77 Tanya-Jawab Seputar Shalat
Disusun Oleh:
H. Abdul Somad, Lc., MA.
S1 Al-Azhar, Mesir. S2 Darul-Hadits, Maroko.
Dosen Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.
1
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Sekapur Sirih.
وعلى آل وصحب ومن تبع ومن واا-صلى اه علي وسلم- ا مد ه والصاة والساـ على رسوؿ اه
Seorang laki-laki tua datang kepada saya, rambutnya sudah memutih karena usia, setelah
e sala a ia pu
e u ap, Pak Ustadz, ketika a gkit da i uku , saya selalu mengucapkan
“a i allahu li a ha idah . Kata pe e a ah di ka pu g saya, a u ya g elakuka pe uata
sepe ti itu, aka shalat ya atal. Bagai a akah shalat saya sela a i i? .
Dalam sebuah pengajian, terlihat seorang jamaah yang melaksanakan shalat, ketika TakbiratulIhram ia angkat kedua tangannya setinggi-tingginya, setiap kali tegak bangun dari sujud ia kembali
mengangkat kedua tangannya.
Seorang muslim yang hidup bernafas karena nikmat dan karunia Allah, detak jantungnya karena
qudrat dan iradat Allah, tapi tidak pernah mau menempelkan dahinya untuk bersimpuh sujud ke hadirat
Allah.
Tiga kasus di atas memberikan gambaran kepada kita tentang potret ummat saat ini. Saya
berharap, meskipun jauh dari kesempurnaan, mudah-mudahan buku kecil ini dapat memberikan
jawaban untuk ketiganya.
Saya kemas dalam bentuk tanya-jawab untuk memudahkan pembaca. Biasanya, ketika
membaca pertanyaan, akal bekerja ingin mencari jawaban, saat itulah jawaban datang, mudahmudahan lebih merasuk ke dalam hati dan akal.
Saya sebutkan beberapa pendapat mazhab, bukan untuk mengacaukan amalan ummat selama
ini, akan tetapi untuk mengetahui bahwa pendapat itu banyak dan masing-masing memiliki dalil, sikap
menghormati akan menguatkan ukhuwwah umat ini.
Buku kecil dan sederhana ini jauh dari kesempurnaan, masih perlu kritik yang membangun dari
pembaca. Semoga menjadi bahan kritikan bagi para ulama, dapat menjadi insipari bagi para pemula,
menjadi bekal amal ketika menghadap Yang Maha Kuasa.
Pekanbaru, 18 Mei 2013
H. Abdul Somad, Lc., MA.
2
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Daftar Isi
(Tekan CTRL + F untuk mencari tulisan sesuai judul yang diinginkan)
Pertanyaan 1: Apakah shalat itu?
Pertanyaan 2: Apakah dalil yang mewajibkan shalat?
Pertanyaan 3: Bilakah Shalat diwajibkan?
Pertanyaan 4: Bilakah seorang muslim mulai diperintahkan melaksanakan shalat?
Pertanyaan 5: Apakah shalat mesti dilaksanakan secara berjamaah?
Pertanyaan 6: Apa saja keutamaan shalat berjamaah itu?
Pertanyaan 7: Apakah hukum perempuan shalat berjamaah ke masjid?
Pertanyaan 8: Bagaimanakah cara meluruskan shaf?
Pertanyaan 9: Bagaimanakah posisi Shaf anak kecil?
Pertanyaan 10: Apakah hukum shalat orang yang tidak berniat?
Pertanyaan 11: Apakah hukum melafazkan niat?
Pertanyaan 12: Bilakah waktu berniat?
Pertanyaan 13: Apakah batasan mengangkat kedua tangan ketika Takbiratul-Ihram?
Pertanyaan 14: Berapa posisi mengangkat kedua tangan dalam shalat?
Pertanyaan 15: Bagaimanakah letak tangan dan jari jemari?
Pertanyaan 16: Apakah hukum membaca doa Iftitah?
Pertanyaan 17: Adakah bacaan Iftitah yang lain?
Pertanyaan 18:
Ketika akan membaca al-Fatihah dan Surah, apakah dianjurkan membaca Ta awwudz (A udzu illah)?
Pertanyaan 19: Ketika membaca al-Fatihah, apakah Basmalah dibaca Jahr atau sirr?
Pertanyaan 20: Apakah hukum membaca al-Fatihah agi Ma
u ?
Pertanyaan 21: Apakah hukum membaca ayat? Apa standar panjang dan pendeknya?
Pertanyaan 22: Ketika uku da sujud, e apakah ju lah tas ih ya g di a a?
3
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Pertanyaan 23: Apakah a aa pada ‘uku ?
Pertanyaan 24:
Bagaimana pengucapan [ د
a
u
ع اه ن
] dan ucapan [مد
رب ا لك ا
ketika a gu da i uku agi i a ,
da o a g ya g shalat se di ia ?
Pertanyaan 25: Adakah bacaan tambahan?
Pertanyaan 26:
Ketika sujud, manakah yang terlebih dahulu menyentuh lantai, telapak tangan atau lutut?
Pertanyaan 27: Apakah bacaan sujud?
Pertanyaan 28: Apakah bacaan ketika duduk di antara dua sujud?
Pertanyaan 29:
Apakah ketika bangun dari sujud itu langsung tegak berdiri atau duduk istirahat sejenak?
Pertanyaan 30:
Ketika akan tegak berdiri, apakah posisi telapak tangan ke lantai atau dengan posisi tangan mengepal?
Pertanyaan 31: Apakah bacaan Tasyahhud?
Pertanyaan 32: Bagaimanakah lafaz shalawat?
Pertanyaan 33: Apa hukum menambahkan kata Sayyidina sebelum menyebut nama nabi?
Pertanyaan 34: Bagaimanakah posisi jari jemari ketika Tasyahhud?
Pertanyaan 35:
Jika saya masbuq, ketika imam pada rakaat terakhir, sementara itu bukan rakaat terakhir bagi saya,
imam duduk Tawarruk, bagaimanakah posisi duduk saya, Tawarruk atau Iftirasy?
Pertanyaan 36: Bagaimanakah posisi duduk pada Tasyahhud, apakah duduk Iftirasy atau Tawarruk?
Pertanyaan 37: Adakah doa lain sebelum salam?
Pertanyaan 38: Adakah doa tambahan lain sebelum salam?
Pertanyaan 39: Bagaimanakah salam mengakhiri shalat?
Pertanyaan 40: Ke manakah arah duduk imam setelah salam?
4
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Pertanyaan 41: Ketika shalat, apakah Rasulullah Saw hanya membaca di dalam hati, atau dilafazkan?
Pertanyaan 42: Apakah a ti thu a i ah? Apakah sta da ya?
Pertanyaan 43: Bagai a a shalat o a g ya g tidak ada thu a i ah?
Pertanyaan 44: Apa pendapat ulama tentang Qunut Shubuh?
Pertanyaan 45: Apakah dalil hadits tentang adanya Qunut Shubuh?
Pertanyaan 46: Apakah ketika membaca Qunut mesti mengangkat tangan?
Pertanyaan 47:
Jika seseorang shalat di belakang imam yang membaca Qunut, apakah ia mesti mengikuti imamnya?
Pertanyaan 48: Adakah dalil keutamaan berdoa setelah shalat wajib?
Pertanyaan 49: Adakah dalil mengangkat tangan ketika berdoa?
Pertanyaan 50: Apakah dalil zikir setelah shalat?
Pertanyaan 51: Apakah ada dalil zikir jahar setelah shalat?
Pertanyaan 52: Apakah Sutrah itu?
Pertanyaan 53: Apakah dalil shalat menghadap sutrah?
Pertanyaan 54: Apakah hukum menggunakan sutrah?
Pertanyaan 55: Adakah hadits yang menyebut Rasulullah Saw shalat tidak menghadap Sutrah?
Pertanyaan 56: Apakah boleh membaca ayat ketika ruku da sujud?
Pertanyaan 57: Apakah boleh berdoa ketika sujud?
Pertanyaan 58: Apakah boleh membaca doa yang tidak diajarkan nabi dalam shalat?
Pertanyaan 59: Apakah boleh berdoa bahasa Indonesia dalam shalat?
Pertanyaan 60: Berapa lamakah shalat nabi ketika shalat malam?
Pertanyaan 61: Apakah ayat yang dibaca nabi?
Pertanyaan 62: Apakah boleh shalat Dhuha berjamaah?
Pertanyaan 63: Apakah dalil membaca surat as-“ajadah pada shu uh ju
at?
Pertanyaan 64: Bagaimana jika dibaca terus menerus?
5
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Pertanyaan 65: Ketika akan sujud, apakah imam bertakbir?
Pertanyaan 66: Apakah dalil shalat sunnat Rawatib?
Pertanyaan 67: Apakah shalat sunnat Rawatib yang paling kuat?
Pertanyaan 68: Apakah ada perbedaan antara shalat Shubuh dan shalat Fajar?
Pertanyaan 69: Jika terlam at
elaksa aka shalat Qa liyah “hu uh, apakah isa di adha ?
Pertanyaan 70: Adakah dalil shalat sunnat Qabliyah Maghrib?
Pertanyaan 71:
Waktu hanya cukup shalat dua rakaat, antara Tahyatalmasjid dan Qabliyah, apakah shalat
Tahyatalmasjid atau Qabliyah?
Pertanyaan 72: Be apakah ja ak
usafi
oleh shalat Ja a /Qasha ?
Pertanyaan 73: Be apa ha i oleh Qasha /Ja a ?
Pertanyaan 74: Bagai a akah a a shalat khusyu ?
Pertanyaan 75: Apakah fungsi shalat?
Pertanyaan 76: Apakah shalat yang tertinggal wajib diganti?
Pertanyaan 77: Apakah hukum orang yang meninggalkan shalat secara sadar dan sengaja?
6
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Pertanyaan 1: Apakah shalat itu?
Jawaban:
Shalat menurut bahasa adalah: [ ]الدعاءdoa atau [خر
]الدعاءdoa untuk kebaikan.
Sedangkan menurut istilah syariat Islam adalah: [.بالتسليم
تتمة، مفتتحة بالتكبر،] أقواؿ وأفعاؿ صوصة
Ucapan dan perbuatan khusus, diawali dengan Takbir dan ditutup dengan Salam1.
Pertanyaan 2: Apakah dalil yang mewajibkan shalat?
Jawaban:
Dari al-Qu a :
ِ
ِ
ِ ِ ِ
ِِ
ك ِد ُن الْ َ يِ َم ِة
يموا ال ا
َ ص َا َة َوػُ ْ تُوا الالَ ا َة َو َذل
ُ َُوَما أُم ُوا إاا ليَػ ْعبُ ُدوا اللا َ ُْلص َ لَ ُ ال ِد َن ُ َػ َفاءَ َو
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepadaNya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan
zakat; dan yang demikian Itulah agama yang lurus . Qs. al-Bayyinah [98]: 5).
Ayat:
ِ
ِ
ِ
ِِ ِ ا
ِ
يموا ال ا
ُ فََق
ُص َا َة َوآَتُوا الالَ ا َة َو ْاعتَص ُموا بالل ُ َو َم ْوَا ُ ْم فَ ْع َم الْ َم ْوَ َو ْع َم الاصر
..., maka dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berpeganglah kamu pada tali Allah. Dia adalah
Pelindungmu, Maka Dialah Sebaik-baik pelindung dan sebaik- baik penolong . Qs. Al-Hajj [22]: 78).
Dan banyak ayat-ayat lainnya.
Dalil hadits Rasulullah Saw:
ِ َ َ ق-صلى اه علي وسلم- ِا
صاَةِ َوإِ تَ ِاء الالَ اةِ َو ِصيَ ِاـ
ِ ا ِإ ْساَ ُـ َعلَى َْ َس ٍة َعلَى أَ ْف ػُ َو ا َد اللا ُ َوإِقَ ِاـ ال ا
ِ ِ َع ِن ابْ ِن ُع َمَ َع ِن ال
َ ُاؿ « ب
.ضا َف َوا َْ ِج ع
َ َرَم
Da i A dullah i U a , da i ‘asulullah “aw, eliau e sa da: Agama Islam itu dibangun atas lima
perkara: agar mentauhidkan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan puasa
Ramadhan dan melaksanakan ibadah haji . H‘. Al-Bukhari dan Muslim).
1
Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 1/572.
7
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Dan hadits-hadits lainnya.
Pertanyaan 3: Bilakah Shalat diwajibkan?
Jawaban:
“halat diwaji ka li a waktu seha i se ala
berdasarkan hadits:
sejak pe istiwa Is a da
Mu aj ‘asulullah “aw
ِ
ِ
ِ
ٍ ِس ب ِن مال
ِ ْ لَْيػلَةَ أ-صلى اه علي وسلم- ِا
ت َْ ًسا ُُا
َ َك ق
ى بِِ ال ا
َ ِ ُاؿ ف
ْ َت َ اَ ُجعل
ْص
ْض
ُ صلَ َو
ِ ِ ت َعلَى ال
َ ُ ات َْس َ ُُا
َ ْ ِ َََع ْن أ
َ ُس
ِ
ِ ك َِ ِ ِ ا َْ ْم
. َ س َْ ِس
ُ ى َا َُ ام ُد إِاُ اَ ػُبَد
اؿ الْ َ ْو ُؿ لَ َد ا
َ َى َوإِ اف ل
َ ُود
Da i A as i Malik, ia e kata: “halat diwaji ka kepada ‘asulullah “aw pada ala ia di-Is a -kan,
shalat itu ada lima puluh, kemudian dikurangi hingga dijadikan lima, kemudian Rasulullah Saw dipanggil:
Wahai Muha
ad, sesu gguh ya kata yang ada pada-Ku tidak diganti, sesungguhnya untukmu
de ga li a shalat i i ada li a puluh . H‘. At-Tirmidzi, Imam at-Ti idzi e kata: Hadits Hasa
“hahih .
Pertanyaan 4: Bilakah seorang muslim mulai diperintahkan melaksanakan shalat?
Jawaban:
Seorang muslim wajib melaksanakan shalat ketika ia telah baligh dan berakal, akan tetapi sejak dini
telah diperintahkan sebagai proses belajar dan latihan, sebagaimana hadits:
ِ صاَةِ و م أَبػ اء سب ِع ِسِ واض ِبو م علَيػ ا و م أَبػ اء ع ْ ِ ِسِ وفَػِقُوا بػيػ ػ م ِ الْمض
اج ِع
َ َ
َ ُ َْ ْ ُ َ َ ْ َ ْ ُ ُ ْ َ َ
ْ َ ُ َْ ْ ُ َ ُمُوا أ َْواَ َد ُ ْم بِال ا
ْ ُ َ َْ َ َ
Perintahkanlah anak-anak kamu agar melaksanakan shalat ketika mereka berusia tujuh tahun.
Pukullah mereka ketika mereka berumur sepuluh tahun. Pisahkan tempat tidur mereka . H‘. A u
Daud).
Pertanyaan 5: Apakah shalat mesti dilaksanakan secara berjamaah?
Jawaban:
Ya, berdasarkan al-Qu a da “u
ah. Allah e fi
a :
ِ ْ ُ وإِذَا
ت َُ ُم ال ا
َص َاة
َ ت في ِ ْم فََقَ ْم
َ
َ
8
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Dan apabila kamu berada di tengah-tengah mereka (sahabatmu) lalu kamu hendak mendirikan shalat
bersama-sama mereka . Qs. A -Nisa
:
.
Allah tetap memerintahkan shalat berjamaah ketika saat berperang jihad fi sabilillah, jika ketika
berperang tidak menggugurkan shalat berjamaah maka tentunya pada saat aman lebih utama. Andai
shalat berjamaah itu bukan suatu tuntutan, pastilah diberikan keringanan saat kondisi genting.
Rasulullah Saw mendidik para shahabat untuk shalat berjamaah secara bertahap, diawali
dengan memberikan motifasi:
ِ اؿ « صاَةُ ا ْ م
ِ َ عن عب ِد اللا ِ ب ِن عم أَ اف رس
صاََة الْ َف ِ بِ َسْب ٍع َو ِع ْ ِ َن َد َر َجةً ع
ُ اعة تَػ ْف
َ ََ
َْ ْ َ
َ َ َ ق- صلى اه علي وسلم- وؿ اللا
َ ض ُل
ُ َ ََ ُ ْ
Da i A dullah i U a , sesu gguh ya ‘asulullah “aw
daripada shalat sendiri 27 tingkatan . H‘. Al-Bukhari).
e sa da: Shalat berjamaah lebih utama
Kemudian dilanjutkan dengan inspeksi, sebagaimana yang disebutkan dalam hadits:
ٍ َُ بْ ِن َ ْع
َشا ِ ٌد فُاَ ٌف
َ َ ق.َ قَالُوا ا.َشا ِ ٌد فُاَ ٌف ع
َ َ صْب َح فَػ
ُ صلاى بَِا َر ُس
َ َب ق
ُ ػَ ْوًما ال-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
َ اؿ « أ
َ اؿ « أ
َِ َع ْن أ
َ اؿ
ِِ
ِ صاَتَػ ِ أَثْػ َ ل ال ا
ِِ
ِ َُوَُا ولَو َ ْبػوا َعلَى ال
ب َوإِ اف
َ َ ق.َ قَالُوا ا.ع
ْ اؿ « إِ اف َ اتَػ ْ ِ ال ا
ً ْ َ ُ صلَ َوات َعلَى الْ ُمَاف َ َولَ ْو تَػ ْعلَ ُمو َف َما في َما أَتَػْيتُ ُم
ُ
ِ
ِِ ضيلَت اَبػت َدرُُو وإِ اف صاََة الاج ِل مع الاج ِل أ َْزَ ى ِمن
ِ ِ
ِ
ِ
ص ا
ِ ص
ال ا
ُ ُصاَت
َ صاَت َو ْ َد ُ َو
َ ْ
َ َ ُ ْ َْ ُ ُ َف الْ َماَئ َكة َولَ ْو َعل ْمتُ ْم َما ف
َ ف اأَاو َؿ َعلَى مثْ ِل
ُ ََ ُ
ِ
.ب إِ َ اللا ِ تَػ َعا َ ع
ُ َ َصاَتِِ َم َع الا ُج ِل َوَما َ ثُػَ فَػ ُ َو أ
َ َم َع الا ُجلَ ْ ِ أ َْزَ ى م ْن
Da i U ai i Ka a , ia e kata: “uatu ha i ‘asulullah “aw elaksa aka shalat “hu uh e sa a ka i.
‘asulullah “aw e ta ya: Apakah si fula ikut shalat e ja aah? . Me eka e jawa : Tidak .
‘asulullah “aw e ta ya: Apakah si fula ikut shalat e ja aah? . Me eka e jawa : Tidak .
‘asulullah “aw e sa da: “esu gguh ya dua shalat i i le ih e at agi o a g-orang munafik. Andai
kamu mengetahui apa yang ada dalam dua shalat ini, pastilah kamu menghadirinya walaupun kamu
merangkak dengan lutut. Sesungguhnya shaf pertama seperti shafnya para malaikat. Andai kamu
mengetahui keutamaannya, maka kamu akan segera menghadirinya. Sesungguhnya shalat satu orang
bersama satu orang lebih baik daripada shalat sendirian. Shalat satu orang bersama dua orang lebih baik
da ipada shalat satu o a g e sa a satu o a g. Le ih a yak aka le ih di i tai Allah . H‘. A u Daud .
Selanjutkan Rasulullah Saw memberikan ancaman bagi mereka yang menyepelekan shalat
berjamaah:
ِ صلَو
ِ َ عن أََِ ػ َة أَ اف رس
ِ صلِى بِال
ِ اسا ِ بػَ ْع
ااس ُُا
َ َ ات فَػ
ُ اؿ « لَ َ ْد ََُ ْم
َ ُ ًآمَ َر ُجا
ُ ت أَ ْف
ً َ فَػ َ َد-صلى اه علي وسلم- وؿ اللا
ُ َ ََْ ُ ْ َ
َ ض ال ا
ِ
ِ
ِِ
ِ
ِ
ٍ ِ ِ َ ِأُخال
ِ َآم م فَػيُ َحِقُوا َعلَْي ِ م َُِلـ ا َْط
ِِ ػَ ْع.ب بػُيُوتَػ ُ ْم َولَ ْو َعل َم أَ َ ُد ُ ْم أَاُ ََِ ُد َعظْ ًما َ يًا لَ َ ِ َد َ ا ع
َ
ْ
ْ َ ُ َف إ َ ر َجاؿ ػَتَ َخلا ُفو َف َعْػ َ ا ف
ِ
.صاََة الْعِ َ اء
َ
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah Saw kehilangan beberapa orang pada sebagian shalat,
aka ‘asulullah “aw e sa da: Aku i gi
e e i tahkan seseorang memimpin shalat berjamaah,
kemudian aku menentang orang-orang yang meninggalkan shalat berjamaah, aku perintahkan agar
rumah mereka dibakar dengan ikatan-ikatan kayu bakar. Andai salah seorang dari mereka mengetahui
9
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
bahwa ia akan mendapati tula g ya g ge uk dagi g , pastilah ia aka
‘asulullah “aw adalah shalat Isya . H‘. Musli .
e ghadi i ya . Ya g di aksud
Dalam hadits lain disebutkan:
ِ
.اع ِة أ َْو أُ َ ِقَ ان بػُيُوتَػ ُ ْم ع
ٌ « لَيَػْتَ ِ َ ا ِر َج-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
ُ اؿ َر ُس
َ َاؿ ق
َ َُس َامةَ بْ ِن َزْ ٍد ق
َ اؿ َع ْن تَػ ْؾ ا َْ َم
َ َع ْن أ
Da i Usa ah i )aid, ia e kata: ‘asulullah “aw e sa da: Hendaklah mereka berhenti meninggalkan
shalat berjamaah atau aku akan membakar rumah mereka . H‘. I u Majah .
Pertanyaan 6: Apa saja keutamaan shalat berjamaah itu?
Jawaban:
Banyak keutamaan shalat berjamaah menurut Sunnah Rasulullah Saw, berikut ini beberapa keutamaan
tersebut:
1. Lipat ganda amal. Sebagaimana yang dinyatakan dalam hadis:
ِ ْ« صاَةُ ا ْ ماع ِة أَف: اؿ
.صاَةِ الْ َف ِ بِ َسْب ٍع َو ِع ْ ِ َن َد َر َجةً ع
َ َ ق-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
َ َع ِن ابْ ِن ُع َمَ أَ اف َر ُس
َ َ ََ
َ
َ ض ُل م ْن
Da i I u U a , sesu gguh ya ‘asulullah “aw e sa da: Shalat berjamaah lebih baik daripada
shalat sendirian sebanyak dua puluh tujuh tingkatan . H‘. Musli .
2. Allah Swt menjaga orang yang melaksanakan shalat berjamaah dari setan. Rasulullah Saw
bersabda:
ِ
ِ
ِ إِ اف ال ايطَا َف ِذئْب ا ِإ ْس
ِ ْاف َ ِئ
ماع ِة َوالْ َعا ام ِة والْ َم ْس ِ ِد
َ َْ اب َو َعلَْي ُك ْم بِا
ْ
َ ب الْ ََ ِم َْ ُخ ُ ال اا َة الْ َ اصيَةَ َوالاا يَةَ فَِ اا ُ ْم َوال
َ ِع
َ ُ
Sesungguhnya setan itu bagi manusia seperti srigala bagi kambing, srigala menangkap
kambing yang memisahkan diri dari gerombolannya dan kambing yang menyendiri. Maka
janganlah kamu memisahkan diri dari jamaah, hendaklah kamu berjamaah, bersama orang
banyak dan senantiasa memakmurkan masjid . H‘. Ah ad i Ha al .
Dalam hadis riwayat Abu ad-Da da dise utka :
ِ
ِ َ ْك بِا ْ ماع ِة فَِ اَا ْ ُ ل ال ِ ئْب ال
َما ِم ْن ثَاَثٍَة ِ قَػ ْ ٍَة َواَ بَ ْد ٍو اَ تػُ َ ُاـ فِي ِ ُم ال ا
َاصيَة
َ َ َ َ استَ ْح َوذَ َعلَْي ِ ُم ال ْايطَا ُف فَػ َعلَْي
ْ صاَةُ إِاا قَد
ُ
ُ َ
Ada tiga orang yang berada di suatu kampung atau perkampungan badui, tidak dilaksanakan
shalat berjamaah, maka sungguh setan telah menguasai mereka. Maka laksanakan shalat
berjamaah, karena sesungguhnya srigala hanya memakan kambing yang memisahkan diri dari
jamaah . H‘. A u Daud .
3. Keutamaan shalat berjamaah semakin bertambah dengan banyaknya jumlah orang yang shalat.
Berdasarka hadits da i U ai i Ka a . ‘asulullah “aw e sa da:
ِ
ِِ وإِ اف صاَةَ الاج ِل مع الاج ِل أ َْزَ ى ِمن
َ ب إِ َ اللا ِ تَػ َعا
ُ َ َصاَتِِ َم َع الا ُج ِل َوَما َ ثُػَ فَػ ُ َو أ
َ صاَتُ ُ َم َع الا ُجلَ ْ ِ أ َْزَ ى م ْن
َ صاَت َو ْ َد ُ َو
َ ْ
َ َ
ُ ََ ُ
10
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Sesungguhnya shalat seseorang dengan satu orang lebih utama daripada shalat sendirian.
Shalat seseorang bersama dua orang lebih utama daripada shalatnya bersama satu orang. Jika
lebih banyak, maka lebih dicintai Allah Swt . H‘. A u Daud .
4. Dijauhkan dari azab neraka dan dijauhkan dari sifat munafik, bagi orang yang melaksanakan
shalat selama empat puluh hari secara berjamaah tanpa ketinggalan takbiratul ihram bersama
imam. Berdasarkan hadits Anas bin Malik. Rasulullah Saw bersabda:
ِ
ٍ َ ِ من صلاى لِلا ِ أَربعِ ػوما
ِ اف بػ اءةٌ ِمن الاا ِر وبػ اءةٌ ِمن الِػ َف
ِ
اؽ
ْ َاعة ُ ْد ِرُؾ التا ْكبِ َرَة اأُوَ ُ تب
ََ
َ َْ
ً َْ َ َْ
َ َ ََ َ
َ َ ََ َت لَ ُ بػََاءَت
Siapa yang melaksanakan shalat karena Allah Swt selama empat puluh hari berjamaah, ia
mendapatkan takbiratul ihram. Maka dituliskan baginya dijauhkan dari dua perkara; dari
neraka dan dijauhkan dari kemunafikan . H‘. At-Tirmidzi). Dalam hadis ini terdapat keutamaan
ikhlas dala shalat, ka e a ‘asulullah “aw e gataka : “iapa ya g elaksa akan shalat
ka e a Allah “wt . A ti ya tulus ikhlas ha ya ka e a Allah “wt se ata. Mak a dijauhka da i
kemunafikan dan azab neraka adalah: dilepaskan dan diselamatkan dari kedua perkara tersebut.
Dijauhkan dari kemunafikan, artinya: selama di dunia ia diberi jaminan tidak melakukan
perbuatan orang munafik dan selalu diberi taufiq oleh Allah Swt untuk selalu berbuat ikhlas
karena Allah Swt. Maka di akhirat kelak ia diberi jaminan dari azab yang menimpa orang
munafik. Rasulullah Saw memberi kesaksian bahwa ia bukan orang munafik, karena sifat orang
munafik merasa berat ketika akan melaksanakan shalat.
5. Siapa yang melaksanakan shalat Shubuh berjamaah, maka ia berada dalam lindungan Allah Swt
hingga petang hari, berdasarkan hadis riwayat Jundub bin Abdillah. Rasulullah Saw bersabda:
ِ صبح فَػ و ِ ِذ ام ِة اللا
َم ْن َ ا
َ ُ َ ْ ُ صلى ال
Siapa yang melaksanakan shalat Shubuh berjamaah, maka ia berada dalam lindungan Allah
Swt . H‘. Musli .
6. Mendapatkan balasan pahala seperti haji dan umrah. Berdasarkan hadis riwayat Anas bin Malik.
Rasulullah Saw bersabda:
ِ وؿ اللا
ٍ َ ِ َمن صلاى الْ َ َداة
ُ اؿ َر ُس
َ َاؿ ق
َ َ ق.َج ِ َ ا ٍة َو ُع ْمَةٍ ع
ْ َ صلاى َرْ َعتَػ ْ ِ َ ا
ََ
ْ َ ُ َت ل
َ َْ
َ س ُُا
ْ اعة ُُا قَػ َع َد َ ْ ُ ُ اللا َ َ اَ تَطْلُ َع ال
ُ ام
. « تَا ام ٍة تَا ام ٍة تَا ام ٍة ع-صلى اه علي وسلمSiapa yang melaksanakan shalat Shubuh berjamaah, kemudian ia duduk berzikir hingga terbit
matahari, kemudian ia melaksanakan shalat dua rakaat. Maka ia mendapatkan balasan pahala
sepe ti haji da u ah . Ke udia ‘asulullah “aw e gataka , “e pu a, se pu a,
sempurna . H‘. At-Tirmidzi).
7. Balasa shalat Isya da shalat “hu uh e ja aah. Be dasa ka hadis iwayat Uts a i Affa .
Rasulullah Saw bersabda:
ِ
ٍ َ ِ من صلاى الْعِ َ اء
ٍ َ ِ صبح
َ ص
ََ َ
ََ
ْ اعة فَ َك َاَا قَ َاـ
ُ صلاى اللاْي َل ُ لا
َ َْ
َ ف اللاْي ِل َوَم ْن
َ اعة فَ َك َاَا
َ ْ ُ صلاى ال
“iapa ya g elaksa aka shalat Isya e ja aah, aka seaka -akan ia telah melaksanakan
Qiyamullail setengah malam. Siapa yang melaksanakan shalat Shubuh berjamaah, maka
seakan-akan ia telah melaksanakan Qiyamullail sepanjang malam . H‘. Musli .
11
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
8. Malaikat berkumpul pada shalat Shubuh dan shalat Ashar. Berdasarkan hadis riwayat Abu
Hurairah. Rasulullah Saw bersabda:
ِ وََت ِمعو َف ِ صاَةِ الْ َف ِ و، ػتػعاقَػبو َف فِي ُكم ماَئِ َكةٌ بِاللاي ِل وماَئِ َكةٌ بِالاػ ا ِر
فَػيَ ْس َ ُُ ْم َوْ َو، ُُا ػَ ْعُ ُج الا ِ َن بَاتُوا فِي ُك ْم، ِ ص
ْ صاَة الْ َع
ََ ْ
َ
ُ َْ َ َ
ََ ْ
َْ
ُ َ ََ
ِ ِ
ِِ
صلُو َف
َ أ َْعلَ ُم ْم َ ْي
َ ُ َوأَتَػْيػَا ُ ْم َوُ ْم، صلُو َف
َ ُ ف تَػَْ تُ ْم عبَادى فَػيَػ ُولُو َف تَػَْ َا ُ ْم َوُ ْم
Malaikat malam dan malaikat siang saling bergantian, mereka berkumpul pada shalat Shubuh
da shalat Asha . Ke udia ya g e tugas di waktu ala
aik, Allah “wt e ta ya kepada
e eka, Allah “wt Maha Me getahui, Bagai a akah ka u e i ggalka ha a-hambaKu? . Me eka e jawa , Ka i ti ggalka
e eka ketika e eka seda g elaksa aka shalat
dan kami datang kepada mereka ketika mereka sedang melaksanakan shalat . H‘. Al-Bukhari
dan Muslim).
9. Allah Swt mengagumi shalat berjamaah karena kecintaan-Nya kepada orang-orang yang
melaksanakan shalat berjamaah.
ِ ا
صاَةِ ِ ا َْ ِمي ِع
ب ِم َن ال ا
ُ َ إ اف الل َ لَيَػ ْع
Sesungguhnya Allah Swt mengagumi shalat yang dilaksanakan secara berjamaah . H‘. Ah ad
bin Hanbal).
10. Menanti shalat berjamaah. Menurut hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah Saw
bersabda:
ِ
ِ
ٍ
ِ
ث
ُ ُ صاََة َوتَػ
صااُ ػَْتَ ِظُ ال ا
َ ِص
َ ؼ أ َْو ُْد
َ َْ َ اَ ػ.ُ َْ وؿ الْ َماَئ َكةُ اللا ُ ام ا ْاف ْ لَ ُ اللا ُ ام ْار
َ صاَة َما َ ا َف ِ ُم
َ ِ اَ ػََل ُاؿ الْ َعْب ُد
“eo a g ha a ya g elaksa aka shalat, ke udia ia tetap e ada di tempat shalatnya
e a tika pelaksa aa shalat, aka alaikat e kata: Ya Allah, ampunilah ia, curahkanlah
rahmat-Mu kepadanya . Hi gga ia e a jak atau e hadas. H‘. Musli .
11. Keutamaan shaf pertama. Berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah. Rasulullah Saw bersabda:
ُُا َْ ََِ ُدوا إِاا أَ ْف َ ْستَ ِ ُموا َعلَْي ِ اَ ْستَػ َ ُموا، ف اأَاوِؿ
ِ ص
ِد ِاء َوال ا
َ ااس َما ِ ال
ُ لَ ْو ػَ ْعلَ ُم ال
Andai manusia mengetahui apa yang ada dalam seruan azan dan shaf pertama, kemudian
mereka tidak mendapatkannya melainkan dengan diundi, pastilah mereka akan melakukan
undian . H‘. Al-Bukhari).
12. A pu a da i ta Allah “wt agi o a g ya g u apa a i ya g ia u apka se e tak de ga
u apa a i ya g diu apka
alaikat. Be dasa ka hadits A u Hu ai ah. ‘asulullah “aw
bersabda:
ِ ِلَ ما تَػ َ داـ ِمن َذ ْب
ْ َ َُ
ِ ِ ِ
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
َإ َذا أَام َن اإ َم ُاـ فََِمُوا فَ اُ َم ْن َوافَ َ تَْميُ ُ تَْم َ الْ َماَئ َكة ُاف
Apa ila i a
e gu apka A i , aka u apka lah A i . “esu gguh ya siapa ya g
u apa ya sesuai de ga u apa A i yang diucapkan malaikat, maka Allah mengampuni
dosanya yang telah lalu . H‘. Al-Bukhari dan Muslim).
13. Andai manusia mengetahui apa yang ada di balik shalat berjamaah, pastilah mereka akan datang
walaupun merangkak, sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
12
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ُُا َْ ََِ ُدوا إِاا أَ ْف َ ْستَ ِ ُموا، ف اأَاوِؿ
ِ ص
َ َ ق- صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
َ َع ْن أََِ ُ َ ْػَةَ أَ اف َر ُس
ِد ِاء َوال ا
َ ااس َما ِ ال
ُ اؿ « لَ ْو ػَ ْعلَ ُم ال
. صْب ِح أَتَػ ْوَُُا َولَ ْو َ ْبػ ًوا ع
ُ َولَ ْو ػَ ْعلَ ُمو َف َما ِ الْ َعتَ َم ِة َوال، ِ َولَ ْو ػَ ْعلَ ُمو َف َما ِ التاػ ْ ِ ِر اَ ْستَبَػ ُوا إِلَْي، َعلَْي ِ اَ ْستَػ َ ُموا
Da i A u Hu ai ah, sesu gguh ya ‘asulullah “aw e sa da: Andai manusia mengetahui apa
yang ada dalam seruan azan dan shaf pertama, kemudian mereka tidak mendapatkan cara
melainkan diundi, mereka pasti akan melakukan undian. Andai mereka mengetahui apa yang
ada di dalam Takbiratul-Ihram, pastilah mereka akan berlomba untuk mendapatkannya. Andai
e eka e getahui apa ya g ada dala shalat Isya da shalat “hu uh pastilah mereka akan
datang meskipun merangkak . H‘. Al-Bukhari dan Muslim).
Pertanyaan 7: Apakah hukum perempuan shalat berjamaah ke masjid?
Jawaban:
Ada dua hadits yang berbeda,
Hadits Pertama:
ِ
ِ اؿ « صاَةُ الْم أَةِ ِ بػيتِ ا أَفْضل ِمن
ِ
ِ ِ
ض ُل
َ ْصاَتُػ َ ا ِ َْ َدع َ ا أَف
ِ ِ َع ْن َعْبد اللا َع ِن ال
َ صاََِا ِ ُ ْ ََِا َو
َ ْ ُ َ َ َْ
َ َ َ ق-صلى اه علي وسلم- ِا
َْ
ِ
.صاَ َِِا ِ بػَْيتِ َ ا ع
َ م ْن
Dari Abdullah, dari Rasulullah Saw, beliau be sa da: Shalat perempuan di dalam Bait lebih baik
daripada shalatnya di dala Huj . “halat pe e pua di dala Makhda le ih aik da ipada shalat ya di
dalam Bait . H‘. A u Daud . Hadits ini menunjukkan makna bahwa perempuan lebih baik shalat di
tempat yang jauh dari keramaian.
Hadits Kedua:
ِ اؿ « اَ َْ ػعوا إِماء اللا ِ مس
.اج َد اللا ِ ع
َ َ ق-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
َ َع ِن ابْ ِن ُع َمَ أَ اف َر ُس
َ َ َ َ َُ
Da i A dullah i U a , sesu gguh ya ‘asulullah “aw e sa da: Ja ga lah ka u
Allah yang perempuan ke rumah-rumah Allah asjid . H‘. al-Bukhari dan Muslim).
ela a g ha
a
Pendapat Imam an-Nawawi:
رتب علي فت ة وأها ا ج مطيبة ) قول صلى اه علي و سلم ( ا عوا اماء اه مساجد اه ) ا وشب من أ اد ث
( إذا
الباب ظا ي أها ا ع ا س د لكن ب وط ذ ا العلماء م خوذة من اأ اد ث و و أف ا تكوف متطيبة وا متل ة وا ذات
خاخل سمع صوِا وا ثياب فاخ ة وا تلطة بال جاؿ وا شابة
Jika tidak menimbulkan fitnah, perempuan tersebut tidak memakai wangi-wangian (yang
e a gkitka afsu . ‘asulullah “aw e sa da: Ja ga lah kamu larang hamba Allah yang perempuan
ke rumah-rumah Allah (masjid). Hadit ini ini dan yang semakna dengannya jelas bahwa perempuan tidak
dilarang ke masjid, akan tetapi dengan syarat-syarat yang disebutkan para ulama dari hadits-hadits,
yaitu: tidak memakai wangi-wangian (yang membangkitkan nafsu), tidak berhias (berlebihan), tidak
13
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
memakai gelang kaki yang diperdengarkan suaranya, tidak memakai pakaian terlalu mewah, tidak
bercampur aduk dengan laki-laki dan tidak muda belia2.
Pendapat Syekh Yusuf al-Qaradhawi:
Kehidupan moderen telah membuka banyak pintu bagi perempuan. Perempuan bisa keluar rumah ke
sekolah, kampus, pasar dan lainnya. Akan tetapi tetap dilarang untuk pergi ke tempat yang paling baik
dan paling utama yaitu masjid. Saya menyerukan tanpa asa su gka , Be ika lah kese pata kepada
perempuan di rumah Allah Swt, agar mereka dapat menyaksikan kebaikan, mendengarkan nasihat dan
mendalami agama Islam. Boleh memberikan kesempatan bagi mereka selama tidak dalam perbuatan
maksiat dan sesuatu yang meragukan. Selama kaum perempuan keluar rumah dalam keadaan menjaga
kehormatan dirinya dan jauh dari fenomena Tabarruj e solek ala Jahiliah ya g di u kai Allah “wt .
Walha du lillah ‘a il ala i 3.
Pertanyaan 8: Bagaimanakah cara meluruskan shaf?
Jawaban:
ِ َ َ ق- صلى اه علي وسلم- ِس ع ِن ال ِا
ِ وَ ا َف أَ َ ُد َا ػُْل ِل ُؽ َمْ ِكبَ ُ َِِْ ِك. ص ُفوفَ ُكم فَِ ِِ أَرا ُ م ِم ْن ور ِاء ظَ ْ ِى ع
ب
َ ٍ َََع ْن أ
ِ
ََ ْ َ
ْ ُ يموا
ُ اؿ « أَق
َ
. ِ صا ِ بِ ِ َوقَ َد َم ُ بَِ َد ِم
َ
Dari Anas, dari Rasulullah Saw, beliau bersabda: Luruskanlah shaf (barisan) kamu, sesungguhnya aku
melihat kamu dari belakang pundakku . “alah seo a g ka i e apatka
ahu ya de ga
ahu
saha at ya, kaki ya de ga kaki saha at ya . H‘. al-Bukhari).
Rapat dan putusnya shaf bukan hanya sekedar barisan shalat, akan tetapi kaitannya dengan hubungan
kepada Allah Swt, karena Rasulullah Saw bersabda:
صفًا قَطَ َع ُ اللا ُ َعال َو َج ال
َ صلَ ُ اللا ُ َوَم ْن قَطَ َع
َ صفًا َو
َ ص َل
َ َم ْن َو
Siapa yang menyambung shaf, maka Allah Swt menyambung hubungan dengannya dan siapa yang
memutuskan Shaff, maka Allah memutuskan hubungan dengannya . H‘. A u Daud, a -Nasa i, Ah ad
dan al-Hakim).
Shaf juga berkaitan dengan hati orang-orang yang akan melaksanakan shalat, Rasulullah Saw bersabda:
ٍِ
ٍِ ِ ص ا
ٍ َع ِن الْبػ ِاء بْ ِن َعا ِز
وؿ
ُ ُ َص ُد َورَا َوَمَا ِبَػَا َوػ
ُ اؿ َ ا َف َر ُس
َ َب ق
ػَتَ َخلا ُل ال ا-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
ُ ف م ْن َا يَة إِ َ َا يَة ََْ َس ُح
ََ
ِ
ِ
ِ
ِ
.ص ُفوؼ اأ َُوِؿ ع
ُ ُ َ َوَ ا َف ػ.ف قُػلُوبُ ُك ْم ع
ُ صلُو َف َعلَى ال
َ «اَ َ ْتَل ُفوا فَػتَ ْختَل
َ ُ ُ َوؿ « إِ اف اللا َ َوَماَئ َكت
Dari al-Ba a i Azi , ia e kata: ‘asulullah “aw e e iksa elah-celah shaf dari satu sisi ke sisi lain,
‘asulullah “aw
e gusap dada da
ahu ka i se aya e kata: Ja ga sa pai tidak lu us,
e ye a ka hati ka u e selisih . Ke udia ‘asulullah “aw e sa da: “esu gguh ya Allah da pa a
malaikat bershalawat untuk shaf-shaf te depa . H‘. A u Daud . Mak a shalawat da i Allah “wt adalah
limpahan rahmat dan ridha-Nya. Makna shalawat dari malaikat adalah permohonan ampunan.
2
3
Imam an-Nawawi, Syarh an-Nawawi ala “hahih Musli : 4/161.
Yusuf al-Qaradhawi, Fatawa Mu ashi ah, 1/318.
14
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Pertanyaan 9: Bagaimanakah posisi Shaf anak kecil?
Jawaban:
ِ
ِ
ٍ ِس ب ِن مال
. َوأُِمى أُُـ ُسلَْي ٍم َخ ْل َفَا- صلى اه علي وسلم- ِا
َ َك ق
َ يم ِ بػَْيتَا َخ ْل
ِ ِ ف ال
ُ صلاْي
َ اؿ
َ ْ ِ َََع ْن أ
ٌ ت أََا َوَت
Da i A as i Malik, ia e kata: “aya shalat e sa a seo a g a ak yati di rumah kami, kami di
belakang Rasulullah “aw, i u saya U
u “ulai di elaka g ka i . H‘. al-Bukhari dan Muslim).
Komentar al-Hafizh Ibnu Hajar tentang pelajaran yang dapat diambil dari hadits ini:
ِ
ِ
َِوقِيَاـ ال ا
صفًا َو ْ د َ ا إِ َذا َْ َ ُك ْن َم َع َ ا اِ ْمَأَة َا ْرَ ا
َ َوقيَاـ الْ َم ْأَة، ص ُفوؼ الِ َجاؿ
ُ ِساء َع ْن
َ ِ َم َع الا ُجل
َ َوتَْخر ال، صفًا
ّص
Anak kecil bersama lelaki baligh berada satu shaf. Perempuan berada di belakang shaf laki-laki.
Perempuan berdiri sati shaf sendirian, jika tidak ada perempuan lain bersamanya4.
Akan tetapi, jika dikhawatirkan anak kecil tersebut tidak suci, maka diposisikan pada shaf di
belakang lelaki baligh:
كتمل صف ال جاؿ فليصفوا مع
ولكن إذا ُخ ي م م إش اؿ ا صل أو،أف اأفضل و أف اأطفاؿ صفوف خلف ال جاؿ
و ب ي لإماـ أف ب اأطفاؿ، وا تماؿ وهم ار متط ن بعيد، وليس ي ذلك قطع للصفوؼ إذا ا وا يل ن متط ن،ال جاؿ
. واه أعلم.إ صفة الط ارة والصاة واآداب الي ب م اعاِا ي ا س د
Sebaiknya shaf anak-anak diposisikan di belakang shaf lelaki yang telah baligh, akan tetapi jika
dikhawatirkan mereka mengganggu orang yang shalat atau shaf lelaki baligh tidak sempurna, maka
anak-anak itu satu shaf dengan shaf lelaki baligh, itu tidak memutuskan shaf jika mereka telah mumayyiz
dan suci, kemungkinan mereka tidak suci sangat jauh, imam mesti mengingatkan anak-anak tentang
kesu ia , shalat da ada ya g esti dijaga di dala
asjid, wallahu a la 5.
Pertanyaan 10: Apakah hukum shalat orang yang tidak berniat?
Jawaban:
Tidak sah, karena semua amal mesti diawali dengan niat, sesuai sabda Rasulullah Saw yang diriwayatkan
dari Umar bin al-Khaththab:
ِ اؿ بِالِػيا
َوإِاَا لِ ُك ِل ْام ِ ٍئ َما ػَ َوى، ات
ُ إِاَا اأ َْع َم
Sesungguhnya amal-amal itu hanya dengan niat, seseorang akan mendapatkan sesuai dengan
niatnya . H‘. al-Bukhari dan Muslim).
Pertanyaan 11: Apakah hukum melafazkan niat?
4
5
Al-Hafizh Ibnu Hajar al- As ala i, Fath al-Bari: 2/91.
Fatawa asy-Syabakah al-Islamiyyah: 5/5423.
