Modul Ajar Kurikulum Merdeka
MODUL AJAR KURIKULUM
MERDEKA
Nama penyusun
: Made Sri Utami, S.Pd
Nama Sekolah
: SD N 2 Banjar Bali
Mata Pelajaran
: PPKn
Fase B, Kelas / Semester
: IV (Empat) / I (Ganjil)
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
PPKN KELAS 4
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun
Institusi
Tahun Pelajaran
Jenjang Sekolah
Mata Pelajaran
Fase / Kelas
Unit 1
Elemen
Capaian Pembelajaran
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Alokasi Waktu
:
Made Sri Utami, S.Pd
SD N 2 Banjar Bali
Tahun 2023/2024
Sekolah Dasar
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
B/4
Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan
Pancasila
a. Menjelaskan makna silasila Pancasila serta dapat
memberikan contoh sikap dan perilaku yang sesuai
dengan sila-sila Pancasila.
b. Mempraktikkan nilai-nilai Pancasila secara individual di
kelas sesuai dengan perkembangan peserta didik dan
konteks sekolah (beberapa contoh; meminta maaf,
berterima kasih, meminta tolong, cuci tangan, mengantri,
merapikan tempat duduk, dan sebagainya.
c. Memahami harapan kelompok terhadap dirinya untuk
mencapai tujuan kelompok.
d. Mensimulasikan bagaimana kebutuhan dirinya
membutuhkan orang lain untuk memenuhinya.
e. Mengidentifikasi hal yang dianggap berharga dan
penting bagi teman, keluarga dan orang lain yang
dikenali peserta didik.
1 kali pertemuan/2x35 menit
B. KOMPETENSI AWAL
❖ Memiliki akhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Hal ini ditunjukkan melalui sikap mencintai sesama manusia dan lingkungannya serta
menghargai kebinekaan untuk mewujudkan keadilan sosial.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
❖ Beriman ,bertakwa kepada Tuhan YME Dan berahlak mulia.
D. SARANA DAN PRASARANA
❖
Sumber Belajar : (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia, 2021 Buku Panduan Guru Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD Kelas IV Penulis: Yusnawan
Lubis, Dwi Nanta Priharto dan Internet), Lembar kerja peserta didik
E. TARGET PESERTA DIDIK
❖ Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
❖ Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
❖ Minimum 15 Peserta didik, Maksimum 25 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
❖ Pembelajaran Tatap Muka
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
❖ Alur Tujuan Pembelajaran:
● Peserta didik memiliki akhlak mulia dengan didasari keimanan dan ketakwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
❖ Peserta didik untuk memahami materi tentang sikap mencintai sesama manusia dan
lingkungannya, serta menghargai kebinekaan.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
❖ Bagaimana perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila?
❖ Apa sajakah wujud perilaku sehari-hari yang mencerminkan Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia?
❖ Mengapa kita harus mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari kita?
❖ Mengapa sikap menolong dan jujur terkandung dalam Pancasila sila pertama?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Materi Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar 1, guru mengajak peserta didik untuk mempelajari materi yang berkaitan
dengan sejarah, makna dan nilai Pancasila. Kegiatan belajar 1 dikemas dalam satu kali pertemuan
dengan durasi waktu 2x35 menit. Pada pertemuan pembelajaran ini guru mengarahkan peserta didik
untuk memahami materi tentang sikap mencintai sesama manusia dan lingkungannya, serta
menghargai kebinekaan. Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan belajar 1 dapat diuraikan
sebagai berikut:
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Persiapan Mengajar
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, guru harus melakukan persiapan yang maksimal
supaya kegiatan pembelajaran yang dilakukan bersama peserta didik bisa berjalan maksimal dan
bermakna. Adapun yang harus dipersiapkan guru, di antaranya sebagai berikut:
1) Peralatan Pembelajaran
Adapun alternatif peralatan pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran pada kegiatan belajar 1 ini, diantaranya:
a) laptop,
b) alat bantu audio (speaker),
c) proyektor,
d) papan tulis, dan
e) alat tulis, seperti spidol atau kapur tulis.
2) Media Pembelajaran
Media pembelajaran dipergunakan oleh guru untuk mempermudah penyampaian pesan
pembelajaran kepada peserta didik. Media belajar yang digunakan sesuai materi pada pertemuan
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
pertama yang akan membahas tentang sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
Adapun alternatif media pembelajaran yang dapat dipilih oleh guru diantaranya:
a) Video yang berkaitan dengan sikap mencintai sesama manusia dan lingkungannya, serta
menghargai kebinekaan. Video tersebut dapat diunduh dari berbagai media online.
b) Foto-foto para pahlawan bangsa.
c) Gambar-gambar yang terkait dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
d) Cerita-cerita legenda di lingkungan masyarakat yang mencerminkan pelaksanaan norma-norma
kehidupan.
e) Fabel tentang perilaku yang mencerminkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila
Pancasila yang berlaku di masyarakat.
f) Media-media pembelajaran tersebut merupakan alternatif bagi guru.
Dengan demikian, guru dapat memilihnya sesuai kondisi dan fasilitas milik pribadi maupun
sekolah.
b. Kegiatan Pengajaran di Kelas
Prosedur pembelajaran ini merupakan panduan praktis bagi Guru agar dapat mengembangkan
aktivitas pembelajaran PPKn secara mandiri¸ efektif, dan efisien di kelasnya masing-masing. Pada
pertemuan kegiatan belajar satu ini, pelaksanaannya dengan model belajar/bekerja dalam
kelompok. Secara umum, dalam model ini guru akan memfasilitasi peserta didik dalam
mengembangkan kompetensinya untuk mengidentifikasi dan menganalisis nilai-nilai yang termuat
dalam tayangan video, gambar, atau cerita rekaan.
1) Kegiatan Pembuka
a) Sebelum peserta didik memasuki kelas, guru mengkondisikan barisan peserta didik agar rapi
dengan salah satu peserta didik menjadi pemimpin dan secara bergiliran bersalaman kepada
guru saat memasuki kelas.
Langkah ini dilakukan apabila pembelajaran PPKn dilaksanakan pada jam pertama.
b) Guru memberikan salam dan secara acak memberikan kesempatan kepada seorang peserta
didik lainnya untuk memimpin doa sesuai agama dan kepercayaannya sebelum memulai
kegiatan belajar.
c) Guru mengajak peserta didik menyanyikan bersama lagu Indonesia Raya untuk
membangkitkan semangat nasionalisme.
d) Guru mengecek kehadiran peserta didik.
e) Guru menyampaikan materi pembelajaran sebagai awalan Dalam kegiatan belajar secara
klasikal. Kemudian, dilanjutkan dengan tujuan pembelajaran saat ini dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan singkat yang berkaitan dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan
sila-sila Pancasila untuk mengecek pengetahuan awal peserta didik.
f) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan serta mempersiapkan media pembelajaran
yang akan digunakan di dalam pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Peserta didik dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 3-5 orang.
b) Guru menampilkan video dengan menggunakan laptop dan proyektor.
c) Guru mempersilakan peserta didik menyimak dan memperhatikan tayangan video tersebut.
d) Setelah penayangan video, guru menyampaikan pertanyaan terkait tayangan video atau
gambar untuk merangsang peserta didik menyampaikan pendapatnya. Alternatif pertanyaan
yang dapat diajukan diantaranya:
(1) Peristiwa apa yang terjadi dalam video tersebut?
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
(2) Siapakah tokoh-tokoh yang ada dalam video tersebut?
(3) Bagaimana suasana yang tampak dalam video tersebut?
(4) Sikap atau perilaku seperti apakah yang harus kalian teladani dari tokoh-tokoh yang ada
dalam video tersebut?
e) Guru mempersilakan kepada setiap kelompok peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya
tentang video tersebut berdasarkan pertanyaan-pertanyaan di atas. Pada langkah ini, guru
hendaknya tidak mengomentari pendapat peserta didik dan tidak meminta alasan peserta didik
mengenai pendapatnya.
f) Kemudian, guru mengklarifikasi masalah dengan cara memberikan tanggapan atas pendapat
setiap kelompok serta mengarahkannya ke konsep atau materi pembelajaran yaitu tentang
sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
g) Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara berkelompok.
h) Guru mempersilakan perwakilan tiap kelompok untuk presentasi lembar aktivitas yang telah
selesai dikerjakan.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru mengapresiasi dan memberikan klarifikasi terhadap seluruh tugas yang sudah dikerjakan
oleh peserta didik.
b) Guru bersama peserta didik melalukan refleksi pembelajaran mengenai materi pembelajaran
pada pertemuan ini.
c) Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
d) Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada peserta didik
lain untuk memimpin berdoa bersama setelah selesai pembelajaran.
c. Kegiatan Pembelajaran Alternatif
Kegiatan belajar alternatif dirumuskan sebagai solusi bagi guru ketika langkah-langkah kegiatan
belajar yang diuraikan sebelumnya tidak bisa dilakukan.
Hal tersebut terjadi dikarenakan situasi dan kondisi tertentu, misalnya karena keterbatasan media
pembelajaran.
Rumusan kegiatan belajar alternatif ini difokuskan pada langkah-langkah kegiatan inti. Adapun
Langkah-Langkah Pembelajaran dalam kegiatan pembuka dan penutup tetap menggunakan
langkah-langkah yang diuraikan sebelumnya.
Berikut alternatif kegiatan inti yang dapat menjadi referensi guru:
1) Kegiatan Inti Alternatif 1
a) Peserta didik dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok yang terdiri atas 3-5 orang.
b) Guru menempelkan gambar yang berkaitan dengan sikap mencintai sesama manusia dan
lingkungannya, serta menghargai kebinekaan di papan tulis atau mengedarkannya kepada
setiap kelompok
c) Selanjutnya, guru mempersilakan setiap peserta didik untuk memperhatikan/mengamati
gambar tersebut.
d) Setelah peserta didik mengamati gambar, guru menyampaikan pertanyaan terkait gambar
untuk merangsang peserta didik menyampaikan pendapatnya. Alternatif pertanyaan yang dapat
diajukan, diantaranya:
(1) Peristiwa apa yang terjadi dalam gambar tersebut?
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
(2) Siapakah tokoh-tokoh yang ada dalam gambar tersebut?
(3) Bagaimana suasana yang tampak dalam gambar tersebut?
(4) Sikap atau perilaku seperti apakah yang harus kalian teladani dari tokoh-tokoh yang ada
dalam gambar tersebut?
e) Guru mempersilakan kepada setiap kelompok peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya
tentang gambar tersebut berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut. Pada langkah ini, guru
hendaknya tidak mengomentari pendapat peserta didik dan tidak meminta alasan peserta didik
mengenai pendapatnya.
f) Guru kemudian mengklarifikasi masalah dengan cara memberikan tanggapan atas pendapat
setiap kelompok serta mengarahkannya ke konsep atau materi pembelajaran yaitu tentang
sikap mencintai sesama manusia dan lingkungannya, serta menghargai kebinekaan.
g) Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara berkelompok.
h) Guru mempersilakan setiap kelompok untuk mempresentasikan lembar aktivitas yang
dikerjakannnya secara berkelompok.
