Academia.eduAcademia.edu

PILAR KOMUNIKASI BISNIS KEL 6

Pemahaman terhadap proses komunikasi, bagaimana menempatkan diri sebagai komunikator, bagaimana menggunakan media, bagaimana menyusun pesan yang terarah , bagaimana memahami komunikasi, bagaimana memanfaatkan sumber, bagaimana mengetahui dan mengevaluasi efek, proses strategi komunikasi bisnis, untuk mencapai komunikasi yang efektif diperlukan suatu strategi komunikasi yang baik. Strategi merujuk pada pendekatan komunikasi menyeluruh yang akan diambil dalam rangka menghadapi tantangan yang akan dihadapi selama berlangsungnya proses komunikasi. Proses perencanaan strategi komunikasi. Tanggung jawab manajer dalam komunikasi bisnis. Manajer yaitu seseorang yang berpengalaman, berwawasan dan berkemampuan baik sehingga disadari oleh organisasi sebagai seorang yang capable untuk mengarahkan, memimpin, memanage, serta melakukan pengembangan terhadap organisasi dalam rangka pencapaian tujuan operasionalisasi komunikasi bisnis. Komunikasi merupakan transfer/ pertukaran informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain dengan menggunakan lambing-lambang berarti. Komunikasi merupakan proses yang membutuhkan sender, receiver, pesan,chanel, umpan balik. Perception/persepsi merupakan arti yang diberikan dan diinterpretasikan terhadap pesan baik oleh "sender" maupun "receiver".

PILAR KOMUNIKASI BISNIS (KOMUNIKASI BISNIS) Adika Hanggarjita P.H., Elok Kurniasari., M.Rinaldo Reynard S., Maviatus Syifaul Uma., Ahmad Shodiq,M.H Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung [email protected] ABSTRAK Pemahaman terhadap proses komunikasi, bagaimana menempatkan diri sebagai komunikator, bagaimana menggunakan media, bagaimana menyusun pesan yang terarah , bagaimana memahami komunikasi, bagaimana memanfaatkan sumber, bagaimana mengetahui dan mengevaluasi efek, proses strategi komunikasi bisnis, untuk mencapai komunikasi yang efektif diperlukan suatu strategi komunikasi yang baik. Strategi merujuk pada pendekatan komunikasi menyeluruh yang akan diambil dalam rangka menghadapi tantangan yang akan dihadapi selama berlangsungnya proses komunikasi. Proses perencanaan strategi komunikasi. Tanggung jawab manajer dalam komunikasi bisnis. Manajer yaitu seseorang yang berpengalaman, berwawasan dan berkemampuan baik sehingga disadari oleh organisasi sebagai seorang yang capable untuk mengarahkan, memimpin, memanage, serta melakukan pengembangan terhadap organisasi dalam rangka pencapaian tujuan operasionalisasi komunikasi bisnis. Komunikasi merupakan transfer/pertukaran informasi dan pengertian dari satu orang ke orang lain dengan menggunakan lambing-lambang berarti. Komunikasi merupakan proses yang membutuhkan sender, receiver, pesan,chanel, umpan balik. Perception/persepsi merupakan arti yang diberikan dan diinterpretasikan terhadap pesan baik oleh "sender" maupun "receiver". Kata Kunci : Bisnis, Pesan, Komunikasi ABSTRACT Understanding of the Communication Process, How to position yourself as a communicator, How to use media, How to compose directed messages, How to understand communication, How to utilize sources, How to identify and evaluate effects, Business Communication Strategy Process, To achieve effective communication requires a communication strategy that is Good. Strategy refers to the overall communication approach that will be taken in order to deal with the challenges that will be faced during the communication process. Communication Strategy Planning Process. Manager's Responsibilities In Business Communications. A manager is someone who is experienced, insightful and has good skills so that the organization recognizes him as capable of directing, leading, managing, and developing the organization in order to achieve goals. Business Communication