Laporan Akhir Semester
PRAKTIKUM PENGALAMAN LAPANGAN
Nama
: Tirta Rahayu Ningsih
NIM
: 143800028
Lembaga : Dompet Dhuafa Banten
Dosen Pembimbing : M.syafar, SE. M.Kesos
Pamong Institusi/Lembaga : Mokhlas Pidono S.pd
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA HASANUDIN BANTEN
2018
A. Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum pengalaman lapangan (PPL) ini adalah agar mahasiswa jurusan
Pengembangan Masyarakat Islam mampu menerapkan teori-teori,metodologi,nilai-nilai,dan
etika pekerjaan sosial yang telah dipelajari dalam kehidupan nyata,terutama untuk melakukan
intervensi (perubahan berencana) terhadap organisasi dan komunitas. Perubahan terencana
tersebut dapat berupa program yang bersifat preventif,rehabilitatif,kuratif,dan developmental
pada tingkat mezzo (komunitas dan organisasi) dan macro (kebijakan di tingkat daerah dan
nasional).
Selain
itu,dengan
adanya
praktikum
ini
diharapkan
mahasiswa
jurusan
pengembangan masyarakat islam dapat:
1. Mahasiswa
mampu
menggunakan
keterampilan
sosial
dasar
seperti
menjalin
relasi,empati,arsetif,negosiasi,mendengar aktif,observasi,wawancara dan lain-lain.
2. Mahasiswa dapat membina relasi yang baik dengan lembaga.
3. Mahasiswa mampu memahami dan menguraikan profil lembaga
4. Mahasiswa mampu membangun relasi yang baik dengan komunitas/organisasi yang menjadi
sasaran dalam perubahan berencana (intervensi)
5. Mahasiswa
mampu
mengidentifikasikan
kebutuhan
atau
masalah
yang
dihadapi
komunitas/organisasi yang menjadi sasaran dalam perubahan berencana.
6. Mahasiswa mampu menganalisis dan menetapkan prioritas kebutuhan/masalah yang dihadapi
oleh komunitas yang menjadi sasaran dalam perubahan berencana.
7. Mahasiswa mampu menyusun kegiatan rencana aksi bersama komunitas/organisasi dalam
mengembangkan suatu perubahan berencana.
B. Tujuan Penulisan Laporan
Adapun tujuan dari penulisan laporan hasil praktikum di Dompet Dhuafa Banten yang
ingin penulis capai adalah :
1. Untuk mengetahui kegiatan praktikum penulis selama melaksanakan praktikum di
lembaga Dompet Dhuafa Banten.
2. Untuk mengetahui perkembangan dan hambatan-hambatan yang dihadapi penulis
selama melaksanakan praktikum di Dompet Dhuafa Banten.
3. Merupakan salah satu komponen penilaian dalam kegiatan praktikum.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan potensi kepada
kita sebagai manusia yang sempurna, sehingga dengan potensi itu kita dapat menjalankan fungsi
kita sebagai khalifah di muka bumi dan menjalankan tujuan kita sebagai manusia yaitu beribadah
kepada Allah SWT. Shalawat serta salam selalu kita curahkan kepada Rasulullah SAW serta
keluarga, sahabat, serta seluruh umat Rasulullah saw.
pada praktik magang kali ini penulis diberikan kesempatan untuk melaksanakan praktikum
pengalaman lapangan (PPL) di Dompet Dhuafa Banten,adapun Penulisan Laporan PPL ini
merupakan salah satu syarat menyelesaikan studi untuk mencapai Gelar Sarjana Satu (S1) di
Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanudin Banten.
Banyak sekali tantangan yang dihadapi penulis mulai dari proses persiapan pengajuan
tempat PPL dan saat melaksanakan PPL di dompet dhuafa Banten selama kurang lebih dua bulan
banyak sekali pelajaran yang penulis dapatkan, termasuk saat menyusun penulisan laporan akhir
praktikum ini, tetapi tantangan dan pembelajaran yang penulis dapat tersebut menjadi mudah dan
menyenangkan saat penulis melakukan pekerjaan yang sesuai dengan passion dan saat penulis
bekerja dengan orang-orang yang selalu memberikan penulis semangat untuk menjadi manusia
yang selalu menebar kebermanfaatan bagi yang lain. Oleh sebab itu, pada kesempatan kali ini
penulis ingin mengucapkan terima kasih untuk pihak-pihak yang membantu penulis selama
praktikum pengalaman lapangan berlangsung,kepada yang terhormat dan yang penulis
banggakan :
1. Bapak Abdurahman Usman, selaku pimpinan cabang Dompet Dhuafa Banten yang telah
menerima penulis dalam melaksanakan praktikum lapangan di Dompet Dhuafa Banten,Pak
Zamak,Om Iwan,Mas Sofik,Mas Bagus,Ka Oka,dan Teh Hana yang telah membimbing dan
mengajarkan penulis banyak hal selama melaksanakan praktikum di Dompet Dhuafa Banten.
2. Bapak Mokhlas Pidono, selaku suvervisor penulis selama melaksanakan praktikum lapangan yang
telah membimbing,mengajarkan dan memberi masukan kepada penulis selama melaksanakan
praktikum lapangan di Divisi Program Dompet Dhuafa Banten.
3.
Bapak Muhamad Syafar, SE. M.Kesos, selaku dosen jurusan Pengembangan Masyarakat Islam
dan pembimbing praktikum yang telah membimbing penulis dalam pemilihan tempat praktikum,
sekaligus selaku pembimbing laporan praktikum penulis yang telah membantu dalam memberikan
masukan untuk penyelesaian laporan praktikum pengalaman lapangan (PPL) ini.
4.
Teman seperjuangan praktikum yaitu Rika Sartika yang saling mendukung dan membantu dalam
menyelesaikan proses praktikum pengalaman lapangan (PPL) di Dompet Dhuafa Banten.
