MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN
Dena Amelia, Diana Apriliyani, Hijrotul Badriyah, Laela Fitriani
Jurusan Perbankan Syariah IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Email :
[email protected],
[email protected],
[email protected],
[email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dan kinerja
karyawan.Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu metode kualitatif karena analisis
materi diambil dari beberapa jurnal.Motivasi adalah sesuatu yang dapat memacu karyawan
agar dapat berperilaku atau bersikap dengan tujuan tercapainya kebutuhan karyawan sehingga
memberikan rasa puas. Apabila motivasi kerja yang dimiliki oleh seseorang itu tinggi tentu
saja itu akan mendorong kinerja karyawan yang ditunjukkan dari kualitas, kuantitas dan
efektifitas kerjanya sehingga mencapai produktitas yang tinggi. Karyawan yang memiliki
motivasi yang tinggi biasanya akan melaksanakan tugasnya dengan penuh semangat dan
energik karena ada motif-motif dan tujuan tertentu yang melatarbelakangi tindakan tersebut.
Motif itulah yang menjadi faktor pendorong untuk memberi kekuatan kepadanya. Sehingga
dari hubungan tersebut motivasi kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan. Motivasi kerja yang tinggi akan membuat karyawan terdorong untuk
bekerja dengan semangat yang sesuai dengan tanggung jawabnya dan dapat memberikan
kontribusi positif terhadap organisasi. Memberikan motivasi kerja kepada karyawan dengan
memberikan gaji yang sesuai yaitu salah satu upaya yang dapat ditempuh oleh perusahaan.
Hal ini juga sesuai dengan penelitian Fricilia Runtuwene (2013) bahwa motivasi kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Dari hasil penelitian jelas
bahwa untuk meningkatkan kinerja karyawan perusahaan harus aktiv dan intern untuk
memberikan motivasi kerja kepada karyawannya.
Kata kunci: Motivasi Kerja, Kinerja Karyawan
Abstract
This study aims to determine the relationship between work motivation and employee
performance.In this study, the method used is a qualitative method because the material
analysis was taken from several journals.Motivation is something that can spur employees to
behave or behave with the aim of achieving employee needs so as to provide a sense of
satisfaction. If a person's work motivation is high, of course it will encourage employee
performance which is shown from the quality, quantity and effectiveness of work so as to
achieve high productivity. Employees who have high motivation will usually carry out their
duties energetically and energetically because there are certain motives and goals behind
these actions. The motive is the driving factor to give strength to him. So that from this
relationship work motivation has a positive and significant effect on employee performance.
High work motivation will motivate employees to work in a spirit that is in accordance with
their responsibilities and can make a positive contribution to the organization. Providing
work motivation to employees by providing an appropriate salary is one of the efforts that
can be taken by the company. This is also in accordance with the research of Fricilia
Runtuwene (2013) that work motivation has a positive and significant effect on employee
performance. From the research results it is clear that to improve the performance of
company employees must be active and internal to provide work motivation to employees.
Keyword: Work motivation, employee performance
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Untuk dapat bertahan dan sukses di tengah-tengah persaingan ini, perusahaan perlu
menciptakan suatu keunggulan kompetitif yang membedakannya dengan pesaing lain dalam
pasar yang sama. Menurut Khandekar dan Sharma (2006), kemampuan sumber daya manusia
merupakan faktor penentu yang signifikan pada performa dan keunggulan kompetitif jangka
panjang pada perusahaan. Hal ini juga didukung oleh penelitian yang dilakukan Hay Group
terhadap World Most Admired Companies, yang menyebutkan bahwa salah satu faktor
penentu kesuksesan organisasi adalah kinerja karyawan.
