MAKALAH
TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Mata Kuliah Metode Penelitian
Dosen Pengampu: Dr. Wirmie Eka Putra, S.E., M.Si., CIQnR.
Kelas R010
Disusun Oleh:
Ferandien Cahya Dira Putri C1C020068
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JAMBI
TAHUN 2022
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Allah SWT atas limpahan berkat,
rahmat, taufik, dan inayah-Nya, serta nikmat sehat sehingga penulisan makalah
dengan judul Teori dan Pengembangan Hipotesis dapat diselesaikan dalam
rangka memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Jambi tahun 2022. Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu berpegang teguh
pada sunnahnya.
Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan terima kasih kepada
dosen pengampu mata kuliah metode penelitian yaitu Bapak Dr. Wirmie Eka Putra,
S.E., M.Si., CIQnR. yang telah memberi kesempatan sehingga penulis dapat
menyampaikan pengetahuan melalui makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, baik
dalam segi penulisan, kosa kata ataupun isinya. Untuk itu kritik dan saran sangat
penulis harapkan demi kebaikan kedepannya.
Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan sumbangsih pemikiran
bagi pribadi dan pembaca.
Jambi, 21 September 2022
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB 1. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3
Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1
BAB 2. PEMBAHASAN ....................................................................................... 2
2.1
Landasan Teori ......................................................................................... 2
2.2
Studi Kepustakaan .................................................................................... 2
2.3
Kerangka Berpikir .................................................................................... 4
2.4
Kerangka Konsep ..................................................................................... 4
2.5
Merupmuskan Hipotesis ........................................................................... 5
BAB 3. PENUTUP................................................................................................. 7
3.1
Kesimpulan ............................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 8
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Landasan teori adalah dasar penyusunan hipotesis penelitian yang berupaya
membuktikan kebenaran teori, mengembangkan teori, atau menghasilkan teori atau
pengetahuan baru. Landasan teori ini sering ditemukan pada laporan karya ilmiah,
proposal, maupun laporan penelitian lainnya.
Landasan teori juga bisa diartikan sebagai teori-teori yang relevan dengan
masih yang diteliti dan bisa digunakan untuk menjelaskan variabel, serta memberi
jawaban sementara terhadap hipotesis dan penyusunan instrumen penelitian.
Landasan teori terdiri dari dasa-dasar teoritis, konsep, prinsip, hukum dan
proposisi. Teori ini dimanfaatkan untuk membantu proses penyusunan kerangka
konseptual dan pelaksanaan penelitian. Dalam makalah ini akan dijelaskan lebih
lanjut mengenai materi ini.
1.2 Rumusan Masalah
Permasaahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan landasan teori?
2. Bagaimana sistematika penelitian landasan teori?
3. Bagaimana cara menetapkan sistematika hipotesis?
1.3 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui landasan teori
2. Untuk mengetahui sistematika penelitian landasan teori
3. Untuk mengetahup pengimplementasian sistematika hipotests
1
BAB 2. PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teori
Secara umum, landasan teori adalah sebagai pernyataan yang disusun secara
sistematis dan memiliki variabel yang kuat. Landasan teori secara isi memuat teoriteori dan hasil penelitian, di mana teori dan hasil penelitian tersebut digunakan
untuk menyelesaikan penelitian. Dalam penulisannya, teori dan konsep tidak boleh
bertentangan, sebab ini bisa mempersulit penyusunan kerangka konsep. Landasan
teori bisa disusun melalui kajian buku teks, jurnal penelitian, hingga uraian hasil
penelitian terdahulu.
Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah sering juga
disebut sebagai studi literatur atau tinjauan pustaka. Landasan teori membahas
teori-teori tentang ilmu-ilmu yang diteliti, Penyajian teori bersumber dari literaturliteratur yang relevan dan teori yang dikemukakan harus benar-benar menjadi dasar
bidang yang diteliti. membahas temuan-temuan penelitian sebelumnya yang terkait
langsung dengan focus penelitian.
Secara sistematika suatu penelitian, landasan teori terdiri dari: (1) studi
kepustakaan, (2) kerangka pikir, (3) penelitian yang relevan, dan (4) hipotesis
penelitian.
