Academia.eduAcademia.edu

Makalah Evaluasi Pembelajaran

Pendidikan merupakan kegiatan yang disengaja supaya menimbulkan suatu hasil sesuai keinginan yang telah ditetapkan. Dalam proses mengapai tujuan atau keinginan yang ingin dicapai dalam pendidikan tentunya tidak semua bisa terwujud dengan instan dan mudah. Di dalam berporses untuk mengapai tujuan pendidikan pasti ada banyak rintangan yang menghadang. Oleh sebab itu Evaluasi dalam pembelajaran sangat di perlukan supaya tujuan pendidikan tersebut dapat digapai dengan semaxsimal mungkin. Sebagai suatu proses pendidikan harus dievaluasi untuk mengetahui hasil yang dicapai dengan tujuan yang diingkan. Evaluasi merupakan substasi yang sanggat penting dan sanggat di butuhkan dalam dunia pendidikan. Evaluasi juga dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan pendidikan dalam sebuah lembaga ataupun negara. Dengan evaluasi pendidikan kemunduran ataupun kemajuan pendidikan dapat dianalisis melalui evaluasi. Dengan evaluasi pula kita juga dapat mengetahui titik lemah sebuah lembaga serta juga dapat mencari jalan keluar atau solusi yang di dapat dari evaluasi. Dalam dunia pendidikan, evaluasi menjadi hal sakral yang wajib dimiliki oleh setiap lemaga pendidikan. Dalam kesempatan ini kami sebagai pemakalah akan sedikit membahas mengenai evaluasi pembelajaran diantaranya adalah. Tujuan dilakukanya evaluasi pembelajaran, ragam evaluasi pembelajaran, teknik dalam evaluasi pembelajaran.

0 MAKALAH PEMAHAMAN TENTANG EVALUASI PEMBELAJARAN PGMI (Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran) Dosen Pembimbing: Ayok Arianto, M.Pd.I Disusun Oleh: Marwanto (16150240) Muh Shodiqul A (16150236) Riska Vianto (16150242) PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO 2017/2018 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan yang disengaja supaya menimbulkan suatu hasil sesuai keinginan yang telah ditetapkan. Dalam proses mengapai tujuan atau keinginan yang ingin dicapai dalam pendidikan tentunya tidak semua bisa terwujud dengan instan dan mudah. Di dalam berporses untuk mengapai tujuan pendidikan pasti ada banyak rintangan yang menghadang. Oleh sebab itu Evaluasi dalam pembelajaran sangat di perlukan supaya tujuan pendidikan tersebut dapat digapai dengan semaxsimal mungkin. Sebagai suatu proses pendidikan harus dievaluasi untuk mengetahui hasil yang dicapai dengan tujuan yang diingkan. Evaluasi merupakan substasi yang sanggat penting dan sanggat di butuhkan dalam dunia pendidikan. Evaluasi juga dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan pendidikan dalam sebuah lembaga ataupun negara. Dengan evaluasi pendidikan kemunduran ataupun kemajuan pendidikan dapat dianalisis melalui evaluasi. Dengan evaluasi pula kita juga dapat mengetahui titik lemah sebuah lembaga serta juga dapat mencari jalan keluar atau solusi yang di dapat dari evaluasi. Dalam dunia pendidikan, evaluasi menjadi hal sakral yang wajib dimiliki oleh setiap lemaga pendidikan. Dalam kesempatan ini kami sebagai pemakalah akan sedikit membahas mengenai evaluasi pembelajaran diantaranya adalah. Tujuan dilakukanya evaluasi pembelajaran, ragam evaluasi pembelajaran, teknik dalam evaluasi pembelajaran. 1 2 B. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Apa tujuan dilakukan evaluasi pembelajaran? 2. Apa fungsi evaluasi pembelajaran? 3. Apa saja ragam evaluasi pembelajaran? 4. Bagaimana teknik dalam evaluasi pembelajaran? C. Tujuan Dari rumusan masalah diatas dapat diambil manfaat sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui tujuan dilakukanya evaluasi pembelajaran 2. Untuk mengetahui fungsi evaluasi pembelajaran 3. Untuk mengetahui ragam evaluasi pembelajaran 4. Untuk mengetahui teknik dalam evaluasi pembelajaran 3 BAB II PEMBAHASAN A. Tujuan Evaluasi Pembelajaran Tujuan evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar (termasuk belajar mengajar pendidikan agama): untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi taraf perkembangan dan kemajuan yang diperoleh muri, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetepkan dalam kurikulum. Disamping itu agar guru dapat menilai daya guna pengalaman dan kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan sekaligus mempertimbangkan hasilnya serta metode mengajar dan sistem pengajaran yang dipergunakan apakah sudah sesuai dengan yang diharapkan dalam kurikulum. 