Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
Generasi Milenial memegang peranan kunci dalam membentuk masa depan demokrasi. Dengan kemajuan teknologi, akses mudah ke informasi, dan konektivitas global, milenial memiliki potensi untuk memperkuat demokrasi dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya. Mereka adalah generasi yang lebih terbuka terhadap inklusi, keragaman, dan penghargaan terhadap hak asasi manusia.Milenial telah memanfaatkan media sosial dan platform online untuk menggalang dukungan, memobilisasi aksi politik, dan memonitor tindakan pemerintah. Mereka juga memainkan peran penting dalam pemilihan umum, mendorong partisipasi pemilih yang lebih tinggi dan mengadvokasi isu-isu yang mereka anggap penting.Namun, milenial juga menghadapi tantangan yang tidak bisa diabaikan. Mereka sering disalahpahami sebagai generasi yang apatis atau terlalu fokus pada diri sendiri. Perbedaan pandangan politik di antara mereka dapat menciptakan polarisasi yang berpotensi merusak demokrasi. Oleh karena itu, pendidikan politik dan pemahaman tentang pentingnya demokrasi perlu ditingkatkan.Masa depan demokrasi sangat bergantung pada bagaimana generasi milenial menavigasi peran mereka. Dengan kesadaran politik yang lebih tinggi, kolaborasi lintas generasi, dan fokus pada nilai-nilai demokrasi yang mendasar, mereka dapat memperkuat demokrasi, memastikan akuntabilitas pemerintah, dan membangun masyarakat yang lebih inklusif. Ini adalah tugas bersama yang perlu diemban untuk mengarahkan demokrasi ke masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Abstrak. Teknologi digital telah mengubah bagaimana manusia melakukan interaksi pribadi dan sosialnya. Hampir semua aspek telah mengadaptasi teknologi digital. E-Banking, Online Transaction hingga Online Dating sebagai contohnya. Politik terutama Demokrasi tinggal menunggu waktunya. Bagi Indonesia, proses membangun Demokrasi Digital harus dilakukan lebih cepat, mengingat tahun 2020 diprediksi populasi generasi Millennial di Indonesia akan lebih banyak dibandingkan populasi Generasi X dan Boomers. Sementara itu para Millennial adalah generasi digital. Generasi Millennial melihat teknologi digital, khususnya mobile app, adalah bagian yang sangat penting dalam hidup mereka. Ada banyak kekhawatiran bahwa para Millennial tidak akan tertarik pada proses politik yang bertele-tele dan tidak ramah teknologi. Lalu apakah Millennial akan berpartisipasi politik aktif jika infrastruktur Politik di Indonesia tidak ramah bagi para Millennial atau tetap mempertahankan sistem pemilu manual yang konserfatif? Apa jadinya legitimasi politik di Indonesia pada tahun 2020 an keatas jika sebagian besar penduduknya, yaitu para Millennial tidak mau terlibat dalam proses demokrasinya karena prosesnya tidak lagi menarik untuk mereka?. Lalu sudah sampai manakah visi, rencana Indonesia dalam membangun Demokrasi Digital? Harus seperti apakah Demokrasi Digital dibangun di Indonesia? Platform Media Baru apa saja yang harus disiapkan untuk bisa membangun ekosistem Demokrasi Digital yang menarik partisipasi para Millennial?.
Abstrak. Teknologi digital telah mengubah bagaimana manusia melakukan interaksi pribadi dan sosialnya. Hampir semua aspek telah mengadaptasi teknologi digital. E-Banking, Online Transaction hingga Online Dating sebagai contohnya. Politik terutama Demokrasi tinggal menunggu waktunya. Bagi Indonesia, proses membangun Demokrasi Digital harus dilakukan lebih cepat, mengingat tahun 2020 diprediksi populasi generasi Millennial di Indonesia akan lebih banyak dibandingkan populasi Generasi X dan Boomers. Sementara itu para Millennial adalah generasi digital. Generasi Millennial melihat teknologi digital, khususnya mobile app, adalah bagian yang sangat penting dalam hidup mereka. Ada banyak kekhawatiran bahwa para Millennial tidak akan tertarik pada proses politik yang bertele-tele dan tidak ramah teknologi. Lalu apakah Millennial akan berpartisipasi politik aktif jika infrastruktur Politik di Indonesia tidak ramah bagi para Millennial atau tetap mempertahankan sistem pemilu manual yang konserfatif? Apa jadinya legitimasi politik di Indonesia pada tahun 2020 an keatas jika sebagian besar penduduknya, yaitu para Millennial tidak mau terlibat dalam proses demokrasinya karena prosesnya tidak lagi menarik untuk mereka?. Lalu sudah sampai manakah visi, rencana Indonesia dalam membangun Demokrasi Digital? Harus seperti apakah Demokrasi Digital dibangun di Indonesia? Platform Media Baru apa saja yang harus disiapkan untuk bisa membangun ekosistem Demokrasi Digital yang menarik partisipasi para Millennial?.
