RHODOPHYTA
LAPORAN PRAKTIKUM
disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Botani Cryptogamae
Dosen pengampu:
Prof. Dr. H. Suroso Adi Yudianto, M.Pd.
Dr. Topik Hidayat, M.Si.
Dr. Wahyu Surakusumah, M.T.
oleh:
Kelas A/2015
Kelompok 8
Fadillah Utami (1505063)
Fathimah Dini Hanifah (1507549)
Naufal Ahmad Muzakki (1505601)
Rizky Akbar (1202547)
Siti Salma (1507518)
Suchi Handayani Khotimah (1506770)
Wilda Robiatul Adawiyah (1500828)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2016
Judul
Rhodophyta
Waktu dan Tempat
Hari, tanggal : Selasa, 18 Oktober 2016
Waktu : Pukul 09.00 – 11.30 WIB
Tempat : Laboratorium Struktur Tumbuhan, FPMIPA UPI
Tujuan
Mengetahui ciri-ciri umum Rhodophyta;
Mengidentifikasi alga Rhodophyta;
Mengklasifikasikan alga Rhodophyta;
Dapat membuat bagan dikotomi konsep dan kunci determinasi.
Landasan Teori
Ganggang merah (juga dikenal sebagai Rhodophyta) adalah salah satu kelompok tertua ganggang eukariotik dan salah satu yang terbesar. Kelompok ini terdiri dari sekitar 5.000 sampai 6.000 spesies kebanyakan multiselular, ganggang laut, termasuk banyak rumput laut terkenal. (Yanti, 2016)
Rhodophyceae adalah golongan alga yang memiliki pigmen merah (fikoeritrin) umumnya dan mengandung zat makanan cadangan bahan agar-agar (floridean). Beberapa jenis ada yang mengandung zat kapur (Corallina), dan zat pectin (Chondrus, Gigartina). Ada pun yang mempunyai nilai ekonomi karena menghasilkan bahan agar-agar ialah: Euchema, Gelidium, Gracillaria, Rhodymenia, dan sebagainya. (Yudianto, 1992, hlm 46).
Rhodopyhta (alga merah) berbeda dengan alga lainnya terutama mengenai alat reproduksi seksualnya yaitu gamet jantan tidak berflagel disebut spermatia, mereka diangkut secara pasif menuju alat kelamin betina “karpogonium”. Beberapa Rhodophyta mempunyai zigot yang membelah langsung menjadi spora (karpospora), tetapi kebanyakan membuat karpospora tidak langsung dari zigot. (Surakusumah, dkk, 2016).
Menurut (Yudianto, 1992, hlm 49-50) Berdasarkan perbedaan fase pergiliran keturunannya, bentuk dan struktur thallusnya, serta kandungan zat istimewanya, maka Rhodophyta terbagi ke dalam beberapa ordo:
Ordo Gelidiales (gelidius = menyejukkan)
Daur hidupnya berfase tiga.
Banyak mengandung zat bahan agar-agar (floridean).
Contoh: Gelidium, berwarna merah kehijauan.
Ordo Gigartinales
Daur hidupnya berfase dua.
Banyak mengandung zat pektin.
Contoh:
Chondrus, bentuk thallus pipih, bercabang dikotom pendek, elastik seperti tulang rawan, berwarna merah keunguan.
Gracilaria, bentuk thallus silindris, bercabang dikotom langsing.
Gigartina, bentuk thallus pipih, berwarna kemerahan.
Ordo Corallinales
Thallus berbuku-buku, bercabang dikotom rapat dan bentuknya silindris yang mudah patah
Banyak mengandung zat kapur.
Warna merah keunguan, dan akan berubah putih bila kering atau terkena sinar matahari.
Contoh: Corallina (coral = batu kapur)
Ordo Ceramiales
Daur hidupnya berfase tiga, dan dapat membentuk tubuh buah (cystocarp)
Contoh: Ceramium, tubuh silindris langsing dengan percabangan dikotom panjang, berwarna merah kecoklatan.
Ordo Rhodymeniales
Contoh: Rhodymenia, thallus tebal memilih, percabangan menyirip ke salah satu sisi, dan berwarna kehijauan. Alga ini banyak mengandung bahan agar-agar.
Alat dan Bahan
Alat dan bahan untuk pengamatan Rhodophyta adalah sebagai berikut:
Tabel 01. Alat yang Digunakan Pada Praktikum
No.
Alat
Jumlah
1.
Alat tulis
1 set
2.
Kamera Handphone
1 buah
Tabel 02. Bahan yang Digunakan Pada Praktikum
No.
Bahan
Jumlah
1.
Bioplastik Bangia sp
1 buah
2.
