Academia.eduAcademia.edu

PSIKOLOGI PENDIDIKAN

PSIKOLOGI PENDIDIKAN TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN (LANJUTAN) Ifdil, S.hi, S.Pd, M.Pd, Kons Mufadhal Barseli, S.Pd, M.Pd, Kons NAMA : SITI RAHMA FITRI YANI NIM : 18022042 PRODI : PENDIDIKAN FISIKA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018 TEORI BELAJAR DAN PENERAPANNYA DALAM PEMBELAJARAN (LANJUTAN) Pengertian Belajar Menurut Teori Belajar Kognitif  Istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian, mengerti. Pengertian yang luasnya cognition (kognisi) adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Dalam pekembangan selanjutnya, kemudian istilah kognitif ini menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia / satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan keyakinan. Termasuk kejiwaan yang berpusat di otak ini juga berhubungan dengan konasi (kehendak) dan afeksi (perasaan) yang bertalian dengan rasa. Menurut para ahli jiwa aliran kognitifis, tingkah laku seseorang itu senantiasa didasarkan pada kognisi, yaitu tindakan mengenal atau memikirkan situasi dimana tingkah laku itu terjadi. Teori belajar kognitiv lebih mementingkan proses belajar daripada hasil belajar itu sendiri. Belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, lebih dari itu belajar melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Belajar adalah perubahan persepsi dan pemahaman. Perubahan persepsi dan pemahaman tidak selalu berbentuk perubahan tingkah laku yang bisa diamati. Berbeda dengan teori behavioristik, teori kognitif lebih mementingkan proses belajar dari pada hasil belajarnya. Teori ini mengatakan bahwa belajar tidak sekedar melibatkan hubungan antara stimulus dan respon, melainkan tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya. Teori kognitif juga menekankan bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut. Teori ini berpandangan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Pada saat proses kognitif bekerja secara normal, maka akuisisi dan penyimpanan pengetahuan akan bekerja dengan baik dan semestinya. Namun, pada saat proses kognitif ini tidak efektif, maka penundaan dalam proses belajar dan berbagai kesulitan dalam belajar akan dapat terlihat. Proses yang terjadi menurut teori belajar kognitif adalah observasi, pengkategorian dan pembentukan pendapat umum tentang lingkungan kita. Gangguan yang terjadi dalam proses kognitif alami akan menyebabkan masalah dalam perilaku suatu individu dan hal yang menjadi factor kunci dalam menangani masalah ini terletak pada bagaimana mengubah proses yang terganggu tersebut. Contohnya adalah bagaimana seseorang dengan gangguan perilaku makan sesungguhnya mempercayai bahwa mereka memiliki berat badan yang berlebih. Beberapa dari mereka merupakan hasil dari gangguan kognitif yang terjadi sebagai akibat dari persepsi terhadap berat badan mereka sendiri yang terganggu. Prinsip-prinsip Belajar Menurut Teori Belajar Kognitif Lebih mementingkan proses belajar daripada hasil DIsebut model perseptual Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya Belajar merupakan perubahan persepsi dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang nampak Memisah-misahkan atau membagi-bagi situasi/materi pelajaran  menjadi komponen-komponen yang kecil-kecil dan memperlajarinya secara terpisah-pisah, akan kehilangan makna. Belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Belajar merupakan  aktivitas yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks. Dalam praktek pembelajaran  teori ini tampak pada tahap-tahap perkembangan(J. Piaget), Advance organizer (Ausubel), Pemahaman konsep (Bruner), Hierarki belajar (Gagne), Webteaching (Norman) Dalam kegiatan pembelajaran keterlibatan siswa aktif amat dipentingkan Materi pelajaran disusun dengan  pola dari sederhana  ke kompleks Perbedaan individu siswa perlu diperhatikan, karena sangat mempengaruhi keberhasilan siswa belajar. Penerapan Teori Belajar Kognitif dalam Pembelajaran Keterlibatan siswa secara aktif amat dipentingkan Untuk meningkatkan minat dan meningkatkan retensi belajar perlu mengaitkan pengetahuan baru dengan struktur kognitif yang telah dimiliki siswa. Materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu dari sederhana ke kompleks. Perbedaan individu pada siswa perlu diperhatikan karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. Siswa bukan sebagai orang dewasa yang mudah dalam proses berfikirnya. Mereka mengalami perkembangan kognitif melalui tahap-tahap tertentu. Anak usia pra sekolah dan awal sekolah dasar akan dapat belajar dengan baik terutama jika mendengarkan benda-benda kongrit. Keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar amat dipentingkan, karena hanya dengan mengaktifkan siswa maka proses asimilasi dan akomodasi pengetahuan dan pengalaman dapat terjadi dengan baik. Untuk menarik minat dan meningkatkan retensi perlu mengkaitkan pengalaman atau informasi baru dengan struktur kognitif yang telah memiliki si belajar. Pemahaman dan retensi akan meningkat jika materi pelajaran disusun dengan menggunakan pola atau logika tertentu, dari sederhana ke kompleks. Belajar memahami akan lebih bermakna daripada belajar mneghafal. Adanya perbedaan individual pada diri siswa pelu diperhatikan karena faktor ini sangat mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Perbedaan tersebut misalnya pada motivasi, persepsi, kemampuan berpikir, pengetahuan awal dan sebagainya. PERTANYAAN: Bagaimana jika seorang anak aktif ketika di dalam kelas dan proses pembelajarnnya juga baik tetapi ketika ujian anak tersebut mendapat nilai yang rendah? Bagaimana proses kegiatan pembelajaran yang berpijak pada teori belajar kognitif ? REFERENSI: Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2007. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Ar – Ruzz Media https://dosenpsikologi.com/teori-belajar-kognitif https://ainamulyana.blogspot.com/2012/08/teori-belajar-kognitif.html https://sites.google.com/site/mulyanabanten/home/teori-belajar-behavioristik/teori-belajar-kognitif