Pendekatan Integratif dalam Sistem Pembelajaran Bahasa Arab
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendekatan dan Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab
Dosen Pengampu : Dr. Nasiruddin , M.Si, M.Pd
Oleh :
Fithria Rif’atul ‘Azizah
17204011084
KONSENTRASI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
PROGRAM PASCA SARJANA STUDI PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah jendela dunia dan alat pembuka dari suatu ilmu pengetahuan.
Di antara berbagai macam jenis bahasa di dunia, Bahasa Arab adalah salah satunya.
Bahasa Arab merupakan bahasa internasional yang mana banyak sumber literatur
menggunakan bahasa tersebut.
Bahasa Arab memang sudah lama dipelajari di Indonesia, tetapi dalam
pembelajarannya pun tidak pernah luput dari problematika yang ada. Salah satunya
yaitu problematika dalam penggunaan metode yang tepat saat proses pembelajaran
berlangsung. Penggunaan metode yang tidak tepat seringkali membuat pelajaran
justru membosankan dan menakutkan. Tidak heran jika banyak siswa yang lebih
menyukai belajar Bahasa Inggris ketimbang Bahasa Arab.
Salah satu cara menentukan metode yang tepat yaitu dengan terlebih dahulu
melakukan pendekatan atau memilih pedekatan yang sesuai. Salah satu pendekatan
yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa arab yaitu pendekatan integratif
atau pendekatan terpadu.
Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu pendekatan integratif, karakteristik dan
cara penerapannya. Penulis akan mengupasnya lebih lanjut dalam makalah yang
berjudul “Pendekatan Integratif dalam Sistem Pembelajaran Bahasa Arab”.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini adalah:
1. Apa itu pendekatan integratif?
2. Bagaimana konsep pembelajaran integratif?
3. Apa saja karakteristik pendekatan integratif?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan pendekatan integratif?
5. Bagaimana penerapan pendekatan integratif dalam pembelajaran bahasa Arab?
C. Tujuan
Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah:
1. Mengetahui definisi pendekatan integratif.
2. Mengetahui dan memahami seperti apa konsep pembelajaran integratif.
3. Mengetahui karakteristik pendekatan integratif.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan pendekatan integratif, dan
5. Mampu menerapkan pendekatan integratif dalam pembelajara bahasa Arab.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pendekatan Integrative
Dalam pembelajaran bahas Arab ada tiga istilah yang tidak dapat dipisahkan
dan perlu dipahami secara cermat. Ketiga istilah itu yaitu Pendekatan
(Approach/)المدخل, Metode dan teknik. Namun kali ini kita akan mengupas satu
istilah saja yaitu pendekatan.
Istilah pendekatan berasal dari bahasa Inggris approach. Dalam pembelajaran
pendekatan/approach diartikan sebagai „a way of begining something‟ atau cara
mengetahui sesuatu.
Pendekatan (approach/ )المدخلadalah seperangkat asumsi mengenai hakikat
belajar mengajar bahasa yang memiliki sifat aksiomatik atau filosofis.1 Sementara
itu, Wina Sanjaya memaknai Pendekatan sebagai titik tolak atau sudut pandang
seseorang terhadap proses pembelajaran.2
Dari sini kita dapat mengetahui bahwa sebelum guru menentukan sebuah
metode dan teknik. Ia harus melakukan pendekatan terlebih dahulu untuk
memperoleh metode dan teknik yang sesuai untuk diterapkan dalam pembelajaran.
Adapun hubungan Hierarkis Pendekatan, metode dan teknik sebagai berikut:3
Gambar 1
Pendekatan
(Aksiomatik)
Metode
(Prosedural)
Teknik
(Operasional)
Integrasi atau integratif menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah pembaruan
hingga menjadi kesatuan yang utuh atau bulat. Sementara pendekatan integratif
adalah rancangan kebijaksanaan pengajaran bahasa dengan menyajikan bahan-bahan
1
Azhar Arsyad, Bahasa Arab dan Metode Pengajaran. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2004), hlm 19.
2
Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Aplikasi. (Yogyakarta:
Teras, 2011), hlm 13.
3
Wa Muna, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab......, hlm 14.
pelajaran secara terpadu; yaitu dengan menyatukan, menghubungkan, atau
mengaitkan bahan pelajaran sehingga tidak ada yang berdiri sendiri atau terpisahpisah.
