Academia.eduAcademia.edu

KELOMPOK 6 PERILAKU KONSUMEN & PERILAKU EKONOMI

PENGARUH PSIKOLOGI KONSUMEN DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN MAKANAN MELALUI APLIKASI SHOPEE FOOD Oleh Nina Amanda 6020210053 Syifa Aini Puspaning Dewanti 6020210087 Fanny Fatwa 6020210134 Fathya Meidiana Putri 6020210135 Farah Aprillia Kurnia 6020210138 UNIVERSITAS PANCASILA FAKULTAS PSIKOLOGI 2022 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini kita berada di era revolusi 4.0, dimana para pelaku usaha kuliner telah ditantang dengan memanfaatkan kemajuan tersebut untuk mendorong pertumbuhan waralaba. Tidak hanya itu menurut Mesenbourg, 2001, dengan adanya pengembangan ekonomi digital berbasis internet berpotensi mengubah pola konsumsi masyarakat melalui keberadaan E-commerce. Dalam hal ini, para pebisnis kuliner dapat memanfaatkan layanan Pengiriman Makanan Online untuk memudahkan operasi bisnis tanpa perlu modal besar. Dengan adanya E-commerce ini juga memiliki manfaat bagi para konsumen, dimana konsumen atau masyarakat lebih menyukai hal-hal yang praktis demi memudahkan mereka dalam berbelanja mulai dari barang kebutuhan, barang keinginan hingga bahan pangan untuk dikonsumsi. Sehingga dapat meningkatkan minat beli konsumen, seperti yang diketahui bahwa minat beli konsumen merupakan hal penting yang harus diperhatikan sebuah perusahaan dan pebisnis untuk meningkatkan inovasi atau ide yang kreatif dengan menggunakan berbagai cara. Contohnya dengan memberikan potongan harga (Diskon), cashback, gratis ongkir (ongkos kirim), dan potongan harga pada event-event tertentu, adanya fitur-fitur yang canggih juga dapat meningkatkan minat pembeli. Salah satu perusahaan yang siap melakukan persaingan dengan perusahaan yang sudah memiliki fitur pemesanan makanan seperti Grabfood dan Gofood adalah PT Shopee International Indonesia. PT Shopee International Indonesia melakukan pengembangan dalam penyajian fiturnya, pada awalnya Shopee hanya menjual makanan beku, minuman ringan, aneka kue, serta makanan olahan cepat saji saja, namun pada awal tahun 2021 ini, Shopee mengembangkan fitur barunya yaitu Shopee Food mulai melayani pemesanan makanan-minuman yang bekerjasama dengan berbagai macam industri food and beverage dan menarik banyak mitra driver untuk mengantarkannya kepada konsumen. Strategi pemasaran berupa promo ini dilakukan untuk mengenalkan dan memperluas jangkauan fitur terbarunya kepada publik terutama di luar Jabodetabek. Shopee mengadakan promo atau potongan harga yang cukup besar berupa voucher yang kemudian disebarluaskan melalui iklan di internet, media sosial, dan sebagainya. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa minat beli konsumen merupakan hal yang penting dalam mengembangkan ide-ide atau inovasi baru agar perusahan E-commerce dapat berkembang dan bersaing, selain minat beli konsumen perilaku konsumen juga penting untuk dijadikan pertimbangan dimana perilaku konsumen dapat memberikan penjelasan tentang apa yang menjadi kebutuhan konsumen, alasan konsumen memutuskan untuk melakukan pembelian, serta faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi konsumen di dalam membuat keputusan untuk melakukan pembelian. Salah satu faktor yang mempengaruhi konsumen dalam memutuskan melakukan pembelian adalah psikologis konsumen. Studi mengenai psikologi konsumen adalah sangat penting dalam menjalankan konsep pemasaran suatu perusahaan. Tanpa adanya suatu pemahaman dan pengertian tentang konsumen sasaran, suatu perusahaan tidak dapat dikatakan telah menjadikan konsep pemasaran sebagai pedoman walaupun perusahaan tersebut telah menjalankan fungsi pemasarannya dengan baik. 1.2 Rumusan Masalah Dengan adanya promo ShopeeFood, belum dapat dipastikan apakah promo tersebut meningkatkan keinginan pengguna untuk membeli. Maka, peneliti memutuskan bahwa rumusan masalah sebagai berikut: a) Bagaimana hubungan ShopeeFood dan minat beli pengguna Shopee terhadap pelanggan. b) Bagaimana pengaruh Psikologi konsumen dalam menentukan keputusan pembelian terhadap ShopeeFood. 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan yang peneliti ingin capai dalam penelitian ini yaitu, untuk mengetahui pengaruh psikologi konsumen dalam menentukan keputusan pembelian. 1.4 Manfaat Penelitian Masukan dan pertimbangan bagi perusahaan untuk merencanakan dan menetapkan kebutuhan pemasaran terutama yang berkaitan dengan pengaruh psikologi konsumen terhadap keputusan pembelian produk. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Fokus dari perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang Dari pengertian perilaku konsumen pada bahasan sebelumnya ada dua elemen penting yaitu elemen proses pengambilan keputusan dan elemen kegiatan secara fisik. Kedua elemen tersebut melibatkan individu dalam menilai mendapatkan serta menggunakan barang dan jasa. Konsumen membeli barang dan jasa adalah untuk mendapatkan manfaat dari barang dan jasa tersebut. Jadi perilaku konsumen tidak hanya mempelajari apa yang dibeli atau dikonsumsi oleh konsumen saja tetapi juga dimana bagaimana kebiasaan dan dalam kondisi macam apa produk dan jasa yang dibeli. 