Academia.edu no longer supports Internet Explorer.
To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.
Seiring dengan kemajuan, serta kemudahan dalam akses informasi, era globalisasi atau kesejagatan membuat akses informasi tanpa batas, serta peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat masyarakat semakin kritis.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang kaya akan rempah-rempah, seperti jahe, nilam, cengkeh, pala, kapulaga, sereh wangi, mawar, dan lain-lain.Rempah-rempah telah dikenal luas penggunaannya sebagai pemberi cita rasa atau bumbu pada makanan dan di samping itu rempah-rempah banyak digunakan sebagai obat-obatan dalam bentuk jamu tradisional. Rempah-rempah adalah suatu produk pertanian yang mempunyai nilai ekonomis sangat tinggi. Rempah-rempah mempunyai kandungan kimiawi dan mineral yang berbeda daripada produk pertanian yang lainnya, sehingga rempah-rempah menjadi produk ekspor yang sangat diminati oleh semua negara. Jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu komoditas rempah-rempah yang mempunyai nilai ekonomi yang cukup tinggi, karena memiliki banyak kegunaan, baik sebagai minuman penghangat, penambah rasa, dan sebagai bahan baku obat tradisional, parfum, serta kosmetik. Penggunaan rimpang jahe secara spesifik tergantung kepada varietas jenis jahe yang digunakan. Hal ini disebabkan karena setiap varietas jahe memiliki perbedaan dalam jumlah komponen bioaktif yang terkandung didalamnya. Menurut Yuliani et al. (1991), jahe putih besar umumnya digunakan sebagai makanan dan minuman karena rasanya yang tidak terlalu pedas. Jahe putih kecil yang memiliki rasa lebih pedas dari jahe putih besar umumnya digunakan untuk bumbu masak, sumber minyak atsiri, dan pembuatan oleoresin, serta banyak dimanfaatkan sebagai jamu. Sedangkan jahe merah mempunyai kandungan minyak atsiri yang tinggi. Bahan baku obat tradisional ini mempunyai beberapa kegunaan bagi kesehatan seperti mengobati sakit gigi, malaria, rematik, sembelit, batuk, kedinginan dan sebagai sumber antioksidan (Asosiasi Petani dan Produsen Jahe Indonesia, 2013). Daya guna tersebut pada umumnya disebabkan oleh senyawa bioaktif yang terkandung dalam rimpang jahe, seperti senyawa fenolik, minyak atsiri, resin, asam-asam organik, asam malat, asam oksalat, dan gingerin (DepKes,
Kewajiban masyarakat sebagai warga negara adalah salah satunya membayar pajak.
Epigraphica nº86, pp.213-234, 2024
SCAENA - Revista do Museu de Lisboa - Teatro Romano, 2022
The Expedition, 2017
Geochmica Et Cosmochimica Acta, 2008
High Technology Letters, 2024
Proceedings of the 9th ACM Cyber-Physical System Security Workshop
Tijdschrift voor Psychotherapie, 2011
Jurnal Abdidas, 2021
Scientific Reports, 2021
Anales de Medicina Interna, 2005
La biografia de Khnumhotep, 2024
BioMed research international, 2014