MAKALAH AKUNTANSI BIAYA
“ANGGARAN BIAYA PRODUKSI MARTABAK”
DISUSUN OLEH :
KURNIAWAN EKO WIDYANTO
B.133.19.0005
D3 MANAJEMEN PERUSAHAAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEMARANG
I. PENDAHULUAN
1. Pengertian Biaya dan Akuntansi Biaya
Biaya adalah ssemua pengorbanan yang harus dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang ditetapkan, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan , penggolongan, peringkasan, dan penyajian biaya pembuatan dan penjualan produk atau jasa, dengan cara-cara tertentu, serta penafsiran terhadapnya.
2. Penggolongan Biaya Produksi
Biaya bahan baku adalah semua biaya yang membentuk bagian integal dari barang jad dan dapat dimasukan langsung dalam kalkulasi biaya produk.
Biaya tenaga kerja adalah biaya untuk membiayai karyawan/karyawati yang dikerrahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi
Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga keja. Seperti biaya bahan penolong, biaya reparasi, biaya listrik, biaya asuransi, biaya penyusutan.
3. Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan (HPP) adalah harga minimum yang harus diterapkan oleh produsen agar tidak mengalami kerugian. Sementara yang di maksud harga penjualan adalah harga yang memberi keuntungan bagi produsen.
4. Proses Pembuatan Bolang-Baling
Bahan-bahan
Tepung terigu
Pasta vanili
Telur
Gula
Mentega blueband
Baking powder
b. Proses pembuatan adonan martabak manis :
Pertama-tama campuran tepung terigu, gula pasir, telur, mentega, dan juga pasta vanili
Tuangkan air bersih sedikit demi sedikit sambil diaduk sampai tercampur rata
Setelah itu adonan dikocok menggunakan mixer dengan kecepatan sedang selama 5 menit.
Kemudian aduk-aduk rata sambil dimasukkan baking powder
Terakhir adonan kue didiamkan selama 40 menit di wadah yang tertutup.
c. Tata cara membuat martabak manis :
Pertama panaskan wajan dan di olesi sedikit saja mentega agar tak lengket
adonan martabak di tuang ke wajan dengan rata dan ditunggu sampai bergelembung di permukaan adonan.
Adonan ditunggu sampai matang lalu diangkat.
permukaan martabak diolesi dengan mentega, ditaburi keju parut dan dikucurkan susu kental lalu dibelah menjadi 2 bagian, lipat menjadi bentuk setengah lingkaran dan martabakpun jadi.
II. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Biaya Bahan Baku
Menurut Widilestariningtyas, dkk (2012, h.03) bahan baku adalah: “Bahan baku yang membentuk bagian integral dari produk jadi dan dimasukkan secara eksplisit dalam perhitungan biaya produk. Perhitungan biaya produksi meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik.
Untuk membuat 1 martabak manis dibutuhkan bahan tepung terigu, telur, gula, mentega,dll jadi total biaya keseluruhan Rp 782.000 -dibagi dengan jumlah pesanan (40 unit), maka biaya bahan baku untuk 1 martabak sebesar Rp 19.550 -Rincian biayanya :
Pembelian Bahan Baku :
Tepung terigu 20kg @ Rp 8000.- = Rp 160.000.
Pasta vanili 400gr = Rp.30.000
Telur 5kg @ Rp 19.500.- = Rp 97.500.
Gula 5kg @ Rp 9.000.- = Rp 45.000.
Mentegablueband 1Kg = Rp. 47.000
Baking powder3@Rp. 5.000.- = Rp.15.000. (+)
Jumlah bahan baku yang dibeli Rp. 394.500.-
Pembelian Bahan Taburan
Keju kraft batang
[email protected] = Rp.300.000
Susu kental manis 3klg @ Rp.8500 = Rp.25.500
Meises ceres 500gr = Rp. 10.000
Kacang tanah 1Kg = Rp. 28.000
Wijen 4ons = Rp. 24.000 (+)
Jumlah bahan taburan Rp. 387.500
Total bahan – bahan yang digunakan :
Rp. 394.500 + Rp. 387.500 = Rp. 782.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Menurut Sodikin dan Bogat(2012, h.280) biaya tenaga kerja langsung adalah: “Tenaga yang memiliki kinerja langsung terhadap proses pengolahan barang, baik dengan menggunakan kemampuan fisiknya maupun dengan bantuan mesin-mesin. Tenagakerja langsung memperoleh kontraprestasi yang disebut upah dan dikategorikan sebagai upah tenaga kerja langsung. Jadi upah tenaga kerja langsung adalah semua kontraprestasi yang diberikan kepada tenaga kerja langsung.”
