Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
MITIGASI BENCANA BANJIR DI KECAMATAN BUNGORO, KABUPATEN PANGKEP
Angin puting beliung atau tornado kecil merupakan jenis angin yang kerap terjadi di wilayah Indonesia setiap tahun khususnya pada musim-musim peralihan dan hujan. Angin ini diawali dengan pusaran angin yang terbentuk di bawah awan hitam atau cumulonimbus. Dalam 1 bulan terakhir ini sedikitnya telah terjadi belasan kejadian puting beliung di seluruh wilayah Indonesia . Meningkatnya kejadian ini sebanyak 28 kali selama 10 tahun mendorong bangsa Indonesia menciptakan inovasiinovasi mitigasi bencana yang lebih spektakuler lagi. Dengan adanya upaya terintegrasi dari badan pemerintahan terkait, para ahli serta muda mudi kreatif, upaya mitigasi yang inovai, komunikatif serta efektif akan terwujud lewat media strategis dunia pertelivisian dan jejaring sosial.
Bencana adalah suatu proses alam atau bukan alam yang menyebabkan korban jiwa, harta, dan mengganggu tatanan kehidupan. Secara geografis Indonesia terletak di daerah khatulistiwa dengan morfologi dari daratan sampai pengunungan tingi dan juga merupakan negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempeng tektonik yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, lempeng Filipina, dan lempeng Pasifik. Pergerakan lempeng-lempeng tektonik tersebut menyebabkan terbentuknya jalur gempa bumi, rangkaian gunung dapat aktif, serta patahan-patahan geologi yang merupakan zona rawan bencana gempa bumi, erupsi gunung berapi, tanah longsor, dan bencana lainnya. Allah berfirman, (artinya): "Dia telah menciptakan langit dan bumi dengan sebenarnya. Dia menutup malam atas siang dan siang atas malam, dan menundukkan matahari dan bulan. Ketahuilah, Dialah yang Mahaperkasa Lagi Maha Pengampun. '' (QS Az-Zumar; 5) "Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan." [QS 27:88] Walaupun Indonesia rawan terhadap berbagai potensi bencana (hazard potency), pengetahuan masyarakat di Indonesia mengenai bencana diatas cukup rendah. Ini dikarenakan langkanya bahan pendidikan atau media pembelajaran yang menarik di masyarakat mengenai bencana dan mitigasinya walaupun Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) membuat media pembelajaan melalui penerbitan buku tentang bencana namun belum terdistribusi dan diketahui oleh masyarakat ndonesia. Mari kita lihat data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia selama kurun waktu 5 tahun, antara tahun 2009-2013, terdapat 1.738 kejadian krisis kesehatan akibat bencana di Indonesia, dengan 442 kejadian banjir, 239 kejadian tanah longsor, 187 kejadian angin puting beliung, dan 137 peristiwa konflik sosial. Pada tahun 2013 terjadi 436 kejadian krisis kesehatan. Dari jumlah total 436 kejadian, terdapat 285 kejadian akibat bencana alam,119 bencana non-alam, dan 32 kejadian bencana sosial. 5 (lima) kejadian krisis kesehatan berdasarkan jenis bencana yaitu banjir sebanyak 118 kejadian (27%), diikuti oleh kecelakaan transportasi 55 kejadian (13%), keracunan 52 kejadian (12%), tanah longsor 47 kejadian (11%) dan angin puting beliung 40 kejadian (9%).
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas mata kuliah Perencanaan Wilayah yang berjudul "Perencanaan Wilayah Berbasis Mitigasi Bencana, Studi Kasus : Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi Kabupaten Sleman"
SOSIOLOGI BENCANA PERSPEKTIF BENCANA GUNUNG MELETUS
Pasang surut air laut adalah fenomena alamiah yang terjadi karena pergerakan naik turunnya posisi permukaan perairan laut secara berkala akibat adanya gaya gravitasi bulan dan matahari. Dampak negatif dari adanya pasang surut air laut adalah terjadinya erosi atau pengikisan pantai, bahkan mengakibatkan kerugian harta benda apabila menerjang permukiman penduduk. Rentetan kejadian erosi pantai dari tahun 2011 sampai tahun 2013 telah tercatat oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Selama kurun waktu tersebut, Pantai Kuwaru dan Samas merupakan lokasi yang mempunyai tingkat kerusakan erosi terparah di selatan Daerah Istimewa Yogyakarta. Pantai Kuwaru bahkan mengalami tiga kali kejadian erosi yaitu 7 Agustus 2011 jalan akses menuju pantai tergerus sepanjang 20 meter, 31 Agustus 2012 mengakibatkan ratusan pohon cemara udang tumbang, dan pada 18 September 2013, sebanyak 53 bangunan hilang. Di waktu yang sama, Pantai Samas juga mengalami kejadian serupa dengan jumlah bangunan yang hilang mencapai 12 unit. Kondisi ini semakin memburuk dari tahun ke tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan proses erosi di Pantai Kuwaru dan Samas, serta (2) mendeskripsikan bentuk mitigasi di Pantai Kuwaru dan Samas. Metode pengumpulan data dilakukan secara triangulasi atau menggabungkan metode telaah data sekunder, observasi, dan wawancara. Telaah data sekunder merupakan pengumpulan data-data kejadian bencana dengan analisis permulaan. Observasi dilakukan untuk menggali informasi mengenai tapak-tapak erosi yang pernah terjadi erosi pantai di Kuwaru dan Samas. Wawancara dilakukan sebagai upaya penguatan terhadap data sekunder dan observasi lapangan. Analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini bersifat induktif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyebab terjadinya erosi adalah adanya penguatan pesisir di Kabupaten Kulonprogo. Proses penguatan mengakibatkan akumulasi tenaga erosi yang kemudian bergeser dari barat menuju ke wilayah yang berada di sebelah timur, termasuk di Pantai Kuwaru dan Samas. Pergerakan tenaga geomorfologi dari barat ke timur terjadi karena adanya sudut antara arah gelombang dengan garis pantai yang dicerminkan dengan terjadinya littoral drift. Beberapa bentuk mitigasi yang telah diupayakan adalah penanaman mangrove di muara pantai Samas, penanaman cemara udang, dan pembangunan bangunan pantai pemecah ombak. Supaya mendapatkan hasil yang optimal, diperlukan perencanaan penanganan erosi secara menyeluruh untuk seluruh wilayah, mengingat dampak yang timbul akan mempengaruhi wilayah satu dengan lainnya.
Loading Preview
Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.
Muhammad Hafizhurrahman, 2024
Trastornos Adictivos, 2011
Strategic Financial Review, 2024
The qualitative report, 2024
Roczniki Filozoficzne, 2016
Springer eBooks, 2016
Journal of Membrane Science, 2004
Animal Research International, 2016
Lazo Martínez, C. E., Vacio Muro, M. A. & Sahagún Padilla, M. A. (2023). Relaciones entre el capitalismo neoliberal y la educación universitaria de la psicología: un panorama crítico del estado del arte. Teoría y Crítica de la Psicología, (19), 29-47., 2023
Scientific Reports, 2021
International Journal of Advances in Medicine, 2020
South African Journal of Higher Education