Academia.eduAcademia.edu

Pertemuan : 1 (satu

3. Memahami, menerapkan, dan menganalisis faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. 4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA/ SMK Mata Pelajaran : Sejarah Indonesia Kelas/Semester : XI/I Pertemuan : 1 (satu) Materi Pokok/Topik : Dominasi Pemerintahan Kolonial Belanda 1 Kompetensi Inti Memahami, menerapkan, dan menganalisis faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. Kompetensi Dasar dan Indikator 3.1. Menganalisis perubahan dan keberlanjutan dalam peristiwa sejarah pada masa penjajahan asing hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia. 3.2. Menganalisis proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Barat (Portugis, Belanda, Inggris) di Indonesia. Indikator: 3.2.1. Menganalisis latar belakang dilaksanakan Tanam Paksa. 3.2.2. Mengevaluasi ketentuan-ketentuan dalam Tanam Paksa. 3.2.3. Menganalisis praktik dan berbagai penyelewengan Tanam Paksa. 3.2.4. Menganalisis dampak Tanam Paksa. 4.1. Mengolah informasi tentang peristiwa sejarah pada masa penjajahan bangsa Barat berdasarkan konsep perubahan dan keberlanjutan, dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah. 4.2. Mengolah informasi tentang proses masuk dan perkembangan penjajahan bangsa Barat di Indonesia dan menyajikannya dalam bentuk cerita sejarah. Indikator: 4.2.1.Menemukan pelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah belajar tentang sejarah Tanam Paksa. Tujuan Pembelajaran Dengan memperhatikan tayangan, siswa dapat menganalisis latar belakang dilaksanakan Tanam Paksa. Melalui diskusi, siswa dapat mengevaluasi ketentuan-ketentuan dalam Tanam Paksa. Melalui diskusi, siswa dapat menganalisis praktik dan berbagai penyelewengan Tanam Paksa. Melalui diskusi dan kerja kelompok, siswa dapat menganalisis dampak Tanam Paksa. Melalui diskusi dan kerja kelompok, siswa dapat menemukan pelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah belajar tentang sejarah Tanam Paksa. Materi Pembelajaran Latar belakang dilaksanakan Tanam Paksa. Ketentuan-ketentuan dalam Tanam Paksa. Praktik dan berbagai penyelewengan Tanam Paksa. Dampak Tanam Paksa. Pelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah belajar tentang sejarah Tanam Paksa. Metode Pembelajaran Pendekatan : Saintifik/ Pendekatan Ilmiah Model Pembelajaran : Discovery Learning Media, Alat, dan Sumber Belajar Gambar : Proses Tanam Paksa, serta tokoh-tokohnya Alat/Bahan : Laptop, LCD Monitor Sumber Belajar : Buku Sejarah Indonesia Kelas XI (Kemendikbud), internet, serta buku-buku yang relevan. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Pendahuluan Guru meminta salah seorang siswa memimpin doa Guru mempersiapkan kelas lebih kondusif dan siap belajar Menjelaskan tujuan pembelajaran Guru menyampaikan topik “Dominasi Pemerintahan Kolonial Belanda 1” Guru membagi siswa ke dalam kelompok kecil 5 – 6 orang menjadi kelompok I, II, III, IV, dan V Inti Guru menayangkan gambar proses Tanam Paksa di Indonesia serta tokoh-tokohnya Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Mengamati Siswa diminta untuk mengamati gambar tersebut Menanya Guru mendorong siswa untuk bertanya hal-hal terkait dengan gambar yang ditayangkan Guru kembali menegaskan topik pembelajaran yang akan dibahas Guru menegaskan model pembelajaran yang akan dilaksana-kan, dengan model discovery Mengeksplorasi dan mengasosiasi Guru memberikan pengantar singkat, menjelaskan pada masa VOC berkuasa dan melaksanakan penjajahan di Indonesia. Masa-masa sulit yang dirasakan oleh bangsa dan rakyat Indonesia adalah pada masa Tanam Paksa. Keuangan Belanda mengalamai kemerosotan karena selain kerugian yang dialami VOC juga karena biaya yang sangat besar untuk menghadapi perang Diponegoro dan perang Paderi. Untuk mengatasi kesulitan ekonomi tersebut maka diutuslah Johannes Van den Bosch sebagai