1 Tujuan evaluasi adalah mengetahui kadar pemahaman anak didik terhadap materi pelajaran, melatih keberanian dan mengajak anak didik untuk mengingat kembali materi yang telah diberikan. Selain itu, program evaluasi bertujuan mengetahui siapa diantara anak didik yang cerdas dan yang lemah, sehingga yang lemah diberi perhatian khusus agar ia dapat mengejar kekurangannya, sehingga naik tingkat, kelas maupun tamat sekolah. Sasaran evaluasi tidak hannya bertujuan mengevaluasi anak didik saja, tetapi juga bertujuan mengevaluasi pendidik, sejauh mana ia bersungguh-sungguh dalam menjalankan tugasnya untuk mencapai tujuan pendidikan islam. 2 B. Fungsi Evaluasi Pembelajaran PAI. Sebagai salah satu komponen penting dalam pelaksanaan pendidikan Islam, evaluasi berfungsi sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sejauh mana efektifitas cara belajar dan mengajar yang telah dilakukan benar-benar tepat atau tidak, baik yang berkenaan dengan sikap pendidik/ guru maupun anak didik/murid. 2. Untuk mengetahui hasil prestasi belajar siswa guna menetapkan keputusan apakah bahan pelajaran perlu diulang atau dapat dilanjutkan. 1 Zuhairini dkk,Metodologi Penelitian Agama, (Solo: Ramadhani, 1993), hal. 147. 2 Choirul Anam, Metodologi Pendidikan Islam,(Jombang: Tebuireng, 2014), hal. 25. 3 4 3. Untuk mengetahui atau mengumpulkan informasi tentang taraf perkembangan dan kemajuan yang diperoleh murid dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam kurikulum pendidikan Islam. 4. Sebagai bahan laporan bagi orang tua murid tentang hasil belajar siswa. Laporan ini dapat berbentuk buku raport, piagam, sertifikat, ijazah dll. 5. Untuk membandingkan hasil pembelajaran yang diperoleh sebelumnya dengan pembelajaran yang dilakukan sesudah itu, guna meningkatkan pendidikan.3 Prof. Dr. S. Nasution menyatakan, bahwa fungsi evaluasi pendidikan sebagai berikut: a) Mengetahui kesanggupan anak, sehingga anak itu dapat dibantu memilih jurusan, sekolah atau jabatan yang sesuai dengan bakatnya. b) Mengetahui hingga manakah anak itu mencapai tujuan pelajaran dan pendidikan. c) Menunjukkan kekurangan dan kelemahan murid-murid sehingga mereka dapat diberi bantuan yang khusus untuk mengatasi kekurangan itu. Murid-murid memandang tes juga sebagai usaha guru untuk membantu mereka. d) Menunjukkan kelemahan metode mengajar yang digunakan oleh guru. Kekurangan murid sering bersumber pada cara-cara mengajar yang buruk. Setiap tes atau ulanagan merupaan alat penilaian hasil karya murid dan guru. Hasil 7 khnulangan yang buruk jangan hanya dicari pada murid, akan tetapi juga pada guru sendiri. e) Memberi petunjuk yang lebih jelas tentang tujuan pelajaran yang hendak dicapai. Ulangan atau tes memberi petunjuk kepada anak tentang apa dan bagaimana anak harus belajar. Ada hubungan antar sifat ujian dan teknik belajar. 3 Arief, Armai,Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002), hal. 58. 5 f) Memberi dorongan kepada murid-murid untuk belajar dengan giat, anak akan bergiat belajar apabila diketahuinya bahwa tes atau ulangan akan diadakan. Dari ungkapan tersebut dapat disimpulkanbahwa fungsi evaluasi hasil belajar dalam proses belajar mengajar pendidikan agama untuk: a) Penentuan kelemahan dan atau kekuatan serta kesanggupan murid dalam memiliki/menguasai materi pendidikan pengajaran agama yang telah diterima dalam proses belajar mengajar. b) Penentuan komponen-komponen/unsur-unsur (tujuan, materi, alat dan metode dan sebagainya), yang perlu ditinjau dan direvisi/diperbaiki c) Penentuan kelemahan/kekuatan guru dalam melaksanakan program belajar-mengajar d) Membimbing pertumbuhan dan perkembangan murid baik secara perorangan maupun kelompok. 