5. Dan teruntuk, Masyarakat komunitas Nelayan kerang hijau,koperasi ISM Sinar Abadi,kepala desa
Margaluyu dan ibu-ibu di bantaran BTN cengkok yang telah membantu penulis dalam
pengumpulan informasi selama praktikum,penulis mengucapkan banyak terimakasih.
Serang, 20 Desember 2017
Tirta Rahayu Ningsih
NIM : 143800028
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
A. Tujuan Praktikum
i
B. Tujuan Penulisan Laporan
ii
C. Ucapan Terimakasih
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Praktikum
1
1.2 Waktu dan Tempat Praktikum
1
BAB II GAMBARAN UMUM LEMBAGA
2.1 Profil Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Banten
2
2.2 Program-program Dompet Dhuafa Banten
6
BAB III TAHAPAN KEGIATAN PRAKTIKUM
3.1 Deskripsi Kegiatan Praktikum
11
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan
17
4.2 Saran
18
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
Praktikum pengalaman lapangan (PPL) pada dasarnya merupakan sebuah proses belajar yang
harus dilakukan oleh mahasiswa jurusan pengembangan masyarakat islam agar dapat menerapkan teoriteori dan ilmu pengembangan masyarakat islam dan kesejahteraan sosial (pengetahuan,metode,nilai dan
etika) serta mengembangkan sikap dan keterampilan dalam melakukan suatu intervensi (perubahan
berencana) didalam kehidupan nyata (institusi/lembaga) dengan bimbingan seorang dosen pembimbing
dan pamong.
Tempat pelaksanaan praktikum pengalaman lapangan (PPL) yang dipilih adalah lembaga amil
zakat (LAZ) Dompet Dhuafa Banten,proses pemilihan lembaga tempat praktikum tersebut dipilih atas dasar
ketertarikan penulis untuk belajar dan memahami lebih jauh tentang bagaimana lembaga amil zakat
tersebut menghimpun dan menyalurkan dana zakat,infaq,shadaqah dan waqaf (ZISWAF) untuk program
kegiatan yang bersifat produktif memandirikan penerima dana zakat (mustahik). Pemilihan tempat
praktikum dipilih oleh penulis sendiri karna penulis ingin melihat dan belajar langsung bagaimana lembaga
tersebut menyusun program pemberdayaan masyarakat dengan teori-teori yang penulis pelajari selama
dikelas.
Proses pengajuan tempat praktikum dilakukan dengan mengirim surat permohonan izin pada HRD
lembaga amil zakat Dompet Dhuafa Banten dan memberikan penjelasan singkat alasan penulis memilih
lembaga tersebut sebagai tempat praktikum. Seminggu setelah pengiriman surat permohonan izin,penulis
diterima untuk melaksanakan praktikum di Dompet Dhuafa Banten selama dua bulan dimulai sejak tanggal
01 oktober s/d 01 desember 2017,dibawah divisi program Dompet Dhuafa Banten dengan dibimbing oleh
suvervisor penulis selama pelaksanaan praktikum di Dompet Dhuafa Banten yaitu Bapak Mokhlas Pidono
selaku ketua divisi program.
Pemilihan suvervisor selama praktikum sendiri didasarkan pada apa yang penulis ingin pelajari
secara mendalam selama praktikum di Dompet Dhuafa Banten,dengan ditempatkannya penulis dibawah
divisi program oleh Bapak Mokhlas Pidono,penulis sangat senang karna bisa langsung mencermati dan
menganalisis serta terlibat dalam program-program yang sedang dijalankan Dompet Dhuafa Banten.
BAB II
GAMBARAN UMUM LEMBAGA
2.1 Sejarah Berdirinya Dompet Dhuafa
Dompet Dhuafa Republika merupakan lembaga nirlaba milik masyarakat yang berkhidmat
mengangkat harkat sosial kemanusiaan kaum dhuafa dari dana Zakat, Infaq, Shadaqah, Wakaf dan lainlain yang yang bersumber dari perorangan, keluarga, kelompok, perusahaan, serta pemerintahan.
Kelahirannya berawal dari empat kolektif komunitas jurnalis yang banyak berinteraksi dengan masyarakat
miskin sekaligus sering bertemu dengan golongan orang-orang kaya. Dengan melihat kondisi masyarakat
miskin yang sangat memprihatinkan, digagaslah manajemen galang kebersamaan dengan siapa saja yang
peduli dengan nasib para kaum dhuafa. Gagasan tersebut dipelopori oleh empat wartawan koran
Republika yaitu Parni Hadi, Haidar Bagir, S. Sinansari Ecip, dan Eri Sudewo berpadu sebagai dewan
pendiri lembaga independen Dompet Dhuafa Republika.
Pada bulan April tahun 1993, koran Republika menyelenggarakan promosi untuk surat kabar yang
baru terbit tiga bulan di Stadion Kridosono Yogyakarta. Di samping sales promotion untuk menarik
pelanggan, acara di stadion itu juga dimaksudkan untuk menarik minat masyarakat yogyakarta untuk
membeli sebagian saham koran umum harian Republika. Dalam acara promosi tersebut hadir pimpinan
umum Republika yaitu Parni Hadi, Dai Sejuta Ummat yaitu alm. Zainuddin MZ serta Raja Dangdut yaitu H.
Rhoma Irama serta awak pemasaran. Acara tersebut dikemas dalam bentuk dakwah serta entertainment.
