Pasang Surut
Pasang ialah gerakan vertikal permukaan air laut sebagai akibat bekerjanya gaya tarik bulan dan matahari. Secara global dapat disebutkan bahwa pasang itu merupakan gerakan naik dari pada permukaan air.
Surut ialah merupakan gerakan turun dari pada permukaan air. Air tenang ialah pergantian dari gerakan naik ke gerakan turun.
Biasanya pasang surut itu terjadi 2 x sehari, keadaan pasang surut tentu akan terjadi air yang paling tinggi pada waktu pasang dan air yang paling rendah pada waktu surut. Jarak antara air tertinggi dan air terendah disebut Lata Air . Dalam kenyataannya air tertinggi dan air terendah itu tidaklah selalu tetap, oleh karena itu diambil air tertinggi rata-rata untuk air pasang, dan air terendah rata-rata untuk air surut. Menjadi perhatian bagi seorang navigator ialah apabila melayari daerah yang dangkal atau didekat pantai terutama bila sarat kapal cukup besar agar diperhitungkan cukup matang sehingga kapal tidak kandas.
Dalamnya air dipeta selalu dihitung dari muka surutan ( chart datum ) yang merupakan sebuah permukaan khayalan dimana dalamnya laut dihitung. Muka surutan yang dipakai ialah air rendah perbani yaitu letak permukaan air pada waktu air rendah perbani (Low Water Neap = LWN).
Buku Daftar Pasang Surut Indonesia yang ada dikapal memuat informasi tentang :
Ramalan harian pasang surut
Ketinggian ramalan pasang surut berdasarkan decimeter
Waktu yang dipakai adalah waktu tolok
Angka-angka yang digaris bawahi menunjukan angka air tertinggi dan angka air terendah untuk hari itu
Didalam tabel juga diberikan pembagian daerah waktu di Indonesia dan convertion table.
Cara menggunakan buku pasang surut untuk mengetahui pasang surut disuatu tempat adalah sebagai berikut :
Bulan apa
Tanggal berapa
Jam berapa
Air tertinggi dan air terendah dapat sekalian dilihat pada angka-angka yang digaris bawahi
Ada beberapa contoh tabel daftar pasang surut berikut ini
Tabel. 1.1. Contoh Lembaran Harian Daftar Pasang Surut Indonesia
Latihan Soal
Setelah disampaikan pengetahuan tentang Peta Laut yang tersebut diatas, maka selanjutnya diharapkan mahasiswa mampu mengembangkan kemampuan internalnya yaitu menerjemahkan, memahami dan menentukan apa yang telah diterimanya. Dengan demikian maka mahasiswa dapat menjelaskan, menguraikan, dan menerangkan serta mengerjakan segala permasalahan yang berhubungan dengan peta laut.
Untuk mencapai tujuan dimaksud diatas maka perlu tersedia Peta Laut (Jumlah Peta Laut sesuai dengan jumlah siswa yang telah dibagi dalam kelompok, masing masing kelompok 1 peta laut.
Diharuskan siswa membuktikan dan meneliti Peta Laut (nama peta, nomer peta, skalla peta, tanggal dan tahun penerbitan dlsb.)
Siswa diberikan waktu yang cukup untuk bertanya yang belum jelas dan dimengerti segala materi yang telah disampaikan oleh pengajar.
a. Tanya Jawab
b. Diberikan latihan soal ( gunakan Peta Laut )
Soal - soal
Jelaskan cara memindahkan posisi dari sebuah peta kepeta lain yang berbeda skalanya.
Jelaskan cara anda menyiapkan kamar peta sebelum kapal anda meninggalkan pelabuhan untuk melakukan pelayaran sehunbungan dengan peta-peta dan buku-buku.