Mangkunegara (2013) mendefinisikan kinerja sebagai hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja juga dapat dipengaruhi melalui hubungan
tak langsung antara kepuasan kerja terhadap motivasi kerja, hal ini didukung oleh hasil
penelitian yang dilakukan oleh Murti dan Srimulyani (2013) yang menyatakan bahwa
terdapat hubungan mediasi antara motivasi kerja terhadap kinerja pegawai melalui kepuasan
kerja. Dengan terpenuhinya semua kebutuhan atau keinginan dalam diri pegawai, maka akan
tercipta perasaan puas, dan pegawai yang tingkat kepuasannya tinggi maka secara otomatis
juga mengalami peningkatan dalam kinerja.
Kebutuhan atau keinginan dalam diri pegawai ini yang kemudian disebut sebagai
motivasi kerja. Dengan memahami peranan penting dari manusia yang terlibat dalam
perusahaan dan bagaimana cara untuk memotivasi mereka dengan tepat perusahaan dapat
menciptakan karyawan yang lebih bersemangat dan inovatif. Melalui karyawan yang
termotivasi, perusahaan dapat lebih mudah mencapai tujuannya karena karyawan akan secara
sukarela bekerja dengan tingkat usaha yang maksimal, walau tanpa pengawasan dari atasan.
Motivasi sendiri didefinisikan sebagai suatu penggerak atau dorongan dalam diri manusia
yang dapat menimbulkan, mengarahkan, dan mengorganisasikan tingkah laku (Darmawan,
2013).
Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan, karena dengan motivasi yang
tinggi maka karyawan akan terdorong untuk bekerja dengan baik hingga menghasilkan
kinerja maksimal. Hal tersebut didukung oleh teori yang diungkapkan Rivai (2011) yang
menunjukkan semakin tinggi motivasi kerja karyawan maka kinerja karyawan yang
dihasilkan akan baik. Hal yang diungkapkan tersebut didukung oleh penelitian empirik yang
dilakukan oleh Dewi (2016) yang menunjukkan hasil dimana motivasi kerja memiliki
pengaruh positif terhadap kinerja karyawan. Dengan teori dan kajian empirik tersebut maka
dapat ditarik kesimpulannya bahwa motivasi kerja seorang karyawan dapat mempengaruhi
kinerja karyawan.
Hamzah, (2008) menyatakan bahwa motivasi kerja memengaruhi kinerja yang
merupakan suatu dorongan atau proses yang dilakukan untuk menggerakkan seseorang agar
perilakunya dapat diarahkan pada upaya yang nyata sepertitanggung jawab dalam
melaksanakan pekerjaan, prestasi yang dicapai, pengembangan diri dan kemandirian dalam
bertindak, sehingga tujuan dapat dicapai. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
motivasi kerja juga merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kinerja.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode Kualitatif. Metode Kualitatif adalah metode yang
lebih menekankan pada aspek pemahaman secara mendalam terhadap suatu masalah daripada
melihat permasalahan untuk penelitian generalisasi. Penelitian ini kami menggunakan analisis
dari data deskriptif berupa beberapa jurnal.
HASIL DAN DISKUSI
A. Motivasi Kerja
Motivasi berasal dari kata dasar motif yang berarti dorongan pada sifat
manusia untuk berbuat dan bertindak. Menurut Hasibuan motivasi mempersoalkan
bagaimana caranya mendorong gairah kerja bawahan, agar mereka mau bekerja keras
dengan memberikan semua kemampuan dan keterampilannya untuk mewujudkan
tujuan perusahaan. Samsudin mengemukakan bahwa motivasi adalah proses
mempengaruhi atau mendorong dari luar terhadap seseorang atau kelompok kerja agar
mereka mau melaksanakan sesuatu yang telah ditetapkan.
Rivai (2009) mendefinisikan Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai
yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan
individu. Sikap dan nilai tersebut merupakan suatu yang visible yang memberikan
kekuatan untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Motivasi
adalah suatu kekuatan yang dihasilkan dari keinginan sese orang untuk memuaskan
kebutuhannya.
