Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
2016, Majalah Tebuireng
…
3 pages
1 file
Syeikh Hisyam Kabbani berpendapat bahwa Keberadaan mursyid bukan syarat utama bertasawuf
Debi Anggitasyah, 2021
Tugas MataKuliah Akhlak Tasawuf
MAEYRA SAPANI DAULAY, 2021
TUGAS AKHLAK TASAWUF MAEYRA SAPANI DAULAY KELAS MATEMATIKA 1 /SEMESTER 3
Aisyah, 2021
Abstrak Dalam agama Islam terdapat ajaran yang sangat menanamkan unsur spirtual dan manajemen hati, yaitu tasawuf.Di antara berbagai tokoh yang menyebarkan pemahaman tentang tasawuf, Syekh Yusuf al-Makassari dalam kajiannya tidak membedakan antara perkataan tasawuf dan suluk. Menurut Lontara warisan kerajaan kembar Gowa dan Tallo, masa kelahiran Syekh Yusuf adalah pada 3 Juli 1628 M, bertepatan dengan 8 Syawal 1036 H. Beliau menyatakan bahwa istilah tasawuf merujuk kepada kaedah pengalaman syariah semata-mata. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep tasawuf Syekh Yusuf al-Makassari.Pertimbangan penggunaan metode ini adalah untuk mengung-kap konsep tawasuf Syekh Yusuf al-Makassari dari berbagai karyanya. Abstrack In islam, there are teachings that deeply instill spiritual elements and heart management, namely Sufism. Among the various figures who speread the understanding of Sufism, shekh yusuf al-makassari in his study did not distinguish between the words Sufism and suluk. According to the lontara inherited from the twin kingdoms of gowa and tallo, the birth period of shekh yusuf al-makassari was on july 3, 1628 M, which coincided with 8 shawwal H. The consideration of using this method is to reveal the concept of Sufism of shekh yusuf al-makassari from his various works. Pengantar Kajian tasawuf merupakan kajian penting dalam ajaran Islam. Tasawuf merupakan dimensi ihsan ajaran Islam. Doktrin tasawuf dapat ditemukan dalam Alquran dan Hadis (Jafar, 2012). Tasawuf merupakan disiplin ilmu yang bertujuan untuk mendekatkan pengkajinya (seorang Muslim) kepada Allah Swt. Perkataan para Sufi mengindikasikan hal demikian (Jafar, 2016). Islam merupakan salah satu agama yang masuk dan berkembang di Nusantara.Islam masuk ke Nusantara dimulai dari daerah pesisir pantai, kemudian diteruskan ke daerah pedalaman oleh para ulama atau penyebar ajaran Islam. Proses masuknya Islam ke wilayah negara-negara Asia Tenggara tidak lepas dari kontribusi tokoh-tokoh tasawuf. Hal ini disebabkan oleh sifat-sifat dan sikap kaum sufi yang lebih kompromis dan penuh kasih sayang.
Artikel ini mengkaji berbagai pandangan tentang asba> b al-nuzu> l dan seputar masalah yang terkait. Asba> b al-nuzu> l yang umum dipahami, dengan mengacu pada pengertian etimologis, adalah informasi tentang sebab-sebab diturunkannya suatu ayat atau serangkaian ayat. Keterangan dari sebagian besar hadits Nabi sebagai sumber informasi tentang sebab-sebab tersebut, tampaknya memang mengarah ke definisi tadi, sehingga tepat bila definisi asba> b al-nuzu> l tidak lebih dari itu. Selanjutnya, ketika asba> b al-nuzu> l dikaitkan dengan persoalan absolut-relativitas ayat al-Qur'an, muncul dua pandangan yang diyakini berangkat dari masing-masing pemahaman teologinya. Pandangan pertama berpendapat bahwa suatu ayat al-Qur'an diturunkan tanpa harus didahului sebab, buktinya tidak semua ayat ditemui asba> b al-nuzu> l. Pandangan ini tampaknya lebih bersandar pada teologi determinisme. Sementara pandangan kedua berpendapat bahwa semua ayat al-Qur'an diturunkan karena ada suatu sebab, sebagai bentuk responsi ilahiah. Bila tidak ada sebab, suatu ayat tidak akan turun. Pandangan ini lebih bersandar pada paham kebebasan berkehendak manusia (free will). Apabila mengacu ke definisi, pandangan pertama tampak lebih cocok. Meskipun begitu, pandangan kedua juga tetap relevan dan lebih progresif, bila sebab-sebab diturunkannya al-Qur'an yang dimaksudkan bukanlah semata-mata asba> b al-nuzu> l yang hanya menggambarkan sebab khusus itu. Tentunya, sebab-sebab turunnya al-Qur'an yang dikehendaki menyangkut latar belakang historis penurunannya, yakni meliputi situasi makro dan situasi mikro. Asba> b al-nuzu> l kurang-lebih hanya menggambarkan situasi mikro. Dengan begitu, al-Qur'an dikatakan sebagai responsi ilahiah adalah juga tidak keliru. Dalam satu metodologi penafsiran yang mempertimbangkan konteks historis diturunkannya ayat, maka asba> b al-nuzu> l bukanlah segalanya, karena di situ juga menuntut informasi lebih tentang situasi makro diturunkannya suatu ayat.