Gubernur Jendral Hindia Belanda dengan tugas meningkatkan penerimaan negara untuk mengatasi masalah keuangan Pemerintah Hindia Belanda. Bagaimana cara Van den Bosch meningkatkan penerimaan negara? Van den Bosch memberlakukan sistem tanam yang dikenal sebagai Tanam Paksa. Apa latar belakang, ketentuan-ketentuan, praktik dan penyelewengan, dampak, dan pelajaran yang dapat diambil dari Tanam Paksa tersebut? Untuk memecahkan persoalan tersebut, para siswa melakukan diskusi kelompok Setiap kelompok mendapatkan tugas melakukan eksplorasi/ mengumpulkan informasi dan mengasosiasi melalui diskusi kelompok untuk mengasosiasikan fakta-fakta yang berhasil ditemukan dan dirumuskan. : Kegiatan Deskripsi Alokasi Waktu Kelompok I bertugas mendiskusikan dan merumuskan materi tentang latar belakang dilaksanakan Tanam Paksa. Kelompok II berdiskusi dan merumuskan tentang ketentuan-ketentuan dalam Tanam Paksa. Kelompok III berdiskusi dan merumuskan tentang praktik dan berbagai penyelewengan Tanam Paksa. Kelompok IV mendiskusikan dan merumuskan tentang dampak Tanam Paksa. Kelompok V berdiskusi dan merumuskan pelajaran yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah belajar tentang sejarah Tanam Paksa. Mengkomunikasikan Presentasi hasil kelompok (masing-masing kelompok) dalam rangka mengkomunikasikan hasil karya kelompok, dan ditanggapi oleh kelompok lain. Penutup Klarifikasi/ kesimpulan siswa dibantu oleh guru menyimpulkan materi tentang “Dominasi Pemerintahan Kolonial Belanda 1” khususnya tentang Tanam Paksa. Siswa melakukan refleksi tentang pelaksanaan pembelajaran dan pelajaran apa yang diperoleh setelah belajar tentang topic pembelajaran “Dominasi Pemerintahan Kolonial Belanda 1”. Guru melakukan evaluasi untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan : Jelaskan apa latar belakang dilaksanakan Tanam Paksa? Sebutkan ketentuan-ketentuan dalam Tanam Paksa! Apakah dampak yang ditimbulkan dari Tanam Paksa? Tugas Carilah gambar tokoh-tokoh yang mendukung Tanam Paksa dan yang menolak Tanam Paksa di Indonesia serta jelaskan peranannya masing-masing! Siswa diberi tugas untuk membuat laporan atau karya tulis tentang “Dominasi Pemerintahan Kolonial Belanda 1”. Penilaian Hasil Belajar Penilaian dilakukan menggunakan penilaian otentik yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Format penilaian sebagai berikut. Penilaian Sikap No. Nama Sikap spiritual Sikap Sosial Skor Total Mensyukuri Jujur Kerjasama Harga diri 1 – 4 1 – 4 1 – 4 1 – 4 1. Andi 2. Doni 3. Dina 4. Sita 5. dst. Keterangan: Sikap Spiritual Indikator sikap spiritual “mensyukuri” : Berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran. Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi sesuai agama yang dianut. Saling menghormati, toleransi. Memelihara hubungan baik dengan sesama teman. Rubrik pemberian skor : 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut. 3 = jika siswa melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut. 2 = jika siswa melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut. 1 = jika siswa melakukan salah satu kegiatan tersebut. Sikap Sosial Sikap jujur Indikator sikap sosial “jujur” Tidak bohong Mengembalikan kepada yang berhak bila menemukan sesuatu Tidak menyontek, tidak plagiarisme Terus terang Rubrik pemberian skor : 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut. 3 = jika siswa melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut. 2 = jika siswa melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut. 1 = jika siswa melakukan salah satu kegiatan tersebut. Sikap kerja sama Indikator sikap sosial “kerja sama” Peduli kepada sesama Saling membantu dalam hal kebaikan Ramah dengan sesama Rubrik pemberian skor : 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut. 3 = jika siswa melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut. 2 = jika siswa melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut. 1 = jika siswa melakukan salah satu kegiatan tersebut. Harga diri Indikator sikap sosial “harga diri” Tidak suka dengan dominasi asing Bersikap sopan untuk menegur bagi mereka yang mengejek Cinta produk negeri sendiri Menghargai dan menjaga karya-karya sekolah dan masyarakat sendiri Rubrik pemberian skor : 4 = jika siswa melakukan 4 (empat) kegiatan tersebut. 