Wibowo (2013) mendefinisikan motivasi merupakan dorongan untuk
bertindak terhadap serangkaian proses perilaku mausia dengan mempertimbangkan
arah, intensitas, dan ketekunan, pada pencapaian tujuan. Dari pendapat di atas
didefinisikan bahwa motivasi adalah merupakan pendorong atau penggerak seseorang
untuk mau bertindak dan bekerja dengan giat sesuai dengan tugas dan kewajibannya.
Kemudian pegawai yang termotivasi sangat mengerti tujuan dan tindakan mereka dan
juga meyakini bahwa tujuan tersebut akan tercapai sesuai dengan apa yang sudah
direncanakan.
Jadi motivasi adalah sesuatu yang dapat memacu karyawan agar dapat
berperilaku atau bersikap dengan tujuan tercapainya kebutuhan karyawan sehingga
memberikan rasa puas. Latief (2012) mengemukakan dengan terbentuknya motivasi
yang kuat, maka akan dapat membuahkan hasil atau kinerja yang baik sekaligus
berkualitas dari pekerjaan yang dilaksanakannya.
Ada hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian
kinerja/prestasi kerja. Artinya pimpinan, manajer, dan pegawai mempunyai motivasi
berprestasi tinggi akan mencapai prestasi yang tinggi, dan sebaliknya mereka yang
kinerjanya rendah dikarenakan motivasi kerjanya rendah. Pegawai dapat bekerja
secara profesional karena pada dirinya terdapat motivasi yang tinggi. Pegawai yang
memiliki motivasi yang tinggi biasanya akan melaksanakan tugasnya dengan penuh
semangat dan energik karena ada motif-motif dan tujuan tertentu yang
melatarbelakangi tindakan tersebut. Motif itulah sebagai faktor pendorong yang
memberi kekuatan kepadanya, sehingga ia mau dan rela bekerja keras. Adapun dalam
analisis deskriptif menunjukkan catatan menarik terkait motivasi kerja. Sesungguhnya
karyawan merasa termotivasi karena ada kebutuhan hidup yang harus terpenuhi dan
lingkungan kerja yang nyaman, namun beberapa aspek lain dari motivasi belum
dipersepsikan membantu, misalnya:
a. Motivasi eksternal. Khususnya motivasi dari pimpinan. Bagi karyawan sikap
kepedulian pimpinan berpengaruh terhadap penguatan mental di dalam
keseharian bekerja. Mengingat setiap pekerjaan selalu berhubungan langsung
dengan pimpinan. Namun pimpinan dianggap belum memahami hubungan
sosial di dalam organisasi, ia cenderung fokus pada pencapaian prestasi.
b. Motivasi internal. Khususnya kepercayaan diri. Sangat sulit bagi karyawan
untuk selalu memiliki alasan kuat setiap harinya. Selama sebulan bekerja
berbagai dinamika silih berganti, namun sikap mental belum dapat matang. Di
saat kondisi tersebut sangat dibutuhkan dukungan pimpinan dan rekan kerja.
Motivasi kerja yang tinggi akan membuat karyawan terdorong untuk bekerja
dengan semangat yang sesuai dengan tanggung jawabnya dan dapat memberikan
kontribusi positif terhadap organisasi. Memberikan motivasi kerja kepada karyawan
dengan memberikan gaji yang sesuai yaitu salah satu upaya yang dapat ditempuh oleh
perusahaan.
Adapun Indikator yang ada di dalam motivasi menurut teori Hierarki
kebutuhan (Mazlow Hierarchi of needs) sebagai berikut:
a. Fisiologi: kebutuhan untuk mempertahankan kehidupan.
b. Rasa Aman: Kebutuhan akan kebebasan dari ancaman perasaan aman dari
ancaman kecelakaan dan keamanan dalam melaksanakan pekerjaan.
c. sosial: kebutuhan sosial dan diterima dikelompok asosiasi pekerja dan
masyarakat lingkungan hidup.
d. Penghargaan: kebutuhan untuk harga diri dan pengakuan dan penghargaan
prestise karyawan dan publik lingkungan hidup.
e.
