Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau mencapai suatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan. Dengan kata lain motivasi adalah sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam hidup.
Motivasi ditinjau dari ilmu manajemen sumber daya manusia merupakan suatu fungsi atau alat yang erat kaitannya dengan manusia sebagai penggerak pegawai agar mampu melakukan kegiatan-kegiatan organisasi. Motivasi kerja masalah yang kompleks dalam organisasi karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda-beda. Hal ini karena setiap anggota suatu organisasi adalah unit secara biologis maupun psikologis yang berkembang atas dasar proses belajar berbeda. Indikasi melemahnya motivasi kerja seorang pegawai dapat dilihat dari sering datang terlambat, menggunakan waktu kerja dengan santai, sering meninggalkan jam kantor untuk keperluan diluar pekerjaan, seringnya terjadi keterlambatan dalam menyelesaikan tugas, tidak ada target yang dicapai, lingkungan kerja dan tata kelola ruangan yang kurang memadai. Pegawai yang tidak memiliki motivasi kerja dalam melakukan pekerjaannya akan sulit untuk bekerja dengan baik dan tidak bertanggung jawab meskipun pegawai tersebut memiliki kemampuan operasional yang baik. Akibat dari rendahnya motivasi kerja pegawai akan mengakibatkan tujuan organisasi tidak tercapai. Motivasi kerja pegawai perlu diperhatikan oleh pimpinan, karena pegawai yang mempunyai motivasi rendah kurang mampu dalam memenuhi target yang telah ditetapkan oleh organisasi. Memberikan motivasi memang tidak mudah, oleh karena itu pimpinan harus mampu melihat dan mengetahui latar belakang, keinginan dan ambisi yang dimiliki oleh bawahannya, sehingga pimpinan dapat mengambil keputusan dan kebijakan yang tepat serta dapat melakukan tindakan pemberian motivasi yang tepat. Peran pimpinan dalam suatu organisasi sangat penting dalam meningkatkan motivasi kerja para pegawai, karena pimpinan dapat menggerakkan, membimbing, mempengaruhi atau mengontrol pikiran, dan tingkah laku para anggotanya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sesuai dengan konsep dari motivasi kerja, hal yang harus dilakukan oleh seorang pimpinan adalah memberikan inspirasi, semangat, dorongan kepada para bawahannya, dalam hal ini pemberian motivasi bertujuan untuk menimbulkan semangat para pegawai agar berprestasi dalam pencapaian hasil sebagaimana yang ditetapkan oleh organisasi. Motivasi merupakan hal yang berperan penting dalam meningkatkan aktivitas kerja pegawai guna mencapai hasil kerja yang optimal, pegawai yang mempunyai motivasi tinggi akan berusaha dengan maksimal menyelesaikan setiap pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Setiap organisasi memerlukan pegawai dengan motivasi kerja yang tinggi dalam bekerja, terampil dalam melaksanakan pekerjaan, cekatan, serta bertanggung jawab melaksanakan pekerjaan. Motivasi kerja yang dimiliki seorang pegawai merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan dari tujuan-tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Motivasi sangat penting untuk diberikan kepada pegawai karena motivasi menyebabkan orang mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang optimal. Dengan demikian motivasi kerja sangat perlu diperhatikan oleh manajemen organisasi terutama para pemimpin, dimana pemimpin setiap hari berinteraksi langsung dengan pegawai. Pegawai yang produktif adalah pegawai yang memiliki motivasi tinggi dalam menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya. Manajemen Sumber Daya Manusia | Februari 2017 2 Pengertian Motif Manusia merupakan makhluk yang mempunyai kebutuhan internal (inner need), yang banyak sekali dimana kebutuhan-kebutuhan ini membangkitkan motif yang mendasari aktivitas individu. Motif sering diartikan sebagai dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa atau jasmani untuk berbuat. Dengan demikian motif merupakan driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku dan didalam perbuatannya itu terdapat tujuan tertentu. Menurut Sperling dalam Mangkunegara (2013:93), "Motive is defined as a tendency to activity, started by a drive and ended by an adjustment. The adjustment is said to satisfy the motive". Motif didefinisikan sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas, dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri dengan penyesuaian diri. Sehingga dapat disimpulkan motif adalah sesuatu yang melatar belakangi perbuatan seorang pegawai dalam bekerja untuk mencapai tujuan tertentu. Pengertian Motivasi Teori motivasi mempelajari mengenai apa yang memotivasi seorang pegawai dalam bekerja. Motivasi merupakan salah satu komponen penting dalam manajemen sumber daya manusia. Motivasi merupakan determinan yang penting bagi prestasi individu. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seorang pegawai didorong oleh suatu kekuatan dalam diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi. Berikut beberapa pengertian motivasi. Menurut McShane dan Von Glinow (2010:34), motivasi didefiniskan sebagai kekuatan di dalam diri seseorang yang mempengaruhi arah perilaku, intensitas, dan ketekunan secara sukarela.
NONA TASYAH, 2019
A. LATAR BELAKANG Motivasi merupakan kegiatan yang mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara perilaku manusia. Motivasi ini merupakan subyek yang penting bagi manajer, kerena menurut definisi manajer harus bekerja dengan dan melalui orang lain. Manajer perlu memahami orang-orang berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk bekerja sesuai dengan yang diinginkan organisasi.
ucapkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah "MOTIVASI DALAM ORGANISASI" guna memenuhi tugas mata kuliah Perilaku Organisasi.