2) Kegiatan Inti Alternatif 2
Alternatif yang kedua ini dapat dijadikan referensi oleh guru apabila penggunaan media
pembelajaran visual berupa video dan gambar tidak tersedia, serta proses pembelajaran
kelompok tidak bisa dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut, guru dapat menggunakan wacana
dalam rubrik bahan bacaan peserta didik yang terdapat di buku panduan ini sebagai media
pembelajaran. Guru dapat menggandakan bahan materi tersebut kemudian menyerahkannya
kepada peserta didik. Adapun Langkah-Langkah Pembelajaran pada alternatif kedua adalah
sebagai berikut:
a) Guru menyiapkan bahan bacaan yang sudah diperbanyak lalu membagikannya.
b) Guru mempersilakan peserta didik membacanya kemudian mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan bahan bacaan tersebut.
c) Guru mengajak yang lainnya untuk menyampaikan jawaban atau pendapat dari pertanyaan
yang diajukan temannya. Pada langkah ini, guru hendaknya tidak mengomentari pendapat
peserta didik dan tidak meminta alasan peserta didik mengenai pendapatnya.
d) Guru kemudian mengklarifikasi atau menjelaskan masalah dari pendapat setiap peserta didik
dan mengarahkannya sesuai materi pembelajaran.
e) Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara individual.
f) Guru mempersilakan beberapa orang perwakilan peserta didik untuk mempresentasikan lembar
aktivitas yang dikerjakannnya.
E. REFLEKSI
Refleksi guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru itu sendiri berdasarkan pembelajaran
yang telah dilaksanakan mulai dari selama mempersiapkan, melaksanakan, hingga mengevaluasi
kegiatan belajar 1 yang dilakukan selama satu kali pertemuan. Refleksi guru ini bertujuan untuk
menilai kekurangan dan kelebihan dari kegiatan pembelajaran 1 yang kemudian dijadikan sebagai
bahan evaluasi untuk pembelajaran berikutnya.
No
1.
Pertanyaan
Apakah pemilihan media pembelajaran telah
mencerminkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai?
PPKn Fase B Kelas 4
Jawaban
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
2.
Apakah gaya penyampaian materi mampu
ditangkap oleh pemahaman peserta didik?
3.
Apakah keseluruhan pembelajaran dapat
memberikan makna pembelajaran yang hendak
dicapai?
4.
Apakah pemilihan metode pembelajaran
sudah efektif untuk menerjemahkan tujuan
pembelajaran?
5.
Apakah pelaksanaan pembelajaran tidak keluar
dari norma-norma?
6.
Apakah pelaksanan pembelajaran hari ini
dapat memberikan semangat kepada peserta
didik untuk lebih antusias dalam pembelajaran
selanjutnya?
.
F. ASESMEN / PENILAIAN
Informasi untuk mendapatkan bukti tujuan pembelajaran yang tercapai oleh peserta didik dapat
diperoleh dari penilaian setiap proses kegiatan pembelajaran. Penilaian terhadap pencapaian materi
yang disampaikan selama kegiatan pembelajaran 1
berlangsung meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam unjuk kerja hasil karya/proyek.
Penilaian ini dilakukan dengan tujuan agar guru mampu melihat kecenderungan sikap peserta didik
dalam mencintai sesama manusia dan lingkungannya, serta menghargai kebinekaan.
a. Penilaian Sikap
Pengambilan nilai ini dapat dilakukan saat mengamati kegiatan siswa pada awal pembelajaran,
diskusi, dan menyimak penjelasan materi yang disampaikan.
Penilaian ini bertujuan untuk melihat sikap peserta didik dalam mencintai sesama manusia dan
lingkungannya, serta menghargai kebinekaan, seperti bersiap dalam memulai kegiatan, khusyuk dalam
berdoa, menghormati guru dan orang lain, menghargai pendapat orang lain, mengungkapkan apresiasi,
serta pengambilan dan pelaksanaan keputusan.
Pedoman Penilaian Rubrik Sikap (Civic Disposition)
Kriteria
Penilaian
Penerapan
Nilai-Nilai
Pancasila
Perlu
Bimbingan
(1)
Perlu
Pengingatan
(2)
Berusaha
dengan Baik
(3)
Pemantapan
(4)
Istimewa
(5)
Belum mampu
dalam bersiap
memulai
kegiatan,
khidmat
dalam berdoa,
menghormati
Sadar dalam
bersiap memulai
kegiatan,
khidmat
dalam berdoa,
menghormati
guru dan orang
Berusaha
dalam
bersiap
memulai
kegiatan,
khidmat dalam
berdoa,
Mampu dalam
bersiap
memulai
kegiatan,
khidmat
dalam berdoa,
menghormati
Mandiri dan
berani unjuk
diri dalam
bersiap
memulai
kegiatan,
khidmat
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
guru,
menghargai
pendapat
orang lain, dan
mengungkapka
n
apresiasi
dengan
bantuan guru.
lain, menghargai
pendapat
orang lain, dan
mengungkapkan
apresiasi dengan
bantuan guru.
menghormati
guru dan orang
lain,
menghargai
pendapat orang
lain, dan
mengungkapka
n apresiasi
tanpa bantuan
guru.
guru dan orang
lain,
menghargai
pendapat
orang lain, dan
mengungkapka
n
apresiasi tanpa
bantuan guru.
dalam berdoa,
menghormati
guru dan orang
lain,
menghargai
pendapat
orang lain, dan
mengungkapka
n
apresiasi.
Memahami
Belum siap dan
Materi yang mampu dalam
Disampaikan menerima
materi
dan informasi
dengan bantuan
guru.
Sadar dalam
menerima materi
dan informasi
dengan bantuan
guru.
Berusaha
dalam
menerima
materi
dan informasi
tanpa bantuan
guru.
Mampu dalam
menerima
materi
dan informasi
tanpa bantuan
guru.
Bersiap diri
dan
mampu dalam
menerima
materi
dan informasi .
Menggali
dan
Menjelaskan
Informasi
atau
Menceritaka
n
Ulang Cerita
Belum
mampu dalam
menyajikan
informasi atau
menyampaikan
kembali cerita
dengan bantuan
guru.
Sadar dalam
menyajikan
informasi atau
menyampaikan
kembali cerita
dengan bantuan
guru.
Berusaha
dalam
menyajikan
informasi atau
menyampaikan
kembali cerita
tanpa bantuan
guru.
Mampu dalam
menyajikan
informasi atau
menyampaikan
kembali cerita
tanpa bantuan
guru.
Mandiri dan
berani dalam
menyajikan
informasi atau
menyampaikan
kembali cerita.
Bekerja
Sama dalam
Diskusi
Kelompok
Belum mampu
mengatur diri,
bekerja sama
dalam
kelompok,
pengambilan
dan
pelaksanaan
keputusan,
serta
menyelesaikan
masalah dengan
bantuan guru.
Sadar dalam
mengatur diri,
bekerja sama
dalam kelompok,
pengambilan
dan pelaksanaan
keputusan, serta
menyelesaikan
masalah dengan
bantuan guru.
Berusaha
dalam
mengatur diri,
bekerja sama
dalam
kelompok,
pengambilan
dan
pelaksanaan
keputusan,
serta
menyelesaikan
masalah tanpa
bantuan guru.
Mampu dalam
mengatur diri,
bekerja sama
dalam
kelompok,
pengambilan
dan
pelaksanaan
keputusan,
serta
menyelesaikan
masalah tanpa
bantuan guru.
Mandiri dan
berani dalam
mengatur diri,
bekerja sama
dalam
kelompok,
pengambilan
dan
pelaksanaan
keputusan,
serta
menyelesaikan
masalah.
b. Penilaian Pengetahuan
Pengambilan nilai ini dapat dilakukan saat mengamati kegiatan siswa ketika mengerjakan lembar
aktivitas atau soal latihan yang diberikan. Penilaian ini bertujuan untuk melihat pemahaman siswa
dalam menyerap dan menerima materi atau informasi yang berkaitan dengan penerapan nilai Pancasila.
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Sebutkan teks Pancasila dengan benar dan berurutan!
2. Sebutkan lembaga-lembaga yang berperan penting dalam pembuatan rumusan dasar Negara
Indonesia.
3. dr.Radjiman Wedyodiningrat sebagai ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan
(BPUPK), dari mulai sidang mengajukan suatu masalah sebagai agenda utamanya. Masalah tersebut
merupakan hal penting dan mendasar dalam suatu negara yang baru terbentuk. Dalam sidang
BPUPK tersebut, proses perumusan dasar negara Indonesia dimulai. Pada pembicaraan rumusan
calon dasar negara tersebut tampil dalam sidang antara lain yaitu Mr. Muhammad Yamin, Prof. Dr.
Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno untuk memaparkan gagasannya. Gagasan tersebut kemudian
dimusyawarahkan dan disepakati hingga akhirnya bernama Pancasila yang menjadi dasar negara
Indonesia merdeka.
Berkaitan dengan cerita singkat tersebut, silakan jawab pertanyaan berikut:
a. Apa masalah yang terjadi pada masa persiapan kemerdekaan Indonesia?
b. Menurut kalian, bagaimana penyelesaian masalah tersebut?
Pedoman Penskoran
No
Kunci Jawaban
Skor
1.
1.
2.
3.
4.
Ketuhanan Yang Maha Esa
Kemanusian yang adil dan beradab
Persatuan Indonesia
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia
30
2.
BPUPK dan PPKI
20
3.
a. Merupakan hal penting dan mendasar dalam suatu negara yang baru
terbentuk (rumusan dasar negara Indonesia)
b. Tampil dalam sidang tiga orang pembicara; yaitu Mr. Muhammad Yamin,
Prof. Dr. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno untuk memberikan gagasan yang
disepakati dalam musyawarah
25
Total Skor
25
100
.
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
Guru dapat menyampaikan materi pengayaan untuk dipelajari oleh peserta didik secara mandiri atau
berkelompok. Guru dapat mengangkat topik atau materi tentang contoh-contoh penerapan Pancasila
dalam kehidupan.
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Kelompok
Kelas
: .............................................................................
: .............................................................................
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Nama Anggota
Kelompok
1. .............................................................................
2. .............................................................................
3. .............................................................................
4. .............................................................................
5. .............................................................................
Perhatikanlah gambar berikut, lalu jelaskan makna pada simbol dan sampaikan di depan kelas!
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
Nilai
Paraf Orang Tua
/
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
Pancasila Menjadi Dasar Negara
Pada tahun ajaran ini Putra, Rafa, dan Yani kembali lagi berangkat bersama ke sekolah. Mulai hari ini
mereka sudah berada di kelas empat SD. Penempatan mereka pada kelas yang sama menjadikan
persahabatan mereka semakin erat dan terjaga. Kelas yang baru mempunyai guru kelas baru pula, Pak
Arif namanya.
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Hari Senin ini seperti biasa di SDN Tanah Baru pelaksanaan upacara bendera selalu dilakukan. Bel
masuk telah berbunyi, tandanya seluruh siswa harus bergegas menuju ke lapangan upacara. Selesai
pengibaran bendera Merah Putih yang diiringi lagu Indonesia Raya, teks Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 dibacakan. Kemudian, dilanjutkan pembacaan teks
Pancasila oleh Pembina upacara yang diikuti oleh seluruh peserta upacara. Tidak lupa pula untuk
menyanyikan bersama salah satu lagu wajib nasional.
Tak terasa upacara telah usai. Setiap siswa meninggalkan barisan dan kembali masuk ke kelasnya.
Semua siswa sudah berada di ruangan kelas mereka, begitupun siswa kelas empat. Mereka berbaris
rapi sebelum masuk ke ruangannya dan bergiliran bersalaman dengan Pak Arif yang sudah menunggu
di depan kelas. Pembacaan doa sebelum belajar dipimpin oleh Rafa selaku ketua kelas. Salam pun
terucap oleh seluruh siswa kelas empat. Setelah menjawab salam dan menyapa siswa, Pak Arif
langsung menyampaikan pengantar materi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Mata pelajaran
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan menjadi kegiatan pembelajaran jam pertama siswa kelas
empat pada hari ini.