Setelah acara tersebut selesai, rombongan dari Jakarta di ajak makan di restoran bambu kuning,
bergabunglah dalam perbincangan ketika makan siang tersebut yaitu Corps Dakwah Pedesaan (CDP) di
bawah binaan Ustadz Sanusi dan binaan penggiat dakwah di daerah miskin Gunung Kidul yaitu alm.Bapak
Jalal Mukhsin. Dalam perbincangan tersebut, temen-temen dari CDP melaporkan kegiatan mereka yaitu
sebagai pengajar Ilmu Pengetahuan Umum, Ilmu Pengetahuan Agama serta melakukan program
pemberdayaan masyarakat. Kemudian Parni hadi seorang pimpinan koran Repulika bertanya berapa gaji
CDP, dijawab “masing-masing menerima gaji enam ribu rupiah per bulan”. Dari jawaban tersebut Parni
hadi tercengang dan bertanya dari mana sumber dana tersebut dan dijawab bahwa gaji tersebut berasal
dari iuran mahasiswa yang disisihkan dari uang saku yang diberikan oleh orang tuanya. Mendengarkan
cerita dari temen-temen CDP tersebut, Parni hadi merasa tercekik karena uang enam ribu itu sangat kecil
untuk penghidup tiap bulan apa lagi di hidup di Jakarta mungkin hanya cukup untuk kebutuhan
sehari, kemudian Parni Hadi berjanji akan membuat sesuatu untuk membantu temen-temen di daerah
Gunung Kidul dan Ustadz Zainuddin MZ pun akan membantu penggalangan dana.
Peristiwa itu lah yang menjadi menjadi inspirasi lahirnya Dompet Dhuafa Republika. Dari
penggalangan dana internal kemudian mengajak masyarakat untuk menyisihkan sebagian kecil
pendapatannya. Pada 2 Juli 1993, sebuah rubrik di halaman muka harian umum Republika dengan tajuk
“Dompet Dhuafa” pun dibuka. Rubrik tersebuk berisi ajakan untuk turut membantu pada gerakan peduli
yang diinisasi Harian Umum Republika. Tanggal ini kemudian dijadikan sebagai hari jadi Dompet Dhuafa
Republika. Rubrik Dompet Dhuafa saat itu mendapatkan respon yang luar biasa dari masyarakat yang
ditandai dengan kemajuan yang signifikan pengumpulan dana masyarakat. (Khoirrinnisa Arifin : 2012)
Pada tanggal 4 September 1994, Dompet Dhuafa Republika pun resmi secara formal didirikan oleh
Parni Hadi, Haidar Bagir, Sinansari Ecip dan Erie Sudewo. Sejak saat itu, Erie Saudewo ditunjuk untuk
mengawal Yayasan Dompet Dhuafa dalam mengumpulkan serta menyalurkan dan ZISWAF (Zakat, Infaq,
Shadaqah dan Wakaf), Erie memulai penggalangan dana bagi masyarakat Gunung Kidul dengan
mengumpulkan sumbangan dari karyawan Republika. Masing-masing karyawan dihimbau untuk
menyerahkan 2,5 % dari penghasilannya setiap bulan dimana gaji para karyawan Republika di potong 2,5
% setiap bulannya karena merupakan kewajiban mereka sebagai umat Islam, namun penggalangan dana
dari karyawan tersebut belum juga memenuhi untuk membantu korban bencana Gunung Kidul. Selain
untuk bencana Penyaluran dana zakat tersebut dalam berbagai bentuk program kemanusiaan diantaranya
kebutuhan kedaruratan, bantuan ekonomi, kesehatan dan bantuan bencana.
Pada 10 Oktober 2011, Dompet Dhuafa Republika dikukuhkan untuk pertama kalinya oleh
pemerintah sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional oleh Departemen Agama RI. Pembentukan yayasan
dilakukan di hadapan notaris H. Abu Yusuf SH. Tanggal 14 September 1994, diumumkan dalam berita
negara RI No. 163/ A.YAY.HKM/1996/PNJAKSEL. Berdasarkan Undang-Undang RI Nomor 38 tahun 1999
tentang pengelolaan zakat, Dompet Dhuafa merupakan institusi zakat yang dibentuk oleh masyarakat.
Tanggal 8 Oktober 2001, Menteri Agama Republika membuat Surat Keputusan Nomor 439 tahun 2001
tentang Pengukuhan Dompet Dhuafa Republika sebagai Lembaga Amil Zakat tingkat Nasional.
Dalam enam tahun Dompet Dhuafa telah menyalurkan Rp 16 milliar untuk membiayaid kegiatan
serta program pengembangan 25 persen dari seluruh anggaran serta pengembangan ekonomi 50 persen.
Oleh karena itu, lokasi proyek pun tidak terbatas pada lokal tetapi juga meluas di seluruh Indonesia dengan
konsekuensi penerima jumlah manfaat dan masyarakat miskin yang harus diberdayakan juga semakin
banyak. Jika di tahun 1993 Dompet Dhuafa mengumpulkan dana kurang dari Rp 100 juta maka pada tahun
1998 meningkat lebih kali 30 lipat yaitu sebesar Rp 3 milliar, kemudian tahun 2002 pun meningkat menjadi
Rp 21, 7 milliar.
Luasnya program yang harus ditangani di satu sisi namun pada tahun 1997 terjadi krisis ekonomi
yang menyebabkan erie dan tim Yayasan Dompet Dhuafa untuk bekerja ekstra dan lebih kreatif untuk tetap
bisa mengembangkan dan mendanai program-program pengembangan ekonomi, kesehatan, pendidikan
dll. Karena itu, strategi penggalangan dana lebih baik menjadi salah satu tuntutan bagi Dompet Dhuafa
untuk lebih survive agar dapat bersaing dengan lembaga penggalang dana lainnya. Pada tahun 1998, erie
mengubah divisi penggalangan dana menjadi divisi pemasaran yang ditugasi melakukan penggalangan
dana sekaligus promosi program. Tujuannya agar lebih aktif merangkul penyumbang dan mengurusnya
dengan cara yang lebih sistematis. “Cara ini akan menajadi Dompet Dhuafa dengan organisasi
pengalangan dana yang serupa dengan Dompet Dhuafa yang mengumpulkan ZIS secara tradisional dan
pasif, selain menyusun strategi penggalangan dana lebih terencana, Dompet Dhuafa juga merancang
panduan internal mekanisme kerja serta insentif kepada bagian penjualan sehingga penggalang dana
bekerja secara profesional.”
