Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Menurut Permennag PAN-RB Nomor 16 tahun 2009 salah satu persyaratan untuk kenaikan pangkat bagi bagi tenaga fungsional guru adalah melakukan Pengembangan Diri. Pengertian Pengembangan Diri Upaya untuk meningkatkan profesionalisme diri agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan atau kebijakan Diknas serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni. Kegiatan tersebut dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) fungsional atau melalui kegiatan kolektif guru. A. Pendidikan dan Latihan (Diklat) Fungsional merupakan bagian dari kegiatan penilaian kinerja berkelanjutan (PKB) bertujuan peningkatan kompetensi guru dan/atau pemantapan wawasan, pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan yang sesuai dengan profesi guru yang bermanfaat dalam pelaksanaan tugas guru melalui lembaga yang memiliki izin penyelenggaraan dari instansi yang berwenang. Diklat Fungsional/teknis adalah diklat yang dilaksanakan untuk mencapai persyaratan kompetensi yang sesuai dengan jenjang jabatan fungsional guru. Kegiatan diklat ini bertujuan untuk meningkatkan keprofesian guru yang bersangkutan dalam kurun waktu tertentu. Hasil diklat fungsional/teknis ini digunakan untuk kenaikan jabatan fungsional. Kegiatan dapat berupa kursus, pelatihan, penataran dengan durasi minimal 30 jampelajaran yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau pemda, pada lembaga diklat yang ditunjuk seperti P4TK, LPMP, LP2KS, Badan Diklat Daerah, lembaga Diklat yang diselenggarakan oleh masyarakat yang mendapat izin operasional dari pemerintah atau pemda.
Laporan Pengembangan diri setiap selesai mengikuti PKB guru untuk mengajukan PAK tahunan
CONTOH sistematika LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI TERBARU untuk kenaikan pangkat guru
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kab. Pemalang, 2022
Diklat Fungsional Guru - Diklat Matematika Tahun 2022
Guru sebagai Tenaga Pendidik Profesional adalah guru yang tidak hanya merasa puas dengan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki. Seorang guru sebagai tenaga profesional hendaklah berusaha mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga layanan yang diberikan kepada peserta didik adalah layanan yang semakin berkualitas.Tugas seorang guru yang profesional tidak hanya dituntut untuk memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik saja melainkan juga harus melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Berbagai hal bisa dilakukan oleh seorang guru untuk dapat meningkatkan profesionalismenya. Menurut Permeneg PAN dan RB no 16 tahun 2009, seorang guru dapat melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui tiga komponen yaitu: 1) melaksanakan pengembangan diri, 2) malakukan publikasi ilmiah dan 3) menemukan dan menciptakan karya-karya innovatif. Kegiatan pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat fungsional dan kegiatan kolektif guru. Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri atau kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan lainnya disamping akan dapat meniingkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru, juga mendapat penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk perkembangan kariernya untuk naik pangkat.
Meli Sartika, 2022
Individu memiliki perlakuan yang berbeda-beda terhadap diri sendiri ketika mengalami masa-masa sulit. Ketika menghadapi permasalahan dalam hidup, individu dapat memiliki dua respons. Pertama, meresponi dengan mengkritik atau menyalahkan diri sendiri. Kedua, memilih untuk mengasihi diri sendiri yang dikenal dengan self-compassion. Self-compassion penting dimilki oleh individu karena dapat membantu mereka dalam mengatasi berbaga masalah kehidupannya. Konsep penting terkait hal tersebut yaitu self compassion ternyata membawa efek peningkatan fungsi psikologis yang positif. Dalam tulisan ini, peneliti bertujuan mengembangkan skala self compassion yang diharapkan menjadi alat ukur yang valid dan reliabel. Peneliti melakukan tujuh tahapan pengembangan skala yaitu: (1) penentuan konstrak ukur, (2) penyusunan indikator-aitem, (3) pengujian validitas isi, (4) uji coba, (5) uji lapangan,(6) seleksi aitem, dan (7) penyusunan skala final. Hasil akhir penelitian ini dihasilkan 28 aitem skala self-compassion yang memiliki daya beda berkisar 0,311 hingga 0,745 dan reliabilitas (α = 0,912). self-compassion juga memiliki struktur internal yang cukup baik. Hasil analisis faktor dengan principal component analysis pada 25 aitem didapat nilai KMO = 0,675, Barlett's Test of sphrecity x 2 677,df 300, p<.001. Model Fit Measures
Excavaciones Arqueológicas en Asturias 2013-2016, 2018
Swiss Journal of Palaeontology, 2023
Guerras Por Toda Parte , Conflitos armados que impactaram as Independências do Brasil, André Roberto de A. Machado, Sérgio Guerra Filho (Orgs.), 2022
Revista Direito & Práxis, 2019
Thesis, 1999
Society & Animals
Revista Chilena de Historia Natural, 2014
Frontiers in Cellular Neuroscience, 2019
European Journal of Cancer, 2016
Journal of The Peripheral Nervous System, 2011
The Journal of Neuroscience, 2016
Springer eBooks, 2022
Estudios pedagógicos (Valdivia), 2014