh siswa secara perorangan atau tim terkait
dengan pengembangan kompetensi, bakat, minat, sikap yang
berhasil ditunjukkan oleh siswa sekolah/madrasah.
-95-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 33.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Penyelenggaraan kegiatan
ekstrakurikuler dapat
ditelaah dari keterlibatan
guru, tenaga
kependidikan, dan pihak
lain dalam pembinaan
ekstrakurikuler.
Dokumen
program/kegiatan
ekstrakurikuler.
2
Keikutsertaan siswa
dalam berbagai kompetisi
dapat ditelaah dari
keterlibatan dalam
mengikuti kompetisi.
Surat tugas pembina
dan tim
lomba/kompetisi.
3
Prestasi siswa dapat
ditelaah dari
kemampuan berprestasi
pada ajang kompetisi
yang diikuti.
Bukti prestasi (Piagam
dan/atau Piala).
Hasil Telaah
Dokumen
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 33.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang
Diwawancara dan
Indikator
Penyelenggaraan
kegiatan
ekstrakurikuler, dapat
digali dari:
a. program
ekstrakurikuler
sekolah/madrasah;
b. evaluasi dan
perbaikan dalam
penyelenggaraan
kegiatan
ekstrakurikuler di
sekolah/ madrasah;
dan
c. keikutsertaan siswa
dalam berbagai
kompetisi.
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Perwakilan
Orang Tua
Tidak diisi
Siswa
-96-
2
3
Dukungan dari
sekolah/madrasah,
orang tua, dan
masyarakat, dapat
digali dari:
a. dukungan fisik
maupun nonfisik
yang optimal dari
sekolah/madrasah
untuk kegiatan
ekstrakurikuler;
b. dukungan fisik
maupun nonfisik
yang optimal dari
orang tua untuk
kegiatan
ekstrakurikuler;
dan
c. dukungan fisik
maupun nonfisik
yang optimal dari
masyarakat untuk
kegiatan
ekstrakurikuler.
Tidak
diisi
Prestasi siswa dapat
digali dari
penghargaan yang
diterima dari berbagai
kompetisi
ekstrakurikuler.
Tidak
diisi
Tidak
diisi
Tidak diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-97-
34. Sekolah/madrasah memberikan layanan bimbingan dan konseling
siswa dalam bidang pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut,
dan karier untuk mendukung pencapaian dan pengembangan
prestasi.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah memberikan layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang pribadi, sosial, akademik,
pendidikan lanjut, dan/atau karier untuk mendukung
pencapaian dan pengembangan prestasi secara berkelanjutan
dengan dukungan SDM yang berkualitas.
Sekolah/madrasah berusaha memberikan layanan
bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi, sosial,
akademik, pendidikan lanjut, dan/atau karier yang
diselenggarakan secara berkelanjutan dengan dukungan
SDM terbatas.
Sekolah/madrasah berusaha memberikan layanan
bimbingan dan konseling namun belum meliputi semua
aspek (bidang pribadi, sosial, akademik, pendidikan lanjut,
dan/atau karier).Dukungan sumber daya belum sesuai
dengan kebutuhan.
Layanan/bimbingan dan konseling dalam bidang pribadi,
sosial, akademik, pendidikan lanjut, dan/atau karier siswa
belum menjadi komitmen sekolah serta tidak didukung oleh
sumber daya sesuai bidang keahliannya.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Layanan bimbingan dan konseling adalah program layanan
pengembangan diri siswa baik secara individu maupun kelompok
untuk memahami potensi diri, sosial dan karier siswa menuju
dewasa dan keberhasilan belajar di sekolah/madrasah.
2. Bimbingan pribadi adalah bantuan yang diberikan kepada individu
untuk memecahkan masalah yang sangat kompleks dan bersifat
rahasia/pribadi seperti masalah keluarga, persahabatan, cita-cita,
dan sebagainya.
3. Bimbingan sosial adalah bimbingan yang diberikan oleh seorang
ahli kepada individu atau kelompok dalam membantu menghadapi
dan memecahkan masalah pribadi-sosial, seperti penyesuaian diri,
menghadapi konflik dan pergaulan.
4. Bimbingan akademik adalah layanan bimbingan yang diberikan
kepada siswa untuk membentuk kebiasaan belajar yang baik,
mengembangkan rasa ingin tahu dan menumbuhkan motivasi
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan prestasi belajar.
5. Bimbingan pendidikan lanjut dan karier adalah suatu usaha yang
dilakukan untuk membantu individu (peserta didik) dalam
mengembangkan potensi dirinya dalam melanjutkan pendidikan
dan mempersiapkan suatu pekerjaan.
-98-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 34.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Nama Dokumen
1
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pribadi, dapat ditelaah dari:
a. program layanan BK bidang
pengembangan pribadi
secara klasikal dan
individual; dan
b. laporan layanan BK bidang
pengembangan pribadi
secara klasikal dan
individual.
a. Dokumen
program
layanan BK
bidang
pengembangan
pribadi; dan
b. Dokumen
laporan layanan
BK bidang
pengembangan
pribadi.
2
Layanan bimbingan dan
a. Dokumen
konseling dalam bidang sosial,
program
dapat ditelaah dari:
layanan BK
a. program layanan BK bidang
bidang sosial;
sosial secara klasikal dan
dan
individual; dan
b. Dokumen
b. laporan layanan BK bidang
laporan layanan
sosial secara klasikal dan
BK bidang
individual.
sosial.
3
Layanan bimbingan dan
a. Dokumen
konseling dalam bidang
program
akademik, dapat ditelaah dari:
layanan BK
a. program layanan
bidang
bimbingan akademik secara
akademik; dan
klasikal dan individual; dan b. Dokumen
b. laporan layanan bimbingan
laporan layanan
akademik secara klasikal
BK bidang
dan individual.
akademik.
4
Layanan bimbingan/dan
konseling dalam bidang
pendidikan lanjut/dan karier,
dapat ditelaah dari:
a. program layanan BK
pendidikan lanjut dan/atau
karier secara klasikal dan
individual; dan
b. laporan layanan BK
pendidikan lanjut dan/atau
karier secara klasikal dan
individual.