Operations. Communication is the transfer/exchange of information and understanding from one person to another by using meaningful symbols. Communication is a process that requires a sender, receiver, message, channel, feedback. Perception is the meaning given and interpreted to the message by both the "sender" and the "receiver. Keywoards : Bussiness , Message, Communication PENDAHULUAN Komunikasi bisnis terdiri dari 2 suku kata yaitu Komunikasi dan Bisnis. Seringkali kita mengartikan komunikasi bisnis sebagai korespondensi dan periklanan, padahal sebenarnya komunikasi bisnis tidak sekedar hal diatas tetapi mencakup semua aspek dari “Bagaimana menerima, mengekspresikan dan bertukar gagasan dalam bisnis. Apakah bisnis itu? Bisnis adalah semua kegiatan manusia yang berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa untuk memperoleh keuntungan. Agar semua dapat terlaksana dengan baik maka diperlukan komunikasi diantara pelaku-pelakunya. Kunci kesuksesan dari sebuah bisnis adalah komunikasi dan koordinasi yang terjaga untuk meminimalisir terjadinya masalah dalam menjalankan bisnis. Pentingnya mengingat sebuah pencapaian informasi untuk mencapai komunikasinn yang efektif. Manajemen perlu mempertimbangkan untuk menambah komunkasi antar individu supaya komunikasi dalam bisnis berjalan dengan baik Rumusan Masalah: Pemahaman terhadap proses komunikasi bisnis Penggunaan pikiran (good think) Hasil dari sebuah pembahasan pilar komunikasi bisnis adalah supaya kita mengetahui tahapan tahapan komunikasi bisnis untuk meminimalisir kesalahan dan mencapai kesuksesan dalam tahapan bisnis KAJIAN PUSTAKA Komunikasi yang terjadi dalam dunia bisnis ini disebut dengan komunikasi bisnis. Komunikasi yang dilakukan perusahaan atau organisasi di dalam perusahaan atau organisasi tersebut disebut dengan komunikasi internal. Sementara itu komunikasi dengan pihak luar seperti, pemasok, pesaing, pengecer,masyarakat dan pemrintah disebut sebagai komunikasi eksternal. Selain dilihat dari sudut pandang internal dan eksternalnya komunikasi, dalam dunia bisnis juga dapat dipandang apakah komunikasi dilakukan secara verbal atau nonverbal. Namun karena dalam dunia bisnis ini komunikasinya bersifat resmi, maka yang ditekankan adalah komunikasi verbal saja. Menurut Robbins, Coulter, dan DeCenzo komunikasi verbal merupakan pilar utama dalam komunikasi bisnis. Ini melibatkan penggunaan kata-kata lisan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan efektif. Beberapa aspek penting dalam komunikasi verbal termasuk kemampuan mendengarkan yang baik, penggunaan bahasa yang sesuai, dan kejelasan dalam menyampaikan ide dan informasi. Namun demikian praktiknya, komunikasi nonverbal juga perlu dipahami. Komunikasi nonverbal mencakup ekspresi wajah, gerakan tubuh, bahasa tubuh, dan tanda-tanda lain yang digunakan untuk menyampaikan pesan tanpa menggunakan kata-kata. Pilar ini berperan penting dalam memahami perasaan, niat, dan sikap orang lain dalam konteks bisnis. Komunikasi bisnis ini sendiri terdiri dari berbicara, mendengarkan, menulis dan membaca. Dalam dunia bisnis, komunikasi dapat dilakukan oleh tenaga penjual, penerima telepon, atau dengan menggunakan surat-surat resmi yang dibuat perusahaan. Karena adanya kecenderungan bahwa konsumen yang diperlakukan dengan baik akan melakukan transaksi ulang dengan perusahaan, maka perusahaan-perusahaan mulai memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam hal komunikasi bisnis. Komunikasi bisnis yang efektif pada akhirnya dapat meningkatkan nama baik (goodwill) perusahaan, meningkatkan hubungan baik dengan masyarakat, dan memeberikan kemungkinan yang lebih besar bagi konsumen untuk melakukan apa yang disarankan atau diinginkan perusahaan. Komunikasi eksternal perusahaan termasuk