Bioplastik Corallina sp
1 buah
3.
Bioplastik Rhodymenia sp
1 buah
4.
Bioplastik Gracillaria sp
1 buah
5.
Bioplastik Gracillaria salicorna
1 buah
6.
Bioplastik Chondrus crispus
1 buah
7.
Bioplastik Chondrus oxalate
1 buah
8.
Bioplastik Agardhiella sp
1 buah
9
Bioplastik Gelidium sp
1 buah
10
Bioplastik Ptilota sp
1 buah
11
Bioplastik Gigartina papiloides
1 buah
12
Bioplastik Ceramium sp
1 buah
13
Bioplastik Euchema sp
1 buah
14
Bioplastik Laurencia sp
1 buah
Langkah Kerja
Spesimen pada Bioplastik
Bioplastik diamati oleh mata secara langsung tanpa mikroskop.
Klasifikasi ordo ditentukan berdasarkan bagian-bagian yang dimiliki oleh spesimen.
Informasi dicatat dalam buku catatan dan didokumentasikan.
Hasil pengamatan dituangkan ke dalam tabel karakteristik dan Badan Dikotomi Konsep.
Tabel Karakteristik
Tabel 03. Karakteristik Phaeophyta
No
Nama Spesies
Bentuk Thallus
Percabangan Thallus
Berbuku/Beruas
Kand.zat kapur
Embelan
Ciri khas
Kemiripan
Pipih
Gilig
Dikotom
Bebas
Ada/Tidak
Ada/Tidak
Bentuk
Kemunculan
Ukuran
1.
Bangia sp.
−
√
−
√
Tidak
−
Tidak
−
−
−
Thallusnya seperti kapas
Seperti rambut kusut
2.
Corallina sp.
−
√
√
−
Ada
√
Tidak
−
−
−
Thallusnya keras
Seperti bambu
3.
Rhodymenia sp.
√
−
−
√
Tidak
−
Ada
Pipih
Kanan&kiri
Pendek
Thallus berwarna magentha
Seperti paku tanduk rusa
4.
Gracillaria sp.
−
√
√
−
Ada
−
Tidak
−
−
−
Thallusnya silindris, langsing
Seperti jaringan syaraf
5.
Gracillaria salicornia
−
√
√
−
Ada
−
Tidak
−
−
−
Thallus gilig berisi
Seperti otot binaragawan
6.
Chondrus crispus
√
−
√
√
Tidak
−
Ada
Pipih
Kanan&kiri
Pendek
Thallus diujung keriput
Elastis seperti tulang rawan
7.
Chondrus oxalate
√
−
−
√
Tidak
−
Tidak
−
−
−
Cabang dibawah, tidak keriput
Seperti Chondrus crispus
8.
Agardhiella sp.
−
√
−
−
Tidak
−
Ada
Gilig
Segala arah
Pendek
Memiliki embelan sepert duri
Seperti sikat wc
9.
Gelidium sp.
−
√
−
√
Tidak
−
Ada
Pipih
Kanan&kiri
Pendek
Memiliki embelan seperti bulu ayam
Cabang buah anggur
10.
Ptilota sp.
−
√
−
√
Tidak
−
Ada
Pipih
Kanan&kiri
Panjang
Thallus pipih
Seperti gunung wayang
11.
Euchema sp.
−
√
−
−
Tidak
−
Tidak
−
−
−
Thallus gilig tebal
Seperti brokoli
12.
Gigartina papilloides
−
√
−
√
Tidak
−
Ada
Bulat
Permukaan Thallus
Pendek
Embelan bulat&di permukaan thallus
Seperti lidah
13.
Ceramium sp.
−
√
−
√
Tidak
−
Tidak
−
−
−
Thallus semakin ujung runcing
Seperti tanduk
14.
Laurencia sp.
−
√
−
√
Tidak
−
Ada
Bulat
Segala arah
Pendek
Bentuk embelan bulat
Seperti bunga bayam
Tabel Klasifikasi
Tabel 04. Tabel Klasifikasi Phaeophyta
No
Klasifikasi
Gambar Pengamatan
Gambar Literatur
Gambar Manual
1
Division : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Bangiales
Family : Bangiaceae
Genus : Bangia
Species : Bangia sp
Gambar 1.1 Bangia sp.
(Dok. Kelompok 8, 2016)
Gambar 1.2 Bangia sp.
(Anonim, 2013)
2
Division : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Cryptonemiales
Family : Corallinacae
Genus : Corallina
Species : Corallina sp
Gambar 2.1 Corallina sp.
(Dok. Kelompok 8, 2016)
Gambar 2.1 Corallina sp.
