Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Sektor pertanian dalam suatu negara berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan, sandang dan papan rakyatnya. Pada aspek pangan, selain tanaman yang paling utama seperti padi, tanaman sayuran juga memegang peran penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin dalam tubuh. Tanaman sayuran dapat hidup baik di dataran rendah maupun dataran tinggi, hal ini tergantung dengan karakteristik tanaman sayuran tersebut. Proses penanaman tanaman sayuran memerlukan perlakuan yang khusus untuk memperoleh hasil panen yang maksimal, karena tanaman sayuran rawan terhadap hama dan penyakit. Serangan hama dan penyakit pada tanaman sayuran menyebabkan penurunan hasil panen. Sehingga mayoritas para petani dalam membasmi hama dan penyakit pada tanaman sayuran dengan cara kimiawi yaitu menggunakan insektisida. Biaya pengendalian hama tanaman khususnya dibidang hortikultura dapat menghabiskan 30%-40% dari total biaya produksi (Kardinan 2010). Petani sayuran beranggapan apabila pembasmian hama dan penyakit pada tanaman sayuran tidak menggunakan insektisida maka hasil panen kurang memadai. Kuranganya pengetahuan petani dalam menggunakan insektisida, tidak jarang sebagian dari mereka menyalahgunakannya, seperti penggunaan insektisida melebihi dosis yang dianjurkan. Akibatnya ke tanaman sayuran bukan memberikan hasil yang baik malah memperburuk proses tumbuh kembang tanaman sayuran tersebut, dan yang paling fatal tanaman sayuran tersebut mati. Selain itu, perkembangan serangga menjadi resisten, resurgen, dan toleran terhadap pestisida, terjadinya polusi lingkungan (kontaminasi air tanah, udara juga terhadap kesehatan manusia), residu pada tanaman (Kusnaedi, 2004). Salah satu jalan keluar untuk meneyelesaikan masalah ini yaitu dengan menerapkan konsep Pengendalian Hama Terpadu (PHT). Pengendalian hama terpadu merupakan konsepsi pengendalian hama yang akrab lingkungan, yang berusaha mendorong berperannya musuh alami dan merupakan cara pengendalian non kimia lainnya, jadi pada konsep ini pemakaian pestisida hanya digunakan apabila memang diperlukan, namun penggunaannya secara selektif. Pada kesempatan kali ini kelompok kami akan menjelaskan salah satu konsep Pengandalian Hama Terpadu (PHT) yaitu pengendalian hama dengan menggunakan perangkap hama.
Sejak ditemukannya jenis-jenis pestisida organofosfat dan karbamat di awal tahun 1940-an maka banyak ahli yang mengira bahwa masalah hama dan organisme pengganggu tanaman (OPT) telah terselesaikan dengan melakukan penyemprotan pestisida. Pada awalnya memang cara ini memberikan hasil yang sangat memuaskan, namun akhirnya ditemukan bahwa hama-hama tanaman lama kelamaan mulai mengembangkan ketahanan terhadap pestisida.
Hmm, pagi tadi saya melihat tayangan televisi yang menginspirasi, apa? Yaitu cara para petani untuk membasmi dan meanggulangi hama tanaman pertanian dengan musuh alami. Tepatnya di desa Pelikan Kabupaten banyumas. Masyarakat desa tersebut bertani tanpa menggunakan bahan-bahan pestisida untuk menanggulangi hama dan penyakit tanaman pertanian milik mereka. Saya jadi ingat tempo duloe, ketika pupuk dan obat kimia belum ada, bagaimana kakek nenek kita mengolah pertanian mereka. Baik, berikut adalah penjelasa prinsip bagaimana mengendalikan hama secara alami, Istilah ilmiahnya adalah ‘Pengendalian Hayati”. Teknik pengendalian hayati dengan parasitoid dan predator Alami Sampai saat ini dapat dikelompokan dalam 3 kategori yaitu ; 1.Introduktiosi, 2. Augmentasi dan 3 konservsi. Ketiga teknik pengendalian hayati tersebut berbeda dalam sasaran dan tujuannya tetapi dalam pelaksanaannya sering digunakan bersama-sama. Baik mari kita ulas satu persatu. #1. INTRODUKSI Teknik introduksi atau importasi musuh alami seringkali disebut sebagai praktek klasik pengendalian hayati. Hal ini disebab kan sejak diketahui sebagian besar usaha pengendalian hayati menggunakan teknik tersebut.
laporan praktikum ilmu dan teknik pengendalian gulma
Permasalahan Hama,Penyakit Dan Gulma Dan Pengendaliannya.
Anuario Filosófico
Cahiers critiques de thérapie familiale et de pratiques de réseaux, 2013
Nóesis. Revista de Ciencias Sociales y Humanidades, 2015
2010
The Evolution of the Psychodiagnostic Chart: Concept, development and Psychometric properties of a novel assessment tool in Mental and Public Health., 2022
Mediterranean Marine Science
ArchéoSciences, 2021
… of Musicology, University of Graz. CD- …, 2004
IFAC Proceedings Volumes, 2013
Proceedings of SPIE, 1996
European Journal of Anaesthesiology, 2011
Travaux De Linguistique, 2001
Engei Gakkai zasshi, 2003
Jurnal Mitra Manajemen, 2018
Forest Ecology and Management, 2003
Men in Caring Occupations, 2009
Operations Research Letters, 1994