15
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Jawaban:
Syekh Abu Bakar al-Jaza i i
e ye utka dala
al-Fi h ala al-Madzahib al-A a ah:
أف ا عتر ي ال ية إ ا و ال لب ال ط باللساف ليس ب ية وإ ا و مساعد على ت بي ال لب فخط اللساف ا ض ما دامت ية ال لب
صحيحة و ا ا كم متف علي ع د ال افعية وا ابلة أما ا الكية وا فية فا ظ م ب ما ت ا ط
إف التلفظ بال ية: إف التلفظ بال ية ليس ـشروعا ي الصاة اا إذا اف ا صلي موسوسا على أف ا الكية قالوا: ( ا الكية وا فية قالوا
) إف التلفظ بال ية بدعة و ستحسن لدفع الوسوسة: خاؼ اأو ل ر ا وسوس و دب للموسوس ا فية قالوا
Sesungguhnya yang dianggap dalam niat itu adalah hati, ucapan lidah bukanlah niat, akan tetapi
membantu untuk mengingatkan hati, kekeliruan pada lidah tidak memudharatkan selama niat hati itu
e a , huku i i disepakati kala ga Mazha “yafi I da Mazha Ha ali. “eda gka
e u ut Mazha
Maliki dan Hanbali -lihat menurut kedua Mazhab ini pada footnote-:
Mazhab Maliki dan Hanafi: Melafazkan niat tidak disyariatkan dalam shalat, kecuali jika orang yang
shalat itu was-was.
Mazhab Maliki: Melafazkan niat itu bertentangan dengan yang lebih utama bagi orang yang tidak waswas, dianjurkan melafazkan niat bagi orang yang was-was.
Mazhab Hanafi: Melafazka
iat itu id ah, dia ggap baik untuk menolak was-was6.
Pertanyaan 12: Bilakah waktu berniat?
Jawaban:
على أف صح أف تت دـ ال ية على تكبرة اإ اـ بلمن سر: اتف ثاثة من اأئمة و م ا الكية وا فية وا ابلة
ا بد من أف تكوف ال ية م ار ة لتكبرة اإ اـ ِيث لو ف غ من تكبرة اإ اـ بدوف ية بطلت: وخالف ال افعية ف الوا
Tiga mazhab sepakat, yaitu Mazhab Maliki, Hanafi dan Hanbali bahwa sah hukumnya jika niat
mendahului Takbiratul-Ihram dalam waktu yang singat.
Berbeda dengan Mazhab Syafi I, mereka berpendapat: niat mesti beriringan dengan Takbiratu-Ihram,
jika ada bagian dari Takbiratul-Ihram yang kosong dari niat, maka shalat itu batal7.
Pertanyaan 13: Apakah batasan mengangkat kedua tangan ketika Takbiratul-Ihram?
6
7
Syekh Abu Bakar al-Jaza i i, al-Fi h ala al-Madzahib al-A a ah, juz.1, hal.231.
Syekh Abu Bakar al-Jaza i i, al-Fi h ala al-Madzahib al-A a ah, juz.1, hal.237.
16
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Jawaban:
Ada dua batasan menurut Sunnah;
Pertama: Mengangkat kedua tangan hingga sejajar dengan daun telinga, berdasarkan hadits:
ِ
ِ ِ ك ب ِن ا ْ و
ِ
ِ ث أَ اف رس َ ا
ِِ
ِ
َى ِِ َما أُذُ ػَْي ِ َوإِ َذا َرَ َع َرفَ َع َ َد ْ ِ َ ا
ْ َُ ْ َع ْن َمال
َُ
َ َ ا َف إ َذا َ باػَ َرفَ َع َ َد ْ َ اَ َُاذ-صلى اه علي وسلم- وؿ الل
ِ
ِ
ِِ ُ ِاذ
ِ ِ
.ك
ِ ُُْس ُ ِم َن ال
َ َ وع فَػ
َ فَػ َع َل ِمثْ َل َذل.اؿ « َِ َع اللا ُ ل َم ْن َِ َد ُ ع
َ ى َما أُذُ ػَْي َوإ َذا َرفَ َع َرأ
َ َ
Dari Malik bin al-Huwairit Apabila Rasulullah Saw bertakbir, ia mengangkat kedua tangannya hingga
sejajar dengan telinganya,
Ketika uku ‘asulullah “aw
e ga gkat kedua ta ga
ya hi gga sejajar dengan kedua telinganya,
Ketika a gkit da i uku ‘asulullah “aw e gu apka : sa i allahu li a ha idahu (Allah mendengar
orang yang memuji-Nya) beliau melakukan seperti itu (mengangkat tangan hingga sejajar dengan
telinga). (HR. Muslim).
Kedua: Mengangkat kedua tangan sejajar dengan kedua bahu, berdasarkan hadits:
َ أَ اف َر ُس
َ ا َف ػَْفَ ُع َ َد ْ ِ َ ْ َو َمْ ِكبَػْي ِ إِذَا افْػتَتَ َح ال ا- صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
َصاَة
“esu gguh ya ‘asulullah “aw e ga gkat kedua ta ga
(mengawali) shalat . H‘. al-Bukhari dan Muslim).
ya sejaja de ga
ahu ya keika ia
e
uka
Pertanyaan 14: Berapa posisi mengangkat kedua tangan dalam shalat?
Jawaban:
Mengangkat kedua tangan pada empat posisi:
1. Ketika Takbiratul Ihram.
2. Ketika aka
uku .
3. Ketika a gu da i uku .
4. Ketika bangun dari Tasyahud Awal.
Berdasarkan hadits:
َوإِ َذا، ِ ْ َرفَ َع َ َد. ُ اؿ َِ َع اللا ُ لِ َم ْن َِ َد
َ َ َوإِذَا ق، ِ ْ َوإِذَا َرَ َع َرفَ َع َ َد، ِ ْ صاَةِ َ باػَ َوَرفَ َع َ َد
َع ْن َافِ ٍع أَ اف ابْ َن ُع َمَ َ ا َف إِذَا َد َخ َل ِ ال ا
ِ قَاـ ِمن الاْ عتػ ِ رفَع َد
ْ َ َ َ ْ ََ َ َ
17
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Da i Nafi , sesu gguhnya apabila Ibnu Umar memulai shalat, ia bertakbir dan mengangkat kedua
ta ga
ya. Ketika uku ia
e ga gkat kedua ta ga
ya. Ketika ia
e gu apka
ِ
ِ ِ
ُ َ َع اللا ُ ل َم ْن َ َد
Allah
mendengar siapa yang memuji-Nya , ia e ga gkat kedua ta ga ya. Ketika bangun dari dua rakaat
Tasyahhud Awal , ia e ga gkat kedua ta ga ya . H‘. al-Bukhari).
Pertanyaan 15: Bagaimanakah letak tangan dan jari jemari?
Jawaban:
Meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri berdasarkan hadits yang diriwayatkan Sahl bi “a ad:
« اف ال اس م وف أف ضع ال جل د اليمِ على ذراع اليس ى ي الصاةع
Ma usia dipe i tahka aga laki-laki
Bukhari).
eletakka ta ga ka a di atas le ga ki i ketika shalat . H‘. al-
Adapun posisi jari-jemari, berikut pendapat beberapa mazhab:
أف ضع د اليمِ على وع اليس ى أو ما ارب:ع د ا ابلة وال افعية
Mazhab Ha bali da Syafi i: Meletakkan tangan kanan di atas lengan tangan kiri atau mendekatinya.
أما ا أة فتضع د ا. ل اً ال جل با ص واإ اـ على ال سغ،ف اليس ى
ف و أف َعل باطن ف اليمِ على ظا:ع د ا فية
.على صدر ا من ار لي أ أسر ا
Mazhab Hanafi: Meletakkan telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri, bagi laki-laki
melingkarkan jari kelingking dan jempol pada pergelangan tangan. Sedangkan bagi perempuan cukup
meletakkan kedua tangan tersebut di atas dada (telapak tangan kanan di atas punggung tangan kiri)
tanpa melingkarkan (jari kelingking dan jempol), karena cara ini lebih menutupi bagi perempuan.
« من الس ة وضع اليم على ال ماؿ ت الس ة ع: ا روي عن علي أ قاؿ،و ضع ما ع د ا فية وا ابلة ت ال ُس ة
Mazhab Hanafi dan Hanbali: Meletakkan tangan di bawah pusar, berdasarkan hadits dari Ali, ia berkata:
Be dasa ka “u ah eletakka ta ga ka a di atas ta ga ki i, di awah pusa . H‘. Ah ad da
Abu Daud).
فتكو اف على أش ؼ، مائاً إ ج ة اليسار؛ أف ال لب في ا، أف َعل ما ت الصدر فوؽ الس ة:وا ستحب ع د ال افعية
إ داُا، فوضع د على صدر، « رأ ت رسوؿ اه صلّى اه علي وسلم صلي: الساب
وعماً ِد ث وائل بن،اأعضاء
.الكيفية
على اأخ ى ع و د د ث آخ ع د ابن خلَة ي وضع اليد ن على
18
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Mazhab Syafi i: Dianjurkan memposisikan kedua tangan tersebut di bawah dada di atas pusar, miring ke
kiri, karena hati berada pada posisi tersebut, maka kedua tangan berada pada anggota tubuh yang
paling mulia, menga alka hadits Wa il i Huj : “aya elihat ‘asulullah “aw shalat, ia eletakka
kedua ta ga ya di atas dada ya, salah satu ta ga ya di atas ya g lai . Diduku g hadits lai iwayat
Ibnu Khuzaimah tentang meletakkan kedua tangan menurut cara ini.
وَوز قبض اليد ن على. وا دفع ما من أمام افات للخ وع، ا ب وة، دب إرساؿ اليد ن ي الصاة بوقار:وقاؿ ا الكية
فلو فعل ا،مست د
و ك ال بض ي صاة الف ض ا في من ااعتماد أي،الصدر ي صاة ال فل واز ااعتماد في با ض ورة
. و ا إذا صد شيئاً فيما ظ، بل است ا اً ك،لاعتماد
Mazhab Maliki: Dianjurkan melepaskan tangan (tidak bersedekap) dalam shalat, dengan lentur, bukan
de ga kuat, tidak pula e do o g o a g ya g e ada di depa ka e a aka
e ghila gka khusyu .
Boleh bersedekap dengan memposisikan tangan di atas dada pada shalat Sunnat, karena boleh
bersandar tanpa darurat. Makruh bersedekap pada shalat wajib, karena orang yang bersedekap itu
seperti seolah-olah ia bersandar, jika seseorang melakukannya bukan untuk bersandar akan tetapi
karena ingin mengikuti sunnah, maka tidak makruh. Demikian juga jika ia melakukannya tidak dengan
niat apa-apa.
و و ا تف مع ي ة م ب مالك ال ي ق ر حاربة عمل ار،وال اجح ا تع لدي و قوؿ ا م ور بوضع اليد اليمِ على اليس ى
. و و ظن العامي وجوب ذلك: أو حاربة اعت اد فاسد، أي ااست اد، و و قصد ااعتماد:مس وف
Pendapat yang Rajih (kuat) dan terpilih bagi saya (Syekh Wahbah az-Zuhaili) adalah pendapat jumhur
(mayoritas) ulama: meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri, inilah yang disepakati. Adapun hakikat
Mazhab Maliki yang ditetapkan itu adalah untuk memerangi perbuatan orang yang tidak mengikuti
sunnah yaitu perbuatan mereka yang bersedekap untuk tujuan bersandar, atau untuk memerangi
keyakinan yang rusak yaitu prasangka orang awam bahwa bersedekap itu hukumnya wajib8.
Pertanyaan 16: Apakah hukum membaca doa Iftitah?
Jawaban:
« اف ال ِ صلّى اه علي وسلم وأبو بك وعم: ا روى أ س قاؿ، بل كر ا صلي و أ، ك دعاء ااستفتاح: قاؿ ا الكية
.فتتحوف الصاة با مد ه رب العا ع
، ول صيغ ثرة، و و ال اجح لدي، سن دعاء ااستفتاح بعد التح َة ي ال عة اأو: وقاؿ ا م ور
:ا ختار م ا ع د ا فية وا ابلة
« اف ال ِ صلّى اه علي وسلم إذا: قالت، وا إل ارؾ) ا روت عائ ة، وتعا َجدُؾ، وتبارؾ ا ك، (سبحا ك الل م وِمدؾ
وا إل ارؾع، وتبارؾ ا ك وتعا َجدُؾ، سبحا ك الل م وِمد ؾ: قاؿ،استفتح الصاة
8
Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 2/62-63.
19
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Mazhab Maliki: Makruh hukumnya membaca doa iftitah. Orang yang melaksanakan shalat langsung
bertakbir dan membaca al-Fatihah, e dasa ka iwayat A as i Malik, ia e kata: ‘asulullah “aw,
A u Baka da U a
e gawali shalat de ga Alha dulillahi ‘a il ala i . H‘. al-Bukhari dan
Muslim).
Jumhur Ulama: Sunnat hukumnya membaca doa Iftitah setelah Takbiratul-Ihram pada rakaat pertama.
Ini pendapat yang Rajih (kuat) menurut saya (Syekh Wahbah az-Zuhaili. Bentuk doa Iftitah ini banyak.
Doa pilihan menurut Mazhab Hanafi dan Hanbali adalah:
ِ
ُؾ َواَ إِلَ َ َاْيػُ َؾ
َ ك َوتَػ َعا َ َجد
َ ُْ ك اللا ُ ام َوَِِ ْمد َؾ َوتَػبَ َارَؾ ا
َ َ ُسْب َحا
Maha “u i E gkau ya Allah da de ga pujia -Mu, Maha Suci nama-Mu dan Maha Tinggi keagunganMu, tiada tuha selai E gkau . Be dasa ka iwayat Aisyah, ia e kata: ‘asulullah “aw ketika
e gawali shalat, eliau e a a: Maha “u i E gkau ya Allah da de ga pujia -Mu, Maha Suci
nama-Mu dan Maha Tinggi keagungan-Mu, tiada tuha selai E gkau . H‘. A u Daud da adDaraquthni dari riwayat Anas. Abu Daud, at-Tirmidzi, an-Nasa I, I u Majah da Ah ad da i A u “a id.
Muslim dalam Shahih-nya: Umar membaca doa ini dengan cara jahar [Nail al-Authar: 2/195])9.
ياي و ِاي ه رب
َ و، إف صاي وُ ُسكي،
:وا ختار ع د ال افعية صي ة
وما أ ا من ا،ً( وج ت وج ي لل ي فط السموات واأرض يفاً مسلما
ا ش ك ل وب لك أم ت وأ ا من ا سلم ) ا روا أ د ومسلم والرم ي وصحح عن علي ابن أي طالب، العا
Pendapat piliha dala
Mazha “yafi I adalah e tuk doa:
ِِ
ِ
ِ
ِ
ِ ات واأَر
صاَتِى
ُ ْ َو اج
َ ْ َ ت َو ْج ِ َى للا ى فَطََ ال اس َم َو
َ ض َ ي ًفا مسلماً َوَما أََا م َن الْ ُم ْ ِ َ إِ اف
ِ
ِ َ ِك لَ وبِ َ ل
ِِ
ِ ِ وُس ِكى وَْياى وََاتِى لِلا ِ ر
َ ت َوأََا م َن الْ ُم ْسلم
ُ ْك أُم
ََ َ َ ُ َ
َ ُ َ ِ ب الْ َعالَم َ اَ َش
َ
Aku hadapka wajahku kepada Dia ya g telah e iptaka la git da u i, aku o do g kepada
kebenaran, berserah diri kepada-Nya, aku tidak termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku,
ibadahku, hidupku, matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dengan
itulah aku diperintahkan, aku termasuk orang-o a g ya g e se ah di i usli
. Be dasa ka iwayat
dari Ahmad, Muslim dan at-Tirmidzi, dinyatakan shahih oleh at-Tirmidzi, diriwayatkan dari Ali bin Abi
Thalib10.
Pertanyaan 17: Adakah bacaan Iftitah yang lain?
Jawaban:
9
Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 2/62-63.
Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 2/65.
10
20
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Riwayat Pertama:
ِ اللا ام ب
ِ ِ ْ ت بػ ْ َ الْم ْ ِ ِؽ والْم
ِ
ػ
ب
و
ِ
ي
ػ
ب
د
اع
د
اع
ب
ا
م
اى
ا
ط
خ
اللا ُ ام َػ ِِِ ِم َن ا َْطَا َا، ب
َ
َ
ْ
ْ
َ
ْ
َ
َ
َ
ْ
َ
َ
َ ُ
َ
َ
َ
َ
َ َ
َ َ
َ
ِ
ِ َ ض ِم َن ال اد
اى بِالْ َم ِاء َوالثاػ ْل ِج َوالْبَػَ ِد
ُ َب اأَبْػي
ُ َ َما ػَُػ اى الثػ ْاو
َ َ اللا ُ ام ا ْاس ْل َخطَا، س
Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan dosa-dosaku sebagaimana telah Engkau jauhkan antara timur dan
barat. Ya Allah, sucikanlah aku dari dosa-dosa sebagaimana disucikannya kain yang putih dari kotoran.
Ya Allah basuhlah dosa-dosaku dengan air, salju dan air yang sejuk . H‘. al-Bukhari dan Muslim).
Riwayat Kedua:
ِِ
ِ
ِ
ِ
ِ ات واأَر
صاَتِى َوُ ُس ِكى
ُ ْ َو اج
َ ْ َ ت َو ْج ِ َى للا ى فَطََ ال اس َم َو
َ ض َ ي ًفا َوَما أََا م َن الْ ُم ْ ِ َ إِ اف
ِ
ِ َ ِك لَ وبِ َ ل
ِِ
ِ ِ وَْياى وََاتِى لِلا ِ ر
ت
ُ ْك أُم
َ َْت َوأََا م َن الْ ُم ْسلم َ اللا ُ ام أ
ََ َ َ
َ ُ َ ِ ب الْ َعالَم َ اَ َش
َ
ِ
ِ
َت بِ َ ِِْ فَا ْا ِفْ ِ ذُ ُ ِو
ُ الْ َمل
ُ ْت َػ ْفسى َو ْاعتَػَف
ُ ت َرَِ َوأََا َعْب ُد َؾ ظَلَ ْم
َ َْ أ.ت
َ َْك اَ إِلَ َ إِاا أ
ِ
ِ
ِ َِ يعا إِا اَ ػ ْ ِف ال ُ ُوب إِاا أَْت وا ِدِِ أَ س ِن اأ
ت
َْ َ
ْ
َ ََْخاَؽ اَ َػ ْ دى أَ ْ َس َ ا إِاا أ
َ
ُ َ ُ ً
َْ
ْ ِ اص
ُ ك َوال ا
ُ ِص
َ ْ ك َوا َْْيػُ ُ لُ ُ ِ َ َد
َ ْ ك َو َس ْع َد
َ ت لَباػْي
َ َْؼ َع ِِ َسيِئَػ َ ا إِاا أ
ْ َ َؼ َع ِِ َسيِئَػ َ ا ا
ْ َو
ِ ْ لَيس إِلَيك أََا بِك وإِلَيك تَػبارْ ت وتَػعالَيت أَستػ
َ
ك
ت
أ
و
ؾ
ف
َ
ُ
َ وب إِلَْي
َْ َ ْ
ُ َ ُ َْ َ ْ َ َ َ َ َ َ ْ َ َ
Aku hadapkan wajahku kepada Dia yang telah menciptakan langit dan bumi, aku condong kepada
kebenaran, berserah diri kepada-Nya, aku tidak termasuk orang-orang musyrik. Sesungguhnya shalatku,
ibadahku, hidupku, matiku hanya untuk Allah Rabb semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dengan
itulah aku diperintahkan, aku termasuk orang-orang yang berserah diri (muslim). Ya Allah, Engkaulah
Penguasa, tidak ada tuhan selain Engkau. Engkau adalah Tuhanku, aku adalah hamba-Mu, aku telah
menzalimi diriku, aku mengakui dosaku, ampunilah aku atas dosa-dosaku semuanya, sesungguhnya
tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau, tunjukkan padaku kebaikan akhlaq, tidak ada
yang dapat menunjukkannya kecuali Engkau, alihkan dariku kejelekan prilaku, tidak ada yang dapat
mengalihkannya kecuali Engkau, aku sambut panggilan-Mu, semua kebaikan berada dalam kedua
tangan-Mu dan kejelekan tidak ada pada-Mu, aku bersama-Mu dan kepada-Mu, Maha Suci Engkau,
Maha Tinggi Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan aku kembali kepada-Mu . H‘. Muslim,
Ahmad, Abu Daud, at-Tirmidzi, an-Nasa I, I u Majah da Ah ad .
Riwayat Ketiga:
21
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ِ
ُؾ َواَ إِلَ َ َاْيػُ َؾ
َ ك َوتَػ َعا َ َجد
َ ُْ ك اللا ُ ام َوَِِ ْمد َؾ َوتَػبَ َارَؾ ا
َ َ ُسْب َحا
Maha Suci Engkau ya Allah dan dengan pujian-Mu, Maha Suci nama-Mu dan Maha Tinggi keagunganMu, tidak ada tuhan selain Engkau . H‘. A u Daud, at-Tirmidzi, an-Nasa I, I u Majah da Ah ad .
Riwayat Keempat:
ِ اؿ بػيػَما َْن ُصلِى مع رس
اؿ َر ُج ٌل ِم َن الْ َ ْوِـ
َ َ إِ ْذ ق-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
ُ َ َ َ َ ُ َ َْ َ ََع ِن ابْ ِن ُع َمَ ق
ِ اللا أَ ْ بػ َ بِرا وا ْ م ُد لِلا ِ َ ثِرا وسبحا َف اللا ِ ب ْك ةً وأ
.ًَصيا
َ ُْ َ ً
ْ َ َ ً َُ ُ
َ َ ُ
ِ
ت ََا
َ َ ق.ِ وؿ اللا
َ اؿ َر ُج ٌل ِم َن الْ َ ْوِـ أََا َا َر ُس
َ َ ق. « َم ِن الْ َ ائِ ُل َ لِ َمةَ َ َ ا َوَ َ ا ع-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
ُ اؿ َر ُس
َ َ فَػ
ُ اؿ « َع ْب
ِ ُ ُ ػ-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
ِ
ِ
.ك
َ ت َر ُس
َ َ ق.اب ال اس َم ِاء ع
َ وؿ ذَل
ْ فُت َح
ُ اؿ ابْ ُن ُع َمَ فَ َما تَػَْ تُػ ُ ان ُمْ ُ َ ْع
ُ ت ََا أَبْػ َو
َ
Da i A dullah i U a , ia e kata: Ketika ka i shalat e sa a ‘asulullah, ti a-tiba seorang laki-laki
dia ta a a yak o a g e gu apka : Allah Maha Besar, segala puji bagi-Nya pujian yang banyak,
Maha Suci Allah pagi dan petang . ‘asulullah “aw e ta ya: “iapakah o a g ya g e gu apka
kali at a u da a u . “eo a g laki-laki e jawa : “aya wahai ‘asulullah . ‘asulullah “aw e kata:
Aku e asa takju de ga kali at itu, di ukaka u tuk ya pi tu-pi tu la git . U a e kata: Aku
tidak pernah meninggalkan kalimat-kali at itu sejak aku e de ga ‘asulullah “aw e gataka itu .
(HR. Muslim).
Riwayat Kelima:
ٍ َََع ْن أ
اؿ
ص ا
َ َ س فَػ
س أَ اف َر ُجاً َجاءَ فَ َد َخ َل ال ا
ُ ف َوقَ ْد َ َفَلُ الاػ َف
.ِ ا َْ ْم ُد لِلا ِ َْ ًدا َ ثِ ًرا طَيِبًا ُمبَ َارً ا فِي
ِ
ِ اؿ « أَُ ُكم الْمت َكلِم بِالْ َكلِم
ِ ُ فَػلَ اما قَضى رس
َ َ فَ ََراـ الْ َ ْوُـ فَػ.ات ع
َ َصاَتَ ُ ق
ُاؿ « أَُ ُك ُم الْ ُمتَ َكلِ ُم َا فَِ ا
َ -صلى اه علي وسلم- وؿ اللا
َُ َ
َ
ُ َُ ُ
ِ
ِ
ِ
.ت اثْػ َ ِْ َع َ َ َملَ ًكا ػَْبتَد ُروػَ َ ا أَػُ ُ ْم ػَْفَػ ُع َ ا ع
َ َ فَػ.س فَػ ُ ْلتُػ َ ا
َ َ فَػ.َْ ػَ ُ ْل بَْ ًسا ع
ُ َْاؿ « لَ َ ْد َرأ
ُ اؿ َر ُج ٌل جْئ
ُ ت َوقَ ْد َ َفَلِ الاػ َف
Dari Anas, ada seorang laki-laki datang, ia masuk ke dalam barisan, nafasnya sesak (karena tergesa-gesa,
ia e gu apka : Segala puji bagi Allah, pujian yang banyak, baik dan penuh keberkahan di dalamnya .
Ketika Rasulullah Saw selesai melaksanakan shalat, eliau e ta ya: “iapakah dia ta a ka u ya g
e gu apka kali at tadi? . O a g a yak te dia . ‘asulullah “aw e kata: “iapa dia ta a ka u ya g
mengucapkannya, sesungguhnya ia tidak e gataka ya g jelek . “eo a g laki-laki e kata: “aya
datang, nafas saya tersengal-se gal, lalu saya e gu apka ya . ‘asulullah “aw e kata: Aku telah
elihat dua elas alaikat sege a e data gi ya, e lo a i gi
e ga gkat ya . H‘. Musli .
Riwayat Keenam:
22
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ِ صاَةِ ِمن جو
ٍ َع ِن ابْ ِن َعبا
ؼ اللاْي ِل
ُ ُ َ َ ا َف ػ-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
َ اس أَ اف َر ُس
وؿ إِذَا قَ َاـ إِ َ ال ا
َْ ْ
ِ ك ا ْ م ُد أَْت قَػيِم ال اسمو
ِ ك ا ْ م ُد أَْت ُور ال اسمو
ا
ِ ات َواأ َْر
ِ ات َواأ َْر
ض
َ َ ُ َ ْ َ َ َض َول
َ َ ُ َ ْ َ َ َالل ُ ام ل
ِ
ِ ب ال اسمو
ِ ات َواأ َْر
ُ َْ ت ا َْ ُ َوَو ْع ُد َؾ ا
َ ََول
َ َْض َوَم ْن في ِ ان أ
َ َْك ا َْ ْم ُد أ
َ َ ُ ت َر
ِ
ٌ َ ُاعة
َ َُوقَػ ْول
َ اار َ ٌ َوال اس
ُ ك ا َْ ُ َول َ ُاؤ َؾ َ ٌ َوا َْاةُ َ ٌ َوال
ت
َ ت َوإِلَْي
َ ِت َوب
َ ت َوإِلَْي
َ ت َو َعلَْي
َ ِت َوب
َ َاللا ُ ام ل
ُ ك َ ا َ ْم
ُ اص ْم
ُ ك أََػْب
ُ ك تَػ َوا ْل
ُ ْك َآم
ُ َسلَ ْم
ْكأ
َ ك َخ
ِ َْفَا ْا ِف ِ ما قَدامت وأَ اخ ت وأَس رت وأَعلَْت أ
ت
َ َْت إِ َ ى اَ إِلَ َ إِاا أ
َ ُ ْ َ ُ َْ ْ َ ُ ْ َ ُ ْ َ ْ
Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi. Bagi-Mu segala puji, Engkau Pengatur
langit dan bumi. Segala puji bagi-Mu, Engkau Pemilik langit dan bumi beserta isinya. Engkau Maha
Benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, surga itu benar, neraka itu
benar, hari kiamat itu benar. Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri, dengan-Mu aku beriman, kepadaMu aku bertawakkal, kepada-Mu aku kembali, dengan-Mu aku melawan orang-orang yang memusuhiMu, kepada-Mu aku berhukum, ampunilah aku atas dosaku di masa lalu dan akan datang, yang aku
rahasiakan dan aku nyatakan, Engkaulah Tuhanku, tiada tuhan selain Engkau . H‘. al-Bukhari dan
Muslim).
Riwayat Ketujuh:
ٍ أَبو سلَمةَ بن عب ِد الا ْ ِن ب ِن عو
ِ َِ ى َشى ٍء َ ا َف
ِ
ِ
ِ ِِ
صاَتَ ُ إِ َذا
َ َؼ ق
ُ
ُ ْاؿ َس َل
َْ ُ ْ َ َ ُ
َ ػَ ْفتَت ُح-صلى اه علي وسلم- ِ اللا
َْ ْ َ
ْ ِ َ ت َعائ َ ةَ أُاـ الْ ُم ْ م َ ب
ِ
ِ
ْ َقَ َاـ م َن اللاْي ِل قَال
ُ َصاَت
َ ت َ ا َف إِ َذا قَ َاـ م َن اللاْي ِل افْػتَتَ َح
ِ ِ ات واأَر
ِب وال ا ادة
ِ
ِ ِب ِجبػ ائِيل وِمي َكائِيل وإِس اف
َ َ َ ِ ض َعا َ الْ َْي
ْ َ يل فَاطَ ال اس َم َو
َ َ َ ْ اللا ُ ام َر ا
َ َْ َ َ
ِ ِأَْت َ ُكم بػ ِعب ِاد َؾ فِيما َ ا ُوا فِي ِ َ ْتلِ ُفو َف ا ِدِِ لِما اختل
ك
َ ِ ف في ِ ِم َن ا َْ ِ بِِ ْذ
َ
ْ
َ ُْ َ
َ ََْ ُ ْ َ
َ
ٍ ك تَػ ِدى من تَ َ اء إِ َ ِص
ِ
. اط ُم ْستَ ِ ي ٍم
ُ ْ َ ْ َ إا
َ
A u “ala ah i A di ah a
i Auf e kata: “aya e ta ya kepada Aisyah U
ul Mu i i :
De ga apa ‘asulullah “aw e gawali shalat ya pada se agia
ala ? . Aisyah e jawa : Apa ila
Rasulullah Saw bangun untuk Qiyamullail, beliau mengawali shalatnya:
Ya Allah ‘a Ji a il, Mika il da Is afil, Pe ipta la git da u i, Ya g Me getahui ala ya g ghai
dan yang tampak. Engkaulah yang menetapkan hukum diantara hamba-hamba-Mu tentang apa yang
mereka perselisihkan. Berikanlah hidayah kepadaku tentang kebenaran yang dipertentangkan, dengan
23
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
izin-Mu, sesungguhnya Engkau memberikan hidayah pada orang-orang yang Engkau kehendaki menuju
jalan yang lurus . H‘. Muslim).
Pertanyaan 18:
Ketika akan membaca al-Fatihah dan Surah, apakah dianjurkan membaca Ta awwudz (A udzu illah)?
Jawaban:
Ulama tidak sepakat dalam masalah ini.
« أف ال ِ صلّى اه علي وسلم وأبا بك وعم ا وا: د ث أ س الساب، ك التعوذ والبسملة قبل الفا ة والسورة: قاؿ ا الكية
. فتتحوف الصاة با مد ه رب العا ع
. تعوذ ي ال عة اأو ف ط:وقاؿ ا فية
( أعوذ باه من ال يطاف ال جيم ) وعن أ د أ: ب ف وؿ، سن التعوذ س اً ي أوؿ ل ر عة قبل ال اءة:وقاؿ ال افعية وا ابلة
( أعوذ باه السميع العليم من ال يطاف ال جيم) (دليل ما روا أ د والرم ي عن أي سعيد ا دري عن ال ِ صلّى اه علي:وؿ
« أعوذ باه السميع العليم من ال يطاف ال جيم من َُْل و ْفخ وػَ ْفث ع وقاؿ ابن: ُ وؿ،وسلم أ اف إذا قاـ إ الصاة استفتح
2/196
: أعوذ باه من ال يطاف ال جيمع ( يل اأوطار: «جاء عن ال ِ صلّى اه علي وسلم أ اف وؿ قبل ال اءة:ا ر
واستدلوا على، وج اً ي ا ة ع د ال افعية ما قدم ا، ( بسم اه ال ن ال يم ) س اً ع د ا فية وا ابلة:) ُ وؿ.)ومابعد ا
.]16/98: فاستع باه من ال يطاف ال جيم } [ال حل، { ف ذا ق أت ال آف: س ية التعوذ ب ول تعا
Mazhab Maliki: Mak uh huku ya e a a Ta awwudz da Bas alah se elu al-Fatihah dan Surah
e dasa ka hadits A as: “esu gguh ya ‘asulullah “aw, A u Baka da U a e gawali shalat e eka
de ga
e a a alha dulillahi a il ala i .
Mazhab Hanafi: Me gu apka Ta awwudz pada akaat pe ta a saja.
Mazhab Syafi i da
Ha bali: Dia ju ka
e
a a Ta awwudz se a a si
sebelum membaca al-Fatihah, dengan mengucapkan: [ ال جيم
pada awal setiap akaat
( ] أعوذ باه من ال يطافAku berlindung kepada
Allah dari setan yang terkutuk). Dari Imam Ahmad, ia berkata: [يطاف ال جيم
( ] أعوذ باه السميع العليم من الAku
berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui dari setan yang terkutuk).
Dalilnya adalah hadits riwayat Imam Ahmad dan at-Ti idzi da i A u “a id al-Khudri, dari Rasulullah Saw,
ketika Rasulullah Saw akan melaksanakan shalat, beliau mengawali dengan mengucapkan: [ ] (Aku
berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar dan Mengetahui dari setan yang terkutuk, dari
bisikannya, kesombongan dan sihirnya). Ibnu al-Mu dzi e kata: Di iwayatka da i ‘asulullah “aw
bahwa beliau mengawali bacaan dengan: [ ال جيم
( ] أعوذ باه من ال يطافAku berlindung kepada Allah dari
24
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
setan yang terkutuk)11. Kemudian beliau mengucapkan: [ يم
] بسم اه ال ن الdengan nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Dibaca sirr menurut Mazhab Hanafi dan Hanbali.
Dibaca Jah e u ut Mazha “yafi I, e eka e dalil te ta g disu ahka ya Ta awwudz e dasa ka
fi a Allah: Apabila kamu membaca Al-Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah
dari syaitan yang terkutuk . Qs. a -Nahl [16]: 98)12.
Pertanyaan 19: Ketika membaca al-Fatihah, apakah Basmalah dibaca Jahr atau Sirr?
Jawaban:
Yang membaca Sirr berdalil dengan hadits:
ٍ ِس ب ِن مال
ِ وأََِ ب ْك ٍ و ُعم و ُعثْما َف فَ َكا ُوا ستَػ ْفتِحو َف-صلى اه علي وسلم- ِا
ب (ا َْ ْم ُد
َ َك أَاُ َ ادثَ ُ ق
َ ت َخ ْل
ِ ِ ف ال
ُ صلاْي
َ اؿ
ُ َْ
َ ْ ِ َََع ْن أ
َ َ ََ َ َ َ
ِ ِ َب الْعالَ ِم ) اَ ْ ُ و َف بِس ِم اللا ِ الا ْ ِن الا ِ ي ِم ِ أَاوِؿ قِ اءةٍ وا
ِِ
.آخ َِ ا
َ
ْ ُ َ َ َ ِ للا َر
َ ََ
Da i A as i Malik, ia e iwayatka : “aya shalat di elaka g ‘asulullah “aw, A u Baka , U a da
Uts a . Me eka
e ulai de ga
Alha dulillah ‘a il ala i . Me eka tidak
e ye utka
Bis illahi ah a i ahi pada awal bacaan dan di akhir bacaan. (HR. Muslim).
Akan tetapi dalil ini dijawab oleh para ulama yang mengatakan Basmalah dibaca jahr.
Pertama, hadits i i
ِ ِ َاَ ْ ُ و َف بِس ِم اللا ِ الا ْ ِن الا ِ ي ِم ِ أَاوِؿ قِ اءةٍ وا
.آخ َِ ا
َ
ْ ُ َ
َ ََ
e ga du g Illat, kalimat: [
]
Me eka tidak e ye utka Bis illahi ah a i ahi pada awal a aa da di akhi a aa . Kali at
ini bukan ucapan Anas bin Malik, akan tetapi ucapan tambahan dari periwayat yang memahami bahwa
makna kalimat: [
‘a
il ala i
ِ ِ ب (ا ْ م ُد لِلا ِ ر
ِ فَ َكا ُوا ستَػ ْفتِحو َف
َ ب الْ َعالَم
َْ
ُ َْ
َ
, ia faha i
e
a a Alha dulillahi ‘a
dimaksud Anas dengan kalimat: [
Alha dulillah ‘a
il ala i
Me eka
il ala i
e ulai de ga
Alha dulillah
ta pa Basmalah. Padahal yang
ِ ِ ب (ا ْ م ُد لِلا ِ ر
ِ فَ َكا ُوا ستَػ ْفتِحو َف
َ ب الْ َعالَم
َْ
ُ َْ
َ
] (Mereka memulai dengan
.
Maka makna hadits di atas adalah: e eka e ulai de ga su at Alha dulillahi ‘a
e ulai de ga Alha dulillahi ‘a il ala i . Ini didukung hadits:
il ala i . Bukan
{ بسم اه ال ن ال يم } إها أـ ال آف وأـ الكتاب والسبع ا ثاي و { بسم اه ال ن ال يم: { ا مد ه } فاق ؤا: [ إذا ق أم
] } إ دا ا
11
12
Imam asy-Syaukani, Nail al-Authar: 2/196 dan setelahnya.
Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 2/67.
25
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Jika ka u e a a Alha dulillah, aka a alah: Bismillahirrahmanirrahim. Sesungguhnya al-Fatihah
itu adalah U
ul Qu a , Ummul Kitab, as-“a u al-Matsani dan Bismillahirrahmanirrahim adalah salah
satu ayatnya.
Hadits ini dinyatakan shahih oleh Nashiruddin al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah dan Shahih wa
Dha if al-Ja i ash-Shaghir.
) (بسم اه ال ن ال يم: سبع آ ات إ دا ن
ا مد ه رب العا: اف وؿ
أ، عن ال ِ صلى اه علي وسلم، ة
عن أي
وفا ة الكتاب، و ي أـ ال آف، وال آف العظيم، و ي السبع ا ثاي،
Da i A u Hu ai ah, da i ‘asulullah “aw, eliau e sa da: Alha dulillah ‘a il ala i itu tujuh ayat,
salah satunya adalah: Bismillahirrahmanirrahim. Dialah tujuh ayat yang diulang-ulang, al-Qu a ya g
Agu g, U
ul Qu a da pe uka kita Fatihah al-Kitab . I a al-Hafizh Ibnu Hajar al-Haitsami
berkata:
Diriwayatkan Imam ath-Thabrani dalam al-Mu ja
periwayat yang terpercaya)13.
.روا الطراي ي اأوسط ورجال ث ات
al-Ausath, para periwayatnya adalah Tsiqat (para
Maka makna ucapan Anas bin Malik:
ِ ستَػ ْفتِحو َف
) َ ب الْ َعالَ ِم
ِ ب (ا َْ ْم ُد لِلا ِ َر
ُ َْ
Mereka memulai dengan surat Alhamdulillahi Ra
il ala i .
Kedua, para ahli hadits menjadikan hadits riwayat Anas diatas sebagai contoh hadits yang mengandung
Illat pada at , hadits ya g e ga du g Illat tidak dapat dijadikan dalil.
وقد مثل ابن الصاح والل ن ِد ث أ س ابن مالك ي البسملة و و مثاؿ العلة ي ا ن
Imam Ibnu ash-Shalah dan Imam Zainuddin memberikan contoh hadits riwayat Anas tentang Bismillah,
hadits te se ut adalah o toh Illat pada matn14.
Ketiga, riwayat Anas di atas bertentangan dengan riwayat lain yang juga diriwayatkan Anas bin Malik:
ِ َ اؿ سئِل أََس َ يف َ ا
ََُُد، ُُا قَػَأَ بِ ْس ِم اللا ِ الا ْ َ ِن الا ِ ي ِم. ت َمدًا
َ َ فَػ. - صلى اه علي وسلم- ِا
ْ َ اؿ َ ا
ْ َ ْ ٌ َ ُ َ ََع ْن قَػتَ َاد َة ق
ِ ِ ت قَاءَةُ ال
َوََُُد بِالا ِ ي ِم، َوََُُد بِالا ْ َ ِن، ِ بِبِ ْس ِم اللا
13
14
Al-Hafizh al-Haitsami, Maj a az-Zawa id wa Ma a al-Fawa id: 2/129.
Imam ash-“ha a i, Taudhih al-Afka li Ma a i Ta ih al-Anzhar: 2/28.
26
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Da i Qatadah, ia e kata: A as i Malik dita ya te ta g a aa ‘asulullah “aw . A as e jawa :
Me ggu aka Madd . Ke udia ia e a a Bis illahi ah a i ahi , e ggu aka madd pada
Bismillah. Menggunakan madd pada ar-Rahman. Dan menggunakan madd pada ar-Rahim. (HR. alBukhari).
Keempat, hadit riwayat Anas bin Malik terdapat perbedaan, antara yang menetapkan dan menafikan,
kaedah menyatakan:
ا ثبت م دـ على ال اي
Yang menetapkan lebih didahulukan daripada yang menafikan.
Kelima, salah satu alasan yang membaca Basmalah secara sirr adalah karena Basmalah bukan bagian
dari al-Fatihah, maka dibaca Sirr.
Sedangkan riwayat menyebutkan:
{ بسم اه ال ن ال يم } إها أـ ال آف وأـ الكتاب والسبع ا ثاي و { بسم اه ال ن ال يم: { ا مد ه } فاق ؤا: [ إذا ق أم
] } إ دا ا
Jika ka u e a a Alha dulillah, aka a alah: Bis illahi ah a i ahi . “esu gguh ya al-Fatihah
itu adalah U
ul Qu a , U mul Kitab, as-“a u al-Matsani dan Bismillahirrahmanirrahim adalah salah
satu ayatnya.
Hadits ini dinyatakan shahih oleh Nashiruddin al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah dan Shahih wa
Dha if al-Ja i ash-Shaghir.
Jika Basmalah itu adalah bagian dari al-Fatihah berdasarkan hadits yang shahih, mengapa dibaca Sirr?!15
Adapun hadits yang menyatakan Rasulullah Saw membaca jahr, Imam an-Nawawi berkata:
)وأما أ اد ث ا فا ة قائمة ِا د ل بالصحة (م ا
و و ما روى عن ستة من الصحابة أي ة وأـ سلمة وابن عباس وأ س وعلى بن أَ طالب و ة بن ج دب رضي اه ع م
Adapun hadits-hadits membaca Basmalah dengan cara Jahr adalah hujjah yang kuat terbukti
keshahihannya (diantaranya) adalah hadits-hadits yang diriwayatkan dari enam orang shahabat
Rasulullah Saw; Abu Hurairah, Ummu Salamah, Ibnu Abbas, Anas bin Malik, Ali bin Abi Thalib dan
Samurah bin Jundub semoga Allah Swt meridhai mereka semua16.
15
16
Lihat Shahih Shifat Shalat Nabi, Syekh Hasan as-Saqqaf: 113-114.
Imam an-Nawawi, al-Maj u “ya h al-Muhadzdzab: 3/344.
27
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Pertanyaan 20: Apakah hukum membaca al-Fatihah agi Ma
u ?
Jawaban:
Mazhab Hanafi:
Ma
u tidak pe lu
e
a a al-Fatihah, berdasarkan dalil-dalil berikut ini:
Pertama, ayat al-Qu a : Dan apabila dibacakan Al-Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan
perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat . Qs. al-A af
:
. Imam Ahmad
ek ata: U at telah sepakat ahwa ayat i i te ta g shalat . Pe i tah aga e de ga ka a aa alFatihah yang dibacakan, khususnya pada shalat Jahr. Diam mencakup shalat Sirr dan Jahr, maka orang
yang shalat wajib mendengarkan bacaan imam yang dibaca jahr dan diam pada bacaan Sirr. Haditshadits mewajibkan bacaan, maka makna ayat ini mengandung makna wajib, menentang yang wajib
berarti haram.
Kedua, dalil Sunnah. Dalam hadits disebutkan:
ف ف ق اءة اإماـ ل ق اءة،من صلى خلف إماـ
Siapa yang shalat di belakang imam, maka bacaan imam sudah menjadi bacaan baginya . H‘. A u
Hanifah dari Jabir). Ini mencakup shalat Sirr dan Jahr.
Hadits lain:
وإذا ق أ ف صتوا، ف ذا ر فكروا، إ ا جعل اإماـ لي م ب
Sesungguhnya imam itu diangkat untuk diikuti, apabila imam bertakbir maka bertakbirlah kamu.
Apabila imam membaca maka diamlah kamu . H‘. Musli , da i A u Hu ai ah .
Hadits lain:
Rasulullah Saw melaksanakan shalat Zhuhur, ada seorang laki-laki di belakang membaca ayat:
“a ihis a a ika al-a la . Ketika selesai shalat, ‘asulullah “aw e ta ya: “iapakah dia ta a ka u
ya g e a a ayat? . Laki-laki itu e jawa : “aya . ‘asulullah “aw e kata: Me u utku salah
seorang kamu telah melawanku dala
e a a ayat . H‘. al-Bukha i da Musli da i I a i
Hushai . I i e u jukka pe gi gka a te hadap a aa
a u dala shalat “i , aka dala
shalat Jahr lebih diingkari lagi.
Ketiga, dalil dari Qiyas. Jika membaca al-Fatihah itu wajib bagi a u , e gapa digugu ka
kewajibannya bagi orang yang masbuq seperti rukun- uku ya g lai . Maka a aa
a u di iyaska
kepada bacaan masbuq dalam hal gugur kewajibannya, dengan demikian maka bacaan al-Fatihah tidak
disya iatka agi a u .
28
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Jumhur Ulama:
Rukun bacaan dalam shalat adalah bacaan al-Fatihah. Berdasarkan sabda Rasulullah Saw:
أ بفا ة الكتاب
ا صاة ن
Tidak sah shalat orang yang tidak membaca al-Fatihah .
Hadits lain:
ا لئ صاة ا أ في ا بفا ة الكتاب
Tidak sah shalat orang yang tidak membaca Fatihah al-Kitab (al-Fatihah) . H‘. I
Ibnu Hibban).
u Khuzai ah da
Juga berdasarkan perbuatan Rasulullah Saw sebagaimana yang disebutkan dalam Shahih Muslim dan
hadits yang terdapat dalam Shahih al-Bukhari:
صلوا ما رأ تموي أصلي
Shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat .
Adapun membaca surat setelah al-Fatihah pada rakaat pertama dan rakaat kedua dalam semua
shalat adalah su at. Ma u
e a a al-Fatihah dan surat pada shalat Sirr saja, tidak membaca apa
pun pada shalat Jahr, demikian menurut Mazhab Maliki dan Mazhab Hanbali. Membaca al-Fatihah
dalam shalat Jahr saja menurut Mazhab Syafi i.
Dapat difahami dari pendapat Imam Ahmad bahwa beliau menganggap baik membaca sebagian alFatihah ketika imam diam pada diam yang pertama, kemudian melanjutkan bacaan al-Fatihah pada
diam yang kedua. Antara kedua diam terse ut a u
e de ga a aa i a .
Mazhab Syafi i: I a , Ma u da o a g ya g shalat se di ia waji
e a a al-Fatihah dalam setiap
rakaat, apakah dari hafalannya, atau melihat mushaf atau dibacakan untuknya atau dengan cara lainnya.
