Academia.eduAcademia.edu

WIRAUSAHAWAN

2021, AYU SEPTIANA

AYU SEPTIANA 402190187 PS F

WIRAUSAHAWAN Ditujukan Untuk Memenuhi Ujian Tengah Semester Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis Dagang Syariah Disusun Oleh: Ayu Septiana 402190187 PS F Dosen Pembimbing : Wening Purbatin Palupi S., M.BA., M.Si. PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO 2021 i DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i DAFTAR ISI ................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah .............................................................................. 1 C. Tujuan ................................................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kewirausahaan ................................................................ 2 B. Sejarah Munculnya Kewirausahaan .................................................. 3 C. Karakteristik Wirausahawan .............................................................. 6 D. Tahap – Tahap Wirausaha ................................................................. 8 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan.......................................................................................... DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... ii 9 10 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Mengembangkan jiwa kewirausahaan dikalangan mahasiswa merupakan salah satu hal yang sangat penting menjadi kesempatan kerja, pendapatan dan kesejahteraan bagi setiap orang dan individu. Dahulu pola pembelajaran kewirausahaan tidak secara formal dilembagakan, bekal motivasi dan sikap mental kewirausahaan terbangun secara alamiah, lahir secara keterbatasan dan semangat survival ditandai keteladanan kerja keras dari dosen atau model contoh, mahasiswa yang terlatih tempaan secara fisik dan mental melalui pembiasaan dalam kehidupan sehari hari, akan menjadi tangguh untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Mahasiswa menjadi terlatih melihat sisi positif suatu sumber daya dan transformasikan menjadi manfaat yang nyata. Namun, pola pengembangan kewirausahaan masa lalu dianggap tidak sisteematik menghasilkan kewirausahaan. Kewirausahaan lebih ditentukan oleh bakat atau karakter individu,atau bawaan lahir tidak atas proses yang direncanakan. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan? 2. Bagaimana sejarah munculnya kewirausahaan? 3. Bagaimana kerakteristik seorang Wirausahawan ? 4. Tahap-tahap berwirausaha? C. TUJUAN 1. Untuk mengetahui defenisi kewirausahaan. 2. Untuk mengetahui sejarah munculnya kewirausahaan. 3. Untuk mengetahui kerakteristik seorang Wirausahawan. 4. Untuk mengetahui sikap seorang Wirausahawan. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian kewirausahaan Kewirausahaan adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada kondisi risiko atau ketidakpastian. Secara harfiah Kewirausahaan terdiri atas kata dasar wirausaha yang mendapat awalan ked an akhiran an, sehingga dapat diartikan kewirausahaan adalah hal-hal yang terkait dengan wirausaha. Sedangkan wira berarti keberanian dan usaha berarti kegiatan bisnis yang komersial atau non-komersial, Sehingga kewirausahaan dapat pula diartikan sebagai keberanian seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan bisnis. Dalam bahasa Inggris wirausaha adalah enterpenuer, istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard Cantillon, seorang ekonom Prancis. Menurutnya, entrepreneur adalah “agent who buys means of production at certain prices in order to combine them”. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ekonom Perancis lainnya, Jean Baptista Say menambahkan definisi Cantillon dengan konsep entrepreneur sebagai pemimpin. Secara umum banyak sekali definisi yang dikemukakan oleh para ahli, mengenai kewirausahaan, yang diambil dari berbagai sumber : a. Harvey Leibenstein (1968, 1979), mengemukakan, kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatann yang dibutuhkan untuk menciptakan atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya. b. Penrose (1963) : Kegiatan kewirausahaan mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan. 2 c. Frank Knight (1921) : Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang worausahawan disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti pengarahan dan pengawasan. d. Richard Cantillon (1775), misalnya, mendefinisikan kewirausahaan sebagai bekerja sendiri (self-employment). Seorang wirausahawan membeli barang saat ini pada harga tertentu dan menjualnya pada masa yang akan datang dengan harga tidak menentu. Jadi definisi ini lebih menekankan pada bagaimana seseorang menghadapi risiko atau ketidakpastian. e. Menurut Peter Drucker, kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul. B. Sejarah Munculnya Kewirausahaan Pada mulanya perilaku Kewirausahaan atau Enterpreneurship dimulai ketika manusia telah mengenal konsep ekonomi, sehingga sejarah Kewirausahaan masih sangat erat kaitannya dengan sejarah perkembangan ilmu Ekonomi yang ada di dunia. Berawal dari perilaku-perilaku manusia memenuhi kebutuhan hidupnya. Pertama yang utama, adalah mereka berupaya memenuhi kebutuhan yang sifatnya mendasar. Kebutuhan ini oleh ilmu ekonomi disebut sebagai kebutuhan Primer/ kebutuhan pokok, kebutuhan ini pemenuhannya bersifat wajib dan tidak dapat ditunda lagi. Kebutuhan primer selalu sama untuk masing-masing 3 manusia, yaitu pakaian, makanan-minuman dan tempat tinggal. Selanjutnya ada kebutuhan tingkat dua yang merupakan kebutuhan sekunder. Jenis kebutuhan ini merupakan kebutuhan pendukung yang pemenuhannya dapat ditunda. Kebutuhan sekunder manusia bersifat fleksibel dan tidak dapat dipukul rata untuk semua manusia. Kebutuhan yang terakhir adalah kebutuhan tersier yang sifatnya mewah. Kebutuhan jenis ini dipenuhi bukan karena merupakan kebutuhan yang sifatnya wajib dan mendasar, tetapi karena adanya kepuasan lain berupa gengsi yang akan didapat saat kebutuhan ini terpenuhi. Sifatnya nyaris serupa dengan kebutuhan sekunder, yakni sangat fleksibel sehingga tidak dapat diseragamkan untuk semua orang. Tingkat pemenuhan kebutuhan tersier dipengaruhi oleh kelas sosial ekonomi dan selera dalam diri manusia. Jenis kebutuhan ini bias ditunda, dan apabila tidak mampu dipenuhi tidak akan mengganggu kelangsungan hidup manusia. Setelah mengenal klasifikasi kebutuhan, manusia berupaya memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu dengan berbagai cara, perilaku inilah yang dipelajari dalam ilmu ekonomi. Manusia dalam memenuhi kebutuhan pokok/ primer bisa menggarap tanah (bertani, berkebun), membuat tambak atau bahkan dengan kegiatan membuat barang atau manufaktur. Sayangnya karena perbedaan faktor geografis dan skill yang berbeda-beda, tidak semua manusia mampu memenuhi kebutuhan hidupnya, sehingga muncul perilaku manusia yakni melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang lain. Kegiatan niaga (perdagangan) mulai dikenal, dan ilmu bisnis mulai dapat dipelajari. Sejarah kewirausahaan dapat dibagi dalam beberapa periode : 1. Periode awal Sejarah kewirausahaan dimulai dari periode awal yang dimotori oleh Marcopolo. Dalam masanya, terdapat dua pihak yakni pihak pasif dan pihak aktif. Pihak pasif bertindak sebagai pemilik modal dan mereka mengambil keuntungan yang sangat banyak terhadap pihak aktif. Sedangkan pihak aktif adalah pihak yang 4 menggunakan modal tersebut untuk berdagang antara lain dengan mengelilingi lautan. Mereka menghadapi banyak resiko baik fisik maupun sosial akan tetapi keuntungan yang diperoleh sebesar 25%. 2. Abad pertengahan Kewirausahaan berkembang di periode pertengahan, pada masa ini wirausahawan dilekatkan pada aktor dan seorang yang mengatur proyek besar. Mereka tidak lagi berhadapan dengan resiko namun mereka menggunakan sumber daya yang diberikan, yang biasanya yang diberikan oleh pemerintah. Tipe wirausahaawan yang menonjol antara lain orang yang bekerja dalam bidang arsitektural. 3. Abad 17 Tahun 1755 Ricahard Cantillon meperkenalkan konsep Wirausaha. Di Luar negeri konsep wirausaha dikenal sejak abad ke 16. Di Belanda wirausaha dikenal sebgai Ondernemer, di Jerman dikenal Unternehmer. Tahun 1950-an pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa Negara, seperti; Kanada, Amerika dan beberapa Negara di Eropa. Tahun 1970an banya universitas yang mengajarkan kewirausahaan atau ilmu manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an hamper 500 sekolah di Amerika Serikat sudah memeberikan pendidikan kewirausahaan. Richard Cantillon, menegaskan bahwa seorang wirausahawan adalah seorang pengambil resiko, dengan melihat perilaku mereka yakni membeli pada harga yang tetap namun menjual dengan harga yang tidak pasti. Ketidakpastian inilah yang disebut dengan menghadapi resiko. 4. Abad 18 Seorang wirausahawan tidak dilekatkan pada pemilik modal, tetapi dilekatkan pada orang-orang yang membutuhkan modal. 