Mata pelajaran bahasa Arab dapat di padukan dengan mata pelajaran sejarah
islam dengan cara menghadirkan materi qiroah yang bertemakan sejarah. Sehingga
siswa dapat melatih keterampilan membaca sekaligus menambah wawasannya akan
sejarah islam.
Pendekatan integratif atau terpadu merupakan seperangkat asumsi-asumsi
yang dilandasi oleh pemikiran bahwa dalam penggunaannya, bahasa tidak pernah
dipisah-pisahkan atas aspek-aspeknya. Aspek-aspek bahasa itu di dalam praktik
berbahasa selalu digunakan secara bersama dan terpadu, baik aspek-aspek
kebahasaan maupun aspek-aspek keterampilan berbahasa. Bahkan dengan bidangbidang yang lain, bahasa selalu menyatu di dalam pemakaian.
Istilah integrated approach atau dikenal juga dengan pendekatan terpadu
berawal dari konsep ”integrated teaching dan learning” atau ”integrated curriculum
approach”. Konsep ini pertama kali dikemukan oleh John Dewey.
Dengan pendekatan ini siswa mengembangkan kemampuan nalar dalam
pembentukan pengetahuan berdasarkan interaksi dengan lingkungan dan pengalaman
dalam kehidupannya. Siswa dapat belajar menghubungkan apa yang telah
dipelajarinya dengan yang baru mereka pelajari.
Integrated approach merupakan pendekatan yang mengintegrasikan beberapa
mata pelajaran yang terkait secara harmonis untuk memberikan pengalaman berlajar
yang bermakna pada siswa.4
Adapun pendekatan terpadu atau integrated approach merupakan pendekatan
yang memadukan dua unsur atau lebih dalam suatu kegiatan pembelajaran. Unsur
pembelajaran yang dipadukan dapat berupa konsep dengan proses, konsep dari satu
mata pelajaran dengan konsep mata pelajaran lain, atau dapat juga berupa
penggabungan suatu metode dengan metode lain.
Pemaduan dilakukan dengan menekankan pada prinsip keterkaitan antar satu
unsur dengan unsur lain, sehingga diharapkan terjadi peningkatan pemahaman yang
lebih bermakna dan peningkatan wawasan karena satu pembelajaran melibatkan
lebih dari satu cara pandang.
4
Sa’ud, dkk, Pembelajaran Terpadu, (Bandung: UPI Press, 2006), hlm 15.
Keterpaduan dalam pendekatan terpadu diciptakan melalui suatu “jembatan”
untuk menghubungkan unsur-unsur yang akan dilibatkan dalam kegiatan
pembelajaran. Secara khusus pendekatan integrated ini mencakup empat
ketrampilan bahasa arab. Istima’ meliputi tujuan sulukiyyah bertingkat yang
diperuntukan bagi pelajar pemula, menengah dan atas. Misalkan dalam istima’
pengenalan suara-suara arab dan membedakan pelafalannya. Kalam, seorang guru
melafalkan bahasa arab. Qiraah, siswa membaca bahasa arab dari kanan ke kiri
dengan intensitas yang mudah. Kitabah, menulis kalimat bahasa arab dengan
terpisah dan disambung.5
Pendekatan integratif sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu:
a. Integratif Internal
Keterkaitan yang terjadi antar bahan pelajaran itu sendiri, misalnya pada waktu
pelajaran bahasa dengan fokus menulis kita bisa mengaitkan dengan membaca
dan mendengarkan juga.
b. Integratif Eksternal
Keterkaitan antara bidang studi yang satu dengan bidang studi yang lain,
misalnya bidang studi bahasa dengan sains dengan tema lingkungan maka kita
bisa meminta siswa/murid membuat karangan atau puisi tentang banjir untuk
pelajaran bahasanya untuk pelajaran sainsnya kita bisa menghubungkan dengan
reboisasi atau bisa juga pencemaran sungai.
B. Konsep Pembelajaran Integratif
Konsep integrasi memberikan pandangan bahwa semua ilmu pengetahuan
yang telah berkembang dalam berbagai bidang sesungguhnya merupakan satu
kesatuan yang saling berhubungan satu dengan lainnya.6
Kecenderungan konsep pembelajaran terpadu diyakini sebagai suatu
pendekatan yang berorientasi pada praktek pembelajaran yang sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran anak. Pendekatan ini berangkat dari suatu paham bahwa
pembelajaran terpadu merupakan suatu konsep dasar pembentukan pengetahuan dan
struktur intelektual anak.
