Academia.eduAcademia.edu

RHODOPHYTA

RHODOPHYTA LAPORAN PRAKTIKUM disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Botani Cryptogamae Dosen pengampu: Prof. Dr. H. Suroso Adi Yudianto, M.Pd. Dr. Topik Hidayat, M.Si. Dr. Wahyu Surakusumah, M.T. oleh: Kelas A/2015 Kelompok 8 Fadillah Utami (1505063) Fathimah Dini Hanifah (1507549) Naufal Ahmad Muzakki (1505601) Rizky Akbar (1202547) Siti Salma (1507518) Suchi Handayani Khotimah (1506770) Wilda Robiatul Adawiyah (1500828) DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2016 Judul Rhodophyta Waktu dan Tempat Hari, tanggal : Selasa, 18 Oktober 2016 Waktu : Pukul 09.00 – 11.30 WIB Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan, FPMIPA UPI Tujuan Mengetahui ciri-ciri umum Rhodophyta; Mengidentifikasi alga Rhodophyta; Mengklasifikasikan alga Rhodophyta; Dapat membuat bagan dikotomi konsep dan kunci determinasi. Landasan Teori Ganggang merah (juga dikenal sebagai Rhodophyta) adalah salah satu kelompok tertua ganggang eukariotik dan salah satu yang terbesar. Kelompok ini terdiri dari sekitar 5.000 sampai 6.000 spesies kebanyakan multiselular, ganggang laut, termasuk banyak rumput laut terkenal. (Yanti, 2016) Rhodophyceae adalah golongan alga yang memiliki pigmen merah (fikoeritrin) umumnya dan mengandung zat makanan cadangan bahan agar-agar (floridean). Beberapa jenis ada yang mengandung zat kapur (Corallina), dan zat pectin (Chondrus, Gigartina). Ada pun yang mempunyai nilai ekonomi karena menghasilkan bahan agar-agar ialah: Euchema, Gelidium, Gracillaria, Rhodymenia, dan sebagainya. (Yudianto, 1992, hlm 46). Rhodopyhta (alga merah) berbeda dengan alga lainnya terutama mengenai alat reproduksi seksualnya yaitu gamet jantan tidak berflagel disebut spermatia, mereka diangkut secara pasif menuju alat kelamin betina “karpogonium”. Beberapa Rhodophyta mempunyai zigot yang membelah langsung menjadi spora (karpospora), tetapi kebanyakan membuat karpospora tidak langsung dari zigot. (Surakusumah, dkk, 2016). Menurut (Yudianto, 1992, hlm 49-50) Berdasarkan perbedaan fase pergiliran keturunannya, bentuk dan struktur thallusnya, serta kandungan zat istimewanya, maka Rhodophyta terbagi ke dalam beberapa ordo: Ordo Gelidiales (gelidius = menyejukkan) Daur hidupnya berfase tiga. Banyak mengandung zat bahan agar-agar (floridean). Contoh: Gelidium, berwarna merah kehijauan. Ordo Gigartinales Daur hidupnya berfase dua. Banyak mengandung zat pektin. Contoh: Chondrus, bentuk thallus pipih, bercabang dikotom pendek, elastik seperti tulang rawan, berwarna merah keunguan. Gracilaria, bentuk thallus silindris, bercabang dikotom langsing. Gigartina, bentuk thallus pipih, berwarna kemerahan. Ordo Corallinales Thallus berbuku-buku, bercabang dikotom rapat dan bentuknya silindris yang mudah patah Banyak mengandung zat kapur. Warna merah keunguan, dan akan berubah putih bila kering atau terkena sinar matahari. Contoh: Corallina (coral = batu kapur) Ordo Ceramiales Daur hidupnya berfase tiga, dan dapat membentuk tubuh buah (cystocarp) Contoh: Ceramium, tubuh silindris langsing dengan percabangan dikotom panjang, berwarna merah kecoklatan. Ordo Rhodymeniales Contoh: Rhodymenia, thallus tebal memilih, percabangan menyirip ke salah satu sisi, dan berwarna kehijauan. Alga ini banyak mengandung bahan agar-agar. Alat dan Bahan Alat dan bahan untuk pengamatan Rhodophyta adalah sebagai berikut: Tabel 01. Alat yang Digunakan Pada Praktikum No. Alat Jumlah 1. Alat tulis 1 set 2. Kamera Handphone 1 buah Tabel 02. Bahan yang Digunakan Pada