MAKALAH TENTANG SEKS BEBAS DAN NARKOBA
Anggota:
Adinda Wigati
Bianda Haya Nadinta
Fanny Oktaviani
Kamilia Farhan
Muhammad Rizqi Rachmat Mustofa
Musdalifah
Shania Maharani Putri
Rahma Aulia Dwiani
Tadyanisa
SEKS BEBAS
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Masa pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa yang dimulai umur 8 – 14 tahun. Awal pubertas dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah bangsa, iklim, gizi dan kebudayaan. Serta ditandai dengan mulai tumbuh ciri-ciri kelamin sekunder, misalnya : tumbuh rambut pubis, ketiak, timbul jerawat pada wajah, peningkatan berat badan dan tinggi badan, pada wanita mengalami pembesaran buah dada dan pada pria terjadi perubahan pada suara dan tumbuh jakun.
Pada masa puber (13 tahun ke atas) adalah masa di mana mereka mencari jati diri dan arti dari hidup. Pada masa-masa ini pula remaja memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar. Bisa dibilang karena rasa ingin tahunya yang besar, semakin dilarang, semakin penasaran dan akhirnya mereka berani untuk mengambil resiko tanpa pertimbangan terlebih dahulu.
Diera gobalisasi seperti yang kita alami saat ini, remaja harus terselamatkan dari bahaya globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan. Sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan yang asing yang masuk dan berkembang sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan seks bebas. Sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama. Hal ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila. Selain itu, Banyaknya media remaja yang getol menyajikan budaya Barat semakin mendekatkan remaja pada kehidupan serba boleh (permissif ) alias bebas berbuat selama tidak mengganggu orang lain.
Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang mengkuatirkan. Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.
Oleh karena itu pemerintah harus mampu mengambil tindakan dan menyaring pengaruh yang berhak dan berdampak negatif bagi para remaja. Begitu pula peran remaja harus mampu mengendalikan diri dan menghindari hubungan seks pra nikah, serta pendekatan diri kepada Tuhan untuk memperkuat iman dan takwa.
BAB II
PEMBAHASAN
Penyebab Terjadinya Seks Bebas
Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan.Maksud dari salah bergaul adalah bukan berarti kita harus memilih milih dalam bergaul, kita boleh saja bergaul dengan siapa pun asalkan kita jangan mudah terpengaruh dan tetap berpegang teguh kepada norma-norma agama dan norma hukum yang berlaku,karena gaul tidak harus melakukan seks bebas.
Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berfikir
panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita, keluarga dan orang lain.
Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:
1. Karena kehidupan iman yang rapuh.
Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karna kurangnya keimanan dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para remaja harus meningkatkan pengetahuan tentang agamanya sendiri, karna agama adalah tumpuan bagi hidup kita.
2. Kurangnya perhatian orang tua.
Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang anak. Perhatian orang tua sangat diperlukan oleh seseorang karna orang tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku seseorang. Apabila orang tua kurang memberi pengarahan serta pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus dalam kebiasaan berseks bebas. Apalagi dengan broken home.
3. Pergaulan bebas.
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka pilihlah teman yang dapat membimbingmu ke masa depan yang cerah. Pergaulan bebas yang melewati batas seperti dugem, minum-minuman keras dan sebagainya akan berujung pada seks bebas. Karna pergaulan bebas dapat menyebabkan seseorang lupa diri, merasa tidak modern jika tidak mengikuti tren yang akan berujung pada seks bebas. Yang pada dasarnya pemikiran seperti itu sangat salah.
4. Tekanan dari seorang pacar
Karena kebutuhan seorang untuk mencintai dan dicintai, seseorang harus rela melakukan apa saja terhadap pasangannya, tanpa memikirkan resiko yang akan dihadapinya. dalam hal ini yang berperan bukan saja nafsu seksual, melainkan juga sikap memberontak terhadap orang tuanya. Remaja lebih membutuhkan suatu hubungan, penerimaan, rasa aman, dan harga diri selayaknya orang dewasa, dan pemikiran seperti itu sangat banyak dijumpai.
5. Pelampiasan diri.
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas seperti seks bebas.