Bagaimana cara anda menyiapkan peta laut yang akan anda pakai didalam pelayaran
Sebutkan minimal 4 keterangan yang terdapat dibawah judul sebuah peta
Dipeta laut Indonesia dimanakah terdapat keterangan :
Nomor Peta
Nama Peta
Skalla Peta
Satuan ukuran kedalaman yang dipakai
Variasi
Tahun-tahun yang telah diteliti sebelumnya
Nama Badan yang menerbitkan
6. Tunjukan perbedaan peta laut dan yang bukan peta laut
1.4. Arah-arah Di Bumi
1.4.1. Arah Us, Arah Um, Arah Up
Dilaut sebuah kapal harus dapat menentukan arahnya terhadap suatu arah acuan (arah referensi) yang telah dipilih. Pedoman magnet dan pedoman gyro dikapal yang dapat memberikan arah acuan dilaut kepada navigator. Pedoman magnet terjadi oleh adanya medan magnet bumi. Oleh karena itu dalam ilmu pelayaran arah-arah Utara dapat dibedakan sebagai berikut :
Utara Sejati (Us) : adalah arah Utara yang jatuh sama dengan arah derajah-derajah pada peta
Utara Magnetis (Um) : adalah arah Utara jarum pedoman semata-mata atas pengaruh magnit bumi
Utara Pedoman (Up) : adalah arah jarum pedoman atas p-engaruh magnit bumi dan magnit besi dikapal
1.4.2. Variasi
Variasi ialah sudut yang diukur pada suatu tempat, yang merupakan sebuah sudut antara Utara Sejati (US) dan Utara Magnit (UM), nilai Variasi tergantung dari dua hal yaitu.
1. Letak atau posisi diatas bumi
2. Waktu atau Tahun
A B
Gambar. 1.18.Variasi
Lihat gambar.1.18.
Di A : Variasi positif (+) atau Timur, karena UM berada di kanan US
Di B : Variasi negatif (-) atau Barat, karena UM berada disebelah kiri US
Tetapi nilai Variasi di A, tidak sama dengan nilai Variasi di B. Disini terlihat bahwa nilai Variasi tergantung dari letak tempat di bumi.
Perubahan Tahunan Variasi.
Perubahan Tahunan Variasi dapat dinyatakan dengan 2 cara :
Ditulis perubahan tahunannya sekian menit Barat atau sekian menit Timur
Contoh :
Pada Mawar Pedoman di Peta Tahun 1970 ditulis 30 Barat, perubahan tahunannya 5! Timur, Hitung nilai Variasi pada tahun 2007,
Penyelesaian
Perhitungan
PerubahanVariasinya adalah sebagai berikut :
Perubahan Variasi dari Tahun 1970 s/d 2007 yaitu selama 37 tahun = 37 x 5! = 185! = 3 0. 05 ! Timur,
Jadi Variasi pada tahun 2007 ialah = 3 0 Barat + 3 0.05! Timur = 05! Timur, atau Variasi = + 05 !
Contoh lain :
Nilai Variasi tahunan 1997 ialah 2 0 T , perubahan tahunannya 6 ! Timur, Hitung nilai Variasi pada tahun 2007. Perubahan Variasinya adalah sebagai berikut :
Penyelesaian
Perhitungan
Perubahan Variasi dari Tahun 1997 s/d 2007 yaitu selama 10 tahun = 10 x 6 ! = 60 ! = 1 0 Timur.
Jadi nilai Variasi pada tahun 2007 ialah =2 0Timur + 1 0 Timur = 3 0 Timur atau (+ 20) +(+ 10)= + 3 0.
2. Jika ada tertulis increasing atau decreasing annually sekian menit artinya adalah :
Increasing berarti ditambah,
Decreasing berarti dikurangi
Yang bertambah dan berkurang adalah nilai atau besarnya Variasi.
Contoh. :
Variasi di tahun 1997 ialah 40 B, increasing annually 6!. Hitung nilai Variasi tahun 2007.
Berarti dalam 10 tahun nilai Variasinya bertambah dengan 6 x 10! = 60! = 10 .
Jadi nilai Variasi pada tahun 2007 adalah = 40 + 10 = 50 B
Contoh yang lain :
Variasi di tahun 1997 ialah 10 B, decreasing annually 12!. Hitung nilai Variasi pada tahun 2007. Berarti dalam 10 tahun nilai Variasi berkurang dengan 10 x 12! = 120! = 20. Jadi nilai Variasi di tahun 2007 ialah = ( 10B ) – ( 20B ) = - 1 B = +10 = 10 T.
Catatan.
ISOGONE : adalah garis dipeta yang melalui tempat tempat dengan nilai Variasi yang sama.
AGONE : adalah garis dipeta yang melalui tempat tempat dengan nilai Variasi Nol.
