Tugas 9 Individu Ringkasan
Rekrutmen dan Seleksi
Zuana Prasetia Perdana Nugraha
6020210114
Kelas C
Dosen Mata kuliah
Psikologi Industri dan Organisasi
SETA A. WICAKSANA, M.PSI., PSI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PANCASILA
2021
A. Pengertian Rekrutmen dan Seleksi
Menurut buku Work in the 21st century (2019) Rekrutmem adalah proses pencarian
sumber daya manusia untuk menemukan pemegang suatu kekuasaan yang tepat dalam suatu
perusahaan dengan mengumpulkan para calon tersebut. Rekrutmen adalah serangkaian kegiatan
mencari dan membuat pelamar kerja tertarik dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan
pengetahuan yang dibutuhkan untuk mengisi kekurangan yang didapatkan dalam perencanaan
kekaryawanan. Aktivitas rekrutmen dimulai pada saat calon dicari dan berakhir saat lamaran
mereka diserahkan. Fungsi rekrutmen suatu organisasi dapat dianggap sebagai awal dari proses
sosialisasi. Ketika seorang individu bergabung dengan organisasi, langkah-langkah formal dan
informal tambahan diambil untuk memajukan sosialisasi dan kesesuaian antara individu dan
organisasi. Sosialisasi dapat dianggap sebagai pembelajaran kelembagaan dan organisasi pada
bagian dari karyawan baru. Tujuan dari rekrutmen itu sendiri adalah untuk mendapatkan calon
pekerja sebanyak-banyaknya sehingga peluang untuk mendapatkan sumber daya manusia terbaik
yang sesuai dengan kualifikasi kebutuhan perusahaan lebih besar. Proses pemilihan calon pekerja
disebut proses seleksi. seleksi sebagai suatu keputusan untuk menerima atau menolak calon
pekerja tertentu berdasarkan kriteria kebutuhan sumber daya manusia perusahaan. Proses
rekrutmen, seleksi, dan penempatan dimulai dari pembuatan job description dan hiring
specification. Salah merekrut orang dapat memberikan kerugian bagi perusahaan, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif. Secara kualitatif, salah merekrut orang akan menurunkan performa
kerja dan kualitas perusahaan. Secara kuantitatif, hal tersebut akan merugikan negara dalam
finansial.
B. Sistem Seleksi
Menurut buku Introduction to industrial/Organizational Psychology, Seleksi adalah
proses mengidentifikasi kecocokan terbaik di antara jabatan dan orang, baik kandidat internal
(penempatan maupun promosi) dan pelamar eksternal (rekrutmen dan seleksi karyawan baru).
Seleksi karyawan adalah proses pemilihan orang atau pelamar pekerjaan dari sekumpulan
pelamar. Dalam pemilihan karyawan, semua informasi yang diperoleh dari prosedur
penyaringan, seperti formulir lamaran, resume, nilai tes, dan evaluasi wawancara perekrutan,
digabungkan dalam beberapa cara untuk membuat keputusan seleksi yang sebenarnya.
Dalam kaitan dengan assessment centre, sistem seleksi berdasarkan pada konsep dasar yaitu
semakin tinggi kecocokan di antara persyaratan suatu jabatan dan kompetensi pemegang jabatan
akan semakin tinggi pula kinerja dan kepuasan individu. Maka dari itu efektivitas pencocokan
jabatan-orang bergantung pada :
1.
Akurasi penilaian kompetensi individu
2.
Model kompetensi untuk jabatan tersebut
3.
Metode penilaian taraf kecocokan jabatan-orang
Sistem seleksi merupakan hal penting dalam masalah sumber daya manusia dalam suatu
organisasi. Sebagus apapun sistem pelatihan dan pengembangan suatu organisasi, sekuat apapun
sistem manajemen dan kepemimpinan suatu organisasi sebaik apapun sistem kompensasi yang
diterapkan, semuanya tidak akan pernah mencapai efektivitas maksimal jika sistem seleksi tidak
berjalan dengan semestinya.
C.