Aktualisasi Diri: memacu karyawan sehingga dapat berkembang dengan
optimal dan memperoleh ciri khas tersendiri, misal sebagai orang yang kreatif,
inovatif, dan lain-lain.
Rivai dan Basri (2005) menyatakan bahwa ” Kinerja yaitu suatu fungsi dari
motivasi dan kemampuan” untuk mengukur kinerja dapat dilakukan dengan cara,
yaitu :
a. Faktor Kemampuan Secara psikologis, kemampuan (ability) pegawai terdiri
dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan reality (knowledge + skill).
Artinya, pegawai yang memiliki IQ di atas rata-rata (IQ 110-120) dengan
pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan terampil dalam mengerjakan
pekerjaan sehari-hari, maka ia akan lebih mudah mencapai kinerja yang
diharapkan. Karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai
dengan keahliannya (the right man in the right place, the right man on the right
job)
b. Faktor Motivasi, terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam
menghadapi situasi (situation) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang
menggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi
(Hasibuan, 2014). Menurut Moeheriono (2012, hal. 95) “Kinerja merupakan
gambaran mengenai tingkat pencapaianpelaksanaan suatu program kegiatan
atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi organisasi
yang dituangkan melalui perencanaan strategis organisasi. Kinerja menurut
Boediharjo (2002, hal. 102) dapat diukur berdasarkan empat indikator yaitu:
a. Efektivitas dan efisiensi yaitu kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan
dengan benar, kemampuan untuk memilih peralatan yang tepat dalam
mencapai tujuan,
b. Orientasi tanggung jawab yaitu kemampuan untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan penuh tanggung jawab dan mengevaluasi pekerjaan
dengan baik,
c. Disiplin yaitu sikap atau kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan
secara tepat waktu, dan sesuai dengan target yang ditentukan,
d. Inisiatif yaitu kemampuan untuk bertanya, memberi kritik dan saran.”
Motivasi kerja menurut Reksohadiprodjo dan Handoko (2000) merupakan
keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan tertentu guna mencapai tujuan. Hal tersebut diartikan bahwa
motivasi kerja yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang
diarahkan pada tujuan mencapai sasaran kepuasan. Jadi setiap kegiatan yang
dilakukan seseorang didorong oleh kekuatan dari dalam diri seseorang tersebut dan
kekuatan pendorong inilah yang disebut motivasi kerja. Oleh karena itu perhatian
organisasi untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan karyawan yang menjadi
motivasi kerja bekerja bagi para karyawan sangatlah penting.
B. Kinerja Karyawan
Suatu organisasi, baik itu pemerintah maupun swasta, selalu digerakan oleh
sekelompok orang yang berperan aktif untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai dari
organisasi tersebut. Tujuan organisasi tentunya tidak akan tercapai jika kinerja
anggota atau pegawainya tidak maksimal. Mangkunegara, (2015) kinerja merupakan
hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang dalam
melaksanakan fungsinya sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya.
Moeheriono, (2012) kinerja atau performance adalah hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi baik secara
kuantitatif maupun kualitatif, sesuai dengan kewenangan dan tugas tanggung jawab
masing-masing, dalam upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara
legal tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
Berbagai pendapat dapat menggambarkan bahwa kinerja pegawai dan kinerja
organisasi memiliki keterkaitan yang sangat erat, tercapainya tujuan organisasi tidak
bisa dilepaskan dari sumber daya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakan atau
dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan
organisasi.Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai adalah penilaian hasil kerja
seseorang dalam suatu organisasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
Sutrisno, (2009) kinerja pegawai dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu sebagai
berikut :
a. Kualitas Pekerjaan (Quality of Work) Merupakan tingkat baik atau buruknya
sesuatu pekerjaan yang diterima bagi seorang pegawai yang dapat dilihat dari
segi ketelitian dan kerapihan kerja, keterampilan dan kecakapan.
b. Kuantitas Pekerjaan (Quantity of Work) Merupakan seberapa besarnya beban
kerja atau sejumlah pekerjaan yang harus diselesaikan oleh seorang pegawai.