Apakah pada shalat Sirr ataupun shalat Jahr, shalat Fardhu ataupun shalat Sunnat, berdasarkan dalildalil diatas da hadits U adah i ash-Shamit,
ِ ِ
ِ ص ِام
اؿ « إِ ِِ أ ََرا ُ ْم
َ َؼ ق
ُ صلاى َر ُس
َ َت ق
ُ ال-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
َع ْن ُعبَ َاد َة بْ ِن ال ا
َ َص
ْ َصْب َح فَػثَػ ُل
َ ْ ت َعلَْي الْ َاءَةُ فَػلَ اما ا
َ اؿ
ِ
ِ
.صاََة لِ َم ْن َْ ػَ ْ َأْ َِا ع
َ َ ق.ِ وؿ اللا ِ إِى َواللا
َ اؿ قُػ ْلَا َا َر ُس
َ َ ق.تَػ ْ َءُو َف َوَراءَ إِ َم ِام ُك ْم ع
َ َاؿ « فَاَ تَػ ْف َعلُوا إِاا ب ُ ِـ الْ ُ ْآف فَِ اُ ا
Da i U adah i ash-Shamit, ia e kata: ‘asulullah “aw elaksa aka shalat “hu uh, ‘asulullah “aw
merasa berat melafazkan ayat. Ketika selesai shalat, Rasulullah “aw e kata: Aku elihat ka u
e a a di elaka g i a ka u . Ka i e jawa : Ya wahai ‘asulullah . ‘asulullah “aw e kata:
Ja ga lah ka u elakuka itu, ke uali e a a al-Fatihah, karena sesungguhnya tidak sah shalat
orang yang tidak membaca al-Fatihah . H‘. A u Daud, at-Tirmidzi, Ahmad dan Ibnu Hibban).
29
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
I i ash teks ya g jelas e gkhususka a aa agi a u , e u jukka ahwa a aa te se ut
wajib. Makna nafyi (meniadakan) menunjukkan makna tidak sah, seperti menafikan zat pada sesuatu.
Menurut Qaul Jadid: jika seseorang meninggalkan bacaan al-Fatihah karena terlupa, maka tidak sah.
Ka e a uku shalat tidak dapat gugu dise a ka lupa, sepe ti uku da sujud. Tidak gugu agi o a g
yang shalat, kecuali bagi masbuq dalam satu rakaat, maka imam menanggungnya.
Sama hukumnya seperti masbuq, orang yang berada dalam keramaian, atau terlupa bahwa ia sedang
shalat, atau te la at dala ge aka ; a u
elu juga a gu da i sujud se e ta a i a sudah
uku atau ha pi uku . Atau a u
agu e baca al-Fatihah setelah i a ya uku , lalu ia
17
terlambat membaca al-Fatihah .
Pertanyaan 21: Apakah hukum membaca ayat? Apa standar panjang dan pendeknya?
Jawaban:
س ة ع د ا م ور ي ال عت اأو والثا ية من ل صاة،واجب ع د ا فية ما بي ا
Wajib menurut Mazhab Hanafi.
Sunnat menurut Jumhur (mayoritas) Ulama, dibaca pada rakaat pertama dan kedua dalam setiap
shalat18.
Adapun standar panjang dan pendeknya, surat-surat tersebut terbagi tiga:
Thiwal al-mufashshal, dari surah Qaf/al-Hujurat ke surah an-Naba , dibaca pada Shubuh dan Zhuhur.
Ausath al-mufashshal, dari surah an-Nazi at ke surah adh-Dhuha, di a a pada Asha da Isya .
Qishar al-Mufashshal, dari surah al-Insyirah ke surah an-nas, dibaca pada shalat Maghrib.
Keterangan lengkapnya dapat dilihat dalam kitab al-Adzkar karya Imam an-Nawawi:
Sunnat dibaca -setelah al-Fatihah- pada shalat Shubuh dan Zhuhur adalah Thiwal al-Mufashshal artinya
surat-surat terakhir dalam mush-haf. Diawali dari surat Qaf atau al-Hujurat, berdasarkan khilaf yang ada,
mencapai dua belas pendapat tentang penetapan surat-surat al-Mufashshal. Surat-surat al-Mufashshal
i i te di i da i e e apa agia , ada ya g pa ja g hi gga su at Amma (an-Na a , ada ya g
pertengahan hingga surat adh-Dhuha dan ada pula yang pendek hingga surat an-Nas.
Pada shalat Asha da Isya di a a Ausath al-Mufashshal (bagian pertengahan). Pada shalat Maghrib
dibaca Qishar al-Mufashshal (bagian pendek).
17
18
Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 2/25.
Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 2/71.
30
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
“u ah di a a pada shalat “hu uh akaat pe ta a pada ha i Ju at surat Alif Lam Mim as-Sajadah,
pada rakaat kedua surat al-I sa . Pada akaat pe ta a shalat Ju at su ah di a a su at al-Ju u ah
dan rakaat kedua surat al-Munafiqun. Atau pada rakaat pertama surat al-A la da akaat kedua su at alGhasyiyah.
Sunnah dibaca pada shalat Shubuh rakaat pertama surat al-Baqarah ayat 136 dan rakaat kedua surat Al
I a ayat . Ada pada akaat pe ta a su at al-Kafirun dan rakaat kedua surat al-Ikhlas, keduanya
shahih. Dalam Shahih Muslim disebutkan bahwa Rasulullah Saw melakukan itu.
Dalam shalat sunnat Maghrib, dua rakaat setelah Thawaf dan shalat Istikharah Rasulullah Saw membaca
surat al-Kafirun pada rakaat pertama dan al-Ikhlas pada rakaat kedua.
Pada shalat Witir, Rasulullah Saw membaca surat al-A la pada akaat pe ta a, su at al-Kafirun pada
rakaat kedua, surat al-Ikhlas, al-Falaq dan an-Nas pada akaat ketiga. I a Nawawi e kata, “e ua
yang kami sebutkan ini berdasarkan hadits-hadits yang shahih dan selainnya adalah hadits-hadits
masyhur .
Pertanyaan 22: Ketika uku dan sujud, berapakah jumlah tasbih yang dibaca?
Jawaban:
Imam Ibnu Qudamah menyebutkan satu riwayat dari Imam Ahmad:
ِ
ِ الت: اؿ
.ث
َ َي أَاُ ق
َ َق
ُ َوالْ َو َس، يح التاا ُـ َسْب ٌع
ِ ِص
ٌ َوأ َْد َا ُ ثََا، س
ُ َجاءَ ا َْد: ِ ِاؿ أَ ْ َ ُد ِي ِر َسالَت
ْ َث َع ْن ا َْ َس ِن الْب
ُ اسب
ْ
ٌ َْ ط
Imam Ahmad bin Hanbal berkata dalam Risalahnya, Te dapat iwayat da i al-Hasan al-Bashri bahwa ia
berkata: Tas ih ya g se pu a itu tujuh, pe te gaha itu li a da ya g pali g sedikit itu tiga 19.
Pertanyaan 23: Apakah a aa pada ‘uku ?
Jawaban:
Riwayat Pertama:
ٍ اث ما
ِِ
ات
َ َ َالْ َعظيم" ث
‘asulullah “aw ketika uku
ِ اِ ا ا ِ ا
ي
َِ " ُسْب َحا َف َر:َوَ ا َف َر ُس ُوؿ الل َصلى الل ُ َعلَْي َو َسل َم إ َذا َرَ َع قَ َاؿ
e gu apka : Maha “u i Tuha ku Ya g Maha Agu g tiga kali.
(HR. Abu Daud, at-Tirmizi, Ibnu Majah, ad-Daraquthni dan ath-Thabrani dalam al-Mu ja
19
al-Kabir).
Imam Ibnu Qudamah, al-Mughni: 2/373.
31
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Riwayat Kedua:
ِ وِِم
ثَاَثًا.د ِ ع
َْ َ
ِ
َ الْ َع ِظي ِم
َِ إذَا َرَ َع قَ َاؿ « ُسْب َحا َف َر-وسلم
صلى اه علي- ِ وؿ اللا
ُ فَ َكا َف َر ُس
‘asulullah “aw ketika uku e gu apka : Maha “u i Tuha ku Ya g Maha Agu g da de ga Pujia Nya . Tiga kali. Hadits iwayat A u Daud, ad-Daraquthni dan al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubra).
Riwayat Ketiga:
ِ وع ِ وس
ِ ود
ِ ِ َ ُ كْثِ أَ ْف ػ-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
ِ
ُ ت َ ا َف َر ُس
ْ ََع ْن َعائ َ ةَ قَال
ُ ُ َ ُوؿ ُر
َ ُ ُ
.ع
Dari Aisyah, ia e kata: ‘asulullah “aw a yak
e
ِ ك اللا ُ ام وَِِ ْم ِد َؾ اللا ُ ام ا ْا ِف
َ َ « ُسْب َحا
ْ
َ
a a pada uku da sujud ya:
Maha “u i E gkau Ya Allah da de ga pujia -Mu Ya Allah a pu ilah aku . H‘. I
Ahmad bin Hanbal).
u Majah da
Riwayat Keempat:
ِ وع ِ وس
ِ ود
ِ َِعن مط
ِ ِ ُ ُ َ ا َف ػ-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
َ ؼ بْ ِن َعْب ِد اللا ِ بْ ِن ال ِ ِخ ِر أَ اف َعائِ َ ةَ ػَبا َتْ ُ أَ اف َر ُس
ُ ُ َ ُوؿ ُر
َ
ُ َْ
ِ ِ
ُ ُوس َر
ٌ ُ« ُسب
ٌ وح قُد
َ ب الْ َماَئ َكة
.وح ع
ِ ُوال
Dari Mutharrif bin Abdillah bin asy-Syikhkhir, sesungguhnya Aisyah memberitahukan kepadanya bahwa
‘asulullah “aw e gu apka pada uku da sujud ya:
Maha “u i, Maha Me
e i e kah, Tuha pa a
alaikat da Ji il . H‘. Musli
.
Riwayat Kelima:
ِ َ َك أَسلَمت خ َ ع ل
ِ
ِِص
َ ِت َوب
َ ََوإِ َذا َرَ َع قَ َاؿ « اللا ُ ام ل
ُ ْك َآم
ُ ك َرَ ْع
َ ص ِى َوُِى َو َعظْمى َو َع
َ َك َْعى َوب
َ َ ُ ْ ْ َ َت َول
Ketika uku ‘asulullah “aw e a a: Ya Allah kepada-Mu aku uku , de ga -Mu aku beriman,
kepada-Mu aku berserah, kepada-Mu khusyu teli gaku, pa da ga ku, otakku, tula gku da u at
sa afku . H‘. Musli .
Pertanyaan 24:
Bagaimana pengucapan [ د
a
u
ع اه ن
] dan ucapan [مد
]رب ا لك اketika
a gu da i uku bagi imam,
da o a g ya g shalat se di ia ?
32
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Jawaban:
وأما ا تدي في وؿ ف ط ع د ا ابلة وعلى ا عتمد ع د،لإماـ س اً ي التحميد وللم ف د ع د ا فية وي ا ور ع د ا ابلة
وأفضل ع د، ( رب ا لك ا مد ) أو ( رب ا ولك ا مد ) أو (الل م رب ا ولك ا مد) واأوؿ ع د ال افعية أو لورود الس ة ب:ا فية
.) (رب ا ولك ا مد: واأفضل ع د ا ابلة وا الكية. ُ ( رب ا ولك ا مد ) ُ اأوؿ،ا فية اأخر
ا اؿ، ( ع اه ن د ) وا ف د َمع بي ما اؿ ال ياـ: ( رب ا لك ا مد ) وا موـ ا وؿ: اإماـ ا وؿ:وع د ا الكية
. ) ا... ( رب ا: ف ذا اعتدؿ قاؿ،) إذ ال فع رف بػ ( ع اه،رفع من ال وع
. إف ا تدي ع د ا م ور كتفي بالتحميد:وا اصة
. م ف د وإماـ وم موـ،ل مصل
ا مع ب التسميع والتحميد ي:و سن ع د ال افعية
،وـ
كر
ِ « اف رسوؿ اه صلّى اه علي وسلم إذا قاـ إ الصاة: د ث أي ة قاؿ:والدليل على ا مع لدى ال افعية
ع ا د ث متف... رب ا ولك ا مد: ُ وؿ و و قائم،ص ْلب من ال عة
ُ فع
، ع اه ن د: ُ وؿ،ع
ُ كر
Mazhab Hanafi dan pendapat Masyhur dalam Mazhab Hanbali: Imam dan orang yang shalat sendirian
mengucapkan Tahmid secara Sirr.
Mazhab Hanbali da pe dapat Mu ta ad dala
[مد
Mazhab Hanafi: Ma
u
hanya mengucapkan:
]رب ا لك اatau [ ] رب ا ولك ا مدatau [] الل م رب ا ولك ا مد.
Mazhab Syafi i: bacaan [مد
] رب ا لك اlebih utama, karena Sunnah menyebutkan demikian.
Mazhab Hanafi: bacaan [مد
] الل م رب ا ولك اlebih utama, kemudian bacaan: []رب ا ولك ا مد, kemudian
bacaan: [مد
] رب ا لك ا.
Mazhab Hanbali dan Maliki: yang lebih utama adalah bacaan: [مد
] رب ا ولك ا.
Mazhab Maliki: imam tidak mengucapkan: [مد
u
د
رب ا لك ا
da
a
tidak
e gu apka :
ع اه ن
].
Sedangkan orang yang shalat sendirian menggabungkan bacaan keduanya: [مد
uka ketika a gu da i uku , aka tetapi e i i ga a ta a u apa
da i uku . Ketika telah tegak e di i,
e gu apka :
ع اه
ع اه ن د رب ا لك ا
] dengan perbuatan bangun
] رب ا لك ا مدdan seterusnya.
Kesimpulan:
Jumhur ulama: Ma
u
ukup
],
e gu apka Tah id.
33
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Mazhab Syafi i: I a , Ma u da o a g ya g shalat se di ia
e gga u gka a aa Tas i da
Tah id. Dalil ya adalah hadits iwayat A u Hu ai ah: Ketika ‘asulullah “aw elaksanakan shalat,
eliau e tak i ketika e di i, e tak i ketika uku , ke udia
e gu apka :
ع اه ن د
e egakka tula g elaka g ya da i posisi uku . Ke udia setelah posisi tegak, eliau
[مد
]رب ا ولك ا. (HR. al-Bukhari dan Muslim)
] ketika
e gu apka :
20
.
Pertanyaan 25: Adakah bacaan tambahan?
Jawaban:
: اؿ
َ َصلاى اللا َعلَْي ِ َو َسلا َم إِ َذا َرفَ َع ظَ ْ ِم ْن الُُ وع ق
َ ََع ْن اِبْن أَِي أ َْو َ َر ِض َي اللا َعْ ُ ق
َ َ ا َف َر ُسوؿ اللا: اؿ
َِ َع اللا لِ َم ْن َِ َد ُ اللا ُ ام َربػَّا لَك ا َْ ْمد ِم ْلء ال اس َم َاوات َوِم ْلء ْاأ َْرض
َوِم ْلء َما ِشْئت ِم ْن َش ْيء بَػ ْعد
Da i I u A i Aufa, ia e kata: ‘asulullah “aw itu ketika e ga gkat pu dak ya da i uku , ia
e gu apka : Allah Maha Mendengar ucapan orang yang memuji-Nya, ya Allah Tuhan kami, segala
puji bagi-Mu memenuhi langit dan bumi serta memenuhi apa saja yang Engkau kehendaki . H‘.
Muslim).
Pertanyaan 26:
Ketika sujud, manakah yang terlebih dahulu menyentuh lantai, telapak tangan atau lutut?
Jawaban:
Ada dua hadits yang berbeda dalam masalah ini.
Hadits pertama:
ِ
ِ
}ِ ض ْع َ َد ْ ِ قَػْب َل ُرْ بَتَػْي
ُ اؿ َر ُس
َ َ ق: اؿ
َ ََع ْن أَِي ُ َ ْػََة ق
َ َ َولْي، فَ َا ػَْبػُ ْؾ َ َما ػَْبػُ ُؾ الْبَع ُر، {إ َذا َس َ َد أَ َ ُد ُ ْم:صلاى اللا ُ َعلَْي َو َسلا َم
َ وؿ اللا
Da i A u Hu ai ah, ‘asulullah “aw e sa da: Apa ila salah seorang kamu sujud, maka janganlah ia
tu u sepe ti tu u ya u ta, he daklah ia eletakka kedua ta ga ya se elu kedua lutut ya . H‘.
Abu Daud).
Hadits Kedua:
20
Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 2/79.
34
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ِ
ِ
.ِ ض َرفَ َع َ َد ْ ِ قَػْب َل ُرْ بَتَػْي
َ ََع ْن َوائِ ِل بْ ِن ُ ْ ٍ ق
َ إِذَا َس َ َد َو-صلى اه علي وسلم- ِا
ت ال ِ ا
ُ َْاؿ َرأ
َ َ َض َع ُرْ بَتَػْي قَػْب َل َ َد ْ َوإِذَا ػ
Da i Wa il i Huj , ia e kata: “aya elihat ‘asulullah “aw, ketika sujud ia eletakka kedua lutut ya
sebelum kedua tangannya. Ketika bangun ia mengangkat kedua tangannya sebelu kedua lutut ya .
(HR. Abu Daud, an-Nasa I da I u Majah .
Ulama berbeda pendapat dalam mengamalkan kedua hadits ini. Imam ash-“ha a i e kata:
ِ
ِ
ِ
ِ اؿ ْاأَوز
ِ ِ
ٍ ِ وِروا ةٌ عن مال، ُ فَ َ ب ا ْ َاد ِواة، ك
أ َْد َرْ َا: اع ُي
َ ف الْ ُعلَ َماءُ ِي ذَل
َ ْ َ َ َ اَ ق، إ َ الْ َع َم ِل َ َ ا ا َْد ث: َو ْاأ َْوَزاع ِي، ك
َ َاختَػل
ْ َوقَ ْد
َ َ َ
َ َْ ََ َ
ِ اب ا ْ ِد
ِ َصح
ث
َ َ َوق: ض ُعو َف أَْ ِد ػَ ُ ْم قَػْب َل ُرَ بِ ِ ْم
َ َ ااس
َ ْ َوُ َو قَػ ْو ُؿ أ: اؿ ابْن أَِي َد ُاود
َ
َ ال
Para ulama berbeda pendapat dalam masalah ini: al-Hadawiyah, satu riwayat dari Imam Malik dan alAuza i e ga alka hadits ya g e yataka le ih e dahuluka ta ga da ipada lutut. Bahka I a
al-Auza i e kata: Ka i dapati o a g a yak eletakka ta ga
e eka se elu lutut e eka . I a
Abu Daud berkata: I i adalah pe dapat pa a Ahli Hadits.
ِ إ َ الْعم ِل ِِ ِد: ك
ٍ ِ وِروا ةُ عن مال، ُ وا ْ َ ِفياة، ُت ال اافِعِياة
ث َوائِ ٍل
ْ ََو َذ َ ب
َ ََ
َ َْ ََ َ
َ َ
Mazha “yafi i, Ha afi da satu iwayat da i I a Malik e ye utka
hadits iwayat Wa il e dahuluka lutut da ipada telapan tangan).
ahwa
e eka
e ga alka
Pendapat ulama dalam masalah ini:
ِ
ِ َ ْ ولَ ِك ان أَ ْ ل َ َ ا الْم، ِ َا َظْ َ تَػ ِجيح أَ َ ِد الْم ْ َ بَػ ْ ِ َعلَى ْاآ َخ: ي
َوقَالُوا ِي " أَِي ُ َ ْػََة، " ث " َوائِ ٍل
َ ََوق
ُ اؿ ال ػ َاوِو
َ ب َر اج ُحوا َ د
ُ ْ ُ
َ
َ
َ
َ
. ي َعْ ُ ْاأ َْمَ ِاف
ْ إ اُ ُم: "
ٌ ِ َضط
َ إ ْذ قَ ْد ُرِو، ب
ِ
ِ
ِ إ اف ِي ِد: اؿ
َ َث ق
َ َاؿ فِي َ ا َوق
َ ََو َ ا َ ابْ ُن الْ َ يِ ِم َوأَط
ُ َ ْي، ث " أَِي ُ َ ْػَةَ " قَػ ْلبًا ِم ْن الاا ِوي
َ َ " َولْي: اؿ
ْ ض ْع َ َد ْ قَػْب َل ُرْ بَتَػْي " َوإِ اف أ
ُ ََصل
َ
ِ ُ
ِ وؼ ِمن بػ
ِ ِ
ِ ِ
وؾ
َ َ ق، " ِ ْ ض ْع ُرْ بَتَػْي ِ قَػْب َل َ َد
َ َ " َولْي:
ُُ ْ َ ُ " فَ َا ػَْبػُ ُؾ َ َما ػَْبػُ ُؾ الْبَع ُر " فَ اف الْ َم ْع: ُ ُ َوُ َو قَػ ْول، َوَ ُدؿ َعلَْي أَاو ُؿ ا َْد ث: اؿ
ِ ْ َالْبَعِ ِر ُ و تَػ ْ ِد ُ الْيَ َد ْ ِن َعلَى الِ ْجل
َ
Imam an-Nawawi e kata: Tidak kuat Tarjih antara satu mazhab dengan mazhab yang lain dalam
asalah i i, aka tetapi Mazha “yafi I e guatka hadits Wa il e dahuluka lutut da ipada ta ga .
Mereka berkata tentang hadits riwayat Abu Hurairah bahwa hadits itu Mudhtharib; karena ia meriwayat
kedua cara tersebut.
Imam Ibnu al-Qayyi
e eliti da
e ahas se a a pa ja g le a , ia e kata: Dala hadits iwayat
A u Hu ai ah te dapat kali at ya g te alik da i pe awi, ia e gataka : He daklah eletakka kedua
ta ga se elu kedua lutut , kali at asal ya adalah: He daklah eletakka kedua lutut se elu
kedua ta ga . I i te lihat da i lafaz awal hadits: Ja ga lah tu u sepe ti tu u ya u ta , se agai a a
35
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
diketahui bahwa turunnya unta itu adalah dengan cara lebih mendahulukan tangan (kaki depan)
daripada kaki belakang21.
Pendapat Ibnu Baz:
و ا و ال ي، ف شكل ا على ثر من أ ل العلم ف اؿ بعض م ضع د قبل ر بتي وقاؿ آخ وف بل ضع ر بتي قبل د
د ث وائل بن
الف ب وؾ البعر أف ب وؾ البعر بدأ بيد ف ذا ب ؾ ا من على ر بتي ف د خالف البعر و ا و ا واف
و ا و الصواب أف س د على ر بتي أوا ُ ضع د على اأرض ُ ضع جب ت أ ضا على اأرض ا و ا وع ف ذا رفع
وأما، رفع وج أوا ُ د ُ ض ا و ا وع ال ي جاءت ب الس ة عن ال ِ صلى اه علي وسلم و و ا مع ب ا د ث
وليضع د قبل ر بتي فالظا واه أعلم أ ا اب ما ذ ذلك ابن ال يم ر اه إ ا الصواب أف: ة
وما جاء ي مع ا
َ واف آخ ا د ث أول و َ تف مع د ث وائل بن
قول ي د ث أي
ضع ر بتي قبل د
Masalah ini menjadi polemik di kalangan banyak ulama, sebagian mereka mengatakan: meletakkan
kedua tangan sebelum lutut, sebagian yang lain mengatakan: meletakkan dua lutut sebelum kedua
tangan, inilah yang berbeda dengan turunnya unta, karena ketika unta turun ia memulai dengan kedua
ta ga ya kaki depa ya , jika seo a g u i
e ulai turun dengan kedua lututnya, maka ia telah
e eda de ga u ta, i i ya g sesuai de ga hadits Wa il i Huj
e dahuluka lutut da ipada
tangan), inilah yang benar; sujud dengan cara mendahulukan kedua lutut terlebih dahulu, kemudian
meletakkan kedua tangan di atas lantai, kemudian menempelkan kening, inilah yang disyariatkan. Ketika
bangun dari sujud, mengangkat kepala terlebih dahulu, kemudian kedua tangan, kemudian bangun,
inilah yang disyariatkan menurut Sunnah dari Rasulullah Saw, kombinasi antara dua hadits. Adapun
u apa A u Hu ai ah: He daklah eletakka kedua ta ga se elu lutut, zahi ya –wallahu a la terjadi pembalikan kalimat, sebagaimana yang disebutkan Ibnu al-Qayyim –rahimahullah-. Yang benar:
meletakkan kedua lutut sebelum kedua tangan, agar akhir hadits sesuai dengan awalnya, agar sesuai
de ga hadits iwayat Wa il i Huj , atau se ak a de ga ya22.
Pe dapat Ib u Utsai i :
ما قلت
فحي ئ كوف الصواب إذا أرد ا أف تطاب آخ ا د ث وأول "وليضع ر بتي قبل د "؛ أ لو وضع اليد ن قبل ال بت
. و ي ئ كوف أوؿ ا د ث وآخ مت اقضاف.لرؾ ما رؾ البعر
. وقد ألف بعض اأخوة رسالة ا ا (فتح ا عبود ي وضع ال بت قبل اليد ن ي الس ود) وأجاد في وأفاد...
. وعلى ا ف ف الس ة الي أم ا ال سوؿ صلى اه علي وسلم ي الس ود أف ضع اإ ساف ر بتي قبل د...
Ketika itu aka ya g e a jika kita i gi sesuai a ta a akhi da awal hadits: He daklah eletakka
kedua lutut se elu kedua ta ga , ka e a jika seseo a g eletakka kedua ta ga se elu kedua
21
22
Lihat Subul as-Salam, Imam ash-Sha a i: /
Maj u Fatawa wa Ma alat I Baz: 11/19.
-165.
36
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
lutut, sebagaimana yang saya nyatakan, pastilah ia turun seperti turunnya unta, maka berarti ada
kontradiktif antara awal dan akhir hadits.
Adalah salah seorang ikhwah menulis satu risalah berjudul Fath al-Ma ud fi Wadh i a -Rukbataini Qabl
al-Yadaini fi as-Sujud, ia bahas dengan pembahasan yang baik dan bermanfaat.
Dengan demikian maka menurut Sunnah yang diperintahkan Rasulullah Saw ketika sujud adalah
meletakkan kedua lutut sebelum kedua tangan23.
Pertanyaan 27: Apakah bacaan sujud?
Jawaban:
Riwayat Pertama:
ِ وِِم
. ثَاَثًا.د ِ ع
َْ
ِ
ْ َ اأ
َ َعلَى
ََِوإذَا َس َ َد قَ َاؿ « ُسْب َحا َف َر
Ketika sujud, ‘asulullah “aw e gu apka : Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan pujianNya . Tiga kali. H‘. A u Daud, Ah ad, ad-Daraquthni, ath-Thabrani dan al-Baihaqi).
Riwayat Kedua:
ٍ ث ما
ات
َ َ َثَا
ِِ
َعلَى
ْ َ اأ
َُِس ُ ود ُسْب َحا َف َر
ِ اؿ
َ َ َوإِذَا َس َ َد فَػ
Ketika sujud, ‘asulullah “aw e gu apka pada sujud ya: Maha “u i Tuha ku Ya g Maha Ti ggi , tiga
kali. (HR. At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan ath-Thabrani).
Riwayat Ketiga:
ِ ِ
ِِ
ِِ
ُ ُوس َر
ٌ ُُرُ وع َو ُس ُ ود « ُسب
ٌ وح قُد
َ ب الْ َماَئ َكة
.وح ع
ِ ُوال
Da i Aisyah, sesu gguh ya ‘asulullah “aw
Maha “u i, Maha Be kah Tuha pa a
ath-Thabrani dan al-Baihaqi).
e
ِ
ِ وؿ
ُ ُ َ َ ا َف ػ-صلى اه علي وسلم- ِا
َع ْن َعائ َ ةَ أَ اف ال ِ ا
a a pada uku da sujud ya:
alaikat da Ji il . H‘. Musli , A u Daud, a -Nasa i, Ah ad,
Riwayat Keempat:
ِ وع ِ وس
ِ ود
ِ ِ ُ ُ ػ- صلى اه علي وسلم- ِ قَالَت َ ا َف ال ِا- رضى اه ع ا- َعن عائِ َ ة
ْ
ُ
َ َْ
ُ ُ َ ُوؿ ُر
َ
23
Maj u Fatawa wa ‘asa il I
Utsai i : 13/125.
37
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
.»
Da i Aisyah, ia e kata: ‘asulullah “aw
ِ اللا ُ ام ا ْا ِف، ك اللا ُ ام ربػاَا وَِِ ْم ِد َؾ
َ َ « ُسْب َحا
ْ
َ َ
e gu apka pada uku da sujud ya:
Maha “u i E gkau Ya Allah Tuha ka i da de ga pujia -Mu, ya Allah a pu ilah aku .
(HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Riwayat Kelima:
اؿ
َ ََوإِ َذا َس َ َد ق
ت
َ َت َول
َ ِت َوب
َ َ« اللا ُ ام ل
ُ ك َس َ ْد
ُ َسلَ ْم
ُ ْك َآم
ْكأ
.َ ع
ِِس َد وج ِ ى لِلا ِى خلَ َ وص اور وش ا َ ع وبص تَػبارَؾ اللا أَ سن ا ْ ال
َ ُ َ ْ ُ َ َ َُ َ َ َ ُ َ ْ َ َ َُ َ َ ُ َ
َْ َ َ
Ketika sujud, Rasulullah Saw mengucapkan:
Ya Allah, kepada-Mu sujudku, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah diri. Wajahku
bersujud kepada Dia yang telah menciptakannya, membentuknya, menciptakan pendengaran dan
penglihatannya. Maha Suci Allah sebaik- aik pe ipta . H‘. Musli .
Riwayat Keenam:
ِ وؿ ِ س
ِ ود
ِ َ عن أََِ ػ َة أَ اف رس
ُ ُ ُ ُ َ َ ا َف ػ-صلى اه علي وسلم- وؿ اللا
ُ َ ََْ ُ ْ َ
َِآخ وعا
ِ « اللا ام ا ْا ِف ِ ذَ ِِْ ُ لا ِدقا وِجلا وأَاولَ و
ت
ي
َ
َ
ُ
ُ
ُ
َ
َ
َ َ َُ َُ َُ ُ
ْ
.و ِسا ُ ع
Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah Saw mengucapkan dalam sujudnya:
Ya Allah, a pu ilah aku, se ua dosa-dosaku, yang halus dan yang nayata, yang pertama dan terakhir,
ya g ta pak da ya g ahasia . H‘. Musli .
Riwayat Ketujuh:
.ت ع
َ َْإِاا أ
ِ ِ
َ َ فَِذَا ُ َو َرا ِ ٌع أ َْو َس ِاج ٌد ػَ ُ ُوؿ « ُسْب َحا
َ َك اللا ُ ام َوَِ ْمد َؾ اَ إِل
Ketika uku atau sujud, ‘asulullah “aw e gu apka : Maha “u i E gkau ya Allah da de ga pujia Mu, tiada tuha selai E gkau . H‘. A u Daud da A -Nasa i .
38
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Riwayat Kedelapan:
ِ وؿ ِ صاَتِِ أَو ِ س
ِ ود
ُ ُ َػ
َ
ُُ ْ
ِ ِ ُ ِِ« اللا ام اجعل ِ قَػ ْل
ِ ص ِى ُورا و َع ْن َِ ِيِ ُورا و َع ْن َِِا
ورا
ُ
َ َورا َوِ ب
ً
ً
َ ً
َ ً
ً ُ ورا َو َْعى
ْ َْ ُ
ِ ْ وأ ََم ِامى ُورا و َخ ْل ِفى ُورا وفَػوقِى ُورا وَْ َِ ُورا و
.اج َع ْل ِِ ُورا ع
ْ ورا ع أ َْو قَ َاؿ « َو
ً
ً ُ اج َع ْل
َ ً
َ ً َْ ً
َ ً
َ
Rasulullah Saw mengucapkan dalam shalat atau sujudnya:
Ya Allah, jadika lah dala hatiku ahaya, pada pe de ga a ku ahaya, pada pe glihata ku ahaya, di
sebelah kananku cahaya, di sebelah kiriku cahaya, di hadapanku cahaya, di belakangku cahaya, di atasku
ahaya, di awahku ahaya, jadika u tukku ahaya . Atau, Jadika lah aku ahaya . H‘. Musli .
Riwayat Kesembilan:
ِ ِِ ِ
ِ
ِ
ِِ
َ ُس ُ ود « ُسْب َحا َف ذى ا َْبَػُوت َوالْ َملَ ُكوت َوالْك ْرَاء
.والْ َعظَم ِة ع
َ
‘asulullah “aw e gu apka pada sujud ya: Maha “u i Pe ilik kekuasaa , ala
da keagu ga . H‘. A u Daud da a -Nasa i .
ِ وؿ
ُ ُ َػ
alakut, ke esa a
Pertanyaan 28: Apakah bacaan ketika duduk di antara dua sujud?
Jawaban:
ِ ْ وؿ بػَ ْ َ ال اس ْ َدتَػ
ٍ َع ِن ابْ ِن َعبا
ُ ُ َ َ ا َف ػ-صلى اه علي وسلم- ِا
اس أَ اف ال ِ ا
.« اللا ُ ام ا ْا ِفْ ِ َو ْار َِِْ َو َعافِِِ َوا ْ ِدِِ َو ْارُزقْ ِِ ع
Dari Ibnu Abbas, sesungguhnya Rasulullah Saw diantara dua sujud mengucapkan:
Ya Allah a pu ilah aku, ah atilah aku, e ilah aku ke aika , e ilah aku hidayah da
ezeki . H‘. A u Daud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan al-Hakim).
e ilah aku
:ا الدعاء ع د ال افعية وا الكية وا ابلة
) وعافي، وا دي، وارزقي، وارفعي، واجري،وار ي
وصي ة
( رب ااف
Bentuk doa (duduk diantara dua sujud) menurut Mazhab Syafi I, Mazhab Maliki da Mazhab Ha bali:
39
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Ya Tuha ku a pu ilah aku, ah atilah aku,
aku hidayah da e ilah aku ke aika 24.
uliaka lah aku, a gkatlah aku, e ilah aku rezeki, berilah
Pertanyaan 29:
Apakah ketika bangun dari sujud itu langsung tegak berdiri atau duduk istirahat sejenak?
Jawaban:
Rasulullah Saw tidak langsung berdiri, akan tetapi duduk sejenak:
ِ
ِ ْس ُ َع ِن ال اس ْ َدةِ الثاا ِيَ ِة َجلَس َو ْاعتَ َم َد َعلَى اأ َْر
ض
َ َوإ َذا َرفَ َع َرأ
َ
Ketika ‘asulullah “aw e ga gkat kepala ya da i sujud kedua, eliau duduk da bertumpu ke tanah
la tai . H‘. al-Bukhari).
ِ ِ ِ ِ
ِ
ِِ ِ ِ
ِِ ِ
ِ
ِ ِِ ِ
ض ِأ ََد ِاء الاْ َع ِة الثاا ِيَ ِة أ َْو
ُ َ ُُا ػَْػ، َوالاْ َعة الثاالثَة، َيل َعلَى َش ْعياة َ الْ َ ْع َدة بػَ ْع َد ال اس ْ َدة الثاا يَة م ْن الاْ َعة ْاأُو
ٌ َوي ا َْد ث َدل
ِ
ِ ِ ِ ِِ
ِِ ِ ِ
ِ ِ ِ
ِِ
ِ
ُ ْور َع
ُ ُ ْ َوالْ َم، ُ ْ َوُ َو َاْيػُ الْ َم ْ ُ ور َع، ب إ َ الْ َ ْوؿ ب َ ْعيات َ ا ال اافع ُي ي أَ َ د قَػ ْولَْي
َ َ َ َوقَ ْد ذ، َوتُ َس امى ج ْل َسةَ اا ْس َرا َ ة، الااب َعة
ِِ ث وائِ ِل ب ِن ٍ ِي ِص َف ِة
ِ ِ ِ ِ
ٍ ِو و رأْي ا ْ َاد ِواِة وا ْ َ ِفيا ِة ومال
َ ك َوأَ ْ َ َد َوإِ ْس َح
ُ ع الْ ُ ُع
ُ َ ْ ُ أَاُ َا: اؽ
ُ صلاى اللا
ْ ُ ْ َ ُم ْستَدلِ َ َِد، ود
َ ص َات
َ
ََ َ َ َ ُ َ ََُ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
َوَِِا َرَوا ُ ابْ ُن، ي
ُ ض اع َف ُ ال ػ َاوِو
َ َُخَ َج ُ الْبَػال ُار ِي ُم ْسَد اإا أَا
ْ استَػ َوى قَائ ًما } أ
ْ ِ ْ ْس ُ م ْن ال اس ْ َدتَػ
َ { فَ َكا َف إ َذا َرفَ َع َرأ: َعلَْي َو َسلا َم بلَ ْفظ
ِ
ِ ِ ِ
ٍِِ
ِ الْمْ ِ ِر ِمن ِد
ِ ث الػُعم
ٍ اف بْ ِن أَِي َعيا
ْس ُ ِم ْن
ْ " أ َْد َرْ ت َاْيػَ َوا د م ْن أ: اش
َ َص َحاب َر ُسوؿ اللا
َ صلاى اللا ُ َعلَْي َو َسلا َم فَ َكا َف إذَا َرفَ َع َرأ
َ ْ
َْ
ُ
ِ
ِ
ِ
ِ
ٍ
ِ
ِ
ِ
."س
ْ ال اس ْ َدة ي أَاوؿ َرْ َعة َوي الثاالثَة قَ َاـ َ َما ُ َو َوَْ ََْل
ِ ث الْم ِس
ِ
ِ
ِ وإِ ْف َ ا َف ِذ ْ ا ِي ِد، ك
ِ
يء ُ ْ عُِ بُِو ُجوَِا
َُ
ُ َََُو
َ
ُ
َ َ َوَم ْن تَػََ َ ا فَ َك َ ل، ٌ إ ْذ َم ْن فَػ َعلَ َ ا فََِػا َ ا ُساة، اب َع ْن الْ ُك ِل ب َاُ َا ُمَافَا َة
لَ ِك ْن َْ ػَ ُ ْل بِِ أَ َ ٌد،
Dalam hadits ini terkandung dalil disyariatkannya duduk setelah sujud kedua pada rakaat pertama dan
rakaat ketiga, kemudian bangun untuk melaksanakan rakaat kedua atau keempat. Disebut dengan nama
Jilsah al-Istirahah Duduk Isti ahat . “alah satu pe dapat da i I a “yafi I e yataka disya iatkannya
duduk ini, akan tetapi pendapat ini tidak masyhur, pendapat yang masyhur adalah pendapat alHadawiyyah, Mazhab Hanafi, Malik, Ahmad dan Ishaq: tidak disyariatkan duduk istirahat, mereka
e dalil de ga hadits Wa il i Huj te ta g sifat shalat ‘asulullah “aw de ga lafaz: Ketika ‘asulullah
“aw e ga gkat kepala ya da i sujud kedua, eliau tegak e di i . Di iwayatka oleh al-Bazzar dalam
Musnadnya, akan tetapi Imam an-Nawawi e dha ifka ya. Me eka juga e dalil de ga hadits iwayat
Ibnu al-Mundzir dari hadits an-Nu a
i A i Ayyasy: “aya e te u de ga
a yak shaha at
Rasulullah Saw, apabila ia mengangkat kepalanya dari sujud pada rakaat pertama dan ketiga, ia berdiri
se agai a a ada ya, ta pa duduk .
24
Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 2/86.
40
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Semuanya dijawab bahwa itu tidak saling menafikan, siapa yang melakukannya maka itu Sunnah, yang
meninggalkannya juga demikian. Jika masalah duduk istirahat ini disebutkan dalam hadits tentang orang
yang keliru melaksanakan shalat, seolah-olah duduk istirahat itu wajib, akan tetapi tidak seorang pun
yang berpendapat demikian25.
Pertanyaan 30:
Ketika akan tegak berdiri, apakah posisi telapak tangan ke lantai atau dengan posisi tangan mengepal?
Jawaban:
ِ
ِ ْس ُ ِم ْن ال اس ْ َدةِ الثاا ِيَ ِة َجلَس َو ْاعتَ َم َد َعلَى ْاأ َْر
ض ُُا قَ َاـ
َ فَ َذا َرفَ َع َرأ
َ
Dari Malik bin al-Huwai its, ia e kata: Ketika ‘asulullah “aw e ga gkat kepala ya da i sujud kedua,
beliau duduk, dan bertumpu ke tanah (lantai), kemudia e di i . H‘. al-Bukhari).
Ketika Rasulullah Saw akan bangun berdiri dari duduk istirahat tersebut, ia bertumpu dengan kedua
tangannya, apakah bertumpu tersebut dengan telapak tangan ke lantai atau dengan dua tangan
terkepal?
Sebagian orang melakukannya dengan tangan terkepal, berdalil dengan hadits riwayat Ibnu Abbas:
ِ ض َ ما ضع الْع
ِ
ِِ وؿ اللا ِ صلاى اللا علَي ِ وسلام َ ا َف إذَا قَاـ ِي
اج ُن
َ أَ اف َر ُس
َ ص َات َو
َ ُ َ َ َ ِ ض َع َ َد ْ َعلَى ْاأ َْر
َ َ
َ
َ ََ َْ ُ
“esu gguh ya apa ila ‘asulullah “aw aka e di i ketika shalat, eliau
tanah (lantai) seperti orang yang membuat adonan tepung .
eletakka kedua ta ga
ya ke
Berikut komentar ahli hadits tentang hadits ini:
ِ
ِ ِ
ِِ
ِ ث َا
. ِِوز أَ ْف ُْتَ اج ب
َ َق
اؿ ابْ ُن ال ا
ُ َص ُح َوَا ػُ ْع
ُ ََُ ؼ َوَا
َ ُ َ َ ا ا َْد: ص َا ِح ِي َ َام َعلَى الْ َوسيط
ِ
ِ يف ب
ِ : يح
ِ
ِ ي ِي َش ِح الْم ا
اؿ ِي َش ْ ِح
َ ََوق
َ َ َوق، اط ٌل
َ َ َوق، ُ ََص َل ل
ُ اؿ ال ػ َاوِو
ٌ َ َ ا َ ِد: ب
ٌ ِضع
َ ِ ْاؿ ِي التاػ
َ ث
ْ أ َْو بَاط ٌل َا أ، يف
َُ ْ
َ ٌ ضع
ِ
ِ
ِِ
ِ
ِ الْم ا
ِ
ص اح
َ َ ق، وـ ُم ْعتَ ِم ًدا َعلَْيػ َ ا
َ َ ُِ َل َع ْن الْ ََلاِ ِ أَاُ ق: ب
ُ َِص ُح َوُ َو الا ي ػَ ْ ب
َ َولَ ْو: اؿ
ُ ُ َض َ َد ْ َوػ
َ َوُ َو بالالا ِي َوبِالُوف أ، اؿ ِي َد ْرس
َُ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ ِ
ػَ ْع ِي َما: اؿ
َ َس الْ ُمَ ُاد َعاج َن الْ َع ِ ُُا ق
ُ ا َْد
َ َولَْي، َوُ َو ال ْاي ُخ الْ َكب ُر، ث لَ َكا َف َم ْعَا ُ قَ َاـ ُم ْعتَم ًدا ببَطْن َ َد ْ َ َما ػَ ْعتَم ُد الْ َعاجُل
ِ ُوف فَػ و ع
ِ
ِ
ِِ
ِ إ ا بِال: فََ اما إذَا قُػ ْلَا، اجل بِالالا ِي
ِ
اج ُن
ذَ َ َُ ابْ ُن ال ا
َ َُ
ُ
ُ أ َْو الْ َع، الْ ََلاِ ا َ َكى ِي َد ْرس َ ْل ُ َو الْ َعاج ُن بِالُوف. أَ اف، ص َا ِح
ِ
ِ
ِ
ِ ض ُع َرا َ تَػْي ِ َعلَى ْاأ َْر
َو َع ِم َل َِ َ ا َ ثِ ٌر ِم ْن: ص َا ِح
َ َ ق، ض
اؿ ابْ ُن ال ا
َ َ َوػَْتَف ُع َوَا، ض ُم َ ا َوػَتاك ُئ َعلَْيػ َ ا
ُ ََصابِ َع َ فْاي َو
ُ ِا ُْْب ِل ػَ ْ ب
َ ضأ
ِ فَِ اف الْع، ولَو ثػَبت َ ُكن َذلِك مع ا، ث َ ػثْبت
ِ و و إثْػبات يئ ٍة ش ِعيا ٍة ِي ال ا، الْع ِم
ٍ ِ ِ ِ
: اج َن ِي اللُ َ ِة
ُ َ ْ َ َ ْ َ ْ َ َ ْ َ ْ ُ َ ْ َِد، ص َاة َا َع ْ َد َا
َ
ْ َ َْ َ ُ َ َ ُ َ َ َ
25
Imam ash-“ha a i, Subul as-Salam: 2/152.
41
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ِ فَِ ْف َ ا َف وصف الْ ِك ِر بِ َ لِك م ْخوذًا ِمن ع: اؿ
ِ فَ ا ِخص ِاؿ الْم ِء ُ ْت وع: ااع
ِ
ِ ِ اج ِن الْ َع
َ َاج َن ق
َ َ ق، ُ َو الا ُج ُل الْ ُم ِس ُن
َ ْ
َ َ َ ْ َ َ َ ُ اؿ ال
ُ َ َ
َ ُ َْ
ِ
ِِ
َصابِعِ َ ا
ْ فَالتا ْ بِي ُ ِي ِشداةِ ِاا ْعتِ َماد ِعْ َد َو
َ ض ِع الْيَ َد ْ ِن َا ِي َ ْيفياة
َ ض ِم أ
Imam Ibnu ash-Shalah berkata dalam komentarnya terhadap al-Wasith: Hadits i i tidak shahih, tidak
dike al, tidak oleh dijadika se agai dalil .
Imam an-Nawawi berkata dalam Syarh al-Muhadzdzab: I i hadits dha if, atau atil ya g tidak ada
sa ad ya .
Imam an-Nawawi berkata dalam at-Tanqih: Haditsh dha if atil .
Imam an-Nawawi berkata dalam Syarh al-Muhadzdzab: Di iwayatka da i I a
al-Ghazali, ia berkata
ِ ( ]الْعorang yang lemah) dan huruf Nun [اجن
ِ
dalam kajiannya, kata ini dengan huruf Zay [اج ُل
َ
ُ ( ]الْ َعorang
yang membuat adonan tepung), demikian yang paling benar, yaitu orang yang menggenggam kedua
tangannya dan bertumpu dengannya.
Andai hadits ini shahih, pastilah maknanya: berdiri dengan bertumpu dengan telapak tangan,
sebagaimana bertumpunya orang yang lemah, yaitu orang yang telah lanjut usia, bukan maksudnya
orang yang membuat adonan tepung.
ِ ( ]الْعorang yang membuat
Al-Ghazali menceritakan dalam kajiannya, apakah dengan huruf Nun [اج ُن
َ
ِ ( ]الْعorang yang lemah). Jika kita katakan dengan huruf Nun,
adonan tepung), atau dengan huruf Zay [اج ُل
َ
berarti orang yang membuat adonan roti, ia menggenggam jari-jemarinya dan bertumpu dengannya, ia
bangkit ke atas tanpa meletakkan telapak tangannya ke tanah (lantai).