Adapun untuk dapat melaksanakan pembelajaran terpadu, beberapa hal yang
diperlukan antara lain adalah:
5
http://toy56451.blogspot.co.id/2014/11/pendekatanintegratifterpadudalam.html. Diakses
06 April 2018, pukul 13.57.
6
Al Makin, dkk, Sosialisasi Pembelajaran “Menjadi Mahasiswa Visioner di UIN Sunan
Kalijaga”, (Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2017). hlm 45.
1. Kejelian guru dalam mengantisipasi pemanfaatan berbagai arahan pengait
konseptual intra ataupun antar bidang studi.
2. Penguasaan material dan metodologi terhadap bidang-bidang studi yang bisa
dikaitkan.
3. Wawasan kependidikan yang mampu membuat guru selalu waspada untuk
memanfaatkan setiap keputusan dan tindakan untuk memberikan uraian nyata
bagi pencapaian tujuan utuh pendidikan.
C. Karakteristik Pendekatan Integratif
Pembelajaran terpadu memiliki beberapa macam karakteristik, diantaranya:
1. Berpusat pada anak (studend centerd).
2. Memberi pengalaman langsung pada anak.
3. Pemisahan antara bidang studi tidak begitu jelas.
4. Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam suatu proses
pembelajaran.
5. Bersifat luwes.
6. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan
anak.
7. Holistik, artinya suatu peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam
pembelajaran terpadu di amati dan di kaji dari beberapa mata pelajaran
sekaligus, tidak dari sudut pandang yang terkotak-kotak.
8. Bermakna, artinya pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek
memungkinkan terbentuknya semacam jalinan skemata yang dimiliki siswa.
9. Otentik, artinya informasi dan pengetahuan yang diperoleh sipatnya menjadi
otentik.
10. Aktif, artinya siswa perlu terlibat langsung dalam proses pembelajaran mulai
dari perencanaan, pelaksanaan hingga proses evaluasi.
D. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Integratif
Kelebihan:
1. Pengalaman dan kegiatan belajar anak akan selalu relevan dengan tingkat
perkembangan anak.
2. Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak pada minat dan kebutuhan
anak.
3. Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak sehingga hasil belajar
akan dapat bertahan lebih lama.
4. Pembelajaran Terpadu menumbuh kembangkan keterampilan berpikir anak.
5. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan
yang sering ditemui dalam lingkungan anak.
6. Menumbuh kembangkan keterampilan sosial anak seperti kerja sama,
toleransi, komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain.
7. Mendorong guru untuk mengembangkan kreatifitas
8. Memberikan peluang bagi guru untuk mengembangkan situasi pembelajaran
yang utuh, menyeluruh, dinamis dan bermakna sesuai dengan keinginan dan
kemampuan guru maupun kebutuhan dan kesiapan siswa.
9. Mempermudah dan memotivasi siswa untuk mengenal, menerima,
menyerap, dan memahami keterkaitan atau hubungan antara konsep,
pengetahuan, nilai atau tindakan yang terdapat dalam beberapa pokok
bahasan atau bidang studi.
10. Menghemat waktu, tenaga dan sarana serta biaya pembelajaran, disamping
menyederhanakan langkah-langkah pembelajaran.
Kelemahan:7
1. Pada aspek evaluasi, Guru dituntut untuk mengevaluasi tidak hanya pada
hasil tetapi juga pada prosesnya.
2. Dilihat dari aspek guru, model ini menuntut tersedianya peran guru yang
memiliki pengetahuan dan wawasan yang luas, kreativitas tinggi,
keterampilan metodologik yang handal, kepercayaan diri dan etos akademik
yang tinggi, dan berani untuk mengemas dan mengembangkan materi.
3. Dilihat dari aspek siswa, pembelajaran terpadu termasuk memiliki peluang
untuk pengembangan kreatifitas akademik, yang menuntut kemampuan
belajar siswa yang relatif baik, baik dalam aspek intelegensi maupun
kreatifitasnya.
4. Dilihat dari aspek sarana atau sumber pembelajaran, pembelajaran terpadu
memerlukan bahan atau sumber informasi yang cukup banyak dan berguna,
seperti yang dapat menunjang dan memperkaya serta mengembangkan
wawasan dan pengetahuan yang diperlukan.
7
Karli
dan
Hutabarat.
Implementasi
Pembelajaran.(Bandung: Generasi Info Media. 2007), hlm 25.
KTSP
Dalam
Model-Model
5. Dilihat dari aspek kurikulum, pembelajaran terpadu memerlukan jenis
kurikulum yang terbuka untuk pengembangannya.