Tingkat Kesadaran Demokrasi Generasi Milenial: Meninjau Partisipasi Politik Masa Kini , 2023
Generasi milenial telah menjadi kelompok yang berpengaruh dalam politik saat ini. Mereka tumbuh dalam era teknologi informasi yang pesat dan berinteraksi dengan politik melalui media sosial. Artikel ini berfokus pada tingkat kesadaran demokrasi generasi milenial
Pemilu merupakan wujud dari sistem demokrasi dan pengejawantahan sila keempat Pancasila dan Pasal 1 ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Rakyat dapat memilih seseorang melalui partai politik dan non partai politik untuk menjadi wakilnya di lembaga Eksekutif dan Legislatif di tingkat nasional dan daerah yang dilakukan melalui pemilu. Pemilu telah dilaksanakan sejak tahun 1955 dan yang terakhir pada tahun 2019. Proses penyelenggaraan pemilu semakin berkembang, dimulai dari pertimbangan hukum, tahapan, peserta, kelembagaan, pelanggaran, dan pengaturan pelaksanaan. Pemilu merupakan jembatan untuk menghubungkan suara rakyat sebagai pemilik kedaulatan dalam memilih. Kualitas pemilu tergantung pada tinggi rendahnya tingkat partisipasi, karena dari partisipasi ini akan terlihat seberapa besar masyarakat menaruh harapan pada pemerintah khususnya generasi milenial dalam pesta demokrasi untuk pemilu serentak 2024 yang semakin dekat. Generasi milenial adalah bagian dari masyarakat yang berperan penting dalam membentuk masa depan bangsa. Generasi milenial dapat berpartisipasi dalam memberikan dukungan hak suaranya ataupun pengawasan partisipatif dalam pemilu serentak 2024. Sebagai contoh pada pemilu tahun 2019 lalu, dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 192.828.520, proporsi pemilih berusia 20 - 40 tahun adalah 86.250.948 orang atau 44,73%. Hal tersebut yang menjadi alasan kandidat dan partai politik berlomba-lomba merebut simpati suara milenial. Besarnya jumlah pemilih pemula pada pemilu 2024 diharapkan berbanding lurus dengan tumbuhnya kesadaran generasi milenial terhadap partisipasi aktif dalam pemilu. Sebab, keberhasilan penyelenggaraan pemilu akan bergantung pada kerja sama semua elemen masyarakat khususnya generasi milenial dalam pemilu. Dengan demikian, cita-cita penyelenggaraan pemilu yang kredibel dapat tercapai, yakni pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
Checi Arum Septiani, 2023
Kaum milenial mempunyai peran yang sangat penting dalam era demokrasi. Generasi kaum muda yang berperan besar dalam mengawal masa depan bangsa. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah merambah ke seluruh dimensi kehidupan manusia. Saat ini merupakan era digital dimana internet dan media sosial sangat akrab dalam kehidupan sehari-hari kita. Banyak peran yang bisa dilakukan kaum milenial dalam mengawal proses demokrasi. Diharapkan para kaum milenial mampu berpikir serta bertindak kritis dalam mensukseskan demokrasi digital di Indonesia ini.
TheJournalish: Social and Government, 2020
Abstrak: Evolusi perkembang internet dan munculnya media baru (Media Sosial) mempengaruhi banyak peristiwa politik, yang paling sering disoroti adalah terkait pengaruh penggunaan media sosial terhadap partisipasi politik. Namun sejauh ini literatur yang ada hanya menunjukan pengaruh langsung antara penggunaan media sosial dan partisipasi politik tanpa proses mekanisme psikologis yang terjadi. Selain itu, fenomena tagar di Indonesia juga kurang mendapat perhatian para ilmuwan padahal tagar sebagai bagian dari konsep viralitas memiliki kemampuan penyebaran informasi dalam skala besar dan cepat bahkan dalam beberapa kasus mempengaruhi gerakan sosial. Oleh karena itu, artikel ini berupaya untuk menguji pengaruh konten tagar #2019GantiPresiden terhadap partisipasi politik online dan offline (low/high) dengan menggunakan Model Partisipasi Politik Media Sosial (SMPPM). Adapun metode yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik pengumpulan data berdasarkan kuisioner dan teknik analisa r...
