Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
…
13 pages
1 file
Hipertensi adalah keadaan menetap tekanan sistolik melebih dari 140 mmHg atau tekanan diastolik lebih tinggi dari 90 mmHg. Diagnostik ini dapat dipastikan dengan mengukur rata-rata tekanan darah pada 2 waktu yang terpisah (FKUI, 2001 : 453) Hipertensi heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan penyakit jantung secara keseluruhan, mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH), aritmia jantung, penyakit jantung koroner, dan penyakit jantung kronis, yang disebabkan karena peningkatan tekanan darah, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dosen Pengampu: Fransisca B. B,. S.Pd,. Ns,. M.Kep.,Sp. Kep. Kom Disusun Oleh: YULITA KASTERA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS CENDRAWASIH FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN JAYAPURA 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Allah yang maha kuasa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas berjudul "Asuhan Keperawatan pada Hipertensi" dengan baik dan tepat pada waktunya. Adapun tujuan penyusunan tugas ini adalah untuk memenuhi tugas kelompk keperawatan komunitas. Dengan segala kerendahan hati Penulis selaku penyusun tugas ini menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan tugas yang serupa dimasa yang akan datang. Demikian, Semoga segala yang tertulis di dalam tugas ini bermanfaat, selebihnya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Jayapura, oktober 2017 Penulis DAFTAR ISI Cover Kata pengantar Daftar Isi
A. Konsep Dasar Penyakit 1. Definisi Gagal jantung adalah pemberhentian sirkulasi normal darah dikarenakan kegagalan dari ventrikel jantung untuk berkontraksi secara efektif pada saat systole. Akibat kekurangan penyediaan darah, menyebabkan kematian sel dari kekurangan oksigen. Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompakan darah secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk metabolisme jaringan tubuh, sedangkan tekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi. Gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadap nutrien dan oksigen. Gagal jantung adalah Suatu keadaan patofisiologi adanya kelainan fungsi jantung berakibat jantung gagal memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri.
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadiratnya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayanhnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Adapun makalah asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit leptospirosis ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan makalah ini.
Di susun oleh : Dwi budi utami (3196) LAPORAN PENDAHULUAN KOLELITIASIS A. PENGERTIAN Batu empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau dalam saluran empedu. Kolelitiasis merupakan adanya batu di kandung empedu, sedangkan koledokolitiasis adalah adanya batu pada saluran empedu yang pada umumnya komposisi utamanya adalah kolesterol. Kolelithiasis berasal dari kata " kole " yang artinya empedu, " lithia " yang artinya batu, dan " sis " yang berarti adalah proses. Sebuah ukuran batu empedu bisa bervariasi dan dapat sekecil butiran pasir atau seperti bola golf. B. ETIOLOGI Faktor predisposisi terpenting, yaitu : gangguan metabolisme yang menyebabkan terjadinya perubahan komposisi empedu, statis empedu, dan infeksi kandung empedu. 1. Perubahan komposisi empedu Faktor tersebut merupakan faktor terpenting dalam pembentukan batu empedu karena hati penderita batu empedu kolesterol mengekresi empedu yang sangat jenuh dengan kolesterol. Kolesterol yang berlebihan ini mengendap dalam kandung empedu untuk membentuk batu empedu. 2. Statis empedu Keadaan tersebut dalam kandung empedu dapat mengakibatkan supersaturasi progresif, perubahan komposisi kimia, dan pengendapan unsur-unsur tersebut. Gangguan kontraksi kandung empedu atau spasme spingter oddi, atau keduanya dapat menyebabkan statis. Faktor hormonal (hormon kolesistokinin dan sekretin ) dapat dikaitkan dengan keterlambatan pengosongan kandung empedu. 3. Infeksi kandung empedu Infeksi bakteri dalam saluran empedu dapat berperan dalam pembentukan batu. Mukus meningkatakn viskositas empedu dan unsur sel atau bakteri dapat berperan 2. Radiografi: Kolesistografi Kolesistografi digunakan bila USG tersedia atau bila hasil USG meragukan. Kolangiografi oral dapat dilakukan untuk mendeteksi batu empedu dan mengkaji kemampuan kandung empedu untuk melakukan pengisisan, memekatkan isinya, berkontraksi serta mengososngkan isinya. Oral kolesistografi tidak digunakan bila pasien jaundice, karena liver tidak dapat menghantarkan media kontras kandung empedu yang mengalami obstruksi. 3. Sonogram Sonogram dapat mendeteksi batu dan menentukan apakah dinding kandung empedu telah menebal.
PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab terbanyak dari kematian penduduk dunia, salah satunya disebabkan oleh kelainan katup jantung. Penyakit katup jantung antara lain adalah stenosis (membuka tidak sempurna) dan insufisiensi (menutup tidak sempurna), ini dapat terjadi baik pada katup arteroventrikular maupun katup semilunar. Stenosis Katup Aorta (Aortic Stenosis) adalah penyempitan pada lubang katup aorta, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta. Di Amerika Utara dan Eropa Barat, stenosis katup aorta merupakan penyakit utama pada orang tua, yang merupakan akibat dari pembentukan jaringan parut dan penimbunan kalsium di dalam daun katup. Stenosis katup aorta seperti ini timbul setelah usia 60 tahun, tetapi biasanya gejalanya baru muncul setelah usia 70-80 tahun. Di wilayah lainnya, kerusakan katup akibat demam rematik masih sering terjadi. Untuk mengatasi penyakit ini, medikasi dan pembedahan/ insisi adalah upaya yang terbaik. Dengan demikian, katup yang mengalami kelainan itu dapat disembuhkan ataupun dikurangi risiko tinggi semakin parahnya penyakit 1.2 Rumusan masalah 1. Bagaimana konsep tentang Stenosis aorta ? 2. Bagimana asuhan keperawatan klien dengan Stenosis aorta ? 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan umum Memahami konsep dan memberikan asuhan keperwatan pada klien dengan Stenosis aorta. 1.3.2 Tujuan khusus 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang definisi Stenosis aorta. 2. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang etiologi Stenosis aorta. 3. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang patofisiologi Stenosis aorta. 4. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang manifestasi klinis Stenosis aorta. 5. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang pemeriksaan diagnostik stenosis aorta.
LATAR BELAKANG MASALAH ATRITIS REUMATOID DI WILAYAH KERJA PALEMBANG
Definisi Hipertensi heart disease (HHD) adalah istilah yang diterapkan untuk menyebutkan penyakit jantung secara keseluruhan, mulai dari left ventricle hyperthrophy (LVH), aritmia jantung, penyakit jantung koroner, dan penyakit jantung kronis, yang disebabkan kerana peningkatan tekanan darah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pathofisiologi Peningkatan tekanan darah secara sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan darah dari ventrikel kiri, sehingga beban jantung bertambah. Sebagai akibatnya terjadi hipertrofi ventrikel kiri untuk meningkatkan kontraksi. Hipertrofi ini ditandai dengan ketebalan dinding yang bertambah, fungsi ruang yang memburuk, dan dilatasi ruang jantung. Akan tetapi kemampuan ventrikel untuk mempertahankan curah jantung dengan hipertrofi kompensasi akhirnya terlampaui dan terjadi dilatasi dan payah jantung. Jantung semakin terancam seiring parahnya aterosklerosis koroner. Angina pectoris juga dapat terjadi kerana gabungan penyakit arterial koroner yang cepat dan kebutuhan oksigen miokard yang bertambah akibat penambahan massa miokard. Gambaran radiologis Keadaan awal batas kiri bawah jantung menjadi bulat kerana hipertrofi
D. Bernal - D. Cottica (eds.) Scambi e commerci in area vesuviana. I dati delle anfore dai saggi stratigrafici I.E. (Impianto Elettrico) 1980-81 nel Foro di Pompei. Roman and Late Antique Mediterranean Pottery 14, Archaeopress, Oxford, 2019
Infants & Young Children, 2012
Vínculos de Historia, nº 13, 2024
Law and Diversity: European and Latin American Experiences from a Legal Historical Perspective
Companion of the 2023 International Conference on Management of Data
International Journal of Biological Macromolecules, 2024
Acta zoológica lilloana, 2018
International Journal of Emerging Technologies, 2017
Journal of Business Administration and Management Sciences Research, 2013
Experiências em enfermagem na contemporaneidade
Planta Medica, 2011
Supportive Care in Cancer, 2019
World Geomorphological Landscapes, 2020
Annals of General Psychiatry, 2006
Case Reports in Medicine, 2021
Sains Malaysiana, 2023
Communications Chemistry, 2020