Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2018
…
10 pages
1 file
Memilih dan membuka peluang pekerjaan yang berkaitan dengan pendidikan adalah bukan sesuatu yang mudah. Ramai beranggapan bahawa pendidikan adalah suatu yang sentiasa menguntungkan dan seperti sebuah perniagaan. Baik dari segi susun atur organisasinya, modal yang dibelanjakannya malah tenaga kerjanya yang merupakan tulang belakang sesebuah sekolah semuanya berkonsepkan untung dan rugi mirip model perniagaan. Tetapi sedar atau tidak tanggapan ini adalah kurang tepat. Ini adalah kerana menjalankan aktiviti pendidikan berlandaskan perniagaan membatasi banyak perkara malah menyukarkan kita memahami elemen terpenting yang terkandung didalam pendidikan itu sendiri iaitu sebuah profesion yang dinamakan sebagai ‘GURU’ atau ‘CIKGU’.
JPFT (Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako Online)
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan keterampilan berpikir kritis mahasiswa pada materi listrik dinamis. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Subjek penelitian ini yaitu mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika tahun angkatan 2014 berjumlah 20 orang. Data diperoleh melalui tes berpikir kritis dan wawancara. Tes berpikir kritis terdiri dari 5 butir pertanyaan yang telah divalidasi oleh ahli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing indikator berpikir kritis yang diteliti berada pada kategori sangat kurang kritis. Indikator menganalisis memperoleh nilai tertinggi dari ke lima indikator berpikir kritis yang digunakan. Kata Kunci: Berpikir Kritis; Kelistrikan
Pengenalan Pendidikan Teknikal dan Latihan Vokasional (TVET) di Malaysia telah berkembang dan menwujudkan laluan kerjaya dan peluang pekerjaan dalam bidang kemahiran berbanding bidang akademik. Ini terbukti dengan peratusan kebolehpasaran graduan TVET menunjukkan sebanyak 88.9% (Sistem Kajian Pengesahan Graduan KPT, 2018). Pelajar lulusan TVET mempunyai ruang dan peluang untuk mendapatkan pekerjaan selepas tamat pengajian kerana sistem pendidikan TVET memenuhi kehendak industri di samping dapat menghasilkan tenaga kerja yang produktif dan berkemahiran (Suzana et al 2011). Namun begitu, kebolehpasaran graduan tidak menunjukkan graduan memiliki kerjaya berdasarkan bidang pengkhususan yang telah diikuti. Menurut Lichtenstein et al., (2009) bukan semua pelajar dalam bidang kejuruteraan akan berjaya menyandang jawatan jurutera sebagai karier mereka. Hal ini menunjukkan pemilihan kerjaya bukan hanya bergantung kepada bidang pengkhususan yang dipelajari tetapi juga dipengaruhi oleh pelbagai faktor lain yang menyebabkan graduan berarah kepada kerjaya lain. Tambahan juga, terdapat graduan yang kurang pengetahuan luas mengenai skop pengetahuan kerjaya dan mereka memilih kerjaya berdasarkan apa yang terdapat di persekitaran mereka sahaja. Sehubungan dengan itu graduan perlu membuat keputusan yang tepat dalam pemilihan kerjaya kerana kerjaya yang dipilih sedikit sebanyak akan menentukan corak peranan yang akan dimainkan oleh mereka dalam masyarakat kelak. Parson (1908) dalam
Permasalahan hak konstitusional warga negara khususnya hak konstitusional guru dalam menjalankan tugas profesinya sangat menarik untuk dikaji secara mendalam. Banyak fenomena yang memprihatin terjadi pada guru dalam menjalankan tugas profesinya. Kerangka hukum sangat diperlukan bagi guru dalam menjalankan tugas profesinya. Hak konstkitusi merupakan hak hukum yang paling tinggi, bagaimana tahun 1945 telah dimanademen mampu memberikan jaminan perlindungan bagi guru dalam menjalankan tugas profesinya. Hak konstitusional yang terkandung dalam UUD 1945 sebelum amandemen ada 7 pasal yang terdiri dari Pasal 27 ayat (2), Pasal 28, Pasal 29 (ayat (2), Pasal 30 ayat (1), Pasal 31 ayat (1) dan Pasal 32. Sedangkan setelah Amandemen Kedua tahun 2000, secara keseluruhan ketentuan materiil hak asasi manusia dalam UUD 1945, yang bila digabungkan dengan berbagai ketentuan yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan hak asasi manusia, dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok yang memuat 37 butir. ketentuan. Guru merupakan profesi yang kelompok rentan mendapat perlakuan yang dapat mengganggu tugas profesinya, sehingga memerlukan perlakuan khusus untuk perlindungan akses dan pemenuhan hak konstitusional untuk menghindari kekerasan dan mencapai keadilan yang bermartabat. Hak konstitusional bagi guru dalam menjalankan tugas profesionalnya dijamin dalam UU Guru dan Dosen dan tersirat adanya perlindungan bagi guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya yang meliputi: (1) perlindungan hukum; (2) perlindungan profesi: dan (3) perlindungan kesehatan dan keselamatan.