Erie percaya meskipun sumbangan sukarela telah menjadi budaya agama, tetapi hal terseut harus
dimotivasi lewat pendekatan yang sistematis. Komunikasi dan kampanye menjadi salah satu perangkat
Dompet Dhuafa, selain itu juga DD melakukan berbagai pendekatan yang profesional kepada para donatur
agar tetap loyal untuk mengamanahkan zakatnya di Dompet Dhuafa yaitu dengan cara pendekatan pribadi.
Untuk penggalangan dana tersebut, Erie merekrut dan mempromosikan lima staf untuk penggalangan
dana agar bekerja lebih efektif dan efisien, pemilihan tersebut dilakukan dengan seleksi yang sangat ketat
yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa dimana penggalang dana tersebut harus berpendidikan pemasaran
dan mereka diseleksi dengan pelatihan penggalan dana, kemudian ke lima orang yangdipilih tersebut
merupakan peserta terbaik dalam pelatihan. Sebelum mereka terjun untuk melakukaan penggalangan
dana, mereka diperkenalkan mengenai yayasan Dompet Dhuafa, produk yang ada di lembaga serta
strategi penggalangan dana sesuai dengan kehumasan.
Kunci sukses DD dalam strategi pemasaran adalah perkiraan pengeluaran dan pendapatan yang
cermat. Pada awal tahun pembukuan, manajemen merancang perkiraan pendapatan berdasarkan
pendapatan yang diperoleh tahun lalu. Mereka menelusuri berbasis data untuk sebelum menyusun
kecenderungan untuk tahun berikutnya seperti kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi dll. Manajer divisi
Pemasaran bertanggung jawab dalam menyusun target tahunan dan diterjemahkan dalam angka bulanan.
Mulai awal tahun 2000, divisi pemasaran ditingkatkan statusnya menjadi Direktorat Penghimpun
yang dipimpin oleh satu direktur. Direktorat ini membawahi divisi pemasaran perusahaan serta divisi
pemasaran ritel yang masing-masing diketuai oleh seorang manager. Perubahan ini berkaitan dengan
restrukturisasi Dompet Dhuafa terghadap struktur organisasinya. Dengan struktur baru ini, setiap divisi
akan lebih fokus dan maksimal. Divisi penggalangan perusahan mengurusi pengalangan dana dan
kerjasama kepada perusahaan-perusahaan sedangkan divisi penggalangan dana ritel mengurusi
pemasukan dari individu dan keluarga.
Pada tahun 2003, Dompet Dhuafa mengembangkan organisasinya menjadi Jejaring Multi Koridor
(JMK). JMK merupakan struktur organisasi sejenis konsorsium dimana masing-masing lembaga atau divisi
diberikan kesempatan yang luas untuk mandiri dan mengembangkan lembaga sesuai dengan aktivitas
utamanya. Struktur ini dibentuk agar lembaga, unit usaha dan divisi tidak menjadi beban Dompet Dhuafa
tetapi mereka menjadi lembaga yang mandiri. Konsep tersebut diwujudkan dalam tiga tahapan yang
disebut IOM (Independen, Otonom dan Mandiri). Dalam tahapan awal proses Independen, DD membantu
dalam pembangunan manajemen lembaganya, membatu biaya operasional serta mengarahkan berbagai
kebijakan lembaga. Segala bantuan itu mulai dikurangi dalam tahapan otonom, dimana Dompet Dhuafa
hanya membantu mensubsidi kekurangan dana dan membantu memcahkan masalah yang belum bisa
dipecahkan oleh lembaga. Konsep JMK ini untuk pengembangan organisasi serta memaksimalkan potensi
SDM. Lembaga atau unit Usaha yang dikembangkan Dompet Dhuafa bergabung dalam 4 jejaring : 1.
Lembaga Amil Zakat, 2. Jejaring Asset Reform, 3. Jejaring Asset Sosial, 4. Business Developmet atau
jejaring komersil. Jejaring Asset Reform bertugas untuk peningkatan perekonomian dan penguatan modal
sosial di tengah masyarakat. Jejaring Asset Reform merupan perpaduan dari Social Investment dan
visionary Investment. Jejaring ini merupakan tempat berkiprahnya lembaga-lembaga berbasis ekonomi
rakyat di dananya dari dana ZIS. Kepemilikannya bersifat umum menerapkan bagi hasil untuk
pengembangan kualitas dan kuantitasnya kemudian jika ada keuntungan dari hasil usahanya tidak
diserahkan kepada Dompet Dhuafa tetapi di gunakan untuk memidali usaha yang lebih luas. Sementara
jejaring bisnis atau komersil terdiri dari lembaga-lembaga yang berbasis bisnis secara syariah, modalnya
non-ZIS, profesional profit oriented, kepemilikan oleh lembaga pemilik modal dan bagi hasil dari pemilik
modal diberikan kepada kaum dhuafa. Modalnya berasal dari dana operasional DD atau pinjaman
komersil. DD berhak 1/8 dari jumlah dana yang digalang. Karena dana tersebut menggunakan hak
pengelola DD, maka bila ada keuntungan bagi hasil tidak dikembalikan kepada masyarakat tetapi
digunakan untuk mengembangkan organisasi. Misalnya untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan atau
meningkatkan sarana prasarana.
2.2 Profil Dompet Dhuafa Banten
Dompet Dhuafa Banten lahir bermula dari banyaknya fenomena kemiskinan yang membuat miris
beberapa aktivis sosial di Banten, sehingga pada 2010 para aktivis sosial tersebut yang tergabung dalam
yayasan lokal bernama Uswatuh Hasanah pimpinan Moch. Najib melakukan sinergi kerja sama bersama
Dompet Dhuafa. Lalu digagaslah kolaborasi kegiatan sosial yang berbasis dana ZISWAF di wilayah
Banten. Antara kedua lembaga tersebut dalam lembaga bernama Dompet Dhuafa Banten dengan harapan
dapat memberikan solusi dan kontribusi positif bagi masyarakat miskin.