6. Rendahnya pengetahuan tentang bahaya seks bebas.
Sehingga mereka beranggapan bahwa seks bebas adalah bentuk penyaluran kasih sayang dalam sebuah hubungan berpacaran suatu hal yang wajar bagi pergaulan mereka. Faktor pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu yang tinggi, kurangnya pengetahuan akan dampak dan akibat akan hal yang kita lakukan dapat memudahkan kita terjerumus ke dalam hal hal yang negatif. Pada umumnya kita sebagai seorang remaja memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi, apabila menemukan atau melihat suatu hal yang baru maka otomatis kita akan ingin merasakannya atau mencobanya.
7. Lengkapnya fasilitas.
Fasilitas yang lengkap akan mempermudah seseorang untuk dapat melakukan seks bebas seperti rumah yang nyaman dan gadget yang memadai, maka perlakuan seks bebas akan mudah sekali terjadi. Akibat atau pengaruh mengonsumsi berbagai tontonan bagi remaja sangat besar. Apa yang merka tonton, berkorelasi secara positif dan signifikan dalam membentuk perilaku mereka, terutama tayangan film dan social media.
8. Faktor perubahan zaman.
Faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja. Karena di zaman sekarang banyak media yang mudah di akses oleh semua umur yang menyediakan tayangan tanyangan yang seharusnya hanya di tayangkan khusus orang dewasa. Namun karena rasa ingin tahu yang sangat tinggi yang mendorong para remaja menggunakan atau melihat media untuk orang dewasa tersebut.
Dampak dari Seks Bebas
Selain memiliki hukum haram, seka bebas memiliki akibat atau dampak yang sangat negatif bagi sipelaku. seks bebas juga dapat menghilangkan rasa malu, padahal dalam agama malu merupakan suatu hal yang amat ditekankan dan dianggap perhiasan yang sangat indah khususnya bagi wanita. Selain itu seks bebas juga dapat berakibat:
1. Hilangnya kehormatan.
Hilangnya kehormatan, jatuh martabatnya baik di hadapan Tuhan maupun sesama manusia serta merusak masa depannya, dan meninggalkan aib yang berkepanjangan bukan saja kepada pelakunya bahkan kepada seluruh keluarganya. Kehormatan sangat penting bagi setiap manusia, terutama pada wanita. Jika kehormatan tersebut sudah hilang maka akan jelas terlihat perbedaannya dengan wanita yang masih menjaga kehormatannya.
2. Prestasi cenderung menurun.
Apabila seorang remaja atau mahasiswa sudah melakukan seks bebas, maka fikirannya akan selalu tertuju pada hal negatif tersebut. Rasa ingin mengulanginya selalu ada, sehingga tingkat kefokusannya dalam mengikuti proses belajar disekolah atupun diperkuliahan akan menurun. Malas belajar, malas mengerjakan tugas dan lains ebagainya dapat menurunkan prestasi seorang remaja ataupun mahasiswa tersebut.
3. Ketagihan.
Seks bebas dapat menyebabkan seseorang ketagihan untuk melakukan hal kotor tersebut. Hal tersebut sangat berbahaya karna keinginan yang tidak terkontrol.
4. Hamil Diluar Nikah.
Hamil diluar nikah akan sangat menimbulkan masalah bagi sipelaku. Terutama bagi remaja yang masih sekolah, pihak sekolah akan mengeluarkan sipelaku jika ketahuan peserta didiknya ada yang hamil. Sedangkan bagi pelaku yang kuliah hamil diluar nikah akan menimbulkan rasa malu yang luar biasa terutama orang tua.
5. Aborsi dan bunuh diri.
Terjadinya hamil diluar nikah akibat seks bebas akan menutup jalan fikiran sipelaku, guna menutupi aib ataupun mencari jalan keluar agar tidak merusak nama baik dirinya dan keluarganya hal tersebut dapat berujung pada pembunuhan janin melalui aborsi bahkan bunuh diri.
6. Tercorengnya Nama Baik Keluarga.
Semua orang tua akan merasa sakit hatinya jika anak yang dibangga-banggakan juga di idam-idamkan hamil diluar nikah. Nama baik keluarga akan tercoreng karna hal tersebut, dan hal tersebut akan meninggalkan luka yang mendalam dihati keluarga.
7. Tekanan Batin.
Tekanan batin yang mendalam dikarenakan penyesalan. Akibat penyesalan tersebut sipelaku akan sering murung dan berfikir yang tidak rasional.
