Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Televisi adalah salah satu bentuk media penyiaran yang menyajikan berbagai acara dengan format yang beragam. Selain untuk menarik minat konsumen untuk menyaksikan acara-acara yang disajikan tersebut, televisi, sebagai salah satu media komunikasi massa yang paling berpengaruh saat ini, juga memiliki fungsi sebagai penyampai informasi kepada masyarakat luas.
Pohon Waru, meskipun jarang ditengok dan dipedulikan orang, pohon ini sebenarnya banyak tumbuh di pinggir jalan. Sebagai pohon peneduh di tepi-tepi jalan raya, tepi sungai, pematang hingga berderet tumbuh di tepi pantai. Waru juga bisa tumbuh liar di hutan dan di ladang. Bentuknya tinggi, berdaun kasar, tidak menarik untuk di lihat. Bunganya kuningnya cukup mencolok meski bagi penggemar bunga, pasti tidak ingin memetiknya. Selain tinggi untuk di capai, juga tidak wangi. Tapi, mulai saat ini Anda harus peduli karena di balik ketidakmenarikkannya itu, tersimpan banyak khasiat sebagai pengobatan herbal. Mulai dari akar, kayu, daun, maupun bunganya. Pada tanah yang subur, pohon Waru batangnya tumbuh lurus. Tapi pada tanah yang tidak subur, batangnya tumbuh membengkok, bercabang, dan daun-daunnya lebih lebar. tingginya 5-15 meter. Kemampuan bertahannya tinggi karena toleran terhadap kondisi kering maupun kondisi tergenang. Tumbuhan ini tumbuh baik di daeerah panas dengan curah hujan 800 -2000 mm. Waru biasa di temui di daerah pesisir pantai yang berpasir, hutan bakau, dan juga di wilayah riparian. Batang Waru berkayu, bulat, bercabang, dan berwarna cokelat. Daun bertangkai, tunggal, berbentuk jantung atau bundar telur, SUNARTI SYAM NUR REZKY KHAIRUN NISAA., S.Farm 15020130106
Pengalaman Lapangan Kependidikan (PLK) merupakan salah satu syarat dalam menyelesaikan studi bagi mahasiswa program kependidikan. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa melalui latihan mengajar (teaching) dan latihan non mengajar (non teaching) di lapangan secara terbimbing dan terpadu dalam rangka meningkatkan kualitas calon pendidik masa depan. Di samping itu, PLK juga bertujuan untuk membentuk dan melahirkan tenaga pendidik yang profesional, berjiwa pancasila, bertaqwa, dan menjunjung tinggi UUD 1945. Pendidik yang berkualitas bukan hanya memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan yang memadai, akan tetapi juga harus memiliki pengalaman yang mantap dalam proses pembelajaran. Sebelum melakukan praktek mengajar, mahasiswa PLK diberi kesempatan untuk melakukan observasi sebagai masa pengenalan terhadap sekolah latihan. Untuk itu, sebagai wujud tanggung jawab serta melengkapi kesempurnaan kegiatan observasi, penulis merangkum kegiatan observasi ini dalam sebuah laporan yang berjudul "Laporan Praktek Lapangan Kependidikan (PLK) di SMA Pembangunan Laboratorium UNP". B. Tujuan PLK Kegiatan PLK ini betujuan antara lain: 1. Melihat dan memantau keadaan SMA Pembangunan Laboratorium UNP baik secara fisik maupun non fisik. 2. Mengetahui segala bentuk dan cara pengelolaan kelas serta tugas-tugas kependidikan di SMA Pembangunan Laboratorium UNP. 3. Melatih dan mempersiapkan mental mahasiswa sebagai calon guru untuk terjun ke lapangan.
A. Latar Belakang Masalah Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (2005:65-66). Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran. Ada dua buah konsep kependidikan yang berkaitan dengan lainnya, yaitu belajar (learning) dan pembelajaran (intruction). Konsep belajar berakar pada pihak peserta didik dan konsep pembelajaran berakar pada pihak pendidik. Dalam proses belajar mengajar (PBM) akan terjadi interaksi antara peserta didik dan pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari, penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedang pendidik adalah seseorang atau sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar mengajar yang efektif. Pada mata pelajaran sains diperlukan kurikulum yang sesuai dengan bidangnya. Untuk itu dalam pembelajaran dan cara pengajaran materi sains tidak dapat dianggap sama dengan mata pelajaran lain yang tidak sejenis, karenanya dilakukan observasi pembelajaran fisika di sekolah yang penting bagi calon pendidik untuk mengajarkan fisika. Dalam laporan observasi ke sekolah ini akan dibahas mengenai pembelajaran dan pengajaran fisika di SMA Negeri 5 Semarang. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Apa sajakah kendala yang dialami guru di sekolah dalam pembelajaran fisika 2. Apa kesulitan siswa dalam mempelajari fisika 3. Apa saja faktor yang menghambat siswa dalam menerima materi fisika 4. Bagaimana metode yang digunakan guru dalam memecahkan masalah belajar yang ada C. Tujuan Penulisan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penyusunan laporan observasi ini adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui kendala yang dialami guru di sekolah dalam pembelajaran fisika. 2. Mengetahui kesulitan siswa dalam belajar fisika. 3. Mengetahui faktor yang menghambat siswa SMA Negeri 5 Semarang dalam menerima materi fisika.