Ibnu ash-“halah e kata: Pe uata sepe ti i i a yak dilakuka o a g o -Arab, menetapkan suatu
posisi dalam shalat, bukan melaksanakannya, berdasarkan hadits yang tidak shahih. Andai hadits
ِ ] الْعmenurut bahasa adalah orang
tersebut shahih, bukanlah seperti itu maknanya. Karena makna [اج َن
َ
ya g telah la jut usia. Pe yai
e kata: “ejelek-jelek perilaku seseorang adalah engkau dan orang lanjut
usia . Jika tua e ta disifati de ga itu, dia
il da i kali at
ِع
ِ ِ اج ِن الْ َع
َ
] (tukang buat roti yang
membuat adonan), penyamaan itu pada kuatnya bertumpu ketika meletakkan kedua tangan, bukan
pada cara mengepalkan jari jemari26.
Ko e tar Ib u Utsai i te ta g
asalah i i:
ذ أف ال ِ صلى اه علي وسلم [ اف إذا أراد أف وـ اعتمد على د ] ولكن ل و على صفة-ًأ ضا- و مالك بن و ث
وـ
أ: أي، وقد أ ك ال ووي ر اه ي اجموع صحة ا ا د ث،العاجن أـ ا؟ ف ا بي على صحة ا د ث الوارد ي ذلك
26
Al-Hafizh Ibnu Hajar al- As alani, at-Talkhish al-Habir fi Takhrij Ahadits ar-‘afi I al-Kabir: 2/12.
42
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
وعلى ٍل فال ي ظ من اؿ ال ِ صلى اه علي وعلى آل وسلم أ َلس؛ أ. وبعض ا ت خ ن صحح،العاجن
ر وأخ
فكاف َلس ُ إذا أراد أف ض و وـ اعتمد على د ليكوف ذلك، فكاف ا ستطيع ال وض اماً من الس ود إ ال ياـ،اللحم
جلسة:أعي- ا لسة
و ا اف ال وؿ ال اجح ي، ا و الظا من اؿ ال ِ صلى اه علي وعلى آل وسلم، أس ل ل
ُ إذا ا تاج إ أف عتمد ع د، أ إف ا تاج إلي ا لكر أو ث ل أو م ض أو أ ي ر بتي أو ما أشب ذلك فلي لس-ااسرا ة
ع أصابع ك ا واعتمد علي ا أو على: عي، سواء اعتمد على ظ ور اأصابع،ال ياـ على د فليعتمد على أي صفة ا ت
.تج فا عتمد
وإف، ا م إذا ا تاج إ ااعتماد فليعتمد، أو ار ذلك، را ت
Malik bin Huwairits juga menyebutkan bahwa Rasulullah Saw: apabila ia akan berdiri, ia bertumpu
dengan kedua tangannya. Apakah bertumpu ke lantai itu dengan mengepalkan tangan atau tidak? Ini
berdasarkan keshahihan hadits yang menyatakan tentang itu, Imam an-Nawawi mengingkari keshahihan
hadits ini dalam kitab al-Maj u , seda gka se agia ula a uta akhi i ge e asi elaka ga
menyatakan hadits tersebut shahih. Bagaimana pun juga, yang jelas dari kondisi Rasulullah Saw bahwa
beliau duduk ketika telah lanjut usia dan badannya berat, beliau tidak sanggup bangun secara sempurna
dari sujud untuk tegak berdiri, maka beliau duduk, kemudian ketika akan bangun dan tegak berdiri,
beliau bertumpu ke kedua tangannya untuk memudahkannya, inilah yang jelas dari kondisi Rasulullah
Saw. Oleh sebab itu pendapat yang kuat tentang duduk istirahat, jika seseorang membutuhkannya
karena usia lanjut atau karena penyakit atau sakit di kedua lututnya atau seperti itu, maka hendaklah ia
duduk. Jika ia butuh bertumpu dengan kedua tangannya untuk dapat tegak berdiri, maka hendaklah ia
bertumpu seperti yang telah disebutkan, apakah ia bertumpu dengan bagian punggung jari jemari,
maksudnya mengepalkan tangan seperti ini, kemudian bertumpu dengannya, atau bertumpu dengan
telapak tangan, atau selain itu. Yang penting, jika ia perlu bertumpu, maka hendaklah ia bertumpu. Jika
ia tidak membutuhkannya, maka tidak perlu bertumpu27.
Pertanyaan 31: Apakah bacaan Tasyahhud?
Jawaban:
ِ ُ ْ ػعلِمَا التا َ ُ َد َ ما ػعلِمَا ال ُسورَة ِمن ال-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
ٍ َع ِن ابْ ِن َعبا
وؿ
ُ ُ َآف فَ َكا َف ػ
ُ اؿ َ ا َف َر ُس
َ َاس أَاُ ق
ْ َ َ
ُ َُ َ
ُ َُ
ِ صلَوات الطايِب
ِ
ِ
َ ات للا ِ ال اساَ ُـ َعلَْي
ُ ِ ك أَػُ َ ا ال
ُ َ ُ َ ات ال ا
ُ َات الْ ُمبَ َار
ُ « التاحيا
ُ ُاِ َوَر ْ َةُ اللا َوبَػََ ات
.اللا ِ ع
وؿ
ُ صا ِِ َ أَ ْش َ ُد أَ ْف اَ إِلَ َ إِاا اللا ُ َوأَ ْش َ ُد أَ اف َُ ام ًدا َر ُس
ال اساَ ُـ َعلَْيػَا َو َعلَى ِعبَ ِاد اللا ِ ال ا
27
I
u Utsai i , Li a al-Bab al-Maftuh: 65/8.
43
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Dari Abdullah bin Abbas, sesungguhnya Rasulullah Saw mengajarkan Tasyahhud kepada kami
sebagaimana beliau mengajarkan satu surat dari al-Qu a . Beliau e gu apka :
“e ua pe gho ata , ke e kaha , doa-doa dan kebaikan hanya milik Allah. Keselamatan untukmu
wahai nabi, rahmat Allah dan berkah-Nya. Keselamatan untuk kami dan untuk hamba-hamba Allah yang
shaleh. Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi sesungguhnya Muhammad adalah rasul
utusa Allah . H‘. Musli .
Pertanyaan 32: Bagaimanakah lafaz shalawat?
Jawaban:
Riwayat Pertama:
ِ َ ما صلايت علَى إِبػ ا ِ يم وعلَى ِآؿ إِبػ ا، وعلَى ِآؿ ُ ام ٍد، اللا ام صل علَى ُ ام ٍد
ك
َ إِا، يم
َ
َ َ َِ ُ
َ َ َ َْ َ َ ْ َ َ
ََ
َ َْ
ِ ِ
ٍ
ٍ
ِ ِ
َو َعلَى ِآؿ، يم
َ ْ َ َما بَ َار، َو َعلَى ِآؿ َُ امد، اللا ُ ام بَا ِرْؾ َعلَى َُ امد، َ ي ٌد َ ي ٌد
َ ت َعلَى إبْػَا
28 ِ
ِ إِبػ ا
ك َِ ي ٌد َ ي ٌد
َ إِا، يم
َ َْ
Riwayat Kedua:
ِ ِ ِ
ِِ ِ ِ ٍ
، يم
َ صلاْي
َ َ َما، ص ِل َعلَى َُ امد َوأ َْزَواج َوذُِرات
َ اللا ُ ام
َ ت َعلَى آؿ إبْػَا
ِ ِ ِ
ِِ ِ ِ ٍ
ك َِ ي ٌد َِ ي ٌد
َ إِا، يم
َ ْ َ َما بَ َار، َوبَا ِرْؾ َعلَى َُ امد َوأ َْزَواج َوذُِرات
َ ت َعلَى آؿ إبْػَا
29
Riwayat Ketiga:
، َِ ي ٌد َِ ي ٌد
30 ِ
َِ ي ٌد َ ي ٌد
ِ َ ما صلايت علَى ِآؿ إِبػ ا، اللا ام صل علَى ُ ام ٍد وعلَى ِآؿ ُ ام ٍد
ك
َ إِا، يم
َ
َ َ َْ َ
ََ َ َ ِ َ ُ
َ َْ
ِ ِ ِ
ٍ
ٍ
ك
َ إِا، يم
َ ْ َ َما بَ َار، اللا ُ ام بَا ِرْؾ َعلَى َُ امد َو َعلَى ِآؿ َُ امد
َ ت َعلَى آؿ إبْػَا
Riwayat Keempat:
ِ َ ما صلايت علَى ِآؿ إِبػ ا، اللا ام صل علَى ُ ام ٍد عب ِد َؾ ورسولِك
، يم
َ َ ْ َ َ َ ُ َ َ َْ َ َ ِ َ ُ
َ َْ
28
Hadits riwayat al-Bukhari.
Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim.
30
Hadits riwayat al-Bukhari.
29
44
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ِ ِ
ٍ
ٍ
يم
َ َْوبَا ِرْؾ َعلَى َُ امد َو َعلَى ِآؿ َُ امد َ َما بَ َار
َ ت َعلَى إبْػَا
31
Riwayat Kelima:
ِ اللا ام صل علَى ُ ام ٍد وعلَى ِآؿ ُ ام ٍد َ ما صلايت علَى ِآؿ إِبػ ا
يم َوبَا ِرْؾ َعلَى َُ ام ٍد
ََ َ َ ِ َ ُ
َ َ َْ َ َ
َ َْ
ِ ِ ِ
ٍ
ك َِ ي ٌد َِ ي ٌد
َ يم ِ الْ َعالَ ِم َ إِا
َ َْو َعلَى ِآؿ َُ امد َ َما بَ َار
َ ت َعلَى آؿ إبْػَا
32
Pertanyaan 33: Apa hukum menambahkan kata Sayyidina sebelum menyebut nama nabi?
Jawaban:
ف و أفضل من، ت دب السيادة حمد ي الصلوات اإب ا يمة؛ أف ز ادة اإخبار بالواقع ع سلوؾ اأدب: قاؿ ا فية وال افعية
«الل م صل على سيد ا مد: أ مل الصاة على ال ِ وآل: وعلي. وأما خر «ا تسودوي ي الصاةع فك ب موضوع. ت
ما، وبارؾ على سيد ا مد وعلى آؿ سيد ا مد، ما صليت على سيد ا إب ا يم وعلى آؿ سيد ا إب ا يم،وعلى آؿ سيد ا مد
. إ ك يد يدع، وعلى آؿ سيد ا إب ا يم ي العا،بار ت على سيد ا إب ا يم
Mazhab Ha afi da Syafi i: Dianjurkan mengucapkan Sayyidina pada Shalawat Ibrahimiyah, karena
memberikan tambahan pada riwayat adalah salah satu bentuk adab, maka lebih utama dilakukan
da ipada diti ggalka . Adapu hadits ya g e gataka : Ja ga lah ka u e ye ut “ayyidi a
u tukku . I i adalah hadits palsu. Maka shalawat yang sempurna untuk nabi dan keluarganya adalah:
كما صليت على سيدنا إبراهيم وعلى آل سيدنا،اللهم صل على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد
وعلى آل سيدنا، كما باركت على سيدنا إبراهيم، وبارك على سيدنا محمد وعلى آل سيدنا محمد،إبراهيم
33
إنك حميد مجيد،إبراهيم في العالمين
Beberapa dalil menyebut Sayyidina sebelum nama Rasulullah Saw:
Memanggil nabi tidaklah sama seperti menyebut nama orang biasa, demikian disebutkan Allah Swt:
Janganlah kamu jadikan panggilan Rasul diantara kamu seperti panggilan sebahagian kamu kepada
sebahagian (yang lain) . Qs. A -Nur [24]: 63). Ini adalah perintah dari Allah SWT, meskipun perintah ini
bukan perintah yang mengandung makna wajib, akan tetapi minimal tidak kurang dari sebuah anjuran,
31
Hadits riwayat al-Bukhari.
Hadits riwayat Muslim.
33
Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 2/94.
32
45
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
dan mengucapkan Sayyidina Muhammad adalah salah satu bentuk penghormatan dan memuliakan Nabi
Muhammad SAW.
Allah SWT berfirman :
ِ ٍِ ِ ِ
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
)39( َ ِِ صا
ص ًورا َوَبِيًا ِم َن ال ا
ُ َ ص ِدقًا ب َكل َمة م َن اللا َو َسيِ ًدا َو
َ صلِي ِي الْم ْحَاب أَ اف اللا َ ػُبَ ِ ُ َؾ بيَ ْح َ ُم
َ ُ فَػَ َادتْ ُ الْ َم َائ َكةُ َوُ َو قَائ ٌم
Sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan kelahiran (seorang puteramu) Yahya, yang
membenarkan kalimat (yang datang) dari Allah, menjadi ikutan, menahan diri (dari hawa nafsu) . Qs.
Al I
a
:
u tuk Na i Muha
. Jika u tuk a i Yahya as digu aka kata
ad “aw ya g Ulul Az i da
َو َسيِ ًدا
], mengapa tidak boleh digunakan
e iliki keuta aa lai
ya.
Adh-Dhahhak e kata da i I u A as, Me eka e gataka , Wahai Muha
ad , da Wahai
Abu al-Qasi . Maka Allah melarang mereka mengatakan itu untuk mengagungkan nabi-Nya . Demikian
juga ya g dikataka oleh Mujahid da “a id i Ju ai . Qatadah e kata, Allah e e i tahka aga
menghormati nabi-Nya, agar memuliakan dan mengagungkannya serta menggunakan kata Sayyidina .
Muqatil mengucapkan kalimat yang sama. Imam Malik berkata da i )aid i Asla , Allah
e e i tahka
e eka aga e uliaka Na i Muha
ad “AW 34.
Adapun beberapa dalil dari hadits, dalam hadits berikut ini Rasulullah SAW menyebut dirinya
dengan lafaz Sayyid di dunia, beliau juga mengingatkan akan kepemimpinannya di akhirat kelak dengan
keterangan yang jelas sehingga tidak perlu penakwilan, berikut ini kutipannya:
1. A u Hu ai ah e kata, ‘asulullah “AW e sa da,
ِ
آد َـ ػَ ْوَـ الْ ِ يَ َام ِة
َ أََا َسيِ ُد َولَد
Aku adalah Sayyid (pemimpin) anak cucu (keturunan) Adam pada hari kiamat
da i A u “a id Al Khud i de ga ta
Abu Hurairah,
aha ,
ِ أََا َسيِ ُد ال
ااس ػَ ْوَـ الْ ِ يَ َام ِة
ََوَا فَ ْخ
Aku adalah pemimpin manusia pada hari kiamat
Bukan keangkukan
35
. Dalam riwayat lain
36
. Dalam riwayat lain dari
37
.
34
Tafsir Ibnu Katsir: 3/306.
HR. Muslim (5899), Abu Daud (4673) dan Ahmad (2/540).
36
HR. Ahmad (3/6), secara panjang lebar. At-Tirmidzi (3148), secara ringkas. Ibnu Majah (4308).
37
HR. Al Bukhari (3340), Muslim (479), At-Tirmidzi (2434), Ahmad (2/331), Ibnu Majah (3307), Asy“ya a il (167), Ibnu Abi Syaibah (11/444), Ibnu Khuzaimah dalam At-Tauhid, hal.242-244, Ibnu Hibban (6265), Al
Baghawi (4332), An-Nasa i dala Al Kubra, Tuhfat Al Asyraf (10/14957).
35
46
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
2. Da i “ahl i Hu aif, ia e kata, Ka i elewati ali a ai , ka i asuk da
a di di dala ya, aku
keluar dalam keadaan demam, hal itu disampaikan kepada Rasulullah SAW, beliau berkata,
Pe i tahka lah A u Tsa it aga
e oho
ِ
ٌصا َِة
َ َا َسيِدي َوالُقَى
ٍ َا ُرقْػيَةَ إِاا ِي ػَ ْفTidak ada
,س أ َْو ٍَُة أ َْو لَ ْد َا ٍة
pe li du ga . Maka aku kataka ,
Wahai tua ku, uka kah ruqyah le ih aik . Beliau
e jawa
ruqyah kecuali pada jiwa atau demam panas atau sengatan (binatang berbisa) . 38 Perhatian, dalam
hadits ini Sahl bin Hunaif memanggil Rasulullah SAW dengan sebutan Sayyidi dan Rasulullah SAW tidak
mengingkarinya. Ini adalah dalil pengakuan dari Rasulullah SAW. Tidak mungkin Rasulullah SAW
mengakui suatu perbuatan shahabat yang bertentangan dengan syariat Islam.
3. Terdapat banyak riwayat yang shahih yang menyebutkan lafaz Sayyidi yang diucapkan para
shahabat. Diantaranya adalah hadits yang diriwayatka Aisyah dala kisah kedata ga “a ad i
Mu adz u tuk
e i pi di Ba i Qu aizhah, Aisyah e kata:
ِ
ُوموا إِ َ َسيِد م فََْػَللُْو
ُ ُق
Berdirilah kamu
untuk (menyambut) pemimpin kamu , e eka e u u ka ya 39. Al Khaththabi berkata dalam
penjelasa hadits i i, Da i hadits i i dapat diketahui ahwa u apa seseo a g kepada saha at ya, Ya
sayyidi wahai tua ku
uka lah la a ga , jika ia e a g aik da uta a. Tidak oleh e gu apka
itu kepada seseo a g ya g jahat .
Dalam riwayat lain dari Abu “a id Al Khud i, ia e kata,
وموا لِ َسيِ ِد ُ ْم
ُ ُق
Berdirilah kamu untuk
(menyambut) pemimpin kamu . Ta pa lafaz, e eka e u u ka ya . Berdiri tersebut adalah untuk
e gho ati “a ad ‘A, uka ka e a ia sakit. Jika e eka e di i ka e a ia sakit, aka te tu ya u apa
yang dikataka kepada ya adalah, Be di ilah ka u u tuk e ya ut o a g ya g sakit , uka
Be di ilah ka u u tuk e ya ut pe i pi ka u . Ya g dipe i tahka u tuk e di i ha ya se agia
mereka saja, bukan semuanya.
40
. Di iwayatka da i A u Baka ah, ia e kata, Aku melihat Rasulullah SAW, Al Hasan bin Ali berada di
sampingnya, saat itu ia menyambut beberapa orang, beliau berkata,
ِ
ِ ِ ِ ِِ ِ إِ اف اب ِي َ ا سيِ ٌد ولَع ال اللا أَ ْف
ِِ
َ يمتَػ ْ ِ م ْن الْ ُم ْسلم
ُْ َ ََ َ َ ْ
َ صل َح ب بػَ ْ َ فئَتَػ ْ َعظ
HR. Ahmad (3/486), Abu Daud (3888), An-Nasa i dala A al Al Yau wa Al-Lailah (257), Al Hakim
, ia e kata, Hadits shahih , disetujui oleh Adz-Dzahabi.
39
HR. Ahmad dengan sanad yang shahih (3/22), Al Bukhari (3043), dalam Al Adab Al Mufrad (945), Muslim
(4571) dan Abu Daud (5215).
40
HR. Al Bukhari (3043), Abu Daud (5215) dan Ahmad (3/22).
38
/
47
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Sesungguhnya anakku ini adalah seorang pemimpin, semoga dengannya Allah mendamaikan dua
kelompok besar kaum muslimin 41.
5. Umar bin Al Khaththab RA berkata,
أَبُو بَ ْك ٍ َسيِ ُد َا َوأ َْعتَ َ َسيِ َد َا ػَ ْع ِي بِ َاًا
A u Baka adalah pe i pi ka i, ia telah
Bilal42.
e
e aska pe i pi ka i , ya g ia
aksudka adalah
6. Dalam kitab Shahih Muslim disebutkan bahwa Ummu Ad-Da da e kata,سيِ ِدي أَبُو
َ َ ادثَِي
الد ْارَد ِاء
Tua ku A u Ad-Da da
ِ َخ أ
ِ َخْي ِ بِظَ ْ ِ الْ َْي
اب
ِ اأ
ٌ َ َب ُم ْست
yang dikabulkan
e
e itahuka kepadaku, ia e kata, ‘asulullah “AW e sa da,
ُُد َعاء
Doa seseorang untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya itu adalah doa
43
.
ِ ْا
7. Rasulullah SAW bersabda,اة
َ
pemimpin pemuda penghuni surga
ِ ا ْ سن وا ْ س ْ ُ سيِ َدا َشب
اب أَ ْ ِل
َ
َ َُ َ ََُ
Al Hasan dan Al Husein adalah dua
44
.
8. Rasulullah SAW bersabda,
ِ
ِ
ِِ
ِ
ِ
َ أَبُو بَ ْك ٍ َو ُع َمُ َسيِ َدا ُ ُ وؿ أَ ْ ِل ا َْاة م ْن ْاأَاول َ َو ْاآخ ِ َن َما َخ َا الابِيِ َ َوالْ ُم ْ َسل
Abu Bakar dan Umar adalah dua pemimpin orang-orang tua penghuni surga dari sejak manusia
generasi awal hingga terakhir, kecuali para nabi dan rasul 45.
ِ
9. Rasulullah SAW bersabda,ِاآخ ة
dunia dan akhirat
46
َ
اَ َْلِْي ُم َسيِ ٌد ِي ال ُد ْػيَا َو َسيِ ٌد ِي
Orang yang sabar itu menjadi pemimpin di
.
41
HR. Al Bukhari (3/31) dan At-Tirmidzi (3773).
HR. Al Bukhari (3/32).
43
HR. Muslim (15/39).
44
HR. At-Tirmidzi (3768), ia berkata, Hadits hasa shahih . I a
42
As-Suyuthi memberikan tanda hadits
shahih.
45
HR. At-Tirmidzi (3664).
48
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
10. Rasulullah SAW berkata kepada Fathimah Az-)ah a ‘A,
ِ
ِ
ي َسيِ َدةَ ِ َس ِاء ا َْ ِاة
ْ أ ََما تَػ ْض ْ َ أَ ْف تَ ُك ْو
Apakah engkau tidak mau menjadi pemimpin wanita penduduk surga
47
.
. Al Ma u i e kata, Ka i e sa a A u Hu ai ah, ke udia data g Al Hasa
i Ali, ia
mengucapkan salam, orang banyak membalasnya, ia pun pergi, Abu Hurairah bersama kami, ia tidak
menyadari bahwa Al Hasa i Ali data g, lalu dikataka kepada ya, I i adalah Al Hasa
i Ali
e gu apka sala
tua ku . Me eka
menjawab,
َسيِ ٌد
,
aka A u Hu ai ah
e jawa ,سيِ ِدي
َ
ك َا
َ َو َعلَْي
e kata kepada A u Hu ai ah, E gkau kataka
ِ َ أَ ْش ُد أَ ّف رس
صلاى اللا ُ َعلَْي ِ َو َسلا َم قاَ َؿ
َ وؿ اللا
َ
َُ
Ia –Al Hasan bin Ali- adalah seo a g pe i pi
Kesela ata juga agi u wahai
Wahai tua ku ? . A u Hu ai ah
Aku e saksi ahwa ‘asulullah SAW bersabda,
ُإِا
48
.
Kata Sayyid dan Sayyidah digu aka pada Fathi ah, “a ad, Al Hasa , Al Husei , A u Baka ,
Umar dan orang-orang yang sabar secara mutlak, dengan demikian maka kita lebih utama untuk
menggunakannya.
Dari dalil-dalil diatas,
aka ju hu ula a
uta akhkhi i da i kala ga Ahlussu ah
walja a ah e pe dapat ahwa oleh huku ya e ggu aka lafaz “ayyid kepada Na i Muha
ad
SAW, bahkan sebagian ulama berpendapat hukumnya dianjurkan, karena tidak ada dalil yang
mengkhususkan dalil-dalil dan nash-nash yang bersifat umum ini, oleh sebab itu maka dalil-dalil ini tetap
bersifat umum dan lafaz Sayyid digunakan di setiap waktu, apakah di dalam shalat maupun di luar
shalat.
I a I u A idin berkata dalam kitab Hasyiahnya sesuai dengan pendapat pengarang kitab AdDurr, Ibnu Zhahirah, Ar-Ramli Asy-“yafi i dala kita “ya ah ya te hadap kita Minhaj karya Imam
Nawawi da pa a ula a lai ya, e u ut ya, Ya g pali g afdhal adalah e gu apka ya dengan lafaz
Sayyid .
Dalam kitab Al Adzkar ka ya I a Nawawi, hala a : dise utka , Di iwayatka kepada ka i
dari As-“ayyid Al Jalil A u Ali Al Fudhail i Iyadh, ia e kata, Tidak elaksa aka suatu a al ka e a
o a g a yak adalah pe uata iya , sedangkan melaksanakan suatu amal karena orang banyak adalah
syi ik, keikhlasa aka
e uat Allah e ga pu i u da i iya da syi ik itu . Kita i i ditah i oleh
HR. As-Suyuthi dalam Al Ja i Ash-Shaghir (3831).
HR. At-Tirmidzi (3781).
48
HR. Ath-Thabrani dalam Al Kabir (2596), para periwayatnya adalah para periwayat yang tsiqah, Maj a
Az-Zawa id (15049).
46
47
49
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
A dul Qadi Al A a uth, eliau juga elakuka takh ij te hadap hadits-hadits yang terdapat dalam kitab
i i. Pada agia
awah, hala a : , o. , eliau e kata, Di dala ya te ka du g huku
oleh
menggunakan kata Sayyid kepada selain Allah SWT. Ada pendapat yang mengatakan hukumnya makruh
jika dengan huruf alif dan lam ( َُِ) َ ل. Ini adalah dalil boleh hukumnya menggunakan kata As-Sayyid
kepada selai Allah “WT. De ikia pe jelasa da i “yekh A dul Qadi Al A a uth dala kita Al Adzkar,
cetakan tahun 1971M, Dar Al Mallah.
Bagi orang yang sedang melaksanakan shalat, pada saat tasyahhud dan pada saat membaca
shalawat Al Ibrahimiah, dianjurkan agar mengucapkan Sayyidina sebelum menyebut nama Nabi
Muhammad SAW. Maka dalam shalawat Al Ibrahimiah itu kita ucapan lafaz Sayyidina. Karena sunnah
tidak hanya diambil dari perbuatan Rasulullah SAW, akan tetapi juga diambil dari ucapan beliau.
Penggunaan kata Sayyidina dite uka dala
a yak hadits Na i Muha
ad “AW. I u Mas ud
e a ggil eliau dala
e tuk shalawat, ia e kata, Jika ka u e shalawat kepada ‘asulullah “AW,
maka bershawalatlah dengan baik, karena kamu tidak mengetahui mungkin shalawat itu diperlihatkan
kepada ya . Me eka e kata kepada I u Mas ud, Aja ka lah kepada ka i . I u Mas ud e kata,
U apka lah:
ِ
ِ ٍ
َِ ك َعلَى َسيِ ِد الْم َسلِ َ وإِ َم ِاـ الْمتا ِ َ و َخ
ك
َ ِك َوبػَََ ات
َ َك َوَر ْ َت
َ َص َات
َ ام الابِيِ َ َُ امد َعْبد َؾ َوَر ُسول
ْ اللا ُ ام
َ اج َع ْل
ُْ
َ ُ
َ
Ya Allah, jadika lah shalawat, ah at da e kah-Mu untuk pemimpin para rasul, imam orang-orang
yang bertakwa, penutup para nabi, Nabi Muhammad SAW hamba dan rasul-Mu … 49.
Dalam kitab Ad-Durr Al Mukhtar dise utka , i gkasa ya, Dia ju ka
e gu apka lafaz
Sayyidina, karena tambahan terhadap berita yang sebenarnya adalah inti dari adab dan sopan santun.
Dengan demikian maka menggunakannya lebih afdhal daripada tidak menggunakannya. Disebutkan
Imam Ar-Ramli Asy-“yafi i dala kita “ya h ya te hadap kita Al Minhaj karya Imam Nawawi, demikian
juga disebutkan oleh para ulama lainnya.
Memberikan tambahan kata Sayyidina adalah sopan santun dan tata krama kepada Rasulullah
“AW. Allah e fi a , Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya
dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka Itulah orang-orang
yang beruntung . Qs. Al A af :
. Mak a kata At-Ta zi adalah memuliakan dan mengagungkan50.
De ga de ikia
aka pe etapa ya e dasa ka “u ah da sesuai de ga isi ka du ga Al Qu a .
Sebagian ulama berpendapat bahwa adab dan sopan santun kepada Rasulullah SAW itu lebih baik
daripada melaksanakan suatu amal. Itu adalah argumentasi yang baik, dalil-dalilnya berdasarkan haditshadits shahih yang terdapat dalam kitab Shahih Al Bukhari dan Muslim, diantaranya adalah ucapan
Rasulullah SAW kepada Imam Ali,
49
50
HR. Ibnu Majah dalam As-Sunan (1/293).
Mukhtar Ash-Shahhah, pembahasan kata: ع ز ر.
50
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
وؾ أَبَ ًدا
َ َ ق.ِ وؿ اللا
َ ْام ُح َر ُس
َ ُْ َ َا َواللا ِ َا أ:اؿ
Tidak, de i Allah aku tidak aka
Hapuslah kali at, ‘asulul utusa
Allah . I a
e ghapus e gkau u tuk sela a-la a ya
Ali
e jawa ,
51
.
Ucapan Rasulullah SAW kepada Abu Bakar,
ِ
ِ ِ
صلاى اللا ُ َعلَْي ِ َو َسلا َم
َ َ ك فَػ
َ ُت إِ ْذ أ ََم ْت
َ َما َمَػ َع
َ ُك أَ ْف تَػثْب
َ ُ اؿ أَبُو بَ ْك ٍ َما َ ا َف ابْ ِن أَِي قُ َحافَةَ أَ ْف
َ صلِ َي بػَ ْ َ َ َد ْي َر ُسوؿ اللا
Apa ya g e egah u u tuk e etap ketika aku e e i tahka u? . A u Baka
Abi Quhafah tidak layak melaksanakan shalat di depa ‘asulullah “AW 52.
Adapun hadits yang sering disebutkan banyak orang yang berbunyi,
e jawa , I
u
ِصاَة
ِ
ي ِي ال ا
ْ َا تُ َسيِ ُد ْو
Janganlah kamu menggunakan kata Sayyidina pada namaku dalam shalat . i i adalah hadits audhu
dan dusta, tidak boleh dianggap sebagai hadits. Al Hafizh As-Sakhawi berkata dalam kitab Al Maqashid
Al Hasanah, Hadits i i tidak ada asal ya . Juga te dapat kesalaha ahasa dala hadits i i, ka e a asal
53
kata ini adalah ا
َ َ jadi kalimat yang benar adalah ْ ِْا
ُُْا َ ل
َُُْ ل. Cukuplah demikian bagi orang
yang mau menerima dalil, walha dulillah a il ala i .
Jika menambahkan Sayyidina itu dianggap menambah bacaan shalat, apakah menambah bacaan
selain yang a tsu (yang diajarkan Rasulullah Saw) itu membatalkan shalat? Imam Ibnu Taimiah
menyebutkan dalam Maj u Fatawa-nya:
ِ ص َا َة بِالد
ِ
ِ
َوَ َ ا َْ ِ ي ُ قَػ ْوِؿ أَ ْ َد فَِ اُ َْ ػُْب ِط ْل ال ا
َ
ُ ُعاء َا ِْر الْ َم ْثُوِر ؛ لَكا ُ َْ َ ْستَحبا
Ini adalah tahqiq terhadap ucapan Imam Ahmad bin Hanbal, sesungguhnya shalat tidak batal dengan
doa yang tidak a tsu , akan tetapi Imam Ahmad bin Hanbal tidak menganjurkannya54.
Pertanyaan 34: Bagaimanakah posisi jari jemari ketika Tasyahhud?
Jawaban:
دب ي الة ا لوس للت د أف ع د ما عدا السبابة واإ اـ ت اإ اـ من د اليمِ وأف َد السبابة واإ اـ: ا الكية قالوا
وأف ؾ السبابة دائما َي ا وِاا كا وسطا
ب ر ا من أصابع اليمِ وا اليس ى ع د
ر بالسبابة من د اليمِ ف ط ِيث لو ا ت م طوعة أو عليلة: ا فية قالوا
ا إل إا اه و ضع ا ع د إثبات األو ية ه: ا ت ائ من الت د ِيث فع سبابت ع د في األو ية عما سوى اه تعا ب ول
إا اه فيكوف ال فع إشارة إ ال في والوضع إ اإثبات: و د ب ول
51
HR. Al Bukhari (7/499) dan Muslim (3/1409).
HR. Al Bukhari (2/167), Fath Al Bari, Muslim (1/316).
53
Al Maqashid Al Hasanah, hal.463, no.1292.
54
Imam Ibnu Taimiah, Maj u Fatawa I Tai iah: 5/215.
52
51
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ع د ا ص والب ص من د و ل ب ام مع الوسطى و ر بسبابت ي ت د ودعائ ع د ذ لفظ ا الة وا: ا ابلة قالوا
ا
بض يع أصابع د اليمِ ي ت د إا السبابة و ي الي تلي اإ اـ و ر ا ع د قول إا اه و د رفع ا با: ال افعية قالوا
ك إ ال ياـ ي الت د اأوؿ والساـ ي ال د اأخر اظ ا إ السبابة ي يع ذلك واأفضل قبض اإ اـ ج ب ا وأف ضع ا
على ط ؼ را ت
Mazhab Maliki: Dianjurkan ketika duduk Tasyahhud agar menekuk jari jemari kecuali telunjuk dan
jempol tangan sebelah kanan, meluruskan telunjuk dan jempol, telunjuk ke arah bawah jempol,
menggerakkan jari telunjuk secara terus menerus ke kanan dan kiri dengan gerakan sedang.
Mazhab Hanafi: Menunjuk dengan jari telunjuk sebelah kanan saja, andai terputus atau cacat tidak
dapat digantikan jari yang lain dari jari jemari tangan kanan dan kiri ketika berakhir Tasyahhud. Jari
telunjuk diangkat ketika menafikan tuhan selain Allah pada ucapan: [
ketika menetapkan ketuhanan Allah pada lafaz: [ اه
ا إل
], menurunkannya kembali
]إا. Dengan demikian maka mengangkat telunjuk
sebagai tanda menafikan (tuhan selain Allah) dan menurunkan telunjuk sebagai tanda menetapkan
(Allah sebagai Rabb yang disembah).
Mazhab Hanbali: Menekuk jari kelingking dan jari manis, melingkarkan jempol dan jari tengah,
menunjuk dengan jari telunjuk pada Tasyahhud dan doa ketika menyebut lafaz Allah tanpa
menggerakkannya.
Mazhab Syafi i: Menggenggam semua jari jemari tangan kanan, kecuali telunjuk, menunjuk dengan
telunjuk pada lafaz: [ اه
إا
], terus mengangkat telunjuk tanpa menggerakkannya hingga berdiri pada
Tasyahhud Awal dan hingga salam pada Tasyahhud Akhir, dengan memandang ke arah jari telunjuk
selama waktu tersebut. Afdhal menggenggam jempol di samping telunjuk dan posisi jempol di tepi
telapak tangan55.
Pertanyaan 35:
Jika saya masbuq, ketika imam pada rakaat terakhir, sementara itu bukan rakaat terakhir bagi saya,
imam duduk Tawarruk, bagaimanakah posisi duduk saya, Tawarruk atau Iftirasy?
Jawaban:
: يفيّة جلوس ا سبوؽ
55
Syekh Abu Bakar al-Jaza i i, al-Fi h ala al-Madzahib al-A a ah, 1/323.
52
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
: إذا جلس ا سبوؽ مع اإماـ ي آخ صاة اإماـ ففي أقواؿ: قاؿ ال ّ افعيّة- 9
ً َلس ا سبوؽ ُم ْف َِرشا: وب قاؿ أبو امد والب د ي ّي وال اضي أبو الطّيّب وال لا, اأـ
ّ الصحيح ا صوص ي
ّ و و: اأوؿ
ّ ال وؿ
. أ ّ ليس بآخ صات,
. كا إماـ ا م والّافعي, تور اً متابعةً لإماـ
ِ ا سبوؽ َلس ُم: والثّاي
, أ ّف جلوس ي ئ جّد ا تابعة فيتابع ي ا يئة, تورؾ
ّ , اأوؿ للمسبوؽ افرش
ّ وإا
ّ إ ّف اف جلوس ي ّل التّ د: والثّالث
. كا الّافعي
Cara duduk bagi orang yang masbuq.
Mazha “yafi i e pendapat: apabila orang yang masbuq duduk bersama imam di akhir shalat imam,
maka dalam masalah ini ada beberapa pendapat:
Pendapat pertama: Pendapat ash-Shahih yang tertulis secara teks dalam kitab al-Umm (Karya Imam
“yafi i , i i juga pe dapat A u Ha id, al-Bandaniji, al-Qadhi Abu Thayyib dan al-Ghazali: orang yang
masbuq itu duduk Iftirasy (duduk tasyahud awal), karena orang yang masbuq itu tidak berada di akhir
shalatnya.
Pendapat Kedua: orang yang masbuq itu duduk tawarruk (duduk tasyahud akhir) mengikuti cara duduk
imamnya. Pendapat ini diriwayatkan Imam al-Haramain dan Imam ar-‘afi i.
Pendapat Ketiga: jika duduk itu pada posisi tasyahhud awal bagi si masbuq, maka si masbuq itu duduk
iftirasy. Jika bukan pada posisi tasyahud awal, maka si masbuq duduk tawarruk. Karena duduk si masbuq
saat itu hanya sekedar duduk mengikuti imam, maka masbuq mengikuti imam dalam bentuk cara duduk
imam, demikian diriwayatkan Imam ar-‘afi i56.
Pertanyaan 36: Bagaimanakah posisi duduk pada Tasyahhud, apakah duduk Iftirasy atau Tawarruk?
Jawaban:
سواء أ اف آخ صات أـ، كوف مفرشاً ما وصف ا، صفة ا لوس ب الس دت،صفة ا لوس للت د اأخر ع د ا فية
بدليل د ث أي يد الساعدي ي صفة صاة رسوؿ اه صلّى اه علي وسلم «أف ال ِ صلّى اه علي وسلم جلس ػ عي،كن
)275/2 : و و د ث صحيح سن ( يل اأوطار، وأقبل بصدر اليمِ على قبلت ع (روا البخاري،للت د ػ فافرش رجل اليس ى
فلما جلس ػ عي للت د ػ افرش رجل، أ ظ ف إ صاة رسوؿ ا ه صلّى اه علي وسلم، «قدمت ا د ة:
وقاؿ وائل بن
: د ث سن صحيح ( صب ال ا ة: وقاؿ، و صب رجل اليمِع (أخ ج الرم ي، ووضع د اليس ى على فخ اليس ى،اليس ى
)273/2 : يل اأوطار،419/1
56
Al-Mausu ah al-Fiqhiyyah: 39/174.
53
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ا روى ابن مسعود «أف ال ِ صلّى اه، ) ومابعد ا329/1 : َلس متور اً ي الت د اأوؿ واأخر (ال ح الص ر:وقاؿ ا الكية
. )533/1 :علي وسلم اف َلس ي وسط الصاة وآخ ا متور اًع (ا ي
بدليل، ولكن ج س ا من ج ة َي و لص ور باأرض، و و اافراش، سن التورؾ ي الت د اأخر:وقاؿ ا ابلة وال افعية
،ً وقعد على ش متور ا، أخا رجل اليس ى، « َ إذا ا ت ال عة الي ت ضي في ا صات:ما جاء ي د ث أي يد الساعدي
ال عود:) والتورؾ ي الصاة184/2 : وروا البخاري تص اً ( يل اأوطار، وصحح الرم ي،ُ سلامع (روا ا مسة إا ال سائي
ا تورؾ ي ت د الصبح؛ أ ليس بت ٍد: لكن قاؿ ا ابلة. فوؽ الفخ ن الكعب فوؽ العضد ن: والور اف،على الورؾ اليس ى
ٍ
، وما ليس في إا ت د وا د ا اشتبا في، وال ي تورؾ في ال ِ ِد ث أي يد و الت د الثاي للف ؽ ب الت د ن،ثاف
.فا اجة إ الف ؽ
. وليس بس ة ع د ا فية، إف التورؾ ي الت د الثاي س ة ع د ا م ور:وا اصة
Mazhab Hanafi:
Bentuk duduk Tasyahhud Akhir menurut Mazhab Hanafi seperti bentuk duduk antara dua sujud, duduk
Iftirasy (duduk di atas telapak kaki kiri), apakah pada Tasyahhud Awal atau pun pada Tasyahhud Akhir.
Berdasarkan dalil hadits Abu Humaid as-“a idi dala sifat “halat ‘asulullah “aw: “esu gguh ya
Rasulullah Saw duduk –maksudnya duduk Tasyahhud-, Rasulullah Saw duduk di atas telapak kaki kiri,
uju g kaki ka a ke a ah ki lat . Hadits iwayat I a al-Bukhari, hadits shahih hasan (Nail al-Authar:
/
. Wa il i Huj e kata: Saya sampai di Madinah untuk melihat Rasulullah Saw, ketika beliau
duduk –maksudnya adalah duduk Tasyahhud- Rasulullah Saw duduk di atas telapak kaki kiri, Rasulullah
Saw meletakkan tangan kirinya di atas paha kiri, Rasulullah Saw menegakkan (telapak) kaki ka a .
(Hadits riwayat at-Ti idzi, ia e kata: Hadits hasa shahih . Nash a -Rayah: 1/419) dan Nail alAuthar: 2/273).
Menurut Mazhab Maliki:
Duduk Tawarruk (pantat menempel ke lantai) pada Tasyahhud Awal dan Akhir. (Asy-Syarh ash-Shaghir:
1/329 dan setelah ya . Be dasa ka iwayat I u Mas ud: “esu gguh ya ‘asulullah “aw duduk di
tengah shalat dan di akhir shalat dengan duduk Tawarruk (pantat menempel ke lantai). (al-Mughni:
1/533).
Me urut Mazhab Ha bali da Syafi i:
Disunnatkan duduk Tawarruk (pantat menempel ke lantai) pada Tasyahhud Akhir, seperti Iftirasy (duduk
di atas telapak kaki kiri), akan tetapi dengan mengeluarkan kaki kiri ke arah kanan dan pantat menempel
ke lantai. Berdasarkan dalil hadits Abu Humaid as-“a idi: Hi gga ketika pada akaat ia menyelesaikan
shalatnya, Rasulullah Saw memundurkan kaki kirinya, Rasulullah Saw duduk di atas sisi kirinya dengan
pa tat e e pel ke la tai, ke udia ‘asulullah “aw e gu apka sala . di iwayatka oleh li a
Imam kecuali an-Nasa i. Di yataka shahih oleh at-Tirmidzi. Diriwayatkan al-Bukhari secara ringkas. (Nail
al-Authar: 2/184). Duduk Tawarruk (menempelkan pantat ke lantai) dalam shalat adalah: duduk dengan
sisi pantat kiri menempel ke lantai. Makna al-Warikan adalah: bagian pangkal paha, seperti dua mata
kaki di atas dua otot.
54
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Pendapat Mazhab Hanbali:
Akan tetapi tidak duduk Tawarruk (pantat menempel ke lantai) pada duduk Tasyahhud dalam shalat
Shubuh, karena duduk itu bukan Tasyahhud Kedua. Rasulullah Saw duduk Tawarruk berdasarkan hadits
Abu Humaid adalah pada Tasyahhud Kedua, untuk membedakan antara dua Tasyahhud (Tasyahud
Pertama dan Tasyahhud Kedua/Akhir). Adapun shalat yang hanya memiliki satu Tasyahhud, maka tidak
ada kesamaran di dalamnya, maka tidak perlu perbedaan.
Kesimpulan: duduk Tawarruk (pantat menempel ke lantai) pada Tasyahhud Kedua adalah Sunnat
menurut jumhur ulama, tidak sunnat menurut Mazhab Hanafi57.
Pertanyaan 37: Adakah doa lain sebelum salam?
Jawaban:
ِ
اسلِي ِم
ُ ُ ََما ػ
ْ وؿ بػَ ْ َ التا َ ُ د َوالت
ِ
ت
ُ َسَ ْر
ُ ْت َوَما أَ اخ
ُ َْسَف
ُ َْت َوَما أ َْعل
ُ « اللا ُ ام ا ْافْ ِ َما قَد ْام
ْ ت َوَما أ
ْ ت َوَما أ
ِِ
.ت ع
َ َْت الْ ُم َ ِخُ اَ إِلَ َ إِاا أ
َ َِْـ َوأ
َ َْت أ َْعلَ ُم بِ م ِِ أ
َ ََْوَما أ
ُ ت الْ ُم َ د
Antara Tasyahhud dan Salam, Rasulullah Saw mengucapkan:
Ya Allah, a punilah aku, dosa yang telah lalu dan dosa belakangan, dosa yang telah aku sembunyikan
dan yang aku tampakkan, perbuatan berlebihanku, dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripada
aku, Engkaulah yang Pertama dan Engkaulah yang terakhir. Tiada tuhan selain E gkau . H‘. Musli .
Pertanyaan 38: Adakah doa tambahan lain sebelum salam?
Jawaban:
-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
ُ اؿ َر ُس
َ َاؿ ق
َ ََع ْن أََِ ُ َ ْػََة ق
ِ َ ِوؿ اللا ام إِ ِِ أَعوذُ ب
ِِ ِ
ِ
ام
ُ
ُ ُ ُ « إِ َذا تَ َ ا َد أَ َ ُد ُ ْم فَػ ْليَ ْستَع ْ بِاللا م ْن أ َْربَ ٍع َػ
َ َ ك م ْن َع َ اب َج
ِ اب الْ َ ِر وِمن فِْتػَ ِة الْمحيا والْمم
ِ يح ال اد اج
ِ َ وِمن َع
.اؿ ع
ِ ات َوِم ْن َشِ فِْتػَ ِة الْ َم ِس
ْ َ ْ
ْ َ
َ َ َ َْ َ
Da i A u Hu ai ah, ia e kata: ‘asulullah “aw e sa da: Apa ila salah seo a g ka u e tasyahhud,
maka mohonlah perlindungan dari empat:
57
Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 2/44.
55
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Ya Allah, aku e li du g kepada-Mu dari azab neraka Jahannam, dari azab kubur, dari azab hidup dan
mati dan dari kejelekan azab al-Masih Dajjal . H‘. Musli .
?Pertanyaan 39: Bagaimanakah salam mengakhiri shalat
Jawaban:
أقل ما َلئ ي واجب الساـ م ت ع د ا فية :الساـ ،دوف قول « :عليكمع ،وأ مل و و الس ة أف وؿ ( :الساـ عليكم ور ة
ا ه ) م ت .و وي اإماـ بالتسليمت الساـ على من َي و سار من ا ائكة ومسلمي اإ س وا ن .و سن عدـ اإطالة ي لفظ
واإس اع في د ث أي ة ع د أ د وأي داود ( :ؼ التسليم س ة ) قاؿ ابن ا بارؾ :مع ا أا َد مداً.