“Anak-anak tadi kalian telah melaksanakan upacara bendera. Upacara bendera adalah salah satu
cara kita untuk menghormati jasa para pahlawan bangsa. Sewaktu upacara bendera tadi, kalian
membacakan teks Pancasila. Menurut kalian Pancasila itu apa?” Pak Arif bertanya.
“Pancasila itu adalah dasar negara Republik Indonesia,” jawab Rafi.
“Bagus. Ada yang berpendapat lain?”
“Selain sebagai dasar negara, Pancasila merupakan petunjuk atau pedoman hidup bangsa, Pak.”
Yuni menjawab.
“Bagus, jawaban kalian berdua memang benar. Pancasila itu merupakan dasar negara Republik
Indonesia. Sebagai dasar negara, Pancasila dijadikan sebagai petunjuk dan pedoman dalam
penyelenggaraan kehidupan kenegaraan oleh pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia. Pancasila juga
merupakan pedoman hidup atau pandangan hidup bangsa Indonesia. Seluruh rakyat Indonesia
menjadikan Pancasila sebagai petunjuk yang mengarahkan kehidupan mereka terutama dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Pak Arif.
“Coba sekarang, siapa di antara kalian yang siap membacakan kembali teks Pancasila?” Pak Arif
bertanya kembali.
“Saya, Pak,” jawab Putri.
“Silakan ke depan, Putri. Anak-anak yang lain bisa mengikuti ucapan Putri,” kata Pak Arif.
Putri pun maju ke depan kelas, dia melafalkan sila-sila Pancasila dengan lantang diikuti oleh
temannya. Adapun teks Pancasila yang dibacakan oleh Putri berbunyi:
Selepas pembacaan teks Pancasila oleh Putri dan siswa lainnya, Pak Arif mulai menjelaskan
materi pembelajaran. Materi yang akan dijelaskan oleh Pak Arif pada pertemuan kali ini ialah
mengenai sejarah awal mula perumusan dan proses bagaimana Pancasila ternbentuk menjadi dasar
negara. Adapun uraian inti penjelasan yang disampaikan Pak Arif seperti berikut ini.
Gagasan Perumusan Dasar Negara
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Selaku ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPK), dr.Radjiman
Wedyodiningrat dari mulai sidang mengajukan suatu masalah sebagai agenda utamanya. Masalah
tersebut merupakan hal penting dan mendasar dalam suatu negara yang baru terbentuk. Dalam sidang
BPUPK tersebut, proses perumusan dasar negara Indonesia dimulai. Pada pembicaraan rumusan
calon dasar negara majulah beberapa orang pembicara dalam sidang tersebut, diantaranya Mr.
Muhammad Yamin, Prof. Dr. Mr. Soepomo, dan Ir. Soekarno untuk memaparkan gagasannya.
Gagasan tersebut kemudian dimusyawarahkan dan disepakati hingga akhirnya bernama Pancasila
yang menjadi dasar negara Indonesia merdeka. Gagasan dari ketiga tokoh tersebut dijabarkan dalam
uraian berikut ini.
a) Mr. Muhammad Yamin
Pada pelaksanaan sidang pertama BPUPK tanggal 29 Mei 1945, peristiwa ini menjadi tonggak
sejarah karena pada saat itu yang mendapat kesempatan pertama berbicara adalah Mr. Muhammad
Yamin untuk menyampaikan mengenai buah pikirannya tentang dasar negara. Pidatonya berisi lima
asas dasar negara Indonesia Merdeka, yaitu:
(1) Peri Kebangsaan.
(2) Peri Kemanusiaan.
(3) Peri Ketuhanan.
(4) Peri Kerakyatan.
(5) Kesejahteraan Rakyat.
b) Prof. Dr. Mr. Soepomo
Selanjutnya tampil Prof. Dr. Mr. Soepomo berpidato di hadapan sidang BPUPK pada tanggal 31
Mei 1945. Dalam pidatonya beliau menyampaikan usulan tentang dasar negara Indonesia merdeka
yang terdiri dari lima gagasan:
(1) Persatuan
(2) Kekeluargaan
(3) Keseimbangan lahir batin
(4) Musyawarah
(5) Keadilan rakyat
c) Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
Di hadapan sidang BPUPK, Ir. Soekarno menyampaikan pandangan dan pidatonya pada tanggal 1
Juni 1945. Usulan secara lisan berupa lima asas yang diajukan dalam pidatonya sebagai bentuk
dasar negara Indonesia. Adapun rumusan dasar negara tersebut adalah sebagai berikut:
(1) Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia.
(2) Internasionalisme atau Perikemanusiaan.
(3) Mufakat atau Demokrasi.
(4) Kesejahteraan sosial.
(5) Ketuhanan yang berkebudayaan.
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Ir. Soekarno mengatakan bahwa saran dari salah seorang ahli bahasa, lima asas di atas diusulkan
agar diberi nama “Pancasila”. Istilah “Pancasila” sebagai dasar negara tersebut diterima oleh sidang
secara penuh. Selanjutnya, beliau mengungkapkan usulan bahwa kelima sila tersebut dapat diperas
lagi menjadi Tri Sila yang rumusannya:
(1) Sosio Nasionalisme, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme.
(2) Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan Kesejahteraan Rakyat.
(3) Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kemudian, Ir. Soekarno menyampaikan kembali bahwa Tri Sila tersebut masih dapat diperas lagi
menjadi Eka Sila atau satu sila yang intinya adalah “gotong-royong”.
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
PPKN KELAS 4
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun
Institusi
Tahun Pelajaran
Jenjang Sekolah
Mata Pelajaran
Fase / Kelas
Unit 1
Elemen
Capaian Pembelajaran
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Alokasi Waktu
:
Made Sri Utami, S.Pd
SD N 2 Banjar Bali
Tahun 2023/2024
Sekolah Dasar
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
B/4
Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan
Pancasila
a. Menjelaskan makna silasila Pancasila serta dapat
memberikan contoh sikap dan perilaku yang sesuai
dengan sila-sila Pancasila.
b. Mempraktikkan nilai-nilai Pancasila secara individual
di kelas sesuai dengan perkembangan peserta didik dan
konteks sekolah (beberapa contoh; meminta maaf,
berterima kasih, meminta tolong, cuci tangan,
mengantri, merapikan tempat duduk, dan sebagainya.
c. Memahami harapan kelompok terhadap dirinya untuk
mencapai tujuan kelompok.
d. Mensimulasikan bagaimana kebutuhan dirinya
membutuhkan orang lain untuk memenuhinya.
e. Mengidentifikasi hal yang dianggap berharga dan
penting bagi teman, keluarga dan orang lain yang
dikenali peserta didik..
1 kali pertemuan/2x35 menit
B. KOMPETENSI AWAL
❖ Memahami makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumusannya sebagai dasar negara,
pandangan hidup bangsa dan ideologi negara melalui kajian secara kritis terhadap nilai dan
kearifan luhur bangsa Indonesia sebagai pedoman dan perspektif dalam berinteraksi dengan
masyarakat global
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
❖ Kreatif
D. SARANA DAN PRASARANA
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
❖
Sumber Belajar : (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia, 2021 Buku Panduan Guru Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD Kelas IV Penulis: Yusnawan Lubis,
Dwi Nanta Priharto dan Internet), Lembar kerja peserta didik
E. TARGET PESERTA DIDIK
❖ Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
❖ Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
❖ Minimum 15 Peserta didik, Maksimum 25 Peserta didik
G. MODEL PEMBELAJARAN
❖ Pembelajaran Tatap Muka
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
❖ Alur Tujuan Pembelajaran:
● Peserta didik memahami makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumusannya sebagai
dasar negara, pandangan hidup bangsa dan ideologi Negara
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
❖ Peserta didik untuk memahami materi tentang makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses
perumusannya.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
❖ Apa saja nilai nilai kebersamaan dalam proses perumusan pancasila yang dapat diaplikasikan
pada kehidupan sehari hari?
❖ Apa saja nilai nilai kebersamaan yang terkandung dalam proses perumusan pancasila sebagai
dasar negara Indonesia?
❖ Mengapa persatuan diperlukan dalam proses penyusunan perumusan pancasila?
❖ Pancasila sebagai dasar negara siapa yang merumuskan pancasila?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Materi Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar dua, guru mengajak peserta didik untuk mempelajari materi yang berkaitan
dengan makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumusannya. Kegiatan belajar dua dikemas
dalam satu kali pertemuan dengan durasi waktu 2x35 menit. Pada pertemuan pembelajaran ini guru
mengarahkan peserta didik untuk memahami materi tentang makna dan nilai-nilai Pancasila, serta
proses perumusannya. Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan belajar 2 dapat diuraikan
sebagai berikut:
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
a. Persiapan Mengajar
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, guru harus melakukan persiapan yang maksimal supaya
kegiatan pembelajaran yang dilakukan bersama peserta didik bisa berjalan maksimal dan bermakna.
Adapun yang harus dipersiapkan oleh guru adalah:
1) Peralatan Pembelajaran
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Adapun alternatif peralatan pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran pada kegiatan belajar 2 ini, diantaranya:
a) laptop,
b) alat bantu audio (speaker),
c) proyektor,
d) papan tulis, dan
e) alat tulis, seperti spidol atau kapur tulis.
2) Media Pembelajaran
Media pembelajaran dipergunakan oleh guru untuk mempermudah penyampaian pesan
pembelajaran kepada peserta didik. Media belajar yang digunakan sesuai materi pada pertemuan
kedua yang akan membahas tentang makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumusannya.
Adapun alternatif media pembelajaran yang dipilih oleh guru, diantaranya:
a) Video yang berkaitan dengan makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumusannya. Video
tersebut dapat dicari dari berbagai situs penyedia video-video online.
b) Gambar-gambar yang terkait dengan pelaksanaan makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses
perumusannya.
Media-media pembelajaran tersebut merupakan alternatif bagi guru. Dengan demikian, guru
dapat
memilihnya sesuai kondisi dan fasilitas milik pribadi maupun sekolah..
b. Kegiatan Pengajaran di Kelas
Prosedur pembelajaran ini merupakan panduan praktis bagi guru agar dapat mengembangkan
aktivitas pembelajaran PPKn secara mandiri, efektif, dan efisien di kelasnya masing-masing.
Kegiatan belajar dua dikemas dalam satu pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran
simulasi. Pada pertemuan ini media pembelajaran yang direkomendasikan adalah tayangan video.
Apabila kondisinya tidak memungkinkan, guru dapat menempelkan gambar-gambar yang relevan
dengan materi pembelajaran disertai dengan cerita-cerita rekaan terkait gambar tersebut. Adapun
prosedur pembelajaran selengkapnya sebagai berikut:
1) Kegiatan Pembuka
a) Sebelum peserta didik memasuki kelas, guru mengondisikan agar peserta didik berbaris di
depan kelas secara rapi dengan dipimpin oleh salah satu peserta didik dan secara bergiliran
bersalaman kepada guru memasuki kelas. Langkah ini dilakukan apabila pembelajaran PPKn
dilaksanakan pada jam pertama.
b) Guru memberikan salam dan secara acak memberikan kesempatan kepada salah satu peserta
didik untuk memimpin berdoa bersama sesuai dengan agama dan kepercayaanya masing-masing
sebelum pembelajaran dilaksanakan.
c) Untuk membangkitkan semangat nasionalisme peserta didik, guru meminta kesediaan salah
seorang peserta didik untuk membacakan Teks Pancasila diucap ulang oleh yang lainnya.
d) Guru mengecek kehadiran peserta didik.
e) Materi pembelajaran disampaikan oleh guru sebagai awalan Dalam kegiatan belajar secara
klasikal. Kemudian, dilanjutkan dengan tujuan pembelajaran saat ini dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan singkat yang berkaitan dengan materi kegiatan belajar.
f) Guru menjelaskan urutan pelaksanaan kegiatan belajar serta mempersiapkan media yang akan
digunakan di dalam pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menampilkan video dengan menggunakan laptop dan proyektor.
b) Selanjutnya, guru mempersilakan kepada setiap peserta didik untuk menyimak dan
memperhatikan tayangan video yang disampaikan.
