Academia.eduAcademia.edu

MOTIVASI DALAM BELAJAR

MOTIVASI DALAM BELAJAR : A. Pengertian Motivasi B. Teori Motivasi Dalam Belajar C. Peranan Motivasi Dalam Belajar D. Jenis-jenis Motivasi E. Karakteristik Individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi yang Tinggi F. Upaya untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa

PSIKOLOGI PENDIDIKAN Motivasi dalam Belajar 2015 LUTFI KOTO MOTIVASI DALAM BELAJAR Oleh : Lutfi Koto Pengertian Motivasi Dalam belajar setiap peserta didik memerlukan prestasi untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran. Berikut ini pengertian motivasi menurut para ahli adalah : Hambah B. Uno (2013 : 3) Motivasi adalah dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk melakukan aktifitas tertentu dan berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Kartini (2002 : 147) Motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan semangat dan dorongan untuk berbuat dan bekerja. Irzal (2005 : 2) Dorongan yang timbul pada seseorang untuk berperilaku dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dari pendapat para ahli diatas, secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa motivasi merupakan sesuatu yang dapat mendorong seseorang untuk mengerjakan sesuatu. Jika pengertian motivasi dikaitkan dengan aspek pendidikan/pembelajaran seseorang, maka dapat dirumuskan sebagai kemauan peseta didik untuk mengerjakan tugas-tugasnya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Teori Motivasi Dalam Belajar Berikut ini teori-teori motivasi dalam belajar yang dikemukakan oleh para ahli adalah sebagai berikut : McClelland Motivasi berprestasi merupakan motivasi yang berhubungan dengan pencapaian beberapa standar kepandaian atau standar keahlian. Heckhausen Motivasi dalam belajar merupakan sutau dorongan yang terdapat dalam diri perserta didik yang selalu berusaha atau berjuang untuk mengingkatkan atau memelihara kemampuan setinggi mungkin dalam semua aktivitas dengan menggunakan standar keunggulan, yaitu : Standar keunggulan diri Berhubungan dengan pencapaian prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi yang pernah diraih selama ini. Standar keunggulan tugas Berhubungan dengan pencaaian tugas yang sebaik-baiknya Standar keunggulan siswa lain Berhubungan dengan pencapaian prestasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan prestasi yang dicapai oleh siswa lain atau siswa sekelas. Ausubel (dikutip oleh Howe) Ausubel mengemukakan motivasi berprestasi terdiri dari 3 komonen : Dorongan kognitif, keinginan peserta didik untuk mempunyai kompetensi dalam bindang yang ditekuninya An ego-enhanching one, keinginan siswa untuk meningkatkan status dan harga dirinya Afiliasi, keninginan siswa untuk selalu berafiliasi dengan siswa lain. Atkinson (dikutip houston) Atkinson mengemukakan bahwa diantara kebutuhan hidup manusia terdapat kebutuhan untuk berprestasi, yaitu dorongan untuk mengatasi hambatan, melatih kekuatan, dan berusaha untuk melakukan seuatu pekerjaan yang sulit dengan cara yang baik dan secepat mungkin. Makin besar harapan seseorang terhadap suatu objek dan makin tinggi nilai objek itu bagi orang tersebut, maka semakin besar pula motivasinya. Atkinson juga mengemukakan, seseorang yang mempunyai motivasi berprestasi yang tinggi pada umumnya harapan akan suskes orang tersebut selalu mengalahkan rasa takut akan mengalami kegagalan. Ia selalu merasa optimis dalam mengarjakan setiapa apa yang dihadapinya, sehingga setiap saat selalu termotivasi untuk mencapai tujuannya. Bruner Buner mengemukakan bahwa siswa dengan tingkat motivasi yang tinggi, cenderung lebih pintar sewaktu mereka menjadi dewasa. Peranan Motivasi Dalam Belajar Menentukan penguatan belajar Motivasi dapat berperan dalam penguatan belajar apabila peserta didik dihadapkan pada suatu masalah yang memerlukan pemecahan, dan hanya dapat dipecahkan berkat pengalaman yang telah dilaluinya. Memperluas tujuan belajar Dengan motivasi yang tinggi peserta didik akan tertarik untuk belajar jika yang dipelajari itu dapat dimanfaatkan bagi kehidupannya sehari-hari. Contohnya peserta didik akan termotivasi belajar bahasa inggris karena tujuan belajar bahasa inggris itu bisa menambah kekayaan bahasa dan dapat digunakan untuk berkomunikasi secara internasional. Menentukan