2.2 Studi Kepustakaan
Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal, majalah, hasilhasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya yang sesuai
(internet, koran dll.) Manfaat yang diperoleh dari kajian literatur adalah:
1) Mengenali teori-teori dasar dan konsep yang telah dikemukakan oleh para ahli
terdahulu tentang relevan dengan variabel-variabel yang diteliti.
2) Mengikuti perkembangan dalam penelitian dalam bidang yang akan diteliti.
3) Memanfaatkan data sekunder
4) Menghindarkan duplikasi.
5) Penelusuran dan penelaahan literatur yang relevan dengan masalah penelitian
untuk mengungkapkan buah pikiran secara sistematis, kritis dan analitis.
Adapun fungsi kajian literatur menurut Iskandar adalah sebagai berikut:
1) Literatur meningkatkan pemahaman peneliti tentang teori-teori yang relevan
terhadap masalah yang diteliti.
2) Kajian literatur tentang teori berfungsi untuk menjelaskan, membedakan,
meramal dan mengendalikan suatu fenomena-fenomena atau suatu gejalagejala yang berhubungan dengan masalah penelitian.
3) Kajian literatur dapat menimbulkan gagasan dan mendasari penelitian yang
akan dilakukan oleh peneliti.
2
4)
5)
6)
7)
8)
9)
Kajian literatur menguraikan teori-teori, temuan-temuan peneliti terdahulu
dan bahan penelitian lainnya yang diperoleh dari acuan, yang dijadikan
landasan untuk melakukan penelitian yang diusulkan.
Kajian literatur membantu peneliti untuk menjelaskan latar belakang masalah
yang diteliti.
Kajian literatur meningkatkan keyakinan dan motivasi bagi peneliti.
Penguasaan teori yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, dapat
mendukung keyakinan akan pengetahuan peneliti untuk termotivasi
melakukan penelitian sampai menemukan hasil penelitian.
Kajian literatur dapat meningkatkan kemampuan pemahaman peneliti secara
mendalam dalam disiplin ilmu yang diteliti.
Kajian literatur dapat peneliti gunakan untuk menyusun kerangka konseptual
yang digunakan dalam penelitian.
Kajian literatur mengacu kepada daftar pustaka.
Cara mengutip karya atau sumber tertulis itu sebagai berikut:
1. Kutipan Langsung
a) Kutipan langsung yang terdiri atas tidak lebih dari 3 baris atau tidak lebih dari
40 kata ditempatkan didalam paragraf sebagaimana baris yang lain, tetapi
diapit oleh tanda petik dua (“…”) yang dimulai atau ditutup dengan identitas
rujukan.
Contoh:
“Metode CBSA dalam pengajaran bahasa berdasarkan pendekatan
komunikatif seharusnya berbeda denga metode CBSA dalam bidang studi
yang lain.” (Tolla, 1996:89).
b) Kutipan langsung yang terdiri atas lebih dari 3 baris atau lebih dari 40 kata
diketik dalam paragraf tersendiri dengan spasi tunggal yang didahului dan
ditutup dengan tanda petik dua (“…”) dan dimulai pada ketukan ketujuh.
2. Kutipan Tidak Langsung
Kutipan tidak langsung umumnya tampil bervariasi; bergantung kepada gaya
bahasa peneliti. Setiap peneliti mempunyai cara sendiri-sendiri
mengungkapkan kembali ide atau konsep orang lain didalam tulisannya. Ada
peneliti yang memberi komentar lebih panjang, tetapi ada yang
menyatakannya dengan singkat. Kutipan tidak langsung tidak perlu disertai
dengan halaman buku sumber, cukup dengan mencantumkan nama peneliti
yang diikuti dengan tahun terbitan buku sumber.
Contoh :
Penerapan metode CBSA dalam pengajaran bahasa harus dibedakan dengan
penerapannya dalam bidang studi yang lain dengan alasan bahwa karakteristik
3
pengajaran bahasa adalah penggunaan bahasa secara dinamis dan kreatif (Tolla,
1996).
