Academia.eduAcademia.edu

TUGAS 5 MANAJEMEN PAUD WINDA SAPUTRI 21022122

https://doi.org/10.21009/jpud
Nama : Winda Saputri NIM : 21022122 Mata Kuliah : Manajemen PAUD Dosen Pengampu : Dr. Dadan Suryana, M.Pd. Sesi : 202320220112 KONSEP PENGORGANISASIAN MANAJEMEN DI LEMBAGA PAUD 1. Misi dan tujuan organisasi a. Visi misi Visi berasal dari kata bahasa inggris „vision‟. Dalam the contemporary english -indonesian dictionary kata vision sebagai kata benda artinya: 1). Daya lihat atau penglihatan, 2). Pemandangan, 3). Khayalan atau bayangan yang terlihat dalam mimpi ataudalam angan-angan, 4). Daya khayal, 5). Hantu, 6). Sesuatu yang sangat indah atauseseorang yang sangat cantik. Sedangkan vision sebagai kata kerja artinya: melihat ataumengkhayalkan (salim,1990:2238). Sedangkan kata visi sebagaimana dimaksud dalamkonteks organisasi dikenal dalam ungkapan „vision statement‟ atau „mission statement‟. Dalam berbagai referensi kedua kata ungkapan itu sering dipertukarkan untukmenyampaikan pengertian yang sama. Menurut drohan, merumuskan pernyataan misi bukan satu hal yang mudah karenahal itu harus dilakukan sebagai bagian dari proses perencanaan stategis organisasi. Prosesini harus dimulai dari analisis mengenai lingkungan, kemudian diikuti oleh pengembangandan pembuatan skala prioritas sasaran dan tujuan. Setelah dua langkah ini maka misi yangakan dirumuskan menjadi lebih jelas. Dalam perumusan pernyataan misi perlu ditentukansiapa yang akan membuatnya. Untuk mengerjakan hal itu dapat dibuat suatu panitia perumusan yang mewakili unsur manajemen atau unsurunsur yang lebi h luas lagi dalamorganisasi, bahkan kalau diperlukan dapat melibatkan kalangan luar organisasi. b. Tujuan organisasi Konsep tujuan organisasi dipandang secara luas mempunyai beberapa fungsi pentingyang bervariasi menurut waktu dan keadaan. Berbagai fungsi tujuan antara lain sebagai berikut: a. Pedoman bagi kegiatanMelalui penggambaran hasil-hasil akhir di waktu yang akan datang, tujuan berfungsisebagai pedoman bagi kegiatan pengarahan dan penyaluran usaha-usaha dan kegiatan-kegiatan para anggota organisasi. Dalam hal ini, fungsi tujuan memberikan arah dan pemusatan kegiatan organisasi mengenai apa yang harus dan tidak harus untuk dilakukan. b. Sumber legitimasiTujuan juga merupakan sumber legimitasi bagi suatu organisasi melalui pembenarankegiatan-kegiatannya, dan, disamping itu, keberadaannya, di kalangan kelompok-kelompokseperti pelanggan, politikus, karyawan, pemegang saham, dan masyarakat pada umumnya.Pengakuan atas legimitasi ini akan meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan berbagai sumber daya dan dukungan dari lingkungan di sekitarnya. c. Standar pelaksanaanBila tujuan dinyatakan secara jelas dan dipahami, hal ini akan memberikan standarlangsung bagi penilaian pelaksanaan kegiatan (prestasi) organisasi. Setelah organisasimenetapkan tujuantujuan dalam bidang-bidang yang dapat dikuantifikasikan seperti penjualan, posisipasar, atau laba, derajat kesuksesan yang dicapai dapat diukur denganmudah. d. Sumber motivasiTujuan organsasi dapat berfungsi sebagai sumber motivasi dan identifikasi karyawanyang penting. Dalam kenyataannya, tujuan organisasi sering memberikan isnsentif bagi para anggota. Phenomena ini tampakpaling jelas dalam organisasi yang menawrkan bonus bagi pencapaian tingkat penjualan tertentu, dan sebagainya. e. Dasar rasional pengorganisasianTujuan organisasi merupakan suatu dasar perancangan organisasi. Tujuan organisasidan struktur organisasi berinteraksi dalam kegiatan-kegiatan yang diperlukan untuk pencapaian