8. Zina Mengeluarkan Bau Busuk.
Bau tersebut yang mampu dicium oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya, Hal ini sangat dipercayai oleh agama islam.
9. Terjangkit Penyakit.
Mudah terjangkit penyakit HIV/AIDS serta penyakit-penyakit kelamin yang mematikan, seperti penyakit herpes dan kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai empat hingga lima kali lipat.
10. Gangguan kejiwaan.
Akibat seks bebas seseorang dapat mengalami gangguan kejiwaan atau setres, disebabkan karna ketidak mampuan menerima kehidupan, kurangnya persiapan mental untuk hamil serta takut terhadap hukuman Tuhan.
Cara Pencegahan
Seks bebas yang terjadi pada remaja dan mahsiswa dapat dicegah dengan beberapa upaya. Upaya-upaya tersebut antara lain:
1. Mempertebal keimanan dan ketaatan kepada Tuhan YME.
Mendekatkan diri kepada tuhan akan menjauhkan kita dari perbuatan mungkar, seperti melaksanakan kewajiban kita sebagai seorang muslim dan melaksanakan sunnah-sunnah Rasul.
2. Menanamkan nilai-nilai agama, moral, etika dan ketimuran.
Pendidikan agama, moral dan etika dalam lingkungan keluarga, maupun lingkungan sekolah. Meningkatkan nilai ketimuaran dikalangan remaja yang selalu berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya ketimuran. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas pemeluknya.
4. Pendidikan sex (Sex Education).
Hal ini dapat diartikan sebagai penerangan tentang anatomi, fisiologi seks manusia, bahaya penyakit kelamin. Pendidikan seks adalah membimbing serta mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti, fungsi dan tujuan seks, sehingga ia dapat menyalurkan secara baik, benar dan legal.
Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebas.
4. Menghindari perilaku yang akan merangsang seksual.
Melalui pakaian, perilaku akan tercerminkan. Perilaku yang dapat merangkang seksual seperti bergaul sangat dekat dengan orang yang berlainan jenis.
5. Menegakkan aturan hukum.
Sudah sepatutnya para penegak hukum menjaga tempat-tempat yang sering digunakan oleh para kaula muda untuk berpacaran. Serta memberi sanksi hokum sesuai UUD yang telah dibentuk kepada pelaku seks bebas.
6. Pacaran sehat.
Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena tidak sedikit mereka yang melakukan seks bebas bersama kekasihnya. Disitulah kita tanamkan budaya pacaran sehat tanpa seks. Berpacarn sehat itu seperti: tidak berhubungan seks, pacar sebagai pemberi motivasi. Bisa juga dengan cara ber ta’aruf agar terhindar dari dosa dan kemaksiatan.
7. Menjauhkan diri dari beduan ditempat sepi.
Seks bebas bisa terjadi dengan didukungkan suatu tempat, jadi apabila seorang remaja atau mahasiswa yang masih polos akan mudah dirayu yang berujung pada seks bebas. Apabila sepasang remaja atau mahasiswa berdua ditempat yang sepi maka ada orang ketiga yaitu setan yang dapat menjerumuskan terjadinya seks bebas.
8. Munakahat.
Munakahat atau menikah. Cara ini efektif sekali. Inilah yang ditawarkan oleh Islam sebagai salah satu solusi atas seks bebas. Karna pada dasarnya pacaran yang baik adalah pacaran setelah menikah, untuk menghindarkan fitnah dan perbuatan zina.
Pandangan Agama Islam Terhadap Seks Bebas
Tidak ada satu agamapun yang mewajibkan pengikutnya untuk melakukan seks diluar nikah, Pandangan dari berbagai agama mengenai sex bebas pastilah negatif terlebih lagi di agama islam. Dibuktikan dengan Firman Allah SWT : “Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.” (Q.S. Al-Isra’: 32)
Dan pernyataan yang menyataakan bahwa perbuatan zina termasuk dosa besar setelah syirik dan pembunuhan, dan termasuk kekejian yang membinasakan dan kejahatan yang mematikan. Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah suatu dosa setelah syirik yang lebih besar di sisi Allah dari setetes air mani yang diletakkan seorang lelaki pada rahim yang tidak dihalalkan baginya.”.