2.3 Kerangka Berpikir
Kerangka pikir merupakan intisari dari teori yang telah dikembangkan dan
mendasari perumusan hipotesis. Teori yang telah dikembangkan dalam rangka
memberi jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah yang menyatakan
hubungan antar variabel berdasarkan pembahasan teoritis.
Perlu dijelaskan bahwa tidak semua penelitian memiliki kerangka pikir.
Kerangka pikir pada umumnya hanya diperuntukkan pada jenis penelitian kuantatif.
Untuk penelitian kualitatif kerangka berpikirnya terletak pada kasus yang selama
ini dilihat atau diamati secara langsung oleh peneliti. Sedangkan untuk penelitian
tindakan kerangka berpikirnya terletak pada refleksi, baik pada peneliti maupun
pada partisipan. Hanya dengan kerangka berpikir yang tajam akan dapat digunakan
untuk merumuskan hipotesis.
Kemampuan peneliti untuk menyusun kerangka teoritis akan sangat terkait
dengan upaya penelusuran studi kepustakaan, sebagai upaya memperoleh sejumlah
referensi yang mendukung dan tepat untuk membahas lingkup kajian penelitian
yang dilakukan. Selanjutnya kerangka teoritis yang disusun akan bermanfaat pada
saat peneliti menentukan hipotesis penelitian.
2.4 Kerangka Konsep
Penentuan kerangka konseptual oleh peneliti akan sangat membantu dalam
menentukan arah pelaksanaan penelitian. Kerangka konseptual merupakan
kerangka pikir mengenai hubungan antar variabel-variabel yang terlibat dalam
penelitian atau hubungan antar konsep dengan konsep lainnya dari masalah yang
diteliti sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada studi kepustakaan.
Konsep dalam hal ini adalah suatu abstraksi atau gambaran yang dibangun
dengan menggeneralisasikan suatu pengertian. Oleh karena itu, konsep tidak dapat
diamati dan diukur secara langsung. supaya konsep tersebut dapat diamati dan
diukur, maka konsep tersebut harus dijabarkan terlebih dahulu menjadi variabelvariabel.
Kerangka konseptual yang baik menurut Uma Sekaran sebagaimana yang
dikutip oleh Sugiyono dalam Iskandar (2008: 54) sebagai berikut:
1. Variabel-variabel penelitian yang akan diteliti harus jelas.
2. Kerangka konseptual haruslah menjelaskan hubungan antara variabel-variabel
yang akan diteliti, dan ada teori yang melandasi.
3. Kerangka konseptual tersebut lebih selanjutnya perlu dinyatakan dalam bentuk
diagram, sehingga masalah penelitian yang akan dicari jawabannya mudah
dipahami.
4
Dengan adanya kerangka konseptual akan bermanfaat bagi:
1) Minat penelitian akan lebih terfokus ke dalam bentuk yang layak diuji dan akan
memudahkan penyusunan hipotesis.
2) Memudahkan identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagai variabel
bebas, variabel tergantung, variabel kontrol/kendali, variable moderator atau
variabel lainnya.
2.5 Merupmuskan Hipotesis
Hipotesis diturunkan melalui teori. Hipotesis merupakan jawaban sementara
terhadap masalah penelitian. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih harus
diuji kebenarannya secara empiris. Hipotesis merupakan gabungan dari kata ”hipo”
yang artinya dibawah, dan ”tesis” yang artinya kebenaran. Secara keseluruhan
hipotesis berarti dibawah kebenaran (belum tentu benar) dan baru dapat diangkat
menjadi suatu kebenaran jika memang telah disertai dengan bukti-bukti. (Suharsimi
Arikunto, 2000 : 57). Dengan demikian, menurut Suharsimi, Hipotesis adalah
alternatif dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang
diajukan dalam penelitiannya. Dugaan jawaban tersebut merupakan kebenaran
yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya dengan data yang
dikumpulkan melalui penelitian. Dengan kedudukannya itu, menurut Suharsimi
hipotesis dapat berubah menjadi kebenaran, akan tetapi juga dapat tumbang sebagai
kebenaran.
