Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
12 pages
1 file
Linguistik terapan merupakan subdisiplin linguistik yang diarahkan pada tujuan praktis salah satunya yaitu dalam pengajaran bahasa. Berbagai problematika yang tidak dapat di pecahkan dalam pengajaran bahasa inggris, misalnya membutuhkan kajian linguistik terapan untuk menemukan solusi dari problematika tersebut. Saat ini, dalam dunia pengajaran para pendidik dan guru masih berorientasi pada metode-metode pengajaran terbaik khususnya 4 skill dalam bahasa inggris (reading, listening, speaking, and writing). Para pendidik dan guru masih beranggapan bahwa pengajaran yang sukses adalah yang mampu mengaplikasikan metode terbaik. Ini merupakan sesuatu yang masih di perdebatkan di kalangan dunia pengajaran. Artikel ini mengeksplor peran linguistik terapan (applied linguistics) di dalam pengajaran keterampilan membaca (reading). Dari sejumlah penelitian yang di lakukan oleh para ahli bahasa (linguist), maka dapat di simpulkan bahwa linguistik terapan memiliki peran penting dalam pengajaran reading, antara lain: metode pengajaran, materi, prinsip-prinsip pengajaran, serta perlakuan pengajaran yang di sesuaikan dengan kondisi siswa. Kata Kunci: linguistik terapan, membaca (reading), pengajaran keterampilan membaca
Kontrak Perkuliahan BAHASA INGGRIS Dosen Pengajar Arum Budiastuti, M.C.S. : Gambaran Umum dan Tujuan Perkuliahan Bahasa Inggris yang ditawarkan disini adalah Bahasa Inggris untuk manfaat akademik (Academic English) yang bertujuan untuk mengasah keterampilan mahasiswa terutama dalam memahami teks berbahasa Inggris (Reading Comprehension) dengan teknik-teknik seperti scanning (membaca cepat) atau skimming. Keterampilan ini sangat diperlukan ketika mahasiswa mendapatkan materi berbahasa Inggris dalam bidang studi masingmasing. Selain itu, mahasiswa juga akan diajarkan English for Specific Purposes (ESP) yang berupa teks-teks dan materi lain yang berkenaan dengan bidang studi mereka. Topik bisa berupa hal-hal akademik (berhubungan dengan dunia perkuliahan) atau materi otentik, yaitu hal-hal yang biasa ditemukan dalam komunikasi atau kehidupan sehari-hari. Desain perkuliahan mengacu pada pembelajaran aktif yang mendorong mahasiswa untuk lebih banyak berbicara daripada mendengarkan. Dosen hanya berfungsi sebagai fasilitator di kelas. Secara garis besar, mata kuliah ini bertujuan untuk meningkatkan skill mahasiswa dalam area Academic English. Pada akhir perkuliahan, mahasiswa akan: a. mampu membaca dan memahami teks berbahasa Inggris dengan teknik-teknik yang telah diajarkan b. mampu menggunakan Bahasa Inggris dalam konteks akademik dan sehari-hari Bahan Ajar:
ABSTRAK Pendidikan guru adalah sebuah tahapan penting dalam memperbaiki kualifikasi guru dalam kelas. Berhubungan dengan pendidikan guru, linguistik terapan berperan penting dalam proses pengajaran itu sendiri, baik sebelum proses pembelajaran maupun pada saat pembelajaran. Pengetahuan bahasa akan membantu guru untuk menyiapkan perangkat pengajaran dalam kelas, lebih dari administrasi dalam proses belajar mengajar. Linguistik terapan menyajikan teori dan praktek. Itu tidak hanya praktek tetapi juga proses belajar mengajar. Berhubungan dengan pendidikan guru, linguistik terapan untuk guru bahasa memiliki beberapa aturan. Disamping itu, ada beberapa hal yang sangat penting tentang berapa macam linguistik terapan yang harus didisain oleh guru pendidikan. Kata-kata kunci: linguistik terapan, guru pendidikan, guru bahasa ABSTRACT Teacher education is an important step to prepare qualified teacher in class. Relating to teacher education, applied linguistics has an important role during the process of education itself, pre-service or in-service education. The knowledge about language will help teacher to prepare themselves in class, more than administration about teaching and learning in the classroom. Applied linguistics suggests about the theory of practice. It is not only a practical thing, but also something important beyond of the teaching and learning process. Related to teacher education, applied linguistic for language teacher has some roles. Besides, there are also some considerable things about what kind of applied linguistic classes that should be designed to teacher education.