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
c) Guru menyampaikan tema yang terkait dengan nilai dan/atau moral Pancasila untuk diperankan
atau disimulasikan oleh peserta didik berdasarkan tayangan video atau gambar yang telah
disaksikan.
d) Guru memberi tugas kepada beberapa peserta didik membuat naskah untuk simulasi cerita yang
akan ditampilkan.
e) Guru menawarkan peserta didik lainnya menjadi pemeran dalam simulasi cerita tersebut.
Simulasi cerita yang disampaikan diupayakan memiliki situasi atau kondisi yang
menggambarkan keadaan masyarakat yang beragam.
f) Guru memberikan arahan pada peserta didik saat berperan pada simulasi cerita yang
berlangsung, peserta didik lainnya harus menyimak sekaligus memposisikan diri sebagai
penonton simulasi.
g) Apabila masih ada waktu, guru mempersilakan peserta didik lainnya untuk kembali
memerankan simulasi cerita, menggantikan peserta didik yang bermain peran sebelumnya.
h) Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara individual.
i) Guru mempersilakan beberapa peserta didik untuk mempresentasikan lembar aktivitas yang
telah dikerjakannnya.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru mengapresiasi dan memberikan klarifikasi terhadap seluruh tugas yang sudah dikerjakan
oleh peserta didik.
b) Guru bersama peserta didik melalukan refleksi pembelajaran mengenai materi pembelajaran
pada pertemuan ini.
c) Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
d) Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada peserta didik
lain untuk memimpin berdoa bersama setelah selesai pembelajaran.
c. Kegiatan Pembelajaran Alternatif
Kegiatan belajar alternatif dirumuskan sebagai solusi bagi guru ketika langkah-langkah kegiatan
belajar yang diuraikan sebelumnya tidak bisa dilakukan.
Hal tersebut terjadi dikarenakan situasi dan kondisi tertentu, misalnya karena keterbatasan media
pembelajaran.
Rumusan kegiatan belajar alternatif ini difokuskan pada langkah-langkah dalam kegiatan inti. Adapun
Langkah-Langkah Pembelajaran dalam kegiatan pembuka dan penutup tetap menggunakan
langkah-langkah yang diuraikan sebelumnya.
Berikut alternatif kegiatan inti yang dapat menjadi referensi guru:
1) Kegiatan Inti Alternatif 1
a) Guru menyiapkan foto atau gambar makna dan nilai-nilai Pancasila, serta proses perumusannya.
Kemudian, menunjukkan, mengedarkannya, atau dapat juga dilakukan dengan menempelkannya
di papan tulis.
b) Guru mengarahkan setiap peserta didik untuk mengamati gambar tersebut.
c) Setelah pengamatan gambar, guru menyampaikan pertanyaan terkait untuk merangsang peserta
didik menyampaikan pendapatnya. Alternatif pertanyaan yang dapat diajukan, diantaranya:
(1) Apakah maksud dari gambar tersebut?
(2) Mengapa hal itu dilakukan?
(3) Bagaimana suasana yang tampak pada gambar tersebut?
d) Guru mempersilakan kepada setiap kelompok peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya
tentang gambar tersebut berdasarkan pertanyaan-pertanyaan di atas. Pada langkah ini, guru
hendaknya tidak mengomentari pendapat peserta didik dan tidak meminta alasan peserta didik
mengenai pendapatnya.
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
e) Kemudian, guru mengklarifikasi masalah dan penjelasan kepada peserta didik serta
mengarahkannya ke konsep atau materi pembelajaran.
f) Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara berkelompok.
g) Guru mempersilakan perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan lembar aktivitas
yang telah dikerjakannnya.
2) Kegiatan Inti Alternatif 2
Alternatif yang kedua ini dapat dijadikan referensi oleh guru apabila penggunaan media
pembelajaran visual berupa video dan gambar tidak tersedia, serta proses pembelajaran kelompok
tidak bisa dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut, guru dapat menggunakan wacana dalam
rubrik bahan bacaan peserta didik yang terdapat di buku panduan ini sebagai media
pembelajaran. Guru dapat menggandakan bahan materi tersebut kemudian menyerahkannya
kepada peserta didik. Adapun Langkah-Langkah Pembelajaran dalam alternatif kedua seperti
berikut ini:
a) Guru menyiapkan bahan bacaan yang sudah diperbanyak lalu diberikan kepada peserta didik.
b) Guru mempersilakan kepada setiap peserta didik untuk membaca bahan bacaan tersebut selama
beberapa menit.
c) Guru mengajak peserta didik untuk bertanya berdasarkan bahan bacaan yang telah dibacanya.
d) Guru mempersilakan yang lainnya untuk menyampaikan jawaban atau pendapat dari pertanyaan
yang diajukan temannya. Pada langkah ini, guru hendaknya tidak mengomentari pendapat
peserta didik dan tidak meminta alasan peserta didik mengenai pendapatnya.
e) Guru kemudian mengklarifikasi atau menjelaskan masalah dari pendapat setiap peserta didik
dan mengarahkannya sesuai materi pembelajaran.
f) Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara mandiri.
g) Guru memanggil beberapa orang peserta didik untuk mempresentasikan lembar aktivitas yang
dikerjakannnya.
E. REFLEKSI
Refleksi guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru itu sendiri berdasarkan pembelajaran
yang telah dilaksanakan mulai dari selama mempersiapkan, melaksanakan, hingga mengevaluasi
kegiatan belajar dua yang dilakukan selama satu kali pertemuan. Refleksi guru ini bertujuan untuk
menilai kekurangan dan kelebihan dari kegiatan pembelajaran dua yang kemudian dijadikan sebagai
bahan evaluasi untuk pembelajaran berikutnya.
No
Pertanyaan
1.
Apakah pemilihan media pembelajaran telah
mencerminkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai?
2.
Apakah gaya penyampaian materi mampu
ditangkap oleh pemahaman peserta didik?
3.
Apakah keseluruhan pembelajaran dapat
memberikan makna pembelajaran yang hendak
dicapai?
4.
Apakah pemilihan metode pembelajaran
sudah efektif untuk menerjemahkan tujuan
pembelajaran?
5.
Apakah pelaksanaan pembelajaran tidak keluar
PPKn Fase B Kelas 4
Jawaban
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
dari norma-norma?
6.
Apakah pelaksanan pembelajaran hari ini
dapat memberikan semangat kepada peserta
didik untuk lebih antusias dalam pembelajaran
selanjutnya?
.
F. ASESMEN / PENILAIAN
Informasi untuk mendapatkan bukti tujuan pembelajaran yang tercapai oleh peserta didik dapat
diperoleh dari penilaian setiap proses kegiatan pembelajaran. Penilaian terhadap pencapaian materi yang
disampaikan selama kegiatan pembelajaran 2. berlangsung meliputi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam unjuk kerja hasil karya/proyek. Penilaian ini dilakukan dengan tujuan agar guru
mampu melihat kecenderungan sikap peserta didik dalam mencintai sesama manusia dan lingkungannya,
serta menghargai kebinekaan.
a. Penilaian Sikap
Pengambilan nilai ini dapat dilakukan saat mengamati kegiatan siswa pada awal pembelajaran,
diskusi, dan menyimak penjelasan materi yang disampaikan.
Penilaian ini bertujuan untuk melihat kemampuan siswa dalam berdiskusi yang sesuai dengan materi,
menggali dan menjelaskan informasi, atau menceritakan kembali cerita contoh penerapan Pancasila
dalam kehidupan sehari-hari.
Pedoman Penilaian Rubrik Keterampilan (Civic Skill)
Kriteria Penilaian
No
Nama
Peserta
Didik
Menyerap dan
Menjelaskan
Kembali
Informasi atau
Cerita
Presentasi atau
Menyampai-kan
Gagasan
Memberikan
Saran/Pendapat/
Usulan
Keterangan
Nilai
Sangat Baik
(Skor: 30)
1.
2.
3.
Baik
(Skor: 25)
4.
5.
Cukup Baik
(Skor: 20)
6.
7.
8.
Kurang Baik
(Skor: 15)
9.
10.
Perhitungan Perolehan nilai
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Nilai peserta didik dihitung pada setiap kriteria sesuai tingkatan skornya sesuai berdasarkan hasil
pengamatan dengan ketentuan sebagai berikut:
Jika pada setiap kriteria penilaian terlihat sangat baik maka nilainya 30, baik 25, cukup baik 20,
dan kurang baik 15, maka total perolehan nilai maksimal yang terkumpul adalah 90.
b. Penilaian Pengetahuan
Pengambilan nilai ini dapat dilakukan saat mengamati kegiatan siswa ketika mengerjakan lembar
aktivitas atau soal latihan yang diberikan. Penilaian ini bertujuan untuk melihat pemahaman siswa dalam
menyerap dan menerima materi atau informasi yang berkaitan dengan penerapan nilai Pancasila.
Jawablah pertanyaan berikut ini!
1. Sebutkan empat macam sikap atau perilaku yang sesuai dengan sila pertama Pancasila!
2. Sebagai seorang peserta didik, bagaimana bersikap yang sesuai dengan nilai Pancasila ketika berada
di lingkungan sekolah dan rumah?
Pedoman Penilaian Rubrik Sikap (Civic Disposition)
No
Kunci Jawaban
Skor
1.
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing.
b. Hidup rukun dan dapat bekerja sama antar pemeluk agama dan penganut
kepercayaan yang berbeda-beda.
c. Menghormati setiap orang dalam kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya.
d. Yakin terhadap agama atau kepercayaan yang dianutnya tetapi tidak
memaksakannya kepada orang lain.
20
2.
Jawaban peserta didik akan beragam, tetapi dapat diperkirakan isinya
seperti ini:
a. Lingkungan sekolah: Berkawan baik kepada semua teman di kelas, jujur
ketika ulangan/ujian, mengerjakan tugas piket sesuai jadwal yang
diberikan/disepakati.
b. Lingkungan rumah: Membuka diri untuk menerima masukan dari anggota
keluarga yang lain, membantu pekerjaan rumah orang tua, menjaga
adik/tidak menggangunya.
Total Sko
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
PPKn Fase B Kelas 4
20
20
20
10
10
100
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Pengayaan
Guru dapat menyampaikan materi pengayaan untuk dipelajari oleh peserta didik secara mandiri atau
berkelompok. Guru dapat mengangkat topik atau materi tentang makna dan nilai-nilai Pancasila, serta
proses perumusannya di lingkungan masyarakat. Pemberian tugas juga dapat dilakukan untuk mengamati
peserta didik lainnya dalam mengamalkan nilai Pancasila di lingkungan sekolah.
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Kelompok
Kelas
Nama Anggota
Kelompok
: .............................................................................
: .............................................................................
1. .............................................................................
2. .............................................................................
3. .............................................................................
4. .............................................................................
5. ...........................................................................
Isilah kolom keterangan (Ya / Tidak) sesuai dengan kondisi/keadaan pada diri kalian yang
sebenarnya!
No
Perlakuan
1.
Tepat waktu dalam beribadah.
2.
Berdialog/bercengkerama bersama orang tua dan anggota
keluarga yang lain termasuk asisten rumah tangga (jika
ada).
3.
Siap menerima masukan dari anggota keluarga yang lain.
