Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
5 pages
1 file
TUGAS: Jelaskan nilai-nilai pendidikan karakter seperti apa yang bisa saudara teladani dari 3 tokoh wayang dalam serat Tripama berikut; dan berikan contoh nyata dalam kehidupan saudara sebagai mahasiswa dan generasi muda yang hidup di era modeern. DL: 11 April 2017 SERAT TRIPAMA PENDAHULUAN Serat Tripama (tiga suri tauladan) adalah karya KGPAA Mangkunegara IV (1809-1881) dei Surakarta, yang ditulis dalam tembang Dhandanggula sebanyak 7 pada (bait), mengisahkan keteladanan Patih Suwanda (Bambang Sumantri), Kumbakarna dan Suryaputra (Adipati Karna) Bagi yang tidak mengenal dunia wayang memang agak sulit memahami apa dan siapa ketiga tokoh tersebut. Secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut: Bambang Sumantri yang setelah menjadi patih disebut " Patih Suwanda " adalah Patih dari Raja Harjunasasrabahu dari negara Maespati pada era sebelum Sri Rama tokoh dalam kisah Ramayana. Patih Suwanda termasyhur dalam kegagahberaniannya, mampu melaksanakan semua tugas dari Prabu Harjunasasrabahu dengan penuh tanggungjawab dan akhirnya gugur di palagan melawan Dasamuka. Kumbakarna adalah adik dari Prabu Dasamuka raja Ngalengkadiraja (Alengka), walaupun berbentuk raksasa tetapi tidak mau membenarkan tindakan kakaknya yang angkara murka dengan menculik Dewi Shinta. Walaupun demikian pada saat kerajaan Ngalengkadiraja diserang oleh musuh, yaitu Sri Rama dan pasukannya, Kumbakarna memenuhi panggilan sifat ksatrianya, mengorbankan jiwa untuk membela tanah air. Kumbakarna gugur membela negara, bukan membela kakaknya. Kumbakarna adalah salah satu pelaku dalam kisah Ramayana. Adipati Karna adalah tokoh dalam Mahabharata. Ia tidak membela Pandawa yang saudara satu ibu melainkan membela Prabu Suyudana (Kurupati) raja Hastina untuk membalas budi baik sang raja yang telah mengangkat derajatnya. Adipati Karna yang saat kelahirannya dibuang di sungai kemudian ditemu dan diangkat anak oleh kusir Adirata, dijadikan adipati oleh Prabu Suyudana. Oleh sebab itu dalam perang besar Bharatayuda Adipati Karna berada di pihak Kurawa yang ia tahu bahwa Kurawa adalah pihak yang angkara murka. Sang Suryaputra gugur dalam perang tanding melawan Harjuna, adiknya, satu ibu. Secara ringkas, itulah kepahlawanan tiga ksatria dalam tiga jaman yang berbeda yang diangkat oleh Sri Mangkunegara IV dalam Serat Tripama yang terdiri dari 7 bait tembang Dhandanggula: Bait pertama dan ke dua mengisahkan kepahlawanan Kumbakarna, Bait ke tiga dan empat tentang Kumbakarna, Bait ke lima dan enam mengenai Adipati Karna dan Bait ke tujuh adalah kesimpulan/penutup.
Serat Wedhatama (asal kata dalam bahasa Jawa; Wredhatama) merupakan salah satu karya agung pujangga sekaligus seniman besar pencipta berbagai macam seni tari (beksa) dan tembang. Wayang orang, wayang madya, pencipta jas Langendriyan (sering digunakan sebagai pakaian pengantin adat Jawa/Solo). Beliau adalah enterpreneur sejati yang sangat sukses memakmurkan rakyat pada masanya dengan membangun pabrik bungkil, pabrik gula Tasikmadu dan Colomadu di Jateng (1861-1863) dengan melibatkan masyarakat, serta perkebunan kopi, kina, pala, dan kayu jati di Jatim dan Jateng. Masih banyak lagi, termasuk merintis pembangunan Stasiun Balapan di kota Solo. Beliau juga terkenal gigih dalam melawan penjajahan Belanda. Hebatnya, perlawanan dilakukan cukup melalui tulisan pena, sudah cukup membuat penjajah mundur teratur. Cara inilah menjadi contoh sikap perilaku utama, dalam menjunjung tinggi etika berperang (jihad a la Kejawen); "nglurug tanpa bala" dan "menang tanpa ngasorake". Kemenangan diraih secara kesatria, tanpa melibatkan banyak orang, tanpa makan korban pertumpahan darah dan nyawa, dan tidak pernah mempermalukan lawan. Begitulah kesatria sejati.