Tahun 2016, Dompet Dhuafa Banten mengantongi izin dan rekomendasi dari Kementerian Agama
Republik Indonesia Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Banten (Kanwil Kemenag Banten)
sebagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) skala nasional yang membuka cabang perwakilan di Banten.
Keputusan Nomor 1193 Tahun 2016 tentang Pemberian Izin Pembukaan Perwakilan Tingkat Provinsi
Banten kepada Lembaga Amil Zakat Skala Nasional Yayasan Dompet Dhuafa Republika ini mengukuhkan
Dompet Dhuafa Banten sebagai lembaga yang memiliki izin penghimpunan dan penyaluran dana zakat di
Banten
VISI
Terwujudnya masyarakat dunia yang berdaya melalui pelayanan, pembelaan dan pemberdayaan yang
berbasis pada sistem yang berkeadilan
MISI
Menjadi gerakan masyarakat dunia yang mendorong perubahan tatanan dunia yang harmonis
Mendorong Sinergi dan Penguatan Jaringan Kemanusiaan & Pemberdayaan Masyarakat Dunia
Mengokohkan Peran Pelayanan, Pembelaan & Pemberdayaan
Meningkatkan Kemandirian, Independensi & Akuntabilitas Lembaga dalam Pengelolaan Sumber Daya
Masyarakat Dunia
Mentransformasikan Nilai-Nilai untuk Mewujudkan Masyarakat Religius
TUJUAN
Terwujudnya Organisasi DD dengan standar Organisasi Global
Terwujudnya Jaringan & Aliansi Strategis Dunia yang kuat
Terwujudnya perubahan sosial melalui advokasi multi-stakeholder & program untuk terciptanya
kesejahteraan Masyarakat Dunia
Menjadi lembaga filantropi Islam internasional yg transparan dan akuntabel
Membangun sinergi dan jaringan global
Terwujudnya Jaringan & Aliansi Strategis Dunia yang kuat
Menjadi lembaga rujukan di tingkat global dalam program kemanusiaan dan pemberdayaan
Meningkatkan kualitas dan akses masyarakat terhadap program pelayanan, pembelaan dan
pemberdayaan
Mengokohkan peran advokasi untuk mewujudkan sistem yang berkeadilan
Menguatkan volunteerism dan kewirausahaan sosial dimasyarakat
Menumbuhkan kepemilikan asset dimasyarakat melalui pengembangan industri kerakyataan
Terwujudnya tata kelola organisasi berstandar internasional
Terwujudnya kemandirian organisasi melalui intensifikasi, ekstensifikasi & diversifikasi sumber daya
organisasi
Terpeliharanya independensi lembaga dari intervensi pihak lain dan conflict of interest dalam pengelolaan
lembaga
Menumbuh kembangkan semangat inklusifitas dan altruisme
Membangun komunitas berbasis masjid
Melahirkan kader dakwah
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan Nilai Dasar Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Struktur Kepengurusan Dompet Dhuafa Banten 2017
Abdurahman Usman
(Pimpinan DD Banten)
Bagus
(Divisi Keuangan
DD Banten)
Muhlas Pidono
(Manajer Divisi
Program)
Setiawan Chogah
(Manajer Funcom)
Farhan
(Pengurus DD
Cabang Cilegon)
Zamaksari
(Anggota Divisi
program bidang
Charity)
Hana Maulida
Sofik Emeraldy
Oka Gunawan
Fahmi
(Pengurus DD
Cabang Cilegon
Bagian CRM)
Program-program Dompet Dhuafa Banten.
Lembaga zakat Dompet Dhuafa Banten merupakan lembaga sosial yang mengedepankan aspekaspek etos kerja profesional. Lembaga amil zakat Dompet Dhuafa memiliki beberapa fokus penyaluran
dana ZISWAF melalui beberapa program dalam beberapa bidang. Bidang-bidang penyaluran dana
ZISWAF melalui program meliputi empat bidang aspek utama dibawah ini:
Bidang Ekonomi
Masalah sosial yang dihadapi bangsa ini sejak dulu adalah kemiskinan. Berbagai program dan
kebijakan yang telah dilakukan belum mampu mengatasi masalah kemiskinan di negeri ini. Meski
pertumbuhan ekonomi melesat namun Indonesia masih diselimuti kemiskinan yang dahsyat. Untuk itu
Dompet Dhuafa mendirikan divisi ekonomi dengan jejaring yang tersebar di hampir seluruh pelosok
Indonesia. Tujuannya adalah untuk mendampingi masyarakat melalui berbagai program yang disesuaikan
dengan daerahnya agar tercipta lahan-lahan pekerjaan baru serta masyarakat yang berdaya sehingga
mereka dapat mandiri secara finansial. Program-program perberdayaan ekonomi Dompet Dhuafa ikut andil
dalam mengambil peran pengentasan kemiskinan lewat:
Pertanian Sehat Indonesia
Kampoeng Ternak Nusantara
Tebar Hewan Kurban
Karya Masyarakat Mandiri
Tabung Wakaf Indonesia
Dompet Dhuafa Travel
Institut Kemandirian
Di Banten, Dompet Dhuafa menggulirkan sejumlah program pemberdayaan ekomoni masyarakat dhuafa,
di antaranya:
Kampoeng Ternak Banten
Insan Tangguh
Pemberdayaan Nelayan Kerang Hijau
Pemberdayaan Pembuat Opak Pulosari
Pemberdayaan Petani Madu Ujung Kulon
Bidang Sosial
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Untuk itulah Dompet
Dhuafa ada, bersama dengan para relawan membantu saudara-saudara yang tertimpa musibah dan
mereka yang tidak tahu arah. Program- program dalam Social Development terus mengalami
perkembangan mengikuti dinamika yang terjadi di masyarakat. Program ini dijalankan oleh beragam
lembaga di bawah Dompet Dhuafa dan lebih dari 5 tahun telah membantu masyarakat Indonesia. Programprogram tersebut akan terus dikembangkan mutu dan variasinya agar dapat memberikan pelayanan
maksimal bagi masyarkat khususnya kaum miskin di Indonesia.
