Academia.eduAcademia.edu

Model Bisnis

KANVAS Sebuah Model Bisnis menggambarkan pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan, dan menangkap nilai. Model Bisnis ibarat cetak biru sebuah strategi yang diterapkan melalui struktur organisasi, proses, dan sistem. Model bisnis dapat dijelaskan dengan 9 blok bangunan dasar yang memperlihatkan cara berpikir tentang bagaimana sebuah perusahaan menghasilkan uang. Kesembilan blok tersebut mencakup empat bidang utama dalam suatu bisnis yaitu : Pelanggan, Penawaran, Insfrastruktur, dan Kelangsungan Finansial. Customer Segments Blok bangunan segmen pelanggan menggambarkan sekelompok orang atau organisasi berbeda yang ingin dijangkau atau dilayani oleh perusahaan. Pelanggan adalah inti dari semua model bisnis. Kelompok pelanggan newakili beberapa segmen terpisah jika : Kebutuhan pelanggan memerlukan dan memperbolehkan penawaran yang berbeda Pelanggan diperoleh melalui Saluran Distribusi yang berbeda Pelanggan memerlukan jenis hubungan yang berbeda Pelanggan pada dasarnya memiliki profitabilitas yang berbeda Pelanggan bersedia membayar untuk aspek-aspek yang berbeda Ada beberapa jenis segmen pelanggan yang berbeda : Pasar Massa Tidak membedakan antara segmen-segmen pelanggan yang berbeda, berfokus pada satu kelompok besar pelanggan dengan kebutuhan dan masalah yang sebagian besar sama. Pasar Ceruk Memiliki target melayani segmen pelanggan yang spesifik dan terspesialisasi, contohnya dalam hubungan pemasok – pembeli. Tersegmentasi Membedakan segmen pasar dari kebutuhan dan masalahnya masing-masing. Terdiversifikasi Melayani dua segmen pelanggan yang tidak terkait satu sama lain dengan kebutuhan dan masalah yang sangat berbeda. Platform banyak sisi (Pasar banyak sisi) Melayani dua atau lebih segmen pelanggan yang saling bergantung. Value Propositions Blok bangunan proposisi nilai menggambarkan gabungan antara produk dan layanan yang menciptakan nilai untuk segmen pelanggan spesifik. Proposisi nilai dapat membuat pelanggan beralih dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Nilai dapat bersifat Kuantitatif (misalnya harga dan kecepatan layanan) atau Kualitatif (misalnya desain dan pengalaman pelanggan). Elemen-elemen yang dapat berkontribusi pada penciptaan nilai pelanggan, diantaranya : Sifat baru Memenuhi berbagai kebutuhan pelanggan yang belum pernah mereka terima sebelumnya. Kinerja Meningkatkan kinerja produk dan layanan. Penyesuaian (Kustomisasi) Menyesuaikan produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan spesifik pelanggan individu atau segmen pelanggan. Hal ini memungkinkan untuk menyesuaikan produk dan jasa, sambil tetap meraih keunggulan skala ekonomi. “Menyelesaikan pekerjaan” Nilai dapat diciptakan karena membantu pelanggan menyelesaikan pekerjaannya. Desain Desain itu penting tetapi sulit diukur. Sebuah produk terlihat menonjol karena desainnya yang superior. Merek/ Status Pelanggan dapat menemukan nilai karena menggunakan atau memasang merek tertentu. Harga Menawarkan nilai yang sama pada harga yang lebih rendah Pengurangan Biaya Membantu pelanggan mengurangi biaya merupakan cara penting untuk menciptakan nilai. Pengurangan risiko Pelanggan menghargai pengurangan risiko yang muncul ketika mereka membeli suatu produk atau jasa, misalnya dengan memberikan garansi purnajual. Kemampuan dalam mengakses Menyediakan produk atau jasa bagi pelanggan yang sebelumnya sulit mengakses produk atau jasa. Kenyamanan/ Kegunaan Menjadikan segala sesuatunya lebuh