(GJA, 2010)
3
Division : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Rhodymeniales
Family : Rhodymeniaceae
Genus : Rhodymenia
Species : Rhodymenia sp
Gambar 3.1 Rhodymenia sp.
(Dok. Kelompok 8, 2016)
Gambar 3.2 Rhodymenia sp.
(Babcock, 2008)
No
Klasifikasi
Gambar Pengamatan
Gambar Literatur
Gambar Manual
4
Division : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Nemastomales
Family : Gracilariaceae
Genus : Gracillaria
Species : Gracillaria sp
Gambar 4.1 Gracilaria sp.
(Dok. Kelompok 8, 2016)
Gambar 4.2 Gracilaria sp.
(Anonim, 2014)
5
Division : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Nemastomales
Family : Gracilariaceae
Genus : Gracillaria
Species : Gracilaria salicornia
Gambar 5.1 G. salicornia
(Dok. Kelompok 8, 2016)
Gambar 5.2 Gracilaria solicornia
(Houpt, 2000)
6
Division : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Nemastomales
Family : Gracilariaceae
Genus : Chondrus
Species : Chondrus crispus
Gambar 6.1 Chondrus crispus
(Dok. Kelompok 8, 2016)
Gambar 6.2 Chondrus crispus
(Elgin, 2015)
No
Klasifikasi
Gambar Pengamatan
Gambar Literatur
Gambar Manual
7
Division : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Nemastomales
Family : Gracilariaceae
Genus : Chondrus
Species : Chondrus oxalata
Gambar 7.1 Chondrus oxallata
(Dok. Kelompok 8, 2016)
Gambar 7.2 Chondrus oxallata
(Besorolas, 2015)
8
Division : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Gigartinales
Family : Solieriaceae
Genus : Agardhiella
Species : Agardhiella sp
Gambar 8.1 Agardhiella sp
(Dok. Kelompok 8, 2016)
Gambar 8.2 Agardhiella sp
(Belfiore, 2015)
9
Division : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Gelidiales
Family : Gelidiaceae
Genus : Gelidium
Species : Gelidium sp
Gambar 9.1 Gelidium sp
(Dok. kelompok 8, 2016)
Gambar 9.2 Gelidium sp
(Nababan, 2013)
No
Klasifikasi
Gambar Pengamatan
Gambar Literatur
Gambar Manual
10
Division : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Ceramiales
Family : Ceramiaceae
Genus : Ptilota
Species : Ptilota sp
Gambar 10.1 Ptilota sp
(Dok. kelompok 8, 2016)
Gambar 10.2. Ptilota sp
(Lindeberg, 2012)
11
Division : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Gelidiales
Family : Gelidiaceae
Genus : Eucheuma
Species : Euchema sp.
Gambar 11.1 Eucheuma sp.
(Dok. kelompok 8, 2016)
Gambar 11.2 Eucheuma sp.
(Anonim, 2005)
12
Division : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Gigartinales
Family : Gigartinaceae
Genus : Gigartina
Species : Gigartina papiloides
Gambar 12.1. Gigartina papiloides
(Dok. kelompok 8, 2016)
Gambar 12.2 Gigartina papiloides
(Kirkhart, 2009)
No
Klasifikasi
Gambar Pengamatan
Gambar Literatur
Gambar Manual
13
Division : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Ceramiales
Family : Ceramiaceae
Genus : Ceramium
Species : Ceramium sp
Gambar 13.1 Ceramium sp.
(Dok. kelompok 8, 2016)
Gambar 13.2 Ceramium sp.
(GJA, 2010)
14
Division : Rhodophyta
Class : Rhodophyceae
Order : Ceramiales
Family : Laurenciceae
Genus : Laurencia
Species : Laurencia sp
Gambar 13.1. Laurencia sp.
(Dok. kelompok 8, 2016)
Gambar 13.2 Laurencia sp.