4.
Bergaul dengan baik kepada teman-teman di sekolah.
5.
Lebih memilih produk buatan/produksi dalam negeri.
6.
Jujur (tidak mencontek) ketika ulangan/ujian.
7.
Berani berpendapat demi kepentingan umum/masyarakat.
8.
Menjaga fasilitas umum/negara.
PPKn Fase B Kelas 4
Keterangan
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
9.
Berperilaku sesuai dengan peraturan yang berlaku.
10
Berpartisipasi dalam kegiatan yang termasuk kebijakan
publik.
Isilah kolom yang kosong dengan contoh yang sesuai pada penerapan nilai juang para pahlawan
bangsa dalam kehidupan sehari-hari.
No
Perlakuan
1.
Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2.
Semangat antipenjajah dan penjajahan.
3.
Harga diri yang tinggi sebagai bangsa yang merdeka.
4.
Semangat persatuan dan kesatuan.
5.
Setia kawan, senasib sepenanggungan dan kebersamaan.
6.
Jiwa dan semangat merdeka.
7.
Semangat perjuangan yang tinggi.
8.
Pantang mundur dan tidak kenal menyerah.
9.
Ulet dan tabah menghadapi segala macam, tantangan,
hambatan dan gangguan.
10.
Berani, rela dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa
dan negara.
11.
Cinta tanah air dan bangsa.
12.
Tanpa pamrih dan banyak bekerja.
13.
Disiplin yang tinggi.
14.
Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya.
Nilai
Keterangan
Paraf Orang Tua
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
Nilai Kebersamaan dalam Proses Perumusan Pancasila
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Perjuangan untuk merebut kemerdekaan tidak sekadar bersama-sama melakukan perlawanan terhadap
penjajah. Kebersamaan dalam proses musyawarah yang dilakukan oleh para bapak bangsa (the
Founding Fathers) dalam merumuskan dasar negara juga merupakan salah satu bentuk perjuangan
melepaskan diri dari tangan penjajah. Ketika semangat kemerdekaan rakyat Indonesia sedang
memuncak, proses perumusan dasar negara yang dilakukan demi menuju kemerdekaan adalah hal yang
tidak bisa ditunda lagi.
Perjuangan yang dilakukan oleh para bapak bangsa dalam proses perumusan dasar negara tidaklah
semudah yang dibayangkan. Dalam proses tersebut bermunculan banyak sekali pendapat yang diajukan
mengenai rumusan dasar negara. Tiga orang tokoh; Mr. Muhammad Yamin, Mr. Soepomo dan Ir.
Soekarno merupakan bagian dari para bapak bangsa yang mengemukakan gagasan dan pendapatnya
mengenai rumusan dasar negara Indonesia merdeka. Namun, dalam menghasilkan suatu keputusan
sidang tidak semua pendapat harus diterima. Akhirnya setelah melalui proses sidang musyawarah yang
panjang, maka disepakati rumusan dasar negara bernama Pancasila yang dapat kita kenali hingga saat
ini.
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dibilang bahwa nilai perjuangan dalam proses perumusan
Pancasila sebagai dasar negara pasti dilandasi dengan kepentingan bangsa dalam semangat
kebersamaan yang tinggi. Nilai juang dalam semangat kebersamaan tersebut tertuang sebagai berikut:
1. Ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Semangat anti penjajah dan penjajahan.
3. Harga diri yang tinggi sebagai bangsa yang merdeka.
4. Semangat persatuan dan kesatuan.
5. Setia kawan, senasib sepenanggungan, dan kebersamaan.
6. Jiwa dan semangat merdeka.
7. Semangat perjuangan yang tinggi.
8. Pantang mundur dan tidak kenal menyerah.
9. Ulet dan tabah menghadapi segala macam, tantangan, hambatan, dan gangguan.
10. Berani, rela dan ikhlas berkorban untuk tanah air, bangsa dan negara.
11. Cinta tanah air dan bangsa.
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
12. Tanpa pamrih dan banyak bekerja.
13. Disiplin yang tinggi.
14. Percaya kepada hari depan yang gemilang dari bangsanya.
Landasan perjuangan bangsa Indonesia termaktub dalam nilai-nilai tersebut yang menjadi bagian
dalam merumuskan dasar negara kita Pancasila. Selain itu, para bapak bangsa dan rakyat Indonesia
pada waktu itu telah mendalami nilainilai tersebut sehingga menyatu dalam diri. Keputusan yang
diambil dan disepakati dalam proses perumusan dasar negara pada saat itu merupakan keputusan
terbaik yang mengutamakan kepentingan bangsa dan negara. Berdasarkan nilai-nilai itulah, Pancasila
sebagai dasar negara Republik Indonesia dapat dipertahankan hingga sekarang.
Penerapan Nilai-nilai Juang para Pahlawan dalam Kehidupan
Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya. Cara terbaik untuk
menghargai jasa para pahlawan adalah dengan meneladani nilai-nilai perjuangan yang dilakukannya.
Para tokoh yang terlibat dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara adalah para pahlawan
bangsa. Sudah sepantasnya kita menghargai jasa mereka, karena berkat usaha mereka bangsa kita
mempunyai dasar negara yang dinilai paling baik jika dibandingkan dengan bangsa lainnya.
Nilai-nilai perjuangan mereka patut kita teladani dengan cara menerapkannya dalam kehidupan
sehari-hari di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, serta bangsa dan negara. Berikut ini
dipaparkan beberapa contoh perilaku yang menunjukkan sikap meneladani nilai-nilai juang para
pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
1. Dalam kehidupan di lingkungan keluarga
a. Membuka diri untuk menerima masukan dari anggota keluarga yang lain.
b. Selalu menonton tayangan televisi yang memberikan kesempatan untuk memperluas cakrawala
berpikir seperti menonton berita.
c. Terbiasa dialog dengan orang tua dan anggota keluarga yang lain serta pembantu rumah tangga.
d. Menghargai hak anggota keluarga lainnya.
e. Menerima pendapat yang dikemukakan oleh adik atau kakak, jika pendapat tersebut banyak
mengandung manfaat bagi kehidupan.
f. Beribadah tepat pada waktunya.
2. Dalam kehidupan di lingkungan sekolah
a. Menghargai hasil karya teman.
b. Tidak memaksakan kehendak kepada teman.
c. Terbiasa berdialog dengan guru dan warga sekolah lainnya.
d. Tidak pandang bulu dalam bergaul.
e. Berani menegur teman yang berbuat tidak baik.
f. Memberikan kesempatan kepada teman untuk menyampaikan pendapatnya.
3. Dalam kehidupan di lingkungan masyarakat
a. Bersedia menerima masukan dari orang lain.
b. Ikut serta dalam kegiatan gotong royong.
c. Senantiasa terbuka terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan masyarakatnya.
d. Memanfaatkan teknologi untuk kepentingan masyarakat.
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
e. Mengutamakan musyawarah dalam menyelesaikan setiap persoalan.
f. Menolong orang lain yang sedang tertimpa musibah atau kesulitan.
4. Dalam kehidupan di lingkungan berbangsa dan bernegara
a. Bekerjasama dengan bangsa lain.
b. Melakukan kegiatan yang dapat mengharumkan nama bangsa.
c. Berbuat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d. Mencintai produk dalam negeri.
e. Turut membela tanah air jika ada ancaman.
f. Tidak merusak sarana atau fasilitas umum/negara.
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA
PPKn KELAS 4
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
Nama Penyusun
Institusi
Tahun Pelajaran
Jenjang Sekolah
Mata Pelajaran
Fase / Kelas
Unit 1
Elemen
Capaian Pembelajaran
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Alokasi Waktu
:
Made Sri Utami, S.Pd
SD N 2 Banjar Bali
Tahun 2023/2024
Sekolah Dasar
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
B/4
Pancasila Sebagai Nilai Kehidupan
Pancasila
a. Menjelaskan makna silasila Pancasila serta dapat
memberikan contoh sikap dan perilaku yang sesuai
dengan sila-sila Pancasila.
b. Mempraktikkan nilai-nilai Pancasila secara individual di
kelas sesuai dengan perkembangan peserta didik dan
konteks sekolah (beberapa contoh; meminta maaf,
berterima kasih, meminta tolong, cuci tangan, mengantri,
merapikan tempat duduk, dan sebagainya.
c. Memahami harapan kelompok terhadap dirinya untuk
mencapai tujuan kelompok.
d. Mensimulasikan bagaimana kebutuhan dirinya
membutuhkan orang lain untuk memenuhinya.
e. Mengidentifikasi hal yang dianggap berharga dan
penting bagi teman, keluarga dan orang lain yang
dikenali peserta didik..
1 kali pertemuan/2x35 menit
B. KOMPETENSI AWAL
❖ Mempraktikkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah, rumah,
masyarakat sekitar, dan dalam konteks yang lebih luas
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
❖ Mandiri.
D. SARANA DAN PRASARANA
❖
Sumber Belajar : (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan
Teknologi Republik Indonesia, 2021 Buku Panduan Guru Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SD Kelas IV Penulis: Yusnawan
Lubis, Dwi Nanta Priharto dan Internet), Lembar kerja peserta didik
E. TARGET PESERTA DIDIK
❖ Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi
ajar.
❖ Peserta didik dengan pencapaian tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu
mencapai keterampilan berfikir aras tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan memimpin
F. JUMLAH PESERTA DIDIK
❖ Minimum 15 Peserta didik, Maksimum 25 Peserta didik
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
G. MODEL PEMBELAJARAN
❖ Pembelajaran Tatap Muka
KOMPNEN INTI
A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
❖ Alur Tujuan Pembelajaran:
● Peserta didik dapat memberikan contoh sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila
Pancasila
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
❖ Contoh sikap dan perilaku yang sesuai dengan silasila Pancasila.
C. PERTANYAAN PEMANTIK
❖ Apa saja contoh sikap perilaku yang sesuai dengan sila-sila pancasila?
Contoh sikap Pancasila sila 1 sampai 5
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Materi Pembelajaran
Dalam kegiatan belajar tiga, guru mengajak peserta didik untuk mempelajari materi yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
Kegiatan belajar tiga dikemas dalam satu kali pertemuan dengan durasi waktu 2x35 menit. Pada
pertemuan pembelajaran ini guru mengarahkan peserta didik untuk memahami materi tentang sikap
dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila. Adapun langkah-langkah pelaksanaan kegiatan
belajar tiga dapat diuraikan sebagai berikut:
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
5. Persiapan Mengajar
Sebelum melakukan kegiatan pembelajaran, guru harus melakukan persiapan yang maksimal
supaya kegiatan pembelajaran yang dilakukan bersama peserta didik bisa berjalan maksimal dan
bermakna. Adapun yang harus dipersiapkan oleh guru adalah:
5) Peralatan Pembelajaran
Adapun alternatif peralatan pembelajaran yang harus dipersiapkan oleh guru sebelum memulai
kegiatan pembelajaran pada kegiatan belajar 2 ini, diantaranya:
a) laptop,
b) alat bantu audio (speaker),
c) proyektor,
d) papan tulis, dan
e) alat tulis, seperti spidol atau kapur tulis.
2) Media Pembelajaran
Media pembelajaran dipergunakan oleh guru untuk mempermudah penyampaian pesan
pembelajaran kepada peserta didik. Media pembelajaran yang dipilih harus sesuai dengan materi
yang akan disampaikan pada kegiatan belajar ini. Adapun alternatif media pembelajaran yang
dipilih oleh guru, diantaranya:
a) Video atau gambar yang terkait dengan sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila
Pancasila.
b) Cerita-cerita fiktif, atau
c) Cerita fabel tentang sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
Media-media pembelajaran tersebut merupakan alternatif bagi guru. Dengan demikian, guru
dapat memilihnya sesuai kondisi dan fasilitas milik pribadi maupun sekolah..