ketekunan belajar Dengan motivasi Yng tinggi peserta didik akan berusaha mempelajari pelajaran dengan baik dan tekun, dan berharap memperoleh nilai yang baik. Dengan demikian, akan terlihat bahwa motivasi yang tinggi dapat menyebabkan peserta didik untuk tekun belajar. Mengontrol tingkah laku. Hal ini dapat diketahui mengapa seseorang menyenangi suatu objek begitu juga sebaliknya. Dengan demikian peserta didik Yng memiliki motivasi yang tinggi akan mengontrol tingkah lakunya dari apa yang menyebabkan dirinya gagal. Jenis-jenis Motivasi 1. Berdasarkan faktor pembangkitnya Motivasi intrinsik Motivasi intrinsik adalah motivasi yang muncul dalam diri individu, tanpa memerlukan rangsangan dari luar. Motivasi ini sudah tertanam sendiri dalam diri individu tersebut. Motivasi ekstrinsik Motivasi ekstrinsik merupakan motivasi yang muncul karena adanya rangsangan dari luar individu. Motivasi dapat dirangsang oleh lingkungan, hukum atau peraturan. 2. Berdasarkan arahnya Motivasi tugas Menurut heckhausen, standar tugas adalah standar yang berhubungan dengan encapaian tugas sebaik-baiknya. Seorang individu yang memiliki standar tugas yang tinggi cenderung akan mengerjakan tugas lebih baik. Motivasi aspirasi Pada motivasi ini, seorang individu tergerak karena adanya aspirasi yang ingin dicapainya. Aspirasi bisa berasal dari dalam diri, atau tuntutan lingkungan individu. Motivasi persaingan Motivasi afiliasi Motivasi penguatan Motivasi ini diperlukan bagi rein-forcement (stimulus) yang memperkuat dan mempertahankan tingkah laku yang dikehendaki Karakteristik Individu yang Memiliki Motivasi Berprestasi yang Tinggi Adapun ciri ciri peserta didik yang memiliki motivasi berprestasi yang tinggi menurut (Schwitzgebel & Kalb) dalam Djaali adalah sebagai berikut : Menyukai situasi atau tugas yng menuntu tanggung jawab pribadi yang atas hasil-hasilnya bukan atas dasar untungan-untungan nasib atau kebetulan. Memilih tujuan realistis yang lebih menantang dan memili resiko yang besar. Mencari situasi atau pekerjaan dimana ia memperoleh umpan balik dengan segera dan sebagai dasar untuk menentukan baik atau tidaknya pekerjaannya. Mandiri, bekerja keras dan bersaing untuk mengungguli orang lain Mampu menangguhkan pemuasan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. Tidak tergugah untuk sekedar mendapatkan uang. Status, atau keuntungan lainnya, ia akan mencari apabila hal-hal tersebut menjadi lambing prestasi atau suatu alat ukur keberhasilan. Upaya untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Berikut ini hal-hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa adalah : Mencipatakan suasana kompetensi yang tinggi. Menurut djalii, Motivasi seseorang terbentuk melalui lingkungan keunggulan dan dari lingkungan kultur tempat seseornag dibesarkan, Menetapkan standar keunggulan (standard of excellence) Menurut McClland (djaali :109) kerangk aacuan sangat penting. Fungsinya sebagai standar untuk memungkinkan bangkitnya afeksi. Dengan demikian, pengertian motivasi yang dikembangkan (McClleand dkk didasarkan atas afeksi dalam kaitannya dengan perbuatan yang dievaluasi. Oleh karena itu motivasi berprestasi dapat diartikan dorongan untuk mengerjakan tugas dengan sebaik-baiknya yang mengacu kepada standar keunggulan. Mengembangkan sikap belajar yang baik. Menurut Harlen, sikap belajar merupakan kesiapan atau kecenderungan seseorang untuk bertindak dalam menghadapi suatu objek atau situasi tertentu. Sedangkan menurut djaali, sikap belajar adalah kecenderungan perilaku seseorang ketika dia mempelajari hal-hal yang bersifat akademik. Kecenderungan disini memiliki arti tindakan yang dilakukan seseorang berkenaan suatu objek (orang atau benda, dilandasi dengan perasaan dan penilaian oleh individu yang bersangkutan terhadap objek tersebut. ) contoh : menyukai sesuatu berdasarkan penilaian seseorang. Menurut Thorndike (Djaali, 2012 : 116) gaya mengajar yang diterapkan guru dalam kelas berpengaruh terhadap proses penilaian siswa. Sikap belajar (sengan / tidak senang, setuju atau tidak setuju) akan berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik) lebihl anjut, djaali menjelaskan, sesuatu yang menimbulkan rasa senang, cenderung untuk diulang, pengulangan ini penting untuk mengukuhkan hal-hal yang dipelajari. 1