(Guinther, 2013)
18
16
Seperti Rumput
Seperti pohon sympodial
1bb
1a
2a
2b
4a
4b
5a
3a
3b
5b
6a
6b
10a
7b
8a
8b
9a
9b
11a
11b
10b
7a
12a
12b
15a
15b
14a
14b
17a
17b
18a
18b
13a
13b
16a
16b
(16,18)
15
Seperti Kemoceng
Tidak Seperti kemoceng
(4,17)
4
Seperti rumput
Tidak Seperti ulat Bulu
17
Seperti Pelepah daun
Seperti ulat Bulu
10
(4,10,17)
Tidak Seperti pohon palm
3
Sporofit payung
(15,16,18)
Keterangan:
Marchantia
Meteorium
Rhodobryum
Dicranum
Rhizogonium
Jugermannia
Pogonatum
Leucolejeuna
Camplylopus
Leucobryum
Lophocolea
Polytrichum
Dumortiera
Anthoceros
Aerobryopsis
Hypnodendron
Fissidens
Sphagnum
Metzgeria
9
Seperti Kapang Rambut
(9,15,16,18)
(7,9,15,16,18)
Tidak Seperti Lidah Buaya
7
Seperti Lidah buaya
Tidak Seperti Jagung
2
Seperti Jagung
(2,7,9,15,16,18)
Sporofit di Ujung
5
Sporofit di Pangkal
(2,5,7,9,15,16,18)
Tulang daun sampai ujung
19
6
Seperti kitulang
Seperti Jamur Kuping
(6,19)
11
Tidak seperti sellaginela
Seperti Sellaginela
8
(6,11,19)
Tidak seperti ekor domba
Bentuk sporofit tidak tanduk
(6,8,11,19)
(6,8,11,14,19)
Bentuk sporofit tidak payung
Bentuk sporofit payung
(2,3,4,5,7,9,10,12,15,16,17,18)
(1,6,8,11,13,14,19)
13
Kemiripan seperti Udotea
(3,4,10,17)
Percabangan bebas
(3,4,10,12,17)
Thallus semakin ujung runcing
Seperti pohon Palm
Sporofit tiang
12
Kemiripan seperti ekor domba
(1,13)
1
Kemiripan seperti Fucus
14
Bentuk sporofit tanduk
Habitus Kormus
Habitus Thallus
Bryophyta
Bagan Dikotomi Konsep (BDK)
Kunci Determinasi Rhodophyta
1a Bentuk thallus pipih2
1b Bnetuk thallus glig3
2a Percabangaan dikotomi4
2b Percabangan bebas5
3a Percabangan dikotomi6
3b Percabangan bebas7
4a Memiliki embelanChondrus crispus
4b Tidak memiliki embelanChondrus oxalata
5a Bentuk embelan pipihRhodymenia sp
5b Bentuk embelan bulatGigartina papiloides
6a Berbuku8
6b Tidak berbuku9
7a Tidak memiliki embelanBangia sp
7b Memiliki embelan10
8a Kandungan tidak zat kapur11
8b Kandungan zat kapurCorallina sp
9a Memiliki embelanGelidium sp
9b Tidak memiliki embelanEuchema sp
10a Embelan pendek12
10b Embelan panjangPtilota sp
11a Seperti jaringan syarafGracillaria sp
11b Seperti ototGracillaria salicorna
12a Embelan glig13
12b Embelan bulatLaurencia sp
13a Embelan berduriAgardhiella sp
13b Thallus semakin ujung runcingCeramium sp
Pembahasan
Bangia sp
Berdasarkan hasil pengamatan, Bangia sp memiliki bentuk thallus gilig, percabangan bebas, memiliki kandungan zat dominan floridean. Thallus berwarna kecoklatan. Memiliki ciri khas thallus gilig yang sangat langsing. Menyerupai rambut kusut. Menurut (Lindeberg, 2012) bahwa Bangia sp. merupakan salah satu Rhodophyta dengan thallus yang tidak bercabang. Memiliki filamen berupa rambut dengan warna merah gelap. Sel membentuk serupa rizoid untuk melekat pada substrat. Filamen memiliki panjang kira-kira 10 cm (4 in) dan 0.15 mm (0.006 in) diameter. Tumbuhan ini ditemukan melekat pada bebatuan pada daerah intertidal.
Corallina sp
Berdasarkan hasil pengamatan, Corallina sp memiliki bentuk thallus gilig, percabangan dikotom, memiliki kandungan zat dominan kapur, memiliki ruas tubuh. Thallus berwarna merah keunguan jika spesimen masih segar, tetapi apabila sudah kering akan berwarna putih. Memiliki ciri khas mengandung zat kapur dan berbuku, dan mirip seperti koral. Menurut (Tjitrosoepomo, 1991) bahwa Corallina sp. termasuk dalam golongan Ganggang merah (Rhodophyceae) karena thallusnya berwarna merah sampai ungu. Thallus ini mengandung klorofil a dan karotenoid, akan tetapi tertutup oleh zat warna merah yang menggandakan fluoresensi, yaitu fikoeritrin. Tubuhnya menyerupai kerak dan melekat di atas batu karang, tubuhnya mengandung zat kapur dan bersegmen-segmen.
Rhodymenia sp
Berdasarkan hasil pengamatan, Rhodymenia sp memiliki bentuk thallus pipih tebal, percabangan bebas, memiliki kandungan zat dominan floridean, thallus berwarna merah kehijauan. Memiliki ciri khas orientasi percabangan menyirip ke satu sisi, dan menyerupai pita merah.
