REVIEW JURNAL
KELOMPOK 4
NAMA
:
MARTIANA PUTRI RAHAYU
NIM
:
112010199
NAMA
:
SELA ANJANI
NIM
:
112010191
NAMA
:
TAOPIK HIDAYATNA
NIM
:
112010257
NAMA
:
WAHID SAEFUDIN
NIM
:
112010252
NAMA
:
KIKI WULANDARI
NIM
:
112010219
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PELITA BANGSA
2020
0
Judul
: Kinerja Karyawan ,Motivasi dan disiplin kerja pada PT Asahi
Indonesia
Penulis
:Raniasari Bimanti Esthi, Yustia Nadia Marwah ( Program Studi
Manajemen, Universitas Pelita Bangsa )
Publikasi
:Motivasi ,disiplin kerja ,kinerja karyawan
Volume
:Forum Ekonomi 22(1)2020.130-173.
Tahun
:2020
Reviewer
: Martiana Putri Rahayu (112010199)
Latar belakang
Pengaruh Motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Asahi
Indonesia
Review
Perencanaan dan perbaikan perusahaan di Era globalisasi agar perusahaan lebih
maju dan tetap dipercayai dimasyarakat dengan mengutamakan Sumber daya
manusia yang memiliki potensi ,motivasi ,kreativitas dan kedisplinan yang tinggi
untuk mencapai sebuah kinerja yang baik .
Pada PT Ashai Indonesia perlu mengadakan pelatihan motivasi serta memberikan
penghargaan kepada karyawan yang membuat ide perbaikan perusahaan/
karyawan yang mempunyai prestasi kerja untuk menunjang adanya kinerja yang
bagus dan maksimal .
Adanya penerapan dan sosialisasi kepada karyawan PT Asahi Indonesia terhadap
disiplin ,secara konsisten dalam memberitahu peraturan disiplin diperusahaan dan
memberi sanksi kepada karyawan jika melanggar agar karyawan lebih
bertanggung jawab dalam kinerja nya diperusahaan.
Tingkat motivasi kerja karyawan yang kurang baik di PT Asahi Indonesia seperti
Penempatan kerja yang tidak sesuai dengan keahlian ,sebaiknya perusahaan
1
menerapkan adanya traning skill sebelum penempatan kerja ,karena jika
penempatan sesuai dengan keahlian yang dimiliki karyawan akan lebih efektif
dalam bekerja mencapai target.
Adanya karyawan yang kurang disiplin dalam bekerja tidak sesuai dengan SOP
(Standar Operasional Prosedur) ,apabila sebuah pekerjaan dilaksanakan tidak
sesuai SOP yang ada maka akan terjadi kesalahan terhadap pelaksanaan tugas dan
mengakibatkan perusahaan tidak berjalan dengan baik dan efisien .
PT Asahi Indonesia harus lebih mensosialisasikan terhadap SOP perusahaan
untuk membantu karyawan baru dalam beradaptasi ,menghindari tumpang tindih
pelaksanaan tugas ,membantu karyawan agar lebih mandiri sehingga pekerjaan
bisa diselesaikan dengan konsisten dan efisien.
Pencapaian hasil Kinerja karyawan PT Asahi Indonesia secara kualitas dan
kuantitas dapat dianalisa melalui progres pencapaian data produksi dan produk
rusak (Not good) periode bulan September-Desember 2018
Bulan
Hasil Produksi
Jumlah Rusak
Persentase Rusak
(Pcs)
(Pcs)
(%)
September
1.640.575
865
5,27 %
Oktober
1.432.987
472
3,29 %
November
1.397.240
749
5,36%
Desember
1.255.739
915
7,29%
Total
5.726.541
3.001
5,24%
Rata-rata
1.431.535
750,25
1,31%
Berdasarkan data produksi diatas ,dapat dianalisa bahwa jumlah produksi setiap
bulan mengalami penurunan ,sedangkan jumlah barang rusak ( No Good ) setiap
bulan nya meningkat .
2
Dalam kondisi seperti ini perusahaan sedang mengalami permasalahan dalam
kinerja karyawan sehingga PT Asahi Indonesia harus mencari solusi agar tingkat
produksi menjadi stabil seperti memberi motivasi dan semangat dalam bekerja di
waktu breafing ,memberikan training atau pelatihan ,dan menjalin team work
yang baik .
Berikut beberapa pendapat terhadap sumber daya manusia yang harus di terapkan
di PT Asahi Indonesia seperti Motivasi ,disiplin kerja dan kinerja karyawan .
Motivasi
pendapat dari Hasibun (2008) ,Latief (2012) ,Usman (2009) ,Handoko (2001)
tentang motivasi dapat simpulkan bahwa motivasi merupakan suatu keinginan
yang memacu karyawan dalam bersikap dan bertindak.
Dalam motivasi terdapat keinginan dan harapan yang berpengaruh terhadap
perilaku dan tingkah laku didalam dirinya sendiri seperti bertanggung jawab
,pengakuan ,pengmbangan(Motivasi Instrinsik) sedangkan perilaku yang
terbentuk karena adanya keinginan untuk mendapatkan ganjaran materi ,sosial
atau menghindari suatu hukuman (Motivasi Ekstrinsik)
Didalam motivasi terdapat indikator menurut teori Hierarki kebutuhan (Mazlow
Hierarchi of needs) yaitu ,kebutuhan untuk mempertahankan hidup ,kebutuhan
akan kebebasan ,kebutuhan sosial dalam lingkungan masyarakat, kebutuhan untuk
harga diri dan penghargaan dan aktualisasi diri.
Disiplin kerja
Pendapat Hasibuan (2008) ,Mangkunegara (2012) disiplin kerja dapat
disimpulkan sebuah kesadaran dan ukuran aktivitas yang merupakan sumbangan
kemampuan secara optimal ,dengan kesadaran ,kesediaan ,dan kepatuhannya
terhadap aturan yang di tetapkan .
Indikator dalam displin diantaranya kehadiran ,ketaatan pada peraturan kerja dan
standar kerja ,tingkat kewaspadaan tinggi serta bekerja etis.
3
Kinerja karyawan
Berbagai pendapat dari Mangkuprawira (2009) ,Rivai (2011) dapat disimpulkan
kinerja merupakan hasil kerja atau tingkat kesuksesan karyawan yang dipengaruhi
oleh motivasi dan kemampuan dalam melakukan pekerjaan .
Indikator dalam kinerja karyawan meliputi kualitas ,kuantitas ,ketepatan waktu
,efektifitas dan kemandirian .
Metode penelitian
: Metode pemnelitian dalam jurnal ini PT Asahi Indonesia
melakukan penelitian kuantitatif dngan cara teknik pengambilan sample sensus
(sampling jenuh) kepada karyawan.
Hasil penelitian
: Hasil penelitian menggunakan hasil uji validasi ,uji
realibilitas ,uji normalitas , uji multikolonieritas ,uji heteroskedastisitas ,analisa
regresi linier berdasarkan dari hasil penelitian terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan dari motivasi serta disiplin terhadap kinerja karyawan
Kesimpulan
: Strategi PT Asahi Indonesia dalam menyikapi setiap
karyawan dengan lebih memotivasi ,meningkatkan perarturan disiplin kerja agar
kinerja karyawan lebih maksimal ,sehingga produktivitas dan efisiensi tercapai
karena dengan motivasi dan disiplin kerja akan berdampak positif dalam
menunjang perkembangan perusahaan.
Kekurangan
: Dalam mengembangkan analis pendapat dan argumen
tidak mencantumkan faktor dan solusi terhadap pengaruh dalam motivasi ,displin
dan kinerja karyawan.
4
Kelebihan
: Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari
pendahuluan atau latar belakang dari masalah , menjelaskan dan mencantumkan
secara detail hasil uji terhadap analisa penelitian .
DAFTAR PUSTAKA
Amalia, syarah dan Mahendra Fakhri. 2016. Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT. Gramedia Asri Media Cabang Emerald Bintaro.
Jurnal Computech & Bisnis, Vol 10 No.2 hal 119-127.
Hamdani R. Harahap. 2015. Pengaruh Motivasi Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Di Lingkungan Balai Besar Konservasi Sumber Daya
Alam Sumatera Utara. Jurnal Administrasi Publik, Vol 3 No.1 hal 1-20.
Ismulyaty, Sri dan Etty Puji Lestari. 2017. The Determinants of Learning
Orientation and Motivation on Employee Performance. International
Journal of Social Science and Humanity, Vol. 7, No. 4,hal 248-251.
Juhana, Dudung Haryati. 2013. Pengaruh Motivasi, Disiplin Dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Kesehatan Kota
Cimahi.Jurnal Ekonomi, Bisnis & Entrepreneurship, Vol 7 No.2 hal 84-94.
Presilawati, Febyolla. 2016. Pengaruh Kompensasi Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Guru SMA Negeri 6 Banda Aceh. Jurnal Visioner & Strategis, Vol
5 No.2 hal 83-94.
Priyatno, D. 2016. SPSS Handbook Analisis Data, Olah Data & Penyelesaian
Kasus-kasus Statistik. Yogyakarta: Mediakom
Priyono, Marzuki, Soesatyo. 2016. Influence Of Motivation And Discipline On
The Performance Of Employees (Studies On, CV Eastern Star Home In
5
Surabaya). Journal Of Global Economics, Management And Business
Research, Vol 5 No.3 hal 212-220.
Ranu, S & Sutopo. 2016. Pengaruh Motivasi Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Pada Dinas Tata Kota Dan Perumahan Kota Semarang.
44/TH.XXIII, 2016 Oktober, hal 65-77.
