Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Catatan Alkitab , 2015
Catatan Ringan Albertus Purnomo, OFM Apa yang sedang kita lakukan di sini tidak jauh berbeda dengan apa yang Yesus lakukan dengan ahli Taurat dalam perikop yang akan kita lihat dan bahas bersama. Sebagaimana Yesus dan ahli Taurat berdiskusi dan menafsirkan arti dan hukum Taurat tentang bagaimana mencintai Allah dan manusia, kita juga berkumpul di sini untuk belajar mengetahui arti dan maksud dari teks-teks suci yang kita percayai sebagai sabda Tuhan. Maka dari itu, sebelum kita masuk secara khusus untuk belajar bagaimana menafsirkan suatu teks, tentunya dengan metode yang sederhana, tidak ada salahnya jika kita menengok sejenak seluk beluk tulisan-tulisan suci. Atau dengan kata lain, kita akan menjawab pertanyaan: apakah itu tulisan-tulisan suci (Alkitab). Apa itu Alkitab? Alkitab adalah bestseller yang tak pernah terkalahkan sepanjang sejarah. Setiap orang Kristen atau Katolik pasti memilikinya. Sebagian orang yang fundamentales berpandangan bahwa Alkitab ditulis kurang lebih mirip dengan apa yang dimaksudkan Allah, berisi satu paket instruksi moral atau kisah sejarah manusia. Sebagian orang yang cenderung skeptis terhadap Alkitab, melihat Alkitab sebagai kumpulan legenda bangsa Israel yang sudah selayaknya dianggap sebagai barang yang usang. Alkitab itu dokumen yang cukup membingungkan. Di satu pihak terdapat perikop-perikop yang mampu membangkitkan kasih dan harapan. Sebagian besar mazmur, Yes 40-55, bagian-bagian tertentu dari nubuat para nabi, bagian-bagian tertentu dari Perjanjian Baru 1 Kor 13 (madah kasih), kotbah di atas bukit (Mat 5-7) merupakan tulisan-tulisan yang sungguh-sungguh bernilai spiritual tinggi. Tetapi, di pihak lain, terkadang ada bagian-bagian kitab suci yang agak aneh dan sudah tidak relevan lagi. Misalnya, perintah Allah kepada Yosua untuk membumi hanguskan kota Ai berserta seluruh penduduknya, atau menjanjikan hari kemurkaan Tuhan dsb. Mengapa bisa demikian? Karena kitab suci pada dasarnya ditulis oleh banyak orang, dalam rentang waktu yang panjang: kurang lebih seribu tahun, dan pada zaman atau situasi tertentu. Sekalipun banyak hal-hal yang agak sulit dimengerti oleh akal budi kita, perlu dicatat bahwa apa yang tertulis dalam kitab suci sebenarnya adalah sebuah refleksi perjumpaan dan pergulatan manusia (bangsa Israel dan orang Kristen) dalam memahami maksud dan kehendak Allah. Kitab Suci adalah kitab tentang bagaimana Allah berbicara dengan manusia dan sebaliknya bagaimana manusia menjawab Allah. Maka penting bagi kita yang mau belajar sesuatu dari kitab suci memiliki apa yang namanya "sense of God" [Indera akan Tuhan]. Maksudnya, suatu indera yang mendorong kita untuk merasakan Tuhan, seperti pemazmur katakan : Kecaplah betapa sedapnya Tuhan; suatu indera mendesak kita berjumpa dengan Allah. Jika kita tidak mempunyai indera akan Tuhan, mungkin kita akan gagal menemukan makna spiritual dalam kitab suci. Jadi apa yang harus dicari pertama-tama ketika kita membaca kitab suci adalah Tuhan. Di sini, kita mencoba mengenal dan memahami Tuhan lewat kisah-kisah orang yang dalam sejarah bangsa Israel dan gereja perdana. Dan juga mengenal maksud dan kehendak Allah dalam Kristus. Kitab suci pada dasarnya adalah tulisan-tulisan tentang kisah pergulatan manusia dalam memahami Allah, hidup dan dirinya sendiri. Sebagai contoh, Yakub bergulat dengan Allah, Yeremia mengeluh (complain) dan protes kepada Allah karena panggilannya
2015
Semua orang tua sayang dengan anaknya, namun dalam keseharian anak sering berperilaku yang menjengkelkan, sehingga membuat orang tuanya marah. Acap kali orang tua tidak dapat mengendalikan emosi hingga memukul atau melakukan kekerasan fisik pada anak.  Kadang kala orang tua menegur anak bukan ingin meluruskan kesalahan, tetapi justru meluapkan amarah. Sebagai orang tua perlu belajar secara terus-menerus untuk meredakan emosi saat menghadapi anak. Jika tidak, teguran seseorang akan tidak efektif. Bahkan, justru semakin menunjukkan "kenakalannya". Ancaman yang diberikan  tidak menghentikan kenakalan anak, justru membuat anak berontak dan menentang. Anak merasa orang tua tidak menyayanginya lagi. Selain itu, seseorang sering lupa menunjukkan apa yang seharusnya dikerjakan anak manakala seseorang asyik melontarkan ancaman. Orang tua marah kepada anak merupakan teguran sehingga anak berperilaku yang baik. Perlu seseorang lakukan duduk bersama-sama anak dalam suasana yang mesr...
Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan, 2019
Abstrak:Manusia sebagai makhluq yang terlahir dan belum mengetahui apa-apa dibekali Allah swt. dengan beragam potensi. Potensi-potensi tersebut kemudian digunakan membantunya untuk menjawab apa yang belum diketahuinya. Ihktiyar yang ditempuh manusia untuk mewujudkannya dengan proses pendidikan. Sebagai makhluq yang menyukai keharmonisan, mendidik manusia membutuhkan metodik khusus. Lalu bagaimana semestinya yang dibutuhkan dalam mendidiknya?. Pada dasarnya mendidik manusia diperlukan adanya sikap kasih sayang kepadanya. Karena cita-cita luhur yang dibutuhkan tidak hanya persoalan kedewasaan dan pengetahuan yang tinggi namun tetap mengutamakan keluhuran akhlak baginya. Mendidik dengan kasih sayang menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Kata Kunci: Manusia, Pendidikan, Rahmat
Cinta Kasih sebagai Dasar Hidup Berkeluarga, 2021
Tugas utama suami-istri dalam ikatan pernikahan ialah untuk mengabdi, melayani dan mewujudnyatakan cinta kasih. Hal ini tampak lewat perintah Allah agar manusia beranak cucu dan mengelola segala yang ada di bumi bagi keberlangsungan hidup mereka (bdk. Kej 1:28). Suami dan istri yang telah dipersatukan dalam pernikahan dipanggil untuk menjadi pelayan dan pelaksana hukum tertinggi kehidupan kristiani yaitu cinta kasih. Suami-istri dipanggil untuk menghidupi cinta kasih yang telah mereka nyatakan di dalam dan melalui perjanjian perkawinan yang mereka ikrarkan sebagai sebuah perjanjian hidup.
Edy Nugraha
Sastra pada hakikatnya adalah seni yang menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Sebagaimana yang dikatakan sapardi (2009: 1) bahwa sastra tidak jatuh dari langit dengan sendirinya. Dalam sastra, terdapat tema. Tema tersebut bisa sama bisa berbeda. Untuk membandingkan suatu karya sastra dengan sastra lain, termasuk kajian dalam sastra bandingan. Secara singkat, Henry H.H. Remak (1961: 3) menyebutkan bahwa sastra bandingan "is the comparison of one literature with anothers or others, the comparison of literature with other sphere on human expression" (perbandingan karya sastra satu dengan lainnya, perbandingan dalam ruang lain dalam ekspresi manusia). Atas dasar sastra bandingan menurut Remak itulah yang membawa penulis membahas perbandingan tiga karya sastra dalam tiga negara yang berbeda dan kurun waktu yang berbeda tentang kasih tak sampai. Tiga karya sastra tersebut adalah Laila Majnun karya Nizami, Romeo dan Juliet karya William Shakespeare, dan Sitti Nurbaya karya Marah Rusli. Ketiga karya sastra tersebut dibandingkan untuk melihat apa persamaan dan perbedaan yang ada. Penulis membandingkan ketiga karya sastra ini dalam unsur intrinsik, yang menurut Wellek dan Warren (1990: 283) adalah alur, penokohan, dan latar. Gambaran dan Sinopsis Laila Majnun, Romeo dan Juliet, dan Sitti Nurbaya Laila Majnun merupakan karya sastra Persia. Karya ini merupakan karya terkenal di dunia, yang termasuk sastra Islam. Laila Majnun dibuat oleh Nizami, seorang penyair Persia atas tugas penguasa Kaukasia, Shirvanshah, pada tahun 1188 Masehi (Turner, dalam "Pengantar" Laila Majnun, 2002: 9). Cerita Laila Majnun berkisah tentang seorang pemuda bernama Qais bin Sayid dan Laila. Qais merupakan anak Sayid, seorang pemimpin Kabilah Bani Amir.