5 Wirausahawan akan membutuhkan dana untuk memajukan dan mewujudkan inovasinya. Pada masa itu dibedakan antara pemilik modal dan wirausahawan sebagai seorang penemu. 5. Abad 19 Di abad ke 19 dan 20 wirausahawan dapat didefinisikan sebagai seseorang yang mengorganisasikan dan mengatur perusahaan untuk meningkatkan pertambahan nilai personal. 6. Abad 20 Pada abad 20, inovasi melekat erat pada wirausahawan di masa sekarang. C. Karakteristik Wirausahawan Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer (1993; 6-7 ) mengemungkakan delapan karakteristik yang meliputi : 1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. 2. Lebih memilih risiko yang moderat. 3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil. 4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera. 5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan. 6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik. 7. Memiliki ketrampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan nilai tambah. 8. Selalu menilai prestasi dengan uang. Martin Zwilling, founder dan chief executive officer (CEO) Startup Professionals, menjelaskan, setiap wirausaha memiliki DNA berbeda dan siap membantunya untuk sukses. Setiap pengusaha harus mengoptimalkan DNA tersebut untuk mengatasi setiap tantangan. 6 Zwilling membagi karakteristik wirausaha menjadi empat tipe, seperti dilansir YoungEntrepreneur: 1. Pembangun : Karakteristik wirausaha seperti ini adalah pemain utama dalam sebuah permainan bisnis. Dengan DNA pembangun, maka para pengusaha jenis ini selalu melihat duatiga langkah lebih maju dibanding para kompetitornya. Karakter wirausaha pembangun selalu dikenal dengan orang yang fokus, dingin, kejam, perhitungan, dan penentu arah. 2. Oportunis : Karakter oportunis adalah bagian spekulasi dari setiap diri pengusaha. Bagian dari keberadaan seseorang yang menginginkan berada di tempat yang tepat dengan waktu yang tepat, serta menggunakan waktu yang tepat untuk mencetak uang sebanyak mungkin. Jika Anda merasa tertantang untuk membuat kesepakatan cepat dalam mendapatkan uang, seperti bermain saham dengan memanfaatkan momentum atau investasi dan jual kembali rumah memanfaatkan kenaikan harga, Anda mungkin termasuk dalam karakteristik oportunis. 3. Spesialis : Pengusaha jenis ini akan bertahan di perusahaan selama 15-30 tahun, membuat fondasi perusahaan yang kuat. Wirausaha dengan karakter spesialis akan menonjol di tengah keramaian orang yang ramai dengan pesaing. Jenis-jenis pengusaha tipe ini adalah ahli IT, pengacara, akuntan independen, dan desainer grafis. 4. Inovator : Hampir sama dengan spesialis, pengusaha inovator seperti membuat laboratorium dalam setiap bisnisnya. Membuat berbagai rumus bisnis, konsep, hingga produk yang berhasil diaplikasikan dalam perusahaan. Tantangan terbesar karakteristik inovator adalah selalu berjuang walaupun di tengah kesuksesan. Selalu memikirkan produk terbaru di tengah peluncuran produk baru. 7 D. Tahap – Tahap Wirausaha Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha di bagi menjadi : 1. Tahap memulai Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru, melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’]Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa. 2. Tahap melaksanakan usaha Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya, mencakup aspek-aspek: pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi 3. Tahap mempertahankan usaha Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi 4. Tahap mengembangkan usaha Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil. 8 BAB III PENUTUP KESIMPULAN Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna dalam memastikan kesuksesan. wirausaha sangat berperan dalam memulai dan mengoperasikan suatu bisnis baru, mereka terlibat dalam mempertimbangkan resiko dan segala upaya untuk menciptakan sesuatu yang baru atau dengan kata lain wirausaha berperan menciptakan suatu bisnis dan mengembangkannya. Seseorang yang memiliki jiwa dan sikap wirausaha selalu tidak puas dengan apa yang telah dicapainya. Dari waktu ke waktu, seorang wirausaha selalu meningkatkan usahanya. Ia selalu berkreasi dan berinovasi tanpa henti karena dengan berkreasi dan berinovasilah semua peluang dapat diperolehnya. 9 DAFTAR PUSTAKA http://www.makalah.co.id/2016/09/makalah-kewirausahaan-lengkap.html https://kekeyzakaria5.wordpress.com/2017/01/03/sejarah-kewirausahaan/ 10