Academia.eduAcademia.edu

Acute Renal Failure dan Chronic Renal Failure

2020, Resmi Dinanti

Abstrack Gagal ginjal merupakan kondisi dimana ginjal mempunyai masalah dalam membuang metabolit yang menumpuk dari darah, yang dapat menyebabkan perubahan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa. Penyakit ginjal ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik. Penyakit gagal ginjal ini juga biasanya banyak terjadi pada orang lanjut usia akibat terjadinya penurunan fungsi beberapa organ di dalam tubuhnya. Tanda dan gejala umum pada penyakit gagal ginjal akut meliputi, edema periorbital atau ekstremitas, adanya hiperkalemia pada urine, output urine sedikit bahkan ada yang kesulitan untuk BAK sampai mengeluarkan darah.

Acute Renal Failure dan Chronic Renal Failure Resmi Dinanti 2020 Abstrack Gagal ginjal merupakan kondisi dimana ginjal mempunyai masalah dalam membuang metabolit yang menumpuk dari darah, yang dapat menyebabkan perubahan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa. Penyakit ginjal ini dibedakan menjadi dua jenis yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik. Penyakit gagal ginjal ini juga biasanya banyak terjadi pada orang lanjut usia akibat terjadinya penurunan fungsi beberapa organ di dalam tubuhnya. Tanda dan gejala umum pada penyakit gagal ginjal akut meliputi, edema periorbital atau ekstremitas, adanya hiperkalemia pada urine, output urine sedikit bahkan ada yang kesulitan untuk BAK sampai mengeluarkan darah. Pembahasan Gagal ginjal adalah kondisi dimana ginjal mengalami masalah dalam membuang metabolit yang menumpuk dari darah, yang menyebabkan perubahan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa. Gagal ginjal ini dibagi menjadi dua jenis, yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronik (LeMone, 2015, p. 1046). Gagal ginjal akut (ARF) merupakan suatu penurunan fungsi ginjal yang terjadi dengan cepat yang diakibatkan karena adanya kerusakan pada ginjal (Brunner & Suddarth, 2013, p. 488). Gagal ginjal akut (GGA) kondisi dimana ginjal mengalami penurunan fungsi secara mendadak yang mengakibatkan hilangnya kemampuan ginjal dalam mempertahankan homeostatis tubuh. Gagal ginjal akut (GGA) merupakan penurunan cepat fungsi ginjal (selama beberapa jam bahkan hari) dengan azotemia dan ketidakseimbangan cairan dan elektrolit (LeMone, 2015, p. 1046). Penyebab serta patofisiologi pada penyakit gagal ginjal akut ini secara umum dibagi menjadi GGA prarenal, intrinsic, dan pasca renal. GGA prarenal merupakan gagal ginjal yang paling umum terjadi sekitar 50%. Pada GGA prarenal, hipoperfusi dan ikemia menyebabkan gagal ginjal akut dengan tanpa merusak jaringan ginjal secara langsung. GGA instrinsik (atau intrarenal), akibat kerusakan langsung terhadap jaringan ginjal fungsional, ini merupakan 40% dari penyebab GGA. Pada GGA pascarenal obstruksi saluran kemih yang menjadi penyebab kerusakan ginjal, GGA pascarenal ini merupakan GGA yang paling jarang di temukan (LeMone, 2015, p. 1047). Penyebab Gagal Ginjal Akut Penyebab Contoh Pra renal Hipovolemia Curah jantung rendah Perubahan resistensi vascular Hemoragi, dehidrasi, kehilangan cairan yang berlebihan dari saluran GI, dan luka bakar Gagal jantung, syok kardiogenik Sepsis, anafilaksis, obat-obatan vasoaktif Intrarenal Cedera glomelurus/mikrovaskular Nefritis interstisial Glomerulonefritis, DIC,vaskulitis, hipertensi, toksemia kehamilan, sindrom uremik hemolitik Pielonefritis akut, toksin, ketidakseimbangan metabolic, idiopatik Pascarenal Obstruksi ureter Batu, kanker, kompresi eksterna, pembesaran prostat, batu, kanker, striktur, bekuan darah. Tabel 1.1 Penyebab Gagal Ginjal Akut (LeMone, 2015, p. 1047) Manifestasi klinis Gagal Ginjal Akut (Brunner & Suddarth, 2013, p. 489) Kulit dan membrane mukosa kering Gangguan sistem saraf pusat : mengantuk, pusing, kejang Output urine sedikit, urine bercampur darah Kenaikan urea nitrogen darah (BUN) bergantung pada derajat katabolisme, nilai kreatinin serum yang meningkat Hiperkalemia yang bisa menyebabkan distritmia dan gagal jantung Asidoses progresif, peningkatan konsentrasi fosfat serum, dan kadar kalsium serum yang rendah Anemia akibat kehilangan darah dari lesi uremik di salutan pencernaan, menurunnya umur sel darah merah, dan menurunnya produksi eritropoietin Asuhan Keperawatan Gagal Ginjal Akut Pengkajian Riwayat kesehatan Keluhan anoreksia, mual, kenaikan BB, atau edema; baru-baru ini terpajan nefrotoksin seperti antibiotic aminoglikosida atau prosedur rasiologi yang menggunakan medium kontras; reaksi transfuse sebelumnya; penyakit kronik seperti diabetes, gagal jantung, atau penyakit ginjal (LeMone, 2015, p. 1058). Pemeriksaan fisik Tanda vital : meliputi suhu, output urine (jumlah, warna, berat jenis, adanya sel darah atau protein); berat badan, warna kulit, nadi perifer; adanya edema (periorbita atau ekstremitas); bunyi paru, bunyi jantung, dan bising usus) (LeMone, 2015, p. 1058). Diagnosa Keperawatan Pasien Gagal Ginjal Akut (LeMone, 2015, p. 1059) Kelebihan volume cairan Defisit nutrisi Resiko penurunan curah jantung Resiko infeksi Luaran keperawatan Keseimbangan cairan Status nutrisi Curah jantung Tingkat infeksi Intervensi Keperawatan Manajemen hipervolemia Manajemen nutrisi Perawatan jantung Pencegahan infeksi . Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktur urinarius dan ginjal (Jenis, Dan and Hemodialisa, 2016, p. 46). Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi ginjal yang berlangsung selama bertahun-tahun bersifat profresif dan ireversibel, dimana kemampuan tubuh tidak mampu lagi untuk mempertahankan metabolisme dan menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit yang menimbulkan uremia (retensi urea dan dampak nitrogen lain dalam darah (Jenis, Dan and Hemodialisa, 2016, p. 46). Patofisiologi Penyakit Ginjal Kronik Penyebab Patofisiologi Nefropati diabetic Nefrosklerosis hipertensi Glomerulonefritis kronik Pielonefritis kronik Penyakit ginjal polisistik Eritematosa lupus iskemik Peningkatan awal laju aliran glomelurus menyebabkan hiperfiltrasi dengan akibat kerusakan glomelurus, penebalan dan sklerosis membrane basalis glomerulus dan kerusakan bertahap pada nefron menyebabkan penurunan GFR Hipertensi jangka panjang menyebabkan sklerosis dan penyempitan arteriol ginjal dan arteri kecil dengan akibat penurunan aliran darah yang menyebabkan iskemia, kerusakan glomelurus, dan atrofi tubulus Inflamasi interstisial kronik pada parenkim ginjal menyebabkan obstruksi dan kerusakan tubulus dan kapiler yang mengelilinginnya, memengaruhi filtrasi glomerulus dan sekresi dan reabsorpsi tubulus, dengan kehilangan seluruh nefron secara bertahap Infeksi kronik yang biasa dikaitkan dengan terjadinya obstruksi atau refluks pada vesikoureter yang menyebabkan jaringan parut dan deformitas kaliks dan pelvis ginjal Kista bilateral multipel akan menekan jaringan ginjal yang dapat merusak perfusi ginjal dan dapat mengakibatkan iskemia, remodeling vascular ginjal, dan pelepasan mediator inflamasi, yang merusak dan menghancurkan jaringan ginjal normal Kompleks imun terbentuk di membrane basalis kapiler yang menyebabkan inflamasi dan sklerosis dengan glomerulonefritis fokal, local, atau difusi Manifestasi klinis Gagal Ginjal Kronis Kardiovaskular: Hipertensi, pitting edema (kaki, tangan, dan sacrum), edema periorbital, gesekan pericardium, pembesaran vena-vena di leher, perikarditis, tamponade pericardium, hiperkalemia, hiperlipidemia (Brunner & Suddarth, 2013, p. 492) Integument : warna kulit keabu-abuan, kulit kering dan gampang terkelupas, pruritis berat, ekimosis, purpura, kuku rapuh, rambut kasar dan tipis (Brunner & Suddarth, 2013, p. 492). Paru-paru : ronkhi basah kasar (krekels); sputum yang kental dan lengket; penurunan refleks batuk; nyeri pleura; sesak napas; takipnea; pernapasan kussmaul; pneumonitis uremik (Brunner & Suddarth, 2013, p. 492) Saluran cerna : bau ammonia saat fase ekspirasi, ulserasi dan perdarahan pada mulut, anoreksia, mual dan muntah, konstipasi, atau diare, perdarahan pada saluran cerna (Brunner & Suddarth, 2013, p. 492) Neurologic : kelemahan dan keletihan, konfusi, ketidakmampuan untuk berkosentrasi, disorientasi (lupa tempat, tanggal, ruang, ataupun waktu), tremo, kejang, asteriksis, tungkai tidak nyaman, telapak kaki serasa terbakar, perubahan perilaku (Brunner & Suddarth, 2013, p. 492) Muskuloskletal : keram otot, kehilangan kekuatan otot, osteodistrofi ginjal, nyeri tulang, fraktur, kulai kaki (Brunner & Suddarth, 2013, p. 492) Reproduksi : amenorea, atrofi testis, ketidaksuburan, penurunan libido (Brunner & Suddarth, 2013, p. 492) Hematologi : anemia, trombositopenia (Brunner & Suddarth, 2013, p. 492) Asuhan Keperawatan Gagal Ginjak Kronik Pengkajian Riwayat kesehatan : keluhan anoreksia, mual, kenaikan berat bedan, atau edema (LeMone, 2015, p. 1073) Pemeriksaaan fisik : status mental; tanda vital meliputi suhu, suara jantung dan paru, dan nadi perifer; outpun urine; berat badan; warna, kelembapan, kondisi kulit; adanya edema (edema pada periorbital atau tungkai); bising usus; adanya dan letak fistula, pirau, atau kateter peritoneum (LeMone, 2015, p. 1073). Diagnosa Keperawatan Gagal Ginjal Kronik Defisit nutrisi Risiko infeksi Gangguan integritas kulit Resiko perfusi renal tidak efektif Nyeri kronis Luaran keperawatan Gagal Ginjal Kronik Status nutrisi Tingkat infeksi Integritas kulit dan jaringan Perfusi renal Tingkat nyeri Intervensi Keperawatan Gagal Ginjal Kronik Manajemen nutrisi Pencegahan infeksi Perawatan integritas kulit Pencegahan syok Manajemen nyeri