Di Banten, Dompet Dhuafa menggulirkan sejumlah program respons sosial masyarakat dhuafa, di
antaranya:
Layanan Mustahik
Respons Bencana
Dompet Dunia Islam
Santunan Yatim Dhuafa
Jumat Berbagi Berkah
Jaminan Makan Bulanan
Bidang Kesehatan
Dalam program kesehatan, Dompet Dhuafa mendirikan berbagai lembaga kesehatan yang bertujuan
untuk melayani seluruh mustahik dengan sistem yang mudah dan terintegrasi dengan sangat baik. Di
bidang kesehatan, Dompet Dhuafa telah berperan aktif dalam melayani kaum dhuafa sejak tahun 2001.
Melalui program Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC), beragam kegiatan telah dilakukan, baik bersifat
preventif, promotif dan kuratif.
Sejak tahun 2009, Dompet Dhuafa membangun rumah sakit gratis bagi pasien dari kalangan
masyarakat miskin. Berlokasi di Desa Jampang, Kemang, Kabupaten Bogor, di atas lahan seluas 7,600
meter persegi. RST memiliki fasilitas lengkap, mulai dari poliklinik, dokter spesialis, ruang operasi, rawat
inap, UGD, apotek, hingga metode pengobatan komplementer. Di Banten Dompet Dhuafa juga mendirikan
rumah sakit mata Ahmad Wardi
Bidang Pendidikan
Dompet Dhuafa sebagai Lembaga Amil Zakat yang ikut ambil bagian dalam perjuangan
mencerdaskan bangsa, mendirikan beberapa jejaring dengan beragam program pendidikan gratis serta
beasiswa untuk siswa unggul tidak mampu. Telah banyak prestasi yang diukir dan telah banyak lulusan
yang terbukti tak kalah dengan lulusan sekolah-sekolah unggul lainnya di Indonesia. Tidak hanya untuk
siswa dan mahasiswa, ada pula program pendidikan untuk guru dan sekolah.
Beberapa program pendidikan Dompet Dhuafa di antaranya:
Smart Ekselensia Indonesia
FIS Filial
Sekolah Guru Indonesia
Beastudi Indonesia
Makmal Pendidikan
Kampus Umar Usman
BAB III
TAHAPAN KEGIATAN PRAKTIKUM
3.11
Pembinaan Relasi (Intake and Engagement)
Dalam kegiatan praktikum ini penulis memilih untuk fokus pada salah satu program
Dompet Dhuafa Banten yang baru akan dilaksanakan,nama program kegiatan tersebut adalah
“Program Pemberdayaan Ekonomi Eko Wisata Mangrove Bantaran Sungai Cibanten,Kampung
Rujak Beling,Banten”. Program pemberdayaan ekonomi ini didasari oleh permasalahan lingkungan
yang kotor di bantaran sungai,pemilihan lokasi di kampung rujak beling sendiri dipilih karna
sebelumnya dompet dhuafa telah melaksanakan program pemberdayaan kerang hijau di daerah
tersebut,program pemberdayaan eko-wisata mangrove akan menjadikan kawasan bantaran sungai
cibanten tepatnya didaerah kampung rujak beling sebagai kawasan wisata ekonomi terpadu
dengan memanfaatkan dana zakat produktif dari Dompet Dhuafa Banten dengan meninjau
pelaksanaannya hingga penerima manfaat dana zakat tersebut dapat mandiri secara ekonomi dan
mampu kembali melaksanakan fungsi sosialnya dimasyarakat dengan kualitas hidup yang lebih
baik.
Dalam pelaksanaannya program pemberdayaan ini tentu melibatkan banyak stekholder
yang terlibat sehingga prosesnya dapat sesuai dengan yang diharapkan,dalam melaksanakan
program ini Dompet Dhuafa Banten bekerjasama dengan lembaga pemerintahan kepala desa
margaluyu perihal perizinan tempat dan legalitas program. Dompet Dhuafa Banten juga melibatkan
pakar kelautan yang telah mumpuni bidang keilmuannya perihal biota laut dan dibantu oleh
Dompet Dhuafa Volunteer dalam mensosialisasikan rencana program tersebut kepada masyarakat
serta mengedukasi anak-anak ke setiap sekolah mengenai manfaat mangrove dan mengajak
masyarakat untuk mengikuti event tanam 1000 mangrove untuk teluk Banten yang diinisiasi oleh
Dompet Dhuafa Banten.
Pembinaan relasi dengan stakholders menjadi suatu hal yang penting dilakukan dalam
menyusun dan melaksanakan program pemberdayaan yang partisipatif. Dengan terciptanya
pembinaan relasi yang baik akan mampu menumbuhkan semangat keterlibatan masyarakat dalam
program kegiatan yang dilaksanakan.