Sistem upah yang dipakai adalah sistem upah harian, jadi tenaga kerja yang dipakai dibagi menjadi 3 orang,upah masing-masing sebesar Rp .40.000.-perhari. Jadi upah untuk perharinya adalah Rp 120.000( 8 orang x 1hari x Rp 40.000.-)
Biaya non produksi
Biaya administrasi &umumRp 50.000,-
Biaya Bahan Pelengkap
Jumlah keseluruhan bahan pelengkap Rp 105.000,- untuk 40 unit. Maka biaya bahan pelengkap untuk 1 martabak sebesar Rp 2.625,-
Biaya Bahan Pelengkap :
Kantung 5pak @ Rp. 5.000.- = Rp 25.000,-
Kardus box 40 buah @ Rp. 2.000,- = Rp 80.000,-
Jumlah bahan pelengkap yang dibeli Rp 105.000,-
Biaya Overhead Pabrik
Menurut Sodikin dan Bogat (2012, h.280) overhead pabrik merupakan: “komponen harga pokok produksi yang timbul dalam proses pengolahan yang tidak dapat digolongkan dalam bahan baku dan tenaga kerja langsung.”
Biaya pemeliharaan tempatRp 50.000,-
Biaya pemeliharaan mesin Rp 20.000,-
Biaya depresiasi mesin Rp 20.000,-
Biaya listrik Rp 100.000,-
Biaya bahan pelengkapRp 105.000,-
Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 295.000,-
3.2 Penentuan Harga Pokok Produksi serta Harga Jual Menurut Perusahaan
Biaya Bahan-bahan Rp. 782.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung Rp. 120.000
Biaya Pelengkap Rp. 105.000
Biaya Listrik Rp. 100.000 (+)
Jumlah Harga Pokok Produksi Rp. 1.107.000
Total Biaya Produksi Rp. 1.107.000
Laba yang Diharapkan 30% Rp. 332.100 (+)
Total Harga Jual Rp. 1.439.100
Harga Jual Per Unit = Total harga jual
Jumlah unit
= Rp. 1.439.100 = RP. 35.977
40
2.3 Penentuan Harga Pokok Produksi serta Harga Jual Menurut Metode Full Costing
Perincian Anggaran Biaya Overhead Pabrik (Full Costing)
Biaya pemeliharaan tempat Rp. 50.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp. 20.000
Biaya depresiasi mesin Rp. 20.000
Biaya listrik Rp. 100.000
Biaya pelengkap Rp. 105.000
TOTAL Rp. 295.000
Tarif = Taksiran BOP / Taksiran Jumlah Produk yang Dihasilkan
= Rp. 295.000 / 50unit = Rp. 5.900/unit
Maka, untuk 50 unit biaya overhead yang terjadi adalah Rp. 5.900 x 40 unit = Rp. 236.000
Untuk menentukan harga pokok produksi yang akan dikeluarkan dalam memproduksi pesanan tertentu, perlu dihitung unsur – unsur biaya sebagai berikut :
Biaya bahan baku Rp. 782.000
Biaya tenaga kerja langsung Rp. 120.000
Jumlah biaya overhead pabrik Rp. 236.000 (+)
Jumlah Harga Pokok Produksi Rp. 1.138.000
Sedangkan laba yang diharapkan oleh perusahaan dari pemesanan 40 unit martabak coklat menurut metode full costing tersebut adalah 30% dari jumlah yang terjadi 30% x Rp. 1.138.000 = Rp. 341.400
Total biaya produksi Rp. 1.138.000
Mark up 30% Rp. 341.400 (+)
Total harga jual Rp. 1.479.400
Unit produksi 40 unit (:)
Harga jual Rp. 36.985
III. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan jika proses produksi dilakukan secara terus-menerus, maka perusahaan dapat menghitung harga pokok produksi guna menentukan harga jual. Dengan total biaya produksi sebesar Rp. 1.138.000 dan menghasilkan martabak sejumlah 40 unit/pcs mendapatkan harga pokok produksi sebesar Rp. 28.450 , maka kita bisa menentukan harga jual untuk memperoleh keuntungan , kita bisa menjual martabak sebesar Rp. 36.985/ unit.