Diukur dari kemampuan secara kuantitatif didalam mencapai target atau hasil
kerja atas pekerjaan-pekerjaan baru.
c. Pengetahuan Pekerjaan (Job Knowledge) Merupakan proses penempatan
seorang pegawai yang sesuai dengan background pendidikan atau keahlian
dalam suatu pekerjaan. Hal ini ditinjau dari kemampuan pegawai dalam
memahami hal-hal yang berkaitan dengan tugas yang mereka lakukan.
d. Kerjasama Tim (Teamwork) Melihat bagaimana seorang pegawai bekerja
dengan orang lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Kerjasama tidak
hanya sebatas secara vertikal ataupun kerjasama antar pegawai, tetapi
kerjasama secara horizontal merupakan faktor penting dalam suatu kehidupan
organisasi yaitu dimana antar pimpinan organisasi dengan para pegawainya
terjalin suatu hubungan yang kondusif dan timbal balik yang saling
menguntungkan.
e. Kreatifitas (Creativity) Merupakan kemampuan seorang pegawai dalam
menyelesaikan pekerjaannya dengan cara atau inisiatif sendiri yang dianggap
mampu secara efektif dan efisien serta mampu menciptakan perubahanperubahan baru guna perbaikan dan kemajuan organisasi.
f. Inovasi (Inovation) Kemampuan menciptakan perubahan-perubahan baru guna
perbaikan dan kemajuan organisasi. Hal ini ditinjau dari ide-ide cemerlang
dalam mengatasi permasalahan organisasi.
g. Inisiatif (initiative) Melingkupi beberapa aspek seperti kemampuan untuk
mengambil langkah yang tepat dalam menghadapi kesulitan, kemampuan untuk
melakukan sesuatu pekerjaan tanpa bantuan, kemampuan untuk mengambil
tahapan pertama dalam kegiatan.
Mangkunegara, (2015) indikator kinerja merupakan suatu yang akan dihitung
dan diukur. Adapun indikator kinerja sebagai berikut :
1. Kualitas kerja: kemampuan menghasilkan sesuai dengan kualitas standar yang
ditetapkan perusahaan.
2. Kuantitas kerja: kemampuan menghasilkan sesuai dengan jumlah standar yang
ditetapkan perusahaan.
3. Keandalan kerja: terdiri dari pelaksanaan dalam mengikuti instruksi, inisiatif,
hati-hati, kerajinan dalam melaksanakan pekerjaan.
4. Sikap: pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa.
C. Hubungan Motivasi Kerja Dengan Kinerja Karyawan
Apabila motivasi kerja yang dimiliki oleh seseorang itu tinggi akan
mendorong kinerja karyawan yang ditunjukkan dari kualitas, kuantitas dan efektifitas
kerjanya sehingga mencapai produktitas yang tinggi. Sehingga dari hubungan tersebut
diduga motivasi kerja memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.
Semakin tinggi motivasi kerja yang diberikan kepada karyawan maka semakin
tinggi juga kinerja karyawan yang ditunjukkan. Hal ini juga sesuai dengan penelitian
Fricilia Runtuwene (2013) bahwa motivasi kerja berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. Dari hasil penelitian jelas bahwa untuk meningkatkan
kinerja karyawan perusahaan harus aktif dan intens untuk memberikan motivasi kerja
kepada karyawan.
Penelitian Terdahulu
NO
Peneliti
Judul
Metode
1
Siti Maisarah
Hasibuan dan
Syaiful Bahri
Pengaruh
Kepemimpinan,
Lingkungan Kerja
dan Motivasi Kerja
Terhadap
Kinerja
2
Lidia Lusri
dan Hotlan
Siagian
Pengaruh Motivasi
Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan
Melalui Kepuasan
Kerja Sebagai
Variabel Mediasi
Pada
Karyawan Pt.
Borwita Citra
Prima Surabaya
Metode penelitian yang
dilakukan adalah
penelitian eksploratif,
dimana variabel diukur
dengan skala likert.