di dalamnya komunikasi pemasaran atau dikenal dengan istilah pemasaran. Tujuan kunci pemasaran adalah mengembangkan huubungan yang dalam dan bertahan lama dengan orang dan organisasi yang dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi kesuksesan aktivitas pemasaran perusahaan atau organisasi tersebut. Tujuannya untuk membangun hubungan jangka panjang yang saling memuaskan dengan konstituen kunci guna mendapatkan dan mempertahankan bisnis serta mencapai komunikasi yang efektif. METODE PENELITIAN Pengertian metode berasal dari bahasa Yunani methodos yang artinya cara atau menuju suatu jalan. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu berdasarkan pada ciri keilmuan yaitu rasional empiris, dan sistematis. Pendekatan penelitian ini menggunakan Pendekatan Kualitatif Deskriptif, dimana penulis akan mendeskripsikan dan mengamati suatu fenomena yang terjadi dilapangan. Pendekatan ini diambil untuk mendapatkan data secara menyeluruh terkait Strategi Komunikasi Bisnis. Penelitian kualitaitif ini akan didukung dengan teknik pengambilan data melalui teknik wawancara dan observasi langsung kepada subjek penelitian.Pendekatan kualitatif adalah sebuah metode yang di gunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung maknaMakna sendiri merupakan data yang sebenarnya, data yang pasti, merupakan suatu nilai di balik data yang tampak. (Sugiyono, 2005:3) Metode penelitian yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Studi kasus adalah metode riset yang menggunakan berbagai sumber data (sebanyak mungkin data) yang bisa digunakan untuk meneliti menguraikan, dan menjelaskan secara komperhensif berbagai aspek individu, kelompok, suatu program, organisasi atau peristiwa secara sistematis PEMBAHASAN Pemahaman Terhadap Proses Komunikasi Komunikasi (communication) berasal dari bahasa Latin communis yang berarti sama. Communio, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common). Secara sederhana, komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan orang yang menerima pesan. Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi berupa pesan, ide, gagasan dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling memengaruhi di antara keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara verbal yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak terdapat bahasa verbal yang dapat dimengerti, terdapat bahasa nonverbal seperti gerak-gerik badan dan menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, atau mengangkat bahu. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan seseorang untuk dapat memahami antara satu dengan lainnya (communication depends on our ability to understand one another) dan kemampuan penyesuaian dengan pihak yang diajak berkomunikasi (Hermawan, 2012). Komunikasi adalah proses dimana seseorang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan pesan (James A.F. Stoner dalam Widjaja, 1986). Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun partnership, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan suatu gagasan; suatu produk; servis; atau suatu organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan. Komunikasi bisnis meliputi pengetahuan yang menyeluruh dari sisi internal dan eksternal bisnis tersebut. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi (perseroan/perusahaan), strategi, rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di persahaan, motivasi karyawan,serta gagasan-gagasan, dan lainnya. Komunikasi eksternal termasuk merek, pemasaran, iklan, hubungan pelanggan, humas, hubungan-hubungan media, negosiasi-negosiasi bisnis, dan lainnya. Bagaimanapun bentuknya, semua hal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis (create business value).1 Menurut Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan di dalam dunia bisnis yang termasuk berbagai macam bentuk komunikasi, baik itu verbal maupun nonverbal guna mencapai suatu target tertentu. 