Teacher performance on learning process as one of the important in supporting the creation of effective education process especially in build discipline attitude and student learning result quality. However, when teacher failed to minimize student inappropriate behavior, it often make teacher lost its spirit and lazy to teach. Teacher performance has certain criterion. Their performance can be seen and measured based on competence specification or criterion that must be possessed by every teacher. In last few years many teachers that have certified, whereas their performance should be improve than before. Specifically, the purpose of research that was done : to find out the principal's asessment to teachers performance elementary school level on kaubun sub dictrict Kutai Timur district. Method in this study apply statistic descriptive that conducted to describe certain phenomenon. Data collection performed to obtain information that related with phenomenon, condition, or certain variable and not intended to conduct hypothesist testing. This research conducted on elementary school of whole Kaubun District, East Borneo Province,. Variable in this research is principal's asessment to teachers performance elementary school level on Kaubun sub dictrict Kutai Timur district.Based on the results of research on Teacher performance on learning process in Elementary School in on Kaubun sub dictrict Kutai Timur district be concluded that: 1) There are two (2) important component of the core activities, namely Planning evaluation of teacher performance and implementation of teacher performance evaluation 2) The performance evaluation conducted once a year by each school principal at the end of the school year between the months of May-June. Evaluations conducted simultaneously at all levels of both teachers and employees. Evaluating teacher performance in Kec. Kaubun means as an efforts to make professional teachers through performance evaluation.
Penilaian Kinerja Guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas utama guru dalam rangka pembinaan karir, kepangkatan, dan jabatannya. Pelaksanaan tugas utama guru tidak dapat dipisahkan dari kemampuan seorang guru dalam penguasaan pengetahuan, penerapan pengetahuan dan keterampilan, sebagai kompetensi yang dibutuhkan sesuai amanat Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Penguasaan kompetensi dan penerapan pengetahuan serta keterampilan guru, sangat menentukan tercapainya kualitas proses pembelajaran atau pembimbingan peserta didik, dan pelaksanaan tugas tambahan yang relevan bagi sekolah/madrasah, khususnya bagi guru dengan tugas tambahan tersebut. Sistem PK GURU adalah sistem penilaian yang dirancang untuk mengidentifikasi kemampuan guru dalam melaksanakan tugasnya melalui pengukuran penguasaan kompetensi yang ditunjukkan dalam unjuk kerjanya. Hasil PK GURU diharapkan dapat bermanfaat untuk menentukan berbagai kebijakan yang terkait dengan peningkatan mutu dan kinerja guru sebagai ujung tombak pelaksanaan proses pendidikan dalam menciptakan insan yang cerdas, komprehensif, dan berdaya saing tinggi. PK GURU merupakan acuan bagi sekolah/madrasah untuk menetapkan pengembangan karir dan promosi guru. Bagi guru, PK GURU merupakan pedoman untuk mengetahui unsur-unsur kinerja yang dinilai dan merupakan sarana untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan individu dalam rangka memperbaiki kualitas kinerjanya.Dalam konteks peraturan tersebut di atas, penilaian kinerja guru memiliki dua fungsi utama, yaitu untuk: Penilaian Kinerja Guru
