BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Etika wirausaha merupakan ilmu mengenai bagaimana tata cara seorang pengusaha dalam berperilaku didalam suatu usahanya tersebut. Banyak seorang wirausaha mengabikan betapa pentingnya etika didalam mendirikan sutu bisnis, karena mereka berfikir dengan kemampuan yang mereka miliki serta modal yang sangat besar suatu usaha dengan mudahnya didirikan. Padahal tanpa adanya etika yang dimiliki seorang wirausaha suatu usaha tersebut akan tidak berjalan sesuai rencana. Karena etika ialah suatu studi mengenai yang benar dan yang salah dan pilihan moral yang dilakukan seseorang. Keputusan etika ialah suatu hal yang benar mengenai perilaku standar. Etika wirausaha mencakup hubungan antara perusahaan dengan orang yang menginvestasi uangnya dalam perusahaan, dengan konsumen, pegawai kreditur, saingan dan sebagainya. Orang – orang wirausahawan diharapkan bertindak etis dalam berbagai aktivitasnya di masayarakat.
Menjaga etika adalah suatu hal yang sangat penting untuk melindungi reputasi perusahaan. Masalah etika ini selalu dihadapi oleh para manajer dalam keseharian kegiatan wirausaha, namun harus selalu dijaga terus menerus, sebab reputasi sebagai perusahaan yang etis tidak dibentuk dalam waktu pendek, tapi akan terbentuk dalam jangka panjang. Dan ini merupakan asset yang tak ternilai sebagai goodwill bagi sebuah perusahaan.
Apabila moral merupakan sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kebaikan etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia wirausaha yang bermoral akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin kegiatan kewirausahaan yang seimbang, selaras, dan serasi.
Etika sebagai rambu-rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan. Etika di dalam wirausaha sudah tentu harus disepakati oleh orang-orang yang berada dalam kelompok wirausaha serta kelompok yang terkait lainnya.
Rumusan Masalah
Apa yang dimaksud dengan konsumerisme ?
Bagaimana masalah polusi ?
Bagaimana Budaya perusahaan ?
Tujuan
Mampu menjelaskan tentang konsumerisme
Memahami tentang masalah polusi
Memahami tentang budaya perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
Konsumerisme
Pengertian
Konsumerisme adalah sebuah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau sekolompok orang melakukan proses konsumsi atau pemakaian barang hasil produksi secara berlebihan. Biasanya hal ini tidak disadari oleh seorang atau sekolompok individu dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan mereka pecandu dari suatu produk, sehinggan ketergantungan itu sangat sulit dihilangkan. Apabila seorang konsumtif menjadikan kekonsumtifannya sebagai gaya hidup, maka orang tersebut menganut paham konsumerisme.
Perilaku Konsumtif
Hal-hal yang dikatakan perilaku konsumtif
Membeli produk karena iming-iming hadiah.
Membeli produk karena kemasannya menarik.
Membeli produk demi menjaga penampilan diri dan gengsi.
Membeli produk atas pertimbangan harga (bukan atas dasar manfaat ataukegunaannya).
Membeli produk hanya sekedar menjaga simbol status.
Memakai produk karena unsur konformitas terhadap model yang mengiklankan.
Munculnya penilaian bahwa membeli produk dengan harga mahal akan menimbulkan rasa percaya diri yang tinggi.
Mencoba lebih dari dua produk sejenis (merek berbeda).
Penyebab Perilaku Konsumerisme
Perilaku konsumtif adalah perilaku yang mencerminkan “serba instan” atau tidak mau menempuh proses. Perilaku konsumtif juga sering dilawankan dengan perilaku produktif. Bahkan, konsumtif cenderung mengarah pada gaya hidup glamor, boros, dan lain sebagainya. Perilaku konsumtif lazim dialami pada masa-masa remaja. Remaja sangat senang dengan perilaku yang mengarah ke arah konsumtif dan hedonis (kesenangan/kenikmatan).Mereka senang mengeluarkan uang demi membeli barang-barang yang mereka sukai.
