Academia.eduAcademia.edu

Dilema Sosial : Pengaruhnya dalam Masyarakat

Dilema Sosial : Pengaruhnya dalam Masyarkat Muhammad Faiq Muzakki (2210411280) Mata Kuliah Filmologi Dosen Pengampu : Putrawan Yuliandri, S.I.Kom, M.Si. FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI 2022 The Social Dilemma merupakan film dokumenter yang menceritakan mengenai berbahayanya sosial media yang kita gunakan sehari-hari. Adegan dimulai dengan ditampilkannya orang-orang dibalik pembuatan sosial media ternama seperti google, facebook, instagram dan twitter. Mereka mulai dialog mereka dengan perkenalan diri dan siapakah mereka. Orang-orang tersebut menceritakan mengenai betapa sosial media berpengaruh dalam cara kerja masyarakat hidup bersosial. Sosial media memanipulasi para penggunanya hingga mereka mendapatkan apa yang mereka butruhkan. Film yang disutradai oleh Jeff Orlowski ini bertujuan untuk membuat masyarakat sadar akan bahaya dan konsekuensi yang ditimbulkan akibat sosial media. Berapa banyak waktu yang digunakan dalam sehari untuk melihat layar ponsel? Berapa banyak hal yang terlewat akibat selalu fokus pada apa yang terjadi di dunia internet? Film ini menjelaskan banyak poin-poin penting yang tanpa kita sadari kita lakukan. Tristan Harris, seorang mantan ahli etika desain merasakan keganjalan yang terjadi ketika peluncuran e-mail pertama kali, ketika rekan kerja yang lainnnya sedang berpikir keras mengenai warna apa yang akan menarik untuk tampilan e-mail saat menerima pesan? Tristan justru merasakan hal ganjal yaitu fakta bahwa dia tidak bisa lepas dari penggunaan e-mail, alias kecanduan. Merasakan keganjalan ini, Tristan berusaha untuk melakukan sesuatu mengenai ini, karena menurut ia ini harus ditindak lanjuti. Kemudian dia membuat suatu presentasi mengenai sistem yang harus dibuat untuk menangani kecanduan ini. Dia mulai mengirimkan presentasi tersebut ke kolega-kolega terdekatnya, yang ternyata menuai reaksi positif serta menyebarluas. Lalu presentasi yang tristan buat menyebar cepat hingga ke para petinggi, seakan-akan dia sedang melakukan revolusi. Namun kemudian, hilang begitu saja, mereka kembali seperti semula seakan tidak terjadi apa-apa. Tristan merasa sosial media telah merampas hidup kita. Mungkin kebanyakan orang berpikir, bagaimana perusahaan sosial media sangat kaya padahal aplikasinya saja gratis? “If you’re not paying for the product, then you are the product” kutipan dari Daniel Hovermann. Benar, kita yang dimaksud produk. Sosial media bekerja untuk mengubah pola pikir, cara bertindak, hingga mengambil keputusan. Karena itulah yang diinginkan perusahaan sosial media pada kita. Maka dari itu periklanan yang tersebar di media sosial lebih aktif bergerak dikarenakan mampu mengikuti pasarnya yaitu kita. Selain penjelasan yang dibawakan oleh para developer, film ini menyajikan ilustrasi dengan penggambaran sehari-hari. Dimana terdapat anak perempuan (isla) yang terpaku di depean layar ponsel dan menolak untuk membantu ibunya di dapur, menciptakan protes dari seorang kakak perempuannya (cassandra) mengenai urgensi ibunya dalam membelikan isla sebuah ponsel. Film ini juga menjelaskan bagaimana data kita diambil, maksud dari pengambilan data ini bukanlah pengambilan data secara illegal, melainkan bagaimana teknologi ‘AI’ membuat prediksi dari segala rekaman perilaku yang kita lakukan di sosial media (algoritma). Dari mulai apa saja yang kita cari di internet, apa saja yang kita sukai di internet, berapa lama kita membuka sosial media, pada pukul berapa kita biasa membuka sosial media, berapa lama kita menghabiskan waktu di halaman sosial media tertentu, dan masih banyak lagi. Bisa dibayangkan betapa lengkapnya data mengenai kita yang dikumpulkan untuk memprediksi apa yang kita senangi di sosial media, yang pada akhirnya bertujuan untuk menahan kita berlama-lama di depan layar ponsel. Film ini menyajikan topik yang berat dengan cara yang mudah dipahami penonton khususnya orang awam, penggunaan tata bahasa, penyampaian ilustrasi yang memudahkan penonton terus mengikuti alur tanpa bertanya-tanya dan berhenti untuk berpikir. Ilustrasi yang digunakan film ini menarik dan relate dalam kehidupan sehari-hari, pengambilan gambar serta color grading yang yang digunakan sangat cocok menggambarkan suasana ‘terkurung’ di dalam sosial media. Selain ilustrasi drama, film ini menggunakan ilustrasi menarik seperti animasi gambar yang membuat film ini semakin bisa dinikmati. Penggunaan sound dan musik yang digunakan juga minimalis namun berkesan baik pada setiap scene yang ditampilkan. Film ini memiliki alur serta isi yang sangat menarik karena didapatkan dari banyak perspektif tokoh yang ada, dari mulai pengusaha, developer, ilmuwan, hingga investor yang berkecimpung di dunia teknologi. Film ini penuh insight yang dapat diambil kesimpulannya dengan banyak perspektif. Daftar Pustaka Film The Social Dilemma, Jeff Orlowski (2020) Buku Intorduction to Documentary (Third Edition), (2017). Bill Nichols