وأقل ما َلئ ع د ال افعية وا ابلة ( :الساـ عليكم ) م ة ع د ال افعية ،وم ت ع د ا ابلة وأ مل ( :الساـ عليكم ور ة ا ه
) م ت َي اً وِااً ،ملتفتاً ي اأو َ ى خد اأَن ،وي الثا ية :اأ س ،او اً الساـ على من عن َي و سار من مائكة
وإ س وجن .و وي اإماـ أ ضاً ز ادة على ما سب الساـ على ا تد ن .و م ووف ال د علي وعلى من سلم علي م من ا موم ،
في و ا تدوف عن َ اإماـ ع د ال افعية بالتسليمة الثا ية ،ومن عن سار بالتسليمة اأو .وأما من خلف وأمام في وي ال د ب ي
التسليمت شاء.
ودليل ذلك د ث ة بن ج دب قاؿ« :أم ا رسوؿ ا ه صلّى اه علي وسلم أف د على اإماـ ،وأف تحاب ،وأف سلم بعض ا
على بعضع (روا أ د وأبو داود) .
وقاؿ ا فية :وي ا موـ ال د على اإماـ ي التسليمة اأو إف اف ي ج ة اليم ،وي التسليمة الثا ية إف اف ي ج ة اليسار،
وإف اذا وا ي التسليمت .وتسن ية ا ف د ا ائكة ف ط.
وا دب ز ادة ( وب ات ) على ا عتمد ع د ال افعية وا ابلة ،ودليل م تف مع دليل ا فية :و و د ث ابن مسعود وار
ا ت دـ« :أف ال ِ صلّى اه علي وسلم اف سلم عن َي وعن سار :الساـ عليكم ور ة ا ه ،الساـ عليكم ور ة اهَ ،
ُ ى بياض خد ع .
ف ف كس الساـ ف اؿ ( :عليكم الساـ ) َل ع د ال افعية وا ابلة .واأصح ع د م أا َل ( :ساـ عليكم ).
] (ke kiri dan ke kanan).الساـ[ Mazhab Hanafi: Minimal ucapan salam yang sah adalah dua kali ucapan
] الساـ عليكم ور ة ا ه
[ ]. Yang sempurna, itulah menurut Sunnah adalah ucapan:عليكم[ Tanpa ucapan
dua kali ke kiri dan ke kanan). Dalam kedua salam itu imam berniat mengucapkan salam untuk yang
berada di sebelah kanan dan kirinya dari kalangan malaikat, kaum muslimin, manusia dan jin. Dianjurkan
agar tidak terlalu panjang dan tidak terlalu cepat dalam pengucapannya, berdasarkan hadits Abu
Hu ai ah dala Mus ad Ah ad da “u a A i Daud: Me ghapus sala itu adalah “u ah . I u alMu a ak e kata: Mak a ya adalah tidak te lalu pa ja g e ggu aka
add .
56
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Mazhab Syafi I da Ha bali: Minimal salam yang sah adalah [ عليكم
“yafi i. Dua kali
e u ut Mazha Ha
ali. “ala
] الساـ, satu kali menurut Mazhab
ya g se pu a adalah:
]الساـ عليكم ور ة ا ه, dua kali;
ke kanan dan ke kiri. Pada salam pertama dengan cara menoleh hingga terlihat pipi sebelah kanan. Pada
salam yang kedua hingga terlihat pipi sebelah kiri. Dengan berniat mengucapkan salam kepada yang
berada di sebelah kanan dan kiri dari kalangan malaikat, manusia dan jin. Imam juga berniat menambah
u apa sala kepada pa a a u . Pa a a u juga e iat e alas ucapan salam imam dan para
a u lai ya g e gu apka sala . Mazha “yafi i: Ma u se elah ka a i a
e iat pada
sala kedua da
a u di se elah ki i i a
e iat pada sala pe ta a. Adapu
a u ya g
berada di belakang dan selanjutnya berniat sesuai keinginan mereka. Dalilnya adalah hadits Samurah bin
Ju du , ia e kata: ‘asulullah “aw e e i tahka ka i e alas u apa sala i a , aga ka i
e kasih saya g, aga se agia ka i e gu apka sala kepada ya g lai . H‘. Ah ad da A u
Daud).
Mazhab Hanafi: Ma u
e iat e alas sala i a pada sala pe ta a jika ia e ada di se elah
ka a i a , pada sala kedua jika ia e ada di se elah ki i i a , jika a u
e ada sejaja de ga
imam maka ia berniat pada kedua salam tersebut. Orang yang shalat sendirian sunnat berniat untuk
malaikat saja.
Tidak dianjurkan menambah kalimat [
وب ات
, de ikia
e u ut pe dapat ya g
u ta ad
e u ut
Mazha “yafi I da Ha ali. Dalil e eka sa a de ga dalil Mazha Ha afi, yaitu hadits I u Mas ud
dan lainnya diatas: “esu gguh ya ‘asulullah “aw e gu apka sala ke ka a da ke ki i de ga
lafaz: [اه
الساـ عليكم ور ة
, hi gga te lihat putih pipi ya .
Jika seseorang membalik salam [ الساـ
عليكم
,
aka tidak sah
Menurut pendapat al-Ashahh tidak sah ucapan [عليكم
e u ut Mazha “yafi I da Ha
ali.
] ساـ58.
Pertanyaan 40: Ke arah manakah arah duduk imam setelah salam?
Jawaban:
“isi ka a tu uh
e ga ah ke
a
u , sisi ki i ke a ah ki lat, e dasa ka hadits:
ِ
ِ ف رس
َ ََع ِن الْبَػَ ِاء ق
َ َ ق- ِ ِ أَ ْ بَْبػَا أَ ْف َ ُكو َف َع ْن َِيِ ِ ػُ ْ بِ ُل َعلَْيػَا بَِو ْج-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
ُ ُ فَ َسم ْعت- اؿ
َ اؿ ُ اا إِ َذا
ُ َ َ صلاْيػَا َخ ْل
ِ ِ وؿ « ر
. ِعبَ َاد َؾ ع- أ َْو َْ َم ُع- ث
ُ ك ػَ ْوَـ تَػْبػ َع
َ َب ق ِِ َع َ اب
َ ُ ُ َػ
58
Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 2/50.
57
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Dari al-Ba a , ia e kata: Apa ila ka i shalat di belakang Rasulullah Saw, kami ingin agar kami berada
di sebelah kanan beliau, maka beliau menghadap ke arah kami dengan wajahnya. Saya mendengar
Rasulullah Saw mengucapkan:
ِ ِر
ِعبَ َاد َؾ- أ َْو َْ َم ُع- ث
ُ ك َػ ْوَـ تَػْبػ َع
َ َب ق ِِ َع َ اب
َ
Ya Tuha ku, peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Engkau bangkitkan –kumpulkan- hamba-hambaMu . H‘. Musli .
Pertanyaan 41: Ketika shalat, apakah Rasulullah Saw hanya membaca di dalam hati, atau dilafazkan?
Jawaban:
Rasulullah Saw tidak hanya mengucapkan di dalam hati, akan tetapi beliau melafazkannya, ini
berdasarkan hadits:
ِ ت َِبا
ى
َ َ ق. اؿ ػَ َع ْم
َ َص ِ ق
ِ اب بْ ِن اأ ََر
َ ََع ْن أََِ َم ْع َم ٍ ق
ِ َِت ب
ُ ِ ت أَ َ ا َف ال
ُ اؿ قُػ ْل
ْ ػَ ْ َأُ ِ الظُ ْ ِ َوالْ َع- صلى اه علي وسلم- ِا
ُ اؿ قُػ ْل
ِ اض ِط
ِ َ ََشى ٍء ُ ْتُم تَػ ْعلَمو َف قِ اءتَ ُ ق
. ِ ِاب ِْيَت
ََ ُ ْ
َ ْ اؿ ب
ْ
Da i A u Ma a , ia e kata: “aya e ta ya kepada Kha a i al-A ts, Apakah ‘asulullah “aw
e a a pada shalat )huhu da Ash ? . Kha a
i al-A ts e jawa : Ya . “aya e ta ya:
Bagai a a ka u e getahui a aa ‘asulullah? . Kha a i al-A ts e jawa : Da i goyang
je ggot ya . H‘. al-Bukhari).
Pertanyaan 42: Apakah arti thu a i ah? Apakah standarnya?
Jawaban:
أو سكوف ب، سكوف بعد ة:والطم ي ة
ً أف تست اأعضاء ي ال وع مثا:وأقل ا. ت ِيث فصل مثاً رفع عن و
ما قاؿ بعض، وأما ال اسي فب در أدِ سكوف، وذلك ب در ال الواجب ل ا.ِيث فصل ال فع عن ا وي ما قاؿ ال افعية
ما، وال فع م ما، أو ي تسك ا وارح قدر تسبيحة ي ال وع والس ود. أها السكوف وإف قل: والصحيح من ا ب،ا ابلة
. ما قاؿ ا الكية، أو ي است ار اأعضاء زم اً ما ي يع أر اف الصاة.قاؿ ا فية
Thu a i ah adalah tenang setelah satu gerakan. Atau tenang setelah dua gerakan, kira-kira terpisah
a ta a aik da tu u . Mi i al Thu a i ah adalah a ggota tu uh e asa te a g, isal ya ketika
uku , ki a-ki a te pisah a ta a aik da tu u , se agai a a pe dapat Mazha “yafi i. Dapat diuku
dengan kadar ingatan wajib bagi orang yang mengingat. Adapun orang yang lupa kira-kira pada kadar
minimal tenang, sebagaimana pendapat sebagian Mazhab Hanbali. Pendapat Shahih menurut mazhab
adalah: tenang, meskipun sejenak. Atau tenangnya anggota tubuh kira-ki a satu tas ih pada uku da
58
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
sujud, da a gu da i uku da sujud, de ikia
e u ut pe dapat Mazha Ha afi. Atau te a g ya
anggota tubuh pada waktu tertentu dalam semua rukun shalat, sebagaimana pendapat Mazhab Maliki.
Pertanyaan 43: Bagaimana shalat orang yang tidak ada thu a i ah?
Jawaban:
Tidak sah, ka e a ‘asulullah “aw
shalatnya.
e e i tahka
aga o a g ya g tidak thu a i ah
e gula gi
ِ
َ َ فَ َ اءَ فَ َسلا َم َعلَْي ِ فَػ، ِ َا ِ يَ ِة الْ َم ْس ِ ِد- صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
ُ صلِى َوَر ُس
ُ َاؿ ل
َ ُ َع ْن أََِ ُ َ ْػََة أَ اف َر ُجاً َد َخ َل الْ َم ْس َد
ِ
ِ
ِِ اؿ ِ الثاالِثَِة فَ َْعلِ ْم
َ َ ُُا َسلا َم فَػ، صلاى
َ َ ق. ص ِل ع
َ َِ ف، ص ِل
َ َِ ف، ص ِل
َ اؿ « َو َعلَْي
َ ُاك َْ ت
َ ُاك َْ ت
َ َ فَػَ َج َع ف. ص ِل ع
َ َ« ْارج ْع ف
َ َ ْارج ْع ف، ك
ِ ِ ُُا، صاَةِ فََسبِ ِغ الْوضوء
ِ
ِ ُ ْك ِمن ال
، ُُا ْارَ ْع َ اَ تَطْ َمئِ ان َرا ِ ًعا، آف
َ َ ق.
ت إِ َ ال ا
َ اؿ « إِذَا قُ ْم
ْ
ْ َ َ َواقْػَأْ َِا تَػيَ اسَ َم َع، ْ استَػ ْ ب ِل الْ ْبػلَةَ فَ َكبِػ
َُُ ْ
ِ
ِ ِ
ِ ِ
ِ
اس ُ ْد َ اَ تَطْ َمئِ ان
َ ْس
ْ ُُا، ك َ اَ تَػ ْعتَد َؿ قَائ ًما
ْ ُُا، ى َوتَطْ َمئ ان َجال ًسا
َ ُُا ْارفَ ْع َرأ
َ َساج ًدا ُُا ْارفَ ْع َ اَ تَ ْستَ ِو، اس ُ ْد َ اَ تَطْ َمئ ان
ِ
ِ
. ك ُ لِ َ ا ع
َ ِصاَت
َ ُُا افْػ َع ْل ذَل، ى قَائِ ًما
َ ِك
َ ُُا ْارفَ ْع َ اَ تَ ْستَ ِو، َساج ًدا
Dari Abu Hurairah, seorang laki-laki masuk ke dalam masjid, ia melaksanakan shalat, Rasulullah Saw
berada di sudut masjid. Rasulullah Saw datang, mengucapkan salam kepadanya dan berkata:
Ke alilah, shalatlah, sesu gguh ya e gkau elu shalat . Ia ke ali da
elaksa aka shalat.
‘asulullah “aw e kata: E gkau esti ke ali, shalatlah, sesu gguh ya e gkau elu shalat . Pada
kali ya g ketiga, ia e kata: Aja ka lah kepada saya . ‘asulullah “aw e kata: Jika e gkau aka
elaksa aka shalat, aka se pu aka lah wudhu , ke udia
e ghadaplah ke ki lat, e tak i lah.
Bacalah apa yang mudah bagimu dari al-Qu a . Ke udia uku lah hi gga e gkau thu a i ah dala
keadaa uku . Ke udian angkat kepalamu hingga engkau tegak sempurna. Kemudian sujudlah hingga
e gkau thu a i ah sujud. Ke udia a gu lah hi gga e gkau thu a i ah duduk. Ke udia sujudlah
hi gga e gkau thu a i ah sujud. Ke udia a gu lah hi gga e gkau duduk se pu a. Kemudian
lakuka lah sepe ti itu dala se ua shalat u . H‘. al-Bukhari dan Muslim).
Pertanyaan 44: Apa pendapat ulama tentang Qunut Shubuh?
Jawaban:
Mazhab Hanafi dan Hanbali: Tidak ada Qunut pada shalat Shubuh.
Mazhab Maliki: Ada Qunut pada shalat Shubuh, di a a si , se elu
uku .
Mazhab Syafi i: Ada Qu ut pada shalat “hu uh, setelah uku .
59
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Pertanyaan 45: Apakah dalil hadits tentang adanya Qunut Shubuh?
Jawaban:
Hadits Pertama:
ِ ُ س ل قَػَت رس
.وع َ ِس ًرا
ِ ُُاؿ ػَ َع ْم بػَ ْع َد ال
َ ََع ْن َُ ام ٍد ق
َ َصْب ِح ق
ُ صاَةِ ال
ُ اؿ قُػ ْل
َ ِ -صلى اه علي وسلم- وؿ اللا
ُ َ َ ْ َ ٍ ََت أ
Da i Muha
ad, ia e kata: “aya e ta ya kepada A as i Malik: Apakah ‘asulullah “aw
Qu ut pada shalat “hu uh? . Ia e jawa : Ya, setelah uku , seje ak . H‘. Musli .
e
a a
Hadits Kedua:
ِ ُ اؿ ما ز َاؿ رس
ٍِ
ِ َََع ْن أ
.ت ِ الْ َف ْ ِ َ اَ فَ َار َؽ ال ُد ْػيَا
ُ ُ ْ َ ػ-صلى اه علي وسلم- وؿ اللا
ُ َ َ َ َ َس بْ ِن َمالك ق
Da i A as i Malik, ia e kata: ‘asulullah “aw te us
hingga beliau meninggal du ia .
e e us
e
a a Qu ut pada shalat “hu uh
Hadits ini riwayat Imam Ahmad, ad-Daraquthni dan al-Baihaqi.
Bagaimana dengan hadits lain yang juga diriwayatkan oleh Anas bin Malik yang menyatakan bahwa
Rasulullah Saw membaca Qunut shubuh selama satu bulan, kemudian setelah itu Rasulullah Saw
meninggalkannya. Berarti dua riwayat ini kontradiktif?
Tidak kontradiktif, karena yang dimaksud dengan meninggalkannya, bukan meninggalkan Qunut, akan
tetapi meninggalkan laknat dalam Qunut. Laknatnya ditinggalkan, Qunutnya tetap dilaksanakan.
Demikian riwayat al-Baihaqi:
عن عبد ال ن بن م دى ي د ث ا س ق ت ش ا ُ ت قاؿ عبد ال ن ر اه ا ا ت ؾ اللعن
Dari Abdurrahman bin Mahdi, tentang hadits Anas bin Malik: Rasulullah Saw membaca Qunut selama
satu bulan, kemudian beliau meninggalkannya. Imam Abdu ah a
i Mahdi e kata: Ya g
59
diti ggalka ha ya lak at .
Yang dimaksud dengan laknat dalam Qunut adalah:
ٍ ِس ب ِن مال
.ُ َص ُوا اللا َ َوَر ُسول
ك أَ اف ال ِ ا
َ َ قَػ-صلى اه علي وسلم- ِا
َ صياةَ َع
َ ت َش ْ ًا ػَْل َع ُن ِر ْعاً َوذَ ْ َوا َف َو ُع
َ ْ ِ َََع ْن أ
Dari Anas bin Malik, sesungguhnya Rasulullah Saw membaca Qunut selama satu bulan beliau melaknat
Ba i ‘i la , Dzakwa da Ushayyah ya g telah e uat aksiat kepada Allah da ‘asul-Nya .
(HR. al-Bukhari dan Muslim).
59
Imam al-Baihaqi, as-Sunan al-Kubra: 2/201.
60
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Qunut Shubuh Menurut Mazhab Syafi i:
{ما زاؿ رسوؿ اه صلى اه علي وسلم ت ي:وأما ال وت فيستحب ي اعتداؿ الثا ية ي الصبح ا روا أ س رضي اه ع قاؿ
م م ا ا م والبي ي: قد كم بصحت ار وا د من ا فاظ:الصبح َ فارؽ الد يا} روا اإماـ أ د وار قاؿ ابن الصاح
، العمل ِ تضا عن ا لفاء اأربعة:والبلخي قاؿ البي ي
Adapu Qu ut, aka dia ju ka pada I tidal kedua dala shalat “hu uh e dasa ka iwayat A as, ia
e kata: ‘asulullah “aw te us e e us e a a doa Qu ut pada shalat “hu uh hi gga eliau
e i ggal du ia . Di iwayatkan oleh Imam Ahmad dan imam lainnya. Imam Ibnu ash-Shalah berkata,
Ba yak pa a al-Hafizh (ahli hadits) yang menyatakan hadits ini adalah hadits shahih. Diantara mereka
adalah Imam al-Hakim, al-Baihaqi dan al-Balkhi . Al-Baiha i e kata, Me a a doa Qunut pada shalat
“hu uh i i e dasa ka tu tu a da i e pat Khulafa ‘asyidi .
ة رضي اه ع أف
و وف ال وت ي الثا ية روا البخاري ي صحيح و و بعد رفع ال أس من ال وع فلما روا ال يخاف عن أي
{ ا ق ت ي قصة قتلى بئ معو ة ق ت بعد ال وع ف س ا علي ق وت الصبح} عم ي الصحيح:رسوؿ اه صلى اه علي وسلم
لكن رواة ال وت بعد:عن أ س رضي اه ع أف رسوؿ اه صلى اه علي وسلم { اف ت قبل ال فع من ال وع} قاؿ البي ي
. َلئ على الصحيح و س د للس و على اأصح:ال فع أ ث وأ فظ ف ا أو فلو ق ت قبل ال وع قاؿ ي ال وضة
Bahwa Qunut Shubuh itu pada rakaat kedua berdasarkan riwayat Imam al-Bukhari dalam kitab
“hahih ya. Bahwa doa Qu ut itu setelah uku , e u ut iwayat I a al-Bukhari dan Muslim dari Abu
Hurairah bahwa ketika Rasulullah Saw membaca doa Qunut pada kisah korban pembunuhan peristiwa
su u Ma u ah, eliau e a a Qu ut setelah uku . Maka ka i Qiyaska Qu ut “hu uh kepada
riwayat ini. Benar bahwa dalam kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim diriwayatkan dari Anas
ahwa ‘asulullah “aw e a a doa Qu ut se elu
uku . Al-Baiha i e kata: Aka tetapi pa a
periwayat hadits te ta g Qu ut setelah uku le ih a yak da le ih hafizh, aka iwayat i i le ih
uta a . Jika seseo a g e a a Qu ut se elu uku , I a Nawawi e kata dala kita a -Raudhah,
Tidak sah e u ut pe dapat ya g shahih, ia esti sujud sahwi e u ut pendapat al-Ashahh .
ولفظ ال وت
فيما أعطيت وقي ش ما قضيت ف ك ت ضي وا
{الل م ا دي فيمن د ت وعافي فيمن عافيت وتولي فيمن توليت وبارؾ
}ضى عليك وإ ا ؿ من واليت تبار ت رب ا وتعاليت
وزاد: قاؿ ال افعي.ك ا روا أبو داود والرم ي وال سائي وار م ب س اد صحيح أعي ب ثبات الفاء ي ف ك وبالواو ي وإ ا ؿ
وبعد { فلك ا مد على ما قضيت، وقد جاءت ي روا ة البي ي،}العلماء { وا عل من عاد ت} قبل { تبار ت رب ا وتعاليت
61
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
وقصد ال وت ت دت الس ة،َ لو ق ت بآ ة تتضمن دعاء
ا الدعاء ا تع
واعلم أف الصحيح أف.}أست ف ؾ وأتوب إليك
،ب لك
Lafaz Qunut:
Ya Allah, e ilah hidayah kepadaku sepe ti o a g-orang yang telah Engkau beri hidayah. Berikanlah
kebaikan kepadaku seperti orang-orang yang telah Engkau beri kebaikan. Berikan aku kekuatan seperti
orang-orang yang telah Engkau beri kekuatan. Berkahilah bagiku terhadap apa yang telah Engkau
berikan. Peliharalah aku dari kejelekan yang Engkau tetapkan. Sesungguhnya Engkau menetapkan dan
tidak ada sesuatu yang ditetapkan bagi-Mu. Tidak ada yang merendahkan orang yang telah Engkau beri
kuasa. Maka “u i E gkau wahai Tuha ka i da E gkau Maha Agu g .
Demikian diriwayatkan oleh Abu Daud, at-Tirmidzi, an-Nasa i da lai
saya, de ga hu uf Fa pada kata: ك
ya de ga sa ad sahih. Maksud
فdan huruf Waw pada kata: وإ ا ؿ.
Imam ar-‘afi i e kata: Pa a ula a
e a
ahka kali at:
وا عل من عاد ت
memuliakan orang yang telah Engkau hinakan). Sebelum kalimat:
(Tidak ada yang dapat
( تبار ت رب ا وتعاليتMaka Suci Engkau
wahai Tuhan kami dan Engkau Maha Agung).
Dalam riwayat Imam al-Baihaqi disebutkan, setelah doa ini membaca doa:
فلك ا مد على ما قضيت أست ف ؾ وأتوب إليك
(Segala puji bagi-Mu atas semua yang Engkau tetapkan. Aku memohon ampun dan bertaubat kepadaMu).
Ketahuilah bahwa sebenarnya doa ini tidak tertentu. Bahkan jika seseorang membaca Qunut dengan
ayat yang mengandung doa dan ia meniatkannya sebagai doa Qunut, maka sunnah telah dilaksanakan
dengan itu.
صيص فس بالدعاء ل ول صلى اه علي وسلم {ا ـ عبد قوماً فيخص فس بدعوة دوهم ف ف
لك أي ك ل إف اد فس ص ح ب
اإماـ
و ت اإماـ بلفظ ا مع بل ك
ُ سائ اأدعية ي، د ث سن:فعل ف د خاهم} روا أبو داود والرم ي وقاؿ
.ال لا ي اإ ياء و و م تضى اـ اأذ ار لل ووي
I a
e a a Qu ut de ga lafaz ja a , ahkan makruh bagi imam mengkhususkan dirinya dalam
e doa, e dasa ka sa da ‘asulullah “aw: Ja ga lah seo a g ha a e gi a i sekelo pok o a g,
lalu ia mengkhususkan dirinya dengan suatu doa tanpa mengikutsertakan mereka. Jika ia melakukan itu,
maka sungguh ia telah e gkhia ati e eka . Di iwayatka oleh A u Daud da at-Tirmidzi. Imam at62
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Ti idzi e kata: Hadits hasa . Ke udia de ikia juga hal ya de ga se ua doa-doa, makruh bagi
imam mengkhususkan dirinya saja. Demikian dinyatakan oleh Imam al-Ghazali dala kita Ihya
Ulu iddi . De ikia juga ak a pe dapat I a Nawawi dala al-Adzkar.
ثبت قال البي ي وا ستحب مسح الصدر با خاؼ بل ص اعة على ا ت قال
ا روا الرم ي عن علي رضي اه ع وأبو داود عن أي
والس ة أف فع د وا َسح وج أ
و ستحب ال وت ي آخ وت وي ال صف الثاي من رمضاف.ي ال وضة
، قيل ت ي يع رمضاف، إ مستحب ي يع الس ة: وقيل ت ل الس ة ي الوت قال ال ووي ي التح ي ف اؿ،بن عب
اأصح بعد أف ق وت الصبح ثابت عن:و ستحب في ق وت عم رضي اه ع و كوف قبل ق وت الصبح قال ال افعي وقاؿ ال ووي
. واه أعلم، ال ِ صلى اه علي وسلم ي الوت فكاف ت دَ أو
Sunnah mengangkat kedua tangan dan tidak mengusap wajah, karena tidak ada riwayat tentang itu.
Demikian dinyatakan oleh al-Baihaqi. Tidak dianjurkan mengusap dada, tidak ada perbedaan pendapat
dalam masalah ini. Bahkan sekelompok ulama menyebutkan secara nash bahwa hukum melakukan itu
makruh, demikian disebutkan Imam Nawawi dalam ar-Raudhah. Dianjurkan membaca Qunut di akhir
Witir dan pada paruh kedua bulan Ramadhan. Demikian diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dari Imam
Ali da A u Daud da i U ai i Ka a . Ada pe dapat ya g e gataka dia ju ka
e a a Qu ut pada
shalat Witir sepanjang tahun, demikian dinyatakan Imam Nawawi dalam at-Tah i , ia e kata: Doa
Qu ut dia ju ka di a a dala shalat Witi sepa ja g tahu . Ada pe dapat ya g e gataka ahwa
doa Qunut dibaca di sepanjang Ramadhan. Dianjurkan agar membaca doa Qunut riwayat Umar,
sebelum Qunut Shubuh, demikian dinyatakan oleh Imam ar-‘afi i. I a Nawawi e kata, Me u ut
pendapat al-Ashahh, doa Qunut rirwayat Umar dibaca setelah doa Qunut Shubuh. Karena riwayat Qunut
“hu uh kuat da i ‘asulullah “aw pada shalat Witi . Maka le ih uta a u tuk dia alka . Wallahu a la 60.
Pertanyaan 46: Apakah ketika membaca Qunut mesti mengangkat tangan?
Jawaban:
Imam an-Nawawi berkata dalam al-Adzkar:
. ستحب رفع ما وا َسح الوج
أصح ا أ
ّ : اختلف أصحاب ا ي رفع اليد ن ي دعاء ال وت ومسح الوج ما على ثاثة أوج
ّ
ذلك مك و: واتف وا على أ ا َسح ار الوج من الصدر و و بل قالوا. َسح وا فع
ُ ا: والثالث. فع وَسح: والثاي
Ula a Mazha “yafi I e eda pe dapat te ta g
Qunut, terbagi kepada tiga pendapat:
e ga gkat ta ga da
e gusap wajah dala
doa
Pertama, yang paling shahih, dianjurkan mengangkat tangan tanpa mengusap wajah.
Kedua, mengangkat tangan dan mengusapkannya ke wajah.
60
Imam Taqiyuddin Abu Bakr bin Muhammad al-Husaini al-Hishni ad-Dimasyqi asy-Syafi’i, Kifâyat al-Akhyâr
fi Hall Ghâyat al-Ikhtishâr, 1/114-115
63
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Ketiga, tidak mengusap dan tidak mengangkat tangan.
Para ulama sepakat untuk tidak mengusap selain wajah, seperti dada dan lainnya. Bahkan mereka
mengatakan perbuatan itu makruh61.
Pertanyaan 47:
Jika seseorang shalat di belakang imam yang membaca Qunut, apakah ia mesti mengikuti imamnya?
Jawaban:
Pendapat Imam Ibnu Taimiah:
ِ
ِ
ِِ ِ
ٍ
ِ ك جاز َ ا بِاتِػ َف
اؽ ََا ِ ِر عُلَ َم ِاء
ْ فَِذَا َ ا َف الْ ُم َ لِ ُد ػُ َ لِ ُد ِي َم ْس َلَة ػََا َ ا أ
َ َ َ َ َصلَ َح ِي د أ َْو الْ َ ْو ُؿ َا أ َْر َج ُح أ َْو َْ ِو ذَل
ِ
ِ
ِ
ِِ
ِ ك الْ ِوتْػ و َايػ ػْب ِي لِْلم ْم ِوـ أَ ْف ػْتبع فِي
ٌ ِك َا أَبُو َ ِي َفةَ َوَا َمال
َ الْ ُم ْسل ِم َ َْ َُِ ْـ ذَل
ُ َ َ َ ُُ ْ َ ُ َ َوَ َ ل. ك َوَا ال اافع ُي َوَا أَ ْ َد
ََ َ
ِ
ٍ
ِ ِ
. ضا
َ صولٍَة فَػ َع َل ذَل
ً َْص َل أ
ْ ُ ْ َت َْ ػ
ْ ُ ْ َت َم َع ُ َوإِ ْف َْ ػ
َ َت قَػ
َ ََإم َام ُ فَِ ْف قَػ
َ َص َل ف
َ َك َوإِ ْف ف
ُ صلاى بثََاث َرَ َعات َم ْو
َ ت َوإِ ْف
ِ ِ
ِ
ِ َوِم ْن ال
. َص ُح َواَللا ُ أ َْعلَ ُم
َ ص َل َإم ُام ُ َو ْاأَاو ُؿ أ
َ َااس َم ْن َ ْتَ ُار ل ْل َم ْ ُموـ أَ ْف َص َل إذَا ف
Jika seorang yang bertaklid itu bertaklid dalam suatu masalah yang menurutnya baik menurut agamanya
atau pendapat itu kuat atau seperti itu, maka boleh berdasarkan kesepakatan jumhur ulama muslimin,
tidak diha a ka oleh I a Ha afi, Maliki, “yafi I da Ha ali. De ikia juga de ga witi da lai ya,
selayaknya bagi makmum mengikuti imamnya. Jika imamnya membaca qunut, maka ia ikut membaca
qunut bersamanya. Jika imamnya tidak berqunut, maka ia tidak berqunut. Jika imamnya shalat 3 rakaat
bersambung, maka ia melakukan itu juga. Jika dipisahkan, maka ia laksanakan terpisah. Ada sebagian
orang yang berpendapat bahwa makmum tetap menyambung jika imamnya melaksanakannya terpisah.
Pe dapat pe ta a le ih shahih. Wallahu a la 62.
Pe dapat Ib u Utsai i :
عن كم ال وت ي صاة الف ضة؛ والصاة خلف إماـ ت ي الف ضة؟:وسئل فضيلة ال يخ
لكن من صلى خلف إماـ ت، ال ي ى أف ا ق وت ي الف ائض إا ي ال وازؿ: ف جاب فضيلت ب ول...
. وت ليفاً لل لوب،فليتابع درءاً للفت ة
“yekh I u Utsai i dita ya te ta g huku
membaca Qunut pada shalat Fardhu?
61
62
Imam an-Nawawi, al-Adzkar: 146.
Imam Ibnu Taimiah, Maj u Fatawa I
Qu ut pada shalat Fa dhu di
elaka g i a
Tai iah: 5/360.
64
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ya g
“yekh I u Utsai i
e jawa : Me u ut ka i, tidak ada Qunut pada shalat Fardhu, kecuali Qunut
Nawazil. Akan tetapi, jika seseorang shalat di belakang imam yang membaca Qunut, maka hendaklah ia
e gikuti i a ya, u tuk e olak fit ah da
e pe tautka hati 63.
Pe dapat I
u Utsai i Lagi:
ازلة؟
عن كم ال وت ي الف ائض؟ وما ا كم إذا لؿ با سلم:وسئل فضيلة ال يخ
لكن إف ق ت اإماـ فتابع أف ا اؼ، ال وت ي الف ائض ليس ِ وع وا ب ي فعل: ف جاب فضيلت ب ول...
.ش
. وإف لؿ با سلم ازلة فا ب س بال وت ي ئ لس اؿ اه تعا رفع ا...
I u Utsaimin ditanya tentang hukum Qunut pada shalat Fardhu? Apa hukumnya apabila terjadi
musibah menimpa kaum muslimin?
“yekh I u Utsai i
e jawa : Qu ut pada shalat Fa dhu tidak disya iatka , tidak layak dilaksa aka ,
akan tetapi jika imam membaca Qunut, maka ikutilah imam, karena berbeda dengan imam itu jelek.
Jika terjadi musibah menimpa kaum muslimin, boleh berqunut untuk memohon kepada Allah Swt agar
Allah e ga gkat ya 64.
Pertanyaan 48: Adakah dalil keutamaan berdoa setelah shalat wajib?
Jawaban:
: عن أي أمامة رضي اللّ ع قاؿ
ِ صلَو
ِ ؼ اللاي ِل
" ات ا كْتوبات
اآخ َو ُدبػُُ ال ا
ْ ُ " َج ْو: أي الدعاء أ ع ؟ قاؿ
ّ : قيل ل سوؿ اللّ صلى اللّ علي وسلم
َ
َ
د ث سن: قاؿ الرم ي
Dari Abu Umamah, ia berkata:
Dikataka kepada ‘asulullah “aw, Apakah doa ya g pali g dide ga ka ? .
Beliau
e jawa , Doa di te gah
Imam at-Ti
Adzkar.
ala
da doa di akhi shalat waji .
idzi e kata, Hadits hasa . (HR. at-Tirmidzi). Hadits ini dinukil Imam an-Nawawi dalam al-
Riwayat Kedua:
63
64
Maj u Fatawa wa ‘asa il I
Ibid.
Utsai i : 14/113.
65
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ِ َ عن مع ِاذ ب ِن جب ٍل أَ اف رس
« اؿ
َ َ فَػ.ك ع
َ ََخ َ بِيَ ِد ِ َوق
َ ُك َواللا ِ إِ ِِ أُ ِ ب
َ ُاؿ « َا ُم َعاذُ َواللا ِ إِ ِِ أُ ِ ب
َ أ-صلى اه علي وسلم- وؿ اللا
َُ
ََ ْ َ ُ ْ َ
.ك ع
َ ِِعبَ َادت
ِ ُدب ِ ُ ِل َصاَةٍ تَػ ُ ُوؿ اللا ام أ
َع ِِ َعلَى ِذ ْ ِ َؾ َو ُش ْك ِ َؾ َو ُ ْس ِن
ُ
ُ
ِ
ِ يك ا م َعاذُ اَ تَ َد َع ان
ُ َ َ أُوص
Da i Mu adz i Ja al, sesu gguh ya ‘asulullah “aw e a ik ta ga Muadz se aya e kata: Wahai
Mu adz, de i Allah sesu gguh ya aku sa gat e yaya gi u, de i Allah su gguh aku sa gat
e yaya gi u. Aku pesa ka kepada u wahai Mu adz, janganlah engkau tinggalkan setiap selesai
shalat u e gkau u apka : Ya Allah, tolo glah aku aga e gi gat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan
beribadah dengan ibadah yang baik kepada-Mu . H‘. A u Daud .
Riwayat Ketiga:
ٍ
ب
ُ ُ َ ػ-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
ُ اؿ ُسلَْي َما ُف َ ا َف َر ُس
َ ََوق
ُ ت الا
صاَتِِ « اللا ُ ام َربػاَا َوَر ا
َ َب ُ ِل َش ْىء أََا َش ِ ي ٌد أ
َ َْاك أ
َ ُِوؿ ِ ُدب
ٍ
ب ُ ِل َش ْى ٍء أََا َش ِ ي ٌد أَ اف الْعِبَ َاد ُ لا ُ ْم
ك اللا ُ ام َربػاَا َوَر ا
ك اللا ُ ام َربػاَا َوَر ا
َ ُب ُ ِل َش ْىء أََا َش ِ ي ٌد أَ اف َُ ام ًدا َعْب ُد َؾ َوَر ُسول
َ َك ل
َ ِ َو ْ َد َؾ اَ َش
ٍ
ِ
ِ
ٍ ك وأَ لِى ِ ُ ِل س
ِ
ِ
ِ ِ َاست
إِ ْخ َوةٌ اللا ُ ام َربػاَا َوَر ا
ْ َ َ َصا ل
َ َ
ْ ب ُ ِل َش ْىء
ُ ب اللا
ْ اعة ِ ال ُد ْػيَا َواآخَةِ َا َذا ا َْاَؿ َوا ِإ ْ َاـ ا َْ ْع َو
ً اج َع ْل ِِ ُْل
ِ أَ ْ بػ اأَ ْ بػ اللا ام ُور ال اسمو
ِ ات َواأ َْر
.ض ع
َ َ َ ُ َُ َُ
“ulai a e kata: “etelah selesai shalat ‘asulullah “aw e doa de ga doa i i Ya Allah Tuha ka i
dan Tuhan segala sesuatu, aku saksi bahwa sesungguhnya Engkau adalah Tuhan, Engkau Maha Esa, tiada
sekutu bagi-Mu. Ya Allah, Engkau Tuhan segala sesuatu. Aku saksi bahwa Muhammad adalah hamba-Mu
dan rasul-Mu. Ya Allah Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu, aku saksi bahwa hamba-hamba-Mu
semuanya adalah bersaudara. Ya Allah Tuhan kami dan Tuhan segala sesuatu, jadikanlah aku ikhlas
kepada-Mu, juga keluargaku, dalam setiap saat di dunia dan akhirat, wahai Yang Memiliki Kemuliaan dan
keagungan. Dengarkan dan perkenankanlah wahai Tuhan Yang Maha Besar. Ya Allah, Engkaulah cahaya
langit da u i . H‘. A u Daud .
Riwayat Keempat:
ِ اللا ام أَصلِح ِ ِد ِِ الا ِى جع ْلتَ ِ ِعصمةً وأَصلِح ِ د ْػياى الاَِ جع ْلت فِي ا مع
اشى
ُ ََ
ََ َ َ ََ
ْ ْ ُ
َ َ ُ ْ ْ َ َْ
ك
َض
َ ْك ِم
َ ِك َوأَعُوذُ ب
َ ِك َوأَعُوذُ بِ َع ْف ِو َؾ ِم ْن ِْ َمت
َ اؾ ِم ْن َس َخ ِط
َ ِ ِاللا ُ ام إِ ِِ أَعُوذُ ب
.َْ ُد
ِ ِ
ِ ِ
كا
َ ْت َواَ َػْػ َف ُع َذا ا َْ ِد ِم
َ ت َواَ ُم ْعط َى ل َما َمَػ ْع
َ اَ َما َع ل َما أ َْعطَْي
ِ ِِ ِ ِ
.ِِصاَت
َ َق
َ َ ا َف ػَ ُوُُ ان عْ َد ا ْصَاف م ْن-صلى اه علي وسلم- ص َ ْيبًا َ ادثَ ُ أَ اف َُ ام ًدا
ُ ب أَ اف
ٌ اؿ َو َ ادثَِِ َ ْع
66
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Ya Allah, pe aikilah u tukku aga aku ya g telah E gkau jadika se agai pe jaga agiku. Pe aikilah
untukku duniaku yang telah Engkau jadikan kehidupanku di dalamnya. Ya Allah aku berlindung dengan
ridha-Mu dari murka-Mu, aku berlindung dengan ampunan-Mu dari azab-Mu. Aku berlindung denganMu. Tidak ada yang mencegah atas apa yang Engkau beri. Tidak ada yang memberi atas apa yang Engkau
cegah. Yang memiliki kemulliaan tidak ada yang dapat memberikan manfaat, karena kemuliaan itu dariMu . “huhaib menyatakan bahwa Rasulullah Saw mengucapkan kalimat ini ketika selesai shalat. (HR. anNasa i .
Adapun berdoa bersama setelah shalat, masalah ini dijelaskan Imam al-Mubarakfuri dalam
Tuhfat al-Ahwadzi Syarh Sunan at-Tirmidzi:
ِ
ِ ِ ِ
ِ ص َاةِ الْمكْتوب ِة ل ََوز لَ أَ ْف ْدعو رافِعا َد
ِ َ اإماـ إِذَا اِْص
ِ
ْ َ ً َ َ ُ َ ُ ُ ُ ْ َ َ ُ َ ؼ م ْن ال ا
َ َ ِْ ا ْعلَ ْم أَ اف ُعلَ َماءَ أَ ْ ِل ا َْد ث قَ ْد ا ْختَػلَ ُفوا ِي َ َ ا الالَماف ِي أَ اف
ََ
ِ
ِ و ػ ِمن من خ ْل َف ِمن الْم ْم
َ َ وم َ َرافِعِي أَْ ِد ْم فَػ
َ َ َوق، ض ُ ْم بِا ََْوا ِز
َ قَالُوا إِ اف ذَل، ٌض ُ ْم بِ َع َدِـ َج َوا ِزِ ظًَا ِمْػ ُ ْم أَاُ بِ ْد َعة
ُ اؿ بػَ ْع
ُ اؿ بػَ ْع
َْ ك
ُ َ ْ ُ َ ْ َ َ َُ َ
ٍ
ٍ ث وُ ُل ُْ َد
ِ
ِ
ِ ِ
ِث بِ ْدعةٌ وأَاما الْ َ ائِلُو َف بِا ْ وا ِز فَاست َدلُوا ِخمسة
ِ
ٍ صح
ْ ُػَثْب
َ صلاى اللا ُ َعلَْي َو َسلا َم ب َسَد
َ ت َع ْن َر ُسوؿ اللا
َ َ
َ ْ َ َ ْ ََ
َ ٌ يح بَ ْل ُ َو أ َْمٌ ُْ َد
ِ
.ث
َ أَ َ اد
Ketahuilah bahwa ulama hadits berbeda pendapat pada zaman ini tentang imam ketika selesai shalat
wajib, apakah boleh berdoa dengan mengangkat tangan dan diami ka
a u ya g juga e ga gkat
tangan. Sebagian ahli hadits membolehkannya. Sebagian yang lain menyatakan tidak boleh karena
e u ut e eka itu pe uata id ah. Me u ut e eka pe uata itu tidak ada dala hadits ‘asulullah
Saw dengan sanad yang shahih, akan tetapi perkara yang dibuat-buat, semua yang dibuat-buat itu
id ah. Adapun mereka yang membolehkan berdalil dengan lima hadits65.
Pertanyaan 49: Adakah dalil mengangkat tangan ketika berdoa?
Jawaban:
Imam al-Bukhari menulis satu Bab dalam Shahih al-Bukhari:
ِ
ُع ِاء
َ باب َرفْ ِع اأَْدى ِ الد
Bab: Mengangkat Tangan Ketika Berdoa.
Imam an-Nawawi berkata dalam Syarh Shahih Muslim:
ِ
ِ
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
َوقَ ْد ََ ْعت ِمْػ َ ا َْ ًوا ِم ْن، ص
َ صلاى اللا َعلَْي َو َسلا َم ِي الد
َ َقَ ْد ثػَب
َ ُْ َو َي أَ ْ ثَ م ْن أَ ْف، ُعاء ِي َم َواطن َا ْر اا ْست ْس َ اء
َ ْ ت َرفْع َ َد
ِ وذَ َ ِما ِي أَو، ص ِحيح ِ أَو أَ دُا
ِ ِ ِ
ص َاة ِم ْن َش ْح الْ ُم َ ا ب
اخ بَاب ِص َفة ال ا
َ
َ ْ َ َ َ ْ ْ َ ثََاث َ َ د ثًا م ْن ال ا
65
Imam al-Mubarakfuri, Tuhfat al-Ahwadzy Syarh Sunan at-Tirmidzi: 1/331.
67
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Berdasarkan hadits shahih disebutkan bahwa Rasulullah Saw mengangkat kedua tangannya ketika
e doa di e agai kese pata , uka pada saat shalat Istis a saja, te lalu a yak u tuk dihitu g, saya
(Imam an-Nawawi) telah mengumpulkan lebih kurang 30 hadits dari Shahih al-Bukhari dan Shahih
Muslim atau salah satu dari keduanya, saya sebutkan di akhir Bab Shifat Shalat dalam kitab Syarh alMuhadzdzab66.
Diantara hadits yang menyebutkan mengangkat tangan ketika berdoa adalah:
ستح من عبد إذا رفع د إلي أف دُا صف ا
إف ربكم
“esu gguh ya Tuha ka u Maha Hidup da Maha Mulia, Ia alu kepada ha a-Nya apabila hamba
itu mengangkat kedua tangan kepada-Nya, lalu Ia e olak ya dala keadaa koso g . H‘. A u Daud,
at-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dari Salman al-Farisi).
Ada sekelompok orang melarang berdoa mengangkat tangan, berdalil dengan hadits Anas:
َ ى بياض إبطي
اف فع د
ااستس اء ف
اف ال ِ صلى اه علي وسلم ا فع د ي شيء من دعائ إا
‘asulullah “aw tidak e ga gkat kedua ta ga ya dala doa ya ke uali pada doa shalat Istis a ,
‘asulullah “aw e ga gkat kedua ta ga ya hi gga te lihat putih kedua ketiak ya . H‘. al-Bukhari
dan Muslim). Akan tetapi pendapat ini ditolak dengan beberapa argumentasi:
Pertama, Anas bin Malik tidak melihat, bukan berarti shahabat lain tidak melihat, terbukti banyak hadits
lain yang menyatakan Rasulullah Saw berdoa mengangkat tangan. Diantaranya hadits:
ِ د ِ « اللا م إِ ِِ أَبػ أُ إِلَي- صلى اه علي وسلم- ِاؿ ابن عم رفع ال ِا
. صَ َع َخالِ ٌد ع
َ ْ َْ ُ ا
ُ َ َ َ َ َ ُ ُ ْ َ ََوق
ْ ََ
َ ك اا
I u U a e kata: ‘asulullah “aw e ga gkat kedua ta ga ya, se aya e kata : Ya Allah, aku
berlepas diri kepada-Mu atas apa ya g dilakuka Khalid . H‘. al-Bukhari).