Metode pengumpulan data
dilakukan dengan
wawancara (interview),
dengan daftar pertanyaan
(questionnaire) dan studi
dokumentasi. Jumlah
populasi sebanyak
107 orang. Untuk
menentukan jumlah
sampel digunakan rumus
Slovin. Maka jumlah
responden dalam
penelitian ini 85
responden. Pengolahan
data menggunakan
perangkat lunak
SPSS versi 17, dengan
analisis deskriptif dan
pengujian hipotesis
analisis regresi berganda.
Jenis penelitian ini adalah
penelitian kuantitatif.
Penelitian
ini bertujuan untuk
menguji hipotesis yang
telah ditetapkan
untuk mengetahui
pengaruh variabel bebas
(independent)
terhadap variabel terikat
(dependent) dengan
adanya variabel
penghubung (intervening).
Hasil
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa
pengaruh positif dan
signifikan kepemimpinan,
lingkungan kerja dan
motivasi kerja terhadap
kinerja POLRI di Polsek
Medan Area.
Motivasi kerja berpengaruh
positif terhadap kinerja
karyawan. Oleh karena itu
dapat dipastikan bahwa
peningkatan motivasi kerja
akan berdampak positif
terhadap kenaikan tingkat
kinerja karyawan pada PT.
Borwita Citra Prima
Surabaya, dan demikian pula
sebaliknya.
3
Achmad
Fadhil
dan Yuniadi
Mayowan
4
Jasman
Saripuddin
Hasibuan dan
Beby Silvya
5
Wahyudi
Pengaruh Motivasi
Kerja Dan
Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja
Karyawan Ajb
Bumiputera
Untuk membuktikan
hubungan korelasi dan
hubungan kausal maka
peneliti menggunakan
metode kuantitatif.
Motivasi (X1) memiliki nilai
signifikansi (Sig.) 0.021 pada
tabel Coefficientsa dengan
nilai α (derajat signifkansi)
0.05 artinya 0.021t tabel
(1,646). Menunjukkan hasil
motivasi berpengaruh psotitif
dan signifikan secara parsial
terhadap kinerja karyawan.
Hal ini dikatakan bahwa
semakin tinggi nilai motivasi
maka nilai kinerja karyawan
akan semakin
tinggi.
Pengaruh Disiplin
Pendekatan penelitian
Berdasarkan hasil penelitian
Kerja Dan Motivasi yang dugunakan dalam
dan pembahasan yang telah
Terhadap Kinerja
penelitian ini adalah
dikemukakan sebelumnya
Karyawan
dengan menggunakan
maka dapat diambil
pendekatan asosiatif
kesimpulandari penelitin
adalahsecaraparsial (Uji t)
bahwa disiplin kerja
memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap
kinerja karyawan pada PT.
Mewah Indah Jaya –
Binjai.Secara parsial (Uji t)
bahwa motivasi memiliki
pengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
karyawan pada PT. Mewah
Indah Jaya – Binjai.Secara
simultan (Uji F) bahwa
disiplin kerja dan motivasi
memiliki pengaruh positif
dan signifikan terhadap
kinerja karyawan pada PT.
Mewah Indah Jaya.
Pengaruh Disiplin
Penelitian ini bersifat
Dalam pembahasan ini
Dan Motivasi
deskriptif kuantitatif, yaitu menegaskan setiap
Terhadap Kinerja
penelitian yang
perusahaan atau organisasi
Karyawan
mengungkapkan suatu
pasti selalu berusaha untuk
masalah dan keadaan
mencapai tujuan yang telah
sebagaimana adanya,
ditetapkan secara maksimal,
sehingga hanya
merupakan penyingkapan
fakta.
6
M. Andi
Prayogi dan
M. Nursidin
Pengaruh Pelatihan Penelitian ini
Dan Motivasi Kerja menggunakan pendekatan
Terhadap Kinerja
asosiatif
Karyawan
7
Esthi, R. B.,
& Marwah,
Y. N.
Kinerja karyawan:
motivasi dan
disiplin kerja pada
pt asahi Indonesia
8
Miskiani, K.