nyaman dan lebih mudah digunakan. Channels Blok bangunan saluran menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan proposisi nilai. Saluran komunikasi, distribusi, dan penjualan merupakan penghubung antara perusahaan dan pelanggan. Saluran menjalankan beberapa fungsi, termasuk : Meningkatkan kesadaran pelanggan atas produk dan jasa perusahaan Membantu pelanggan mengevaluasi Proposisi Nilai perusahaan Memungkinkan pelanggan membeli produk dan jasa yang spesifik Memberikan Proposisi Nilai kepada pelanggan Memberikan dukungan purnajual kepada pelanggan Saluran memiliki lima fase yang berbeda, masing-masing saluran dapat mencakup sebagia atau bahkan kelima fase tersebut. Kita dapat membedakan antara saluran langsung dan tidak langsung, dan antara saluran yang kita miliki dan yang dimiliki mitra. Jenis-jenis Saluran Fase-fase Saluran Milik Sendiri Langsung Tenaga Penjualan Kesadaran Bagaimana meningkatkan kesadaran terhadap produk dan jasa perusahaan kita? Evaluasi Bagaimana membantu pelanggan mengevaluasi Proposisi Nilai Organisasi? Pembelian Bagaimana memungkinkan pelanggan membeli produk dan jasa spesifik kita? Penyampaian Bagaimana menyampaikan Proposisi Nilai kepada pelanggan? Purnajual Bagaimana memberikan dukungan purnajual kepada pelanggan? Penjualan Web Tidak Langsung Toko Sendiri Mitra Toko Mitra Penjualan Jumlah Besar Customer Relationships Blok bangunan hubungan pelanggan menggambarkan berbagai jenis hubungan yang dibangun perusahaan bersama Segmen Pelanggan yang spesifik. Hubungan pelanggan dapat didorong oleh motivasi berikut : Akuisisi Pelanggan Retensi (mempertahankan) pelanggan Peningkatan Penjualan (Upselling) Jenis hubungan pelanggan : Bantuan Personal Hubungan ini didasarkan pada interaksi manusia. Pelanggan dapat berkomunikasi dengan petugas pelayanan pelanggan untuk mendapatkan bantuan selama proses penjualan setelah pembelian selesai, misalnya melalui call center, email, dll. Bantuan Personal yang khusus Perusahaan menugaskan petugas pelayanan pelanggan yang khusus diperuntukan bagi klien individu Swalayan Perusahaan tidak melakukan hubungan langsung dengan pelanggan, tetapi menyediakan semua sarana yang diperlukan pelanggan agar dapat membantu dirinya sendiri Layanan Otomatis Hubungan jenis ini mencampurkan bentuk layanan mandiri yang lebih canggih dengan proses otomatis Komunitas Memanfaatkan komunitas pengguna agar lebih terlibat dengan pelanggan/prospek dan dapat memfasilitasi hubungan antar anggota komunitas. Kokreasi Melakukan lebih dari sekedar hubungan konvensional pelanggan-vendor untuk menciptakan nilai bersama pelangan. Revenue Stream Blok bangunan Arus Pendapatan menggambarkan uang tunai yang dihasilkan perusahaan dari masing-masing Segmen Pelanggan (biaya harus mengurangi pendapatan untuk menghasilkan pemasukan). Model bisnis melibatkan dua jenis Arus Pendapatan : Pendapatan transaksi yang dihasilkan dari satu kali pembayaran pelanggan Pendapatan berulang yang dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan baik untuk memberikan Proposisi Nilai kepada pelanggan maupun menyediakan dukungan pelanggan pasca pembelian. Ada beberapa cara untuk membangun Arus Pendapatan : Penjualan Aset Berasal dari penjualan hak kepemilikan atas produk fisik Biaya Penggunaan Dihasilkan dari penggunaan layanan tertentu Biaya Berlangganan Dihasilkan dari penjualan akses yang terus menerus atas suatu layanan Pinjaman/ Penyewaan/ Leasing Memberikan seseorang hak eksklusif sementara untuk menggunakan asset