Rivai, V. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan dari Teori
ke Praktik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Robbins, P Stephen. 2007. Perilaku Organisasi. Indonesia: PT Macanan Jaya.
Robescu, Ofelia dan Alina-Georgiana Iancu. 2016. The Effects of Motivation on
Employees Performance in Organizations. Valahian Journal of Economic
Studies, Vol. 0(0), Issue 0.
Suparno, Sudarwati. 2014. Pengaruh Motivasi, Disiplin Kerja dan Kompetensi
Terhadap Kinerja Karyawan Dinas Pendidikan Sragen. Jurnal Paradigma,
Vol 12 No.1 hal 12-25.
Soelton, Mochamad. 2018. How Culture, Training Standard and Dicipline on the
Employee Performance Affect Hotel Management. European Research
Studies Journal, Vol XXI, Issue 4, hal 378-385.
Syafrina, Nova. 2017. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. Suka Fajar Pekanbaru. Jurnal Eko & Bisnis ( Riau Econimics and
Business Review), Vol 8 No. 4 hal 1-12.
6
Judul Jurnal : Analisis Tingkat Penerapan Manajemen Pengetahuan Dalam
Membangun Organisasi Berbasis Pengetahuan (Studi Kasus PT Trubus Mitra
Swadaya SE-JABODETABEK)
Tahun
: 2011
Reviewer
: Sela Anjani (112010191)
Penulis
: Raniasari Bimanti Esthi, Angggraini Sukmawati
Publikasi
:
Latar Belakang Penelitian : PT Trubus Mitra Swadaya adalah sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis industry yang bergerak menjual
berbagai macam barang hasil pertanian. Tujuan dari penelitian ini adalah (1)
mengidentifikasi tingkat manajemen pengetahuan pada PT Trubus Mitra
Swadaya, (2) mengidentifikasi tingkat kegiatan yang terkait dengan manajemen
pengetahuan di PT Trubus Mitra Swadaya, dan (3) menganalisis persepsi
karyawan tentang penerapan manajemen pengetahuan pada PT Trubus Mitra
Swadaya
Review :
Dengan manajemen pengetahuan yang diperoleh dan dimanfaatkan dengan baik
dapat membantu dalam peningkatan kinerja dan menghasilkan inovasi, sehingga
dapat menghadapi persaingan yang mengglobal.
Peningkatan kualitas merupakan salah satu cara dalam mengantisipasi persaingan,
dengan karyawan-karyawan yang memiliki pengetahuan luas dan memiliki
kreativitas yang tinggi dengan menggunakan manajemen pengetahuan sehingga
terciptanya perusahaan yang berkelanjutan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan tingkat penerapannya
sudah baik, dan pada bagian waktu kerja masih harus diperbaiki.
Hasil dari ringkasan penerapan manajemen pengetahuan pada masing-masing
komponen :
7
1. Analisis komponen berbagi
Dari hasil presentase menunjukkan bahwa berbagi pengetahuan yang
karyawan lakukan dinilai baik sekali. Hal ini mengindikasikan bahwa
hanya karyawan dalam jumlah kecil saja yang menilai buruk tingkat
penerapan berbagi di tempat kerjanya.
2. Analisis komponen belajar
PT Trubus Mitra Swadaya dapat mengembangkan dan melatih skill
karyawan sehingga karyawan mampu berbicara di forum
diskusi/rapat. Hal inilah yang dinilai karyawan belum optimal karena
perusahaan ternyata belum memiliki nilai-nilai budaya yang dianut
organisasi. Oleh karena itu, sebaiknya PT Trubus Mitra Swadaya
merumuskan budaya organisasi, dimana budaya belajar dimasukkan ke
dalam salah satunya, yang nantinya akan dianut oleh seluruh karyawan.
3. Analisis komponen inovasi
Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas karyawan meyakini dan
menilai bahwa aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan inovasi, seperti
pengakuan inovatif dan inefisiensi dalam proses pelaksanaan pekerjaan,
pengungkapan ide-ide baru yang bermanfaat, pengimplementasian hasil
pemikiran pada proses kerja, sikap keterbukaan terhadap ide-ide baru
rekan kerja, sikap proaktif dan berorientasi ke masa depan, jenis pekerjaan
dalam kaitan dengan kreativitas dan inovatif, dirasakan sudah diterapkan
dengan baik sekali. Selain itu, PT Trubus Mitra Swadaya juga perlu mengeksplore ide-ide karyawan dalam tata cara pelaksanaan pekerjaan,
sehingga di masa yang akan datang karyawan dapat merubah tata cara
pelaksanaan agar pekerjaan tidak terasa membosankan bagi karyawan.
4. Analisis komponen knowledge
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan meyakini
dan menilai bahwa aktivitas yang berkaitan dengan komponen knowledge,
seperti pemahaman karyawan akan kebutuhan informasi individu atau unit
kerja sendiri, pemahaman karyawan akan kebutuhan informasi individu
atau unit kerja lain dan pemahaman pada pengetahuan yang dibutuhkan
8
oleh unit kerjanya serta pemahaman pengetahuan yang dibutuhkan unit
kerja sendiri, dirasakan sudah dipahami karyawan dengan baik sekali.
5. Analisis Komponen Motivasi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan meyakini
dan menilai bahwa perilaku berbagi, belajar dan inovasi akan mendukung
kinerja karyawan dan organisasi; dan berbagi informasi membuat
pengetahuan karyawan bertambah sudah termotivasi dengan baik sekali.
PT Trubus Mitra Swadaya perlu memotivasi karyawan-karyawannya
sehingga tidak berkembang menjadi demotivasi karyawan. Selain itu, PT
Trubus Mitra Swadaya perlu menambah reward baik berupa pengakuan,
penghargaan maupun insentif yang diterima karyawan sehingga dapat
membangkitkan semangat kerja yang dapat mengakibatkan meningkatnya
kinerja karyawan.
6. Analisis Komponen Komunikasi
Hasil penelitian menujukan ketidaktahuan media yang tepat untuk
menyalurkan hasil pemikiran, dirasakan perlu dicari media yang tepat agar
tersedia media dalam menyalurkan hasil pemikiran karyawan dan juga
tidak kalah penting adanya sosialisasi tentang keberadaan media tersebut
sehingga diketahui oleh seluruh karyawan.
Sebaiknya PT Trubus Mitra Swadaya memiliki majalah internal yang
dikhususkan bagi karyawan dan sebaiknya papan pengumuman yang
sudah dimiliki dapat dipergunakan dengan optimal, sehingga komunikasi
dapat berjalan dengan lancar meskipun intensitas tatap muka sedikit.
7. Analisis Komponen Manfaat
Hasil penelitian ini menunjukkan mayoritas karyawan meyakini dan
menilai bahwa manfaat dari belajar, berbagi dan inovasi sudah dirasakan
manfaatnya oleh karyawan dengan baik sekali. Belajar, berbagi dan
inovasi bermanfaat bagi kinerja organisasi.
Ketersediaan best practice merupakan manfaat utama belajar, berbagi dan
inovasi.
Manfaat lainnya adalah belajar dan berbagi dapat mempercepat proses
9
pengambilan keputusan serta belajar dan berbagi dapat memenuhi
kebutuhan kompetensi karyawan dalam melaksanakan pekerjaan.
8. Analisis Komponen Manajemen SDM
Birokrasi. Karyawan menilai birokrasi di tempat kerjanya baik. PT Trubus
Mitra Swadaya perlu mengkaji ulang desain organisasinya apakah
hirarkinya sesuai sehingga dapat menjadi organisasi berbasis pengetahuan.
Kepemimpinan. Aktivitas-aktivitas dalam sub total kepemimpinan, yaitu
pimpinan sebagai panutan, pimpinan membimbing dalam pelaksanaan
kerja, pimpinan langsung melibatkan bawahan dalam proses pengambilan
keputusan berkaitan dengan pekerjaan dan pimpinan terbuka pada ide-ide
baru, dirasakan karyawan sudah diterapkan dengan baik sekali. Kemudian
hal yang menyangkut sub total kepemimpinan, yang masih perlu lebih
dioptimalkan yaitu masih dirasakan oleh karyawan bahwa pimpinan tidak
menyebarluaskan hasil pertemuan yang dihadirinya.
9. Analisis Komponen Teknologi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan meyakini
dan menilai bahwa hal-hal yang menyangkut teknologi umum dan hal-hal
yang menyangkut manfaat cyber library , dirasakan karyawan sudah
dimanfaatkan dengan baik. Selebihnya, hal-hal yang menyangkut
teknologi umum lainnya dan hal-hal yang menyangkut manfaat cyber
library lainnya , dirasakan karyawan kemampuan teknologi belum berjalan
dan belum digunakan dengan semestinya serta dirasakan karyawan bahwa
data cyber library belum sesuai dengan kebutuhan pekerjaan dan
penelitian.
10. Analisis Komponen Culture (Budaya Organisasi)
Hasil penelitian menunjukan bahwa karyawan menilai kompetensinya baik
sekali. Hal ini dapat dilakukan dengan melihat dengan cermat kompetensi
yang dimiliki oleh masing-masing karyawan. Transparansi. Hasil
10
penelitian menunjukan bahwa karyawan menilai transparansi di tempat
kerjanya baik. Dan karyawan pun menilai kebersamaan di tempat kerjanya
baik sekali. Berbagi bersama adalah tindakan yang lebih mudah diucapkan
daripada dilakukan. Apalagi jika menyangkut knowledge dan apalagi jika
kita sadar bahwa di dalam organisasi apapun akan terjadi power play yang
dikaitkan dengan prinsip knowledge is power . Oleh sebab itu, wajar jika
karyawan PT Trubus Mitra Swadaya menyatakan bahwa ada kekhawatiran
apabila informasi yang mereka miliki diberikan kepada banyak orang akan
mempengaruhi peran terhadap penguasaan informasi tersebut.
