Academia.eduAcademia.edu

LAPORAN BIOLOGI (PENGAMATAN PROTISTA)

2015

PENGAMATAN PROTISTA Oleh: Fahras Widi A. (11) M. Fadhil (16) Nur Fa’iza R. M. (18) Revan Dias (19) PEMERINTAH KOTA MALANG DINAS PENDIDIKAN SMAN 3 MALANG ( Public Senior High School ) Jalan Sultan Agung Utara no 7 Telp (0341) 32476 Malang 65111 Kotak Pos 11 Website : http://www.sman3-mlg.sch.id E-mail : [email protected] BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Praktikum  Protista merupakan organisme yang bersifat eukariotik, memiliki ukuran mikroskopis dan dapat berkembang biak secara pembelahan biner dan fragmentasi. Selain dapat ditemukan di air laut, air tawar, atau menempel ditempat-tempat basah. Protista dapat ditemukan dengan mudah di sekitar lingkungan masyarakat.  Karena ukuran Protista terlalu kecil maka banyak orang yang tidak menyadari kehadiran mereka. Dengan melakukan kegiatan praktikum mengenai protista siswa bisa dengan mudah mengetahui lebih detail tentang protista.  Selain itu, siswa juga diajarkan untuk mengembangkan ketrampilan berfikir secara ilmiah. Jika tidak ada kegiatan praktikum siswa akan terlalu pasif dalam pembelajaran biologi khususnya mengenai protista yang sangat memerlukan eksperimen.  Rumusan Masalah Praktikum  Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut :  1. Apakah didalam air rendaman jerami, air selokan, batu kali, air kolam yang berwarna hijau ditemukan protista?    Tujuan Penelitian Praktikum  Untuk memberikan pengertian yang jelas tentang maksud yang terkandung dalam penulisan laporan praktikum ini perlu ada tujuan penulisan. Tujuan penulisan yang dimaksud adalah :   1. Untuk mengetahui protista yang dapat ditemukan didalam air rendaman jerami, air selokan, air kolam yang berwarna hijau.  2. Untuk mengetahui struktur tubuh dari protista tersebut.  Manfaat Praktikum  1. Dapat menggunakan peralatan mikroskop dengan benar.   2. Supaya lebih mengerti pelajaran biologi mengenai bab Protista. BAB II KAJIAN PUSTAKA Protista Kingdom Protista merupakan kingdom yang mencangkup organisme Eukariot (intinya mempunyai selaput/membran inti) yang tidak termasuk ke dalam jamur, tumbuhan, dan hewan. Protista terdiri dari organisme tingkat rendah yang pada dasarnya memiliki kesamaan struktur yang sederhana walaupun daur hidup, organisasi sel, dan pembelahan selnya berbeda-beda. Protista dikelompokkan menjadi tiga kelompok besar : Protista mirip hewan (protozoa) Protozoa merupakan organisme bersel satu yang bersifat eukariotik (memiliki membran inti) dengan ukuran 3 m – 1.000 m ( 1 m = 10-6 m). Protozoa memiliki bentuk yang bervariasi, seperti oval, bulat, atau memanjang. Bentuk sel ini berubah-ubah bergantung pada kondisi lingkungannya. Protozoa merupakan organisme kosmopolitan, artinya dapat ditemukan dimana-mana. Beberapa dari genus ini mampu bertahan hidup di lingkungan yang kurang menguntungkan dengan membentuk dinding pelindung (kista). Sifat-sifat protozoa dalam memenuhi kebutuhan nutrisinya antara lain: Saprofitik Menyerap makanan hasil dari pembusukan zat organic yang ada di sekelilingnya Saprozoik Mengambil makanan dari organisme mati yang telah mengalami pembusukan Holozoik Memakan mikroorganisme lain, seperti bakteri, alga, dan jamur (bersifat hewan) Holofitik Membentuk makanan sendiri atau mampu berfotosintesis (bersifat tumbuhan) Protozoa bereproduksi secara seksual dan aseksual. Reproduksi aseksual dengan pembelahan dan pembentukan tunas, sedangkan reproduksi seksual dengan konjugasi. Berdasarkan cara pergerakannya dengan cara makannya protozoa di klasifikasikan menjadi 6 filum, yaitu: 1)      Filum Rhizopoda 2)      Filum Actinopoda 3)      Filum Foraminifera 4)      Filum Apicomplexa (Sporozoa) 5)      Filum Zoomastigophora (Zooflagellata) 6)      Filum Ciliophora Protista mirip tumbuhan (alga/ganggang) Protista yang mirip tumbuhan adalah alga. Alga disebut juga rumput air karena alga biasanya hidup berlimpah di air. Alga merupakan vegetasi yang dominan pada kolam, air, mengalir, dan laut. Bentuk dan ukuran tubuh alga beraneka ragam, tubuh alga ada yang bersel satu (uniseluleri) dan ada pula yang bersel banyak (multiseluler). Tubuh alga tidak memiliki jaringan atau organ yang khusus seperti akar, batang dan daun sejati. Oleh karena itu, alga disebut tumbuhan talus (Thallophyta). Penyebaran Alga Penyebaran alga sangat dipengaruhi oleh cahaya, temperature air, kandungan oksigen, kandungan karbondioksida, dan kandungan mineral. Beberapa jenis alga ditemukan di batang pohon atau di lapisan tanah yang lembab. Alga tidak merusak dan merugikan tumbuhan yang ditempatinya.  