Praktikum No. Bahan Jumlah 1. Bioplastik Bangia sp 1 buah 2. Bioplastik Corallina sp 1 buah 3. Bioplastik Rhodymenia sp 1 buah 4. Bioplastik Gracillaria sp 1 buah 5. Bioplastik Gracillaria salicorna 1 buah 6. Bioplastik Chondrus crispus 1 buah 7. Bioplastik Chondrus oxalate 1 buah 8. Bioplastik Agardhiella sp 1 buah 9 Bioplastik Gelidium sp 1 buah 10 Bioplastik Ptilota sp 1 buah 11 Bioplastik Gigartina papiloides 1 buah 12 Bioplastik Ceramium sp 1 buah 13 Bioplastik Euchema sp 1 buah 14 Bioplastik Laurencia sp 1 buah Langkah Kerja Spesimen pada Bioplastik Bioplastik diamati oleh mata secara langsung tanpa mikroskop. Klasifikasi ordo ditentukan berdasarkan bagian-bagian yang dimiliki oleh spesimen. Informasi dicatat dalam buku catatan dan didokumentasikan. Hasil pengamatan dituangkan ke dalam tabel karakteristik dan Badan Dikotomi Konsep. Tabel Karakteristik Tabel 03. Karakteristik Phaeophyta No Nama Spesies Bentuk Thallus Percabangan Thallus Berbuku/Beruas Kand.zat kapur Embelan Ciri khas Kemiripan Pipih Gilig Dikotom Bebas Ada/Tidak Ada/Tidak Bentuk Kemunculan Ukuran 1. Bangia sp. − √ − √ Tidak − Tidak − − − Thallusnya seperti kapas Seperti rambut kusut 2. Corallina sp. − √ √ − Ada √ Tidak − − − Thallusnya keras Seperti bambu 3. Rhodymenia sp. √ − − √ Tidak − Ada Pipih Kanan&kiri Pendek Thallus berwarna magentha Seperti paku tanduk rusa 4. Gracillaria sp. − √ √ − Ada − Tidak − − − Thallusnya silindris, langsing Seperti jaringan syaraf 5. Gracillaria salicornia − √ √ − Ada − Tidak − − − Thallus gilig berisi Seperti otot binaragawan 6. Chondrus crispus √ − √ √ Tidak − Ada Pipih Kanan&kiri Pendek Thallus diujung keriput Elastis seperti tulang rawan 7. Chondrus oxalate √ − − √ Tidak − Tidak − − − Cabang dibawah, tidak keriput Seperti Chondrus crispus 8. Agardhiella sp. − √ − − Tidak − Ada Gilig Segala arah Pendek Memiliki embelan sepert duri Seperti sikat wc 9. Gelidium sp. − √ − √ Tidak − Ada Pipih Kanan&kiri Pendek Memiliki embelan seperti bulu ayam Cabang buah anggur 10. Ptilota sp. − √ − √ Tidak − Ada Pipih Kanan&kiri Panjang Thallus pipih Seperti gunung wayang 11. Euchema sp. − √ − − Tidak − Tidak − − − Thallus gilig tebal Seperti brokoli 12. Gigartina papilloides − √ − √ Tidak − Ada Bulat Permukaan Thallus Pendek Embelan bulat&di permukaan thallus Seperti lidah 13. Ceramium sp. − √ − √ Tidak − Tidak − − − Thallus semakin ujung runcing Seperti tanduk 14. Laurencia sp. − √ − √ Tidak − Ada Bulat Segala arah Pendek Bentuk embelan bulat Seperti bunga bayam Tabel Klasifikasi Tabel 04. Tabel Klasifikasi Phaeophyta No Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual 1 Division : Rhodophyta Class : Rhodophyceae Order : Bangiales Family : Bangiaceae Genus : Bangia Species : Bangia sp Gambar 1.1 Bangia sp. (Dok. Kelompok 8, 2016) Gambar 1.2 Bangia sp. (Anonim, 2013) 2 Division : Rhodophyta Class : Rhodophyceae Order : Cryptonemiales Family : Corallinacae Genus : Corallina Species : Corallina sp Gambar 2.1 Corallina sp. (Dok. Kelompok 8, 2016) Gambar 2.1 Corallina sp. (GJA, 2010) 3 Division : Rhodophyta Class : Rhodophyceae Order : Rhodymeniales Family : Rhodymeniaceae Genus : Rhodymenia Species : Rhodymenia sp Gambar 3.1 Rhodymenia sp. (Dok. Kelompok 8, 2016) Gambar 3.2 Rhodymenia sp. (Babcock, 2008) No Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual 4 Division : Rhodophyta Class : Rhodophyceae Order : Nemastomales Family : Gracilariaceae Genus : Gracillaria Species : Gracillaria sp Gambar 4.1 Gracilaria sp. (Dok. Kelompok 8, 2016) Gambar 4.2 Gracilaria sp. (Anonim, 