No
a. Dokumen
program
layanan BK
bidang
pendidikan
lanjut dan/atau
karier; dan
b. Dokumen
laporan layanan
BK bidang
pendidikan
lanjut dan/atau
karier.
Hasil
Telaah
Dokumen
-99-
2. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 34.2 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
1
Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
pengembangan pribadi dapat digali dari
pelaksanaan BK bidang pengembangan pribadi
secara klasikal dan individual.
Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
sosial dapat digali dari pelaksanaan BK bidang
sosial secara klasikal dan individual.
Layanan bimbingan dan konseling dalam bidang
akademik dapat digali dari pelaksanaan BK bidang
akademik secara klasikal dan individual.
Layanan bimbingan dan konseling dalam
pendidikan lanjut dan/atau karier dapat digali dari
pelaksanaan BK bidang pendidikan lanjut dan/atau
karier secara klasikal dan individual.
2
3
4
Hasil
Observasi
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 34.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara
dan Indikator
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pengembangan pribadi
siswa, dapat digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan pribadi
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
pribadi siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan pribadi
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual.
Kepala/
Wakil
Kepala
PerGuru
wakilan
BK/Wali
Orang
Kelas
Tua
Siswa
-100-
2
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pengembangan sosial
siswa, dapat digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan sosial
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
sosial siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan sosial
siswa, baik secara
klasikal maupun
individual.
3
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
akademik siswa, dapat
digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
akademik siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
akademik siswa, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
akademik siswa, baik
secara klasikal
maupun individual.
-101-
4
Layanan bimbingan dan
konseling dalam bidang
pendidikan lanjut
dan/atau karier, dapat
digali dari:
a. program layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
pendidikan lanjut
dan/atau karier, baik
secara klasikal
maupun individual;
b. pelaksanaan layanan
BK yang berfokus
pada pengembangan
pendidikan lanjut
dan/atau karier, baik
secara klasikal
maupun individual;
dan
c. manfaat layanan BK
yang berfokus pada
pengembangan
pendidikan lanjut
dan/atau karier, baik
secara klasikal
maupun individual.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
35. Sekolah/madrasah melaksanakan Penjaminan Mutu Internal
Sekolah/Madrasah setiap tahun terkait pencapaian standar
nasional pendidikan, yang meliputi kegiatan: pelaksanaan evaluasi
diri sekolah/madrasah (EDS/M), penyusunan Rencana Kerja dan
Anggaran Sekolah/Madrasah (RKA-S/M) yang merujuk pada rapor
mutu.
LEVEL
4
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M dengan merujuk
rapor mutu dan hasil EDS/M, melakukan evaluasi
pelaksanaan program dalam RKA-S/M, menyusun
-102-
3
2
1
rencana perbaikan RKA-S/M tahun berikutnya, dan
melakukan tindakan perbaikan secara berkelanjutan.
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M dengan merujuk
rapor mutu dan hasil EDS/M, serta melakukan evaluasi
pelaksanaan program dalam RKA-S/M.
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M dengan merujuk
rapor mutu dan hasil EDS/M.
Sekolah/madrasah menyusun RKA-S/M tanpa
memperhatikan rapor mutu dan hasil EDS/M.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Penjaminan mutu internal adalah program sekolah/madrasah
yang melibatkan warga sekolah/madrasah untuk memastikan
terpenuhi dan terlaksananya standar layanan pendidikan yang
telah ditetapkan sekolah/madrasah terhadap kelangsungan
proses penyelenggaraan sekolah/madrasah.
2. RKA-S/M adalah dokumen program dan anggaran yang perlu
dilaksanakan oleh sekolah/madrasah dalam jangka waktu satu
tahun ke depan untuk mencapai tujuan sekolah/madrasah.
3. Rapor mutu adalah gambaran capaian kinerja satuan pendidikan
terhadap standar nasional pendidikan dalam kurun waktu yang
ditetapkan sekolah/madrasah.
4. Evaluasi Diri Sekolah/Madrasah (EDS/M) adalah suatu proses
evaluasi yang bersifat internal dengan melibatkan pemangku
kepentingan
untuk
melihat/mengetahui
kinerja
sekolah/madrasah pada tahun berjalan berdasarkan indikator
Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang hasilnya dapat digunakan
sebagai dasar penyusunan RK-S/M dan RKA-S/M tahun
berikutnya
untuk
meningkatkan
mutu
pendidikan
di
sekolah/madrasah secara konsisten dan berkelanjutan, serta
sebagai masukan bagi perencanaan investasi pendidikan tingkat
kabupaten/kota.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 35.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan
Indikator
Penyusunan RKA-S/M
berdasarkan EDS/M yang
merujuk peta mutu, dapat
ditelaah dari:
a. evaluasi diri berdasarkan
rapor mutu
sekolah/madrasah; dan
b. penyelarasan antara RKAS/M dengan hasil EDS/M.
Nama Dokumen
a. Dokumen evaluasi
diri
sekolah/madrasah;
dan
b. Dokumen RKAS/M dan dokumen
EDS/M.
Hasil
Telaah
Dokumen
-103-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 35.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
Aspek yang Diwawancara dan Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Guru
Komite
Sekolah/
Madrasah
Penyusunan program perbaikan dan
pelaksanaannya, dapat digali dari:
a. program perbaikan berkelanjutan
berdasarkan rekomendasi evaluasi
program; dan
b. tindakan perbaikan yang dapat
dilakukan sesegera mungkin.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui telaah
dokumen, angket, dan wawancara, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-104-
B. BUTIR KINERJA KEKHUSUSAN
I. MUTU LULUSAN
36. Siswa menunjukkan kemampuan kebutuhan khusus sesuai dengan
jenis kekhususannya.
LEVEL
CAPAIAN KINERJA
Siswa menunjukkan kemampuan dan berprestasi sesuai
dengan kekhususannya dalam mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan hidup.
Siswa menunjukkan kemampuan sesuai dengan
kekhususannya dalam mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan hidup secara optimal.
Siswa menunjukkan kemampuan sesuai dengan
kekhususannya namun belum optimal dalam
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan hidup.
Siswa belum menunjukkan kemampuan sesuai dengan
kekhususannya.