Hadits lain:
ِ ادثَِِ ُعم بْن ا َْطا
َص َحابُُ ثَاَُِائٍَة
ُ اؿ لَ اما َ ا َف ػَ ْوُـ بَ ْد ٍر َظََ َر ُس
َ َاب ق
ٌ ْ إِ َ الْ ُم ْ ِِ َ َوُ ْم أَل-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
ْ ف َوأ
َ
ُ َُ
ِ
ِ َِ وتِسعةَ ع َ رجاً فَاستػ ْ بل
ِ
ِ
ف بَِبِِ « اللا ُ ام أَ ِْ ْل ِ َما َو َع ْدتَِِ اللا ُ ام
ُ َ َ َْ ُ َ َ َ َ ْ َ
ُ الْ ْبػلَةَ ُُا َم اد َ َد ْ فَ َ َع َل ػَ ْ ت-صلى اه علي وسلم- ِ اللا
ِ
ِ
ِ ِ ِ ْ ِآت ما وع ْدتَِِ اللا ام إِ ْف تَػ ل
ِ صابَةُ ِم ْن أَ ْ ِل ا ِإ ْساَِـ اَ تػُ ْعبَ ْد ِ اأ َْر
َف بَِبِِ َما ًدا َ َد ْ ِ ُم ْستَػ ْ بِ َل الْ ِ ْبػلَ ِة َ ا
ُ فَ َم َاز َاؿ ػَ ْ ت.ض ع
ََ َ
ْ
َ ك َ الْع
ُ
ِ ِ
َ َ َوق.َِِخ َ ِرَداءَ ُ فََلْ َ ا ُ َعلَى َمْ ِكبَػْي ِ ُُا الْتَػَلَم ُ ِم ْن َوَرائ
َ َ َس
َ َِ اللا ِ َ َ َاؾ ُم
َ ك َربا
َ ُاش َدت
اؿ َا َِ ا
َ َط ِرَد ُاؤُ َع ْن َمْكبَػْي فََتَا ُ أَبُو بَ ْك ٍ ف
ُك فَِ ا
ِِ ِ ِ
ِ
ِ ٍ
ِ ِ ك ما وع َد َؾ فََْػلَؿ اللا عال وج ال (إِ ْذ تَست ِيثُو َف ربا ُكم فَاست اب لَ ُكم أ
َْ
َ َ َ َ ََسيُػْ ُل ل
ُ َِ ُ ُد ُ ْم بَِلْف م َن الْ َماَئ َكة ُم ْدف َ ) فَ ََم اد ُ اللا
ََ َ ُ َ
ْ َ َ َْ ْ َ
.بِالْ َماَئِ َك ِة
66
Imam an-Nawawi, Syarh an-Nawawi ala al-Muslim: 3/299.
68
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Umar bin al-Khatta e kata: Pada saat pe a g Bada , ‘asulullah “aw elihat kepada kau
usy iki ,
jumlah mereka 1000 orang, sedangkan shahabat Rasulullah Saw 319 orang, maka Rasulullah Saw
menghadap kiblat, kemudian menengadahkan kedua ta ga ya, ia e doa kepada Tuha ya: Ya Allah,
tunaikanlah untukku apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, berikanlah apa yang telah
Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika pasukan kaum muslimin ini binasa, Engkau tidak akan disembah
di atas u i . ‘asulullah “aw te us e doa kepada Tuha ya de ga
e e gadahka kedua ta ga ya
menghadap kiblat hingga selendangnya jatuh dari atas kedua bahunya. Maka Abu Bakar datang
mengambil selendang itu dan meletakkannya di atas bahu Rasulullah Saw, ia mengikuti Rasulullah Saw
da i elaka g se aya e kata: Wahai a i utusa Allah, de ikia
u ajat u kepada Tuha u,
sesu gguh ya Ia aka
e u aika u tuk u apa ya g telah Ia ja jika . Maka Allah e u u ka ayat:
(ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu:
"Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu Malaikat yang
datang berturut-turut . Qs. al-A fal : . Maka Allah “wt e u u ka pa a alaikat ya . H‘. alBukhari dan Muslim).
Kedua, jika ada dua hadits yang kontradiktif, maka kaedah yang dipakai adalah:
وا ثبت م دـ على ال ا
Yang menetapkan lebih diutamakan daripada yang menafikan.
Ketiga, ahwa ya g di aksud A as i Malik ‘asulullah “aw tidak e ga gkat kedua ta ga ya ,
maksudnya adalah: Rasulullah Saw tidak mengangkat kedua tangannya hingga terlihat putih kedua
ketiak ya pada kese pata lai , ha ya pada saat doa Istis a saja.
Pendapat al-Mubarakfuri dalam Tuhfat al-Ahwadzi Syarh Sunan at-Tirmidzi:
ِ
ِ وِي رفْ ِع الْي َد ِن ِي الدُع ِاء ِرسالَةٌ لِل ُسي
ِ ِ
ِ واستَ َدلُوا أَ ضا ِِ ِد. ث رفْ ِع الْي َد ِن ِي الدُع ِاء
ٍ ََث أ
س َر ِض َي
وط ِي َاا َ ا فَ ا
ْ َ َ ض الْ ِو َعاء ِي أَ َ اد
َ ًْ
َْ َ
ْ َ َ َ
ُ
َ َ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ت
َ َا َر ُس: اؿ
َ َ صلاى اللا ُ َعلَْي َو َسلا َم ػَ ْوـ ا ُْ ُم َعة فَػ
َ َاللا ُ تَػ َعا َ َعْ ُ ق
ٌ ِ َ أَتَى َر ُج ٌل أ َْع: اؿ
ْ وؿ اللا َ لَ َك
َ اي م ْن أَ ْ ِل الْبَ ْد ِو إ َ َر ُسوؿ اللا
ِ
ِ ِ
ِ وؿ اللا ِ ا ا ِ ا
ِ الْم
صلاى
ُ فَػَفَ َع َر ُس، ااس
ُ َك الْعِي
َ َ َ ل، اؿ
َ َ َ ل، ُاشيَة
َ ااس أَْد ػَ ُ ْم َم َع َر ُسوؿ اللا
َ
َ
ُ َوَرفَ َع ال، صلى الل ُ َعلَْي َو َسل َم َ َد ْ َ ْد ُعو
ُ ك ال
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ك
ً َس ُْت
ُ َرَوا ُ الْبُ َخا ِر، ث
َ ا َْد، اللا ُ َعلَْي َو َسلا َم َ ْد ُعو َف
َ َول َ ل، ِصا ب
َ لَكا ُ لَْي، ي قَالُوا َ َ ا الافْ ُع َ َك َ ا َوإ ْف َ ا َف ي ُد َعاء اا ْست ْس َ اء
ِ ِ اب الد
ِ ُ اِست َد اؿ الْبخا ِر
ِ ِ
. ُع ِاء
َ ِ َي ِي ت
َ اع َوات َ َ ا ا َْد ث َعلَى َج َوا ِز َرفْ ِع الْيَ َد ْ ِن ِي ُمطْلَ ِ الد
َ ُ َْ
ِ ِ قالْ َ و ُؿ الا ِاجح ِعْ ِدي أَ اف رفْع الْي َد ِن ِي الدُع ِاء بػع َد ال ا
س َعلَْي ِ إِ ْف َشاءَ اللا ُ تَػ َعا َ َواَللا ُ تَػ َعا َ أ َْعلَ ُم
َْ َ
ْ َ ََ
ْ
ُ
َ َْص َاة َجائٌل لَ ْو فَػ َعلَ ُ أَ َ ٌد َا ب
Tentang mengangkat kedua tangan ketika berdoa ada satu risalah yang ditulis oleh Imam as-Suyuthi
berjudul Fadhdh al-Wi a fi Ahadits ‘af al-Yadain fi ad-Du a . Mereka juga berdalil dengan hadits Anas,
ia e kata: Ada seo a g A a Badui da i pe ka pu ga adui data g kepada ‘asulullah “aw pada ha i
Ju at. Ia e kata: Wahai ‘asulullah, hewa te ak telah ati, kelua ga telah i asa, o a g a yak
telah i asa . ‘asulullah “aw e ga gkat kedua ta ga ya e doa, orang banyak juga mengangkat
ta ga
e eka e sa a ‘asulullah “aw, e eka e doa . Hadits i i di iwayatka al-Bukhari. Mereka
69
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
e kata: Me ga gkat ta ga sepe ti i i. eskipu dala dosa Istis a
i ta huja , aka tetapi uka
khusus pada Istis a saja. Oleh sebab itu Imam al-Bukhari berdalil dalam kitab ad-Da awat e dasa ka
hadits i i ahwa oleh e ga gkat kedua ta ga dala se ua doa tidak te atas pada Istis a saja .
Pendapat yang kuat menurut saya (Imam al-Mubarakfuri) bahwa mengangkat kedua tangan berdoa
setelah shalat itu hukumnya boleh. Jika seseorang melakukannya, maka boleh insya Allah. Allah Maha
Maha Tinggi dan Mah Mengetahui67.
Doa dengan mengangkat tangan pula memiliki beberapa cara:
Pertama, dengan punggung telapak tangan ke atas, berdasarkan hadits:
ِ
ِ ِا
) َش َار بِظَ ْ ِ َ فْاي ِ إِ َ ال اس َماء
َ َصلاى اللا َعلَْي ِ َو َسلا َم ا ْستَ ْس َ ى ف
َ ِا
ّ ( إف ال: قَػ ْول
Hadits: “esu gguh ya ‘asulullah “aw ketika Istis a e e ika isya at de ga pu ggu g telapak
tangannya ke langit (ke atas . H‘. Musli . I a a -Nawawi berkata:
ِ َ اؿ
َوإِ َذا َد َعا، َص َحابَا َو َا ْر ْم ال ُساة ِي ُ ّل ُد َعاء لَِفْ ِع بََاء َ الْ َ ْح ِط َوَْو أَ ْف ػَْفَع َ َد ْ ِ َوََْ َعل ظَ ْ َ فْاي ِ إِ َ ال اس َماء
َ َ َ َق
ْ اعة م ْن أ
ِ َْلِس ِاؿ َشيء و
. صيل َج َع َل بَطْن َ فْاي ِ إِ َ ال اس َماء اِ ْ تَ ُ وا َِ َ ا ا َْ ِد ث
َُ
َ ْ
“ekelo pok ula a Mazha “yafi i da ula a lai e pe dapat: “u ah dala setiap doa u tuk e olak
bala seperti kemarau panjang dan sejenisnya dengan cara mengangkat kedua tangan dan menjadikan
punggung telapak tangan ke arah langit (ke atas). Jika berdoa untuk memohon sesuatu yang ingin
dihasilkan, maka menjadikan kedua telapak tangan ke langit (ke atas). Mereka berdalil dengan hadits
ini68.
Kedua, mengusapkan kedua tangan ke wajah, berdasarkan hadits:
َ َسح ما وج
َ َ طا ما
: عن عم بن ا طاب رضي اللّ تعا ع قاؿ
رسوؿ اللّ صلى اللّ علي وسلم إذا رفع د ي الدعاء
ُ اف
Dari Umar bin al-Khaththa , ia e kata: ‘asulullah “aw apa ila e ga gkat kedua ta ga ya e doa,
ia tidak e u u ka kedua ta ga ya hi gga ia e gusapka kedua ta ga ya ke wajah ya . H‘. atTirmidzi). Komentar al-Hafizh Ibnu Hajar al- As ala i dalam kitab Bulugh al-Maram tentang status hadits
ini:
د ث سن
ول أي د ث الرم ي شوا د م ا ع د أي داود من د ث ابن عباس وار و موع ا ضي ب
Ada beberapa hadits lain yang semakna (syawahid) dengan hadits riwayat at-Tirmidzi ini, terdapat dalam
Sunan Abi Daud dari hadits Ibnu Abbas dan lainnya, secara keseluruhan mengangkat derajat hadits ini
menjadi hadits Hasan.
67
68
Imam al-Mubarakfuri, Tuhfat al-Ahwadzi Syarh Sunan at-Tirmidzi: 1/331.
Imam an-Nawawi, Syarh an-Nawawi ala Musli : 3/300.
70
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Pertanyaan 50: Apakah dalil zikir setelah shalat?
Jawaban:
Imam an-Nawawi menyebutkan dalam kitab al-Adzkar:
: ورو ا ي صحيح مسلم عن ثوباف رضي اللّ ع قاؿ
: اف رسوؿ اللّ صلى اللّ علي وسلم إذا ا ص ؼ من صات است ف ثاثاً وقاؿ
ِ ت ا َذا ا
ْ اؿ َوا ِإ
َ ْاـ َوِم
َ ْبار
َ ْ اللا ُ ام أ
ُ ك ال اس
ُ ت ال اس
َ
َ َاـ ت
ِ
ِ : يف ااست فار ؟ قاؿ: قيل لِوزاعي و و أ د رواة ا د ث
َ أستَػ ْفُ اللا
ْ َ استَػ ْفُ اللا
ْ
" ِاـ
Telah diriwayatkan kepada kami dalam Shahih Muslim dari Tsauban, ia berkata:
Rasulullah Saw ketika selesai shalat, beliau beristighfar tiga kali dan mengucapkan:
Ya Allah, E gkaulah Maha Kesela ata , da i-Mu keselamatan, Maha Berkah, wahai Pemilik Kemuliaan
da Keagu ga .
Dikatakan kepada al-Auza i -salah seorang perawi hadits- Bagai a akah e istighfa itu? .
Beliau
e jawa , Aku
e oho a pu kepada Allah, aku
e oho a pu kepada Allah .
: ورو ا ي صحيحي البخاري ومسلم عن ا رة بن شعبة رضي اللّ ع
: أف رسوؿ اللّ صلى اللّ علي وسلم اف إذا ف غ من الصاة وسلّم قاؿ
ِ ٍ
ُ ك لَ ُ لَ ُ ا ْل
َ ِ " ا إل َ إِاا اللا ُ َو ْ َد ُ ا َش
ٌ ك َولَ ُ ا َ ْم ُد َوُ َو على ُ ّل َش ْيء قَد
ُِ ِ
ِ
ِ
" ك ا َ ُد
َ ْت َوا َػْػ َف ُع َذا ا َ ِد م
ْ اللا ُ ام ا ما ِ َع ل َما
َ ت َواَ ُم ْعط َي ل َما َمَػ ْع
َ أعطَْي
Telah diriwayatkan kepada kami dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim, dari al-Mughi ah i “yu ah,
Sesungguhnya Rasulullah Saw apabila selesai shalat, beliau mengucapkan:
Tiada tuha selai Allah, Maha Esa, tiada sekutu agi-Nya, bagi-Nya kekuasaan, bagi-Nya pujian, Ia
Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah terhadap apa yang Engkau berikan
dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau tahan. Yang bersungguh-sungguh tidak
akan mendatangkan manfaat, dari-Mu lah kesu gguha itu .
ورو ا ي صحيح مسلم عن عبد اللّ بن اللبر رضي اللّ ع ما
: سلم
أ اف وؿ ُدبػَُ ّل صاة
71
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ِ ٍ
ُ ك لَ ُ لَ ُ ا ْل
َ " ا إل َ إِاا اللا ُ َو َد ُ ا َش
ٌ ك َولَ ُ ا َ ْم ُد َوُ َو َع َلى ُ ّل َش ْيء قَد
ُ
ض ُل َولَ ُ الثا اءُ ا َ َس ُن
ْ ا َ ْوَؿ َواَ قُػ اوَة إِاا باللّ ا إِل َ إِاا اللّ َواَ َػ ْعبُ ُد إِاا إ اا ُ لَ ُ ال ػ ِْع َمةُ ولَ ُ ال َف
"ف
َ الكافِ و
ُ
ِِ
َِ َ ا إل َ إِاا اللّ ُْلص َ لَ ُ ال ِد َن َولَ ْو
و اف رسوؿ اللّ صلى اللّ علي وسلم لّل ّن ُدبػَُ ُ ِل صاة: قاؿ ابن اللبر
Telah diriwayatkan kepada kami dalam Shahih Muslim dari Abdullah bin az-Zubair, ia mengucapkan doa
ini setelah selesai shalat, ketika mengucapkan salam:
Tidak ada tuhan selain Allah, Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kekuasaan, bagi-Nya pujian,
Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tiada daya dan upaya kecuali dengan Allah. Tidak ada tuhan selain
Allah. Kita tidak menyembah kecuali kepada-Nya, Dialah pemilik karunia dan keutamaan. Bagi-Nya
pujian yang baik. Tidak ada tuhan selain Allah. Ikhlas beribadah kepada-Nya karena menjalankan agama
Islam walaupun orang-o a g kafi e i .
Ibnu az-)u ai
e kata: ‘asulullah “aw e tak i
e ggu aka tak i i i selesai shalat .
: ورو ا ي صحيحي البخاري ومسلم عن أي ة رضي اللّ ع
صلُوف ما ُصلِي
َ ُ العلى وال عيم ا يم
ُ ب أ ل ال ُدثُور بالدرجات
َ ذ: أف ف اء ا اج ن أتوا رسوؿ اللّ صلى اللّ علي وسلم ف الوا
" أا أ َُعلِ ُم ُك ْم َشْيئاً تُ ْد ِرُ و َف بِِ َم ْن: و صوموف ما صوـ و م فضل من أمواؿ ّ وف ا و عتم وف وَا دوف و تص ّدقوف ف اؿ
ِ
ِ ْسبػ َ ُكم وتَسبِ ُو َف بِِ من بػع َد ُؾ ِِـ واَ ُكو ُف أ ٌد أف
تُ َسبِ ُحو َف: بلى ارسوؿ اللّ قاؿ: صَػ ْعتُ ْم ؟ قالوا
َ َ
َ صَع مثْ َل ما
َ ض َل مْ ُك ْم إِاا َم ْن
َ َ ْ َْ ْ َ
ْ َ ْ ََ
" َ صاةٍ ثَاثاً َوثَاث
َ َوَْ َم ُدو َف َوتُ َكبِػُو َف َخ ْل
َ ف ُ ّل
مد للا واللا أ ر َ كوف م ّن لُ ن ثاث
ُ سبحاف اللا وا: قاؿ أبو صا ال اوي عن أي ة ا سئل عن يفية ذ ؟ وؿ
ع َدثْ بفتح الداؿ وإسكاف الثاء ا ثلثة و و ا اؿ الكثر: الدثور. وثاثوف
Telah diriwayatkan kepada kami dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah:
Sesungguhnya orang-orang fakir dari kalangan Muhajirin datang kepada Rasulullah Saw, mereka
e kata: O a g-orang yang kaya naik ke tingkatan yang tinggi dan kenikmatan yang abadi, mereka
shalat seperti kami shalat, mereka berpuasa seperti kami berpuasa, mereka memiliki kelebihan harta,
e eka isa elaksa aka haji , u ah, e jihad da e sedekah .
‘asulullah “aw e sa da: Maukah ka u aku aja ka sesuatu ya g e uat ka u e dapatka apa
yang diperoleh orang-orang sebelum kamu dan kamu dapat mendahului orang-orang setelah kamu dan
tidak ada seorang pun yang lebih baik daripada kamu selain orang yang melakukan amal seperti yang
ka u lakuka ? . Me eka e jawa , Ya wahai ‘asulullah .
‘asulullah “aw
e jawa : Ka u e tas ih, e tah id da
e tak i setiap selesai shalat
72
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
kali .
Abu Shalih –perawi hadits- berkata dari Abu Hurairah ketika ia ditanya tentang cara menyebutnya:
Maha “u i Allah, segala puji agi Allah da
kali.
Allah Maha Besa . “etiap kali at ini disebut sebanyak 33
ورو ا ي صحيح مسلم عن عب بن ُع ْ َة رضي اللّ ع
ِ
ِ
ِ
: صاةٍ َمكْتُوبٍَة
ٌ " ُم َع: عن رسوؿ اللّ صلى اللّ علي وسلم قاؿ
َ يب قائلُ ُ ان ْأو فاعلُ ُ ان ُدبػَُ ُ ّل
ُ َ َِبات ا
ِ
ِ
" يد ًة و ْأربعاً َوثَاثِ َ تَ ْكبِرًة
َ يحةً َوثَاثاً َوثَاثِ َ َْ ِم
َ ثَاثاً َوثَاث َ تَ ْسب
Di iwayatka kepada ka i dala
bersabda:
“hahih Musli
da i Ka a
i Uj ah, da i ‘asulullah “aw, eliau
Kali at-kalimat, orang yang mengucapkan dan mengamalkannya tidak akan sia-sia, setiap selesai
shalat wajib: 33 kali tasbih, 33 tahmid dan 34 kali tak i .
ورو ا ي صحيح مسلم عن أي ة رضي اللّ ع
ًصاةٍ ثَاثاً َوثَاثِ َ َو َِ َد اللا َ ثَاثاً َوثَاث َ وَ باػَ اللا َ ثَاثا
َ " َم ْن َسبا َح اللا َ ي ُدبُِ ُ ِل: عن رسوؿ اللّ صلى اللّ علي وسلم قاؿ
: قاؿ َ َاـ ا ئة
َ َوثَاثِ َ َو
ِ َا إِل إِاا اللا و َد ا ش ِ ك ل لَ ا ْلك ولَ ا م ُد و و على ُ ل شي ٍء ق
د
َ
ٌ َْ ّ
ََُ َْ ُ َ ُ ُ ُ َ َ ُ ْ َ ُ
ِ
" ِ ت ِمثْ َل َزبَ ِد البَ ْح
ْ َاُف
ْ َ ت َخطا ا ُ َوإ ْف َ ا
Diriwayatkan kepada kami dalam Shahih Muslim dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Saw, beliau berkata:
“iapa ya g e tas ih selesai shalat kali, e tah id kali da e tak i
kali, dia se pu aka
seratus dengan: Tiada tuhan selain Allah, Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kuasa, bagi-Nya
pujian, Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu .
Maka diampuni dosanya meskipun sebanyak buih di lautan.
: ورو ا ي صحيح البخاري ي أوائل تاب ا اد عن سعد بن أي وقاص رضي اللّ ع
: تعوذ ُدبػَُ الصاة اء الكلمات
ّ أف رسوؿ اللّ صلى اللّ علي وسلم اف
ِ َك أ ْف أُراد إ أَرذ
ِْ وأعُوذُ ب
ِ
ِ
ِ ُْ ك ِمن ا
ك ِم ْن فْتػَ ِة ال ُد ْيا
ؿ
َ ِالعم ِ وأعُوذُ ب
َ
ْ
ُ
َ
َ
َ َ " اللا ُ ام إ ِي أَعُوذُ ب
ِْ َ ال
"ر
ِ َ ك من َع
ِ
اب
ْ َ وأعُوذُ ب
Telah diriwayatkan kepada kami dalam Shahih al-Bukhari dalam awal-awal kitab al-Jihad, da i “a ad i
Abi Waqqash, sesungguhnya Rasulullah Saw memohon perlindungan kepada Allah setiap selesai shalat
dengan kalimat-kalimat ini:
73
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Ya Allah aku e li du g kepada-Mu dari sikap pengecut, aku berlindung kepada-Mu dikembalikan
kepada usia yang hina, aku berlindung kepada-Mu dari fitnah dunia dan aku berlindung kepada-Mu dari
aza ku u .
ورو ا ي س ن أي داود والرم ي وال سائي عن عبد اللّ بن عم و رضي اللّ ع ما
ِ
ِ
ِ ضتاف أو خلا
ِ َ " خصل: عن ال ِ صلى اللّ علي وسلم قاؿ
ِ ُ ِتاف ا ُ اف
ْ َ
َ ْ
ٌظ َعلَْي َما َعْب ٌد ُم ْسل ٌم إاا َد َخ َل ا َاةَ َُُا َسر
ّ
ِ سبِح اللا تَعا دبػ ُ ل صاةٍ ع ْ اً وَ مد ع ْ اً و َك ِر ع ْ اً فَ َ ل: ومن ػعمل ِِما قَلِيل
ِ ك َْسو َف
ِومئَةٌ باللِساف
َ ُ َ ُ َ ْ َ َ َ ّ َُ ُ
ُ ُ َ ُ ٌ َ ُ َ َْ ْ ََ
ُ َ
ِِ ٍِ
ِ
ٌلك ِمئَة
ْ أخ َ َم
ٌ ْوأل
َ َ َض َ َعةُ َو ْ َم ُد ثَاثاً َوثَاث َ َوُ َسبِ ُح ثَاثاً َوثَاث َ ف
َ َوُ َكبِػ ُ ْأربَعاً َوثَاث َ إذَا. ف و َْ ُسمئَة ي ا َيلا
ِ ِبالل
ارسوؿ اللّ يف: فل د رأ ت رسوؿ اللّ صلى اللّ علي وسلم ع د ا بيد قالوا: قاؿ. " ألف با َيل ِاف
ٌ ساف و
ِِ " ِي أ َد ُ م عي ال يطاف ي م ِام ِ فَػيػَػ ِوم قَػبل أ ْف ػ ُولَ و تِي ِ ي صات: ُا سر ومن عمل ما قليل ؟ قاؿ
ُ َ َ ْ ُُ ُ
َ
َ
ْ َ
اجةً قَػْب َل أ ْف ػَ ُوََا " إس اد صحيح إا أف في عطاء بن السائب وفي اختاؼ بسبب اختاط وقد أشار
َ َُ ِ َ ُفَػي
وب السختياي إ صحة د ث ا
ُ أ
Telah diriwayatkan kepada kami dalam Sunan Abi Daud, at-Tirmidzi, an-Nasa I da i A dullah i
dari Rasulullah Saw:
Ada dua pe uata aik ya g dilakuka seo a g ha
Keduanya ringan dan orang yang melakukannya sedikit:
a ya g
usli ,
aka ia aka
A
,
asuk su ga.
Be tas ih setelah selesai shalat 10 kali, bertahmid 10 kali, bertakbir 10 kali, maka itu terhitung 150 di
lidah dan 1500 di timbangan amal.
Bertakbir 34 kali ketika akan tidur, bertahmid 33 kali dan bertasbih 33 kali. Aka itu seratus di lidah dan
seribu di timbangan amal.
“aya elihat ‘asulullah “aw e ghitu g de ga ta ga ya . Me eka e kata, Wahai ‘asulullah,
agai a a u gki a al itu i ga aka tetapi ya g e ga alka ya sedikit? .
‘asulullah “aw e jawa : Data g seta kepada salah seo a g ka u dala tidu ya, lalu membuatnya
tertidur sebelum ia sempat membaca doa ini. Setan juga datang ketika ia shalat, setan itu mengingatkan
hajat ya se elu ia se pat e gu apka doa i i .
“a ad hadits i i shahih, ha ya saja te dapat Atha i as-“a i , ada pe edaa pe dapat tentang diriya
disebabkan ia pikun. Abu Ayyub mengisyaratkan keshahihan hadits riwayatnya ini.
: ورو ا ي س ن أي داود والرم ي وال سائي وار م عن ع بة بن عام رضي اللّ ع قاؿ
74
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
عوذات " في ب ي أف
ّ وي روا ة أي داود " با. عوذت ُدبػَُ ل صاة
ّ صلى اللّ علي وسلم أف أق أ با
ب ال اس
ّ ب الفل وقل أعوذ ب
ّ أ د وقل أعوذ ب
ّأم ي رسوؿ الل
ّ قل و الل: أ
Telah diriwayatkan kepada kami dalam Sunan Abu Daud, at-Tirmidzi, an-Nasa I da selai
U ah i A i , ia e kata:
e eka da i
‘asulullah “aw memerintahkan saya membaca al-Mu awwidzatai al-Falaq dan an-Nas) setiap selesai
shalat. Dalam riwayat Abu Daud: al-Mu awwidzat, selayak ya e a a: al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Nas.
: ورو ا ب س اد صحيح ي س ن أي داود وال سائي عن معاذ رضي اللّ ع
ِ أ: اؿ
يك ا ُمعاذُ ا تَ َد َع ان
َ َك ف
َ أف
َ ُوص
َ ُ " ا ُم َعاذُ َواللا ِ إِ ّي أُ ِ ب: رسوؿ اللا صلى اللّ علي وسلم أخ بيد وقاؿ
: وؿ
ُ ُ صاةٍ تَػ
َ ِي ُدبُِ ُ ّل
ِ
ِ
ِ
"ك
َ ِبادت
َ اللا ُ ام أع ِي على ذ ْ ِ َؾ َو ُش ْك ِ َؾ َو ُ ْس ِن ع
Diriwayatkan kepada kami dengan sanad shahih dalam Sunan Abu Daud, an-Nasa I da i Mu adz:
Sesungguhnya Rasulullah Saw menarik tangannya seraya berkata:
Wahai Mu adh, de i Allah aku e yaya gi u. Aku wasiatka kepada u wahai Mu adz, ja ga lah
engkau meninggalkan setiap selesai shalat agar engkau ucapkan:
Ya Allah, tolo glah aku aga
baik kepada-Mu .
" ل َف
e gi gat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah dengan ibadah yang
: السي عن أ س رضي اللّ ع قاؿ
ّ ورو ا ي تاب ابن
: مسح جب تَ بيد اليمِ ُ قاؿ
ُ ا َف
َرسوؿ اللا صلى اللّ علي وسلم إذا قَضى صات
َ
ِ
ِ
ِ ا
ب َع ِي ا َ ام وا
ْ يم اللا ُ ام أ ْذ
ُ " أ ْش َ ُد أ ْف ا إل َ إاا الل ُ الا ْ َ ُن الا
Telah diriwayatkan kepada kami dalam kitab Ibnu as-Sinni, dari Anas, ia berkata:
Rasulullah Saw ketika selesai shalat, beliau mengusap keningnya dengan tangan kanan sambil
mengucapkan:
Aku e saksi tiada tuha selai Allah, Maha Pe gasih lagi Maha Pe yaya g. Ya Allah, hila gka lah
da iku susah hati da kesediha .
75
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
: ورو ا في عن أي أُمامة رضى اللّ ع قاؿ
: وت من رسوؿ اللّ صلى اللّ علي وسلم ي ُدبُ مكتوبة وا تط ُوع إا عتُ وؿ
ُ ما د
ِ
اي ُ لا ا اللا ُ ام ا ْعِ ْ ِي
َ " اللا ُ ام ا ْافْ ذُ ُوي َو َخطا
ِ ِاؽ إ ا اَ ػ ِدي ل
ِ ِواجبػ ِي وا ِدِي ل
ِ ماؿ واأخ
ت
ُ ِص
ْ صالح
ْ َ ُْ ْ
ْ َ ِ اأع
َ َْؼ َسيِئَ ا إِاا أ
ْ َ َصا ا َوا
َْ ُ
َ
َ
"
Telah diriwayatkan kepada kami dari Abu Umamah, ia berkata:
“etiap kali saya
mengucapkan:
e dekati ‘asulullah “aw setelah selesai shalat waji da su
at, eliau
Ya Allah, a pu ilah dosaku da kesalaha ku se ua ya. Ya Allah se a gka lah aku, cukupkanlah aku,
berikanlah hidayah kepadaku untuk beramal shaleh dan berakhlaq, sesungguhnya tidak ada yang
menunjukkan hidayah kepada kebaikannya dan tidak ada yang memalingkan kejelekannya kecuali
E gkau .
"َ
: دري رضي اللّ ع
ّ ورو ا في عن أي سعيد ا
: ِ صلى اللّ علي وسلم اف إذا ف غ من صات ا أدري قبل أف سلِم أو بعد أف سلِم وؿ
ّ أف ال
ِ
ِِ
ِ ِكر
ِ
العالَ ِم
ٌ ب العالةِ َع اما َص ُفو َف َو َس
ّ اـ على ا ُْ َسل َ َوا َ ْم ُد للا َر
َ ب
َ َ ِ" ُسْبحا َف رب
Diriwayatkan kepada kami dari A u “a id al-Khudri, sesungguhnya Rasulullah Saw ketika selesai shalat,
saya tidak tahu apakah sebelum salam atau setelah salam, ia mengucapkan:
Maha “u i Tuha u, Tuha keagu ga , Maha “u i ia da i apa ya g
para rasul. Segala puji agi Allah ‘a se esta ala .
" اؾ
َ
e eka sifati. Kesala ata
agi
: ورو ا في عن أَ س رضي اللّ ع قاؿ
: اف ال ِ صلى اللّ علي وسلم وؿ إذا ا ص ؼ من الصاة
ِ
ِ
ِ
ْاج َع ْل َخْيػَ أَاامي َػ ْوَـ أل
ْ اج َع ْل َخْيػَ عُ ُم ِي آخَ ُ َو َخْيػَ َع َملي َخوا َُ َو
ْ " اللا ُ ام
Telah diriwayatkan kepada kami dari Anas, Rasulullah Saw mengucapkan ini ketika selesai shalat:
Ya Allah, jadika lah ke aika u u ku di akhi ya. Ke aika a alku pe utup ya. Da jadika lah
kebaikan hari-hariku ketika aku bertemu dengan-Mu .
76
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
: ورو ا في عن أي بك ة رضي اللّ ع
: أف رسوؿ اللّ صلى اللّ علي وسلم اف وؿ ي ُدب الصاة
ِ َ ك ِمن ال ُك ْف ِ وال َف ْ ِ و َع
ِ
"اب ال َ ِْر
َ
َ
َ َ "اللا ُ ام إي أعُوذُ ب
Diriwayatkan dari Abu Bakarah, sesungguhnya Rasulullah Saw mengucapkan ini selesai shalat:
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu da i kekafi a , kefaki a da aza ku u .
: ورو ا في ب س اد ضعيف عن فضالة بن عبيد اللّ قاؿ
ِ " إ َذا صلاى أ ُد ُ م فَػ ْليبدأ بِتح ِم: قاؿ رسوؿ اللّ صلى اللّ علي وسلم
ِ َ ُ يد اللا ِ تَعا َوالثا اء َعلَْي ِ ُُا
ِا
ْ َ َ َْ ْ َ َ
ّ صلي على ال
" َصلى اللّ علي وسلم ُُْ ليَ ْدعُو َِِا َشاء
Telah di iwayatka kepada ka i de ga sa ad dha if, da i Fadhalah i U aidillah, ia e kata:
‘asulullah “aw e sa da: Apa ila salah seo a g ka u e doa, aka he daklah ia e ulai ya dengan
e uji Allah, ke udia e shalawat kepada a i, ke udia e doa de ga doa ya g ia i gi ka .
Pertanyaan 51: Apakah ada dalil zikir jahar setelah shalat?
Jawaban:
. ؼ ا ضاء صاة رسوؿ اللّ صلى اللّ علي وسلم بالتكبر
ُ ت أع
ُ : عن ابن عباس رضي اللّ ع ما قاؿ
رفع الصوت بال
َ أف: وي روا ة مسلم " ّا " وي روا ة ي صحيحي ما عن ابن عباس رضي اللّ ع ما
. ااس من ا كتوبة ا َف على ع ِد رسوؿ اللّ صلى اللّ علي وسلم
ُ ص
ُ ؼ ال
ُأعلم إذا ا ص فوا ب لك إذا عت
ُ : وقاؿ ابن عباس
ُ ت
Telah diriwayatkan kepada kami dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas, beliau berkata:
Aku
Dala
e getahui ahwa shalat ‘asulullah “aw telah selesai ketika te de ga sua a tak i .
iwayat Musli
dise utka , Ka i
e getahui .
Dalam riwayat lain dalam Shahih al-Bukha i da Musli , da i I u A as, “esu gguh ya
sua a ketika e ziki selesai shalat waji telah dilakuka sejak asa ‘asulullah “aw .
e ge aska
77
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
I
u A as e kata, “aya e getahui ahwa
e de ga ya . (HR. al-Bukhari dan Muslim).
e eka telah selesai
elaksa aka shalat ketika saya
Pe dapat Syekh Ib u Utsai i :
ع ب الصاة ا كتوبة؟
ما كم رفع الصوت بال: فضيلة ال يخ:الس اؿ
. إا إذا اف إ ج بك رجل تم و ى إف رفعت الصوت أف ت وش علي فا ت فع صوتك، س ة:ال يخ
( اف رفع الصوت: الدليل د ث عبد اه بن عباس رضي اه ع ما ي صحيح البخاري قاؿ: والدليل ا شيخ؟ ال يخ:السائل
.) و ت أع ؼ ا ضاء صاي ب لك،ص ؼ ال اس من ا كتوبة على ع د ال ِ صلى اه علي وسلم
بال
Penanya:
Syekh yang mulia, apa hukum mengangkat suara berzikir setelah shalat wajib?
Syekh Ib u Utsai i :
Sunnah, kecuali jika di samping anda ada seseorang yang menyempurnakan shalat dan anda khawatir
jika anda mengangkat suara anda akan mengganggunya, maka jangan keraskan suara anda.
Penanya:
Dalilnya syekh?
Syekh Ib u Utsai i :
Hadits Abdullah bin Abbas dalam Shahih al-Bukha i: Me ga gkat sua a e ziki ketika setelah selesai
shalat waji telah ada pada asa ‘asulullah “aw, saya e getahui shalat telah selesai de ga itu .
Ayat Memerintahkan Zikir Sirr.
Ada ayat yang memerintahkan agar berzikir sirr di dalam hati. Allah Swt berfirman:
ضُ ًعا َو ِخي َفةً َو ُدو َف ا َْ ْ ِ ِم َن الْ َ ْوِؿ بِالْ ُ ُد ِو
َ ك ِي ػَ ْف ِس
َ َواذْ ُ ْ َربا
َ َك ت
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut, dan
dengan tidak mengeraskan suara . Qs. al-A af :
.
Imam as-Suyuthi memberikan jawaban dalam kitab Natijat al-Fikr fi al-Jahr bi adz-Dzikr:
78
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
اف ال ِ صلى اه
بصاتك وا افت ا ( وقد للت
إها مكية أها من اأع اؼ و ي مكية آ ة اإس اء )وا:اأوؿ
علي وآل وسلم َ بال آف فيسمع ا وف فيسبوف ال آف ومن أ لل فام اه برؾ ا سدا لل ر عة ما هى عن سب اأص اـ
.ِ )وا تسبوا ال ن دعوف من دوف اه فيسبوا اه عدوا ب ر علم( وقد زاؿ ا ا ع: ي قول
Pertama: ayat ini turun di Mekah, karena bagian dari surat al-A af, su at i i tu u di Mekah, sepe ti
ayat dalam surat al-Is a : Da ja ga lah ka u e ge aska sua a u dala shalat u da ja ga lah
pula e e dahka ya da a ilah jala te gah di a ta a kedua itu . Qs. al-Is a
: 110), ayat ini
turun ketika Rasulullah Saw membaca al-Qu a se a a jah lalu dide ga o a g-orang musyrik, lalu
mereka mencaci maki al-Qu a da Allah ya g e u u ka ya, aka Allah e e i tahka aga
jangan membaca jahr untuk menutup pintu terhadap perbuatan tersebut, sebagaimana dilarang
mencaci- aki e hala dala ayat: Da ja ga lah ka u e aki se aha -sembahan yang mereka
sembah selain Allah, karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa
pe getahua . Qs. al-A a
:
.
لوا اآ ة على ال اؿ ق اءة ال آف وأ
أف اعة من ا فس ن م م عبدال ن بن ل د بن أسلم شيخ مالك وابن ج:والثاي
الصفة تعظيما لل آف الك أف ت فع اأصوات ع د و و اتصال ب ول تعا )وإذا ق ئ ال آف فاستمعوا ل
أم بال على
(وا صتوا لعلكم ت وف
Kedua: sekelompok ahli Tafsir, diantara mereka Abdurrahman bin Yazid bin Aslam guru Imam Malik dan
Ibnu Jarir memaknai perintah zikir sirr ini ketika ada bacaan al-Qu a . Diperintahkan zikir sirr ketika ada
bacaan al-Qu a u tuk e gagu gkan al-Qu a . I i kuat hu u ga ya de ga ayat: Da apa ila
dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu
e dapat ah at . Qs. al-A af
:
.
ما ذ علماء الصوفية من أف اأم ي اآ ة خاص بال ِ صلى اه علي وآل وسلم واما ار فمن و ل الوساوس:الثالث
وا واط فم مور با أ أشد ت ثرا ي دفع ا
Ketiga: Sebagaimana yang disebutkan para ulama Tasauf bahwa perintah dalam ayat ini khusus kepada
Rasulullah Saw, adapun kepada selain Rasulullah Saw maka mereka adalah tempatnya was-was dan
lintasan hati, maka diperintahkan zikir jahr karena zikir jahr itu lebih kuat pengaruhnya dalam menolak
was-was.
Ayat lain yang memerintahkan zikir sirr:
(الْ ُم ْعتَ ِد َن
ب
ُ ُِ ضُ ًعا َو ُخ ْفيَةً إِا ُ َا
َ َ) ْادعُوا َربا ُك ْم ت
Be doalah kepada Tuha u de ga e e dah di i da sua a ya g le
menyukai orang-orang yang mela paui atas . Qs. Al-A af: 55).
ut. “esu gguh ya Allah tidak
Jawaban:
أف ال اجح ي تفسر أ اوز ا مور أو اخراع دعوة ا أصل ا ي ال ع فعن عبداه بن م فل رضي اه ع أ ع اب:ا دُا
( الل م إي أس لك ال ص اأبيض عن َ ا ة ف اؿ إي عت رسوؿ اه صلى اه علي وآل وسلم وؿ« كوف ي اأمة قوـ:وؿ
.)اآ ة ف ا تفسر صحاي و و أعلم با اد
عتدوف ي الدعاء والط ورع وق أ
Pertama: Pendapat yang kuat tentang makna melampaui batas dalam ayat ini adalah melampaui batas
yang diperintahkan, atau membuat-buat doa yang tidak ada dasarnya dalam syariat Islam, diriwayatkan
da i A dullah i Mughaffal, ia e de ga a ak ya e doa: Ya Allah, aku memohon kepada-Mu istana
79
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ya g putih di se elah ka a su ga , aka A dullah i Mughaffal e kata: Aku pe ah e de ga
‘asulullah “aw e sa da: Ada di a ta a u
atku suatu kau ya g ela paui atas dala
e doa da
bersuci. Kemudian ia memba a ayat i i: Be doalah kepada Tuha u de ga e e dah di i da sua a
yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-o a g ya g ela paui atas . Qs. Al-A af
:
55). Ini penafsiran seorang shahabat nabi tentang ayat ini, ia lebih mengetahui maksud ayat ini.
والدعاء خصوص اأفضل في اإس ار أ أق ب إ اإجابة ول ا قاؿ تعا
على ت د التسليم فاآ ة ي الدعاء ا ي ال:الثاي
.()إذ ادى رب داء خفيا
Kedua: ayat ini tentang doa, bukan tentang zikir. Doa secara khusus lebih utama dengan sirr, karena
le ih dekat kepada dika ulka , se agai a a fi a Allah: Yaitu tatkala ia e doa kepada Tuha ya
de ga sua a ya g le ut . Qs. Ma ya
: .
Keutamaan Zikir Jahr Bersama-sama Menurut al-Qur a da Su
Banyak ayat-ayat al-Qu a
ah.
e ye ut kata zikir dalam bentuk jamak.
Firman Allah Swt:
ِ
ِ
ودا َو َعلَى ُجُوِِ ْم
ً ُالا َن َ ْ ُ ُو َف اللا َ قيَ ًاما َوقُػع
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring .
Qs. Al I a
:
.
Firman Allah Swt:
ِ
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
يما
َ َوال ا ا ِ َن اللا َ َ ث ًرا َوال ا ا َات أ
ْ َع اد اللا ُ َُ ْم َم ْفَةً َوأ
ً َجًا َعظ
Laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak
menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk e eka a pu a da pahala ya g esa . Qs.
Al-Ahzab [33]: 35).
Firman Allah Swt:
ِ ) وسبِحو ب ْك ًة وأ41( ا أَػُ ا الا ِ ن آَمُوا اذْ ُ وا اللا ِذ ْ ا َ ثِرا
)42( َص ًيا
َ َ
َ َ
َ َ ُُ ُ ََ
ً ً َ ُ
Hai o a g-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyakbanyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi da peta g . Qs. Al-Ahzab [33]: 41-42).
Hadits-Hadits Tentang Zikir Jahr Beramai-ramai dan Keutamaannya.
80
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Hadits Pertama:
ف ذا
قاؿ رسوؿ اه صلى اه علي وآل وسلم «إف ه مائكة طوفوف ي الط ؽ تلمسوف أ ل ال:ة رضي اه ع قاؿ
ما: فيس م ر م و و أعلم م م: فيحفوهم ب ج حت م إ السماء الد يا قاؿ:اجتكم قاؿ
وف اه ت ادوا لموا إ
عن أي
وجدوا قوما
: ل رأوي؟ قاؿ في ولوف ا واه ما رأوؾ قاؿ: ولوف سبحو ك و كرو ك و مدو ك وَ دو ك قاؿ في وؿ:وؿ عبادي؟ قاؿ
:يدا وأ ث لك تسبيحا قاؿ وؿ فما س لوي؟ قاؿ
يف لو رأوي؟ قاؿ ولوف لو رأوؾ ا وا أشد لك عبادة وأشد لك:في وؿ
و ل رأو ا؟قاؿ ولوف ا واه ا رب ما رأو ا قاؿ وؿ فكيف لو أهم رأو ا؟ قاؿ في لوف لو أهم راو ا: وؿ:س لو ك ا ة قاؿ
ولوف من ال ار قاؿ وؿ و ل رأو ا ؟ قاؿ ولوف:ا وا أشد علي ا صا وأشد ا طلبا وأعظم في ا رابة قاؿ فمم تعوذوف ؟ قاؿ
ف ش د م أي قد: ا واه ما رأو ا قاؿ وؿ فكيف لو رأو ا؟ قاؿ ولوف لو رأو ا ا وا أشد م ا ف ارا وأشد ا افة قاؿ في وؿ
ى م جليس م
م ا لساء ا:اف ت م قاؿ وؿ ملك من ا ائكة في م فاف ليس م م إ ا جاء اجة قاؿ
Da i A u Hu ai ah, ia e kata: ‘asulullah “aw e sa da: “esu gguh ya Allah “wt e iliki pa a
malaikat yang berkeliling di jalan-jalan mencari ahli zikir, apabila para malaikat itu menemukan
sekelo pok o a g e ziki , aka pa a alaikat itu sali g e a ggil: Ma ilah ka u data g kepada apa
ya g ka u a i . Pa a alaikat itu e utupi ajlis ziki itu de ga sayap-sayap mereka hingga ke langit
du ia. Tuha
e eka e ta ya kepada e eka, Allah Maha Me getahui da ipada e eka: Apa ya g
dikatakan hamba-hamba-Ku? . Malaikat e jawa : Me eka e tas ih e su ika -Mu, bertakbir
mengagungkan-Mu, bertahmid memuji-Mu, memuliakan-Mu . Allah e ta ya: Apakah e eka pe ah
elihat Aku? . Malaikat e jawa : De i Allah, e eka tidak pe ah elihat E gkau . Allah e kata:
Bagai a a jika e eka elihat Aku? . Pa a alaikat e jawa : A dai e eka elihat-Mu, tentulah
ibadah mereka lebih kuat, pe gagu ga
e eka le ih he at, tas ih e eka le ih a yak . Allah
e kata: Apa ya g e eka oho kepada-Ku? . Malaikat e jawa : Me eka e oho su ga-Mu .