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil pengamatan peneliti dimana terdapat kurangnya efikasi diri karier mahasiswa S1 Bimbingan dan Konseling. Efikasi diri karier merupakan sesuatu kemampuan yang penting untuk dimiliki oleh seseorang. Keberhasilan seseorang dalam segi karier mereka dapat dipengaruhi oleh efikasi diri karier tersebut. Kurangnya efikasi diri karier dapat ditingkatkan dengan menggunakan Proses GURU. Proses GURU merupakan suatu teknik yang luwes dan komplit serta dinilai mampu mengakomodasi dari banyaknya tahapan pembelajaran ekperiensial. GURU adalah akronim dari ground (G), understand (U), revise (R) dan use (U). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat efikasi diri karier mahasiswa Calon Guru BK sebelum dan sesudah melakukan pelatihan efikasi diri karier menggunakan Proses GURU. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penelitian experiment dengan jenis one group pretest posttest design. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Skala Pengukuran Efikasi Diri Karier. Pada penelitian ini diharapkan dengan menggunakan Proses GURU dapat meningkatkan efikasi diri karier mahasiswa calon Guru BK. Kata Kunci: proses guru, efikasi diri karier. Abstract This research is motivated by the observations of researchers where there is a lack of career self-efficacy for undergraduate and counseling undergraduate students. Career self-efficacy is something that is important for someone. A person's success in terms of their career can be influenced by the career self-efficacy. The lack of career self-efficacy can be improved by using the GURU Process. The GURU process is a flexible and complete technique and is considered to be able to accommodate many experiential learning stages. GURU is an acronym of ground (G), understand (U), revise (R) and use (U). The purpose of this study was to determine the level of career self-efficacy of prospective BK students before and after conducting career self-efficacy training using the GURU Process. This study uses a quantitative approach with experimental research techniques with the type of one group pretest posttest design. The research instrument used was the Career Self-Efficacy Measurement Scale.In this study it is expected that by using the GURU Process can improve career self-efficacy of prospective Guidance & Counseling students.
IAEME, 2019
The aim of research is to develop methodical base for complex analytical and optimization models of the innovation development management regarding the sectors of national economy taking into account their compliance with technological progress and resource potential. In order to construct the models of sectoral innovation development, we propose to observe structural models. They demonstrate the structure of the system, which is the subject of the survey, its internal parameters, features of external fluctuations. The main terms, which make possible evaluation the innovation development level of the national economic sectors were studies. The proposed conceptual foundations of innovation processes evaluation at the sectoral level are based on the fact that tasks for the innovation development management are combinatory, and its complexity is growing when projects’ number is increasing or when planning horizon is extended. The improved multiplicative dynamic model of Tinbergen-Solow production function through the technological progress parameter is presented.
ISBN: 1-930699-73-5 (edición de bolsillo − Español) ISBN: 1-930699-45-X (edición de bolsillo − Inglés) ISBN: 1-930699-50-6 (CD-ROM − Inglés)
Anthropology of Consciousness, 2024
The English word digital (from the Latin, digitus) etymologically connects both fingers and technologies. In this special issue, we honor this dual meaning of the digital by foregrounding how living in a digital era both challenges and actualizes our senses, particularly our sense of touch. As Classen (2020 [2005]) argues, touch is not a private act; it is fundamental to how people express themselves, their relationship to the worlds they inhabit, and their relationship to others (see also Barker
Dois Pontos, 2010
Journalism in Turkey: Practises, Challenges, Oppurtunities, 2020
Вестник ПСТГУ. Серия II: История. История Русской Православной Церкви., 2024
Natuurhistorisch Maandblad, 2021
Studies in Conservation, 2020
Revista de Psicoterapia, 2020
Applied Linguistics, 2019
The International Journal of Human Rights, 1997
The Journal of Infection in Developing Countries, 2020
Journal of Earth System Science, 1992
nternational Journal of Biology, Pharmacy and Allied Sciences, 2015
Новгород и Новгородская земля. История и археология, 2023
TELKOMNIKA (Telecommunication Computing Electronics and Control), 2018