Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
3 pages
1 file
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran. Sedangkan menurut Udin Syaefudin Sa'ud (2005: 129) simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara nyata. Menurut Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar. Dalam pembelajaran yang menggunakan metode simulasi, siswa dibina kemampuannya berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok. Di samping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk dapat bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran. Karakteristik Metode Simulasi Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.23) memaparkan tentang karakteristik metode simulasi sebagai berikut: 1) Banyak digunakan pada pembelajaran PKn, IPS, pendidikan agama dan pendidikan apresiasi, 2) Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi, 3)
A. PENGERTIAN SIMULASI Simulasi adalah suatu cara untuk menduplikasi/menggambarkan ciri, tampilan, dan karakteristik dari suatu sistem nyata. Ide awal dari simulasi adalah untuk meniru situasi dunia nyata secara matematis, kemudian mempelajari sifat dan karakter operasionalnya, dan akhirnya membuat kesimpulan dan membuat keputusan berdasar hasil dari simulasi. Dengan cara ini, sistem di dunia nyata tidak disentuh /dirubah sampai keuntungan dan kerugian dari apa yang menjadi kebijakan utama suatu keputusan di uji cobakan dalam sistem model. Menurut Pusat Bahasa Depdiknas (2005) simulasi adalah satu metode pelatihan yang memperagakan sesuatu dalam bentuk tiruan (imakan) yang mirip dengan keadaan yang sesungguhnya; simulasi: penggambaran suatu sistem atau proses dengan peragaan memakai model statistic atau pemeran. Udin Syaefudin Sa'ud (2005: 129) simulasi adalah sebuah replikasi atau visualisasi dari perilaku sebuah sistem, misalnya sebuah perencanaan pendidikan, yang berjalan pada kurun waktu yang tertentu. Jadi dapat dikatakan bahwa simulasi itu adalah sebuah model yang berisi seperangkat variabel yang menampilkan ciri utama dari sistem kehidupan yang sebenarnya. Simulasi memungkinkan keputusan-keputusan yang menentukan bagaimana ciri-ciri utama itu bisa dimodifikasi secara nyata. Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.22) metode simulasi merupakan salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan metode simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di sekolah dasar. B. METODE SIMULASI Metode simulasi merupakan proses perancangan model dari suatu sistem nyata (riil) dan pelaksanaan eksperimen-eksperimen dengan model ini untuk tujuan memahami tingkah laku sistem atau untuk menyusun strategi (dalam suatu batas atau limit yang ditentukan oleh sebuah satu atau beberapa kriteria) sehubungan dengan operasi sistem tersebut. Metode simulasi dapat menjelaskan tingkah laku sebuah sistem dalam beberapa waktu dengan mengobservasi tingkah laku dari sebuah model matematika yang dibuat sesuai dengan karakter sistem yang asli sehingga seorang analis bisa mengambil kesimpulan tentang tingkah laku dari sistem dunia nyata. Karakteristik Metode Simulasi Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.23) memaparkan tentang karakteristik metode simulasi sebagai berikut: Banyak digunakan pada pembelajaran PKn, IPS, pendidikan agama dan pendidikan apresiasi, Pembinaan kemampuan bekerja sama, komunikasi, dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan melalui pembelajaran simulasi, Metode ini menuntut lebih banyak aktivitas siswa, Dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis kontekstual, bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial, maupun masalah-masalah sosial. Prosedur Penggunaan Metode Simulasi Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.23) prosedur yang harus ditempuh dalam penggunaan metode simulasi adalah: Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleh guru, Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas, Simulasi diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang dimainkan, Proses pengamatan pelaksanaan simulasi dapat dilakukan dengan diskusi, Prasyarat Pengoptimalan Pembelajaran dengan Metode Simulasi Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.24) penggunaan metode simulasi menuntut beberapa kemampuan guru, antara lain: mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur dan peran yang akan dilakukan siswa dalam simulasi, mampu memberikan ilustrasi, mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi, mampu mengamati proses simulasi yang dilakukan siswa. Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam penerapan metode simulasi adalah: kondisi, minat, perhatian, dan motivasi siswa dalam bersimulasi, pemahaman terhadap pesan yang akan disimulasikan, kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan. Keunggulan dan Kelemahan Metode Simulasi Sri Anitah, W. DKK (2007: 5.24) mengemukakan tentang keunggulan dan kelemahan metode simulasi sebagai berikut: Keunggulan Metode Simulasi 1. Siswa dapat melakukan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya, 2. Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam pembelajaran,