Tujuan Rekrutmen dan Seleksi Menurut Yanthoro dan Thomas (2016)
1. Menemukan sumber daya manusia yang memenuhi syarat bagi jabatan tertentu.
2.
Untuk mengurangi kemungkinan keluarnya karyawan yang belum lama bekerja denan
adanya kesempatan promosi.
3. Melaksanakan tanggung jawab perusahaan dalam usaha menciptakan lapangan kerja.
4. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas perusahaan dengan strategi, wawasan, dan nilai
perusahaan.
D. Tahap-Tahap Rekrutmen dan Seleksi
Menurut buku industrial/Organizational Psychology Anggarnara in Sumual, 2017
1. Menarik Calon Karyawan
Proses rekrutmen dimulai dari pencarian calon pekerja dalam sebuah perusahaan sampai
lamaran calon karyawan diterima. Ada beberapa cara untuk menarik calon tenaga kerja yang
akan ditempatkan pada suatu jabatam, diantaranya :
a. Merekrut dari dalam, Merekrut dari dalam berarti mencari tenaga kerja dari dalam organisasi
itu sendiri. Merekrut dari dalam ini dibagi lagi menjadi beberapa bagian, diantaranya :
1. Menanyakan seseorang yang berpotensi kepada karyawan, Pimpinan organisasi dapat bertanya
kepada karyawan untuk merekomendasikan seseorang yang memiliki potensi untuk menduduki
sebuah jabatan. Keuntungan meminta rekomendasi dari karyawan adalah hal ini dapat
mengurangi biaya mencari calon dan waktu pencarian lebih cepat. Namun, kekurangan dari cara
ini adalah karyawan yang dimintai rekomendasi cenderung merekomendasikan orang
terdekatnya sehingga nepotisme sulit untuk dicegah.
2. Mencari arsip pelamar, Pimpinan perusahaan atau manajer SDM biasanya menyimpan lamaran
yang masuk paling lama dua belas bulan. Hampir setiap saat perusahaan mendapatkan lamaran
pekerjaan. Lamaran pekerjaan yang masuk tersebut sengaja disimpan untuk apabila sewaktuwaktu membutuhkan sumber daya manusia baru di suatu jabatan.
3. Mengumumkan di dalam perusahaan, Perusahaan membuka peluang bagi karyawannya untuk
menduduki suatu jabatan yang mungkin adalah impiannya, yang tentunya dengan kriteria yang
ditentukan oleh perusahaan tersebut.
b. Merekrut dari luar Mencari calon tenaga kerja dari luar organisasi.
1. Membuat iklan lowongan, Iklan lowongan yang dibuat sebaiknya bukan hanya sebagai
pemberitahuan, namun juga sebagai ajakan yang menarik bagi para pelamar yang memenuhi
kriteria yang dibutuhkan untuk melamar pekerjaan di perusahaan tersebut.
2. Menggunakan jasa dinas tenaga kerja, Balai Latihan Kerja (BLK) merupakan salah satu
lembaga dibawah Departemen Tenaga Kerja yang dapat mengirimkan calon yang diinginkan
perusahaan. Namun, calon tenaga kerja yang dikirimkan tidak berarti ia akan langsung diterima
dalam perusahaan tersebut. Perusahaan tetap memiliki standar kriteria untuk menerima calon
karyawannya.
3. Menggunakan jasa pencari tenaga kerja, Banyak perusahaan di luar Pulau Jawa yang
menggunakan cara ini untuk mendapatkan tenaga kerja terampil di bidang manufaktur karena
cara ini dinilai lebih cepat dan lebih menghemat biaya.
4. Memanfaatkan jasa konsultan dan headhunter, Biasanya perusahaan yang mencari pekerja
profesional di bidang manajerial menggunakan jasa ini.
5. Rekrutmen secara langsung di kampus, Rekrutmen secara langsung biasanya dilakukan jauh
hari sebelum kegiatan wisuda. Hal ini merupakan suatu kampanye dari perusahaan bahwa
mereka sedang mengadakan open recruitment. Banyak perusahaan-perusahaan besar melakukan
hal ini.