Allah e kata: Apakah e eka pe ah elihat su ga? . Malaikat e jawa : De i Allah, e eka tidak
pe ah elihat ya . Allah e kata: Bagai a a jika e eka elihat ya? . Malaikat e jawa : A dai
mereka pernah melihat surga, pastilah mereka lebih bersemangat untuk mendapatkannya, lebih
e usaha e a i ya da le ih he at kei gi a ya . Allah e kata: Apa ya g e eka oho ka
supaya dijauhka ? . Malaikat e jawa : Me eka oho dijauhka da i e aka . Allah e kata:
Apakah e eka pe ah elihat e aka? . Malaikat e jawa : De i Allah, e eka tidak pe ah
elihat ya . Allah e kata: Bagai a a jika e eka pe ah elihat ya? . Malaikat e jawa :
Pastilah e eka le ih kuat ela ika di i da i e eka da le ih takut . Allah e kata: Aku pe saksika
kepada kamu bahwa Aku telah mengampuni orang-o a g ya g e ziki itu . Ada satu alaikat e kata:
Ada satu diantara mereka yang bukan golongan orang berzikir, mereka datang karena ada suatu
kepe lua saja . Allah e kata: Me eka adalah te a duduk ya g tidak e yusahka te a
duduk ya . Hadits iwayat I a al-Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi dan Ahmad bin Hanbal).
Hadits Kedua:
81
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ا أ ا ال اس إف ه س ا ا من ا ائكة ل وت ف: خ ج علي ا ال ِ صلى اه علي وآل وسلم ف اؿ:عن جاب رضي اه ع قاؿ
الس ال فاادوا ورو وا ي ذ اه وذ وا:على الس ال ي اأرض فارتعوا ي ر اض ا ة قالوا وأ ن ر اض ا ة؟ قاؿ
. أ فسكم من اف ب أف علم م للت ع د اه فلي ظ يف م للة اه ع د ف ف اه لؿ العبد م يث أ لل من فس
Da i Ja i , ia e kata: ‘asulullah “aw kelua e e ui ka i, ia e kata: Wahai a usia, sesu gguh ya
Allah Swt memiliki sekelompok pasukan malaikat yang menempati dan berhenti di majlis-majlis zikir di
atas bumi, maka nikmatilah taman-ta a su ga . Pa a shaha at e ta ya: Di a akah ta a -taman
su ga itu? . ‘asulullah “aw e jawa : Majlis-majlis zikir. Maka pergilah, bertenanglah dalam zikir
kepada Allah dan jadikanlah diri kamu berzikir mengingat Allah. Siapa yang ingin mengetahui
kedudukannya di sisi Allah, maka hendaklah ia melihat bagaimana kedudukan Allah bagi dirinya.
sesungguhnya Allah menempatkan seorang hamba di sisi-Nya sebagaimana hamba itu menempatkan
Allah agi di i ya . Hadits riwayat Al-Hakim dalam al-Mustadrak).
Komentar Imam al-Hakim terhadap hadits ini:
جا
ا د ث صحيح اإس اد و
Hadits ini sanadnya shahih, tapi tidak disebutkan Imam al-Bukhari dan Muslim dalam kitab mereka.
Hadits Ketiga:
قاؿ رسوؿ اه صلى اه علي وآل وسلم «إذا م رم ب اض ا ة فارتعوا قالوا ا رسوؿ اه وما ر اض:وعن أ س رضي اه ع قاؿ
. ل ال: ا ة؟ قاؿ
Da i A as, ia e kata: ‘asulullah “aw e sa da: Apa ila ka u elewati ta a su ga, aka ik atilah ,
pa a shaha at e ta ya: Wahai ‘asulullah, apakah ta a su ga itu? . ‘asulullah “aw e jawa :
Halaqah-halaqah (lingkaran-li gka a
ajlis ziki . H‘. At-Tirmidzi).
Komentar Syekh al-Albani terhadap hadits ini: Hadits Hasan. (Dalam Shahih wa Dha if “u a at-Tirmidzi).
Hadits Keempat:
اه قاؿ آه ما أجلسكم إا
عن أي سعيد ا دري قاؿ خ ج معاو ة إ ا س د ف اؿ ما َلسكم قالوا جلس ا
ذاؾ قالوا واه ما أجلس ا إا ذاؾ قاؿ أما إي أستحلفكم ِمة لكم وما اف أ د ِ للي من رسوؿ اه صلى اه
علي وسلم أقل د ثا ع مي إف رسوؿ اه صلى اه علي وسلم خ ج على ل ة من أصحاب ف اؿ ما َلسكم
اه و مد ا دا ا لإساـ ومن علي ا ب ف اؿ آه ما أجلسكم إا ذاؾ قالوا آه ما أجلس ا إا
قالوا جلس ا
ذاؾ قاؿ أما إي أستحلفكم لت مة لكم إ أتاي جر ل ف خري أف اه با ي بكم ا ائكة
Da i A u “a id al-Khud i, ia e kata: Mu awiyah pe gi ke asjid, ia e kata: Apa ya g e uat ka u
duduk? . Me eka e jawa : Ka i duduk e ziki e gi gat Allah . Ia e ta ya: De i Allah, apakah
kamu duduk ha ya ka e a itu? . Me eka e jawa : De i Allah, ha ya itu ya g e uat ka i
duduk . Mu awiyah e kata: Aku e i ta ka u e su pah, uka ka e a aku e uduh ka u, tidak
seorang pun yang kedudukannya seperti aku bagi Rasulullah Saw yang hadits riwayatnya lebih sedikit
daripada aku, sesungguhnya Rasulullah Saw keluar menemui halaqah (lingkaran) majlis zikir para
shaha at ya, ‘asulullah “aw e ta ya: Apa ya g e uat ka u duduk? . Pa a shaha at e jawa :
Ka i duduk e ziki da
e uji Allah ka e a telah memberikan hidayah Islam dan nikmat yang telah Ia
e ika kepada ka i . ‘asulullah “aw e kata: De i Allah, ka u ha ya duduk ka e a itu? . Me eka
82
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
e jawa : De i Allah, ka i duduk ha ya ka e a itu . ‘asulullah “aw e sa da: “esu gguh ya aku
meminta kamu bersumpah, bukan karena aku menuduh kamu, sesungguhnya malaikat Jibril telah
datang kepadaku, ia memberitahukan kepadaku bahwa Allah membanggakan kamu kepada para
alaikat . Hadits iwayat I a at-Tirmidzi).
Komentar Syekh al-Albani terhadap hadits i i: Hadits “hahih. Dala “hahih wa Dha if “u a atTirmidzi).
Hadits Kelima:
اف سلماف ي عصابة وف اه فم م رسوؿ اه صلى اه علي و سلم ف اء م قاصدا َ د ا م م فكفوا
ما تم ت ولوف ف ي رأ ت ال ة ت لؿ عليكم ف ببت: عن ا د ث إعظاما ل سوؿ اه صلى اه علي و سلم ف اؿ
أف أشار كم في ا
و قد ا ت ا جعف بن سليماف ف ما أبو سلمة سيار بن ام اللا د ف عابد عص و قد أ ث أ د بن بل ال وا ة
ع
Salman al-Farisi bersama sekelompok shahabat berzikir, lalu Rasulullah Saw melewati mereka,
Rasulullah Saw datang kepada mereka dan mendekat. Lalu mereka berhenti karena memuliakan
‘asulullah “aw. ‘asulullah “aw e ta ya: Apa ya g ka u u apka ? Aku elihat ah at tu u kepada
ka u, aku i gi ikut se ta de ga ka u . Hadits iwayat I a al-Hakim).
Komentar Imam al-Hakim terhadap hadits ini:
جا
ا د ث صحيح و
Ini hadits shahih, tidak disebutkan Imam al-Bukhari dan Muslim dalam kitab mereka.
Komentar Imam adz-Dzahabi:
صحيح: تعلي ال ِ قي التلخيص
Komentar Imam adz-Dzahabi dalam kitab at-Talkhish: Hadits Shahih.
Hadits Keenam:
" ا: وؿ بصوته اأعلى
اف رسوؿ اه صلى اه علي وسلم إذا سلم من صات: وعن عبد اه بن اللبر قاؿ
إل إا اه و د ا ش ك ل ل ا لك ول ا مد و و على ل شيء قد ا وؿ وا قوة إا باه ا إل إا اه ا
" إل إا اه وا عبد إا إ ا ل ال عمة ول الفضل ول الث اء ا سن ا إل إا اه لص ل الد ن ولو الكاف وف
روا مسلم.
Dari Abdullah bin az-Zubair, ia berkata: Rasulullah Saw apabila telah salam dari shalat, ia mengucapkan
dengan suara yang tinggi:
ا إل إا اه و د ا ش ك ل ل ا لك ول ا مد و و على ل شيء قد ا وؿ وا قوة إا باه ا إل إا اه
ا إل إا اه وا عبد إا إ ا ل ال عمة ول الفضل ول الث اء ا سن ا إل إا اه لص ل الد ن ولو الكاف وف
83
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Komentar Syekh al-Albani dalam Misykat al-Mashabih: Hadits Shahih.
Hadits Ketujuh:
َ
ِ وؿ اللا عال وج ال أََا ِعْ َد ظَ ِن عب ِدى َِ وأََا مع
ِ ُ اؿ رس
َ ََع ْن أََِ ُ َ ْػََة ق
َْ
ََُ َ
َ َ َ ُ ُ ُ َ « ػ-صلى اه علي وسلم- وؿ اللا
ُ َ َ َاؿ ق
ِ
ِِ
ِ
ِ ِ
ِ
ب ِم ِِ ِشْبػًا
َ َ ْ ُ ُِِ إ ْف ذَ َ َِِ ِ ػَ ْفس ذَ َ ْتُ ُ ِ ػَ ْفسى َوإ ْف ذَ َ َِِ ِ َم ٍإ ذَ َ ْتُ ُ ِ َم ٍإ ُ ْم َخْيػٌ مْػ ُ ْم َوإ ْف تَػ َ ا
ِ تَػ َ ابت إِلَي ِ ِذراعا وإِ ْف تَػ َ اب إِ َا ِذراعا تَػ َ اب
.اعا َوإِ ْف أَتَ ِاِ ََْ ِ ى أَتَػْيتُ ُ َ ْ َولَةً ع
ً َت مْ ُ ب
ُْ ًَ
َ
َ ًَ ْ ُْ
Da i A u Hu ai ah, ia e kata: ‘asulullah “aw e sa da: Allah “wt e fi a : Aku e u ut p asa gka
hamba-Ku kepada-Ku. Aku bersamanya ketika ia berzikir mengingat Aku. Jika ia berzikir sendirian, maka
Aku menyebutnya di dalam diriku. Jika ia berzikir bersama kelompok orang banyak, maka aku
menyebutnya dalam kelompok yang lebih baik dari kelompok mereka. Jika ia mendekat satu jengkal
kepadaku, maka Aku mendekat satu hasta kepdanya. Jika ia mendekat satu hasta, maka Aku mendekat
satu lengan kepadanya. Jika ia data g e jala , aka Aku aka data g kepada ya de ga e la i .
(Hadits riwayat al-Bukhari dan Muslim).
Hadits Kedelapan:
ِ
ِ صو
ِ
ِ ؼ ال
ِ َ َْت بِال ِ ْ ِ ِ َ ػ
اؿ
َ َاؿ ق
َ َ َوأَا ُ ق.-صلى اه علي وسلم- ِا
ِ ِ ااس م َن الْ َمكْتُوبَة َ ا َف َعلَى َع ْ د ال
ْ أَ اف َرفْ َع ال ا
ُ ُ ص
ِ
ٍ ابْ ُن َعبا
.ُ ُك إِ َذا َِ ْعت
َ صَفُوا بِ َ ل
ُ ْ ُ اس
َ ْ ت أ َْعلَ ُم إِ َذا ا
Sesungguhnya mengeraskan suara ketika berzikir setelah selesai shalat wajib sudah ada sejak zaman
‘asulullah “aw. I u A as e kata: Aku tahu ahwa mereka telah selesai shalat ketika aku
e de ga ya ziki de ga sua a jah . Hadits iwayat al-Bukhari dan Muslim).
Hadits Kesembilan:
وف اه إا فت م ا ائكة وا يت م ال ة و للت علي م السكي ة وذ م اه فيمن ع د
ما من قوـ
Tidaklah sekelompok orang berzikir mengingat Allah, melainkan para malaikat mengelilingi mereka,
mereka diliputi rahmat Allah, turun ketenangan kepada mereka dan mereka dibanggakan Allah kepada
para malaikat yang ada di sisi-Nya. (Hadits riwayat Imam at-Tirmidzi).
Komentar Syekh al-Al a i dala shahih wa dha if “u a at-Tirmidzi: Hadits Shahih.
Hadits Kesepuluh:
وف اه ا دوف ب لك اا
ما من قوـ اجتمعوا: عن أ س بن مالك عن رسوؿ اه صلى اه علي و سلم قاؿ
وج اا ادا م م اد من السماء اف قوموا م فورا لكم قد بدلت سيئاتكم س ات
Da i A as i Malik, da i ‘asulullah “aw, eliau e sa da: “ekelo pok o a g e ku pul e ziki
mengingat Allah, tidak mengharapkan kecuali keagungan Allah, maka ada malaikat dari langit yang
e a ggil e eka: Be di ilah ka u, dosa-dosa ka u telah diga ti de ga ke aika .
Hadits riwayat Imam Ahmad bin Hanbal dalam kitab al-Musnad.
Ko e ta “yekh “yu ai al-A a uth te ta g hadits i i:
و ا إس اد سن، صحيح ل ر
Shahih li ghairihi, sanad ini sanad hasan.
84
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Hadits Kesebelas:
عن أ س رضي اه ع عن رسوؿ اه صلى اه علي وآل وسلم قاؿ «أف أذ اه تعا مع قوـ بعد صاة الف إ طلوع ال مس
.أ ب ا ا طلعت علي ال مس وأف أذ اه مع قوـ بعد صاة العص إ أف ت يب ال مس أ ب إ من الد يا وما في ا
Dari Anas, dari Rasulullah Saw, beliau e sa da: Aku e ziki e gi gat Allah e sa a o a g a yak
setelah shalat shubuh hingga terbit matahari lebih aku sukai daripada terbitnya matahari. Aku berzikir
bersama orang banyak setelah shalat ashar hingga tenggelam matahari lebih aku sukai daripada dunia
da seisi ya . Hadits iwayat I a as-Suyuthi dalam kitab al-Ja i ash-Shaghir dengan tanda: Hadits
Hasan).
Pertanyaan 52: Apakah Sutrah itu?
Jawaban:
. د
ما َعل ا صلي أمام ع ا ور ب
Sesuatu yang diletakkan orang yang shalat di hadapannya untuk mencegah orang lewat di depannya.
Pertanyaan 53: Apakah dalil shalat menghadap sutrah?
Jawaban:
Fungsi Sutrah agar orang lain tidak melewati orang yang sedang shalat, karena Rasulullah Saw bersabda:
ِ لَو ػعلَم الْما ُر بػ َد ِى الْمصلِى ماذَا علَي ِ لَ َكا َف أَ ْف ِ ف أَربعِ خيػ ا لَ ِمن أَ ْف ََُا بػ َد
َْ َ َ ُ
ْ َ َ َْ
َ َ َْ َ ُ ْ َ ْ
ْ ُ ً ْ َ َ َْ َ َ
Kalaulah o a g ya g elewati o a g ya g seda g shalat itu e getahui huku a agi ya, aka
berdiri 40 tahun lebih baginya daripada melewati orang yang sedang shalat . H‘. Al-Bukhari dan
Muslim).
Ancaman bagi orang yang melewati orang yang sedang shalat sangat keras, oleh sebab itu
dianjurkan menahan orang yang akan melewati tersebut dengan cara meluruskan tangan untuk
menyelamatkannya dari murka Allah Swt:
ِ صلاى أَ َ ُد ُ ْم إِ َ َشى ٍء َ ْستُػُُ ِم َن ال
فَِ اَا ُ َو َشْيطَا ٌف، ُ فَِ ْف أ َََ فَػ ْليُػ َ اتِْل، ُ فَ ََر َاد أَ َ ٌد أَ ْف ََْتَ َاز بػَ ْ َ َ َد ْ ِ فَػ ْليَ ْدفَػ ْع، ااس
َ إِ َذا
ْ
Apa ila salah seo a g ka u elaksa aka shalat e ghadap sesuatu ya g dapat menghalanginya dari
orang lain (agar tidak melewatinya), jika ada seseorang yang akan melewatinya di depannya, maka
hendaklah ia menolaknya, jika orang itu melawan, maka hendaklah ia memeranginya, karena
sesu gguh ya dia adalah seta . H‘. Al-Bukhari).
85
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Oleh sebab itu dianjurkan shalat menghadap Sutrah. Rasulullah Saw bersabda:
ف شيطاف، فلي اتل، َ ف ف جاء أ د، د
وا دع أ داً َ ب، ولْيَ ْدف م ا،إذا صل أ د م فليصل إ سرة
Apabila salah seorang kamu shalat, maka hendaklah ia shalat menghadap sutrah, hendaklah ia
mendekat ke sutrah, janganlah ia membiarkan seseorang lewat di hadapannya, jika seseorang datang
elewati ya, aka he daklah ia e e a gi ya, ka e a sesu gguh ya itu adalah seta . H‘. A u
Daud, an-Nasa I da I u Majah, da i A u “a id al-Khudri).
Pertanyaan 54: Apakah hukum menggunakan sutrah?
Jawaban:
ولعدـ التلاـ، إذ ا للـ من عدم ا بطاف الصاة وليست ش طاً ي الصاة،وليست واجبة باتفاؽ الف اء؛ أف اأم با اذ ا لل دب
وأف «ال ِ صلّى اه علي، ولو ا ت واجبة أُ ا صلي، وأف اإُ على ا ار أماـ ا صلي، ولو اف واجباً التلمو،السلف ا اذ ا
.وسلم صلى ي فضاء ليس ب د شيءع روا البخاري
Tidak wajib berdasarkan kesepakatan ahli Fiqh, karena perintah memakai sutrah itu bersifat anjuran,
karena tidak menggunakan sutrah tidak menyebabkan shalat menjadi batal, bukan pula syarat sahnya
shalat, karena kalangan Salaf tidak melazimkan diri memakai sutrah, andai wajib pastilah mereka
melazimkannya, karena dosa bagi orang yang lewat di depan orang shalat, seandainya wajib pastilah
orang yang shalat itu ikut berdosa, juga karena hadits menyebut: Rasulullah Saw pernah shalat di tanah
lapang, tidak ada apa-apa di depannya. (HR. al-Bukhari)69.
Pertanyaan 55: Adakah hadits yang menyebut Rasulullah Saw shalat tidak menghadap Sutrah?
Jawaban:
Riwayat Pertama:
Hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Abbas:
ِ ُ ورس
ِ صلِى بِال
ااس ِِِ ًِ إِ َ َا ِْر ِج َدا ٍر
َ ُ - صلى اه علي وسلم- وؿ اللا
ُ ََ
‘asulullah “aw shalat e sa a o a g a yak di Mi a ke a ah ta pa ada di di g . H‘. Al-Bukhari).
Hadits ini dijelaskan oleh al-Hafizh Ibnu Hajar al- As ala i:
ِ
ِ
. إِ َ َا ْر ُسْتػَة قَالَ ُ ال اافِعِ ّي: َي
ْ ( إ َ َا ْر ج َدار ) أ: قَػ ْول
69
Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 2/118.
86
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Kali at: Ke a ah ta pa di di g a ti ya: ke a ah ta pa ada “ut ah . De ikia
“yafi i70.
e u ut I a
Riwayat Kedua:
وال ِ صلى اه علي وسلم صلى ا كتوبة ليس ل يء سر
‘asulullah “aw
al-Bazzar).
elaksa aka shalat waji , tidak ada sesuatu ya g
e utupi ya ta pa “ut ah . H‘.
Riwayat Ketiga:
ِ
ِ
ِ ُ ِجْئت أََا وا: اؿ
ٍ َع ِن ابْ ِن َعبا
َ َ ق، اس
ِ ِ فَ َمَ ْرَا بػَ ْ َ َ َد ِي ال، اـ م ْن بَِي َ اش ٍم َعلَى َا ٍر
ٌ َ ُ
ُ ْ فَػَػَللَْا َع، صلِي
َ ُ اِ صلى اه علي وسلم َوُ َو
ِ ِمن ػَب: اؿ
ِ َوتَػ ْ َا ا ِْ َم َار َْ ُ ل ِم ْن بػَ ْ ِل اأ َْر،
ِ ات اأ َْر
اؿ
َ َ أَ َ ا َف بػَ ْ َ َ َد ْ ِ َعَػَلةٌ ؟ ق: اؿ َر ُج ٌل
َ َ صاةِ فَػ
فَ َد َخ ْلَا َم َع ُ ِي ال ا، ض
َ ْ َ َ أ َْو ق، ض
ُ
َ
ا:
Da i I u A as, ia e kata: “aya data g e sa a seo a g a ak/sahaya da i Ba i Hasyi
e u gga g
keledai, kami melewati bagian depan Rasulullah Saw, ketika itu beliau sedang shalat, kami turun, kami
tinggalkan keledai memakan tanaman tanah. Kami ikut shalat bersama Rasulullah Saw. Seseorang
e ta ya: Adakah to gkat di hadapa ‘asulullah? . Ia e jawa : Tidak ada . H‘. A u Ya la .
Komentar al-Hafizh al-Haitsami:
.روا أبو على ورجال رجاؿ الصحيح
Diriwayatka oleh A u Ya la, pa a pe iwayat ya adalah pa a pe iwayat shahih71.
Pertanyaan 56: Apakah oleh
e
a a ayat ketika uku da sujud?
Jawaban:
Tidak boleh berdasarkan hadits:
ِ اؿ َ َ ف رس ُ ا
ٍ َع ِن ابْ ِن َعبا
اؿ « أَػُ َ ا
َ َ ف أََِ بَ ْك ٍ فَػ
َ َاس ق
ٌ ص ُف
َ وؼ َخ ْل
ُ ااس
َُ َ
ُ ال ِستَ َارَة َوال-صلى اه علي وسلم- وؿ الل
ِ ات الُبػ اوةِ إِاا الُ ْؤ ا ال ا
ِ
ِ
ِ ِ الااس إِا َ ػب ِمن مب
يت أَ ْف أَقْػَأَ الْ ُ ْآ َف َرا ِ ًعا أ َْو
ُ صا َةُ ػََا َ ا الْ ُم ْسل ُم أ َْو تػَُى لَ ُ أَاَ َوإِ ِِ ُه
َ
ُ
َ َ ُ ْ َ َْ ْ ُ ُ
ِ
ِِ
ِ ِ ب عال وج ال وأَاما ال ُس ود فَاجتَ ِ ُدوا ِ الد
.اب لَ ُك ْم ع
َ
ْ ُ ُ
َ َ َُعاء فَػ َ م ٌن أَ ْف ُ ْست
َ َ َ َ َساج ًدا فََاما الُُ وعُ فَػ َعظِ ُموا في الا ا
Da i I u A as, ia e kata: ‘asulullah “aw e yi gkap ti ai ketika a yak o a g e a is di elaka g
Abu Baka . ‘asulullah “aw e kata: Wahai a usia, sesu gguh ya tidak ada ya g te sisa da i ka a
gembira kenabian selain mimpi yang benar yang dilihat seorang muslim atau diperlihatkan kepadanya.
70
71
Al-Hafizh Ibnu Hajar al- As ala i, Fath al-Bari: 1/125.
Al-Hafizh al-Haitsami, Maj a az-Zawa id, 2/78
87
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Ketahuilah sesunggguhnya aku dilarang membaca al-Qu a ketika uku atau sujud. Adapu uku aka
agungkanlah Allah di dalamnya, adapun sujud maka berusahalah dalam berdua agar layak dikabulkan
agi ka u . H‘. Musli .
Pertanyaan 57: Apakah boleh berdoa ketika sujud?
Jawaban:
Boleh, bahkan diperintahkan, berdasarkan hadits:
ِ
ِ
ِ ِ
.ُعاءَ ع
َ َ ق-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
َ َع ْن أََِ ُ َ ْػََة أَ اف َر ُس
َ ب َما َ ُكو ُف الْ َعْب ُد م ْن َربِ َوُ َو َساج ٌد فََ ْ ثُوا الد
ُ َاؿ « أَقْػ
Da i A u Hu ai ah, sesu gguh ya ‘asulullah “aw e sa da: “eo a g ha
Tuha ya ketika ia sujud, pe a yaklah doa . H‘. Musli .
a pali g dekat dengan
Pertanyaan 58: Apakah boleh membaca doa yang tidak diajarkan nabi dalam shalat?
Jawaban:
ِ
ٍِ ا
َوالْ َم ْكُوُ ُ ْكَُ َوَا ػُْب ِطلُ َ ا. ص َا َة
ب َوَا ػُْب ِط ُل ال ا
ُ اح فَ َا ُ ْستَ َح
ُ ب َوالْ ُم ْستَ َح
َ فَالد
ُ َ َوأَاما الْ ُمب. ب
ُ ال ي ُ ْ َع ُ َو الْ َواج: ُعاءُ َْ َسةُ أَقْ َساـ
ِ ص َاةِ وَ ما لَو تَ ا د ِي الْ ِ ي ِاـ أَو قَػ أَ ِي الْ ُع
ِ َ ِاالْتِ َف
. َوالْ ُم َحا ُـ ػُْب ِطلُ َ ا ؛ ِأَاُ ِم ْن الْ َك َاِـ. ود
َ َ ْ َ َ ات ِي ال ا
ُ
َ ْ َ
Doa itu lima macam: Doa yang disyariatkan, itulah yang wajib dan dianjurkan. Doa yang mubah (boleh),
tidak dianjurkan dan tidak membatalkan shalat. Doa yang makruh, makruh dibaca tetapi tidak
membatalkan shalat, seperti menoleh saat shalat, juga seperti bertasyahhud saat berdiri atau membaca
ayat saat duduk. Doa yang haram, membatalkan shalat, karena ucapan biasa72.
Pertanyaan 59: Apakah boleh berdoa bahasa Indonesia dalam shalat?
Jawaban:
Imam an-Nawawi berkata:
وا َوز اف رع دعوة ار م ثورة و تى ا الع مية با خاؼ وتبطل ا الصاة
72
Maj u Fatawa I
Tai iah: 2/215.
88
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Tidak oleh e uat- uat doa ya g tidak a tsu
uka da i al-Qu a da “u ah , ke udia
diucapkan dalam bahasa asing (bukan Arab), tidak ada perbedaan pendapat dalam masalah ini, shalat
menjadi batal disebabkan perbuatan terse ut 73.
Pertanyaan 60: Berapa lamakah shalat nabi ketika shalat malam?
Jawaban:
ِ ِ
ِ ُ َ ا َف ػ- صلى اه علي وسلم- ِ أَ اف َِِ اللا- رضى اه ع ا- َعن عائِ َ ة
صَ ُع
ْ َوـ م َن اللاْي ِل َ اَ تَػتَػ َفطاَ قَ َد َما ُ فَػ َ ال
ا
َ َْ
ْ َت َعائ َ ةُ َ ت
ُ َ
. ب أَ ْف أَ ُ و َف َعْب ًدا َش ُك ًورا ع
َ َك َوَما تََ اخَ ق
َ َ َ ا َا َر ُس
ُ ِ ُاؿ « أَفَاَ أ
َ ِاـ ِم ْن ذَ ْب
َ َوؿ اللا ِ َوقَ ْد َا َفَ اللا ُ ل
َ ك َما تَػ َ د
Dari Aisyah, sesungguhnya Rasulullah Saw melaksanakan shalat malam hingga bengkak kedua kakinya.
Aisyah be kata: Me gapa e gkau elakuka i i wahai ‘asulullah. Allah telah e ga pu i dosa u
ya g lalu da ya g aka data g . ‘asulullah “aw e jawa : Apakah tidak boleh jika aku ingin menjadi
ha a ya g e syuku . H‘. al-Bukhari).
Pertanyaan 61: Apakah ayat yang dibaca nabi?
Jawaban:
ِ
ٍ ِ
ِ ِ اؿ قُمت مع رس
ِ
ٍِ
ف
َ َ لَْيػلَةً فَػ َ َاـ فَػ َ َأَ ُس َورَة الْبَػ َ َِة اَ ََُُ بِآ َة َر ْ َة إِاا َوق-صلى اه علي وسلم- وؿ اللا
ُ َ َ َ ُ ْ َ ََع ْن َع ْوؼ بْ ِن َمالك اأَ ْش َ ع ِى ق
ِ
ِ وت والْملَ ُك
ِ
ِ ِ ِ ُ ُ ُُا رَ ع بَِ ْد ِر قِي ِام ِ ػ- اؿ
ٍ َ فَس ََؿ واَ ََُُ بِآ ِة َع
وت َوالْ ِك ِْرَ ِاء
َ َ ق- ف فَػتَػ َع او َذ
َ َاب إِاا َوق
َ َ
ََ
َ
َ َ ُوؿ ُرُ وع « ُسْب َحا َف ذى ا َْبَػ
َ َ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ ِ ُُا قَاـ فَػ َ أَ ب- ك
.آؿ ع ْمَا َف ُُا قَػَأَ ُس َورًة ُس َورًة
َ َ ُُا َس َ َد بَِ ْد ِر قيَام ُُا ق.َوالْ َعظَ َمة ع
َ اؿ ِ ُس ُ ود مثْ َل َذل
َ َ
Da i Auf i Malik al-Asyja i, ia e kata: “aya shalat ala
e sa a ‘asulullah “aw pada suatu ala ,
beliau berdiri, lalu membaca surat al-Baqarah, tidak melewati ayat rahmat melainkan beliau berhenti
dan berdoa, tidak melewati ayat azab melainkan berhenti dan memohon perlindungan, kemudian beliau
uku sepe ti tegak ya, dala
uku ya ia e a a: Maha “u i Pe ilik Kekuasaa , Keagu ga ,
Ke esa a da Ke uliaa . Ke udia eliau sujud sepe ti tegak ya. Ke udian beliau mengucapkan
doa dala sujud ya sepe ti itu. Ke udia eliau e di i da
e a a su at Al I a , ke udia
e a a su at de i su at . H‘. A u Daud, a -Nasa I, Ah ad, ath-Thabrani dalam al-Mu ja al-Kabir
dan al-Baihaqi dalam as-Sunan al-Kubra).
Pertanyaan 62: Apakah boleh shalat Dhuha berjamaah?
Jawaban:
73
Imam an-Nawawi, al-Maj u “ya h al-Muhadzdzab: 16/212.
89
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Pendapat Imam an-Nawawi:
(الثام ة) قد سب اف ال وافل ا ت ع ا ماعة في ا اا ي العيد ن والكسوف وااستس اء و ا الراو ح والوت بعد ا إذا قل ا بااصح
اف ا ماعة في ا أفضل وأما باقى ال وافل الس ن ال اتبة مع الف ائض والضحي وال وافل ا طل ة فا ت ع في ا ا ماعة أي ا تستحب
لكن لو صا ا اعة جاز وا اؿ ا مك و وقد ص ال افعي ر اه ي تص ي البو طي وال بيع علي ا ا باس با ماعة ي
" ال افلة ودليل جواز ا اعة ا اد ث ثرة ي الصحيح م ا د ث عتباف ابن مالك رضى اه ع أف ال ِ صلي اه علي وسلم
جاء ي بيت بعد ما اشتد ال ار ومع أبو بك رضي اه ع ف اؿ ال ِ صلي اه علي وسلم أ ن ب أف أصلى من بيتك فاش ت
سلم " روا البخاري ومسلم وثبتت ا ماعة ي ال افلة مع
إ ا كاف ال ى أ ب اف صلى في ف اـ وصف ا خلف ُ سلم وسلم ا
رسوؿ اه صلي اه علي وسلم من روا ة ابن عباس وأ س بن مالك وابن مسعود و فة رضى اه ع م وا اد ث م ل ا ي
.فة ففى مسلم ف ط واه أعلم
الصحيح اا د ث
(Ke Delapan) telah disebutkan sebelumnya bahwa shalat-shalat sunnat tidak disyariatkan dilaksanakan
e ja aah, ke uali shalat Idul Fit i da Idul Adha, ge ha a ataha i da ula , shalat Istis a
i ta
hujan), demikian juga Tarawih dan Witir setelahnya. Jika kami katakan menurut pendapat al-Ashahh,
sesungguhnya berjamaah afdhal dalam semua itu, adapun shalat-shalat sunnat yang lain seperti shalat
sunnat Rawatib bersama Fardhu, shalat Dhuha, shalat sunnat mutlaq, tidak disyariatkan berjamaah,
artinya tidak dianjurkan, akan tetapi jika dilaksanakan secara berjamaah, maka hukumnya boleh, tidak
dikataka
ak uh. I a “yafi I e ye utka se a a teks dala Mukhtasha al-Buwaithi dan ar-‘a i
bahwa boleh dilaksanakan berjamaah, dalil bolehnya adalah banyak hadits dalam kitab Shahih,
dia ta a ya adalah hadits It a in Malik, sesungguhnya Rasulullah Saw datang ke rumahnya setelah
pa as te ik, e sa a ‘asulullah “aw ada A u Baka . ‘asulullah “aw e kata: Di a akah e gkau suka
aku laksa aka shalat di dala u ah u? . Maka saya tu juk te pat ya g saya sukai aga ‘asulullah
Saw shalat di tempat itu. Rasulullah Saw berdiri, kemudian kami menyusun shaf di belakang beliau,
kemudian Rasulullah Saw mengucapkan salam, kami pun ikut mengucapkan salam ketika beliau
mengucapkan salam. (HR. al-Bukhari dan Muslim). Shalat sunnat berjamaah bersama Rasulullah Saw
juga berdasarkan hadits-hadits shahih dari riwayat Ibnu Abbas, A as i Malik, I u Mas ud da
Hudzaifah. Semua hadits mereka ada dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim, kecuali hadits Hudzaifah
hanya ada dalam Shahih Muslim saja. Wallahu a la 74.
Pendapat Imam Ibnu Taimiah:
ِ ص َاةُ التاطَُوِع ِي َ اع ٍة ػَوع
: اف
َْ َ َ
َ
ِ
ِ ِ وؼ و ِااستِس َ ِاء وقِي ِاـ رمضا َف فَػ َ ا ػ ْفعل ِي ا ْ م
. ُت بِِ ال ُساة
َ اعة َدائ ًما َ َما َم
ْض
َ ََ
ُ َ ُ َ َ َ َ َ َ ْ ْ َ َ الْ ُك ُس
74
ُاعةُ الااتِبَة
َ َما تُ َس ُن لَ ُ ا َْ َم: أَ َ ُد َُُا
Imam an-Nawawi, al-Maj u “ya h al-Muhadzdzab: 4/55.
90
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ِِ
ِ
ِ بو
ِ
ِ
ِ ِ
ِ الث
.ك
َ ُحى َوَِ يا ِة الْ َم ْس د َوَْ ِو ذَل
َ َما َا تُ َس ُن لَ ُ ا َْ َم: ااي
َ َ ِ َ يَاـ اللاْي ِل َوال ُسَ ِن الا َوات: ُاعةُ الااتبَة
َ ص َاة الض
ِ
. اعةً أَ ْ يَا ًا َج َاز
َ ََ فَػ َ َ ا إ َذا فُع َل
Shalat sunnat terbagi kepada dua:
Pertama: shalat sunnat yang disunnatkan untuk dilaksanakan secara berjamaah seperti shalat Kusuf
Ge ha a Mataha i , shalat Istis a
i ta huja da shalat ala ‘a adha . “halat-shalat sunnat ini
dilaksanakan secara berjamaah sebagaimana yang disebutkan dalam hadits.
Kedua: shalat sunnat yang tidak dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah seperti shalat
Qiyamullail, shalat sunnat Rawatib, shalat Dhuha, shalat sunnat Tahyatulmasjid dan shalat-shalat sunnat
lainnya. Shalat-shalat sunnat jenis ini jika dilaksanakan secara berjamaah, maka hukumnya boleh, jika
dilaksanakan sekali-sekali75.
Pertanyaan 63: Apakah dalil membaca surat as-“ajadah pada shu uh ju
at?
Jawaban:
ِ َ ا َف ػ ْ أُ ِ صاَةِ الْ َف ِ ػوـ ا ْ مع ِة (ا تَػْ ِل ل) ال اس َدةُ و ( ل أَتَى علَى ا ِإ ْس-صلى اه علي وسلم- ِاس أَ اف ال ِا
ٍ َع ِن ابْ ِن َعبا
اف
ا
َ
َ
َ ُ ُ َ َْ ْ
َْ َ ْ
َ
ََ
ُ
ِ ِ
. َ ِ ِصاَةِ ا ُْ ُم َع ِة ُس َورةَ ا ُْ ُم َع ِة َوالْ ُمَاف
ٌ م َن ال اد ْ ِ ) َوأَ اف ال ِ ا
َ ِ ُ َ ا َف ػَ ْ َأ-صلى اه علي وسلم- ِا
Dari Ibnu A as, sesu gguh ya ‘asulullah “aw e a a pada shalat “hu uh ha i Ju at su at Alif
Lam Mim Tanzil as-“ajdah da Hal Ata Ala al-Insan Hinun min ad-Dahr (Surat al-Insan). Rasulullah Saw
pada shalat Ju at e a a su at al-Ju u ah da su at al-Munafiqun. (HR. al-Bukhari dan Muslim).
Pertanyaan 64: Bagaimana jika dibaca terus menerus?
Jawaban:
و ل أتى على، اف أ ي صاة الصبح وـ ا معة ا ت ل ل الس دة: عن عبد اه بن مسعود أف ال ِ صلى اه علي وآل وسلم
اإ ساف د ذلك
Da i A dullah i Mas ud, sesu gguh ya ‘asulullah “aw e a a pada shalat “hu uh ha i Ju at Alif
Lam Tanzil as-Sajdah dan surat al-Insan, melakukannya terus menerus. (HR. ath-Thabrani dalam alMu ja ash-Shaghir).
Pendapat Ibnu Baz:
75
Maj u Fatawa I
Tai iah: 5/381.
91
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
. فالس ة ا داومة، داوـ على ق اءة السورت ا ورت:اف صلى اه علي وسلم د ذلك أي
أ
Rasulullah Saw melaksanakannya secara terus menerus, artinya: terus menerus membaca dua surat
tersebut, maka sunnah melaksanakannya secara terus menerus76.
Pertanyaan 65: Ketika akan sujud, apakah imam bertakbir?
Jawaban:
س دة التاوة مثل س ود الصاة ف ذا س د ي الصاة ع د الس ود كر وإذا رفع كر إذا اف ي الصاة والدليل على ا ما
ك ا أخر- إذا س د ر وإذا هض ر، ثبت عن رسوؿ اه صلى اه علي وسلم أ ي الصاة كر ي ل خفض ورفع
، أما إذا س د للتاوة ي خارج الصاة فلم و إا التكبر ي أول- ة وار
الصحابة ع صلى اه علي وسلم من د ث أي
. ا و ا ع وؼ ما روا أبو داود وا ا م
Sujud Tilawah sama seperti sujud shalat, apabila seseorang sujud dalam shalat, maka ketika sujud itu ia
bertakbir, ketika bangun juga bertakbir, dalilnya adalah hadits shahih dari Rasulullah Saw bahwa ketika
beliau shalat bertakbir saat akan sujud dan bangun dari sujud, demikian diriwayatkan oleh para
shahabat dari hadits Abu Hurairah dan lainnya.
Adapun sujud Tilawah di luar shalat, tidak ada riwayat melainkan hanya takbir pada awalnya saja,
demikian yang diketahui umum sebagaimana yang diriwayatkan Abu Daud dan al-Hakim77.
Pertanyaan 66: Apakah dalil shalat sunnat Rawatib?
Jawaban:
ِ َ َِ عت رس: وعن أُِـ بِيبةَ أُِـ الْم ِمِ ر ِضي اللا عْػ ا قَالَت
صلاى اثْػَ َ ْي َع ْ ََة َرْ َعةً ِي
ُ ُ َصلاى اللا ُ َعلَْي ِ َو َسلا َم ػ
ْ َ َ ُ َ َ َ ُْ
َ وؿ اللا
َ { َم ْن: وؿ
َُ ْ
َ َ ََْ
ِِ ِ ػوِم ِ ولَيػلَتِ ِ ب
ت ِي ا َْ ِاة } َرَوا ُ ُم ْسلِ ٌم
ٌ ي لَ ُ ان بػَْي
َ ُ ْ َ َْ
Dari Ummu Ha i ah U
“iapa ya g shalat
Muslim).
ul Mu
i i , ia e kata: “aya
e de ga ‘asulullah “aw e sa da:
akaat seha i se ala , di a gu ka u tuk ya satu te pat di su ga . H‘.
Penjelasan 12 rakaat tersebut terdapat dalam riwayat Imam at-Tirmidzi:
76
77
Maj u Fatawa Ibn Baz: 12/323.
Maj u Fatawa wa Ma alat I Baz: 11/221.
92
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ِ ِ
ِ
ِ ْ ص َاةِ الْ َف
َ َوَرْ َعتَػ ْ ِ قَػْب َل، َوَرْ َعتَػ ْ ِ بػَ ْع َد الْع َ اء، َوَرْ َعتَػ ْ ِ بػَ ْع َد َ ا َوَرْ َعتَػ ْ ِ بػَ ْع َد الْ َم ْ ِب، ِ ْ ُأ َْربػَ ًعا قَػْب َل الظ
4 rakaat sebelum Zhuhur. 2 rakaat setelah Zuhur. 2 rakaat setelah Maghrib. 2 rakaat setelah Isya . Da
rakaat sebelum Shubuh. Menurut riwayat Ibnu Umar: 2 rakaat sebelum Zhuhur.
“eda gka
hadits:
akaat se elu
Asha ,
akaat se elu
Magh i da
akaat se elu
Isya
asuk dala
ِ ُ اؿ رس
ٍ َع ْن َعْب ِد اللا ِ بْ ِن ُم َف
لِ َم ْن- اؿ ِ الثاالِثَِة
َ َال الْ ُمَلِِِ ق
َ َ قَا ََا ثَاَثًا ق- ٌصاَة
َ ِ ْ َ « بػَ ْ َ ُ ِل أَذَا ػ-صلى اه علي وسلم- وؿ اللا
ُ َ َ َاؿ ق
.َشاءَ ع
Dari Abdullah bin Mughaffal al-Muza i, ia e kata: ‘asulullah “aw e sa da: A ta a adza da i a ah
ada shalat. Antara adzan dan iqamah ada shalat. Antara adzan dan iqamah ada shalat, bagi siapa yang
au elaksa aka ya . H‘. Al-Bukhari dan Muslim).
Pertanyaan 67: Apakah shalat sunnat Rawatib yang paling kuat?
Jawaban:
ٍ
ِ
. ِ َش اد تَػ َعا ُ ًدا ِمْ ُ َعلَى َرْ َع َ ْي الْ َف ْ ِ } ُمتاػ َف ٌ َعلَْي
َ صلاى اللا ُ َعلَْي ِ َو َسلا َم َعلَى َش ْيء ِم ْن ال ػ َاواف ِل أ
ُ ِ { َْ َ ُك ْن ال
َ ِا
Dari Aisyah, Rasulullah Saw tidak pernah sangat kuat melaksanakan shalat sunnat melebihi dua rakaat
Faja Qa liyah “hu uh . H‘. Al-Bukhari dan Muslim).
َرْ َعتَا الْ َف ْ ِ َخْيػٌ ِم ْن ال ُد ْػيَا َوَما فِي َ ا
Dua akaat Faja Qa liyah “hu uh le ih aik da ipada du ia da seisi ya . H‘. Musli
.
ِ ُ عن عائِ َ ةَ قَالَت َ ا َف رس
.صلِى َرْ َع ََِ الْ َف ْ ِ إِذَا َِ َع اأَذَا َف َوَُِف ُف ُ َما
ْ
َ َْ
َ ُ -صلى اه علي وسلم- وؿ اللا
َُ
Da i Aisyah, ia e kata: ‘asulullah “aw elaksa aka dua akaat Faj apa ila telah
eliau elaksa aka ya i ga pe dek . H‘. Musli .
e de ga adza ,
Pertanyaan 68: Apakah ada perbedaan antara shalat Shubuh dan shalat Fajar?
Jawaban:
و ي ر عتاف مف وضتاف، ا ف ؽ بي ما، صاة الف ي صاة الصبح
، ر عتاف، و ا س ة قبليّة. بدأ وقت ا من طلوع الف الصادؽ إ طلوع ال مس،
. أو ر عي الف، وتسمى س ة الف أو س ة الصبح
93
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Shalat Fajar adalah shalat Shubuh, tidak ada perbedaan antara keduanya.
Dua rakaat yang diwajibkan, dimulai dari terbit fajar shadiq hingga terbit matahari.
Shalat Shubuh memiliki sunnat Qabliyyah dua rakaat, disebut Sunnat Fajar atau Sunnat Shubuh atau
dua rakaat Fajar78.
Pertanyaan 69: Jika terlambat
elaksa aka shalat Qa liyah “hu uh, apakah isa di adha ?
Jawaban:
وا عارض ذلك د ث ال ي عن الصاة بعد صاة الف ؛ أف،قضاء س ة الف بعد صاة الف ا ب س ب على ال وؿ ال اجح
. أو اا اؿ ع ا ف و أو، و ش من سياها، ولكن إف أخ قضاء ا إ الضحى،ا ي ع الصاة الي ا سبب ا
Qadha su at Faja Qa liyah “hu uh setelah shalat “hu uh huku ya oleh e u ut pe dapat ya g
kuat (rajih). Tidak bertentangan dengan hadits larangan melaksanakan shalat setelah shalat Shubuh,
karena yang dilarang adalah shalat ya g tidak ada se a ya. Aka tetapi jika adha , su at faja
tersebut ditunda pelaksanaannya hingga waktu Dhuha, tidak khawatir terlupa, atau sibuk, maka itu lebih
baik79.
Pertanyaan 70: Adakah dalil shalat sunnat Qabliyah Maghrib?
Jawaban:
ِ ِ ِ ِ َ َ ق- . ب ع
ِ
ِ ِ ْ اؿ « صلُوا قَػْبل صاَةِ الْم
ِ ِ َعْب ُد اللا الْ ُمَلُِِ َع ِن ال
َ َ
َ َ َ ق- صلى اه علي وسلم- ِا
َ
َ ل َم ْن َشاء- اؿ الثاالثَة
Dari Abdullah al-Muza i, da i ‘asulullah “aw: “halatlah ka u se elu Magh i . “halatlah ka u
sebelu Magh i . “halatlah ka u se elu Magh i , agi siapa ya g au . H‘. Al-Bukhari).
ِ
ٍ َع ْن ابْ ِن َعبا
ِ ام
. } فَػلَ ْم َْ ُم ْ َا َوَْ ػَْػ َ َا، صلاى اللا ُ َعلَْي ِ َو َسلا َم ػََا َا
َ َاس ق
ُ ِ َوَ ا َف ال، س
َ ِا
َ ُ ُ اا: { اؿ
ْ صلِي َرْ َعتَػ ْ ِ بػَ ْع َد ُاُوب ال
Da i I u A as: Ka i elaksa aka shalat dua akaat setelah te ggela
ataha i, ‘asulullah “aw
elihat ka i, eliau tidak e e i tahka ka i da tidak pula ela a g ka i . H‘. Musli .
78
79
Fatawa al-Isla “u al wa Jawa : 1/6126.
Maj u Fatawa wa ‘asa il I
Utsai i : 14/242.