Qualitative method has been widely be adopted in research practices in Indonesian tradition of social sciences including sociology. However, it seems there is misunderstanding on the method that is seen as additional to the quantitative one. This literature study intend to discuss related issues to the strengths and weaknesses of qualitative method. We do conclude here, that the method has productive potential for fostering the develomment of social theories as well as methodology in the context of Indonesian world. Hence, it is possible to bring Indonesian social sciences especially sociology into equal position of future dialog with the counterparts from the Western communities. Keywords: qualitative method, method in practice, theorizing, contextualization, relevancy
Dalam suatu penelitian survei, dalam pengambilan data, tidak perlu untuk meneliti semua individu dalam suatu populasi, sebab di samping memakan biaya yang banyak, juga membutuhkan waktu yang lama. Dengan meneliti sebagian dari populasi, diharapkan hasil yang diperoleh akan dapat menggambarkan sifat populasi yang bersangkutan. Untuk dapat mencapai tujuan ini, maka cara-cara pengambilan sebuah sampel harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Sebuah sampel harus dipilih sedemikian rupa sehingga setiap satuan unsur mempunyai kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih, dan besarnya peluang tersebut tidak boleh sama dengan nol.
Muhammad Sobri Maulana, 2013
Penyakit malaria adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh parasit protozoa obligat intraseluler dari genus plasmodium yang dapat ditularkan melalui gigitan nyamuk betina dari Tribus anopheles.1 Saat ini telah ditemukan sekitar 400 spesies nyamuk anopheles dan telah diteliti bahwa terdapat 67 spesies yang menularkan malaria, dari jumlah tersebut 24 spesies diantaranya ditemukan di Indonesia. Dari berbagai spesies telah dilaporkan terdapat empat spesies plasmodium penyebab malaria yaitu plasmodium falciparum, plasmodium vivax, plasmodium malariae dan plasmodium ovale.2 Penyakit malaria sampai saat ini masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang utama di Indonesia terutama di daerah timur Indonesia seperti daerah Maluku Utara. Propinsi Maluku Utara adalah daerah endemis malaria untuk malaria falciparum, prevalensi malaria 6 bulan terakhir sebesar 9,2 % dan angka prevalensi tertinggi dikabupaten Halmahera Barat 15,2 % dan terendah di Kota Tidore Kepulauan yaitu 3,6%, sedangkan Ternate prevalensi malaria sebesar 14,0% .3 Indonesia secara alamiah dikarunia kekayaan alam berupa flora (tumbuhan) dan fauna (hewan) dengan berbagai keanekaragaman yang merupakan sumber bahan baku untuk dijadikan obat tradisional maupun obat modern. Salah satu tanaman yang sering digunkan oleh masyarakat afrika untuk obat tradisional adalah air kelapa. Air kelapa mengandung potassium, sodium, iron, magnesium, phosphorus, calcium, dietary fiber,protein, total CHO, lemak dan kalori.4 Masyarakat di daerah Maluku Utara secara turun-temurun percaya bahwa air kelapa dapat memicu kembali penyakit malaria dengan tanda-tanda seperti demam dan kurang nafsu makan. Namun terdapat penelitian di afrika yang membuktikan bahwa pemberian air kelapa baik untuk penderita malaria tetapi menurut Verry Asfirizal dkk telah meneliti mengenai pemberian kalsium yang dapat meningkatkan pertumbuhan plasmodium dalam darah.5,6 Kandungan air kelapa yang terbanyak yaitu kalsium. Oleh karena itu sangat perlu dilakukan penelitian mengenai efek pemberian air kelapa terhadap pertumbuhan plasmodium terutama terfokus di daerah maluku utara yan endemis terhadap malaria falciparum dimana masyarakat di maluku utara sangat percaya dan melarang untuk meminum air kelapa terhadap yang terpapar malaria. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat ditemukan obat antimalaria baru yang berasal dari tanaman murah, aman dan mudah didapatkan.