Edu-Ling, 2021
The objectives of this research are to identify the linguistic features contained in K 13 English textbook revised edition of grades X, XI, and XII published by the Ministry of Education and Culture of the Republic of Indonesia in terms of sentence pattern, types of tenses, voice, and aspect. This research is descriptive quantitative research. The sample of this research is thirty-nine reading passages were extracted from K13 English textbook revised edition published by the Indonesian Ministry of Education and Culture for senior high school students in Indonesia. All reading passages are taken as a sample, including fourteen texts of grade X, nine texts of grade XI, and sixteen texts of grade XII. The data were gathered by using a checklist and were analyzed by content analysis method. The findings showed that 1) The most common sentence patterns found are simple sentences. 2) Simple past tense is the majority of tenses used in reading the passages, especially at grade X and XI textbooks, while simple present tense is the dominant tenses found at grade XII. 3) The use of active voice dominates all reading passages at all grade levels. 4) The intensity of using the perfective aspect is higher than the imperfective aspect. 5) This result also implies that there are some differences in the findings of linguistic features from the three levels of this book. First, in terms of sentence patterns used in textbooks, at grade X the order of sentence patterns begins from the simple to the complicated one; simple sentences, then compound sentences, next complex sentences, and finally compound-complex sentences. Meanwhile, at grades XI and XII, the most complicated sentence patterns, namely compound-complex sentences, are less than compound sentences. Second, in terms of the types of tenses, the difference is that at grade X and XI textbooks, it is found that the dominant tenses used are simple past tense, while at grade XII textbooks, the most common tenses are simple present tense. these results indicate that the four linguistic features contained in English textbooks for high school In conclusion students in Indonesia need to be taught to students so that students can more easily understand and capture the meanings contained in the textbooks.
Ayudya Whardani, 2019
Abstrak Artikel ini membahas tentang fenomena interlanguage (bahasa antara) yang ditunjukkan oleh 20 mahasiswa prodi Sastra Inggris di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta yang tengah duduk di semester pertama. Dari hasil investigasi yang diperoleh dari tugas menulis "Recount Text", penulis menemukan 15 aspek tata bahasa Bahasa Inggris meliputi past tense, modality, to + infinitive , gerund, make, passive voice ,sentence elements, prepositions, articles, collocations, singular and plural nouns, pronouns, relative pronouns, question word order and native language transfer. Penyebab kesalahan gramatikal adalah karena over generalisasi, strategi pembelajaran dan pengaruh dari bahasa pertama. Namun, over generalisasi lah yang menjadi penyebab utama kesalahan gramatikal terutama ketika mereka harus bersinggungan dengan kata kerja kedua. Kata kunci : interlanguage, kesalahan grammatikal, tugas menulis. INTERLANGUAGE PERFORMED BY STUDENTS OF ENGLISH LITERATURE STUDY PROGRAM Abstract The present study attempts to present the evidence of how learners of English as Second Language perform the target language by involving 20 participants from one of state universities in Yogyakarta. The participants are sitting in the first semester majoring English Literature. In investigating the target language performance this study used a writing assignment namely recount text in order to identify language development in relation to grammar acquisition comitted by the learners. Errors made by the learners tend to show interlanguage that the learners performance gains immediate status between native language and target language. The study found that the leaners explored 15 grammar aspects including past tense, modality, to + infinitive , gerund, make, passive voice ,sentence elements, prepositions, articles, collocations, singular and plural nouns, pronouns, relative pronouns, question word order and native language transfer. The approximate cause of the errors are overgeneralization , learning strategy and native transfer. Moreover, overgeneralization becomes the most frequent in making errors that is by consistently using past tense in dealing with verbs. Thus, it is suggested that the teacher is necessary to sharpen the material spesifically based on actual evidence of learners' performance in order to accomodate what the learners need. Volume-Nomor , bulan tahun, (page-page) Available online at LingTera Website: http://journal.uny.ac.id/index.php/ljtp
FORUM PAEDAGOGIK, 2020
Fenomena penerapan pembelajaran bilingual pada anak usia dini sangat melekat dalam kehidupan sehari-hari sebagai antisipasi dari persaingan global. Anak yang diberikan pembelajaran bilingual sejak dini akan mampu bersaing dengan dunia luar dikarenakan bisa mempelajari kebudayaan luar yang notabene menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pembelajaran bilingual pada anak usia dini di TK Al Azhar, Medan. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif deskriptif. Pemilihan subjek dilakukan sesuai dengan kebutuhan peneliti. Subjek penelitian ini adalah, Kepala Pengelola TK Al Azhar, guru kelas, perilaku peserta didik, dan orang tua. Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah metode observasi,wawancara, serta dokumentasi. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakanmodel Miles dan Huberman selama berada di lapangan. Aktivitas dalam analisis data meliputi data reduction, data display, dan conclusion d...