Faktor Orang Tua
Perilaku konsumtif ini biasanya disebabkan oleh lingkungan, tapi tidak dipungkiri bahwa perilaku konsumtif ini sendiri bisa berasal dari keluargannya. Contoh, seorang ibu sering memakai barang-barang mahal. Anak-anak itu mempunyai 1 perilaku yang tidak mungkin bisa lepas, yaitu mengimitasi (meniru). Jadi, jika anak melihat ibunya memakai perhiasan, Hp, atau barang mahal lainnya, anak biasanya juga ingin mempunyainya. Maka dari itu, jika orang tua menuruti permintaan anak, maka secara tidak sengaja orang tua telah membangun sikap konsumtif kepada si anak. Akan tetapi, jika orang tua menjelaskan mengapa dia membeli perlengkapan tersebut, maka kemungkinan anak menjadi konsumtif lebih kecil, tapi tidak dipungkiri juga bahwa faktor lingkungan juga sangat berpengaruh kepada si anak.
Faktor Lingkungan
Walaupun orang tua sudah mengajarkan kepada si anak bahwa perilaku konsumtif yang berlebihan itu tidak baik, tapi bisa saja faktor lingkungan membuat dia menjadi seorang yang konsumtif. Misalnya, menipu orang tua untuk mendapatkan uang jajan lebih agar bisa membeli baju yang serupa dengan teman-teman yang lain atau bisa juga menipu dengan mengatakan bahwa harus bayar uang ini, itu, dsb agar bisa membeli barang yang diinginkan.
Masalah Polusi
Pengertian
Pengertian polusi atau juga pencemaran secara umum ialah terjadinya perubahan faktor komposisi dari zat kandungan air udara tanah dan lingkungan yang berakibat kualitas dari zat tersebut menjadi berkurang atau tidak bisa lagi digunakan untuk diperuntukan sebagaimana fungsi semestinya nya. Jika keadaan polusi tetap dibiarkan tanpa solusi,tentu akan membahayakan kehidupan umat manusia.Maka berbagai uapaya telah dilakukan demi untuk menanggulagi ,mencegah,atau mengatasi terjadinya polusi ini atau setidaknya dapat berfungsi menghambat dampak negative yang timbul.Misalnya dengan membuat tempat khusu membuang limbah, menetralisir bahan polutan dalam limbah dan sebagaiamnya.Supaya pencegahan bahaya polusi bisa lebih berhasil maka dibutuhkan pengendalian lingkungan yang berdasarkan pada baku mutu lingkungan.
Polusi atau pencemaran menurut UU Republik Indonesia nomor 23 tahun 1997 adalah masuk atau dimasukkannya zat, energi, makhluk hidup dan atau komponen lain kedalam suatu lingkungan yang dilakukan oleh manusia sehingga kualitas dari lingkungan tersebut turun sampai pada tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan tidak bisa digunakan untuk yang seharusnya. Selain diartikan demikian polusi atau pencemaran juga bisa diartikan sebagai perubahan komposisi dari zat (air, udara, tanah dan lingkungan) sehingga kualitas dari zat tersebut menjadi berkurang atau tidak bisa lagi diperuntukan sesuai fungsinya.
Polusi sendiri bila terus dibiarkan berlarut-larut dan tanpa ada penanganan akan sangat bisa membahayakan kehidupan manusia. Berbagai cara telah dilakukan manusia untuk mencegah atau setidaknya menghambat terjadinya polusi mulai dari membuat tempat khusus untuk membuang limbah, menetralisir bahan polutan dalam limbah dan lain sebagainya. Supaya pencegahan terhadap polusi bisa membawa hasil yang maksimal maka diperlukan pengendalian lingkungan yang berdasarkan pada baku mutu lingkungan.
Pencemaran yang terjadi di lingkungan dapat terjadi di mana saja dan kapan saja. Sejarah yang ada menunjukkan semakin kesini lingkungan malah semakin menjadi kumuh dan terjadi banyak sekali polusi dan pencemaran.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan atau benda lainnya.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila :
Jumlahnya melebihi jumlah normal.
Berada pada waktu yang tidak tepat.
Berada di tempat yang tidak tepat.
Sifat polutan adalah :
Merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
Merusak dalam waktu lama.
Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
Macam-Macam Pousi
Polusi Udara
Polusi udara atau pencemaran udara merupakan yang terjadi di udara biasanya disebabkan oleh polutan yang berbentuk gas atau zat berupa partikel. Misalnya zat yang menyebabkan polusi udara antaralain,gas karbon dioksida (CÒ2) karbon dioksida CÒ HzS, NO2 dll.
Polusi Air
Sedang polusi air aitau pencemaran di air,ialah merupakan peritiwa pencemaran yang terjadi dalam lingkungan air.
