Academia.eduAcademia.edu

uji man white by aurellia faneska.docx

uji Mann Whitney

UJI MANN WHITNEY PENGARUH PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI Aurellia_Faneska_163060028 Mahasiswa Prodi Perencanaan Wilayah Kota, Universitas Pasundan Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota – Universitas Pasundan Bandung Jl. Dr. Setiabudi No.193, Bandung Email: [email protected] Pendahuluan Pembangunan suatu daerah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu pembangunan membutuhkan pendekatan yang tepat, guna menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang disertai pemerataan. Infrastruktur berperan penting dalam peningkatan investasi dan memperluas jangkauan partisipasi masyarakat, serta pemerataan hasil pembangunan. Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Dari alokasi pembiayaan publik dan swasta, infrastruktur dipandang sebagai lokomotif pembangunan nasional dan daerah. Infrastruktur juga berpengaruh penting bagi peningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan manusia, antara lain dalam peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja, serta peningkatan kemakmuran yang nyata. Infrastruktur juga memiliki pengaruh penting dalam peningkatan nilai konsumsi, peningkatan produktivitas tenaga kerja dan akses kepada lapangan kerja. Maka dari itu intinya bahwa Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Tinjauan Teori Pembangunan Infrastruktur Pembangunan infrastruktur merupakan salah satu aspek penting dan vital untuk mempercepat proses pembangunan nasional. Infrastruktur juga memegang peranan penting sebagai salah satu roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Ini mengingat gerak laju dan pertumbuhan ekonomi suatu negara tidak dapat pisahkan dari ketersediaan infrastruktur seperti transportasi, telekomunikasi, sanitasi, dan energi. Oleh karena itu, pembangunan sector ini menjadi fondasi dari pembangunan ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi Menurut Budiono (1994), Menurut Budiono, pengertian pertumbuhan eknomoi adalah sebuah proses pertumbuhan output perkapita jangka panjang yang terjadi apabila ada peningkatan output yang bersumber dari proses intern perekonomian itu sendiri dan sifatnya sementara. Artinya, pertumbuhan tersebut sifatnya self generating yang menghasilkan suatu kekuatan atau momentum untuk kelangsungan pertumbuhan ekonomi di periode berikutnya. Ciri-Ciri Pertumbuhan Ekonomi Setelah mengetahui pengertian pertumbuhan ekonomi, tentunya kita juga perlu mengetahui apa ciri-cirinya. Menurut Prof. Simon Kuznets ada enam ciri pertumbuhan ekonomi modern yang muncul dalam analisis yang berdasarkan kepada produk nasional dan komponennya, tenaga kerja, penduduk, dan lainnya. Berikut ini adalah ciri-ciri pertumbuhan ekonomi: Terjadi laju pertumbuhan penduduk dan produk per kapita yang cepat Adanya peningkatan produktivitas Terjadi perubahan struktural yang tinggi Adanya urbanisasi dalam suatu negara Melakukan ekspansi ke negara maju Terjadinya arus barang, modal, dan manusia antar bangsa-bangsa di dunia Faktor-Faktor Pertumbuhan Ekonomi yang Mempengaruhi Bisnis Setelah memahami pengertian pertumbuhan ekonomi dan ciri-cirinya, maka kita juga harus tahu faktor apa yang mempengaruhinya. Berikut ini adalah faktor-faktor perumbuhan ekonomi yang mempengaruhi bisnis: Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia adalah salah satu indikator pertumbuhan ekonomi suatu negara. Faktor SDM dapat mempercepat atau justru memperlambat proses