Academia.eduAcademia.edu

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG

2020, Kurniawan Eko Widyanto

Makalah Martabak Manis

MAKALAH AKUNTANSI BIAYA “ANGGARAN BIAYA PRODUKSI MARTABAK” DISUSUN OLEH : KURNIAWAN EKO WIDYANTO B.133.19.0005 D3 MANAJEMEN PERUSAHAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEMARANG I. PENDAHULUAN 1. Pengertian Biaya dan Akuntansi Biaya Biaya adalah ssemua pengorbanan yang harus dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang ditetapkan, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan , penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya. 2. Penggolongan Biaya Produksi Biaya bahan baku adalah semua biaya yang membentuk bagian integal dari barang jad dan dapat dimasukan langsung dalam kalkulasi biaya produk. Biaya tenaga kerja adalah biaya untuk membiayai karyawan/karyawati yang dikerrahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga keja. Seperti biaya bahan penolong, biaya reparasi, biaya listrik, biaya asuransi, biaya penyusutan. 3. Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan (HPP) adalah harga minimum yang harus diterapkan oleh produsen agar tidak mengalami kerugian. Sementara yang di maksud harga penjualan adalah harga yang memberi keuntungan bagi produsen. 4. Proses Pembuatan Bolang-Baling Bahan-bahan Tepung terigu Pasta vanili Telur Gula Mentega blueband Baking powder b. Proses pembuatan adonan martabak manis : Pertama-tama campuran tepung terigu, gula pasir, telur, mentega, dan juga pasta vanili Tuangkan air bersih sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai tercampur rata Setelah itu adonan dikocok menggunakan mixer dengan kecepatan sedang selama 5 menit. Kemudian aduk-aduk rata sambil dimasukkan baking powder Terakhir adonan kue didiamkan selama 40 menit di wadah yang tertutup. c. Tata cara membuat martabak manis : Pertama panaskan wajan dan di olesi sedikit saja mentega agar tak lengket adonan martabak di tuang ke wajan dengan rata dan ditunggu sampai bergelembung di permukaan adonan. Adonan ditunggu sampai matang lalu diangkat. permukaan martabak diolesi dengan mentega, ditaburi keju parut dan dikucurkan susu kental lalu dibelah menjadi 2 bagian, lipat menjadi bentuk setengah lingkaran dan martabakpun jadi. II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Biaya Bahan Baku Menurut Widilestariningtyas, dkk (2012, h.03) bahan baku adalah: “Bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk. Perhitungan biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik. Untuk membuat 1 martabak manis dibutuhkan bahan tepung terigu, telur, gula, mentega,dll jadi total biaya keseluruhan Rp 782.000 -dibagi dengan jumlah pesanan (40 unit), maka biaya bahan baku untuk 1 martabak sebesar Rp 19.550 -Rincian biayanya : Pembelian Bahan Baku : Tepung terigu 20kg @ Rp 8000.- = Rp 160.000. Pasta vanili 400gr = Rp.30.000 Telur 5kg @ Rp 19.500.- = Rp 97.500. Gula 5kg @ Rp 9.000.- = Rp 45.000. Mentegablueband 1Kg = Rp. 47.000 Baking powder3@Rp. 5.000.- = Rp.15.000. (+) Jumlah bahan baku yang dibeli Rp. 394.500.- Pembelian Bahan Taburan Keju kraft batang [email protected] = Rp.300.000 Susu kental manis 3klg @ Rp.8500 = Rp.25.500 Meises ceres 500gr = Rp. 10.000 Kacang tanah 1Kg = Rp. 28.000 Wijen 4ons = Rp. 24.000 (+) Jumlah bahan taburan Rp. 387.500 Total bahan – bahan yang digunakan : Rp. 394.500 + Rp. 387.500 = Rp. 782.