4
3
2
1
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Kemampuan kebutuhan khusus adalah kemampuan yang dimiliki
oleh anak berkebutuhan khusus agar dapat mengurangi dampak
negatif dari hambatan yang disandangnya.
2. Jenis kekhususan merujuk pada jenis hambatan yang dialami oleh
individu berkebutuhan khusus, seperti kekhususan tunanetra,
tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, autis, dan kesulitan belajar.
B. Pembuktian Kinerja
1. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 36.1 Pengumpulan Data Observasi
No
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
1
Kemampuan mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan hidup sesuai kekhususannya, dapat
dilihat dari:
a. kemampuan kekhususan tunanetra:
1) membaca dan menulis braille;
2) melakukan orientasi dan mobilitas;
3) berkomunikasi/bersosialisasi dengan
lingkungan secara tepat; dan
4) memanfaatkan TIK (komputer/internet) untuk
belajar/bekerja.
b. kemampuan kekhususan tunarungu:
1) menyadari, mempersepsi dan membedakan
bunyi (jenis bunyi, sifat bunyi dan sumber
bunyi);
2) menyadari, mempersepsi, dan memahami
irama;
Hasil
Observasi
-105-
No
2
Aspek yang Diobservasi dan Indikator
Hasil
Observasi
3) menggunakan bahasa isyarat sebagai alat
komunikasi;
4) menggunakan bahasa ujaran (oral) sebagai
alat komunikasi; dan
5) membaca gerakan bibir sebagai sarana
komunikasi.
c. kemampuan kekhususan tunagrahita:
1) merawat/menolong/mengurus diri sendiri, di
antaranya makan, minum, mandi, berpakaian,
berhias, menjaga kebersihan diri, dan
menghindari bahaya;
2) berinteraksi dan berkomunikasi dengan
lingkungan; dan
3) menggunakan waktu luang, di antaranya
rekreasi, bermain dan kebiasaan beristirahat.
d. kemampuan kekhususan tunadaksa:
1) merawat/menolong/mengurus diri sendiri, di
antaranya; makan, minum, mandi,
berpakaian, berhias, menjaga kebersihan diri,
dan menghindari bahaya;
2) berinteraksi dan berkomunikasi dengan
lingkungan;
3) menggunakan waktu luang seperti rekreasi,
bermain, dan kebiasaan beristirahat; dan
4) melakukan gerakan-gerakan dasar/sederhana
(keterampilan motorik) untuk memenuhi
kebutuhan rekreasi, terapi, prestasi atau
kebutuhan menolong diri sendiri.
e. kemampuan kekhususan autis:
1) berinteraksi, berkomunikasi dan bersosialisasi
secara tepat dengan orang lain (orang tua,
guru, atau siswa);
2) berperilaku teratur, tertib, dan sopan; dan
3) mengelola emosi secara tepat/wajar.
Bukti penghargaan prestasi, dapat dilihat dari:
a. pengetahuan sesuai dengan kekhususan; dan
b. keterampilan hidup sesuai dengan kekhususan.
2. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 36.2 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
Nama
Dokumen
Kemampuan mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan
hidup sesuai kekhususannya, dapat
ditelaah dari:
a. kemampuan kekhususan
tunanetra:
1) membaca dan menulis braille;
2) melakukan orientasi dan
mobilitas;
Program
Pembelajaran
Individual
(PPI) yang
mencakup
catatan guru
tentang
perkembangan
pengetahuan
dan
keterampilan
1
Hasil
Telaah
Dokumen
-106-
b.
c.
d.
e.
3) berkomunikasi/bersosialisasi
hidup siswa
dengan lingkungan secara
sesuai
tepat; dan
kekhususan
4) memanfaatkan TIK
(komputer/internet) untuk
belajar/bekerja.
kemampuan kekhususan
tunarungu:
1) menyadari, mempersepsi dan
membedakan bunyi (jenis
bunyi, sifat bunyi dan sumber
bunyi);
2) menyadari, mempersepsi, dan
memahami irama;
3) menggunakan bahasa isyarat
sebagai alat komunikasi;
4) menggunakan bahasa ujaran
(oral) sebagai alat komunikasi;
dan
5) membaca gerakan bibir
sebagai sarana komunikasi.
kemampuan kekhususan
tunagrahita:
1) merawat/menolong/mengurus
diri sendiri, di antaranya
makan, minum, mandi,
berpakaian, berhias, menjaga
kebersihan diri, dan
menghindari bahaya;
2) berinteraksi dan
berkomunikasi dengan
lingkungan; dan
3) menggunakan waktu luang, di
antaranya rekreasi, bermain
dan kebiasaan beristirahat.
kemampuan kekhususan
tunadaksa:
1) merawat/menolong/mengurus
diri sendiri, di antaranya;
makan, minum, mandi,
berpakaian, berhias, menjaga
kebersihan diri, dan
menghindari bahaya;
2) berinteraksi dan
berkomunikasi dengan
lingkungan;
3) menggunakan waktu luang
seperti rekreasi, bermain, dan
kebiasaan beristirahat; dan
4) melakukan gerakan-gerakan
dasar/sederhana
(keterampilan motorik) untuk
memenuhi kebutuhan
rekreasi, terapi, prestasi atau
kebutuhan menolong diri
sendiri.
kemampuan kekhususan autis:
1) berinteraksi, berkomunikasi
dan bersosialisasi secara tepat
-107-
2
dengan orang lain (orang tua,
guru, atau siswa);
2) berperilaku teratur, tertib,
dan sopan; dan mengelola
emosi secara tepat/wajar.
Prestasi siswa sesuai kekhususan,
dapat ditelaah dari:
a. prestasi pengetahuan siswa; dan
b. prestasi keterampilan hidup
siswa.
Laporan
prestasi siswa
sesuai
kekhususan
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 36.3 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
No.
1
2
3
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kepala/
Guru
Wakil
Kepala
Perwakilan
Orang Tua
/Masyarakat
Perkembangan akademik siswa
sesuai kekhususan, dapat digali
dari:
a. jenis dan bentuk tugas yang
diberikan kepada siswa; dan
b. kemampuan siswa dalam
menyelesaikan tugas.