6. Menggunakan organisasi profes, Untuk mencari tenaga kerja profesional dapat meminta
bantuan ke organisasi profesi. Organisasi profesi di Indonesia, diantaranya Ikatan Akuntansi
Indonesia (IKI), Persatuan Insinyur Indonesia (PII), dan sebagainya.
2. Seleksi Calon Karyawan
1. Seleksi surat lamaran, Surat lamaran dikelompokkan antara yang memenuhi kriteria dan
yang tidak memenuhi kriteria. Yang memenuhi kriteria akan dipanggil untuk menghadiri seleksi
selanjutnya.
2. Wawancara pertama, Wawancara ini dilakukan untuk menggali lebih dalam kelebihan dari
calon karyawan. Data yang lebih lengkap bisa didapatkan. Hasil wawancara dengan setiap calon
karyawan kemudian dibandingkan satu sama lain untuk menemukan siapa yang lebih cocok
untuk menjadi karyawan dalam perusahaan tersebut.
3. Ujian atau tes
a. Tes inteligensi, merupakan tes kognisi pelamar. Merupakan bagian dari tes psikologi.
b. Tes kemampuan numeracy, biasanya digabung dengan tes accuracy, merupakan tes
kemampuan berhitung dengan cepat dan ketelitian serta ketepatan dalam berhitung. Tes ini
merupakan bagian dari tes psikologi.
c. Tes kemampuan dan keterampilan tekni,. Tes untuk mengetahui keterampilan pelamar.
Pelamar melakukan sendiri unjuk keterampilan. Bahan tes disiapkan oleh pihak unit kerja.
d. Tes pengetahuan umum, Pelamar akan ditanya mengenai fenomena umum yang berkaitan
dengan pekerjaannya.
e.
Tes psikologi, untuk mengetahui psikis pelamar. Namun tes psikologi ini tetap harus
dibuktukan dengan tes wawancara. Karena tes psikologi hasilnya tidak selalu akurat. Hasil tes
psikologi dapat dipengaruhi oleh faktor fisik, psikis, dan sebagainya.
f.
Tes dexterity, merupakan tes untuk mengetahui kecekatan tangan. Hal ini dilakukan oleh
perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja yang cekatan.
g.
Tes daya tahan fisik, biasanya dilakukan oleh perusahaan yang membutuhkan karyawan
yang memiliki ketahanan fisik.
4. Penilaian akhir, Hasil dari tahap sebelumnya dinilai sampai ditentukan siapa yang akan
diterima dan siapa yang akan ditolak.
5. Wawancara akhir, Calon karyawan yang diterima diberi tahu kebijakan-kebijakan
perusahaan. Apabila calon karyawan menyetujuinya maka ia diterima bekerja di perusahaan.
6. Penerimaan, Calon karyawan mendapat surat keterangan diterima kerja dengan beberapa
persyaratan kerja. Karyawan diminta menandatangani kontrak kerja.
E.
Pengertian Kompetensi dan Assessment Centre
Menurut buku industrial/Organizational Psychology Mochtar, A., Ananda, F. R (2017).
Kompetensi adalah efektivitas individu dalam mengerjakan tanggung jawabnya yang
didasari oleh karakteristiknya. Kompetensi juga dapat dikatakan sebagai karakteristik dan
perilaku individu yang d apat dinilai yang menjadikan individu dapat diketahui kemampuan ia
dalam menyelesaikan masalahnya.
Assessment adalah serangkaian tes untuk mengetahui karakteristik dan kompetensi
pelamar. Assessment centre pertama kali dilakukan oleh perusahaan American Telephone &
Telegraph Company (A. T. & T.) yang disebut metode ‘pusat penaksiran’ pada perusahaan
(Crooks, 1973). Istilah assessment centre digunakan untuk menyebut sebuah proses, prosedur
atau metode pendekatan untuk menilai dan mengukur kompetensi orang. Sebuah assessment
centre mengkombinasikan tujuan teknis penilaian yang akurat dengan tujuan konsultasi dalam
hal rasa penerimaan dan kepemilikan. Secara praktis, assesment centre dapat dipahami sebagai
suatu proses penilaian yang canggih dan didesain secara khusus untuk meminimalkan timbulnya
penyimpangan sehingga peserta dapat memperoleh kesempatan setara yang luas untuk
mengungkapkan potensi maupun kompetensinya dalam seperangkat evaluasi yang terstandarisasi
(Prihadi, 2004).