2018
This study attempts to critically analyze the practices of foreign language teaching particularly English which commonly pay less attention to the accompanying intercultural communication and also to propose an alternative solution to support and promote the character education in this country. It is commonly believed that the practices of the English language teaching are always accompanied by the insertion of foreign cultural values which are not always in harmony with our own values. In line with the national education goals, it seems that the most possible way to overcome this problem is by integrating the Indonesian local cultural values in the practices of the English language teaching to promote character education, which is commonly believed to play important roles in encouraging, improving, and maintaining the spirit of nationalism of our future generation Keywords-local culture, teaching and learning, English, character education Abstrak-Kajian ini hendak mencoba menelaah secara kritis praktek-praktek pembelajaran bahasa asing khususnya Bahasa Inggris yang umumnya kurang memperhatikan aspek akulturasi budaya yang menyertainya dan juga mencari alternatif solusi pemecahannya demi mendukung tercapainya pendidikan yang berbasis character building di negara ini. Pada kenyataannya, praktek pengajaran bahasa Inggris senantiasa menyediakan ruang adanya insersi nilai-nilai budaya asing masyarakat penuturnya yang belum tentu sejalan dengan nilai-nilai budaya masyarakata kita. Sejalan dengan tujuan pendidikan nasional, nampaknya salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi dampak insersi budaya asing tersebut adalah dengan mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal Indonesia pada pembelajaran bahasa Inggris sebagai alternatif cara guna mendukung upaya pemerintah dalam menggalakkan pendidikan berbasis karakter yang diyakini sangat penting untuk menumbuhkan, meningkatkan dan memelihara semangat nasionalisme generasi penerus bangsa ini Kata Kunci-budaya lokal, pembelajaran, bahasa Inggris, pendidikan karakter
English Education : English Journal for Teaching and Learning, 2018
Penelitian ini adalah analisis siswa pada kata syllabifying pada semester enam Tadris Bahasa Inggris IAIN Padangsidimpuan. Para siswa masih mengalami kesulitan dalam suku kata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan analisis siswa dalam suku kata pada semester enam Tadris Bahasa Inggris IAIN Padangsidimpuan, untuk menemukan kesulitan siswa dalam suku kata pada semester enam Tadris Bahasa Inggris IAIN Padangsidimpuan, dan untuk menjelaskan kesulitan siswa dalam suku kata pada semester keenam Tadris Bahasa Inggris di IAIN Padangsidimpuan. Penelitian ini dilakukan dengan penelitian kualitatif. Sumber data untuk penelitian ini adalah siswa pada semester enam Tadris Bahasa Inggris IAIN Padangsidimpuan sebagai sumber primer dan dokumen dosen sebagai sumber sekunder. Ada dua instrumen dalam mengumpulkan data, yaitu dokumen dan wawancara. Data diolah dan dianalisis dengan proses kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menemukan analisis siswa dalam kata-kata suku kata pada semester enam Tadris Bahasa Inggris IAIN Padangsidimpuan dominan dalam transkripsi. Kesulitan siswa dalam transkripsi adalah 12 siswa, jumlah suku kata adalah 8 siswa dan struktur suku kata (onset, nukleus dan coda) adalah 7 siswa. Alasan masalah siswa dalam pembuatan suku kata pada semester enam Tadris Bahasa Inggris IAIN Padangsidimpuan adalah siswa memiliki masalah dominan dalam transkripsi karena kurangnya latihan siswa, siswa tidak mengerti tentang bunyi simbol dan siswa sulit untuk membedakan dipthong dan tripthong. Jadi, siswa harus meninjau pelajaran tentang bunyi simbol terutama vokal dan konsonan berdasarkan standar bahasa Inggris, sehingga mereka tidak bingung.