tertentu pada periode tertentu seagai ganti atas biaya yang ditarik Lisensi Muncul karena member izin kepada pelanggan untuk menggunakan property intelektual terproteksi sebagai pertukaran atas biaya lisensi Biaya Komisi Bersumber dari layanan perantara yang dilakukan atas anma dua pihak atau lebih Periklanan Dihasilkan dari biaya untuk mengiklankan produk, layanan, atau merek tertentu Mekanisme Penetapan Harga Penetapan Harga Tetap = Standar harga didasarkan pada variable-variable statis Penetapan Harga Dinamis = Harga berubah bergantung pada kondisi pasar Daftar Harga Harga Tetap untuk produk individu, jasa, atau Proposisi Nilai lainnya Negosiasi (Penawaran) Harga dinegosiasikan antara dua atau lebih mitra, bergantung pada kekuatan dan/atau keahlian bernegosiasi Kebergantungan Fitur Produk Harga bergantung pada jumlah atau kualitas fitur Proposisi Nilai Manajemen Hasil Harga bergantung pasa persediaan dan waktu pembelian (biasanya digunakan untuk jenis sumber daya yang tidak tahan lama, seperti kamar hotel atau kursi pesawat) Kebergantungan Segmen Pelanggan Harga bergantung pada jenis dan karakteristik Segmen Pelanggan Pasar Real-time Harga Ditentukan secara dinamis berdasarkan permintaan dan penawaran Kebergantungan Volume Harga sebagai fungsi dari jumlah yang dibeli Lelang Harga ditentukan dari penawaran kompetitif Key Resources Blok bangunan Sumber Daya Utama menggambarkan asset-aset terpenting yang diperlukan agar sebuah model bisnis dapat berfungsi. Sumber daya Utama dapat dikategorikan sebagai berikut : Fisik Meliputi semua bentuk asset fisik seperti fasilitas pabrikan, bangunan, kendaraan, mesin, system, system titik penjualan, dan jaringan distribusi Intelektual Sumber daya intelektual seperti merek,pengetahuan, yang dilindungi, paten dan hak cipta, kemitraan, dan database pelanggan merupakan komponen-komponen yang semakin penting dalam model bisnis yang kuat Manusia Setiap perusahaan memerlukan sumber daya manusia, tetapi orang-orang akan menonjol dalam model bisnis tertentu Finansial Beberapa model bisnis membutuhkan sumber daya financial dan/ atau jaminan financial. Key Activities Blok bangunan Aktivitas Kunci menggambarkan hal-hal terpenting yang harus dilakukan perusahaan agar model bisnisnya dapat bekerja. Aktivitas-aktivitas kunci dikategorikan sebagai berikut : Produksi Aktivitas ini terkait dengan perancangan, pembuatan, dan penyampaian produk dalam jumlah besar dan/atau kualitas unggul, misalnya perusahaan pabrikan Pemecahan Masalah Terkait dengan penawaran solusi baru untuk masalah-masalah pelanggan individu, misalnya konsultan, rumah sakit, dan organisasi jasa Platform/ Jaringan Model bisnis sini dirancang dengan platform sebagai Sumber Daya Utama didominasi oleh platform atau Aktivitas Kunci yang terkait dengan jaringan, misalnya situs Web Key Partnership Blok bangunan Kemitraan Utama menggambarkan jaringan pemasok dan mitra yang membuat model bisnis dapat bekerja. Kita dapat membedakan 4 jenis kemitraan yang berbeda : Aliansi Strategis antara non-pesaing Coopetition : Kemitraan Strategis antar pesaing Usaha patungan untuk mengembangkan bisnis baru Hubungan pembeli-pemasok untuk menjamin pasokan yang dapat diandalkan. Tiga motivasi dalan membangun kemitraan : Optimisasi dan skala ekonomi Optimisasi dan skala ekonomi kemitraan biasanya dibuat untuk mengurangi biaya, dan itu sering kali melibatkan outsourcing atau pemanfaatan infrastruktur bersama. Pengurangan risiko dan ketidakpastian Bukan sesuatu yang tidak