Perkembangan keterampilan
hidup siswa, dapat digali dari:
a. jenis dan bentuk
keterampilan hidup yang
diberikan kepada siswa; dan
b. kemampuan siswa dalam
menyelesaikan keterampilan.
Capaian prestasi sesuai
kekhususan, dapat digali dari:
a. prestasi pengetahuan; dan
b. prestasi keterampilan hidup.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui
observasi, telaah dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-108-
II. PROSES PEMBELAJARAN
37. Guru melaksanakan Program Pembelajaran Individu (PPI) untuk
siswa tertentu sesuai kebutuhannya dan didasarkan kepada hasil
asesmen.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Guru melaksanakan Program Pembelajaran Individu (PPI)
untuk siswa dengan kondisi tertentu secara
terencana/terprogram dan didasarkan kepada hasil asesmen
dan berdampak terhadap peningkatan capaian belajar siswa
secara optimal.
Guru melaksanakan Program Pembelajaran Individu (PPI)
untuk siswa dengan kondisi tertentu secara
terencana/terprogram dan didasarkan kepada hasil asesmen.
Guru melaksanakan Program Pembelajaran Individu (PPI)
untuk siswa dengan kondisi tertentu, tetapi belum
dilaksanakan secara terencana/terprogram.
Guru melaksanakan program pembelajaran secara klasikal
tanpa menggunakan Program Pembelajaran Individu (PPI).
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
Program Pembelajaran Individu (PPI) adalah program pembelajaran
yang dirancang dan dilaksanakan untuk 1 (satu) orang siswa yang
disebabkan oleh adanya kebutuhan/kemampuan unik pada siswa
tersebut yang tidak bisa disamakan dengan siswa lainnya. Program
pembelajaran individu dapat dilaksanakan kepada seorang siswa
dalam satu kelas, atau kepada seorang siswa yang berada dalam
suatu kelas klasikal. Program pembelajaran individu harus
terencana/terprogram
artinya
dilaksanakan
melalui
langkah/tahapan kerja yang sistematis dan logis mulai dari analisis
kebutuhan,
kegiatan
asesmen,
pengembangan
program,
pelaksanaan, dan penilaian.
-109-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 37.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
1.
Pelaksanaan program
a. Dokumen
pembelajaran individu (PPI) secara
program
terencana/ terprogram
pembelajaran
berdasarkan hasil asesmen, dapat
individu (PPI)
ditelaah dari:
b. Dokumen
a. deskripsi identitas siswa secara
pelaksanaan
tepat dan lengkap;
PPI (daftar
b. deskripsi kemampuan siswa
hadir
saat ini sebagai dasar
guru/daftar
pengembangan program
hadir
pembelajaran individu;
siswa/jurnal
c. perumusan tujuan jangka
kegiatan
pendek dan jangka panjang
pembelajaran
secara tepat sesuai kebutuhan
dll.)
siswa;
c. Dokumen
d. penggunaan strategi
pelaksanaan
pembelajaran yang tepat sesuai
dan hasil
kebutuhan siswa;
asesmen
(instrumen
e. pemilihan cara penilaian
asesmen/cat
hasil/kemajuan yang sesuai
atan hasil
dengan kompetensi yang akan
asesmen)
dicapai;
f. pelibatan beberapa pihak
dalam pelaksanaan program
pembelajaran individu (guru,
orang tua siswa dan profesi
lain);
g. pembelajaran individu secara
berkelanjutan;
h. pelaksanaan asesmen secara
komprehensif mencakup
kemampuan akademik dan
nonakademik;
i. penggunaan instrumen yang
tepat dalam asesmen sesuai
kemampuan yang dinilai; dan
j. pelaksanaan pembelajaran
individu secara berkelanjutan.
Dampak PPI terhadap
Dokumen
peningkatan capaian belajar siswa capaian hasil
secara optimal, dapat ditelaah dari belajar siswa
peningkatan capaian hasil belajar
dari waktu ke waktu secara
optimal sebagai dampak dari
pelaksanaan PPI.
2.
Nama Dokumen
Hasil
Telaah
Dokumen
-110-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 37.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pelaksanaan program
pembelajaran individu (PPI) secara
terencana/ terprogram
berdasarkan hasil asesmen, dapat
digali dari:
a. deskripsi identitas siswa
secara tepat dan lengkap;
b. deskripsi kemampuan siswa
saat ini sebagai dasar
pengembangan program
pembelajaran individu;
c. perumusan tujuan jangka
pendek dan jangka panjang
secara tepat sesuai
kebutuhan siswa;
d. penggunaan strategi
pembelajaran yang tepat
sesuai kebutuhan siswa;
e. pemilihan cara penilaian
hasil/kemajuan yang sesuai
dengan kompetensi yang akan
dicapai;
f. pelibatan beberapa pihak
dalam pelaksanaan program
pembelajaran individu (guru,
orang tua siswa dan profesi
lain);
g. pembelajaran individu secara
berkelanjutan;
h. pelaksanaan asesmen secara
komprehensif mencakup
kemampuan akademik dan
nonakademik;
i. penggunaan instrumen yang
tepat dalam asesmen sesuai
kemampuan yang dinilai; dan
j. pelaksanaan pembelajaran
individu secara berkelanjutan.
Dampak PPI terhadap
peningkatan capaian belajar siswa
secara optimal, dapat digali dari:
a. pelaksanaan PPI yang mampu
mengembangkan potensi siswa
secara optimal sesuai
kemampuan dan
kebutuhannya; dan
b. pelaksanaan PPI yang mampu
meningkatkaan prestasi
akademk siswa (sikap,
pengetahuan dan
keterampilan).
Hasil Wawancara
Kepala/
Guru Siswa
Wakil Kepala
Tidak diisi
Tidak
diisi
Tidak
diisi
-111-
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui
observasi, telaah dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-112-
III. MANAJEMEN SLB/MLB
38. Sekolah/madrasah melibatkan orang tua siswa dalam kegiatan
asesmen dan proses pembelajaran.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah melibatkan orang tua siswa untuk
memberi saran/masukan dalam membuat keputusan terkait
dengan kegiatan asesmen siswa pada seluruh proses
pembelajaran serta mampu mewujudkan sinkronisasi antara
program pembelajaran yang ada di sekolah/madrasah dan di
rumah untuk menghasilkan prestasi yang optimal sesuai
kebutuhan siswa.
