Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
9 pages
1 file
Pendidikan diartikan dalam banyak versi, hal ini sejalan dengan nilai, kepercayaan, pandangan atau asumsi yang dipegang oleh para pembuat definisi pendidikan khususnya berkaitan dengan hakikat manusia itu sendiri. Seller dan Miller (1988) menyebutnya sebagai orientasi. Dengan kata lain, definisi pendidikan dibuat merujuk pada sistem filsafat yang dipegang. Cabang Filsafat yang mempelajari tentang hakikat atau makna dibalik suatu fenomena yaitu metafisika. Sehingga dengan demikian, karena yang menjadi objek kajian pendidikan dan pendidikan itu berkaitan dengan manusia sehingga pendidikan sangat berkaitan sekali dengan metafisika manusia. Oleh karena itu, pendidikan selalu mengacu pada metafisika. E.F. Schumaker (1994) menjelaskan bahwa pendidikan tidak akan mampu menolong kita apabila tidak memberi tempat kepada metafisika. Sebab itu, materi dan metode pendidikan perlu dipilih atas dasar asumsi tentang hakikat manusia dan tujuan pendidikan yang diturunkan dari padanya.
Sekolah sebagai lembaga formal yang melaksanakan pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bekerja keras, berbudi lihur, berdisiplin, bertanggung jawab, mandiri, cerdas, trampil, sehat jasmani dan rohani. Kita tau bahwa Pembelajaran materi Biologi selama ini banyak menggunakan metode-metode konvensional seperti ceramah, Tanya jawab, penugasan, dan lainya yang ternyata kurang dapat memberikan dampak secara nyata bagi peningkatan mutu hasil belajar siswa. Biologi merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari siswa di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pembahasan materinya menitik beratkan pada seberapa besar kemampuan siswa dalam menerima informasi dan juga kemampuan untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata diantara anggota masyarakat, baik secara individu maupun berkelompok. Inventarisasi masalah yang dilakukan penulis tentang pembelajaran Biologi menunjukkan adanya kelemahan-kelemahan dalam penguasaan materi maupun metodologinya. Ilmu Biologi berhubungan dengan cara mencari tahu tentang ilmu kehidupan yang mencakup semua makhluk hidup secara sistematis, sehingga Biologi bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan Biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan makhluk hidup, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan Biologi diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang mahluk hidup Biologi diperlukan dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pemecahan masalah-masalah yang dapat diidentifikasikan. Penerapan Biologi perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Pembelajaran Biologi sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah (scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting kecakapan hidup. Oleh karena itu pembelajaran Bilogi di SMP menekankan pada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah Berbicara mengenai pembelajaran ilmu biologi di SMP banyaklah kekurangan-kekurangan yang terjadi. Di temukan bahwa pendekan abstrak dengan metode ceramah dan pemberian tugas. Sangatlah dominan disetiap kegiatan pembelajaran yang masih merupakan hal lazim dan umumnya dilakukan oleh para guru. Sangat jarang dijumpai guru merencanakan
Mata Kuliah Landasan Pendidikan. Dosen Pengampu Ahmad Syahid, S.Pd., M.Pd. (semester 1) - Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP, UNSIKA.
