Academia.eduAcademia.edu

ANALISIS FUNDAMENTAL LAPORAN KEUANGAN

Inama Rizki Saputri

Analisis Fundamental Laporan Keuangan

ANALISIS FUNDAMENTAL LAPORAN KEUANGAN DISUSUN OLEH : - ANIK SURYANINGSIH - APRILIA ANUGRAH PUTRI - INAMA RIZKI SAPUTRI - LASMA EPHIPHANIA - NOVIANTI  Pasar modal mempunyai peran penting dalam perekonomian menjadi faktor pembiayaan dan alternatif sumber dana operasional bagi perusahaan-perusahaan yang ada di suatu negara. Bahkan sering dikatakan perkembangan negara maju ditandai oleh perkembangan pasar modalnya. Perkembangan pasar modal Indonesia terbilang pesat tidak terlepas dari semakin berkembangnya perusahaan-perusahaan di suatu negara, positifnya tanggapan masyarakat dan campur tangan pemerintah. Perkembangan ini dapat kita lihat dari kenyataan banyaknya perusahaan go public yang berkontribusi dalam perekonomian Indonesia. Pasar modal yang merupakan sarana dalam berinvestasi yang dikatakan merupakan motor penggerak pembangunan ekonomi. Sekarang ini ada 632 perusahaan go public yang tercatat di PT Bursa Efek Indonesia (BEI).  Banyak perusahaan yang memanfaatkan pasar modal sebagai media untuk menyerap investasi sebagai upaya memperkuat posisi keuangannya. Pasar modal bertindak sebagai penghubung antara investor (pemodal) dengan perusahaan ataupun institusi pemerintah melalui perdagangan instrumen keuangan. Keputusan investasi perlu diambil oleh investor dalam rangka melaksanakan kegiatan investasi tersebut. Keputusan investasi yang dimaksud ialah keputusan untuk membeli, menjual, ataupun mempertahankan kepemilikan saham.  Terdapat dua metode analisis yang dapat dilakukan oleh seorang investor sebelum menentukan keputusan investasi, yaitu analisis teknikal dan analisis fundamental. Analisis Fundamental merupakan analisis terhadap aspek-aspek fundamental perusahaan yang merupakan gambaran dari kinerja perusahaan tersebut. Berdasarkan aspek-aspek fundamental, perusahaan yang bisa dinilai melalui rasio keuangan perusahaan dilihat dari laporan keuangan perusahaan tersebut yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas. Sedangkan analisis teknikal dinilai sebagai analisis instan karena hanya memperhatikan pergerakan chart saja.  Penggunaan kedua analisis ini tergantung dengan motif investasi investor itu sendiri. Apabila investor ingin melakukan investasi jangka panjang maka ia memerlukan analisis fundamental, karena dalam jangka panjang kinerja dan kesehatan perusahaan dapat berubah, bisa saja perusahaan rugi terus-menerus atau bangkrut. Tentu saja ini akan merugikan investor. Maka untuk mendapat jaminan perusahaan sehat dan memiliki kinerja yang baik dapat dianalisis melalui aspek-aspek fundamentalnya. Sedangkan apabila investor ingin berinvestasi jangka pendek, maka ia cukup menggunakan analisis teknikal, dengan memperhatikan harga saham dan waktu (trend naik atau turun). Analisis fundamental mengacu pada laporan keuangan yang didalamnya terdapat rasiorasio keuangan. Rasio keuangan rasio-rasio yang dianalisis antara lain ROA (Return On Assets), ROE (Return On Equity), DER (Debt to Equity Ratio), Earning per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER).  Analisis fundamental merupakan cara menentukan nilai saham berdasarkan pada nilai intrinsiknya, yaitu kemampuan/kinerja/kondisi perusahaan secara keseluruhan di masa depan. Nilai intrinsik ini merupakan nilai yang sangat mendasar seperti keadaan aktiva, produk, pemasaran, pertumbuhan pendapatan, deviden, kinerja manajemen, dan lainnya yang menyangkut prospek perusahaan.  Analisis fundamental adalah analisis sekuritas yang menggunakan data-data fundamental dan faktor-faktor eksternal yang berhubungan dengan perusahaan atau badan usaha tersebut. Data fundamental yang dimaksud adalah data keuangan, data pangsa pasar, siklus bisnis, dan sejenisnya. Sementara data faktor eksternal yang berhubungan dengan badan usaha adalah kebijakan pemerintah, tingkat suku bunga, inflasi dan sejenisnya. Dengan mempertimbangkan data-data tersebut diatas, analisis fundamental menghasilkan berua analisis penilaian badan usaha dengan kesimpulan apakah perusahaan tersebut sahamnya layak dibeli atau tidak, jika nilainya mahal atau overvalued, saham tersebut nilainya lebih tinggi berdasarkan analisis fundamental melalui perbandingan harga yang berlaku dipasar. Dengan kata lain harganya terlalu mahal jadi lebih baik tidak dibeli atau dijual jika memiliki sahamnya. Sementara jika yang terjadi sebaliknya, saham itu layak untuk dibeli dengan alasan harganya lebih murah. Salah satu bentuk analisis fundamental adalah melalui pendekatan TopDown Analysis. Dalam pendekatan ini biasanya digunakan tiga pendekatan (Daves, 2004), yaitu:  Mendalami dan mengerti kondisi lingkungan ekonomi yang berkaitan dengan perusahaan yang akan dinilai.  