2 Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi bisnis adalah suatu proses pertukaran pesan atau informasi untuk mencapai efektivitas dan efisiensi produk kerja di dalam struktur dan sistem organisasi. Dalam komunikasi bisnis, pesan hendaknya tidak hanya sekedar informatif tetapi juga haruslah persuasive, agar pihak lain bersedia menerima suatu informasi dan pemahaman. Proses Komunikasi terjadi manakala manusia berinteraksi dalam aktivitas komunikasi yaitu menyampaikan pesan mewujudkan motif komunikasi. Dalam hal ini komunikasi adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas azas-azas penyampaian informasi serta pembentukan sikap dan pendapat (Komala, 2009: 83) Pemahaman Terhadap Proses Komunikasi Harus dapat mengetahui beberapa hal yaitu : Bagaimana menempatkan diri sebagai komunikator Bagaimana menggunakan media Bagaimana menyusun pesan yang terarah Bagaimana memahami komunikasi Bagaimana memanfaatkan sumber Bagaimana mengetahui dan mengevaluasi efek Dalam prosesnya, komunikasi memiliki dua tahap, yaitu proses komunikasi secara primer dan sekunder. (Effendy, 2011:11-18) 1.Proses Komunikasi Secara Primer “...proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, kial, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan. Bahwa bahasa yang paling banyak digunakan dalam komuniasi adalah jelas karena hanya bahasalah yang mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Apakah itu berbentuk ide, informasi atau opini; baik mengenai hal yang konkret maupun abstrak, bukan saja tentang hal atau peristiwa yang terjadi pada saat sekarang, melainkan juga pada waktu yang lalu dan masa yang akan datang”, (Effendy, 2011:11). Pada tahapan pertama, seorang komunikator menyandi (encode) pesan atau informasi yang akan disampaikan kepada komunikan. Pada tahap ini komunikator mentransisikan pikiran/ perasan ke dalam lambang yang diperkirakan dapat dimengerti oleh komunikan. Kemudian komunikan mengawa- sandi (decode) pesan ataupun informasi tersebut dimana komunikan menafsirkan lambang yang mengandung pikiran atau perasaan komunikator tadi dalam konteks pengertiannya. Setelah itu, komunikan akan bereaksi (response) tehadap pesan tersebut dan memberikan umpan balik (feedback). Jika terdapat umpan balik positif, komunikan akan memberikan reaksi yang menyenangkan sehingga komunikasi berjalan lancar. Sebaliknya, jika terdapat umpan balik negatif, komunikan memberikan reaksi yang tidak menyenangkan sehinngga komunikator enggan melanjutkan komunikasinya. Dalam tahap umpan balik ini, terdapat transisi fungsi dimana komunikan menjadi encoder dan komunikator menjadi decoder. 2. Proses Komunikasi Secara Sekunder Proses komunikasi ini adalah lanjutan dari proses komunikasi primer dimana terdapat alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama dalam penyampaian pesan oleh sesorang kepada orang lainnya. Biasanya penggunaan alat atau sarana ini digunakan seseorang dalam melancarkan komunikasi dimana komunikannya berada relatif jauh atau berjumlah banyak. Terdapat beberapa contoh media kedua yang dimaksud yang sering digunakan dalam komunikasi, yaitu telepon, surat, surat kabar, radio, majalah, televisi, dan banyak lainnya. Peranan media sekunder ini dilihat penting dalam proses komunikasi karena dapat menciptakan efiesiensi dalam mencapai komunikan. Contohnya adalah surat kabar atau televisi dimana media ini dapat mencapai komunikan dengan jumlah yang sangat banyak dengan hanya menyampaikan sebuah pesan satu kali saja. Tetapi kekurangan dari media sekunder ini adalah keefektifan dan keefesiensian penyebaran pesan-pesan yang bersifat persuasif karena kerangka acuan khalayak yang menjadi sasaran komunikasinya tidak diketahui komunikator dan dalam prosesnya, umpan balik berlangsung tidak pada saat itu yang dalam hal ini disebut umpan balik tertunda (delayed feedback). Dalam proses komunikasi secara sekunder, komunikator harus memperhitungkan ciri-ciri atau sifat-sifat media yang digunakan dalam menata lambang-lambang yang akan diformulasikan dari isi pesan komunikasi. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. Proses komunikasi memiliki tujuh unsur, diantaranya sumber, pesan, media, penerima, pengaruh, tanggapan balik, lingkungan. Setiap unsur memiliki peranan yang sangat penting dalam membangun proses komunikasi. Bahkan ketujuh unsur ini saling bergantung satu sama lainnya. Artinya, tanpa keikutsertaan satu unsur akan memberi pengaruh pada jalannya komunikasi (Cangara, 2010: 28) Untuk menggambarkan proses komunikasi dapat ditunjukkan pada gambar Berdasarkan gambar tersebut dapat diejlaskan, bahwa sumber merupakan komunikator (pengirim informasi) yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang. Pesan yang merupakan seperangkat lambang yang bermakna yang disampaikan oleh komunikator. Sedangkan media sebagai saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada komunikan. Dalam hal ini komunikan (orang) yang menerima pesan dari komunikator. Sehingga menerima efek, atau perbedaan antara apa yang dipikirkan, dirasakan dan dilakukan oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan. Pada akhirnya timbul umpan balik, yakni tanggapan komunikan apabila tersampaikan atau disampaikan kepada komunikator. Dengan demikian, agar komunikasi efektif, proses penyandian oleh komunikator harus bertautan dengan proses pengawasan sandian oleh komunikan, melihat pesan sebagai tanda esensial yang harus dikenal oleh komunikan. Semakin tumpang tindih bidang pengalaman (field of experience) komunikator dengan bidang pengalaman komunikan, akan semakin efektif pesan yang dikomunikasikan (Effendy, 2005 : 19) Menurut Bovee dan Thill dalam Purwanto (2011), proses komunikasi terdiri dari enam tahap, yaitu: 1. Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan 2. Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan 3. Pengirim menyampaikan pesan 4. Penerima menerima pesan 5. Penerima menafsirkan pesan 6. Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim Menurut Hermawan (2012), proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut: 1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi Dengan orang lain, mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan dapat berupa informasi dalam bentuk bahasan ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti oleh kedua belah pihak. 2. Pesan (message) disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik secara langsung maupun tidak langsung. 3. Fungsi pengiriman (encoding) adalah proses untuk mengubah pesan ke dalam bentuk yang dioptimasi untuk keperluan penyampaian pesan/data. 4. Media/saluran (channel) adalah alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan 5. Fungsi penerimaan (decoding), proses memahami simbol bahasa yaitu simbol grafis atau huruf-huruf dengan cara mengasosiasikannya atau menghubungkan simbol-simbol dengan bunyi-bunyi bahasa beserta variasi-variasinya yang dilakukan penerima pesan dari penyampain pesan. 6. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri. 7. Respon (response) merupakan rangsangan atau stimulus yang timbul sebagai akibat dari perilaku komunikasi setelah menerima pesan. 