tujuan, pola penggunaan sumber daya, implementasi berbagai unsur perancanganorganisasi : pola komunikasi, mekanisme pengawasan, departementalisasi, dan sebagainya 2. Model rasional dalam perspektif Menurut (Yosef, 2019: 84-85) menjelaskan bahwa. Pengambilan keputusan strategis disuatuorganisasi sebagai usaha agar organisasi sesuai dan mampu beradaptasi dengan lingkunganeksternal. Proses ini akan memiliki dampak yang sangat luas dan fundamental terhadap aspek danfungsi dari organisasi, dan mempengaruhi arah pengembanganorganisasi, administrasi, dan strukturorganisasi. Perspektif yang mempengaruhi pembentukan proses pengambilan keputusan strategi,yaitu teori pengambilan keputusan. Terdapat model rasional.Model Rasional. Dalam model yang basic dalam pengambilan keputusan model rational ,dimana dalam perspektif ini diasumsikan bahwa individu memiliki kesamaan perilaku terhadaptujuan yang ingin dicapai. Berdasarkan perspektif ini, si pengambilan keputusan berada dalamsituasi di mana si aktor mengetahui secara persis tujuan yangingin dicapai. Selanjutnya tujuan iniakan menentukan langkahlangkah yang akan diambilguna mencapai tujuan. Si pengambilkeputusan mendapatkan informasi danmengembangkan serangkaian kegiatan alternatif, lalu dariserangkaian alternatif dipilihlahalternatif yang paling optimal. Perspektif ini seringkali digunakan dalam proses pengambilan keputusan karena dua hal, yaitu: 1) Asumsi bahwa aktor pengambilan keputusan adalah rasional; 2) Bahwa setiap aktivitas yangakan diambil harus beralasan logis. Tahapan proses pengambilankeputusan dalam perspektif inimengikuti tahap : a) Formulasi masalah, b) menentukansemua alternatif pemecahan masalah secaralogis, c) mengevaluasi setiap alternatif pemecahan berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, d) pemilihan solusi yang paling optimal. Menurut (Suryana dan Nelti, 2019: 16) Ada tiga konsep yang muncul untuk membantu menajermenempatkan keputusan dalam perspektif, yaitu : 1) Rasionalitas terbatas danmemadai. Teori ini menekankan bahwa pembuat keputusan harusmenghadapi kenyataan tentang tidak memadainya informasi mengenai sifat masalah dan penyelesaian yang mungkin, kekurangan waktu dan uang untuk mengumpulkan informasi yanglebih lengkap,ketidak mampuan untuk mengingat sejumlah informasi, dan batas-batas kecerdasan merekesendiri. Alih-alih mencari keputusan yang sempurna/ideal, manajer seringkali sudah puasdengan keputusan yang dapat memenuhi tujuan mereka dan tujuan konsumensecara memadai. 2) Heuritis. Suatu metode pembuatan keputusan yang dilakukan sesuai denganlini empiris, dengan pedoman umum, untuk mencari penyelesaian masalah atau jawabannya. 3) Memutuskan siapa yang membuat keputusan. Secara tradisional, tanggung jawab akhir untukmembuat keputusan terletak di tangan manajer. Tetapi terkadang keputusan ini bisa gagal bilamanajer tidak bisa mampu meyakinkan orang lain untuk melaksanakannya secara sukarela.Kadang-kadang orang lain memunyai alasan yang tepat untuk menolak keputusan yang ada,karena mungkin mereka menyadari bahwa adaalternatif atau faktor relevan yang belumdipertimbangkan dalam analisis semua. Jadi,cukup penting bagi karyawan dilibatkan dalam proses pembuatan keputusan. Dapat dikatakan juga adanya pendekatan sistem, pendekatan yang bermaksud memandang organisasi sebagai suatu kesatuan, yang mana terdiri dari bagian-bagianyang saling berhubungan (Suryana, 2019: 9). 