Dimana zat polutan yang dapat menimbulkan polusi air diantarnya polutan dari limbah cair industri dari pembuangan limbah sisa kegiatan produksi yang dilakukan oleh para industry yang dibuang ke sungai tanpa melalui proses amdal yang benar benar aman.
Polutan ini bisa berupa Pb,limbah industry kain celup batik , Insektisida yang digunakan para petani dan Hg,CO,Zn dan sebagainya sebagainya.
Polusi Tanah
Sedang polusi tanah ialah Pencemaran yang terjadi pada lingkungan tanah yang disebabkan karaena polutan dari berbagai pembuangan limbah baik dari industri ataupun rumah tangga.Yang berdampak menimbulkan rusaknya struktrur tanah .
Sedangkan polutan peyebabnya bisa berupa dari pembuangan limbah karet ban bekas, sampah plastic industry dan rumah tangga ,botol dan pembungkus sintesis dan segala macam polutan yang dibuang ke tanah
Pencemaran Suara
Sesuai namanya polusi atau pencemaran suara merupakan polusi yang terjadi dalam bentuk suara (gelombang). Polusi suara biasanya terjadi karena ada suara bising dan deru mesin kendaraan. Selain itu polusi suara juga bisa terjadi karena segala macam hal yang bisa mengganggu pendengaran, baik itu mesin pabrik suara mesin penebang pohon dan masih banyak lagi.
Review Contoh Kasus Masalah Polusi
Mengenai lumpur lapindo ULASAN DARI SISI ETIKA BISNIS Kelalaian yang dilakukan PT. Lapindo Brantas merupakan penyebab utama meluapnya lumpur panas di Sidoarjo, akan tetapi pihak Lapindo mulai beralih dan seakan enggan untuk bertanggung jawab. Jika dilihat dari sisi etika bisnis, apa yang dilakukan oleh PT. Lapindo Berantas jelas telah melanggar etika dalam berbisnis. Dimana PT. Lapindo Brantas telah melakukan eksploitasi yang berlebihan dan melakukan kelalaian hingga menyebabkan terjadinya bencana besar yang mengakibatkan kerusakan parah pada lingkungan dan sosial. Eksploitasi besar-besaran yang dilakukan PT. Lapindo membuktikan bahwa PT. Lapindo rela menghalalkan segala cara untuk memperoleh keuntungan. Dan keengganan PT. Lapindo untuk bertanggung jawab membuktikan bahwa PT. Lapindo lebih memilih untuk melindungi aset-aset mereka daripada melakukan penyelamat dan perbaikan atas kerusakan lingkungan dan sosial yang mereka timbulkan.
Hal ini membuktikan bahwa etika berbisnis yang dipegang oleh suatu perusahaan akan sangat mempengaruhi kelangsungan suatu perusahaan. Dan segala macam bentuk pengabaian etika dalam berbisnis akan mengancam keamanan dan kelangsungan perusahaan itu sendiri, lingkungan sekitar, alam, dan sosial.
Etika yang dilanggar :
Ulasan dari sudut pandang etika lingkungan yaitu PT.Lapindo Brantas melakukan eksplorasi secara besar-besaran dan berlebihan tanpa mempertimbangkan keamanan dan keselamatan, terutama lingkungan hidup sekitar yang telah dilakukan PT.Lapindo Brantas ini dinilai sangat tidak beretika yang mengakibatkan kerusakan parah pada lingkungan dan sosial. Dimana demi mendapatkan sumber daya alam dalam jumlah banyak ditambah untuk menghemat pengeluaran yang seharusnya dikeluarkan sesuai prosedur yang berlaku, kini menimbulkan dampak buruk dan sangat parah terhadap masyarakat dan hubungan bisnis antara PT.Lapindo Brantas dengan masyarakat tidak sesuai dengan konsep dan persyaratan etika bisnis yaitu kontrak sosial perusahaan terhadap pembayaran ganti rugi atas tanah, rumah danakti!itas usaha masyarakat yang tidak bisa digunakan dan dihuni lagi .