Sekolah/madrasah melibatkan orang tua siswa untuk
berpartisipasi aktif dalam memberikan saran/masukan
terkait dengan kegiatan asesmen siswa pada seluruh proses
pembelajaran serta mampu mewujudkan sinkronisasi antara
program pembelajaran yang ada di sekolah/madrasah dan di
rumah.
Sekolah/madrasah melibatkan orang tua siswa dalam
kegiatan asesmen siswa pada seluruh proses pembelajaran di
sekolah/madrasah.
Sekolah/madrasah tidak melibatkan orang tua siswa dalam
kegiatan asesmen pada proses pembelajaran.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Melibatkan orang tua adalah upaya SLB/MLB mengikutsertakan
orang tua siswa untuk memberikan saran/masukan sebagai
bahan dalam pengambilan keputusan tentang asesmen kebutuhan
siswa, proses pembelajaran, dan sinkronisasi program yang ada di
sekolah/madrasah dan di rumah serta evaluasi program
pembelajaran.
2. Sinkronisasi program adalah suatu usaha untuk menyesuaikan,
menyelaraskan
kegiatan-kegiatan,
tindakan-tindakan
pembelajaran yang diprogramkan SLB/MLB dengan kegiatan di
rumah.
3. Asesmen adalah suatu penilaian komprehensif yang melibatkan
anggota tim ahli untuk mengetahui kelebihan/kekuatan dan
kekurangan/kelemahan siswa untuk menentukan layanan
pendidikan yang dibutuhkan sebagai dasar menyusun rancangan
program pembelajaran.
-113-
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 38.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Nama
Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
1 Pelibatan orang tua siswa untuk
memberi saran/masukan dalam
membuat keputusan terkait dengan
kegiatan asesmen untuk seluruh
proses pembelajaran, dapat ditelaah
dari keterlibatan orang tua dalam
pengambilan keputusan pada
kegiatan asesmen untuk seluruh
proses pembelajaran
2 Perkembangan kemajuan siswa
dalam bidang akademik dan
nonakademik (keterampilan hidup,
kerajinan tangan, atau keterampilan
bidang seni), dapat ditelaah dari:
a. perkembangan dalam bidang
akademik; dan
b. perkembangan dalam bidang non
akademik.
Hasil
Telaah
Dokumen
Laporan
kegiatan
asesmen dan
daftar hadir
atau foto/video
kegiatan
PPI atau
catatan
individu siswa
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 38.2 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Pelibatan orang tua siswa
berdampak pada sinkronisasi
antara program yang ada di
sekolah/madrasah dan di
rumah, dapat digali dari:
a. kesesuaian antara program
sekolah/madrasah dan
program pembimbingan
orang tua kepada siswa di
rumah; dan
b. kerja sama
sekolah/madrasah dan
orang tua untuk
menghasilkan program
pembelajaran yang efektif
sehingga siswa belajar
sesuai dengan
kebutuhannya.
Hasil Wawancara
Kepala/
Perwakilan
Wakil
Guru Orang Tua
Kepala
Siswa
-114-
2.
Perkembangan kemajuan siswa,
dapat digali dari:
a. peningkatan dalam bidang
akademik; dan
b. peningkatan dalam bidang
nonakademik (keterampilan
hidup, kerajinan tangan,
atau keterampilan bidang
seni).
3.
Kepuasan orang tua terhadap
program sinkronisasi antara
sekolah/madrasah dan rumah
untuk meningkatkan kemajuan
siswa dalam bidang akademik
dan/atau nonakademik, dapat
digali dari:
a. keterlibatannya dalam
asesmen siswa di
sekolah/madrasah; dan
b. manfaat sinkronisasi
program di
sekolah/madrasah dan di
rumah yang dilaksanakan
secara konsisten dan
berkelanjutan.
Tidak
diisi
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui
observasi, telaah dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
39. Sekolah/madrasah melakukan adaptasi/modifikasi kurikulum
sesuai kebutuhan siswa, berbasis asesmen.
LEVEL
4
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah melakukan adaptasi/modifikasi
berdasarkan asesmen awal terhadap kurikulum yang telah
ditetapkan secara nasional, sehingga proses pembelajaran
berlangsung sesuai dengan kebutuhan siswa dan mampu
menumbuhkembangkan potensi individual siswa secara
tepat dan optimal.
-115-
3
2
1
Sekolah/madrasah melakukan adaptasi/modifikasi
berdasarkan asesmen awal terhadap kurikulum yang telah
ditetapkan secara nasional sehingga proses pembelajaran
berlangsung sesuai dengan kebutuhan siswa.
Sekolah/madrasah melakukan adaptasi/modifikasi
berdasarkan asesmen awal terhadap kurikulum yang telah
ditetapkan secara nasional, tetapi belum berhasil untuk
membangun proses pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Sekolah/madrasah menggunakan kurikulum yang telah
ditetapkan secara nasional tanpa melakukan
adaptasi/modifikasi.
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Adaptasi/modifikasi
kurikulum
adalah
perubahan
kurikulum yang disesuaikan dengan kemampuan atau potensi
yang dimiliki siswa berkebutuhan khusus (SBK). Modifikasi
kurikulum mencakup alokasi waktu, isi atau materi kurikulum,
proses pembelajaran, sarana prasarana, lingkungan belajar, dan
pengelolaan kelas.
2. Kebutuhan siswa adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang sesuai dengan kondisi siswa berkebutuhan khusus.
3. Asesmen adalah suatu penilaian komprehensif yang melibatkan
anggota tim ahli untuk mengetahui kelebihan/kekuatan dan
kekurangan/kelemahan siswa untuk menentukan layanan
pendidikan yang dibutuhkan sebagai dasar menyusun rancangan
program pembelajaran.
4. Tepat adalah kesesuaian berkembangnya siswa berkebutuhan
khusus untuk menunjukkan kemampuan yang diharapkan secara
individual atau kelompok.