2.2 Psikologi Konsumen 2.2.1 Definisi Psikologi Konsumen Psikologi konsumen adalah cabang ilmu psikologi yang mempelajari tentang perilaku konsumen pada seseorang atau manusia. Psikologi konsumen berakar pada psikologi periklanan dan penjualan. Pada psikologi konsumen tercakup penelitian tentang konsumen sebagai pembeli dan konsumen sebagai konsumen, konsumen sebagai warga negara, serta sebagai sumber data dari pengetahuan perilaku dasar. Menurut Engel et al (Simamora, 2003: 1), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat untuk mendapatkan, mengkonsumsi dan menghabiskan produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti tindakan ini. Sementara itu Loudon dan Bitta (Simamora, 2003: 1), lebih menekankan perilaku konsumen sebagai suatu proses pengambilan keputusan. 2.2.2 Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Psikologi Konsumen Menurut Achmad (2009: 95), pilihan-pilihan seseorang dalam membeli dipengaruhi lagi oleh empat faktor psikologis yang penting, yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta keyakinan dan sikap. 1. Motivasi Schiffman and Kanuk dalam buku Widjaja (2009:30), yang mengatakan bahwa motivasi dan teori kebutuhan akan menjadi faktor- faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan pembelian konsumen yang tercermin dalam customer behavior. 2. Persepsi. Durianto, et al (2004: 96), mengatakan bahwa Perceived quality akan membentuk persepsi kualitas dari suatu produk di mata pelanggan. Perceived quality dapat didefinisikan sebagai persepsi pelanggan terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk atau jasa layanan berkaitan dengan apa yang diharapkan oleh pelanggan. Menurut Achmad (2009: 95), persepsi adalah proses dimana seseorang memilih, mengatur dan menginterpretasikan informasi. Persepsi tidak hanya bergantung pada rangsangan fisik tetapi juga pada rangsangan yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu yang bersangkutan. 3. Pembelajaran. Menurut Schiffman (Rangkuti, 2009: 112), proses yang dilakukan oleh konsumen untuk memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang pembelian dan konsumsi yang dapat diaplikasikan untuk perilaku dimasa yang akan datang. Istilah pembelajaran meliputi total pembelajaran dari yang sederhana, sampai penyelesaian masalah yang komplek. Unsur- unsur yang termasuk dalam kebanyakan teori pembelajaran konsumen antara lain motivasi, isyarat, respons, penguatan. Pembelajaran merupakan tahap dimana konsumen memperoleh pengetahuan tentang produk, apakah produk tersebut memberikan kepuasan atau tidak akan mempengaruhi perilakunya dalam membeli dimasa yang akan datang. 4. Sikap. Definisi sikap konsumen terhadap merek adalah mempelajari kecenderungan konsumen untuk mengevaluasi merek baik disenangi atau tidak disenangi secara konsisten. Dengan demikian, konsumen mengevaluasi merek tertentu secara keseluruhan dari yang paling jelek sampai yang paling baik. Menurut Simamora (2004: 185), pembentukan sikap dipengaruhi secara berarti oleh pengalaman pribadi, pengaruh keluarga atau kawan, pemasaran langsung dan media massa. 2.3 E-commerce E-commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk – produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis. Media yang dapat digunakan dalam aktivitas E-commerce adalah world wide web internet (Laudon dan Laudon, 1998). Electronic commerce atau lebih dikenal dengan nama E-commerce jika diartikan secara bahasa berarti perdagangan elektronik. Menurut Laudon dan Traver (2014), E-commerce merupakan transaksi yang terjadi melalui internet, web, ataupun perangkat seluler. Sedangkan menurut Zwass (1996), E-commerce merupakan wadah untuk berbagai informasi mengenai bisnis, menjalin serta menjaga hubungan bisnis dan juga tempat untuk menjalankan transaksi bisnis itu sendiri dengan bantuan jaringan telekomunikasi. 2.4 Promosi Penjualan Promosi penjualan pada hakikatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktivitas pemasar yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk, dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan sehingga pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan penjualan pada perusahaan. 2.5 Minat Beli Pengguna Minat beli merupakan salah satu bentuk perilaku konsumen yang minat atau berkeinginan membeli suatu produk atau layanan jasa. Pengguna yang mempunyai minat untuk membeli suatu produk menunjukkan adanya perhatian dan rasa senang terhadap produk yang kemudian diikuti dengan realisasi yang berupa perilaku membeli. Menurut Kotler dan Keller (2009) definisi minat beli merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukan keinginan konsumen untuk melakukan pembelian. 2.6 Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif karena data yang disajikan berhubungan dengan angka atau scoring. Penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif-induktif. Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, maupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya, kemudian dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) atau penolakan dalam bentuk dokumen data empiris lapangan. Pendekatan kuantitatif bertujuan untuk menguji teori, membangun fakta, menunjukkan hubungan antar variabel, memberikan deskripsi statistic, menaksir dan meramalkan hasilnya. Desain penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif harus terstruktur, baku, formal dan dirancang sematang mungkin sebelumnya. 3.2 Lokasi dan Periode Penelitian Penelitian ini dilakukan menggunakan kuesioner online dengan media google formulir yang disebar di media sosial dengan kriteria responden yaitu: 1. Pengguna aplikasi Shopee 2. Pernah melakukan pembelian makanan melalui Shopee Food 3.3 Variabel Penelitian Variabel Penelitian menurut Sugiyono (1999) adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditemukan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut dan ditarik kesimpulannya. Variabel pada penelitian ini menggunakan variabel Motivasi (X1), variabel Persepsi (X2), variabel Sikap (X3), dan variabel Pembelajaran (X4) sebagai variabelvariabel yang mempengaruhi dan variabel Keputusan Pembelian (Y) sebagai variabel yang dipengaruhi. 3.4 Populasi dan Sampel 3.4.1 Populasi Menurut Sugiyono (2013), populasi adalah wilayah generalisasi terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini yaitu pengguna aplikasi Shopee yang pernah atau sering melakukan transaksi pembelian makanan pada fitur Shopee Food. Dari riset yang dilakukan oleh Tenggara Strategics dan Universitas Prasetiya Mulya menunjukkan sebesar 300 orang menggunakan fitur Shopee Food. 3.4.2 Sampel Menurut Sugiyono (2013), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel ini diambil karena penelitian ini tidak mungkin diteliti seluruh anggota populasi konsumen. Bila populasi besar dan penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya keterbatasan dana, tenaga dan waktu maka penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Maka pada penelitian ini mengambil sampel sebanyak 75 pengguna dari 300 pengguna fitur Shopee Food. Metode yang digunakan dalam pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode probability sampling. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sugiyono, 2018:81). 3.5 Jenis dan Sumber Data Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau bentuk angka. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer yang berupa jawaban dari responden yang diukur dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner (angket). Tujuannya untuk mengetahui jawaban responden atas pernyataan yang diberikan tentang faktor psikologi konsumen yang akan berpengaruh terhadap keputusan pembelian makanan di Shopee Food. 3.6 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk menjawab. Penelitian ini menggunakan kuesioner karena bisa mendapatkan sampel dalam jumlah yang lebih besar dan dengan relatif waktu yang singkat. 3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas Referensi Dewi, A. M. (2022). Optimalisasi Aplikasi E-Commerce Shopee Food Sebagai Media Pemasaran Umkm Di Masa Pandemi Covid 19. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis, 16(2), 77. https://doi.org/10.21460/jrmb.2021.162.393 Falah, A. (2021). PENGARUH FAKTOR SOSIAL, PRIBADI DAN PSIKOLOGIS TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA MASA PANDEMI COVID-19 PENGGUNA APLIKASI SHOPEE KUARTAL KEDUA TAHUN 2020 (S1). INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO. Jasmalinda, J. (2021). PENGARUH CITRA MEREK DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN MOTOR YAMAHA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN. Jurnal Inovasi Penelitian, Vol.1(No.10). Nainggolan, N., & Heryenzus, H. (2018). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Beli Konsumen Dalam Membeli Rumah Di Kota Batam. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 19(1), 41-54. https://doi.org/10.30596/jimb.v19i1.1772 Raharja, S. W., Arifin, Z., & Wilopo. (2010). Pengaruh Psikologi Konsumen terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Manajemen Teori Dan Terapan, 2, 128–143. Riset: Layanan Pesan-antar Makanan Kian Diminati, GoFood Rajai Pasar. katadata.co.id. (2022). Retrieved 17 September 2022, from https://katadata.co.id/ameidyonasution/digital/62ab24bd2d4a5/riset-layanan-pesan-antar-m akanan-kian-diminati-gofood-rajai-pasar. Salma, D., & Rachmawati, R. (2022). The Role of Online Food Delivery Services in the Competitiveness of the Yogyakarta Culinary Industry during the Covid-19 Pandemic. Indonesian Journal Of Geography, 54(1). https://doi.org/10.22146/ijg.68508 Simbolon, I. V., & R. (2021). PENGARUH PROMO SHOPEEFOOD TERHADAP MINAT BELI PENGGUNA SHOPEE (Di Daerah Tangerang Selatan) Izella Vania1 dan Remista Simbolon2 Fakultas Ekonomi Universitas Advent Indonesia. Jurnal Administrasi Bisnis, 46–58.