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung Menurut Sodikin dan Bogat(2012, h.280) biaya tenaga kerja langsung adalah: “Tenaga yang memiliki kinerja langsung terhadap proses pengolahan barang, baik dengan menggunakan kemampuan fisiknya maupun dengan bantuan mesin-mesin. Tenagakerja langsung memperoleh kontraprestasi yang disebut upah dan dikategorikan sebagai upah tenaga kerja langsung. Jadi upah tenaga kerja langsung adalah semua kontraprestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.” Sistem upah yang dipakai adalah sistem upah harian, jadi tenaga kerja yang dipakai dibagi menjadi 3 orang,upah masing-masing sebesar Rp .40.000.-perhari. Jadi upah untuk perharinya adalah Rp 120.000( 8 orang x 1hari x Rp 40.000.-) Biaya non produksi Biaya administrasi &umumRp 50.000,- Biaya Bahan Pelengkap Jumlah keseluruhan bahan pelengkap Rp 105.000,- untuk 40 unit. Maka biaya bahan pelengkap untuk 1 martabak sebesar Rp 2.625,- Biaya Bahan Pelengkap : Kantung 5pak @ Rp. 5.000.- = Rp 25.000,- Kardus box 40 buah @ Rp. 2.000,- = Rp 80.000,- Jumlah bahan pelengkap yang dibeli Rp 105.000,- Biaya Overhead Pabrik Menurut Sodikin dan Bogat (2012, h.280) overhead pabrik merupakan: “komponen harga pokok produksi yang timbul dalam proses pengolahan yang tidak dapat digolongkan dalam bahan baku dan tenaga kerja langsung.” Biaya pemeliharaan tempatRp 50.000,- Biaya pemeliharaan mesin Rp 20.000,- Biaya depresiasi mesin Rp 20.000,- Biaya listrik Rp 100.000,- Biaya bahan pelengkapRp 105.000,- Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 295.000,- 3.2 Penentuan Harga Pokok Produksi serta Harga Jual Menurut Perusahaan Biaya Bahan-bahan Rp. 782.000 Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 120.000 Biaya Pelengkap Rp. 105.000 Biaya Listrik Rp. 100.000 (+) Jumlah Harga Pokok Produksi Rp. 1.107.000 Total Biaya Produksi Rp. 1.107.000 Laba yang Diharapkan 30% Rp. 332.100 (+) Total Harga Jual Rp. 1.439.100 Harga Jual Per Unit = Total harga jual Jumlah unit = Rp. 1.439.100 = RP. 35.977 40 2.3 Penentuan Harga Pokok Produksi serta Harga Jual Menurut Metode Full Costing Perincian Anggaran Biaya Overhead Pabrik (Full Costing) Biaya pemeliharaan tempat Rp. 50.000 Biaya pemeliharaan mesin Rp. 20.000 Biaya depresiasi mesin Rp. 20.000 Biaya listrik Rp. 100.000 Biaya pelengkap Rp. 105.000 TOTAL Rp. 295.000 Tarif = Taksiran BOP / Taksiran Jumlah Produk yang Dihasilkan = Rp. 295.000 / 50unit = Rp. 5.900/unit Maka, untuk 50 unit biaya overhead yang terjadi adalah Rp. 5.900 x 40 unit = Rp. 236.000 Untuk menentukan harga pokok produksi yang akan dikeluarkan dalam memproduksi pesanan tertentu, perlu dihitung unsur – unsur biaya sebagai berikut : Biaya bahan baku Rp. 782.000 Biaya tenaga kerja langsung Rp. 120.000 Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 236.000 (+) Jumlah Harga Pokok Produksi Rp. 1.138.000 Sedangkan laba yang diharapkan oleh perusahaan dari pemesanan 40 unit martabak coklat menurut metode full costing tersebut adalah 30% dari jumlah yang terjadi 30% x Rp. 1.138.000 = Rp. 341.400 Total biaya produksi Rp. 1.138.000 Mark up 30% Rp. 341.400 (+) Total harga jual Rp. 1.479.400 Unit produksi 40 unit (:) Harga jual Rp. 36.985 III. KESIMPULAN Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan jika proses produksi dilakukan secara terus-menerus, maka perusahaan dapat menghitung harga pokok produksi guna menentukan harga jual. Dengan total biaya produksi sebesar Rp. 1.138.000 dan menghasilkan martabak sejumlah 40 unit/pcs mendapatkan harga pokok produksi sebesar Rp. 28.450 , maka kita bisa menentukan harga jual untuk memperoleh keuntungan , kita bisa menjual martabak sebesar Rp. 36.985/ unit.