11. Analisis Komponen Proses
Proses-umum. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas
karyawan meyakini dan menilai bahwa dalam sub total proses-umum,
yaitu relevansi data dan informasi yang tersedia dengan pekerjaan,
ketersediaan kualitas data dan informasi untuk pelaksanaan pekerjaan,
kesulitan akses informasi karena faktor kerahasiaan, ketepatan waktu
tibanya data/informasi yang dibutuhkan dan penyebaran data/informasi
dari setiap unit kerja secara tepat waktu ke unit kerja lainnya, seluruhnya
masih perlu dioptimalkan agar dapat meningkatkan kualitas maupun
aksesbilitasnya. Supaya tetap bersaing, organisasi dapat menciptakan,
menangkap dan menempatkan pengetahuan organisasi dengan cara yang
lebih mudah. Oleh sebab itu, PT Trubus Mitra Swadaya perlu membaiki
sistem pengarsipan yang ada, sehingga karyawan dapat dengan mudah
mengakses informasi yang dibutuhkan. Manajemen informasi. Hasil
penelitian menunjukan bahwa perusahaan sudah mengelola manajemen
informasi dengan baik. Namun, masih ada yang perlu diperbaiki dalam
hal-hal sebagai berikut: kemudahan ditemukannya kembali informasi yang
tersimpan di setiap unit kerja, pengklasifikasian sebagai pengguna
informasi yang diproduksi unit kerja lain dan pengklasifikasian sebagai
produsen informasi untuk unit kerja lain.
12. Analisis Komponen Suasana Kerja
Hasil penelitian ini menunjukkan sebagian karyawan meyakini dan
menilai bahwa lokasi setiap unit kerja strategis terhadap suasana
11
kerja. Namun, daya dukung kualitas ruang kerja terhadap kinerja
karyawan dan daya dukung ketersediaan sarana fisik, dinilai karyawan
belum kondusif untuk bekerja dan belum mendukung proses berbagi
pengetahuan yang dilakukan oleh karyawan.
13. Komponen Waktu Kerja
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa belum meratanya alokasi beban
kerja di setiap unit kerja dirasakan dan dinilai kurang baik oleh
karyawan. Namun, setiap karyawan memiliki kompetensi yang berbedabeda sehingga perusahaan mengalokasikan beban kerja yang berbeda-beda
pada setiap karyawan.
Oleh karena itu, untuk menanggulangi hal ini, maka karyawan harus dapat
meningkatkan kompetensinya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti
pelatihan-pelatihan yang dianggap perlu yang sesuai dengan tuntutan
pekerjaan di PT Trubus Mitra Swadaya. Analisis ukuran kuantitatif
dilakukan untuk mengetahui frekuensi aktivitas-aktivitas yang karyawan
lakukan yang berkaitan dengan manajemen pengetahuan. Berdasarkan
pada Tabel 16 mengindikasikan bahwa hanya karyawan dalam jumlah
kecil saja yang menilai baik besar aktivitas di tempat kerjanya.
Analisis penerapan manajemen pengetahuan dilakukan secara deskriptif
dengan menggunakan tabulasi silang. Dari ke lima (5) persepsi, yaitu (1)
Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Manajemen Pengetahuan
Berdasarkan Jenis Kelamin, (2) Karyawan Tentang Penerapan Manajemen
Pengetahuan Berdasarkan Kelompok Usia, (3) Persepsi Karyawan Tentang
Penerapan Manajemen Pengetahuan Berdasarkan Pendidikan Terakhir, (4)
Persepsi Karyawan Tentang Penerapan Manajemen Pengetahuan
Berdasarkan Masa Kerja, (5) Persepsi Karyawan Tentang Penerapan
Manajemen Pengetahuan Berdasarkan Unit Kerja yang Sekarang
Ditempati. Menunjukan bahwa penerapan manajemen pengetahuan sudah
baik.
12
Metode penelitian : menggunakan analisis tabulasi silang dan mendapatkan hasil
tentang persepsi karyawan terhadap manajemen pengetahuan, dengan
mengumpulkan data primer dan data sekunder. Data primer didapat dari karyawan
langsung melalui wawancara dan kuisioner. Data sekunder didapat melalui
dokumen, data perusahaan, buku, skripsi, dan artikel yang berkaitan. Pengambilan
sampel melalui metode deskriptif dan metode deskriptif korelasional. Dan teknik
pengambilan sampel yang dilakukan adalah teknik non probability sampling
dengan metode quota sampling. Pengolahan analisis data menggunakan skala
likert, uji validitas, uji reliabilitas, analisis statistic deskriptif, analisis perhitungan
nilai rata-rata, dan analisis uji tabulasi silang.
Hasil peneltian : Dari hasil presentase menunjukkan bahwa berbagi pengetahuan
yang karyawan lakukan dinilai baik sekali. Hal ini mengindikasikan bahwa hanya
karyawan dalam jumlah kecil saja yang menilai buruk tingkat penerapan berbagi
di tempat kerjanya. PT Trubus Mitra Swadaya dapat mengembangkan dan melatih
skill karyawan sehingga karyawan mampu berbicara di forum diskusi/rapat. Hal
inilah yang dinilai karyawan belum optimal karena perusahaan ternyata belum
memiliki nilai-nilai budaya yang dianut organisasi. PT Trubus Mitra Swadaya
perlu memotivasi karyawan-karyawannya sehingga tidak berkembang menjadi
demotivasi karyawan. Selain itu, PT Trubus Mitra Swadaya perlu menambah
reward baik berupa pengakuan, penghargaan maupun insentif yang diterima
karyawan sehingga dapat membangkitkan semangat kerja yang dapat
mengakibatkan meningkatnya kinerja karyawan. Mayoritas karyawan meyakini
dan menilai bahwa manfaat dari belajar, berbagi dan inovasi sudah dirasakan
manfaatnya oleh karyawan dengan baik sekali. Aktivitas-aktivitas dalam sub total
kepemimpinan, yaitu pimpinan sebagai panutan, pimpinan membimbing dalam
pelaksanaan kerja, pimpinan langsung melibatkan bawahan dalam proses
pengambilan keputusan berkaitan dengan pekerjaan dan pimpinan terbuka pada
ide-ide baru, dirasakan karyawan sudah diterapkan dengan baik sekali. Kemudian
hal yang menyangkut sub total kepemimpinan, yang masih perlu lebih
dioptimalkan yaitu masih dirasakan oleh karyawan bahwa pimpinan tidak
menyebarluaskan hasil pertemuan yang dihadirinya. Hasil penelitian ini
13
menunjukkan bahwa mayoritas karyawan meyakini dan menilai bahwa hal-hal
yang menyangkut teknologi umum dan hal-hal yang menyangkut manfaat cyber
library , dirasakan karyawan sudah dimanfaatkan dengan baik. Pada analisis
budaya organisasi adanya ketidak sesuaian dengan yang dikemukakan oleh
Sangkala bahwa penyimpanan dan mekanisme penemuan kembali pengetahuan
yang efektif memungkinkan organisasi dengan cepat menemukan pengetahuan
yang dicari. Oleh karena itu, untuk menanggulangi hal ini, maka karyawan harus
dapat meningkatkan kompetensinya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengikuti
pelatihan-pelatihan yang dianggap perlu yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan di
PT Trubus Mitra Swadaya. Selebihnya karyawan menjawab tidak pernah 30
persen dan menjawab kurang dari lima kali 20 persen. Hal ini mengindikasikan
bahwa hanya karyawan dalam jumlah kecil saja yang menilai baik besar aktivitas
di tempat kerjanya.
Kesimpulan : Tingkat aktivitas yang berhubungan dengan manajemen
pengetahuan adalah berada pada penilaian yang buruk. Berdasarkan aktivitas yang
berhubungan dengan manajemen pengetahuan pada PT Trubus Mitra
Swadaya, tiga aktivitas dinilai baik, yaitu aktivitas berbagi informasi kepada
rekan-rekan kerja per tahun, aktivitas keterlibatan dalam forum diskusi per tahun
dan aktivitas kegiatan membaca artikel, buku, jurnal yang berkaitan dengan
pekerjaan per tahun. Tiga aktivitas lainnya dinilai kurang baik, yaitu aktivitas
keterlibatan dalam forum organisasi profesional yang berkaitan dengan pekerjaan
dalam setahun, aktivitas dalam mengusulkan perubahan tata cara kerja yang
diterima oleh pimpinan dalam setahun dan aktivitas training dalam negeri maupun
luar negeri yang mendukung pekerjaan dalam setahun.
Kekurangan : tidak adanya bagaimana cara menyatukan perbedaan pandangan
pentingnya manajemen pengetahuan dalam perusahaan
Kelebihan : lampiran hasil analisis yang lengkap
14
Daftar Pustaka : Batubara, F. H. 2005. Analisis Tingkat Penerapan Model
Learning Organization pada Akademi Pimpinan Perusahaan [Tesis]. Jakarta:
Program Pascasarjana, Universitas Indonesia.
http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/ detail.jsp?id=116582&lokasi=lokal
[18 November 2009].
Cooper, D. R. and Pamela. S. S. 2006. Metode Riset Bisnis Ed. 9. PT Media
Global Edukasi, Jakarta.
Faqih, H. L. 2005. Penerapan Manajemen Pengetahuan pada PT Padutama
Technology System [Tesis]. Jakarta: Program Pascasarjana, Universitas Indonesia.
http://www.lontar.ui.ac.id//file?file=digital/116378-Penerapan% 20manajemenFull%20text%20(T%2021678).pdf [10 November 2009].