Reproduksi Alga Alga dapat bereproduksi secara aseksual dan seksual. Reproduksi aseksual alga berlangsung dengan pembelahan sel sederhana, Zoospora, dan Fragmentasi. Pembelahan sel sederhana, yaitu pembelahan biner, umumnya terjadi pada alga uniseluler. Fragmentasi biasanya terjadi pada alga multi seluler. Reproduksi Zoospora dilakukan oleh banyak jenis alga. Reproduksi seksual terjadi melalui peleburan gamet jantan dan gamet betina. Reproduksi seksual dapat di bedakan menjadi Isogami dan Heterogami. Gamet yang dihasilkan laga yaitu: a)      Isogamet gamet dengan ukuran yang sama b)      Anisogamet gamet yang berukuran berbeda dan berflagel c)      Oogamet gamet yang sudah dapat dibedakan jantan dan betinanya Berdasarkan dominasi pigmennya, protista mirip tumbuhan dikelompokkan menjadi 7 Fillum, yakni: Euglenophyta                                      5.   Rhodophyta Chysophyta                                          6.   Phaeophyta Bacillariophyta (Diatom)                    7.   Chlorphyta (Alga Hijau) Dinoflagellata Protista mirip jamur (jamur lendir/dan jamur air) Disebut mirip jamur karena struktur tubuh dan cara reproduksinya mirip fungi. Pada saat zygotnya, protista ini bergerak mirip Amoeba atau disebut juga Amoeboid. Protista mirip jamur terdiri atas filum Mycomycota, Acrasiomycota, dan Oomycota. Myxomycota Myxomycota biasa disebut jamur lendir Plasmodial. Sebagian besar spesies Myxomycota memiliki ciri berpigmen terang, umumnya berwarna kuning atau orange dan semuanya heterotrofik. Tahapan memperoleh makanan merupakan suatu masa Amoeboid yang disebut Plasmodium. Plasmodium merupakan suatu massa tunggal sitoplasma yang tidak dibagi oleh membran dan mengandung banyak nukleus. Plasmodium dapat tumbuh hingga diameternya mencapai beberapa sentimeter. Meskipun berukuran besar, Plasmodium tidaklah multiseluler. Contoh dari jamur lendir Plasmodial adalah Physarium. Yang memiliki ciri yang khas, yaitusebelum terjadi singami (penggabungan) terdapat sel-sel haploid yang menyerupai sel berflagel dan amoeba (sel amoeboid) Jika habitat duatu jamur lendir plasmodial mengering atau tidak ada makanan yang tersisa, Plasmodium akan berhenti tumbuh dan berdiferensiasi menjadi suatu tahapan siklus hidupnya berfungdi dalam reproduksi seksual. Acrasiomycota Jamur lendir seluler berbeda dengan jamur lendir palsmodial karena jamur lender seluler merupakan organisme haploid (hanya zigot saja yanh diploid). Adapun pada jamur lendir Plsmodial, kondisi diploid lebih dominan dalam siklus hidupnya. Jamur lendir seluler memiliki tubuh buah (fruiting body) yang berfungsi dalam reproduksi aseksual. Sebagian besar jamur lendir seluler tidak memiliki tahapan berflagel. Contoh spesiesnya adalah Dyctyostelium. Oomycota Oomycota contohnya adalah jamur air (water mold), karat putih (white rust), dan jamur berbulu halus (downy mildew). Oomycota berasal dari kata, Oo = telur dan mycota = jamur. Istilah ini lebih dikenal dengan “fungi telur”. Sebagian besar jamur air merupakan pengurai yang tumbuh seperti kumpulan kapas. Jamur air biasanya terdapat pada hewan atau alga yang mati, terutama di air tawar. Oomycota merupakan pengurai yang penting dalam ekosistem air. karat putih, jamur berbulu halus umumnya hidup di tanah sebagai parasit pada tumbuhan. Contoh spesies Oomycota adalah Saprolegnia. Berdasarkan cara memperoleh makanan, protista dikelompokkan atas: Protista autototrof, yaitu protista yang mempunyai klorofil sehingga dapat membuat makanan sendiri melalui fotosintesis. Fotosintesis adalah proses pembentukan senyawa organik dari senyawa anorganik menggunakan energi cahaya. Contohnya : Alga/ganggang  Protista heterotrof, yaitu protista yang tidak dapat membuat makanan sendiri sehingga memerlukan makanan organik dari lingkungannya. dengan cara : Fagositosis, yaitu proses memakan makhluk hidup lain (misal : bakteri) dengan cara memasukkan makhluk hidup yang dimakan tersebut ke dalam sel. Contohnya: Protozoa  