2014) 5 Division : Rhodophyta Class : Rhodophyceae Order : Nemastomales Family : Gracilariaceae Genus : Gracillaria Species : Gracilaria salicornia Gambar 5.1 G. salicornia (Dok. Kelompok 8, 2016) Gambar 5.2 Gracilaria solicornia (Houpt, 2000) 6 Division : Rhodophyta Class : Rhodophyceae Order : Nemastomales Family : Gracilariaceae Genus : Chondrus Species : Chondrus crispus Gambar 6.1 Chondrus crispus (Dok. Kelompok 8, 2016) Gambar 6.2 Chondrus crispus (Elgin, 2015) No Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual 7 Division : Rhodophyta Class : Rhodophyceae Order : Nemastomales Family : Gracilariaceae Genus : Chondrus Species : Chondrus oxalata Gambar 7.1 Chondrus oxallata (Dok. Kelompok 8, 2016) Gambar 7.2 Chondrus oxallata (Besorolas, 2015) 8 Division : Rhodophyta Class : Rhodophyceae Order : Gigartinales Family : Solieriaceae Genus : Agardhiella Species : Agardhiella sp Gambar 8.1 Agardhiella sp (Dok. Kelompok 8, 2016) Gambar 8.2 Agardhiella sp (Belfiore, 2015) 9 Division : Rhodophyta Class : Rhodophyceae Order : Gelidiales Family : Gelidiaceae Genus : Gelidium Species : Gelidium sp Gambar 9.1 Gelidium sp (Dok. kelompok 8, 2016) Gambar 9.2 Gelidium sp (Nababan, 2013) No Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual 10 Division : Rhodophyta Class : Rhodophyceae Order : Ceramiales Family : Ceramiaceae Genus : Ptilota Species : Ptilota sp Gambar 10.1 Ptilota sp (Dok. kelompok 8, 2016) Gambar 10.2. Ptilota sp (Lindeberg, 2012) 11 Division : Rhodophyta Class : Rhodophyceae Order : Gelidiales Family : Gelidiaceae Genus : Eucheuma Species : Euchema sp. Gambar 11.1 Eucheuma sp. (Dok. kelompok 8, 2016) Gambar 11.2 Eucheuma sp. (Anonim, 2005) 12 Division : Rhodophyta Class : Rhodophyceae Order : Gigartinales Family : Gigartinaceae Genus : Gigartina Species : Gigartina papiloides Gambar 12.1. Gigartina papiloides (Dok. kelompok 8, 2016) Gambar 12.2 Gigartina papiloides (Kirkhart, 2009) No Klasifikasi Gambar Pengamatan Gambar Literatur Gambar Manual 13 Division : Rhodophyta Class : Rhodophyceae Order : Ceramiales Family : Ceramiaceae Genus : Ceramium Species : Ceramium sp Gambar 13.1 Ceramium sp. (Dok. kelompok 8, 2016) Gambar 13.2 Ceramium sp. (GJA, 2010) 14 Division : Rhodophyta Class : Rhodophyceae Order : Ceramiales Family : Laurenciceae Genus : Laurencia Species : Laurencia sp Gambar 13.1. Laurencia sp. (Dok. kelompok 8, 2016) Gambar 13.2 Laurencia sp. (Guinther, 2013) 18 16 Seperti Rumput Seperti pohon sympodial 1bb 1a 2a 2b 4a 4b 5a 3a 3b 5b 6a 6b 10a 7b 8a 8b 9a 9b 11a 11b 10b 7a 12a 12b 15a 15b 14a 14b 17a 17b 18a 18b 13a 13b 16a 16b (16,18) 15 Seperti Kemoceng Tidak Seperti kemoceng (4,17) 4 Seperti rumput Tidak Seperti ulat Bulu 17 Seperti Pelepah daun Seperti ulat Bulu 10 (4,10,17) Tidak Seperti pohon palm 3 Sporofit payung (15,16,18) Keterangan: Marchantia Meteorium Rhodobryum Dicranum Rhizogonium Jugermannia Pogonatum Leucolejeuna Camplylopus Leucobryum Lophocolea Polytrichum Dumortiera Anthoceros Aerobryopsis Hypnodendron Fissidens Sphagnum Metzgeria 9 Seperti Kapang Rambut (9,15,16,18) (7,9,15,16,18) Tidak Seperti Lidah Buaya 7 Seperti Lidah buaya Tidak Seperti Jagung 2 Seperti Jagung (2,7,9,15,16,18) Sporofit di Ujung 5 Sporofit di Pangkal (2,5,7,9,15,16,18) Tulang daun sampai ujung 19 6 Seperti kitulang Seperti Jamur Kuping (6,19) 11 Tidak seperti sellaginela Seperti Sellaginela 8 (6,11,19) Tidak seperti ekor domba Bentuk sporofit tidak tanduk (6,8,11,19) (6,8,11,14,19) Bentuk sporofit tidak payung Bentuk sporofit payung (2,3,4,5,7,9,10,12,15,16,17,18) (1,6,8,11,13,14,19) 13 Kemiripan seperti Udotea (3,4,10,17) Percabangan bebas (3,4,10,12,17) Thallus semakin ujung runcing Seperti pohon Palm Sporofit tiang 12 Kemiripan seperti ekor domba (1,13) 1 Kemiripan seperti Fucus 14 Bentuk sporofit tanduk Habitus Kormus Habitus Thallus Bryophyta Bagan Dikotomi Konsep (BDK) Kunci Determinasi Rhodophyta 1a Bentuk thallus pipih2 1b Bnetuk thallus glig3 2a Percabangaan dikotomi4 2b Percabangan bebas5 3a Percabangan dikotomi6 3b Percabangan bebas7 4a Memiliki embelanChondrus crispus 4b Tidak memiliki embelanChondrus oxalata 5a Bentuk embelan pipihRhodymenia sp 5b Bentuk embelan bulatGigartina papiloides 6a Berbuku8 6b Tidak berbuku9 7a Tidak memiliki embelanBangia sp 7b Memiliki embelan10 8a Kandungan tidak zat kapur11 8b Kandungan zat kapurCorallina sp 9a Memiliki embelanGelidium sp 9b Tidak memiliki embelanEuchema sp 10a Embelan pendek12 10b Embelan panjangPtilota sp 11a Seperti jaringan syarafGracillaria sp 11b Seperti ototGracillaria salicorna 12a Embelan glig13 12b Embelan bulatLaurencia sp 13a Embelan berduriAgardhiella sp 13b Thallus semakin ujung runcingCeramium sp Pembahasan Bangia sp Berdasarkan hasil pengamatan, Bangia sp memiliki bentuk thallus gilig, percabangan bebas, memiliki kandungan zat dominan floridean. Thallus berwarna kecoklatan. Memiliki ciri khas thallus gilig yang sangat langsing. Menyerupai rambut kusut. Menurut (Lindeberg, 2012) bahwa Bangia sp. merupakan salah satu Rhodophyta dengan thallus yang tidak bercabang. Memiliki filamen berupa rambut dengan warna merah gelap. Sel membentuk serupa rizoid untuk melekat pada substrat. Filamen memiliki panjang kira-kira 10 cm (4 in) dan 0.15 mm (0.006 in) diameter. Tumbuhan ini ditemukan melekat pada bebatuan pada daerah intertidal. Corallina sp Berdasarkan hasil pengamatan, Corallina sp memiliki bentuk thallus gilig, percabangan dikotom, memiliki kandungan zat dominan kapur, memiliki ruas tubuh. Thallus berwarna merah keunguan jika spesimen masih segar, tetapi apabila sudah kering akan berwarna putih. Memiliki ciri khas mengandung zat kapur dan berbuku, dan mirip seperti koral. Menurut (Tjitrosoepomo, 1991) bahwa Corallina sp. termasuk dalam golongan Ganggang merah (Rhodophyceae) karena thallusnya berwarna merah sampai ungu. Thallus ini mengandung klorofil a dan karotenoid, akan tetapi tertutup oleh zat warna merah yang menggandakan fluoresensi, yaitu fikoeritrin. Tubuhnya menyerupai kerak dan melekat di atas batu karang, tubuhnya mengandung zat kapur dan bersegmen-segmen. Rhodymenia sp Berdasarkan hasil pengamatan, Rhodymenia sp memiliki bentuk thallus pipih tebal, percabangan bebas, memiliki kandungan zat dominan floridean, thallus berwarna merah kehijauan. Memiliki ciri khas orientasi percabangan menyirip ke satu sisi, dan menyerupai pita merah. Gracillaria sp Berdasarkan hasil pengamatan, Gracilaria sp memiliki bentuk thallus gilig menggembung, percabangan dikotom, memiliki kandungan zat dominan floridean. Thallus berwarna merah kecoklatan. Memiliki ciri khas ujung thallus meruncing, menyerupai akar serabut. Menurut (Endah, 2015), bahwa Gracilaria sp memiliki bentuk thallus gilig. Tipe percabangannya dikotom rapat. Spesies ini mengandung zat floridean dan zat pektin, embelan terletak di satu bidang. Gracillaria salicorna Berdasarkan hasil pengamatan, Gracilaria salicornia memiliki bentuk thallus gilig menggembung, percabangan dikotom, memiliki ruas, memiliki kandungan zat dominan floridean. Thallus berwarna merah. Memiliki ciri khas