1.4.3. Deviasi
Jikalau haluan kapal berubah, maka kutub kutub maknit remanen akan berubah tempat juga, sehingga pengaruhnya terhadap pedoman maknitpun akan berubah.
Karena pengaruh maknit remanen inilah maka jarum atau batang maknit tidak lagi mengarah ke Utara / Selatan maknit melainkan ke Utara / Selatan Pedoman.
Sudut antara Utara Maknit dan Utara Pedoman itu dinamakan DEVIASI.
Deviasi positif (+), jikalau Utara Pedoman berada dikanan (Timur)
Utara Maknit dan
Deviasi negatif (-), jikalau Utara Pedoman berada dikiri (Barat) Utara Maknit.
Gambar. 1.19. Deviasi
UM = Utara Maknit
UP = Utara Pedoman
Di A = Deviasi ( + ) karena UP Timur/dikanan UM
Di B = Deviasi ( - ) karena UP Barat/dikiri UM
1.4.4. Sembir ( Salah Tunjuk )
Yang dimaksud dengan Sembir adalah perbedaan sudut antara US dan UP.
Sembir positif (+), jikalau Utara Pedoman berada disebelah kanan (Timur) dari Utara Sejati ( di A ),
Sembir negatif (-), jikalau Utara Pedoman berada disebelah kiri (Barat) dari Utara Sejati (di B ).
Rumusnya menjadi :
Sembir = Variasi + Deviasi
Gambar. 1.20. Salah Tunjuk ( Sembir)
Turunannya menjadi :
Variasi = Sembir - Deviasi
Deviasi = Sembir - Variasi
Contoh Soal
Dilukis kembali arah Utara Sejati (US), Utara Maknit (UM), dan Utara Pedoman (UP) dalam satu gambar. Kemudian diterangkan kembali bersama sama dengan memberikan pertanyaan dan siswa yang menjawab tentang Variasi, Deviasi, dan Sembir. Jika telah dipahami dan dimengerti oleh siswa, guru pengajar memberikan contoh soal dalam menerangkan hubungan rumus tersebut diatas.
Soal
1. Hitunglah Sembir bila diketahui Variasi + 30 dan Deviasi - 50. Lukislah juga keadaan itu.
Penyelesaian.
Perhitungan :
Variasi = + 30 Dengan lukisan :
Deviasi= - 50+
Sembir = - 20 UP US UM
D= - 5
S= -2 V= +3
2. Hitunglah Variasi jika diketahui Sembir + 20 dan Deviasi + 50. Lukislah juga keadaan itu.
Penyelesaian.
Perhitungan.
Sembir = + 20 Dengan lukisan :
Deviasi = + 50 –
Variasi = - 30
US
UM UP
D = + 5 V= -3 S = + 2
Latihan Soal
Tanya Jawab
- Siswa diberikan waktu yang cukup untuk bertanya yang belum jelas dan dimengerti segala materi yang telah disampaikan oleh pengajar.
- Untuk menguji seberapa jauh (%) daya penerimaan siswa terhadap materi pelajaran yang telah disampaikan, guru memberikan pertanyaan.
Diberikan tes beberapa soal untuk dikerjakan dari beberapa soal dibawah ini dan hasil pekerjaannya dikumpulkan kemudian dikoreksi.
Soal - soal
1. Nilai Variasi dipeta untuk tahun 1991 adalah 20 T. Perubahan tahunannya ialah 12! T. Hitunglah nilai Variasi untuk tahun tahun 2002, 2005 dan 2007.
2. Nilai Variasi dipeta untuk tahun 1991 ialah 20 B. Increasing annually 10!. Hitunglah nilai nilai Variasi untuk tahun tahun 1995,1999, 2003, dan 2007.
3. Nilai Variasi dipeta untuk tahun 1993 ialah 10. Decreasing annually 18!. Hitunglah nilai nilai Variasi tahun tahun 1968, 2002, 2007, dan 2005.
4. Hitunglah Sembir, bila diketahui :
a. V = - 20 , D = - 40 d. V = + 20 , D = + 30
b. V = - 30 , D = + 20 e. V = + 30 , D = - 10
c. V = - 20 , D = - 50 f. V = + 10 , D = - 40
Lukislah pula keadaan keadaan tersebut.