Protista saprofit dan parasit, saprofit artinya mencerna makanan organik di luar sel dari sisa-sisa makhluk hidup yang telah mati dan parasit artinya menyerap sari- sari makanan dari makhluk hidup inangnya. Contoh: jamur BAB III METODOLOGI PENELITIAN Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal 24 Oktober 2015 di laboratorium biologi SMA Negeri 3 Malang. Metode dan Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini, adalah metode kuantitatif, observasi, dan studi lapang. Alat dan Bahan Alat Mikroskop Kaca benda Kaca penutup Mangkuk plastik Pipet Kapas Bahan Sampel air kolam bewarna hijau Sampel air got / comberan Sampel air jerami Kertas penghisap Cara Kerja Siapkan sampel. Air Kolam Air Got / Comberan Air Jerami Ambil air sampel dengan pipet. Teteskan 1 tetes sampel air ke kaca benda dengan pipet. Ambil sedikit serat kapas, lalu letakkan dengan hati-hati serat kapas diatas sampel air yang telah diteteskan di kaca benda. Ingat jangan terlalu banyak, karena dapat menutupi protista yang akan diamati. Tutup dengan kaca penutup Amati dibawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 10. Lakukan langkah yang sama pada setiap sample air. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Data Hasil Pengamatan Air Kolam No. Aspek yang diamati Keterangan 1. Ciri-ciri Ujung depan tubuhnya tumpul, dan bagian belakang meruncng (seperti sandal) Mempunyai dinding sel Tubuhnya berukuran antara 120-300 mikron Memiliki dua inti yaitu makronukleus dan mikronukleus Bergerak dengan menggoyahkan silianya Unicellular memiliki 2 vakuola : vakuola makanan dan vakuola kontraktil Cara berkembang biak : pembelahan biner dan konjugasi 2. Menyerupai Protista menyerupai hewan 3. Nama Paramecium sp. 4. Gambar / Foto Air Got/Comberan No. Aspek yang diamati Keterangan 1. Ciri-ciri Ujung depan tubuhnya tumpul, dan bagian belakang meruncng (seperti sandal) Mempunyai dinding sel Tubuhnya berukuran antara 120-300 mikron Memiliki dua inti yaitu makronukleus dan mikronukleus Bergerak dengan menggoyahkan silianya Unicellular memiliki 2 vakuola : vakuola makanan dan vakuola kontraktil Cara berkembang biak : pembelahan biner dan konjugasi 2. Menyerupai Protista menyerupai hewan 3. Nama Paramecium sp. 4. Gambar / Foto Air Jerami No. Aspek yang diamati Keterangan 1. Ciri-ciri Ujung depan tubuhnya tumpul, dan bagian belakang meruncng (seperti sandal) Mempunyai dinding sel Tubuhnya berukuran antara 120-300 mikron Memiliki dua inti yaitu makronukleus dan mikronukleus Bergerak dengan menggoyahkan silianya Unicellular memiliki 2 vakuola : vakuola makanan dan vakuola kontraktil Cara berkembang biak : pembelahan biner dan konjugasi 2. Menyerupai Protista menyerupai hewan 3. Nama Paramecium sp. 4. Gambar / Foto Pembahasan Dalam percobaan ini terdapat beberapa langkah untuk dapat mengamati protista yang hidup di air ( air rendaman jerami, air got, air kolam ). Langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengambil beberapa tetes air dari sampel menggunakan pipet. Kemudian meneteskan satu tetes sampel air di atas kaca benda, lalu mengambil serat kapas dan meletakkannya di atas air, pemberian kapas ini mempunyai maksud agar protista dapat diamai dan tidak keluar dari kaca benda. Kemudian menutupnya dengan kaca penutup benda. Menyalakan mikroskop dan meletakkan preparat di bawah mikroskop, dan protista siap untuk diamati. Dalam mengamati diperlukan ketelitian dan kesabaran, karena benda yang diamati adalah benda hidup yang selalu berpindah tempat dan bergerah, juga diperlukan ketelitian karena banyak sampah sampah yang dapat mengecoh. Juga dapa disimpulkan semakin lama kita menyimpan sampel air maka akan semakin banyak protista yang tumbuh. BAB V PENUTUP Kesimpulan Dari laporan ini dapat disimpulkan bahwa : 1. Protista dapat ditemukan di lingkungan sekitar terutama di air. 2. Proista yang ditemukan pada setiap jenis air bisa berbeda jenis bisa juga merupakan jenis yang sama. 3. Bentuk dan jenis protista dapat diketahui setelah melalui pengamatan di bawah mikroskop. Saran Setelah dilakukan penelitian ini diharapkan : 1. Diharapkan dapat mengetahui lebih banyak jenis protista dari banyak variasi air. 2. Agar dilakukan penelitian lebih lanjut tentang jenis protista beserta ciri dan manfaat protista tersebut.