Academia.eduAcademia.edu

HASRAT INGIN TAHU MANUSIA

PENDAHULUAN Hasrat ingin tahu manusia Memperoleh kebenaran Perkembangan ilmu dan menemukan kebenaran 4. Tugas-tugas ilmu dan Penelitian 1. 2. 3. HASRAT INGIN TAHU MANUSIA "mengapa begini?", "mengapa begitu", dan selanjutnya berkembang menjadi pertanyaan-pertanyaan semacam "bagaimana hal itu terjadi?", "bagaimana memecahkannya", Hasrat ingin tahu manusia terpuaskan pada saat memperoleh pengetahuan atau disebut kebenaran Hasrat ingin tahu manusia terpuaskan pada saat memperoleh Hasrat ingin tahu, selalu timbul berbagai pertanyaan dalam diri mansuia pengetahuan atau disebut kebenaran Manusia sebagai animal rasional yang dibekali rasa ingin tahu MEMPEROLEH KEBENARAN Dua pendekatan untuk memperoleh kebenaran Pendekatan non ilmiah Pendekatan ilmiah Contoh : “Amir sakit perut selama seminggu” Pendekatan Ilmiah : • Cari data di lapangan Amir makan apa ? • Periksa ke dokter • Tes laboratorium • Pengobatan • Kesimpulan : Amir Keracunan ??? Pendekatan Non Ilmiah : • Pergi ke dukun • Penyembuhan • Kesimpulan : Amir kena guna-guna dari temen/musuhnya MEMPEROLEH KEBENARAN Pendekatan ilmiah Pendekatan non ilmiah Pendekatan Ilmiah : o Perumusan masalah jelas dan spesifik o Masalah merupakan hal yang dapat diamati dan diukur secara empiris o Jawaban permasalahan didasarkan pada data o Proses pengumpulan dan analisis data, serta pengambilan keputusan berdasarkan logika yang benar o Kesimpulan siap/terbuka untuk diuji oleh orang lain Contoh : Penggunaan Metode Ilmiah Pendekatan Non Ilmiah : o Perumusan kabur atau abstrak o Masalah tidak selalu diukur secara empiris dan dapat bersifat supranatural/dogmatis o Jawaban tidak diperoleh dari hasil pengamatan data di lapangan o Keputusan tidak didasarkan pada hasil pengumpulan dan analisis data secara logis o Kesimpulan tidak dibuat untuk diuji ulang oleh orang lain Contoh : Penggunaan akal sehat, prasangka, intuisi, penemuan secara kebetulan dan cobacoba, pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis MEMPEROLEH KEBENARAN Pendekatan ilmiah Pendekatan Ilmiah o Pendekatan ilmiah merupakan syarat mutlah untuk timbulnya ilmu yang dapat diterima oleh akal dengan berpikir ilmiah o Tahap berpikir ilmiah: 1. Skeptis Adalah upaya untuk selalu menanyakan bukti-bukti atau fakta-fakta terhadap setiap pertanyaan 2. Analitik Kegiatan untuk selalu menimbang-menimbang setiap permasalahan yang dihadapi, mana yang relevan, mana yang menajdi masalah utama. 3. Kritik Upaya untuk mengembangkan kemampuan menimbang selalu objektivitas Pendekatan ilmiah bertumpu pada dua anggapan dasar: o Kebenaran dapat diperoleh dari pengamatan o Gejala timbul sesuai dengan hubungan-hubungan yang berlaku menurut hukum tertentu MEMPEROLEH KEBENARAN Pendekatan ilmiah Pendekatan Ilmiah o pendekatan ilmiah diperoleh melalui penelitian, yaitu penelitian yang sistematik dan terkontrol berdasarkan data empiris o Menurut Rummel, yang dikutif oleh Soetrisno Hadi (1985:4-5) sejarah perkembangan metodologi penelitian dibagi menjadi empat periode. 1. Periode Trial and Error : pemecahan masalah dilakukan berulangkali dengan berbagai percobaan yang tidak terarah. Belum ada dalil tertentu, yang tersususn untuk dijadikan pedoman dalam mencari kebenaran. 2. Periode Authority and Tradition: Dalam periode ini , otoritas pemimpin dan tradisi dijadikan pegangan tanpa dikritik meskipun belum tentu benar. 