5. Optimal adalah perkembangan siswa yang dapat mencapai puncak
potensi yang dimiliki siswa berkebutuhan khusus.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 39.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
Nama Dokumen
Pelaksanaan adaptasi/modifikasi
berdasarkan asesmen awal terhadap
kurikulum yang telah ditetapkan
secara nasional, dapat ditelaah dari:
a. pengadaptasian/pemodifikasian
kurikulum sesuai kebutuhan
siswa; dan
b. pengadaptasian/pemodifikasian
kurikulum berdampak pada
peningkatan potensi individual
siswa.
a. Dokumen
Kurikulum
sekolah/madras
ah
b. Dokumen
Perangkat
Pembelajaran
hasil modifikasi
Hasil
Telaah
Dokumen
-116-
2. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 39.2 Pengumpulan Data Wawancara
Hasil Wawancara
Aspek yang Diwawancara dan
Indikator
Kepala/
Wakil
Kepala
Perwakilan
Guru Orang Tua
Siswa
Proses pembelajaran yang
menumbuhkembangkan potensi sesuai
dengan kebutuhan khusus siswa,
dapat digali dari:
a. penumbuhkembangan potensi
individu siswa secara tepat dan
optimal; dan
b. keantusiasan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran
sesuai kebutuhan khusus yang
diharapkan.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui
observasi, telaah dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
40. Sekolah/madrasah memanfaatkan/melibatkan tenaga ahli yang
profesional untuk mendukung efektivitas pelaksanaan
pembelajaran sesuai kebutuhan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN KINERJA
Sekolah/madrasah melibatkan tenaga ahli yang profesional
yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang dilakukan secara
sistematis dan berkelanjutan serta berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran.
Sekolah/madrasah melibatkan tenaga ahli yang profesional
yang sesuai dengan kebutuhan siswa yang dilakukan secara
sistematis sehingga penanganan siswa dilaksanakan secara
komprehensif.
Sekolah/madrasah melibatkan tenaga ahli yang profesional,
tetapi belum dilakukan secara rutin.
Sekolah/madrasah belum melibatkan tenaga ahli yang
profesional.
-117-
PETUNJUK TEKNIS
A. Definisi
1. Tenaga ahli yang profesional adalah seseorang yang memiliki
keahlian tertentu seperti dokter/psikolog/terapis/pekerja sosial
untuk mengembangkan SLB/MLB sehingga visi, misi, dan tujuan
yang telah ditetapkan oleh sekolah/madrasah dapat tercapai.
2. Kebutuhan siswa adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang sesuai dengan kondisi siswa berkebutuhan khusus.
3. Sistematis adalah upaya sesuai prosedur dengan melibatkan
tenaga ahli yang profesional sehingga berdampak terhadap
peningkatan mutu pembelajaran di SLB/MLB.
4. Berkelanjutan adalah proses melibatkan tenaga ahli yang
profesional secara berkesinambungan dari tahapan kegiatan
hingga jangka waktu pelaksanaan.
5. Pekerja sosial adalah seseorang yang memiliki keahlian dan
kewenangan untuk melaksanakan berbagai upaya guna
meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan fungsi-fungsi
sosialnya melalui interaksi sehingga siswa berkebutuhan khusus
dapat menyesuaikan diri dengan situasi kehidupannya.
B. Pembuktian Kinerja
1. Telaah Dokumen:
Lakukan telaah dokumen sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 40.1 Pengumpulan Data Telaah Dokumen
No
Aspek yang Ditelaah dan Indikator
Nama Dokumen
1 Kemampuan profesional tenaga
ahli dalam melayani siswa sesuai
dengan kebutuhannya, dapat
ditelaah dari latar belakang
pendidikan/pelatihan yang
diperolehnya.
Ijasah/Sertifikat
terapis/tenaga
profesional
lainnya.
2 Pelibatan tenaga ahli yang
profesional sesuai dengan
kebutuhan khusus siswa.
Program dan
jadwal terapi
setiap siswa
Hasil
Telaah
Dokumen
2. Observasi:
Lakukan observasi sesuai tabel berikut
Tabel Kerja 40.2 Pengumpulan Data Observasi
Aspek yang diobservasi dan Indikator
Kemampuan profesional tenaga ahli dalam melayani
siswa sesuai dengan kebutuhannya, dapat digali dari:
a. hubungan personal yang positif antara tenaga
profesional dengan guru/warga sekolah, orang tua,
dan siswa;
b. peralatan yang dipakai sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan terapi;
Hasil
Observasi
-118-
c. materi terapi yang diberikan sesuai dengan
kebutuhan siswa atau program terapi siswa; dan
d. cara terapi yang diberikan kepada siswa sesuai
dengan keadaan siswa yang dilakukan dengan tegas
namun tetap sopan, ramah, dan sabar.
3. Wawancara:
Lakukan wawancara sesuai tabel berikut:
Tabel Kerja 40.3 Pengumpulan Data Wawancara
No
1
2
Aspek yang
Diwawancara
dan Indikator
Pelibatan tenaga
ahli yang
profesional
sesuai dengan
kebutuhan
khusus siswa,
dapat digali dari:
a. pelaksanaan
terapi yang
dilakukan
secara
profesional,
sistematis,
dan
berkelanjutan
sesuai dengan
kebutuhan
khusus siswa;
dan
b. keikutsertaan
tenaga ahli
dalam
pelatihanpelatihan agar
dapat
memberikan
terapi ringan
dan
sederhana
kepada siswa.
Dampak
keterlibatan
tenaga ahli
terhadap
peningkatan
mutu
pembelajaran,
dapat digali dari:
a. peningkatan
kualitas
Hasil Wawancara
Kepala/
Wakil Guru
Kepala
Tenaga
Ahli
Perwakilan
Orang Tua
Siswa
Tidak diisi
Tidak
diisi
-119-
pembelajaran
menjadi lebih
baik dan
efektif; dan
b. peningkatan
kemampuan
siswa sesuai
dengan
kebutuhan
khususnya.
C. Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan analisis pada tabel kerja yang dilakukan melalui
observasi, telaah dokumen dan wawancara, dapat disimpulkan
sebagai berikut:
(Minimal 50 kata)
Berdasarkan kesimpulan tersebut di atas, maka capaian kinerja butir
ini berada pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
(Catatan: pemilihan capaian level kinerja harus sesuai dengan uraian
kesimpulan penilaian).