pertumbuhan ekonomi. Sebagai contoh, ketika suatu negara memiliki peningkatan jumlah pengangguran terhadap penduduknya maka negara tersebut dapat dikatakan sedang mengalami kemunduran pertumbuhan ekonomi. Penurunan kualitas sumber daya manusia menyebabkan peningkatan jumlah pengangguran yang diperparah dengan semakin sedikitnya lapangan pekerjaan. Meningkatnya pengangguran bisa memicu semakin tingginya kemiskinan masyarakat. Hal ini tentu saja akan berpengaruh terhadap permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa dari suatu bisnis atau perusahaan. Masyarakat akan cenderung menghemat pendapatannya dan hanya membelanjakannya untuk hal-hal yang primer saja. Sumber Daya Alam Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya alamnya. Namun, kekayaan SDA tersebut tidak dibarengi dengan kualitas SDM yang baik untuk mengelolanya. Alhasil, Indonesia seringkali melakukan ekspor barang mentah dan mengimpornya kembali saat barang yang sudah jadi dengan harga yang lebih mahal. Dengan keterbatasan pengelolaan sumber daya alam ini mengharuskan suatu bisnis atau perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan bahan mentah seringkali harus mengimpor bahan dasar dari luar negeri sehingga mengakibatkan produk perushaan jauh lebih mahal daripada ketika harus mendapatkannya dari dalam negeri. Inilah yang seringkali menjadi dilemma di masyarakat kita. Karena masih banyak produk-produk dalam negeri yang dinilai mahal yang membuat permintaannya menurun. Kemajuan IPTEK Suatu negara dikatakan maju dalam ekonomi ketika mengalami peningkatan dalam penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologinya. Tak terkecuali pada suatu perusahaan yang mengedepankan teknologi untuk menghasilkan suatu barang dan jasa yang lebih efisien. Penggunaan teknologi yang sudah maju mengindikasikan bahwa perusahaan tersebut mampu menghasilkan produk lebih cepat dan efisien. Teknologi dalam hal peralatan produksi yang digunakan dapat membantu meminimalisir serapan tenaga kerja sehingga anggaran untuk pegawai dapat dipangkas dan digunakan untuk keperluan lain. Namun, untuk bisnis yang sedang berkembang umumnya masih sulit untuk menerapakan teknologi dalam usahanya. Karena pembelian peralatan modern dinilai masih mahal dan harus mengimpor dari luar negeri. Tingkat Inflasi Inflasi juga merupakan salah satu gejala yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Inflasi adalah kejadian dimana laju peredaran rupiah tak terkendali. Meningkatnya harga-harga berpengaruh terhadap produktifitas bahan baku karena menyebabkan peningkatan biaya operasi perusahaan untuk pemasokan bahan baku. Tidak hanya itu, adanya inflasi akan mempengaruhi gaji pegawai suatu perusahaan. Terdapat dua tipe inflasi yang dapat berpengaruh langsung terhadap bisnis perusahaan yaitu cos-push inflation dan deman-pull inflation. Cos-push inflation adalah harga produk naik karena perminataan masyarakat naik dan deman-pull inflation adalah kenaikan permintaan masyarakat menyebabkan kenaikan harga barang dan jasa. Tingkat Suku Bunga Pertumbuhan ekonomi mempengaruhi tingkat suku bunga suatu negara. Pertumbuhan ekonomi cenderung membuat tingkat suku bunga mengalami kenaikan karena adanya peningkatan pendapatan masyarakat. Suku bunga yang tinggi berpengaruh buruk terhadap bisnis atau perusahaan yang umumnya menggunakan modal pinjaman untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Selain itu, adanya suku bunga yang tinggi mempengaruhi permintaan investasi yang rendah tentu ini berdampak buruk