6. Dilihat dari sistem penilaian dan pengukurannya, pembelajaran terpadu
tersebut membutuhkan sistem penilaian dan pengukuran (objek, indikator dan
prosedur) yang terpadu dalam arti sistem yang berusaha menetapkan
keberhasilan belajar siswa dilihat dari beberapa mata pelajaran yang terkait,
atau dengan kata lain, hasil belajar merupakan kumpulan dan panduan
penguasaan dari berbagai materi yang disatukan dan digabungkan.
7. Dilihat dari suasana dan penekanan
proses pembelajaran, pembelajaran
terpadu cenderung mengakibatkan “tenggelamnya” pengutamaan salah satu
atau lebih mata pelajaran. Keterbatasan lain dari pembelajaran terpadu yang
telah mencoba menerapkan pendekatan ini mengungkapkan beberapa
kesulitan baik pada saat persiapan maupun pelaksanaan pembelajaran
E. Penerapan Pendekatan Integratif dalam Pembelajaran Bahasa Arab
Salah satu bentuk penerpan pendekatan integratif dalam pembelajaran Bahasa
Arab yaitu menentukan metode yang sesuai untuk menunjang pendekatan tersebut.
Sebagaimana kita ketahui bahwa pendekatan hanyalah seperangkat asumsi mengenai
sebuah objek yang bersifat aksiomatik. Dan untuk merealisasikan asumsi tersebut
dibutuhkan metode sebagai rencana penyajian bahasa secara sistematis berdasarkan
pendekatan yang ditentukan.8
Berdasarkan jenis pendekatan integratif yang terbagi menjadi dua yaitu
pendekatan integratif internal dan eksternal. Maka disini terdapat beberapa metode
yang dirasa sesuai dengan pendekatan integratif. Adapun metode tersebut, yaitu:
1. Metode Eklektik (At-Thariqah Al-Intiqa‟iyah)
Metode yang menggabungkan beberapa metode lain dalam sebuah pembelajaran
bahasa. Metode ini muncul atas asumsi bahwa setiap metode memiliki segi-segi
kelebihan
dan
kekurangan,
sehingga
lahirlah
metode
elektik
ini
yang
menggabungkan beberapa metode untuk menutup kelemahan dari metode-metode
tersebut.
Namun penggabungan metode-metode ini hanya bisa dilakukan antar metode
yang sehaluan. Contoh dalam pembelajaran bahasa arab metode yang dapat
8
hlm 9.
Ahmad Fuad Efendy, Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat, 2009),
digabunggkan adalah metode langsung dengan metode tatabahasa dan terjemah atau
metode Qiroah dengan metode sam’iyah syafahiyah.
Pendekatan Integratif Internal dirasa sesuai jika dipadukan dengan metode
eklektik. Hal ini dilakukan untuk mencapai empat ketrampilan bahasa, yaitu istima‟,
kalam, qiraah dan kitabah. Perpaduan antara beberapa metode diharapkan dapat
menutupi kelemahan dari setiap metode. Contohnya:
Metode Langsung (At-Thariqah Al-Mubasyarah) dan Metode Tatabahasa. Guru
memberikan kosakata sekaligus memberikan pengembangan kata tersebut.
Metode Membaca dan Metode Terjemah. Selain memberikan materi untuk
dibaca siswa, guru juga bisa meminta siswa untuk mengartika teks yang
dibacanya.
Metode Membaca dan Metode Fungsional. guru memberikan kepada siswa
maetri bacaan berbentuk percakapan. Lalu meminta siswa untuk mempraktekan
percakapan tersebut dengan siswa lainnya.
Metode Audio lingual dan Metode Kitabah. Guru meminta siswa untuk
mendengarkan sebuah rekaman, bisa berupa percakapan atau teks cerita. Lalu
kemudian meminta siswa untuk menuliskan apa yang mereka dengar.
Metode Oral dan Metode Tatabahasa. Guru mengadakan latihan percakapan
tanpa meninggalka kaidah bahasany.
2. Metode Temaik (At-Thariqah Al-Maudu‟iyah)
Metode yang menggunaka tema untuk mengintegrasikan beberapa mata pelajaran
sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna bagi siswa.9 Sedagkan menurut
Sutirjo dan Sri Istuti Mamik, metode tematik adalah suatu usaha untuk
mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan nilai, atau sikap pembelajaran, serta
pemikiran yang kreatif dengan menggunakan tema.10
Pendekatan Integratif Eksternal dirasa sesuai jika dipadukan dengan metode
tematik. Bentuk integrasi pada pendekatan dan metode ini adalah dengan
9
http://musbir.blogspot.co.id/2013/02/pendekatan-integratif.html. Diakses tanggal 05
April 2018, Pukul 20.18.