Gracillaria sp
Berdasarkan hasil pengamatan, Gracilaria sp memiliki bentuk thallus gilig menggembung, percabangan dikotom, memiliki kandungan zat dominan floridean. Thallus berwarna merah kecoklatan. Memiliki ciri khas ujung thallus meruncing, menyerupai akar serabut. Menurut (Endah, 2015), bahwa Gracilaria sp memiliki bentuk thallus gilig. Tipe percabangannya dikotom rapat. Spesies ini mengandung zat floridean dan zat pektin, embelan terletak di satu bidang.
Gracillaria salicorna
Berdasarkan hasil pengamatan, Gracilaria salicornia memiliki bentuk thallus gilig menggembung, percabangan dikotom, memiliki ruas, memiliki kandungan zat dominan floridean. Thallus berwarna merah. Memiliki ciri khas ujung thallusnya tumpul, dan menyerupai otot binaragawan. Menurut (Dawson, 1954), bahwa Gracilaria salicornia memiliki thallus yang berbentuk gilig, padat, dan rapuh. Sumbu panjangnya mencapai 3-18 cm dan lebarnya 1,5 mm dengan percabangan yang tidak teratur. Sumbu dan percabangannya terbatas atau terus-menerus pada tanaman yang sama. Tanaman ini biasanya saling bertumpang tindih dengan percabangan lateral di sepanjang substrat. Tumbuh pada batu kerikil di daerah rataan terumbu berpasir di daerah pasang surut.
Chondrus crispus
Berdasarkan hasil pengamatan, Chondrus crispus memiliki bentuk thallus pipih, percabangan dikotom, memiliki kandungan zat dominan pektin. Menurut (SIA, 2014) bahwa Chondrus crispus berukuran kecil, rumput laut yang biasanya berwana merah keunguan dengan tekstur agak seperti tulang rawan. Sempit, bercabang, silinder tumbuh dari kecil, pegangan erat diskoid, secara bertahap memperluas dan membentuk tegak daun timbul di jumbai untuk maksimal 20 cm panjangnya. Daun lebar, pipih, dan dikotom bercabang 3 atau 4 kali dengan cara seperti kipas, dengan tipe bulat. Di dalam laut, ujung daunnya dapat berkilau.
Chondrus oxalate
Chondrus oxalata termasuk ke dalam alga Rhodophyta yaitu alga yang memiliki pigmen merah, alga ini termasuk ke dalam ordo Gigartinales. Berdasarkan hasil pengamatan, Chondrus oxalata berwarna merah keunguan, mempunyai betuk thallus pipih, percabangan thallus dikotom pendek, tetapi tidak beruas. Alga ini tidak mempunyai kandungan zat kapur tetapi mengandung zat pektin disamping zat floridean, karena itu alga ini elastis seperti tulang rawan. Selain itu, Chondrus oxalata tidak mempunyai embelan. Daur hidupnya berfase dua, habitatnya melekat pada terumbu karang. Mempunyai ciri khas yaitu percabangan thallus di bawah.
Agardhiella sp
Agardhiella sp. termasuk ke dalam alga Rhodophyta dari genus Agardhiella. Berdasarka hasil pengamatan, Agardhiella sp. mempunyai bentuk thallus gilig, percabangan thallus bebas, serta tidak beruas. Alga ini tidak mempunyai kandungan zat kapur tetapi mengandung zat pektin disamping zat floridean. Alga ini mempunyai embelan yang berbentuk gilig, kemunculan embelan di segala arah, tetapi ukuran embelannya pendek. Ciri khas dari alga ini yaitu memiliki embelan seperti duri, memiliki kemiripan seperti lidi.
Gelidium sp
Gelidium sp. termasuk ke dalam alga Rhodophyta yaitu alga yang memiliki pigmen merah, alga ini termasuk ke dalam ordo Gelidiales. Berdasarkan hasil pengamatan, thallusnya berbentuk silindris (gilig) dengan percabangan secara dikotom, tidak beruas. Warnanya dari kemerahan sampai kehijauan, dan mudah hancur, karena banyak mengandung zat bahan agar-agar (floridean). Alga ini memiliki embelan, bentuk embelan pipih, kemuculan embelan hanya di sebelah kanan dan kiri, ukuran embelan pendek. Alga ini muncul di permukaan laut pada saat surut dan mengalami kekeringan. Daur hidup Gelidium sp. berfase tiga. Ciri khas thallus berbentuk silindris, embelan di kanan dan kiri, mempunyai kemiripan seperti kemonceng.