Telah dilakukan suatu praktikum tentang dasar pengukuran dan ketidakpastian dengan tujuan mampu menggunakan alat-alat ukur dasar, mampu menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan berulang, mangerti atau memahami penggunaan angka berarti. Pengukuran yang dilakukan ada tiga, yaitu pengukuran panjang, massa, serta waktu dan suhu. Pengukuran panjang menggunakan alat ukur mistar, jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Pengukuran massa menggunakan tiga alat ukur neraca ohauss 2610 gram, neraca ohauss 311 gram, dan neraca ohauss 310 gram. Pengukuran waktu dan suhu menggunakan termometer. Masingmasing alat ukur yang digunakan memiliki NST dan ketidakpastian tersendiri. Ketidakpastian merupakan kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengukuran. Pengukuran tunggal hasil pengukuran sementara mengikut pada kesalahan mutlak. Sedangkan pada pengukuran berulang kesalahan mutlak yang mengikut pada hasil pengukuran sementara. Selain kesalahan mutlak, ada pula kesalahan relatif yang digunakan untuk menentukan angka penting yang digunakan dalam penulisan hasil laporan. Untuk mencari besar ketidakpastian pengukuran volume kubus dan bola, massa jenis, dari setiap pengukuran maka digunakan analisis rambat ralat. Kata kunci: kesalahan mutlak , kesalahan relatif, pengukuran RUMUSAN MASALAH 1. Bagaimana cara menggunakan alat-alat ukur dasar ? 2. Bagaimana cara menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan berulang ? 3. Bagaimana cara penggunaan angka berarti ? TUJUAN 1. Mampu menggunakan alat-alat ukur dasar. 2. Mampu menentukan ketidakpastian pada pengukuran tunggal dan berulang.
Jutaan terima kasih diucapkan kepada semua pihak yang terlibat secara langsung mahupun tidak langsung. Pertama sekali, jawatankuasa ini ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tuan Pengarah Kolej Matrikulasi Johor, Pn Nor Haslida Binti Tahir kerana telah member sokongan padu kepada pertandingan Karoot Komedia. Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Puan Hajah Sariah Binti Hj. Lawani dan Tuan Zarani selaku pembimbing praktikum A03 dan A08 dalam pertandingan ini. Beliau telah membantu dari semua aspek persediaan kami sebelum bertanding dan memberikan pandangan yang membina untuk memperbaiki kelemahan persembahan kami. Sekalung penghargaan juga diucapkan kepada ahli-ahli karoot komedia serta jawatankuasa-jawatankuasa yang lain kerana member kerjasama yang baik dan komited dalam pertandingan ini serta telah memberikan usaha yang terbaik sehinggalah hari pertandingan. 5 7.0 Carta Organisasi PENSYARAH BIMBINGAN PUAN HAJAH SARIAH BINTI HJ LAWANI PENGARAH AIDIL BIN ABD RAZAK NAIB PENGARAH NURUL FARHANA BINTI MEGAT ZAMRY SETIAUSAHA NUR NASUHA BINTI MOHD SABIREN NAIB SETIAUSAHA NURULFATIN ADILAH BINTI ANUAR BENDAHARI NURUL NAJWA BINTI MOHAMADIAH AJK SKETSA NAVIN KUMAR A/L GANESAN NURUL SAFI SAHIRA BINTI MAZLAN NUR NAZIRAH BINTI ROKMAH AJK MUZIK MOHAMAD FAIEZZUL AKMAL BIN NASIR MUHAMMAD AFIQ BIN HAIREL ANUAR NUR SYAIRAH BINTI ADAM AJK SENI TARI MOHAMMAD HAZIQ BIN AHMAD HASBI NURUL
Revue du Tarn, 2024
L’histoire des hérésies et de leur répression par l’Inquisition tient une place de premier plan dans l’œuvre de Jean-Louis Biget, non seulement parce qu’un tiers environ de ses publications y ont été consacrées, mais aussi et surtout parce que son apport a été décisif dans une révolution historiographique qui a bouleversé ce champ d’étude à partir des dernières années du XXe siècle. Deux périodes se distinguent dans un parcours de recherche qui a fait de son auteur l’une des principales autorités internationales en matière d’hérésie médiévale au cours du dernier demi-siècle et l’a imposé en particulier comme l’historien de référence pour un domaine emblématique, celui du Languedoc de la période 1140-1330. On commence ici par revenir sur les années 1971-1997, première époque de l’hérésiologie bigétienne.
Philonsorbonne, 2024
Marxism and Sciences, 2023
Nação e Defesa, 2018
Journal of Public Policy Practitioners
Revista Eletrônica OAB Joinville, 2024
Taller de Edición Rocca, 2018
Current Topics in Behavioral Neurosciences, 2010
11th Aeroacoustics Conference, 1987
PLoS ONE, 2011
PLOS Neglected Tropical Diseases, 2021
Sinais de Cena, 2006
Blood, 2015
Veterinary Radiology & Ultrasound, 2008
Annals of Saudi Medicine, 2008