ORDIN Nr. 3103/2017 din 24 noiembrie 2017 privind aprobarea Reglementărilor contabile pentru persoanele juridice fără scop patrimonial Postat pe -www.cabinetexpert.ro . Sursa -AJFP Dambovita EMITENT: MINISTERUL FINANŢELOR PUBLICE PUBLICAT ÎN: MONITORUL OFICIAL NR. 984 din 12 decembrie 2017 În temeiul art. 10 alin. (4) din Hotărârea Guvernului nr. 34/2009 privind organizarea şi funcţionarea Ministerului Finanţelor Publice, cu modificările şi completările ulterioare, având în vedere prevederile art. 4 alin. (1) şi (2) şi ale art. 44 din Legea contabilităţii nr. 82/1991, republicată, cu modificările şi completările ulterioare, ministrul finanţelor publice emite următorul ordin:
1. Sơ lược Basel Ủy ban Basel về giám sát nghiệp vụ ngân hàng là một Ủy ban bao gồm các chuyên gia giám sát hoạt động ngân hàng được thành lập bởi các thống đốc ngân hàng TW của nhóm G10 vào cuối năm 1974, từ sau một loạt các cuộc khủng hoảng về tiền tệ quốc tế và thịt rường ngân hàng, trong đó đáng chú ý nhất chính là sự sụp đổ của ngân hàng Herstatt ở Tây Đức. Hiện nay, các thành viên của Ủy ban gồm đại diện ngân hàng trung ương hay cơ quan giám sát hoạt động ngân hàng của các nước: Anh, Bỉ, Canada, Đức, Hà Lan, Hoa Kỳ, Luxembourg, Nhật, Pháp, Tây Ban Nha, Thụy Điển, Thụy Sỹ và Ý. Ngoài ra hệ thống ngân hàng của nhiều quốc gia khác trên thế giới cũng đã biểu thị sự đồng thuận tham gia tuân thủ hiệp ước do các quốc gia này đã ký kết – Hiệp ước Basel (Basel Accord). Ủy ban được nhóm họp 4 lần trong một năm diễn ra lần đầu vào tháng 2 năm 1975. Theo Ủy ban thì bất kỳ một sự yếu kém của hệ thống ngân hàng dù là quốc gia phát triển hay đang phát triển đều có thể đe dọa đến tình hình ổn định tài chính chung của toán thế giới. Chính vị vậy vấn đề nâng cao năng lực quản lý kiểm soát hệ thống tài chính ở mỗi quốc gia cần phải được đặc biệt quan tâm nhiều hơn. Ủy ban đã tham gia hoạt động trong nhiều năm qua cho quan điểm và sứ mạng này, dưới cả hình thức trực tiếp cũng như gián tiếp thông qua các mối liên hệ với chuyên gia giám sát nghiệp vụ ngân hàng ở các quốc gia khác nhau trên toàn cầu. Ủy ban thường xuyên tổ chức các cuộc thảo luận về những vấn đề xoay quanh sự hợp tác quốc tế để giảm bớt khoảng cách trong công tác giám sát ngân hàng, nâng cao chất lượng công tác giám sát hoạt động ngân hàng trên toàn thế giới. Mục tiêu quan trọng của các cuộc thảo luận là thu hẹp khoảng cách giám sát quốc tế trên hai nguyên lý cơ bản là: (1) không ngân hàng nước ngoài nào được thành lập mà thoát khỏi sự giám sát; và (2) việc giám sát phải tương xứng. Để làm được điều này, Ủy ban Basel đã cố gắng tìm hiểu và Quản trị rủi ro tín dụng theo Basel trong hoạt động ngân hàng. Thực trạng và khả năng ứng dụng tại Việt Nam
Annals FLB – Belgrade Law Review, 2015
POLONIA MAIOR ORIENTALIS, T. I, 2014
Journal of Family Issues, 2014
World Journal of Advanced Research and Reviews
Revista da ESMESC
Potential Impacts of the Deployment of Maritime Autonomous Surface Ships on the Maritime Freight Transport Process, 2024
CÁTEDRA DE ARTES, 2010
International Journal of Multidisciplinary Academic Research, 2021
The Journal of Medical Humanities, 2020
Collegium antropologicum, 2010
Romanian Journal of Neurology
Acta Sociologica, 2019
Modern Pathology, 2021
ECONOMIC COMPUTATION AND ECONOMIC CYBERNETICS STUDIES AND RESEARCH, 2024
… of the 8th Austalian conference on …, 2006
Journal of Physics A: Mathematical and General, 2003
HAL (Le Centre pour la Communication Scientifique Directe), 2014
Tissue engineering. Part C, Methods, 2015