Ptilota sp
memiliki bentuk thallus gilig dan percabangannya tidak berpola dengan panjang mencapai 25 cm (9 inchi). Mengandung zat floridien dan ciri khasnya memiliki embelan yang keluar dari 2 arah dan mirip tumbuhan paku. Alga satu ini merupakan alga tahunan yang biasa ditemukan diatas batu pada bagian intertidal rendah hingga bagian subtidal dari habitat semi-terproteksi hingga habitat semi-terbuka. Sering disamakan dengan spesies Neoptilota Aspeplenoides dan Ptilota Serrata. (Lindeberg, Tanpa Tahun)
Euchema sp
Ciri - ciri utama dari spesies ini adalah daur hidup berfasa tiga, thallus berwarna kemerahan, banyak mengadung floridean. Bereproduksi dengan cara aseksual dengan pembentukan zoospora, atau peleburan sel kelamin. Beberapa jenis eucheuma mempunyai peranan penting dalam dunia perdagangan internasional sebagai penghasil ekstrak karagen. Karagen ini berupa garam sodium, kalsium dan potasium dari senyawa polisakarida sulfat asam karaginat. Kadar karagen dalam setiap spesies eucheuma berkisar antara 54%-73% tergantung pada jenis dan lokasinya. Di indonesia kadar karagen rumput laut jenis eucehuma berkisar antara 61,5%-67,5%. (Aditia, 2014)
Gigartina Papiloides
Merupakan salah satu anggota Rhodophyta dengan bentuk thallus pipih melebar, dan percabangan thallus dikotom. Species ini memiliki kandungan zat pektin, disamping memiliki zat floridean. Memiliki alat reproduksi berupa tonjolan-tonjolan kecil (papil) yang muncul sewaktu-waktu. Dengan bentuk thalus yang pipih melebar serta keberadaan tonjolan-tonjolan pada permukaannya, tidak jarang sepsies satu ini sering disamakan dengan organ lidah.
Ceramium sp
Berdasarkan hasil pengamatan, Ceramium sp memiliki bentuk thallus gilig langsing, percabangan dikotom, memiliki kandungan zat dominan floridean. Thallus berwarna merah kecoklatan. Memiliki ciri khas ujung thallus meruncing menyerupai tanduk, dan menyerupai tanduk. Menurut menurut (Maggs, 1993), bahwa Ceramium sp adalah ganggang makroskopis, serta memiliki panjang 30 cm. Memiliki bentuk silindris serta dikelilingi oleh sel-sel yang lebih kecil membentuk korteks. Genus ini menunjukkan tidak teratur percabangan dan melekat dengan rhizoids uniseluler atau bercabang. Ceramium sp berkembangbiak secara generatif yaitu dengan pembuahan sel telur di dalam karpogonium oleh spermatium.
Laurencia sp
Berdasarkan hasil pengamatan, Laurencia sp memiliki bentuk thallus gilig, percabangan bebas, memiliki kandungan zat dominan floridean. Memiliki embelan pendek berbentuk bulat-bulat kecil yang mengarah ke segala arah. Thallus berwarna merah kecoklatan. Memiliki ciri khas embelan berbentuk bulat kecil dan ukuran embelannya rapat satu sama lain, dan menyerupai bunga bayam. Menurut (Soegiarto, 1978) bahwa Laurencia sp. bentuknya bercabang-cabang dengan ujung percabangan terakhir atau bisa juga dikatakan daun berbentuk bulatan-bulatan kecil yang menumpuk banyak, pada daerah ini terdapat spical pit (titik tumbuh). Bagian bawahnya berupa holdfast yang digunakan untuk melekatkan diri pada substrat, karena alga ini melekat pada daerah terumbu karang. Laurencia banyak dimanfaatkan sebagai bahan makanan, antibiotic, anti bakteria, sumber carrageenan dan sebagai umpan ikan.
Nilai-Nilai Kehidupan
Nilai Religi
Dari Rhodophyta ini kita dapat melihat betapa besarnya keagungan Allah SWT. Rhodophyta yang selintas di perairan terlihat tidak berguna ternyata memiliki manfaat yang sungguh luar biasa. Allah SWT menciptakan makhluk lain (tumbuhan) untuk memenuhi segala kebutuhan manusia karena Rhodophyta dapat dimanfaatkan oleh manusia sebagai sumber makanan seperti Gigartina dan Gelidium untuk pembuatan agar-agar, dan es krim. Menyediakan makanan dalam jumlah banyak bagi ikan dan hewan lain yang hidup di laut seperti Gracilaria sp.
Nilai Praktis
Semua Rhodophyta memiliki banyak kegunaan dalam segi ekonomis. Rhodophyta merupakan bahan baku agar-agar yang sering dijadikan komoditas ekspor ke luar negeri. Selain itu juga Alga merah lain seperti Eucheuma sp, Gelidium sp dan Agardhiella sp dibudidayakan karena menghasilkan bahan serupa gelatin yang dikenal sebagai agar-agar yang dapat dimanfaatkan untuk penyamak kulit, bahan pembuat krem, dan obat pencuci rambut.