3. Periode Speculation and Argumentation: Pada periode ini, orang mulai membentuk kelompok diskusi dan mempertanyakan kebenaran doktrin yang selama ini diturunkan oleh tokoh penguasa. Dasar yang digunakan kelompok untuk menentang adalah teori dialektika. 4. Periode hypothesis and Experimentation: Pada periode ini, penelitian mulai diperhatikan. Pertama-tama, dugaan dibuat dalam bentuk hipotesis, kemudian dikumpulkan fakta untuk menguji kebenaran dugaannya. MEMPEROLEH KEBENARAN Pendekatan non ilmiah 1. Akal Sehat o Akal sehat adalah serangkaian konsep dan bagian konseptual yang memuaskan untuk penggunaan praktis bagi kemanusiaan. o Konsep adalah kata yang menyatakan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus o Walaupun akal sehat yang berupa konsep dan bagan konsep itu dapat menunjukan hal yang benar,namun dapat pula menyesatkan 2. Prasangka o Pencapaian pengetahuan secara akal sehat diwarnai oleh kepentingan orang yang melakukannya. o Akal sehat mudah beralih menjadi prasangka. o Dengan akal sehat orang cenderung mempersempit pengamatannya atau menyokong suatu pendapat. 3. Intuisi o Pendekatan intuitif menentukan "pendapat" mengenai sesuatu berdasar atas "pengetahuan" yang langsung atau didapat dengan cepat melalui proses yang tak disadari atau yang tidak dipikirkan lebih dahulu o Dengan intuisi orang memberikan penilaian tanpa didahului sesuatu renungan. o Pencapaian pengetahuan yang demikian itu sukar dipercaya. o Di sini tidak terdapat langkah-langkah yang sistematik dan terkendali. 4. Penemuan coba-coba atau Kebetulan o Penemuan secara kebetulan diperoleh tanpa rencana, tidak pasti, serta tidak melalui langkahlangkah yang sistematik dan terkendali (terkontrol). o Penemuan coba-coba (trial and Error) diperoleh tanpa kepastian akan diperolehnya sesuatu kondisi tertentu atau pemecahan sesuatu masalah. o Usaha coba-coba pada umumnya merupakan serangkaian percobaan tanpa kesadaran akan pemecahan tertentu MEMPEROLEH KEBENARAN Pendekatan non ilmiah 5. Pendapat Otoritas Imiah dan Pikiran Kritis o Otoritas ilmiah adalah orang-orang biasanya telah menempuh pendidikan formal tertinggi dalam sesuatu bidang cukup banyak. o Pendapat mereka sering diterima orang tanpa diuji, karena dipandang benar. Namun pendapat otoritas ilmiah itu tidak selamanya benar. o Ada kalanya, atau bahkan sering, pendapat mereka itu ternyata tidak benar. karena pendapat tersebut tidak didasarkan pada penelitian, melainkan hanya didasarkan atas pemikiran logis. Pendekatan ilmiah Pendekatan Ilmiah o Pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah diperoleh melaui penelitian ilmiah dan dibangun di atas teori tertentu. o Teori itu berkembang melalui penelitian ilmiah, yaitu penelitian yang sistematik dan terkontrol berdasar atas data empiris. o Cara penyimpulannya bukan subyektif, melainkan obyektif. PERKEMBANGAN ILMU DAN MENEMUKAN KEBENARAN Kriteria kebenaran 1. Teori koherensi bahwa suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren dan konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. 2. Teori Korespondensi (corespondence theory) Dalam teori ini suatu pernyataan dianggap benar apabila materi pengetahuan yang dikandung berkorespondensi dengan objek yang dituju oleh pernyataan tersebut. 