5. Carilah Variasi dengan perhitungan dan lukisan, jika diketahui
a. Sembir= - 20, D= - 30 d. Sembi = +30, D= + 40
b. Sembir= - 20, D= +10 e. Sembir= +30, D= -10
c. Sembir= - 20, D=+ 30 f. Sembir= + 3, D = - 50
6. Carilah Deviasi dengan perhitungan dan lukisan, jika diketahui :
a. Sembir= - 40, V= - 20 d. Sembir= +20,V = + 60
b. Sembir= -30, V= + 20 e. Sembir= +30 ,V = - 20
c. Sembir= -20, V= + 6 f. Sembir= +10, V = - 40
1.5. Haluan Sejati, Haluan Magnet, Haluan Pedoman
Haluan adalah sudut yang dihitung mulai dari suatu arah Utara kekanan sampai arah horisontal dari bidang membujur kapal kedepan / lunas kapal.
Haluan haluan dihitung kekanan dari 0000 sampai 3600. Sudut sudut yang diukur horisontal antara bidang membujur kapal kedepan dengan arah arah acuan US, UM, UP. disebut :
Haluan Sejati ( Hs )
Haluan Maknit ( Hm )
Haluan Pedoman ( Hp )
Haluan Sejati ( Hs ) ialah sudut antara US dengan garis haluan kapal, dihitung dari arah utara searah dengan perputaran jarum jam yaitu kekanan.
Haluan Maknit ( Hm ) ialah sudut antara UM dengan garis haluan kapal, dihitung dari utara kekanan
Haluan Pedoman ( Hp ) ialah sudut antara UP dengan garis haluan kapal, dihitung dari utara kekanan.
Gambar. 1.21. Haluan Us, Um, Up
Rumus Rumus :
1. Hp + deviasi = Hm 3. Hp + sembir = Hs
2. Hm + variasi = Hs 4. Hs – variasi = Hm
5. Hm - deviasi = Hp 6. Hs - sembir = Hp
Contoh Soal
Setelah diberikan pengertian dasar tentang haluan haluan kapal seperti tersebut diatas, maka dilanjutkan dengan memberikan contoh perhitungan perhitungan dalam mencari haluan haluan kapal dengan penjabarannya sesuai dengan rumus rumus yang ada.
Diharapkan siswa dapat memahami dan sekaligus menerapkan dalam perhitungannya.
Soal
Kapal dikemudikan dengan Haluan Pedoman 1210. Diketahui Variasi + 30 dan Deviasi + 30. Hitung dan lukislah Sembir (S), Hm dan Hs.
Penyelesaian :
Diketahui :
Haluan Pedoman (Hp) = 1210
Variasi = + 30
Deviasi = + 30
Ditanyakan : Hitung dan Lukislah Sembir (S), Hm dan Hs
Perhitungan : Lukisan :
1. Haluan Pedoman (Hp) = 1210
Deviasi = + 30 + US
HaluanMaknit(Hm) = 1240 UM
Variasi = + 30 + UP
Haluan Sejati (Hs) = 1270 S= + 6
2. Variasi = + 30 V=+ 3 D= + 3
Deviasi = + 30 + Hp=121
Sembir = + 60
Hp = 1210 + Hm=124
Hs = 1270 Hs= 127
Contoh yang lain :
Penyelesaian.
Diketahui :
Haluan Maknit (Hm) = 2600
Variasi = - 50
Deviasi = - 20
Ditanyakan : Hitunglah dan lukislah Sembir (S), Hp dan Hs
Perhitungan : Lukisan :
Hm = 2600 US
Variasi = - 50 + UM
Hs = 2550 UP
S= -7
Hm = 2600 D= - 2 V= - 5
Deviasi = - 20 -
Hp = 2620 Hs= 255
Variasi(v) = - 50 Hm= 260
Deviasi (d) = - 20 +
Sembir (s) = - 70 Hp= 262
Catatan :
1. Garis garis haluan yang ditarik diatas peta adalah garis Haluan Sejati ( Hs )
2. Haluan yang dikemudikan pada pedoman maknit kapal adalah Haluan Pedoman ( Hp )
3. Setelah garis haluan ditarik diatas peta, ditentukanlah arah haluan sejatinya dengan pertolongan mawar pedoman
4. Perhatikan nilai Variasi dipeta
5. Perhatikan nilai Deviasi pedoman kemudi pada daftar Deviasi yang telah disediakan
6. Ubahlah Hs menjadi Hp untuk keperluan pengemudian kapal
Latihan Soal
Tanya Jawab
Terakhir siswa diberikan soal test tulis untuk dikerjakan dan dikumpulkan dan diperiksa oleh pengajar dan dievaluasi, sebagai bahan mengajar berikutnya.