terhadap saham perusahaan. Alasannya karena investor lebih menyukai tabungan konvensional daripada harus menginvestasikan uangnya ke perusahaan. Perkembangan suatu bisnis sangat dipengaruhi secara langsung dari hasil pertumbuhan ekonomi di negara. Kesimpulan yang bisa didapatkan adalah ketika pertumbuhan ekonomi kearah yang lebih baik maka permintaan masyarakat terhadap barang dan jasa juga akan naik begitu juga sebaliknya. Uji Mann Whiteney Uji U Mann-Whitney merupakan pengujian untuk mengetahui apakah ada perbedaan nyata antara rata-rata dua polulasi yang distribusinya sama, melalui dua sampel independen yang diambil dari kedua populasi. Uji ini merupakan uji yang digunakan untuk menguji dua sampel independen ( Two Independent Sample Tests ) dengan bentuk data Ordinal. Uji Mann-Whitney merupakan bagian dari statistik non parametrik yang bertujuan untuk membantu peneliti di dalam membedakan hasil kinerja kelompok yang terdapat dalam sampel ke dalam 2 kelompok dengan 2 kriteria yang berbeda. Uji ini digunakan untuk menguji beda dengan menggunakan rata-rata variabel dan jumlah data sampel penelitian yang sangat sedikit (kurang 30) atau tidak berdistribusi normal. Uji Mann Whitney digunakan untuk menguji satu variabel data kate  gori dan satu variabel data interval. (Sujarweni, 2015). Aplikasi dalam SPSS : Pengujian kali ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan median 2 kelompok bebas apabila skala data variabel terikatnya adalah ordinal atau interval/ratio tetapi tidak berdistribusi normal. dengan memperhatikan: A.Signifikansi : Pengujian pada SPSS dengan menggunakan Uji Mann Whitney dengan pada taraf signifikansi 0,05 B. Dasar Pengambilan Keputusan : Apabila nilai p value < batas kritis 0,05 maka terdapat perbedaan bermakna antara dua kelompok atau yang berarti H1 diterima. Hasil dan Pembahasan Tahapan Pengerjaan: Sebagai uji coba diasumsikan peneliti sedang melakukan penelitian “Pengaruh Pembangunan Insfrastruktur terhadap Pertumbuhan Ekonomi” dalam artian untuk mengetahui apakah terdapat pertumbuhan ekonomi dari 2 kelompok wilayah yaitu, kelompok 1 wilayah yang dibangun infrastruktur dan kelompok 2 wilayah yang tidak dibangun infrastruktur, dengan menyebarkan 45 kuesioner kepada responden yang ditunjuk. Ho: Tidak terdapat perbedaan pertumbuhan ekonomi antara wilayah yang dibangun infrastruktur dengan wilayah yang tidak dibangun insfrastruktur Hi: Terdapat perbedaan pertumbuhan ekonomi antara wilayah yang dibangun infrastruktur dengan wilayah yang tidak dibangun insfrastruktur Buka aplikasi SPSS Buka Variable View dan Isikan data seperti di bawah ini, di mana pada kolom 1 diisi dengan nama variabel Kelompok yang berisi kategori 1 dan 2. Sedangkan pada kolom 2 diisi dengan nama variabel Pertumbuhan Ekonomi. Isi data hasil kuesioner adalah sebagai berikut: Setelah data terisi, pada menu klik Graph, Legacy Dialogs, Histogram. Maka akan muncul jendela seperti di bawah ini Masukkan Nilai ke kotak Variable dan Metode ke Rows. Kemudian centang Nest Variables (no empty rows) dan tekan OK. Lihat output. Akan muncul 2 histogram yang tersusun atas bawah, yaitu histogram metode 1 dan histogram metode 2. Klik 2 kali histogram kemudian klik kanan dan pilih Add Distribution Curve. Maka akan muncul garis kurve normal. Perhatikan 2 histogram di atas, ternyata bentuk kemiringan dan lebarnya sama. Hal ini menunjukkan bahwa bentuk dan penyebaran data sama. kemudian lihat puncak tertinggi kedua histogram, ternyata tidak sama antara keduanya, yang berarti