3. Teori Pragmatis (pragmatic theory) Teori pragmatis mengatakan bahwa kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis. PERKEMBANGAN ILMU DAN MENEMUKAN KEBENARAN Ilmu o Ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu “ ilm” yang artinya adalah memahami, mengerti atau mengetahui. o Ilmu dalam bahasa Inggris adalah “science” yaitu sejenis pengetahuan manusia yang diperoleh dengan riset terhadap objek-objek yang empiris o Ilmu adalah akumulasi pengetahuan yang disusun secara konsisten menjelaskan kausalitas dari suatu objek menurut metode-metode tertentu yang merupakan satu kesatuan yang sistematis dan kebenarannya telah teruji secara empiris Pengetahuan o Pengetahuan adalah pemikiran asosiatif yang menghubungkan atau menjalin sebuh pemikiran dengan kenyataan atau dengan pikiran lain berdasarkan pengalaman yang berulang-ulang tanpa pemahaman mengenai kausalitas yang hakiki dan universal. PERKEMBANGAN ILMU DAN MENEMUKAN KEBENARAN  Bangunan atau akumulasi pengetahuan yang diperoleh sepanjang sejarah perkembangan pengetahuan manusia  Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “produk”  Contoh : Einstien dengan teori relatifitasnya Newton dengan teori tentang gaya dll  Pengetahuan yang diperoleh melalui prosedur ilmiah (Metode Ilmiah)  Ilmu Pengetahuan dianggap sebagai “proses”, diperoleh secara logis (dasar & alasan yang deduktif rasional) untuk menjelaskan suatu gejala dan diuji secara empiris sehingga bersifat terbuka  Contoh : Lahirnya ilmu pengetahuan dan teknologi komputer TUGAS-TUGAS ILMU DAN PENELITIAN 1. 2. Tugas mencandra atau mengadakan deskripsi (memerikan) o Ilmu dan penelitian bertugas menggambarkan secara jelas dan cermat hal-hal yang di persoalkannya. o Tugas ini antara lain meliputi mencatat gejala-gejala, menggolonggolongkan gejala/data dan memberi ciri khusus terhadap gejala-gejala yang khas atau istimewa o Contoh: tanaman rami, tinggi mencapai 3 m, tidak bercabang, dapat dipanen 2 bulan sekali, mempunyai anakan, serat sebagai produk ekonomis Tugas menerangkan (eksplanasi) o Ilmu dan penelitian bertugas menerangkan kondisi-kondisi yang mendasari terjadinya peristiwa-peristiwa. o Tugas meliputi usaha-usaha untuk menerangkan sebab-sebab dan kondisi-kondisi yang mendasar muncul gejala-gejala dan terjadinya peristiwa-peristiwa serta akibat-akibat yang mungkin timbul dari adanya gejala-gejala itu. o Contoh: usaha menerangkan rami, apa manfaat tanaman rami, bagian apa yang bernilai ekonomi, berapa umur panen, bagaimana penanganan pascapanen TUGAS-TUGAS ILMU DAN PENELITIAN 3. 4. 5. Tugas menyusun teori Ilmu dan penelitian bertugas mencari dan merumuskan hukum-hukum atau tata-tata mengenai hubungan anatar kondisi yang satu dan kondisi yang lain atau ubungan antara satu peristiwa dengan peristiwa yang lain. Tugas prediksi Ilmu dan penelitian bertugas membuat prediksi (ramalan),estimasi dan proyeksi mengenai peristiwa-peristiwa yang bakal terjadi atau gejalagejala yang bakal muncul. Tugas pengendalian Ilmu dan penelitian juga bertugas melaukan tindakan-tindakan guna mengendalikan peristiwa-peristiwa atau gejala-gejala sebagai keseluruhan,ilmu dan penelitian mengemban ke lima tugas yang disebutkan di atas itu sekaligus karena itu seringkali kelima hal tersebut juga di gunakan sebagai kriteria untuk menetukan bobot sesuatu karya ke ilmuan. TERIMA KASIH