3 = jika siswa melakukan 3 (tiga) kegiatan tersebut. 2 = jika siswa melakukan 2 (dua) kegiatan tersebut. 1 = jika siswa melakukan salah satu kegiatan tersebut. Penilaian Pengetahuan No. Butir Instrumen 1. Jelaskan apa latar belakang dilaksanakan Tanam Paksa di Indonesia ? 2. Sebutkan ketentuan-ketentuan dalam Tanam Paksa! 3. Sebutkan praktik dan berbagai penyelewengan yang timbul akibat Tanam Paksa di Indonesia ! 4. Apakah dampak yang ditimbulkan dari Tanam Paksa? 5. Jelaskan pelajaran apa yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah belajar tentang sejarah Tanam Paksa ! Kunci jawaban instrument penilaian pengetahuan Latar belakang dilaksanakan Tanam Paksa di Indonesia adalah : Kondisi perekonomian pemerintah Belanda yang sangat buruk akibat kegagalan VOC mengelola tanah jajahan. Banyaknya perlawanan-perlawanan daerah yang memerlukan banyak dana untuk menumpasnya. Dasar-dasar ketentuan dalam Tanam Paksa : Penduduk menyediakan sebagian dari tanahnya untuk pelaksanaan Tanam Paksa. Tanah wajib Tanam Paksa tidak boleh melebihi seperlima dari tanah yang dimiliki penduduk. Waktu dan pekerjaan yang diperlukan untuk menanam tanaman wajib Tanam Paksa tidak boleh melebihi waktu penanaman padi. Tanah yang disediakan untuk wajib Tanam Paksa dibebaskan dari pajak. Kelebihan hasil panen dari wajib Tanam Paksa akan dikembalikan dan atau dibayarkan kepada penduduk. Kegagalan panen yang bukan disebabkan kesalahan penduduk menjadi tanggungan pemerintah. Jika dilihat dari dasar ketentuan yang termuat pada lembaran Negara Tahun 1834 No.22, sebenarnya tidak begitu memberatkan penduduk, tetapi karena dalam pelaksanaannya ternyata banyak terjadi pelanggaran-pelanggaran sehingga memberatkan penduduk dan menimbulkan penderitaan bagi penduduk. Praktek-praktek dan berbagai penyelewengan yang timbul dari Tanam Paksa : Tanah yang disediakan melebihi seperlima, yakni sepertiga bahkan setengah, malah ada seluruhnya, karena seluruh desa dianggap subur untuk tanaman wajib. Kegagalan panen menjadi tanggung jawab petani. Tenaga kerja yang semestinya dibayar oleh pemerinah tidak dibayar. Waktu yang dibutuhkan tenyata melebihi waktu penanaman padi. Perkerjaan di perkebunan atau di pabrik, ternyata lebih berat daripada di sawah. Kelebihan hasil yang seharusnya dikembalikan kepada petani, ternyata tidak dikembalikan. Dampak yang ditimbulkan dari Tanam Paksa : Bagi Indonesia (Khususnya Jawa) Sawah ladang menjadi terbengkelai karena diwajibkan kerja rodi yang berkepanjangan sehingga penghasilan menurun drastis. Beban rakyat semakin berat karena harus menyerahkan sebagian tanah dan hasil panennya, membayar pajak, mengikuti kerja rodi, dan menanggung risiko apabila gagal panen. Akibat bermacam-macam beban menimbulkan tekanan fisik dan mental yang berkepanjangan. Timbulnya bahaya kemiskinan yang makin berat. Timbulnya bahaya kelaparan dan wabah penyakit di mana-mana sehingga angka kematian meningkat drastis. Bahaya kelaparan menimbulkan korban jiwa yang sangat mengerikan di daerah Cirebon (1843), Demak (1849), dan Grobogan (1850). Kejadian ini mengakibatkan jumlah penduduk menurun drastis. Di samping itu, juga terjadi penyakit busung lapar (hongorudim) di mana-mana. Bagi Belanda. Apabila sistem tanam paksa telah menimbulkan malapetaka bagi bangsa Indonesia, sebaliknya bagi bangsa Belanda ialah sebagai berikut: Keuntungan dan kemakmuran rakyat Belanda. Hutang-hutang Belanda terlunasi. Penerimaan pendapatan melebihi