Nilai Sosial Politik
Rhodophyta memiliki kandungan zat floridean sebagai cadangan makanan. Kandungan floridean ini dimanfaatkan oleh manusia. Secara tidak langsung Rhodophyta membuat floridean untuk dimanfaatkan oleh manusia, walaupun secara langsungnya adalah demi kepentingannya sendiri, yakni untuk cadangan makanan. Implikasinya dalam kehidupan sehari-hari bahwa dalam upaya kita mensejahterakan diri sendiri pun haruslah menjadi bagian dari upaya mensejahterakan masyarakat yang ada disekitar kita.
Rhodophyta banyak mengandung berbagai zat kimia yang sangat menentukan karakteristiknya, seperti Corallina sp memiliki zat kapur yang menyebakan Corallina sp menjadi lebih kokoh, atau memiliki elastisitas seperti tulang rawan. Dalam pemerintahan pun perbedaan karakteristik ini haruslah dimiliki pemimpin, karena dia harus bisa tegas dan kokoh dibandingkan yang lainnya. Karena setiap permasalahan tidak dapat ditanggapi dengan sama rata.
Nilai Intelektual
Pada Genus Gelidium memiliki warna dari kemerahan sampai kehijauan. Gelidium mudah hancur, karena banyak mengandung zat bahan agar-agar (floridean). Meskipun mudah hancur tetapi Genus ini memiliki manfaat untuk bahan agar-agar. Implikasinya dalam kehidupan yaitu, meskipun kita sedang berada dalam posisi terpuruk atau sedih kita tetap harus memberikan manfaat dan kebahagiaan untuk orang lain.
Nilai Pendidikan
Aplanospora yang terjadi pada Rhodophyta bermacam-macam. Ada yang monospora, bispora, tetraspora, polispora dan spora netral. Masing-masing menghasilkan spora yang berbeda-beda sesuai dengan asal sporangiumnya. Sebagai manusia seseorang dilahirkan ke dunia ini memiliki kehidupan yang berbeda, terkadang semuanya tergantung dimana ia dilahirkan dan berasal dari keluarga mana. Yang terpenting kita harus tetap menjadi yang terbaik meskipun lingkungan tidak mendukung.
Simpulan
Ciri umum Phaeophyta yaitu memiliki pigmen dominan merah (fikoeritrin), mengandung zat makanan cadangan bahan agar-agar (Floridean). Beberapa jenis ada yang mengandung zat kapur (Corallina) dan zat pektin. Phaeophyta berkembangbiak secara vegetatif dengan aplanospora (spora tak bergerak) dan fragmentasi thallusnya. Sedangkan generatifnya dengan pembuahan sel telur di dalam karpogonium oleh spermatium.
Berdasarkan hasil pengamatan, Chondrus crispus, Chondrus oxallata, Gigartina papiloides, Rhodymenia sp, dan ptilota sp memiliki bentuk thallus pipih dan Euchema sp, Corallina sp, Gracillaria sp, Gracillaria Salicornia, Argardhiella sp, Gelidium sp, Ceramium, dan Laurencia sp bentuknya gilig. Percabangan dikotomi di miliki oleh Corallina sp, Gracillaria sp, Gracillaria Salicornia, Chondrus crispus, Chondrus oxalate, Euchema sp, dan Ceramium. Sedangankan yang memiliki percabangan bebas adalah Bangia sp, Rhodymenia sp, Agardhiella sp, Gelidium sp, Ptilota sp, Gigartina papiloides, dan Laurencia sp.
Tumbuhan-tumbuhan tersebut diklasifikasikan berdasarkan perbedaan fase pergiliran turunannya, bentuk dan struktur thallus, serta kandungan zatnya, maka Rhodophyta terbagi kedalam beberapa ordo yaitu gelidiales contohnya Gelidium sp dan Eucheuma sp. Ordo nemastomales/gigartinales yaitu Chondrus crispus, Chondrus oxallata, Gracilaria sp, Gracilaria salicornia, Gigartina papiloides, dan Agardhiella sp. Ordo cryptonemiales/corallinales adalah Corallina sp. Ordo ceramiales adalah Ceramium sp, Ptilota sp,dan Laurencia sp. Ordo bangiales adalah Bangia sp. Dan ordo rhodymeniales yaitu Rhodymenia sp.