biasa bagi pesaing untuk membentuk aliansi strategis dalam satu area sambil tetap bersaing di area lainnya. Akuisisi sumber daya dan aktivitas tertentu Kebanyakan perusahaan lebih suka memperluas kemampuan dengan mengandalkan perusahaan lain untuk melengkapi sumber dayanya atau melaksanakan aktivitas-aktivitas tertentu Cost Structure Struktur Biaya menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan model bisnis. Struktur Biaya model bisnis dibedakan dalam dua kelas, yaitu : Terpacu biaya (cost-driven) Berfokus pada peminimalan biaya, yang bertujuan untuk menciptakan dan mempertahankan struktur biaya seramping mungkin. Terpacu nilai (value-driven). Proposisi nilai premium dan layanan pribadi tingkat tinggi biasanya menjadi cirri model bisnis yang terpacu nilai, misalnya hotel mewah dengan fasilitas eksklusif. Struktur biaya dapat memiliki karakteristik berikut : Biaya Tetap Biaya-biaya yang tetap sama meskipun volume volume barang atau jasa yang dihasilkan berbeda-beda, misalnya gaji. Biaya Variabel Biaya-biaya yang bervariasi secara proporsional dengan volume barang atau jasa yang dihasilkan. Skala Ekonomi Keunggulan biaya yang dinikmati suatu bisnis ketika produksinya berkembang Lingkup Ekonomi Keunggulan biaya yang dinikmati bisnis terkait dengan lingkup operasional yang lebih besar Kanvas Model Bisnis Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Relationships Customer Segments Key Resources Channels Cost Structure Revenue Stream POLA Pola kesamaan model bisnis, menguraikan model bisnis dengan karakteristik yang sama, atau pengaturan blok bangunan yang sama, atau perilaku yang sama. Model Bisnis Un-Bundling John Hagel dan Marc Singer yang menciptakan istilah “Unblunded Corporation” yakin bahwa sebuah perusahaan tersusun dari tiga jenis bisnis yang sangat berbeda dengan desakan ekonomi, kompetitif, dan budaya yang juga berbeda, yaitu bisnis hubungan pelanggan, bisnis inovasi produk, dan bisnis infrastruktur. Treacy dan Wiersema menyarankan agar perusahaan berfokus pada salah satu dari tiga disiplin nilai, yaitu keunggulan operasional, kepemimpinan produk, atau kedekatan pelanggan. Contoh yang menggunakan model bisnis un-bundling yaitu industri telepon seluler dan industri perbankan swasta. Inovasi Produk Manajemen Hubungan Pelanggan Manajemen Infrastruktur Ekonomi Penerobos pasar pertama dapat mengenakan harga premium dan menguasai pasar yang besar; dalam hal ini, kecepatan menjadi kunci Biaya yang tinggi untuk mendapatkan pelanggan memunculkan kemendesakan untuk mendapatkan pangsa yang cukup besar; dalam hal ini, lingkup ekonomi menjadi kunci Biaya tetap yang tinggi membuat volume yang besar menjadi penting untuk menurunkan biaya per unit; dalam hal ini, skala ekonomi menjadi kunci Budaya Memperebutkan orang berbakat; rendahnya hambatan untuk masuk; banyaknya pemain kecil yang muncul Memperebutkan lingkup; konsolidasi cepat; dominasi segelintir pemain besar Memperebutkan skala; konsolidasi cepat; dominasi segelintir pemain besar Kompetensi Terpusat pada karyawan; memanjakan mereka yang kreatif Berorientasi pada layanan yang baik; mentalitas bahwa pelanggan adalah raja Berfokus pada biaya; menekankan standarisasi, dapat diprediksi, dan efisiensi Pola Model Bisnis Un-Bundling Key Partners Inovasi Produk + Jasa Manajemen Infrastruktur Key Activities Akuisisi Pelanggan Value Proposition Sangat Berorientasi Pada Jasa Customer Relationships Hubungan Yang Kuat Antara Akuisisi + Retensi Customer Segments Berfokus Pada