-120-
C. BUTIR PEMENUHAN RELATIF
1.
Kualifikasi akademik guru minimum sarjana (S1) atau diploma empat
(D4).
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
90%-100% guru berpendidikan S1/D4.
80%-<90% guru berpendidikan S1/D4.
70%-<80% guru berpendidikan S1/D4.
Kurang dari 70% guru berpendidikan S1/D4.
PETUNJUK TEKNIS
Perhitungan persentase diperoleh dari:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑆1/𝐷4
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑟𝑢
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan perhitungan di atas, maka capaian relatif butir ini berada
pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
2.
Guru yang memiliki sertifikat pendidik.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
85%-100% memiliki sertifikat pendidik.
70%-<85% memiliki sertifikat pendidik.
55%-<70% memiliki sertifikat pendidik.
Kurang dari 55% memiliki sertifikat pendidik.
PETUNJUK TEKNIS
Perhitungan persentase diperoleh dari:
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑟𝑢
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan perhitungan di atas, maka capaian relatif butir ini berada
pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
3.
Guru yang mengajar sesuai latar belakang pendidikan.
LEVEL
CAPAIAN RELATIF
4
85%-100% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
3
70%-<85% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
2
55%-<70% mengajar sesuai latar belakang pendidikannya.
Kurang dari 55% mengajar sesuai latar belakang
1
pendidikannya.
PETUNJUK TEKNIS
Perhitungan persentase diperoleh dari:
-121-
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑔𝑎𝑗𝑎𝑟 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑙𝑎𝑡𝑎𝑟 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 (𝑘𝑒𝑡𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛)
𝑝𝑒𝑛𝑑𝑖𝑑𝑖𝑘𝑎𝑛𝑛𝑦𝑎
x 100%
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑔𝑢𝑟𝑢
Catatan: Dihitung berdasarkan kurikulum nasional.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan perhitungan di atas, maka capaian relatif butir ini berada
pada level*): 1 / 2 / 3 / 4
4.
Sekolah/madrasah memiliki kepala tenaga administrasi yang
memenuhi syarat sesuai ketentuan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan
pengalaman minimal 4 (empat) tahun atau D3 dengan
pengalaman minimal 8 (delapan) tahun, dan memiliki sertifikat.
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan
pengalaman 2-3 tahun atau D3 dengan pengalaman kurang dari
5-7 tahun, dan memiliki sertifikat.
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan
pengalaman minimal 4 (empat) tahun atau D3 dengan
pengalaman minimal 8 (delapan) tahun, dan tidak memiliki
sertifikat.
Kepala tenaga administrasi berpendidikan S1 dengan
pengalaman 2-3 tahun atau D3 dengan pengalaman kurang dari
5-7 tahun, dan tidak memiliki sertifikat atau berpendidikan
dibawah D3.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
5.
Sekolah/madrasah memiliki guru keterampilan dengan kualifikasi
akademik sesuai ketentuan standar yang berlaku.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Guru berpendidikan S1 dengan pengalaman minimal 4 (empat)
tahun dan memiliki sertifikat.
Guru berpendidikan S1 dengan pengalaman minimal 2-3 tahun
dan memiliki sertifikat.
Guru berpendidikan S1.
Guru berpendidikan D3.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
-122-
6.
Sekolah/madrasah memiliki kepala perpustakaan yang memenuhi syarat
sesuai ketentuan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman
minimal 3 (tiga) tahun atau jalur tenaga kependidikan minimal
D2 dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun, dan memiliki
sertifikat.
Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman
minimal 1-2 tahun atau jalur tenaga kependidikan minimal D2
dengan pengalaman 1-3 tahun, dan memiliki sertifikat.
Jalur pendidik berpendidikan S1/D4 dengan pengalaman
minimal 3 (tiga) tahun atau jalur tenaga kependidikan minimal
D2 dengan pengalaman minimal 4 (empat) tahun, dan tidak
memiliki sertifikat.
Di luar ketentuan (2), (3) dan (4).
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
7.
Jumlah rombongan belajar.
LEVEL
4
3
2
1
Jumlah
Jumlah
Jumlah
Jumlah
siswa
siswa
siswa
siswa
per
per
per
per
CAPAIAN RELATIF
rombongan belajar maksimum 8 siswa.
rombongan belajar sebanyak 9-10 siswa.
rombongan belajar sebanyak 11-12 siswa.
rombongan melebihi 12 siswa.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
8.
Bangunan sekolah/madrasah memiliki instalasi listrik dengan daya
yang mencukupi kebutuhan.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Memiliki daya 1300 watt atau lebih.
Memiliki daya 900 watt.
Memiliki daya 450 watt.
Tidak ada listrik.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
-123-
9.
Ruang Pembelajaran Khusus dan Ruang Penunjang.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Memiliki ruang pembelajaran khusus yang digunakan sesuai
jenis ketunaannya dan ruang penunjang (ruang kepala
SLB/MLB, guru, administrasi, UKS, BK, ibadah, dan OSIS).
Memiliki ruang pembelajaran khusus sesuai jenis ketunaannya
yang dapat digunakan bersama dan ruang penunjang (ruang
kepala SLB/MLB, guru, administrasi, ibadah, dan memiliki 2
ruang di antara ruang UKS, BK, dan OSIS).
Memiliki ruang pembelajaran khusus sesuai jenis ketunaannya
yang dapat digunakan bersama dan memiliki maksimum 3 (tiga)
ruang penunjang.
Tidak memiliki ruang pembelajaran khusus.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
10. Sekolah/madrasah memiliki WC/jamban.
LEVEL
4
3
2
1
CAPAIAN RELATIF
Terdapat lebih dari 2 (dua) unit jamban. Jamban untuk
tunagrahita dan/atau tunadaksa, minimum salah satu unit
jamban merupakan unit yang dapat digunakan oleh anak
berkebutuhan khusus, termasuk pengguna kursi roda.
Terdapat 2 (dua) unit jamban. Jamban untuk tunagrahita
dan/atau tunadaksa, minimum salah satu unit jamban
merupakan unit yang dapat digunakan oleh anak berkebutuhan
khusus, termasuk pengguna kursi roda.