Adapun hukumannya yang diterapkan di agama Islam adalah
Hukuman bagi pelaku zina baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah berupa rajam dengan lemparan batu hingga meninggal
Bila keduanya belum berkeluarga, maka mereka dicambuk sebanyak 100 kali dengan cambukan yang paling keras dan dibuang dari negeri asalnya selama satu tahun.
Melihat fakta yang terjadi di sekitar kita, banyak para pemuda dan pemudi yang mengaku dirinya muslim tetapi mereka melakukan perbuatan zina. Jika hal ini dibiarkan, maka akan sangat berabahaya bagi kelanjutan da’wah Islam. Betapa sedihnya jika umat Islam yang begitu besar tetapi akhlak para pemudanya penuh dengan kebobrokan. Naudzubillahi min zaalik.
Padahal Islam telah menetapkan dan mengatur batas-batas dalam pergaulan bebas diantaranya dengan menjaga dengan pandangan mata dan memelihara kehormatan (tarji).
Solusi islam dalam penanggulangan seks bebas yaitu:
Memberikan hukuman yang berat seperti yang telah disampaikan sebelumnya sehingga manusia merasa takut untuk berbuat zina.
Memberikan suatu ketetapan yang mampu memberitahukan kedalam hati nurani kita bahwa berzina itu salah dan akan menimbulkan malapetaka.
Memberikan saran agar menjaga hawa nafsu dengan puasa sunnah.
DAFTAR PUSTAKA
http://sitisalmah27.blogspot.co.id/2014/03/makalah-seks-bebas-dikalangan-remaja.html?m=1
2. NARKOBA
BAB II
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Narkoba merupakan singkatan dari (Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif lainnya). Terminologi narkoba familiar digunakan oleh aparat penegak hukum seperti polisi (termasuk didalamnya Badan Narkotika Nasional), jaksa, hakim dan petugas Pemasyarakatan. Selain narkoba, sebutan lain yang menunjuk pada ketiga zat tersebut adalah Napza yaitu Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif. Istilah napza biasanya lebih banyak dipakai oleh para praktisi kesehatan dan rehabilitasi. Akan tetapi pada intinya pemaknaan dari kedua istilah tersebut tetap merujuk pada tiga jenis zat yang sama.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 tentang Narkotika disebutkan pengertian dari:
Narkotika adalah “zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan”.
Narkotika golongan 1 : berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan . tidak digunakan untuk terapi ( pengobatan ) .
Contoh : heroin , kokain , dan ganja . (Putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk) .
Narkotika golongan 2 : berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan . Digunakan pada terapi sebagai pilihan terakhir.
Contoh : morfin , tetidin , dan metadon .
Narkotika golongan 3 : berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam terapi .
Contoh : kodein .
Psikotropika adalah “zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku”.
Psikotropika golongan 1 : amat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan dalam terapi .
Contoh MDMA ( ekstasi ) , LSD dan STP .
Psikotropika golongan 2 : kuat menyebabkan ketergantungan digunakan amat terbatas pada terapi .
Contoh ; amfetamin , metamfetamin ( sabu ) , fensiklidin dan ritalin.
Psikotropika golongan 3 : potensi sedang menyebabkan ketergantungan , banyak digunakan dalam terapi .
Contoh ; pentobarbital dan flunitrazepam.
Psikotropika golongan 4 : potensi ringan menyebabkan ketergantungan dan sangat luas digunakan dalam terapi .
Contoh ; diazepam , klobazam , fenobarbital , barbital , klorazepam , klordiazepoxide dan nitrazepam ( nifam , piL KB /koplo , DUM , MG , Lexo , rohyp , dan lain-lain ).
Bahan adiktif lainnya adalah “zat atau bahan lain bukan narkotika dan psikotropika yang berpengaruh pada kerja otak dan dapat menimbulkan ketergantungan”
Alkohol : zat yang terdapat pada berbagai jenis minuman keras .
Inhalansia / solven : yaitu gas atau zat yang mudah menguap yang terdapat pada berbagai keperluan pabrik , kantor , dan rumah tangga .
Nikotin : zat yang terdapat pada tembakau .
Kafein : zat pada kopi yang dapat menamah energi dan obat sakit kepala tertentu .
Meskipun demikian, penting kiranya diketahui bahwa tidak semua jenis narkotika dan psikotropika dilarang penggunaannya. Karena cukup banyak pula narkotika dan psikotropika yang memiliki manfaat besar di bidang kedokteran dan untuk kepentingan pengembangan pengetahuan.