Pelanggan Key Resources Basis Pelanggan Terpasang Channels Saluran Yang Kuat Cost Structure Biaya yang Tinggi Dari Akuisisi Pelanggan Revenue Stream Pangsa Pasar Yang Besar Model Bisnis Long Tail Konsep Long Tail diciptakan oleh Chris Anderson untuk menjelaskan pergeseran dalam bisnis media dari menjual beberapa item “terlaris” dalam jumlah besar menjadi menjual sejumlah besar item produkceruk, masing-masing dalam jumlah yang relative sedikit. Anderson menjelaskan berapa banyak penjualan yang tidak sering terjadi dapat menghasilkan total pendapatan yang besarnya sama dengan atau bahkan melampaui pendapatan yang dihasilkan karena berfokus pada produk “terlaris”. Anderson meyakini tiga pemicu ekonomi menghasilkan fenomena berikut dalam industry media : Demokratisasi peralatan produksi Semakin murahnya biaya teknologi menyebabkan semua individu dapat mengakses beberapa peralatan yang beberapa tahun sebelumnya sangat mahal. Demokratisasi Distribusi Internet telah membuat distribusi konten digital menjadi komoditdan secara dramatis menurunkan biaya inventori, komunikasi, dan transaksi. Semakin rendahnya biaya pencarian untuk menghubungkan permintaan dan penawaran. Pola Model Bisnis Long Tail Key Partners Penyedia Layanan Konten Ceruk Konten yang Dibuat Pengguna Key Activities Platform & Manajemen Ketentuan Layanan Promosi Platform Value Proposition Lingkup Konten Ceruk Yang Luas Alat Produksi Konten Customer Relationships Customer Segments Segmen Ceruk yang Banyak Penyedia Layanan Ceruk Key Resources Platform Channels Internet Cost Structure Manajemen + Pengembangan Platform Revenue Stream Menjual Lebih sedikit atau Lebih Banyak Platform Bersisi Banyak (Multi-sided) Platform yang mempertemukan dua atau lebih kelompok pelanggan yang berbeda tetapi saling bergantung. Platform tersebut harus menarik dan melayani secara bersamaan untuk dapat menciptakan nilai. Satu cara yang digunakan platform bersisi banyak adalah dengan menyubsidi segmen pelanggan. Walaupun menimbulkan biaya dengan melayani semua kelompok pelanggan, operator platform seringkali memustuskan untuk memikat satu segmen pada satu platform dengan Proposisi Nilai yang tidak mahal atau gratis sehingga dapat menarik pengguna dari platform “sisi lainnya”. Pola Model Bisnis Platform Bersisi Banyak Key Partners Key Activities Manajemen Platform Penyediaan Layanan Promosi Platform Value Proposition Proposisi Nilai 1 Proposisi Nilai 2 Customer Relationships Customer Segments Segmen Pelanggan 1 Segmen Pelanggan 2 Key Resources Platform Channels Cost Structure Pengelolaan + Pengembangan Platform Arus Subsidi Pendapatan Yang Mungkin Revenue Stream Arus Pendapatan 1 Arus Pendapatan 2 Model Bisnis Gratis Menerima sesuatu yang gratis selalu menjadi Proposisi Nilai yang menarik. Model bisnis gratis memiliki tiga pola berbeda : Penawaran gratis didasarkan pada platform bersisi banyak (berbasis iklan). Satu sisi platform dirancang untuk menarik pengguna melalui konten, produk, dan jasa gratis, sisi lainnya menghasilkan pendapatan dengan menjual ruang kepada pemasang iklan. Key Partners Key Activities Pengembangan dan Pemeliharaan Platform Value Proposition Ruang Iklan + Frekuensi Tinggi Produk atau jasa Customer Relationships Customer Segments Pemasang Iklan Pelanggan Key Resources Platform Channels Cost Structure Biaya Platform Biaya Akuisisi Pelanggan Revenue Stream Biaya Iklan Layanan dasar gratis dengan layanan premium opsional (model freemium).Istilah “freemium” diciptakan oleh Jarid