Menyelidiki potensi perkembangan pada industri yang berkaitan dengan perusahaan.  Menyelidiki perusahaan yang akan dinilai, meliputi strategi kopetensi utama, manajemen, aturan dan faktor relevan lainnya. Tujuan Analisis Fundamental Tujuan akhir penelitian saham menggunakan analisis fundamental adalah untuk memutuskan saham tersebut sebaiknya:  Dibeli, yaitu apabila proyeksi imbal hasil (return) yang dihasilkan oleh saham tersebut lebih besar dari proyeksi imbal hasil rata-rata (market out perform). Secara praktis, kebijakan The Burkenroad Reports adalah untuk membeli harga saham yang diprediksikan akan naik lebih dari 20% dalam waktu satu tahun.  Dijual, yaitu apabila proyeksi imbal hasil (return) yang dihasilkan oleh saham tersebut lebih rendah dari proyeksi imbal hasil rata-rata (market out perform). Investor disarankan menjual saham yang diprediksikan akan turun harganya pada tahun depan.  Disimpan atau hold, yaitu apabila proyeksi imbal hasil (return) yang dihasilkan oleh saham tersebut sama dengan proyeksi imbal hasil rata-rata (market out perform) atau ketika harga saham diprediksikan tetap atau naik tidak lebih dari 20% pada tahun depan. Prinsip – Prinsip Analisis Fundamental  Reaksi berantai : semakin besar dampak berantai suatu informasi, maka akan semakin besar pengaruhnya terhadap nilai sebuah index perusahaan.  Jarak informasi : semakin dekat sebuah informasi dengan satu index saham, maka akan semakin besar pengaruh informasi tersebut misalnya, informasi yang berasal dari dalam negeri Indonesia akan besar pengaruhnya terhadap nilai IHSG dibandingkan informasi dari luar negeri.  Sumber berita : semakin resmi sumber berita tersebut , maka akan semakin kuat pengaruhnya terhadap nilai suatu indek saham.  Jenis berita : berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap index saham suatu Negara dibanding berita lainnya, seperti politik, sosial maupun budaya. Aspek Analisis Fundamental Ada berbagai aspek analisis fundamental yang dilaksanakan untuk memberikan pemahaman yang komprehensif tentang saham serta mengambil keputusan untuk jual, beli, atau simpan, yaitu:  Analisis Ekonomi Analisis ekonomi bertujuan untuk mengetahui jenis prospek bisnis suatu perusahaan. Aktivitas ekonomi akan memengaruhi laba perusahaan. Lingkungan ekonomi yang sehat akan sangat mendukung perkembangan perusahaan. Dalam analisis ekonomi ini terdapat banyak variabel yang bersifat makro, antara lain produk domestik bruto, inflasi, tingkat suku bunga, dan nilai tukar mata uang.  Produk Domestik Bruto Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) adalah nilai total pasar produk barang atau jasa yang diproduksi oleh suatu negara pada periode tertentu. Pertumbuhan PDB merupakan indikasi terjadinya pertumbuhan ekonomi. Jika ekonomi suatu negara mengalami pertumbuhan, maka daya kemampuan beli masyarakat juga meningkat, dan momentum tersebut digunakan perusahaan untuk meningkatkan kemampuan penjualan untuk mendapatkan profit yang lebih.  Inflasi Inflasi merupakan kecenderungan terjadinya peningkatan harga produk-produk secara keseluruhan. Inflasi yang terlalu tinggi akan menyebabkan penurunan daya beli uang dan mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dari investasinya.  Tingkat Suku Bunga Suku bunga adalah harga yang harus dibayar apabila terjadi pertukaran antara rupiah sekarang dan satu rupiah nanti. Adanya kenaikan suku bunga yang tidak wajar akan menyulitkan dunia usaha untuk membayar beban bunga dan kewajiban, karena suku bunga yang tinggi akan menambah beban bagi perusahaan sehingga secara langsung akan mengurangi profit perusahaan. Sehingga semakin rendah suku bunga, maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi karena intensitas aliran dana yang akan meningkat.  