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
b. Kegiatan Pengajaran di Kelas
Prosedur pembelajaran ini merupakan panduan praktis bagi guru agar dapat mengembangkan
aktivitas pembelajaran PPKn secara mandiri, efektif, dan efisien di kelasnya masing-masing.
Kegiatan belajar 3 dikemas dalam satu pertemuan dengan menggunakan model pembelajaran
simulasi. Pada pertemuan ini media pembelajaran yang direkomendasikan adalah tayangan video.
Apabila kondisinya tidak memungkinkan, guru dapat menempelkan gambar-gambar yang relevan
dengan materi pembelajaran disertai dengan cerita-cerita rekaan terkait gambar tersebut. Adapun
prosedur pembelajaran selengkapnya sebagai berikut:
1) Kegiatan Pembuka
a) Sebelum peserta didik memasuki kelas, guru mengondisikan agar peserta didik berbaris di
depan kelas secara rapi dengan dipimpin oleh salah satu peserta didik dan secara bergiliran
bersalaman kepada guru memasuki kelas. Langkah ini dilakukan apabila pembelajaran PPKn
dilaksanakan pada jam pertama.
b) Guru memberikan salam dan secara acak memberikan kesempatan kepada seorang peserta
didik lainnya untuk memimpin doa sesuai agama dan kepercayaannya sebelum memulai
kegiatan belajar.
c) Untuk membangkitkan semangat nasionalisme, guru mengajak berdiri untuk bernyanyi
bersama salah satu lagu wajib nasional dan meminta kesediaan salah seorang peserta didik
untuk menjadi dirigen.
d) Guru mengecek kehadiran peserta didik.
e) Materi pembelajaran disampaikan oleh guru sebagai awalan Dalam kegiatan belajar secara
klasikal. Kemudian, dilanjutkan dengan tujuan pembelajaran saat ini dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan singkat untuk mengecek pengetahuan awal peserta didik.
f) Guru menjelaskan urutan pelaksanaan kegiatan belajar serta mempersiapkan media yang akan
digunakan di dalam pembelajaran.
2) Kegiatan Inti
a) Guru menampilkan video dengan menggunakan laptop dan proyektor.
b) Selanjutnya, guru mempersilakan kepada setiap peserta didik untuk menyimak dan
memperhatikan tayangan video.
c) Kemudian, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan
tanggapannya atas video yang telah disaksikan.
d) Guru meminta peserta didik lainnya untuk menanggapi pendapat temannya. Tanggapannya bisa
berupa persetujuan atau ketidaksetujuan.
e) Guru meminta peserta didik untuk menanggapi balik tanggapan yang disampaikan oleh
temannya. Langkah b, c, dan d dilakukan secara berulang kali.
f) Guru memberikan klarifikasi atas aktivitas peserta didik dikaitkan dengan materi pembelajaran
tentang sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila.
g) Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara individual.
h) Guru mempersilakan beberapa peserta didik untuk mempresentasikan lembar aktivitas yang
telah dikerjakannnya.
3) Kegiatan Penutup
a) Guru mengapresiasi dan memberikan klarifikasi terhadap seluruh tugas yang sudah dikerjakan
oleh peserta didik.
b) Guru bersama peserta didik melalukan refleksi pembelajaran mengenai materi pembelajaran
pada pertemuan ini.
c) Guru memberikan informasi mengenai kegiatan pembelajaran pada pertemuan selanjutnya.
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
d) Guru menutup pelajaran dan secara bergantian memberikan kesempatan kepada peserta didik
lain untuk memimpin berdoa bersama setelah selesai pembelajaran.
b. Kegiatan Pembelajaran Alternatif
Kegiatan belajar alternatif dirumuskan sebagai solusi bagi guru ketika langkah-langkah kegiatan
belajar yang diuraikan sebelumnya tidak bisa dilakukan.
Hal tersebut terjadi dikarenakan situasi dan kondisi tertentu, misalnya karena keterbatasan media
pembelajaran.
Rumusan kegiatan belajar alternatif ini difokuskan pada langkah-langkah dalam kegiatan inti.
Adapun Langkah-Langkah Pembelajaran dalam kegiatan pembuka dan penutup tetap menggunakan
langkah-langkah yang diuraikan sebelumnya.
Berikut alternatif kegiatan inti yang dapat menjadi referensi guru:
1) Kegiatan Inti Alternatif 1
a) Guru menyiapkan gambar sikap dan perilaku yang sesuai dengan sila-sila Pancasila kemudian
menunjukkan atau mengedarkannya, dapat juga dilakukan dengan menempelkannya di papan
tulis.
b) Guru mengarahkan setiap peserta didik untuk mengamati gambar tersebut.
c) Setelah pengamatan gambar, guru menyampaikan pertanyaan terkait untuk merangsang peserta
didik menyampaikan pendapatnya. Alternatif pertanyaan yang dapat diajukan diantaranya:
(1) Apakah maksud dari gambar tersebut?
(2) Mengapa hal itu dilakukan?
(3) Bagaimana suasana yang tampak pada gambar tersebut?
d) Guru mempersilakan kepada setiap kelompok peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya
tentang gambar tersebut berdasarkan pertanyaan-pertanyaan di atas. Pada langkah ini, guru
hendaknya tidak mengomentari pendapat peserta didik dan tidak meminta alasan peserta didik
mengenai pendapatnya.
e) Guru kemudian mengklarifikasi masalah dan penjelasan kepada peserta didik serta
mengarahkannya ke konsep atau materi pembelajaran.
f) Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara berkelompok.
g) Guru mempersilakan perwakilan setiap kelompok untuk mempresentasikan lembar aktivitas
yang telah dikerjakannnya.
2) Kegiatan Inti Alternatif 2
Alternatif yang kedua ini dapat dijadikan referensi oleh guru apabila pengunaan media cerita
rekaan dan gambar tidak tersedia, serta proses pembelajaran kelompok tidak bisa dilakukan. Untuk
mengatasi hal tersebut, guru dapat menggunakan wacana dalam rubrik bahan bacaan peserta didik
yang terdapat di buku panduan ini sebagai media pembelajaran. Guru dapat menggandakan bahan
materi tersebut kemudian menyerahkannya kepada peserta didik.
Adapun Langkah-Langkah Pembelajaran dalam alternatif kedua adalah sebagai berikut:
a) Guru memberikan bahan bacaan kepada peserta didik.
b) Selanjutnya, guru mempersilakan kepada setiap peserta didik untuk membaca bahan bacaan
tersebut.
c) Guru mendorong peserta didik untuk mengajukan pertanyaan berkaitan dengan bahan bacaan
yang dibacanya.
d) Guru mengajak yang lainnya untuk menjawab atau menanggapi pertanyaan tersebut. Pada
langkah ini, guru hendaknya tidak mengomentari pendapat peserta didik dan tidak meminta
alasan peserta didik mengenai pendapatnya.
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
e) Guru kemudian mengklarifikasi atau menjelaskan masalah dari pendapat setiap peserta didik
dan mengarahkannya sesuai materi pembelajaran.
f) Guru memberikan lembar aktivitas peserta didik yang harus dikerjakan secara individual.
g) Guru mempersilakan beberapa orang perwakilan peserta didik untuk mempresentasikan lembar
aktivitas yang dikerjakannnya.
E. REFLEKSI
Refleksi guru merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru itu sendiri berdasarkan pembelajaran
yang telah dilaksanakan mulai dari selama mempersiapkan, melaksanakan, hingga mengevaluasi
kegiatan belajar dua yang dilakukan selama satu kali pertemuan. Refleksi guru ini bertujuan untuk
menilai kekurangan dan kelebihan dari kegiatan pembelajaran tiga yang kemudian dijadikan sebagai
bahan evaluasi untuk pembelajaran berikutnya.
No
Pertanyaan
1.
Apakah pemilihan media pembelajaran telah
mencerminkan tujuan pembelajaran yang akan
dicapai?
2.
Apakah gaya penyampaian materi mampu
ditangkap oleh pemahaman peserta didik?
3.
Apakah keseluruhan pembelajaran dapat
memberikan makna pembelajaran yang hendak
dicapai?
4.
Apakah pemilihan metode pembelajaran
sudah efektif untuk menerjemahkan tujuan
pembelajaran?
5.
Apakah pelaksanaan pembelajaran tidak keluar
dari norma-norma?
6.
Apakah pelaksanan pembelajaran hari ini
dapat memberikan semangat kepada peserta
didik untuk lebih antusias dalam pembelajaran
selanjutnya?
Jawaban
F. ASESMEN / PENILAIAN
Informasi untuk mendapatkan bukti tujuan pembelajaran yang tercapai oleh peserta didik dapat
diperoleh dari penilaian setiap proses kegiatan pembelajaran. Penilaian terhadap pencapaian materi
yang disampaikan selama kegiatan pembelajaran berlangsung meliputi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dalam unjuk kerja hasil karya/proyek. Penilaian ini dilakukan dengan tujuan agar guru
mampu melihat kecenderungan sikap peserta didik dalam memahami sikap dan perilaku yang sesuai
dengan sila-sila Pancasila.
Penilaian Sikap
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Pengambilan nilai ini dapat dilakukan saat mengamati kegiatan siswa pada awal pembelajaran, diskusi,
dan menyimak penjelasan materi yang disampaikan.
Penilaian ini bertujuan untuk melihat kemampuan siswa dalam menerapkan nilai-nilai Pancasila pada
setiap kegiatannya, seperti bersiap dalam memulai kegiatan, khusyuk dalam berdoa, menghormati guru
dan orang lain, menghargai pendapat orang lain, mengungkapkan apresiasi, serta pengambilan dan
pelaksanaan keputusan.
Pedoman Penilaian Rubrik Sikap (Civic Disposition)
Perlu
Bimbingan
(1)
Perlu
Pengingatan
(2)
Berusaha
dengan Baik
(3)
Penerapan
Nilai-Nilai
Pancasila
Belum mampu
dalam bersiap
memulai
kegiatan,
khidmat
dalam berdoa,
menghormati
guru,
menghargai
pendapat
orang lain, dan
mengungkapkan
apresiasi dengan
bantuan guru.
Sadar dalam
bersiap
memulai
kegiatan,
khidmat
dalam berdoa,
menghormati
guru dan orang
lain,
menghargai
pendapat
orang lain, dan
mengungkapka
n
apresiasi
dengan
bantuan guru.
Memahami
Materi
yang
Disampaik
an
Belum siap dan
mampu dalam
menerima
materi
dan informasi
dengan bantuan
guru.
Menggali
dan
Menjelaska
n
Informasi
atau
Menceritak
an
Belum
mampu dalam
menyajikan
informasi atau
menyampaikan
kembali cerita
dengan bantuan
guru.
Kriteria
Penilaian
PPKn Fase B Kelas 4
Pemantapan
(4)
Istimewa
(5)
Berusaha
dalam
bersiap
memulai
kegiatan,
khidmat dalam
berdoa,
menghormati
guru dan orang
lain,
menghargai
pendapat orang
lain, dan
mengungkapka
n apresiasi
tanpa bantuan
guru.
Mampu dalam
bersiap
memulai
kegiatan,
khidmat
dalam berdoa,
menghormati
guru dan orang
lain,
menghargai
pendapat
orang lain, dan
mengungkapka
n
apresiasi tanpa
bantuan guru.
Mandiri dan
berani unjuk
diri dalam
bersiap
memulai
kegiatan,
khidmat
dalam berdoa,
menghormati
guru dan orang
lain,
menghargai
pendapat
orang lain, dan
mengungkapka
n
apresiasi.
