Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
36 pages
1 file
DEPARTEMEN KEDOKTERAN KEHAKIMAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Dr. H. Mistar Litonga, Sp.F
Pertanian dalam arti luas adalah segala kegiatan manusia yang meliputi kegiatan bercocok tanam, perikanan, peternakan, kehutanan, dan perkebunan. Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo merupakan kabupaten yang memiliki potensi sumberdaya alam yang sangat beragam. Sumberdaya tersebut salah satunya yaitu sumberdaya lahan pertanian. Desa Butu merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango. Desa ini masih sangat didominasi lahan pertanian dan perkebunan. Tujuan dari penulisan artikel ini yaitu untuk mengidentifikasi lingkup pertanian seperti sebaran tanah potensial, pemilikan dan penguasaan lahan, sistem pertanian, dan jenis tanaman berdasarkan iklim menurut junghun pada lahan pertanian di Desa Butu, Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango. Metode yang digunakan dalam artikel ini yaitu survey langsung ke lapangan untuk memperoleh data primer, dan mencari literaturliteratur untuk mendapatkan data sekunder. Hasil dari identifikasi lahan pertanian ini dimana Indeks Potensi Lahan (IPL) pada lahan identifikasi tersebut memilki potensi yang tinggi terhadap kegiatan pertanian. Hak milik dari lahan tersebut dimilki oleh Bapak Dr. Sutan Raja Ol Siturus, dan para petani di daerah sekitar tersebut memilki hak pakai untuk lahan tersebut. Sistem pertanian yang terdapat pada lahan tersebut berupa sistem ladang, memiliki ketinggian 76-80 mdpal, sehingga memilki iklim panas/tropis. PENDAHULUAN Pertanian merupakan suatu jenis kegiatan produksi yang berlandaskan proses pertumbuhan dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Pertanian dalam arti sempit merupakan suatu kegiatan bercocok tanam, sedangkan pertanian
Midwifery Care Journal, 2019
ABSTRAKKetuban pecah dini adalah keluarnya cairan dari jalan lahir sebelum prosespersalinan.Insiden pecah ketuban secara spontan sebelum usia gestasi 37 mingguadalah sekitar 3-6%. Sekitar 30-40% persalinan premature didahului oleh pecahketuban. Komplikasi ini merupakan faktor paling signifikan terhadap kemungkinankelahiran premature. Hasil survey pendahuluan di RSUD Dr.H.Soewondo Kendal padatahun 2012 terdapat 1231 ibu bersalin diruang VK. Dari jumlah tersebut diketahui 65 ibubersalin mengalami persalinan premature yang disebabkan oleh ketuban pecah dini.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi ibu bersalin ketuban pecah dinidengan kejadian partus prematurus di RSUD Dr.H.Soewondo KendalJenis penelitianyang digunakan adalah deskriptif. Subyek penelitian adalah semua ibu bersalin diRSUD Dr.H.Soewondo Kendal pada bulan Januari-Februari tahun 2013, didapatkanjumlah sampel sebanyak 419 responden. Kesimpulannya hasil penelitian ini adalah ibuyang mengalami persalinan KPD sebany...
Salah satu syarat tempat tinggal yang sehat adalah bebas dari rodent. Rodent merupakan binatang kelompok vektor yang dapat merugikan kehidupan manusia karena selain mengganggu secara langsung juga sebagai perantara penularan penyakit. Hewan mengerat ini menimbulkan kerugian ekonomi yang tidak sedikit, merusak bahan pangan, merusak kabel sehingga dapat menyebabkan terjadinya hubungan pendek yang bisa mengakibatkan terjadinya kebakaran serta dapat menimbulkan penyakit. Tikus merupakan rodent yang sangat berpengaruh bagi kesehatan manusia. Tikus dapat menjadi sumber penularan penyakit seperti pes, salmonelosis, dan leptospirosis yang dapat berakibat fatal bagi manusia. Penyakit tersebut dapat ditularkan kepada manusia secara langsung oleh ludah, urin dan fesesnya atau melalui gigitan. Selain menjadi penyebab penyakit, keberadaan tikus akan menggambarkan lingkungan yang tidak terawat, kotor, kumuh, lembab, kurang pencahayaan serta adanya indikasi penatalaksanaan/manajemen kebersihan lingkungan rumah yang kurang baik. Tikus adalah jenis binatang pengerat yang perkembangbiakannya sangat cepat. Tikus juga termasuk jenis rodent yang mempunyai 4 gigi taring yang sangat tajam yang bisa tumbuh sampai dengan 15 cm. Maka secara alami tikus akan selalu mengerat atau mengasah giginya pada setiap barang yang dijumpainya seperti: kayu, pipa plastic, kabel listrik, dan kabel telepon. Dalam keadaan lapar tikus akan memakan apa saja yang dijumpainya. Mengingat besarnya dampak negatif akibat keberadaan tikus di lingkungan rumah, maka diperlukan usaha pengendalian terhadap hewan tersebut. Karena tidak mungkin membasmi rodent seluruhnya, maka usaha yang dapat dilakukan yaitu dengan mengurangi atau menurunkan populasinya hingga ke tingkat tertentu agar tidak mengganggu ataupun membahayakan kehidupan manusia. Dengan dilakukannya praktikum pengendalian rodent tikus ini, kami berharap mahasiswa dapat mengetahui dan menerapkan dikehidupan sehari-hari agar dampak negatif dari rodent tikus dapat diminimalisir.