4 C. Jenis dan Ragam Evaluasi Pembelajaran Sebelum berbicara lebih jauh mengenai bagaimana mengevaluasi, sebelumnyaperlu diketahui tentang ragam evaluasi pembelajaran. Ada beberapa ragam yang dapatdigunakan untuk memperoleh informasi mengenai hasil belajar siswa. Pemilihan ragam evaluasi harus disesuaikan dengan tujuan evaluasi, waktu yang tersedia, tugasyang dilakukan siswa, dan materi yang telah diajarkan. Secara umum ragam evaluasidapat dibedakanmenjadi teknik tes dan teknik non-tes. 1. Tes tulis Tes merupakan himpunan pertanyaan yang harus dijawab, harus ditanggapi, atau tugas yang harus dilaksanakan oleh orang yang dites. Tes digunakan untuk mengukur sejauh mana seorang siswa telah menguasai pelajaran yang disampaikan terutama meliputi aspek pengetahuan dan keterampilan. 5 4 Zuhairini dkk, Metodologi Pendidikan Agama, (Solo: Ramadhani, 1993), Hal. 149. 5 Asep Jihad and Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran (Bantul: Multi Pressindo, 2013), hal. 67. 6 Teknik evaluasi melalui tes meliputi tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan.Tes tertulis menghendaki siswa memberikan jawaban secara tertulis. Jenis tes tertulisdibedakan menjadi tes objektif (misalnya bentuk benar salah, pilihan ganda,menjodohkan, isian, dan jawaban singkat) dan tes uraian (meliputi uraian objektif danuraian nonobjektif). Tes lisan dilakukan dengan melakukan tanya jawab langsungdengan siswa. Tes perbuatan adalah tes yang penyampaiannya dilakukan tertulis atau lisan dan pelaksanaan tugasnya dinyatakan dalam perbuatan ataupenampilan. Untuk menilai tes perbuatan biasanya digunakan format pengamatan. 2. Non-Tes Teknik evaluasi non-tes dilakukan melalui pengamatan (observasi), penugasan, portofolio, dan wawancara). 6Teknik Observasi dilakukan oleh guru untukmendapatkan informasi tentang siswa dengan mengamati tingkah laku,penampilan/kinerja, dan kemampuannya selama kegiatan observasi berlangsung. Observasi dapat ditujukan kepada siswa secara berkelompok atau secara individu.Observasi memerlukan format pengamatan yang telah dipersiapkan sebelumnya.Penugasan dilakukan dengan memberikan tugas kepada siswa untuk menunjukkankemampuannya dalam mengintegrasikan seluruh pengetahuan yang diperoleh.Portofolio dilakukan dengan mengumpulkan semua hasil kerja dan tugas siswa yangdiberi komentar guru untuk melihat tingkat kemajuan siswa. Wawancara hampir samadengan tes lisan, tetapi dalam wawancara guru bertujuan untuk mengungkapkan lebih lanjut mengenai hal-hal yang dirasa kurang jelas. Wawancara juga dapat dilakukanuntuk mengetahui kesulitan siswa tanpa berniat untuk menilainya. 6 “Pengembangan Evaluasi Pembelajaran,” 2006, hal.6. 7 D. Teknik dalam Evaluasi Pembelajaran Dalam Kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Teknik diartikan sebagai sebuah model atau sistem mengerjakan sesuatu. Akan tetapi, teknik dapat juga diartikan sebagai “alat”. Jadi dalam istilah teknik evaluasi pembelajaran terkadung arti alat-alat (yang digunakan dalam melakukan) evaluasi belajar. Teknik evaluasi lebih tepatnya adalah cara yang dilakukan dalam mengevaluasi hasil belajar. Sedangkan yang dimaksud evaluasi hasil belajar adalah cara yang digunakan oleh guru dalam mengevaluasi proses hasil belajar mengajar. Terdapat dua alat evaluasi, yakni teknik tes dan notes. Dengan teknik tes, maka evaluasi hasil belajar itu dilakukan dengan jalan menguji peserta didik. Sebaliknya, dengan teknik nontes maka evaluasi hasil belajar dilakukan tanpa menguji peserta didik.7 1. Teknik Tes Tes merupakan suatu cara untuk mengadakan penilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harus dikerjakan oleh anak atau sekelompok anak sehingga menghasilkan suatu nilai tentang tingkah laku atau prestasi anak tersebut, yang nilai tersebut dapat dijadikan sebagai perbandingan atau tolak ukur terhadap nilai peserta didik lainya atau dengan standar yang di tetapkan.8 Selain makna diatas tes juga dimaknai sebagai salah satu cara menaksir besarnya tingkat kemampuan manusia secara tidak langsung, yaitu melalui respin seseorang terhadap sejumlah stimulus atau pertanyaan.” Oleh karena itu, agar diperoleh informasi yang akurat dibutuhkan tes yang handal. Maksud dari tes hadal adalah tes yang berkualitas dan tes yang memiliki standar ukuran layak sebagai bahan tes atau tidak. Sedangkan makna dari teknik tes sendiri adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-data atau 7 Arikunto, Suharsimi.2005.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara hal 17 Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional hal 56 8 8 keterangan-keterangan yang di inginkan seseorang dengan cara yang boleh dikatakan cepat dan tepat”. 9 Berdasarkan paparan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tes merupakan cara, prosedur, atau alat yang sistematis dan objektif untuk mengevaluasi tingkah laku (kognitif, efektif, dan psikomotor) siswa atau sekelompok siswa berdasarkan nilai standar yang telah ditetapkan. Dalam kaitan dengan rumusan tersebut, sebagai alat evaluasi hasil belajar tes minimal mempuCnyai dua fungsi, yaitu: a. Untuk mengukur tingkat penguasaan terhadap seperangkat materi atau tingkat pencapaian terhadap seperangkat tujuan tertentu; dan b. Untuk menentukan kedudukan atau peringkat siswa dalam kelompok, tentang penguasaan materi atau pencapaian tujuan pembelajaran tertentu. Fungi pertama adalah menitik beratkan untuk mengukur keberhasilan program pembelajaran, sedang fungsi kedua menitik beratkan untuk mengukur keberhasilan belajar masingmasing individu peserta tes. Menurut Sudjana,tes hasil belajar dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut. a. Tes Lisan (Oral Test) Tes lisan merupakan suatu bentuk tes yang menentukan jawaban dari peserta didik dalam bentuk bahasa lisan. Peserta didik akan mengucapkan jawaban dengan kata-katanya sendiri sesua dengan pertanyaan yang di ajukan oleh pengajar. Tes lisan dapat digunakan untuk mengetahui taraf peserta didik untuk masalah yang berkaitan dengan kognitif, yaitu pengetahuan dan pemahaman, Tes lisan dapat berupa individual dan kelompok. 9 Arikunto, Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta hal 17 9 b. Tes Tertulis (Written Tes) Tes tertulis merupakan suatu tes yang menuntut siswa memberikan jawaban secara tertulis. Tes tertulis dapat dibedakan menjadi tes esai atau uraian dan tes objektif. 1). Tes uraian Tes uraian ialah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan, dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan mengunakan kata dan bahasa sendiri. Manfaat atau keunggulan tes uraian, dianataranya adalah: a). Dapat mengukur proses mental yang tinggi atau aspek kognitif tinggi b). Dapat mengembangkan kemampuan berbahasa, dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah bahasa c). Dapat melatih kemampuan berfikir teratur atau penalaran, yakni berpikir logis, analitis, dan sistematis Sedangkan kekuranganya diantaranya adalah: a). Sample tes sangat terbatas, karena tidak dapat menguji semua bahan yang telah diberikan, seperti pada tes objektif yang dapat menanyakan banyak hal melalui sejumlah pertanyaan b). Sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan, dalam membuat pertanyaan, maupun dalam memeriksanya c). Tes ini biasanya kurang reliabel, mengungkap aspek yang terbatas, pemeriksaanya memerlukan waktu yang lama sehingga tidak praktis bagi kelas yang jumlah siswanya relatif bamyak. 