10
Sutirjo dan Sri Istuti Mamik, Tematik Pembelajaran Efektif Dalam Kurikulum 2004,
(Malang: Banyumedia Publishing, 2015), hlm 6.
menciptakan sebuah tema yang dapat memadukan dua mata pelajaran dalam satu
pembelajaran. Contohnya:
Mata pelajaran bahasa Arab dapat di padukan dengan mata pelajaran sejarah
islam dengan cara menghadirkan materi qiroah yang bertemakan sejarah.
Sehingga siswa dapat melatih keterampilan membaca sekaligus menambah
wawasannya akan sejarah islam.
Mata pelajaran bahasa Arab dipadukan dengan matematika dengan cara guru
mengajarkan kosa kata bahasa Arab dengan tema hitungan.
Memadukan penulisan bahasa Arab dengan hafalan Al-qur’an, yaitu dengan
memerintahkan
siswa
menuliskan
surat-surat
pendek
kemudian
menghafalkannya.
Sehingga selain siswa dapat berlatih menulis siswa juga dapat memperkuat
hafalannya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pendekatan integratif adalah rancangan kebijaksanaan pengajaran bahasa dengan
menyajikan bahan-bahan pelajaran secara terpadu; yaitu dengan menyatukan,
menghubungkan, atau mengaitkan bahan pelajaran sehingga tidak ada yang
berdiri sendiri atau terpisah-pisah.
2. Pendekatan Integratif terbagi menjadi dua; 1) Pendekatan Integratif Internal, dan
2) Pendekatan Integratif Eksternal.
3. Konsep pembelajaran integratif; mengacu pada asumsi bahwa pembelajaran
terpadu merupakan suatu konsep dasar pembentukan pengetahuan dan struktur
intelektual anak. Oleh karena itu, pembelajaran integratif menuntut kejelian
guru, kemahiran menguasai materi dan metologi, serta guru harus mempunyai
wawasan yang luas.
4. Karakteristik pendekatan integratif; berpusat pada anak, Memberi pengalaman
langsung pada anak, memisahkan antara bidang studi tidak begitu jelas,
menyajikan konsep dari berbagai bidang studi, bersipat luwes, holistik,
bermakna, otentik, dan aktif.
5. Kelebihan dan kekurangan pendekatan integratif
Pendekatan integratif mampu menumbuh kembangkan keterampilan berpikir
anak. Serta mampu Menumbuh kembangkan keterampilan sosial anak seperti
kerja sama, toleransi, komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain. Akan
tetapi menuntut guru untuk mengevaluasi tidak hanya pada hasil pembelajaran
tetapi juga pada proses pembelajarannya.
6. Penerapan pendekatan integratif dalam pembelajaran bahasa Arab dapat
diaplikasikan dengan menggunakan metode yang dipadukan sesuai dengan jenis
pendekatan yang bersangkutan. Seperti:
-
Pendekatan integratif internal; menggunakan metode eklektik dengan cara
memadukan beberapa metode saat proses pembelajaran bahasa Arab.
-
Pendekatan integratif eksternal; menggunakan metode tematik dengan cara
memadukan beberapa tema saat proses pembelajaran bahasa Arab.
DAFTAR PUSTAKA
Al Makin, dkk. 2017. Sosialisasi Pembelajaran “Menjadi Mahasiswa Visioner di
UIN Sunan Kalijaga”. Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga.
Arsyad, Azhar. 2004. Bahasa Arab dan Metode Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Fuad Efendy, Ahmad. 2009. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang:
Misykat.
Karli
dan Hutabarat. 2007. Implementasi KTSP Dalam Model-Model
Pembelajaran. Bandung: Generasi Info Media.
Muna, Wa. 2011. Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Teras.
Sutirjo dan Istuti Mamik, Sri. 2015. Tematik Pembelajaran Efektif dalam
Kurikulum 2004. Malang: Banyumedia Publishing.
Http://musbir.blogspot.co.id/2013/02/pendekatan-integratif.html. Diakses tanggal
05 April 2018, Pukul 20.18.
Http://toy56451.blogspot.co.id/2014/11/pendekatanintegratifterpadudalam.html.
Diakses 06 April 2018, pukul 13.57.