Pemilu merupakan wujud dari sistem demokrasi dan pengejawantahan sila keempat Pancasila dan Pasal 1 ayat 2 UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Rakyat dapat memilih seseorang melalui partai politik dan non partai politik untuk menjadi wakilnya di lembaga Eksekutif dan Legislatif di tingkat nasional dan daerah yang dilakukan melalui pemilu. Pemilu telah dilaksanakan sejak tahun 1955 dan yang terakhir pada tahun 2019. Proses penyelenggaraan pemilu semakin berkembang, dimulai dari pertimbangan hukum, tahapan, peserta, kelembagaan, pelanggaran, dan pengaturan pelaksanaan. Pemilu merupakan jembatan untuk menghubungkan suara rakyat sebagai pemilik kedaulatan dalam memilih. Kualitas pemilu tergantung pada tinggi rendahnya tingkat partisipasi, karena dari partisipasi ini akan terlihat seberapa besar masyarakat menaruh harapan pada pemerintah khususnya generasi milenial dalam pesta demokrasi untuk pemilu serentak 2024 yang semakin dekat. Generasi milenial adalah bagian dari masyarakat yang berperan penting dalam membentuk masa depan bangsa. Generasi milenial dapat berpartisipasi dalam memberikan dukungan hak suaranya ataupun pengawasan partisipatif dalam pemilu serentak 2024. Sebagai contoh pada pemilu tahun 2019 lalu, dari total Daftar Pemilih Tetap (DPT) sebanyak 192.828.520, proporsi pemilih berusia 20 - 40 tahun adalah 86.250.948 orang atau 44,73%. Hal tersebut yang menjadi alasan kandidat dan partai politik berlomba-lomba merebut simpati suara milenial. Besarnya jumlah pemilih pemula pada pemilu 2024 diharapkan berbanding lurus dengan tumbuhnya kesadaran generasi milenial terhadap partisipasi aktif dalam pemilu. Sebab, keberhasilan penyelenggaraan pemilu akan bergantung pada kerja sama semua elemen masyarakat khususnya generasi milenial dalam pemilu. Dengan demikian, cita-cita penyelenggaraan pemilu yang kredibel dapat tercapai, yakni pemilu yang langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.
General Election is one of implementation on democracy concept and also as a form of distribution of citizen’s vote to fulfillment the citizen’s rights. People in the country who have right to follow the election is all of citizen who have 17 years old and residence identification card. Citizen who have 17 years old is classified as milenial’s generation which just now following the election, so abstain’s numbers on milenial’s generation worried will be high as a consequence of lowe sosialization and sympaty to electoral. Technology’s development make the millenial’s generation quickly to pervade the report of electoral mechanism and electoral participant, so as relay for the development of a country, milenial’s political participation is so required to eforts to understand about the importance of election, so can reduce the abstain on milenial’s generation. Keywords : Political Participation, General Election, Abstain, and Millennial
Nia Setiawati , 2023
Generasi milenial adalah generasi yang unik dengan karakteristik tertentu, yang merupakan kelompok potensial dalam memberikan kontribusi terbaik bagi kemajuan bangsa. Generasi ini
MANUAL PRÁTICO PARA MANUTENÇÃO E RECUPERAÇÃO DE IMÓVEIS , 2006
CTM 2019, Reistance Magazine, 2019
Vjesnik za Arheologiju i Povijest Dalmatinsku
Genetic mechanisms of the influence of light and phototransduction on Drosophila melanogaster lifespan, 2018
Cicolani, Veronica, Lorre, Christine, Hurel, Arnaud, dir., Le printemps de l’archéologie préhistorique. Autour de Gabriel de Mortillet, 2024
O patrimônio em trânsito e processo: territórios, sujeitos e atuações na sociedade / Elis Regina Barbosa Angelo et al. (org.). Porto, Portugal : Editora Cravo, 2024
Pamukkale University Journal of Education, 2019
Journal of Cleaner Production, 2006
Dhaka University Journal of Science, 2018
Journal of Experimental Biology, 2022
Clinical Interventions in Aging, 2011
The American journal of orthopsychiatry, 1959
Annals of General Psychiatry, 2008
Third World Quarterly, 2017