2). Tes Objektif 10 Tes objektif adalah tes tertulis yang menuntut siswa memilih jawaban yang telah disediakan atau memberikan jawaban singkat. Tes ini digunakan untuk mengukur penguasaan siswa pada tingkatan batas tertentu. Ruang lingkupnya cenderung luas. Tes ini terdiri atas beberapa bentuk soal, antara lain meliputi (a) jawaban singkat, (b) benar-salah, (c) menjodohkan, dan (d) pilihan ganda. 10 c. Tes Tindakan atau Perbuatan (Performance Test) Tes perbuatan adalah bentuk tes yang menuntut jawaban siswa dalam bentuk perilaku, tindakan, atau perbuatan. Peserta didik bertindak sesuai dengan apa yang diperintahkan dan ditanyakan. Misalnya, "Siswa dihadapkan dengan peristiwa untuk menolong atau membersihkan lingkungan”. d. Tes Wawancara Wawancara suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali. Wawancara dibagi dibedakan atas duakategori, yaitu pertama, wawancara berstruktur, yaitu wewancara yang dilakukan dengan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan lebih awal sebelum menanyakannya kepada siswa. Kedua, wawancara bebas (tak berstruktur), yaitu wawancara yang dilakukan tanpa mempersiapkan pertanyaan lebih awal, namun pewawancara bebas dan secara langsung bertanya kepada siswa terkait materi tertentu. 10 Sudjana, Nana.2005.Penelitian Proses Hasil Belajar Mengajar.Bandung:Remaja Rosdakarya 11 e. Tes Kuesioner Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa kategori. 11 Dari segi yang memberikan jawaban, kuesioner dibagi menjadi kuesioner langsung dan kuesioner tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner yang dijawab langsung oleh orang yang diminta jawabannya. Sedangkan kuesioner tidak langsung dijawab oleh secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab seperti contoh, apabila yang hendak dimintai jawaban adalah seseorang yang buta huruf maka dapat dibantu oleh anak, tetangga atau anggota keluarganya. 11 Dalam KBBI Kuesioner adalah lat riset atau survei yg terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dr kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos; daftar pertanyaan 12 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Evaluasi merupakan pengukuran ketercapaian program pendidikan, perencanaan suatu program substansi pendidikan, termasuk kurikulum dan pelaksaaanya, pengadaan dan peningkatan kemampuan guru, pengelolaan pendidikan, dan reformasi pedidikan secara keseluruhan. Sekolahan harus menentukan batas-batas kesanggupan penyesuaian pada tuntutan-tuntutan kehidupan waktu sekarang dan yang akan datang, yang dapat dicapai siswa sebagai hasil pengalaman-pengalaman belajarnya. Teknik-teknik dalam evaluasi hasil belajar penting untuk melihat hasil-hasil yang diperoleh dari penyelenggaraannya supaya bernilai praktis dalam usaha pembangunan pendidikan modern di atas puing-puing yang lama. Dan setiap jenis atau bentuk butir soal mempunyai cara penilaian atau scoring-nya masing-masing. 12 13 DAFTAR PUSTAKA Anam Choirul, Metodologi Pendidikan Islam,(Jombang: Tebuireng, 2014) Arief, Armai,Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Press, 2002) Arikunto, Suharsimi.2005.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara Arikunto, Suharsimi.2006.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Jihad Asep and Haris Abdul, Evaluasi Pembelajaran (Bantul: Multi Pressindo, 2013) Kamus Besar Bahasa Indonesia Offline Versi 1.3 Nurkancana, Wayan dan Sunartana. 1992. Evaluasi Hasil Belajar. Surabaya: Usaha Nasional Pengembangan Evaluasi Pembelajaran,” 2006 Praktik.Jakarta: Rineka Cipta hal 17 Rohmah Nur “Makalah Evaluasi Pendidikan” Diakses Pada Tgl 1 Nov 2018 Pukul 09:30 (http://mutiaraazura.blogspot.com/2016/10/tujuan-fungsi- ragam-dan-teknik-evaluasi.html) Zebua Ganda R M “Evaluasi Pembelajaran SD/MI” Diakses Padat Tgl 05 Nov 2018 Pukul 21:30 (http://pecintamakalah.blogspot.com/2017/02/evaluasipembalajaran-sdmi.html) Zuhairini dkk,Metodologi Penelitian Agama, (Solo: Ramadhani, 1993