1.1 Latar belakang Serabi berasal dari bahasa sunda yaitu " sura " yang berarti besar. Serabi atau surabi adalah salah satu makanan ringan atau jajanan pasar yang berasal dari Indonesia. Surabi dinyatakan sebagai makanan khas jawa karena lebih populer di pulau ini. Surabi memiliki bentuk yang mirip dengan pancake namun lebih kecil dan tebal. Surabi umumnya terbuat dari tepung beras atau terigu yang dibakar dengan menggunakan alat tradisional yaitu tungku dan cetakan dari tanah liat. Jika pancake punya saus dengan berbagai pilihan rasa, kue serabi juga memiliki kuah atau saus yang terbuat dari gula jawa sesuai dengan cita rasa nusantara. Kuah yang terbuat dari campuran gula jawa dan santan kelapa itu, biasa disebut dengan kinca. Dua jenis kue serabi yang terkenal dari Indonesia , yaitu serabi bandung dan serabi solo. Kedua serabi tersebut memiliki perbedaan, baik dari bahan hingga penyajiannya pun berbeda. Jika serabi bandung menggunakan tepung terigu, serabi solo menggunakan tepung beras. Selain itu serabi bandung biasa disajikan dengan kuah dari gula jawa dan santan yang biasa disebut kinca, sedangkan pada serabi solo santan ditambahkan ketika proses pembuatan masih berlangsung. Selain di tanah jawa, surabi juga dapat ditemukan di ranah minang dan betawi. Serabi betawi, yang biasa disebut kue 'ape' cenderung mirip dengan serabi solo yang bertekstur lembut. Sedangkan serabi minang banyak dijumpai di Medan. Serabi ini menggunakan kuah dasar dari campuran gula dan buah-buahan, terutama serabi kuah durian yang paling sering dicari. Usaha serabi semakin menyebar di Indonesia dengan varian yang semakin berubah – ubah seiring dengan perkembangan zaman dan cita rasa yang sering berubah. Namun karena alat serabi yang masih tradisional agar tidak menghilangkan cita rasa serabi, adanya keluhan dari beberapa para penjual dan konsumen terhadap penjualan serabi ini. Dan dengan hasil tinjauan saya ke salah satu tempat penjual serabi dapat menjadi salah satu info yang membantu dalam laporan tentang usaha serabi ini.
Pada umumnya tanaman kapas berasal dari biji, bila keadan memungkinkan , dalam tempo 2-3 hari biji tumbuh. Kapas mempunyai akar tunggang yang dalam pandang akar dapat mencapai 15cm atau lebih.Pada waktu pertumbuhan tanaman mencapai tinggi 20-25cm.