Soal - soal
Carilah Hs, Hm dan sembir dengan perhitungan dan lukisan bila diketahui :
a. Hp = 1210 V= +20 D = - 50
b. Hp = 0010 V= +30 D = - 60
c. Hp = 1800 V= - 30 D = + 20
d. Hp = 2210 V= - 20 D = + 30
Carilah Hp dan Hm dan Sembir dengan perhitungan dan lukisan bila diketahui :
a. Hs = 0960 V = +30 D = - 20
b. Hs = 3580 V = - 20 D = - 40
c.Hs = 0310 V = +60 D = - 30
d. Hs = 2630 V = +10 D = 00
1.4.6. Posisi Duga, Salah Duga dan Hasil Pelayaran
Posisi kapal atau yang umum disebut posisi adalah tempat dimana kapal berada disuatu titik dipeta laut hasil baringan-baringan dua atau lebih benda baringan yang menghasilkan perpotongan lintang dan bujur.
Posisi yang diperoleh dari perhitungan haluan dan jauh atau penjangkaan kecepatan / laju sepanjang garis haluan dinamakan Posisi Duga. Sedangkan Posisi Sejati ialah posisi kapal yang diperoleh dari baringan benda daratan, dilaut, dilaut bebas dengan benda-benda angkasa.
Hasil Pelayaran ialah haluan yang dituju kapal dengan lintasan yang ditempuh dalam mil laut dengan haluan itu.
Haluan dan jauh dari posisi duga ke posisi sejati dinamakan Salah duga.
Gambar. 1.22. Posisi duga, Salah duga
Keterangan :
A = Tempat tolak
B = Tempat tiba duga (Posisi duga)
C = Tempat tiba sejati (Posisi sejati) diperoleh dari baringan benda didaratan D dan E
AB = Hasil pelayaran duga
AC = Hasil pelayaran sejati
BC = Salah duga
Kesalahan tersebut diatas dapat disebabkan adanya pengaruh arus atau angin. Jadi bila arus dan angin yang datang dapat diketahui, maka dapatlah dengan mudah diadakan perhitungan-perhitungan. Pengaruh arus dan angin ini tidak boleh diabaikan begitu saja, terutama pada waktu menghitung haluan dan jauh. Kekuatan arus dan angin dinyatakan dalam mil per jam.
Yang dimaksud dengan Arus Selatan itu adalah bergeraknya air menuju kearah Selatan, kemudian yang dimaksud Angin Timur itu adalah Angin datangnya dari arah Timur
Dari pengaruh tersebut maka akan mengakibatkan :
1. Posisi Kapal berlayar akan berada disebelah kiri / kanan dari haluan sejati (garis rencana pelayaran), apabila arus atau angin datang dari arah kanan/kiri kapal.
2. Hasil jarak yang ditempuh kapal tiap jam tidak tetap, karena kecepatan kapal akan menjadi bertambah / berkurang apabila arus / angin datang dari arah belakang / muka kapal.
Dari uraian tersebut diatas dan melihat gambar.1.22. maka dapat diterangkan bahwa :
Hasil Pelayaran Duga ialah haluan dan jarak antara tempat tolak dan tempat tiba duga.
Hasil Pelayaran Sejati ialah haluan dan jauh antara tempat tolak dan tempat tiba sejati.
Sesungguhnya salah duga itu tidak hanya disebabkan oleh pengaruh arus /angin saja , ada beberapa pengaruh yang lain seperti cara mengemudi yang tidak benar, penunjukan alat topdal yang tidak tepat dan mungkin juga kesalahan pedoman.
Contoh Soal
Setelah diberikan pengertian dasar tentang Posisi Duga, Salah Duga dan Hasil Pelayaran seperti tersebut diatas, maka dilanjutkan dengan memberikan contoh perhitungan perhitungan dengan penjabarannya sesuai dengan rumus rumus yang ada.