Inter Community: Journal of Communication Empowerment, 2019
The development of film in Indonesia has a long journey to eventually become like a film today that is full of effects, and very easy to find as a medium of entertainment. The film has several types such as, Documentary Films, Short Films, Long Films. Short films themselves have differences with long films in terms of duration. It is said to be a short film because it is indeed short induration are 5 minutes or only 20 minutes. Not only that, the shooting process is also short, unlike widescreen films produced by professionals (Agus Dasmono, 2008: 29). The idea of this film begins from the writer wants to tell that the love ofparents will never break until the end of life, the authors also realize that young people today are not aware that the love of parents is very great for their children. This film will be a very interesting show with the story of a anxiety childwho is trusted to take care his younger brother who is still a baby and then left by his parents, making this movie u...
Tulisan ini membahas tentang refleksi kehidupan penulis di tengah-tengah kehidupan yang pluralis. Membangun relasi yang baik dengan sesama perlu dimulai dengan hidup berdampingan tanpa ras curiga yang berlebihan. Akhirnya perjumpaan yang ditandai dengan dialog intens akan menumbuhkan semangat kebersamaan demi mengurangi rasa fobia satu dengan yang lain
Kurangnya pengetahuan orang mengenai cinta kasih, penderitaan dan keadilan membuat penulis ingin untuk menjelaskan ketiga hal tersebut. Ketiga hal tersebut merupakan hal-hal yang amat penting untuk diketahui. Mengapa? Karena halhal tersebut sangat berhubungan atau berkaitan dalam kehidupan seseorang dalam masyarakat. Dan apabila orang tidak mengetahui atau memahami ketiga hal tersebut maka, akan menjadi sebuah permasalahan yang real dalam kehidupan seseorang dalam mengambil keputusan.
2022
Conflicts that occur between religious communities make a problem, namely the incompatibility between the concept of the teachings of love from religion and the facts. Fundamentalist attitudes, radicalism, fanaticism, and extremism produced by religion are the triggers for conflict. With this conflict, it can be said that the teachings of love are not implemented properly. The purpose of writing this article is to state the law of love which is implemented in a pluralistic life which is an effort to build a culture of tolerance in religious moderation and is an effort to prevent, resolve horizontal conflicts between religions. The research method used is library research with a descriptive qualitative approach by collecting and digging various literature related to the theological biblical analysis of the law of love. From the analysis of this article, several findings were obtained, namely: first, religion does not function properly, secondly, the teachings of love are not implemented properly, the three concepts of implementing the law of love are the basis for moderating the middle way that can build awareness of tolerance in pluralism.
Forum
This study focuses on exploring the concept of love according to Soren Kierkegaard's thoughts as a symbol of faith in the midst of the outbreak of religious discrimination in Indonesia. The purpose of this paper is to understand the concept of love according to Soren Kierkegaard and its relevance for religious discrimination that often occurs in Indonesia. Discrimination is common in religious life. The reason is because religion tends to be seen from the building and its rites. The religion that actually contains the values of goodness, truth and the highest value of love is narrowed in meaning. Values whose meaning is very positive and contained in the Scriptures of every religion have narrowed meanings. Religion as a place where the value of love grows is finally sacrificed due to the narrow understanding of its adherents. Soren Kierkegaard gives a very deep understanding of love. This philosopher of existentialism posits about the stages of human life, namely the aesthetic s...
Eric Hobsbawm Rebeldes Primitivos Estudio sobre las formas arcaicas de los movimientos sociales en los siglos XIX y XX , 1983
Rethinking Displays of Chinese Contemporary Art: Cultural Diversity and Tradition, 2024
Gender & History, 2018
Published in "Storia del pensiero politico", 3/2018, pp. 515-517, 2018
Der Jesus des Papstes - Passion, Tod und Auferstehung im Disput, 2011
Sociolinguistic Studies, 2019
Sedimentology, 2013
Cris Casopis Povijesnog Drustva Križevci, 2011
InFo Hämatologie + Onkologie
Zenodo (CERN European Organization for Nuclear Research), 2021
Applied Geomatics, 2017
2020 IEEE International Workshop on Metrology for Industry 4.0 & IoT, 2020
Annals of Intensive Care, 2016
Journal of behavioral and experimental economics, 2015