8. Komunikan memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah pesan yang dimaksud oleh si pengirim dapat dimengerti atau dipahami. Penggunaan Pikiran (good think) Penggunaan pikiran, ialah suatu bentuk dalam komunikasi bisnis yang mana kita berperan sebagai seorang komunikator kita harus mengontrol terkait dengan proses-proses komunikasi dan juga feeling yang nantinya harus diarahkan agar sesuai dengan jalur yang telah ditentukan. Penggunaan pikiran (good thingking) komunikasi bisnis tidak selalu harus komunikasi massa, kadang-kadang bisa juga komunikasi persona atau komunikasi kelompok. Dalam komunikasi bisnis, penggunaan pikiran yang tepat sangat penting untuk memastikan pesan yang disampaikan secara efektif dan efisien. Pikiran yang jernih dan terorganisir membantu dalam menghasilkan ide-ide yang inovatif, memecahkan masalah dengan baik, dan mempengaruhi orang lain dengan pengaruh yang positif. Dalam materi ini, kita akan menjelajahi pentingnya penggunaan pikiran dalam pilar komunikasi bisnis dan bagaimana memanfaatkannya secara optimal. Dalam kominikasi sejak awal kita harus sudah berpikir, think before communicated. Good thinking permeates good communication. Sebagai komunikator, kita harus mengontrol proses-proses komunikasi dan feeling yang harus diarahkan agar sesuai dengan jalur yang ditentukan. Setelah menontrol feeling kemudia ciptakan logic and scientific lalu creative thinking. Maksud dari ini yaitu sebagai seorang pemimpin perusahaan atau sebagai komunikator, Seorang pemimpin harus bisa mengontrol proses-proses komunikasi dan feeling yang harus diarahkan agar sesuai dengan jalur yang telah ditentukan sehingga sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Setelah itu, seorang pemimpin harus bisa menciptakan logic and scientific thinking. Pesan-pesan bisnis yang ingin disampaikan, jika tidak dikelompokkan dengan baik dan tidak disajikan secara kronologis akan membingungkan. Pentingnya Kekuatan Pikiran dalam Komunikasi Bisnis: - Pikiran yang jernih dan terfokus memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang pesan yang ingin disampaikan. - Pikiran yang kreatif membantu dalam menghasilkan ide-ide baru dan solusi yang inovatif untuk tantangan bisnis. - Pikiran yang analitis membantu dalam memahami data dan informasi yang kompleks serta membuat keputusan yang tepat. - Pikiran yang terorganisir membantu dalam menyusun pesan yang terstruktur dan mudah dipahami. Strategi Meningkatkan Pikiran dalam Komunikasi Bisnis: a. Berlatih Keterbukaan Pikiran: - Melibatkan diri dalam diskusi terbuka dan beragam untuk memperluas pemahaman dan perspektif. - Menerima umpan balik dengan sikap terbuka dan berusaha untuk memahami sudut pandang orang lain. - Membaca, mempelajari, dan mengikuti tren industri dan perkembangan terkini untuk menjaga pikiran tetap segar dan terinformasi. 2. Praktikkan Penyadaran Diri: - Menerapkan refleksi diri untuk memahami kekuatan, kelemahan, dan preferensi komunikasi pribadi. - Membangun kesadaran diri akan pola pikir dan kecenderungan yang mungkin mempengaruhi komunikasi. KESIMPULAN Komunikasi bisnis adalah setiap komunikasi yang digunakan untuk membangun partnership, sumber daya intelektual, untuk mempromosikan suatu gagasan; suatu produk; servis; atau suatu organisasi, dengan sasaran untuk menciptakan nilai bagi bisnis yang dijalankan. Komunikasi yang internal termasuk komunikasi visi (perseroan/perusahaan), strategi, rencana-rencana, kultur/budaya perusahaan, nilai-nilai dan prinsip dasar yang terdapat di persahaan, motivasi karyawan,serta gagasan-gagasan, dan lainnya. Bagaimanapun bentuknya, semua hal tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan suatu nilai bisnis (create business value). Menurut Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis adalah komunikasi yang digunakan di dalam dunia bisnis yang termasuk berbagai macam bentuk komunikasi, baik itu verbal maupun nonverbal guna mencapai suatu target tertentu. Penggunaan pikiran, ialah suatu bentuk dalam komunikasi bisnis yang mana kita