Artikel ini akan mengkaji tentang integrasi tasawuf dan sains. Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui defenisi integrasi tasawuf dan kaitannya dengan sains. Kajian ini menggunakan metode deskriptif analisis.
Kitab jawi merupakan bukti ketamadunan Masyarakat Melayu. Ia telah merekodkan perkembangan sosiobudaya, intelektual dan pemikiran mereka sejak dahulu lagi. Namun generasi baru kini mulai melupakan kitab jawi kerana lemahnya penguasaan jawi. Malah ada pihak bersikap prejudis terhadap kandungannya dengan mendakwa ia tidak mempunyai sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini kerana mereka meninggalkan tradisi keilmuan yang diwariskan. Kajian kualitatif ini adalah tentang Lujjayn al-Dani, sebuah karya terjemahan Shaykh al-Fa.ani berkenaan biografi Shaykh `Abd al-Qadir al-Jaylani yang semakin dilupakan oleh masyarakat. Tujuan kajian ini dijalankan adalah untuk menperkenalkan dan mengangkat kembali nama Shaykh al-Fa.ani serta kitab ini melalui pentransliterasian dan penganotasian. Selain bertujuan untuk menganalisis penggunaan istilah-istilah ta.awwuf tentang pangkat-pangkat kewalian yang dinukilkan sebagai catatan pinggir oleh beliau. Bagi tujuan ini pengkaji menggunakan metod dokumentasi, pensejarahan dan analisis kandungan dalam pengumpulan maklumat. Setelah itu bagi menganalisis data, metod induktif, deduktif serta komparatif telah digunakan. Metod transliterasi daripada Tulisan Arab dan Jawi kepada Tulisan Rumi dilakukan pada teks selain metod anotasi dilakukan pada perkataan tertentu, nama tempat serta tokoh. Didapati beliau merupakan seorang tokoh yang berkaliber pada zamannya. Beliau sangat berjasa kepada perkembangan tamadun Masyarakat Melayu. Penterjemahan kitab ini dan catatan pinggir yang dilakukan oleh beliau menunjukkan tahap ketinggian penguasaan ilmu masyarakat pada zaman tersebut. Mereka mempunyai daya pemikiran yang tersendiri yang terhasil daripada penelitian terhadap sumber-sumber yang muktabar. Kajian ini sangat berguna untuk mengenalpasti potensi keilmuan Masyarakat Melayu khususnya dalam bidang ta.awwuf disamping dapat memperkenalkan kembali tokoh silam serta kehidupan mereka serta legasi keilmuan yang ditinggalkan untuk generasi sekarang dan akan datang. .
Disusun Oleh: NAMA : LAILATUL HUSNA NIM : 0705163021 SEM/JUR : II/ FISIKA-1 Dosen Pembimbing: Dr. Ja'far M.A FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA MEDAN 2017 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Routledge eBooks, 2013
Alman Dili ve Edebiyatı Dergisi / Studien zur deutschen Sprache und Literatur, 2024
BARRIERS TO HIGHER EDUCATION FOR WOMEN IN THIRD-WORLD COUNTRIES, 2024
Journal of Economics and Social Studies
INSTITUTO NACIONAL DE ANTROPOLOGÍA E HISTORIA, 2021
Economía Teoría y Práctica, 2019
South Asian Review, 2023
Goldschmidt2021 abstracts, 2021
Journal of Molecular Structure, 1999
2020
Microelectronic Engineering, 2012
Saúde, Ética & Justiça, 2011
Education Trust, 2010
Fifth IEEE International Conference on Advanced Learning Technologies (ICALT'05), 2005