Sadar dalam
menerima
materi
dan informasi
dengan bantuan
guru.
Berusaha
dalam
menerima
materi
dan informasi
tanpa bantuan
guru.
Mampu dalam
menerima
materi
dan informasi
tanpa bantuan
guru.
Bersiap diri
dan
mampu dalam
menerima
materi
dan informasi .
Sadar dalam
menyajikan
informasi atau
menyampaikan
kembali cerita
dengan bantuan
guru.
Berusaha
dalam
menyajikan
informasi atau
menyampaikan
kembali cerita
tanpa bantuan
guru.
Mampu dalam
menyajikan
informasi atau
menyampaikan
kembali cerita
tanpa bantuan
guru.
Mandiri dan
berani dalam
menyajikan
informasi atau
menyampaikan
kembali cerita.
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Ulang
Cerita
Bekerja
Sama
dalam
Diskusi
Kelompok
Belum mampu
mengatur diri,
bekerja sama
dalam
kelompok,
pengambilan
dan pelaksanaan
keputusan, serta
menyelesaikan
masalah dengan
bantuan guru.
Sadar dalam
mengatur diri,
bekerja sama
dalam
kelompok,
pengambilan
dan
pelaksanaan
keputusan, serta
menyelesaikan
masalah dengan
bantuan guru.
Berusaha
dalam
mengatur diri,
bekerja sama
dalam
kelompok,
pengambilan
dan
pelaksanaan
keputusan,
serta
menyelesaikan
masalah tanpa
bantuan guru.
Mampu dalam
mengatur diri,
bekerja sama
dalam
kelompok,
pengambilan
dan
pelaksanaan
keputusan,
serta
menyelesaikan
masalah tanpa
bantuan guru.
Mandiri dan
berani dalam
mengatur diri,
bekerja sama
dalam
kelompok,
pengambilan
dan
pelaksanaan
keputusan,
serta
menyelesaikan
masalah.
.
G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL
Pengayaan
Guru dapat menyampaikan materi pengayaan untuk dipelajari oleh peserta didik secara mandiri atau
berkelompok. Guru dapat mengangkat topik atau materi tentang makna dan nilai-nilai Pancasila, serta
proses perumusannya di lingkungan masyarakat. Pemberian tugas juga dapat dilakukan untuk
mengamati peserta didik lainnya dalam mengamalkan nilai Pancasila di lingkungan sekolah..
LAMPIRAN
A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Kelompok
Kelas
Nama Anggota
Kelompok
: .............................................................................
: .............................................................................
1. .............................................................................
2. .............................................................................
3. .............................................................................
4. .............................................................................
5. .............................................................................
Ceritakan dua gambar berikut ini di depan kelas
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
...............................................................................................................................................................
Nilai
Paraf Orang Tua
/
B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK
Meneladani Sikap Kebersamaan dalam Musyawarah
“Anak-anak, Pancasila itu merupakan salah satu bentuk keputusan bersama dari bangsa Indonesia.
Pancasila itu bukan hanya milik pihak tertentu saja, melainkan milik seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila bukan merupakan suatu bentuk keputusan yang mengutamakan kepentingan pribadi atau
suatu golongan saja, akan tetapi mengutamakan kepentingan bersama yaitu kepentingan bangsa dan
negara,” ujar Pak Arif.
“Kalau begitu dalam proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia diliputi
dengan suasana kebersamaan ya, Pak?” Rafi berkata. Pak Arif menjawab, “Tepat sekali. Dalam proses
perumusan Pancasila, para pendiri negara yang tergabung dalam Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia berjuang besama-sama untuk menghasilkan suatu rumusan dasar negara yang paling baik
dan menunjukkan keperibadian bangsa Indonesia.”
“Bagaimana bentuk kebersamaan yang ditampilkan para pendiri negara ketika merumuskan
Pancasila, Pak?” Putri bertanya.
“Bagaimana sikap yang ditampilkan para bapak bangsa (founding fathers) kita dalam merumuskan
Pancasila?” sahut Yuni bertanya.
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Pak Arif merasa kagum dari pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh siswa-siswinya.
Pertanyaan tersebut segera dijawab oleh Pak Arif secara jelas dan lengkap. Inti penjelasan yang
disampaikan oleh Pak Arif seperti berikut ini:
1. Perubahan Piagam Jakarta sebagai Bentuk Kebersamaan dalam Proses Perumusan
Pancasila.
Piagam Jakarta merupakan hasil keputusan bersama para tokoh dalam Panitia Sembilan yang
dipimpin oleh Ir. Soekarno pada tanggal 22 Juni 1945. Pada Piagam Jakarta terutama pada alenia
keempat tercantum rumusan dasar negara yang telah disusun secara bersama. Dengan demikian,
rumusan dasar negara Republik Indonesia bukan diambil dari pendapat yang dikemukakan oleh Mr.
Muhammad Yamin, Mr. Soepomo atau Ir. Soekarno, akan tetapi merupakan hasil musyawarah para
tokoh bangsa yang tergabung dalam Panitia Sembilan. Pendapat yang dikemukakan oleh Mr.
Muhammad Yamin, Mr. Soepomo, atau Ir. Soekarno hanyalah sebuah gagasan yang harus dirumuskan
kembali untuk menjadi sebuah keputusan. Pada akhirnya ketiga tokoh tersebut sepakat dengan
rumusan dasar negara yang tercantum dalam Piagam Jakarta alinea keempat yang menyatakan:
“Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia Merdeka yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah Indonesia, dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Hukum Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu
susunan Negara Republik Indonesia, yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasar kepada: Ketuhanan,
dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya, menurut dasar kemanusiaan
yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia.”
Pada perkembangan selanjutnya, Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
dibubarkan oleh Jepang dan diteruskan perannya oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(PPKI) yang diketuai oleh Ir. Soekarno dan dibantu oleh Drs. Mohammad Hatta sebagai Wakil Ketua.
Sehari setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI menyelenggarakan sidang
untuk yang pertama kali.
Dalam sidang tersebut, PPKI akan menjadikan Piagam Jakarta sebagai bahan untuk menyusun
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. Akan tetapi pada sebelum rencana tersebut disahkan, para
peserta sidang mendengar informasi dari utusan Bala Tentara Jepang, bahwa sebagian daerah di
kawasan Indonesia bagian timur yang tidak beragama Islam akan memisahkan diri, kalau Piagam
Jakarta disahkan sebagai Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945.
Setelah mendengar kabar tersebut, Ir. Soekarno selaku pimpinan sidang segera mengambil tindakan
untuk menjaga keutuhan negara yang baru sehari merdeka. Sidang PPKI pun ditunda beberapa saat.
Kemudian, Ir. Soekarno menugaskan Drs. Mohammad Hatta merundingkan hal itu dengan para tokoh
dari kawasan Indonesia Timur. Drs. Mohammad Hatta kemudian berkonsultasi dengan tokoh-tokoh
yang lain diantaranya AA Maramis, Teuku Muhammad Hasan, Kasman Singodimejo dan Ki Bagus
Hadikusumo.
Setelah berkonsultasi, Drs. Muhammad Hatta segera melakukan beberapa perubahan pada Piagam
Jakarta terutama pada rumusan dasar negara yang tercantum dalam alenia keempat. Perubahan
rumusan dasar negara yang dilakukan dengan merubah isi sila pertama yaitu Ketuhanan, dengan
kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-pemeluknya menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dengan demikian, setelah dilakukan perubahan rumusan dasar negara menjadi:
a. Ketuhanan Yang Maha Esa
b. Kemanusiaan yang adil dan beradab
c. Persatuan Indonesia
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
d. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
e. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian Drs. Mohammad Hatta melaporkan hasil perubahan tersebut kepada seluruh peserta
sidang PPKI. Seluruh peserta sidang menerima perubahan tersebut. Peserta sidang dari kalangan umat
Islam juga menyetujui perubahan tersebut sebagai wujud toleransi mereka. Seluruh peserta sidang
menyadari pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa. Kepentingan bangsa dan negara di atas
kepentingan pribadi atau golongan.
Pada akhirnya Ir. Soekarno selaku pimpinan sidang segara menetapkan perubahan Piagam Jakarta
yang dilakukan oleh Drs. Mohammad Hatta sebagai suatu keputusan. Dengan demikian, mulai tanggal
18 Agustus 1945 negara kita sudah memberlakukan Undang-Undang Dasar 1945 yang di dalam
bagian pembukaannya tercantum rumusan dasar negara. Hal ini berarti bahwa secara langsung
Pancasila berlaku mulai saat itu sampai sekarang.
2. Sikap Para Bapak Bangsa (the Founding Fathers) dalam Merumuskan Pancasila
Piagam Jakarta disusun oleh tokoh-tokoh terbaik yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Mereka
merupakan para negarawan. Sebagai seorang negarawan mereka selalu menampilkan sikap dan
perilaku yang terpuji dalam segala hal. Sikap dan perilaku tersebut mereka tampilkan pada saat
perumusan Pancasila sebagai dasar negara. Berikut ini beberapa contoh sikap yang ditampilkan oleh
para tokoh pendiri negara pada saat merumuskan Pancasila:
a. Menghargai perbedaan pendapat
Pada saat musyawarah perumusan Pancasila banyak sekali tokoh yang mengemukakan gagasannya
mengenai rumusan dasar negara tersebut, diantaranya Muhammad Yamin, Soepomo, dan Soekarno.
Mereka masing-masing mengemukakan gagasan yang cemerlang. Akan tetapi meskipun demikian
pendapat tersebut tidak semuanya dapat dijadikan keputusan. Kondisi tersebut tidak membuat para
tokoh berlomba-lomba untuk mempengaruhi peserta musyawarah yang lain untuk memilih pendapat
yang dikemukakannya, namun mereka justru mendorong tokoh yang lainnya untuk mengemukakan
gagasan yang lain. Mereka juga tidak memaksakan pendapatnya kepada yang lain.
Sikap yang ditampilkan para tokoh tersebut menunjukkan bahwa mereka menghargai perbedaan
pendapat. Mereka menganggap perbedaan pendapat sebagai keuntungan bagi bangsa Indonesia.
Mereka kemudian mencari titik persamaan diantara perbedaan pendapat tersebut dengan selalu
berlandaskan kepada kepentingan bangsa dan negara.
b. Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
Para tokoh yang ikut merumuskan Pancasila tidak hanya berasal dari satu golongan saja. Mereka
berasal dari berbagai golongan. Agama dan suku bangsa mereka juga berbeda. Akan tetapi mereka
ikut serta dalam proses perumusan Pancasila dengan tujuan utama memperjuangkan kepentingan
bangsa dan negara. Mereka mengesampingkan kepentingan golongannya. Hal tersebut bisa kita lihat
ketika para anggota PPKI dari kalangan umat Islam menerima perubahan isi sila pertama Pancasila.
Mereka tidak ngotot mempertahankan isi sila yang tercantum dalam rumusan Piagam Jakarta, akan
tetapi mereka sadar bahwa kepentingan bangsalah yang harus diutamakan.
c. Menerima hasil keputusan bersama
Tokoh-tokoh pendiri negara yang tergabung dalam PPKI pada saat merumuskan perubahan Piagam
Jakarta memberi teladan dalam menerima keputusan bersama. Pada saat itu PPKI menerima masukan
agar rumusan dasar negara pada Piagam Jakarta diubah. Seluruh anggota PPKI tidak nenolak masukan
tersebut. Para anggota PPKI bermusyawarah untuk mencari jalan keluar yang terbaik demi keutuhan
bangsa dan negara Indonesia. Pada akhirnya, para anggota PPKI berhasil mencapai kesepakatan.