Nilai Tukar Mata Uang/Kurs Rupiah Kurs Rupiah adalah nilai rasio perbandingan mata uang rupiah dengan mata uang lain. Nilai suatu mata uang ditentukan oleh nilai tukar mata uang tersebut terhadap mata uang lainnya. Jika terjadi penurunan tingkat kurs, akan menyebabkan nilai riil asset masyarakat menurun dan permintaan domestik masyarakat juga akan menurun. Sehingga akan mengurangi investasi. Aspek Analisis Fundamental  Analisis Industri Analisis Industri adalah analisa yang mempelajari keadaan kompetitif dari suatu sektor industri dalam hubungannya dengan yang lain serta mengidentifikasi perusahaan-perusahan yang mempunyai potensi pada suatu sektor industri tertentu. Analisis industri diperlukan untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan jenis industri perusahaan yang bersangkutan. Beberapa hal yang diperhatikan dalam melakukan analisa industri, yaitu penjualan, laba, deviden, struktur modal, regulasi dan inovasi. Aspek Analisis Fundamental  Analisis Siklus Hidup Industri Tahap Umumnya perusahaan dalam industri perkenalan belum go public Tahap Karena tingginya pertumbuhan, butuh pertumbuhan dana untuk ekspansi Tahap Sudah cukup dengan internal financing, kedewasaan jadi laba yang dibagikan sebagai dividen sudah ada. Tahap Permintaan sudah penurunan pertumbuhan penjualan negatif. menurun, menjadi Aspek Analisis Fundamental  Cara kedua untuk melakukan analisis industri adalah dengan menganalisis hubungan antara kempuan operasi dan kondisi perekonomian makro. Para analis industri mengelompokkan industri menjadi : Growth industry Industri dengan pertumbuhan laba jauh diatas rata-rata industri Defensive industry Industri yang tidak banyak terpengaruh oleh perekonomian Cyclical industry Industri yang sangat peka terhadap perubahan ekonomi. kondisi Aspek Analisis Fundamental  Analisis Perusahaan Analisis perusahaan merupakan proses evaluasi kondisi perekonomian dan risiko suatu perusahaan. Analisis perusahaan digunakan untuk mengetahui kinerja perusahaan. Para penanam modal memerlukan informasi tentang perusahaan yang relevan sebagai dasar pembuatan keputusan investasi. Informasi tersebut termasuk baik informasi intern dan ekstern perusahaan. Aspek Analisis Fundamental Terdapat empat alat yang dapat digunakan dalam melakukan analisis perusahaan terutama dengan menggunakan laporan keuangan, yaitu analisis strategi perusahaan, analisis perbandingan antar laporan keuangan dalam perusahaan (Comparative financial statement analysis), perbandingan antar bagian laporan keuangan (Common-size financial statement analysis) dan analisis rasio. a. Analisis strategi perusahaan Strategi merupakan merupakan hal yang penting dalam mencapai tujuan. Perusahaan mengembangkan strategi sehingga dapat memiliki sumber keunggulan bersaing yang lestari yang mana nantinya akan memungkinkan perusahaan memberikan value yang lebih tinggi kepada konsumen. b. Analisis perbandingan antar laporan keuangan dalam perusahaan (comparative financial statement analysis) Analisis ini dilakukan dengan membandingkan neraca (balance sheet), income statement, atau statement of cash flow antar periode dari suatu perusahaan. Analisis ini biasanya melihat adanya perubahan-perubahan dari tiap akun yang terdapat pada laporan. Informasi utama yang dapat diambil berdasarkan analisis perbandingan ini adalah trend. Analisis perbandingan tiap tahun memberikan informasi mengenai arah perusahaan, kecepatan dan kondisi trend. Aspek Analisis Fundamental c. Analisis perbandingan antar bagian laporan keuangan (Common-size financial statement analysis) Analisis ini disebut juga sebagai analisis vertikal, biasanya setelah dilakukan analisis ini dilakukan lagi analisis horizontal untuk mengetahui perubahan proporsi dari tiap akun terhadap akun lain. Untuk aset dan kewajiban yang dinilai menjadi 100% adalah total asset dan kewajiban, dan untuk laporan laba rugi, yang dinilai menjadi 100% adalah total sales, sehingga bisa di bandingkan biaya apa saja yang berpengaruh paling besar terhadap sales dan pergerakannya tiap tahun. d. Analisis rasio Analisis rasio merupakan alat yang paling sering digunakan dalam melakukan analisis perusahaan. Perhitungan suatu rasio merupakan operasi arithmatic sederhana, namun interpretasinya sangat komplek. Agar memberikan arti yang tepat, sebuah rasio harus dikaitkan dengan kondisi ekonomi. Analisis rasio dapat menunjukkan hubungan penting dan dasar dari perbandingan kondisi dan trend tertentu yang sulit terlihat jika hanya menganalisis komponen individual dari rasio