Grover, V. and Thomas D. H. 2001. General Perspectives on Knowledge
Management: Fostering a Research Agenda. Journal of Management Information
Systems, vol. 18, no. 1, pp 5-21.
http://www.slis.indiana.edu/faculty/hrosenba/www/ l574/pdf/grover_km-researchagenda.pdf [13 November 2009].
Hardjana, A. M. 2001. Training SDM yang Efektif. Kanisius, Yogyakarta.
Hylton, A. 2002. Measuring and Assessing Knowledge-Value and the Pivotal
Role of the Knowledge Audit. http://www.providersedge.com/docs/km_articles/
Measuring_&_Assessing_K-Value_&_Pivotal_Role_of_ K-Audit.pdf [28
Oktober 2009].
Munir, N. 2008. Knowledge Management Audit. Sekolah Tinggi Manajemen
PPM, Jakarta.
Nasution, S. 2007. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Bumi Aksara, Jakarta.
Sangkala. 2007. Knowledge Management. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Setiarso, B., Nazir H, Triyono, Hendra S. 2009. Penerapan Knowledge
Management pada Organisasi. Graha Ilmu, Yogyakarta.
Suprapti, E. 2004. Analisis Tingkat Penerapan Manajemen Pengetahuan dalam
Upaya Membangun Organisasi Berbasis Pengetahuan pada Direktorat Sumber
15
Daya Manusia Bank Indonesia Kantor Pusat Jakarta [Tesis]. Jakarta: Program
Pascasarjana, Universitas Indonesia. http://www.digilib.ui.ac.id/opac/themes/
libri2/detail.jsp?id=80027&lokasi=lokal [28 Oktober 2009].
Suryana, A. 2004. Kiat dan Teknik Evaluasi Pelatihan. Progres, Jakarta.
Tjakraatmadja, J. N. and D. C. Lantu. 2006. Knowledge Management: dalam
Konteks Organisasi Pembelajar. Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) Institut
Teknologi Bandung, Bandung.
Umar, H. 2003. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Walpole, R. E. 1997. Pengantar Statistika Ed. 3. PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
16
Judul
:PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS
PELAYANAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA WARUNG
BAKSO WADUK PLUIT
Penulis
: Raniasari Bimanti Esthi., SE., MSi
Publikasi
:
Volume
: MEI 2018 , HAL 1-63
Tahun
: 2018
Review
: Taopik Hidayatna (112010257)
Latar Belakang: Dunia bisnis yang tumbuh dengan pesat menjadi tantangan
maupun ancaman bagi para pelaku usaha agar dapat memenangkan persaingan
dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaannya.
Review
:
Untuk bersaing bisnis perusahaan harus memperhatikan bebeberapa teori
diantaranya
1)
Kualitas Produk
Kualitas produk (product quality) menurut Kotler dan Amstrong2013)adalah
kemampuan suatu produk untuk menunjukkan berbagai fungsi termasuk
ketahanan, keterandalan, ketepatan dan kemudahan dalam penggunaan. Menurut
Tjjiptono (2008), kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang
menghasilkan manfaat (benefits) bagi pelanggan. Kualitasproduk menggambarkan
sejauh mana kemampuan produk tersebut dalam memenuhi kebutuhan konsumen.
Menurut Tjiptono (2008), untuk menentukan dimensi kualitas produk, dapat
melalui delapan dimensi sebagai berikut : 1)Performance. 2) Features
3).Reliability, 4) Conformance. 5).Durability, 6).Serviceability
7).Asthetics
8).Perceived quality
2)
Kualitas Pelayanan
Tjiptono dan Chandra (2012) menyatakan bahwa kualitas pelayanan adalah fungsi
harapan pelanggan pada pra pembelian, pada proses penyediaan kualitas yang
17
diterima dan pada kualitas output yang diterima. Kualitas pelayanan (service
quality) dapat diukur dengan menggunakan lima dimensi. Kelima dimensi
tersebut menurut Parasuraman, Zeithaml dan Berry (1985) dalam Tjiptono
(2008)adalah:
Bukti fisik (tangibes), Keadaan (reability),ketanggapan (Responsiveness),
Jaminan (Assurance) dan Empati (Empathy)
Metode Penelitian
Melakukan penelitian kualitatif . Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
digunakan untuk menjawab permasalahan melalui teknik pengukuran yang cermat
terhadap variabel-variabel tertentu, sehingga menghasilkan simpulan-simpulan
yang dapat digeneralisasikan, lepas dari konteks waktu dan situasi serta jenis data
yang dikumpulkan terutama data kuantitatif.
Hasil penelitian
Penelitian ini menguraikan mengenai kualitas produk dan kualitas pelayanan
terhadap keputusan pembelian pada warung bakso pluit. Analisis yang dipake
antaranya :
a)
Analisis dan pembahasan karakteristik responden
Yang bertujuan memberikan gambaran menjadi semple penelitian
b)
Interprestasi data pembahasan
1)
Pengaruh Kualitas produk(X1) Terhadap Keputusan pembelian (Y) Pada
Warung Bakso Pluit
2)
Pengaruh Kualitas Pelayanan(X2) Terhadap Keputusan Pembelian(Y)
Pada Warung Bakso Pluit
Pengaruh Kualitas Produk(X1) Dan Kualitas Pelayanan(X2) Terhadap Keputusan
Pembelian Pada Warung Bakso Pluit
18
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil dalam pembahasan penelitian ini maka dapat disimpulkan :
Tidak Terdapat pengaruh yang signifikan antara kualitas produk terhadap
keputusan pembelian..Terdapat pengaruh yang siginifikan antara kualitas
pelayanan terhadap keputusan pembelian. Terdapat pengaruh secara bersamasama antara kualitas produkdan kualitas pelayanan terhadap keputusan pembelian.
Kelebihan
:Penjelasan secara detail terhadap analisa penelitian dan teori yang
tepat.
Kekurangan :Kurangnya kualitas pelayanan dan menentukan kualitas produk
yang baik di perusahaan tersebut.
19
Judul
: STRATEGI SUMBER DAYA MANUSIA DI MASA
PANDEMI DAN NEW NORMAL MELALUI REMOTE WORKING,
EMPLOYEE PRODUCTIVITY, DAN UPSKILLING FOR DIGITAL.
Penulis
: Raniasari Bimanti Esthi., SE.,MSi
Publikasi
: SUMBER DAYA MANUSIA , REMOTE WORKING,
EMPLOYEE PRODUCTIVITY, UPSKILLING FOR DIGITAL
Volume
: VOL 1 , NO 1, JULI 2020 , HAL 22-24
Tahun
:2020
Reviewer
: Kiki Wulandari( 112010219), Martiana Purti Rahayu
(112010199), Sela Anjani (112010191), Taopik hidayatna (112010257), Wahid
Saefudin (112010252)
Latar belakang : Strategi Pemimpin Dimasa Pandemi Covid-19 dan New Normal
Review
Cara perusahaan bertahan di tengah pandemi covid-19, dan berbagai tantangan
yang harus di hadapi para pemimpin , Diantaranya adalah
1) Mengeksekusi strategi dan kebijakan work for home (WFH) dan membuat
manajemen perencanaan atau planning agar bisnis tetap berkembang
2) Pengelolaan sumber daya manusia saat work for home (WFH)
3) Mengandalkan kolaborasi tatap muka
4) Pembuatan kebijakan baru perusahaan untuk karyawan saat dikantor
5) Penyesuaian terhadap kebijakan baru
6) Pengontrolan pemimpin terhadap keterlibatan dan produktivitas sumber
daya manusia pada saat bekerja di rumah Work For Home (WFH)
Meningkatkan kemampuan karyawan dalam menggunakan digital sehingga
terbentuknya new habit working performance/ kebiasaan kerja baru
20
Metode Penelitian
:Melakukan penelitian kualitatif dengan wawanca dan
observasi secara langsung ke beberapa pemimpin SDM dan beberapa karyawan
serta mengkaji beberapa litelatur
Hasil Penelitian
Hasil dari penelitian ini adalah usaha para pemimpin dalam menghadapi covid-19
dan new normal dengan melakukan 3 hal :
1) Menjalankan remote working, seperti:
-
Menyampaikan ekspektasi dengan jelas
-
Memberikan kepercayaan kepada karyawan untuk menjadi produktif
-
Mendukung pemberdayaan teknologi
2) Mengelola produktivitas karyawan
-
Pengukuran produktifitas karyawan dngan membandingkan antara jumlah
barang yang dihasilkan dan kualitas hasil kerja.
-
Dengan memperhatikan kelengkapan alat kerja untuk menunjang
produktifitas karyawan di masa pandemi covid-19
-
Melakukan metode pengecekan hasil kerja karyawan dengan cara virtual
meeting.
-
Membuat ruangan khusus di rumah untuk menyimpan berkas-berkas
perusahaan agar tidak berceceran.
-
Menurunkan target kerja karyawan untuk menghindari rasa setres
karyawan
-
Melakukan pertemuan sesama karyawan dengan cara virtual upaya
meningkatkan semangat kerja
3) Upskilling for digital.
-
Melakukan inovasi berkelanjutan dan pertumbuhan budaya
Meningkatan training/learning tools.
Kesimpulan :Strategi SDM yang dilakukan para pemimpin dimasa pandemi dan
new normal dengan 3 cara , yaitu menjalankan remote working, mengelola
produktivitas karyawan dan upskilling for digital.