Agama Islam, sebagaimana agama dalam pengertian Barat, hanya ditempatkan dalam urusan individu dengan tuhannya saja. Sementara dalam urusan sosial kemasyarakatan, agama (Islam) ditinggalkan. Oleh karena itu, di tengah-tengah sistem sekuleristik tadi, lahirlah berbagai bentuk tatanan yang jauh dari nilai-nilai agama, salah satunya adalah paradigma pendidikan yang materialistik. Telah terbukti bahwa sistem pendidikan yang materialistik telah gagal melahirkan manusia yang shaleh yang sekaligus menguasai iptek. Misalnya di Indonesia, secara formal kelembagaan, sekulerisasi pendidikan ini telah dimulai sejak adanya dua kurikulum pendidikan keluaran dua departamen yang berbeda, yakni Depag dan Depkidbud. Terdapat kesan yang sangat kuat bahwa pengembangan ilmu-ilmu kehidupan (iptek) adalah suatu hal yang berada di wilayah bebas nilai, sehingga sama sekali tidak tersentuh oleh standar nilai agama. Pendidikan materialistik memberikan kepada siswa suatu basis pemikiran yang serba terukur secara material serta memungkiri hal-hal yang bersifat non-materi. Bahwa hasil pendidikan haruslah dapat mengembalikan investasi yang telah ditanam oleh orang tua siswa. Pengembalian itu dapat berupa gelar kesarjanaan, jabatan, kekayaan atau apapun yang setara dengan nilai materi. Sistem Pendidikan Islam Dalam konteks individu, pendidikan termasuk salah satu kebutuhan asasi manusia. Sebab, ia menjadi jalan yang lazim untuk memperoleh pengetahuan atau ilmu. Sedangkan ilmu akan menjadi unsur utama penopang kehidupannya. Oleh karena itu, Islam tidak saja mewajibkan manusia untuk menuntut ilmu, bahkan memberi dorongan serta arahan agar dengan ilmu itu manusia dapat menemukan kebenaran hakiki dan mendayagunakan ilmunya di atas jalan kebenaran itu. mulia BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Asas Pendidikan Islam Asas pendidikan adalah aqidah Islam. Aqidah menjadi dasar kurikulum (mata ajaran dan metode pengajaran) yang diberlakukan oleh negara. Aqidah Islam berkonsekuensi ketaatan pada syari"at Islam. Ini berarti tujuan, pelaksanaan, dan evaluasi pelaksanaan kurikulum harus terkait dengan ketaatan pada syari"at Islam. Pendidikan dianggap tidak berhasil apabila tidak menghasilkan keterikatan pada syari"at Islam pada peserta didik, walaupun mungkin membuat peserta didik menguasai ilmu pengetahuan. Aqidah Islam menjadi asas dari ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti semua ilmu pengetahuan yang dikembangkan harus bersumber pada akidah Islam, karena memang tidak semua ilmu pengetahuan lahir dari akidah Islam. Yang dimaksud adalah, aqidah Islam harus dijadikan standar penilaian. Ilmu pengetahuan yang bertentangan dengan aqidah Islam tidak boleh dikembangkan dan diajarkan, kecuali untuk dijelaskan kesalahannya Hal yang dipandang perlu dikemukakan dalam mendapatkan formulasi sesungguhnya tentang hakekat dan aplikasi pendidikan Islam ditengah kehidupan masyarakat dewasa ini adalah asasasas pendidikan Islam, setidaknya ada enam asas pendidikan yaitu : 1. Universalitas pendidikan Islam Pendidikan Islam bersifat universal (menyeluruh) dalam pandangan penumpuan, dan tafsirannya terhadap alam semesta. Ia menekankan pandangan yang universal antara jasmani dan rohani, antara jiwa dan raga, antara individu dan masyarakat, dan antara dunia dan akhirat. Pendidikan Islam drengan ciri ini, membuka, mengembangkan, dan mendidik segala aspek pribadi, kemampuan-kemampuan, dan potensi-potensi manusia serta mengembangkan segala isi kehidupan dalam masyarakat dan meningkatkan kondisi budaya, sosial, ekonomi, dan politik, serta ikut berperan serta dalam menyelesaikan masalah-masalah yang di hadapi masyarakat saat ini dan mempersiapkan mereka untuk menghadapi tuutatan masa depan. Dengan demikian pendidikan Islam mencakup pengembanan individual dan sosial secara menyeluruh. 1. Keseimbangan Pendidikan Islam mewujudkan keseimbangan antara aspek-aspek pertumbuhan yang ada dalam individu dan masyaraka, yang artinya pendidikan Islam juga mewujudkan keseimbangan antara menjaga kebudayaan masa silam, tuntutan masa kini dan kebutuhan masa silam, tanpa mengutamakan salah diantaranya. Artinya pendidikan Islam tiak hanya mengungkit kejayaan
2020
Principals in Nur Iman Kindergarten are required to have a concern for the problems faced by students. The head of the foundation has functions as supervisors, leaders, teaching staff, and school administration. The purpose of this research is to find out the leadership style of the foundation head in improving teacher performance and education processing in Nur Iman Kindergarten, to find out the foundation head's achievements in improving teacher performance and educational processing in Nur Iman Kindergarten, and to find out the supporting factors and obstacles to the foundation head's leadership style in improving teacher performance and education processing in Nur Iman Kindergarten. The research method is field study research. Data collection techniques use observation, interviews and documentation. Data analysis techniques using miles and huberman, namely data reduction, data presentation, and data conclusions. The results showed that the head of the foundation had maxi...