ujung thallusnya tumpul, dan menyerupai otot binaragawan. Menurut (Dawson, 1954), bahwa Gracilaria salicornia memiliki thallus yang berbentuk gilig, padat, dan rapuh. Sumbu panjangnya mencapai 3-18 cm dan lebarnya 1,5 mm dengan percabangan yang tidak teratur. Sumbu dan percabangannya terbatas atau terus-menerus pada tanaman yang sama. Tanaman ini biasanya saling bertumpang tindih dengan percabangan lateral di sepanjang substrat. Tumbuh pada batu kerikil di daerah rataan terumbu berpasir di daerah pasang surut. Chondrus crispus Berdasarkan hasil pengamatan, Chondrus crispus memiliki bentuk thallus pipih, percabangan dikotom, memiliki kandungan zat dominan pektin. Menurut (SIA, 2014) bahwa Chondrus crispus berukuran kecil, rumput laut yang biasanya berwana merah keunguan dengan tekstur agak seperti tulang rawan. Sempit, bercabang, silinder tumbuh dari kecil, pegangan erat diskoid, secara bertahap memperluas dan membentuk tegak daun timbul di jumbai untuk maksimal 20 cm panjangnya. Daun lebar, pipih, dan dikotom bercabang 3 atau 4 kali dengan cara seperti kipas, dengan tipe bulat. Di dalam laut, ujung daunnya dapat berkilau. Chondrus oxalate Chondrus oxalata termasuk ke dalam alga Rhodophyta yaitu alga yang memiliki pigmen merah, alga ini termasuk ke dalam ordo Gigartinales. Berdasarkan hasil pengamatan, Chondrus oxalata berwarna merah keunguan, mempunyai betuk thallus pipih, percabangan thallus dikotom pendek, tetapi tidak beruas. Alga ini tidak mempunyai kandungan zat kapur tetapi mengandung zat pektin disamping zat floridean, karena itu alga ini elastis seperti tulang rawan. Selain itu, Chondrus oxalata tidak mempunyai embelan. Daur hidupnya berfase dua, habitatnya melekat pada terumbu karang. Mempunyai ciri khas yaitu percabangan thallus di bawah. Agardhiella sp Agardhiella sp. termasuk ke dalam alga Rhodophyta dari genus Agardhiella. Berdasarka hasil pengamatan, Agardhiella sp. mempunyai bentuk thallus gilig, percabangan thallus bebas, serta tidak beruas. Alga ini tidak mempunyai kandungan zat kapur tetapi mengandung zat pektin disamping zat floridean. Alga ini mempunyai embelan yang berbentuk gilig, kemunculan embelan di segala arah, tetapi ukuran embelannya pendek. Ciri khas dari alga ini yaitu memiliki embelan seperti duri, memiliki kemiripan seperti lidi. Gelidium sp Gelidium sp. termasuk ke dalam alga Rhodophyta yaitu alga yang memiliki pigmen merah, alga ini termasuk ke dalam ordo Gelidiales. Berdasarkan hasil pengamatan, thallusnya berbentuk silindris (gilig) dengan percabangan secara dikotom, tidak beruas. Warnanya dari kemerahan sampai kehijauan, dan mudah hancur, karena banyak mengandung zat bahan agar-agar (floridean). Alga ini memiliki embelan, bentuk embelan pipih, kemuculan embelan hanya di sebelah kanan dan kiri, ukuran embelan pendek. Alga ini muncul di permukaan laut pada saat surut dan mengalami kekeringan. Daur hidup Gelidium sp. berfase tiga. Ciri khas thallus berbentuk silindris, embelan di kanan dan kiri, mempunyai kemiripan seperti kemonceng. Ptilota sp memiliki bentuk thallus gilig dan percabangannya tidak berpola dengan panjang mencapai 25 cm (9 inchi). Mengandung zat floridien dan ciri khasnya memiliki embelan yang keluar dari 2 arah dan mirip tumbuhan paku. Alga satu ini merupakan alga tahunan yang biasa ditemukan diatas batu pada bagian intertidal rendah hingga bagian subtidal dari habitat semi-terproteksi hingga habitat semi-terbuka. Sering disamakan dengan spesies Neoptilota Aspeplenoides dan Ptilota Serrata. (Lindeberg, Tanpa