terdapat perbedaan median. Maka asumsi pertama uji mann whitney u test telah terpenuhi, yaitu terdapat kesamaan bentuk dan penyebaran data. Asumsi berikutnya yang akan diuji adalah homogenitas varians. Pada menu, klik analyze, Descriptive statistics, Explore. Masukkan Nilai ke kotak Dependen List dan Metode ke kotak Factor List. Kemudian klik tombol plot kemudian centang Histogram, Normality plots with test dan Power estimation. Selanjutnya klik Continue. Kemudian pada jendela utama klik OK dan lihat output. Hasil yang keluar kita melihat perbedaan mean dalam Mann Whitney dan uji homogenitas pada Mann Whiteney. Perbedaan Mean dalam Mann Whitney Di atas adalah tabel deskriptive tiap metode atau kelompok, dapat anda perhatikan bahwa terdapat perbedaan mean. Perbedaan mean ini yang akan kita uji nantinya, apakah bermakna secara statistik atau tidak. Uji Homogenitas pada Mann Whitney Tabel di atas menunjukkan hasil uji homogenitas menggunakan metode Levene’s test. Uji Levene lebih dianjurkan sebab uji tersebut dapat digunakan untuk menguji homogenitas varians pada data yang tidak berdistribusi normal. Sedangkan uji lainnya, yaitu uji Fisher F lebih diutamakan apabila data berdistribusi normal. Nilai uji Levene’s Test ditunjukkan pada baris Nilai Based On Mean, yaitu dengan Sig (p value) 0,238 > 0,05 yang berarti varians kedua kelompok sama atau yang disebut homogen. Maka asumsi kedua yaitu homogenitas telah terpenuhi. Langkah Atau Cara Uji Mann Whitney dengan SPSS Pada menu, klik Analyze, Non Parametric Test, 2 Independent Samples. Masukkan Nilai ke kotak Variables dan masukkan Metode ke kotak Grouping variable. Klik tombol Grouping Variable dan masukkan angka 1 dan 2 (sesuai dengan kode kategori pada variabel Metode). Klik Continue dan pada jendela utama tekan OK. Output: Interprestasi Uji Mann Whitney dengan SPSS Berikut cara baca hasil uji mann whitney: Tabel di atas menunjukkan Mean Rank atau rata-rata peringkat tiap kelompok. Yaitu pada kelompok kesatu rerata peringkatnya 12.35 lebih tinggi dari pada rerata peringkat kedua, yaitu 8.81. Apakah perbedaan rerata peringkat kedua kelompok di atas bermakna secara statistik atau yang disebut dengan Signifikan? Lihat di bawah ini: Tabel di atas menunjukkan nilai U sebesar 34,.5 dan nilai W sebesar 70.5. Apabila dikonversikan ke nilai Z maka besarnya -1.273. Nilai Sig atau P Value sebesar 0,210 > 0,05. Apabila nilai p value > batas kritis 0,05 maka tidak terdapat perbedaan bermakna antara dua kelompok atau yang berarti H1 ditolak. Kesimpulan Uji Mann Whitney U Test dengan SPSS Karena bentuk dan penyebaran sama, maka hasil uji di atas juga dapat digunakan untuk menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan Median yang bermakna antara 2 kelompok. Apabila bentuk dan penyebaran kedua kelompok tidak sama, maka uji mann Whitney hanya dapat digunakan untuk menyimpulkan adanya perbedaan rerata atau Mean antara 2 kelompok. DAFTAR PUSTAKA Atmaja,Hadi Kurniadi. 2013. Pengaruh Infrastruktur Terhadap Pertumbuhan Ekonomi. https://media.neliti.com/media/publications/14847-ID-pengaruh-peningkatan-infrastruktur-terhadap-pertumbuhan-ekonomi-di-kota-sibolga.pdf. Diakses pada tanggal 10 mei 2018 Purnomo,Heri. 2009. Pengembangan Infrastruktur. http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/12786. Diakses pada tanggal 10 mei 2018. Nurmansyah. Infrastruktur dalam pembangunan ekonomi. http://nurmansyahjohan.blogspot.co.id/p/infrastruktur-dalam-pembangunan-ekonomi_22.html. Diakses pada tanggal 10 mei 2018.