Menurut UU No.22 Tahun 1997 dan UU No.5 Tahun 1997, narkotika dan psikotropika yang termasuk dalam Golongan I merupakan jenis zat yang dikategorikan illegal. Akibat dari status illegalnya tersebut siapapun yang memiliki, memproduksi, menggunakan, mendistribusikan atau mengedarkan narkotika dan psikotropika Golongan I dapat dikenakan pidana sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.
Modus Penyebaran Narkoba :
Penyelundupan sabu dan ekstasi melalui bika ambon
Penyelundupan ganja dengan truk kayu bakar
Penyelundupan sabu lewat cartridge printer/tinta printer
Pengedaran ganja melalui brownies
Pengedaran ganja melalui kue kering
Dimasukkan ke dalam organ tubuh
Diselendupkan di dalam bawang
Di selundupkan dalam koper, kaki palsu, pipa, tiang, sepatu, dsb.
BAB II
PEMBAHASAN
Penyebab Penyalahgunaan Narkoba
Semua orang mungkin sudah sering mendengar kata NARKOBA,bahkan sudah banyak yang telah menggunakannya ,tapi banyak diantara kira yang belum mengerti apa penyebab seseorang mau menggunakan narkoba,dalam hidup di dunia ini manusia pasti punya masalah,tidak ada manusia yang tidak punya masalah.dan banyak yang menjadi pengedar/penjual narkoba karena alasan ekonomi dan secara sadar melibatkan diri dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika sampai pada tinggkat yang lebih tinggi (pemakai-penjual).disamping dirinya menjadi korban narkoba tersebut juga menjadi objek hukum yang artinya walaupun pelaku menderita akibat dari penyalahgunaan narkoba,maka yang bersangkutan juga diancam dengan hukuman sesuai undangundang yang berlaku.berikut adalah faktor-faktor penyebab seseorang menjadi penyalahguna narkoba:
Penyebab dari diri sendiri
yaitu Ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkunganKepribadian yang lemahKurangnya percaya diriTidak mampu mengendalikan diri. Dorongan ingin tahu,ingin mencoba,ingin meniru, dorongan ingin berpetualang, mengalami tekanan jiwa, tidak memikirkan akibatnya dikemudian hari, ketidaktahuan akan bahaya narkoba.
Penyebab yang bersumber dari keluarga(orang tua)
Salah satu atau kedua orang tua adalah pengguna narkoba, tidak mendapatkan perhatian,dan kasih sayang dari orang tua, keluarga tidak harmonis(tidak ada komunikasi yang terbuka dalam keluarga), orang tua tidak memberikan pengawasan kepada anaknya, orang tua terlalu memanjakan anaknya, orang tua sibuk mencari uang/mengejar karir sehingga perhatian kepada anaknya menjadi terabaikan.
Penyebab dari teman/kelompok sebaya
Adanya satu atau beberapa teman kelompok yang menjadi pengguna narkobaAdanya anggota kelompok yang menjadi pengedar narkoba, adanya ajakan atau rayuan dari teman kelompok untuk menggunakan narkoba, paksaan dari teman kelompok agar menggunakan narkoba karena apabila tidak mau menggunakan akan dianggap tidak setia kawan, dan rasa ingin menunjukan perhatian kepada teman.
Penyebab yang bersumber dari lingkungan Masyarakat
Tidak acuh atau tidak peduli, Longgarnya pengawasan sosial masyarakat, sulit mencari pekerjaan, penegakan hukum lemah, banyaknya pelanggaran hukum, kemiskinan dan pengangguran yang tinggi, menurunnya moralitas masyarakat, banyaknya pengedar narkoba yang mencari konsumen, banyaknya pengguna narkoba di sekitar tempat tinggal.
Dampak Penggunaan Narkoba
Dampak Positif
Dampak narkoba, jika disalahgunakan, seperti halnya singkatan kata tersebut. (NARKOBA: narkotika dan obat/bahan berbahaya), memang sangatlah berbahaya bagi manusia. Narkoba dapat merusak kesehatan manusia baik secara fisik, emosi, maupun perilaku pemakainya. Bahkan, pada pemakaian dengan dosis berlebih atau yang dikenal dengan istilah over dosis (OD) bisa mengakibatkan kematian. Namun sayang sekali, walaupun sudah tahu zat tersebut sangat berbahaya, masih saja ada orang-orang yang menyalahgunakannya.