In Indonesia, drug abuse becomes the most problematic issue in recent decades. The problems are basically rooted in two fundamental aspects covering the ineffective prevention and the increasing number of victims year by year. The increasing number of victims is a valid proof that preventive and curative attempts to fight drugs do not achieve its demanded goals. In terms of preventive action, for example, the efforts are started from multiple aspects such as education, social and many other area intended to forcibly stop the flows of drug abusers. In the other hand, the curative aspect has been done by maximizing law enforcement which aims at giving a severe punsihment for drug sindicates, sellers and distributors. However, these two efforts do not work quite effectively as children, youth and students becomes the inevitable targets of drugs abuse. Thus, better and more comprehensive actions should be improved and added to endlessly fight drugs. The researcher formulates one research question; how would local potential based game be effective to prevent drugs abuse? This paper is a revolutionary idea aiming at preventing more cases of drug abuse using game as an approach to inject moral and character building. This paper uses qualitative method with interview and type data source. The method of interview is non-structural interview where the selected respondents with particular understanding are interviewed. The type data sources come from literature sources such as books, scientific journal, reports, news, articles and other online sources. In addition, case study is performed in this paper in which Ngestirejo, Gunungkidul becomes the setting and the place of the study. This place is choosen because of some important reasons. First and the most important reason is the high rate of drug and HIV cases. At least, 25 cases of HIV and 5 cases of drug were found in Ngestirejo. These data are obtained from the interview and observation with some people’s representative of the village. Second, the education quality of children is categorized low as most of teenagers were graduated from elementary and junior highschool only. Moreover, with a very minimum education background, many of them decided to work in big cities such as Jogjakarta and Jakarta. This factor is believed as one of the influential triggers of drug abuse since teenagers do not have complete information about the danger of drug and right decision making in rationalizing and confirming the impact of drug. Thus, educating them in a different way would be best applied in that particular condition. Game is regarded as one of the most effective methods to assisst student in understanding particular learning material. This paper outlined the effectiveness of game as a media of teaching and learning namely Tretoda (Treasure to Fight Drugs). Tretoda is a combination of traditional games and researcher’s selfconstructed concept which is based on local potentials. The use of game, in this case, is adjusted with the charactertistics of children who are passionate to do challenging and fun activities which involve mental and physical activites. This condition would allow children to indrectly learn from what they do which will vi further push indirect intake to children minds. In short, injecting anti-drugs value can be done more effectively and fun.
Solat fardu merupakan solat yang wajib ditunaikan bagi orang Islam yang baligh dan berakal. Ia merupakan Rukun Islam yang ke-2. Solat fardu didirikan sebanyak 5 kali sehari, iaitu; Solat Subuh (2 rakaat), Solat Zohor (4 rakaat), Solat Asar (4 rakaat), Solat Maghrib (3 rakaat) dan Solat Isyak (4 rakaat). Sekiranya tertinggal salah satu solat fardu, adalah diwajibkan untuk digantikan (diqada) semula.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah diberikan, shalawat serta salam kepada Rasulullah SAW beserta keluarga dan para pengikutnya sampai akhir zaman, sehingga Tugas Makalah dengan subtema :
Sirup adalah sediaan cair yang berupa larutan mengandung sakrosa, kecuali dinyatakan lain, kadar sakrosa, C12H22O11 tidak kurang dari 64% dan tidak lebih dari 66,0% (Farmakope Indonesia III, 1979). Sirup merupakan sediaan cair ang ditandai dengan rasa manis serta memiliki konsistensi kental. Kemungkinan mengandung sukrosa pada konsistensi minimal yaitu 45% m/m. Rasa yang manis juga diperoleh dari penggunaan pemanis atau poliol. Sirup pada umumnya mengandung aromatic atau perasa. Setiap dosis dari wadah multidose dielola dengan perangkat yang cocok gar data mengukur volume yang telah ditentukann. Perangkat ini dapat nerupa sendok atau cup untuk volume 5 ml ataupun kelipatannya (British Pharmacopea, 2009).
Academia Biology, 2024
Construction and Building Materials, 2020
Imaginar mundos. Tiempo y memoria en la ciencia-ficción, 2019
New Phytologist, 1998
English Language Teaching
The International journal of prosthodontics
Researching beneath the surface: psycho-social …, 2009
DESALINATION AND WATER TREATMENT, 2020
Research in Pharmaceutical Sciences, 2014
Environmental analysis, health and toxicology, 2024
Journal of Cleaner Production, 2007
Efficient Preconditioned Solution Methods for Elliptic Partial Differential Equations, 2011
Academia Mental Health and Well-Being, 2024
PLOS ONE, 2015
Journal of Curriculum and Instruction, 2009