3.12
Identifikasi Permasalahan
Dalam menyusun sebuah program pemberdayaan masyarakat,diperlukan analisis
mendalam mengenai keadaan tempat pemberdayaan akan dilaksanakan,berikut dengan
permasalahan-permasalahan yang akan menjadi landasan program dibuat. Saat praktikum
lapangan penulis diminta untuk ikut melakukan assessment awal dan menuliskannya kedalam
matriks perencanaan program sebagai berikut ini:
Analisis Masalah
Masalah Pokok:
Rendahnya Produktifitas Lahan di Bantaran Sungai Cibanten, Rujak Beling
Sebab:
Warga membuang sampah sembarangan
Belum ada inisiatif dari warga untuk memanfaatkan lahan
Tidak tersedianya tempat sampah
Kesadaran masyarakat akan penjagaan lingkungan rendah
Sampah kulit kerang terserak dimana-mana
Akibat:
Lokasi menjadi kumuh
Sungai tercemar
Aktivitas warga tidak produktif
Analisis Tujuan
Tujuan Program:
Meningkatkan Produktifitas Lahan di Bantaran Sungai Cibanten, Rujak Beling
Tujuan Jangka Panjang:
Warga sadar untuk menjaga lingkungan
Warga memiliki inisiatif untuk terus mengembangkan potensi di sekitar tempat tinggalnya
Luaran/output:
Lingkungan menjadi bersih dan terawat
Kondisi sungai berangsur membaik
Warga memiliki aktifitas produktif dalam rangka memanfaatkan bantaran sungai
ANALISIS STAKEHOLDER
Kepentingan
Stakeholder
Peran yang terkait
+
Warga (Nelayan)
Merevitalisasi bantaran
-
Kekuatan dan
Strategi pelibatan/
Pengaruh
partisipasi
+
+
+
sungai dan Penerima Manfaat
Istri nelayan
PM
+
+
Pemuda
Pendidikan lingkungan
+
+
+
+
+
+
+
+
Pemuda perempuan Pemanfaatan limbah
cangkang kerang
Dinas Lingkungan
Support bimbingan
Hidup
pengelolaan sungai
Kelurahan/desa
Perizinan
-
3.13 Menyusun Rencana Intervensi
Dalam menyusun perencanaan program,penulis menuliskannya dalam sebuah matriks/logframe
perencanaan program pemberdayaan eko-wisata mangrove sebagai berikut:
LOGFRAME/ MATRIK PERENCANAAN PROGRAM
Struktur
GOAL
Deskripsi
Warga sadar untuk
Indikator
Lingkungan bantaran
Verifikasi
Asumsi
Data primer
menjaga lingkungan
sungai cibanten di rujak (berasal dari
sehingga memiliki inisiatif
beling terevitalisasi
dinas LH
Masyarakat
tentang
mengembangkan potensi
menerapkan budaya
bantaran
di sekitar tempat
bersih
sungai)
Terdapat program
Laporan
Terdapat penerima
Produktifitas Lahan di
pemberdayaan
program
manfaat yang
Bantaran Sungai
ekonomi wisata
kooperatif dan
Cibanten, Rujak Beling
mangrove
memiliki komitmen
untuk terus
tinggalnya
PURPOSE
Meningkatkan
dan semangat tinggi
OUTPUT
Lingkungan
menjadi bersih
Laporan
Perlu kontrol
sungai bersih
aktivitas
sesering mungkin
Meningkatnya
dari pihak
Kondisi sungai
pemasukan warga
pendamping
berangsur
melalui aktivitas
sampan warga
membaik
eko-wisata
benar-benar sadar
dan terawat
Kondisi bantaran
Warga memiliki
men’steril’kan
aktifitas produktif
kawasan wisata
dalam rangka
memanfaatkan
bantaran sungai
ACTIVITY
Pendidikan/peyuluha
n secara berkala
Laporan
kegiatan
Kerjasama
dengan dinas
tentang kebersihan
komunit
Lingkungan
lingkungan
as
Hidup
Laporan
dilakukan
komunitas sahabat
kegiatan
secara berkala
bantaran
pendidik
Tour wisata
an
komunitas
Catatan
harus dilakukan
Pusat oleh-oleh
pemasu
secara
olahan kerang
kan tour
berkesinambun
wisata
gan
mangrov
Pusat oleh-oleh
e
dikelola oleh
Catatan
pihak yang
penjuala
berkompeten
n olahan
dalam bisnis
kerang
(terkait jenis
Pembentukan
mangrove
Maintainance
makanan yang
diolah,
pengemasan,
dll)
3.14 Pelaksanaan Program Eko-Wisata Mangrove
Program Eko-Wisata Mangrove sendiri sebenarnya akan menjadi susunan program kerja
ditahun 2018,meskipun demikian sebagai program pemberdayaan dengan menjadikan kawasan tersebut
sebagai pusat dari wisata ekonomi terpadu,tentu diperlukan analisis dan rancangan program secara
matang,oleh karna itu penulis mengamati dan menyimak persiapan untuk pelaksanaan program ini
kedepan melalui kegiatan-kegiatan awal yang dibuat untuk menumbuhkan partisipasi masyarakat setempat
dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak yang terlibat dalam program pemberdayaan Eko-Wisata
Mangrove kedepan.
Beberapa program kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya sebagai berikut:
1. Gerakan Aksi Tanam 1000 Mangrove untuk Teluk Banten,di desa Linduk,Kecamatan Pontang. Hari
sabtu tanggal 09 Desember 2017.
2. Sosialisasi manfaat Mangrove di SMA Mardesa Pontang.
3. Membuat olahan keripik aneka rasa dari kerang hijau,dikemas dengan kemasan yang siap dipasarkan
ke berbagai wilayah di Banten.
3.14 Evaluasi Program
Dari beberapa kegiatan penunjang program yang penulis sebutkan diatas,evaluasi program
kegiatan diperlukan guna meninjau bagaimana pelaksanaan program tersebut dapat memberikan nilai
positif berupa tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam setiap kegiatan atau masyarakat setempat merasa
peranannya sangat besar terhadap keberlanjutan program dengan indeks pengukuran antusiasme
masyarakat dalam kegiatan selanjutnya,dll. Evaluasi yang membangun tentunya diperlukan untuk
menunjang program-program lainnya. Misalnya,dalam menyusun program kegiatan kedepan melibatkan
masyarakat juga sebagai penanggung jawab kegiatan akan menciptakan rasa sepenanggungan yang
nantinya akan menumbuhkan inovasi-inovasi baru yang di inisiasi sendiri oleh masyarakat.