Dampak narkoba terhadap fisik :
Berat badannya akan turun secara drastis.
Matanya akan terlihat cekung dan merah.
Mukanya pucat.
Bibirnya menjadi kehitam-hitaman.
Tangannya dipenuhi bintik-bintik merah.
Buang air besar dan kecil kurang lancar.
Sembelit atau sakit perut tanpa alasan yang jelas.
Dampak narkoba terhadap emosi :
Sangat sensitif dan mudah bosan.
Jika ditegur atau dimarahi, pemakai akan menunjukkan sikap membangkang.
Emosinya tidak stabil.
Kehilangan nafsu makan.
Dampak narkoba terhadap perilaku :
Malas
Sering melupakan tanggung jawab
Jarang mengerjakan tugas-tugas rutinnya
Menunjukan sikap tidak peduli
Menjauh dari keluarga
Mencuri uang di rumah, sekolah, ataupun tempat pekerjaan
Menggadaikan barang-barang berharga di rumah
Sering menyendiri
Menghabiskan waktu ditempat-tempat sepi dan gelap, seperti di kamar tidur, kloset, gudang, atau kamar mandi
Takut akan air
Batuk dan pilek berkepanjangan
Bersikap manipulative
Sering berbohong dan ingkar janji dengan berbagai macam alasan
Sering menguap
Mengaluarkan keringat berlebihan
Sering mengalami mimpi buruk
Mengalami nyeri kepala
Mengalami nyeri/ngilu di sendi-sendi tubuhnya
Dampak Positif
Walaupun begitu setiap kehidupan memiliki dua sisi mata uang. Di balik dampak negatif, narkotika juga memberikan dampak yang positif. Jika digunakan sebagaimana mestinya, terutama untuk menyelamatkan jiwa manusia dan membantu dalam pengobatan, narkotika memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Berikut dampak positif narkotika:
1. Opioid
Opioid atau opium digunakan selama berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit dan untuk mencegah batuk dan diare.
2. Kokain
Daun tanaman Erythroxylon coca biasanya dikunyah-kunyah untuk mendapatkan efek stimulan, seperti untuk meningkatkan daya tahan dan stamina serta mengurangi rasa lelah.
3. Ganja (ganja/cimeng)
Orang-orang terdahulu menggunakan tanaman ganja untuk bahan pembuat kantung karena serat yang dihasilkannya sangat kuat. Biji ganja juga digunakan sebagai bahan pembuat minyak.
Cara Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba
Pencegahaan merupakan upaya yang sangat penting, bahkan terpenting.Untuk mencegah remaja dari penyalahgunaan narkoba hal yang paling penting adalah membentengi diri sendiri dengan imtaq(iman taqwa). Selain itu ada hal-hal lain, diantaranya :
Menjaga diri sendiri dan teman terdekat dari hal yang menjurus ke narkoba
Pendekatan pada siswa disekolah
Latihan peningkatan percaya diri
Melatih remja mengelola situasi sehari-hari melalui pendekatan pemecahan masalah dan curhat
Memberi kegiatan yang cocok pada kehidupan remmaja
Mendorong partisipasi pada kegiatan yang positif
Memberi kesempatan agar remaja mengembangkan kegiatannya
Membentuk perkumpulan dalam gerakan anti narkoba (say no to drugs)
Saling memberi dukungan dan kasih sayang
Meningkatkan keterampilan dasar
Mencoba mengubah kebiasaan buruk, dan menjauh dari hal-hal yang negatif
Melaporkan ke pihak yang berwajib jika mengetahui pengedar/bandar narkoba
Memberikan program, terapi dan rehabilitasi
Menyediakan sarana konseling untuk para pemakai dan pengedar narrkoba.
DAFTAR PUSTAKA
http://blognarkotika.blogspot.co.id/2013/03/penggolongan-narkoba.html
https://fradifradian.wordpress.com/2014/01/26/pencegahan-dan-penanggulangan-penyalahgunaan-narkoba/
http://intannm.blogspot.co.id/2015/05/dampak-positif-dan-negatif-narkoba.html
https://panjiploembond.blogspot.co.id/2015/06/beberapa-modus-baru-narkoba-yang.html