21
Kelebihan
:Penjelasan secara detail, dasar teori yang tepat
Kekurangan :Masih kurangnya analisis yang di lakukan peneliti, penulis tidak
membahas factor motivasi berpengaruh terhadap strategi yang dipilih
22
Judul
:PENGARUH PELATIHAN KERJA , KOMPETENSI DAN
DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT.
LESTARINDO PERKASA
Penulis
: Raniasari Bimanti Esthi & Inggritz Savhira
Publikasi
Volume
: Volume 1 E-ISSN 2686-6056 Edisi 2 25 Desember 2019
Tahun
: 2020
Reviewer
: WAHID SAEFUDIN (112010252)
Latar Belakang : Persaingan di era globalisasi terhadap kinerja karyawan dalam
mengikuti perkembangan teknologi yang semakin canggih
Review
: Dalam perkembangan dunia teknologi di era globalisasi menuntut
para perusahaan yaitu PT.Lestarindo perkasa menuntut agar karyawan mampu
menguasai teknologi di era sekarang, besarnya persaingan terutama di bidang
ekonomi. Oleh karena itu dalam meningkatkan kinerja karyawan PT.
LESTARINDO PERKASA mengadakan program pelatihan terhadap karyawan
agar mampu bersaing di era globalisasi, pelatihan yang di berikan adalah
peningkatan pelatihan kerja, kompetensi dan disiplin kerja, Melalui pelatihan,
manajemen organisasi akan mendapatkan masukan penting dalam menghadapi
tantangan di era persaingan, dimana karyawan akan memiliki kemampuan dan
keterampilan yang unik untuk menyelesaikan pekerjaan yang diembannya.
Di dalam pengertianya pelatihan, kompetensi,dan disiplin kerja memiliki
beberapa pengertian :
1. Menurut Gomes (2003) dalam Bolung et al. (2018), mengemukakan
bahwa pelatihan adalah setiap upaya untuk meningkatkan kinerja pekerja
pada suatu pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.
Menurut Mangkunegara (2006) dalam Bolung et al. (2018) ada enam
indikator dalam pelatihan kerja yaitu : instruktur, peserta, materi pelatihan,
metode, tujuan, dan sasaran.
23
2. Menurut Rivai dan Sagala (2010) yang dimaksud oleh Anggreany M
(2017) kompetensi adalah kemampuan karyawan yang didalamnya
terdapat pengetahuan, keterampilan dan sikap, dalam menyelesaikan suatu
pekerjaan atau sesuai dengan standar kinerja yang ditetapkan. Menurut
Mangkunegara (2005) dalam Solehatusya'diah (2017) indikator
kompetensi seseorang dapat dilihat dari :pengetahuan, pengertian, dan
keterampilan.
3.
Hasibuan (2007) dalam Astutik (2016) mendefinisikan disiplin sebagai
kesadaran dan kemauan seseorang untuk menaati segala peraturan dan
norma sosial yang ada dalam suatu organisasi pemerintahan.Ada 5 indikasi
terhadap disiplin kerja yaitu: kehadiran, kepatuhan terhadap kewajiban dan
tata tertib kerja, kepatuhan terhadap standar kerja, tingkat kewaspadaan
tinggi, pekerjaan etis.
Menurut Hasibuan (2012) dalam Bolung et al. (2018) Kinerja merupakan hasil
kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan
kepadanya. Ada 3 indikator kinerja yaitu : quality, pelaksanaan tugas, tanggung
jawab.
Metode Penelitian : Melakukan penelitian kuantitatif dengan melakukan sampel
seluruh karyawan PT. Lestarindo Perkasa yang berjumlah 75 orang.
Menggunakan metode analisis data dalam penelitian ini adalah uji instrumen( uji
validitas, dan uji reabilitas), uji asumsi klasik, uji regresi linier berganda dan uji
hipotesis( uji t) dengan menggunakan SPSS 22
Hasil penelitian : Hasil penelitian menunjukan pelatihan kerja,
kompetensi,disiplin kerja dan kinerja karyawan dapat di katakana di andalkan.
Kesimpulan :Peningkatan kinerja karyawan PT. LESTARINDO PERKASA di
lakukan dengan pelatihan kerja, kompetensi, dan disiplin kerja. Dan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. LESTARINDO PERKASA
24
Kelebihan
:Penjelasan secara detail, dasar teori yang tepat, dan hasil
perhitungan terhadap sampel karyawan yang tepat
Kekurangan :Tidak di jelaskan mengenai sasaran yang di tuju untuk level
karyawan yang di uji sampel
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, M. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Yogyakarta:
Penerbit Aswaja Pressindo
Anggraeny M, Andi Veny. 2017. Pengaruh Kompetensi, Motivasi Dan
Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kantor Dinas
Energi Dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Donggala. e Jurnal
Katalogis Vol. 5 No. 1, 2017 Januari.
Arifudin, Aldisa. 2018. Pengaruh Pelatihan Kerja dan Disiplin Kerja
Terhadap Kepuasan Dan Kinerja Karyawan Dinas Perhubungan
Kabupaten Merauke. Jurnal Bisnis Dan Manajemen Vol. 1 No. 1,
2018 Oktober.
Astutik, Mardi. 2016. Pengaruh Disiplin Kerja Dan Budaya Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten Jombang. Jurnal Bisnis, Manajemen & Perbankan
Vol.2 No.2,2016: 121- 140. http://ojs.umsida.ac.id/index.php/JB MP
Bintarti, Surya. 2015. Metodologi Penelitian Ekonomi Manajemen. Jakarta:
Mitra Wacana Media.
Bolung, Rio Vicky dkk. 2018. Pengaruh Pelatihan Dan Kompensasi
Terhadap Kinerja Karyawan Pada BPMPD Provinsi Sulawesi Utara.
Jurnal EMBA Vol. 6 No. 3, 2018 Juli.
25
Citraningtyas, Nuridha dan Indi Djastuti. 2017. Pengaruh Pelatihan
Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Dengan
Kepuasan Kerja Sebagai Intervening Variabel.Jurnal Manajemen
Vol. 6 No. 4, 2017.
Elizar dan Hasrudy Tanjung. 2018. Pengaruh Pelatihan, Kompetensi dan
Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Ilmiah Magister
Manajemen. Vol. 1 No.1, 2018 September.
Hasibuan, Malayu SP 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta: PT.Bumi Aksara.
Jeffrey, Dr. Ignatius dkk. Pengaruh Kompetensi, Pelatihan Dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Krakatau Argo Logistics.
Jurnal Internasional Bisnis Dan Penemuan Manajemen Vol. 6 No. 7,
2017 Juli.
Julianry dkk. 2017. Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Terhadap Kinerja
Karyawan Kementerian Komunikasi Dan Informatika. Jurnal Aplikasi
Bisnis dan Manajemen Vol. 3 No. 2, 2017 Mei.
https://journal.ipb.ac.id/index.php/ja bm / article / view / 16309/12305
Kartika, Lucia Nurbani dan Agus Sugiarto. 2014. PengaruhTingkat
Kompetensi Terhadap Kinerja Karyawan Administrasi Perkantoran.
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 17 No. 1, 2014 April.
Mangkunegara, Anwar P. 2017. Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Noel, Flavia R dkk. 2017. Pengaruh Disiplin Kerja Dan Kompetensi
Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal EMBA Vol. 5 No. 3, 2017
September Hal. 3528- 3537.
Priansa, Donni Juni. 2017. Perencanaan Dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung:
26
ALFABETA. Priyatno, Duwi. 2016. Buku Pegangan
SPSS.Yogyakarta: Penerbit Mediakom.
Sholehatusya'diah. 2017. Pengaruh Kompetensi Kerja terhadap
Kinerja Karyawan Di Kantor PT. Kitadin Tenggarong Seberang.
eJournal Administrasi Negara, Vol.5 No.2, 2017: 5789 - 5802.
Supomo, R dan Eti Nurhayati. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia
untuk Mahasiswa dan Umum. Bandung: Yrama Widya. Sutrisno, Edy.
2017. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Grup Media Kencana
Prenada.
Thaief, Ilham dkk. Pengaruh Pelatihan, Kompensasi Dan Disiplin Kerja
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Review Jurnal Studi Eropa Vol. 7
No. 11, 2015.
Tyas, Rima Dwining dan Bambang Swasto Sunuharyo. 2018. Pengaruh
Disiplin Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT. Pertamina (Persero) Refinery Unit IV Cilacap. Jurnal Administrasi
Bisnis Vol. 62 No. 1, 2018 September.
27
Judul Jurnal : Pengaruh Motivasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pusat Teknologi Dan Klaster Industri-BPPT
Tahun : 2017
Penulis : Siwanada
Publikasi : motivasi, lingkungan kerja, kinerja, sumber daya manusia
Latar Belakang Penelitian : Pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap
kinerja karyawan pada Pusat Teknologi dan Klaster Industri-BPPT
Review : Menurut Terry (2009) motivasi menyangkut soal perilaku manusia dan
merupakan elemen vital dalam manajemen. Motivasi dapat diartikan
mengusahakan supaya seseorang dapat menyelesaikan pekerjaan dengan semangat
karena dia ingin melaksanakannya. Menurut Sutrisno (dalam Wardani, 2009)
factor yang mempengaruhi motivasi yaitu factor internal dan factor eksternal.
Teori hierarki kebutuhan maslow teridiri atas kebutuhan fisiologis, kebutuhan
akan rasa aman, kebutuhan social, kebutuhan akan penghargaan, dan kebutuhan
aktualisasi diri. Indicator-indikator motivasi menurut Mc. Clelland yang di kutip
oleh Anwar Prabu Mangkunegara (2008), meliputi motif, harapan, dan insentif.