Terdapat 1 (satu) unit jamban. Jamban untuk tunagrahita
dan/atau tunadaksa, minimum salah satu unit jamban
merupakan unit yang dapat digunakan oleh anak berkebutuhan
khusus, termasuk pengguna kursi roda.
Terdapat 1 (satu) unit jamban.
Kesimpulan Penilaian
Berdasarkan penilaian di atas, maka capaian relatif butir ini berada pada
level*): 1 / 2 / 3 / 4
-124-
D. TEKNIK PENSKORAN DAN PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
I. TEKNIK PENSKORAN
Penilaian akhir akreditasi didasarkan hasil dari penilaian terhadap indikator
pemenuhan relatif (IPR) dan penilaian indikator kinerja hasil visitasi asesor
dengan menggunakan instrumen akreditasi. Skor IPR memiliki bobot sebesar
15%, sedangkan skor indikator kinerja sebesar 85%.
1. Penskoran Indikator Pemenuhan Relatif (IPR).
Indikator Pemenuhan Relatif (IPR) untuk jenjang SLB/MLB terdiri atas 10
(sepuluh) butir pernyataan di mana masing-masing butir memiliki bobot
yang sama. Setiap butir memiliki 4 (empat) pilihan jawaban yang masingmasing memiliki skor 1, 2, 3, dan 4, sehingga skor maksimum IPR untuk
jenjang SLB/MLB sebesar 10 x 4 = 40. Skor IPR hasil perolehan dari 10
(sepuluh) butir pernyataan dalam satuan 100 dihitung dengan rumus
sebagai berikut:
10
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑃𝑅 = ∑
𝑖=1
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑃𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝐼𝑃𝑅 𝑘𝑒 − 𝑖
× 100
40
2. Penskoran Butir Kinerja dari Instrumen Akreditasi.
Instrumen akreditasi SLB/MLB terdiri atas 4 (empat) komponen yang
mencakup 35 (tiga puluh lima) butir inti dan 5 (lima) butir kekhususan
yang masing-masing memiliki 4 (empat) pilihan jawaban. Setiap butir
memiliki bobot yang sama. Jumlah butir dan bobot komponen instrumen
akreditasi SLB/MLB ditunjukkan pada Tabel C.1.
Tabel C.1 Jumlah Butir dan Bobot Komponen Instrumen Akreditasi
SLB/MLB
No.
1
2
3
4
Komponen
Nomor
Butir Inti
1-11
12-18
19-22
Mutu Lulusan
Proses Pembelajaran
Mutu Guru
Manajemen
23-35
Sekolah/Madrasah
Jumlah
Nomor Butir
Kekhususan
36
37
-
Jumlah
Butir
12
8
4
Bobot
Komponen
35
29
18
38-40
16
18
40
100
Seluruh butir pernyataan dalam instrumen merupakan pernyataan
tertutup masing-masing dengan empat pilihan jawaban dengan skor 4, 3,
2, dan 1 (skor minimum=1 dan maksimum=4).
Jumlah skor maksimum untuk masing-masing komponen akreditasi
diperoleh dengan rumus:
𝐶𝑀𝑎𝑘𝑠 = 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 = 4 × 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵𝑢𝑡𝑖𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛
-125-
Jumlah skor maksimum untuk masing-masing komponen akreditasi
SLB/MLB, disajikan pada Tabel C.2.
Tabel C.2 Jumlah Skor Maksimum Masing-masing Komponen
No
1
2
3
4
Komponen Akreditasi
Mutu Lulusan
Proses Pembelajaran
Mutu Guru
Manajemen
Sekolah/Madrasah
Skor Butir
Maksimum
4
4
4
12
8
4
Jumlah Skor
Maksimum
48
32
16
16
64
Jumlah Butir
4
Langkah-langkah penghitungan skor akhir akreditasi sebagai berikut:
a. Lakukan penghitungan skor perolehan hasil visitasi untuk masingmasing komponen dengan rumus:
𝑘
𝐶𝑖 = ∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑘𝑒 − 𝑗 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖
𝑗=1
Catatan:
Ci = Jumlah skor perolehan komponen ke-i
k = banyaknya butir pada setiap komponen
b. Hitung skor komponen akreditasi dengan rumus:
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖 =
𝐶𝑖
𝐶𝑚𝑎𝑘𝑠
× 𝐵𝑜𝑏𝑜𝑡 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝑘𝑒 − 𝑖
c. Hitunglah skor total komponen dengan cara menjumlahkan seluruh
skor komponen akreditasi dari komponen mutu lulusan, proses
pembelajaran, mutu guru, dan manajemen sekolah/madrasah.
4
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 = ∑ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛 𝐾𝑒 − 𝑖
3. Nilai Akhir Akreditasi
𝑖=1
Nilai Akhir (NA) akreditasi dihitung berdasarkan skor IPR dan skor total
komponen sesuai dengan bobot masing-masing sehingga NA dihitung
dengan rumus:
𝑁𝐴 = (0,15 × 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐼𝑃𝑅) + (0,85 × 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐾𝑜𝑚𝑝𝑜𝑛𝑒𝑛)
-126-
II.
PEMERINGKATAN HASIL AKREDITASI
Sekolah/madrasah memperoleh peringkat akreditasi sebagai berikut:
1. Peringkat akreditasi A (Unggul) jika sekolah/madrasah memperoleh
nilai akhir akreditasi sebesar 91 sampai dengan 100 (91< NA < 100).
2. Peringkat akreditasi B (Baik) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai
akhir akreditasi sebesar 81 sampai dengan 90 (81 < NA < 90).
3. Peringkat akreditasi C (Cukup) jika sekolah/madrasah memperoleh
nilai akhir akreditasi sebesar 71 sampai dengan 80 (71 < NA < 80).
4. Tidak Terakreditasi (TT) jika sekolah/madrasah memperoleh nilai
akhir akreditasi di bawah 71.
MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,
RISET, DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA,
TTD.
NADIEM ANWAR MAKARIM
Salinan sesuai dengan aslinya,
Kepala Biro Hukum
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
Dian Wahyuni
NIP 196210221988032001