Tahun) Euchema sp Ciri - ciri utama dari spesies ini adalah daur hidup berfasa tiga, thallus berwarna kemerahan, banyak mengadung floridean. Bereproduksi dengan cara aseksual dengan pembentukan zoospora, atau peleburan sel kelamin. Beberapa jenis eucheuma mempunyai peranan penting dalam dunia perdagangan internasional sebagai penghasil ekstrak karagen. Karagen ini berupa garam sodium, kalsium dan potasium dari senyawa polisakarida sulfat asam karaginat. Kadar karagen dalam setiap spesies eucheuma berkisar antara 54%-73% tergantung pada jenis dan lokasinya. Di indonesia kadar karagen rumput laut jenis eucehuma berkisar antara 61,5%-67,5%. (Aditia, 2014) Gigartina Papiloides Merupakan salah satu anggota Rhodophyta dengan bentuk thallus pipih melebar, dan percabangan thallus dikotom. Species ini memiliki kandungan zat pektin, disamping memiliki zat floridean. Memiliki alat reproduksi berupa tonjolan-tonjolan kecil (papil) yang muncul sewaktu-waktu. Dengan bentuk thalus yang pipih melebar serta keberadaan tonjolan-tonjolan pada permukaannya, tidak jarang sepsies satu ini sering disamakan dengan organ lidah. Ceramium sp Berdasarkan hasil pengamatan, Ceramium sp memiliki bentuk thallus gilig langsing, percabangan dikotom, memiliki kandungan zat dominan floridean. Thallus berwarna merah kecoklatan. Memiliki ciri khas ujung thallus meruncing menyerupai tanduk, dan menyerupai tanduk. Menurut menurut (Maggs, 1993), bahwa Ceramium sp adalah ganggang makroskopis, serta memiliki panjang 30 cm. Memiliki bentuk silindris serta dikelilingi oleh sel-sel yang lebih kecil membentuk korteks. Genus ini menunjukkan tidak teratur percabangan dan melekat dengan rhizoids uniseluler atau bercabang. Ceramium sp berkembangbiak secara generatif yaitu dengan pembuahan sel telur di dalam karpogonium oleh spermatium. Laurencia sp Berdasarkan hasil pengamatan, Laurencia sp memiliki bentuk thallus gilig, percabangan bebas, memiliki kandungan zat dominan floridean. Memiliki embelan pendek berbentuk bulat-bulat kecil yang mengarah ke segala arah. Thallus berwarna merah kecoklatan. Memiliki ciri khas embelan berbentuk bulat kecil dan ukuran embelannya rapat satu sama lain, dan menyerupai bunga bayam. Menurut (Soegiarto, 1978) bahwa Laurencia sp. bentuknya bercabang-cabang dengan ujung percabangan terakhir atau bisa juga dikatakan daun berbentuk bulatan-bulatan kecil yang menumpuk banyak, pada daerah ini terdapat spical pit (titik tumbuh). Bagian bawahnya berupa holdfast yang digunakan untuk melekatkan diri pada substrat, karena alga ini melekat pada daerah terumbu karang. Laurencia banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan, antibiotic, anti bakteria, sumber carrageenan dan sebagai umpan ikan. Nilai-Nilai Kehidupan Nilai Religi Dari Rhodophyta ini kita dapat melihat betapa besarnya keagungan Allah SWT. Rhodophyta yang selintas di perairan terlihat tidak berguna ternyata memiliki manfaat yang sungguh luar biasa. Allah SWT menciptakan makhluk lain (tumbuhan) untuk memenuhi segala kebutuhan manusia karena Rhodophyta dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan seperti Gigartina dan Gelidium untuk pembuatan agar-agar, dan es krim. Menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup di laut seperti Gracilaria sp. Nilai Praktis Semua Rhodophyta memiliki banyak kegunaan dalam segi ekonomis. Rhodophyta merupakan bahan baku agar-agar yang sering dijadikan komoditas ekspor ke luar negeri. Selain itu juga Alga merah lain seperti Eucheuma sp, Gelidium sp dan Agardhiella sp dibudidayakan