Di susun oleh : Dwi budi utami (3196) LAPORAN PENDAHULUAN KOLELITIASIS A. PENGERTIAN Batu empedu ... more Di susun oleh : Dwi budi utami (3196) LAPORAN PENDAHULUAN KOLELITIASIS A. PENGERTIAN Batu empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau dalam saluran empedu. Kolelitiasis merupakan adanya batu di kandung empedu, sedangkan koledokolitiasis adalah adanya batu pada saluran empedu yang pada umumnya komposisi utamanya adalah kolesterol. Kolelithiasis berasal dari kata " kole " yang artinya empedu, " lithia " yang artinya batu, dan " sis " yang berarti adalah proses. Sebuah ukuran batu empedu bisa bervariasi dan dapat sekecil butiran pasir atau seperti bola golf. B. ETIOLOGI Faktor predisposisi terpenting, yaitu : gangguan metabolisme yang menyebabkan terjadinya perubahan komposisi empedu, statis empedu, dan infeksi kandung empedu. 1. Perubahan komposisi empedu Faktor tersebut merupakan faktor terpenting dalam pembentukan batu empedu karena hati penderita batu empedu kolesterol mengekresi empedu yang sangat jenuh dengan kolesterol. Kolesterol yang berlebihan ini mengendap dalam kandung empedu untuk membentuk batu empedu. 2. Statis empedu Keadaan tersebut dalam kandung empedu dapat mengakibatkan supersaturasi progresif, perubahan komposisi kimia, dan pengendapan unsur-unsur tersebut. Gangguan kontraksi kandung empedu atau spasme spingter oddi, atau keduanya dapat menyebabkan statis. Faktor hormonal (hormon kolesistokinin dan sekretin ) dapat dikaitkan dengan keterlambatan pengosongan kandung empedu. 3. Infeksi kandung empedu Infeksi bakteri dalam saluran empedu dapat berperan dalam pembentukan batu. Mukus meningkatakn viskositas empedu dan unsur sel atau bakteri dapat berperan 2. Radiografi: Kolesistografi Kolesistografi digunakan bila USG tersedia atau bila hasil USG meragukan. Kolangiografi oral dapat dilakukan untuk mendeteksi batu empedu dan mengkaji kemampuan kandung empedu untuk melakukan pengisisan, memekatkan isinya, berkontraksi serta mengososngkan isinya. Oral kolesistografi tidak digunakan bila pasien jaundice, karena liver tidak dapat menghantarkan media kontras kandung empedu yang mengalami obstruksi. 3. Sonogram Sonogram dapat mendeteksi batu dan menentukan apakah dinding kandung empedu telah menebal.
Di susun oleh : Dwi budi utami (3196) LAPORAN PENDAHULUAN KOLELITIASIS A. PENGERTIAN Batu empedu ... more Di susun oleh : Dwi budi utami (3196) LAPORAN PENDAHULUAN KOLELITIASIS A. PENGERTIAN Batu empedu adalah timbunan kristal di dalam kandung empedu atau dalam saluran empedu. Kolelitiasis merupakan adanya batu di kandung empedu, sedangkan koledokolitiasis adalah adanya batu pada saluran empedu yang pada umumnya komposisi utamanya adalah kolesterol. Kolelithiasis berasal dari kata " kole " yang artinya empedu, " lithia " yang artinya batu, dan " sis " yang berarti adalah proses. Sebuah ukuran batu empedu bisa bervariasi dan dapat sekecil butiran pasir atau seperti bola golf. B. ETIOLOGI Faktor predisposisi terpenting, yaitu : gangguan metabolisme yang menyebabkan terjadinya perubahan komposisi empedu, statis empedu, dan infeksi kandung empedu. 1. Perubahan komposisi empedu Faktor tersebut merupakan faktor terpenting dalam pembentukan batu empedu karena hati penderita batu empedu kolesterol mengekresi empedu yang sangat jenuh dengan kolesterol. Kolesterol yang berlebihan ini mengendap dalam kandung empedu untuk membentuk batu empedu. 2. Statis empedu Keadaan tersebut dalam kandung empedu dapat mengakibatkan supersaturasi progresif, perubahan komposisi kimia, dan pengendapan unsur-unsur tersebut. Gangguan kontraksi kandung empedu atau spasme spingter oddi, atau keduanya dapat menyebabkan statis. Faktor hormonal (hormon kolesistokinin dan sekretin ) dapat dikaitkan dengan keterlambatan pengosongan kandung empedu. 3. Infeksi kandung empedu Infeksi bakteri dalam saluran empedu dapat berperan dalam pembentukan batu. Mukus meningkatakn viskositas empedu dan unsur sel atau bakteri dapat berperan 2. Radiografi: Kolesistografi Kolesistografi digunakan bila USG tersedia atau bila hasil USG meragukan. Kolangiografi oral dapat dilakukan untuk mendeteksi batu empedu dan mengkaji kemampuan kandung empedu untuk melakukan pengisisan, memekatkan isinya, berkontraksi serta mengososngkan isinya. Oral kolesistografi tidak digunakan bila pasien jaundice, karena liver tidak dapat menghantarkan media kontras kandung empedu yang mengalami obstruksi. 3. Sonogram Sonogram dapat mendeteksi batu dan menentukan apakah dinding kandung empedu telah menebal.
Uploads
Papers by rani ulfi