Sebaiknya PT.Lapindo Brantas melakukan sinergi antara pemerintah dan lembaga-lembaga terkait dalam mengasi masalah lingkungan yang diakibatkan oleh pengeboran PT.Lapindo Brantas dan untuk badan otorisasi pemerintah sebaiknya mengkaji lebih dalam manfaat dan resiko atas kegiatan yang melibatkan kepentingan lingkungan dan masyarakat luas. Bagaimanapun juga tindakan PT.Lapindo Brantas jika ditinjau dari segi etika lingkungan sangat tidak bertanggung jawab dan justru terkesan mengabaikannya.
Meskipun fenomena alam seperti Gunung meletus, tanah longsor dan juga gempa bumi bisa menimbulkan kualitas dari lingkungan menurun namun hal tersebut tidaklah terjadi secara terus menerus. Tidak seperti kita yang selalu dengan terus menerus membuang sampah di sungai sehingga menyebabkan air sungai tercemar. Sebenarnya terdapat banyak cara yang bisa kita lakukan untuk paling tidak memperlambat terjadinya polusi yang semakin parah ini, mulailah dengan kesadaran diri sendiri dengan tertib membuang sampah pada tempatnya dan ingatkan orang lain yang membuang sampah secara sembarangan terutama di sungai. Berhubung sungai merupakan tempat bagi air untuk berjalan dan kita semua tau bahwa kita tidak akan dapat hidup tanpa adanya air dan udara maka polusi udara dan air harus kita utamakan untuk kita berantas, meskipun sebenarnya semua jenis polusi juga harus kita berantas.
Budaya Perusahaan
Pengertian Budaya dalam Lingkup Bisnis
Secara terminologi budaya adalah keseluruhan kepercayaan, aturan, teknik, kelembagaan dan artefak buatan manusia yang mencirikan populasi manusia. Jadi budaya dapat diartikan yaitu budaya terdiri atas pola-pola yang dipelajari mnengenai perlaku umum bagi anggota dari masyarakat tertentu yaitu gaya hidup yang unik dari suatu kelompok atau orang tertentu.
Kebudayaan adalah kumpulan nilai, kepercayaan, perilaku, kebiasaan, dan sikap yang membedakam suatu masyarakat dari yang lainnya. Kebudayaan suatu masyarakat menentukan ketentuan- ketentuan yang mengatur bagaimana perusahaan dijalankan dalam masyarakata tersebut.
Terdapat cara bagi para pelaku bisnis internasional untuk menyesuaikan diri atau hidup dengan budaya-budaya lain yaitu menyadari bahwa adanya budaya yang berbeda dari budayanya sendiri dan mereka harus mempelajari karakteristik dari budaya-budaya tersebut sehingga dapat beradaptasi. Tetapi menurut E.T. Hall terdapat dua cara untuk menyesuaikan diri dari budaya moral lain yaitu:
Menghabiskan seumur hidup disuatu negara tersebut.
Menjalani suatu program pelatihan yang sangat canggih dan ekstensif yang mencakup karakteristik-karakteristik utama dari suatu budaya, termasuk budaya.
Terdapat enam nasihat atau cara dalam melakukan bisnis lintas budaya internasional antara lain:
Lakukanlah persiapan.
Jangan terburu-buru.
Bangkitkan kepercayaan.
Memahami pentingnya bahasa.
Menhormati budaya.
Memahami unsur-unsur budaya.
Budaya juga sangat mempengaruhi semua fungsi bisnis misalnya dalam pemasaran, beraneka ragam sikap dan nilai menghambat banyak perusahaan untuk mengunakan bauran pemasaran yang sama disemua pasar. Begitu juga dalam manajemen sumber daya manusia, budaya nasional merupakan kunci penentu untuk mengevaluasi para manajer, serta dalam produksi dan keuangan faktor budaya sangat berpengaruh dalam kegiatan produksi dan keuangan.
Karekteristik Kebudayaan
Beberapa karakteristik kebudayaan perlu diperhatikan karena mempunyai relevansi dengan bisnis internasional:
Kebudayaan mencerminkan perilaku yang dipelajari (learned behavior) yang ditularkan dari satu anggota masyarakat yang lainnya.
Unsur- unsur kebudayaan saling terkait (interrelated)
Kebudayaan sanggup menyesuaikan diri (adaptive), artinya kebudayaan berubah sesuai dengan kekuatan- kekuatan eksternal yang mempengaruhi masyarakat tersebut.
Kebudayaan dimiliki bersama (shared) oleh anggota- anggota masyarakata tersebut dan tentu saja menentukan keanggotaan masyarakat itu.Orang-orang yang sama-sama memiliki suatu kebudayaan adalah anggota suatu masyarakat; orang- orang yang tidak memilikinya berada diluar batas- batas masyarakat itu.