Tujuan dan sasaran analisis kompetensi
1. Menjamin pelaksanaan sistem personalia yang digunakan benar-benar berfokus dan sangat
produktif. Penggunaan analisis kompetensi yang dirancang dengan baik dan benar akan dapat
memberikan informasi secara rinci dan akurat perihal tugas pekerjaan dan karakteristik pekerjaan
sehingga memudahkan rancangan sistem sumber daya manusia dalam perencanaannya.
2. Terciptanya perekat untuk membentuk suatu sistem personalia yang terpadu dan terarah.
Tujuan Assesment Centre
Kraut (1976) mengungkapkan tujuan assessment centres, diantaranya :
1.
Menyeleksi tenaga kerja yang dianggap bagus untuk ditempatkan di jabatan manajerial.
2. Mengidentifikasi pekerja yang memiliki kompetensi manajerial
3.
4.
Menempatkan
tenaga
kerja
sesuai
dengan
kompetensi
yang
mereka
miliki.
Membantu para pekerja untuk mengetahui bakat mereka dan mengembangkan bakatnya
untuk mengaktualisasi dirinya. Assessment centres tidak hanya dilakukan untuk menyeleksi
calon manajer, namun juga jabatan-jabatan lain (de Wolff, 1977).
Kesimpulan
Rekruitmen adalah proses mengumpulkan sejumlah orang dari dalam maupun dari luar
organisasi sebagai calon tenaga kerja dengan kompetensi seperti yang telah ditetapkan kriteria
perusahaan. Seleksi adalah usaha untuk mendapatkan tenaga kerja yang tepat untuk kedudukan
jabatan yang dibutuhkan. Proses seleksi ini memerlukan waktu dan ketelitian, jangan sampai
memilih tenaga kerja yang salah karena akan merugikan perusahaan, baik secara kualitas dan
kuantitas (finansial). Sistem rekrutmen dan seleksi tidak hanya menghasilkan pegawai berstatus
tinggi sebagai pegawai tetap, tetapi untuk meningkatkan efektifitas perusahaan. Kegagalan dalam
menjalankan sistem rekrutmen tenaga kerja akan berdampak pada proses pencapaian tujuan
perusahaan. Dengan adanya rekrutmen dan seleksi diharapkan perusahaan dapat meningkatkan
kinerja karyawan sehingga tujuan suatu perusahaan dapat tercapai.
Kompetensi
adalah
kemampuan
dan
karakteristik
individu
untuk
melakukan
tanggungjawabnya dengan baik. Untuk mengetahui kompetensi calon pegawai, maka perlu
dilakukan assessment centre. Assessment centre adalah serangkaian tes untuk mengetahui
karakteristik dan kompetensi pelamar. Untuk mendapatkan manajer yang berkualitas, maka
melakukan assessment centre ini adalah sebuah kewajiban untuk mendapatkan seseorang yang
tepat dalam mengatur aktivitas organisasi dalam suatu perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Ronald E. Riggio.2018. Introduction to Industrial / Organizational Psychology. New york
and london: Routledge.
C, M, Jeffrey., & L, J, Frank. (2016). Work in the 21st century: an introduction to industrial
and organizational psychology. San Diego: John Wiley & Sons, Inc.
Frohh, J. (2014),The History of Positive Psychology: Truth be told. NYS Psychologist.
Yanthoro and Thomas 2016. Industrial & Organizational psychology: An applied approach.
Belmont, CA: Wadsworth.
Mochtar, A., Ananda, F. R., (2017). Book manajemen sumber daya manusia rekruitmen dan
seleksi.
Eugene McKenna, 2020. Business Psychology and Organizational Behaviour: Vanderbilt
Avenue, New York, NY 10017. Routledge.
Anggarnara. (2017). The industrial/Organizational Psychology Assessment centre
identifikasi. Truth be told. NYS Psychologist.