A., & Bagia,
I. W.
Pengaruh Motivasi
Kerja dan Disiplin
Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan.
untuk mencapai tujuan utama
tersebut dibutuhkan aturan
kerja (disiplin). Selain
disiplin kerja karyawan juga
membutuhkan dorongan atau
motivasi. Dengan semangat
kerja yang tinggi karyawan
akan memberikan kinerja
terbaiknya.
Penelitian yang dilakukan
yaitu untuk melihat seberapa
besar Pelatihan dan Motivasi
berpengaruh terhadap
Kinerja Karyawan Pada PT.
Mopoli Raya Medan. Dari
Hasil penelitian terlihat
secara parsial bahwa
Pelatihan berpengaruh positif
terhadap Kinerja Karyawan.
Jenis penelitian berupa
Dari Hasil penelitian tersebut
analisis kuantitatif. Teknik Terdapat pengaruh yang
pengambilan sampel yang positif dan signifikan dari
digunakan dalam
motivasi terhadap kinerja
penelitian ini adalah
karyawan dengan nilai hitung
sensus (sampling jenuh)
dari pengaruh variabel
berjumlah 80 karyawan.
motivasi kerja terhadap
kinerja karyawan = 2,746 >
tabel = 1,991, dengan angka
signifikansi = 0,008 < = 0,05
(signifikan). Dengan
demikian maka hipotesis
(H1) bahwa motivasi kerja
berpengaruh positif terhadap
kinerja karyawan diterima
Penelitian ini dilakukan
hasil penelitian menunjukkan
guna memperoleh
bahwa ada pengaruh
gambaran tentang
motivasi kerja terhadap
motivasi kerja dan disiplin kinerja karyawan. Dengan
kerja terhadap kinerja
motivasi kerja yang tinggi
karyawan pada Koperasi
yang dimiliki oleh karyawan.
Serba Usaha Tunas
maka karyawan tersebut akan
Mertha Mandiri Singa
terdorong dan memiliki rasa
raja. Rancangan penelitian
yang dipergunakan di
dalam penelitian ini
adalah jenis penelitian
kuantitatif kausal
9
Nika Saptra,
Rizki Afri
Mulia
Kontribusi dan
Motivasi Kerja
Terhadap
Kepuasan Kerja
Pegawai di Dinas
Pendidikan dan
Kebudayaan
Kabupaten Agam
10
Putra Arif
Simanjuntak
Pengaruh Etos
Kerja, Kepuasan
Kerja, Sikap Kerja
dan Motivasi Kerja
terhadap Kinerja
Pegawai pada
Kantor Pelayanan
Pajak Pratama
Medan Polonia
semangat dalam bekerja,
ketika karyawan sudah
memiliki dorongan dan
semangat kerja maka
karyawan akan bekerja
dengan baik sehingga akan
menghasilkan kinerja yang
maksimal.
Pengumpulan data
Hasil penelitian
dilakukan dengan metode menunjukkan bahwa Proses
survei dengan kuesioner.
dasar motivasi dimulai
Pada audit or teknik
dengan adanya suatu
analisa data yang
kebutuhan (needs).
digunakan dalam
Kebutuhan tercipta ketika
penelitian ini adalah
ada ketidakseimbangan
analisis deskriptif dan
secara fisiologis dan secara
kuantitatif. Data yang
psikologis. Kemudian
dikumpulkan merupakan
kebutuhan tersebut didorong
data primer dan sekunder
dan diarahkan (drives) untuk
yang dapat digolongkan
mengurangi kekurangan akan
sebagai variabel bebas dan kebutuhan. Dorongan
Variabel terikat.
fisiologis dan psikologis
merupakan kegiatan
yang berorioentasi dan
menyediakan tenaga untuk
mendapatkan insentif.