Beberapa pendapat lain tentang karakteristik budaya,adalah sebagai berikut:
Dipelajari : Budaya tidak diwariskan atau bersifat biologi, budaya diperoleh dari pembelajaran dan pengalaman.
Dibagi : Masyarakat adalah anggota dari kelompok organisasi atau pembagian budaya masyarakat, budaya tidak spesifik pada perorangan dan individu.
Perubahan generasi :Budaya bersifat kumulatif, melewati dari generasi yang satu ke generasi yang lainnya.
Symbolic : Budaya berdasarkan pada kapasotas manusia untuk memberi tanda atau menggunakan sesuatu untuk menggambarkan yang lain.
Diteladani : Budaya mempunyai struktur dan terintegrasi, perubahan dari 1 bagian akan membawa perubahan pada bagian lain.
Penyesuaian : Budaya berdasarkan pada kapasitas manusia untuk berubah & menyesuaikan diri.
Karena perbedaan budaya terdapat dalam dunia, sebuah pemahaman dari pengaruh budaya dalam perilaku merupakan suatu kritik dari studi internasional manajemen. Jika manajer internasional tidak mengetahui sesuatu tentang budaya dari Negara lain yang mereka setujui, maka hal tersebut akan menimbulkan bencana.
Unsur- unsur kebudayaan dalam etika berbisnis
Kebudayaan suatu masyarakat menentukan bagaimana anggota- anggotanya berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Unsur- unsur dasar kebudayaan adalah struktur sosial, bahasa, komunikasi, agama, dan nilai- nilai serta sikap. Interaksi unsur- unsur ini mempengaruhi lingkungan lokal yang merupakan tempat bisnis internasional dijalankan.
Struktur sosial
Struktur sosial adalah seluruh kerangka yang menentukan peran individu- individu dalam masyarakat, stratifikasi masyarakat, dan mobilitas individu dalam masyarakat tertentu.
Stratifikasi sosial
Semua masyarakat mengelompokkan orang- orang dalam batas tertentu berdasarkan kelahiran, pekerjaan, tingkat pendidikannya, atau ciri-ciri lainnya. Namun, pentingnya kategori ini dalam menentukan bagaimana individu-individu berinteraksi satu sama lain dalam dan diantara kelompok-kelompok ini berbeda-beda dari satu masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Mobilitas sosial
Mobilitas sosial adalah kemampuan individu berpindah dari suatu strata masyarakat ke strata lainnya. Mobilitas social cenderung akan lebih tinggi dalam masyarakat yang kurang terstratifikasi.
Bahasa
Bahasa adalah cerminan utama kelompok- kelompok budaya karena bahasa merupakan sarana penting yang dipakai anggota- anggota masyarakat untuk berkomunikasi satu sama lain. Ada beberapa jenis bahasa diantarnya:
Bahasa sebagai senjata bersaing
Bahasa perantara
Bahasa terjemahan
Berkata tidak
Komunikasi
Komunikasi diluar batas budaya, secara verbal maupun non verbal adalah suatu keahlian yang sangat penting bagi para manajer internasional, walaupun komunikasi sering dapat berlangsung salah diantara orang- orang yang mempunyai kebudayaan yang sama, peluang miskomunikasi akan sangat meningkat apabila orang- orang tersebut berasal dari budaya yang berbeda.
Agama
Agama adalah aspek penting kebanyakan masyarakat. Agama mempengaruhi bagaimana cara anggota- anggota masyarakat berhubungan satu sama lain dan dengan pihak luar. Agama membentuk sikap yang dimiliki pemeluknya terhadap pekerjaan, konsumsi, tanggung jawab individu, dan perencanaan untuk masa depan.
Hubungan Etika Bisnis dengan Budaya Perusahaan
Etika pada dasarnya adalah standar atau moral yang menyangkut benar atau salah, baik atau buruk. Dalam kerangka konsep etika bisnis terdapat berbagai pengertian tentang etika perusahaan, etika kerja, dan etika perorangan, yang menyangkut hubungan-hubungan sosial antar perusahaan, karyawan, dan lingkungannya. Etika perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dengan karyawan yang sebagai satu kesatuan dengan lingkungannya. Etika kerja berkaitan dengan antara perusahaan dengan karyawannya, dan etika perorangan mengukur hubungan masyarakat.