Soal
1. Pengaruh arus terhadap haluan.
Kapal berlayar dari titik A menuju ketitik B dengan Haluan Sejati 0900, dengan kecepatan 10 knots (mil/jam), diketahui ada arus UTL dengan kecepatan 2 mil/jam.
Gambar.1.23. Berlayar Pengaruh Arus
Pada gambar. 1.23. tersebut diatas dapat diterangkan jika tidak ada arus maka kapal akan sampai dititik B (titik tiba), Oleh karena ada arus kearah UTL dengan kecepatan 2 knots, maka kapal tidak tiba di B tetapi dititik C.
2. Menghitung Haluan dan jauh terhadap arus.
Haluan dan jauh diatas arus ialah haluan yang harus dikemudikan dan jauh yang harus ditempuh dalam pengaruh arus untuk mencapai tujuan. Oleh karena haluan yang dikemudikan itu terhadap perjalanan yang ditempuh terletak pada sisiatas dari arus ialah sisi dari mana arus itu datang, maka haluan yang dikemudikan disebut “ haluan di atas arus “
Pelaksanaannya adalah sebagai berikut :
Diketahui : Tempat Tolak, Tempat Tiba, kekuatan/arah arus dan laju kapal
Hitunglah : Haluan yang harus dikemudikan dan jauh yang harus ditempuh
Jawab :
Misalkan : A = tempat tolak
B = Tempat tiba
AD= Kekuatan / arah arus dan
AU= Garis Utara Sejati
Lukislah Haluan Sejati (Hs) dari A ke B, ialah garis AB
Lukislah dari titik A, garis arah dan kekuatan arus untuk 1 jam ialah AD
Ukurlah kecepatan kapal dalam 1 jam, jangkakan dari titik D memotong garis AB ditik E. Hubungkan DE
Buatlah dari titik A garis sejajar dengan DE menghasilkan garis AF1. Arah garis DE // AF dan BF // AD, maka Inilah haluan diatas arus yang harus ditempuh agar kapal tiba dititik B dan AF adalah jauh diatas arus
Lukisan :
Penjelasan Lukisan.
Apabila tidak ada arus dan kapal berlayar dengan haluan AB, dalam waktu 1 jam kapal tentu tiba di E . Kemudian sebaliknya apabila ada arus maka AD adalah arah dan kekuatan arus dalam 1 jam. Untuk menjaga agar kapal tetap bergerak menurut garis AB, maka kapal harus mengambil haluan AF agar kapal tiba di B.
Soal
1. Sebuah kapal dengan kecepatan 12 mil/jam bertolak dari A ke B. Berapa haluan yang dikemudikan mencapai di B apabila terdapat arus TL dengan kekuatan 3 knots .
Penyelesaian :
Hubungkan Titik AB sebagai haluan dipeta
Tariklah dari titik A garis yang menunjukan arah dan kekuatan arus ( TL, 3 knots)
Dari titik 3 mil tadi, jangkakan kecepatan kapal 12 knots yang memotong haluan di B (garis p.)
Dari titik A tarik garis sejajar p yang sekaligus merupakan haluan yang harus dikemudikan untuk mencapai di B (garis q)
Lukisan.
TL
US
3 knots 12 mil
p
A
B
Haluan yang dikemudikan ( q )
C
2. Pada jam 01.00 kapal berada di titik A berlayar dengan haluan sejati 1100 dengan kecepatan kapal 10 knots, kemudian pada jam 03.00 kapal berada di titik B. Berapakah haluan yang harus dikemudikan dan kekuatan arus agar kapal tiba di B jika arah arus diketahui 0250.
Penyelesaian :
Tariklah dari titik A – C dengan haluan sejati 1100
Tarik dari titik A tarik arah arus 0250 dan ukurlah jarak kekuatan arus 3,5 dalam mil
Dari titik 3,5 mil tadi, jangkakan kecepatan kapal 10 knots yang memotong haluan di C.
Hubungkan titik B ke Titik A (AB) adalah haluan yang harus dikemudikan dengan arah arus 0250 dengan kekuatan arus 3,5 knots
Lukisan.