Epigram, 2014
Tujuan penelitian ini mengetahui kemampuan berbicara (bahasa Indonesia) mahasiswa lamban belajar (slow learner) Politeknik Negeri Jakarta, jenjang diploma III, program studi manajemen pemasaran, angkatan 2013/2014, yang berjumlah lima orang, meliputi: (i) kemampuan membaca (tulisan berbahasa Indonesia), (ii) kemampuan mendeskripsikan sesuatu. Topik penelitian ini dipandang penting untuk diinvestigasi karena mereka berkategori lamban belajar (kecerdasan intelektual 70-79, berdasarkan skala wechsler). Pada sisi lain, mereka berstatus sebagai mahasiwa jenjang diploma III sehingga dituntut mampu berbicara dengan baik dan tepat. Pertanyaanya adalah apakah mahasiswa lamban belajar Politeknik Negeri Jakarta mempunyai kemampuan berbicara yang baik? Jawabannya adalah kemampuan berbicara mereka belum diketahui. Karena itu, dipandang perlu dilakukan penelitian tentang hal tersebut. Penelitian dilakukan dengan pendekatan penelitian deskriptif. Data dikumpulkan dengan memberikan tes dan melakukan observasi langsung di lapangan (kelas). Data dianalisis secara kualitatif, dengan proses: (i) mereduksi data, (ii) men-disply data, dan (iii) menyimpulkan. Hasilnya adalah (i) 100% mahasiswa dapat membaca (tulisan berbahasa Indonesia) dengan baik, (ii) 100% mahasiswa dapat mendeskripsikan sesuatu bila diberikan rambu-rambu petunjuk gagasan, tetapi kurang mampu mendeskripsikan sesuatu bila tidak diberikan rambu-rambu penunjuk gagasan. Kesimpulannya adalah mahasiswa lamban belajar Politekik Negeri Jakarta dapat membaca tulisan berbahasa Indonesia dengan baik dan dapat mendeskripsikan sesuatu bila diberikan rambu-rambu penunjuk gagasan.
2003
This paper deals with the nature of The Communicative Language Teaching / CLT, which according to the writter develops language learners’ as well as teachers’ autonomy. This language teaching approach is based on the theories that language is communication and language is a matter of practice. Therefore, within this language teaching framework learners are not encouraged to be “perfect”. Intelligibility is priority. The teachers are given more freedom in providing teaching activities, even the most “structured” tradition of drills when considered facilitating and beneficial to learning.
Jurnal Ilmiah Pendidikan Dasar
Penelitian yang telah dilakukan ini, berfokus pada pengembangan bahan ajar yang berbasis kearifan lokal budaya Samin yang berasal dari Blora. Tujuan dari penelitian yaitu mengembangkan bahan ajar , serta mengetahui bahwa produk yang dikembangkan mampu menyukseskan Gerakan Literasi Sekolah. Penelitian Research and Development dilaksanakan di SDN Sambongwangan 01 dan SDN Sambongwangan 02. Hasil penelitian ini adalah: (1) penyusunan pengembangan bahan ajar ini menggunakan 10 tahapan Borg and Gall (potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba produk, revisi produk, uji coba pemakaian, revisi produk, dan produksi massal);(2) Kevalidan dari produk bahan ajar yang dikembangkan telah divalidasi oleh 2 validator yaitu ahli bahasa dan ahli media dan mendapatkan skor rata-rata 0,74 dengan kategori "Tinggi" sehingga dinyatakan valid; (3) Keberhasilan bahan ajar yang kembangkan dalam menyukseskan Gerakan Literasi berdasakan indikator pada panduan GLS. Produk bahan ajar dinyatakan mampu menyukseskan Gerakan Literasi berdasarkan hasil respon guru dan siswa dalam skala kecil dan skala besar menghasilkan skor presentase rata-rata 81,04% dengan kategori "Sangat Praktis" dalam artian praktis digunakan untuk menyukseskan Gerakan Literasi.
HTS Teologiese Studies / Theological Studies
MENGA. REVISTA DE PREHISTORIA DE ANDALUCÍA // MONOGRÁFICO Nº 05., 2023
Revista peruana de medicina integrativa, 2022
Philosophical Transactions of The Royal Society B: Biological Sciences, 2008
Ancient Greek, Roman and Byzantine engraved gems in the eastern Mediterranean and Black Sea area
E3S Web of Conferences
Journal of Vocational Education & Training , 2023
QUANTITATIVE ECONOMICS ANALYSIS ASSIGNMENT, 2021
Il genere della traduzione | de genere - rivista di studi letterari, postcolonial (n. 5)i e di genere, 2019
Marine pollution bulletin, 2017
Healthcare Policy | Politiques de Santé, 2019
Science of the total environment, 2024
International Journal of Renewable Energy Research, 2014
Chemical Science
Environment international, 2017
Journal of Climatology and Weather Forecasting, 2019
Health Psychology, 2013