karena menghasilkan bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-agar yang dapat dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut. Nilai Sosial Politik Rhodophyta memiliki kandungan zat floridean sebagai cadangan makanan. Kandungan floridean ini dimanfaatkan oleh manusia. Secara tidak langsung Rhodophyta membuat floridean untuk dimanfaatkan oleh manusia, walaupun secara langsungnya adalah demi kepentingannya sendiri, yakni untuk cadangan makanan. Implikasinya dalam kehidupan sehari-hari bahwa dalam upaya kita mensejahterakan diri sendiri pun haruslah menjadi bagian dari upaya mensejahterakan masyarakat yang ada disekitar kita. Rhodophyta banyak mengandung berbagai zat kimia yang sangat menentukan karakteristiknya, seperti Corallina sp memiliki zat kapur yang menyebakan Corallina sp menjadi lebih kokoh, atau memiliki elastisitas seperti tulang rawan. Dalam pemerintahan pun perbedaan karakteristik ini haruslah dimiliki pemimpin, karena dia harus bisa tegas dan kokoh dibandingkan yang lainnya. Karena setiap permasalahan tidak dapat ditanggapi dengan sama rata. Nilai Intelektual Pada Genus Gelidium memiliki warna dari kemerahan sampai kehijauan. Gelidium mudah hancur, karena banyak mengandung zat bahan agar-agar (floridean). Meskipun mudah hancur tetapi Genus ini memiliki manfaat untuk bahan agar-agar. Implikasinya dalam kehidupan yaitu, meskipun kita sedang berada dalam posisi terpuruk atau sedih kita tetap harus memberikan manfaat dan kebahagiaan untuk orang lain. Nilai Pendidikan Aplanospora yang terjadi pada Rhodophyta bermacam-macam. Ada yang monospora, bispora, tetraspora, polispora dan spora netral. Masing-masing menghasilkan spora yang berbeda-beda sesuai dengan asal sporangiumnya. Sebagai manusia seseorang dilahirkan ke dunia ini memiliki kehidupan yang berbeda, terkadang semuanya tergantung dimana ia dilahirkan dan berasal dari keluarga mana. Yang terpenting kita harus tetap menjadi yang terbaik meskipun lingkungan tidak mendukung. Simpulan Ciri umum Phaeophyta yaitu memiliki pigmen dominan merah (fikoeritrin), mengandung zat makanan cadangan bahan agar-agar (Floridean). Beberapa jenis ada yang mengandung zat kapur (Corallina) dan zat pektin. Phaeophyta berkembangbiak secara vegetatif dengan aplanospora (spora tak bergerak) dan fragmentasi thallusnya. Sedangkan generatifnya dengan pembuahan sel telur di dalam karpogonium oleh spermatium. Berdasarkan hasil pengamatan, Chondrus crispus, Chondrus oxallata, Gigartina papiloides, Rhodymenia sp, dan ptilota sp memiliki bentuk thallus pipih dan Euchema sp, Corallina sp, Gracillaria sp, Gracillaria Salicornia, Argardhiella sp, Gelidium sp, Ceramium, dan Laurencia sp bentuknya gilig. Percabangan dikotomi di miliki oleh Corallina sp, Gracillaria sp, Gracillaria Salicornia, Chondrus crispus, Chondrus oxalate, Euchema sp, dan Ceramium. Sedangankan yang memiliki percabangan bebas adalah Bangia sp, Rhodymenia sp, Agardhiella sp, Gelidium sp, Ptilota sp, Gigartina papiloides, dan Laurencia sp. Tumbuhan-tumbuhan tersebut diklasifikasikan berdasarkan perbedaan fase pergiliran turunannya, bentuk dan struktur thallus, serta kandungan zatnya, maka Rhodophyta terbagi kedalam beberapa ordo yaitu gelidiales contohnya Gelidium sp dan Eucheuma sp. Ordo nemastomales/gigartinales yaitu Chondrus crispus, Chondrus oxallata, Gracilaria sp, Gracilaria salicornia, Gigartina papiloides, dan Agardhiella sp. Ordo cryptonemiales/corallinales adalah Corallina sp. Ordo ceramiales adalah Ceramium sp, Ptilota sp,dan Laurencia