1.4.7. Rimban
Rimban adalah sudut yang terbentuk antara lunas kapal dan air lunas yang disebabkan oleh angin pada lambung dan bangunan atas dari kapal. Jadi oleh karena tekanan angin, kapal akan dihanyutkan terhadap permukaan air hal inilah yang disebut dengan rimban (r). Sudut rimban (r) adalah sudut antara arah muka kapal dan arah kemana kapal bergerak terhadap permukaan air.(lihat gambar dibawah ini ).
Gambar. 1.24. Rimban
Haluan kapal terhadap arah Us adalah Hs, haluan kapal terhadap air disebut Hsr. Jadi perbedaan antara Hs dan Hsr disebut rimban. Dengan demikian akan didapatkan :
Rimban disebut positif (+),angin bertiup dari kiri maka kapal dihanyutkan kekanan dan
Rimban disebut negatif (-), angin bertiup dari kanan maka kapal dihanyutkan ke kiri.
Hs yang diperoleh = Hp + sembir + rimban
= Hs (yang dikemudikan) + rimban
( penjelasannya dapat dilihat pada gambar dibawah ini )
Gambar. 1.25. Hs Yang Dikemudikan Karena Rimban
Contoh Soal
Setelah diberikan pengertian dasar tentang Rimban seperti tersebut diatas, maka dilanjutkan dengan memberikan contoh perhitungan perhitungan dengan penjabarannya sesuai dengan rumus rumus yang ada.
Soal
1. Diketahui :
Hp = 1200 , dev = - 50 , dan var = 80 Timur
rimban pada angin Barat Daya = 100. Hitunglah
Haluan Sejati yang diperoleh.
Penyelesaian
Perhitungan
Hp = 1200
dev = (-) 50 +
Hm = 1150
var = (+) 80 +
Hs = 1230
(Yang dikemudikan)
Rimban= (-)100 +
Jadi Hs = 1130
(Yang diperoleh)
Lukisan
Latihan Soal
a. Tanya jawab,
b. Test Soal dikerjakan saat itu dengan waktu 30 menit setelah materi kuliah disampaikan.
Soal
1. Diketahui Hs yang diperoleh = 2500 , var = 50 Barat dan dev = + 50 , Rimban pada angin Barat Laut = 100. Hitunglah Haluan Pedoman (Hp) yang dikemudikan.
2. Diketahui Hs yang diperoleh = 2350 , var = 100 Barat dan dev = + 30 , Rimban pada angin Barat Laut = 150. Hitunglah Haluan Pedoman (Hp) yang dikemudikan.
1.4.8. Melakukan dinas jaga di kapal
Pembagian Jaga Laut
Diatas kapal yang sedang berlayar perlu dilakukan pembagian waktu jaga laut dalam perjalanan waktu 24 jam (sehari) dibagi 6 penjagaan, yang masing-masing group penjagaan adalah 4 jam lamanya. Pengaturan lamanya waktu jaga laut seperti pada tabel berikut ini :
00.00-04.00 = Jaga Larut Malam 12.00-16.00 = Jaga Siang Hari
04.00-08.00 = Jaga Dini Hari 16.00-20.00 = Jaga Petang Hari
08.00-12.00 = Jaga Pagi Hari 20.00-24.00 = Jaga Malam Hari
Pengendalian di atas kapal adalah terpusat di anjungan kapal, artinya bahwa semua perencanaan disepakati bersama antara Nakhoda Kapal sebagai pimpinan tertinggi diatas kapal dibantu dengan KKM. Kebersamaan itulah yang menyebabkan terjadinya suatu kerja kelompok yang diwakili oleh semua departem yang ada diatas kapal.
Telah ditengkan diatas bahwa kerja diatas kapal pada waktu dalam pelayaran telah dibagi waktu jaga yang diikuti dengan kelompok-kelompok jaga.
Di anjungan kapal dalam menyelenggarakan pelayaran kapal telah dibagi juga kelompok kerja yang berisikan seorang perwira jaga dengan jabatan mualim sebagai penanggung jawab diikuti juru mudi, marconis dan semuanya harus saling mendukung serta mengisi segala kelemahan dan kekurangan bahkan tanpa dimintapun keterangan atau hal-hal yang membahayakan kapal harus segera disampaikan demi keselamatan kapal dan segala isinya.
PAGE 44
Us Um
Um Us
Up Um
Um Up
Up Us Um
Us Um
Up