Perubahan Piagam Jakarta disetujui sebagai keputusan bersama. Keputusan tersebut bukanlah
keputusan perseorangan, namun merupakan keputusan yang telah dipertimbangkan secara matang.
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Semua anggota PPKI menerima dan melaksanakan keputusan tersebut secara ikhlas dan bertanggung
jawab.
d. Mengutamakan persatuan dan kesatuan
Proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara dilakukan melalui proses musyawarah untuk
mufakat dalam sidang BPUPKI. Pada sidang tersebut, semua anggota BPUPKI diberi kesempatan
untuk menyampaikan gagasannya mengenai rumusan dasar negara, kemudian dibahas dan
didiskusikan bersama. Dengan demikian dalam persidangan tersebut muncul perbedaan pendapat,
akan tetapi meskipun demikian mereka tetap mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan
negara. Perubahan Piagam Jakarta dilakukan untuk mencegah perpecahan. Demi persatuan dan
kesatuan isi sila pertama Pancasila yang terdapat dalam rumusan Piagam Jakarta diubah dari
Ketuhanan, dengan menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya menjadi Ketuhanan Yang
Maha Esa.
BPUPK, PPKI, dan Piagam Jakarta
Pada akhir tahun 1944, Jepang terdesak oleh sekutu akibat kekalahannya dalam perang
Asia-Pasifik. Berkaitan dengan hal itu, tepatnya pada tanggal 7 September 1944 di Kota Tokyo,
Perdana Menteri Jepang, Koiso, mengumumkan dalam sidang istimewa Parlemen bahwa wilayah
Hindia Timur (Indonesia) pada kemudian hari akan memperoleh kemerdekaan. Setelah janji
kemerdekaan oleh pemerintah Jepang tersebut dan demi terwujudnya kemerdekaan Indonesia yang
hakiki, maka suatu dasar negara harus dibentuk. Dengan demikian, diperlukan semua hal yang
berhubungan dengan tata pemerintahan dalam suatu negara. Jepang lalu membentuk suatu lembaga
persiapan kemerdekaan Indonesia dengan tujuan membahas hal tersebut termasuk penentuan dasar
negara. Lembaga yang diketuai oleh Dr. Radjiman Wedyodiningrat tersebut adalah BPUPKI (Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau dalam Bahasa Jepang disebut
Dookoritsu Junbi Coosakai.
Selama sidang pertama BPUPK (29 Mei-1 Juni 1945) dalam pembahasan mengenai dasar negara,
terdapat 33 orang pembicara dalam sidang itu. Setelah Ir. Soekarno menyampaikan pidatonya, ada
anjuran dari dr. Radjiman Wedyodiningrat selaku ketua BPUPKI agar para anggota mengajukan
usulnya secara tertulis. Paling lambat 20 Juni 1945 usulan tertulis tersebut harus sudah masuk. Maka,
mengenai hal itu dibentuklah Panitia Kecil (Panitia Delapan) yang akan menampung usulan lain dan
memeriksa rumusan dasar negara yang akan disusun. Anggota panitia ini terdiri atas delapan orang:
1. Ir. Soekarno (Ketua), dengan anggota-anggotanya terdiri atas:
2. Drs. Mohammad Hatta (anggota)
3. Mr. Muhammad Yamin (anggota)
4. K.H. Wahid Hasjim (anggota)
5. Ki Bagoes Hadikoesoemo (anggota)
6. M. Soetardjo Kartohadikoesoemo (anggota)
7. Rd. Otto Iskandardinata (anggota)
8. Mr. A.A. Maramis (anggota)
Hari Jumat, 22 Juni 1945 antara BPUPKI, Panitia Delapan, dan Tyuo Sangi In (Badan Penasihat
Pemerintah Pusat Bala Tentara Jepang) mengadakan rapat gabungan dan dipimpin oleh Ir. Soekarno
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
bertempat di sebuah rumah yang ditempati beliau dan merupakan hibah dari Faradj bin Said bin
Awadh Martak di Jalan Pegangsaan Timur no. 56, Jakarta.
Pada saat rapat disepakati bahwa Indonesia harus merdeka secepatnya menjadi sebuah negara
hukum yang memiliki hukum dasar dan memuat dasar negara dalam pembukaannya. Untuk
menuntaskan hukum dasar tersebut maka dibentuk Panitia Sembilan dengan keanggotaan berikut ini.
1. Ir. Soekarno (Ketua)
2. Drs. Mohammad Hatta (Anggota)
3. H. Agoes Salim (Anggota)
4. K.H. Wahid Hasjim (Anggota)
5. Mr. Muhammad Yamin Anggota)
6. Abdoel Kahar Moezakir (Anggota)
7. Abikoesno Tjokrosoejoso (Anggota)
8. Mr. Achmad Soebardjo (Anggota)
9. Mr. A.A. Maramis (Anggota)
Pada malam harinya di tanggal yang sama, Panitia Sembilan bersegera mengadakan rapat di rumah
kediaman Ir. Soekarno. Selama pertemuan rapat berlangsung, sulit menemukan pemecahannya. Hal ini
terjadi karena perbedaan pandangan dan pendapat antara golongan Islam dan nasionalis tentang
rumusan dasar negara. Akhirnya, dalam Mukadimah (Pembukaan)
Hukum Dasar disepakati agar mencantumkan rumusan dasar negara sebagai berikut:
1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya, menurut dasar.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kemudian seluruh anggota Panitia Sembilan menandatangani Naskah Mukadimah yang dikenal
dengan nama “Jakarta Charter” atau Piagam Jakarta. Selanjutnya, pada tanggal 10-17 Juli 1945,
Mukadimah tersebut dibawa ke sidang BPUPKI dan disepakati pada tanggal 14 Juli 1945. Pada
akhir sidang musyawarah tanggal 17 Juli 1945 rumusan Hukum Dasar dan Pernyataan Indonesia
Merdeka berhasil diselesaikan.
Pada perkembangan selanjutnya, kekalahan dialami Jepang dalam peperangannya melawan sekutu.
Kemudian terbentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau Dokuritsu Junbi Inkai
oleh pemerintahan Jepang. Pada tanggal 8 Agustus 1945 demi kepentingan pembentukan
panitia tersebut dan memenuhi panggilan Jenderal Besar Terauchi, Ir Soekarno, Drs. Mohammad
Hatta, dan dr. Radjiman Widyodiningrat berangkat ke Saigon. Menurut Ir. Soekarno, Terauchi
memberikan keputusan seperti:
Ir. Soekarno diangkat sebagai Ketua PPKI, Drs. Mohammad Hatta sebagai wakil ketua dan dr.
Radjiman Wedyodiningrat sebagai anggota.
Panitia persiapan sudah bisa bekerja pada tanggal 9 Agustus 1945 Cepat atau tidaknya pekerjaan
panitia diserahkan sepenuhnya kepada panitia.
Setelah pertemuan di Saigon tersebut, terdapat dua peristiwa yang menjadi sejarah penting
mengiringi proses kemerdekaan Republik Indonesia. Pertama, Jepang menyerah tanpa syarat pada
tanggal 14 Agustus 1945. Kedua, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia memproklamirkan
kemerdekaanya. Sehari setelah proklamasi, 18 Agustus 1945, sidang dilaksanakan oleh PPKI
untuk mengesahkan naskah Hukum Dasar Indonesia yang dikenal sekarang menjadi Undang-Undang
Dasar Tahun 1945 (UUD ‘45). UUD 1945 ini sendiri terdiri dari tiga bagian; yaitu Pembukaan, Batang
Tubuh (berisi 37 pasal, 4 pasal aturan peralihan dan 2 pasal aturan tambahan) dan Penjelasan.
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Pembukaan UUD 1945 terdiri atas empat alinea. Pada alinea keempat tercantum rumusan Pancasila
yang berbunyi sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Atas dasar itulah kata Pancasila telah menjadi istilah umum dan merupakan salah satu kosakata
dalam Bahasa Indonesia. Meskipun dalam alinea terakhir Pembukaan UUD 1945 tidak termuat istilah
Pancasila, namun yang tersebut di dalamnya bermaksud dasar negara Republik Indonesia ialah
Pancasila.
UJI KOMPETENSI 1
A. Jawablah dengan memberi tanda (x) pada jawaban yang paling benar!
1. Fungsi utama Pancasila adalah sebagai....
A. pelindung negara
B. penjaga negara
C. jiwa bangsa
D. dasar negara
2. Salah satu rumusan dasar negara Indonesia merdeka yang diusulkan oleh Mr. Muhammad Yamin
A. Persatuan
B. Peri Kebangsaan
C. Mufakat atau Demokrasi
D. Kesejahteraan Sosial
3. Salah usulan dasar negara yang dikemukakan oleh Mr. Soepomo adalah....
A. Persatuan
B. Peri Kebangsaan
C. Mufakat atau Demokrasi
D. Kesejahteraan Sosial
4. Berikut ini merupakan usulan Ir. Soekarno mengenai dasar negara Indonesia merdeka, kecuali....
A. Persatuan
B. Ketuhanan yang berkebudayaan
C. Mufakat atau Demokrasi
D. Kesejahteraan Sosial
5. Rumusan Pancasila yang dipakai sampai saat ini tercantum dalam....
A. Ketetapan MPR
B. Batang Tubuh UUD 1945
PPKn Fase B Kelas 4
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
6.
7.
8.
9.
10.
C. Keputusan Presiden
D. Pembukaan UUD 1945
Berikut ini adalah nilai-nilai juang para tokoh pendiri negara, kecuali....
A. Ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
B. Jiwa dan semangat merdeka
C. Cinta tanah air dan bangsa
D. Mengharap pamrih
Pancasila merupakan salah satu bentuk....
A. Keputusan bersama
B. Keputusan penguasa
C. Perjanjian masyarakat
D. Ketaatan rakyat Indonesia
Panitia kecil yang dibentuk oleh PPKI bertugas untuk....
A. membentuk negara
B. membentuk peraturan
C. merumuskan dasar negara
D. merancang undang-undang
Ketuhanan Yang Maha Esa berlaku untuk....
A. semua agama di Indonesia
B. agama tertentu di Indonesia
C. orang yang tidak beragama
D. bangsa lain
Sikap yang ditampilkan para tokoh pendiri negara pada saat merumuskan Pancasila diantaranya
sebagai berikut, kecuali....
A. menghargai perbedaan pendapat
B. mengutamakan kepentingan bangsa dan negara
C. mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa
D. mengutamakan kepentingan golongan
B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Sebutkan sila-sila pada Pancasila sesuai urutannya!
2. Apa gagasan atau pendapat dari Mr. Muhammad Yamin mengenai rumusan dasar negara Indonesia
merdeka? Bagaimana juga pendapat Mr. Soepomo dan Ir. Soekarno tentang rumusan dasar negara
Indonesia merdeka?
3. Menurut pendapat kalian, dari gagasan-gagasan yang telah diajukan, baik oleh Mr. Muhammad
Yamin, Mr. Soepomo, maupun Ir. Soekarno, adakah yang paling sesuai dengan bunyi teks Pancasila
saat ini? Berikan alasannya!
4. Sebutkan tiga nilai juang yang melandasi perjuangan para pendiri negara dalam merumuskan
Pancasila!
Mengetahui
Kepala SD N 2 Banjar Bali
PPKn Fase B Kelas 4
Singaraja, 22 Agustus 2023
Guru Kelas IV
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Desak Putu Pajarastuti, M.Pd
NIP. 19780903 200501 2 012
PPKn Fase B Kelas 4
Made Sri Utami, S.Pd
NIP. 19841017 200801 2 006