3. Pengorgani sasian dan struktur organisasi 1. Pengorganisasian Pengorganisasian merupakan suatu proses penyusunan struktur organisasi yangsesuai dengan tujuan dasar organisasi, sumber daya yang dimilikinya dan lingkungan yangmelingkupinya. Aspek utama dalam proses penyusunan struktur organisasi ialahdepartementalisai dan pembagian kerja. Berikut adalah langkah-langkah prosedur pengorganisasian: a. Pemerincian seluruh pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. b. Pembagian beban pekerjaan toral menjadi kegiatan-kegiatan yang secara logis dapatdilaksanakan oleh satu orang. c. Pengadaan dan pengembangan suatu mekanisme untuk mengkoordinasikan pekerjaan paraanggota organisasi menjadi suatu kesatuan yang terpadu dan harmonis 2. Struktur Organisasi Struktur organisasi atau desain organisasi dapat didefenisikan sebagai mekanisamemekanisme formal dengan mana organisasi dikelola, adapun faktor-faktor utama yangmenentukan perancangan dari struktur organisasi adalah: a. Strategi organisasi dalam mencapai tujuan. b. Teknologi yang dipergunakan. c. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat didalamnya. d. Ukuran organisasi, makin besar organisai maka struktur organisasi akan semakin komplekssehingga harus dipilih bentuk struktur organisasi yang tepat DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Farid. Ibda hamidulloh. (2020) Konsep dan Aplikasi Literasi di Era Revolusi IndustriEducation. Vol 3. No 2. hal 168-182. Era Revolusi Industri 4.0. jurnal Ilmiah Teknologi Pendidikan. vol 6. No 2 Farid, Abdullah. (2019). Fenomena Digital Era Revolusi Industri 4.0. vol. 4 (1), 47-58. Jurnaldimensi DKV Seni Rupa dan Desain. Fonna, Nurdianita. (2019). Pengembangan Revolusi Industri 4.0 dalam Berbagai Bidang Gunawan. (2019). Mencari Peluang di Revolusi Industri 4.0 untuk melalui era disrupsi 4.0. Jakarta:Maslamah Media. Rohida, L. (2018). Pengaruh Era Revolusi Industri 4.0 terhadap Kompetensi Sumber DayaManusia. Jurnal Manajemen Dan Bisnis Indonesia, 6(1), 114 – 136. Suryana, D, & Hijriani, A. (2022). Pengembangan Media Video Pembelajaran Tematik Anak Usia Dini 5-6 Tahun Berbasis Kearifan Lokal Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(2), 1077-1094 10 31004/obsesi.v612 1413 Suryana, D, Yulia, R., & Safrizal, S. (2021) Model of Questioning Skill Teacher for Developing Critical Thinking Skill in Early Childhood Education in West Sumatra, indonesia Journal of Educational Sciences: Theory & Practice, 2(2), 101-114 Suryana, D. (2016). Stimulasi & Aspek Perkembangan Anak. Jakarta: Prenada Media Group. Suryana, D. (2017). Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Pendekatan Saintifik di Tamari Kanak-kanak jurnai Pendidikan Usia Dini, 11(1), 67-82 https://doi.org/10.21009/JPUD 111.05 Suryana, D. (2021) Pendidikan anak usia dini teori dan praktik pembelajaran. Jakarta. Kencana Survana, D., & Nurhayani, N. (2021) Efektivitas Teknik Presentasi dalam Meningkatkan Kemampuan Berbicara Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 1393-1407 https://doi.org/10.31004/obsesi v6/3 1761 Suryana, D., & Rizka, N. (2019) Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Akreditasi Lembaga Jakarta Prenadamedia Group Suryana, D., Desi Karmila, Nenny Mahyuddin. (2023). Pengembangan Game Interaktif dalam Meningkatkan Kecerdasan Matematika Anak di Taman Kanak-Kanak Jurnal Obsesi, Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7 (3). Suryana, D., Rizka N. (2019). Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini Berbasis Akreditasi Lembaga Jakarta: Prenada Media Gorup Suryana, D., Yulia, R., & Safrizal, S. (2021). CONTENT ANALYSIS OF AL-QUR'AN SCIENCE INTEGRATION IN CHILDREN'S ANIMATED SERIAL OF RIKO THE SERIES ON HUJAN'S EPISODE Ta'dib, 24(1), 93-101