Tujuan peneliti mengajukan hipotesis adalah agar dalam kegiatan
penelitiannya, perhatian peneliti tersebut terfokus hanya pada informasi atau data
yang diperlukan bagi pengujian hipotesis. Agar pemilihan alternatif dapat tepat,
peneliti dituntut untuk hati-hati dan cermat.
Ada empat persyaratan bagi hipotesis yang baik, yaitu:
1) Hipotesis hendaknya merupakan rumusan tentang hubungan dua atau lebih
variabel.
2) Hipotesis yang dirumuskan hendaknya disertai dengan alasan atau dasar-dasar
teoritik dan hasil penemuan terdahulu.
3) Hipotesis harus dapat diuji
4) Rumusan hipotesis hendaknya yang singkat dan padat.
Hipotesis penelitian hendaklah memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
a) Hipotesis dibuat dalam bentuk kalimat deklaratif (pernyataan)
b) Hipotesis harus dapat teruji.
c) Hipotesis harus rasional, artinya mengemukakan penjelasan yang masuk akal.
Hubungan antara variabel-variabel harus jelas sehingga variabel dapat diukur.
Ditinjau dari operasi rumusannya, ada dua jenis hipotesis, yaitu:
1) Hipotesis nol, yakni hipotesis yang menyatakan ketidakadanya hubungan
antara variabel. Dalam notasi, hipotesis ini dituliskan dengan ”Ho”
5
2) Hipotesis alternatif atau hipotesis kerja, yakni hipotesis yang menyatakan
adanya hubungan antar variabel. Dalam notasi, hipotesis iuni ditulis dengan
”Ha”. Hipotesis alternatif ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu hipotesis
terarah dan hipotesis tidak terarah. Bedanya adalah: dalam hipotesis terarah
peneliti sudah berani dengan tegas menyatakan bahwa variabel bebas memang
berpengaruh terhadap variabel tergantung. Sedangkan dalam hipotesis tidak
terarah, peneliti merasakan adanya pengaruh, tetapi belum berani secara tegas
menyatakan pengaruh tersebut. Ia baru berani menyatakan bahwa ada pengaruh.
Ditinjau dari lingkupnya, hipotesis dapat dibedakan menjadi:
a) Hipotesis mayor adalah hipotesis mengenai kaitan seluruh variabel dan seluruh
subjek penelitian.
b) Hipotesis minor adalah hipotesis mengenai kaitan sebagian dari variabel,
dengan kata lain pecahan dari hipotesis mayor.
Ciri hipotesis yang baik, perumusan hipotesis yang baik dan benar harus
memenuhi ciri-ciri sebagai berikut:
1) Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan deklaratif, bukan
kalimat pertanyaan.
2) Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit dua
variabel penelitian.
3) Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta.
4) Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat diuji secara spesifik
menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu diukur dan
bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar variabel termaksud.
5) Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi
kesalahpahaman pengertian.
6
BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
landasan teori adalah sebagai pernyataan yang disusun secara sistematis dan
memiliki variabel yang kuat. Landasan teori secara isi memuat teori-teori dan hasil
penelitian, di mana teori dan hasil penelitian tersebut digunakan untuk
menyelesaikan penelitian. Secara sistematika suatu penelitian, landasan teori terdiri
dari: (1) studi kepustakaan, (2) kerangka pikir, (3) penelitian yang relevan, dan (4)
hipotesis penelitian.
7
DAFTAR PUSTAKA
Sitoresmi, A.R. 2021. Landasan Teori Adalah Dasar Penyusunan Hipotesis
Penelitian,
Ini
Cara
Membuatnya.
Web:
https://hot.liputan6.com/read/4732258/landasan-teori-adalah-dasarpenyusunan-hipotesis-penelitian-ini-cara-membuatnya. Diakses pada 21
September 2022.
KitaMahasiswaAkuntansi. 2022. Teori dan Pengembangan Hipotesis. Web:
http://kelompokakuntansi.blogspot.com/2016/12/teori-dan-pengembanganhipotesis.html. Diakses pada 21 September 2022.
8