ABSTRAK Lipid adalah sekelompok molekul yang beragam, tidak dapat larut dalam air, namun dapat larut dalam zat pelarut non polar. Uji lipid yang digunakan pada percobaan ini antara lain uji kelarutan, uji ketengikan, uji ketidakjenuhan, uji akrolein, uji Salkowski, dan uji Lieberman-Buchard. Sampel yang digunakan adalah minyak kelapa, lemak hewan, mentega margarin, blue band, gliserol, asam stearat, asam palmitat, pati, minyak kelapa tengik, dan asam oleat. Pada uji kelarutan, pelarut yang digunakan adalah air, eter, kloroform, etanol, alkali, dan asam encer. Uji akrolein digunakan untuk menguji keberadaan gliserin atau lemak. Pati sebagai kontrol negatif dan gliserol sebagai kontrol positif. Uji ketidakjenuhan berfungsi mendeteksi ikatan rangkap dalam sampel. Uji ketengikan pada minyak kelapa tengik, minyak kelapa, lemak hewan, dan mentega menunjukkan semua sampel mengalami ketengikan kecuali lemak hewan. Kolesterol adalah salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak di alam di alam. Uji kolesterol dapat dilakukan dengan uji Salkowski, uji Lieberman Buchard. Perbedaan kedua uji ini adalah uji Salkowski bersifat kuantitatif sedangkan uji Lieberman-Buchard bersifat kualitatif. Kata Kunci : golongan lipid, kolesterol, uji Lieberman, uji lipid, uji Salkwoski. PENDAHULUAN Lipid adalah sekelompok molekul yang beragam, tidak dapat larut dalam air, namun dapat larut dalam zat pelarut nonpolar, seperti eter dan kloroform (Sloane 2003). Lipid memiliki berbagai fungsi di dalam tubuh, diantaranya adalah menghasilkan energi yang dibutuhkan, menghasilkan asam lemak esensial, pelumas di antara persendian, membantu pengeluaran sisa makanan, dan memberi kepuasan cita rasa. Lipid merupakan sumber energi yang pekat, 1 gram lipid memberikan 9 gram kalori. Energi yang berlebihan dalam tubuh akan disimpan dalam jaringan adiposa sebagai energi potensial. Lipid adiposa ini tersimpan dalam jaringan di bawah kulit/sub cutaneus tissues sebanyak 50%, sekeliling alat tubuh dalam rongga perut sebanyak 45%, dan dalam jaringan bagian dalam otot/intra muscular tissues sebanyak 5% (Suhardjo dan Kusharto 2010). Lipid tidak memiliki rumus molekul yang sama, tetapi terdiri dari beberapa golongan yang berbeda. Berdasarkan kemiripan struktur kimia yang dimiliki, lipid dibagi menjadi beberapa golongan, yaitu asam lemak, lemak dan fosfolipid. Lemak
widya hasibuan, 2020
IDENTIFIKASI PASIEN 1 . Tujuan • Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalamidentifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit. • Mengurangi kejadian / kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi. Kesalahanini dapat berupa: salah pasien, kesalahan prosedur, kesalahan medikasi, kesalahantransfusi, dan kesalahan pemeriksaan diagnostik.2. Lingkup Area • Seluruh staf Rumah Sakit1) Memahami dan menerapkan prosedur identifikasi pasien2) Memastikan identifikasi pasien yang benar ketika pemberian obat, darah, atau produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan lain.3) Melaporkan kejadian salah identifikasi pasien; termasuk hilangnya gelang pengenal. b) Perawat yang bertugas (perawat penanggung jawab pasien)i. Bertanggungjawab memakaikan gelang pengenal pasien dan memastikan kebenarandata yang tercatat di gelang pengenal.ii. Memastikan gelang pengenal terpasang dengan baik. Jika terdapat kesalahan data,gelang pengenal harus diganti, dan bebas coretan.c) Kepala Instalasi / Kepala Ruangi. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami prosedur identifikasi pasien danmenerapkannya.ii.
International Journal of Transpersonal Studies, 2012
Journal of African Politics
Academy of Social Science Journals, 2020
Machining Science and Technology, 2009
International Communications in Heat and Mass Transfer, 1989
Jurnal Sosial Teknologi
Nature, 1994