Lukin dan mewakili model bisnis terutama yang berbasis web. Model freemium menggabungkan layanan dasar gratis dengan layanan premium berbayar. Ukuran utama yang harus diamati adalah : Biaya rata-rata melayani pengguna gratis Rata-rata tingkat pengguna gratis berubah menjadi pelanggan premium (berbayar) Key Partners Key Activities Pengembangan dan Pemeliharaan Infrastruktur Value Proposition Layanan Dasar Gratis Layanan Premium Customer Relationships Otomatisasi + Kustomisasi Massal Customer Segments Basis Besar Dari Pengguna Gratis Basis Kecil Dari Pengguna Berbayar Key Resources Platform Channels Cost Structure Biaya Tetap Biaya Layanan Untuk Pengguna Premium Biaya Layanan Untuk Pengguna Gratis Revenue Stream Layanan Dasar Gratis Layanan Premium Berbayar Model “umpan dan kail”, dalam hal ini penawaran awal yang murah atau gratis memancing pelanggan untuk mengulangi pembelian. Pola ini juga dikenal dengan sebutan model “loss leader” atau “razor&blades”. Loss Leader mengacu pada penawaran awal yang dapat dikatakan rugi, yang bertujuan menghasilkan keuntungan dari pembelian berikutnya. Sedangkan Razor & blades dipopulerkan oleh pebisnis King C.Gillete dengan memberikan produk gagang pisau cukur dengan diskon besar bahkan gratis untuk menciptakan permintaan bagi pisau cukur sekali pakainya. Key Partners Key Activities Penyampaian Produksi dan/ atau Layanan Value Proposition Produk “Umpan” Produk atau Layanan “Kail” Customer Relationships “Lock-In” Customer Segments Segmen Pelanggan Key Resources Paten Merek Channels Cost Structure Produksi + Layanan Produk yang Menyubsidi “Umpan” Revenue Stream 1 x Pembelian “Umpan” Pembelian Ulang Dari Produk atau Layanan “Kail” Model Bisnis Terbuka Inovasi terbuka dan model bisnis terbuka adalah dua istilah yang diluncurkan Henry Chesbrough dan membedakan antara inovasi “dari luar ke dalam” dan inovasi “dari dalam ke luar”. Prinsip-prinsip Inovasi : Tertutup Terbuka Orang-orang yang pandai dalam bidang kita bekerja untuk kita. Kita perlu bekerja dengan orang-orang pandai baik di dalam maupun di luar perusahaan. Untuk mendapatkan keuntungan dari riset dan pengembangan (R&D), kita harus menemukan, mengembangkan, dan mengirimkannya sendiri. R&D eksternal dapat menciptakan nilai yang signifikan, R&D internal diperlukan untuk mengklaim sebagian dari nilai tersebut. Jika kita melakukan sebagian besar riset terbaik dalam industry, kita akan menang. Kita tidak perlu melakukan riset untuk menarik manfaat dari sana. Jika kita menciptakan sebagian besar gagasan terbaik dalam industry, kita akan menang. Jika kita membuat penggunaan terbaik atas gagasan internal dan eksternal, kita akan menang. Kita harus mengendalikan proses inovasi yang kita lakukan agar pesaing tidak menarik keuntungan dari gagasan kita. Kita harus menarik manfaat dari pengguna lain inovasi kita, dan juga harus membeli property intelektual orang lain jika property itu semakin menarik perhatian kita. Pola Dari Luar Ke Dalam (Beli Inovasi) Key Partners Mitra Inovasi Komunitas Riset Key Activities Penyaringan Pengelolaan Jaringan Menggali Pasar Sekunder Value Proposition Customer Relationships Customer Segments Key Resources Kemampuan Penyaringan Akses Ke Jaringan Inovasi Channels Cost Structure Eksternalisasi Biaya Pengembangan Revenue Stream Pola Dari Dalam Ke Luar (Jual Inovasi) Key Partners Key Activities Value Proposition Hasil R&D Properti Intelektual Yang Tidak Terpakai Customer Relationships Customer Segments Pasar sekunder Lisensi