This study aims to analyze the performance of teachers MTs and MA Salafiyah, Kajen, Margoyoso, Pati. This study uses the variables of motivation, discipline, and work environment to analyze the influence ot the teachers performance. In addition, this study also used a commitment as intervening variables to analyze the influence of teachers level of commitment to school. The population in this study were all teachers MTs and MA Salafiyah, Kajen, Margoyoso, Pati. This population totaled 110 teachers of 52 teachers MTs Salafiyah and 57 teachers MA Salafiyah. This study used cencus method is to give the questionnaire to the entire population of 110 teachers. Data was collected using a questionnaire method is by providing a list of questions or questionnaire directly to the respondensts. Techniques of data analyze in this study using SEM analysis (Structural Equation Model) which is operated through a pogram SMARTPLS. The results showed that the variables of motivation, discipline, and work environments have a significant positive effect on commitment. Variables motivation, discipline, commitment, and the work environment showed significant positive results on the performance of human resources. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, di mana ditandai dengan adanya perubahan yang begitu cepat, suatu organisasi atau lembaga institusi dituntut untuk mengadakan penyesuaianpenyesuaian dalam semua segi yang ada pada organisasi tersebut. Dengan terbatasnya sumber daya manusia yang ada, organisasi diharapkan dapat mengoptimalkannya sehingga tercapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Sumber Daya Manusia merupakan bagian dari dalam suatu kemajuan ilmu, pembangunan, dan teknologi. Oleh karena itu dalam era sekarang ini VALUE ADDED, Vol.8, No.2, Maret 2012 -Agustus 2012 http://jurnal.unimus.ac.id VALUE ADDED, Vol.8, No.2, Maret 2012 -Agustus 2012 http://jurnal.unimus.ac.id | 81 http://jurnal.unimus.ac.id | 95
Manajemen sumber daya manusia pasa dasarnya merupakan langkah-langkah perencanaan, penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan baik individu maupun organisasional (Handoko, 2001). Untuk itu diperlukan adanya suatu manajemen yang baik untuk mengatur orang tersebut secara efektif dan efisien, agar tujuan yag telah diterapkan oleh perusahaan dapat terwujud.
Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan, 2021
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dan kinerja karyawan.Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode kualitatif karena analisis materi diambil dari beberapa jurnal.Motivasi adalah sesuatu yang dapat memacu karyawan agar dapat berperilaku atau bersikap dengan tujuan tercapainya kebutuhan karyawan sehingga memberikan rasa puas. Apabila motivasi kerja yang dimiliki oleh seseorang itu tinggi tentu saja itu akan mendorong kinerja karyawan yang ditunjukkan dari kualitas, kuantitas dan efektifitas kerjanya sehingga mencapai produktitas yang tinggi. Karyawan yang memiliki motivasi yang tinggi biasanya akan melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat dan energik karena ada motif-motif dan tujuan tertentu yang melatarbelakangi tindakan tersebut. Motif itulah yang menjadi faktor pendorong untuk memberi kekuatan kepadanya. Sehingga dari hubungan tersebut motivasi kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Motivasi kerja yang tinggi akan membuat karyawan terdorong untuk bekerja dengan semangat yang sesuai dengan tanggung jawabnya dan dapat memberikan kontribusi positif terhadap organisasi. Memberikan motivasi kerja kepada karyawan dengan memberikan gaji yang sesuai yaitu salah satu upaya yang dapat ditempuh oleh perusahaan. Hal ini juga sesuai dengan penelitian Fricilia Runtuwene (2013) bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari hasil penelitian jelas bahwa untuk meningkatkan kinerja karyawan perusahaan harus aktiv dan intern untuk memberikan motivasi kerja kepada karyawannya.
Lawang-Malang. Sampel sebanyak 82 orang diambil secara acak. Kuesioner dirancang dalam bentuk skala Likert, dianalisis dengan metode regresi berganda, tingkat signifikan 5%, menggunakan piranti lunak SPSS 11. Hasilnya kebutuhan eksistensi, kebutuhan relasi, kebutuhan untuk berkembang, kemampuan teknis dan kemampuan perilaku secara simultan berpengaruh signifikan terhadap prestasi kerja karyawan. Secara parsial kemampuan perilaku tidak mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Kemampuan teknis berpengaruh dominan terhadap pestasi kerja karyawan. Kata Kunci: Motivasi, Kemampuan, Prestasi Kerja.
Studia Cordubensia 11, 2018
Production Planning & Control, 2024
Quaestio facti. Revista Internacional sobre Razonamiento Probatorio, 2024
Journal of Education and Practice, 2014
Significação: Revista de Cultura Audiovisual, 2023
European Centre for Government Transformation, Delivering public service for the future, 2014
The American journal of Islamic social sciences, 2015
American Journal of Orthopsychiatry, 2017
Nature Precedings, 2010
IEEJ Transactions on Sensors and Micromachines, 1997
INTERNATIONAL MULTIDISCIPLINARY JOURNALS, 2022
Revista Perspectiva, 2021
Vlast i Elity (Power and Elites)
Spectrochimica acta. Part A, Molecular and biomolecular spectroscopy, 2018
Neurobiology of Aging, 1996