94
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ِ
ِ َ اؿ َ ا َف الْم ذِ ُف إِذَا أَذا َف قَاـ
ٍ ِس ب ِن مال
ِ َصح
ِ
ِا
َ َك ق
ُ ِ ى َ اَ َ ُْ َج ال
َُ
ِ ِ اب ال
َ ْ اس م ْن أ
َ ْ ِ َََع ْن أ
ٌ َ
َ ػَْبتَد ُرو َف ال اس َوار- صلى اه علي وسلم- ِا
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
َ َوُ ْم َ َ ل- صلى اه علي وسلمَُك
ٌ َوَْ َ ُك ْن بػَ ْ َ اأَذَاف َوا ِإقَ َامة َش ْىء، صلُو َف الاْ َعتَػ ْ قَػْب َل الْ َم ْ ِب
Da i A as i Malik, ia e kata: Ketika u adzi telah e gu a da gka aza , pa a shaha at shalat
menghadap tiang hingga Rasulullah Saw keluar (rumah), para shahabat sedang melaksanakan shalat dua
rakaat sebelum Maghrib. Tidak ada apa-apa antara adzan dan iqamah. (HR. Al-Bukhari).
ِ
ِ
ِ ِ ْ ك ِمن أََِ َِي ٍم ػ َ ع رْ عتَػ ْ ِ قَػْبل صاَةِ الْم
َ ََم ْثَ َد بْ َن َعْب ِد اللا ِ الْيَػَلِِا ق
َ َ فَػ. ب
ُاؿ ُع ْ بَة
ت ُع ْ بَةَ بْ َن َعام ٍ ا ُْ َ ِ ا
ُ اؿ أَتَػْي
ُ ِ فَػ ُ ْل
َ َ
َ َ ُ َْ
ْ َ ُت أَاَ أ ُْع ب
َ
ِ ِ ِ
. اؿ ال ُ ْ ُل
َ َك اآ َف ق
َ ت فَ َما َََْػ ُع
ُ قُػ ْل. - صلى اه علي وسلم- إِاا ُ اا ػَ ْف َعلُ ُ َعلَى َع ْ د َر ُسوؿ اللا
Martsad bin Abdullah al-Yaza i e kata: “aya data g e e ui U ah i A i al-Juhani, saya katakan
kepada ya: Apakah tidak a eh agai u elihat A u Ta i shalat dua akaat se elu Magh i ? .
U ah e jawa : Ka i elaksa aka ya pada asa ‘asulullah . “aya e ta ya: Apa ya g
e uat u tidak elaksa aka ya seka a g? . Ia e jawa : Kesi uka . H‘. Al-Bukhari).
Pertanyaan 71:
Waktu hanya cukup shalat dua rakaat, antara Tahyatalmasjid dan Qabliyah, apakah shalat
Tahyatalmasjid atau Qabliyah?
Jawaban:
ا وع ي مثل ا أف صلي ال اتبة وتكفي عن التحية ما لو دخل ا س د والف ضة ت اـ ف دخل مع اإماـ وتكفي الف ضة
. إذا أقيمت الصاة فا صاة إا ا كتوبة خ ج مسلم ي صحيح: عن ية ا س د ل وؿ ال ِ صلى اه علي وسلم
وأف ا صود أف ا َلس ا سلم ي ا س د َ صلي ما تيس من الصلوات ف ذا وجد ما وـ م اـ التحية فى ذلك الف ضة
. وصاة ال اتبة وصاة الكسوؼ و و ذلك
. ) من ب امج ( ور على الدرب
Dalam kasus seperti ini disyariatkan agar melaksanakan shalat sunnat Rawatib (Qabliyah), sudah
tercakup di dalamnya shalat Tahyatalmasjid. Sama halnya jika seseorang masuk ke dalam masjid, ia
dapati shalat wajib sedang dilaksanakan, maka ia langsung ikut menyertai shalat wajib bersama imam,
tidak pe lu lagi shalat Tahyatal asjid, e dasa ka hadits: Apa ila shalat waji dilaksa aka , aka
tidak ada shalat lai ke uali shalat waji . Hadits iwayat Musli dala “hahih ya.
Karena tujuannya adalah agar seorang muslim tidak duduk di dalam masjid hingga ia melaksanakan
shalat yang mungkin untuk ia laksanakan. Apabila ia mendapati shalat yang dapat menempati shalat
95
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Tahyatalmasjid, maka itu sudah mencukupi, seperti shalat Wajib, shalat Rawatib, Shalat Kusuf (Gerhana
Mataha i , atau seje is ya. Dikutip da i A a a Nu Ala ad-Darb]80.
Pertanyaan 72: Be apakah ja ak
usafi
oleh shalat Ja a /Qasha ?
Jawaban:
َ لو قطع تلك ا سافة
و ص،يلو وسبع مئة وأربعة أمتار
م اف و ا88.704: م) وعلى وج الدقة89( وت در ِوا
السف بالطائ ة والسيارة و و ا،بساعة وا دة
Diukur dengan ukuran sekarang lebih kurang 89km, detailnya: 88.708m. Tetap shalat Qashar meskipun
dapat ditempuh dalam satu jam perjalanan, seperti musafir menggunakan pesawat, mobil dan
sejenisnya81.
Pertanyaan 73: Be apa ha i oleh Qasha /Ja a ?
Jawaban:
Mazhab Hanafi:
للم، ف ف وى تلك ا دة،ً فصاعدا،ًوما
وَت ع علي ال ص إذا وى اإقامة ي بلد سة ع، ً صر ا ساف م يما:ف اؿ ا فية
. وإف وى أقل من ذلك قص،اإ اـ
Tetap boleh shalat Qashar hingga menjadi mukim, tidak boleh qashar shalat jika berniat mukim di suatu
negeri selama 15 hari lebih. Jika berniat mukim selama itu, maka mesti shalat normal. Jika berniat
kurang daripada itu, maka shalat qashar.
Mazhab Malik dan Mazhab Syafi i:
، أم صات ؛ أف اه تعا أباح ال ص ب ط الض ب ي اأرض، إذا وى ا ساف إقامة أربعة أ اـ ِوضع:قاؿ ا الكية وال افعية
،وا يم والعازـ على اإقامة ار ضارب ي اأرض
80
81
Maj u Fatawa wa Ma alat I Baz: 11/204.
Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 2/477.
96
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Jika orang yang musafir itu berniat menetap empat hari, maka ia shalat secara normal, karena Allah
membolehkan shalat Qashar dengan syarat perjalanan. Orang yang mukim dan berniat mukim tidak
dianggap melakukan perjalanan
. ف ذا صت عن ذلك قص،وقدر ا الكية ا دة ا ورة بع ن صاة ي مدة اإقامة
وُا، وي الثاي ال يل،و سب ا الكية وال افعية ومي الدخوؿ وا وج على الصحيح ع د ال افعية؛ أف ي اأوؿ ط اأمتعة
. من أش اؿ السف
Mazhab Maliki mengukur kadar mukim tersebut dengan 20 shalat. Jika kurang dari itu, boleh shalat
Qashar.
Mazha Maliki da “yafi I tidak e ghitu g ha i asuk dan hari keluar, menurut pendapat shahih
dala Mazha “yafi I, ka e a ya g pe ta a adalah ha i eletakka a a g-barang dan yang kedua
adalah hari keberangkatan, kedua hari tersebut hari kesibukan dalam perjalanan.
Mazhab Hanbali:
، أم، إذا وى أ ث من أربعة أ اـ أو أ ث من ع ن صاة:وقاؿ ا ابلة
Jika orang yang musafir itu berniat mukim lebih dari empat hari atau lebih dari 20 shalat, maka ia shalat
secara normal.
Perjalanan Tidak Pasti:
جاز ل ال ص ع د،ًف ف اف تظ قضاء اجة توقع ا ل وقت أو جو ا ا أو ج اد عدو أو على أ بة السف وماً فيوما
ل ال ص ا ية ع وماً ار ومي الدخوؿ: وقاؿ ال افعية. ما ق ر ا فية، ما و اإقامة، م ما طالت ا دة،ا الكية وا ابلة
ص الصاة،وا وج؛ أ صلّى اه علي وسلم أقام ا ِكة عاـ الفتح ب وازف
Jika menunggu urusan yang tidak pasti kapan selesai, ditunggu di setiap waktu, atau berharap selesai,
atau jihad memerangi musuh, atau melakukan perjalanan hari demi hari tanpa diketahui berakhirnya,
boleh shalat Qashar menurut Mazhab Maliki dan Hanbali, meskipun berlangsung lama, selama tidak
e iat uki , se agai a a ditetapka
azha Ha afi. Me u ut Mazha “yafi i: o a g te se ut oleh
shalat Qashar selama 18 hari, tidak termasuk hari masuk dan hari keluar, karena Rasulullah Saw berada
di Mekah pada peristiwa Fathu Makkah karena peperangan Hawazin beliau tetap shalat Qashar82.
Pertanyaan 74: Bagai a akah a a shalat khusyu ?
Jawaban:
82
Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu: 2/481-483.
97
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Inti dari shalat adalah zikir mengingat Allah Swt, sebagaimana firman Allah Swt.
ص َا َة لِ ِ ْ ِي
َوأَقِ ِم ال ا
Dan dirikanlah shalat untuk mengingat aku . Qs. Thaha
:
.
Oleh sebab itu Allah Swt mengecam orang yang shalat tetapi tidak mengingat Allah:
ِ
ِ
)5( ص َاِِِ ْم َسا ُ و َف
َ ) الا َن ُ ْم َع ْن4( َ ِصل
َ فَػ َوْ ٌل ل ْل ُم
Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat. (yaitu) orang-orang yang lalai dari
shalat ya . Qs. al-Ma u
: -5).
Zikir mengingat Allah Swt dalam shalat tidak dibangun sejak Takbiratul-Ihram, akan tetapi jauh
se elu itu. ‘asulullah “aw sudah e gaja ka kekhusyu a hati sejak e wudhu . Dala
hadits disebutkan:
ِ َْ ضمض واستَػْ َ خ جت خطَا ا ِمن فَ ِم ِ وأَْ ِف ِ فَِذَا َاسل وج خ جت خطَا ا ِمن وج ِ ِ اَ َ ْ ج ِمن
ت أَ ْش َفا ِر
َم ْن تَػ َو ا
ْ َ ُ َ ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ََ ُ َ ْ َ َ َ
ْ ُ َ َ ْ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ ض َ فَ َم
َ
ِ عيػَػي ِ فَِذَا َاسل َد ِ خ جت خطَا ا ِمن َد ِ فَِذَا مسح رأْس خ جت خطَا ا ِمن رأ ِْس ِ اَ َ ْ ج ِمن أُذُ ػَي ِ فَِذَا َاسل ِرجلَي
ْْ ََ
ْ ْ َ ُ َ َ ْ ُ َ َ ْ َ ََ ُ َ َ َ َ َ
ْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ََ ْ َ َ َ
ْ َْ
ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ًصاَتُ ُ َوَم ْ يُ ُ إِ َ الْ َم ْس ِ ِد َافِلَة
ْ َ ت َخطَا َا ُ م ْن ِر ْجلَْي َ اَ َ ُْ َج م ْن َْت أَظْ َفا ِر ِر ْجلَْي َوَ ا
ْ َخَ َج
َ ت
“iapa ya g e wudhu , ia e ku u -kumur dan memasukkan air ke hidung, maka keluar
dosanya dari mulut dan hidungnya. Apabila ia membasuh wajahnya maka keluar dosanya dari
wajahnya hingga keluar dari kelopak matanya. Apabila ia membasuh kedua tangannya maka
keluar dosanya dari kedua tangannya. Apabila ia mengusap kepalanya maka keluar dosanya
dari kepalanya hingga keluar dari kedua telinganya. Apabila ia membasuh kedua kakinya maka
keluar dosanya dari kedua kakinya hingga keluar dari bawah kuku kakinya. Shalatnya dan
la gkah ya ke asjid dihitu g se agai a al ta aha . (HR. Ibnu Majah).
Wudhu uka
Allah Swt dan
meskipun hal
e u yika
sekeda ke e siha fisik, tapi juga telah e gajak hati u tuk khusyu kepada
meninggalkan semua keduniawian yang dapat melalaikan hati dari Allah Swt,
kecil, oleh sebab itu Rasulullah Saw melarang menjalinkan jari-jemari dan
ya setelah e wudhu e jela g shalat:
ِ َع ْن َ ْع
اؿ « إِ َذا تَػ َو ا
َ َ ق-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
َ ب بْ ِن ُع ْ ََة أَ اف َر ُس
َضوءَ ُ ُُا َخَ َج َع ِام ًدا إِ َ الْ َم ْس ِ ِد فَا
ُ ض َ أَ َ ُد ُ ْم فََ ْ َس َن ُو
ِ ِ ِ َ بِ َك ان بػ أ
. ٍصاَة
َ ِ َُصابع فَِ ا
َ َ َْ
ُ
98
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Da i Ka a i Uj ah, sesu gguh ya ‘asulullah “aw e sa da: Apa ila salah seo a g ka u
e wudhu , ia e wudhu dengan baik, kemudian ia pergi ke masjid, maka janganlah ia
e jali ka ja i je a i ya, ka e a sesu gguh ya ia e ada dala shalat . H‘. at-Tirmidzi).
Menunggu dan menantikan kehadiran shalat dengan persiapan hati untuk
memasukinya. Rasulullah Saw bersabda:
ِ اؿ « أَاَ أَدلُ ُكم علَى ما ََْحو اللا بِِ ا ْ طَا ا و ػ فَع بِِ الدارج
قَالُوا بػَلَى َا.ات ع
َ َ ق-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
َ َع ْن أََِ ُ َ ْػََة أَ اف َر ُس
ََ
ُ َْ َ َ َ ُ ُ َ َ ْ ُ
ِ اؿ « إِسباغُ الْو
ِ وء علَى الْم َكا ِرِ وَ ثْػ ةُ ا ْ طَا إِ َ الْمس
ِ َ رس
.صاَةِ فَ َ لِ ُك ُم الِبَا ُط ع
صاَةِ بػَ ْع َد ال ا
اج ِد َوا ْتِظَ ُار ال ا
ُ ُ َ ْ َ َ ق. وؿ اللا
ُ َ َ
َُ
َ َ ض
ََ
Da i A u Hu ai ah, ‘asulullah “aw e sa da: Maukah ka u aku tu jukka pe uata ya g
dapat menghapuskan dosa-dosa da
e ga gkat de ajat? . Pa a shaha at e jawa : Ya
wahai ‘asulullah . ‘asulullah “aw e sa da: Me ye pu aka wudhu pada saat tidak
menyenangkan, memperbanyak langkah kaki ke masjid, menunggu shalat setelah shalat. Itulah
ikata dala ke aika . H‘. Musli .
Menjawab seruan azan. Rasulullah Saw bersabda:
َ َ ُُا ق. ُاؿ أَ َ ُد ُ ُم اللا ُ أَ ْ بَػُ اللا ُ أَ ْ بَػ
َ َ فَػ. ُاؿ الْ ُم َذِ ُف اللا ُ أَ ْ بَػُ اللا ُ أَ ْ بَػ
َ َ « إِذَا ق-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
ُ اؿ َر ُس
َ َق
َاؿ أَ ْش َ ُد أَ ْف ا
.ِصاَة
ُ اؿ أَ ْش َ ُد أَ اف َُ ام ًدا َر ُس
ُ اؿ أَ ْش َ ُد أَ اف َُ ام ًدا َر ُس
َ َ ق.ُ إِلَ َ إِاا اللا
َ َاؿ أَ ْش َ ُد أَ ْف اَ إِلَ َ إِاا اللا ُ ُُا ق
َ َ ُُا ق.ِ وؿ اللا
َ َ ق.ِ وؿ اللا
اؿ َ اى َعلَى ال ا
. ُاؿ اللا ُ أَ ْ بَػُ اللا ُ أَ ْ بَػ
َ َ ُُا ق.ِ اؿ اَ َ ْو َؿ َواَ قُػ اوَة إِاا بِاللا
َ َ ق.اؿ َ اى َعلَى الْ َفاَ ِح
َ َ ُُا ق.ِ اؿ اَ َ ْو َؿ َواَ قُػ اوَة إِاا بِاللا
َ َق
. ِم ْن قَػ ْلبِ ِ َد َخ َل ا َْاةَ ع.ُ اؿ اَ إِلَ َ إِاا اللا
َ َ ق.ُ اؿ اَ إِلَ َ إِاا اللا
َ َ ُُا ق. ُاؿ اللا ُ أَ ْ بَػُ اللا ُ أَ ْ بَػ
َ َق
Rasulullah Saw bersabda:
Apa ila
u adzi
e gu apka : ُ ( ] اللا ُ أَ ْ بَػ ُ اللا ُ أَ ْ بَػAllah Maha Besar).
Salah seorang kamu menjawab dengan: [ ُ ( ] اللا ُ أَ ْ بَػ ُ اللا ُ أَ ْ بَػAllah Maha Besar).
Ke udia
u adzi
e gu apka : ُ ( ]أَ ْش َ ُد أَ ْف اَ إِلَ َ إِاا اللاaku bersaksi bahwa tiada tuhan selain
Allah). Ia menjawab dengan: [ُ ( ]أَ ْش َ ُد أَ ْف اَ إِلَ َ إِاا اللاaku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah).
Mu adzi
e gu apka : ِ وؿ اللا
ُ ( ] أَ ْش َ ُد أَ اف َُ ام ًدا َر ُسaku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan
Allah). Ia menjawab dengan: [ ِ وؿ اللا
ُ ( ] أَ ْش َ ُد أَ اف َُ ام ًدا َر ُسaku bersaksi bahwa Muhammad adalah
utusan Allah).
Mu adzi
e gu apka : ِصاَة
( ] َ اى َعلَى ال اMarilah melaksanakan shalat).
99
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Ia menjawab dengan: [ِ ( ] اَ َ ْو َؿ َواَ قُػ اوةَ إِاا بِاللاtiada daya dan upaya selain dengan Allah).
Mu adzi
e gu apka : ( ] َ اى َعلَى الْ َفاَ ِحMarilah menuju kemenangan).
Ia menjawab dengan: [ِ ( ] اَ َ ْو َؿ َواَ قُػ اوَة إِاا بِاللاtiada daya dan upaya selain dengan Allah).
Mu adzi
e gu apka : ُ ( ] اللا ُ أَ ْ بَػ ُ اللا ُ أَ ْ بَػAllah Maha Besar).
Ia menjawab dengan: [ُ ( ] اللا ُ أَ ْ بَػ ُ اللا ُ أَ ْ بَػAllah Maha Besar).
Mu adzi
e gu apka : ُ ( ] اَ إِلَ َ إِاا اللاtiada tuhan selain Allah).
Ia menjawab: : [ُ اَ إِلَ َ إِاا اللا
tiada tuha selai Allah , da i hati ya,
aka ia
asuk su ga .
(HR. Muslim).
Me jawa u apa
u adzi da i hati
e
i
i g hati ke dala
kekhusyu a shalat.
Menutup dengan doa wasilah. Rasulullah Saw bersabda:
َ ََم ْن ق
َ اؿ ِ َ َ ْس َم ُع ال
َِداء
ِ ِ اللا ام ر ا
صاَةِ الْ َ ائِ َم ِة
اع َوةِ التاا ام ِة َوال ا
ْ ب َ الد
َ ُ
ِ ضيلَةَ وابػعثْ م َ اما َ م
ِ
ِ آت ُ ام ًدا الْو ِسيلَةَ والْ َف
َ
ً ُْ ً َ ُ َْ َ
ُ َودا الا ى َو َع ْدت
َ َ
اع َِ ػَ ْوَـ الْ ِ يَ َام ِة
ْ َ لا
َ ت لَ ُ َش َف
Siapa yang ketika mendengar seruan azan mengucapkan:
Ya Allah ‘a Pe ilik se ua ya g se pu a da shalat ya g didi ika , e ika lah kepada a i
Muhammad Saw al-Wasilah dan keutamaan, bangkitkanlah ia di tempat yang terpuji yang telah
E gkau ja jika .
Maka layaklah ia mendapat syafaatku pada ha i kia at . H‘. al-Bukhari.
Memahami makna lafaz yang dibaca dalam shalat. Pemahaman tersebut mendatangkan
kekhusyu a di dala hati. Ketika seo a g usli ya g seda g shalat e a a:
100
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ِ ِ إِ اف صاَتِى وُس ِكى وَْياى وََاتِى لِلا ِ ر
َ ب الْ َعالَم
َ
َ
ََ َ َ ُ َ
“esu gguh ya shalatku, i adahku, hidupku da
atiku ha ya u tuk Allah ‘a
se esta
ala . Ia faha i ak a ya, aka aka
e data gka kekhusyu a ya g e dala , ahka
dapat meneteskan air mata karena penyerahan diri yang seutuhnya kepada Allah Swt.
Merasakan dialog dengan Allah Swt. Ketika sedang membaca al-Fatihah, seorang hamba
sedang berdialog dengan Tuhannya. Dalam sebuah hadits Qudsi disebutkan:
ِ ِ
َ َص َف ْ ِ َولِ َعْب ِدى َما َس ََؿ فَِ َذا ق
َ َ ق.) َ ب الْ َعالَ ِم
َ َق
َ اؿ اللا ُ تَػ َعا
ت ال ا
ِ اؿ الْ َعْب ُد ( ا َْ ْم ُد لِلا ِ َر
ْ صاََة بػَْي ِِ َوبػَ ْ َ َعْبدى
ُ اؿ اللا ُ تَػ َعا َ قَ َس ْم
ِ ِاؿ (مال
ِ ِ
اؿ َماًة
َ َ ق.)ك ػَ ْوِـ ال ِد ِن
َ َ ق.) اؿ (الا ْ َ ِن الا ِ ي ِم
َ ََِ َدِِ َعْب ِدى َوإِ َذا ق
َ َ َوق- اؿ َ َادِِ َعْب ِدى
َ َ َ َوإ َذا ق.اؿ اللا ُ تَػ َعا َ أَثْػ َِ َعلَ اى َعْبدى
صَا َط
َ َ فَِ َذا ق- ض إِ َا َعْب ِدى
َ َ فَِ َذا ق.اؿ َ َ ا بػَْي ِِ َوبػَ ْ َ َعْب ِدى َولِ َعْب ِدى َما َس ََؿ
َ َ ق.) ُ ِاؾ َ ْستَع
َ اؾ ػَ ْعبُ ُد َوإِا
َ اؿ (إِا
ِ اؿ (ا ْ ِد َا ال
َ فَػ او
ِ
ِ ِ َالْمست
ِ ض
.اؿ َ َ ا لِ َعْب ِدى َولِ َعْب ِدى َما َس ََؿ ع
َ َ ق.) َ ِوب َعلَْي ِ ْم َواَ الضاال
ُ ْ ت َعلَْي ِ ْم َا ِْر الْ َم
َ يم صَا َط الا َن أَْػ َع ْم
َ ُْ
Allah e fi a : Aku e agi shalat itu a ta a Aku da ha
hamba-Ku apa yang ia mohonkan.
a-Ku menjadi dua bagian, bagi
Ketika hamba-Ku itu mengucapkan: [ َ ب الْ َعالَ ِم
ِ ( ]ا َْ ْم ُد لِلا ِ َرsegala puji bagi Allah Rabb semesta
alam). Allah menjawab: [( ] َِ َدِِ َعْب ِدىhamba-Ku memuji Aku).
Ketika orang yang shalat itu mengucapkan: [( ] ال ا ْ َ ِن ال ا ِ ي ِمMaha Pengasih lagi Maha Penyayang).
Allah menjawab: [( ] أَثْػ َِ َعلَ اى َعْب ِدىhamba-Ku menghormati Aku).
ِ ِ( ] مالRaja di hari pembalasan). Allah
Ketika orang yang shalat itu mengucapkan: [ ك ػَ ْوِـ ال ِد ِن
َ
ِ
menjawab: [ ادِِ َعْب ِدى
َ َ ] (hamba-Ku mengagungkan Aku). Dan [ ض إِ َا َعْبدى
َ ( ]فَػ اوhamba-Ku
melimpahkan (perkaranya) kepada-Ku).
Ketika orang yang shalat itu mengucapkan: [
ِ َ اؾ ػَعب ُد وإِا
ِ
ُ اؾ َ ْستَع
َ ُ ْ َ ( ] إ اkepada Engkau kami
menyembah dan kepada Engkau kami meminta tolong).
Allah menjawab: [ َؿ
َ ( ] َ َ ا بػَْي ِِ َوبػَ ْ َ َعْب ِدى َولِ َعْب ِدى َما َسini antara Aku dan hamba-Ku, ia mendapatkan
apa yang ia mohonkan).
101
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ِ
ِ
ِ ِ َص ا َط الْمست
ِ ض
Ketika orang yang shalat itu mengucapkan: [ وب
ُ ْ ت َعلَْي ِ ْم َا ِْر الْ َم
َ يم صَا َط الا َن أَْػ َع ْم
َ ْ ُ َ ِ ا ْ د َا ال
َ ِ( ] َعلَْي ِ ْم َواَ الضاالtunjukkanlah kami jalan yang lurus, jalan yang telah Engkau berikan kepada
mereka, bukan jalan orang yang engkau murkai dan bukan pula jalan orang yang sesat).
Allah menjawab: [ َؿ
َ ( ] َ َ ا لِ َعْب ِدى َولِ َعْب ِدى َما َسini untuk hamba-Ku, dan hamba-Ku itu mendapatkan
apa yang ia mohonkan). (HR. Muslim).
Merasakan seolah-olah itulah shalat terakhir yang dilaksanakan menjelang kematian
tiba sehingga tidak ada kesempatan untuk beramal shaleh sebagai bekal menghadap Allah Swt.
Pertanyaan 75: Apakah fungsi shalat?
Jawaban:
Allah Swt berfirman:
ِ ت َعلَْي ِ ُم ال ِ لاةُ أَْ َن َما ثُِ ُفوا إِاا َِِْب ٍل ِم َن اللا ِ َو َ ْب ٍل ِم َن ال
ااس
ُ
ْ َض ِب
Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada
tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia . Qs. Al I a
:
. Hu u ga
dengan Allah dan hubungan dengan manusia terjalin ketika seorang hamba sedang
melaksanakan shalat.
Dalam shalat seorang hamba merasakan kedekatan dengan Allah Swt, ia mengadukan
semua keluh kesah hidupnya, ia hadapkan semua persoalan hidupnya kepada Dia Yang Maha
Besar Pencipta langit dan bumi, sehingga semua terasa kecil di hadapan-Nya:
ِِ
ِ
ض
ُ ْ َو اج
َ ت َو ْج ِ َى للا ى فَطََ ال اس َم َوات َواأ َْر
Aku hadapka wajahku kepada Dia ya g telah e iptaka la git da
mendatangkan ketenangan hati. Karena menyerahkan hati kepada pemiliknya:
u i . “halat
ٍ ِ ٍ إِ اف قُػلُوب ب ِِ آدـ ُ لا ا بػ إِصبػع ِ ِمن أَصابِ ِع الا ْ ِن َ َ ْل
ُ صِفُ ُ َ ْي
َ
َ ُ ب َوا د
َ ْ ْ َ َْ َ َْ َ َ َ َ َ
ُث َ َ اء
“esu gguh ya se ua hati a ak Ada
a usia e ada dia ta a ja i-jemari Allah Yang Maha
Pengasih seperti satu hati, Ia mengarahkannya sesuai kehendak-Nya . H‘. Musli .
102
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
Shalat juga mendatangkan kesehatan fisik, jika dilaksanakan dengan gerakan yang benar
da de ga thu a i ah ya g se pu a.
Shalat membentuk kepribadian muslim yang bebas dari penyakit hati, diantaranya
kesombongan. Dalam shalat seorang muslim dilatih melepaskan dirinya dari sifat angkuh dan
sombong, betapa tidak, ia berada dalam satu shaf dengan siapa saja, tidak melihat derajat dan
status sosial. Ia menempelkan tempat yang paling tinggi dan mulia pada tubuhnya, ia
tempelkan ke tempat yang paling rendah, ia menempelkan dahinya ke lantai. Ia sedang
menyelamatkan dirinya dari sifat sombong yang dapat menghalanginya menuju surga Allah
Swt. Rasulullah Saw bersabda:
اؿ ذَ ارةٍ ِم ْن ِ ٍْر
ُ َ اَ َ ْد ُخ ُل ا َْاةَ َم ْن َ ا َف ِ قَػ ْلبِ ِ ِمثْػ
Tidak aka
Muslim).
asuk su ga, seseo a g ya g di dala
hati ya ada so
o g se esa
iji sawi . HR.
Tidak hanya yang batin saja, akan tetapi zahir dan batin, shalat yang diterima Allah Swt
mampu mencegah dari perbuatan yang keji dan munkar. Allah Swt berfirman:
ِ ص َا َة تَػْػ َ ى َع ِن الْ َف ْح َ ِاء َوالْ ُمْ َك
إِ اف ال ا
Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar . Qs. alA ka ut
:
.
Pertanyaan 76: Apakah shalat yang tertinggal wajib diganti?
Jawaban:
Ya, wajib. Dalil:
Imam Muslim menulis satu bab khusus dalam Shahih Muslim:
ِ ِ صاَةِ الْ َفائِت ِة واستِحب
.ضائِ َ ا
ض ِاء ال ا
َ َاب تَػ ْع ِيل ق
َ َباب ق
َْ ْ َ َ
Ba : Qadha
e gga ti shalat ya g te ti ggal da a ju a
e yege aka shalat Qadha .
ِ
ِ
ٍ ِس ب ِن مال
ِ َ صاَةً فَػ ْلي
.ك ع
َ َ ق-صلى اه علي وسلم- ِ وؿ اللا
َ ك أَ اف َر ُس
َ اارَة ََا إِاا ذَل
َ اؿ « َم ْن َس َى
ُ
َ ْ ِ َََع ْن أ
َ صلِ َ ا إذَا ذَ َ َ َ ا اَ َ ف
Da i A as i Malik, ‘asulullah “aw e sa da: “iapa ya g te lupa shalat,
aka ia waji
elaksa aka ya ketika ia i gat. Tidak ada ya g dapat e e us shalat ke uali shalat itu se di i . H‘.
Muslim).
103
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ِ ِ
ِ
ِ
ِ
ِ
ٍ ْ َاار قُػ
وؿ اللا ِ َما
َ اؿ َا َر ُس
َ َش ق
ُ فَ َ َع َل َ ُس، س
ْ َع ْن َجاب ِ بْ ِن َعْبد اللا أَ اف ُع َمَ بْ َن ا َْطااب َجاءَ ػَ ْوَـ ا َْْ َدؽ بػَ ْع َد َما َاَبَت ال
َ ب ُف
ُ ام
ِ
ِ
ِ
، فَػ ُ ْمَا إِ َ بُطْ َحا َف. صلاْيتُػ َ ا ع
َ َ ق. ب
ُ ِ اؿ ال
ُ ْد
ْ ُصلِى الْ َع
َ تأ
َ « َواللا َما- صلى اه علي وسلم- ِا
ُ ُ ْ س تَػ
ْ صَ َ اَ َ َادت ال
ُ ام
ِ
.ب
َوتَػ َو ا، ِصاَة
فَػتَػ َو ا
ض َ لِل ا
ْ صلاى الْ َع
َ َض ْ َا ََا ف
َ ُُا، س
َ ِ ْ صلاى بػَ ْع َد َ ا الْ َم
ْ صَ بػَ ْع َد َما َاَبَت ال
ُ ام
Dari Jabir bin Abdillah, sesungguhnya Umar bin al-Khaththab datang pada perang Khandaq, ia datang
setelah matahari tenggelam. Umar mencaci maki orang-o a g kafi Qu aisy se aya e kata: Wahai
Rasulullah, aku ha pi tidak shalat Asha hi gga ataha i ha pi te ggela . ‘asulullah “aw e kata:
De i Allah saya pu tidak elaksa aka ya . Lalu ka i pe gi e uju le ah Buth-han, Rasulullah Saw
e wudhu , ke udia ka i pu
e wudhu . ‘asulullah “aw elaksa aka shalat Asha setelah
tenggelam matahari. Kemudian setelah itu beliau melaksanakan shalat Magh i . H‘. al-Bukhari).
Pendapat Imam an-Nawawi:
ا ع العلماء ال ن عتد م علي اف من ت ؾ صاة عمدا للم قضاؤ ا وخالف م أبو مد على ابن لـ ف اؿ ا در علي قضائ ا
ابدا وا صح فعل ا ابدا قاؿ بل كث من فعل ا ر وصاة التطوع ليث ل ميلا وـ ال يامة و ست ف اه تعا و توب و ا ال ى قال
مع أ الف لا اع باطل من ج ة الدليل وبسط و الكاـ ي ااستداؿ ل وليس فيما ذ دالة أصا
و ا دؿ علي وجوب ال ضاء د ث أَ ة رضى اه ع اف ال ِ صلي اه علي وسلم (أم اجامع ي هار رمضاف اف صوـ وما
مع الكفارة أي بدؿ اليوـ ال ى افسد با ماع عمدا) روا البي ى باس اد جيد وروي أبو داود و وا إذا وجب ال ضاء علي
التارؾ اسيا فالعامد أو
Pa a ula a te ke uka telah Ij a ahwa o a g ya g e i ggalka shalat se a a se gaja, aka ia waji
meng-qadha ya. A u Muha
ad Ali i Haz
e te ta ga de ga Ij a ula a, ia e kata: O a g
yang meninggalkan shalat itu tidak akan mampu meng- adha ya, pe uata ya itu tidak sah. Ia ukup
dengan memperbanyak berbuat baik dan shalat sunnat untuk memberatkan timbangan amalnya pada
hari kiamat serta memohon ampun kepada Allah Swt bertaubat kepada-Nya. Pendapat Ibnu Hazm ini
e te ta ga de ga Ij a ula a, pe dapat i i atil ila dilihat da i dalil ya. I u Haz
e ahas
dengan mengemukan dalil-dalil, akan tetapi dalil-dalil yang ia sebutkan itu tidak mengandung dalil
secara mendasar dalam masalah ini.
Dia ta a dalil ya g ewaji ka Qadha adalah hadits A u Hu ai ah, sesu gguh ya ‘asulullah “aw
memerintahkan orang yang melakukan hubungan intim di siang Ramadhan agar melaksanakan puasa
dengan membayar kafarat. Artinya, ia mengganti hari puasa yang telah ia rusak secara sengaja dengan
hubungan intim tersebut. Diriwayatkan oleh al-Baihaqi dengan Sanad Jayyid. Abu Daud juga
meriwayatkan yang sama dengan itu. Jika orang yang meninggalkan karena lupa tetap wajib mengadha , aka o a g ya g e i ggalka se a a se gaja le ih uta a u tuk e g adha 83.
Pendapat Imam Ibnu Taimiah:
83
Imam an-Nawawi, al-Maj u “ya h al-Muhadzdzab: 3/71.
104
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
ِ
ِ ِ ِ ِ ِ َالْمسارعةُ إ َ ق
ِ ِ ِ
ِِ ِِ
صلاى
َ َ ضاء الْ َف َوائت الْ َكث َرة أ َْوَ م ْن اا ْشت َ ِاؿ َعْػ َ ا بِال ػ َاواف ِل َوأَاما َم َع قلاة الْ َف َوائت فَػ
َ
فَِ اف ال ِ ا. ضاءُ ال ُسَ ِن َم َع َ ا َ َس ٌن
ََ َ ُ
َ ِا
ِ
ِ
ِ
ِص َاةُ ػوـ ا ْ ْ َدؽ
َع َاـ- ِ ْ ص َاة الْ َف
َص َحابُُ َع ْن ال ا
َ َ ْ َ َولَ اما فَاتَػْت ُ ال ا. َضة
َ ِ ض ْوا ال ُساةَ َوالْ َف
َ َق
ْ اللا ُ َعلَْي َو َسلا َم لَ اما َ َاـ ُ َو َوأ
َ - ص َاة
ِ
ِ
ِ
ِ
{ َم ْن أ َْد َرَؾ َرْ َعةً ِم ْن: اؿ
َ َصلاى اللا ُ َعلَْي ِ َو َسلا َم ق
َ َق
َ ْ وضةُ تُػ
َ ُت الْ َم ْف
ضى ِي َ ي ِع ْاأ َْوقَات فَِ اف ال ِ ا
ُ َوالْ َف َوائ. ض بِ َا ُسَ ٍن
َ ضى الْ َفَائ
َ ِا
. ُخَى } َواَللا ُ أ َْعلَ ُم
ْ ص ِل إلَْيػ َ ا أ
َ ُس فَػ ْلي
ْ الْ َف ْ ِ قَػْب َل أَ ْف تَطْلُ َع ال
ُ ام
Me yege aka di i
elaksa aka
adha shalat ya g a yak te ti ggal le ih uta a da ipada
menyibukkan diri dengan shalat-shalat sunnat. Adapun shalat wajib yang tertinggal sedikit, maka
melaksa aka adha e sa a shalat su at, itu aik. Ka e a ‘asulullah “aw ketika eliau te tidu
bersama para shahabat sehingga tertinggal shalat Shubuh pada tahun perang Hunain, beliau
melaksanakan shalat Qadha' yang sunnat dan yang wajib. Ketika tertinggal shalat wajib pada perang
Khandaq, beliau meng- adha ya g waji saja ta pa shalat su at. “halat-shalat wajib yang tertinggal
di adha di se ua waktu, ka e a ‘asulullah “aw e sa da: “iapa ya g e dapatka satu akaat shalat
Shubuh sebelum terbit matahari, aka he daklah ia e a ahka satu akaat lagi . Wallahu a la 84.
Kita wajib memperhatikan shalat-shalat kita, karena yang pertama kali dihisab pada hari kiamat
adalah shalat, Rasulullah Saw bersabda:
ِِ
ِِ ِ
ِِ إِ اف أَاو َؿ ما ُ اس
ِِ ِ
ص ِم ْن
ْ ت فَػ َ ْد أَفْػلَ َح َوأَ َْ َح َوإِ ْف فَ َس َد
ْ صلُ َح
َ صاَتُ ُ فَِ ْف
َ ب ب الْ َعْب ُد ػَ ْوَـ الْ يَ َامة م ْن َع َمل
َ ت فَػ َ ْد َخ
َ َ اب َو َخسَ فَ ف ا ْػتَػ
ُ َ َ َ
ِ
ِ
ِ َ ب عال وج ال ا ْظُ وا ل لِعب ِدى ِمن تَطَُوٍع فَػي َك امل ِ ا ما ا ْػتػ
ك
َ َضتِ ِ َش ْىءٌ ق
َ ض ِة ُُا َ ُكو ُف َسائُِ َع َمل ِ َعلَى ذَل
َ ِ ص م َن الْ َف
َ ِ َف
َْ ْ َ ُ
ْ
َ َ َ ُ اؿ الا
َ َ َ َ َ ُ
“esu gguh ya ya g pe ta a kali dihisa da i seo a g ha a pada ha i kia at da i a al ya adalah
shalatnya. Jika shalatnya baik, maka ia menang dan berhasil. Jika shalatnya rusak, maka ia telah sia-sia
dan rugi. Jika ada keku a ga pada shalat ya, Allah e fi a : Pe hatika lah, apakah ha a-Ku itu
melaksanakan shalat-shalat su at, aka dise pu aka keku a ga itu . De ikia lah selu uh
a al ya . H‘. at-Tirmidzi).
Pertanyaan 77: Apakah hukum orang yang meninggalkan shalat secara sadar dan sengaja?
Jawaban:
الكبرة الع وف ت ؾ الصاة متعمدا
{ إف الصاة ا ت على ا م: إف ال ارع ا كيم قد أم ا م ب قامة الصاة وأدائ ا واحافظة علي ا واا تماـ ا ف اؿ تعا
( أربع ف ض ن: روي عن رسوؿ اه صلى اه علي و سلم. { ال ن يموف الصاة } والس ة لك: تابا موقوتا } وقاؿ تعا
وروي. ع شيئا َ ي ن يعا الصاة والل اة وصياـ رمضاف و ج البيت ) روا أ د
84
Maj u Fatawa I
اه ي اإساـ فمن أتى بثاث
Tai iah: 5/105.
105
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
( من ت ؾ الصاة متعمدا ا ب اه عمل وب ئت: قاؿ رسوؿ اه صلى اه علي و سلم: عن عم بن ا طاب رضي اه ع قاؿ
) ( من ت ؾ الصاة ف د ف: وعن ابن عباس رضي اه ع ما قاؿ. م ذمة اه َ اجع اه عل و جل توبة ) روا اأصف اي
صل
( من: ( من ت ؾ الصاة فا د ن ل ) وعن جاب بن عبد اه رضي اه ع ما قاؿ: وعن ابن مسعود رضي اه ع قاؿ
أف تارؾ الصاة اف و لك اف رأي أ ل العلم من لدف ال ِ صلى اه: وقد صح عن ال ِ صلى اه علي و سلم. ) ف و اف
ب وقت ا اف أ ِ م على ت ؾ أم تعا وقد وري عن ال ِ صلى اه
َ أف تارؾ الصاة عمدا من ار ع ر: علي و سلم
) ( ب ال جل وب الكف ت ؾ الصاة: علي و سلم أ قاؿ
Dosa besar yang kedua puluh adalah meninggalkan shalat secara sengaja.
Pensyariat Yang Maha Bijaksana telah memerintahkan orang-orang yang beriman agar menegakkan
shalat, e u aika ya, e jaga ya da
e pe hatika ya. Allah “wt e fi a : Sesungguhnya
shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman . Qs. a -Nisa
:
103). Dan firman-Nya: Orang-orang yang mendirikan shalat .
Sunnah juga de ikia , di iwayatka da i ‘asulullah “aw: Empat perkara yang diwajibkan Allah dalam
Islam, siapa yang melaksanakan tiga, maka itu tidak mencukupi baginya hingga ia melaksanakan
semuanya; shalat, zakat, puasa Ramadhan dan haji ke baitullah . H‘. Ahmad). Diriwayatkan dari Umar
bin al-Khaththa , ‘asulullah “aw e sa da: “iapa ya g e i ggalka shalat secara sengaja, maka Allah
menggugurkan amalnya, perlindungan Allah dijauhkan darinya (ia kafir), hingga ia kembali kepada Allah
de ga e tau at . HR. al-Ashfaha i . Da i I u A as, ia e kata: “iapa ya g e i ggalka shalat,
aka kafi lah ia . Da i I u Mas ud, ia e kata: “iapa ya g e i ggalka shalat, aka tidak ada aga a
agi ya . Da i ja i i A dillah, ia e kata: “iapa ya g tidak shalat, aka ia kafi .
Hadits shahih da i ‘asulullah “aw: Sesungguhnya orang yang meninggalkan shalat itu kafir . De ikia
juga pendapat para ulama dari sejak masa Rasulullah Saw bahwa orang yang meninggalkan shalat secara
sengaja tanpa udzur hingga waktunya berakhir, maka kafirlah ia, karena Allah Swt mengancam orang
ya g e i ggalka shalat. Di iwayatka da i ‘asulullah “aw: Antara seseorang dan kekafiran adalah
meninggalkan shalat 85.
Senarai Bacaan.
1. Al-Qu a al-Karim
2. Kutub Sittah besarta Syarah-nya
3. Imam Ahmad bin Hanbal, al-Musnad
85
Syekh Abu Bakar al-Jaza i i, al-Fi h ala al-Madzahib al-A a ah: 5/233.
106
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
4. Imam ath-Thabrani, al-Mu ja
al-Kabir
5. Imam al-Baihaqi, as-Sunan al-Kubra
6. Imam an-Nawawi, Syarh an-Nawawi ala “hahih Musli
7. -----------------------, al-Maj u “ya h al-Muhadzdzab
8. ----------------------, al-Adzkar
9. Al-Hafizh Ibnu Hajar al- As ala i, Fath al-Bari
10. ------------------------------------------, at-Talkhish al-Habir fi Takhrij Ahadits ar-‘afi i al-Kabir
11. Imam Ibnu Qudamah, al-Mughni
12. Al-Hafizh al-Haitsami, Maj a az-Zawa id wa Ma
a al-Fawa id
13. Imam ash-“ha a i, Taudhih al-Afka li Ma a i Ta
ih al-Anzhar
14. -------------------------, Subul as-Salam
15. Imam asy-Syaukani, Nail al-Authar
16. Imam Taqiyuddin Abu Bakr bin Muhammad al-Husaini al-Hishni ad-Dimasyqi asy-“yafi i, Kifâyat
al-Akhyâr fi Hall Ghâyat al-Ikhtishâr
17. Imam Ibnu Taimiah, Maj u Fatawa I
Tai iah
18. Syekh Abu Bakar al-Jaza i i, al-Fi h ala al-Madzahib al-A a ah
19. Syekh Wahbah az-Zuhaili, al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu
20. Yusuf al-Qaradhawi, Fatawa Mu ashi ah
21. Hasan as-Saqqaf, Shahih Shifat Shalat Nabi min at-Takbir ila at-Taslim ka Annaka Tanzhur Ilaiha
22. Maj u Fatawa wa Ma alat I
23. Maj u Fatawa wa ‘asa il I
24. “yekh I
Baz
Utsai i
u Utsai i , Li a at al-Bab al-Maftuh
25. Syekh Nashiruddin al-Albani, Shifat Shalat an-Nabi min at-Takbir ila at-Taslim ka Annaka Tarahu
26. Fatawa asy-Syabakah al-Islamiyyah
27. Fatawa Isla iyyah “u al wa Jawa
28. Maktabah Shamela
BIOGRAFI PENYUSUN.
H.Abdul Somad, Lc., MA. Lahir pada hari Rabu, 30 Jumada al-Ula 1397 Hijrah, bertepatan dengan 18 Mei
1977M, menyelesaikan pendidikan atas di Madrasah Aliyah Nurul Falah Air Molek Indragiri Hulu Riau
pada tahun 1996. Memperoleh beasiswa dari Universitas Al-Azhar Mesir pada tahun 1998, mendapat
107
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber
gelar Licence (S1) pada tahun 2002. Pada tahun 2004 memperoleh beasiswa dari AMCI (Agence
Marocaine Cooperation Internationale), mendapat gelar Diplôme d'Etudes Supérieure Approfondi (S2) di
Dar al-Hadith al-Hassania Institute, sebuah insitut pendidikan Islam khusus Hadits yang didirikan oleh
Raja Hasan II Raja Maroko di Rabat pada tahun 1964. Anggota Komisi Pengkajian Majelis Ulama
Indonesia Provinsi Riau periode 2009 – 2013. Anggota Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Kotamadya
Pekanbaru periode 2012 – 2017. Anggota Komisi Pengembangan Badan Amil Zakat Provinsi Riau periode
2009 – 2013. Dosen Universitas Islam Sultan Syarif Kasim Riau sejak 2008 sampai sekarang. Mengasuh
tanya jawab Islam di blog: www.somadmorocco.blogspot.com, kajian keislaman dalam bentuk mp4 dan
mp3 dapat diakses di www.tafaqquhstreaming.com
108
Dipersembahkan untuk ummat oleh Tafaqquh Study Club | Website: www.tafaqquhstreaming.com
Silakan menyebarluaskan e-book ini dengan menyertakan sumber