sp. Ordo bangiales adalah Bangia sp. Dan ordo rhodymeniales yaitu Rhodymenia sp. DAFTAR PUSTAKA Aditia. (2014). Makalah Rumput Laut (Eucheuma spinosum). [online]. Tersedia: https://www.academia.edu/16149132/MAKALAH_RUMPUT_LAUT_Eucheuma_spinosum_. [20-10-2016] Dawson. (1954). Gracilaria salicornia. [Online]. Tersedia: http://www.hawaii.edu/reefalgae/invasive_algae/rhodo/gracilaria_salicornia.htm. [24-10-2016] Lindeberg. (Tanpa Tahun). Ptilota sp. (Red Wing). [online]. Tersedia: http://www.seaweedsofalaska.com/species.asp?SeaweedID=114. [20-10-2016] Lindeberg, M. (2012). Bangia sp. [Online]. Tersedia: http://www.seaweedsofalaska.com/species.asp?SeaweedID=57. [24-10-2016] SIA. (2014). Chondrus crispus. Tersedia: https://seaweedindustry.com/seaweed/type/chondrus-crispus. [24-10-2016] Soegiarto, dkk. (1978). Rumput Laut (Algae): Manfaat, Potensi, dan Usaha Budidaya. Jakarta: Lembaga Oceanologi Nasional. LIPI. Surakusumah, dkk. (2015). PENUNTUN PRAKTIKUM BOTANI CRYPTOGAMAE. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI Tjitrosoepomo, G. (1991). Taksonomi Tumbuhan. Gadjah mada University Press: Yogyakarta. Yudianto, S. A. (1992). Pengantar Cryptogamae. Bandung: Tarsito. DAFTAR GAMBAR Gambar 1.2. Bangia sp Anonim. (2013). Rhodophyta. [Online]. Tersedia: http://botany.natur.cuni.cz/algo/praktika/13.html. [24-10-2016] Gambar 2.2. Corallina sp GJA. (2010). Red algae commonly found at the Giant Stairs, Bailey's Island, ME. [Online]. Tersedia: http://abacus.bates.edu/~ganderso/biology/bio270/redalgae.html. [24-10-2016] Gambar 3.2. Rhodymenia sp Babcock, C. (2008). Rhodymenia sp. [Online]. Tersedia: http://www.reefcentral.com/forums/showthread.php?t=1727140. [24-10-2016] Gambar 4.2. Gracillaria sp Anonim. (2014). Makroalgae. [Online]. Tersedia: http://www.lareefs.com/index.php?main_page=product_info&products_id=150. [24-10-2016] Gambar 5.2. Gracillaria salicorna Houpt, P. (2000). Gracilaria. [Online]. Tersedia: http://university.uog.edu/botany/474/rhodo/gracilaria.html. [24-10-2016] Gambar 6.2. Chondrus crispus Elgin. (2015). CHONDRUS CRISPUS. [Online]. Tersedia: http://www.thalgo.co.uk/algues/chondrus-crispus.6-C.html#top. [24-10-2016] Gambar 7.2. Chondrus oxalata Beorolas. (2015). MAKRO ALGA. [Online]. Tersedia: http://akvafarm.hu/tenger/alga/chondrus_ocellatus.jpg. [24-10-2016] Gambar 8.2. Agardhiella sp Belfiore. (2015). BIO 203 Study Guide. [Online]. Tersedia: https://www.studyblue.com/notes/note/n/bio-203-study-guide-2014-15-belfiore/deck/13860000. [24-10-2016] Gambar 9.2. Gelidium sp Nababan, A. (2013). Ekologi Rumput Laut. [Online]. Tersedia: http://advenn.blogspot.co.id/2013/05/ekologi-rumput-laut.html. [24-10-2016] Gambar 10.2. Ptilota sp Lindeberg, M. (2012). Ptilota sp. [Online]. Tersedia: http://www.seaweedsofalaska.com/species.asp?SeaweedID=114. [24-10-2016] Gambar 11.2 Euchema sp Anonim. (2005). Seaweeds. [Online]. Tersedia: http://www.marine-science.co.jp/english/goods/seaweed.html. [24-10-2016] Gambar 12.2 Gigartina papiloides Kirkhart, J. (2009). Turkish Towel (Gigartina). [Online]. Tersedia: https://www.flickr.com/photos/jkirkhart35/3266060874. [24-10-2016] Gambar 13.2 Ceramium sp GJA. (2010). Red algae commonly found at the Giant Stairs, Bailey's Island, ME. [Online]. Tersedia: http://abacus.bates.edu/~ganderso/biology/bio270/redalgae.html. [24-10-2016] Gambar 14.2 Laurencia sp Guinther, E. (2013). Laurencia (Rhodophyceae). [Online]. Tersedia: http://cfb.unh.edu/phycokey/Choices/Rhodophyceae/Macroreds/LAURENCIA/Laurencia_image_page.html. [24-10-2016] 8