Lingkungan kerja menurut Darvis (dalam Ekaningsih, 2012), lingkungan akan
mempengaruhi setiap orang yang ada di dalamnya langsung maupun tidak
langsung. Factor-faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja menurut Ahwari
(dalam Ekaningsih, 2012) adalah pelayanan makan atau minum, pelayanan
kesehatan bagi pegawai atau keluarganya, penyediaan kamar mandi atau kamr
kecil, kondisi kerja, penerangan cukup, penggunaan warna kantor, ruang gerak
cukup dan keamanan kerja. Jenis lingkungan kerja ada 2 menurut Sedarmayanti
(dalam Septianto, 2010) yaitu lingkungan kerja fisik dan non fisik. Indikator
hubungan kerja menurut Sunyoto (2012) yaitu hubungan karyawan, suasana kerja,
tersedianya fasilitas kerja, dan keamanan. Menurut Nurhalis (2007) kinerja
karyawan merupakan sebuah proses pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan tingkat
profesionalisme masing – masing karyawan. Proses itu terlihat melalui pelayanan
dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Menurut wirawan karakteristik kinerja
meliputi factor internal karyawan, factor lingkungan internal organisasi, dan
factor eksternal lingkungan organisasi. Menurut Mathis dan Jackson (2006)
indikator kinerja adalah kuantitas, kualitas, ketepatan waktu dan efektifitas.
28
Hasil penelitian : BPPT yang merupakan divisi bawahan pertamina, yang
dulunya di pimpin rangkap oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi.
Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi di bidang pengembangan
teknopreneur dan pengembangan klaster industry. Dari hasil uji karakteristik
responden meliputi jenis kelamin, usia dan status atau posisi jabatan menunjukan
bahwa dalam pekerjaan jumlah laki laki lebih banyak daripada perempuan dalam
pembagian kerjanya. Dan orang yang berpengalaman yang di utamakan dalam
mengerjakan tugas dan pekerjaan, serta hanya membutuhkan satu pemimpin dan
orang yang sudah ahli di bidangnya saja. Secara parsial motivasi berpengaruh
significant terhadap kinerja karyawan. Motivasi tersebut meliputi keinginan untuk
promosi jabatan, kesesuian dengan tingkat pendidikan dan kompensasi
perusahaan. Dengan ingkungan kerja yang nyaman dapat meningkatkan kinerja
karyawan.
Metode Penelitian : Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif
dengan penentuan sample dengan sample jenuh. Sample yang digunakan
sebanyak 40 responden. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan
metode regresi linier berganda.
Kesimpulan : melalui metode penelitian kuantitatif dengan penentuan sample
dengan sample jenuh. Sample yang digunakan sebanyak 40 responden. Metode
analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode regresi linier berganda.
Mendapatkan hasil bahwa motivasi kerja dan lingkungan kerja yang baik
berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
Kekurangan : penulis tidak menjelaskan factor apa yang mendorong untuk
melakukan penelitian Pada Pusat Teknologi Dan Klaster Industri-BPPT
Kelebihan : dasar penelitian yang lengkap dengan teori
Daftar Pustaka : A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2008 Manajemen Sumber
Daya Manusia,. Cetakan kelima. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. .2009.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. BPPT.
Sejarah, Tupoksi, Struktur Organisasi, Visi dan Misi dan SDM. Diakses tanggal
17 Juli 2017 dari www.bppt.go.id. Creswell, John W. 2010. Research Design
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Ekaningsih, Ana Sri. 2012. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja dengan
29
Persepsi Lingkungan Kerja sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Kasus pada
Satuan Polisi Pamong Praja Kota Surakarta). Tarakan: Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Bulungan Tarakan. Daft, Richard L.2006. Manajemen,Edisi Keenam
Jakarta: Salemba Empat. Davis, Keith. 2007. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta:
PT. Erlangga. Gibson, 2002. Organisasi Perilaku Struktur dan Proses.
Terjemahan, Edisi V. Jakarta: PT. Erlangga. Islam,Rafikul and Zaki, Ahmad.
2008. Employee motivation:a Malaysian Perspective. Journal Management.
International Islamic University Malaysia. Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006.
Human Resource Management: Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan
Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat. Novianto, Risky. 2011. Pengaruh
Kepemimpinan, Motivasi Dan Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja
Karyawan. Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Septianto. 2010.
Pengaruh Lingkungan Kerjadan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Pada PT Pataya Raya Semarang). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfa Beta. . 2010.
Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfa Beta. Sunyoto, D. 2012. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : CAPS Suprayitno dan Sukir. 2007.
Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja
Karyawan. Dalam Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia, Volume 2 N0. 1.
Hal 23-24. Surakarta: Universitas Slamet Riyadi. Richard Bent, Claire Seaman
and Arthur. 1999. Staff Motivation in Small Food Manufacturing Enterprises.
Vol. 101 Iss 9 pp. 654 - 667 Robbins, Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi
kesepuluh. Prentice Hall. Terry, George R. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen
cetakan 10. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Utama Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja
(Edisi Ke 3). Jakarta : Rajawali Pers Wahyudi dan Suryono. 2006. Analisis
Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja
Pegawai. Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusia. Volume 1 No. 1. Hal 1-14.
Surakarta : Universitas Slamet Riyadi. Wardani. 2009. Riset Sumber Daya
Manusia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja
Manajemn Sumber Daya Manusia, Jakarta : Salemba Empat. Lucky, Wulan A.
2011. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan. Skripsi. Semarang: Univesitas Diponegoro.
30
31
Judul
: Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pusat Teknologi dan
Penulis
KlasterIndustri –BBPT
: Siwanda (111.311.126) Program Srudi Manajemen Sekolah
Tinggi Ekonomi Pelita Bangsa,Bekasi 2017
Publikasi
: Motivasi, Lingkungan keja ,Kinerja ,Sumber daya manusia
Tahun
: 2017
Reviewer
: Martiana Putri Rahayu (112010199)
Latar Belakang : Pengelolaan terhadap Motivasi,lingkungan kerja ,kinerja dan
sumber daya manusia yang secara parsial berpengaruh significant
terhadap kinerja karyawan pada Pusat Teknologi dan Klaster
IndustriBPPT secara profesional
Review
:Lingkungan kerja yang sesuai dapat mendukung pelaksanaan kerja
sehingga karyawan memiliki semangat bekerja dan meningkatkan
kinerja karyawan, sedangkan ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat
menciptakan ketidaknyamanan bagi karyawan dalam melaksanakan
tugas–tugasnya.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh motivasi dan
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan pada Pusat Teknologi
Dan Klaster
Variabel lingkungan kerja berpengaruh signifikanterhadap kinerja
dengan nilai hitung t-hitung > t tabel . Motivasi dan lingkungan kerja
berpengaruh secara simultan terhadap lingkungan kerja dengan nilai
F hitung > F tabel dan nilai sig dengan tingkat signifikan di dapat
sebesar 0,000.
Sumber daya manusia di perusahaan perlu dikelola secara
profesional agar terwujud keseimbangan antara kebutuhan pegawai
dengan tuntutan dan kemampuan organisasi
32
perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama
perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar .
Tujuan tidak akan terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun
alat–alat yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya. Alat–alat
canggih yang dimiliki perusahaan tidak ada manfaatnya bagi
perusahaan, jika peran aktif karyawan tidak diikutsertakan.
Wibowo menyebutkan bahwa kinerja berasal dari kata performance
yang berarti hasil pekerjaan atau prestasi kerja. Namun perlu
dipahami bahwa kinerja itu bukan sekedar hasil pekerjaan atau
prestasi kerja, tetapi juga mencakup bagaimana proses pekerjaan itu
berlangsung. Kinerja dari karyawan yang tinggi akan membuka jalan
bagi perusahaan untuk mencapai tujuannya, sebaliknya kinerja
karyawan yang rendah akan menghambat perusahaan dalam
mencapai tujuannya. Berkaitan dengan hal ini, karyawan merupakan
sumber daya penting yang wajib mereka jaga.
Karyawan mempunyai peran yang strategis didalam perusahaan
yaitu sebagai pemikir, perencana, dan pengendali aktivitas
perusahaan karena memiliki bakat, tenaga dan kreatifitas yang sangat
dibutuhkan oleh perusahaan untuk mencapai tujuan. Demi
tercapainya tujuan perusahaan, karyawan memerlukan motivasi agar
bekerja lebih rajin.
Lingkungan kerja yang sesuai dapat mendukung pelaksanaan kinerja
karyawan, sedangkan ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat
menciptakan ketidaknyamanan bagi karyawan dalam melaksanakan
tugas–
tugasnya. Lingkungan kerja yang baik dapat mendukung
pelaksanaan kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan penelitian
Suprayitno dan Sukir di Dinas Kebersihan dan Tata Kota Kabupaten
33
Karanganyar yang menyatakan bahwa motivasi dan lingkungan kerja
berpengaruh terhadap kinerja.
Pusat Teknologi dan Klaster Industri-BPPT sebagai lembaga
pemerintah non kementerian yang bertugas untuk mengembangkan
teknoprener dan klaster industri, sudah seharusnya memiliki
karyawan yang penuh semangat dan bermotivasi yang tinggi dalam
bekerja dan melakukan pekerjaannya secara efektif dan
efisien, untuk kemudian pada akhirnya menunjukkan kinerja yang
tinggi dalam usaha mewujudkan misi dan tujuan yang telah
ditetapkan. Tetapi pada kenyataannya terdapat beberapa karyawan
yang tidak bekerja sesuai standar yang telah ditetapkan oleh
perusahaan, tingginya tingkat keterlambatan karyawan dan tingkat
absensi karena ijin, sakit maupun cuti yang tinggi.