DAFTAR PUSTAKA
Aditia. (2014). Makalah Rumput Laut (Eucheuma spinosum). [online]. Tersedia: https://www.academia.edu/16149132/MAKALAH_RUMPUT_LAUT_Eucheuma_spinosum_. [20-10-2016]
Dawson. (1954). Gracilaria salicornia. [Online]. Tersedia: http://www.hawaii.edu/reefalgae/invasive_algae/rhodo/gracilaria_salicornia.htm. [24-10-2016]
Lindeberg. (Tanpa Tahun). Ptilota sp. (Red Wing). [online]. Tersedia: http://www.seaweedsofalaska.com/species.asp?SeaweedID=114. [20-10-2016]
Lindeberg, M. (2012). Bangia sp. [Online]. Tersedia: http://www.seaweedsofalaska.com/species.asp?SeaweedID=57. [24-10-2016]
SIA. (2014). Chondrus crispus. Tersedia: https://seaweedindustry.com/seaweed/type/chondrus-crispus. [24-10-2016]
Soegiarto, dkk. (1978). Rumput Laut (Algae): Manfaat, Potensi, dan Usaha Budidaya. Jakarta: Lembaga Oceanologi Nasional. LIPI.
Surakusumah, dkk. (2015). PENUNTUN PRAKTIKUM BOTANI CRYPTOGAMAE. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI
Tjitrosoepomo, G. (1991). Taksonomi Tumbuhan. Gadjah mada University Press: Yogyakarta.
Yudianto, S. A. (1992). Pengantar Cryptogamae. Bandung: Tarsito.
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2. Bangia sp
Anonim. (2013). Rhodophyta. [Online]. Tersedia: http://botany.natur.cuni.cz/algo/praktika/13.html. [24-10-2016]
Gambar 2.2. Corallina sp
GJA. (2010). Red algae commonly found at the Giant Stairs, Bailey's Island, ME. [Online]. Tersedia: http://abacus.bates.edu/~ganderso/biology/bio270/redalgae.html. [24-10-2016]
Gambar 3.2. Rhodymenia sp
Babcock, C. (2008). Rhodymenia sp. [Online]. Tersedia: http://www.reefcentral.com/forums/showthread.php?t=1727140. [24-10-2016]
Gambar 4.2. Gracillaria sp
Anonim. (2014). Makroalgae. [Online]. Tersedia: http://www.lareefs.com/index.php?main_page=product_info&products_id=150. [24-10-2016]
Gambar 5.2. Gracillaria salicorna
Houpt, P. (2000). Gracilaria. [Online]. Tersedia: http://university.uog.edu/botany/474/rhodo/gracilaria.html. [24-10-2016]
Gambar 6.2. Chondrus crispus
Elgin. (2015). CHONDRUS CRISPUS. [Online]. Tersedia: http://www.thalgo.co.uk/algues/chondrus-crispus.6-C.html#top. [24-10-2016]
Gambar 7.2. Chondrus oxalata
Beorolas. (2015). MAKRO ALGA. [Online]. Tersedia: http://akvafarm.hu/tenger/alga/chondrus_ocellatus.jpg. [24-10-2016]
Gambar 8.2. Agardhiella sp
Belfiore. (2015). BIO 203 Study Guide. [Online]. Tersedia: https://www.studyblue.com/notes/note/n/bio-203-study-guide-2014-15-belfiore/deck/13860000. [24-10-2016]
Gambar 9.2. Gelidium sp
Nababan, A. (2013). Ekologi Rumput Laut. [Online]. Tersedia: http://advenn.blogspot.co.id/2013/05/ekologi-rumput-laut.html. [24-10-2016]
Gambar 10.2. Ptilota sp
Lindeberg, M. (2012). Ptilota sp. [Online]. Tersedia: http://www.seaweedsofalaska.com/species.asp?SeaweedID=114. [24-10-2016]
Gambar 11.2 Euchema sp
Anonim. (2005). Seaweeds. [Online]. Tersedia: http://www.marine-science.co.jp/english/goods/seaweed.html. [24-10-2016]
Gambar 12.2 Gigartina papiloides
Kirkhart, J. (2009). Turkish Towel (Gigartina). [Online]. Tersedia: https://www.flickr.com/photos/jkirkhart35/3266060874. [24-10-2016]
Gambar 13.2 Ceramium sp
GJA. (2010). Red algae commonly found at the Giant Stairs, Bailey's Island, ME. [Online]. Tersedia: http://abacus.bates.edu/~ganderso/biology/bio270/redalgae.html. [24-10-2016]
Gambar 14.2 Laurencia sp
Guinther, E. (2013). Laurencia (Rhodophyceae). [Online]. Tersedia: http://cfb.unh.edu/phycokey/Choices/Rhodophyceae/Macroreds/LAURENCIA/Laurencia_image_page.html. [24-10-2016]
8