tersebut. Terdapat tiga jenis rasio umumnya digunakan dalam analisis rasio, yaitu rasio likuiditas (liquidity ratio), rasio profitabilitas (profitability ratio), rasio solvabilitas (leverage ratio). Ketiga rasio tersebut digunakan sesuai dengan tujuan analisis yang dilakukan terhadap perusahaan. d. Analisis rasio  Terdapat empat jenis rasio umumnya digunakan dalam analisis rasio, yaitu rasio likuiditas (liquidity ratio), rasio profitabilitas (profitability ratio), rasio solvabilitas (leverage ratio). Ketiga rasio tersebut digunakan sesuai dengan tujuan analisis yang dilakukan terhadap perusahaan. A. RASIO LIKUIDITAS kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas dan pos lancar untuk memenuhi kewajiban yang akan segera jatuh tempo.  Rasio Lancar/Current Ratio: Menunjukkan kemampuan memenuhi kewajiban lancarnya dengan aktiva lancar. Aktiva lancar Rasio Lancar = Kewajiban Lancar  Rasio Cepat/Quick Ratio: Menunjukkan kemampuan menyediakan kas dan aktiva lain nya yang dapat dilikuidasi dengan segera. Aktiva lancar − persediaan Rasio Cepat = Kewajiban Lancar  Rasio Kas/Cash Rasio: Merupakan alat perusahaan yang paling likuit. Kas + Surat Berharga Rasio Kas = Kewajiban Lancar d. Analisis rasio B. RASIO PROFITABILITAS kemampuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan.  Margin Laba Kotor digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba kotor per rupiah penjualan. Penjualan Bersih − Harga Pokok Penjualan Margin Laba Kotor = Penjualan Bersih  Margin Laba Usaha digunakan untuk mengukur keuntungan bersih per rupiah penjualan. Laba Bersih Setelah Pajak EAT Margin Laba Bersih = Penjualan Bersih  Basic Earning Power Ratio (BEP) digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam mengelola modal perusahaan yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan. EBIT BEP = Total Assets  Return On Equity (ROE) digunakan untuk mengukur modal sendiri dalam menghasilkan keuntungan. Laba Bersih Setelah Pajak (EAT) ROE = Modal Sendiri  Return On Assets (ROA) digunakan untuk mengukur modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih. Laba Setelah Pajak ROA = Total Assets d. Analisis rasio C. RASIO SOLVABILITAS kualitas kewajiban perusahaan serta berapa besar kewajiban dan aktiva.  Debt to Asset Ratio: Menggambarkan aktiva yang digunakan perusahaan untuk menutup hutang baik jangka pendek maupun jangka panjang. Total Hutang 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = Total Asset  Debt to Equity Ratio: Menggambarkan struktur modal yang dimiliki perusahaan, yang dipakai untuk menilai apakah perusahaan membiayai usahanya dengan hutang. Total Hutang 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 = Total Modal d. Analisis rasio D. RASIO SAHAM rasio untuk mengukur kemampuan manajemen untuk menciptakan nilai pasar saham.  EPS (Laba Per Saham): menunjukan berapa banyak uang yang dihasilkan perusahaan untuk pemegang sahamnya. Laba Bersih Setelah Pajak − Dividen EPS = Jumlah Saham yang Beredar  Nilai Buku Per Saham (Book Value Per Share): untuk mengetahui nilai perusahaan yang sebenarnya dari per lembar sahamnya yang beredar. Total Modal 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 = Jumlah Saham yang Beredar   Rasio Harga Terhadap Nilai Buku (Price to Book Value Ratio): untuk membandingkan antara harga pasar saham dengan nilai buku atau nilai per lembar saham yang sebenarnya. Harga Saham 𝑃𝐵𝑉 = 𝐵𝑜𝑜𝑘 𝑉𝑎𝑙𝑢𝑒 Rasio Harga Saham Terhadap EPS (Price Earning Ratio): untuk membandingkan antara harga pasar per lembar saham dengan pendapatan per lembar saham perusahaan atau EPS nya. Harga Saham 𝑃𝐸𝑅 = EPS KESIMPULAN  Untuk dapat memilih investor yang aman, diperlukan satu analisis yang cermat, teliti, dan didukung dengan data yang akurat, teknik yang benae dalam analisis akan mengurangi risiko bagi investor dalam berinvestasi. Ada banyak teknik analisis yang dapat dipilih oleh investor atau calon investor, mulai dari yang paling sederhana sampai dengan analisis fundamental. Analisis ini sangat berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan, dengan analisis ini diharapkan calon investor akan mengetahui bagaimana operasional dari perusahaan yang nantinya menjadi milik investor, apakah sehat atau tidak, apakah cukup menguntungkan atau tidak dan sebagainya. Karena nilai suatu saham sangat dipengaruhi oleh kinerja dari perusahaan yang bersangkutan.