Dari uraian yang disampaikan diatas, penulis tertarik untuk meneliti
tentang Pengaruh Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada Pusat Teknologi dan Klaster Industri-BPPT.
Berdasarkan Landasan Teori :
Motivasi
Orang bertindak biasanya karena suatu alasan untuk mencapai
tujuan.
Gaji atau upah merupakan salah satu faktor motivasi yang
paling penting. Pemberian gaji yang baik harus dibayar tepat
waktu.
Hal ini mengacu pada pembayaran tambahan kepada
karyawan yang lebih atau berprestasi dan atas gaji yang
diberikan sebagai insentif. Para karyawan harus diberi jumlah
bonus yang cukup.
34
Status jabatan ,Karena karyawan lebih suka dan bangga
apabila mereka mendapat status atau jabatan yang tinggi di
dalam perusahaan.
Karyawan harus dihargai karena jasa mereka.
Pujian tidak harus datang dari atasan langsung tetapi juga
datang dari pihak yang mempunyai wewenang yang lebih
tinggi.
Pendelegasian wewenang memotivasi bawahan untuk
melakukan tugas-tugas dengan dedikasi dan
berkomitmen. Ketika tugas-tugas didelegasikan bawahan
tahu bahwa perusahaan telah menempatkan kepercayaan
pada karyawanya.
Maslow mengelompokan kebutuhan manusia menjadi 5 kategori
dalam urutan
1. Kebutuhan fisiologis, merupakan kebutuhankebutuhan fisik
manusia yang paling dasar, termasuk makanan, air, dan
oksigen.
2. Kebutuhan sosial, kebutuhan ini mencerminkan keinginan
untuk diterima oleh teman-teman, menjalin
persahabatan, menjadi bagian dari suatu kelompok, dan
dicintai.
3. Kebutuhan akan penghargaan, kebutuhankebutuhan ini
berkenaan dengan keinginan akan kesan diri yang positif dan
untuk menerima perhatian, pengakuan, dan apresiasi dari
orang lain.
4. Kebutuhan aktualisasi diri, Kebetuhan tersebut berkenaan
dengan mengembangkan potensi maksimal
seseorang, meningkatkan kompetensi seseorang, dan menjadi
seseorang yang lebih baik.
Teori harapan, teori ini menyatakan bahwa individu mendasarkan
keputusan tentang perilaku mereka pada harapan mereka bahwa
35
suatu perilaku atau perilaku pengganti lainya cenderung
menimbulkan hasil yang dibutuhkan atau diinginkan.
Harapan usaha – kinerja merujuk pada keyakinan karyawan bahwa
bekerja lebih keras akan menghasilkan kinerja. Apabila orang tidak
percaya bahwa bekerja lebih keras menghasilkan kinerja, usaha
mereka mungkin berkurang.
Hubungan kinerja –penghargaan mempertimbangkan harapan
individu bahwa kinerja yang tinggi benarbenar akan menghasilkan
penghargaan. Hubungan kinerja – penghargaan mengindikasikan
bagaimana kinerja efektif yang instrumental atau penting
membuahkan hasil yang diinginkan.
Nilai penghargaan merujuk pada seberapa bernilainya penghargaan
bagi karyawan :
Kebutuhan kehidupan
Merupakan kebutuhan-kebutuhan akan kesejahteraan fisik.
Kebutuhan keterhubungan
Ini menyinggung kebutuhan akan pemenuhan hubungan dengan
orang lain.
Kebutuhan pertumbuhan
Ini berfokus pada perkembangan potensi manusia dan keinginan
akan pertumbuhan pribadi serta kompetensi yang meningkat.
Motif adalah suatu prangsang keinginan dan daya penggerak
kemauan bekerja. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin
dicapai. Suatu dorongan di dalam diri setiap orang, tingkatan alasan
atau motifmotif yang menggerakkan tersebut menggambarkan
tingkat untuk menempuh sesuatu.
Harapan merupakan kemungkinan mencapai sesuatu dengan aksi
tertentu.
36
Hal ini sesuai dengan Edwin Locke yang menyimpulkan bahwa
insentif berupa uang jika pemberiannya dikaitkan dengan tujuan
pelaksanaan tugas sangat berpengaruh terhadap peningkatan
produktivitas kerja karyawan.
Lingkungan Kerja
Menurut Darvis lingkungan kerja dalam suatu organisasi mempunyai
arti penting bagi individu yang bekerja di dalamnya, karena
lingkungan ini akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak
langsung manusia yang ada di dalamnya. Hal ini ada tiga alasan, ada
bukti yang menunjukan bahwa tugas dapat diselesaikan dengan lebih
baik pada lingkungan kerja organisasi yang baik, ada bukti bahwa
manager dapat mempengaruhi lingkungan kerja dalam organisasi
atau unit kerja yang dipimpin, kecocokan antara individu dengan
organisasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai
prestasi dan kepuasan individu itu sendiri dalam organisasi.
Menurut Wahyudi dan Suryono secara garis besar lingkungan kerja
dipengaruhi oleh faktor
Fasilitas kerja, lingkungan kerja yang kurang mendukung
pelaksanaan pekerjaan ikut menyebabkan kinerja yang buruk, seperti
kurangnya alat kerja, fasilitas yang kurang, serta prosedur yang tidak
jelas.
Gaji dan tunjangan, gaji yang tidak sesuai dengan harapan pekerja
akan membuat pekerja setiap saat melirik pada lingkungan kerja
yang lebih menjamin pencapaian harapan pekerja.
Menurut Sedarmayanti menyatakan bahwa secara garis besar jenis
lingkungan kerja dibagi menjadi dua yaitu
37
Lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan
berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang dapat
mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak
langsung.
Hubungan karyawan
Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi karyawan tetap tinggal
dalam suatu organisasi adalah adanya hubungan yang harmonis
diantara rekan kerja.
Suasana kerja
Setiap karyawan selalu menginginkan suasana kerja yang
menyenangkan, suasana kerja yang nyaman meliputi cahaya atau
penerangan yang jelas, serta keamanan di dalam bekerja.
Tersedianya fasilitas kerja
Hal ini dimaksudkan bahwa peralatan yang digunakan untuk
mendukung kelancaran kerja sudah lengkap atau mutahir.
Kinerja
Kinerja organisasi yang optimal tidak terlepas dari kinerja anggota
sebagai salah satu faktor yang menentukan kinerja organisasi, kinerja
merupakan suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam
melaksanakan tugas, baik secara kualitas dan kuantitas sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya yang didasarkan pada
kecakapan, pengalaman, kesungguhan serta waktu
38
Metode Penelitian : Memuat uraian tentang metodologi penelitian yang
digunakan dan berisi jadwal penelitian, rancangan penelitian, jenis
dan sumber data, variable peneltian, metode pengumpulan data dan
metode analisi data.
Hasil Penelitian : Batasan penelitian dimaksud agar peneliti lebih fokus dan
penelitian tidak menjadi lebih luas kearah yang bukan menjadi
pokok masalah dari penelitian ini.
Teknologi dan Klaster Industri-BBPT.. Tujuan Penelitian
Klaster Industri-BPPT.
Bagi Pusat Teknoprener dan Klaster Industri - BPPT diharapkan
dapat memberikan masukan-masukan mengenai peranan motivasi
dan lingkungan kerja dalam upaya meningkatkan kinerja
karyawan, sehingga menjadi pertimbangan dalam mengambil
kebijakkan.
Bagi penulis, yaitu dapat memperoleh pengetahuan yang lebih
mendalam mengenai peranan motivasi dan lingkungan kerja dalam
upaya meningkatkan kinerja karyawan dengan melihat praktiknya
secara langsung.
Pihak lain, yaitu sebagai tambahan referensi bagi rekan-rekan yang
memerlukan sumber data dalam melakukan penelitian dengan tajuk
dan objek Tugas Akhir yang sama.
Kesimpulan : Strategi dalam menyikapi Pengelolaan lebih efektif dalam
Variabel Motivasi kerja karena berpengaruh positif terhadap variabel
kinerja karyawan. Motivasi kerja seorang karyawan sangat
berpengaruh terhadap kinerja karyawan itu sendiri. Motivasi seperti
keinginan untuk promosi jabatan, kesesuian dengan tingkat
pendidikan dan kompensasi perusahaan.
39
Motivasi dan lingkungan kerja secara simultan berpengaruh
significant terhadap kinerja pada karyawan Pusat Teknologi dan
Klaster Industri-BPPT.
Kekurangan : Perusahaan sebaiknya meningkatkan lingkungan kerja yang
harmonis, nyaman dan bersih. Kinerja karyawan akan meningkat
salah satunya harus memperhatikan peraturan – peraturan
perusahaan yang sudah berlaku. Salah satunya dalah ketepatan waktu
hadir dan jam pulang, diwajibkanuntuk karyawan hadir dan siap apel
pagi pada pukul 07.30 WIB. Untuk meningkat kedispilinan
hendaknya perusahaan menerapkan sanksi yang tegas untuk
karyawan yang terlambat, dan memberikan pujian bagi karyawan
yang tepat waktu.
Kelebihan : Memaparkan secara jelas dan lengkap mulai dari pendahuluan atau
latar belakang dari masalah , menjelaskan dan mencantumkan secara
detail hasil uji terhadap analisa penelitian .
DAFTAR PUSTAKA
Anwar Prabu Mangkunegara. 2008 Manajemen Sumber Daya Manusia,. Cetakan
kelima. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. .2009. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. BPPT. Sejarah, Tupoksi, Struktur
Organisasi, Visi dan Misi dan SDM. Diakses tanggal 17 Juli 2017 dari
www.bppt.go.id. Creswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif,
Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Ekaningsih, Ana Sri. 2012.
Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja dengan Persepsi Lingkungan Kerja
sebagai Variabel Pemoderasi (Studi Kasus pada Satuan Polisi Pamong Praja Kota
Surakarta). Tarakan: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Bulungan Tarakan. Daft,
Richard L.2006. Manajemen,Edisi Keenam Jakarta: Salemba Empat. Davis,
Keith. 2007. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: PT. Erlangga. Gibson, 2002.
40
Organisasi Perilaku Struktur dan Proses. Terjemahan, Edisi V. Jakarta: PT.
Erlangga. Islam,Rafikul and Zaki, Ahmad. 2008. Employee motivation:a
Malaysian Perspective. Journal Management. International Islamic University
Malaysia. Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management:
Manajemen Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba
Empat. Novianto, Risky. 2011. Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi Dan
Lingkungan Kerja Fisik Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi. Semarang:
Universitas Diponegoro. Septianto. 2010. Pengaruh Lingkungan Kerjadan Stres
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada PT Pataya Raya Semarang).
Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Bisnis. Bandung: CV Alfa Beta. . 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV
Alfa Beta. Sunyoto, D. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta :
CAPS Suprayitno dan Sukir. 2007. Pengaruh Disiplin Kerja, Lingkungan Kerja
dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Karyawan. Dalam Jurnal Manajemen
Sumber Daya Manusia, Volume 2 N0. 1. Hal 23-24. Surakarta: Universitas
Slamet Riyadi. Richard Bent, Claire Seaman and Arthur. 1999. Staff Motivation
in Small Food Manufacturing Enterprises. Vol. 101 Iss 9 pp. 654 - 667 Robbins,
Stephen. 2006. Perilaku Organisasi. Edisi kesepuluh. Prentice Hall. Terry, George
R. 2009. Prinsip-Prinsip Manajemen cetakan 10. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Utama Wibowo. 2012. Manajemen Kinerja (Edisi Ke 3). Jakarta : Rajawali Pers
Wahyudi dan Suryono. 2006. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi
dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Manajemen Sumber
Daya Manusia. Volume 1 No. 1. Hal 1-14. Surakarta : Universitas Slamet Riyadi.
Wardani. 2009. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka
Wirawan. 2009. Evaluasi Kinerja Manajemn Sumber Daya Manusia, Jakarta :
Salemba Empat. Lucky, Wulan A. 2011. Analisis Pengaruh Motivasi Kerja Dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Skripsi. Semarang: U
41
Judul : PENGARUH DISIPLIN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PT. RATNA DEWI TUNGGAL ABADI BEKASI
Penulis : Rinawati Buaton N
Publikasi : Disiplin dan Motivasi kerja
Tahun : 2017
Reviewer : Wahid Saefudin
Latar belakang : Dalam rangka peningkatan kinerja karyawan yang akan
membawa kemajuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu
persaingan lingkungan bisnis yang tidak stabil. Oleh karena itu upaya-upaya
untuk meningkatkan kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang
paling serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup
perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada
didalamnya. Karyawan dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan tanggung
jawabnya secara efektif dan efisien
Review : Dalam rangka peningkatan kinerja karyawan pengaruh disiplin dan
motivasi kerja dan kinerja sangat di perlukan. Diantara disiplin dan motivasi dan
kinerja adalah :
1. Disiplin
Istilah disiplin dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, berarti “ketaatan
(kepatuhan) kepada tata tertib dan sebagainya’’. Dalam konteks pekerjan.
Menurut Gondokusumo, disiplin merupakan aturan dan tata tertib yang mengatur
dengan keyakinan dan ketekunan untuk menaati segala peraturan yang berlaku
untuk mencegah terjadinya penyimpangan atau pelanggaran oleh karyawan.
Indikator disiplin antara lain :
a. mematuhi semua peraturan perusahaaan
b. penggunaan waktu secara efektif
c. tanggung jawab dalam pekerjaan dan tugas
d. tingkat absensi
42
2. Motivasi
Menurut Samsudin (2010:281), mengemukakan bahwa motivasi adalah proses
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja
agar mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan. Selain itu menurut
Siagian (2009:102), menyatakan bahwa motivasi merupakan daya dorong bagi
seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebesar mungkin demi keberhasilan
organisasi mencapai tujuannya.
3. Kinerja
Menurut Mangkunegara (2010:9),kinerja adalah prestasi kerja atau hasil kerja
(output) baik kualitas maupun kuantitas yang dicapai sumber daya manusia
persatuan periode waktu dalam melaksanakan tugas kerjanya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Indikator kinerja antara lain :
a. Mutu pekerjaan
b. Kejujuran karyawan
c. Inisiatif
d. Kehadiran
e. Sikap
f. Kerjasama
Metode penelitian : metode penelitian dalam penelitian adalah penelitian
kuantitatif, dimana penelitian ini menggambarkan persoalan – persoalan dan
fenomena yang terjadi saat ini, mengumpulkan informasi berupa data-data yang
actual dari berbagai sumber
Hasil penelitian : Pentingnya analisis karkateristik karyawan adalah untuk
memudahkan suatu organisasi dalam memanajemen sumber daya manusia yang
dibutuhkan.
43
Kesimpulan : Dalam peningkatan kinerja karyawan di perlukan disiplin dan juga
motivasi guna meningkatkan kerja karyawan dalam hal ini adalah PT.RATNA
DEWI TUNGGAL ABADI BEKASI
Kekurangan : : penulis kurang menjelaskan mengenai sasaran terhadap karyawan
yang di uji sampel
Kelebihan : dasar penelitian yang lengkap dengan teori, di imbangi dengan hasil
yang sesuai
Daftar Pustaka
A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. 2010. Manajemen Sumber daya Manusia
perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya . __________. (2010). Evaluasi
Kinerja SDM. Bandung: PT Refika Aditama. Analisa, L. W., & RAHARDJO, M.
2011. Analisis pengaruh motivasi kerja dan lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan (Studi pada dinas perindustrian dan perdagangan kota Semarang)
(Doctoral dissertation, Universitas Diponegoro). Arikunto, Suharsimi. 2002.
Metodologi Penelitian, Bina Aksara. Yogyakarta. Arsyenda, Yoga. 2013.
Pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja PNS (studi
kasus:BAPPEDA kota Malang). Jurnal Ilmiah. Malang: Fakultas ekonomi dan
bisnis, Universitas Brawijaya. Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis
Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponogoro,
Semarang Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Mutivariate Dengan Program
SPSS, edisi IV Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang. Ghozali, Imam,
2011. Aplikasi Analisis Mutivariate Dengan Program SPSS, edisi V Penerbit
Universitas Diponogoro, Semarang. Hasibuan. 2010. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Miftah Thoha. 2012. Prilaku Organisasi Konsep
Dasar dan Implikasinya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Muhammad Taufiek
Rio Sanjaya. 2015. Pengaruh Disiplin dan Motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan Hotel Ros In Yogyakarta. Jurnal. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta Marpaung, Hamid, Iqbal, 2014. Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Rumah Sakit Reksa Waluya Mojokerto, Jurnal
44
Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 15 No. 2 Negara Arman dan Waris Abdul, 2015.
Effect of training, competence and discipline of employee performance in
company. Published by Elsevier Ltd 74 Narmodo, Hernowo. 2009. Pengaruh
Motivasi dan Disiplin Terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah
Kabupaten Wonogiri. Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada. Priyatno Dwi, 2016.
Mandiri Belajar SPSS, Mediakom, Yogyakarta. Priyono, Marzuki, Soesatyo,
2016. Influence of motivation on decipline on the performance of employes,
Journal global Economic, vol 5 (3) 210- 220. P. Siagian, Sondang, 2009.
Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara, Jakarta. Sadili Samsudin, 2010.
Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit: CV Pustaka Setia Santoso, Singgih.
2014. Statistik Multivariat Edisi Revisi. PT Elex Media Komputindo. Jakarta.
Siregar Syofian, 2013. Metode Penelitian Kualitatif. Prenada Media, Jakarta.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:
Alfabeta. Sugiono. 2010. MetodePenelitian Kuantitatif Kualitatif & RND.
Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan
Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).Bandung : Alfabeta . Sugiyono, 2014. Metode
Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan Kombinasi (Mixed Methods). Alfabeta.
Bandung Sukmadinata, Nana Syaodih. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. PT
Remaja Rosdakarya. Bandung. Sutrisno, Edy. 2013. Manajemen Sumber Daya
Manusia, Edisi Pertama, Jakarta : Kencana. Veithzal Rivai, 2011. Manajemen
Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Ke Praktek. PT.
RAJAGRAFINDO PERSADA, Jakarta Vlad Vaiman.V.J.Vlad, Azevedo Ana.
2011, Team Performance Management: An International Journal:C ontingent
workers: needs, personality characteristics, and work motivation, Vol. 17 Issue:
5/6 75 R. Eugene Hughes and Joseph M: Journal of Educational Management
yang berjudul Discipline in Response to Unacceptable Performance: Barriers to
Access in Academic Organization,1992, Vol 5-6 Feenkel & Wallen, 2008. How to
Design and Evaluate Reseacrh in Education, New York : Mc Graw Hill. Veithzal
Rivai, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan,Cetakan
Pertama, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada. Yoesana, U. 2013. Hubungan antara
Motivasi Kerja dengan Disiplin Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan Muara Jawa
Kabupaten Kutai Kartanegara. Jurnal pemerintahan integratif, 1(1), 13-27
45
46