rikasintia, 2019
pengertian pendidikan . pengertian psikologi pendidikan
2019
Cara Mengutip: Ernawati, J., Raizal, R., &Shinta, S. (2019). Respon Analisis Faktor-Faktor Penyebab Timbulnya Rasa Takut Siswa akan Kegagalan dalam Mempelajari MatematikaMandalika Mathematics and Education Journal, 1(2), 95-103. This study aims to describe the factors that caused the fear of class VIII students to fail in learning mathematics at Baubau State Middle School 18. This research is a qualitative descriptive study. The data sources in this study were VIII grade students at Baubau 18 Public Middle School who had a mathematical value of ≤ 65 and the sample used was taken by Cluster Random Sampling technique. The research instruments used in the study were observation sheets, questionnaire sheets, and interview guidelines. Data collection techniques were carried out through observation, questionnaires, and interviews. The data analysis technique used in this study is data reduction, data display, and conclusion. The results of the study showed that i.e. (1) the factors of ass...
2018
This software and related documentation are provided under a license agreement containing restrictions on use and disclosure and are protected by intellectual property laws. Except as expressly permitted in your license agreement or allowed by law, you may not use, copy, reproduce, translate, broadcast, modify, license, transmit, distribute, exhibit, perform, publish, or display any part, in any form, or by any means. Reverse engineering, disassembly, or decompilation of this software, unless required by law for interoperability, is prohibited.
Erdélyi Jogélet, 2021
The constantly changing economic and social environment is of paramount importance to the environment of labour law regulation today given that the socioeconomic definition of labour law can be considered on the basis of the current idea thereof. Adaptation to the changing environment requires that labour law regulations also adapt properly to the changes. As a result, we may encounter a number of new employment relationships today, which will generate additional problems to be resolved with regard to labour law.
IEEE, 2022
Digital technologies empower the transformation into data-driven, intelligent, agile, and autonomous farm operations and are typically considered a key to addressing the grand challenges in agriculture. To avoid unscientific water supply for plantation as well as to save the water and also yield the better crop, therefore, to increase production efficiency out of smart irrigation and to send the status of irrigation at standard environmental conditions, The Internet of Things (IoT) based prototype is designed and implemented. The prototype automatically turns ON /OFF the motor pump based on the moisture level of the soil by taking the temperature and humidity of the environment near the plantation into consideration (In India, the standard parameters for watering the vegetable plantation are Humidity>60%, Temperature < 25°C and Humidity<40%). The prototype is designed with an ESP32S microcontroller with DHT 11 and a moisture sensor. Arduino IDE development tool is used for programming ESP32S using embedded C programming language. The prototype is configured, programmed, and connected to the Arduino IoT cloud. The data of temperature, humidity, and moisture are received via message queuing telemetry transport (MQTT) protocol on IoT cloud through public IP therefore the data can be accessed worldwide. The authorized person can access the data and control the motor pump from anywhere across the world. The test data obtained out of the prototype over the cloud and at the system are presented in the result section.
Le vie dell’essere. Studi sulla ricezione antica di Parmenide, 2022
Frontiers in education, 2024
Psychology and Education: A Multidisciplinary Journal, 2024
IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 2019
Ars Adriatica, 2021
Journal of the Royal Anthropological Institute , 2024
Universidade Federal Fluminense, 2023
SAE Technical Paper Series, 2017
Political Geography, 2008
Journal of Bacteriology, 2008
Revista Brasileira de Sementes, 2011
Global journal of intellectual & developmental disabilities, 2019
International Journal of Morphology, 2010
Soil Science Society of America Journal, 1993