Pengumpulan data
Penelitian menunjukkan
dilakukan dengan metode bahwa Motivasi yang ada
populasi, sampel,
pada diri seseorang
pengumpulan data ordinal merupakan kekuatan
dan teknik analisis data
pendorong yang akan
menggunakan validitas
mewujudkan suatu perilaku
dan realibilitas, uji asumsi guna mencapai tujuan
klasik dengan
kepuasan (dirinya).
menggunakan uji
multikolinearitas, uji
heteroskedastisitas.
Pengujian hipotesis
menggunakan uji regresi
berganda.
KESIMPULAN
Motivasi adalah sesuatu yang dapat memacu karyawan agar dapat berperilaku atau
bersikap dengan tujuan tercapainya kebutuhan karyawan sehingga memberikan rasa puas
untuk mencapai tujuan organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi memiliki
keterkaitan yang sangat erat, tercapainya tujuan organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumber
daya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakan atau dijalankan pegawai yang berperan
aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi. jadi kinerja pegawai adalah
penilaian hasil kerja seseorang dalam suatu organisasi sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Oleh karena itu tidak lepas perhatian organisasi untuk memenuhi keinginan dan
kebutuhan karyawan yang menjadi motivasi kerja untuk bekerja bagi para karyawan
sangatlah penting. Adapun faktor motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai
dalam menghadapi situasi (situation) kerja. Jadi kesimpilanya motivasi kerja yang tinggi akan
membuat karyawan terdorong untuk bekerja dengan semangat yang sesuai dengan tanggung
jawabnya dan dapat memberikan kontribusi positif terhadap organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Siti, M. H. & Syaiful B. (2018), “Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan Kerja dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja”, Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, Vol 1, No. 1,
September 2018, 71-80. urnal.umsu.ac.id/index.php/MANEGGIO
Lidia, L. & Hotlan, S. (2017), “Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Melalui Kepuasan Kerja Sebagai Variabel Mediasi Pada Karyawan Pt. Borwita Citra
Prima Surabaya”, AGORA Vol. 5, No. 1, (2017)
Achmad, F. & Yuniadi, M. (2018), “Pengaruh Motivasi Kerja Dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Ajb Bumiputera”, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol.
54 No. 1 Januari 2018. administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Esthi, R. B. & Marwah, Y. N. (2020, March), “Kinerja karyawan: motivasi dan disiplin kerja
pada pt asahi Indonesia”. In Forum Ekonomi (Vol. 22, No. 1, pp. 130-137).
Miskiani, K. A. & Bagia, I. W. (2021), “Pengaruh Motivasi Kerja dan Disiplin Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan”. Prospek: Jurnal Manajemen dan Bisnis, 2(2), 120-129.
Jasman, S. H. & Beby, Silvya. (2017), “Pengaruh Disiplin Kerja Dan Motivasi Terhadap
Kinerja Karyawan”, Seminar Nasional Multidisiplin ILmu, Inovas Produk Penelitian
Pengabdian Masyarakat & Tantangan Era Revolusi Industri 4.0 Vol 2 NO. 1 Tahun
2019.
Wahyudi, (2017), “Pengaruh Disiplin Dan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan”, Jurnal
Economic, Accounting, Management and Business Vol. 2, No. 3, July 2019.
M. Andi P. & M. Nursidin. (2017), “Pengaruh Pelatihan Dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan”, Prosiding Seminar Nasional Multidisiplin Ilmu Universitas
Asahan 2018.
Putra, A. S. (2020), “Pengaruh Etos Kerja, Kepuasan Kerja, Sikap Kerja Dan Motivasi
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Polonia” Manajemen Bisnis Jurnal Magister Manajemen, Vol.2 No.1 Febuari 2020
Nika, S. & Rizki A. M. (2020), “Kontribusi Kompensasi Dan Motivasi Kerja Terhadap
Kepuasan Kerja Pegawai Di Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Agam”
Vol. 2 No.1 Februari 2020. http://jurnal.ensiklopediaku.org