berperan sebagai seorang komunikator kita harus mengontrol terkait dengan proses-proses komunikasi dan juga feeling yang nantinya harus diarahkan agar sesuai dengan jalur yang telah ditentukan. Maksud dari ini yaitu sebagai seorang pemimpin perusahaan atau sebagai komunikator, Seorang pemimpin harus bisa mengontrol proses-proses komunikasi dan feeling yang harus diarahkan agar sesuai dengan jalur yang telah ditentukan sehingga sesuai dengan tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. SARAN Saran yang bisa penulis berikan berdasarkan ulasan yang terdapat pada paper ini adalah sebagai berikut: 1. Perlu pemahaman intensif oleh setiap orang yang ingin berkomunikasi pada proses dan unsur komunikasi agar pesan yang disampaikannya mampu dipahami atau bahkan dituruti oleh penerima 2. Sebaiknya agar komunikasi berjalan lebih efektif dan efisienpelaku dalam komunikasi harus mengetahui dan memahami bentuk dasar komunikasi dan mengimplementasikannya dalam percakapan sehari-hari 3. Dalam memuluskan urusan bisnis, perlu sekiranya pengoptimalan aspek-aspek serta pendekatan-pendekatan yang ada dalam komunikasi bisnis, karena komunikasi adalah hal dasar dalam penyampaian ide bisnis tersebut DAFTAR PUSTAKA Asparsayogi. Jakarta: Pustaka Binaman Presindo. 274 hlm Christy, N. N. A. 2019. Komunikasi Bisnis. Penerbit Radna Andi Wibowo, Semarang. Djunaidi, F. G. 2020. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Dalam Menggunakan Minyak Kayu Putih Pada Ketel Walbarua di Desa Ubung. Penerbit Qiara Media, Pasuruan. Ferinia, R., Kurniullah, A. Z., & Naipospos, N. Y. 2020. Komunikasi Bisnis. Penerbit Yayasan Kita Menulis. Medan. Rosalin, S., Susilowati., Natalia, D. C., & Ambulani, N. 2020. Komunikasi Bisnis. Penerbit UB Press. Malang. Putri, A. M., & Ruliana, P. 2019. “Strategi Komunikasi Bisnis Dalam Meningkatkan Kepuasan Tenant”. Journal of Creative Communication. Jakarta. Wibowo, R. A. 2019. Komunikasi Bisnis. Penerbit Radna Andi Wibowo, Semarang. Bovee, Courtland L. dan Thill, John V. (2003). Komunikasi Bisnis,Edisi Keenam, Indeks. Jakarta. Bovee, Courtland L. dan Thill, John V. (2007). Komunikasi Bisnis. Edisi Kedelapan, Jilid 1 Dewi, N N; Rodly, A F. (2022). Komunikasi Bisnis. Surabaya: Scopindo Media Pustaka. Purwanto, Djoko. (2011). Komunikasi Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga Soeganda Priyatna dan Elvinaro Ardianto. (2009). Tujuh Pilar Strategi Komunikasi Bisnis. Bandung: Widya Padjadjaran Syarif Nasrul. (2019). Komunikasi Kontemporer: Bisnis Islam Dalam Era Digital. Yogyakarta: Penerbit Deepublish Ismail Nawawi. (2012) Bisnis Syariah – Pendekatan dan Manajemen Doktri, Teori dan Praktik. Jakarta: VivPress Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis Edisi Empat, (Jakarta: Erlangga, 2010) Scott, Bill. 2017. The Skill of Negotiation. Diterjemahkan oleh Andre Sri Nawangsari, SE, 1999. Komunikasi Bisnis. Universitas Gunadarma. Jakarta. Senge, P.M. (2006). The Fifth Discipline: The Art & Practice of The Learning Organization. Crown Business Peters, T., & Austin, N. (2018). A Passion for Ideas: How Innovators Create the New and Shape Our World. Crown Business Robbins, S.P., Coulter, M., & DeCenzo, D.A. (2017). Fundamentals of Management. Pearson Education Knapp, M.L., & Hall, J.A. (2014). Nonverbal Communication in Human Interaction. Wadsworth Publishing http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-1-01134-MC%20Bab2001.pdf https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/17073/2/T1_522014050_BAB%20II.pdf http://repository.lppm.unila.ac.id/2300/1/MODUL%20FIX%20KOMBIS%20DOROTHY%202016.pdf https://ejournal.iainpalopo.ac.id/index.php/tajdid/article/download/582/445 https://jurnalteknodik.kemdikbud.go.id/index.php/jurnalteknodik/article/download/473/308/1111