anggaran belanja. Kas Negeri Belanda yang semula kosong dapat terpenuhi. Amsterdam berhasil dibangun menjadi kota pusat perdagangan dunia. Perdagangan berkembang pesat. Pelajaran apa yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah belajar tentang sejarah Tanam Paksa : Rakyat pribumi mengenal ekonomi uang dan berperan serta dalam proses ekonomi dan industrialisasi Pada masa Sistem Tanam Paksa negeri kita menjadi pengekspor barang-barang produksi dalam negeri, sedangkan pada masa sekarang Indonesia lebih banyak mengimpor daripada mengekspor. Pedoman Penilaian: No. 1 s/d 5, jika benar score 6 Jumlah score 30 Nilai akhir = Penilaian Keterampilan Penilaian untuk kegiatan mengamati gambar sistem Tanam Paksa di Indonesia serta tokoh-tokohnya. No. Nama Siswa Relevansi (1 – 4) Kelengkapan (1 – 4) Kebahasaan (1 – 4) Jumlah Skor 1. Andi 2. Doni 3. Dina 4. Sita 5. dst. Nilai = Jumlah skor dibagi 3 Keterangan : Kegiatan mengamati dalam hal ini dipahami sebagai cara siswa mengumpulkan informasi factual dengan memanfaatkan indera penglihat, pembau, pendengar, pengecap, dan peraba. Maka secara keseluruhan yang dinilai adalah HASIL pengamatan (berupa informasi) bukan CARA mengamati. Relevansi, kelengkapan, dan kebahasaan diperlakukan sebagai indikator penilaian kegiatan mengamati. Relevansi merujuk pada ketepatan atau keterhubungan fakta yang diamati dengan informasi ang dibutuhkan untuk mencapai tujuan Kompetensi Dasar/ Tujuan Pembelajaran (TP). Kelengkapan dalam arti semakin banyak komponen fakta yang terliput atau semakin sedikit sisa (risedu) fakta yang tertinggal. Kebahasaan menunjukkan bagaimana siswa mendeskripsikan fakta-fakta yang dikumpulkan dalam bahasa tulis yang efektif (tata kata atau tata kalimat yang benar dan mudah dipahami). Skor terentang antara 1 – 4 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Amat Baik Penilaian untuk kegiatan Diskusi Kelompok No. Nama Mengkomunikasikan (1 – 4) Mendengarkan (1 – 4) Berargumentasi (1 – 4) Berkontribusi (1 – 4) Jumlah Skor 1. Andi 2. Doni 3. Dina 4. Sita 5. dst. Nilai = jumlah skor dibagi 3 Keterangan : Ketrampilan mengkomunikasikan adalah kemampuan siswa untuk mengungkapkan atau menyampaikan idea tau gagasan dengan bahasa lisan yang efektif. Ketrampilan mendengarkan dipahami sebagai kemampuan siswa untuk tidak menyela, memotong, atau menginterupsi pembicaraan seseorang ketika sedang mengungkapkan gagasannya. Kemampuan berargumentasi menunjukkan kemampuan siswa dalam mengemukakan argumentasi logis ketika ada pihak yang bertanya atau mempertanyakan gagasannya. Kemampuan berkontribusi dimaksudkan sebagai kemampuan siswa memberikan gagasan-gagasan yang mendukung atau mengarah ke penarikan kesimpulan termasuk di dalamnya menghargai perbedaan pendapat. Skor terentang antara 1 – 4 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Amat Baik Penilaian Presentasi No. Nama Siswa Menjelaskan (1 – 4) Memvisualkan (1 – 4) Merespon (1 – 4) Jumlah Skor 1. Andi 2. Doni 3. Dina 4. Sita 5. dst. Nilai = jumlah skor dibagi 3 Ketrampilan menjelaskan adalah kemampuan menyampaikan hasil observasi dan diskusi secara meyakinkan. Ketrampilan memvisualisasikan berkaitan dengan kemampuan siswa untuk membuat atau mengemas informasi seunik mungkin, semenarik mungkin, atau sekreatif mungkin. Ketrampilan merespon adalah kemampuan siswa menyampaikan tanggapan atas pertanyaan, bantahan, sanggahan dari pihak lain secara empatik. Skor terentang antara 1 – 4 1 = Kurang 2 = Cukup 3 = Baik 4 = Amat Baik Sumber Belajar Buku sumber Sejarah SMA XI Djoened Poesponegoro, Marwati, dan Nugroho Notosusanto. 2009. Sejarah Nasional Indonesia II. Jakarta : Balai Pustaka. White board Power point LCD Internet Yogyakarta, 11 Juni 2014 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Kepala SMA Bhinneka Tunggal Ika Drs. Mulyono JM. Suji Muryati, S.Pd NIP. - NIP. 19590114 198903 2 003