BAB IV
PENUTUP
Simpulan
Praktek pengalaman Lapangan (PPL) yang telah penulis laksanakan di Dompet Dhuafa Banten
selama lebih dari dua bulan ini banyak sekali manfaat yang dapat penulis dapatkan,baik itu pembelajaran
yang penulis dapatkan dari divisi Fundrising, keuangan,program dengan team kerja yang solid suasana
kerja yang islami,briefing setiap senin pagi untuk mengevaluasi kinerja mingguan dan mengingatkan goal
setting berbagai divisi di Dompet Dhuafa di tahun 2017,penulis mendapatkan banyak pembelajaran
berkesan selama praktikum terutama pembelajaran di divisi program.
Penulis juga belajar bagaimana waktu itu harus dimanfaatkan dengan baik demi meningkatkan
produktivitas kita selama jam kerja, tidak ada amilin atau amilat yang berleha-leha. Semua usaha amilin
dan amilat juga terlihat pada hasil yang mereka dapatkan dimana mereka mendapatkan kepercayaan
penuh para donatur sehingga Dompet Dhuafa Banten dapat membantu masyarakat menengah ke bawah
dalam menyediakan fasilitas pendidikan gratis, rumah sakit dan memfasilitasi mereka untuk menjadi
manusia yang produktif dengan kemampuan mereka masing-masing.
Saran
Menurut penulis kinerja Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Banten secara keseluruhan sangat
rapi dan sudah tersistem baik. Karena seimbangnya antara dunia dan akhirat dan tidak memisahkan antara
urusan muamalat dengan aturan Islam. Dimana semua amilin dan amilat terisi ruhiyah dengan berpegang
teguh pada prinsip bahwa tujuan didirikan Dompet Dhuafa Banten adalah melaksanakan kewajiban dalam
rangkan hablum minallah dan hablum minannas. Mungkin saran dari penulis bagi amilin dan amilat selalu
ramah terhadap siapa pun itu karena Lembaga Amil Zakat tidak dinilai hanya dari kinerja dalam
pengelolaan zakat, namun juga dilihat dari bagaimana prilaku amilin dan amilat didalamnya. Serta, selalu
lah selektif dalam memilih tim dalam pelayanan terhadap donatur karena amilin/amilat Dompet Dhuafa
mencerminkan secara keseluruhan Dompet Dhuafa Banten.
Website Dompet Dhuafa harus sering di update apabila ada perubahan pada visi dan misi
lembaga, struktur organisasi lembaga serta harus sering upload laporan keuangan Dompet Dhuafa dari
tahun ke tahun, karena akan membantu para peneliti yang tertarik untuk melihat atau menganalisis
pertumbuhan Dompet Dhuafa sebagai sebuah Lembaga amil zakat yang ada di provinsi Banten di masa
yang akan datang. Selain itu juga, penulis menyarankan agar majalah Swara Cinta (SC) setiap bulan
disediakan laporan keuangan Dompet Dhuafa bulan tersebut serta diakhir tahun berisi annual report
program-program Dompet Dhuafa, laporan penghimpunan donasi yang disediakan dalam bentuk grafik
serta perbandingan dengan tahun sebelumnya.
Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa Banten harus tetap meningkatkan fasilitas pendidikan dan
kesehatan untuk masyarakat menengah ke bawah karena pendidikan dan kesehatan merupakan
kebutuhan utama seorang manusia, dimana ketika masyarakat Indonesia semua menjadi manusia
yang berilmu dan mempunyai akhlak yang mulia dan selalu mengerjakan yang diperintahkan Allah SWT
dan menjauhi segala larangan-Nya, dan dengan perantara Lembaga Amil Zakat Nasional Dompet Dhuafa
di Banten ini, harapannya akan membawa perubahan pada provinsi Banten yang maju dengan para
ilmuan dan orang-orang yang ahli di bidangnya dan dapat membantu orang-orang yang membutuhkan,
sehingga kemiskinan pun semakin berkurang dan suatu hari Provinsi Banten dapat menjadi daerah yang
sejahtera dimana pendidikan dan kesehatan masyarakat terjamin.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Isbandi Rukminto. 2013. Intervensi Komunitas dan Pengembangan Masyarakat Sebagai
Upaya Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta : RajaGrafindo Persada.
Adi, Isbandi Rukminto. 2003.
Kesejahteraan Sosial (Pekerjaan Sosial,Pembangunan
Sosial,Dan Kajian Pembangunan. Jakarta: Rajawali Press.
Asnaini. 2008. Zakat Produktif dalam Perspektif Hukum Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
www.ddbanten.org
LAMPIRAN
Dokumentasi kegiatan Praktikum
Ket : Dompet Dhuafa Banten bersama dengan Indosat Oreedo dan Relawan DDV Banten melaksanakan program
kegiatan ALS (Aksi Layanan Sehat) di Lingkungan Gempol,kelurahan Unyur Kecamatan Serang Banten.
Ket : program charity bantuan biaya kesehatan masyarakat dhuafa di kecamatan leuwidamar.
Ket : pogram pemberian bantuan sembako dan pakaian layak pakai di kampung Margamulyo Lebak.
Ket : program insan tangguh (pemberian modal usaha bagi penyandang disabilitas, janda tua, maupun
fakir miskin).
Ket : Program operasi katarak massal dompet dhuafa di rumah sakit Ahmad Wardi serang Banten.
Ket : komunitas pemberdayaan nelayan kerang hijau dompet dhuafa di Rujakbeling,Kasemen.
Ket : penyuluhan manfaat mangrove dan gerakan tanam 1000 mangrove di kasemen
Ket : pendampingan dan bantuan kesehatan Korban tindak
kekerasan TKW pontang.