Pelanggan Inovasi Key Resources Channels Platform Internet Cost Structure Revenue Stream Divestasi Penjualan Spin Off Biaya Lisensi Model Bisnis Unbundling Long Tail Platform Bersisi – Banyak Gratis Sebagai Model Bisnis Model Bisnis Terbuka Konteks (Sebelum) Sebuah model terintegrasi yang mengombinasikan manajemen infrastruktur, inovasi produk, dan hubungan pelanggan di bawah satu atap. Proposisi Nilai hanya menyasar klien yang paling menguntungkan. Satu proposisi nilai menyasar satu segmen pelanggan Sebuah proposisi nilai yang bernilai dan berbiaya tinggi ditawarkan hanya kepada pelanggan berbayar Sumber ddaya R&D dan aktivitas-aktivitas kunci dipusatkan pada in-house : Gagasan hanya ditemukan “didalam” Hasil Digali hanya “didalam” Tantangan Biaya sangat besar. Beberapa budaya organisasi bertentangan yang dipadukan dalam satu entitas akan menghasilkan tarik-menarik yang tidak diinginkan Menyasar segmen yang kurang menguntungkan dengan proposisi nilai yang spesifik adalah terlalu mahal. Perusahaan gagal menguasai pelanggan baru potensial yang ingin mendapatkan akses ke basis pelanggan perusahaan yang sudah ada (misalnya pengembang game yang ingin menjangkau pengguna console) Harga yang tinggi membuat pelanggan enggan R&D sangat mahal dan/atau produktivitas merosot. Solusi (Sesudah) Bisnis dibagi menjadi model tiga bagian terpisah namun saling melengkapi : Manajemen Infrastruktur Inovasi Produk Hubungan Pelanggan Proposisi Nilai baru atau tambahan menyasar sejumlah besar segmen pelanggan ceruk yang secara historis kurang menguntungkan, namun secara keseluruhan menguntungkan. Sebuah proposisi nilai “member akses” kepada segmen pelanggan perusahaan yang sudah ada adalah penambahan (misalnya pabrikan console game) member pengembang software akses kepada penggunanya. Beberapa proposisi nilai ditawarkan kepada segmen pelanggan yang berbeda dengan arus pendapatan yang juga berbeda, salah satunya gratis (atau dengan harga sangat rendah) Sumber daya R&D dan aktivitas internal ditingkatkan melalui pemanfaatan mitra luar. Hasil-hasil R&D internal diubah menjadi bentak Proposi nilai dan ditawarkan kepada segmen pelanggan yang tertarik. Dasar Pemikiran Kemajuan TI dan perangkat manajemen memungkinkan pemisahan dan koordinasi model bisnis yang berbeda pada biaya yang lebih rendah sehingga menghilangkan tarik-menarik yang tidak diinginkan. Kemajuan TI dan manajemen operasi memungkinkan untuk memberikan Proposisi Nilai sesuai permintaan kepada sejumlah besar pelanggan baru dengan harga yang rendah. Sebuah perantara yang mengoperasikan platform antara dua atau lebih segmen pelanggan menambahkan Arus Pendapatan pada model awal. Segmen pelanggan tak-berbayar disubsidi oleh pelanggan berbayar untuk menarik pengguna dalam jumlah maksimum. Penugasan R&D dari sumber eksternal dapat menjadi tidak terlalu mahal, menghasilkan waktu pemasaran yang lebih cepat. Inovasi yang tidak tergali berpotensi menghasilkan lebih banyak pendapatan ketika dijual keluar. Contoh-contoh Perbankan Swasta Telekomunikasi Bergerak Industri Penerbitan (Lulu.com) LEGO Google Video Game (Nitendo,Sony) Apple iPod, iTunes, iPhone Iklan & Surat Kabar Open Source Gillete Skype Procter & Gamble GlaxoSmithKline Desain Seorang desainer bisnis harus melakukan banyak tinjauan terhadap cara terbaik yang paling mungkin dilakukan untuk menciptakan sesuatu yang baru, emnemukan yang belum ditemukan, atau mencapai fungsi yang diharapkan. Teknik mendesain model bisnis diantaranya : Wawasan Pelanggan