Pelaku yang telah berkembang dalam perusahaan menimbulkan situasi saling percaya antara perusahaan dan stakeholder, yang memungkinkan perusahaan meningkatkan keuntungan jangka panjang. Perilaku akan mencegah pelanggan, pegawai, dan pemasok bertindak oportunis, serta timbulnya saling percaya. Budaya perusahaan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembentukan perilaku etis, karena budaya perusahaan merupakan seperangkat nilai dan norma yang membimbing tindakan karyawan. Budaya dapat mendorong terciptanya perilaku yang etis, dan sebaliknya dapat pula mendorong perilaku yang tidak etis. Kebijakan perusahaan untuk memberikan perhatian yang serius pada etika perusahaan dan memberikan citra bahwa manajemen mendukung perilaku etis dalam perusahaan.
Kebijakan perusahaan biasanya secara formal didokumentasikan dalam bentuk Kode Etik (Code of Conduct). Ditengah iklim keterebukaan dan globalisasi yang membawa keragaman budaya, kode etik memiliki peranan yang sangat penting sebagai penahan dalam interaksi intensif beragam ras, pemikiran, pendidikan, dan agama. Sebagai persamaian untuk menumbuhkan perilaku etis, perlu dibentuk iklim etika dalam perusahaan. Iklim etika tersebut tercipta, jika dalam suatu perusahaan terdapat kumpulan pengertian tentang perilaku apa yang dianggap benar dan tersedia mekanisme yang memungkinkan permasalahan mengenai etika dapat diatasi. Terdapat tiga faktor utama yang memungkinkan terciptanya iklim etika dalam perusahaan yaitu :
Terciptanya budaya perusahaan secara baik.
Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya.
Terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai.
Iklim etika dalam perusahaan dipengaruhi oleh adanya interaksi beberapa faktor, yaitu :
Faktor kepentingan sendiri.
Faktor keuntungan perusahaan.
Faktor pelaksanaan efisiensi.
Faktor kepentingan kelompok.
Penciptaan iklim etika mutlak diperlukan, meskipun memerlukan waktu, biaya, dan ketekunan manajemen.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Konsumerisme adalah sebuah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau sekolompok orang melakukan proses konsumsi atau pemakaian barang hasil produksi secara berlebihan. Biasanya hal ini tidak disadari oleh seorang atau sekolompok individu dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan mereka pecandu dari suatu produk, sehinggan ketergantungan itu sangat sulit dihilangkan. Apabila seorang konsumtif menjadikan kekonsumtifannya sebagai gaya hidup, maka orang tersebut menganut paham konsumerisme.
Pengertian polusi atau juga pencemaran secara umum ialah terjadinya perubahan faktor komposisi dari zat kandungan air udara tanah dan lingkungan yang berakibat kualitas dari zat tersebut menjadi berkurang atau tidak bisa lagi digunakan untuk diperuntukan sebagaimana fungsi semestinya nya. Jika keadaan polusi tetap dibiarkan tanpa solusi,tentu akan membahayakan kehidupan umat manusia.Maka berbagai uapaya telah dilakukan demi untuk menanggulagi ,mencegah,atau mengatasi terjadinya polusi ini atau setidaknya dapat berfungsi menghambat dampak negative yang timbul.Misalnya dengan membuat tempat khusu membuang limbah, menetralisir bahan polutan dalam limbah dan sebagaiamnya.Supaya pencegahan bahaya polusi bisa lebih berhasil maka dibutuhkan pengendalian lingkungan yang berdasarkan pada baku mutu lingkungan.
Macam-Macam Pousi
Polusi Udara
Polusi Air
Polusi Tanah
Pencemaran Suara
Kebudayaan suatu masyarakat menentukan bagaimana anggota- anggotanya berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Unsur- unsur dasar kebudayaan adalah struktur sosial, bahasa, komunikasi, agama, dan nilai- nilai serta sikap. Interaksi unsur- unsur ini mempengaruhi lingkungan lokal yang merupakan tempat bisnis internasional dijalankan.
Saran
Diharapakan kedepannya mahasiswa kebidanan mampu menerapkan konsep etika wirausaha sehingga berkembangnya skill dan kreatifitas mahasiswa untuk menghaslilkan daya jual dengan menerapkan konsep etika wirausaha.
15